Post on 28-Nov-2021
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAAN
SUMBER BELAJAR, DAN PANGKAT GOLONGAN GURU
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN PADA GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Miltari
NIM: 131334047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAAN
SUMBER BELAJAR, DAN PANGKAT GOLONGAN GURU
TERHADAP KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN PADA GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI DI KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Miltari
NIM: 131334047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk:
Tuhan Yesus Kristus Sang Juru Selamat
Kedua Orang Tua Kandungku
Kedua Orang Tua Pembimbingku
Dosen Pembimbingku
Saudara-saudaraku Yang Terkasih
Teman Hidupku
Dan Putra ku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Karena masa depan sungguh ada, dan
harapanmu tidak akan hilang”
Amsal 23:18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana selayaknya karya ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Miltari
Nomor Mahasiswa : 131334047
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAAN SUMBER
BELAJAR, DAN PANGKAT GOLONGAN GURU TERHADAP
KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD
NOMOR 23 TAHUN 2016 PADA GURU PNS SMK NEGERI
YOGYAKARTA TAHUN 2017”.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpann dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam
bentuk rangkaian data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencanntumkan nama saya sebagai penulis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAAN SUMBER
BELAJAR, DAN PANGKAT GOLONGAN GURU TERHADAP
KEMAMPUAN MENGIMPLEMENTASIKAN PERMENDIKBUD
NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN PADA GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SMK NEGERI DI
KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
Miltari
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) pengaruh pengalaman
mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar penilaian
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016; (2) pengaruh ketersediaan
sumber belajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
penilaian berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016; (3) pengaruh
pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
penilaian berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2017. Dari populasi
guru-guru PNS di SMK Negeri Se-Kota Yogyakarta, diambil sampel dengan
teknik proportional non-random sampling sebanyak 206 responden. Data
dikumpulkan dengan teknik kuesioner dan dianalisis menggunakan statistik
deskriptif dan chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh positif
pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
penilaian berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 (asymp.sig 0,302 >
0.05); (2) ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar penilaian berdasarkan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 (asymp.sig 0,000 < 0.05); (3) tidak ada pengaruh positif
pangkat golongan guru terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
penilaian berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 (asymp.sig 0,629 >
0.05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPACT OF TEACHING EXPERIENCE, AVAILABILITY OF
LEARNING RESOURCES, AND DEGREE OF THE TEACHER’S
MANDATE CATEGORY TOWARDS THE ABILITY IN
IMPLEMENTING THE DECREE OF EDUCATION MINISTER NUMBER
23, 2016 ABOUT EDUCATIONAL ASESSMENT STANDARD ON STATE
CIVIL SERVANT TEACHERS OF SMK IN YOGYAKARTA, 2017
Miltari
Sanata Dharma University
2017
This study aims to find out whether: (1) there is an impact on teaching
experience towards teachers’ ability in implementing The Decree of Education
Minister Number 23, 2016 about educational asessment standard (2) there is an
impact on availibility of learning resource towards teachers’ ability in
implementing The Decree of Education Minister Number 23, 2016 about
educational asessment standard; (3) there is an impact degree of the teacher’s
mandate category towards teachers’ability in implementing The Decree of
Education Minister Number 23, 2016 about educational asessment standard.
This research was conducted from January to March 2017. The
population were civil servant teachers at State SMK in Yogyakarta. The samples
were 206 teachers taken by proportional non-random sampling technique. Data
were collected by questionnaire technique and analyzed by using descriptive and
chi-square statistic.
The results show that: (1) there is a positive impact on teaching experience
towards teachers’ ability in implementing The Decree of Education Minister
Number 23, 2016 about educational asessment standard (asymp. sig by 0,302 >
0,05); (2) there is a positive impact on availibility of learning resource towards
teachers’ ability in implementing The Decree of Education Minister Number 23,
2016 about educational asessment standard (asymp. sig by 0,000 < 0,05); (3) there
is an impact degree of the teacher’s mandate category towards teachers’ ability in
implementing The Decree of Education Minister Number 23, 2016 about
educational asessment standard (asymp. sig by 0,629 > 0,05).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus yang Maha Pengasih yang
telah melimpahkan kasih-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan masukan,
kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma;
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma;
3. Bapak Drs. F.X. Muhadi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu membimbing dan memberikan arahan serta saran dalam
menyelesaikan skripsi ini;
4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian
Khusus Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan banyak pengetahuan
dan pengalaman dalam proses perkuliahan;
5. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini;
6. Bapak dan Ibu Kepala SMK Negeri di Kota Yogyakarta yang telah bersedia
memberikan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian;
7. Orang tua kandungku, orang tua pembimbingku, keluargaku dan saudara-
saudaraku yang telah memberikan dukungan dan doa selama ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. Teman-temanku Irma, Maesti, dan Wiwit yang telah menerimaku,
mendukungku dan aku bisa belajar banyak dari kalian selama kuliah;
9. Untuk Yovita, Dorus, Lusi, Melati, Stephani, Widya, Della, Kristin, Fanny,
dan Herlin telah bersama-sama dalam melaksanakan penelitian dan membantu
memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini;
10. Seluruh mahasiswa Pendidikan Akuntansi angkatan 2013 yang tidak dapat
saya sebut satu persatu yang juga telah memberikan masukan selama proses
perkuliahan dan saya bisa belajar banyak dari kalian;
11. Untuk teman hidupku Agustinus Wahyu Ristiadi yang dengan luar biasa
mendukungku dan Grozio Atharwa putra terkasihku.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini juga dapat memberikan manfaat bagi
pihak yang membutuhkan maupun yang berkepentingan. Demikian skripsi ini
dibuat agar dapat digunakan dengan sebaik-baiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
MOTTO .......................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ..................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 6
C. Batasan Masalah................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori ......................................................................................... 9
1. Kurikulum ...................................................................................... 9
2. Pengalaman Mengajar Guru ........................................................... 35
3. Ketersediaan Sumber Belajar ......................................................... 40
4. Pangkat Golongan Guru ................................................................. 46
B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 50
C. Kerangka Berpikir ................................................................................ 52
D. Rumusan Hipotesis .............................................................................. 59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 60
B. Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 60
C. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 61
D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............................ 62
E. Variabel Penelitian ............................................................................... 65
F. Pengukuran Variabel Penelitian ........................................................... 67
G. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 68
H. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 70
I. Teknik Analisis Data ............................................................................ 76
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ..................................................................................... 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
1. Deskripsi Responden ...................................................................... 84
2. Deskripsi Variabel .......................................................................... 88
B. Analisis Data ........................................................................................ 92
1. Pengujian Hipotesis ........................................................................ 92
2. Pembahasan .................................................................................... 103
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 110
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 111
C. Saran ..................................................................................................... 111
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kelompok Mata Pelajaran Pendidikan Menengah ...................... 23
Tabel 2.2. Jabatan Fungsional Guru ............................................................ 47
Tabel 3.1. Tempat Penelitian SMK Negeri di Kota Yogyakarata ............... 61
Tabel 3.2. Data Sampel Guru SMK Negeri danSMA Negeri Yogyakarta .. 62
Tabel 3.3. Perhitungan Sampel Guru PNS SMK Negeri di Kota
Yogyakarta .................................................................................. 65
Tabel 3.4. Kriteria Pengalaman Mengajar ................................................... 67
Tabel 3.5. Kriteria Pangkat Golongan Guru PNS ........................................ 68
Tabel 3.6 Skor Pernyataan Sikap ................................................................ 68
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Kuesioner .................................................................... 69
Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pada Variabel Standar Penilaian
(I) ............................................................................................... 72
Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pada Variabel Standar Penilaian
(II) ............................................................................................... 73
Tabel 3.10. Hasil Uji Validitas Kuesioner Pada Variabel Ketersediaan
Sumber Belajar .......................................................................... 74
Tabel 3.11 Kriteria Koefisien Reliabilitas .................................................... 75
Tabel 3.12. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pada Variabel Standar
Penilaian ...................................................................................... 75
Tabel 3.13. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pada Variabel Ketersediaan
Sumber Belajar .......................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 3.14. Kriteria Interpretasi Derajat Asosiasi ......................................... 82
Tabel 4.1. Data Responden Guru Pegawai Negeri Sipil .............................. 83
Tabel 4.2. Data Responden Guru Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 84
Tabel 4.3. Data Responden GuruBerdasarkan Tingkat Pendidikan ............ 85
Tabel 4.4. Data Reponden Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar ......... 86
Tabel 4.5. Data Responden Guru Berdasarkan PengalamanDiklat ............. 86
Tabel 4.6. Data Responden Guru Berdasarkan Pangkat Golongan ............. 87
Tabel 4.7. Deskripsi Implementasi Proses Penilaian Menurut Guru PNS
di Kota Yogyakarta ..................................................................... 88
Tabel 4.8. Nilai Statistika Implementasi Standar Penilaian ......................... 89
Tabel 4.9. Deskripsi Ketersediaan Sumber Belajar ..................................... 90
Tabel 4.10. Nilai Statiska Ketersediaan Sumber Belajar ............................... 91
Tabel 4.11. Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman Kerja Guru
Terhadap Implementasi Standar Penilaian ................................. 93
Tabel 4.12. Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap
Implementasi Standar Penilaian (Chi-Square Tests) .................. 95
Tabel 4.13. Frekuensi Harapan Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar
Terhadap Implementasi Standar Penilaian ................................. 96
Tabel 4.14. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap
Implementasi Standar Penilaian (Chi-Square Tests) .................. 98
Tabel 4.15. Koefisien Kontinjensi Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar
Terhadap Implementasi Standar Penilaian (Symmetric
Measures) .................................................................................... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Tabel 4.16. Frekuensi Harapan Pengaruh Pangkat Golongan Guru
Terhadap Implementasi Standar Penilaian ................................. 101
Tabel 4.17. Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap Implementasi
Standar Penilaian (Chi-Square Tests) ......................................... 102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................ 118
Lampiran 2 Tabulasi Variabel ............................................................ 125
Lampiran 3 Jumlah Skor Variabel ...................................................... 143
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas .......................................... 150
Lampiran 5 Deskripsi Butir Kuesioner ............................................... 157
Lampiran 6 Deskripsi Data Responden .............................................. 165
Lampiran 7 Analisis Data Penelitian .................................................. 170
Lampiran 8 Surat-surat Penelitian ...................................................... 183
Lampiran 9 Permendikbud No 23 Tahun 2016 .................................. 203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan kemajuan
suatu bangsa. Kualitas SDM bergantung pada kualitas pendidikan dan
peran pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter, cerdas,
damai, terbuka dan demokratis. Menurut undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
bagi diri sendiri, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dimana
guru memiliki peran yang sangat penting dalam suatu pendidikan. Guru
harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sedangkan menurut undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, guru
merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan
melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan
tinggi. Selain guru salah satu komponen penting dari sistem pendidikan
adalah kurikulum. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia akan berjalan
secara sistematis dengan menggunakan perangkat pendidikan atau yang
biasa disebut kurikulum. Pengertian kurikulum adalah perangkat mata
pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan.
Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan
tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Selain itu, pengertian kurikulum
menurut undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Hal ini
berarti guru dan kurikulum merupakan bagian yang tidak dapat
terpisahkan dari pendidikan atau pengajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
3
Kurikulum di Indonesia selalu terjadi perbaikan dari waktu ke waktu
yang menyesuaikan dengan perkembangan pendidikan. Salah satu
perubahan kurikulum yang terjadi yaitu perubahan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) ke Kurikulum 2013. Selanjutnya kurikulum
kembali diperbaharui untuk memperbaiki Kurikulum 2013 ke Kurikulum
2013 edisi revisi, namun disatu sisi pembaharuan kurikulum tersebut
cukup membingungkan dan menyulitkan bagi guru-guru. Sedangkan
perubahan tersebut merupakan salah satu upaya pembaharuan setelah
dilakukannya penelitian untuk pengembangan kurikulum yang sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik demi tercapainya
tujuan pendidikan nasional. Kurikulum 2013 memadukan tiga konsep yang
menyeimbangkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Melalui konsep
itu, keseimbangan antara hard skill dan soft skill dimulai dari Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses dan Standar Penilaian
dapat diwujudkan. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang terdiri dari delapan
standar, salah satunya adalah standar penilaian, yang bertujuan untuk
menjamin: (1) perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian,
(2) pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka,
edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya; dan (3)
pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
4
informatif. Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria
mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai
dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik, dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan, penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Penilaian sangat penting
bagi guru dalam memantau perkembangan peserta didik baik dalam
penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Namun kenyataannya
masih banyak guru yang belum melaksanakan penilaian seperti standar
yang telah ditetapkan, karena guru merasa kesulitan dan merasa beban
tugasnya semakin berat.
Faktor utama kesulitan guru dalam mengimplementasikan standar
penilaian pendidikan dalam kurikulum 2013 edisi revisi adalah
ketidaksiapan guru yang meliputi: (1) Kemauan seorang guru dilihat
seberapa jauh antusiasme seorang guru dalam memahami dan
melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dalam Kurikulum 2013 edisi
revisi. (2) Kemampuan, meliputi pengetahuan dan keterampilan.
Kemampuan seorang guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
5
edisi revisi dilihat dari sisi pengetahuan yang didapat melalui pendidikan
formal, keikutsertaan dalam pelatihan-pelatihan mengenai pendidikan, dan
lama pengalaman mengajarnya, dimana pengalaman mengajar meliputi
bagaimana seorang guru memahami seluk beluk persekolahan dan
menguasai keempat kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yaitu,
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Kemampuan
guru juga diukur melalui keterampilan-keterampilan yang ia miliki,
misalnya terampil dalam menggunakan teknologi informasi dalam proses
pembelajaran ataupun menggunakan teknologi informasi dalam
menyelesaikan tugas administrasi guru. (3) Motivasi, yang meliputi
kondisi fisik pekerjaan, kondisi sosial pekerjaan, dan kebutuhan individu.
Motivasi seorang guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 edisi
revisi terkait bagaimana kondisi fisik pekerjaan seperti tersedianya sumber
belajar yang disediakan sekolah untuk menunjang guru dalam
melaksanakan pembelajaran, bagaimana kondisi sosial pekerjaan, terkait
rekan guru, karyawan, peserta didik dan beban tugas yang menjadi
tanggung jawab seorang guru selain mengajar, serta kebutuhan individu
misalnya keinginan mendapatkan gaji yang besar, dimana dasar penggajian
adalah pangkat golongan, untuk dapat naik pangkat atau golongan tentu
seorang guru harus memiliki kinerja yang baik dengan nilai angka kredit
yang baik .
Berdasarkan kenyataan tersebut, hal inilah yang mendorong peneliti
untuk mengkaji dan meneliti, sehingga peneliti mengangkat judul:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
6
“Pengaruh Pengalaman Mengajar, Ketersediaan Sumber Belajar, dan
Pangkat Golongan Guru Terhadap Kemampuan Mengimplementasikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Pada Guru PNS SMK Negeri di
Kota Yogyakarta”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti
mengidentifikasi permasalahan yang muncul dari guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan dilihat dari dua aspek yaitu; (1) Aspek
kemampuan yaitu tingkat pendidikan, pengalaman mengajar, pengalaman
mengikuti pendidikan dan pelatihan, dan keterampilan guru menggunakan
teknologi informasi (TI). (2) Aspek motivasi guru yaitu tersedianya
sumber belajar yang disediakan sekolah, kesibukan guru disekolah dan
pangkat golongan guru.
C. Batasan Masalah
Mengingat begitu luasnya ruang lingkup pada penelitian ini, penulis
membatasi permasalahan pada kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan ditinjau dari pengalaman mengajar, ketersediaan sumber
belajar, dan pangkat golongan guru sedangkan responden penelitian
terbatas pada guru-guru PNS SMK Negeri di Kota Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7
D. Rumusan Masalah
1. Apakah pengalaman mengajar guru mempunyai pengaruh positif
terhadap kemampuan guru mengimplementasikan standar penilaian
pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016?
2. Apakah ketersediaan sumber belajar mempunyai pengaruh positif
terhadap kemampuan guru mengimplementasikan standar penilaian
pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016?
3. Apakah pangkat golongan mempunyai pengaruh positif terhadap
kemampuan guru mengimplementasikan standar penilaian pendidikan
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan diatas, maka penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui apakah:
Pengalaman mengajar guru, ketersediaan sumber belajar dan pangkat
golongan guru berpengaruh positif terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan standar penilaian pendidikan berdasarkan
Permendikbud Nomor23 Tahun 2016.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pemerintah Dan Sekolah
a. Penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dan kajian yang
lebih serius bagi pemerintah dan sekolah tentang kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
8
bagi peningkatan mutu pendidikan dan meninjau kesiapan
guru-guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013.
b. Penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan
sekolah untuk memberikan penguatan/penghargaan bagi guru-
guru dengan masa kerja yang lama untuk melaksanakan
Kurikulum 2013 dan sehingga guru-guru muda dapat
termotivasi untuk melakasanakan Kurikulum 2013.
c. Penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan
sekolah untuk melengkapi/menyediakan sumber belajar dan
sarana prasana pembelajaran sebagai penunjang kegiatan
belajar mengajar agar lebih efektif dan efisien.
d. Penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan
sekolah untuk lebih memperhatikan dan memperketat kenaikan
jabatan fungsional guru, sehingga guru mendapatkan jabatan
fungsional adalah guru yang benar-benar profesional dan
memiliki kompetensi prestasi kerja yang baik, dengan tidak
memandang jenis kelamin, suku, agama, ras dan golongan
2. Bagi Perguruan Tinggi
Hasil penelitian ini menambah khazanah pustaka sehingga
menambah wawasan dan pengetahuan pembaca di perpustakaan
tentang pemahaman implementasi Kurikulum 2013 edisi revisi
terkait Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum
Kurniasih (2014:3-6) pengertian kurikulum secara etimologis
adalah tempat berlari dengan kata yang berasal dari bahasa Latin curir
yaitu pelari, dan curere yang artinya tempat berlari. Dalam sejarahnya,
kurikulum merupakan suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari
mulai dari garis awal atau start sampai dengan finish, kemudian
pengertian kuriklum tersebut juga mendapat tempat di dunia
pendidikan, dengan pengertian sebagai rencana dan pengaturan
tentang sejumlah mata pelajaran yang harus dipelajari peserta didik
dalam menempuh pendidikan di lembaga pendidikan. Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
menyatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengetahuan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan tertentu. Beberapa definisi kurikulum yang
diambil dari beberapa sumber; (1) Menurut John Franklin Bobbit
(1989) mengemukakan bahwa, kurikulum, sebagai suat gagasan, telah
memilikiakar kata Bahasa Latin Race-Source, menjelaskan kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
10
sebagai “mata pelajaran perbuatan” dan pengalaman yang dialami
anak-anak sampai menjadi dewasa, agar kelak sukes dalam
masyarakat orang dewasa. (2) Menurut Hilda Taba (1962)
mengemukakan bahwa, kurikulum adalah rencana pembelajaran. (3)
Menurut Casweel dan Campbell (1935) bahwa, kurukulum merupakan
seluruh pengalaman dari anak yang berada dalam pengawasan guru.
(4) Menurut Edward A.Krug (1957) mengemukakan bahwa,
kurikulum terdiri dari cara yang digunakan untuk mencapai atau
melkasanakan tujuan yang diberikan sekolah.
Dari berbagai definisi kurikulum yang telah diuraikan di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa definisi kurikulum itu adalah suatu
perangkat yang dijadikan acuan dalam mengembangkan suatu proses
pembelajaran yang berisi kegiatan-kegiatan siswa yang akan dapat
diusahakan untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran khususnya dan
tujuan pendidikan secara umum.
b. Fungsi Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menjelaskan tentang definisi kurikulum yang
telah diuraikan sebelumnya. Berdasarkan definisi tersebut terdapat
empat fungsi kurikulum yaitu; (1) Kurikulum sebagai rencana. Taba
(dalam Reksoatmodjo, 2010a:4) mengemukakan bahwa kurikulum
sebagai rencana kegiatan belajar-mengajar (atau rencana
pembelajaran) dikembangkan berdasarkan suatu tujuan yang ingin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
11
dicapai. (2) Kurikulum sebagai pengaturan. Zais (dalam
Reksoatmodjo, 2010b:4) mengemukakan bahwa pengaturan dalam
kurikulum dapat diartikan sebagai pengorganisasian materi (isi)
pelajaran pada arah horizontal dan vertikal. pembelajaran pada arah
horizontal (ruang lingkup dan integrasi) dan vertikal (urutan dan
kontinuitas). (3) Kurikulum sebagai cara. Menurut Reksoatmodjo
(2010a:5) pengorganisasian kurikulum mengisyaratkan penggunaan
metode pembelajaran yang efektif berdasarkan konteks pembelajaran.
Pemilihan metode mengajar erat hubungannya dengan sifat materi
pelajaran atau pratikum dan tingkat penguasaan yang ingin dicapai.
(4) Kurikulum sebagai pedoman. Menurut Reksoatmodjo (2010a:5)
kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
harus memiliki kejelasan tentang gagasan-gagasan dan tujuan yang
hendak dicapai melalui penerapan kurikulum.
c. Pengembangan Kurikulum
Menurut Sukmadinata (2013:150-151), kurikulum merupakan
rancangan pendidikan yang merangkum semua pengalaman belajar
yang disediakan bagi siswa di sekolah. Kurikulum disusun oleh para
ahli pendidikan/ahli kurikulum, ahli bidang ilmu, pendidik, pejabat
pendidikan, pengusaha serta unsur-unsur masyarakat lainnya.
Rancangan ini disusun dengan maksud memberi pedoman kepada
pelaksana pendidikan, dalam proses pembimbingan perkembangan
siswa sendiri, keluarga, maupun masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
12
Kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji
kurikulum. Di sana semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan,
metode, alat, dan kemampuan guru diuji dalam bentuk perbuatan,
yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang nyata dan hidup.
Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek kurikulum tersebut
seluruhnya terletak pada guru. Oleh karena itu gurulah pemegang
kunci pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum. Gurulah sebenarnya
perencana, pelaksana, penilai, dan pengembang kurikulum
sesungguhnya. Ada beberapa prinsip umum dalam pengembangan
kurikulum yaitu; (1) Prinsip relevansi, kurikulum harus relevansi ke
luar dimana tujuan, isi, dan proses belajar yang tercakup dalam
kurikulum hendaknya relevan dengan tuntutan, kebutuhan, dan
perkembangan masyarakat. Kurikulum juga harus relevansi di dalam
yaitu ada kesesuaian dan konsistensi antara komponen-komponen
kurikulum, yaitu antara tujuan, isi, proses penyampaian, dan penilaian.
(2) Prinsip fleksibilitas kurikulum hendaknya bersifat fleksibel.
Kurikulum mempersiapkan anak untuk hidup sekarang dan yang akan
datang, di sini dan ditempat lain, bagi anak memiliki latar belakang
dan kemampuan yang berbeda. Suatu kurikulum yang baik adalah
kurikulum yang berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya
memungkinkan terjadinya penyesuaian berdasarkan kondisi daerah,
waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak. (3) Prinsip
kontinuitas, yaitu berkesinambungan. Perkembangan dan proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
13
belajar anak berlangsung secara berkesinambungan, tidak terputus-
putus. Oleh karena itu, pengalaman-pengalaman belajar yang
disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu
tingkat kelas, dengan kelas lainnya. (4) Prinsip praktis, mudah
dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya juga
murah. (5) Prinsip efektivitas. Walaupun kurikulum tersebut harus
mudah dilaksanakan, sederhana, dan murah tetapi keberhasilannya
tetap harus diperhatikan
d. Perkembangan Kurikulum
Dalam Kurniasih (2014:10-22), perkembangan kurikulum
setelah kemerdekaan Republik Indonesia, kurikulum yang diterapkan
sudah mengalami beberapa pergantian yang dikelompokkan
berdasarkan tiga kelompok kurikulum, yakni rencana pelajaran,
kurikulum berbasis tujuan, dan kurikulum berorientasi kompetensi.
1) Kurikulum Rencana Pembelajaran (1947-1968)
Pada rentang waktu 1947-1968 telah terjadi beberapa pergantian
kurikulum, diantaranya adalah:
a) Kurikulum Tahun 1947 (Rentjana Pelajaran 1947). Kurikulum
yang dipakai oleh Bangsa Indonesia pada tahun 1947 adalah
Rentjana Pelajaran 1947. Dalam kurikulum ini terdapat dua
hal pokok yaitu: (1) Daftar mata pelajaran dan jam
pengajarannya, (2) Garis-garis besar pengajaran. Rencana
pelajaran 1947 baru dilaksanakan sekolah- sekolah pada tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
14
1950. Sejumlah kalangan menyebutkan sejarah perkembangan
kurikulum diawali dari kurikulum 1950. Bentuknya memuat
dua hal pokok, yaitu: (1) Daftar mata pelajaran dan jam
pengajarannya, (2) Garis-garis besar pengajarannya (GBP).
b) Kurikulum Rentjana Pelajaran Terurai 1952. Pada tahun ini,
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang dijabat oleh
Mr.Soewandi melakukan usaha untuk mengubah sistem
pendidikan dan pengajaran sehingga lebih sesuai dengan
keinginan da cita-cita bangsa Indonesia saat itu. Kemudian
dibentuk Panitia Penyelidik Pengajaran dalam rangka
mengubah sistem pendidikan kolonial ke dalam sistem
pendidikan nasional. Hasil dari panitia tersebut adalah
menyangkut kurikulum rencana pelajaran pada setiap tingkat
pendidikan harus mempertahankan hal-hal sebagai berikut
(Depdikbud 1979:108).(1) Pendidikan pikiran harus dikurangi,
(2) Isi pelajaran harus dihubungkan terhadap kesenian, (3)
Pendidikan watak, (4) Pendidikan jasmani, (5)
Kewarganegaraan dan masyarakat. Maka setelah undang–
undang Pendidikan dan Pengajaran Nomor 4 Tahun 1950
dikeluarkan, maka lahirlah beberapa hal penting; (1)
Kurikulum pendidikan rendah ditunjukkan untuk menyiapkan
anak memiliki dasar–dasar pengetahuan, kecakupan, dan
ketangkasan baik lahir maupun batin serta mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
15
bakat dan kesukaanya.(2) Kurikulum pendidikan menengah
ditunjukkan untuk menyiapkan pelajar ke pendidikan tinggi
serta mendidik tenaga ahli dalam berbagai lapangan khusus
sesuai dengan bakat masing-masing dan kebutuhan
masyarakat. (3) Kurikulum pendidikan tinggi ditujukan untuk
menyiapkan pelajaran agar dapat menjadi pimpinan dalam
masyarakat, dan dapat memelihara kemajuan ilmu, dan
kemajuan hidup kemasyarakatan.
c) Rencana Pembelajaran 1964, rencana Pendidikan 1964
melahirkan kurikulum yang menitik beratkan pada
pengembangan daya cipta, rasa, karya dan moral, yang
kemudian dikenal dengan istilah Pancawardhana. Disebut
Pancawardhana karena lima kelompok bidang studi, yaitu
kelompok perkembangan moral, kecerdasan, emosional atau
artistik, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah. Pada saat
itu pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan
kegiatan fungsional praktis, yang disesuaikan dengan
perkembangan anak.
d) Kurikulum 1968, pada kurkikulum ini lebih menitik beratkan
pada mempertinggi mental-moral-budi pekerti dan
memperkuat keyakinan beragama, mempertinggi kecerdasan
dan keterampilan. Membina atau mengembangkan fisik yang
kuat dan sehat. Dilihat dari segi tujuan pendidikan, kurikulum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
16
1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya
untuk membentuk manusia Pancasila sejati, kuat dan sehat
jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani,
moral, budi pekerti, dan keyakinan beragama. Kurikulum 1968
menekankan pendekatan organisasi materi pelajaran: (1)
Kelompok pembinaan pancasila, (2) Pengetahuan dasar, (3)
Kecakapan khusus (dengan total sembilan mata pelajaran)
e) Kurikulum Berorentasi Pancapaian Tujuan (1975-1994)
Pada rentang waktu 1975-1994 telah terjadi beberapa
pergantian kurikulum, diantaranya; (1) Kurikulum 1975, pada
kurikulum inilah untuk pertama kalinya terlihat dengan jelas
tujuan pendidikan. Dari tujuan pendidikan tersebut dijabarkan
tujuan-tujuan yang ingin dicapai seperti tujuan intruksional
umum, tujuan intruksional khusus dan berbagai rincian lainnya
sehingga jelas apa yang akan dicapai melalui kurikulum
tersebut. Kurikulum 1975 dimaksudkan untuk mencapai tujuan
pendidikan sekolah yang secara umum mengharapkan
lulusannya: (a) Memiliki sifat-sifat dasar sebagai negara yang
baik, (b) Sehat jasmani, dan rohani,(c) Memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap dasar, yang diperlukan untuk
melanjutkan pelajaran, (d) Bekerja di masyarakat, (e)
Mengembangkan diri sesuai asas lingkungan hidup. (2)
Kurikulum 1984, pada dasarnya materi pada kurikulum 1984
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
17
ini tidak banyak berbeda dengan materi kurikulum 1975, yang
berbeda adalah organisasi pelaksanaanya saja, sehingga
dengan demikian kurikulum 1984 dapat dilaksanakan dengan
memanfaatkan bahan-bahan dan buku-buku yang telah ada
sebelumnya. Kemudian semua pendekatan dalam proses
pembelajaran pada kurikulum sekolah dasar 1984 diarahkan
guna membentuk keterampilan murid untuk memproses. Hal
yang menonjol dalam pelaksanaan kurikulum ini adalah
adanya cara belajar siswa aktif (CBSA) dan sistem spiral.
Disini siswa akan lebih dilibatkan dalam pengembangan proses
belajar mengajar. Meski sistem instruksional masih tetap
dipertahankan namun siswa diberi kebebasan untuk mencapai
tujuan tersebut. Selain itu, ada pula sistem spiral yang setiap
jenjang pendidikan mata pelajaran akan berbeda dari segi
kedalaman materi. Semakin tinggi jenjang pendidikannya,
maka materi yang diberikan akan semakin dalam dan detil.
(3) Kurikulum 1994, lahirnya Undang-Undang Pokok
Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional maka dirasa perlu menyusun suatu
kurikulum baru sebagai penyempurnaan dari Kurikulum 1984.
Kurikulum ini dilaksanakan dan diberlakukan mulai tahun
1994/1995 dan secara bertahap. Dimulai pada tahun 1994/1995
Kurikulum 1994 untuk kelas 1 dan 4 SD, kelas 1 SMP, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18
kelas 1 SMA . Dengan demikian di dalam jangka waktu
seluruh Kurikulum 1994 itu telah dilaksanakan.
f) Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004
Kurikulum 1994 digantikan oleh Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), seiring pergantian kekuasaan. Kurukulum
ini mengharapkan agar siswa yang mengikuti pendidikan di
sekolah memiliki kompetensi yang diinginkan karena
konsentrasi kompetensi adalah pada perpaduan antara
pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap yang ditunjukkan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) mencakup beberapa
kompetensi dan seperangkat tujuan pembelajaran yang harus
dicapai siswa. Dan kegiatan pembelajaran pun diarahkan
untuk membantu siswa menguasai kompetensi-kompetensi
agar tujuan pembelajaran tercapai.
g) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP)
Menurut Muslich (dalam Kurniasih, 2014:22), Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidkan (KTSP) ini disusun untuk
menjalankan amanah yang tercantum dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Muslich 2009:1). Guru memiliki otoritas dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
19
mengembangakan kurikulum secara bebas dengan
memperhatikan karakteristik siswa dan lingkungan di sekolah
masing-masing.
h) Kurikulum 2013
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof.Ir. Muhammad Nuh,
mengatakan bahwa kurikulum 2013 ini lebih ditekankan pada
kompetensi dengan pemikiran kompetensi berbasis sikap,
keterampilan, dan pengetahuan. Terdapat empat aspek yang
menjadi fokus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan
Kurikulum 2013: (1) Kompetensi guru dalam pemahaman
substansi bahan ajar yang menyangkut metodologi
pembelajaran yang nilainya pada pelaksanaan uji kompetensi
guru (UKG) baru mencapai rata-rata 46,66. (2) Kompetensi
akademik dimana guru harus menguasai metode penyampaian
ilmu pengetahuan kepada siswa. (3) Kompetensi sosial yang
harus dimiliki guru agar tidak bertindak asosial kepada siswa
dan sederajat lainnya. (4) Kompetensi manajerial atau
kepemimpinan karena guru sebagai seorang yang akan digugu
dan ditiru siswa.
i) Kurikulum 2013 Edisi Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
20
Menurut Anbarini (2016) Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan telah melakukan perbaikan terhadap Kurikulum
2013. Setiap perbaikan dan pengembangan yang dilakukan
pemerintah terhadap kurikulum dari waktu ke waktu bertujuan
untuk menghasilkan generasi yang memiliki tiga kompetensi,
yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Dari perbaikan
yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015, terdapat empat
poin perbaikan dalam dokumen kurikulum yaitu; (1) Penataan
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial pada semua mata
pelajaran. Hanya guru dua mata pelajaran (Pendidikan Agama-
Budi Pekerti dan PPKn) yang menilai sikap spiritual dan sikap
sosial siswa secara langsung. Sebelumnya ada perbaikan
kurikulum, guru setiap mata pelajaran diberi beban formal
untukelakukan pembelajaran dan penilaian terhadap
kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial siswa. Kini,
kompetensi sikap sosial dan spiritual tidak lagi diberikan
secara intrakurikuler pada semua mata pelajaran. (2) Koherensi
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD) dan
penyelarasan dokumen. Berdasarkan hasil evaluasi ditemukan
adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang
disebabkan oleh format penyajian dan nomenklatur dalam
Kurikulum 2013, diantaranya KD pada KI yang dianggap
kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
21
Selain itu juga ditemukan indikasi adanya inkonsistensi antara
KD dengan silabus dan buku teks. (3) Pemberian ruang kreatif
bagi guru dalam mengimplementasikan kurikulum. Metode
pembelajaran menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian
dalam perbaikan Kurikulum 2013. Sebagian guru menganggap
metode pembelajaran dengan proses berpikir 5M (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi atau mencoba,
mengasosiasi, dan mengomunikasikan) bersifat prosedural dan
mekanistik sehingga membelenggu ruang kreatif. Selama ini
mereka memandang metode tersebut sebagai satu-satunya
pendekatan dalam pembelajaran di semua mata pelajaran. (4)
Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan
taksonomi proses berpikir. Kemampuan siswa tidak dibatasi
taksonomi proses berpikir, sejak dini siswa diajak kembangkan
kemampuan berpikir kritis. Dalam Kurikulum 2013 yang lalu,
kompetensi dasar untuk siswa di tiap jenjang pendidikan
berbeda, yaitu Sekolah Dasar (SD) hanya pada tingkat
memahami, Sekolah Menengah Pertama (SMP) menerapkan
dan menganalisis, sedangkan Sekolah Menengah
Atas/Kejuruan (SMA/SMK) sampai pada tingkat mencipta.
Pembatasan kompetensi dasar ini berdampak pada proses
pembelajaran. Seolah-olah siswa cukup sampai pada berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
22
tingkat rendah, yaitu memahami, sedangkan berpikir tingkat
tinggi baru dimulai pada level SMA/SMK
e. Struktur Kurikulum 2013 Pada SMK/MAK
Berdasarkan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2013, kurikulum tahun 2013 dirancang dengan pandangan
bahwa SMA/MA dan SMK/MAK pada dasarnya adalah pendidikan
menengah, pembedanya hanya pada pengakomodasian minat
peserta didik saat memasuki pendidikan menengah. Untuk
mewadahi konsep kesamaan muatan antara SMA/MA dan
SMK/MAK, maka dikembangkan stuktur kurikulum pendidikan
menengah, terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib dan mata
pelajaran pilihan. Mata pelajaran wajib mencakup sembilan mata
pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Isi kurikulum
(KI dan KD) dan mata pelajaran pilihan akademik untuk SMA/MA
serta pilihan akademik dan vokasional untuk SMK/MAK. Mata
pelajaran pilihan ini memberi corak kepada fungsi satuan
pendidikan dan didalamnya terdapat pilihan sesuai minat peserta
didik. Beban belajar di SMA/MA untuk tahunX, XI, dan XII
masing-masing 42, 44, dan 44 jam pelajaran per minggu satu jam
belajar adalah 45 menit. Sedangkan beban belajar untuk
SMK/MAK adalah 48 jam pelajaran per minggu. Oleh karena itu,
struktur umum SMK/MAK sama dengan struktur umum SMA/MA,
yakni tiga kelompok mata pelajaran: Kelompok A (mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
23
wajib A), B (mata pelajaran wajib B), dan kelompok C
(peminatan), dengan kelompok mata pelajaran sebagai berikut:
Tabel 2.1.
Kelompok Mata Pelajaran Pendidikan Menengah
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. BahasaInggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga,
dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan
B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik
(SMA/MA) 18 20 20
Mata Pelajaran Peminatan Akademik
dan Vokasi (SMK/MAK) 24 24 24
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG
HARUS DITEMPUH PERMINGGU
(SMA/MA)
42 44 44
JUMLAH JAM PELAJARAN YANG
HARUS DITEMPUH PERMINGGU
(SMK/MAK)
48 48 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
24
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan menyatakan bahwa:
(1) penjurusan pada SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat
berbentuk bidang keahlian; (2) setiap bidang keahlian dapat terdiri
atas satu atau lebih program studi keahlian; (3) setiap program studi
keahlian dapat terdiri atas satu atau lebih kompetensi keahlian.
Bidang keahlian pada SMK/MAK meliputi: (a) Teknologi dan
Rekayasa; (b) Teknologi Informasi dan Komunikasi; (c)
Kesehatan; (d) Agribisnis dan Agroteknologi; (e) Perikanan dan
Kelautan; (f) Bisnis dan Manajemen; (g) Pariwisata; (h) Seni Rupa
dan Kriya; (i) Seni Pertunjukan.
Dalam penetapan penjurusan sesuai dengan
bidang/program/paket keahlian mempertimbangan Spektrum
Pendidikan Menengah Kejuruan yang ditetapkan oleh
Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan
program keahlian dilakukan saat peserta didik mendaftar pada
SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk
pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan
nilai rapor dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) oleh psikolog. Pada
SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas;
(1) Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (C1), (2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
25
Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2), (3)
Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).
Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan
industri.
f. Implementasi Standar Penilaian Pendidikan
1) Pengertian Implementasi
Implementasi berasal dari bahasa Inggris yaitu to implement
yang berarti mengimplementasikan. Implementasi merupakan
penyediaan sarana untuk melaksanakan sesuatu yang
menimbulkan dampak atau akibat terhadap sesuatu (Satria,
2015). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (1989:377),
implementasi adalah pelaksanaan dari apa yang telah disepakati.
Jadi implementasi adalah pelaksanaan terhadap sesuatu yang
telah disepakati sehingga berdampak terhadap sesuatu.
2) Implementasi Standar Penilaian Pendidikan
Permendikbud No 23 Tahun 2016 mengatur tentang standar
penilaian pendidikan pada kurikulum 2013 edisi revisi. Dalam
peraturan menteri ini yang dimaksud dengan standar penilaian
pendidikan adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat,
prinsip, mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
26
belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam
penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi antar
peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Lingkup penilaian terdiri
dari penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar
oleh satuan pendidikan dan penilaian hasil belajar oleh
pemerintah. Penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah meliputi aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
a) Bentuk dan Metode Penilaian
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil
belajar peserta didik belajar peserta didik mencakup penilaian
autentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
penilaian harian, penilaian tengah semester, penilaian akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah. (1)
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan secara
komperhensif untuk menilai mulai dari masukan (input),
proses, dan keluaran (output) pembelajaran yang meliputi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
27
domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian
kinerja dalam bentuk lain adalah penilaian autentik yang
menilai kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar
secara utuh. Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh
pendidik/guru untuk merencanakan progam perbaikan
(remidial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu penilaian autentik dapat digunakan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang
memenuhi standar penilaian pendidikan. (2) Penilaian diri
merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta
didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya
dengan kriteria yang telah ditetapkan. (3) Penilaian berbasis
portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik
termasuk penugasan perseorangan dan/atau kelompok
didalam dan/atau diluar kelas khususnya pada sikap/prilaku
dan keterampilan. (4) Penilain harian (PH) merupakan
kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu KD atau
lebih. (5) Ujian tengah semester (UTS) merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik/guru untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan
delapan sampai sembilan minggu kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
28
Cakupan penilaian tengah semester meliputi seluruh indikator
yang mempresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
(6) Ujian akhir semester (UAS) merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik diakhir semester. Cakupan penilaian
akhir semester meliputi seluruh indikator yang
mempresentasikan semua KD pada semester tersebut. (7)
Ujian tingkat kompetensi (UTK) merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi . cakupan (UTK)
meliputi sejumlah KD yang mempresentasikan KI pada
tingkat kompetensi tersebut. (8) Ujian mutu tingkat
kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan pengukuran yang
dilakukann oleh pemerinta untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah KD
yang mempresentasikan KI pada tingkat kompetensitersebut.
(9) Ujian nasional (UN) merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang
dilaksanakan secara nasional. (10) Uji kompetensi keahlian
merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
dalam rangka sertifikasi sesuai dengan Kerangka Kualifikasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
Nasional Indonesia (KKNI) yang dilakukan oleh lembaga
mandiri atau LSP P1.
b) Prinsip-prinsip Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai
berikut; (1) Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data
yang mencerminkan kemampuan yang diukur. (2) Objektif,
berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang
jelasmtidak dipengaruhi subjektivitas penilai. (3) Adil, berarti
penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik
karena berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang
agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan
gender. (4) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik
merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari
kegiatan pembelajaran. (5) Terbuka, berarti prosedur
penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
(6) Menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh
pendidik mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk
memantau perkembangan peserta didik. (7) Sistematis,
berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap
dengan mengikuti langkah-langkah baku.(8) Beracuan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
30
kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian
kompetensi yang ditetapkan. (9) Akuntabel, berarti penilaian
dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,
prosedur, maupun hasilnya.
c) Pendekatan Penilaian
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan
kriteria (PAK) atau penialaian acuan patokan (PAP). Penilaia
didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang
ditetapkan kemampuan peserta didik tidak dibandingkan
terhadap kelompoknya, tetapi dibandingkan terhadap kriteria
yang ditetapkan.
Hasil ini sesuai dengan Permendikbud yang menjelaskan
bahwa PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi
yang didasarkan pada KKM. Selanjutnya, didalam
Permendikbud ditegaskan bahwa semua kompetensi perlu
dinilai dengan menggunakan acuan patokan berdasarkan pada
indikator hasil belajar. Sekolah dapat menetapkan acuan
patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
d) Penilaian Oleh Pendidik/Guru
Penilaian oleh pendidik/guru merupakan bagian yang tidak
terpisahkan/tidak terlepas dari pembelajaran. Pembelajaran di
SMK menggunakan pendekatan ilmiah (scientific approach)
yang melibatkan kegiatan mengamati – menanya – mencoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
31
– mengasosiasi – dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah
pembelajran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
dan kegiatan penutup. Penilaian dilakuakn oleh pendidik/guru
selama berlangsungnya kegiata pembelajaran untuk menilai
kesiapan, proses, dan hasil belajar peserta didik yang
mengarah pada ketercapaian kompetensi yang meliputi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian oleh pendidik/guru dapat berupa tes dan non-tes
yang dilakukan melalui penilaia dan penugasan. Perencanaan
penilaian hasil belajar oleh pendidik dicantumkan dalam
silabus dan dijabarkan didalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Penilaian dapat diberikan oleh
pendidik/guru sebagai tugas secara mandiri (individual) atau
berkelompok dalam bentuk pekerjaan rumah, proyek, dan
portofolio.
e) Prosedur Penilaian Oleh Pendidik/Guru
Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan bertujuan untuk memantau proses dan
kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan
efektifitas pembelajaran. Prosedur penilaian proses belajar
dan hasil belajar secara umum oleh pendidik/guru dilakukan
dengan urutan: (1) Menetapkan tujuan penilaian dengan
mengacu pada RPP yang telah disusun, (2) Menyusun kisi-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
32
kisi penilaian, (3) Membuat instrumen penilaian berikut
pedoman penilaian, (4) Melakukan analisis kualitas
instrumen, (5) Melakukan penilaian, (6) Mengolah,
menganalisis, dan menginterpretasikan hasil penilaian, (7)
Melaporkan hasil penilaian, dan (8) Memanfaatkan laporan
hasil penilaian.
Sedangkan prosedur penilaian dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara terperinci oleh
pendidik/guru adalah sebagai berikut:
(1) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan: (a)
Mengamati perilaku peserta didik selama pembelajaran;(b)
Mencatat perilaku peserta didik dengan menggunakan
lembar observasi atau pengamatan; (c) Menindaklanjuti
hasil pengamatan; dan (d) Mendeskripsikan perilaku
peserta didik.
(2) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahap: (a)
Menyusun perencanaan penilaian; (b) Mengembangkan
isntrumen penilaian; ((c) Melaksanakan penilaian; (d)
Memanfaatkan hasil penilaian; dan (e) Melaporkan hasil
penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
(3) Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
(a) Menyusun perencanaan penilaian; (b) Mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
33
instrumen penilaian; (c) Melaksanakan penilaian; (d)
Memanfaatkan hasil penilaian; dan (e) Melaporkan hasil
penilaian dalam bentuk angka dengan skala 0-100 dan
deskripsi.
f) Tujuan Penilaian
Menurut Sunarti dan Selly (2014:10-11), secara umum
penilaian adalah memberikan penghargaan terhadap
pencapaian belajar siswa dan memperbaiki program serta
kegiatan pembelajaran. Secara rinci, tujuan penilaian untuk
memberikan:
(1) Informasi tentang kemajuan belajar siswa secara
individual dalam tujuan belajar sesuai dengan kegiatan
belajar yang telah dilakukan.
(2) Informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan
belajar lebih lanjut, baik terhadap masing-masing siswa
maupun terhadap seluruh siswa dikelas.
(3) Informasi yang dapat digunakan guru dan siswa untuk
mengetahui tingkat kemampuan siswa, tingkat kesulitan,
kemudahan untuk melaksanakan kegiatan remidi,
pendalaman atau pengayaan.
(4) Motivasi belajar siswa dengan cara memberikan informasi
tentang kemajuannya dan merangsangnya untuk
melakukan usaha pemantapan dan perbaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
34
(5) Bimbingan yang tepat untuk memilih sekolah atau jabatan
yang sesuai dengan keterampilan, minat, dan
kemampuannya.
Kesiapan guru sangat urgen dalam pelaksanaan kurikulum ini.
Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek kurikulum tersebut
seluruhnya terletak pada guru. Oleh karena itu gurulah pemegang
kunci pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum. Gurulah sebenarnya
perencana, pelaksana, penilai, dan pengembang kurikulum
sesungguhnya. Kesiapan guru ini akan berdampak pada kegiatan guru
dalam mendorong siswa untuk mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa yang telah
mereka peroleh setelah menerima materi pembelajaran. Berdasarkan
uraian Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar
Penilaian Pendidikan diatas dan guru sebagai pelaksana sehingga
faktor-faktor yang diduga mempengaruhi keberhasilan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan dalam Kurikulum 2013 edisi revisi,
antara lain: (1) Pengalaman Mengajar Guru, (2) Ketersediaan Sumber
Belajar Guru, dan (3) Pangkat Golongan Guru.
2. Pengalaman Mengajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
35
a. Pengertian pengalaman mengajar
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1989a:28)
pengalaman adalah barang apa yang telah dirasai, diketahui,
dikerjakan, dan sebagainya. Sedangkan mengajar (1989b:22) adalah
memberi pelajaran dan/atau melatih. Pengalaman mengajar yaitu masa
kerja guru dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan
pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang
berwenang (dapat dari pemerintah, dan/atau kelompok masyarakat
penyelenggara pendidikan) (Suyatno 2008:111). Mengajar adalah
seperangkat peristiwa (events) yang mempengaruhi si belajar
sedemikian rupa sehingga si belajar itu memperoleh kemudahan.
Ketika guru memasuki dunia kerja pasti ia akan dihadapkan pada
berbagai keadaan, baik yang mendukung ataupun yang menghambat
proses belajar mengajar. Berbagai macam keadaan yang dihadapi oleh
guru tersebut tentunya akan mendorong guru untuk mencari jalan
keluar penyelesaiannya. Semakin lama guru mengajar maka
seharusnya guru akan lebih banyak mendapatkan pengalaman yang
bermanfaat untuk mengoreksi dan memperbaiki proses belajar
mengajar yang dilakukannya (Sugandi, 2004:7). Hal yang perlu
diperhatikan oleh guru adalah mereka harus senantiasa meningkatkan
pengalamannya, sehingga dapat menunjang keberhasilan dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya (Sumitro, 2001:70).
Pengalaman adalah guru yang baik, karena keterampilan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
36
memecahkan persoalan dalam proses belajar mengajar kurang
didapatkan guru melalui pendidikan formal yang ia tempuh, tapi lebih
banyak didasarkan pada pengalaman yang telah ia dapatkan selama ia
mengajar (Barizi, 2009:142).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2013 menunjukkan bahwa standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan dan
kelayakan maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
Penjelasan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru
dan dosen, yang di maksud dengan kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik dan yang menjadi
penentu pengalaman mengajar guru. Dalam Peraturan Pendidikan
Nomor 74 Tahun 2008 dikemukakan bahwa kompetensi pedagogik
adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang
meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan
peserta didik untuk mengaktulisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
b. Beberapa definisi mengajar menurut Nasution (1982:8-11):
1) Mengajar adalah menanamkan pengetahuan pada anak.
Mengajar adalah menanam pengetahuan pada anak, sehingga
tujuan mengajar ialah penguasaan pengetahuan oleh anak. Anak
dianggap pasif, karena pengajaran bersifat teacher-centered, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
37
gurulah yang memegang peranan utama. Sering ilmu
pengetahuan kebanyakan diambil dari buku pelajaran yang tidak
dihubungkan dengan realitas dalam kehidupan sehari-hari.
2) Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan bagi anak.
Mengajar adalah menyampaikan kebudayaan bagi anak hampir
bersamaan dengan mengajar adalah menanam pengetahuan
pada anak. Tentu saja diinginkan anak-anak mengenal
kebudayaan bangsanya dan kebudayaan dunia. Tetapi ada pula
yang mengharapkan agar anak-anak tidak hanya menguasai
kebudayaan yang ada, tetapi agar mereka juga turut membantu
memperkaya kebudayaan itu dengan menciptakan kebudayaan
baru menurut zaman yang senantiasa berubah.
3) Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan
anak sehingga terjadi proses belajar.
Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur
lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan
anak sehingga terjadi proses belajar, mengajar itu suatu usaha
dari pihak guru, yakni mengatur lingkungan, sehingga
terbentuklah suasana yang sebaik-baiknya bagi anak untuk
belajar, yang belajar adalah anak itu sendiri berkat kegiatannya
sendiri. Guru hanya dapat membimbing anak tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
38
Berdasarkan definisi mengajar adalah suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses
belajar. Kalau kita menerima definisi tersebut, maka kita peroleh
beberapa kesimpulan :
a) Mengajar berarti membimbing aktivitas anak. Bahwa anak
hanya dapat berenang dengan berenang sendiri, jadi
melakukan kegiatan itu sendiri, setiap orang dapat menerima
dan memahaminya. Tak masuk diakal bahwa seorang akan
dapat belajar berenang hanya dengan membaca buku
Learning by doing, demikianlah bunyi anjuran Dewey. Yang
belajar adalah anak itu sendiri.
Tugas guru adalah mengatur lingkungan serta membimbing
aktivitas anak. Artinya, janganlah hanya guru yang aktif.
Karena itu guru jangan memonopoli aktivitas kelas. Dalam
mengajar guru senantiasa harus bertanya kepada dirinya,
aktivitas apakah yang dapat diberikan kepada anak, apakah
yang dapat dikerjakan oleh anak.
b) Mengajar berarti membimbing pengalaman anak.
Pengalaman adalah interaksi dengan lingkungan. Dalam
interaksi itulah anak itu belajar. Berkat pengalaman itulah
anak-anak memperoleh pengertian-pengertian, sikap,
penghargaan, kebiasaan, kecakapan dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
Lingkungan itu jauh lebih luas dari pada hanya buku dan
kata-kata guru saja. Seluruh lingkungan, alam sekitar,
manusia, jabatan-jabatan, gedung-gedung, lembaga-lembaga,
binatang-binatang, tanaman-tanaman, perusahaan dan
sebagainya, merupakan sumber pengalaman bagi anak-anak.
Pelajaran hendaknya dihubungkan dengan kehidupan anak
dalam lingkungannya.
c) Mengajar berarti membantu anak berkembang dan
menyesuaikan diri kepada lingkungan. Apa yang diajarkan
hendaknya jangan semata-mata ditujukan kepada ujian.
Anak-anak belajar agar bakatnya berkembang. Pelajaran
sekolah gunanya agar anak dapat menggunakannya dalam
kehidupannya sehari-hari, agar ia lebih sanggup mengatasi
masalah-masalah dalam kehidupannya. Pelajaran sekolah
harus berfungsi dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah harus
pula mendidik anak menyesuaikan diri dengan
lingkungannya, termasuk lingkungan sosialnya. Ia harus
belajar berpikir, merasa dan berbuat sesuai dengan norma-
norma lingkungannya.
Guru yang memiliki pengalaman mengajar telah memahami
seluk beluk pendidikan baik dalam proses pembelajaran dan penilaian
hasil belajar, dengan demikian semakin lama pengalaman mengajar
semakin guru tersebut memahami seluk beluk pendidikan. Sehingga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
40
diduga bahwa pengalaman mengajar seorang guru dapat
mempengaruhi kemampuan guru dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan dalam Kurikulum 2013 edisi revisi, semakin lama
pengalaman mengajar seorang guru semakin tinggi kemampuan untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan. Sebaliknya semakin sedikit pengalaman
mengajar semakin rendah kemampuan guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
3. Ketersediaan Sumber Belajar
a. Pengertian Sumber Belajar
Menurut Sitepu (2014:18), sumber belajar merupakan salah satu
komponen dalam kegiatan belajar yang memungkinkan individu
memperoleh pengetahuan kemampuan, sikap, keyakinan, emosi, dan
perasaan. Pendapat lain tentang sumber belajar dikemukakan oleh
Association of Educational Communication Technology (AECT) yaitu
berbagai sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang
dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
belajar, (Sitepu, 2014: 19). Begitupun dengan Mulyasa (2007b:
156) mengatakan bahwa “sumber belajar dapat dirumuskan sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
41
segala sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa
dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan, pengalaman
dan keterampilan dalam proses belajar mengajar”.(Jejen Musfah,
2011:101).
Menurut Gardner dan Cowell (1995: 35) berpendapat “sumber
belajar dimaksud termasuk juga perlengkapan mengajar yang
dimanfaatkan guru untuk mengajar.” (Jejen Musfah, 2011:102). Selain
itu perumusan definisi terdahulu tentang sumber belajar yang dibuat
AECT (1972) berpendapat bahwa:
“Beberapa sumber dapat digunakan untuk memberikan fasilitas
belajar karena memang sumber itu khusus didesain untuk
keperluan belajar. Inilah yang biasa disebut sebagai “bahan atau
sumber intruksional”. Sumber yang lain ada sebagai bagian dari
kenyataan yang dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
namun dapat diketemukan, diaplikasikan, dan digunakan untuk
keperluan belajar. Inilah yang kadang-kadang disebut sebagai
“sumber dari dunia yang nyata”. Jadi, sebagaian besar sumber
menjadi sumber belajar karena memang didesain untuk itu,
sedangkan yang lainnya menjadi sumber belajar karena
kebetulan dimanfaatkan...” (Setijadi,1986:88)
Dengan demikian, sumber belajar merupakan segala sesuatu
baik yang didesain maupun menurut sifatnya dapat dipakai atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
42
dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran untuk memudahkan
belajar siswa.
b. Klasifikasi Sumber Belajar (Pranatha, 2013:9-12)
Menurut Sudjana dan Rivai (2009) hingga saat ini masih banyak
pihak termasuk para guru yang mengartikan sumber belajar dengan
arti sempit, yakni terbatas pada buku. Padahal sumber belajar
memiliki makna yang luas, namun untuk membatasinya beberapa
ahli pun mengklasifikasikannya berdasarkan sudut pandang dan
pendekatan yang berbeda satu dengan lainnya. Menurut Warsita
(2008) ditinjau dari tipe atau asal-usulnya, sumber belajar dapat
dibedakan menjadi dua yaitu:
1) Sumber belajar yang dirancang (learning resources by
design), yaitu sumber belajar yang secara khusus atau
sengaja dirancang atau dikembangkan untuk mencapai tujuan
pembelajaran tertentu. Contohnya, buku pelajaran, modul,
program VCD pembelajaran, program audio pembelajaran,
transparansi, CAI (Computer Asisted Instruction), programmed
instruction dan lain-lain.
2) Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal dimanfaatakan
(learning resources by utilization), yaitu sumber belajar yang
secara tidak khusus dirancang atau dikembangkan untuk
keperluan pembelajaran, tetapi dapat dipilih dan dimanfaatkan
untuk keperluan pembelajaran. Contohnya: surat kabar, siaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
43
televisi, pasar, sawah, pabrik, museum, kebun binatang,
terminal, pejabat pemerintah, tenaga ahli, pemuka agama,
olahragawan dan lain-lain.
Berdasarkan AECT (Association of Educational
Communication Technology) yang dikutip oleh Warsita (2008)
sumber belajar dibedakan menjadi enam jenis seperti yang
tercantum dalam tabel di bawah ini:
1) Pesan (message) adalah informasi yang ditransmisikan atau
diteruskan oleh komponen lain dalam bentuk ide, ajaran, fakta,
makna, nilai dan data. Contoh ; isi bidang studi yang
dicantumkan dalam kurikulum pendidikan formal, dan non
formal maupun dalam pendidikan informal.
2) Orang adalah manusia yang berperan sebagai pencari,
penyimpan, pengolah dan penyaji pesan. Contoh; guru, dosen,
guru pembimbing, guru Pembina, tutor, siswa, pemain,
pembicara, instruktur dan panatar.
3) Bahan adalah sesuatu wujud tertentu yang mengandung pesan
atau ajaran untuk disajikan dengan menggunakan alat atau
bahan itu sendiri tanpa alat penunjang apapun. Bahan ini sering
disebut sebagai media atau software, atau perangkat lunak.
Contoh; buku, modul, majalah, bahan pengajaran terprogram
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
44
transparansi, film, video tapel, pita audio (kaset audio),
filmstrip, microfiche, dan sebagainya.
4) Alat adalah sesuatu perangkat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang tersimpan dalam bahan tadi. Alat
ini biasa disebut hardware atau perangkat keras.Contoh;
proyektor slide, proyektor filmstrip, proyektor overhead
(OHP), monitor televise, monitor computer, kaset rekorder,
pesawat radio, dan lain-lain.
5) Teknik, dalam hal ini teknik diartikan sebagai prosedur yang
runtut atau acuan yang dipersiapkan untuk menggunakan
bahan, peralatan, orang dan lingkungan belajar secara
terkombinasi dan terkoordinasi untuk menyampaikan ajaran
atau materi pelajaran.Contoh; Keller Plan, belajar secara
mandiri, belajar jarak jauh, belajar secara kelopok. Simulasi,
diskusi, ceramah, pemecahan masalah, tanya jawab dan
sebagainya.
6) Sumber belajar selanjutnya adalah latar yaitu lingkungan
dimana pesan diterima oleh siswa. Contohnya, lingkungan fisik
seperti gedung sekolah, perpustakaan, pusat saran belajar,
studio, museum, taman, dan lingkungan non fisik seperti
penerangan dan sirkulasi udara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
c. Fungsi Sumber Belajar
Agar sumber belajar yang ada dapat berfungsi dalam
pembelajaran harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Fungsi sumber belajar menurut Hanafi (Karwono, 2007) adalah untuk;
(1) Meningkatkan produktifitas pendidikan, (2) Memberikan
kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual, (3)
Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, (4) Lebih
memantapkan pembelajaran, (5) Memungkinkan belajar secara
seketika, dan (6) Memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih
luas, terutama dengan adanya media massa.
Tersedianya sumber belajar dapat dimanfaatkan oleh guru dalam
menunjang dan membantu proses pembelajaran yang digunakan
secara efektif untuk meningkatkan kemampuan siswa memahami
pelajaran sehingga memberikan kebebasan bagi siswa untuk
bereksplorasi sesuai dengan kemampuannya masing-masing.
Pemanfaatan sumber belajar oleh guru dan siswa merupakan aktivitas,
cara, dan proses dalam kegiatan pembelajaran agar tujuan
pembelajaran yang ditetapkan dapat tercapai dan memperoleh hasil
yang maksimal. Sehingga diduga bahwa ketersediaan sumber belajar
dapat mempengaruhi kemampuan guru dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan dalam Kurikulum 2013 edisi revisi, semakin baik
ketersediaan sumber belajar semakin tinggi kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
46
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan. Sebaliknya semakin kurang
ketersediaan sumber belajar, semakin rendah kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
4. Pangkat Golongan Guru
a. Pengertian Pangkat Golongan Guru
Berdasarkan Kamus Umum Bahasa Indonesia, (1989:706)
pangkat adalah tingkatan dalam kepegawaian (ketentaraan dan
sebagainya), kedudukan atau derajat kebangsawan dalam masyarakat.
Pengertian pangkat dalam Keputusan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 12 Tahun 2002, pangkat adalah kedudukan yang
menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS)
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian.
Berdasarkan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/ 2010 dan
Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yang dimaksud jabatan
fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan
kegiatan mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
47
jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh
PNS.
Perkembangan kebijakan Pemerintah Indonesia dalam menata
administrasi kepegawaian tenaga kependidikan terakhir ada
penyesuaian dengan mengganti nama pada jabatan guru berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 tentang
Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru. Berikut adalah penyesuaian
jabatan fungsional guru PNS yang baru, yakni:
Tabel 2.2.
Jabatan Fungsional Guru.
No Pangkat Jabatan Golongan Ruang
1. Penata Muda Guru Pertama III a
2. Penata Muda Tk.I Guru Pertama III b
3. Penata Guru Muda III c
4. Penata Tk.I Guru Muda III d
5. Pembina Guru Madya IV a
6. Peembina Tk.I Guru Madya IV b
7.
Pembina Utama
Muda Guru Madya
IV c
8.
Pembina Utama
Madya Guru Utama
IV d
9. Pembina Utama Guru Utama IV e
b. Persyaratan Kenaikan Pangkat Golongan Guru PNS
Prinsip kenaikan jabatan dan pangkat bagi PNS, menurut
undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Pokok-Pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
48
Kepegawaian, menyatakan bahwa pengangkatan PNS dalam suatu
jabatan dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai
dengan kompetensi, prestasi kerja, dan jenjang pangkat yang
ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat objektif lainnya tanpa
membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras, dan golongan.
Persyaratan guru untuk memperoleh penyesuaian jabatan fungsional
guru dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun
2010, terdiri atas: (1) Memiliki pangkat dan golongan ruang terakhir
paling rendah penata muda, golongan ruang III/a, dan jabatan guru
madya, (2) Memiliki penetapan angka kredit terakhir, (3) Masih aktif
melaksanakan tugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, atau guru
pembimbing.
Pada persyaratan kedua diatas disebutkan seorang guru harus
memiliki penetapan angka kredit terakhir, angka kredit adalah satuan
nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir
kegiatan yang harus dicapai oleh seorang guru dalam rangka
pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya. Dalam Peraturan
Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/ 2010 dan Nomor 14 Tahun
2010 menyatakan bahwa seorang guru wajib menyiapkan bahan
penilaian kredit dan disampaikan kepada atasan langsung, dan dalam
Pasal 3 menyatakan unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan
angka kredit terdiri atas:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
49
1) Unsur utama, yang terdiri atas:
a) Pendidikan;
b) Pembelajaran/pembimbingan dan tugas tambahan dan/atau
tugas lain yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah;
c) Pengembangan keprofesian berkelanjutan.
2) Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan
tugas guru, terdiri atas:
a) Memperoleh gelar/ijazah yang tidak sesuai dengan bidang
yang diampunya;
b) Memperoleh penghargaan/tanda jasa;
c) Melaksanakan kegiatan yang mendukung tugas guru, antara
lain: (a) Membimbing siswa dalam praktik kerja nyata/prakti
industri/ekstrakurikuler dan sejenisnya; (b) Menjadi
organisasi profesi/kepramukaan; (c) Menjadi tim penilai
angkakredit; dan/atau (d) Menjadi tutor/pelatih/instruktur.
Kenaikan jabatan dan pangkat golongan seorang guru perlu
didasari dengan porfesionalisme sesuai dengan kompetensi prestasi
kerjanya yang memenuhi angka kredit. Sehingga diduga bahwa
pangkat golongan guru dapat mempengaruhi kemampuan guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
50
Standar Penilaian Pendidikan dalam Kurikulum 2013 edisi revisi.
Semakin tinggi pangkat golongan guru semakin tinggi kemampuan
untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sebaliknya semakin rendah
pangkat golongan guru semakin rendah kemampuan guru untuk
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
B. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan
Hasil penelitian yang relevan sebelumnya yang sesuai dengan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hana Yuliyani mengenai Hubungan
Antara Pengalaman Mengajar dan Motivasi Mengajar dengan
Kompetensi Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di
Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Karanganyar tahun
2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat
hubungan yang signifikan antara pengalaman mengajar dengan
kompetensi profesional pada guru Negeri Kabupaten Karanganyar
yang ditunjukkan dengan 0,312 > 0,279 pada taraf
signifikansi 5% . (2) Terdapat hubungan yang signifikan antara
motivasi mengajar dengan kompetensi profesional pada guru PKN
di SMP Negeri Kabupaaten Karanganyar dengan 0,3197 >
0, pada taraf signifikansi 5%. Pada penelitian tersebut
diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
51
mengajar dan motivasi mengajar dengan kompetensi profesional
pada guru PKn SMP Negeri di Kabupaten Karanganyar.
Pengalaman mengajar memiliki peranan dalam pencapaian
kompetensi profesional guru, karena pengalaman mengajar
merupakan pemahaman terhadap hal- hal yang dialami dalam
mengajar, yang dikuasai baik pengetahuan, keterampilan, dan nilai-
nilai yang menyatu pada diri seorang guru.
2. Penelitian dilakukan oleh Septian Fuji Yama dalam skripsinya
mengenai Pengaruh Pelatihan Guru, Kompetensi Guru dan
Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Kesiapan Guru Prodi
Bisnis Manajemen Dalam Implementasi Kurikulum 2013 SMKN 1
Purbalingga Tahun Ajaran 2014/2015. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif sarana prasarana
terhadap kesiapan guru prodi bisnis manajemen dalam
implementasi kurikulum 2013 di SMKN 1 Purbalingga tahun
ajaran 2014/2015. Pemanfaatan sarana prasarana berupa sumber
belajar yang tersedia dapat meningkatkan kesiapan guru dalam
implementasi kurikulum 2013.
3. Penelitian ini dilakukan oleh Abdullah, S.Pd.I., M.Pd.I dalam
jurnalnya mengenai Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum
2013 Pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Madrasah
Tsanawiyah Negeri 2 Palangkaraya Tahun 2016. Dalam penelitian
ini teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
52
terhadap guru Pendidikan Agama Islam (PAI) , Kepala Madrasah,
Wakil Kepala Madrasah, Mahasiswa Praktikan, dan siswa-siswi
MTsN 2 Palangkaraya. Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah:
(1) Implementasi penilaian autentik Kurikulum 2013 yang
dilakukan oleh guru PAI di MTsN 2 Palangkaraya belum berjalan
secara optimal. Hal ini terlihat pada penilaian sikap dan
keterampilan yang belum terlaksana dengan maksimal karena
sebagian penilainannya belum dilaksanakan sedangkan aspek
pengetahuan dapat terlaksana dengan baik. (2) Kendala yang
dihadapi guru PAI dalam mengimplementasikan penilaian autentik
yaitu: pertama, ketersediaan buku (sumber belajar) dalam
menunjang pembelajaran. Kedua, kemampuan guru yaitu kendala
teknis yang terkait kemampuan guru menggunakan aplikasi
penilaian dan kemampuan guru memahami penilaian autentik.
C. Kerangka Berpikir
Menurut Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria
mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai
dasar dalam penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
53
didik, dan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan, penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan
untuk memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan
perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan.
Penilaian merupakan bagian yang sangat penting yang harus
dilaksanakan oleh seorang guru baik dalam skala sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, oleh karena itu seorang guru harus memiliki
kemauan, kemampuan dan motivasi yang tinggi agar dapat
melaksanakan penilaian sesuai dengan dengan prinsip-prinsip penilaian
dan prosedur penilaian dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan. Berdasarkan uraian diatas
faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi kemampuan guru
dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh pengalaman mengajar terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Pengalaman mengajar adalah apa yang sudah dialami dalam
mengajar di sekolah berkenaan dengan kurun waktu, sehingga
pengalaman mengajar guru merupakan apa yang telah guru alami
dalam peristiwa mempengaruhi siswa belajar sehingga siswa
belajar memperoleh kemudahan dan apa yang menjadi tujuan
pembelajaran tersebut dapat tercapai. Guru yang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
54
pengalaman mengajar lebih memahami seluk beluk persekolahan
diantaranya dalam proses pembelajaran dan penilaian
pembelajaran, pengalaman yang telah dimiliki dapat diterapkan
dalam setiap perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan
tidak terkecuali kurikulum. Penelitian ini juga didukung oleh
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hana Yuliyani,
menyimpulkan bahwa pengalaman mengajar memiliki peranan
dalam pencapaian kompetensi profesional guru, karena pengalaman
mengajar merupakan pemahaman terhadap hal-hal yang dialami
dalam mengajar, yang dikuasai baik pengetahuan, keterampilan,
dan nilai-nilai yang menyatu pada diri seorang guru. Dengan
demikian guru yang memiliki pengalaman mengajar lama akan
lebih mampu mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Sehingga diduga bahwa pengalaman mengajar guru dapat
mempengaruhi kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Semakin lama mengajar semakin tinggi kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan dan sebaliknya semakin
sedikit pengalaman mengajar semakin rendah kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
55
2. Pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Ketersediaan sumber belajar adalah kesiapan suatu sumber
belajar baik yang berupa bahan atau alat untuk dapat digunakan
atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga
mempermudah guru dan siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Dimana bahan yang berupa buku, modul ataupun
majalah yang berisi latihan ataupun kasus yang relevan dan alat
baik berupa komputer, video, proyektor yang digunakan dapat
membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar. Pelitian ini juga
didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan Septian Fuji
Yama menyimpulkan bahwa sarana prasarana berupa sumber
belajar dalam keadaan cukup dan lengkap maka akan
meningkatkan kesiapan guru dalam implementasi kurikulum 2013.
Dengan demikian ketersediaan sumber belajar berupa bahan dan
alat yang tersedia cukup lengkap akan menunjang kemampuan
guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Sehingga diduga bahwa ketersediaan sumber belajar dapat
mempengaruhi kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Semakin baik ketersediaan sumber belajar semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
56
tinggi kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor
23 Tahun 2016 tentang standar penilaian pendidikan. Sebaliknya
semakin kurang ketersediaan sumber belajar, semakin rendah
kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
3. Pengaruh pangkat golongan guru terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Pengertian pangkat dalam Keputusan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002, pangkat adalah
kedudukan yang menunjukkan tingkatan seseorang PNS
berdasarkan jabatannya dalam rangkaian susunan kepegawaian dan
digunakan sebagai dasar penggajian. Jabatan fungsional guru
adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang diduduki oleh
PNS. Kenaikan jabatan dan pangkat golongan seorang guru perlu
didasari dengan porfesionalisme sesuai dengan kompetensi prestasi
kerjanya yang memenuhi angka kredit. Dengan demikian semakin
tinggi pangkat golongan seorang guru maka akan semakin mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
57
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Sehingga diduga bahwa pangkat golongan guru dapat
mempengaruhi kemampuan guru dalam mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Semakin tinggi pangkat golongan guru semakin tinggi
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sebaliknya
semakin rendah pangkat golongan guru semakin rendah
kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Sesuai dengan Permendikbud Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian, maka standar penilaian ini
digunakan sebagai pedoman dan acuan guru dalam memberikan
penilaian kepada peserta didik dan didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Abdullah, menyimpulkan bahwa implementasi
penilaian autentik Kurikulum 2013 belum terlaksana dengan
maksimal karena sebagian penilaiannya belum dilaksanakan dan
kendala dalam mengimplementasikan penilaian yaitu: pertama,
ketersediaan buku (sumber belajar) dalam menunjang
pembelajaran. Kedua, kemampuan guru yaitu kendala teknis yang
terkait kemampuan guru menggunakan aplikasi penilaian dan
kemampuan guru memahami penilaian autentik. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
58
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan dan penelitian dari Abdullah dengan faktor-faktor yang
diduga dapat mempengaruhi kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 dalam
Kurikulum 2013 edisi revisi, sehingga dapat digambarkan
paradigma penelitian sebagai berikut:
Permendikbud
No 23 Th 2016
Tentang
Standar
Penilaian
Pendidikan
Pengalaman
Mengajar
Ketersediaan
Sumber
Belajar
Pangkat
Golongan
Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
59
D. Rumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka berpikir diatas maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. : Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru
terhadap kemampuan mengimplementasikan Standar Penilaian
Pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
: Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Standar Penilaian Pendidikan
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
2. : Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan Standar Penilaian
Pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
: Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan Standar Penilaian Pendidikan
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
3. : Tidak ada pengaruh positif Pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Standar Penilaian Pendidikan
berdasarkan Permendikbud no 23 tahun 2016
: Ada pengaruh positif Pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar penilaian pembelajaran
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto atau penelitian non-
eksperimental karena pengaruh dan yang mempengaruhi telah terjadi.
Kerlinger (1973) menyebutkan bahwa kesimpulan tentang adanya
hubungan di antara variabel tersebut dibuat berdasarkan perbedaan yang
mengiringi variabel bebas dan variabel terikat, tanpa intervensi langsung
(Emzir, 2009:119). Penelitian ini akan mengungkap tentang kemampuan
guru berdasarkan pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan
pangkat golongan guru dalam mengimplementasikan Standar Penilaian
Pendidikan berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi, pada guru-guru PNS
SMK Negeri di Kota Yogyakarta.
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di 7 SMK Negeri yang ada di Kota
Yogyakarta. Berdasarkan data SMK Negeri yang terdaftar di Dinas
Pendidikan dan Olahraga (Dikpora) Kota Yogyakarta yang tersaji pada
tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
61
Tabel 3.1.
Tempat Penelitian SMK Negeri di Kota Yogyakarta
No Nama Sekolah Status Kecamatan
1. SMK N 01 Negeri Gedongtengen
2. SMK N 02 Negeri Jetis
3. SMK N 03 Negeri Jetis
4. SMK N 04 Negeri Umbulharjo
5. SMK N 05 Negeri Umbulharjo
6. SMK N 06 Negeri Umbulharjo
7. SMK N 07 Negeri Jetis
2. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Maret
tahun 2017.
C. Subjek Dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah guru-guru PNS di SMK Negeri di
kota Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah
kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
62
D. Populasi , Sampel Dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012:80). Penelitian ini merupakan bagian
dari penelitian yang lebih luas, dimana populasinya mencakup guru-
guru PNS SMK Negeri dan SMA Negeri di kota Yogyakarta, data
populasi guru dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2.
Data Populasi Guru SMK Negeri dan SMA Negeri Yogyakarta
No Sekolah Populasi
A. Jumlah Guru di SMK Negeri Yogyakarta
1. SMK N 1 Yogyakarta 68 guru
2. SMK N 2 Yogyakarta 183 guru
3. SMK N 3 Yogyakarta 172 guru
4. SMK N 4 Yogyakarta 140 guru
5. SMK N 5 Yogyakarta 107 guru
6. SMK N 6 Yogyakarta 113 guru
7. SMK N 7 Yogyakarta 93 guru
Jumlah 876 guru
B. Jumlah Guru di SMA Negeri Yogyakarta
1. SMA N 1 Yogyakarta 57 guru
2. SMA N 2 Yogyakarta 65 guru
3. SMA N 3 Yogyakarta 66 guru
4. SMA N 4 Yogyakarta 51 guru
5. SMA N 5 Yogyakarta 57 guru
6. SMA N 6 Yogyakarta 52 guru
7. SMA N 7 Yogyakarta 51 guru
8. SMA N 8 Yogyakarta 50 guru
9. SMA N 9 Yogyakarta 42 guru
10. SMA N 10 Yogyakarta 51 guru
11. SMA N 11 Yogyakarta 61 guru
Jumlah 603 guru
Total 1.479 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
63
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang dijadikan subjek
penelitian. Dalam penelitian ini ukuran sampel penelitian ditetapkan
berdasarkan rumus Slovin (Noor, 2011:158) sebagai berikut:
⁄
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = error level
Perhitungan Sampel Guru PNS SMK Negeri dan SMA Negeri :
n =
n =
n = 314,8483
Dari rumus diatas dengan margin error 5% diperoleh ukuran
sampel sejumlah 314,8483 dimana ukuran sampel tersebut dihitung
berdasarkan jumlah total guru-guru SMK Negeri dan SMA Negeri di
Kota Yogyakarta tahun 2016 sejumlah 1.479 guru. Dengan
mempertimbangkan adanya kesalahan ataupun kerusakan pada saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
64
pengambilan data maka peneliti menambah ukuran sampel sebesar
10%, dengan perhitungan sebagai berikut:
n = 314,8483 + (10% x 314,8483)
n = 346,33313
n = 347 ( dibulatkan ke atas)
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah proportional
non-random sampling dari sebaran populasi dan sampel pada SMK
Negeri dan SMA Negeri di kota Yogyakarta masing-masing
mendapatkan jumlah sampel dengan perhitungan berikut:
Sampel SMK Negeri, Yogyakarta:
n =
Sampel SMA Negeri, Yogyakarta:
n =
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penelitian ini
merupakan bagian dari penelitian yang lebih luas, yang difokuskan
pada guru-guru PNS SMK Negeri di kota Yogyakarta maka
berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah sampel guru PNS pada
SMK Negeri di kota Yogyakarta adalah 205,5254 atau 206 guru.
Selanjutnya peneliti menentukan jumlah responden dari setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
65
sekolah, dengan langkah-langkah sebagai berikut: (a) menentukan
persentase jumlah guru dari sekolah. Persentase yang dimaksud adalah
206/876 x 100% = 23,52%, (b) menentukan jumlah sampel untuk
masing-masing sekolah yang dijadikan sampel dengan cara
mengalikan 23,52% dengan jumlah guru masing-masing sekolah.
Berikut perhitungan sampel responden dari setiap guru PNS dari 7
SMK Negeri Yogyakarta.
Tabel 3.3.
Perhitungan Sampel Guru PNS SMK Negeri di KotaYogyakarta
No Nama Sekolah Jumlah Guru Sampel
(23,52%) Persentase
1. SMK N 01 68 16 23,53%
2. SMK N 02 183 43 23,50%
3. SMK N 03 172 40 23, 26%
4. SMK N 04 140 33 23,57%
5. SMK N 05 107 25 23,36%
6. SMK N 06 113 27 23,89%
7. SMK N 07 93 22 23,66%
Total 876 206 23,52%
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
66
2012:38). Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri
dari dua jenis, yaitu:
1. Variabel Bebas
Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus atau
prediktor. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen
(Sugiyono, 2012:39). Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel
bebas adalah: (1) Pengalaman mengajar yaitu lamanya mengajar mata
pelajaran yang relevan dengan bidang keahlian guru yang dinyatakan
dalam satuan waktu tahun. (2) Ketersediaan sumber belajar yaitu
tersedianya berbagai atau semua sumber baik yang berupa data, orang
dan wujud tertentu yang dapat digunakan dalam proses belajar
mengajar baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga
mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya yang meliputi
pesan, guru, bahan, alat, dan teknik. (3) Pangkat golongan guru yaitu
jenjang jabatan atau pangkat golongan sesuai dengan Peraturan
Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/ 2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
2. Variabel Terikat
Variabel ini sering disebut variabel dependen. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012:39). Dalam penelitian ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
67
variabel terikatnya adalah Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu kemampuan
guru dalam mengimplementasikan penilaian proses dan hasil belajar
peserta didik.
F. Pengukuran Variabel Penelitian
Pengukuran variabel bebas dalam penelitian ini ditentukan sebagai
berikut: (1) Pengalaman mengajar berdasarkan lamanya mengajar yaitu
yang memiliki pengalaman mengajar 1 tahun diberi skor 1, yang memiliki
pengalaman mengajar 2 tahun diberi skor 2 dan seterusnya. Dimana
variabel pengalaman mengajar tersebut menggunakan kriteria sebagai
berikut:
Tabel 3.4.
Kriteria Pengalaman Mengajar
Tahun Kategori
01 – 10 Junior
11 – 20 Menengah
21 > Senior
(2) Ketersediaan sumber belajar, diukur menggunakan skala sikap dari
Likert. (3) Pangkat golongan guru diukur berdasarkan jenjang golongan
kepangkatan guru, yaitu: golongan III/a diberi skor 1, golongan III/b diberi
skor 2, dan seterusnya. Dimana variabel pangkat golongan guru tersebut
menggunakan kriteria sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
68
Tabel 3.5.
Kriteria Pangkat Golongan Guru PNS
Pangkat Golongan Kategori
IIIa dan IIIb Rendah
IIIc dan IIId Menengah
IVa dan IVb Tinggi
Sedangkan untuk variabel terikat, yaitu Implementasi Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yaitu
kemampuan guru dalam mengimplementasikan proses penilaian dan hasil
belajar peserta didik diukur menggunakan skala sikap dari Likert.
Variabel penelitian yang diukur dengan menggunakan skala Likert
(Darmadi, 2014:145) yang dimodifikasi menjadi 4 opsi jawaban untuk
setiap pernyataan, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS)
dan Sangat Tidak Setuju (STS). Pemberian skor akan tampak seperti pada
tabel 2 berikut:
Tabel 3.6.
Skor Pernyataan Sikap
Pernyataan Sikap Skor SS Skor S Skor TS Skor STS
Pernyataan Positif 4 3 2 1
Pernyataan Negatif 1 2 3 4
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan menggunakan teknik
kuesioner. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai
pengalaman mengajar, ketersediaan sumber belajar, dan pangkat golongan
guru. Agar kuesioner memiliki validitas isi dan validitas konstruk, maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
69
penyusunan kuesioner ditempuh dengan langkah-langkah (Muhadi,
2011:44) sebagai berikut:
1. Mendefinisikan variabel
2. Menentukan dimensi dan indikator
3. Menulis kuesioner
Berdasarkan definisi operasional variabel penelitian yang diuraikan
di atas, untuk mengungkap data variabel-variabel yang diukur
menggunakan skala sikap dari Likert. Untuk menginterpretasikan skor
masing-masing variabel, maka digunakan PAP II (Masidjo, 1995:157).
Berikut adalah kisi-kisi penyusunan kuesioner:
Tabel 3.7.
Kisi-Kisi Kuesioner
No Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif
1 Standar
Penilaian
1.1 Aspek
sikap
1.2 Aspek
pengete
-tahuan
1.3 Aspek
Ketera-
mpilan
2.1.1 Observasi atau
Pengamatan
2.1.2 Teknik
penilaian yang
relevan
1.2.1. Tes tertulis,
Tes lisan, dan
Penugasan
1.3.1. Teknik yang
sesuai dengan
teknik yang
dinilai
(Praktek,
Produk,
Proyek, dan
Portofolio)
Nomor 1,
2, 3 dan 4
Nomor 5,
6, dan 7
Nomor 8,
9, 10, 11,
dan 12
Nomor 13,
14, 15, ,16,
17, 19 dan
20
Nomor
18
2 Ketersedia
-an
Sumber
2.1. Bahan
2.1.1. Ketersediaan
bahan
pembelajaran
Nomor 21
dan 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
70
No Variabel Dimensi Indikator Positif Negatif
Belajar
2.2. Alat
berupa buku
2.1.2. Ketersediaan
bahan
pembelajaran
berupa modul.
2.1.3. Ketersediaan
bahan
pembelajaran
berupa
majalah.
2.2.1. Ketersediaan
alat
pembelajaran
berupa
proyektor
slide.
2.2.2. Ketersediaan
alat
pembelajaran
berupa video
2.2.3. Ketersediaan
alat
pembelajaran
berupa
komputer.
Nomor 25
Nomor 26
Nomor 27
Nomor
23
Nomor
24
H. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen Penelitian dimaksudkan untuk menguji validitas dan
reliabilitas kuesioner yang digunakan untuk mengumpulkan data variabel
ketersediaan sumber belajar, dan Implementasi Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian.
1. Pengujian Validitas Kuesioner
Pengujian validitas kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh
kuesioner (alat ukur) yang dapat mengukur variabel yang diteliti dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
71
tepat. Suatu butir (item) alat ukur (kuesioner) dikatakan valid atau sahih
secara empiris apabila kuesioner tersebut diujicobakan dan skor setiap
butir mempunyai korelasi yang signifikan dengan skor total. Untuk
menentukan validitas butir digunakan rumus korelasi product moment
dari Pearson (Muhadi, 2011: 47) sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan:
= koefisien korelasi skor item dengan skor total
jumlah subjek
skor dari masing-masing item
skor total dari keseluruhan item
Untuk melakukan uji validitas digunakan bantuan komputer
program SPSS versi 22. Kriteria setiap butir pernyataan pada kuesioner
dikatakan valid jika pada α = 5% r hitung bersifat positf dan nilainya
lebih besar dari r tabel. Pelaksanaan analisis uji validitas ini diberikan
kepada guru-guru PNS di SMKN 1, SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4,
SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7, di kota Yogyakarta dengan total
responden sebanyak 192 responden dengan dk = n-2. Diketahui bahwa
derajat kebebasan sebesar 190 (dk = 192-2) dengan taraf signifikan 5%
menunjukkan r tabel sebesar 0,1191.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
72
a. Uji validitas kuesioner pada variabel standar penilaian.
Data mengenai implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan diungkapkan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri atas 20 pernyataan. Jika
koefisien r tabel dibandingkan dengan koefisien r hitung maka
diperoleh hasil 19 butir pernyataan yang valid dan 1 butir pernyataan
tidak valid. Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.8.
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pada Variabel Standar Penilaian (I)
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1. 1 0,627 0,1191 Valid
2. 2 0,595 0,1191 Valid
3. 3 0,635 0,1191 Valid
4. 4 0,627 0,1191 Valid
5. 5 0,362 0,1191 Valid
6. 6 0,545 0,1191 Valid
7. 7 0,491 0,1191 Valid
8. 8 0,770 0,1191 Valid
9. 9 0,746 0,1191 Valid
10. 10 0,805 0,1191 Valid
11. 11 0,736 0,1191 Valid
12. 12 0,755 0,1191 Valid
13. 13 0,786 0,1191 Valid
14. 14 0,778 0,1191 Valid
15. 15 0,713 0,1191 Valid
16. 16 0,561 0,1191 Valid
17. 17 0,535 0,1191 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
73
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
18. 18 -0,280 0,1191 Tidak Valid
19. 19 0,547 0,1191 Valid
20. 20 0,759 0,1191 Valid
Berdasarkan tabel diatas butir nomor 18 dinyatakan tidak valid,
oleh karena itu peneliti memutuskan untuk menghapus butir nomor
18. Berikut rangkuman pengujian validitas setelah peneliti membuang
butir nomor 18.
Tabel 3.9.
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pada Variabel Standar Penilaian
(II)
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1. 1 0,616 0,1191 Valid
2. 2 0,603 0,1191 Valid
3. 3 0,644 0,1191 Valid
4. 4 0,635 0,1191 Valid
5. 5 0,365 0,1191 Valid
6. 6 0,569 0,1191 Valid
7. 7 0,514 0,1191 Valid
8. 8 0,768 0,1191 Valid
9. 9 0,751 0,1191 Valid
10. 10 0,804 0,1191 Valid
11. 11 0,734 0,1191 Valid
12. 12 0,749 0,1191 Valid
13. 13 0,790 0,1191 Valid
14. 14 0,789 0,1191 Valid
15. 15 0,716 0,1191 Valid
16. 16 0,567 0,1191 Valid
17. 17 0,545 0,1191 Valid
18. 19 0,553 0,1191 Valid
19. 20 0,751 0,1191 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
74
b. Uji validitas kuesioner pada variabel ketersediaan sumber belajar.
Data mengenai ketersediaan sumber belajar diungkapkan dengan
menggunakan kuesioner yang terdiri atas 7 pernyataan. Jika koefisien
r tabel dibandingkan dengan koefisien r hitung maka diperoleh hasil 7
butir pernyataan yang valid atau semua butir instrumen yang terdapat
pada kuesioner variabel ketersediaan sumber belajar dinyatakan valid.
Adapun rangkuman dari pengujian validitas adalah sebagai berikut.
Tabel 3.10.
Hasil Uji Validitas Kuesioner Pada Variabel Ketersediaan
Sumber Belajar
No. Butir r hitung r tabel Keterangan
1. 21 0,516 0,1191 Valid
2. 22 0,547 0,1191 Valid
3. 23 0,314 0,1191 Valid
4. 24 0,291 0,1191 Valid
5. 25 0,375 0,1191 Valid
6. 26 0,434 0,1191 Valid
7. 27 0,550 0,1191 Valid
2. Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan untuk memperoleh suatu kuesioner yang
dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Untuk menguji
reliabilitas kuesioner pada penelitian ini, rumus yang digunakan yaitu
koefisien alpha dari cronbach (Muhadi, 2011:54):
(
)
∑
)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
75
Keterangan :
= Reliabilitas instrumen.
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal.
∑ = Jumlah varians butir.
= Varians total.
Untuk uji reliabilitas ini digunakan alat bantu komputer program
SPSS Versi 22. Kriteria kuesioner dikatakan reliabel jika pada α = 5%
dengan alpha cronbach lebih dari 0,6.
Nilai yang diperoleh kemudian diinterpretasikan sesuai dengan tabel
berikut:
Tabel 3.11.
Kriteria Koefisien Reliabilitas
Nilai Reliabilitas Kriteria
0,800 – 1,000 Sangat Tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Sedang
0,200 – 0,399 Rendah
< 0,200 Sangat Rendah
a. Uji reliabilitas kuesioner pada variabel standar penilaian.
Berikut adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas
kuesioner penelitian pada variabel standar penilaian berdasarkan
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang standar penilaian:
Tabel 3.12.
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pada Variabel Standar
Penilaian
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
0,940 0,941 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
76
Berdasarkan Tabel 3.12. hasil uji reliabilitas diatas diperoleh
koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,940 > 0,6 dan dimana
koefisien tersebut berada pada taraf 0,800 – 1,000, yang dapat
diartikan bahwa instrumen-instrumen yang terdapat pada kuesioner
variabel standar penilaian tersebut adalah reliabel dengan kriteria
reliabilitas yang tinggi
b. Uji reliabilitas kuesioner pada variabel ketersediaan sumber belajar.
Berikut adalah rangkuman dari pengujian reliabilitas
kuesioner penelitian pada variabel ketersedian sumber belajar:
Tabel 3.13.
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Pada Variabel
Ketersediaan Sumber Belajar
Cronbach's
Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized Items N of Items
0,717 0,722 7
Berdasarkan Tabel 3.13. hasil uji reliabilitas diatas diperoleh
koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,717 > 0,6 dan dimana
koefisien tersebut berada pada taraf 0,600 – 7,999, yang dapat
diartikan bahwa instrumen-instrumen yang terdapat pada kuesioner
variabel standar penilaian tersebut adalah reliabel dengan kriteria
reliabilitas yang sangat tinggi.
I. TEKNIK ANALISIS DATA
1. Deskripsi Data
Pada bagian ini peneliti akan menganalisa data berdasarkan
jawaban responden yang terkumpul melalui kuesioner. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
77
kriteria yang digunakan pada kategori jawaban responden, maka untuk
lebih menyederhanakan digunakan 5 kategori, yaitu Sangat Baik,
Baik, Cukup, Tidak Baik, dan Sangat Tidak Baik. Pengkategorian data
berdasarkan pada Penilaian Acuan Patokan tipe II (PAP II), dengan
nilai presentil sebagai berikut (Masidjo, 1995:157) :
80% ke atas : Sangat Baik
66% - 80% : Baik
56% - 65% : Cukup
46% - 55% : Tidak Baik
Di bawah 46% : Sangat Tidak Baik
PAP II umumnya merupakan cara untuk menghitung variabel
standar penilaian dengan skor minimal 0 dan skor maksimal 100,
karena data penelitian yang telah ditetapkan memiliki skor terendah 1
dan skor tertinggi 4, maka untuk mendeskripsikan kategori variabel
langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan skor
interval dengan memodifikasi rumus PAP tipe II dengan rumus:
Skor minimal yang mungkin dicapai + nilai persentase x (skor
maksimal yang mungkin dicapai – skor minimal yang mungkin
dicapai).
Perhitungan kategori kecenderungan untuk setiap variabel pada
responden adalah sebagai berikut:
a. Variabel Penilaian
Skor maksimal yang mungkin dicapai: 19 x 4 = 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
78
Skor minimal yang mungkin dicapai :19 x 1 = 19
Skor kategori kecenderungan untuk variabel penilaian, adalah
sebagai berikut:
19 + 81% (76 - 19) = 65 atau lebih tinggi, kategori sangat baik.
19 + 66% (76 - 19) = 57 - < 65, kategori baik.
19 + 56% (76 - 19) = 51 - < 57, kategori cukup.
19 + 46% (76 - 19) = 45- < 51, kategori tidak baik.
Kurang dari 45 , kategori sangat tidak baik.
b. Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Skor maksimal yang mungkin dicapai: 7 x 4 = 28
Skor minimal yang mungkin dicapai: 7 x 1 =7
Skor kategori kecenderungan untuk variabel ketersediaan sumber
belajar, adalah sebagai berikut:
7 + 81% (28-7) = 24 atau lebih tinggi, kategori sangat baik.
7 + 66% (28-7) = 21 - < 24, kategori baik.
7 + 56% (28-7) = 19 - < 21, kategori cukup.
7 + 46% (28-7) = 17 - < 19, kategori kurang .
Kurang dari 17, kategori sangat kurang.
2. Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis
Adapun hipotesis 1-3 adalah sebagai berikut
1) : Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru
terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
79
penilaian pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016.
: Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru
terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
penilaian pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016.
2) : Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
penilaian pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016.
: Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
penilaian pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016.
3) : Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru
terhadap kemampuan mengimplementasikan standar
penilaian pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016.
: Ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar penilaian
pendidikan berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
80
b. Langkah Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi-Square (x2),
langkah-langkah yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
sebagai berikut:
i. Mencari Nilai Chi-Square (x2)
Uji Chi-Square (x2) digunakan untuk menentukan
seberapa tepat frekuensi yang teramati (observed frequencies)
cocok dengan frekuensi yang diharapkan (expected
frequencies). Rumus yang digunakan untuk menguji Chi-
Square (x2) adalah sebagai berikut (Widyono Soetjipto,
1999:152):
∑
Keterangan:
fo: Frekuensi Observasi
fe: Frekuensi yang Diharapkan
x2: Chi-Square
ii. Kriteria Pengujian Hipotesis
Jika nilai Asymp. Sig > 0,05 maka H0 diterima, dan
sebaliknya jika nilai Asymp. Sig < 0,05 maka H1 diterima.
Jika H0 diterima artinya tidak ada pengaruh positif terhadap
implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan dan sebaliknya jika H1 diterima
artinya ada pengaruh positif terhadap implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
81
Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan, maka langkah selanjutnya adalah mencari derajat
asosiasi.
iii. Menentukan Besarnya Derajat Asosiasi dan Membuat
Interpretasi Terhadap Rasio C/Cmax
1. Apabila H1 diterima, selanjutnya untuk mengetahui derajat
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, maka
koefisien kontigensi (C) dibandingkan dengan koefisien
kontigensi maksimum (Cmax) dapat dicari dengan
persamaan sebagai berikut (Sudjana, 2005:282):
√
√
Rasio = C/Cmax
Keterangan:
C : Koefisien kontingensi
Cmax : Koefisien kontingensi maksimum
x2 : Chi-Square
m : Jumlah minimum antara baris dan kolom
n : Banyaknya sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
82
2. Interpretasi Terhadap Rasio C/Cmax
Secara umum kriteria rasio C/Cmax adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.14.
Kriteria Interpretasi Derajat Asosiasi
Analisis Chi-Square dilakukan dengan bantuan komputer
program SPSS versi 22.0.
C/Cmax Interpretasi
0,80 - 1,000 Sangat Tinggi
0,60 - 0,799 Tinggi
0,40 - 0,599 Sedang
0,20 - 0,399 Rendah
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2017 sampai dengan 6
Maret 2017 dengan subjek penelitian guru-guru PNS SMK Negeri di Kota
Yogyakarta. Pengambilan data dilaksanakan di tujuh SMK Negeri Se-Kota
Yogyakarta yaitu SMK Negeri 1 Yogyakarta, SMK Negeri 2 Yogyakarta, SMK
Negeri 3 Yogyakarta, SMK Negeri 4 Yogyakarta, SMK Negeri 5 Yogyakarta,
SMK Negeri 6 Yogyakarta, dan SMK Negeri 7 Yogyakarta. Dari 7 sekolah
tersebut didapat sampel sebesar 206 responden (23,52%) dari populasi, namun
peneliti menyebar sebanyak 220 kuesioner untuk guru PNS dengan jumlah
kuesioner yang kembali sebanyak 204 kuesioner. Setelah dikoreksi sebanyak 12
kuesioner yang tidak diisi secara lengkap, sehingga peneliti mempertimbangkan
untuk tidak memperhitungkan kuesioner tersebut. Dengan demikian kuesioner
yang benar-benar lengkap adalah sebanyak 192 kuesioner (21,92%) dari populasi
dan atau 93,20% dari sampel yang telah ditentukan. Berikut adalah distribusi
kuesioner guru PNS dari 7 SMK Negeri di Kota Yogyakarta.
Tabel 4.1.
Data Distribusi Kuesioner
Nama Sekolah Jumlah Responden
PRML PSTP SB s KD KK RML
SMK N 1 Yogyakarta 68 16 16 16 16 23,53% 23.53%
SMK N 2 Yogyakarta 183 43 43 43 41 22,40% 23,50%
SMK N 3 Yogyakarta 172 40 43 41 37 21,51% 23.26%
SMK N 4 Yogyakarta 140 33 33 31 29 20,71% 23,57%
SMK N 5 Yogyakarta 107 25 36 26 24 22,43% 23,36%
SMK N 6 Yogyakarta 113 27 27 26 25 22,12% 23,89%
SMK N 7 Yogyakarta 93 22 22 21 20 21,51% 23,66%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
84
Nama Sekolah Jumlah Responden
PRML PSTP SB s KD KK RML
Total 876 206 220 204 192 21,92% 23,52%
Keterangan:
SB : Sebaran populasi
s : Sampel
KD : Kuesioner disebar
KK : Kuesioner kembali
RML : Responden mengisi lengkap
PRML : Persentase responden mengisi lengkap terhadap populasi
PSTP : Persentase sampel terhadap populasi
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Responden
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Data responden guru berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel 4.2.
Data Reponden Guru Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-Laki 90 46,9 46,9 46,9
Perempuan 102 53,1 53,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
Pada tabel 4.2 dapat dilihat jumlah responden guru berdasarkan
jenis kelamin, dimana guru yang berjenis kelamin perempuan berjumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
85
102 guru atau sebesar 53,1% sedangkan guru dengan jenis kelamin laki-
laki sejumlah 90 guru atau sebesar 46.9%. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden guru dengan jenis kelamin perempuan
sebanyak 102 guru atau 53,1%.
b. Tingkat Pendidikan
Data responden guru berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.3.
Data Responden Guru Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pada tabel 4.3 dapat dilihat jumlah responden guru berdasarkan
tingkat pendidikan, dari 192 guru terdapat 7 guru atau 3,6% dengan
tingkat pendidikan D3, 157 guru atau 81,8% dengan tingkat pendidikan
S1, 26 guru atau 13,5% dengan tingkat pendidikan S2, dan 2 guru atau
1,0% dengan tingkat pendidikan S3. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar responden guru dengan tingkat pendidikan S1 yaitu
81,8%.
c. Pengalaman Mengajar
Data responden guru berdasarkan pengalaman mengajar dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid D3 7 3,6 3,6 3,6
S1 157 81,8 81,8 85,4
S2 26 13,5 13,5 99,0
S3 2 1,0 1,0 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
86
Tabel 4.4.
Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Mengajar
Pada tabel 4.4. dapat dilihat jumlah responden guru berdasarkan
pengalaman mengajar, dimana dari 192 guru terdapat 43 guru atau 22,4%
berada pada masa kerja junior (1-10 tahun), 70 guru atau 36,5% berada
pada masa kerja menengah (11-20 tahun), 79 guru atau 41,1% berada
pada masa kerja senior (diatas 20 tahun). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar responden guru dengan masa kerja senior (diatas
20 tahun) yaitu sebesar 41,1%.
d. Pengalaman Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Data responden guru berdasarkan pengalaman diklat dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.5.
Data Responden Guru Berdasarkan Pengalaman Diklat
D
a
r
i
Pada tabel 4.5 dapat dilihat jumlah responden guru berdasarkan
pengalaman diklat, dimana dari 192 guru terdapat 158 guru atau 82,3%
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Junior 43 22,4 22,4 22,4
Menengah 70 36,5 36,5 58,9
Senior 79 41,1 41,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Minimum 158 82,3 82,3 82,3
Menengah 20 10,4 10,4 92,7
Maximum 14 7,3 7,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
87
berada pada masa diklat minimum (1-30 hari), 20 guru atau 10,4%
berada pada masa diklat menengah (31-60 hari), 14 guru atau 7,3%
berada pada masa diklat maximum (diatas 60 hari). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar responden guru dengan masa diklat
minimum (1-30 hari) yaitu 82,3%.
e. Status Pangkat Golongan Guru
Data responden guru berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.6.
Data Responden Guru Berdasarkan Pangkat Golongan
Pada tabel 4.6 dapat dilihat jumlah responden guru berdasarkan
pangkat golongan guru, dimana dari 192 guru terdapat 52 guru atau
27,1% berada pada tingkat golongan rendah, 53 guru atau 27,6% berada
pada tingkat golongan menengah, dan 87 guru atau 45,3% berada pada
tingkat golongan tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar responden guru dengan tingkat pangkat golongan tinggi yaitu
45,3%.
Pangkat_Golongan
Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 52 27,1 27,1 27,1
Menengah 53 27,6 27,6 54,7
Tinggi 87 45,3 45,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
88
2. Deskripsi Variabel
a. Implementasi Penilaian
Untuk mengetahui kecenderungan implementasi penilaian
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 peneliti membuat
lima kategori kecenderungan variabel proses penilaian, kategori tersebut
diperoleh setiap guru berdasarkan jumlah skor dari pernyataan dengan
empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih guru, di mana skor terendah
adalah 19 dan skor tertinggi adalah 76. Selanjutnya, peneliti
menginterpretasikan skor proses penilaian berdasarkan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang tersaji
pada tabel berikut:
Tabel 4.7.
Deskripsi Implementasi Proses Penilaian Menurut Guru PNS di
Kota Yogyakarta
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik ≥ 65 73 38,0
Baik 57 - < 64 78 40,6
Cukup 51 - < 56 38 19,8
Tidak Baik 45 - < 50 3 1,6
Sangat Tidak Baik ≤ 44 0 0
Total 192 100
Pada tabel 4.7 diketahui bahwa dari 192 responden guru PNS SMK
Negeri di Kota Yogyakarta terdapat 73 guru (38,0%) memiliki persepsi
bahwa pengimplementasian standar penilaian berdasarkan Permendikbud
Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dengan
sangat baik, 78 guru (40,6%) memiliki persepsi bahwa
pengimplementasian standar penilaian berdasarkan Permendikbud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
89
Nomor 23 tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan dengan
baik, ada 38 guru (19,8%) memiliki persepsi bahwa pengimplementasian
standar penilaian berdasarkan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016
Tentang Standar Penilaian Pendidikan dengan cukup, ada 3 guru (1,6%)
memiliki persepsi bahwa mengimplementasi standar penilaian
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan tidak baik, dan ada 0 guru (0%) memiliki persepsi
bahwa pengimplementasian proses penilaian berdasarkan Permendikbud
Nomor 23 tahun 2016 Tentang Standar Penilaian Pendidikan dengan
sangat tidak baik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi standar penilaian
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan menurut guru PNS SMK Negeri di Kota
Yogyakarta dengan tingkat kecenderungan yang baik sebesar 40,6% dan
sangat baik 38,0% sehingga perlu untuk dipertahankan dan ditingkatkan.
Berikut adalah tabel hasil nilai statistik implementasi standar penilaian
guru PNS SMK Negeri di Kota Yogyakarta.
Tabel 4.8.
Nilai Statistika Implementasi Standar Penilaian
Nilai Statistik Skor
Mean 62,19
Median 60,00
Mode 57
Std. Deviation 7,001
Minimum 49
Maximum 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
90
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada
tabel 4.8 yaitu mean dengan skor 62,19 masuk dalam kategori baik,
standar deviasi sebesar 7,001, median dengan skor 60,00 masuk dalam
kategori baik, dan mode dengan skor 57 masuk dalam kategori baik.
Dengan demikian nilai-nilai statistika implementasi standar penilaian
berdasarkan kurikulum 2016 cenderung baik dengan persentase sebesar
40,6% dan sangat baik dengan persentase 38% .
b. Ketersediaan Sumber Belajar
Untuk mengetahui kecenderungan ketersediaan sumber belajar
guru dibuat lima kategori kecenderungan variabel ketersediaan sumber
belajar, kategori tersebut diperoleh berdasarkan jumlah skor dari
pernyataan dengan empat opsi jawaban kuesioner yang dipilih guru, di
mana skor terendah adalah 7 dan skor tertinggi adalah 28. Selanjutnya,
peneliti menginterpretasikan skor ketersediaan sumber belajar guru yang
tersaji pada tabel berikut:
Tabel 4.9.
Deskripsi Ketersediaan Sumber Belajar
Kategori Interval Frekuensi Persentase
Sangat Baik ≥ 24 42 21,9
Baik 21 - < 23 65 33,9
Cukup 19 - < 20 64 33,3
Kurang 17 - < 18 20 10,4
Sangat Kurang ≤ 16 1 0,5
Total 192 100
Pada tabel 4.9 diketahui bahwa dari 192 responden SMK Negeri di
Kota Yogyakarta terdapat 42 guru (21,9%) memiliki persepsi bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
91
ketersediaan sumber belajar yang disediakan oleh sekolah adalah sangat
baik, 65 guru (33,9%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber
belajar yang disediakan oleh sekolah adalah baik, 64 guru (33,3%)
memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar yang disediakan
oleh sekolah adalah cukup, 20 guru (10,4%) memiliki persepsi bahwa
ketersediaan sumber belajar yang disediakan oleh sekolah adalah kurang,
dan 1 guru (0,5%) memiliki persepsi bahwa ketersediaan sumber belajar
yang disediakan oleh sekolah adalah sangat sangat kurang.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketersediaan sumber belajar
yang disediakan oleh sekolah menurut guru PNS SMK Negeri di Kota
Yogyakarta cenderung baik sebesar 33,9% dan cukup sebesar 33,3%
sehingga sangat perlu untuk ditingkatkan dalam pengembangan dan
pemanfaatan ketersediaan sumber belajar untuk menunjang proses
kegiatan belajar mengajar sehingga menunjang guru-guru dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan. Berikut adalah tabel hasil nilai statistik
ketersediaan sumber belajar guru PNS SMK Negeri di Kota Yogyakarta.
Tabel 4.10.
Nilai Statistika Ketersediaan Sumber Belajar
Nilai Statistik Skor
Mean 22,36
Median 22,00
Mode 21
Std. Deviation 2,463
Minimum 15
Maximum 28
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
92
Kesimpulan tersebut diperkuat dengan nilai-nilai statistika pada
tabel 4.10 yaitu mean dengan skor 22,36 masuk dalam kategori baik,
standar deviasi sebesar 2,463, median dengan skor 22,00 masuk dalam
kategori baik, dan mode dengan skor 21 masuk dalam kategori baik.
Dengan demikian nilai statistika implementasi ketersediaan sumber
belajar yang disediakan oleh sekolah dan dimanfaatkan oleh guru dalam
mengimplementasikan standar penilaian cenderung baik, dengan
persentase sebesar 33,9% yaitu pada rentang skor 21 - < 24.
B. Analisis Data
1. Pengujian Hipotesis
a. Hipotesis Pertama
1) Rumusan Hipotesis
: Tidak ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar penilaian pendidikan
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.
: Ada pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar penilaian pendidikan
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
2) Hasil Pengujian
Berikut ini adalah output pengaruh pengalaman mengajar
terhadap implementasi standar penilaian dengan menggunakan program
SPSS versi 22,0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
93
Tabel 4.11.
Frekuensi Harapan Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap
Implementasi Standar Penilaian
Standar_Penilaian
Total Cukup
Mampu Mampu
Sangat
Mampu
Pengalam
an
Mengajar
Junior Count 7 17 19 43
Expected
Count 9,2 17,5 16,3 43
Pengalaman
Mengajar 16,30% 39,50% 44,20%
100,00
%
Standar_Peni
laian 17,10% 21,80% 26,00%
22,40
%
Total 3,60% 8,90% 9,90% 22,40
%
Menen
gah Count 14 25 31 70
Expected
Count 14,9 28,4 26,6 70
Pengalaman
Mengajar 20,00% 35,70% 44,30%
100,00
%
Standar_Peni
laian 34,10% 32,10% 42,50%
36,50
%
Total 7,30% 13,00% 16,10% 36,50
%
Senior Count 20 36 23 79
Expected
Count 16,9 32,1 30 79
Pengalaman
Mengajar 25,30% 45,60% 29,10%
100,00
%
Standar_Peni
laian 48,80% 46,20% 31,50%
41,10
%
Total 10,40% 18,80% 12,00% 41,10
%
Total
Count 41 78 73 192
Expected
Count 41 78 73 192
Pengalaman
Mengajar 21,40% 40,60% 38,00%
100,00
%
Standar_Pe
nilaian
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
Total 21,40% 40,60% 38,00% 100,00
%
Pada tabel 4.11 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan
pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap implementasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
94
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Sel matrik frekuensi harapan pada variabel pengalaman
mengajar guru terhadap penilaian pembelajaran, untuk kategori
penilaian pembelajaran terdapat kategori sangat kurang mampu, kurang
mampu, cukup, mampu, dan sangat mampu serta untuk kategori
pengalaman mengajar guru terdapat kategori junior, menengah, dan
senior dengan kolom (kategori) yang berdekatan digabungkan.
Penggabungan dilakukan pada variabel implementasi standar penilaian,
sebagai berikut: untuk kategori kurang mampu (diberi skor 2) dan
kategori cukup (diberi skor 3) digabungkan dan diberi kode 1 dengan
kategori cukup. Setelah penggabungan kategori yang berdekatan
menghasilkan sel matrik dengan frekuensi harapan ≥ 5.
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa
pengujian hipotesis menggunakan analisis Chi-Square. Berikut ini
adalah hasil nilai Chi-Square pengaruh pengalaman mengajar guru
terhadap implementasi standar penilaian dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
95
Tabel 4.12.
Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap Implementasi
Standar Penilaian
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 4,864a 4 ,302
Likelihood Ratio 4,967 4 ,291
Linear-by-Linear
Association 3,431 1 ,064
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 9,18.
Pada Tabel 4.12 Pearson Chi-Square (x2hitung) sebesar 4,864 (df)
= 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,302. Nilai signifikansi 0,302 > α 0,05
sehingga H0 diterima dan H1 ditolak, dapat diartikan bahwa tidak ada
pengaruh positif pengalaman mengajar guru terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan.
b. Hipotesis Kedua
1) Rumusan Hipotesis
: Tidak ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar penilaian pendidikan
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.
: Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar penilaian pendidikan
berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
96
2) Hasil Pengujian
Berikut ini adalah output pengaruh ketersediaan sumber belajar
terhadap implementasi standar penilaian dengan menggunakan program
SPSS versi 22,0.
Tabel 4.13.
Frekuensi Harapan Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar
Terhadap Implementasi Standar Penilaian
Standar_Penilaian
Total Cukup
Mampu Mampu
Sangat
Mampu
Keterse
diaan
Sumber
Belajar
Cukup Count 11 16 10 37
Expected
Count 7,9 15 14,1 37
Ketersedi
aan.
Sumber.B
elajar
29,70% 43,20% 27,00% 100,00%
Standar_P
enilaian 26,80% 20,50% 13,70% 19,30%
Total 5,70% 8,30% 5,20% 19,30%
Baik Count 23 47 25 95
Expected
Count 20,3 38,6 36,1 95
Ketersedi
aan.
Sumber.B
elajar
24,20% 49,50% 26,30% 100,00%
Standar_P
enilaian 56,10% 60,30% 34,20% 49,50%
Total 12,00% 24,50% 13,00% 49,50%
Sangat
Baik Count 7 15 38 60
Expected
Count 12,8 24,4 22,8 60
Ketersedi
aan.
Sumber.B
elajar
11,70% 25,00% 63,30% 100,00%
Standar_P
enilaian 17,10% 19,20% 52,10% 31,30%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
97
Standar_Penilaian
Total Cukup
Mampu Mampu
Sangat
Mampu
Total 3,60% 7,80% 19,80% 31,30%
Total
Count 41 78 73 192
Expected
Count 41 78 73 192
Ketersedi
aan.
Sumber.
Belajar
21,40% 40,60% 38,00% 100,00%
Standar_
Penilaian
100,00
%
100,00
% 100,00% 100,00%
Total 21,40% 40,60% 38,00% 100,00%
Pada tabel 4.13 menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan
pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap implementasi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian. Sel
matrik frekuensi harapan pada variabel ketersediaan sumber belajar
terhadap penilaian pembelajaran, untuk kategori penilaian pembelajaran
terdapat kategori sangat kurang mampu, kurang mampu, cukup, mampu,
dan sangat mampu serta untuk kategori ketersediaan sumber belajar
terdapat kategori sangat tidak baik, tidak baik, cukup, baik dan sangat baik
dengan kolom (kategori) yang berdekatan digabungkan. Penggabungan
dilakukan pada variabel implementasi standar penilaian, sebagai berikut:
untuk kategori kurang mampu (diberi skor 2) dan kategori cukup (diberi
skor 3) digabungkan dan diberi kode 1 dengan kategori cukup. Selain
variabel standar penilaian, dilakukan juga penggabungan pada variabel
ketersediaan sumber belajar, sebagai berikut, untuk kategori sangat tidak
baik (diberi skor 1), tidak baik (diberi skor 2), dan cukup (diberi skor 3)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
98
digabungkan dan diberi kode 1. Setelah penggabungan kategori yang
berdekatan menghasilkan sel matrik dengan frekuensi harapan ≥ 5.
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa pengujian
hipotesis menggunakan analisis Chi-Square. Berikut ini adalah hasil nilai
Chi-Square pengaruh ketersediaan sumber belajar terhadap implementasi
standar penilaian dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 4.14.
Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Implementasi
Standar Penilaian
Chi-Square Tests
Value df
Asymp.
Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 24,425a 4 ,000
Likelihood Ratio 24,105 4 ,000
Linear-by-Linear
Association 14,796 1 ,000
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 7,90.
Pada Tabel 4.14 Pearson Chi-Square (x2hitung) sebesar 24,425 (df) =
4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000. Nilai signifikansi 0,000 < α 0,05
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, dapat diartikan bahwa ada pengaruh
positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
99
Selanjutnya setelah diketahui ada pengaruh positif, ketersediaan
sumber belajar terhadap kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidiakn dilanjutkan dengan melakukan perhitungan kontingensi (C)
untuk mencari besar kecilnya derajat asosiasi. Besar kecilnya derajat
asosiasi dapat dihitung dengan rumus kontingensi (C) adalah sebagai
berikut:
√
Tabel 4.15.
Koefisien Kontinjensi Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar
Terhadap Implementasi Standar Penilaian
Symmetric Measures
Value Approx. Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,357 ,000
Cramer's V ,252 ,000
Contingency
Coefficient ,336 ,000
N of Valid Cases 192
Hasil perhitungan tersebut diatas selaras dengan Tabel 4.15 pada
kolom Contigency Coefficient yaitu sebesar 0,336. Langkah selanjutnya
membandingkan nilai C dengan nilai Cmax yang mungkin bisa terjadi.
Perhitungan Cmax adalah sebagai berikut:
√
= 0,816
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
100
Jika koefisien C dibandingkan dengan koefisien Cmax maka hasil
yang diperoleh sebesar 0,412 (0,336/0,816). Maka kriteria rasio C/Cmax
koefisien 0,412 berada pada rentang 0,40-0,599 dengan interpretasi
sedang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh ketersediaan sumber
belajar terhadap kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
diinterpretasikan cenderung sedang.
c. Hipotesis Ketiga
1) Rumusan Hipotesis
: Tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan standar penilaian pendidikan
berdasarkan Permenndikbud Nomor 23 Tahun 2016.
: Ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap kemampuan
mengimplementasikan standar penilaian pendidikan berdasarkan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016.
2) Hasil Pengujian
Berikut ini adalah output pengaruh pangkat golongan terhadap
implementasi standar penilaian dengan menggunakan program SPSS
versi 22,0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
101
Tabel 4.16.
Frekuensi Harapan Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap
Implementasi Standar Penilaian
Standar_Penilaian Total
Cukup
Mampu
Mampu Sangat
Mampu
Pangkat
Golongan
Rendah Count 8 22 22 52
Expected
Count
11,1 21,1 19,8 52
Pangkat.
Golongan
15,40% 42,30% 42,30% 100,00
%
Standar_
Penilaian
19,50% 28,20% 30,10% 27,10
%
Total 4,20% 11,50% 11,50% 27,10
%
Meneng
ah
Count 11 20 22 53
Expected
Count
11,3 21,5 20,2 53
Pangkat
Golongan
20,80% 37,70% 41,50% 100,00
%
Standar_
Penilaian
26,80% 25,60% 30,10% 27,60
%
Total 5,70% 10,40% 11,50% 27,60
%
Tinggi Count 22 36 29 87
Expected
Count
18,6 35,3 33,1 87
Pangkat
Golongan
25,30% 41,40% 33,30% 100,00
%
Standar_
Penilaian
53,70% 46,20% 39,70% 45,30
%
Total 11,50% 18,80% 15,10% 45,30
%
Total
Count 41 78 73 192
Expected
Count
41 78 73 192
Pangkat
Golongan
21,40% 40,60% 38,00% 100,00
%
Standar_
Penilaian
100,00
%
100,00
%
100,00
%
100,00
%
Total 21,40% 40,60% 38,00% 100,00
%
Pada tabel 4.16. menunjukkan kontigensi dan frekuensi harapan
pengaruh pangkat golongan guru terhadap implementasi Permendikbud
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
102
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sel
matrik frekuensi harapan pada variabel pangkat golongan guru terhadap
penilaian pembelajaran, untuk kategori penilaian pembelajaran terdapat
kategori sangat kurang mampu, kurang mampu, cukup, mampu, dan
sangat mampu serta untuk kategori pangkaat golongan guru terdapat
kategori rendah, menengah, dan tinggi dengan kolom (kategori) yang
berdekatan digabungkan. Penggabungan dilakukan pada variabel
implementasi standar penilaian, sebagai berikut: untuk kategori kurang
mampu (diberi skor 2) dan kategori cukup (diberi skor 3) digabungkan
dan diberi kode 1 dengan kategori cukup. Setelah penggabungan
kategori yang berdekatan menghasilkan sel matrik dengan frekuensi
harapan ≥ 5.
Tabel 4.17.
Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap Implementasi
Standar Penilaian
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 2,588a 4 ,629
Likelihood Ratio 2,657 4 ,617
Linear-by-Linear Association 2,183 1 ,140
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 11,10.
Pada Tabel 4.17 Pearson Chi-Square (x2hitung) sebesar 2,588 (df)
= 4 dan nilai Asymp. Sig sebesar 0,629. Nilai signifikansi 0,629 > α 0,05
tidak ada pengaruh positif pangkat golongan guru terhadap kemampuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
103
guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
2. Pembahasan
a. Pengaruh Pengalaman Mengajar Guru Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan
Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan didapatkan
Pearson Chi-Square 4,864 dan Asymp. Sig (2-sided) 0,302 > α 0,05 dapat
diartikan bahwa tidak ada pengaruh pengalaman mengajar guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun
2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Pada penelitian ini, variabel
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan menunjukkan nilai rata-rata (mean) 62,29, nilai
tengah (median) 60,00, dan nilai mode 57, dimana nilai tersebut pada
kategori baik. Sedangkan variabel pengalaman mengajar guru
menunjukkan sebanyak 43 guru PNS atau 22,4% dengan rentang
pengalaman mengajar 1-10 tahun (junior), 70 guru PNS atau 36,5%
dengan rentang pengalaman mengajar 11-20 tahun (menengah), dan 79
guru PNS atau 41,1% dengan rentang pengalaman mengajar > 21 tahun
(senior). Dari nilai rata-rata (mean) sebesar 62,29 yang berarti bahwa
implementasi standar penilaian pendidikan cenderung baik.
Sedangkan pada Bab II telah dijelaskan bahwa pengalaman
mengajar merupakan apa yang sudah dialami dalam mengajar di sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
104
berkenaan dengan kurun waktu, berdasarkan pengalaman yang telah
didapat selama mengajar tentu akan memberikan kemampuan bagi
seorang guru dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi
dalam dunia pendidikan tidak terkecuali dengan kurikulum. Semakin
lama pengalaman mengajar maka semakin tinggi kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan, dan sebaliknya semakin rendah
pengalaman mengajar guru maka semakin rendah kemampuan
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan. Hal tersebut dikarenakan guru yang
memiliki pengalaman tentu akan mudah menghadapi setiap perubahan
yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Namun hasil uji hipotesis menunjukkan tidak ada pengaruh
pengalaman mengajar terhadap kemampuan mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Hal ini diduga karena tidak terdapat perbedaan antara guru
senior, menengah, dan junior. Implikasinya bahwa guru yang memiliki
pengalaman mengajar lebih lama atau lebih dari 21 tahun maupun yang
kurang dari 21 tahun harus tetap terus belajar dan memahami perubahan-
perubahan yang terjadi didalam kurikulum bahkan perubahan lainnya
yang terjadi dalam dunia pendidikan, karena pengalaman mengajar tidak
hanya ditunjukkan oleh satuan waktu, tetapi pengalaman adalah
bagaimana kompetensi yang melekat pada seorang guru dalam kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
105
belajar mengajar. Tidak ada alasan bahwa akan mendekati pensiun maka
tidak mampu mengikuti atau menerapkan kurikulum terbaru terkait
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar, dimana tujuan penilaian
oleh pendidik/guru adalah untuk memantau dan mengevaluasi proses,
kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Karena setiap perubahan yang terjadi adalah demi
terwujudnya tujuan pendidikan yang utuh bagi peserta didik dan dunia
pendidikan di Indonesia.
b. Pengaruh Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan
Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan didapatkan
Pearson Chi-Square 24.425 dan Asymp. Sig (2-sided) 0,000 < α 0,05
dapat diartikan bahwa ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar
terhadap kemampuan mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Pada penelitian ini,
variabel Implementasi Permendikbud No. 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian menunjukkan nilai rata-rata (mean) 62,29, nilai tengah
(median) 60,00, dan nilai mode 57, dimana nilai tersebut terletak pada
kategori baik. Sedangkan variabel ketersediaan sumber belajar
menunjukkan nilai rata-rata (mean) 22,36, nilai tengah (median) 22,00,
dan nilai mode 21 dimana nilai tersebut terletak pada kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
106
Seperti yang telah dijelaskan pada Bab II sumber belajar
merupakan segala sesuatu, baik yang didesain maupun menurut
sifatnya dapat dipakai atau dimanfaatkan oleh guru dalam kegiatan
pembelajaran untuk memudahkan belajar siswa. Dalam hal ini
ketersediaan sumber belajar yang disediakan oleh sekolah dengan baik
dan dimanfaatkan guru dalam kegiatan belajar mengajar dapat menunjang
guru dalam mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan. Semakin baik ketersediaan sumber
belajar semakin tinggi kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Sebaliknya semakin kurang ketersediaan sumber belajar,
semakin rendah kemampuan guru mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Diperkuat
dengan nilai derajat asosiasi yang ditunjukkan dari pengaruh ketersediaan
sumber belajar terhadap kemampuan guru mengimplementasikan
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan menunjukkan kecenderungan sedang, dengan perbandingan
C/Cmax sebesar 0,412.
Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa ada pengaruh positif
ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan. Implikasinya ketersediaan sumber belajar
sangat penting bagi guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
dimana sumber belajar dapat membantu guru dalam memberikan materi
pembelajaran dan guru dapat menilai proses belajar siswa sesuai dengan
prinsip-prinsip dan prosedur standar penilaian pendidikan. Mengingat
sangat pentingnya sumber belajar bagi siswa, diharapkan guru lebih
mampu memanfaatkan sumber-sumber belajar baik yang tersedia di
sekolah maupun diluar sekolah, guru harus lebih kreatif dalam
menggunakan sumber belajar dengan inovasi-inovasi yang unik dan baru
sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran, sedangkan
bagi sekolah dan pemerintah dapat melengkapi sumber belajar agar
tersedia lebih lengkap sehingga memberikan kemudahan bagi guru dan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar.
c. Pengaruh Pangkat Golongan Guru Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan
Berdasarkan analisis data yang sudah dilakukan didapatkan
Pearson Chi-Square 4,864 dan Asymp. Sig (2-sided) 0,629 > α 0,05 dapat
diartikan bahwa tidak ada pengaruh pangkat golongan guru terhadap
kemampuan mengimplementasikan Permendikbud No. 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan. Pada penelitian ini, variabel
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar
Penilaian Pendidikan menunjukkan nilai rata-rata (mean) 62,29, nilai
tengah (median) 60,00, dan nilai mode 57, dimana nilai tersebut pada
kategori baik. Sedangkan variabel pangkat golongan guru menunjukkan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
108
sebanyak 52 guru PNS atau 27,1% dengan tingkat golongan rendah, 53
guru PNS atau 27,6% dengan tingkat golongan menenngah, dan 87 guru
PNS atau 45,3% dengan tingkat golongan tinggi. Dari nilai rata-rata
(mean) sebesar 62,29 yang berarti bahwa implementasi standar penilaian
pendidikan cenderung baik.
Sedangkan pada Bab II pangkat golongan guru adalah kedudukan
yang menunjukkan tingkatan seseorang Pegawai Negeri Sipil (PNS)
berdasarkan jabatan fungsionalnya dalam rangkaian susunan
kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Jabatan fungsional
guru merupakan jabatan fungsional yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Sehingga seorang guru yang memiliki
tingkat pangkat golongan yang tinggi tentu akan lebih mampu dalam
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan. Semakin tinggi pangkat golongan guru
semakin tinggi kemampuan untuk mengimplementasikan Permendikbud
Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Sebaliknya
semakin rendah pangkat golongan guru semakin rendah kemampuan guru
untuk mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Hasil uji hipotesis menyatakan bahwa tidak ada pengaruh pangkat
golongan guru terhadap kemampuan guru mengimplementasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
109
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Hal ini diduga karena tidak terdapat perbedaan antara guru
dengan pangkat golongan yang tinggi, menengah, maupun rendah.
Implikasinya bahwa jabatan fungsional guru dalam profesionalisme dan
kompetensi prestasi kerja harus lebih ditingkatkan. Seorang guru harus
terbuka dan mempunyai kemauan untuk menerima perubahan dan
melaksanakan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan setiap
perkembangan kurikulum telah dikaji sesuai dengan perkembangan
peserta didik dan kebutuhan masyarakat saat ini. Mengingat penilaian
sangat penting dilakukan oleh seorang guru karena untuk mengetahui
kemajuan peserta didik dalam proses pembelajaran, dimana proses
penilaian tersebut harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan di Bab IV mengenai
implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan berdasarkan Kurikulum 2013 menurut persepsi guru PNS SMK
Negeri di Kota Yogyakarta, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada pengaruh pegalaman mengajar guru terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan, hal ini ditunjukkan oleh Pearson Chi-Square
4,864 dan Asymp. Sig (2-sided) 0,302 > α 0,05.
2. Ada pengaruh positif ketersediaan sumber belajar terhadap kemampuan
guru mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan, hal ini ditunjukkan oleh Pearson Chi-Square
24,425 dan Asymp. Sig (2-sided) 0,000 > α 0,05 dan diperhitungkan tingkat
derajat asosiasinya dengan C/Cmax didapat hasil 0,412 dengan nilai derajat
asosiasi sebesar 0,412.
3. Tidak ada pengaruh pangkat golongan guru terhadap kemampuan guru
mengimplementasikan Permendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikkan, hal ini ditunjukkan oleh Pearson Chi-
Square 4,864 dan Asymp. Sig (2-sided) 0,629 > α 0,05.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
111
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa hasil penelitian ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasan, diantaranya:
1. Peneliti tidak dapat mengendalikan kesungguhan dari responden
dalam menjawab setiap pernyataan kuesioner, apabila responden tidak
menjawab berdasarkan kondisi sebenarnya maka hasil penelitian
belum memberikan gambaran yang objektif.
2. Jumlah responden tidak memenuhi sampel yang telah ditentukan,
karena beberapa kuesioner yang diisi oleh responden belum lengkap.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa
saran bagi guru, sekolah, dan pemerintah sebagai berikut:
1. Pengalaman mengajar merupakan hal yang penting bagi seorang guru
dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dalam dunia
pendidikan, bagaimana seorang guru dapat mempelajari hal-hal yang
baru dengan berbagai pengalaman yang telah dialami selama mengajar.
Seorang guru harus bersikap terbuka terhadap perubahan standar
penilaian yang ada dan berkemauan untuk melaksanakannya sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
2. Ketersediaan sumber belajar sangat penting bagi guru dan siswa dalam
kegiatan belajar mengajar. Diharapkan guru mampu memanfaatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
112
sumber-sumber belajar baik yang tersedia di dalam sekolah maupun
dari luar sekolah, guru harus lebih kreatif dalam memanfaatkan sumber
belajar sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran.
Sumber belajar dapat membantu guru dalam memberikan materi
pelajaran dan guru dapat menilai proses belajar siswa dengan mudah
sesuai dengan prinsip dan prosedur yang ditetapkan dalam
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Agar kegiatan belajar mengajar disekolah dapat berjalan
secara efektif dan efisien diharapkan sekolah dan pemerintah bekerja
sama untuk melengkapi sumber belajar dan atau sarana prasana belajar
yang baik, sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara maksimal.
3. Pangkat golongan dan jabatan fungsional guru dalam profesionalisme
dan kompetensi prestasi kerja harus lebih ditingkatkan, tidak hanya saat
diadakan kenaikan jabatan fungsional baru dilaksanakan, agar mendapat
nilai angka kredit yang baik sebagai persyaratan saja. Guru memiliki
tugas yang mulia dan tanggung jawab bagi generasi muda bangsa yang
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan bagi diri
sendiri, masyarakat, bangsa dan negara . Seorang guru harus bersikap
terbuka terhadap perubahan tidak terkecuali standar penilaian dan
berkemauan untuk melaksanakannya sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang
Standar Penilaian Pendidikan berdasarkan Kurikulum 2013 edisi revisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
113
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
a. Mencari faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi
Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
Pendidikan.
b. Melakukan uji kelayakan kuesioner dan meminta kesediaan
beberapa responden memberikan kritik dan saran untuk
perbaikan kuesioner agar kuesioner tersebut sesuai dengan
keinginan responden secara umum dan dapat memberikan
gambaran yang sebenarnya sesuai dengan yang hendak diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. (2016). “Implementasi Penilaian Autentik Kurikulum 2013 Pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Madrasah Tsanawiyah Negeri 2
Palangka Raya”. Dalam Jurnal Kajian Ilmu-ilmu Keislaman [Online], Vol
02 (2) halaman 24. Tersedia: jurnal.iain-padangsidimpuan.ac.id/index.php/F
[21 September 2016]
Anbarini,R.,et al. (2016). Jendela Pendidikan dan Kebudayaan: Empat Perbaikan
Kurikulum 2013. [Online]. Tersedia:
http://bpmtv.kemdikbud.go.id/majalahs/UOBPcjV1vqZ65KUQl2wtQVDC
MRqAkiVf6w5iQ0kl20161105143449.pdf [07 September 2016]
Barizi, A. (2009). Menjadi Guru Unggul. Yogyakarta: Ar Ruzzmedia
Darmadi, H. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung:
Alfabeta
Dinas Pendidikan dan Olahraga. (2016). Data Guru.[Online]. Tersedia:
http://www.pendidikan-
diy.go.id/dinas_v4/?view=baca_isi_lengkap&id_p=8 [07 September 2016]
Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (2015).
Panduan Penilaian Pada Sekolah Menengah Kejuruan. [Online]. Tersedia:
https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2015/12/panduan-penilaian-
smk.pdf [07 September 2016]
Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 12 Tahun 2002 Tentang
Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000
Tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Sebagaimana Telah
Diubah Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2002. [Online].
Tersedia: https://www.unm.ac.id/files/surat/pp_12_2002.pdf
Kurniasih, I (2014). Implementasi Kurikulum 2013: Konsep dan Penerapan.
Surabaya: Kata Pena
Musfah, J. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru: Melalui Pelatihan dan Sumber
Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Masidjo. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
115
Muhadi. (2011). “Metode Penelitian”.Modul. Program Studi Pendidikan
Akuntansi FKIP Unversitas Sanata Dharma. Yogykarta
Nasution, S. (1982). Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemmars
Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya
Ilmiah. Jakarta: Kencana
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 23 Tahun 2016 Tentang
Standar Penilaian Pendidikan. [Online]. Tersedia: http://bsnp-
indonesia.org/wp-
content/uploads/2009/09/Permendikbud_Tahun2016_Nomor023.pdf [07
September 2016]
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan. [Online].
Tersedia:http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-
content/uploads/2016/08/PP0322013.pdf [07 September 2016]
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2010 Tentang
Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru. [Online]. Tersedia:
http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/11/Permen38-
2010.pdf [07 September 2016]
Peraturan Bersama Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian
Negara Nomor 03/V/PB/ 2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 Tentang
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. [Online].
Tersedia: https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/PBMendiknas14-2010KaBKN03-
V-PB-2010JuklakJabfungGuru.pdf [07 September 2016]
Peraturan Pendidikan Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Guru. [On-line]. Tersedia:
http://www.peraturan.go.id/search/cari.html?keyword=Peraturan+Pendidika
n+Nomor+74+Tahun+2008&order_by=tahun_asc&limit_page=20 [07
September 2016]
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 53
Tahun 2015 Tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik dan Satuan
Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. [Online].
Tersedia: https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud53-
2015Penilaian%20HasilBelajarDikdasmen.pdf [07 September 2016]
Poerwadarminta, (1989). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai
Pustaka
Pranatha, M.D. (2013). “Pengaruh Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi”. [Online]. Universitas Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
116
Indonesia.
Tersedia:http://repository.upi.edu/2018/5/S_PEA_0800999_CHAPTER2.pd
f [28 September 2016]
Reksoatmodjo, T.N. (2010). Pengembangang Kurikulum Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan. Bandung: PT Refika Aditama
A. Satria, A. (2015). Definisi Implementasi Dan Teori Implementasi Oleh Para
Ahli Di Dalam Sebuah Kebijakan.[Online]. Tersedia:
http://www.materibelajar.id/2015/12/definisi-implementasi-dan-teori.html
[14 September 2016]
Setijadi, (1986). Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali
Sitepu, (2014). Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada
Soetjipto, W. Et.al. (1999). Teknik Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga
Sugandi, A. (2004). Teori Pembelajaran. Semarang : UPT. UNNES Press
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualititatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sukmadinata, N.S. (2013). Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset
Sumitro. (2001). Pengantar Ilmu Pendidikan. UNY: Fakultas Ilmu Pendidikan
Sunarti dan Selly Rahmawati(2014). Penilaian dalam Kurikulum 2013: Membantu
Guru dan Calon Guru Mengetahui Langkah–langkah Penilaian
Pembelajaran. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Suyatno (2008). Panduan Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Indeks
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen . [Online].
Tersedia: http://www.peraturan.go.id/permen/kemdikbud-nomor-87-tahun-2013-
11e44c51752c1910abce313233353436.html [07 September 2016]
Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
[Online]. Tersedia : http://www.peraturan.go.id/inc/view/11e44c4f150899009316313231383436
.html [07 September 2016]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
117
Yama, Septian Fuji. (2015). “Pengaruh Pelatihan Guru, Kompetensi Guru, dan
Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Kesiapan Guru Prodi Bisnis
Manajemen Dalam Implementasi Kurikulum 2013 SMK N 1 Purbalingga
Tahun Ajaran 2014/2015”. [Online]. Skripsi S1. Jurusan Pendidikan
Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Tersedia:
http://lib.unnes.ac.id/21105/1/7101411084-s.pdf [27 Juli 2017]
Yuliyani, H. (2010). “Hubungan Antara Pengalaman Mengajar Guru dan
Motivasi Mengajar dengan Kompetensi Guru Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten
Karanganyar”.[Online].Skripsi S1. FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta.Tersedia:http://eprints.uns.ac.id/7355/1/126040308201009061.pdf
[21 September 2016]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN 1
KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Kode:
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAN SUMBER
BELAJAR DAN PANGKAT GOLONGAN GURU TERHADAP
IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN PADA GURU PNS
SMK NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2017
Disusun Dalam Rangka Penelitian Bersama Dosen & Mahasiswa
Oleh:
Miltari
131334047
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Drs. F.X. Muhadi, M.Pd.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
Kuesioner Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Kepada Yth:
Bapak/Ibu Guru SMA/SMK Negeri
Di Kota Yogyakarta
Dengan Hormat,
Dalam rangka penyusunan tugas akhir semester VIII saya Miltari
mahasiswa di bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
menyelenggarakan penelitian yang bertemakan “Pengaruh Pengalaman
Mengajar, Ketersedian Sumber Belajar Dan Pangkat Golongan Guru Terhadap
Implementasi Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan Pada Guru Pns Smk Negeri Di Kota Yogyakarta Tahun 2017”
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru
untuk menjadi responden penelitian ini. Saya mohon Bapak/Ibu guru berkenan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan keadaan
yang sesungguhnya. Jawaban Bapak/Ibu Guru hanya akan dipakai untuk
kepentingan penelitian dan akan dijamin kerahasiaannya.
Saya menyadari bahwa pengisisan kuesioner ini sedikit banyak menyita
waktu Bapak/Ibu Guru. Oleh karena itu, saya mohon maaf sebelumnya. Demikian
permohonan saya, atas bantuan dan kerja sama yang Bapak/Ibu Guru berikan
kami ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, 10 Januari 2017
Hormat saya,
Miltari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
KUESIONER PENELITIAN
I. IDENTITAS
Nama (Jika tidak keberatan) : ___________________________
NIP/NIK : ___________________________
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan *)
Pendidikan Tertinggi (Wajib) : D3/ S1/ S2/ S3 *)
Bidang Keahlian :____________________________
Unit Kerja :____________________________
Masa Kerja(Wajib) :……… Tahun
Mata Pelajaran yang diampu : ___________________________
Usia :____________________________
Jam Mengajar : Ekuivalen…….jam/minggu
Pengalaman Mengikuti Diklat(Wajib) :…….Hari
Rata-rata Mengakses Internet(Wajib) :…….Jam/minggu
Pangkat/Golongan(Wajib) : III/a / III/b / III/c / IV/a/ ........ *)
Keterangan
*Coret yang tidak perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
II. PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAN
SUMBER BELAJAR DAN PANGKAT GOLONGAN GURU
TERHADAP IMPLEMENTASI PERMENDIKBUD NOMOR 23
TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
PADA GURU PNS SMK NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA
TAHUN 2017
Mohon untuk membantu mengisi pada lembar jawab yang telah
disediakan dengan memberikan tanda (√) sesuai dengan pilihan
jawaban Bapak/ Ibu. (Lembar jawab terpisah dengan
kuesioner).
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya mengamati perilaku peserta
didik selama pembelajaran.
2. Saya mencatat perilaku peserta
didik dengan menggunakan lembar
observasi atau pengamatan.
3. Saya menindak lanjuti hasil
pengamatan
4. Saya mendeskripsikan perilaku
peserta didik
5. Salah satu instrumen yang saya
gunakan untuk menilai perilaku
peserta didik adalah teknik jurnal
6. Salah satu instrumen yang saya
gunakan untuk menilai perilaku
peserta didik adalah teknik
penilaian diri
7. Salah satu instrumen yang saya
gunakan untuk menilai perilaku
peserta didik adalah teknik
penilaian teman sejawat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
No Pernyataan SS S TS STS
8. Saya menyusun perencanaan
penilaian pengetahuan
9. Saya mengembangkan instrumen
penilaian pengetahuan
10. Saya melaksanakan penilaian
pengetahuan
11. Saya memanfaatkan hasil penilaian
pengetahuan
12. Saya melaporkan hasil penilaian
pengetahuan dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi
13. Saya menyusun perencanaan
penilaian keterampilan
14. Saya mengembangkan intrumen
penilaian keterampilan
15. Saya menilai keterampilan peserta
didik antara lain dengan
menggunakan teknik praktek
16. Saya menilai keterampilan peserta
didik antara lain dengan
menggunakan teknik produk
17. Saya menilai keterampilan peserta
didik antara lain dengan
menggunakan teknik proyek
18. Saya mengalami kesulitan dalam
mengimplementasikan teknik
portofolio
19. Saya melaporkan hasil penilaian
keterampilan dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi
20. Saya mengembangkan penilaian
keterampilan mengacu pada
indikator yang tercantum di RPP
21. Sekolah menyediakan buku paket
sebagai sumber pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
No Pernyataan SS S TS STS
22. Sekolah menyediakan buku
pendukung sebagai sumber
pembelajaran.
23. Sekolah tidak menyediakan modul
untuk sumber pembelajaran bagi
siswa.
24. Sekolah tidak menyediakan
majalah yang relevan dalam
pembelajaran.
25. Sekolah menyediakan proyektor
slide sebagai alat pembelajaran.
26. Sekolah menyediakan video sebagai
alat pembelajaran.
27. Sekolah menyediakan komputer
sebagai alat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 2
TABULASI DATA
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR, KETERSEDIAAN
SUMBER BELAJAR, DAN PANGKAT GOLONGAN GURU
TERHADAP IMPLEMENTASI PERATURAN MENTERI
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN NOMOR 23 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN PADA
GURU PNS SMK NEGERI DI KOTA YOGYAKARTA 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
6
1.
Tab
ulasi D
ata Variab
el Stan
dar P
enilaian
No
RE
SP
ON
DE
N
Jen
is Kela
min
(L/P
) S
tan
dar P
enila
ian
(Y)
Ju
mla
h
1
SM
KN
1.1
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
1
4
4
76
2
SM
KN
1.2
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
77
3
SM
KN
1.3
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
4
SM
KN
1.4
P
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
4
4
75
5
SM
KN
1.5
L
4
3
3
3
3
1
1
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
5
4
4
66
6
SM
KN
1.6
L
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
53
7
SM
KN
1.7
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
8
SM
KN
1.8
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
9
SM
KN
1.9
L
4
2
3
3
2
3
2
3
3
3
3
4
4
4
3
2
3
2
4
3
60
10
SM
KN
1.1
0
P
3
2
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
56
11
SM
KN
1.1
1
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
59
12
SM
KN
1.1
2
P
4
3
3
3
3
3
2
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
65
13
SM
KN
1.1
3
P
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
3
4
4
74
14
SM
KN
1.1
4
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
58
15
SM
KN
1.1
5
P
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
66
16
SM
KN
1.1
6
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
65
17
SM
KN
2.1
L
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
77
18
SM
KN
2.2
L
4
4
4
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
75
19
SM
KN
2.3
L
4
2
3
3
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
7
20
SM
KN
2.4
L
3
3
3
3
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
2
4
4
65
21
SM
KN
2.5
L
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
1
4
4
68
22
SM
KN
2.6
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
58
23
SM
KN
2.7
L
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
4
4
2
3
3
3
61
24
SM
KN
2.8
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
25
SM
KN
2.9
L
4
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
74
26
SM
KN
2.1
0
L
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
77
27
SM
KN
2.1
1
L
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
58
28
SM
KN
2.1
2
L
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
77
29
SM
KN
2.1
3
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
30
SM
KN
2.1
4
L
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
74
31
SM
KN
2.1
5
L
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
66
32
SM
KN
2.1
6
L
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
74
33
SM
KN
2.1
7
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
34
SM
KN
2.1
8
L
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
61
35
SM
KN
2.1
9
L
4
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
4
72
36
SM
KN
2.2
0
L
4
4
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
66
37
SM
KN
2.2
1
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
38
SM
KN
2.2
2
P
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
3
3
73
39
SM
KN
2.2
3
L
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
3
2
3
4
70
40
SM
KN
2.2
4
P
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
72
41
SM
KN
2.2
5
L
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
3
2
3
4
70
42
SM
KN
2.2
6
P
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
70
43
SM
KN
2.2
7
L
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
8
44
SM
KN
2.2
8
L
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
3
2
3
3
70
45
SM
KN
2.2
9
L
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
72
46
SM
KN
2.3
0
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
76
47
SM
KN
2.3
1
L
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
58
48
SM
KN
2.3
2
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
49
SM
KN
2.3
3
L
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
1
3
3
59
50
SM
KN
2.3
4
L
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
59
51
SM
KN
2.3
5
L
4
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
2
3
3
71
52
SM
KN
2.3
6
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
59
53
SM
KN
2.3
7
L
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
71
54
SM
KN
2.3
8
L
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
62
55
SM
KN
2.3
9
L
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
56
56
SM
KN
2.4
0
L
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
76
57
SM
KN
2.4
1
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
58
SM
KN
3.1
L
3
2
3
3
2
3
3
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
56
59
SM
KN
3.2
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
60
SM
KN
3.3
P
3
3
3
3
2
3
2
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
2
4
3
61
61
SM
KN
3.4
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
3
2
4
3
63
62
SM
KN
3.5
P
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
3
4
67
63
SM
KN
3.6
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
64
SM
KN
3.7
P
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
55
65
SM
KN
3.8
L
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
59
66
SM
KN
3.9
L
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
76
67
SM
KN
3.1
0
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
9
68
SM
KN
3.1
1
L
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
58
69
SM
KN
3.1
2
P
4
3
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
74
70
SM
KN
3.1
3
P
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
62
71
SM
KN
3.1
4
L
3
3
3
2
2
3
2
3
2
3
2
4
2
3
3
4
4
2
3
2
55
72
SM
KN
3.1
5
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
73
SM
KN
3.1
6
L
3
3
4
4
2
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
1
4
4
66
74
SM
KN
3.1
7
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
70
75
SM
KN
3.1
8
L
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
4
3
3
3
65
76
SM
KN
3.1
9
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
2
3
3
61
77
SM
KN
3.2
0
L
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
60
78
SM
KN
3.2
1
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
79
SM
KN
3.2
2
P
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
71
80
SM
KN
3.2
3
L
4
3
4
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
3
71
81
SM
KN
3.2
4
L
4
4
2
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
69
82
SM
KN
3.2
5
P
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
56
83
SM
KN
3.2
6
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
84
SM
KN
3.2
7
L
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
56
85
SM
KN
3.2
8
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
86
SM
KN
3.2
9
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
87
SM
KN
3.3
0
L
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
69
88
SM
KN
3.3
1
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
4
3
63
89
SM
KN
3.3
2
L
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
57
90
SM
KN
3.3
3
P
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
65
91
SM
KN
3.3
4
P
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
2
3
3
66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
0
92
SM
KN
3.3
5
L
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
60
93
SM
KN
3.3
6
L
3
3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
1
4
3
71
94
SM
KN
3.3
7
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
95
SM
KN
4.1
P
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
60
96
SM
KN
4.2
P
3
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
61
97
SM
KN
4.3
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
2
4
74
98
SM
KN
4.4
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
59
99
SM
KN
4.5
P
3
3
3
3
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
4
4
65
100
SM
KN
4.6
L
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
77
101
SM
KN
4.7
P
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
2
4
3
66
102
SM
KN
4.8
P
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
3
2
4
3
2
3
3
3
57
103
SM
KN
4.9
P
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
61
104
SM
KN
4.1
0
P
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
4
3
67
105
SM
KN
4.1
1
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
78
106
SM
KN
4.1
2
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
107
SM
KN
4.1
3
P
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
73
108
SM
KN
4.1
4
P
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
71
109
SM
KN
4.1
5
P
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
4
68
110
SM
KN
4.1
6
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
77
111
SM
KN
4.1
7
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
77
112
SM
KN
4.1
8
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
78
113
SM
KN
4.1
9
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
57
114
SM
KN
4.2
0
P
3
4
4
3
2
3
4
3
4
3
4
3
4
4
4
3
4
1
3
3
66
115
SM
KN
4.2
1
L
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
4
71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
1
116
SM
KN
4.2
2
L
4
4
4
3
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
4
71
117
SM
KN
4.2
3
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
118
SM
KN
4.2
4
P
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
2
2
4
4
71
119
SM
KN
4.2
5
L
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
58
120
SM
KN
4.2
6
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
3
3
4
4
74
121
SM
KN
4.2
7
P
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
58
122
SM
KN
4.2
8
P
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
58
123
SM
KN
4.2
9
P
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
60
124
SM
KN
5.1
P
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
3
56
125
SM
KN
5.2
P
4
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
3
2
2
2
4
3
65
126
SM
KN
5.3
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
127
SM
KN
5.4
P
4
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
3
2
67
128
SM
KN
5.5
L
4
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
59
129
SM
KN
5.6
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
61
130
SM
KN
5.7
L
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
61
131
SM
KN
5.8
P
4
3
3
4
2
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
3
3
3
3
3
68
132
SM
KN
5.9
P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
79
133
SM
KN
5.1
0
P
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
73
134
SM
KN
5.1
1
L
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
57
135
SM
KN
5.1
2
P
3
3
3
2
2
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
67
136
SM
KN
5.1
3
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
137
SM
KN
5.1
4
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
59
138
SM
KN
5.1
5
P
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
63
139
SM
KN
5.1
6
P
4
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
3
4
4
68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2
140
SM
KN
5.1
7
P
3
3
4
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
3
69
141
SM
KN
5.1
8
L
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
3
3
4
73
142
SM
KN
5.1
9
L
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
4
74
143
SM
KN
5.2
0
L
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
3
65
144
SM
KN
5.2
1
L
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
4
4
4
4
3
3
3
4
4
66
145
SM
KN
5.2
2
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
146
SM
KN
5.2
3
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
63
147
SM
KN
5.2
4
L
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
58
148
SM
KN
6.1
P
3
3
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
3
56
149
SM
KN
6.2
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
150
SM
KN
6.3
P
4
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
77
151
SM
KN
6.4
P
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
76
152
SM
KN
6.5
P
4
3
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
76
153
SM
KN
6.6
P
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
3
3
59
154
SM
KN
6.7
P
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
66
155
SM
KN
6.8
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
156
SM
KN
6.9
P
4
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
62
157
SM
KN
6.1
0
P
4
3
4
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
69
158
SM
KN
6.1
1
P
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
2
3
67
159
SM
KN
6.1
2
P
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
61
160
SM
KN
6.1
3
P
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
4
3
1
4
3
70
161
SM
KN
6.1
4
P
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
68
162
SM
KN
6.1
5
P
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
4
69
163
SM
KN
6.1
6
P
4
3
3
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3
164
SM
KN
6.1
7
P
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
59
165
SM
KN
6.1
8
P
4
3
3
3
2
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
69
166
SM
KN
6.1
9
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
61
167
SM
KN
6.2
0
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
67
168
SM
KN
6.2
1
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
2
4
4
67
169
SM
KN
6.2
2
P
4
3
4
3
2
3
3
4
3
2
3
2
2
2
2
2
2
3
2
2
53
170
SM
KN
6.2
3
P
4
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
2
4
4
72
171
SM
KN
6.2
4
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
172
SM
KN
6.2
5
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
173
SM
KN
7.1
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
174
SM
KN
7.2
P
3
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
54
175
SM
KN
7.3
P
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
61
176
SM
KN
7.4
P
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
72
177
SM
KN
7.5
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
178
SM
KN
7.6
L
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
1
4
4
70
179
SM
KN
7.7
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
59
180
SM
KN
7.8
L
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
59
181
SM
KN
7.9
P
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
61
182
SM
KN
7.1
0
P
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
61
183
SM
KN
7.1
1
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
60
184
SM
KN
7.1
2
L
3
3
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
56
185
SM
KN
7.1
3
L
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
61
186
SM
KN
7.1
4
L
3
2
2
2
3
2
2
3
3
2
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
51
187
SM
KN
7.1
5
P
3
2
3
2
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4
188
SM
KN
7.1
6
P
3
3
2
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
2
3
53
189
SM
KN
7.1
7
P
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
57
190
SM
KN
7.1
8
P
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
3
3
4
4
67
191
SM
KN
7.1
9
P
4
4
4
3
3
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
4
69
192
SM
KN
7.2
0
P
3
2
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
3
53
2.
Tab
ulasi D
ata Variab
el Pen
galam
an M
engajar, K
etersediaan
Sum
ber B
elajar dan
Pan
gkat G
olo
ng
an G
uru
.
No
RE
SP
ON
DE
N
Jen
is
Kela
min
(L/P
)
Pen
gala
man
Men
gaja
r
(X1)
Ketersed
iaan
Su
mb
er Bela
jar (X
2)
Ju
mla
h
Pan
gk
at
Golo
ngan
Gu
ru (X
3)
1
SM
KN
1.1
P
13
3
3
2
3
4
3
3
21
1
2
SM
KN
1.2
P
12
4
4
4
4
4
4
4
28
3
3
SM
KN
1.3
P
19
3
3
3
3
4
3
4
23
3
4
SM
KN
1.4
P
12
4
4
3
3
4
4
4
26
3
5
SM
KN
1.5
L
22
4
4
1
4
4
1
4
22
5
6
SM
KN
1.6
L
11
3
3
2
2
3
3
3
19
3
7
SM
KN
1.7
P
21
3
3
3
3
4
3
3
22
3
8
SM
KN
1.8
L
33
4
3
3
3
4
3
3
23
5
9
SM
KN
1.9
L
11
4
4
2
3
4
4
4
25
3
10
SM
KN
1.1
0
P
10
3
3
3
2
3
2
3
19
3
11
SM
KN
1.1
1
P
32
4
3
2
3
2
3
3
20
5
12
SM
KN
1.1
2
P
7
4
3
2
3
4
3
4
23
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
5
13
SM
KN
1.1
3
P
22
4
4
4
3
4
4
4
27
5
14
SM
KN
1.1
4
P
13
4
4
3
3
4
4
4
26
3
15
SM
KN
1.1
5
P
24
4
4
4
3
4
3
4
26
5
16
SM
KN
1.1
6
P
16
4
3
3
3
4
2
4
23
3
17
SM
KN
2.1
L
30
3
3
2
2
4
3
4
21
5
18
SM
KN
2.2
L
12
3
3
3
2
4
4
4
23
3
19
SM
KN
2.3
L
16
4
4
3
2
4
4
4
25
4
20
SM
KN
2.4
L
14
4
4
4
4
1
4
4
25
3
21
SM
KN
2.5
L
30
4
4
4
4
4
3
4
27
5
22
SM
KN
2.6
L
13
3
3
2
3
3
3
3
20
2
23
SM
KN
2.7
L
3
3
3
3
3
4
3
3
22
5
24
SM
KN
2.8
L
7
3
3
3
3
3
3
3
21
2
25
SM
KN
2.9
L
7
4
4
3
3
4
4
4
26
2
26
SM
KN
2.1
0
L
7
3
2
1
2
4
4
4
20
2
27
SM
KN
2.1
1
L
16
4
4
3
3
4
4
4
26
3
28
SM
KN
2.1
2
L
28
4
4
1
1
4
4
4
22
5
29
SM
KN
2.1
3
L
28
3
3
3
3
3
3
3
21
5
30
SM
KN
2.1
4
L
28
3
3
2
3
4
3
4
22
5
31
SM
KN
2.1
5
L
30
4
3
3
3
4
3
4
24
5
32
SM
KN
2.1
6
L
12
3
3
2
3
4
3
4
22
2
33
SM
KN
2.1
7
L
23
3
3
3
3
3
3
3
21
5
34
SM
KN
2.1
8
L
7
3
3
3
3
3
3
3
21
2
35
SM
KN
2.1
9
L
24
3
3
3
3
4
4
4
24
5
36
SM
KN
2.2
0
L
28
4
4
1
1
4
4
4
22
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
6
37
SM
KN
2.2
1
L
29
3
3
3
3
3
3
3
21
3
38
SM
KN
2.2
2
P
30
4
4
3
3
4
4
4
26
5
39
SM
KN
2.2
3
L
14
4
4
4
4
4
4
4
28
3
40
SM
KN
2.2
4
P
13
4
4
3
3
4
3
4
25
3
41
SM
KN
2.2
5
L
10
4
4
4
4
4
4
4
28
3
42
SM
KN
2.2
6
P
7
4
4
3
3
4
3
4
25
2
43
SM
KN
2.2
7
L
36
4
4
3
3
4
3
3
24
5
44
SM
KN
2.2
8
L
27
4
4
3
3
4
4
4
26
5
45
SM
KN
2.2
9
L
16
4
4
3
3
4
3
4
25
3
46
SM
KN
2.3
0
P
12
4
4
3
3
4
3
3
24
3
47
SM
KN
2.3
1
L
22
4
4
3
3
4
4
4
26
5
48
SM
KN
2.3
2
L
12
3
3
3
3
3
3
3
21
3
49
SM
KN
2.3
3
L
29
3
3
3
3
3
3
3
21
5
50
SM
KN
2.3
4
L
34
2
4
4
4
4
2
4
24
5
51
SM
KN
2.3
5
L
31
4
4
3
3
4
4
4
26
3
52
SM
KN
2.3
6
L
6
3
3
3
3
3
3
3
21
2
53
SM
KN
2.3
7
L
7
4
4
3
3
4
4
4
26
2
54
SM
KN
2.3
8
L
28
4
4
3
3
4
4
4
26
5
55
SM
KN
2.3
9
L
29
4
4
3
3
3
3
3
23
5
56
SM
KN
2.4
0
L
6
4
4
3
3
4
4
4
26
2
57
SM
KN
2.4
1
P
26
3
3
2
2
3
3
3
19
5
58
SM
KN
3.1
L
22
3
3
2
3
3
2
3
19
5
59
SM
KN
3.2
L
10
3
3
3
3
3
3
3
21
3
60
SM
KN
3.3
P
7
3
3
2
2
4
3
3
20
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
7
61
SM
KN
3.4
P
11
4
4
3
3
4
3
4
25
1
62
SM
KN
3.5
P
28
3
3
3
3
4
4
4
24
5
63
SM
KN
3.6
L
20
3
3
3
3
3
3
3
21
5
64
SM
KN
3.7
P
28
3
3
3
3
3
3
3
21
6
65
SM
KN
3.8
L
12
3
3
3
3
3
3
4
22
1
66
SM
KN
3.9
L
26
3
3
2
2
3
3
3
19
5
67
SM
KN
3.1
0
L
13
3
3
3
3
3
3
4
22
3
68
SM
KN
3.1
1
L
35
3
2
2
3
3
2
3
18
5
69
SM
KN
3.1
2
P
12
3
3
3
3
4
3
4
23
1
70
SM
KN
3.1
3
P
28
4
3
2
3
3
3
3
21
5
71
SM
KN
3.1
4
L
20
4
4
4
4
4
3
3
26
5
72
SM
KN
3.1
5
L
28
3
3
3
3
3
3
3
21
5
73
SM
KN
3.1
6
L
30
3
4
1
1
4
1
1
15
5
74
SM
KN
3.1
7
L
22
4
4
3
3
4
3
4
25
5
75
SM
KN
3.1
8
L
11
4
4
2
4
4
3
4
25
4
76
SM
KN
3.1
9
P
25
4
4
2
3
3
2
4
22
3
77
SM
KN
3.2
0
L
35
3
3
3
3
3
3
3
21
5
78
SM
KN
3.2
1
L
30
4
4
3
3
4
4
4
26
5
79
SM
KN
3.2
2
P
10
4
3
3
3
4
3
4
24
2
80
SM
KN
3.2
3
L
21
3
3
3
3
3
3
4
22
5
81
SM
KN
3.2
4
L
10
3
3
3
3
4
4
4
24
2
82
SM
KN
3.2
5
P
6
3
3
2
3
3
3
3
20
1
83
SM
KN
3.2
6
P
12
3
3
3
3
3
3
3
21
2
84
SM
KN
3.2
7
L
10
3
3
3
3
3
3
3
21
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
8
85
SM
KN
3.2
8
L
19
3
3
2
3
3
3
3
20
5
86
SM
KN
3.2
9
P
30
4
4
4
3
3
3
3
24
5
87
SM
KN
3.3
0
L
12
4
3
3
3
4
3
4
24
3
88
SM
KN
3.3
1
L
12
3
3
3
3
3
3
3
21
2
89
SM
KN
3.3
2
L
34
3
3
3
3
3
3
3
21
5
90
SM
KN
3.3
3
P
9
3
3
3
2
3
2
3
19
3
91
SM
KN
3.3
4
P
8
4
4
2
3
3
2
4
22
2
92
SM
KN
3.3
5
L
23
4
3
3
3
3
3
3
22
1
93
SM
KN
3.3
6
L
25
3
3
3
3
3
3
3
21
5
94
SM
KN
3.3
7
P
7
3
3
3
3
3
3
3
21
2
95
SM
KN
4.1
P
12
4
4
3
3
4
4
4
26
3
96
SM
KN
4.2
P
27
2
3
3
3
2
2
3
18
5
97
SM
KN
4.3
P
13
4
4
4
4
4
4
4
28
3
98
SM
KN
4.4
P
13
3
3
3
3
3
3
3
21
1
99
SM
KN
4.5
P
27
3
3
3
3
4
3
4
23
5
100
SM
KN
4.6
L
10
3
3
2
4
4
3
4
23
2
101
SM
KN
4.7
P
11
3
4
3
3
3
3
3
22
2
102
SM
KN
4.8
P
11
3
3
2
3
4
3
3
21
3
103
SM
KN
4.9
P
12
4
4
4
4
4
4
4
28
5
104
SM
KN
4.1
0
P
11
3
4
3
3
3
3
3
22
5
105
SM
KN
4.1
1
P
7
3
3
2
2
4
2
4
20
1
106
SM
KN
4.1
2
L
7
3
3
3
3
3
2
3
20
2
107
SM
KN
4.1
3
P
11
4
4
3
3
4
3
4
25
3
108
SM
KN
4.1
4
P
12
4
4
3
3
4
3
3
24
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
9
109
SM
KN
4.1
5
P
25
4
4
4
4
4
3
4
27
5
110
SM
KN
4.1
6
P
11
3
3
2
2
4
3
4
21
5
111
SM
KN
4.1
7
P
7
4
3
2
2
4
2
4
21
2
112
SM
KN
4.1
8
P
12
4
3
2
2
4
3
4
22
3
113
SM
KN
4.1
9
P
10
3
3
3
3
3
3
3
21
5
114
SM
KN
4.2
0
P
13
4
4
3
1
4
4
4
24
3
115
SM
KN
4.2
1
L
5
3
3
3
2
4
3
4
22
2
116
SM
KN
4.2
2
L
15
3
3
3
2
4
3
4
22
1
117
SM
KN
4.2
3
L
12
3
3
2
2
3
3
3
19
2
118
SM
KN
4.2
4
P
17
3
3
3
3
4
3
4
23
5
119
SM
KN
4.2
5
L
31
3
3
3
3
3
3
3
21
5
120
SM
KN
4.2
6
P
11
4
4
3
3
4
2
4
24
3
121
SM
KN
4.2
7
P
10
3
3
4
4
3
3
3
23
3
122
SM
KN
4.2
8
P
24
3
3
3
3
3
3
3
21
5
123
SM
KN
4.2
9
P
16
3
3
3
3
3
3
3
21
3
124
SM
KN
5.1
P
10
3
3
3
3
3
3
3
21
3
125
SM
KN
5.2
P
14
4
4
2
2
4
3
3
22
1
126
SM
KN
5.3
L
12
3
2
3
3
3
3
3
20
1
127
SM
KN
5.4
P
24
3
4
4
3
4
3
3
24
6
128
SM
KN
5.5
L
25
3
3
3
2
4
3
2
20
5
129
SM
KN
5.6
P
10
4
4
3
3
4
3
4
25
3
130
SM
KN
5.7
L
7
3
3
3
3
3
3
3
21
2
131
SM
KN
5.8
P
14
4
4
2
2
4
2
2
20
3
132
SM
KN
5.9
P
13
4
4
3
3
4
3
4
25
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
0
133
SM
KN
5.1
0
P
6
3
3
2
2
3
2
4
19
2
134
SM
KN
5.1
1
L
20
3
3
2
2
3
3
3
19
6
135
SM
KN
5.1
2
P
10
4
4
1
2
4
3
4
22
3
136
SM
KN
5.1
3
P
21
4
3
2
2
3
2
2
18
6
137
SM
KN
5.1
4
P
22
3
3
3
2
3
3
3
20
5
138
SM
KN
5.1
5
P
21
4
3
2
3
3
2
3
20
5
139
SM
KN
5.1
6
P
27
4
3
3
3
4
4
4
25
5
140
SM
KN
5.1
7
P
11
3
3
2
2
3
3
3
19
1
141
SM
KN
5.1
8
L
31
4
4
4
3
4
3
4
26
5
142
SM
KN
5.1
9
L
20
4
4
4
3
4
3
4
26
5
143
SM
KN
5.2
0
L
26
3
3
3
3
3
3
3
21
5
144
SM
KN
5.2
1
L
24
2
3
2
2
4
3
3
19
5
145
SM
KN
5.2
2
L
21
3
3
3
3
2
2
2
18
5
146
SM
KN
5.2
3
L
23
4
4
2
2
4
4
4
24
6
147
SM
KN
5.2
4
L
26
4
3
3
3
3
3
3
22
6
148
SM
KN
6.1
P
28
3
3
3
3
3
3
3
21
6
149
SM
KN
6.2
P
20
3
3
3
3
4
3
3
22
5
150
SM
KN
6.3
P
10
3
3
4
4
4
3
4
25
3
151
SM
KN
6.4
P
32
3
3
3
3
4
3
4
23
6
152
SM
KN
6.5
P
16
3
3
3
3
4
3
4
23
5
153
SM
KN
6.6
P
20
4
4
3
3
3
3
3
23
5
154
SM
KN
6.7
P
10
4
4
3
3
3
3
3
23
3
155
SM
KN
6.8
P
25
3
3
3
3
3
3
3
21
5
156
SM
KN
6.9
P
27
3
3
3
3
3
3
3
21
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1
157
SM
KN
6.1
0
P
22
3
3
2
3
3
2
2
18
5
158
SM
KN
6.1
1
P
20
4
4
3
3
3
3
3
23
6
159
SM
KN
6.1
2
P
26
4
4
3
3
3
3
3
23
4
160
SM
KN
6.1
3
P
11
4
3
3
3
3
3
3
22
5
161
SM
KN
6.1
4
P
18
3
3
3
3
2
3
3
20
5
162
SM
KN
6.1
5
P
7
4
4
3
3
4
2
4
24
1
163
SM
KN
6.1
6
P
10
4
4
3
3
4
2
2
22
3
164
SM
KN
6.1
7
P
32
3
3
3
3
3
3
3
21
5
165
SM
KN
6.1
8
P
28
3
1
4
3
4
1
2
18
5
166
SM
KN
6.1
9
P
7
3
3
3
3
3
2
3
20
2
167
SM
KN
6.2
0
L
6
4
4
3
3
4
4
4
26
2
168
SM
KN
6.2
1
P
7
4
4
3
3
4
4
4
26
2
169
SM
KN
6.2
2
P
30
3
3
3
3
4
4
4
24
5
170
SM
KN
6.2
3
P
22
3
3
3
3
3
3
4
22
5
171
SM
KN
6.2
4
L
34
3
3
3
3
4
3
3
22
5
172
SM
KN
6.2
5
L
44
3
3
3
3
4
3
3
22
4
173
SM
KN
7.1
L
28
3
3
3
3
2
2
3
19
5
174
SM
KN
7.2
P
30
4
4
3
3
3
3
4
24
5
175
SM
KN
7.3
P
14
3
3
3
3
3
3
3
21
3
176
SM
KN
7.4
P
30
3
3
3
3
4
3
3
22
5
177
SM
KN
7.5
L
12
3
3
2
2
3
3
3
19
2
178
SM
KN
7.6
L
15
4
4
4
4
4
3
4
27
1
179
SM
KN
7.7
P
30
3
3
2
2
3
3
3
19
5
180
SM
KN
7.8
L
32
3
3
3
3
3
3
3
21
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2
181
SM
KN
7.9
P
13
3
3
3
3
3
3
3
21
1
182
SM
KN
7.1
0
P
15
3
3
3
3
3
3
3
21
1
183
SM
KN
7.1
1
P
12
3
3
3
3
3
3
3
21
1
184
SM
KN
7.1
2
L
26
3
3
3
3
3
3
3
21
5
185
SM
KN
7.1
3
L
22
3
3
3
3
3
3
3
21
1
186
SM
KN
7.1
4
L
11
3
3
3
3
3
3
3
21
2
187
SM
KN
7.1
5
P
18
3
3
3
3
4
3
4
23
4
188
SM
KN
7.1
6
P
29
3
3
3
3
3
3
3
21
5
189
SM
KN
7.1
7
P
16
3
3
3
3
3
3
3
21
3
190
SM
KN
7.1
8
P
14
4
3
3
3
4
3
3
23
1
191
SM
KN
7.1
9
P
18
3
3
2
3
4
2
4
21
4
192
SM
KN
7.2
0
P
13
3
3
3
3
3
2
3
20
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
LAMPIRAN 3
JUMLAH SKOR VARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
JUMLAH SKOR VARIABEL
PENGARUH PENGALAMANAN MENGAJAR, KETERSEDIAAN SUMBER
BELAJAR DAN PANGKAT/GOLONGAN GURU TERHADAP IMPLEMENTASI
PERMENDIKBUD NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN
DALAM KURIKULUM 2013 EDISI REVISI PADA SMK NEGERI SE-KOTA
YOGYAKARTA TAHUN 2017
No RESPONDEN
Jenis
Kelamin
(L/P)
Pengalaman
Mengajar
(X1)
Ketersediaan
Sumber
Belajar (X2)
Pangkat
Golongan
Guru (X3)
Standar
Penilaian
(Y)
1 SMKN1.1 P 13 21 1 76
2 SMKN1.2 P 12 28 3 77
3 SMKN1.3 P 19 23 3 59
4 SMKN1.4 P 12 26 3 75
5 SMKN1.5 L 22 22 5 63
6 SMKN1.6 L 11 19 3 53
7 SMKN1.7 P 21 22 3 60
8 SMKN1.8 L 33 23 5 60
9 SMKN1.9 L 11 25 3 60
10 SMKN1.10 P 10 19 3 56
11 SMKN1.11 P 32 20 5 59
12 SMKN1.12 P 7 23 1 65
13 SMKN1.13 P 22 27 5 74
14 SMKN1.14 P 13 26 3 58
15 SMKN1.15 P 24 26 5 66
16 SMKN1.16 P 16 23 3 65
17 SMKN2.1 L 30 21 5 77
18 SMKN2.2 L 12 23 3 75
19 SMKN2.3 L 16 25 4 69
20 SMKN2.4 L 14 25 3 65
21 SMKN2.5 L 30 27 5 68
22 SMKN2.6 L 13 20 2 58
23 SMKN2.7 L 3 22 5 61
24 SMKN2.8 L 7 21 2 60
25 SMKN2.9 L 7 26 2 74
26 SMKN2.10 L 7 20 2 77
27 SMKN2.11 L 16 26 3 58
28 SMKN2.12 L 28 22 5 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
29 SMKN2.13 L 28 21 5 59
30 SMKN2.14 L 28 22 5 74
31 SMKN2.15 L 30 24 5 66
32 SMKN2.16 L 12 22 2 74
33 SMKN2.17 L 23 21 5 60
34 SMKN2.18 L 7 21 2 61
35 SMKN2.19 L 24 24 5 72
36 SMKN2.20 L 28 22 5 66
37 SMKN2.21 L 29 21 3 59
38 SMKN2.22 P 30 26 5 73
39 SMKN2.23 L 14 28 3 70
40 SMKN2.24 P 13 25 3 72
41 SMKN2.25 L 10 28 3 70
42 SMKN2.26 P 7 25 2 70
43 SMKN2.27 L 36 24 5 77
44 SMKN2.28 L 27 26 5 70
45 SMKN2.29 L 16 25 3 72
46 SMKN2.30 P 12 24 3 76
47 SMKN2.31 L 22 26 5 58
48 SMKN2.32 L 12 21 3 59
49 SMKN2.33 L 29 21 5 59
50 SMKN2.34 L 34 24 5 59
51 SMKN2.35 L 31 26 3 71
52 SMKN2.36 L 6 21 2 59
53 SMKN2.37 L 7 26 2 71
54 SMKN2.38 L 28 26 5 62
55 SMKN2.39 L 29 23 5 56
56 SMKN2.40 L 6 26 2 76
57 SMKN2.41 P 26 19 5 59
58 SMKN3.1 L 22 19 5 56
59 SMKN3.2 L 10 21 3 60
60 SMKN3.3 P 7 20 2 61
61 SMKN3.4 P 11 25 1 63
62 SMKN3.5 P 28 24 5 67
63 SMKN3.6 L 20 21 5 60
64 SMKN3.7 P 28 21 6 55
65 SMKN3.8 L 12 22 1 59
66 SMKN3.9 L 26 19 5 76
67 SMKN3.10 L 13 22 3 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
68 SMKN3.11 L 35 18 5 58
69 SMKN3.12 P 12 23 1 74
70 SMKN3.13 P 28 21 5 62
71 SMKN3.14 L 20 26 5 55
72 SMKN3.15 L 28 21 5 60
73 SMKN3.16 L 30 15 5 66
74 SMKN3.17 L 22 25 5 70
75 SMKN3.18 L 11 25 4 65
76 SMKN3.19 P 25 22 3 61
77 SMKN3.20 L 35 21 5 60
78 SMKN3.21 L 30 26 5 59
79 SMKN3.22 P 10 24 2 71
80 SMKN3.23 L 21 22 5 71
81 SMKN3.24 L 10 24 2 69
82 SMKN3.25 P 6 20 1 56
83 SMKN3.26 P 12 21 2 60
84 SMKN3.27 L 10 21 2 56
85 SMKN3.28 L 19 20 5 59
86 SMKN3.29 P 30 24 5 59
87 SMKN3.30 L 12 24 3 69
88 SMKN3.31 L 12 21 2 63
89 SMKN3.32 L 34 21 5 57
90 SMKN3.33 P 9 19 3 65
91 SMKN3.34 P 8 22 2 66
92 SMKN3.35 L 23 22 1 60
93 SMKN3.36 L 25 21 5 71
94 SMKN3.37 P 7 21 2 59
95 SMKN4.1 P 12 26 3 60
96 SMKN4.2 P 27 18 5 61
97 SMKN4.3 P 13 28 3 74
98 SMKN4.4 P 13 21 1 59
99 SMKN4.5 P 27 23 5 65
100 SMKN4.6 L 10 23 2 77
101 SMKN4.7 P 11 22 2 66
102 SMKN4.8 P 11 21 3 57
103 SMKN4.9 P 12 28 5 61
104 SMKN4.10 P 11 22 5 67
105 SMKN4.11 P 7 20 1 78
106 SMKN4.12 L 7 20 2 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
107 SMKN4.13 P 11 25 3 73
108 SMKN4.14 P 12 24 3 71
109 SMKN4.15 P 25 27 5 68
110 SMKN4.16 P 11 21 5 77
111 SMKN4.17 P 7 21 2 77
112 SMKN4.18 P 12 22 3 78
113 SMKN4.19 P 10 21 5 57
114 SMKN4.20 P 13 24 3 66
115 SMKN4.21 L 5 22 2 71
116 SMKN4.22 L 15 22 1 71
117 SMKN4.23 L 12 19 2 60
118 SMKN4.24 P 17 23 5 71
119 SMKN4.25 L 31 21 5 58
120 SMKN4.26 P 11 24 3 74
121 SMKN4.27 P 10 23 3 58
122 SMKN4.28 P 24 21 5 58
123 SMKN4.29 P 16 21 3 60
124 SMKN5.1 P 10 21 3 56
125 SMKN5.2 P 14 22 1 65
126 SMKN5.3 L 12 20 1 60
127 SMKN5.4 P 24 24 6 67
128 SMKN5.5 L 25 20 5 59
129 SMKN5.6 P 10 25 3 61
130 SMKN5.7 L 7 21 2 61
131 SMKN5.8 P 14 20 3 68
132 SMKN5.9 P 13 25 3 79
133 SMKN5.10 P 6 19 2 73
134 SMKN5.11 L 20 19 6 57
135 SMKN5.12 P 10 22 3 67
136 SMKN5.13 P 21 18 6 60
137 SMKN5.14 P 22 20 5 59
138 SMKN5.15 P 21 20 5 63
139 SMKN5.16 P 27 25 5 68
140 SMKN5.17 P 11 19 1 69
141 SMKN5.18 L 31 26 5 73
142 SMKN5.19 L 20 26 5 74
143 SMKN5.20 L 26 21 5 65
144 SMKN5.21 L 24 19 5 66
145 SMKN5.22 L 21 18 5 59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
146 SMKN5.23 L 23 24 6 63
147 SMKN5.24 L 26 22 6 58
148 SMKN6.1 P 28 21 6 56
149 SMKN6.2 P 20 22 5 60
150 SMKN6.3 P 10 25 3 77
151 SMKN6.4 P 32 23 6 76
152 SMKN6.5 P 16 23 5 76
153 SMKN6.6 P 20 23 5 59
154 SMKN6.7 P 10 23 3 66
155 SMKN6.8 P 25 21 5 60
156 SMKN6.9 P 27 21 4 62
157 SMKN6.10 P 22 18 5 69
158 SMKN6.11 P 20 23 6 67
159 SMKN6.12 P 26 23 4 61
160 SMKN6.13 P 11 22 5 70
161 SMKN6.14 P 18 20 5 68
162 SMKN6.15 P 7 24 1 69
163 SMKN6.16 P 10 22 3 62
164 SMKN6.17 P 32 21 5 59
165 SMKN6.18 P 28 18 5 69
166 SMKN6.19 P 7 20 2 61
167 SMKN6.20 L 6 26 2 67
168 SMKN6.21 P 7 26 2 67
169 SMKN6.22 P 30 24 5 53
170 SMKN6.23 P 22 22 5 72
171 SMKN6.24 L 34 22 5 59
172 SMKN6.25 L 44 22 4 59
173 SMKN7.1 L 28 19 5 59
174 SMKN7.2 P 30 24 5 54
175 SMKN7.3 P 14 21 3 61
176 SMKN7.4 P 30 22 5 72
177 SMKN7.5 L 12 19 2 60
178 SMKN7.6 L 15 27 1 70
179 SMKN7.7 P 30 19 5 59
180 SMKN7.8 L 32 21 3 59
181 SMKN7.9 P 13 21 1 61
182 SMKN7.10 P 15 21 1 61
183 SMKN7.11 P 12 21 1 60
184 SMKN7.12 L 26 21 5 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
185 SMKN7.13 L 22 21 1 61
186 SMKN7.14 L 11 21 2 51
187 SMKN7.15 P 18 23 4 55
188 SMKN7.16 P 29 21 5 53
189 SMKN7.17 P 16 21 3 57
190 SMKN7.18 P 14 23 1 67
191 SMKN7.19 P 18 21 4 69
192 SMKN7.20 P 13 20 1 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
LAMPIRAN 4
UJI VALIDITAS
&
UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
UJI VALIDITAS
1. Uji Validitas Variabel Standar Penilaian
a. Pengujian Pertama
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
S_Pen1 3,44 ,497 192
S_Pen2 3,16 ,469 192
S_Pen3 3,24 ,488 192
S_Pen4 3,11 ,426 192
S_Pen5 2,98 ,516 192
S_Pen6 3,11 ,535 192
S_Pen7 3,11 ,608 192
S_Pen8 3,38 ,528 192
S_Pen9 3,30 ,493 192
S_Pen10 3,40 ,531 192
S_Pen11 3,37 ,515 192
S_Pen12 3,45 ,520 192
S_Pen13 3,39 ,549 192
S_Pen14 3,35 ,540 192
S_Pen15 3,41 ,534 192
S_Pen16 3,19 ,636 192
S_Pen17 3,12 ,598 192
S_Pen18 2,40 ,702 192
S_Pen19 3,32 ,560 192
S_Pen20 3,35 ,521 192
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
S_Pen1 61,15 42,443 ,627 . ,916
S_Pen2 61,43 42,885 ,595 . ,917
S_Pen3 61,34 42,478 ,635 . ,916
S_Pen4 61,48 43,068 ,627 . ,916
S_Pen5 61,60 44,010 ,362 . ,921
S_Pen6 61,48 42,659 ,545 . ,917
S_Pen7 61,48 42,492 ,491 . ,919
S_Pen8 61,21 41,255 ,770 . ,913
S_Pen9 61,29 41,755 ,746 . ,913
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
S_Pen10 61,19 40,994 ,805 . ,912
S_Pen11 61,22 41,596 ,736 . ,913
S_Pen12 61,14 41,437 ,755 . ,913
S_Pen13 61,20 40,938 ,786 . ,912
S_Pen14 61,24 41,084 ,778 . ,912
S_Pen15 61,18 41,560 ,713 . ,914
S_Pen16 61,40 41,739 ,561 . ,917
S_Pen17 61,47 42,240 ,535 . ,918
S_Pen18 62,19 49,012 -,280 . ,940
S_Pen19 61,27 42,447 ,547 . ,917
S_Pen20 61,23 41,395 ,759 . ,913
b. Pengujian Kedua
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
S_Pen1 3,44 ,497 192
S_Pen2 3,16 ,469 192
S_Pen3 3,24 ,488 192
S_Pen4 3,11 ,426 192
S_Pen5 2,98 ,516 192
S_Pen6 3,11 ,535 192
S_Pen7 3,11 ,608 192
S_Pen8 3,38 ,528 192
S_Pen9 3,30 ,493 192
S_Pen10 3,40 ,531 192
S_Pen11 3,37 ,515 192
S_Pen12 3,45 ,520 192
S_Pen13 3,39 ,549 192
S_Pen14 3,35 ,540 192
S_Pen15 3,41 ,534 192
S_Pen16 3,19 ,636 192
S_Pen17 3,12 ,598 192
S_Pen19 3,32 ,560 192
S_Pen20 3,35 ,521 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
S_Pen1 58,75 44,670 ,616 . ,937
S_Pen2 59,03 44,999 ,603 . ,938
S_Pen3 58,94 44,578 ,644 . ,937
S_Pen4 59,08 45,193 ,635 . ,937
S_Pen5 59,20 46,184 ,365 . ,942
S_Pen6 59,08 44,659 ,569 . ,938
S_Pen7 59,08 44,470 ,514 . ,940
S_Pen8 58,81 43,392 ,768 . ,934
S_Pen9 58,89 43,861 ,751 . ,935
S_Pen10 58,79 43,119 ,804 . ,934
S_Pen11 58,82 43,741 ,734 . ,935
S_Pen12 58,73 43,599 ,749 . ,935
S_Pen13 58,80 43,029 ,790 . ,934
S_Pen14 58,84 43,131 ,789 . ,934
S_Pen15 58,78 43,672 ,716 . ,935
S_Pen16 59,00 43,832 ,567 . ,939
S_Pen17 59,07 44,315 ,545 . ,939
S_Pen19 58,86 44,557 ,553 . ,939
S_Pen20 58,83 43,574 ,751 . ,935
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
2. Uji Validitas Butir Instrumen Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
KSB_21 3,40 ,522 192
KSB_22 3,33 ,533 192
KSB_23 2,83 ,642 192
KSB_24 2,89 ,558 192
KSB_25 3,49 ,579 192
KSB_26 3,02 ,614 192
KSB_27 3,41 ,589 192
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
KSB_94 18,96 4,632 ,516 ,508 ,665
KSB_95 19,04 4,538 ,547 ,508 ,657
KSB_96 19,53 4,774 ,314 ,413 ,716
KSB_97 19,48 5,026 ,291 ,410 ,716
KSB_98 18,88 4,780 ,375 ,313 ,697
KSB_99 19,34 4,551 ,434 ,287 ,683
KSB_10
0 18,96 4,365 ,550 ,427 ,652
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
UJI RELIABILITAS
1. Uji Reliabilitas Variabel Standar Penilaian
a. Pengujian Pertama
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 192 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 192 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
,921 ,928 20
b. Pengujian Kedua
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 192 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 192 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
,940 ,941 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
2. Uji Reliabilitas Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 192 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 192 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based
on
Standardized
Items
N of
Items
,717 ,722 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
LAMPIRAN 5
DESKRIPSI BUTIR KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
DESKRIPSI BUTIR KUESIONER GURU
A. Standar Penilaian
Standar.Penilaian.1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 3 108 56,3 56,3 56,3
4 84 43,8 43,8 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 8 4,2 4,2 4,2
3 145 75,5 75,5 79,7
4 39 20,3 20,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 5 2,6 2,6 2,6
3 135 70,3 70,3 72,9
4 52 27,1 27,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 8 4,2 4,2 4,2
3 155 80,7 80,7 84,9
4 29 15,1 15,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Standar.Penilaian.5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 27 14,1 14,1 14,1
3 141 73,4 73,4 87,5
4 24 12,5 12,5 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 ,5 ,5 ,5
2 15 7,8 7,8 8,3
3 138 71,9 71,9 80,2
4 38 19,8 19,8 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 ,5 ,5 ,5
2 23 12,0 12,0 12,5
3 122 63,5 63,5 76,0
4 46 24,0 24,0 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.8
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 2,1 2,1 2,1
3 111 57,8 57,8 59,9
4 77 40,1 40,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Standar.Penilaian.9
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 1,6 1,6 1,6
3 128 66,7 66,7 68,2
4 61 31,8 31,8 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.10
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 2,1 2,1 2,1
3 109 56,8 56,8 58,9
4 79 41,1 41,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.11
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 1,6 1,6 1,6
3 115 59,9 59,9 61,5
4 74 38,5 38,5 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.12
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 2 1,0 1,0 1,0
3 101 52,6 52,6 53,6
4 89 46,4 46,4 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Standar.Penilaian.13
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 6 3,1 3,1 3,1
3 106 55,2 55,2 58,3
4 80 41,7 41,7 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.14
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 6 3,1 3,1 3,1
3 113 58,9 58,9 62,0
4 73 38,0 38,0 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.15
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 2,1 2,1 2,1
3 105 54,7 54,7 56,8
4 83 43,2 43,2 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.16
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 24 12,5 12,5 12,5
3 108 56,3 56,3 68,8
4 60 31,3 31,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Standar.Penilaian.17
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 24 12,5 12,5 12,5
3 121 63,0 63,0 75,5
4 47 24,5 24,5 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.18
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 19 9,9 9,9 9,9
2 82 42,7 42,7 52,6
3 89 46,4 46,4 99,0
4 2 1,0 1,0 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.19
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 9 4,7 4,7 4,7
3 112 58,3 58,3 63,0
4 71 37,0 37,0 100,0
Total 192 100,0 100,0
Standar.Penilaian.20
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 4 2,1 2,1 2,1
3 116 60,4 60,4 62,5
4 72 37,5 37,5 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
B. Ketersediaan Sumber Belajar
Ketersediaan.Sumber.Belajar1
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 2 3 1,6 1,6 1,6
3 109 56,8 56,8 58,3
4 80 41,7 41,7 100,0
Total 192 100,0 100,0
Ketersediaan.Sumber.Belajar2
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 ,5 ,5 ,5
2 3 1,6 1,6 2,1
3 120 62,5 62,5 64,6
4 68 35,4 35,4 100,0
Total 192 100,0 100,0
Ketersediaan.Sumber.Belajar3
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 6 3,1 3,1 3,1
2 40 20,8 20,8 24,0
3 126 65,6 65,6 89,6
4 20 10,4 10,4 100,0
Total 192 100,0 100,0
Ketersediaan.Sumber.Belajar4
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 4 2,1 2,1 2,1
2 30 15,6 15,6 17,7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
3 142 74,0 74,0 91,7
4 16 8,3 8,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
Ketersediaan.Sumber.Belajar5
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 ,5 ,5 ,5
2 5 2,6 2,6 3,1
3 85 44,3 44,3 47,4
4 101 52,6 52,6 100,0
Total 192 100,0 100,0
Ketersediaan.Sumber.Belajar6
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 1,6 1,6 1,6
2 25 13,0 13,0 14,6
3 129 67,2 67,2 81,8
4 35 18,2 18,2 100,0
Total 192 100,0 100,0
Ketersediaan.Sumber.Belajar7
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 1 ,5 ,5 ,5
2 7 3,6 3,6 4,2
3 97 50,5 50,5 54,7
4 87 45,3 45,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
LAMPIRAN 6
DATA RESPONDEN DAN VARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
DATA RESPONDEN DAN VARIABEL
1. Data responden berdasarkan jenis kelamin pada guru-guru PNS SMK
Negeri Se-kota Yogyakarta Tahun 2016/2017
Statistics
Jenis.Kelamin
N Valid 192
Missing 0
Mean 1,53
Median 2,00
Mode 2
Std. Deviation ,500
Minimum 1
Maximum 2
Sum 294
Jenis.Kelamin
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki-laki 90 46,9 46,9 46,9
Perempuan 102 53,1 53,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
2. Implementasi standar penilaian berdasarkan PERMENDIKBUD No. 23
Tahun 2016
Statistics
Standar.Penilaian
N Valid 192
Missing 0
Mean 4,15
Median 4,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Mode 4
Std. Deviation ,788
Minimum 2
Maximum 5
Sum 797
Standar.Penilaian
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Baik 3 1,6 1,6 1,6
Cukup 38 19,8 19,8 21,4
Baik 78 40,6 40,6 62,0
Sangat Tidak
Baik 73 38,0 38,0 100,0
Total 192 100,0 100,0
3. Data responden berdasarkan pengalaman mengajar guru-guru PNS SMK
Negeri Se-kota Yogyakarta Tahun 2016/2017
Statistics
Pengalaman Mengajar
N Valid 192
Missing 0
Mean 18,21
Std. Error of Mean ,635
Median 16,00
Mode 12
Std. Deviation 8,795
Minimum 3
Maximum 44
Sum 3496
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Pengalaman.Mengajar
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Junior 43 22,4 22,4 22,4
Menengah 70 36,5 36,5 58,9
Senior 79 41,1 41,1 100,0
Total 192 100,0 100,0
4. Data variabel ketersediaan sumber belajar
Statistics
Ketersediaan.Sumber.Belajar
N Valid 192
Missing 0
Mean 22,36
Std. Error of
Mean ,178
Median 22,00
Mode 21
Std. Deviation 2,463
Minimum 15
Maximum 28
Sum 4294
Ketersediaan.Sumber.Belajar
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak
Baik 1 ,5 ,5 ,5
Tidak Baik 6 3,1 3,1 3,6
Cukup 30 15,6 15,6 19,3
Baik 95 49,5 49,5 68,8
Sangat Tidak
Baik 60 31,3 31,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
5. Data responden berdasarkan pangkat golongan pada guru-guru PNS SMK
Negeri Se-kota Yogyakarta Tahun 2016/2017
Statistics
Pangkat.Golongan.Guru
N Valid 192
Missing 0
Mean 2,18
Median 2,00
Mode 3
Std. Deviation 0,833
Minimum 1
Maximum 3
Sum 419
Pangkat_Golongan
Frequency Percent
Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid Rendah 52 27,1 27,1 27,1
Menengah 53 27,6 27,6 54,7
Tinggi 87 45,3 45,3 100,0
Total 192 100,0 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN 7
ANALISIS DATAPENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
1. Uji Chi-Square Variabel Pengalaman Mengajar
a. Uji Hipotesis Pengalaman Mengajar Terhadap Kemampuan
Mengimplementasi (1)
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengalaman
Mengajar *
Standar_Penilaian
192 100,0% 0 0,0% 192 100,0%
Pengalaman Mengajar * Standar_Penilaian Crosstabulation
Standar_Penilaian
Total Tidak
Baik Cukup Baik
Sangat
Baik
Pengala
man
Mengaja
r *
Junio
r
Count 0 7 17 19 43
Expected
Count ,7 8,5 17,5 16,3 43,0
% within
Pengalaman
Mengajar
0,0% 16,3% 39,5% 44,2% 100,0%
% within
Standar_Penil
aian
0,0% 18,4% 21,8% 26,0% 22,4%
% of Total 0,0% 3,6% 8,9% 9,9% 22,4%
Mene
ngah
Count 2 12 25 31 70
Expected
Count 1,1 13,9 28,4 26,6 70,0
% within
Pengalaman
Mengajar
2,9% 17,1% 35,7% 44,3% 100,0%
% within
Standar_Penil
aian
66,7% 31,6% 32,1% 42,5% 36,5%
% of Total 1,0% 6,3% 13,0% 16,1% 36,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Senio
r
Count 1 19 36 23 79
Expected
Count 1,2 15,6 32,1 30,0 79,0
% within
Pengalaman
Mengajar
1,3% 24,1% 45,6% 29,1% 100,0%
% within
Standar_Penil
aian
33,3% 50,0% 46,2% 31,5% 41,1%
% of Total 0,5% 9,9% 18,8% 12,0% 41,1%
Total Count 3 38 78 73 192
Expected
Count 3,0 38,0 78,0 73,0 192,0
% within
Pengalaman
Mengajar
1,6% 19,8% 40,6% 38,0% 100,0%
% within
Standar_Penil
aian
100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 1,6% 19,8% 40,6% 38,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 6,412a 6 ,379
Likelihood Ratio 7,008 6 ,320
Linear-by-Linear
Association 3,330 1 ,068
N of Valid Cases 192
a. 3 cells (25,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,67.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,183 ,379
Cramer's V ,129 ,379
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Contingency
Coefficient ,180 ,379
N of Valid Cases 192
b. Uji Hipotesis Pengalaman Mengajar Terhadap Kemampuan
Mengimplementasi (2)
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengalaman Mengajar
* Standar_Penilaian 192 100,0% 0 0,0% 192 100,0%
Pengalaman Mengajar * Standar_Penilaian Crosstabulation
Standar_Penilaian
Total Cukup
Mampu Mampu
Sangat
Mampu
Pengalam
an
Mengajar
Junior Count 7 17 19 43
Expected
Count 9,2 17,5 16,3 43,0
% within
Pengalaman
Mengajar
16,3% 39,5% 44,2% 100,0%
% within
Standar_Penil
aian
17,1% 21,8% 26,0% 22,4%
% of Total 3,6% 8,9% 9,9% 22,4%
Meneng
ah
Count 14 25 31 70
Expected
Count 14,9 28,4 26,6 70,0
% within
Pengalaman
Mengajar
20,0% 35,7% 44,3% 100,0%
% within
Standar_Penil
aian
34,1% 32,1% 42,5% 36,5%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
% of Total 7,3% 13,0% 16,1% 36,5%
Senior Count 20 36 23 79
Expected
Count 16,9 32,1 30,0 79,0
% within
Pengalaman
Mengajar
25,3% 45,6% 29,1% 100,0%
% within
Standar_Penil
aian
48,8% 46,2% 31,5% 41,1%
% of Total 10,4% 18,8% 12,0% 41,1%
Total Count 41 78 73 192
Expected
Count 41,0 78,0 73,0 192,0
% within
Pengalaman
Mengajar
21,4% 40,6% 38,0% 100,0%
% within
Standar_Penil
aian
100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 21,4% 40,6% 38,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 4,864a 4 ,302
Likelihood Ratio 4,967 4 ,291
Linear-by-Linear
Association 3,431 1 ,064
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 9,18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,159 ,302
Cramer's V ,113 ,302
Contingency
Coefficient ,157 ,302
N of Valid Cases 192
2. Uji Chi-Square Variabel Ketersediaan Sumber Belajar
a. Uji Hippotesis Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan (1)
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Ketersediaan.Sumber.B
elajar.3 *
Standar_Penilaian
192 100,0% 0 0,0% 192 100,0%
Ketersediaan.Sumber.Belajar.3 * Standar_Penilaian Crosstabulation
Standar_Penilaian
Total Cukup
Mampu Mampu
Sangat
Mampu
Ketersediaan
.Sumber.Bel
ajar.3
Tidak Baik Count 0 0 1 1
Expected Count ,2 ,4 ,4 1,0
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar.3
0,0% 0,0% 100,0% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 0,0% 0,0% 1,4% 0,5%
% of Total 0,0% 0,0% 0,5% 0,5%
Cukup Count 11 16 9 36
Expected Count 7,7 14,6 13,7 36,0
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar.3
30,6% 44,4% 25,0% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
% within
Standar_Penilaian 26,8% 20,5% 12,3% 18,8%
% of Total 5,7% 8,3% 4,7% 18,8%
Baik Count 23 47 25 95
Expected Count 20,3 38,6 36,1 95,0
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar.3
24,2% 49,5% 26,3% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 56,1% 60,3% 34,2% 49,5%
% of Total 12,0% 24,5% 13,0% 49,5%
Sangat
Baik
Count 7 15 38 60
Expected Count 12,8 24,4 22,8 60,0
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar.3
11,7% 25,0% 63,3% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 17,1% 19,2% 52,1% 31,3%
% of Total 3,6% 7,8% 19,8% 31,3%
Total Count 41 78 73 192
Expected Count 41,0 78,0 73,0 192,0
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar.3
21,4% 40,6% 38,0% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 21,4% 40,6% 38,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 26,763a 6 ,000
Likelihood Ratio 26,798 6 ,000
Linear-by-Linear
Association 13,471 1 ,000
N of Valid Cases 192
a. 3 cells (25,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is ,21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,373 ,000
Cramer's V ,264 ,000
Contingency
Coefficient ,350 ,000
N of Valid Cases 192
b. Uji Hippotesis Ketersediaan Sumber Belajar Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan (2)
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Ketersediaan.Sumber.B
elajar2 *
Standar_Penilaian
192 100,0% 0 0,0% 192 100,0%
Ketersediaan.Sumber.Belajar2 * Standar_Penilaian Crosstabulation
Standar_Penilaian
Total Cukup
Mampu Mampu
SangatM
ampu
Ketersediaan.Su
mber.Belajar2
Cukup Count 11 16 10 37
Expected Count 7,9 15,0 14,1 37,0
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar2
29,7% 43,2% 27,0% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 26,8% 20,5% 13,7% 19,3%
% of Total 5,7% 8,3% 5,2% 19,3%
Baik Count 23 47 25 95
Expected Count 20,3 38,6 36,1 95,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar2
24,2% 49,5% 26,3% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 56,1% 60,3% 34,2% 49,5%
% of Total 12,0% 24,5% 13,0% 49,5%
Sangat
Baik
Count 7 15 38 60
Expected Count 12,8 24,4 22,8 60,0
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar2
11,7% 25,0% 63,3% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 17,1% 19,2% 52,1% 31,3%
% of Total 3,6% 7,8% 19,8% 31,3%
Total Count 41 78 73 192
Expected Count 41,0 78,0 73,0 192,0
% within
Ketersediaan.Sum
ber.Belajar2
21,4% 40,6% 38,0% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 21,4% 40,6% 38,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 24,425a 4 ,000
Likelihood Ratio 24,105 4 ,000
Linear-by-Linear
Association 14,796 1 ,000
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 7,90.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by Phi ,357 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Nominal Cramer's V ,252 ,000
Contingency
Coefficient ,336 ,000
N of Valid Cases 192
3. Uji Chi-Square Variabel Pangkat Golongan
a. Uji Hippotesis Pangkat Golongan Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan (1)
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pangkat.Golongan *
Standar_Penilaian1 192 100,0% 0 0,0% 192 100,0%
Pangkat.Golongan * Standar_Penilaian1 Crosstabulation
Standar_Penilaian1
Total Tidak
Baik Cukup Baik
Sangat
Baik
Pangkat.
Golongan
Renda
h
Count 2 6 22 22 52
Expected Count ,8 10,3 21,1 19,8 52,0
% within
Pangkat.Golongan 3,8% 11,5% 42,3% 42,3% 100,0%
% within
Standar_Penilaian1 66,7% 15,8% 28,2% 30,1% 27,1%
% of Total 1,0% 3,1% 11,5% 11,5% 27,1%
Menen
gah
Count 0 11 20 22 53
Expected Count ,8 10,5 21,5 20,2 53,0
% within
Pangkat.Golongan 0,0% 20,8% 37,7% 41,5% 100,0%
% within
Standar_Penilaian1 0,0% 28,9% 25,6% 30,1% 27,6%
% of Total 0,0% 5,7% 10,4% 11,5% 27,6%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Tinggi Count 1 21 36 29 87
Expected Count 1,4 17,2 35,3 33,1 87,0
% within
Pangkat.Golongan 1,1% 24,1% 41,4% 33,3% 100,0%
% within
Standar_Penilaian1 33,3% 55,3% 46,2% 39,7% 45,3%
% of Total 0,5% 10,9% 18,8% 15,1% 45,3%
Total Count 3 38 78 73 192
Expected Count 3,0 38,0 78,0 73,0 192,0
% within
Pangkat.Golongan 1,6% 19,8% 40,6% 38,0% 100,0%
% within
Standar_Penilaian1 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 1,6% 19,8% 40,6% 38,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 6,385a 6 ,382
Likelihood Ratio 6,989 6 ,322
Linear-by-Linear Association 1,547 1 ,214
N of Valid Cases 192
a. 3 cells (25,0%) have expected count less than 5.
The minimum expected count is ,81.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,182 ,382
Cramer's V ,129 ,382
Contingency
Coefficient ,179 ,382
N of Valid Cases 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
b. Uji Hipotesis Pangkat Golongan Terhadap Kemampuan
Mengimplementasikan (2)
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pangkat.Golongan *
Standar_Penilaian 192 100,0% 0 0,0% 192 100,0%
Pangkat.Golongan * Standar_Penilaian Crosstabulation
Standar_Penilaian
Total Cukup
Mampu Mampu
Sangat
Mampu
Pangkat.Golong
an
Rend
ah
Count 8 22 22 52
Expected Count 11,1 21,1 19,8 52,0
% within
Pangkat.Golongan 15,4% 42,3% 42,3% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 19,5% 28,2% 30,1% 27,1%
% of Total 4,2% 11,5% 11,5% 27,1%
Mene
ngah
Count 11 20 22 53
Expected Count 11,3 21,5 20,2 53,0
% within
Pangkat.Golongan 20,8% 37,7% 41,5% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 26,8% 25,6% 30,1% 27,6%
% of Total 5,7% 10,4% 11,5% 27,6%
Tingg
i
Count 22 36 29 87
Expected Count 18,6 35,3 33,1 87,0
% within
Pangkat.Golongan 25,3% 41,4% 33,3% 100,0%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
% within
Standar_Penilaian 53,7% 46,2% 39,7% 45,3%
% of Total 11,5% 18,8% 15,1% 45,3%
Total Count 41 78 73 192
Expected Count 41,0 78,0 73,0 192,0
% within
Pangkat.Golongan 21,4% 40,6% 38,0% 100,0%
% within
Standar_Penilaian 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%
% of Total 21,4% 40,6% 38,0% 100,0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 2,588a 4 ,629
Likelihood Ratio 2,657 4 ,617
Linear-by-Linear
Association 2,183 1 ,140
N of Valid Cases 192
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 11,10.
Symmetric Measures
Value
Approx.
Sig.
Nominal by
Nominal
Phi ,116 ,629
Cramer's V ,082 ,629
Contingency
Coefficient ,115 ,629
N of Valid Cases 192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
LAMPIRAN 8
SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 23 TAHUN 2016
TENTANG
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa pengaturan mengenai penilaian pendidikan perlu
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan dalam
penilaian hasil belajar;
b. bahwa dalam rangka pengendalian mutu penilaian hasil
belajar peserta didik oleh pendidik, satuan pendidikan, dan
pemerintah perlu menyusun standar penilaian pendidikan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang Standar
Penilaian Pendidikan;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah
diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 45 Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5670);
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA TENTANG STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:
1. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai
lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang
digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil belajar
peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
2. Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik.
3. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik,
antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
4. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur
pencapaian Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan
dalam proses Pembelajaran untuk memantau kemajuan dan
perbaikan hasil belajar Peserta Didik.
5. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik
sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian
dari suatu satuan pendidikan.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal yang selanjutnya disebut KKM
adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh
satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta
didik, karakteristik mata pelajaran, dan kondisi satuan
pendidikan.
BAB II
LINGKUP PENILAIAN
Pasal 2
Penilaian pendidikan pada pendidikan dasar dan pendidikan
menengah terdiri atas:
a. penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Pasal 3
(1) Penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah meliputi aspek:
a. sikap;
b. pengetahuan; dan
c. keterampilan.
(2) Penilaian sikap sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk memperoleh informasi deskriptif mengenai perilaku
peserta didik.
(3) Penilaian pengetahuan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur penguasaan pengetahuan peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
(4) Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf c merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengukur kemampuan peserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
(5) Penilaian pengetahuan dan keterampilan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) dilakukan oleh
pendidik, satuan pendidikan, dan/atau Pemerintah.
BAB III
TUJUAN PENILAIAN
Pasal 4
(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar,
dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan.
(2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan
untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
untuk semua mata pelajaran.
(3) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah bertujuan untuk
menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional
pada mata pelajaran tertentu.
BAB IV
PRINSIP PENILAIAN
Pasal 5
Prinsip penilaian hasil belajar:
a. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur;
b. objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan
kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai;
c. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus
serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat
istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
d. terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen
yang tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
e. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan
dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak
yang berkepentingan;
f. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian
mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai,
untuk memantau dan menilai perkembangan kemampuan
peserta didik;
g. sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana
dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah baku;
h. beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada
ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan
i. akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme,
prosedur, teknik, maupun hasilnya.
BAB V
BENTUK PENILAIAN
Pasal 6
(1) Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam
bentuk ulangan, pengamatan, penugasan, dan/atau
bentuk lain yang diperlukan.
(2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk:
a. mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi
Peserta Didik;
b. memperbaiki proses pembelajaran; dan
c. menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian,
tengah semester, akhir semester, akhir tahun.
dan/atau kenaikan kelas.
(3) Pemanfaatan hasil penilaian oleh pendidik sebagaimana
yang dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh
Direktorat Jenderal terkait.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Pasal 7
(1) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan
dalam bentuk ujian sekolah/madrasah.
(2) Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) digunakan
untuk penentuan kelulusan dari satuan pendidikan.
(3) Satuan pendidikan menggunakan hasil penilaian oleh
satuan pendidikan dan hasil penilaian oleh pendidik
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 5 ayat (2) untuk
melakukan perbaikan dan/atau penjaminan mutu
pendidikan pada tingkat satuan pendidikan.
(4) Dalam rangka perbaikan dan/atau penjaminan mutu
pendidikan sebagai mana yang dimaksud pada ayat (3),
satuan pendidikan menetapkan kriteria ketuntasan
minimal serta kriteria dan/atau kenaikan kelas peserta
didik.
Pasal 8
(1) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam
bentuk Ujian Nasional dan/atau bentuk lain yang
diperlukan.
(2) Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dalam bentuk
Ujian Nasional digunakan sebagai dasar untuk:
a. pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b. pertimbangan seleksi masuk ke jenjang pendidikan
berikutnya; dan
c. pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan
mutu pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB VI
MEKANISME PENILAIAN
Pasal 9
(1) Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pendidik:
a. perancangan strategi penilaian oleh pendidik
dilakukan pada saat penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) berdasarkan silabus;
b. penilaian aspek sikap dilakukan melalui
observasi/pengamatan dan teknik penilaian lain yang
relevan, dan pelaporannya menjadi tanggungjawab wali
kelas atau guru kelas;
c. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tes
tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai dengan
kompetensi yang dinilai;
d. penilaian keterampilan dilakukan melalui praktik,
produk, proyek, portofolio, dan/atau teknik lain sesuai
dengan kompetensi yang dinilai;
e. peserta didik yang belum mencapai KKM satuan
pendidikan harus mengikuti pembelajaran remedi; dan
f. hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan
keterampilan peserta didik disampaikan dalam bentuk
angka dan/atau deskripsi.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme penilaian oleh
pendidik diatur dalam pedoman yang disusun oleh
Direktorat Jenderal terkait berkoordinasi dengan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian.
Pasal 10
(1) Mekanisme penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan:
a. penetapan KKM yang harus dicapai oleh peserta didik
melalui rapat dewan pendidik;
b. penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan pada
semua mata pelajaran mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
c. penilaian pada akhir jenjang pendidikan dilakukan
melalui ujian sekolah/madrasah;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
d. laporan hasil penilaian pendidikan pada akhir
semester dan akhir tahun ditetapkan dalam rapat
dewan pendidik berdasar hasil penilaian oleh Satuan
Pendidikan dan hasil penilaian oleh Pendidik; dan
e. kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik dari
satuan pendidikan ditetapkan melalui rapat dewan
pendidik.
(2) Ketentuan lebih lanjut tentang mekanisme penilaian oleh
satuan pendidikan diatur dalam pedoman yang disusun
oleh Direktorat Jenderal terkait berkoordinasi dengan
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian.
Pasal 11
Mekanisme penilaian hasil belajar oleh pemerintah:
a. penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam
bentuk Ujian Nasional (UN) dan/atau bentuk lain dalam
rangka pengendalian mutu pendidikan;
b. penyelenggaraan UN oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) bekerjasama dengan instansi terkait
untuk mengukur pencapaian kompetensi lulusan.
c. hasil UN disampaikan kepada peserta didik dalam bentuk
sertifikat hasil UN;
d. hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk
dijadikan masukan dalam perbaikan proses
pembelajaran;
e. hasil UN disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai dasar untuk: pemetaan mutu
program dan/atau satuan pendidikan; pertimbangan
seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya; serta
pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan
pendidikan dalam upayanya untuk meningkatkan mutu
pendidikan;
f. bentuk lain penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dapat
dilakukan dalam bentuk survei dan/atau sensus; dan
g. bentuk lain penilaian hasil belajar oleh Pemerintah diatur
dengan Peraturan Menteri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB VI
PROSEDUR PENILAIAN
Pasal 12
(1) Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tahapan:
a. mengamati perilaku peserta didik selama
pembelajaran;
b. mencatat perilaku peserta didik dengan
menggunakan lembar observasi/pengamatan;
c. menindaklanjuti hasil pengamatan; dan
d. mendeskripsikan perilaku peserta didik.
(2) Penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi.
(3) Penilaian aspek keterampilan dilakukan melalui tahapan:
a. menyusun perencanaan penilaian;
b. mengembangkan instrumen penilaian;
c. melaksanakan penilaian;
d. memanfaatkan hasil penilaian; dan
e. melaporkan hasil penilaian dalam bentuk angka
dengan skala 0-100 dan deskripsi.
Pasal 13
(1) Prosedur penilaian proses belajar dan hasil belajar oleh
pendidik dilakukan dengan urutan:
a. menetapkan tujuan penilaian dengan mengacu pada
RPP yang telah disusun;
b. menyusun kisi-kisi penilaian;
c. membuat instrumen penilaian berikut pedoman
penilaian;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
hasil penilaian;
g. melaporkan hasil penilaian; dan
h. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
(2) Prosedur penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
dilakukan dengan mengkoordinasikan kegiatan dengan
urutan:
a. menetapkan KKM;
b. menyusun kisi-kisi penilaian mata pelajaran;
c. menyusun instrumen penilaian dan pedoman
penskorannya;
d. melakukan analisis kualitas instrumen;
e. melakukan penilaian;
f. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan
hasil penilaian;
g. melaporkan hasil penilaian; dan
h. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
(3) Prosedur penilaian hasil belajar oleh pemerintah
dilakukan dengan urutan:
a. menyusun kisi-kisi penilaian;
b. menyusun instrumen penilaian dan pedoman
penskorannya;
c. melakukan analisis kualitas instrumen;
d. melakukan penilaian;
e. mengolah, menganalisis, dan menginterpretasikan
hasil penilaian;
f. melaporkan hasil penilaian; dan
g. memanfaatkan laporan hasil penilaian.
(4) Ketentuan lebih lanjut tentang prosedur Penilaian oleh
Pendidik sebagai mana dimaksud pada ayat (1) serta
Penilaian oleh Satuan Pendidikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) diatur dalam pedoman yang disusun oleh
Direktorat Jenderal terkait berkoordinasi dengan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB VII
INSTRUMEN PENILAIAN
Pasal 14
(1) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pendidik dalam
bentuk penilaian berupa tes, pengamatan, penugasan
perseorangan atau kelompok, dan bentuk lain yang sesuai
dengan karakteristik kompetensi dan tingkat
perkembangan peserta didik.
(2) Instrumen penilaian yang digunakan oleh satuan
pendidikan dalam bentuk penilaian akhir dan/atau ujian
sekolah/madrasah memenuhi persyaratan substansi,
konstruksi, dan bahasa, serta memiliki bukti validitas
empirik.
(3) Instrumen penilaian yang digunakan oleh pemerintah
dalam bentuk UN memenuhi persyaratan substansi,
konstruksi, bahasa, dan memiliki bukti validitas empirik
serta menghasilkan skor yang dapat diperbandingkan
antarsekolah, antardaerah, dan antartahun.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan dan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Pasal 16
Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Juni 2016
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
ANIES BASWEDAN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 17 Juni 2016
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2016 NOMOR 897
Salinan sesuai dengan aslinya, plh. Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kepala Biro Kepegawaian,
TTD.
Dyah Ismayanti NIP 196204301986012001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI