Post on 03-Mar-2019
PENGARUH METODE CARD SORT TERHADAP
MOTIVASI BELAJAR SISWA ( Pembelajaran Fiqih Kelas 1 MTs AL-Bahri Jatinegara Jakarta Timur )
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh
Oleh
IIS AMELIA
NIM : 809011000042
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
PENGARUH METODN CARD SORT TERIIADAPMOTIVASI BELAJAR SISWA
(Studi Fikih kelas 1 MTs Al-Bahri Jatinegara JakartaTimur)
SKRIPSIDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai GelarSarjana Pendidikan Islam (S.pd.I)
Oleh
IIS AMELIANIM : 809011000042
Dibawah Bimbingan
NIP. 1 976 I t0720070t1013
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2012
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi bedudul Pengaruh Metode card sort Terhadap Motivasi Belajar
siswa (studi fikih kelas 1 MTs Al-BAhri Jatinegara Jakarta Timur) di susun
oleh Iis Amelia NIM : 809011000042 Jurusan Pendidikan Agama Islam. Telah
melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk
diujikan pada sidang munaqasah Keguruan universitas Islam Negri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
J akarta, 23 Septemb er 2012
Yang mengesahkan
Dosen Pembimbing
NIP : 19761 1072007011013
ilt
LEMBAR PEI\GESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul pengaruh metode card sorl terhadap motivasi belaiar siswa
Kelas 1 MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur disusun oleh Iis Amelia, NIM
809011000042, diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakafta, pada tanggal 9 Desember 2012 dihadapan dewan
penguji, karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana S1 (S.pd.I) pada
jurusan pendidikan Agama Islam
J akarta, 9 Desembe r 20 12
Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan PAI)Bahrissalim, M.AgNIP. 19680307199803 1002
Sekretaris (Sekretaris Jurusan PAI)Drs. Sapiudin Shidiq, M.AgNIP. 19670328200003 i001
Penguji 1
Abdul Ghofur, MA.HNrP. 1 968 1208 I 99703 1 003
Penguji IIDra. ManerahNrP. 1 9680323t994032002
Piofl
Tanggal
)o/ 1 2or3
""'/"""""""'
l-4 =Ql-.h.13
Mengetahui
dan Keguruan
qi Nawawi, MA10522220502 1 98 1 03 1 00 I
1V
Tanda tangan
J4f ,^ 1^,t1.
l. /. . . . . . . ' . . . .
N
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJI. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 lndanesia
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 01
Hal 1t1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda
Nama
Tempat/Tgl.Lahir
NIM
.Iurusan / Prodi
Judul Skripsi
Dosen Pembimbing
tangan di bawah ini,
Iis Amelia
Jakarta,26 Mei 1986
80901 1000042
PAVDUAL MODE,
PE,NGARUH METODE CARD SORT TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR. SISWA (Pembelajaran Fiqih kelas I MTs. Al-Bahri
Jatinegara Jakarta Timur"
Fauzan M.A
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan saya
bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat wisuda.
J akarta,2l Januari 20 1 3
METERAITE^^I'EI,
7p.1
Iis Amelia
NIM.809011000042
v
ABSTRAK
Nama : IIS AMELIA
NIM : 809011000042
Judul Skripsi : Pengaruh Metode Card Sort Terhadap Motivasi
Belajar Siswa Kelas 1 MTs Al-Bahri Kebon Nanas
Jakarta Timur
Skripsi ini Bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh metode Card
Sort terhadap motivasi belajar siswa (studi fiqih kelas 1 MTs Al-Bahri Jatinegara
Jakarta Timur ).
Dalam Penelitian ini yang penulis gunakan adalah metode kuantitatif,
pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan angket. Dalam menganalisis
data penulis menggunakan rumus statistik product moment.
Dari Penelitian yang dilaksanakan di kelas 1A dan 1B MTs Al-Bahri, diperoleh
hasil bahwa metode Card Sort mempunyai pengaruh terhadap motivasi belajar
siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil angket mengenai pengaruh metode Card
Sort dan motivasi belajar siswa, diketahui dari 40 responden, mayoritas jawaban
responden menunjukkan bahwa pengaruh metode Card Sort terhadap motivasi
belajar adalah sangat tinggi sesuai dengan perhitungan angket, dengan demikian
metode Card Sort mendapat respon yang baik dari peserta didi, sehingga
terciptanya pembelajaran yang aktif, dan dapat ditarik kesimpulan dari hasil yang
penulis lakukan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara pengaruh
metode Card Sort terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil
dari indeks korelasi product moment yang didapat sebesar 0,94 yang berkisar
antara 0,90-1,00 sehingga metode Card sort berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa antara variabel X dan variabel Y
terdapat Korelasi yang kuat atau sangat tinggi.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, taufik dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Pengaruh Metode
Card Sort Terhadap Motivasi Belajar Siswa (Studi Pelajaran fikih kelas 1 MTs
Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur). Shalawat serta salam semoga tercurahkan
olehNya kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, para sahabat,
keluarga dan semua pengikutnya disepanjang zaman, amin.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa adanya dukungan, bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Untuk itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tiada terhingga kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan atas penyelesaian skripsi ini yaitu kepada :
1. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
2. Ketua dan Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Fauzan,MA yang telah banyak meluangkan waktu,tenaga dan
pikiran selama proses bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga
bapak senantiasa diberikan nikmat sehat dan selalu menjadi suri tauladan
kami.
4. Para Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
ilmunya kepada penulis, sehingga penulis memiliki bekal ilmu
pengetahuan.
5. Bapak Ubaidillah,S.Ag selaku kepala sekolah dan guru-guru MTs Al-
BahriKebon Nanas yang telah membantu penulis dalam proses penelitian
guna menyelesaikan skripsi ini.
6. Ibunda , ayahanda, kakak serta suami tercinta yang telah memberikan doa
vii
restunya dan dorongan baik moril maupun materiil. I love you all, kalian
adalah penyemangat sejati sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
7. Ibu Munawaroh,S.Ag selaku kepala sekolah serta teman-teman guru TKIT
Assalaam Duren Sawit yang telah memberikan bantuan doa dan motivasi
kepada penulis sehinga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
8. Sahabat serta teman-temanku tersayang yang telah memberikan arahan
dan motivasi yang kuat dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata terima kasih atas jasa dan bantuan semua pihak baik moril
maupun materiil, penulis panjatkan doa semoga Allah SWT memberikan balasan
yang berlipat ganda dan penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
dan pembaca. Amin.
Jakarta, 5 Juli 2012
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN PENULIS ......................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .............................. iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iv
ABSTRAK ..................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ............................................................... 6
D. Rumusan Masalah................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penulisa Skripsi ..................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran fiqih di MTs .................................................... 8
1. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih di MTs .......................... 8
2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih di MTs ............................... 8
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih di MTs ................. 9
4. Metode – metode Pembelajaran Fiqih ............................... 9
B. Metode Card Sort ................................................................... 10
1. Pengertian Metode Card Sort .......................................... 10
2. Proses Penerapan Metode Card Sort ................................. 13
3. Karakteristik dari Metode Card Sort ................................ 15
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan
metode Card Sort ......................................................... 15
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Card Sort ................ 16
C. Motivasi Belajar ..................................................................... 16
1. Pengertian Motivasi Belajar .............................................. 16
viii
ix
2. Fungsi Motivasi Belajar.................................................... 18
3. Macam-macam Motivasi Belajar ..................................... 19
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ..... 21
D. Hasil Penelitian Yang Relevan ............................................... 24
E. Kerangka Berfikir .................................................................... 25
F. Hipotesis Penelitian ................................................................ 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 27
B. Metode Penelitian .................................................................. 27
C. Populasi dan Sampel .............................................................. 28
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 29
E. Teknik pengolahan Data ......................................................... 29
F. Teknik Analisis Data ............................................................. 31
G. Interpretasi Data ……………………………………………. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Peneletian ...................................... 33
1. Latar Belakang Berdirinya MTs Al-Bahri ........................ 33
2. Visi Misi MTs Al-Bahri ..................................................... 34
3. Profil MTs Al-Bahri .......................................................... 34
B. Deskripsi Data ........................................................................ 38
C. Analisa Data ............................................................................ 62
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................. 64
B. Saran-saran ............................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1 GambaranVariabel dan kisi-kisi Penelitian ...................... 27
Tabel 2 Skor Item Alternatif Jawaban Responden ........................ 28
Tabel 3 Tabel Interpretasi Nilai “r” ............................................... 31
Tabel 4 Tabel Jumlah Bangunan Dan Fasilitas Belajar ................. 35
Tabel 5 Tabel Dan Prasarana ........................................................ 36
Tabel 6 Tabel Sarana Olah Raga ................................................... 36
Tabel 7 Tabel Sarana Ibadah ......................................................... 37
Tabel 8 Tabel Keadaan Guru MTs Al-Bahri ................................. 37
Tabel 9 Tabel Keadaan Siswa MTs Al-Bahri Tahun Pelajaran
2011-2012 ........................................................................ 38
Tabel 10-52 Presentase variabel X dan variabel Y ............................. 37-57
Tabel 53 Tabel Korelasi ................................................................. 57
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal 1: “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.1
Maka pendidikan menuntut adanya kesiapan dan kompetensi serta
propesionalisme dari guru yang melakukan proses pembelajaran. Situasi belajar
yang kondusif akan menghasillkan kualitas belajar yang maksimal. Untuk
membangun lingkungan belajar yang kondusif di butuhkan kerja sama yang baik
antara guru, orang tua dan instansi yang terkait.
Perkembangan dari zaman ke zaman yang terus berubah menuntut sikap
propesionalisme seorang guru, hal itu tertulis dalam Undang-Undang
republikIndonesia no.14 tahun 2005 dan PP no.74 tahun 2008 tentang guru dan
dosen Bab
1 Pasal 1: “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik, pada anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah.2
Dalam hal ini mengajar bukan hanya sekedar menyampaikan materi
pelajaran, akan tetapi suatu proses mengubah prilaku siswa sesuai dengan tujuan
yang di harapkan. Dalam poses belajar mengajar terdapat kegiatan membimbing
siswa, agar siswa berkembang sesuai dengan tugas-tugas perkembangannya,
melatih keterampilan baik keterampilan intelektual, maupun keterampilan
motorik, sehingga siswa dapat dan berani hidup di masyarakat yang cepat berubah
dan penuh persaingan, dan memotivasi siswa agar mereka dapat memecahkan
berbagai persoalan.
Oleh karena itu dalam pelaksanaannya dibutuhkan keterampilan khusus
yang didasarkan pada konsep dan ilmu pengetahuan yang spesifik. Artinya setiap
keputusan dalam melaksanakan aktivitas mengajar bukanlah didasarkan pada
1 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,(Bandung:PT.Remaja
Rosdakarya)h.1 2Undang-Undang Guru dan Dosen h. 2 & 52
2
pertimbangan-pertimbangan subjektif atau tugas yang dapat di lakukan
sekehendak hati, akan tetapi di dasarkan kepada suatu pertimbangan berdasarkan
keilmuan tertentu, sehingga apa yang di lakukan guru dalam mengajar dapat di
pertanggung jawabkan secara ilmiah.
Guru dikatakan berkompeten menurut Undang-Undang Guru dan Dosen
apabila ia telah menguasai empat kompetensi dasar yaitu: kompetensi pendagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional.3
1. Kompetensi pendagogik adalah kemampuan seorang guru dan dosen dalam
mengelola proses pembelajaran peserta didik. Seorang guru dikatakan mempunyai
kompetensi pedagogik apabila telah menguasai bidang studi tertentu, ilmu
pendidikan, baik metode pembelajaran maupun pendekatan pembelajaran. Selain
itu kemampuan pendagogik juga ditunjukkan dalam kemampuan guru untuk
membantu, membimbing, dan memimpin. Jadi dalam lingkup pembelajaran di
kelas guru hendaklah mengajar anak didik dengan cara yang sedemikian rupa,
sehingga mereka dapat termotivasi untuk belajar. Dengan kata lain guru sebagai
mediator, motivator dan fasilitator.
2. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian guru yang mantap,
berakhlak mulia, berwibawa, dan menjadi teladan bagi peserta didiknya.
3. Kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan
berintereaksi secara efektif dan efisiensi dengan peserta didik.
4. Dan kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi
pengajaran secara luas dan mendalam.
Kompetensi- kompetensi tersebut merupakan bagian yang sangat penting
bagi seorang guru sebagai sumber dalam proses belajar mengajar. Untuk dapat
menyampaikan pelajaran dengan baik, agar siswa lebih mudah memahami
pelajaran, seorang guru selain harus menguasai materi, dia perlu memiliki
kemampuan merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi
pembelajaran. Dia juga dituntut untuk dapat terampil dalam memilih dan
menggunakan metode mengajar yang tepat untuk situasi dan kondisi yang di
3Undang-Undang Guru dan Dosen h.56
3
hadapinya. Dengan memiliki pengetahuan secara umum memgenai sifat berbagai
metode, seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai
dengan pembelajaran tersebut.
Oleh karena itu guru sangat diharapkan dapat menguasai beberapa metode
pembelajaran, di antaranya: metode ceramah, metode tanya jawab, metode
diskusi, metode bercerita, metode demonstrasi, metode card short dan lain-lain
Menurut Wina Sanjaya metode adalah cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar
tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.4 Metode juga salah satu alat
untuk mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar antara pengajar dan peserta
didik.
Oleh karena itu, pemakaian metode harus sesuai dan selaras dengan
karakteristik siswa, materi dan kondisi lingkungan pengajaran, kemampuan dan
pribadi guru, serta sarana dan prasarana yang digunakan. Sebagai salah satu
alternative dari metode pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa, metode
dapat diterapkan di kelas, yang diharapkan dapat meningkatkan tingkat pemikiran
dan pengalaman siswa, Dan pemilihan metode hendaknya dipersiapkan betul di
dalam kegiatan belajar mengajar.
Adapun metode card short merupakan metode yang di gunakan pendidik
dengan maksud mengajak peserta didik untuk menemukan konsep dan fakta
melalui klasifikasi materi yang di bahas dalam pembelajaran dan ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang bisa di gunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan sifat, fakta tentang suatu obyek, atau mengulangi informasi,
gerakan fisik yang di utamakan dapat membantu untuk memberi energy kelas
yang telah letih.5
Salah satu bidang studi yang diajarkan di MTs adalah fiqih. Fiqih secara
umum merupakan salah satu bidang studi Islam yang banyak membahas tentang
hukum yang mengatur pola manusia dengan tuhannya, antara manusia dengan
manusia, dan manusia dengan lingkungannya. Melalui bidang studi ini di
4Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan h.147
5 Mel Silberman” Active Learning” h.157
4
harapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dan menjalankan
aturan syariat islam. Proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik kalau
metode yang digunakan betul-betul tepat, karena antara metode dengan
pendidikan saling berkaiatan. Dengan pemilihan metode yang tepat, guru akan di
mudahkan dalam proses belajar mengajar, dan ketika metode yang dipilih itu
sesuai maka siswa akan merasa nyaman dan menerima dengan baik pembelajaran
tersebut. Kondisi ini sangat terkait dengan motivasi, karena dapat mempengaruhi
dan memberikan motivasi belajar kepada siswa.
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa,
tanpa adanya motivasi, tidak mingkin siswa memiliki kemauan untuk belajar.
Motivasi juga dapat diartikan sebagai dorongan yang memungkinka siswa untuk
bertindak atau melakukan sesuatu6. Adapun menurut Mc Donald yang menguutip
Pupuh Fathurrahman M.Sobri Sutikno dalam buku Strategi Belajar Mengajar
motivasi adalah perubahan energy dalam diri seseorang yang di tandai dengan
munculnya feeling dan di dahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan7.
Dalam kegitan belajar, motivasi tentu sangat diperlukan, sebab seseorang yang
tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas
belajar. Oleh karena itu metode merupakan salah satu alat untuk memotivasi siswa
dalam belajar, pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga
membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Karena pembelajaran akan
berhasil manakala siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu,
menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu tugas dan tanggung
jawab guru. Guru yang baik dalam mengajar akan berusaha mendorong siswa
dalam beraktivitas mencapai tujuan pembelajaran.
Motivasi ada dua jenis yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekektrinsik.
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dalam diri individu, sedangkan
motivasi ektrinsik yaitu motivasi yang dating dari luar diri individu. Munculnya
motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor:
6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan h.135
7 Pupuh Fathurrohman,Sobry Sutikno,“Strategi Belajar Mengajar” h.19
5
a. Tingkat kesadaran diri atas kebutuhan yang mendorong tingkah laku/
perbuatannya, dan kesadaran atas tujuan belajar yang hendak dicapainya.
b. Sikap guru terhadap kelas, artinya guru yang selalu merangsang siswa berbuat
kearah tujuan yang jelas dan bermakna
c. Pengaruh kelompok siswa
d. Suasana kelas berpengaruh terhadap munculnya sifat tertentu pada motivasi
belajar siswa.8
Namun sangat di sayangkan ketika mengajar, guru jarang menggunakan
metode yang tepat. Guru masih menggunakan metode tradisional, yang mana
dalam proses pembelajaran siswa hanya disuruh mencatat materi pelajaran yang
sudah dicatatkan oleh guru di papan tulis, setelah itu guru menerangkan materi
yang sudah dicatatkan, sedangkan siswa hanya mendengarkan materi apa yang di
terangkan oleh guru, dan siswa cenderung fasip, bosan dan kadang siswa jadi
mengantuk, siswa kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Karena
penggunaan metode yang tidak tepat akan lebih cenderung menghasilkan kegitan
belajar mengajar yang membosankan bagi anak didik, pengajaranpun tampak
kaku, anak didik terlihat kurang bergairah belajar, kejenuhan dan kemalasan
meliputi kegiatan belajar anak didik. Ini berarti metode tidak dapat di fungsikan
oleh guru sebagai alat motivasi dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut asumsi penulis, pelajaran fiqih sangat memerlukan metode
cardshort dalam proses pembelajaran agar anak lebih faham materi-materi fiqih
melalaui peragaan metode tersebut, sehingga kegiatan belajar mengajar akan
melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi sebagai suatu proses dalam mencapai
tujuan pengajaran. Guru sebagai salah satu sumber belajar, berkewajiban
menyediakan lingkungan belajar yang kreatif di kelas agar anak didik dapat
termotivasi untuk belajar, terutama pelajaran fiqih yang banyak pembahasan
materinya, sehingga motivasi siswa dapat di tingkatkan, karena proses penerimaan
siswa terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam.
Metode card short baik digunakan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses mengatur sesuatu,
8 Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran (KTSP) PT Kencana h.256
6
proses membuat sesuatu, proses pekerjaan sesuatu, proses mengerjakan atau
menggunakannya. Komponen-komponen yang membentuk sesuatu dan
membandingkan suatu cara dengan cara lain dan untuk mengetahui atau melihat
kebenaran sesuatu.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengajukan skripsi dengan
judul “PENGARUH METODE CARD SHORT TERHADAP MOTIVASI
BELAJAR SISWA” (Pembelajaran Fiqih kelas 1 MTs Al- Bahri Jatinegara
Jakarta Timur)
B. Identifikasi Masalah
Setelah penulis melakukan penelitian tentang PENGARUH METODE
CARD SHORT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA (Pembelajaran
Fiqih kelas 1 MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur) Maka masalah yang
muncul sebagai berikut:
a. Kurang menariknya metode yang di gunakan guru dalam memberikan
motivasi belajar kepada siswa.
b. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran fiqih.
c. Siswa merasa jenuh belajar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, agar penelitian tidak
meluas maka penulis membatasi permasalahan tersebut hanya pada :
“Pengaruh metode Card Sort terhadap motivasi belajar mata pelajaran fiqih pada
siswa kelas 1 MTs Al-Bahri dengan pokok bahasan Syarat Sah Sholat ”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka dapat diajukan perumusan
masalah sebagai berikut: Bagaimana penerapan metode Card Sort dan
pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa kelas 1 MTs dalam pelajaran fiqih?
7
E. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi
Adapun manfaat dari penulisan skripsi ini adalah:
1. Dapat berguna terutama bagi pihak pengelola pendidikan dalam meningkatkan
kegiatan belajar mengajar khususnya dalam bidang studi fiqih demi
peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik di masa yang akan datang.
2. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat berguna terutama bagi diri
penulis sendiri untuk dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan dan dapat
pula menjadi bahan masukan bagi calon guru khususnya bidang studi fiqih
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pembelajaran Fiqih di MTs
1. Pengertian Fiqih
Kata “Fiqih” secara bahasa berarti faham yang mendalam, mengetahui
batinnya sampai kedalamannya.
Secara istilah fiqih adalah ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat
amaliyah, yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafshili.
Menurut ulama lain fiqih adalah apa yang dicapai oleh mujtahid dengan
zannya. Sedangkan Al Amidi memberikan definisi yang tidak berbeda dengan
yang diatas, fikih adalah ilmu tentang seperangkat hukum-hukum syara’ yang
bersifat furu’iyah (cabang) berhasil didapatkan melalui penalaran atau istidlal.1
Mata pelajaran fiqih dalam kurikulum madrasah tsanawiyah adalah upaya
salah satu bagian mata pelajaran pendidikan agama islam yang diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati dan
mengamalkan hukum islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman
dan pembiasaan.2
2. Tujuan Pembelajaran fiqih di MTs
Tujuan Pembelajaran Fikih adalah untuk membekali peserta didik agar
dapat:
a. Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam dalam mengatur
ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang
diatur dalam fiqih muamalah.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum islam dengan benar dan
melaksanakan ibadah kepada Allah dan ibadah sosial.
1 Zurizal Z & Aminuddin “Fikih Ibadah”, Jakarta: Lembaga Penelitian UIn Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008, h.5 2 Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah “Metode dan TehnikPembelajaran
Pendidikan Agama Islam”, Bandung: PTRefika Aditama, 2009.
9
3. Ruang Lingkup Materi Pembelajaran Fiqih di MTs
Ruang lingkup fiqih di MTs dalam kurikulum berbasis kompetensi berisi
materi- materi:
a. Hubungan manusia dengan Allah SWT meliputi materi: Thaharah, shalat,
zakat, haji, aqiqah, shadaqah, infak, hadiah dan wakaf.
b. Hubungan manusia dengan sesama manusia meliputi: muamalah, munahakat,
penyelenggaraan jenazah dan ta’ziah, warisan, jinayat, hubbul wathan dan
kependudukan.
c. Hubungan manusia dengan alam meliputi: memelihara kelestarian alam dan
lingkungan, dampak kerusakan lingkungan alam terhadap kehidupan,
makanan dan minuman yang dihalalkan dan diharamkan, binatang sembelihan
dan ketentuannya.3
4. Metode-metode Pembelajaran Fiqih
a. Metode Ceramah
Metode ceramah adalah penerangan dan penuturan secara lisan oleh guru
terhadap kelas. Dengan kata lain dapat dimaksudkan, bahwa metode ceramah itu
adalah suatu cara penyajian atau penyampaian informasi melalui penerangan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya.
b. Metode Tanya jawab
Metode Tanya jawab adalah suatu cara mengajar dimana seorang guru
mengajukan beberapa pertanyaan kepada peserta didik tentang bahan pelajaran
yang telah diajarkan atau bacaan yang telah mereka baca sambil memperhatikan
proses berfikir diantara peserta didik.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara
penyajian/penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan
kepada para siswa/kelompok-kelompok siswa untuk mengadakan pembicaraan
3 Departemen Agama Ri “Kurikulum Berbasis Kompetensi MTs, Bidang Studi Fiqih”, h.3
10
ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun
berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.
d. Metode Demostrasi
Metode demontrasi merupakan metode yang menggunakan peragaan
untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana
melakukan sesuatu kepada anak didik. Demontrasi merupakan metode mengajar
yang sangat efektif, sebab membantu anak didik untuk mencari jawaban dengan
usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar. Demontrasi yang dimaksud
ialah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya
sesuatu.
e. Metode Pemberian Tugas Belajar
Metode pemberian tugas belajar ialah suatu cara mengajar sedangkan hasil
tersebut di periksa oleh guru dan peserta didik mempertanggung jawabkannya.4
f. Metode Card Sort
Card Sort bisa disebut sortir kartu yaitu pemilahan kartu. Metode ini
merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
karakteristik, klasifikasi, fakta, tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan
fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamiskan kelas yang
jenuh dan bosan. Tujuan dari strategi dan metode belajar menggunakan “memilah
dan memilih kartu” (Card Sort) ini adalah untuk mengungkapkan daya “ingat”
terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa.5
B. Metode Card Sort
1. Pengertian Metode Card Sort
Sebelum penulis menguraikanpengertian metode, terlebih dahulu akan
dijelaskan tentang pengertian strategi dan teknik pembelajaran.
Strategi pembelajaran merupakan suatu serangkaian rencana kegiatan yang
termasuk didalamnya penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya
4 Ramayulis “ Metodologi Pendidika Agama Islam” Kalam Mulia, h.233-292
5Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta:Rineke
Cipta,2010), h.394.
11
atau kekuatan dalam suatu pembelajaran. 6 Menurut Hartono Kasmadi dalam buku
Tehnik Mengajar menjelaskan bahwa tehnik pembelajaran dapat didefinisikan
sebagai daya upaya atau usaha-usaha yang ditempuh oleh seseorang guru dalam
rangka untuk mencapai suatu tujuan pengajaran dengan cara yang paling praktis
namun tetap harus berpijak pada metode tertentu.7
Metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Dalam bahasa Arab metode dikenal dalam istilah
“Thariqat”, yang berarti langkah-langkah strategis yang dipersiapkan untuk
melakukan suatu pekerjaan. Bila dihubungkan dengan pendidikan, maka metode
itu harus diwujudkan dalam proses pendidikan, dalam rangka mengembangkan
sikap mental dan kepribadian agar peserta didik menerima pelajaran dengan
mudah, efektif dan dapat dicerna dengan baik.8 Dalam kamus Besar Bahasa
Indonesia, “metode” adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk
mencapai maksud, sehingga dilalui untuk menyajikan bahan pelajaran agar
tercapai tujuan pengajaran.9 Metode juga dapat dipahami sebagai cara atau jalan
yang ditempuh seseorang dalam melakukan sebuah kegiatan, dan dalam psikologi
pendidikan, metode-metode tertentu dipakai untuk mengumpulkan berbagai data
dan informasi penting yang bersifat psikologis dan berkaitan dengan kegiatan
pendidikan dan pengajaran.10
Secara terminology, para ahli mendefinisikan metode sebagai berikut:
a. Menurut Zakiah Dradjat metode adalah suatu cara kerja yang sistematik dan
umum, terutama dalam mencari kebenaran ilmiah.11
b. Menurut Hasan Langulung yang mengutip oleh H.Ramayulis dalam buku Ilmu
Pendidikan Islam, Metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk
mencapai tujuan pendidikan.12
6 Pupuh fathurrohman, M.Sobri Sutikno “strategi belajar mengajar”. PT.Refika Aditama
7 Hartono Kasmadi “Tehnik Mengajar” semarang: Ikip Semarang press
8 H.Ramayullis “Ilmu Pendidikan Islam edisi revisi” PT.kalam mulia, h.184
9 Kamus Besar B.Indonesia Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Balai Pustaka,
h.580 10
Muhibbin Syah “Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru” PT.Remaja
Rosdakarya Bandung, h.27
11
Zakiah Daradjat,dkk “ Metodologi Pengajaran Agama Islam” PT.Bumi Aksara, h.1 12
H.Ramayulis “Ilmu Pendidikan Islam” Kalam Mulia, h.184
12
c. Dalam filsafat metode berasal dari kata Yunani “methodos” yaitu suatu
prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan, suatu tehnik mengetahui
yang dipakai dalam proses mencari ilmu pengetahuan dari suatu materi tersebut,
dan suatu ilmu yang merumuskan aturan-aturan dari suatu prosedur.13
Dari beberapa pengertian di atas jelaslah bahwa metode mempunyai
kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena ia menjadi
sarana yang memberi makna materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum
pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat difahami atau diserap oleh anak didik.
maka diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri, perumusan tujuan yang
sejelas-jelasnya merupakan syarat terpenting sebelum seorang guru menentukan
dan memilih metode mengajar yang tepat.
Card Sort merupakan pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk
belajar secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari
materi pelajaran maupun memecahkan persoalan. Dengan belajar aktif ini, peserta
didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya
mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta didik
akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan.
Menurut Mel Silberman Card Sort adalah memilih dan memilah kartu. Ini
merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi.
Gerakan fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energy kepada
kelas yang telah letih14
.
Adapun menurut syaiful Bahri Djamarah Card Sort adalah sortir katu. ini
merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek atau mereview ilmu yang telah di
13
Mohammad Noor Syam “filsafat kependidikan & Dasar Filsafat kependidikan
Pancasila” Pt.Usaha Nasional, h.24 14
Mel Silberman”Active Learning” h.157
13
berikan sebelumnya atau mengulang informasi. Gerakan fisik yang dominan
dalam membantu mendinamisir kelas yang kelelahan.15
Menurut Yudhi Munadi dan Farida Hamid metode card sort merupakan
aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik
klasifikasi, fakta tentang benda atau menilai informasi. Gerak fisik didalamnya
dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa penat.16
Metode Card Sort merupakan pembelajaran berupa potongan-
potongan kertas yang dibentuk seperti kartu yang berisi informasi atau
materi pembelajaran. Pembelajaran aktif model Card Sort merupakan
pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa, dimana dalam pembelajaran
ini setiap siswa diberi kartu indeks yang berisi informasi tentang materi
yang akan dibahas, kemudian siswa mengelompok sesuai dengan kartu indeks
yang dimilikinya. Setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil
diskusi tentang materi dan kategori kelompoknya.
Dalam pendekatan pembelajaran dengan menggunakan metode card sort
ini, guru lebih banyak bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang
belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Guru harus bisa berusaha
membuat suasana kelas menyenangkan , dan memberikan respon positif yang
dilakukan siswa. Selain itu guru juga dianjurkan harus selalu berusaha
menumbuhkan rasa percaya diri siswa dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berani mengungkapkan apa yang ada didalam fikirannya.
2. Proses penerapan metode Card Sort
Menurut Mel Silberman penerapan metode Card Sort adalah sebagai
berikut:
a. Berilah masing-masing peserta didik kartu indeks yang berisi informasi atau
contoh yang cocok dengan satu atau lebih kategori.
b. Mintalah peserta didik untuk berusaha mencari temannya diruang kelas dan
menemukan orang yang memiliki kartu dengan kategori sama (anda dapat
15
Syaiful Bahri Djamarah “Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif” PT.Rineka
Cipta, h.394 16
Yudhi Munadi dan Farida Hamid “PAIKEM” cet ke 2 th.2010 h.78
14
mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau biarkan peserta
mencarinya.
c. Biarkan peserta didik dengan kartu kategorinya yang sama menyajikan sendiri
kepada orang lain.
d. Selagi kategori dipresentasikan, buatlah beberapa poin yang anda rasa
penting.17
Adapun menurut Syaiful Bahri Djamarah langkah-langkah metode Card
Sort sebagai berikut:
a. Setiap anak didik diberi potongan kertas yang berisi informasi atau contoh
yang tercakup satu atau lebih kategori
b. Mintalah anak didik untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas untuk
menemukan kartu dengan kategori yang sama. Anda dapat mengumumkan
kategori tersebut sebelumnya stau membiarkan anak didik menemukannya
sendiri
c. Anak didik dengan kategori yang sama diminta mempresentasikan kategori
masing-masing di depan kelas
d. Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-poin
penting yang terkait materi pelajaran.18
Sedangkan Menurut Dedi Wahyudi Penerapan strategi (metode)
belajar Card Sort dengan langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan,
sebagai berikut:
a. Langkah pertama, guru membagikan selembar kartu kepada setiap siswa dan
pada kartu tersebut telah dituliskan suatu materi.
b. Langkah kedua, siswa diminta untuk mencari teman (pemegang kartu) yang
sesuai dengan masalah yang ada pada kartunya untuk satu kelompok.
c. Langkah ketiga, siswa akan berkelompok dalam satu masalah masing-masing.
d. Langkah keempat, siswa diminta untuk menempelkan di papan tulis bahasan
yang ada dalam kartu tersebut berdasarkan urutan-urutan bahasannya yang
dipegang kelompok tersebut.Langkah kelima, bagi siswa yang benar mencari
kelompok sesuai bahasan atau materi pelajaran tersebut, diberi hadiah.
e. Langkah keenam, guru memberikan komentar atau penjelasan dari permaianan
tersebut.
Menurut Drs. Hartono Prosedur Card Sort adalah sebagai berikut:
a. Masing-masing siswa diberikan kartu indek yang berisi materi pelajaran.
Kartu indek dibuat berpasangan berdasarkan definisi, kategori/kelompok,
misalnya kartu yang berisi aliran empiris dengan kartu pendidikan ditentukan
17
Mel Silberman “Active Learning” h.157 18
Syaiful Bahri Djamarah,ibid h.394
15
oleh lingkungan dll. Makin banyak siswa makin banyak pula pasangan
kartunya.
b. Guru menunjuk salah satu siswa yang memegang kartu, siswa yang lain
diminta berpasangan dengan siswa tersebut bila merasa kartu yang
dipegangnya memiliki kesamaan definisi atau kategori.
c. Agar situasinya agak seru dapat diberikan hukuman bagi siswa yang
melakuan kesalahan. Jenis hukuman dibuat atas kesepakatan bersama.
d. Guru dapat membuat catatan penting di papan tulis pada saat prosesi terjadi.19
Menurut Yudhi Munadi dan Farida Hamid prosedur metode Card Sort
dengan variasi adalah:
a. Perintahkan tiap kelompok untuk membuat presentasi pengajaran tentang
kategorinya.
b. Pada awal kegiatan, bentuklah tim. Berikan tiap tip satu dus kartu pastikan
bahwa mereka mengocoknya agar kategori-kategori yang cocok dengan
mererka tidak jelas di mana letaknya. Perintahkan tiap tim untuk memilah-
milah kartu menjadi sejumlah kategori. Tiap tim bisa mendapatkan skor
untuk jumlah kartu yang dipilih dengan benar.20
3. Karakteristik dari metode Card Sort
Karakteristik dari metode card sort ini adalah gerakan fisik yang
diutamakan dapat membantu untuk memberikan energy kepada kelas yang telah
letih dan jenuh.21
Tujuan dari card sort ini adalah untuk mengungkapkan daya
ingat terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari siswa serta memberikan
motivasi.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan metode Card Sort
a. Kartu-kartu tersebut jangan diberi nomot urut
b. Kartu-kartu tersebut dibuat dalam ukuran yang sama
c. Jangan memberi tanda kode apapun pada kartu-kartu tersebut
d. Kartu--kartu tersebut dari beberapa bahasan dan dibuat dalam jumlah yang
banyak/ sesuai dengan jumlah siswa
19
http://istikuma.wordpress.com/2009/08/03/strategi-pembelajaran-active-learning 20
Yudhi Munadi dan Farida Hamid” Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, Dan
Menyenangkan” h.78 21
Mel Silberman ibid h.158
16
e. Materi yang ditulis dalam kartu-kartu tersebut, telaah diajarkan dan telah
dipelajari oleh siswa.22
5. Kelebihan dan Kekurangan Metode Card Sort.23
Kelebihan metode Card Sort yaitu:
a. Guru mudah menguasai kelas
b. Mudah dilaksanakan
c. Mudah mengorganisir kelas
d. Guru mudah menerangkan dengan baik
e. Siswa lebih mudah mengerti tentang materi yang diajarkan daripada yang
menggunakan metode ceramah
f. Siswa lebih antusias dalam pembelajaran
g. Sosialisasi antara siswa lebih terbangun antara siswa dengan siswa lebih akrab.
Sedangkan kelemahan metode Card Sort diantaranya:
a. Adanya kemungkinan terjadi penyimpangan perhatian murid
b. Siswa perlu perhatian lebih sehingga tidak keseluruhan siswa dapat
diperhatikan dengan baik
c. Banyak menyita waktu terutama menyiapkan model pembelajaran aktif tipe
pemilihan kartu
C. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada didalam diri
seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu
tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai sutu kondisi intern (kesiapsiagaan).24
Berawal dari kata motif itu maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
22
Dedi Wahyudi .op.cit(htpp/podoluhur.blogspot.com,diakses 22 maret 2005) 23
Silberman, Selvin, 2006” Active Learning, 101 Cara Belajar Aktif “ Terjemahan
Raissul Muttagen, Bandung: Nusa Media 24
Pupuh Fathurrohman, M.Sobri Sutikno” Stategi Belajar Mengajar” h.19
17
yang telah menjadi aktif.25
Beberapa para ahli mendefinisikan motivasi sebagai
berikut:
a. Menurut Mc.Donald yang dikutip oleh Oemar Hamalik dalam buku
Kurikulum dan Pembelajaran menjelaskan motivasi adalah perubahan energy
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.26
b. Menurut Crider yang dikutip oleh Ramayulis dalam buku metodologi agama
islam Motivasi adalah sebagai abstrak keinginan yang timbul dari seseorang dan
langsung ditujukan kepada suatu objek.27
c. Menurut gleitman dan reber yang dikutip oleh Muhibbin Syah dalam buku
psikologi pendidikan, motivasi ialah pemasok daya ergenizer untuk bertiongkah
laku secara terarah.28
d. Menurut Thomat M.Risk yang dikutip oleh Zakiah Daradjat dalam buku
metodik khusus pengajaran agama islam motivasi adalah usaha yang disadari oleh
pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri murid yang menunjang
kegiatan kearah tujuan-tujuan belajar.29
e. Menurut M.Alisuf Sabri motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi
pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi
suatui kebutuhan.30
f. Menurut John W.Santrock motivasi adalah proses yang member semangat,
arah dan kegigihan prilaku. Artinya prilaku yang termotivasi adalah prilaku yang
penuh energy, terarah dan bertahan lama.31
Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis mempunyai pemahaman
bahwa yang dimaksud motivasi belajar adalah motivasi yang mampu memberikan
dorongan kepada siswa untuk belajar dan melangsungkan pelajaran dengan
25
Sardiman A.M “Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar” PT.Raja Grafindo Persada
Jkt.) h,73 26
Oemar Hamalik “Kurikulum dan Pembelajaran”Bumi Aksara. h.10 27
Ramayulis “Metodologi Pendidikan Agama Islam” h.117 28
Muhibbin Syah “Psikologi Pendidikan” h.135 29
Zakiah Daradjat “Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam” PT.Bumi Aksara, h.140 30
M.Alisuf Sabri “Pengantar Psikologi Umum & perkembangan”PT. Pedoman Ilmu
Jaya, h.129 31
John W.Santrock “Psikologi Pendidikan” PT.Kencana. h.510
18
memberikan arah dan tujuan yang telah ditentukan. Motivasi juga merupakan
dorongan yang bersumber dari dalam diri seseorang, baik yang dipengaruhi dari
dalam maupun dari luar seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Karena,
motivasi bertujuan untuk menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul
keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh
hasil atau mencapai tujuan tertentu.
Bagi seorang guru, tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
memacu para siswa agar timbul keinginan dan kemauan siswa untuk
meningkatkan motivasi belajar sehingga mencapai tujuan pendidikan sesuai
dengan yang diharapkan dan ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Sebagi contoh,
seorang guru memberikan pujian kepada seorang siswa tampil kedepan kelas dan
dapat mengerjakan soal di papan tulis. Maka dengan pujian itu, dalam diri siswa
tersebut timbul rasa percaya pada diri sendiri, disamping itu timbul keberanian
siswa sehingga tidak takut dan malu lagi jika disuruh tampil kedepan kelas.
2. Fungsi Motivasi
Untuk dapat terlaksananya suatu kegiatan, pertama-tama harus ada
dorongan untuk melaksanakan kegiatan itu, begitu juga dalam dunia pendidikan,
aspek motivasi ini sangat penting. Peserta didik harus mempunyai motivasi untuk
meningkatkan kegiatan belajar terutama dalam proses belajar mengajar. Motivasi
merupakan faktor yang sangat penting di dalam belajar sebab motivasi berfungsi
sebagai pendorong.
Sardiman menyebutkan bahwa fungsi motivasi sebagai berikut:
a. Motivasi itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motivasi ini
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi kepada
seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b. Motivasi itu menentukan arah, perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu
tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang ditempuh
untuk mencapai tujuan itu, semakin jelas tujuan itu, semakin terbentang jalan
yang harus ditempuh.
c. Motivasi itu menyeleksi perbuatan kita, artinya menentukan perbuatan mana
yang dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu.32
32
Sardiman “Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar”, PT.Raja Grafindo Persada, h.85
19
Menurut Nana Saodih motivasi mempunyai dua fungsi yaitu:
a. Mengarahkan, dalam mengarahkan kegiatan, motivasi berperan mendekatkan
atau menjauhkan individu dari sasaran yang akan dicapai.
b. Mengaktifkan atau meningkatkan kegiatan.33
Suatu perbuatan yang tidak terdapat motivasi maka tidak akan membawa
hasil yang baik, akan tetapi sabaliknya apabila motivasinya besar dan kuat, dan
dilakukan dangan sungguh dan penuh semangat maka akan berhasil dengan baik.
Berdasarkan fungsi motivasi diatas, maka jelas motivasi dapat
menentukan keberhasilan suatu proses pembelajaran. Oleh karena itu
meningkatkan motivasi belajar merupakan salah satu tugas guru yang sangat
penting.
3. Macam-Macam Motivasi Belajar
Berbicara mengenai macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai
sudut pandang. Dengan demikian, motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat
bervariasi, diantaranya:
1. Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya:
a. Motif-motif bawaan
Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi
itu ada tanpa dipelajari. Sebagai contoh, dorongan untuk makan, dorongan untuk
minum dll.
b. Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Contohnya
dorongan untuk belajar suatu ilmu cabang ilmu pengetahuan.
c. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Motivasi jasmaniah seperti reflex, insting otomatis dan nafsu. Sedangkan
motivasi rohaniah adalah kemauan, contohnya kalau seseorang sudah menetapkan
33
Nana Syaodih Sukmadinata”Landasan Psikologi Proses Pendidkan”,PT.Remaja
Rosdakarya Bandung, h.62-63
20
satu putusan untuk dikerjakan, maka timbullah dorongan pada diri seseorang
untuk bertindak, melaksanakan putusan itu.34
2. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
Motivasi instrintik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat dari diri
individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan dari orang lain, tetapi atas
kemauan sendiri. Misalnya anak mau belajar karena ingin memperoleh ilmu
pengetahuan dan ingin menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Oleh
karena itu, ia rajin belajar tanpa ada suruhan dari orang lain. Keinginan itu
dilatarbelakangi oleh pemikiran yang positif, bahwa semua mata pelajran yang
dipelajari sekarang akan dibutuhkan sangat berguna kini dan mendatang.
Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari
luar individu, karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain yang
akhirnya dapat melakukan sesuatu atau belajar. Misalnya seseorang mau belajar
karena disuruh oleh orang tua agar mendapat peringkat pertama di kelasnya35
.
Oleh karena itu guru harus bisa membangkitkan minat siswa dengan
memanfaatkan motivasi siswa dalam berbagai bentuknya, karena dalam
pendidikan dan pengajaran, guru tidak hanya berperan sebagai fasilitator,
demonstrator, pengelola kelas, mediator, tetapi ia juga sebagai motivator dan
pembimbing.
Untuk mendorong motivasi belajar terhadap siswa, maka diperlukan
prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut:
a. Pujian lebih efektif daripada hukuman,
b. Semua siswa mempunyai kebutuhan-kebutuhan psikologis (yang bersifat
dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan,
c. Dorongan yang muncul dari dalam, lebih efektif dibandingkan dengan
dorongan yang muncul dari luar, dalam menggerakkan motivasi siswa.
d. Membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar.
e. Pujian-pujian yang datangnya dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup
efektif untuk merangsang minat yang sebenarnya, dan
34
Sardiman”Interaksi & Motivasi” h.86 35
Pupuh Fathurrohman, M.Sobri Sutikno “Strategi Belajar Mengajar” Refika Aditama,
h.20
21
f. Tehnik dan proses mengajar yang bervariasai adalah efektif untuk memelihara
minat siswa36
.
Berdasarkan uraian diatas dapat difahami bahwa apa yang dikerjakan guru
unttuk membangkitkan motivasi belajar siswa tidak lain adalah untuk memberikan
motivasi ekstrinsik kepada siswa dalam proses interaksi belajar mengajar.
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Belajar
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Belajar dilakukan oleh
setiap orang, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua dan berlangsung
seumur hidup. Dalam lembaga pendidikan, motivasi merupakan salah satu
penyebab keberhasilan anak didik dalam belajar. Menurut Dimyati mengatakan
bahwa proses belajar siswa, dapat dipengaruhi sebagai berikut:
a. Faktor Intern meliputi: sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, mengolah
bahan ajar, rasa percaya diri. Kemampuan berprestasi, menggali hasil belajar yang
tersimpan.
b. Faktor Ekstern meliputi: guru, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan
sekolah, lingkungan sekolah, dan kurikulum. Dari uraian di atas, maka jelaslah
bahwa motivasi merupakan penyebab keberhasilan peserta didik dalam belajar.
Motivasi merupakan factor inner (batin) yang berfungsi menimbulkan, mendasari,
mengarahkan perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya dalam
mencapai tujuan sehingga besarnya motivasi akan semakin besar kesuksesan
belajarnya, seorang siswa yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak
gigih dan tidak mau menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan
prestasinya untuk memecahkan masalahnya, sebaliknya siswa yang motivasinya
lemah tampak acuh tak acuh dan mudah putus asa, perhatian tidak tertuju pada
pelajaran, suka menganggu kelas, dan sering meninggalkan kelas sehingga banyak
mengalami kesulitan belajar.
Untuk mengetahui adanya motivasi yang ada pada siswa kita harus
mengetahui hal-hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa antara lain:
36
Wina sanjaya “ kurikulum Dan Pembelajaran” PT.Kencana, h.259
22
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral,
kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan. Timbulnya cita-cita juga dibarengi
oleh perkembangan kepribadian. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan
hadiah atau juga hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan
kemudian kemauan menjadi cita-cita.
b. Kemampuan siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau
kecakapan mencapainya. Dan dapat dikatakan juga bahwa kemampuan akan
memperkuat motivasi anak untuk melakukan tugas-tugas perkembangan.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi
motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit akan mengganggu perhatian
belajar. Sebaliknya siswa yang sehat akan mudah memusatkan perhatian.
d. Kondisi lingkungan
Dengan lingkungan yang aman, tentram, tertib dan indah, maka semangat
dan motivasi belajar mudah diperkuat.
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Pembelajaran yang masih berkembang jiwa raganya. Lingkungan yang
masih bertambah baik berkat dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus
bagi pembelajaran.
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa antara lain:37
Membina disiplin dalam tiap kesempatan
Membina belajar tertib pergaulan
Membina belajar tettib lingkungan sekolah
Mendidik cinta belajar
Oleh karena iti guru perlu memelihara motivasi siswa dan semua yang
berkaitan dengan motivasi, seperti kebutuhan, keinginan dan lai-lain.
37
Dimyati, Mudjiono “Belajar dan Pembelajaran”, h.97
23
Cara menumbuhkan motivasi belajar yaitu;
a. Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya, banyak
siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka /nilai yang baik.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi
c. Saingan/kompetisi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong belajar siswa, baik persaingan individual maupun persaingan
kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
d. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui aka nada ulangan
e. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan akan mendorong siswa untuk lebih
giat belajar.
f. Pujian
Pujian ini adalah bentuk yang positif dan sekaligus merupakan motivasi
yang baik.
g. Hukuman
Hukuman sebagai bentuk yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat
dan bijak bisa menjadi alat motivasi.
h. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk
belajar.
i. Minat
Proses belajar itu akan berjalan lancar kalau disertai dengan minat.
j. Tujuan yang diakui
Tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat
motivasi yang sangat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai,
24
karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk
belajar.38
Disamping bentuk-bentuk motivasi sebagaimana diuraikan di atas, tentu
masih banyak bentuk dan cara yang bisa dimanfaatkan, hanya yang penting bagi
guru adanya macam-macam motivasi itu dapat dikembangkan dan diarahkan
untuk dapat memberikan motivasi dan hasil belajar yang baik.
D. Hasil Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian tentang “Penerapan Model Pembelajaran Card Sort dengan
pendekatan Contektual Teaching and Learning (CTL)” penelitian ini dilakukan
oleh Aina Mulyana dengan hasil metode ini dianggap cocok dengan tingkat
perkembangan siswa SMP. Hal ini karena model pembelajaran Card Sort selain
mengandung unsur pembelajaran juga mengandung unsur permainan yang disukai
siswa. Dengan demikian penerapan model pembelajaran Card Sort dalam
pembelajaran PKN diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam
penguasaan konsep atau materi pembelajaran khususnya, bahkan diharapkan
mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya.
2. Penelitian dilakukan oleh Aminah, hasil penelitian menunjukan bahwa
penerapan strategi card sort ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas
V11 A pada pelajaran aqidah akhlak, hal ini dapat diketahui dengan adanya
peningkatan semangat mereka dan dan antusias disbanding dengnan yang tidak
memakai metode card sort.
3. Penelitian dilakukan oleh khoirunnisa dengan hasil penelitian bahwa dalam
pembelajaran mufrodat dengan menggunakan metode card sort mempunyai
dampak yang positif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa, sehingga siswa
termotivasi dalam belajar.
38
Sardiman “Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar” h.92
25
E. Kerangka berfikir
Pendidikan islam adalah suatu system kependidikan yang mencakup
seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah. Dalam proses
belajar mengajar seorang guru terkadang sulit menentukan metode pembelajaran
apa yang sesuai dengan metode pembelajaran ataupun materi pembelajaran, dan
perlu mempertimbngkan metode apa yang cocok digunakan dan diterapkan pada
siswa. Metode pembelajaran banyak jenisnya seperti metode ceramah, metode
diskusi, metode tanya jawab, metode sosiodrama, metode card sort dan lain-lain.
Metode Card Sort adalah memilah dan memilih kartu. Ini merupakan
kegiatan kolaboratif yang bias digunakan untuk mengajarkan konsep,
penggolongan sifat, fakta tentang suatu objek, atau mengulangi informasi.Gerakan
fisik yang diutamakan dapat membantu untuk memberi energy kepada kelas yang
telah letih.
Kegiatan belajar mengajar disekolah yang menggunakan metode
pembelajaran card sort dengan metode lainnya sangat jauh berbeda dan guru
dapat melihatnya dari efektif atau tidaknya suatu metode pembelajaran digunakan
pada materi pembelajaran
Dalam strategi pembelajaran aktif card sort ini guru berperan sebagai
motivator dan fasilitator yang membantu agar proses belajar bukan merupakan
transfer pengetahuan dari guru ke siswa melainkan suatu kegiatan yang
memungkinkan siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh siswa, serta siswa dituntut bekerja untuk mencari
pasangan yang sesuai dengan kelompoknya dalam pembelajaran dengan
menggunakan strategi pembelajaran aktif card sort strategi pembelajaran aktif
card sort dipilih karena kita menyadari bahwa didalam pembelajaran kelas yang
kurang produktif dalam pembelajaran sehari-hari kelas selalu diisi dengan
ceramah sementara siswa dituntut menerima dan menghafal, maka dengan strategi
ini dapat menciptakan ruang kelas yang didalamnya siswa menjadi aktif, bukan
hanya pasif. Dalam penelitian ini difokuskan kearah tersebut dengan melakukan
proses pembelajaran dengan strategi pembelajaran aktif card sort. Strategi ini bisa
digunakan sebagai strategi alternatif yang dirasa lebih memahami karakteristik
26
siswa. Karakteristik yang dimaksud disini adalah bahwa siswa menyukai belajar
sambil bermain, maksudnya dalam proses belajar mengajar, guru harus bisa
membuat siswa merasa tertarik dan senang terhadap materi yang disampaikan
sehingga nantinya tujuan pembelajaran dapat dicapai. Dengan menggunakan
strategi pembelajaran aktif card sort diharapkan dapat meningkatkan motivasi
siswa dalam memahami pokok bahasan, sehinga mampu mengaktifkan siswa
dalam proses pembelajaran. Suasana yang ada di kelas akan menjadi menarik
sehingga pembelajaran tidak monoton hanya dari guru dan siswa tidak mengalami
kebosanan.
F. Hipotesis Penelitian
a. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan metode card sort
terhadap motivasi belajar siswa (Ha).
b. Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan antara penerapan metode card
sort terhadap motivasi belajar siswa (Ho).
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di MTs Al-Bahri Jatinegara Jakarta Timur dengan
alasan bahwa responden di sekolah tersebut mudah dijangkau oleh peneliti untuk
mendapatkan data.
Waktu penelitian dilaksanakan selama 3 bulan terhitung dari bulan
Februari hingga April 2013
B. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional, dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini tergolong dalam jenis
korelasional, karena berusaha mencari hubungan antara variable penelitian.
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Adapun variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel
bebas dan variabel terikat. Card Sort merupakan variabel bebas atau variabel (X),
sedangkan Motivasi adalah variabel terikat atau variabel (Y).
Untuk mempermudah pembahasan penelitian ini dibuat tabel berikut :
Tabel 1
GambaranVariabel dan kisi-kisi Penelitian
Variabel Aspek Indikator No. Butir
1. 1. Card
Sort
1. 1. Ciri 1. Potongan-potongan kartu 1, 2,4,5
14,16
1. 2. Berfikir/ mengungkapkan
daya ingat
7,19, 20
2. 3. Bermain sambil belajar 6, 11
3. 4. Memberikan semangat ,10, 18,21
4. 5. Semua siswa terlibat dalam
aktifitas
8,17
28
2. 2. prosedur 1. 1. Berkelompok 10, 15
2. 2. Bekerjasama 9
3. 3. Mencari pasangan yang cocok
dengan kartu yang di pegang
3a, 13
4. 4. Mempresentasikan sesuai
materi
12, 22
2.
Motivasi
Intrinsik
1. Kebutuhan
1. Keinginan belajar
1, 7, 12,13,14
18
2.Peningkatan
pengetahuan
2. Senang mengikuti pelajaran 3, 6, 8, 11,
15,19,20
3. Cita-cita
3. Selalu menyelesaikan tugas 5, 9, 17
5. Meningkatkan pengetahuan 2, 4,10,16,
21,22
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang
mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut untuk itu
sampel yang diambil harus benar-benar mewakili.1Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 1 MTs.Al-Bahri Kebon Nanas yang berjumlah 40 siswa.
Semua populasi dijadikan sampel seluruhnya, karena populasi kurang dari seratus.
Teknik sampling yang digunakan adalah propotional total sampling, sehingga
seluruh siswa memperoleh kesempatan yang sama.
1Sugiyono” MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R & D”, ( Bandung: PT.Alfabeta,
2009), h.80-81
29
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data ini menggunakan teknik :
1. Observasi
Peneliti lanngsung mengamati objek penelitian keadaan gedung, sarana
dan prasarana, struktur organisasi dan kegiatan belajar mengajar di MTs Al-Bahri
Jatinegara Jakarta Timur.
2. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal yang ia ketahui. Peneliti memberikan pertanyaan dan pernyataan secara
tertulis kepada responden untuk dijawab menggunakan skala likert.
E. Teknik Pengolahan Data
Untuk pengolahan data dalam penelitian ini ditempuh melalui langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan
data atau setelah data terkumpul. Data yang diperoleh berupa daftar pertanyaan,
pada kegiatan ini peneliti memeriksa data dengan cara mengumpulkan /
menjumlahkan dan melakukan koreksi pada hasil kuesioner. Langkah pertama
yang perlu dilakukan adalah memeriksa kembali kuesioner dengan maksud
mengecek, apakah semua koesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk
sebelumnya.
2. Tabulating (penyusunan data)
Tabulating (Penyusunan data) merupakan pengorganisasian data
sedemikian rupa agar dengan muda dapat dijumlah, disusun, dan ditata untuk
disajikan dan dianalisis. Pada tahap ini data yang sudah lengkap ditabulasi
kemudian diklasifikasikan ke dalam masing-masing variabel kemudian
30
dimasukkan di tabel sehingga mempermudah dalam menganalisa dan pembahasan
selanjutnya.
3. Scoring
Skor adalah hasil pekerjaan menskor yang diperoleh dengan
menjumlahkan angka-angka bagi setiap soal tes yang dijawab betul oleh siswa.
Untuk menentukan skor masing-masing responden, semua pertanyaan dan
pernyataan setiap itemnya dengan bobot nilai setiap jawaban sebagai berikut:
Tabel 2
Skor Item AlternatifJawabanResponden
Positif (+) Negatif ( - )
Jawaban Skor Jawaban Skor
Sangat setuju 4 Sangat setuju 1
Setuju 3 Setuju 2
Tidak setuju 2 Tidak setuju 3
Sangat tidak setuju 1 Sangat tidak setuju 4
Untuk mengetahui korelasi antara variabel X (motivasi belajar) dengan
variabel Y (Card Sort) maka dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik
analisis produk moment. Adapun rumusnya sebagai berikut:
2222 ..
.
yyNxxN
yxxyN
Keterangan :
rXY : Angkaindekskorelasi “r” Product Moment
n : Number of Cases (jumlahsiswaditeliti)
∑XY : Jumlahhasilperkalianskor X dan Y
∑X : Jumlah skor X
∑Y : Jumlah skor Y
31
F. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dengan lengkap tahap berikutnya adalah tahap
Analisis data dilakukan dengan menggunakan deskriptif prosentase sebagai
berikut:
P = F x 100
N
P: Presentase
F: Frekuensi
N: Number of case (banyaknya responden)
G. Interpretasi Data
Untuk melakukan perhitungan, maka interpretasi data dilakukan melalui
dua cara:
1. Interpretasi kasar atau sederhana, yaitu dengan mencocokkan perhitungan
dengan angka indeks korelasi "r" product moment, seperti di bawah ini :
Tabel 3
Tabel Interpretasi Nilai “r”
“r” disini adalah tanda untuk rumus produk moment
Besarnya “r” Produk Moment Interpretasi
0,00 – 0,20 Antara variable X dan Y memang
terdapat korelasi, akan tetapi itu sangat
lemah atau rendah sehingga korelasi
itu diabaikan (dianggap tidak ada
korelasi antara variable X dan Y)
0,20 – 0,40 Antara variable X dan Y terdapat
korelasi yang lemah atau rendah
0,40 – 0,70 Antara variable X dan Y terdapat
korelasi yang sedang atau cukup
0,70 – 0,90 Antara variable X dan Y
terdapatkorelasi yang kuatatau tinggi
32
0,90 – 1,00 Antara variable X dan Y terdapat
korelasi yang kuat atau sangat tinggi
2. Interpretasi dengan menggunakan table nilai “r” Produk Moment (rt), dengan
langkah terlebih dahulu merumuskan hipotesa kerja/ alternative (Ha) dan hipotesa
nihil (Ho) kemudian mencari derajat bebasnya (df atau db) dengan rumusan:
Df = N - nr
Keterangan :Df = Degrees of freedom
N = Number of causes
Nr = Banyaknya variable yang dikorelasikan
Dengan diperolehnya dfatau db maka dapat dicari besarnya “r” yang
tercantum dalam tabel nilai “r” produk moment taraf signifikansi 5%. Jika ro
sama dengan atau lebih besar dari pada rt maka Ha disetujui atau terbukti
kebenarannya. Jika sebaliknya maka Ho tidak disetujui atau tidak terbukti
kebenarannya.
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Kondisi Riil Objek Penelitian
1. Latar Belakang Berdirinya MTs Al-Bahri
Yayasan Pendidikan Islam Al-Bahri berdiri diatas tanah seluas 336m2,
yang semula merupakan tanah wakaf dari milik H. Samtari bin H.Mai’in,
penyerahan tanah wakaf kepada pihak yayasan dilaksanakan pada tanggal 23
januari 1978 dengan diketahui oleh lurah cipinang cempedak, penandatanganan
serah terima tanah wakaf tersebut dilakukan oleh H.Samtari bin H. Mai’in sebagai
pihak yang menerima penyerahan, sementara itu luas bangunannya 235m2, untuk
ruang belajar ukuran 6x7 terdiri atas kelas. Yayasan Pendidikan Islam Al-Bahri
mengelola pendidikan islam mulai Madrasah Tsanawiyah sebanyak 112 orang
anak berdasar data 2011-2012.
Sebagai bentuk tanggung jawab kepada masyarakat, maka MTs Al Bahri
mengambil bagian untuk mencerdaskan kehidupan mereka. Hal ini ditindaklanjuti
dengan cara mengurus perizinan terhadap Departemen Agama Tingkat Kota
Jakarta Timur dengan diberikannya Nomor Statistik Sekolah : 121375009.
Kemudian terjadi penyesuaian dengan Nomor Statistik yang baru yaitu :
121231750019.
Dengan berbekal surat izin ini, maka mulailah penerimaan siswa baru dibuka.
Meskipun grafik siswa/inya naik turun karena kondisinya yang terus berubah,
MTs Al Bahri tidak pernah surut untuk mengabdi. Dan Alhamdulillah sampai
dengan sekarang jumlah siswa/inya telah mencapai 135 orang, sehingga selama 2
tahun berurut-turut, 2009 dan 2010 MTs Al Bahri telah diberi kepercayaan untuk
menjadi penyelenggara Ujian Negara yang berhasil meluluskan siswanya 100 %.
Seriring dengan perkembangan jaman, MTs Al Bahri juga melengkapai
fasilitasnya dengan beberapa perlengkapan teknologi seperti komputer dan laptop
agar dapat mengakses berbagai macam kemajuan yang terjadi.
34
DASAR HUKUM
1. Surat Izin penyelenggaraan Pendidikan dari Depag
2. NPSN dari Diknas
3. Akte Yayasan Al Bahri
2. Visi Misi MTs Al-Bahri
VISI Mts Al-Bahri adalah Sekolah yang memiliki lingkungan belajar
yang aman, nyaman, dan menggairahkan sehingga siswa dapat belajar dan
mengembangkan potensi secara optimal serta penuh kepedulian terhadap sesama.
Misi MTs Al-Bahri sebagai berikut:
1. Menciptakan lingkungan yang menyenangkan, menantang, dan
menggairahkan;
2. Menciptakan suasana saling bekerjasama antarwarga sekolah;
3. Mengembangkan disiplin siswa;
4. Memanfaatkan potensi sekolah agar dapat memberikan hasil terbaik bagi
siswa;
5. Mengefektifkan waktu belajar.
3. Profil MTs Al-Bahri
1 . Nama Madrasah : MTs Al-Bahri
2. Nama Kepala Sekolah : Ubaidillah Ali S.Pdi
3. Nomor Statistik : 212317230009 (lama)
(No. Kd. 09,02/4/pp.00/253/2007 )
121231750019 ( baru )
( No. Kd. 09.02/4/pp.00/253/2007 )
4. Status Madrasah : Swasta
5. Status Akreditasi : Dikui / B
6. Alamat : D.I. Panjaitan Kav. 24
Kelurahan : Cipinang Cimpedak
Kecamatan : Jatinegara
Kotamadya : jakarta timur
35
Provinsi : DKI Jakarta
Telp/ Hp : 0218572027
Kode Pos :13340
7. Tahun Didirikan dan beroprasi : 1986
8. Status tanah 8. Status tanah :Sertifikat Wakaf (No. 267/Wakaf/1992
a. Luas Tanah :330M2
b. Luas Bangunan :280 M2
Tabel 4
Jumlah Bangunan Dan Fasilitas Belajar
NO JENIS FASILITAS JUMLAH
1 Ruang Kelas 6
2 Ruang Kepala Sekolah 1
3 Ruang Guru 1
4 Ruang Tata usaha 1
5 Laboratorium:
a. Komputer 1
b. Fisika
C. Biologi
d. Kimia
e. Bahasa
6 Perpustakaan 1
7 Ruang Keterampilan
8 Ruang Kesenian
9 Ruang Bp/ Bk 1
10 Ruang UKS
11 Ruang Serba Guna 1
12 Musholla/ Masjid 1
13 Rumah Dinas
36
14 Kantin 1
15 Asrama
16 WC Guru 1
17 WC Murid 1
Tabel 5
Sarana Dan Prasarana
No Jenis Fasilitas Jumlah
1 Mesin Tik 1
2 Komputer Kantor 2
3 Komputer Siswa 11
4 Printer 2
5 Scan Nilai 1
6 Audio Visual 1
7 Mesin Fax 1
8 Meja Guru 3
9 Meja Tu 2
10 Meja Siswa 150
11 Filling Kabinet 2
12 LCD/OHP 1
13 Ac 1
Tabel 6
Sarana Olah Raga
NO JenisOlahRaga Jumlah
1 Lapangan Volley 1
2 Lapangan Futsal 1
3 Lapangan Badminton 1
4 Tenis Meja 1
37
Tabel 7
Sarana Ibadah
NO Jenis Fasilitas Ukuran Luas (M2)
1 Masjid 1032 M2
2 Tempat Wudhu 35 M2
3 Mukena 3 Buah
4 Sajadah 3Buah
5 Karpet 75 Buah
Tabel 8
Keadaan Guru MTs Al-Bahri
No Nama Guru Pendidikan
Terakhir
Jabatan
1 Ubaidillah Ali S.Pd.I S1 Kepala
Sekolah
2 Abdul Gofur D11 Guru
3 Ade Hikmah Mulyani D11 Guru
4 Cacih Nurhayati D111 Guru
5 Imam Mahdi, SAg S1 Guru
6 Iyat Solihat D11 Guru
7 Nadiyat D111 Guru
8 Nurul Husnah, SPd.I S1 Guru
9 Sopiah Hadi Hidayat SPd.I S1 Guru
10 Tansuroni ,S.Ag S1 Guru
11 Tuti Irawati D11 Guru
12 Wiwiek Robiatul Adawiyah D11 Guru
13 Arief Rahmat Akbar S.Ag S1 Guru
14 Deden Suryana D2 Guru
15 Dori Jauhari Besar, S.T S1 Guru
16 Faticha Kurnialillah,S.Sos S1 Guru
38
17 Helmiyah ,Mpd.I S2 Guru
18 Jaeloni Veoleta, S.T S1 Guru
19 Luqman Muhammad, A,Ma D2 Guru
20 Muhamad Lutfi D2 Guru
Tabel 9
Keadaan Siswa MTs Al-Bahri Tahun Pelajaran 2011-2012
NO Kelas Jumlah
1 1A 20
2 1B 20
3 11A 28
4 11B 23
5 111A 27
6 111B 25
Jumlah 112
B. Deskripsi Data
Hasil penelitian yang penulis perolah dengan cara menyebarkan angket
kepada 40 siswa, 20 siswa kelas 1A dan 20 siswa kelas 1B MTs Al-Bahri
Jatinegara Jakarta Timur, kemudian diolah dengan langkah- langkah sebagai
berikut:
1. Menghitung jumlah responden
2. Periksa angket
Sebelum dianalisis dan diinterpresentsikan, data yang terkumpul
diperiksa dan dicek terlebih dahulu jawaban-jawaban yang lengkap dan tidak
lengkap dengan tujuan diperoleh data-data yang valid dan dapat dipertanggung
jawabkan.
3. Mencari frekuensi jawaban dengan cara menjumlahkan jawaban
4. Tabulasi
Mentabulasikan hasil-hasil jawaban responden dalam daftar tabulasi
yang telah dipersiapkan. Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah.
39
Setelah penulis memberikan angket kepada siswa, maka penulis
mendapatkan data sebagai berikut:
1. Pengaruh Metode Card Sort
Terkait erat dengan penerapan metode Card Sort di kelas ada beberapa
temuan yang bisa di deskripsikan sebagai berikut:
Tabel 10
Siswa senang belajar fiqih dengan metode kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
21
15
4
0
52,5%
37,5%
10%
0
Jumlah 40 100%
Dari table di atas dapat diketahui bahwa mayoritaas siswa sangat senang
belajar dengan metode kartu, hal ini dikarenakan belajar dengan kartu-kartu dapat
mengaktifkan suasana kelas jadi hidup sehingga membuat mereka tidak
mengantuk.
Tabel 11
Siswa lebih faham jika guru fiqih menjelaskan materi menggunakan metode
kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
15
22
3
0
37,5%
55%
7,5%
0
Jumlah 40 100%
40
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa menyatakan lebih
faham jika guru menjelaskan materi menggunakan metode kartu. Hal ini
dikarenakan belajar dengan kartu-kartu perhatian mereka tertuju pada penjelasan
guru dan belajar jadi mudah difahami.
Tabel 12
Siswa senang belajar dengan berkeliling mencari pasangan kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
7
14
16
3
17,5%
35%
40%
7,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui sebagian siswa senang belajar dengan
berkeliling mencari pasangan kartu. Hal ini dikarenakan metode card sort dapat
membuat suasana belajar menyenangkan.
Tabel 13
Dengan metode kartu dapat menambah kreatifitas siswa dalam belajar
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
15
22
2
1
37,5%
55%
5%
2,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui mayoritas siswa setuju dengan hal diatas.
Hal ini dikarenakan metode card sort dapat memudahkan siswa dalam belajar
sehingga menambah kreatifitas mereka dalam belajar.
41
Tabel 14
Penggunaan metode kartu yang diberikan dalam pembelajaran sangat
bermanfaat bagi siswa
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
18
20
1
1
45%
50%
2,5%
2,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa setuju dengan hal
tersebut, hal ini dikarenakan metode card sort yang diberikan dalam pembelajaran
memberikan pengaruh yang positif terhadap siswa, sehingga mereka dapat
merasakan manfaatnya ketika belajar.
Tabel 15
Belajar fiqih menggunakan permainan kartu sangat menyenangkan bagi
siswa
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
16
21
3
0
40%
52,5%
7,5%
0
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui mayoritas siswa senang belajar dengan
permainan kartu. Hal ini terlihat dari antusias dan semangat mereka dalam belajar
ketika guru meberikan pembelajaran dengan metode card sort dengan tehnik
belajar seraya bermain.
42
Tabel 16
Pembelajaran fiqih dengan metode kartu memudahkan siswa dalam
mengingat materi
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
25
12
3
0
62,5%
30%
7,5%
0
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui sebagian besar siswa senang belajar
dengan metode kartu hal ini dikarenakan tujuan pembelajaran dengan metode
kartu untuk mengungkapkan daya ingat siswa terhadap materi pelajaran yang
telah dipelajari siswa.
Tabel 17
Siswa ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar dengan permainan
kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
8
26
4
2
20%
65%
10%
5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui sebagian besar siswa menyatakan setuju.
Hal ini dikarenakan metode card sort merupakan pembelajaran aktif, dimana
peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua poses pembelajaran, mereka
terlibat langsung dalam pembelajaran.
43
Tabel 18
Siswa senang bekerjasama dengan teman dalam pembelajaran fiqih melalui
permainan kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
17
19
4
0
42,5%
47,5%
10%
0
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa senang
bekarjasama dengan teman dalam pembelajaran melalui permaianan kartu, yang
menyatakan sangat setuju. Hal ini dikarenakan belajar dengan metode card sort
dapat menumbuhkan rasa kebersamaan diantara diri siswa.
Tabel 19
Belajar fiqih dengan berkelompok memudahkan siswa mengingat materi
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
19
21
0
0
47,5%
52,5%
0
0
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa semua siswa menyatakan belajar
dengan berkelompok memudahkan mereka dalam mengingat materi. Hal ini
dikarenakan metode card sort salah satu cara belajar dengan berkelompok, agar
terciptanya saling tukar pendapat diantara siswa, sehingga menambah
pengetahuan mereka
44
Tabel 20
Belajar sambil bermain sangat menyenangkan bagi siswa
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
9
22
6
3
22,5%
55%
15%
7,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siwa senang belajar
sambil bermain, hal ini dikarenakan metode card sort merupakan metode aktif dan
membuat siswa akan merasakan suasa kelas menyanangkan sehingga hasil belajar
dapat dimaksimalkan
Tabel 21
Siswa senang mempresentasikan pelajaran bersama teman-teman
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
12
26
1
1
30%
65%
2,5%
2,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa senang
mempresentasikan pelajaran bersama teman-teman. Hal ini dikarenakan belajar
dengan metode card sort dapat mengungkapkan daya ingat siswa terhadap materi
yang telah dipelajari.
Tabel 22
Siswa tidak suka belajar fiqih dengan berkeliling mencari pasangan kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju 5 12,5%
45
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
12
13
10
30%
32,5%
25%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui ada sebagian siswa tidak suka belajar
dengan berkeliling mencari pasangan kartu. Oleh karena itu untuk menarik siswa
agar menyukai permainan card sort dengan cara belajar sambil berkeliling
mencari pasangan kartu yang cocok, maka harus dibuat sedemikian menarik
permainan tersebut.
Tabel 23
Siswa bosan belajar dengan metode kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
1
4
21
14
2,5%
10%
52,5%
35%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya beberapa siswa yang
merasa bosan belajar dengan metode kartu, untuk mengatasi hal teersebut maka
guru harus kreatif dengan membuat kartu-kartu tersebut sedemikian menarik,
sehingga siswa selalu merasa senang belajar dengan metode card sort.
Tabel 24
Siswa malas belajar dengan berkelompok
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
0
0
24
-
-
60%
46
d. Sangat tidak setuju 16 40%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa tidak ada siswa yang malas
belajar dengan berkelompok, hal ini dikarenakan belajar dengan metode card sort
dapat menimbulkan rasa kebersamaan diantara mereka ketika mereka harus
mengerjakan tugas secara bersama-sama.
Tabel 25
Menurut siswa belajar menggunakan kartu-kartu tidak menyenangkan
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
1
3
19
17
2,5%
7,5%
47,5%
42,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya beberapa siswa yang tidak
senang belajar menggunakan kartu-kartu. Untuk mengatasi hal tersebut, maka
kartu-kartu tersebut harus dibuat guru sedemikian menarik agar proses belajar
mengajar jadi lebih menyenangkan.
Tabel 26
Siswa enggan berpendapat jika belajar mennggunakan metode kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
5
7
17
11
12,5%
17,5%
42,5%
27,5%
Jumlah 40 100%
47
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa siswa yang enggan
berpendapat jika belajar menggunakan metode kartu, oleh karena itu guru harus
berupaya membuat suassana belajar menyenangkan dengan metode card sort dan
memberikan motivasi agar siswa lebih percaya diri dalam mengungkapkan apa
yang ada didalam fikirannya.
Tabel 27
Siswa jadi malas belajar fikih jika menggunakan metode kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
1
1
22
16
2,5%
2,5%
55%
40%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya 2 siswa yan g malas belajar
fikih jika menggunakan metode kartu, dalam hal ini guru harus lebih kreatif dalam
menggunakan kartu-kartu disaat proses pembelajaran, agar semua siswa senang
belajar dengan metode card sort.
Tabel 28
Siswa merasa belajar jadi sulit jika menggunakan metode kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2
6
22
10
5%
15%
55%
25%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui hanya beberapa siswa saja yang merasa
belajar jadi sulit jika menggunakan metode kartu, maka dalam hal ini kartu-kartu
48
tersebut harus dibuat kata kunci, agar memudahkan siswa dalam proses
pembelajaran.
Tabel 29
Siswa tidak faham jika guru fiqih menjelaskan dengan metode kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2
2
21
15
5%
5%
52,5%
37,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui hanya beberapa siswa saja yang tidak
faham jika guru fiqih menjelaskan dengan metode kartu dan sebagian besar siswa
faham, hal ini dikarenakan metode kartu dapat memudahkan siswa dalam belajar.
Tabel 30
Belajar dengan metode kartu tidak bermanfaat bagi siswa
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
1
2
20
17
2,5%
5%
50%
42,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa menyatakan
tidak, , hal ini dikarenakan metode card sort yang digunakan dalam pembelajaran
dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap siswa, sehingga mereka dapat
merasakan manfaatnya ketika belajar.
49
Tabel 31
Siswa tidak suka mempresentasikan pelajaran
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
3
2
16
19
7,5%
5%
40%
47,55
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa siswa yang
tidaksuka mempresentasikan pelajaran. oleh karena itu guru harus bisa berusaha
memberikan respon positif dacaya diri siswa, sehingga siswa dapat berani tampl
kedepan untuk mempresentasikan pelajaran yang telah mereka pelajari.
2. Motivasi belajar siswa
Terkait dengan motivasi belajar siswa, ada beberapa temuan yang bisa
dideskripsikan sebagai berikut:
Tabel 32
Pembelajaran dengan metode kartu dapat membuat siswa termotivasi dalam
belajar
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
19
17
3
1
47,5%
42,5%
7,5%
2,5%
jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa setuju dengan hal
di atas, hal ini dikarenakan pembelajaran dengan metode kartu dapat membuat
50
siswa termotivasi dalam belajar, dan terlihat dari semangat yang mereka tunjukan
ketika pelajaran sedang berlangsung, sementara yang tidak setuju.
Tabel 33
Siswa berani tampil kedepan kelas untuk menyampaikan sesuatu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
15
20
3
2
37,5%
50%
7,5%
5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa berani tampil
kedepan kelas untuk menyampaikan sesuatu, hal ini dikarenakan adanya motivasi
dalam diri siswa sehingga mereka dapat mengungkapkan apa yang ada di dalam
fikirannya .
Tabel 34
Saya termasuk siswa yang aktif dalam belajar
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
18
20
2
0
45%
50%
5%
0
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruh siswa aktif dalam
belajar, hal ini dikarenakan belajar adalah suatu kebutuhan sehingga muncullah
rasa keinginan belajar dalam diri siswa.
51
Tabel 35
Siswa akan berani bertanya kepada guru jika ada materi yang belum
difahami
Pilihan Frekuensi Persentase
e. Sangat setuju
f. Setuju
g. Tidak setuju
h. Sangat tidak setuju
11
22
5
2
27,5%
55%
12,5%
5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa berani
bertanya kepada guru jika ada materi yang belum difahami, hal ini dikarenakan
ada motivasi dalam dirinya sehingga mendorong keingintahuan mereka dengan
hal yang belum mereka ketahui.
moti
Tabel 36
Siswa berusaha mengerjakan tugas dari guru meskipun tugas itu sangat sulit
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
14
22
4
0
35%
55%
10%
0
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa berusaha
mengerjakan tugas dari guru meskipun tugas itu sangat sulit, hal ini dikarenakan
motivasi yang timbul dari diri individu sendiri tanpa ada paksaan dan dorongan
dari orang lain, tetapi atas kemauan sendiri dan mengerjakan tugas yang sulit
merupakan tantangan yang harus dihadapi.
52
Tabel 37
Siswa menyukai pengarahan dari guru tentang metode kartu
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
16
20
4
0
40%
50%
10%
0
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa menyukai
pengarahan dari guru tentang metode kartu, hal ini dikarenakan metode card sort
dapat memberikan motivaasi belajar kepada siswa, ini terlihat dari wajah mereka
yang serius mendengarkan penjelasan guru tentang metode kartu.
Tabel 38
Siswa selalu mengulang pelajaran dirumah
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
15
20
3
2
37,5%
50%
7,5%
5
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwasebagian siswa selalu mengulang
pelajaran dirumah, hal ini dikarenakan mereka senang dengan metode kartu
sehingga membuat mereka termotivasi untuk giat belajar dirumah, karna dengan
mengulang pelajaran dirumah akan memberikan hasil yang baik ketika ujian.
53
Tabel 39
Siswa selalu bersemangat belajar walaupun jumlah bahan pelajarannya
banyak
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
13
17
7
3
32,5%
42,5%
17,5%
7,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian siswa selalu
bersemangat belajar walaupun jumlah bahan pelajarannya banyak, dengan belajar
dapat meningkatkan pengetahuan dan sangat berguna untuk masa yang akan
ddatang.
Tabel 40
Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
17
20
3
0
42,5%
50%
7,5%
0
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa selalu
mengerjakan tugas yang diberikan guru, hal ini dikarenakan adanya rasa tanggung
jawab dalam dirinya motivasi keinginan belajar .
Tabel 41
Siswa termotivasi dari pelajaran yang sulit
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju 13 32,5%
54
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
14
7
6
35%
17,5%
15%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa termotivasi dari
pelajaran yang sulit, hal ini dikarenakan rasa keinginan belajar yang positif,
bahwa semua mata pelajaran sangat berarti, karena bagi mereka ini merupakan
suatu tantangan yang dapat mengukur pemahaman mereka terhadap pelajaran.
Tabel 42
Siswa selalu bersemangat pelajaran apapun
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
14
22
3
1
35%
55%
7,5%
2,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui mayoritas siswa selalu bersemangat
pelajaran apapun, hal ini dikarenakan adanya motivasi keinginan belajar yang
positif, bahwa semua mata pelajaran yang dipelajari sekarang akan dibutuhkan
dan sangat berguna kini dan mendatang.
Tabel 43
Siswa merasa semua pelajaran sangat berarti
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
11
22
5
2
27,5%
55%
12,5%
5%
55
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui ssebagian besar siswa merasa semua
pelajaran sangat berarti,hal ini dikarenakan kebermaknaan belajar yang difahami
siswa sangat diperlukan dalam memotivasi mereka sendiri.
Tabel 44
Siswa malas untuk mengulang pelajaran dirumah
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2
3
17
18
5%
7,5%
42,5%
45%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya beberapa siswa saja yang
malas untuk mengulang pelajaran dirumah, dan sebagian besar tidak karena
mereka ingin giat belajar supaya mendapat hasil yang baik.
Tabel 45
Siswa tidak bersemangat belajar jika pelajarannya sulit
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2
4
17
17
5%
10%
42,5%
42,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mayoritas siswa tidak setuju
dengan pernyataan di atas, hal ini dikarenakan siswa akan tetap bersemangat
belajar meskipun pelajarannya sulit.
56
Tabel 46
Siswa merasa semua pelajaran biasa saja
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
10
15
16
9
25%
37,5%
40%
22,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa sebagian siswa merasa semua
pelajaran biasa saja. Untuk menjadikan siswa senang dalam pelajaran maka
dibutuhkan strategi yang dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa.
Tabel 46
Siswa tidak berani bertanya kepada guru jika ada pelajaran yang belum
difahami
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
3
4
19
14
7,5%
10%
47,5%
35%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui beberapa siswa tidak berani bertanya
kepada guru jika ada pertanyaan yang belum difahami, dan sebagian besar siswa
akan berani berani bartanya kepada guru jika ada pelajaran yang belum difahami,
hal ini didasari motivasi rasa keingin tahuan untuk meningkatkan pengetahuan
mereka terhadap pelajaran yang baru.
.
57
Tabel 47
Siswa malas mengerjakan tugas yang diberikan guru
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
1
2
17
20
2,5%
5%
42,5%
50%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat ketahui bahwa hanya beberapa siswa malas
mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan mayoritas siswa tidak malas
mengerjakan tugas yang diberikan guru karena mereka ingin mendapat nilai yang
tinggi dan ini sangat diperlukan balam memotivasi mereka sendiri.
Tabel 48
Siswa bosan belajar pelajaran yang banyak
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2
3
18
17
5%
7,5%
45%
42,5%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa siswa bosan belajar
pelajaran yang sulit, hal ini dimungkinkan kondisi mereka sedang lelah, dan
mayoritas siswa menyatakan tidak setuju dengan pernyataan di atas, hal ini
dikarenakan mereka senang dengan metode yang diajarkan sehingga tidak bosan
belajar meskipun pelajarannya banyak.
58
Tabel 49
Siswa tidak menyukai metode yang diajarkan guru
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2
4
16
18
5%
10%
40%
45%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hanya beberapa siswa yang tidak
menyukai metode yang diajarkan guru, hal ini dikarenakan mereka kurang
memahami metode tersebut, dan dan mayoritas siswa menyukai, karena mereka
sudah faham dengan metode tersebut.
Tabel 50
Siswa selalu datang terlambat kesekolah
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
1
2
17
20
2,5%
5%
42,5%
50%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa aa beberapa siswa selalu datang
terlambat, hal ini dikarenakan mereka bangun kasiangan, dan yang menyatakan
tidak setuju, karena mereka selalu bangun pagi sehingga tidak terlambat datang
kesekolah.
Tabel 51
Siswa tidak harus mendapat nilai yang tinggi
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
4
4
10%
10%
59
c. Siswa Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
20
12
50%
30%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa ada beberapa siswa tidak harus
mendapat nilai yang tinggi, hal ini dikarenakan mereka tidak menginginkan nilai
yang tinggi, dan yang menyatakan tidak setuju, karena mereka mengharapkan
nilai yang tinggi
Tabel 52
Siswa akan menyontek teman sewaktu ujian
Pilihan Frekuensi Persentase
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
0
1
19
20
0
2,5%
47,5%
50%
Jumlah 40 100%
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa hampir seluruh siswa tidak setuju
dengan pernyataan di atas, karena adanya rasa tanggung jawab sehingga
memotivasi mereka mereka untuk berlaku jujur pada diri sendiri.
C. Analisa Data
Dari hasil deskripsi angket yang penulis analisis dapat diketahui pengaruh
metode card sort terhadap motivasi belajar siswa sebagai berikut:
Tabel 53
NILAI KORELASI ANTARA VARIABEL X DAN VARIABEL Y
NO
Responden
X Y
X2
Y2
xy
1 71 75 5041 5625 5325
2 76 68 5776 4624 5168
60
3 73 77 5329 5929 5621
4 64 75 4096 5625 4800
5 73 77 5329 5929 5621
6 78 78 6084 6084 6084
7 75 76 5625 5776 5700
8 71 73 5041 5329 5183
9 68 72 4624 5184 4896
10 74 70 5476 4900 5180
11 70 70 4900 4900 4900
12 70 59 4900 3481 4130
13 75 82 5625 6724 6150
14 73 70 5184 4900 5040
15 57 72 3249 5184 4104
16 76 74 5776 5476 5624
17 77 73 5929 5329 5621
18 82 77 6724 5929 6314
19 68 77 4624 5929 5236
20 75 78 5625 6084 5850
21 63 78 3969 6084 4914
22 76 81 5776 6561 6156
23 57 51 3249 2601 2907
24 64 55 4096 3025 3520
25 69 72 4761 5184 4968
26 69 71 4761 5041 4899
27 68 71 4624 5041 4828
28 77 79 5929 6241 6083
61
29 69 70 4761 4900 4830
30 80 77 6400 5929 6160
31 73 80 5329 6400 5840
32 74 80 5476 6400 5920
33 75 56 5625 3136 4200
34 69 73 4761 5329 6037
35 70 54 4900 2116 3780
36 80 75 6400 5625 6000
37 61 60 3721 3600 3660
38 62 50 3844 2500 3100
39 64 48 4096 2304 3072
40 57 53 3249 2809 3021
N=40 2823 2807 200684 199767 200442
Untuk membuktikan apakah ada atau tidak terdapat korelasi antara
variabel card sort dengan motivasi belajar siswa penulis menggunakan rumus
product moment.
Dari tabel korelasi diperoleh angka-angka yang diperlukan untuk
perhitungan indeks korelasi antara variabel x dan variabel y yaitu:
N = 40
∑X =2823
∑Y = 2807
∑XY =200442
∑X2
=200684
∑Y2
=199767
Rumus:
62
rxy =
2222 ..
.
yyNxxN
yxxyN
rxy =
222807199767.40.2823200684.40
)2807)(2823()200442.40(
rxy =
)78232097990680).(79693298027360(
79241618017680
rxy =
)167471).(58031(
93519
rxy =
5014.98582
93518
rxy = 0,94
D. Interpretasi Data
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka interpretasi data dalam perhitungan
ini adalah:
1. Besarnya Indeks korelasi produk moment 0,94 yang berkisar antara 0,90-1,00,
hal ini menunjukkan bahwa antara variable X dan Y terdapat korelasi yang kuat
atau sangat tinggi.
2. Adapun kriteria pengajuannya adalah jika r hitung lebih besar dari pada r tabel,
maka Ha diterima, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari pada r tabel, maka Ha
ditolak dan Ho diterima.
Kemudian penulis mencari derajar bebasnya (df)
df = N –nr
= 40 – 2
= 38
Diketahui df sebesar 38, untuk mengetahui taraf signifikan 5% dan 1%
maka diambil nilai yang paling mendekati pada angka 38 yakni 40
Pada taraf signifikan 5% rt =0,304. Pada taraf signifikan 1% rt = 0,393 ternyata
rxy lebih besar daripada harga r tabel baik pada taraf signifikan 5% maupun pada
tarap 1%. Dengan demikian hipotesa nihil (H0) ditolak berarti terdapat hubungan
63
atau korelasi yang signifikan antara pengaruh metode card sort dengan motivasi
belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut di atas, terdapat hubungan yang kuat
atau sangat tinggi antara pengaruh metode card sort terhadap motivasi belajar
siswa MTs kelas 1A dan 1B Kebon Nanas Jakarta Timur diterima. Seorang siswa
lebih bertambah motivasi belajarnya setelah menggunakan metode card sort.
Dengan demikian dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa metode card sort
berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa.
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis membahas, melakukan penelitian, menganalisis hasil-hasil
penelitian sebagaimana yang telah direncanakan, maka dalam pembahasan bab
terakhir ini penulis akan memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara metode card sort terhadap motivasi
belajar siswa, hal ini dapat dibuktikan dengan angka hasil produk moment.
2. Penarapan metode card sort dalam pembelajaran fikih di MTs.Al-Bahri dapat
dikatakan berhasil , hal ini dapat dilihat dan diamati dari kondisi belajar, dan
hasil perhitungan angket
3. Motivasi belajar siswa kelas 1A dan 1B Mts. Al-Bahri dalam pembelajaran
Fikih setelah diterapkannya metode card sort dapat dikatakan sangat baik.
B. Saran- saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, perlu kiranya penulis
memberikan sumbangan pemikiran berupa saran-saran bagi semua pihak
terhadap keberhasilan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran sebagai berikut:
1. Guru harus lebih terampil dalam membuat perencanaan dan pemilihan strategi
yang digunakan. Penggunaan strategi yang tepat akan sangat berpengaruh pada
penciptaan suasana pembelajaran yang efektif dan efisien serta membuat anak
didik senang dan bergairah dalam belajar
2. Pemodifikasian sistem belajar sudah menjadi keharusan untuk menemukan
metode belajar yang dapat menarik minat seseorang pada bidang fikih sehingga
cara yang digunakan tidak statis dan bersifat tradisional terus-menerus.
3. Hendaknya metode card sort dapat dipergunakan pada semua bidang studi baik
bidang studi umum maupun agama.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Drs, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Bandung: PT Armico
Daradjat, Zakiah. Dr, dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Jakarta: Bumi
Aksara, 1996
Daradjat, Zakiah. Dr, dkk, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Jakarta: PT.
Bumi Aksara, 2008
Dimyati, Dr, Mudjiono, Drs, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT. Rineka
Cipta, Kerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2009
Djamarah, Syaiful, bahri, Guru dan Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2010
Fathurrohman, Pupuh. Prof, Sutikno, M.Sobri. M.Pd, Strategi Belajar Mengajar,
Bandung: PT.Refika Aditama, 2007
Hamalik, Oemar, Dr, Kurikulumdan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara
Hj.Zurizal, Dr & Aminuddin, M.Ag, Fikih Ibadah, Jakarta: Lembaga Penelitian
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008
http://istikuma.wordpress.com/2009/08/03/strategi-pembelajaran-active-leaning
Kamus Basar B.Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Balai
Pustaka
Munadi, Yudhi. M Ag, Hamid, Farida. Dra, M.Pd, Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan, FITK Uin Syarif Hidayatullah
Jakarta, 2010
Ramayulis, Prof. Dr, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2008
Ramayulis, Prof. Dr, Metodologi Pendidkan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia,
2005
Sabri, M.Alisuf, Drs, Pengantar Psikologi Umum & Perkembanngan, PT.
Pedoman Ilmu Jaya
Sanjaya, Wina, Prof. Dr. H. M.Pd, Kurikulum dan Pembelajaran (KTSP), Jakarta:
Kencana 2010
Sanjaya, Wina, Prof. Dr. H. M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010
Santrock, John W, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Kencana 2010
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2011
Silberman, Mel, Active Learning 101 Strategi Pembelajaran Aktif, Jakarta:
Pustaka Insani Madani, 2009
Sugiono. Prof. Dr, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D, Bandung:
PT.Alfabeta, 2009
Sukmadinata, Nana, Syaodih. Prof. Dr, Landasan Psikologi Proses Pendidikan,
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung, PT.
Remaja Rosdakarya, 2010
Syam, Muhammad, Noor, Filsafat Kependidikan dan Dasar Filsafat kependidikan
pancasila, Surabaya-Indonesia: PT.Usaha Nasional, 1986
Undang- undang Guru & Dosen, Bandung: Fokusindo Mandiri, 2012
62
Petunjuk Pengisian Angket
Nama :……………………..
Kelas :………………………..
1. Bacalah terlebih dahulu sebelum menjawab
2. Berilah tanda (√) pada setiap pertanyaan dengan memilih salah satu
diantaranya:
Ss : Sangat setuju
S : Setuju
Ts : Tidak setuju
Sts : Sangat tidak setuju
3. Jawaban tidak mempengaruhi nilai
4. Sselamat mengerjakan
A. Pengaruh Metode Card Sort
no Pertanyaan ss s ts sts
1 Saya senang bila dalam pembelajaran fiqih guru
menggunakan metode kartu
2 Saya lebih faham jika guru fiqih menjelaskan materi
menggunakan metode kartru
3 Saya senang belajar fiqih dengan berkeliling mencari
pasangan kartu-kartu
4 Dengan metode kartu dapat menambah kreatifitas saya
dalam belajar fiqih
5 Penggunaan metode kartu yang diberikan dalam
pembelajaran fiqih sangat bermanfaat bagi saya
6 Bagi saya belajar fiqih menggunakan permainan kartu
sangat menyenangkan
7 Pembelajaran dengan menggunakan metode kartu
memudahkan saya dalam mengingat materi fiqih
8 Saya ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar
dengan permainan kartu
63
9 Saya senang bekerjasama dengan teman dalam
pembelajaran melalui permainan kartu
10. Belajar berkelompok memudahkan saya memahami
materi
11. Belajar sambil bermain sangat menyenangkan
12. Saya senang mempresentasikan pelajaran bersama
teman-teman
13. Saya tidak suka belajar fiqih dengan berkeliling mencari
pasangan kartu-kartu
14. Saya bosan belajar fiqih menggunakan metode kartu
15. Saya malas belajar berkelompok
16. Menurut saya belajar menggunakan kartu-kartu tidak
menyenamgkan
17. Saya enggan berpendapat jika belajar menggunakan
metode kartu
18. Saya jadi malas belajar fiqih dengan metode kartu
19. Saya merasa belajar lebih sulit jika menggunakan metode
kartu
20. Saya tidak faham jika guru fiqih menjelaskan dengan
metode kartu
21. Belajar dengan metode kartu tidak bermanfaat bagi saya
22. Saya tidak suka mempresentasikan pelajaran
B. Motivasi Belajar
N0. Pertanyaan
s ss ts sts
1 Pembelajaran dengan metode kartu dapat membuat saya
termotivasi dalam belajar
2 Saya berani tampil kedepan kelas untuk menyampaikan
sesuatu
3 Saya termasuk siswa yang aktif dalam belajar
4 Saya akan berani bertanya kepada guru fiqih jika ada
penjelasan materi yang tidak saya fahami
5 Saya berusaha mengerjakan tugas dari guru meskipun
tugas itu sangat sulit
64
6 Saya menyukai pengarahan dari guru fiqih
7 Saya selalu mengulang pelajaran di rumah
8 Saya selalu bersemangat belajar walaupun jumlah bahan
pelajarannya banyak
9 Saya selalu mengerjakan tugas yang diberikan guru
10 Saya termotivasi dari pelajaran yang sulit
11 Saya selalu bersemangat belajar pelajaran apapun
12 Saya merasa semua pelajaran sangat berarti
13 Saya malas untuk mengulang pelajaran di rumah
14. Saya tidak bersemangat belajar jika pelajarannya sulit
15. Saya merasa semua pelajaran biasa saja
16. Saya tidak berani bertanya kepada guru jika ada pelajaran
yang belum di fahami
17. Saya malas mengerjakan tugas yang diberikan guru
18. Saya bosan belajar pelajaran yang banyak
19. Saya tidak menyukai metode yang diajarkan guru
20. Saya selalu dating terlambat kesekolah
21. Saya tidak harus mendapat nilai yang tinggi
22. Saya akan menyontek sewaktu ujian
Tabel 52
Hasil Skor Angket Pengaruh Metode Card Sort
NO Nomer Pertanyaan JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 1 3 4 3 2 4 3 3 4 4 71
2 3 4 2 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 3 76
3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 73
4 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 4 1 3 4 3 2 3 1 1 4 4 64
5 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 73
6 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 1 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 78
7 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 75
8 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 4 4 71
9 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 68
10 4 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 74
11 4 4 4 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 70
12 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 1 4 1 3 4 3 1 3 4 4 3 4 70
13 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 75
14 3 3 2 1 4 3 4 1 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 72
15 4 4 3 3 4 2 2 1 3 4 3 4 4 3 3 1 2 1 2 1 2 1 57
16 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 4 4 1 4 4 4 4 4 76
17 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 4 3 4 1 4 4 4 4 4 77
18 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 82
19 3 3 1 3 4 4 4 3 2 3 1 3 4 3 4 3 2 4 3 4 3 3 68
20 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 75
21 4 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 63
22 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 76
23 2 2 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 57
24 4 3 2 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 1 3 3 3 3 1 3 1 3 64
25 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
26 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
27 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 68
28 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 77
29 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
30 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 84
31 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 73
32 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 74
33 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 4 3 3 75
34 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69
35 2 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 70
36 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 80
37 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3 3 2 61
38 2 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 4 3 2 4 3 3 3 3 1 62
39 3 2 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 64
40 2 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 1 3 3 3 3 1 57
Tabel 53
Hasil Skor Angket Motivasi Belajar Siswa
NO Nomer Pertanyaan JML
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 2 4 75
2 4 1 3 1 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 1 1 3 4 3 4 3 4 68
3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 77
4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 75
5 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 77
6 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 78
7 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 76
8 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 73
9 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 3 4 3 1 3 3 72
10 3 4 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 70
11 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 4 4 4 4 1 4 70
12 4 3 2 1 3 2 3 1 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 59
13 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 82
14 4 3 4 3 4 3 1 3 4 3 4 1 3 4 1 2 3 4 4 4 4 4 70
15 4 3 3 3 4 2 3 3 4 1 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 72
16 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 74
17 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 73
18 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 77
19 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 77
20 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 78
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 3 4 3 4 78
22 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 81
23 2 2 4 2 2 3 4 2 3 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 55
24 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 55
25 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72
26 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 71
27 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 71
28 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 79
29 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 70
30 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 77
31 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 801
32 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 80
33 3 3 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 4 2 2 2 1 2 1 2 3 2 56
34 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 73
35 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 1 2 1 2 1 2 3 2 3 54
36 3 3 3 1 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 75
37 2 1 3 1 3 3 3 2 3 1 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 1 3 50
38 1 3 3 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 1 4 3 2 3 50
39 3 2 3 1 3 3 3 1 3 2 1 3 3 2 1 3 3 2 1 3 1 3 48
40 2 3 3 3 3 3 2 1 3 1 3 1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 53
ffi. ulN JAKARTA!n uEm FITK: waea w '. ,, t, H Juanda No gs Ceulat lS4t2 tndanesl
, FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082Tgl. Terbit : t waret ZO1O
No. Revisi: : 01
SURAT PERMOHONAN tztN PENELIT|,AN
Nomor: Un.01/F.1/KM.01 .3t. . . ..12012Lamp. . Outline/proposal
Hal : Permohonan lzin penelitian
Kepada Yth.
Kepala MTs.Al-BahriDiTernpat
Assalam u' al a i ku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
: Iis Amelia
: 80901 1000042
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3 Mahasiswa yang bersangkutan
Jakarta, 15 April 20i2
Nama
NIM
Jurusan . Pendidikan Agama Islam(pal)
Semester :VlllJuCul Skripsi : "Pengaruh lr'Ictede Card Sorf Tcrhadap Niotrvasi Belajar Siswa',
adalah benar nrahasiswa/i Fakirltas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yangseciang meny,.isun skripsi, dan akan rnengaciakan peneiitian (riset) diinstansi/sekolahim ad rasah yang saucjai"a pimpin.
Untuk itu kami mohcn Sar-idara dapat mengizinkan rnahasiswa tersebutmelaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian cjan kerja sama Saudara, karni ucapkan terima kasih.
Wassal am u' a I a i ku m vtr. w b
ikan Agama Islarn
rm, lvl.Ag680307 199803'1 002
DAFT AR RIWAYAT HIDUP
Iis Amelia
Jakarta, 26 Mei 1986
Perempuan
Islam
Jl.Tegal Amba Rt 007/ 013 Duren Sawit Jakarla
Timur
Sofyan
Nurhasanah
1. SDN Kadujajar sumedang
2, MTs Fadlurrahman Bekasi
3. M.A Ponpes Ummul Quro Bogor
Nama
Tempat Tanggal Lahair
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Nama Orang Tua
Ayah
Ibu
Pendidikan
WRYAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL.BAF|RI
MTs AL-BAHRIJalan D.l. Panjaitan Kav.24 Jatinegara Jakarta - Timur 13340
Telp. (021 ) 819 141 5 I Bs7 2027
NO.012 /MTs.AB /tV /2012
Saya yang bertandatangan dibawah ini,
Nama
NIP
Jabatan
: Ubaidillah,S.Ag
: 150 395 837
: Kepala Sekolah MTs Al Bahri
Dengan ini Menerangkan bahwa,
Nama : Iis Amelia
NIM : 80901 1000042
Nama tersebut adalah benar telah melakukan Penelitian di MTs Al Bahri Jatinegara JakartaTimur
Demikianlah surat Keterangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk dapat dipergunakansebagaimana mestinya.
Jakarta,25 April2012Kepala MTs At Bahri
. 150 395 837
\
DAFTAR REFERENSI
PBNGARUH METODE CARD SORT TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
SISWA (STUDI FIKIH KELAS I MTs Al-Bahri)
No Referensi Bab Footnot Halaman Paraf
I Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikandengan Pendekatan Baruo (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya" 20 I 0)
I
l1
il
I
4
24
I
27
135$t
2 Undang-Undang Guru & Dosen,(Bandung: Fokusindo Mandiri, 2Al2)
2
J
2 &52
56 *J Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan,(Jakarta: Kencana, 201 0)
I 4
6
147
135 Otf
4 Mel Silberman, Active Learning, (Jakarta:Pr"rstaka Insani Maddani, 2009\
1
ll5
11
r57
t57-{
5 Pnpuh Fathurrohman, Sobry sutikno,Strategi Belajar Mengajar, Bandung: (PT,Ref'rka Aditama, 2007)
I
llll
7
I
20
30
19
l5
19
t9
6 WinaSanjaya, Kurikulum danPembelajaran KTSP, (Jakarta: Kencana,201 0)
1l
8
32
256
2s9 47 H.Rarnayulis, Ilmu Pendidikan Islam edisi
Revisi, (Jakarta: Kalam Mulia, 2008)1l
ll2
6
184
184 48 Kamus Besar B.Indonesia Departemen
Pendidikan dan Kebudavaan. Balai Pustakall J 580 q+i
9 Zakiah Daradjat, dkk. MetodologiPengajaran Agama Islam, (Jakarta: PT.Burni Aksara)
ll 5
rf10 Abu Ahmadi, Metodik Khusus Pendidikan
Agama, (Bandung: PT. Armico)ll 7 152 sl
lt Mohammad Noor Syam, i;'isafatKepenclidikan & Dasar FilsafatKependidikan Pancasila, (Surabaya-Indonesia: PT. Usaha Nasional, 1986)
il 8 24
qt2 Rrunayulis, Metodologi Pendidikan Agarna
Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005)ll I
/.J
233-292
It7 U,l
l3 Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak ll 10.12, 394 w
F'
Mengetahui
Dosen Pembimbing
ClMn^-'Fauzdn. NI.A
NIP : 197 61107200701 1013
DR
dik dalam Interaksi Edukatif. (Jakarla:neka Cipta, 2010)
l5\
14 Yudhi Munadi dan Farida Hamid, Paikem,FITK UIN Syarir Hidayatullah (Jakarta,201 0)
il 13&r7 78
4l5 :i/i stikuma.wordpress . coml 20 09 l0 8/03 /strat
egi-pembel ai aran-active-leanin g11 t6
s\16 Dedi Wahyudi
(htpp/podoluhur.bloespot.com)1l r9
o,lt7 Sadirman A.M, Interaksi & Motivasi
Belajar Mmengajar, (Jakarta: Pt.RajaGrafindo Persada)
ll 2t
28
30
34
IJ
85
86
92
18 Oemar Hamalik, Kurikulum danPembelaiarar-r, Bumi Aksara
il 22 106 sl9 Zakiah Daladjat, Metode Khusus
Pengajaran Agama Islam, (Jakarta,PT.Bumi Aksara, 2008)
ll 25 r40fil
20 M.Alisuf Sabri, Pengantar PsikologiUmum & Perkembangan ,PT.PedomanIlmu Jaya
II 26 129
${21 John W.Santrock, Psikologi Pendidikan,
(Jakarta:Kencana 20 I 0)l1 27 510 q
22 Nana Syaodih Sukmadinata, LandasanPsikologi Proses Pendidikan, (Bandung:PT.Remaia Rosdakarya)
11 29 62-63ul
LJ Dimyati. Mudjiono, Belajar danPenrbelajaran, (Jakarta: PT.Rineka Cipta,2009)
ll J/. 97 -1
24 Hj.Zurizal Z & Aminuddin, Fikih lbadah,(Jakarta: Lembaga Penelitian UIN SyarifHidayatul lah Jakarta, 2008)
11 35 5
sl25 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatifl
Kualitatif dan R & D (Bandung: PtAlfabeta, 2009)
ll1c{