Post on 22-Nov-2021
Artikel
.PENGARUH METODE DISKUSI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH
DI MADRASAH ALIYAH IHYAUL ULUM WEDARIJAKSA PATI
TAHUN AJARAN 2011/2012
Oleh : Mohammad Sauji
ABSTRAK
Artikel dengan judul ”Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Prestasi Belajar
Fiqih di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati.” ini dimaksudkan
untuk melihat sejauh mana sistem pengajaran metode diskusi dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar pada bidang studi Fiqih.
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan
(field research) dengan wawancara mendalam, dokumentasi, dan angket.
Berdasarkan hasil analisis, penggunaan metode diskusi di gunakan untuk
mengukur sejauh mana kemampuan siswa dan seberapa pengaruhnya terhadap
peningkatan prestasi belajar terutama dalam bidang studi fiqih. Dengan mengisi
angket dan menjawab soal-soal serta mengetahui nilai raport, maka dapat
diketahui uji validitas, anava, uji normalitas,uji homogenitas, dan kesamaan dua
rata-rata. Dari hasil analisis awal pelaksanaan metode diskusi bidang studi fiqih
dilihat dari hasil observasi, hasil angket peserta didik di Madrasah Aliyah Ihyaul
Ulum Wedarijaksa Pati menunjukkan kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil
angket yang penulis peroleh dari sampel kelas XB dengan jumlah responden 24
orang, memiliki pandangan yang sangat baik tentang penerapan metode diskusi
dengan jumlah persentase 83,33% dan mean atau nilai rata-rata 69,79.
Sedangkan Hasil belajar (prestasi belajar) fiqih peserta didik termasuk ke
dalam kategori “baik” dengan jumlah persentase 58,34% dan mean atau nilai rata-
rata 74,70 atau 75.
Berdasarkan analisis uji kelinieran regresi menyatakan bahwa ada pengaruh
signifikan antara metode diskusi dengan prestasi belajar fiqih, adapun
penjelasanya diperoleh dari F hitung = 4,56 dengan harga signifikansi sebesar 0,044.
Karena harga signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang
diperoleh tersebut signifikan. Besarnya pengaruh metode diskusi terhadap prestasi
belajar fiqih di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati adalah 13,4%.
Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang dapat disampaikan
adalah metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu alternative guru dalam
mengajar. Dengan upaya dan kerja keras dari apa yang penulis sajikan semoga
bisa menberi wacana dan pengalaman untuk pembaca. Mari kita berkarya untuk
menyukseskan pendidikan nasional.
Kata Kunci: Pengaruh, Metode Diskusi, dan Peningkatan Prestasi
Artikel
A. PENDAHULUAN
Artikel berjudul ” Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Prestasi
Belajar Fiqih di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun Ajaran
2011/2012.” Sekolah sebagai bagian dari lembaga pendidikan formal harus
betul-betul diarahkan guna menghasilkan manusia yang berkualitas dan
mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti yang luhur serta moral
yang baik. Karenanya, dalam suatu proses belajar-mengajar guru sebagai
pendidik harus memiliki strategi khusus agar siswa dapat belajar secara efektif
dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan.
Oleh karena itu, kompetensi guru dalam sistem intruksional yang
modern harus dipenuhi. Yakni dengan menggunakan teknik pengajaran yang
efektif guna menunjang proses belajar-mengajar secara mendalam dan
terperinci. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar
akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap dalam diri anak didik.1
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar
merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses
belajar yang dialami oleh peserta didik sebagai anak didik.2
Adapun metode diskusi merupakan salah satu teknik mengajar yang di
dalamnya terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat,
saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah. Sehingga
seluruh siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, tidak ada
yang hanya bersikap pasif sebagai pendengar saja.
Metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau
penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kepada
1 Saiful Bahri Jamaroh, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta, PT.
Rineka Cipta, 2000, hlm.12
2 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta, PT. Rineka Cipta,
2003, hlm.1
Artikel
peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik untuk mengadakan
pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.3
Dari sini dapat diketahui, bahwa guru membimbing dan mendidik
murid-muridnya untuk hidup dalam suasana diskusi dengan mengemukakan
pendapat berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat dipertanggung
jawabkan, menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang benar
dan menolak pendapat yang salah, sehingga memberi kemungkinan
pemecahan masalah bagi siswa, dan melatih hidup demokratis dengan
mengajak mereka bermusyawarah, mencari keputusan-keputusan atas dasar
persetujuan bersama.
Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar,
setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan
pengajarnya masing-masing, metode diskusi juga dapat menumbuhkan dan
mengembangkan pola pikir dan sikap ilmiah. Dengan semua itu di harapkan
siswa mempunyai kepercayaan diri akan kemampuanya serta memotivasi
dirinya untuk belajar atau melakukan aktifitas belajar.
Metode Diskusi dapat dikaji dari berbagai bidang pendidikan, salah
satunya bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mata pelajaran fiqih.
Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi Islam yang banyak
membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan antara manusia
dengan Tuhannya, manusia dengan manusia, dan manusia dengan
lingkungannya. Melalui metode diskusi untuk bidang studi fiqih ini
diharapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dalam
menjalankan aturan syari‟at Islam. Dan dengan sendirinya, penguasaan fiqih
akan sangat menentukan kualitas pemahaman seseorang terhadap disiplin ilmu
yang lainnya seperti kajian tafsir, hadits dan lain sebagainya, karena ilmu fiqih
menyangkut kehidupan umat setiap hari, baik yang berkaitan dengan hablum
minallah (ibadah) maupun hablum minannas (muamalah). Ibadah seseorang
3 Yurmaini Maimudin,dkk. Metode Diskusi, Jakarta, Proyek p3G Depdikbud, 1980,
hlm.47
Artikel
tidak akan diterima, misalnya shalat, apabila dia tidak mengetahui aturan-
aturannya dan tata caranya yang benar dan bersifat teknis (tafshili). Dan
disinilah urgensinya ilmu Fiqih, karena itu menjadi fardhu „ain bagi seorang
muslim untuk mempelajari dan menguasainya agar shalatnya sah, mantap dan
yakin. Dan dengan adanya metode diskusi ini siswa di harapkan mampu
berfikir secara kritis, mengeluarkan pendapatnya secara rasional serta mampu
menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan paham yang telah tersebar
dimasyarakat atau lingkungan.
B. Metode Pembelajaran Diskusi
1. Pengertian Metode Pembelajaran Diskusi
Kata "diskusi" berasal dari bahasa latin yaitu: "discussus" yang berarti
"to examine", "investigate" (memeriksa, menyelidiki)."Discutstre" berasal
dari akar kata dis + cuture. "Dis" artinya terpisah, "cuture" artinya
menggoncang atau memukul (to shake atau strike), kalau diartikan maka
discuture ialah suatu pukulan yang dapat memisahkan sesuatu. Atau dengan
kata lain membuat sesuatu itu jelas dengan cara memecahkan atau
menguraikan sesuatu tersebut (to clear away by breaking up or cuturing).4
Dalam pengertian lain yang umum, diskusi ialah suatu proses yang
melibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan saling
berhadapan muka mengenai tujuan atau saran yang sudah tertentu melalui
cara tukar menukar informasi ( information sharing ), mempertahankan
pendapat (self maintenance), atau pemecahan masalah (problem solving).5
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa
dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau
pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama.6
4 Prof. DR. Ramayulis, Metode Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2005,
Hlm.253 5 Ibid.
6 Drs. Syaiful Bahri Djamarah , Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT.
Asdi Mahasatya, 2002, hlm. 99
Artikel
Adapun pembelajaran berbeda dengan pengajaran, pengajaran terpusat
pada guru, sedangkan pembelajaran terpusat pada siswa.7
Jadi metode pembelajaran diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara
penyajian atau penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik
untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat,
membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas
suatu masalah.8
C. Prestasi belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil
usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar”
(learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek
pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak
peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan
kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan khususnya
pembelajaran.
Menurut istilah prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan
atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.9
Prestasi belajar (achievement) semakin terasa penting untuk
dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain :
1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai peserta didik.
7 Prof. DR. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta, Kalam Mulia, 2005, Hlm.239
8 Yurmaini Maimudin,dkk. Metode Diskusi, Jakarta, Proyek p3G Depdikbud, 1980,
hlm.47 9 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai
Pustaka, 2005, hlm.409
Artikel
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli
psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan
(couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”.
3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi
peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
berperan sebagai umpan balik (freedback) dalam meningkatkan mutu
pendidikan.
4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat
dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan.
Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan
masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi
rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan
peserta didik di masyarakat . Asumsinya adalah kurikulum yang
digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat.
5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta
didik. Dalam pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang
harus diperhatikan, karena peserta didik menjadi fokus utama yang
diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran.
Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka
betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami prestasi belajar peserta
didik, baik secara perseorangan maupun kelompok, sebab fungsi prestasi
belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu,
tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu,
prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu
melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik.
Sebagaimana yang dikemukakan oleh Cronbach (1970) bahwa kegunaan
prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain ”sebagai umpan balik bagi guru
dalam mengajar, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau
Artikel
penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk menentukan
kebijakan sekolah”.
Sebagaiman dikemukakan di atas, bahwa pembelajaran sebagai
suatu sistem memiliki berbagai komponen yang saling berinteraksi dan
berinterdependensi. Salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi.
Begitu juga dalam prosedur pembelajaran, salah satu langkah yang harus
ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai
konteks pembelajaran, evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting
dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian terpisahkan dari
pembelajaran itu sendiri.10
D. Bidang Studi Fiqih
1. Pengertian Fiqih
Kata Fiqih secara etimologi berarti pemahaman yang mendalam yang
membutuhkan pengerahan potensi akal.11
pengertian ini dapat ditemukan
dalam surat Taha, 20:27-28 yang berbunyi :
Artinya: Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Agar mereka mengerti
perkataanku” (Q.S Taha: 27-28)12
Pengertian Fiqih secara etimologi ini juga ditemukan dalam surat
An-Nisa 4:78, dan Hud 11:91. Kemudian pengertian yang sama juga terdapat
dalam sabda Rasulullah SAW:
10 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2002, hlm.115
11 Al-„Allamah al-Bannani, Hasyiyah al-Bannani’ala Syarh al-Mahalli ‘ala Matn Jam’i
al-Jawami’, Beirut: Dar al-Fikr, jilid 1, 1402H/1992, hlm.25; Drs. H. Nasrun Haroen, M.A., Ushul
fiqh, Jakarta, Logos, 1996, hlm.2
12 Departemen Agama RI, op. cit., hlm.433
Artikel
هن يزد الله بو خيزاً يفقو في الذين... )رواه البخارى, و هسلن, و احوذ ابن حنبل,
, وابن هاجو(و التزهذى
Artinya: Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang, maka Ia akan
memberikan pemahaman agama (yang mendalam)” (H.R. Al-
Bukhori, Muslim, Ahmad ibn Handal, Al-Tirmidzi dan Ibn Majah).13
Sedangkan fiqih secara terminologi adalah :
العِلنُ بٍالاََحْكَامِ الشَّزْعِيَةِ الْعَوَلِيَةِ الْوُكْتَسَبِ هِنْ أَدِلَتِهَا التَفْصِيْلِيَةِ
Artinya : Mengetahui hukum-hukum syara‟ yang bersifat amaliah yang
diperoleh melalui dalil-dalilnya terperinci.14
Secara umum Fiqih ialah suatu ilmu yang mempelajari bermacam-
macam syari‟at atau hukum Islam dan berbagai macam aturan hidup bagi
manusia, baik bersifat individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial.15
Dalam mendapatkan data mengenai metode diskusi terhadap prestasi
belajar bidang studi fiqih, penulis memperoleh dari hasil angket yang
diberikan kepada siswa kelas XB sebanyak 24 siswa.
Angket yang diberikan kepada peserta didik berisi tentang metode
diskusi yang terdiri dari 20 item soal, yang kesemuanya diklasifikasikan
berdasarkan indikator. Adapun soal penjabaran indikator diantaranya : 4 item
soal digunakan untuk mengidentifikasi produktifitas dan keaktifan peserta
didik dalam pembelajaran, 4 item soal untuk pengalaman baru peserta didik, 4
item soal untuk ketrampilan peserta didik dalam berkomunikasi, 5 item soal
untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan toleransi antar peserta didik, dan 3
item soal untuk peningkatan kemampuan peserta didik dalam menguasai isi
bahan pengajaran.
13 Al-„Allamah al-Bannani., loc. cit.
14 Ibid., hlm. 3
15 Syafi‟i Karim, Fiqih Usul Fiqih, cet. IV, Bandung, Pustaka Setia, 2006, hlm. 18
Artikel
Kemudian peneliti menyebarkan angket kepada siswa dengan hasil
skor sebagai berikut :
Alternatif jawaban A dengan skor 4
Alternatif jawaban B dengan skor 3
Alternatif jawaban C dengan skor 2
Alternatif jawaban D dengan skor 1
Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah korelasi
positif yang signifikan antara variabel X (metode diskusi) yang penulis
ambil dari hasil angket yang telah diisi oleh responden sedangkan variabel
Y (prestasi belajar fiqih) penulis ambil dari nilai raport siswa.
Sebelum penulis melakukan analisis untuk mendapatkan angka
indeks korelasinya (rxy), terlebih dahulu akan penulis rumusk an hipotesis
alternatif (Ha) dan hipotesis nihilnya (Ho) sebagai berikut
Ha: Terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X
(metode diskusi) dan variabel Y ( prestasi belajar)
Ho: Tidak Terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel
X (metode diskusi) dan variabel Y ( prestasi belajar)
Dengan melalui proses perhitungan tersebut, data metode diskusi
dan prestasi belajar fiqih pada peserta didik di Madrasah Aliyah Ihyaul
Ulum dapat di papar pada tabel berikut ini :
1. Analisis Data Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan variabel X (independent)
dianalisiskan berdasarkan data jawaban angket yang telah diberikan
kepada responden dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Nilai masing-masing jawaban alternatif, sebagai berikut :
a. Jawaban alternatif (a) dengan skor 4
b. Jawaban alternatif (b) dengan skor 3
c. Jawaban alternatif (c) dengan skor 2
d. Jawaban alternatif (c) dengan skor 1
2. Nilai metode diskusi diperoleh dari jumlah nilai masing-
masing alternatif yang dipilih siswa dibagi dengan jumlah
Artikel
butir item soal., untuk menguji validitas setiap butir, skor-
skor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan skor total,
maka penulis menggunakan uji Korelasi Product Moment,
yang rumusnya:
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y
N = jumlah responden
ΣX = jumlah skor butir soal
ΣY = jumlah skor total
ΣXY = jumlah perkalian skor butir soal
ΣX2 = jumlah kuadrat skor butir soal
ΣY2 = jumlah kuadrat skor total
Kemudian hasil rxy hit dikonsultasikan dengan r tabel
dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan harga rxy hit> r
tabel, maka butir instrumen dikatakan valid, akan tetapi
sebaliknya jika harga rxy hit< r tabel, maka dikatakan bahwa butir
instrumen tersebut invalid. Hal ini tergambar dalam lampiran
exel.
Dengan melalui proses perhitungan tersebut, data metode
diskusi di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum dapat dipaparkan pada tabel
dibawah ini.
Tabel X
Hasil Angket Metode Diskusi
Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Tahun 2011/2012
NO KODE NO ITEM
total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Artikel
1 S1 3 3 4 2 3 3 2 3 2 3 4 4 2 4 4 3 4 2 2 4 61
2 S2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 73
3 S3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 76
4 S4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 70
5 S5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 71
6 S6 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 69
7 S7 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 2 4 69
8 S8 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 72
9 S9 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 4 65
10 S10 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 1 65
11 S11 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 76
12 S12 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 67
13 S13 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 74
14 S14 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 71
15 S15 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 71
16 S16 4 4 1 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 70
17 S17 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 75
18 S18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 79
19 S19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 78
20 S20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 78
21 S21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 79
22 S22 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 69
23 S23 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 24
24 S24 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 73
Jumlah 1675
Tabel XI
Nilai Angket Metode Diskusi
Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Tahun 2011/2012
Artikel
NO KODE Jawaban Skor
Skor
Total
Bobot A b c D 4 3 2 1 (X)
1 S1 7 7 6 0 28 21 12 0 61 2.54
2 S2 13 7 0 0 52 21 0 0 73 3.04
3 S3 17 2 1 0 68 6 2 0 76 3.17
4 S4 11 8 1 0 44 24 2 0 70 2.92
5 S5 11 9 0 0 44 27 0 0 71 2.96
6 S6 10 9 1 0 40 27 2 0 69 2.88
7 S7 10 9 1 0 40 27 2 0 69 2.88
8 S8 12 8 0 0 48 24 0 0 72 3
9 S9 9 8 2 1 36 24 4 1 65 2.71
10 S10 9 8 2 1 36 24 4 1 65 2.71
11 S11 16 4 0 0 64 12 0 0 76 3.17
12 S12 9 9 2 0 36 27 4 0 67 2.79
13 S13 15 4 1 0 60 12 2 0 74 3.08
14 S14 12 7 1 0 48 21 2 0 71 2.96
15 S15 14 4 1 1 56 12 2 1 71 2.96
16 S16 12 7 0 1 48 21 0 1 70 2.92
17 S17 15 5 0 0 60 15 0 0 75 3.13
18 S18 19 1 0 0 76 3 0 0 79 3.29
19 S19 19 0 1 0 76 0 2 0 78 3.25
20 S20 18 2 0 0 72 6 0 0 78 3.25
21 S21 19 1 0 0 76 3 0 0 79 3.29
22 S22 9 11 0 0 36 33 0 0 69 2.88
23 S23 1 0 1 18 4 0 2 18 24 1
24 S24 14 5 1 0 56 15 2 0 73 3.04
Jumlah Total 1675
69.79
Artikel
Dari data angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel
distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean
keberhasilan metode diskusi di Madrasah Aliyah (MA) Ihyaul Ulum
Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2011/2012.
Tabel XII
Distribusi Frekuensi Keberhasilan metode diskusi
Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Tahun Ajaran 2011/2012
No Skor Nilai Frekwensi Persentasi FX
1 24 1 4.17% 24
2 61 1 4.17% 61
3 65 2 8.33% 130
4 67 1 4.17% 67
5 69 3 12.5% 207
6 70 2 8.33% 140
7 71 3 12.5% 213
8 72 1 4.17% 72
9 73 2 8.33% 146
10 74 1 4.17% 74
11 75 1 4.17% 75
12 76 2 8.33% 152
13 78 2 8.33% 156
14 79 2 8.33% 158
Jumlah 24 100% 1675
Kemudian dari tabel distribusi di atas juga akan dihitung mean
dan range dari metode diskusi di MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
tahun pelajaran 2011/2012 dengan rumus sebagai berikut :
n
fX11 XM
Artikel
= 24
1675 = 69,79
Setelah diketahui nilai mean, untuk melakukan pengertian nilai
mean yang telah didapat peneliti membuat interval kategori dengan
cara atau langkah-langkah seperti berikut ini :
K
Ri
Keterangan :
I = interval kelas
R= Range
K= Jumlah kelas
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus :
Jadi R = H-L+1
= 79-24 +1
= 56
i = K
R
= 4
56
= 14
Dari hasil interval di atas dapat diperoleh nilai 14, maka untuk
mengkategorikan keberhasilan metode diskusi di MA Ihyaul Ulum
Wedarijaksa Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat diperoleh interval
sebagai berikut:
Tabel XIII
Nilai Interval Keberhasilan Metode Diskusi
Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Tahun 2011/2012
No Interval Kategori
1 66 – 80 Sangat Baik
Artikel
2 52 – 51 Baik
3 38 – 51 Cukup
4 24 – 37 Kurang
Dari hasil tabel di atas menunjukkan mean dengan nilai 69,79
dari metode diskusi di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Tahun Pelajaran 2011//2012 adalah tergolong sangat baik karena
termasuk dalam interval 65,5 - 79.
2. Analisis Prestasi Belajar Fiqih
Untuk mengetahui hasil prestasi belajar penulis mengambil
nilai raport fiqih siswa sebagai sumber variabel (Y) atau variabel
terikat (dependent). Adapun data nilai yang terkumpul penulis
mengklasifikasikan dalam tabel berikut:
Tabel XIV
Hasil Nilai Prestasi Belajar Fiqih
Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Tahun 2011/2012
KODE NILAI RAPORT
KODE NILAI RAPORT
FIQIH (Y) FIQIH (Y)
S1 64 S13 80
S2 69 S14 75
S3 80 S15 72
S4 84 S16 79
S5 79 S17 83
S6 67 S18 77
S7 70 S19 68
S8 80 S20 64
S9 79 S21 84
S10 75 S22 75
S11 85 S23 64
Artikel
S12 70 S24 70
Dengan adanya data tersebut penulis membuat distribusi
frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean prestasi belajar di
MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2011/2012. untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel XV
Distibusi Frekuensi Hasil Nilai Prestasi Belajar Fiqih
Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Tahun 2011/2012
No Skor
Nilai
Frekwensi Persentasi FX
1 64 3 12.50 192
2 67 1 4.17 67
3 68 1 4.17 68
4 69 1 4.17 69
5 70 3 12.50 210
6 72 1 4.17 72
7 75 3 12.50 225
8 77 1 4.17 77
9 79 3 12.50 237
10 80 3 12.50 240
11 83 1 4.17 83
12 84 2 8.33 168
13 85 1 4.17 85
Jumlah 24 100% 1793
Selanjutnya dari tabel distribusi di atas juga akan dihitung
mean dan range dari prestasi belajar fiqih di MA Ihyaul Ulum
Artikel
Wedarijaksa Pati tahun pelajaran 2011/2012 dengan rumus sebagai
berikut :
n
fX11 XM
= 24
1793== 74.70 atau 75
Setelah diketahui nilai mean, untuk melakukan pengertian nilai
mean yang telah didapat peneliti membuat interval kategori dengan
cara atau langkah-langkah seperti berikut ini :
K
Ri
Keterangan :
I = interval kelas
R= Range
K= Jumlah kelas
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus :
Jadi R = H-L+1
= 85-64 +1
= 22
i = K
R
= 4
22= 5.5
Dari hasil interval di atas dapat diperoleh nilai 5, 5, maka untuk
mengkategorikan keberhasilan metode diskusi di MA Ihyaul Ulum
Wedarijaksa Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat diperoleh interval
sebagai berikut:
Tabel XVI
Nilai Interval Keberhasilan Metode Diskusi
Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Artikel
Tahun 2011/2012
No Interval Kategori
1 80,5 – 85 Sangat Baik
2 75 - 79,5 Baik
3 69,5 - 74,5 Cukup
4 64 - 68,5 Kurang
Dari hasil tabel di atas menunjukkan mean dengan nilai 74,70
atau 75 dari prestasi belajar fiqih di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum
Wedarijaksa Pati Tahun Pelajaran 2011//2012 adalah tergolong baik
karena termasuk dalam interval 75 - 79,5.
A. Analisis Uji Hipotesis
a. Uji Prasarat Analisis Regresi
Untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik dengan
regresi linier sederhana. Hasil analisis regresi tersebut dapat
dilakukan apabila data tersebut memenuhi syarat yaitu dengan
distribusi normal
1) Uji Normalitas Data
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah
data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini
menggunakan rumus kolmogorov smirnov dengan perhitungan
komputasi SPSS for windows relase 16. Hasil pengujian
kolmogorov smirnov diperoleh sebagai berikut :
Tabel XVII
Hasil Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
mtd_diskusi Prestasi
Artikel
N 24 24
Normal Parametersa Mean 69.79 74.71
Std. Deviation 10.807 6.747
Most Extreme
Differences
Absolute .262 .154
Positive .197 .132
Negative -.262 -.154
Kolmogorov-Smirnov Z 1.286 .756
Asymp. Sig. (2-tailed) .073 .617
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas diperoleh
harga kolmogorov smirnov untuk variabel metode diskusi
diperoleh sebesar 1.289 dengan probabilitas 0,073 lebih besar
dari 0,05, sedangkan untuk variabel prestasi diperoleh sebesar
0,756 dengan probabilitas 0,617 lebih besar dari 0,05. Dengan
demikian menunjukkan data variabel metode diskusi dan
prestasi tersebut berdistribusi normal.
b. Pengujian Hipotesis
Analisis ini bertujuan untuk membuktikan diterima atau
tidaknya hipotesis yang penulis ajukan. Pengujian hipotesis ini
digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu
variabel X (diskusi) dan variabel Y (prestasi belajar) dengan
menggunakan rumus statistik uji kelinieran regresi sederhana yang
akan menghasilkan koefisien–koefisien regresi dengan pola
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk
mempermudahkan dalam penghitungan penulis membuat
pengelompokan sebagai berikut :
NO X Y X2 Y
2 XY
1 61 64 3721 4096 3904
Artikel
2 73 69 5329 4761 5037
3 76 80 5776 6400 6080
4 70 84 4900 7056 5880
5 71 79 5041 6241 5609
6 69 67 4761 4489 4623
7 69 70 4761 4900 4830
8 72 80 5184 6400 5760
9 65 79 4225 6241 5135
10 65 75 4225 5625 4875
11 76 85 5776 7225 6460
12 67 70 4489 4900 4690
13 74 80 5476 6400 5920
14 71 75 5041 5625 5325
15 71 72 5041 5184 5112
16 70 79 4900 6241 5530
17 75 83 5625 6889 6225
18 79 77 6241 5929 6083
19 78 68 6084 4624 5304
20 78 64 6084 4096 4992
21 79 84 6241 7056 6636
22 69 75 4761 5625 5175
23 24 64 576 4096 1536
24 73 70 5329 4900 5110
1675 1793 119587 134999 125831
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier
sederhana , diperoleh ringkasan seperti pada tebel seperti berikut :
Tabel XVIII
Ringkasan Analisis Regresi
Artikel
metode diskusi terhadap prestasi belajar
KETERANGAN NILAI
Konstanta
Koefisien regresi metode diskusi
F hitung
t hitung variabel metode diskusi
r parsial
56,66
0,259
4,555
2,134
0,414
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persamaan regresi
sederhana yang diperoleh dari hasil analisis yaitu : Y =56,66 +
0,259 X. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai
berikut :
1) Konstanta = 56,66
Untuk mencari konstanta secara manul dapat di
jabarkan sebagai berikut:
a =
2
1
2
1
111
2
11
)(
))(())((
XXn
YXXXY
a =2805625119587.24
)125831).(1675()119587).(1793(
a = 28056252870088
210766925214419491
=
64463
3652566 = 56,66
Konstanta sebesar 56,66 menyatakan jika variabel
metode diskusi diabaikan /dianggap konstan, maka pendidikan
di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum kelas XB menjadi sebesar
56,66point.
2) Koefisien X = 0,259
Untuk mencari koefisien X dapat di jabarkan sebagai
berikut:
Artikel
b =
2
1
2
1
1111
)(
))((
XXn
YXYXn
b = 2)1675(119587.24
)1793).(1675()125831.24(
=
28056252870088
30032753019944
b = 64463
1669= 0,259
Koefisien regresi metode diskusi sebesar 0,259
menyatakan jika metode diskusi memberikan peningkatan,
maka pengaruh diskusi terhadap prestasi belajar siswa
Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum kelas XB tahun ajaran
2011/2012 akan menjadi sebesar 0,259 point. Jadi dapat
disimpulkan variabel metode diskusi memberi kontribusi
terhadap prestasi belajar siswa.
1) Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Pengujian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh
metode diskusi terhadap prestasi belajar secara simultan dapat
dilihat dari hasil uji F. Kriteria pengujiannya apabila nilai p
value < 0,05, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hasil uji
simultan dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel XIX
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 179.596 1 179.596 4.555 .044a
Residual 867.362 22 39.426
Total 1046.958 23
a. Predictors: (Constant), mtd_diskusi
b. Dependent Variable: Prestasi
Artikel
Berdasarkan hasil pengujian diatas kalau dalam
perhitungan manual dapat di jabarkan sebagai berikut:
Regresi (a) : n
Y 2)( =
24
1793 2
=24
3214849= 133952
Regresi (bIa) : b ( xy -n
yx ))(() = 0,259 (125831- )
24
)1793)(1675(
: 0,259 (125831-125136,5) = 0,259 (694,54)
= 179,89 atau 180
Residu : Untuk mencari residu terlebih dahulu mengetahui :
JK (T) : = 134999
JK (a) : 24
)( 2 y=
24
1793 2
=133952
JK (bIa) : 179,89 atau 180
JK (S) : JK(T) – JK (a) – JK (bǀa)
: 134999-133952-179,89 = 867,07 atau 867
Jadi residu S2
res =224
07,867
=
22
07,867=39,41 atau 39
Untuk nilai F = 2
2
res
reg
S
S=
41,39
89,179= 4,56
Jadi diperoleh F hitung = 4,56 dengan harga signifikansi
sebesar 0,044. Karena harga signifikansi kurang da ri 0,05,
menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh tersebut
signifikan. Dengan demikian menunjukkan bahwa ada pengaruh
yang signifikan dari metode diskusi terhadap prestasi belajar di
Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati kelas XB.
Tabel XX
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Artikel
1 .414a .172 .134 6.279
a. Predictors: (Constant), mtd_diskusi
b. Dependent Variable: Prestasi
Berdasarkan hasil pengujian diatas diperoleh model
summary besernya adjusted R
adalah 0,134, hal ini berarti
metode diskusi mempengaruhi prestasi belajar fiqih di MA.
Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2011/2012 sebesar
13,4 %
Sedangkan sisanya (100%-13,4% = 86,6%) dijelaskan
oleh sebab-sebab lain diluar model. Standar Error of the
Estimate (SEE) sebesar 6,279 point, dimana semakin kecil nilai
SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam
memprediksi variabel dependen.
B. Analisis Lanjut
Penelitian ini merupakan studi mengenai pengaruh metode diskusi
terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini mengamati variabel depeden
yaitu metode Diskusi. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa
untuk variabel metode diskusi diperoleh thitung = 2,134 dengan harga
signifikansi 0,044. Karena harga signifikansi yang diperoleh kurang dari
0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan, hal ini
berarti bahwa variabel metode diskusi berpengaruh secara signifikan
terhadap prestasi belajar siswa kelas XB MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
tahun ajaran 2011/2012.
Artikel
E. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat
diambil suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan metode diskusi bidang studi fiqih dilihat dari hasil
observasi, hasil angket peserta didik di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum
Wedarijaksa Pati menunjukkan kategori “sangat baik”. Berdasarkan
hasil angket yang penulis peroleh dari sampel kelas XB dengan
jumlah responden 24 orang, memiliki pandangan yang sangat baik
tentang penerapan metode diskusi dengan jumlah persentase 83,33%
dan mean atau nilai rata-rata 69,79
2. Hasil belajar (prestasi belajar) fiqih peserta didik termasuk ke dalam
kategori “baik” dengan jumlah persentase 58,34% dan mean atau nilai
rata-rata 74,70 atau 75.
3. Berdasarkan analisis uji kelinieran regresi menyatakan bahwa ada
pengaruh signifikan antara metode diskusi dengan prestasi belajar
fiqih, adapun penjelasanya diperoleh dari F hitung = 4,56 dengan harga
signifikansi sebesar 0,044. Karena harga signifikansi kurang dari 0,05,
menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan.
Besarnya pengaruh metode diskusi terhadap prestasi belajar fiqih di
Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati adalah 13,4%.
Artikel
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya,
Semarang, Toha Putra, 2001
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta,PT. Rineka cipta, 2002.
Danim, Sudarwan, Visi baru Manajemen Sekolah, Jakarta, Bumi Aksara, 2006
Daradjat, Zakiyat, Prof. Dr. dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara,
1996
Dokumentasi, SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang,
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakterisrik, dan
Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006
Emzir, Prof. Dr. M.Pd dan Drs. Sam M. Chan, M.Si (Ed), Isu-Isu Kebijakan
Pendidikan Era Otonomi Daerah, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010
Hadi, Sutrisno, Prof. Drs. M.A., Metodologi Research, Yogyakarta, Fakultas
Psikologi UGM, 1979
Hasbullah, Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya
Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan , Jakarta, PT Rajagrafindo, 2006
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia,
1994
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, UUD RI, Tahun 1945, Jakarta, 2006
Artikel
Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi,
Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005
Margono,Drs. S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2000
Marimba, Ahmad D. Drs, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, PT
Ma‟arif, 1974
Qomar, Muzamil Prof. Dr., Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga,
2007
Rohiat, Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik, Bandung, PT Refika
Aditaman, 2008
Soedijarto, Mutu Pendidikan sebagai Kebutuhan, Makalah disampaikan pada
Workshop “Profesionalisme Guru Berprestasi Tingkat Nasional” di
Semarang, Denpasar, 5 Juni 2004 dan Denpasar, 22 Juni 2004, Diskusi
Panel “Potret Pendidikan di Nanggroe Aceh Darussalam” di Jakarta, 1 Juli
2004
Sudjana, Nana, DR. H. dan Ir. H. Awal Kusumah, MS., Proposal Penelitian
Perguruan Tinggi, Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2004
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta, 1993
Sukirno, Pedoman Kerja Komite Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Widyamata, 2006
Surahmad, Winarno, Prof. Dr. M.sc.Ed., Pengantar Ilmiah Dasar Metode dan
Tehnik, Bandung, Tarsinto, 1994
Artikel
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Rajawali, Jakarta, 1983
Suryadi, Ace & H.A.R. Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar,
Bandung, Rosdakarya, 1994
Tilaar, H.A.R. Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
Tim Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa, 1990
Umeidi, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
2001), Jakarta
Uno, B Hamzah , Profesi Kependidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Semarang, CV. Aneka Ilmu,
2003
Walgito, Bimo, Dr, Bimbingan dan Penyuluhan, YPE. Psikologi UGM,
Yogyakarta, 1986
Wawancara dengan ketua komite sekolah H. Wahyono, SE, pada tanggal 4
November 2011
Wawancara dengan sekretaris Komite Sekolah Ir. Moroyetno, pada tanggal 8
November 2011
Wawancara dengan kepala sekolah SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang Drs.
Yakub, pada tanggal 17 november 2011
Artikel
Wawancara dengan Ahmad Syaiku, S.Pd.I, Guru PAI SD Hj. Isriati Baiturrahman
1 Semarang, pada tanggal 3 Nopember 2011, pukul 12.50 WIB
Wawancara dengan Nasikun, S.Ag, Guru PAI SD Hj. Isriati Baiturrahman 1
Semarang, pada tanggal 3 Nopember 2011, pukul 13.30 WIB
Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya, Usaha Nasional,
1983