Post on 19-Oct-2020
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN
RASIO KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS
BANK SYARIAH DENGAN PEMBIAYAAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PERIODE 2015-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
FITRIA SEPTIANI
NIM 63010150212
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
i
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA (DPK) DAN
RASIO KEUANGAN TERHADAP PROFITABILITAS
BANK SYARIAH DENGAN PEMBIAYAAN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENINGPERIODE 2015-2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh GelarSarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
FITRIA SEPTIANI
NIM 63010150212
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2019
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
iii
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
v
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
vi
PERNYATAAN KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Man jadda wajadda
(barang siapa bersungguh-sungguh pastiakan berhasil)
Harga kebaikan manusia adalah diukur menurut apa yang telah dilaksanakan
atau di perbuatnya ( Ali Bin Abi Thalib)
Khoirunnas anfauhum linnas (HR. Bukhari Muslim)
(sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagimanusia lainnya)
viii
PERSEMBAHAN
Untuk Kedua orang tuaku Bapak Khaeroni dan Ibu Wakini yang
selalu mendoakan dan mendukungku serta kakakku Bella dan Suroso,
Dan untuk sahabat-sahabat terbaikku Anggun, Devi dan Efa serta
teman-teman seperjuangan yang lain,
Terima kasih atas segala bentuk dukungan yang telah diberikan
kepadaku
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya kepada penulis sehingga penulis dapat dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Dan Rasio Keuangan Terhadap
Profitabilitas Bank Syariah Dengan Pembiayaan Sebagai Variabel Intervening
Periode 2015-2018” dengan lancar. Shalawat serta salam tercurah kepada
NabiMuhammad SAW , Keluarga, dan Seluruh pengikutnya di akhir zaman.
Skripsi ini di ajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk memeperoleh
gelar strata satu jurusan Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.Ucapan terimakasih penulis di ucapkan kepada semua pihak yang telah
memberikan pengarahan, bimbingan dan bantuan dalam berbagai bentuk. Ucapan
terimakasih terutama penulis kami sampaikan kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin.M.Ag selaku rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr.Anton Bawono, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam.
3. Bapak Ari Setyawan,MM selaku ketuaprogram studi S1 Perbankan Syariah.
4. Bapak Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Seluruh staf dan karyawan IAIN Salatiga dan Segenap Dosen S1 perbankan
Syariah.
x
6. Kedua orang tuatercinta Bapak Khaeroni dan Ibu Wakini yang telah
mendoakan, memberikan dukungan moril maupun materiil kepada penulis.
7. Kakak Bella dan Suroso serta keluarga yang telah senantiasa memberikan
dukungan ,semangat dan motivasi sehingga penulis mampu berjuang utnuk
menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat terkasih (Anggun, Devi dan Efa) dan teman-teman lain
yang selalu menemani dalam suka dan duka selama menempuh pendidikan
di IAIN Salatiga.
9. Teman-teman KKN Posko Limbangan Purworejo.
10. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan.Oleh karena itu dengan penuh kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak.
Salatiga, 08 Agustus 2019
Fitria Septiani
NIM63010150212
xi
ABSTRAK
Septiani, Fitria. 2019. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Dan Rasio Keuangan
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Dengan Pembiayaan Sebagai
Variabel Intervening Periode 2015-2018 Skripsi, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam
Negeri Salatiga. Pembimbing :Dr. Nafis Irkhami, M.Ag., M.A.
Kinerja dari bank syariah dapat dilihat dari berbagai aspek seperti terlihat
dari laporan keuangan.Pada laporan keuangan terdapat analisis rasio yang berguna
untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan diantaranya rasio
profitabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Dana Pihak
Ketiga (DPK) dan Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan
Pembiayaan sebagai variabel Intervening periode 2015-2018.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum
Syariah yang berjumlah 14 bank Syariah. Sampel yang digunakan sebagai objek
dalam penelitian ini sejumlah 11 Bank Syariah. Metode pengumpulan data
dilakukan dengan mengeksplorasi laporan-laporan keuangan dari bank berupa
laporan tahunan yang bersumber dari web masing-masing. Teknik analisis data
yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan uji analysis path. Pengolahan data
dalam penelitian ini menggunakan alat bantu IBM SPSS Statistics 25.
Berdasarkan hasil dari analisis jalur menunjukan bahwa variabel DPK dan
CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, variabel FDR
berpengaruh negatif dan signifikan terhada profitabilitas, pembiayaan tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas, variabel DPK berpengaruh positif tehadap
pembiayaan, variabel CAR pengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan,
variabel FDR tidak berpengaruh terhadap pembiayaan,variabel pembiayaan tidak
mampu memediasi pengaruh DPK, CAR dan FDR terhadap profitabilitas.
Kata Kunci:Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing
to Deposit Ratio (FDR), profitabilitas dan pembiayaan
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................................. ii
PENGESAHAN .......................................................... Error! Bookmark not defined.
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................................ v
PERNYATAAN KESEDIAAN DIPUBLIKASIKAN ................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 7
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................ 8
D. Kegunaan Penelitian ........................................................................................... 9
xiii
E. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................... 12
A. Telaah Pustaka .................................................................................................. 12
B. Kerangka Teori ................................................................................................. 15
1. Agency Theory (Teori Agen) ........................................................................ 15
2. Signaling Theory (Teori Sinyal) ................................................................... 17
3. Profitabilitas .................................................................................................. 18
4. Dana Pihak Ketiga (DPK) ............................................................................ 20
5. Capital Adequacy Ratio (CAR) .................................................................... 21
6. Financing to Deposit Ratio (FDR) ............................................................... 23
7. Pembiayaan ................................................................................................... 25
C. Kerangka Penelitian ......................................................................................... 27
D. Hipotesis ........................................................................................................... 29
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 39
A. Jenis Penelitian ................................................................................................. 39
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 39
C. Populasi dan Sampel ........................................................................................ 39
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 42
E. Skala Pengukuran ............................................................................................. 43
F. Definisi Konsep dan Operasional ..................................................................... 43
xiv
G. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 45
H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................... 46
BAB IV ANALISIS DATA ........................................................................................ 54
A. Deskripsi Obyek Penelitian .............................................................................. 54
B. Analisis Data .................................................................................................... 54
1. Uji Statistik Deskriptif .................................................................................. 54
2. Uji Asumsi Klasik......................................................................................... 56
3. Uji Hipotesis ................................................................................................. 61
4. Uji Path Analysis .......................................................................................... 67
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................... 88
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 88
B. Saran ................................................................................................................. 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research GAP .................................................................................... 13
Tabel 2.2 Skala Prediksi Kesehatan Bank ......................................................... 23
Tabel 2.3Kriteria Penilaian FDR ........................................................................ 25
Tabel 3.1Daftar Sampel Bank Umum Syariah ................................................... 39
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................................. 52
Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 55
Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ........................................................................ 57
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 58
Tabel 4.5Hasil Uji Normalitas............................................................................ 60
Tabel 4.6 Hasil Uji F .......................................................................................... 61
Tabel 4.7 Hasil Uji T persamaan 1 .................................................................... 62
Tabel 4.8 Hasil Uji Tpersamaan 2 ...................................................................... 64
Tabel 4.9 Hasil Uji Determinan ......................................................................... 66
Tabel 4.10 HasilUji PathPersamaan 1 ............................................................... 67
Tabel 4.11Hasil Analisis Regresi Persamaan 1 .................................................. 69
Tabel 4.12 Hasil Uji Path Persamaan 2 .............................................................. 71
xvi
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Persamaan 2 ................................................. 72
Tabel 4.14Hasil Uji Hipotesis ............................................................................ 83
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ...................................................................... 29
Gambar 4.1.3 Model Analisis Jalur Path ......................................................... 74
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Konsultasi
Lampiran 2.Data Bank
Lampiran 3.Hasil Uji Statistik Deskriptif
Lampiran 4.Hasil Uji Asumsi Klasik
Lampiran 5.Hasil Uji Hipotesis
Lampiran 6.Hasil Uji Analisis Path
Lampiran 7.Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai
fungsi dalam perantara keuangan yang diantaranya menyalurkan dana dari
pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana (Ismail,
2010). Dana yang dimiliki perbankan berasal dari dana bank itu sendiri
(modal sendiri), dana dari masyarakat dan dana pinjaman. Perbankan juga
dibebani suatu misi dalam perekonomian Indonesia. Misi tersebut diantaranya
adalah meningkatkan taraf hidup rakyat banyak dengan menyalurkan dana
kepada masyarakat dalam bentuk kredit agar daya beli atau usaha masyarakat
dapat meningkat, sehingga akan meningkatkan pembangunan ekonomi
Indonesia (Ramadhan, 2013).
Perbankan di Indonesia dalam melaksanakan usahanya mengenal sistem
ganda (dual banking system). Sistem tersebut diantaranya adalah sistem
konvensional dan berdasarkan prinsip syariah (Pasal 1, ayat 3 UU No 10
Tahun 1998). Kedua sistem perbankan tersebut terdapat perbedaan yang
mendasar, yaitu terutama adanya larangan bunga dalam perbankan syariah.
Sedangkan pada perbankan konvensional menganut sistem bunga. Sistem
kedua bank tersebut berjalan dengan sistem yang dianut secara masing-
masing.
2
Menurut Nasution (2003) dalam Wibowo dan Saychu (2013) yang
membedakan antara manajemen bank syariah dengan bank umum
(konvensional) adalah terletak pada pembiayaan dan pemberian balas jasa
yang diterima oleh bank dan investor. Balas jasa yang diberikan atau diterima
pada bank umum berupa bunga (interest loan atau deposit) dalam prosentase
pasti. Jadi tidak peduli kondisi dari peminjam dana (borrowers) apakah masih
mampu ataukah tidak dalam melunasi hutang sehingga hal ini akan
membebani bagi pihak borrowers. Sementara pada bank syariah, hanya
memberi dan menerima balas jasa berdasarkan perjanjian (akad) bagi hasil.
Bank syari’ah akan memperoleh keuntungan berupa bagi hasil dari proyek
yang dibiayai oleh bank tersebut. Apabila proyeknya mandek, maka akan
dicarikan solusi. Keuntungan atau laba pada bank syariah dapat di lihat
melalui profitabilitas bank tersebut, dengan menggunakan rasio profitabilitas
kita dapat mengukur besarnya keuntungan yangg diperoleh bank dan
seberapa besat tingkat kinerja bank. Apabila kinerja bank baik maka akan
berpengaruh langsung terhadap laba yang diperoleh yaitu dengan naiknya
laba, namun apabila kinerja bank buruk maka laba yang diperoleh akan turun
(Riyadi dan Yulianto, 2014:467).
Seiring dengan kemajuan zaman yang semakin modern, begitu pula
perkembangan perbankan syariah di Indonesia dituntut untuk tetap
eksis.Melihat umur Bank Syariah yang tergolong muda, maka masih banyak
tantangan yang perlu dihadapi. Tantangan ke depan yang dihadapi Bank
Syariah salah satunya kemampuan bersaing Bank Syariah dengan Bank
3
Konvensional. Pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia masih kecil
dibandingkan dengan negara lain meskipun mayoritas warga negara di
Indonesia adalah seorang muslim, tetapi pertumbuhannya tidak signifikan.
Pangsa pasar di negara Indonesia pada tahun ini mencapai 5% saja.Hal ini
dapat memperlambat daya saing Bank Syariah dan lembaga keuangan
Syariah.Padahal Bank Syariah dan lembaga keuangan Syariah harus berperan
dalam masyarakat luas demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera
(www.okezone.com).
Kemampuan bersaing bank syariah dapat dilihat dari kinerjanya. Data
dari OJK menunjukan bahwa pertumbuhan aset perbankan syariah pada akhir
tahun 2017 terjadi kenaikan sebesar 15,95% menjadi 424.181 milyar
dibandingkan dengan periode tahun 2016 sebesar 356.504 milyar.
(www.ojk.co.id). Kinerja dari bank syariah dapat dilihat dari berbagai aspek
seperti terlihat dari laporan keuangan. Aspek tersebut di antaranya posisi
keuangan (aset, neraca, dan modal), hasil usaha perusahaaan (hasil dan
biaya), likuiditas, solvabilitas, aktivitas, rentabilitas, dan lainnya. Likuiditas
menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban
jangka pendeknya. Solvabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan
dalam menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya. Rentabilitas
menggambarkan kemampuan perusahaan mendapatkan laba, sedangkan
aktivitas menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam
menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian maupun
kegiatan lainnya (Harahap, 2013:196).
4
Profitabilitas merupakan indikator yang paling tepat untuk mengukur
kinerja suatu bank. Faktor utama yang dapat mempengaruhi tingkat
profitabilitas bank adalah pembiayaan. Dana yang dimiliki oleh bank yang
paling besar dan yang paling diandalkan dalam rangka menjalankan kegiatan
usahanya bersumber dari dana pihak ketiga atau dana dari masyarakat.
Perbankan menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) yang merupakan
simpanan pihak ketiga bukan bank dalam bentuk tabungan, giro dan
simpanan bernilai, yang selanjutnya disalurkan kembali untuk memperoleh
keuntungan, selain itu juga sebagai fungsi mediasi antara pihak yang
kelebihan dana dengan yang kekurangan dana. Salah satu bentuk penyaluran
dana perbankan adalah berupa penyaluran kredit (dalam istilah bank umum)
dan pembiayaan (dalam istilah bank syariah). Penyaluran dana pembiayaan
baik dalam bentuk kredit ataupun pembiayaan kepada masyarakat baik
individu maupun korporasi untuk berbagai peruntukan konsumsi, investasi,
modal kerja dan lain-lain selanjutnya akan berpengaruh terhadap gerak roda
sektor riil yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
(Suryani, 2011). Oleh karena itu, besarnya dana pihak ketiga yang dihimpun
oleh bank akan menentukan tingkat profitabilitas.
Selain pembiayaan dan dana pihak ketiga, rasio-rasio keuangan seperti
CAR (Capital Adequacy Ratio) dan FDR (Financing to deposit ratio) juga
merupakan faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas. Ketika bank
memiliki CAR (Capital Adequacy Ratio) yang tinggi, maka bank tersebut
memiliki modal yang cukup untuk melakukan kegiatan operasionalnya
5
termasuk didalamnya kegiatan penyaluran pembiayaan dan bank mampu
menanggung risiko yang mungkin akan timbul ketika menjalankan
kegiatannya. Dengan demikian semakin besar jumlah saldo kredit bermasalah
yang dimiliki bank, akan semakin besarjumlah dana cadangan yang harus
segera disediakan, serta semakin besar pula biaya yang harus mereka
tanggung untuk mengadakan dana cadangan itu. Sudah tentu hal ini
mempengaruhi profitabilitas usaha bank yang bersangkutan. Sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan Bank Indonesia CAR (Capital Adequacy Ratio)
yang baik yaitu 8% diharapkan bank mampu mengatasi kerugian-kerugian
yang tidak dapat dihindari sehingga bank dapat mengelola kegiatan
operasionalnya dengan efisien dan menghasilkan earnings yang semakin
tinggi, semakin kecil resiko suatu bank semakin besar keuntungan yang
diperoleh (Kuncoro, dkk dalam Nurul, dkk (2013)).
Rasio Keuangan berikutnya yang dapat mempengaruhi profitabilitas
adalah Financing to deposit ratio (FDR). Financing to deposit ratio (FDR)
merupakan rasio yang membandingkan antara dana pihak ketiga yang
diterima dengan yang disalurkan. Financing to deposit ratio (FDR)
digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam penarikan pada deposan
yang secara langsung dananya sudah disalurkan oleh bank kepada masyarakat
dengan cara kredit (Habibul Aziz, 2016). Kadek Puspa Yuliani (2015)
menyatakan bahwa suatu Lembaga keuangan dikatakan liquid apabila
Lembaga keuangan tersebut dapat memenuhi kewajiban hutang, dapat
membayar kembali deposan serta dapat memenuhi permintaan kredit yang
6
diajukan tanpa terjadi penangguhan. Dengan Financing to deposit ratio
(FDR) kita dapat mengetahui sebarapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yangdiberikan sebagai sumber liquiditasnya.
Dalam penelitian ini tingginya nilai DPK (Dana Pihak Ketiga), CAR
(Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing to deposit ratio) akan
berpengaruh pada kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank, yang tentunya
hal tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat profitabilitas yang akan
didapatkan oleh bank. Sedangkan, kegiatan usaha bank yang paling utama
dan paling besar adalah pembiayaan. Oleh karena itu, pada penelitian ini
pembiayaan dijadikan sebagai variabel intervening untuk mengetahui
pengaruh tidak langsung DPK (Dana Pihak Ketiga), CAR (Capital Adequacy
Ratio), dan FDR (Financing to deposit ratio) terhadap profitabilitas melalui
pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Variabel intervening atau variabel
perantara adalah variabel yang secara teoritis mempengarui hubungan
variabel yang sedang diteliti tetapi tidak dapat dilihat, diukur, dan
dimanipulasi (Sarwono, 2009:19).
Berdasarkan Latar Belakang tersebut penulis mengambil judul
“Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Rasio Keuangan terhadap
Profitabilitas Bank Syariah dengan Pembiayaan sebagai Variabel Intervening
periode 205-2018”
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan
pokok permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Profitabilitas
pada Bank Syariah?
2. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Profitabilitas pada Bank Syariah ?
3. Bagaimana pengaruhFinancing to deposit ratio (FDR) terhadap
Profitabilitas pada Bank Syariah ?
4. Bagaimana pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas pada Bank
Syariah?
5. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan
pada Bank Syariah ?
6. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
Pembiayaan pada Bank Syariah ?
7. Bagaimana pengaruhFinancing to deposit ratio (FDR) terhadap
Pembiayaan pada Bank Syariah ?
8. BagaimanaPembiayaan memediasipengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah ?
9. Bagaimana Pembiayaan memediasipengaruh Capital adequacy Ratio
(CAR) terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah ?
10. BagaimanaPembiayaan memediasi pengaruh Financing to deposit ratio
(FDR) terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah ?
8
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini
bertujuan untuk :
1. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah
2. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR) terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah
3. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh Financing to deposit ratio
(FDR) terhadap Profitabilitas pada Bank Syariah
4. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh Pembiayaan terhadap
Profitabilitas pada Bank Syariah
5. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah
6. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR) terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah
7. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh Financing to deposit ratio
(FDR) terhadap Pembiayaan pada Bank Syariah
8. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh
PembiayaanmemediasiDana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Profitabilitas
pada Bank Syariah
9. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruhPembiayaanmemediasi
Capital adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas pada Bank
Syariah
9
10. Menganalisis dan meneliti mengenai pengaruh Pembiayaanmemediasi
Financing to deposit ratio (FDR) terhadap Profitabilitas pada Bank
Syariah
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
1. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan dapat
mengaplikasikannya ke dalam dunia kerja. Selain itu, penelitian ini
digunakan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi.
2. Bagi Perbankan Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai pertimbangan
bagi perbankan syariah yang melakukan tanggung jawab sosialnya dengan
membuat Islamic Social Reporting yang memadai dan sesuai dengan
prinsip syariah.
3. Bagi Institusi dan peneliti selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi peneliti
selanjutnya.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan bertujuan untuk membuat sistematika laporan
penelitian dengan menggambarkan alur pemikiran dari awal hingga akhir
secara ringkas. Sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut :
10
BAB I Pendahuluan.Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah
yang mendasari diadakannya penelitian. Rumusan masalah merupakan
pertanyaan mengenai keadaan yang memerlukan jawaban penelitian. Tujuan
penelitian berisi tentang hal yang ingin dilakukan. Kegunaan penelitian
merupakan hal yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian. Sistematika
penulisan mencakup uraian singkat pembahasan materi tiap bab.
BAB II Landasan Teori. Bab ini menguraikan tentang teori yang
digunakan dan penjelasan dari Teori Keagenan, pengertian profitabilitas,
DPK (Dana Pihak Ketiga), CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing
to deposit ratio), Pembiayaan, dan berisi tentang perbedaan beberapa
penelitian terdahulu, telaah pustaka serta kerangka teori.
BAB III Metode Penelitian. Bab ini menguraikan mengenai objek yang
akan dibahas, jenis dan sumber data yang merupakan penguraian jenis data
dari variabel variabel penelitian serta dari mana sumber data berasal,
penelitian sampel berisi tentang jumlah populasi dan sampel yang digunakan
berserta metode yang dipakai dalam pengambilan sampel, variabel penelitian
dan defenisi operasional berupa variabel yang dipakai dalam penelitian
berserta penjabaran secara operasional, teknik pengumpulan data merupakan
teknik yang digunakan untuk megambil data. Metode analisis data berupa alat
analisis yang digunakan dalam penelitian.
BAB IV Analisis Data. Bab ini berisi tentang deskripsi penelitian yang
membahas mengenaigambaran penelitian. Analisis data berupa penyebaran
11
data agar lebih mudah dibaca. Pembahasan bertujuan untuk mencari makna
yang lebih mendalam dan penerapan dari hasil analisis.
BAB V Penutup. Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang
diharapkan agar dapat dijadikan pertimbangan bagi perusahaan perbankan
syariah untuk meningkatkan kinerja profitabilitasnya. Kesimpulan merupakan
sajian singkat dari analisis yang dilakukan. Saran berupa anjuran kepada
pihak yang berkepentingan terhadap analisis penelitian.
12
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Hasil penelitian dari Fitria (2017) menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga
(DPK) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Profitabilitas. Sedangkan
menurut Ariyani, dkk (2017) menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK)
tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas. Menurut Hanania (2015) Dana
Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas.
Untuk pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap pengungkapan
Profitabilitas ditemukan hasil penelitian dari Kusuma (2016) dan Fitria (2017)
yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Profitabilitas. Sedangkan menurut Niode (2016) dan
Ariyani, dkk (2017) menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR)
berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas.
Hasil penelitian dari Ningrum (2017) menunjukkan hasil FDR
berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian
Nurvarida (2017) menunjukkan hasil FDR berpengaruh negatif tidak
signifikan terhadap ROA.Lalu penelitian Suryani (2011) yang menunjukkan
hasil FDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA.
Untuk pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas ada penelitian dari
Indriani menyatakan Pembiayaan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas.
13
Ada juga penelitian dari Mukti (2016) menyatakan bahwa Pembiayaan
berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas
Telah banyak penelitian yang membahas mengenai faktor yang
mempengaruhi profitabilitas bank. Berikut research gap penelitian mengenai
pengaruh hubungan antara Pembiayaan terhadap Profitabilitas yang akan
dijelaskan padatabel 1.1 sebagai berikut :
Tabel 2.1
Research Gap
GAP Peneliti Hasil Penelitian
Isu: Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio
(FDR), Profitabilitas dan Pembiayaan
Research GAP :
Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio
(CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan
Pembiayaan sebagai Variabel Intervening
Dana Pihak Ketiga
(DPK) terhadap
Pengungkapan
Profitabilitas
Leny Nur Fitria (2017) Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap Profitabilitas
Indah Ariyani, dkk (2017) Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas
Luthfia Hanania (2015) Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap ROA
Ghufran Hasan (2014) Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh negatif
terhadap Profitabilitas
Capital Adequacy
Ratio (CAR) terhadap
Pengungkapan
Nenda Nurjanah Niode
(2016)
Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
negatif signifikan terhadap Profitabilitas
Dimas Purwaningtyas Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
14
Profitabilitas Kusuma (2016) positif dan signifikan terhadap Profitabilitas
Ningsukma dan Haqiqi
(2016)
Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak
berpengaruh terhadap ROA.
Leny Nur Fitria (2017) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
positif signifikan terhadap Profitabilitas
Asriyati (2017) Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak
berpengaruh signifikan terhadap ROA
Indah Ariyani, dkk (2017) Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak
berpengaruh terhadap Profitabilitas
Financing to Deposit
Ratio (FDR) terhadap
Pengungkapan
Profitabilitas
Anissa Ayu Ningrum
(2017)
Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
negatif signifikan terhadap profitabilitas
Suryani (2010) Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap profitabilitas
Nike Nurvarida (2017) Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
negatif signifikan terhadap ROA
Nur Afni Yunita dan Mita
Yolanda (2014)
Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap profitabilitas
Pembiayaan terhadap
Profitabilitas
Nur Abidah Mukti (2016) Pembiayaan tidak berpengaruhterhadap
Profitabilitas
Puspha Sonia, Emrinaldi
Nur DP, Enni Savitri
(2015)
Pembiayaan berpengaruh secara langsung
terhadap profitabilitas
Astiwi Indriani (2015) Pembiayaan berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas
Dana Pihak Ketiga
(DPK) terhadap
Pengungkapan
Pembiayaan
Kurniawanti (2014) Dana Pihak Ketiga (DPK) tidak berpengaruh
terhadap pembiayaan
Oktaviani (2012) Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif
terhadap pembiayaan
Arisandi (2008) Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh
15
terhadap pembiayaan
Capital Adequacy
Ratio (CAR) terhadap
Pengungkapan
Pembiayaan
Luthfia Fajriaty (2018) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
tidak signifikan terhadap pembiayaan
Purwidianti dan Putra
(2014)
Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
tidak signifikan terhadap pembiayaan
Oktaviani (2012) Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pembiayaan
Subegti (2010) Capital Adequacy Ratio (CAR)berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pembiayaan
Financing to Deposit
Ratio (FDR) terhadap
Pengungkapan
Profitabilitas
Luthfia Fajriaty (2018) Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan
Anggara (2017) Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak
berpengaruh terhadap pembiayaan
Nurhidayah (2016) Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
signifikan terhadap pembiayaan
Pembiayaan sebagai
Variabel Intervening
Ulin Nuha, Astiwi Indriani
(2016)
Pembiayaan tidak dapat memediasi variabel
CAR terhadap profitabilitas. Pembiayaan
berpengaruh
positif signifikan terhadap ROA
B. Kerangka Teori
1. Agency Theory (Teori Agen)
Jensen dan Meckling (1976) mendefinisikan agency theory sebagai
teori hubungan dimana principal agentelah mendelegasikan wewenang
kepada agen dalam mengelola usaha serta mengambil keputusan yang
16
berkaitan Agency Theory dikenal sebagai suatu hubungan kontraktual
keuangan yang melibatkan pihak pemilik dana dengan pihak pengelola
dana. Dalam penerapanya pemilik dana (principal) memberi otorisasi
terhadap managemen selaku agen (agency relationship), tetapi kemudian
terjadi perbedaan kepentingan. Kepentingan yang berbeda tersebut dapat
menyebabkan asymetri information dari agen terhadap principal
(Ardiyansyah, 2014)
Agency Theory dapat terjadi dalam lembaga keuangan Islam dalam
skema penyaluran produk pembiayaan yang berbasis bagi hasil pada
perbankan syariah. Dimana ketika salah satu mudharib sebagai pihak yang
aktif serta memiliki pengetahuan mengenai proyek investasi yang beresiko
tetapi menguntungkan namun tidak memiliki dana awal untuk membiayai
proyek tersebut dan pihak shahibul maal sebagai pemilik dana, tetapi
terdapat kepentingan dari kedua belah pihak. Misalnya saja, nasabah
sebagai pengelola dana megabaikan hubungan kontraktual dan tidak
berbuat berdasarkan kepentingan shahibul maal dengan melaporkan profit
tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Faktor penyebab Asimetri
information sendiri dapat dikategorikan menjadi faktor ekstenal dan
internal. Faktor eksternal dapat berasal dari kondisi mudharib dalam
menjelaskan akad pembiayaan berprinsip bagi hasil. Faktor dari kalangan
internal lembaga keuangan syariah yang dapat berupa kurangnya
pemahaman tentang mekanisme kerja produk pembiayaan berbagi hasil,
17
sehingga bank cenderung risk averse karena cenderung mengarah terhadap
resiko munculnya masalah keagenan. (Putri, 2016)
2. Signaling Theory (Teori Sinyal)
Berdasarkan teori sinyal, jika manager mengharapkan pertumbuhan
perusahaan dimasa depan berada pada tingkat yang tinggi mereka mencoba
memberikan sinyal kepada investor melalui laporan keuangan. Para
manager terdorong untuk memberikan sinyal bahwa dorongan para
manager memberikan sinyal adalah untuk mengharapkan profit, karena
jika investor percaya pada sinyal, harga saham akan naik dan pemegang
saham akan mendapatkan manfaat (Godfay, 2010, dalam Marlinah, 2014).
Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan
untuk memberikan informasi laporan keuangan kepada pihak eksternal.
Alasannya adalah terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak
luar. Perusahaan mempunyai informasi yang lebih banyak dari pada pihak
luar (investor dan kreditur). Untuk mengurangi asimetri informasi ini dapat
dilakukan dengan memberi sinyal pada pihak luar, salah satunya berupa
laporan keuangan yang didapat dipercaya dan akan mengurangi
ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang.
Untuk memberikan sinyal yang positif berupa laporan keuangan yang
baik pada pihak eksternal, maka perusahaan dapat memberikan informasi
mengenai modal kerja dan rasio-rasio keuangan. Pemberi informasi-
informasi ini dapat membuat pihak eksternal menjadi lebih yakin
18
mengenai laba yang disajikan oleh perusahaan dalam laporan keuangan
adalah murni berupa hasil kinerja perusahaan bukan merupakan laba yang
direkayasa oleh pihak perusahaan demi memberikan sinyal positif bagi
pihak eksternal (Lokollo dan Syahputra, 2013 dalam Marlihan, 2014).
3. Profitabilitas
Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting
adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal, disamping hal-
hal lainnya. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah
ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik,
karyawan, serta meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru.
Oleh karena itu, manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus
mampu untuk memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya
keuntungan haruslah dicapai sesuai yang diharapkan dan bukan berarti asal
untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan
rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama
rasio rentabilitas (Kasmir, 2014:196). Rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau
laba dalam suatu periode tertentu. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan yang ditunjukan dari laba
yang dihasilkan penjualan atau pendapatan investasi (Kasmir, 2014:114).
Profitabilitas adalah hasil akhir bersih yang telah dicapai manajemen
dari berbagai kebijakan dan keputusan. Tingkat efisiensi manajerial bank
19
ditentukan oleh besarnya tingkat keuntungan bersih bank. Net income atau
tingkat keuntungan bersih yang dihasilkan bank dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik faktor yang dapat dikendalikan, maupun faktor yang tidak
dapat dikendalikan. Ada dua rasio yang biasa dipakai untuk mengukur
kinerja bank, yaitu Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
ROA membandingkan antara pendapatan bersih dengan rata-rata aktiva.
Sedangkan ROE merupakan perbandingan antara pendapatan bersih
dengan rata-rata modal (Pratiwi, 2012:30). Profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua kemampuan,
dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang dan sebagainya (Harahap,2013:304). Dari
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Penggunaan seluruh atau sebagian rasio profitabilitas tergantung dari
kebijakan manajemen. Dalam praktiknya jenis-jenis rasio profitabilitas
yang dapat digunakan adalah: profit margin, return on investmentt, return
on equity, laba perlembar saham (Kasmir, 2014:199). Menurut Hery
(2015:168) biasanya penggunaan rasio profitabilitas disesuaikan dengan
tujuan dan kebutuhan perusahaan. Perusahaan dapat menggunakan rasio
profitabilitas secara keseluruhan atau hanya sebagian saja dari jenis rasio
profitabilitas yang ada.
20
Menurut Bank Indonesia, ROA merupakan rasio antara Laba
Sebelum Pajak dengan total aktiva. Untuk Bank Umum Syariah berikut
rumusnya :
ROA =
x 100%
4. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga yang diterapkan oleh Bank
Syariah secara umum meliputi 2 metode:
a. Wadi’ah (jasa penitipan) merupakan jasa penitipan yang dananya dapat
diambil sewaktu-waktu. Pada sistem Wadi’ah ini, bank tidak
berkewajiban, namun diperbolehkan, untuk memberikan bonus kepada
nesabah.
b. Mudhorobah merupakan simpanan dana nasabah di Bank Syariah
dalam kurun waktu tertentu dengan perjanjian bagi hasil keuantungan.
Keuntungan investasi dana nasabah yang dilakukan bank akan
dibagikan antara bank dan nasabah dangan perjanjian bagi hasil
tertentu.
Dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga merupakan sumber
dana terbesar yang diandalkan oleh bank yang mencapai 80%-90% dari
seluruh dana yang dikelola oleh bank. Sumber dana pihak ketiga
merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan
merupakan ukuran keberhasilan bank jika bank mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini (Kasmir, 2004). Dengan demikian
21
semakin tingginya dana yang dihimpun dari masyarakat, bank memiliki
kesempatan lebih dalam menyalurkan dananya pada aset-aset produktif
seperti penyaluran kredit/pembiayaan, penempatan dana pada bank lain,
penempatan pada surat berharga, dan kegiatan usaha lainnya. Hal tersebut
tentunya akan menambah perolehan laba yang didapat oleh bank. Maka
dari itu peningkatan dana pihak ketiga memiliki pengaruh positif terhadap
perolehan laba atau profitabilitas.
5. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Penilaian untuk menentukan kondisi suatu bank, biasanya
menggunakan alat ukur. Salah satu alat ukur yang utama yang digunakan
untuk menentukan kondisi suatu bank dikenal dengan analisis CAMEL.
Analisis ini terdiri dari berbagai aspek capital, asset, management,
earnnig, dan liquidity. Hasil masing masing aspek ini akan menghasilkan
kondisi keuangan. Penilaian pertama adalah aspek permodalan (capital)
suatu bank. Dalam aspek ini yang dinilai adalah permodalan yang dimiliki
oleh bank yang didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum
bank. Penelitian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy
Ratio) yang telah ditetapkan oleh BI perbandingan rasio CAR adalah rasio
modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (Kasmir, 2005:49).
Menurut peraturan Bank Indonesia (2008) Capital Adequacy Ratio
(CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh aktiva bank yang
mempengaruhi resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada
22
bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri disamping memperoleh
dana-dana dari luar bank seperti dana masyarakat dan pinjaman (hutang).
Pemenuhan kebutuhan Rasio Modal Minimal Bank ditentukan oleh BSI
(Bank for InternationalSetlement) sebesar 8%.
Menurut Dendawijaya (2005:121) CAR adalah rasio kinerja bank
untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki untuk menunjang aktiva
yang mengandung atau menghasilkan risiko bank. Menurut Djumingan
(2006) Capital Adequacy Ratio adalah suatu rasio yang digunakan untuk
mengukur kecukupan modal guna menutupi kemungkinan kegagalan
dalam pemberian kredit. Menurut Kasmir (2014:46), CAR adalah
perbandingan rasio tersebut antara rasio modal terhadap Aktiva
Tertimbang Menurut Resiko dan sesuai ketentuan pemerintah.
CAR=
Tabel 2.2
Skala Predikat Kesehatan Bank
No Predikat Rasio CAR
1 Sehat 8,00-9,99%
2 Cukup Sehat 7,90-8,00%
Sumber: Buku manjemen keuangan (Harmono, 2009:116)
Berdasarkan definisi dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, seperti kredit yang diberikan kepada nasabah. Karena
23
CAR berhubungan langsung dengan profitabiliats perusahaan sehingga
menjadi variabel penting yang mana semakin tinggi CAR maka akan
semakin baik modal yang dihasilkan bank untuk menutupi resiko.
Semakin tinggi CAR mencerminkan besarnya kemampuan modal
bank dalam menanggung risiko dari aktiva produktif seperti kredit,
penyertaan, surat berharga, dan tagihan pada bank lain, dimana aktiva
tersebut berpotensi menghasilkan keuntungan bagi bank. Maka dari itu
tingginya CAR juga akan disertai tingginya keuntungan bank yang berasal
dari besarnya penyaluran aktiva-aktiva produktif bank.
6. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Financing to deposit ratio (FDR) merupakan rasio yang digunakan
untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan
dengan jumlah dana masyarakat dari modal sendiri yang digunakan
(Kasmir, 2014:225). Financing to depositratio (FDR) menyatakan
seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana
yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian
kredit pada nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk
segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali
uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.
Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin
rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini
24
disebabkan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi
semakin besar. Rasio ini juga merupakan kerawanan dan kemampuan dari
suatu bank. Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa Batas aman
dari Financing to depositratio (FDR) suatu bank adalah sekitar 80%.
Namun, batas berkisar sekitar 85%-100%. (Dendawijaya, 2009:116).
Tabel 2.3
Kriteria Penilaian FDR
Peringkat 1 : 50%< LDR≤ 75% Sangat Rendah
Peringkat 2 : 75%< LDR≤ 85% Cukup Rendah
Peringkat 3 : 85%<LDR≤100% atau LDR ≤ 50% Rendah
Peringkat 4 : 100% LDR ≤ 120% Cukup Tinggi
Sumber: www.bi.go.id
Kriteria tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan
kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah kredit dapat
mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan
yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk
memberikan kredit. Semakin tinggi rasio tersebut memberi indikasi semakin
rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit
menjadi semakin besar. Menurut Riyadi dan Yulianto (2014), rumus FDR
suatu bank dapat dihitung sebagai berikut:
FDR =
x 100%
25
7. Pembiayaan
Pembiayaan/ Kredit dalam bank konvensional adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu,berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lainnya,
yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian
hasil keuntungan baik bersifat langsung maupun tidak langsung
(Dendawijaya, 2003). Dimana dalam bank syariah pembiayaan di
klasifikasikan dalam beberapa prinsip, yaitu : Prinsip jual-beli, Prinsip bagi
hasil, Prinsip sewamenyewa, dan akad pelengkap lainnya. Pembiayaan
dapat diukur dengan dengan Financing toAsset Ratio yang dapat diukur
dengan rumus :
Financing to Asset Ratio =
X 100%
Pembiayaan secara luas berarti financing atau pembelanjaan, yaitu
pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun dijalankan oleh orang lain.
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendefinisikan pendanaan
yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan, seperti bank syariah kepada
nasabah (Muhamad, 2002).
Menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah No. 06/per/M.KUKM/I/2007 tentang petunjuk teknis program
pembiayaan produktif koperasi dan usaha mikro pola syariah bahwa
pembiayaan adalah kegiataan penyediaan dana untuk investasi atau
26
kerjasama permodalan antara koperasi dengan anggota, calon anggota,
koperasi lain dan atau anggotanya yang mewajibkan penerimaan
pembiayaan itu untuk melunasi pokok pembiayaan yang diterima kepada
pihak koperasi sesuai akad dengan pembayaran sejumlah bagian hasil dari
pendapatan atau laba dari kegiatan yang dibayai atau penggunaan dana
pembiayaan tersebut.
Sedangkan menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21
Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah, pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan
itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang
atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau
bagi hasil.
Fungsi pembiayaan menurut Asiyah (2014:8) antara lain:
meningkatkan daya guna uang, meningkatkan daya guna barang,
meningkatkan peredaran uang, meningkatkan kegairahan berusaha,
stabilitas ekonomi, jembatan untuk meningkatkan pendapat nasional, serta
pembiayaan bank syariah berfungsi sebagai alat ekonomi internasional.
Adapun prinsip dasar pembiayaan pada Bank Syari’ah adalah
mempertahankan nasabah (retain customer), meningkatkan kualitas
(repeat order), mendapatkan nasabah (acquisition), mitigasi risiko (risk
mitigation) dan optimalisasi pendapatan (return optimalization) (Susilo,
2017:111).
27
C. Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini akan menjelaskan pengaruh variabel Dana
Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Financing to
deposit ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Bank Syariah dimediasi dengan
Pembiayaan.
Dalam gambar 2.1 menunjukkan variabel independen yaitu Dana Pihak
Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit
Ratio (FDR) serta variabel dependen yaitu Profitabilitas dan pembiayaan
menjadi variabel intervening dalam penelitian ini. Dapat dijelaskan bahwa
variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) dapat berpengaruh langsung terhadap
profitabilitas, namun dapat juga berpengaruh tidak langsung yaitu lewat
variabel pembiayaan terlebih dahulu baru profitabilitas. Jelas terlihat
bahwa variabel intervening (pembiayaan) dapat menjadi mediating antara
variabel Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR) dan
Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Profitabilitas.
Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan antara variabel independent dengan dependen
menjadi hubungan tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.
Variabel ini merupakan variabel penyela/antara yang terletak di antara
variabel independent dan dependen, sehingga variabel independen tidak
langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen
(Sugiyono, 2015).
28
H2
H1
H5
H4
H6
H7
Hipotesis H3
Gambar 2.1
Model Penelitian
Y = α+pYX1+ pYX2+ pYX3+ pYX4+ pYZ+e2
Keterangan :
α = Konstanta
Y = Profitabilitas
Z = Pembiayaan
X1 = DPK
X2 = CAR
X3 = FDR
e = Eror
Dana Pihak
Ketiga (DPK)
Capital Adequacy
Ratio (CAR)
Financing to
Deposit Ratio
(FDR)
Profitabilitas Pembiayaan
29
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian yang
diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat (Sujarweni, 2015:68).
Berdasarkan analisis dan penelitian terdahulu, maka hipotesis penelitian
dinyatakan sebagai berikut :
1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Profitabilitas
Sumber dana pihak ketiga merupakan sumber dana terpenting bagi
kegiatan operasi suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika
bank mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini (Kasmir, 2004).
Dana pihak ketiga merupakan salah satu sumber dana terbesar yang
diperoleh dari masyarakat. Bank dapat memanfaatkan dana pihak ketiga ini
untuk ditempatkan pada pos-pos yang menghasilkan pendapatan bagi bank,
salah satunya dalam bentuk kredit. Peningkatan dana pihak ketiga akan
mengakibatkan pertumbuhan kredit yang besar pula sehingga profitabilitas
bank akan meningkat (Sukma, 2013:8).
Dengan demikian semakin tingginya dana yang dihimpun dari
masyarakat, bank memiliki kesempatan lebih dalam menyalurkan dananya
pada aset-aset produktif seperti penyaluran kredit/pembiayaan, penempatan
dana pada bank lain, penempatan pada surat berharga, dan kegiatan usaha
lainnya. Hal tersebut tentunya akan menambah perolehan laba yang didapat
oleh bank.
Penelitian yang dilakukan oleh Luthfia Hanania (2015) menunjukan
bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan
30
terhadap Profitabilitas pada bank Syariah. Berdasarkan uraian di atas, maka
hipotesis pertama (H1) yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H1 : Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif signifikan terhadap
Profitabilitas
2. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Profitabilitas
Menurut Dendawijaya (2005:121) CAR adalah rasio kinerja bank untuk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko bank. CAR merupakan rasio
permodalan yang menunjukan kemampuan bank dalam menyediakan dana
untuk keperluan pengembangan usaha dan menanggung kemungkinan
resiko yang diakibatkan dalam operasional bank (Dendawijaya, 2005:121).
Bank yang memiliki modal yang besar akan memperoleh laba yang lebih
besar, karena modal tersebut digunakan untuk menarik kepercayaan dari
nasabah dan ketika dana yang disediakan digunakan untuk pengembangan
usaha yang diberikan kepada nasabah, usaha tersebut berkembang pesat
maka akan menghasilkan laba sehingga semakin besar modal yang
disediakan maka semakin besar profitabilitas yang diperoleh oleh bank.
Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi
bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan
kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas. Modal minimum yang cukup
perlu disediakan oleh perbankan untuk menjamin kepentingan pihak ketiga,
sehingga kontinuitas usaha dapat terjaga. Semakin tinggi rasio kecukupan
31
modal akan meningkatkan profitabilitas perbankan (Wibowo dan Syaichu,
2013).
Penelitian yang dilakukan oleh Dimas Purwaningtyas Kusuma (2016)
dan Leny Nur Fitria (2017) menunjukan bahwa Capital Adequacy Ratio
(CAR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas pada bank
Syariah. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis kedua (H2) yang
diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H2 :Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas
3. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)terhadap Profitabilitas
Financing to Deposit Ratio (FDR) menyatakan seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan
deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit pada
nasabah kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi
permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah
digunakan oleh bank untuk memberikan kredit. Semakin tinggi rasio tersebut
memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang
bersangkutan. Hal ini disebabkan jumlah dana yang diperlukan untuk
membiayai kredit menjadi semakin besar (Dendawijaya, 2009:116).
Sebaliknya semakin rendah FDR menunjukkan kurangnya efektifitas
bank dalam pembiayaan. Oleh karena itu pihak manajemen harus dapat
mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat untuk kemudian disalurkan
32
kembali dalam bentuk pembiayaan yang nantinya dapat menambah
pendapatan bank, baik dalam bentuk bonus maupun bagi hasil, yang berarti
profit bank syariah juga akan meningkat. Semakin tinggi FDR dalam batas
tertentu, maka semakin meningkat pula laba bank, dengan asumsi bank
menyalurkan dananya untuk pembiayaan yang efektif. Dengan
meningkatnya laba, maka ROA juga akan meningkat karena laba merupakan
komponen yang membentuk ROA (Mokoagow, 2015).
Penelitian yang dilakukan oleh Nur Afni Yunita dan Mita Yolanda
(2014) menunjukan bahwaFinancing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
positif terhadap Profitabilitaspada bank Syariah. Berdasarkan uraian di atas,
maka hipotesis ketiga (H3) yang diajukan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
H3 : Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas
4. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas
Berdasarkan pada Risk Bearing Theory of Profit, perusahaan dapat
mendapatkan keuntungan diatas normal, apabila jenis usahanya mempunyai
risiko yang sangat tinggi. Pembiayaan yang disalurkan oleh bank
merupakan salah satu kegiatan usaha bank yang memiliki risiko paling
besar. Menurut Kasmir (2004), Besarnya jumlah kredit atau pembiayaan
yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Dengan demikian,
pembiayaan yang disalurkan oleh bank memiliki pengaruh positif terhadap
profitabilitas bank.
33
Penelitian yang dilakukan oleh Astiwi Indriani (2015) menunjukan
bahwa Pembiayaan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas pada bank
Syariah. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis keempat (H4) yang
diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H4 : Pembiayaan berpengaruh positif terhadap Profitabilitas
5. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan
Menurut Kuncoro (2002) dalam melakukan kegiatan usaha sehari-hari,
bank harus mempunyai dana agar dapat memberikan kredit kepada
masyarakat. Dimana dana pihak ketiga merupakan sumber dana terbesar
bank yang paling diandalkan. Kasmir (2004) menyatakan, jika bank tidak
menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak
maka akan menyebabkan bank tersebut rugi. Apabila terjadi peningkatan
dana pihak ketiga yang dihimpun, akan diimbangi oleh bank dengan
meningkatkan jumlah pembiayaannya sehingga aset yang dimiliki oleh
bank menjadi produktif dan menghasilkan keuntungan. Maka dari itu dana
pihak ketiga berpengaruh positif terhadap pembiayaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani (2012) dan Arisandi (2008)
menunjukan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap
Pembiayaan pada bank Syariah. Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis
kelima (H5) yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H5 : Dana Pihak ketiga (DPK) berpengaruh positif terhadap Pembiayaan
6. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan
34
CAR merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit (Dendawijaya, 2003). Dari pengertian
tersebut dapat diartikan besarnya CAR mencerminkan kemampuan bank
dalam menanggung risiko yang mungkin terjadi dalam kegiatan usaha bank,
dimana menurut Dendawijaya (2003) risiko terbesar yang akan dihadapi
terdapat dari kredit.
Semakin tingginya nilai CAR membuat kepercayaan diri bank dalam
meningkatkan aktivitas pembiayaannya, dikarenakan bank tersebut
memiliki kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin terjadi dan
bank akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk memaksimalkan
keuntungan dari pembiayaan. Maka dari itu CAR memiliki pengaruh positif
terhadap pembiayaan yang disalurkan oleh bank.
Penelitian yang dilakukan oleh Oktaviani (2012) dan Subegti (2010)
menunjukan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif
terhadap Pembiayaan pada bank Syariah. Berdasarkan uraian di atas, maka
hipotesis keenam (H6) yang diajukan dalam penelitian ini sebagai berikut:
H6 :Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap
Pembiayaan
7. Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)terhadap Pembiayaan
Pemeliharaan kesehatan bank dapat dilakukan dengan menjaga tingkat
likuiditasnya sehingga bank bisa memenuhi kewajibannya kepada semua
pihak yang menarik atau mencairkan simpanannya sewaktu-waktu
35
(Ambarita, 2015) tingkat likuiditas bank dapat di ukur dengan Financing to
Deposit Ratio (FDR). Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi
semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini
disebabkan jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai Pembiayaan
menjadi semakin besar.
Rasio ini juga merupakan kerawanan dan kemampuan dari suatu bank.
Sebagian praktisi perbankan menyepakati bahwa Batas aman dari FDR
suatu bank adalah sekitar 80%. Namun, batas berkisar sekitar 85%-100%
(Dendawijaya, 2009:116). Dengan modal yang besar maka suatu bank
dapat menyalurkan Pembiayaan lebih banyak, sejalan dengan Pembiayaan
yang meningkat maka akan meningkatkan FDR itu sendiri.
Penelitian yang dilakukan oleh Luthfia Fajriaty (2018) dan Nurhidayah
(2016) menunjukan bahwa Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
positif terhadap Pembiayaan pada bank Syariah. Berdasarkan uraian di atas,
maka hipotesis ketujuh (H7) yang diajukan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
H7 : Financing To Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap
Pembiayaan
8. Pengaruh Pembiayaan memediasi Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
Profitabilitas
Kasmir (2004) menyatakan, jika bank tidak menyalurkan kredit
sementara dana yang terhimpun dari simpanan banyak maka akan
menyebabkan bank tersebut rugi. Dengan demikian, apabila terjadi
36
peningkatan dana pihak ketiga yang dihimpun, akan diimbangi oleh bank
dengan meningkatkan jumlah pembiayaannya sehingga aset yang dimiliki
oleh bank menjadi produktif dan menghasilkan keuntungan. Maka dari itu
dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap pembiayaan. Semakin
tingginya pembiayaan yang disalurkan oleh bank yang disebabkan oleh
tingginya dana pihak ketiga yang dihimpun tentunya akan meningkatkan
profitabilitas bank
H8 : Pembiayaan memediasi pengaruh Dana pihak ketiga (DPK) terhadap
profitabilitas
9. Pengaruh Pembiayaan memediasi Capital adequacy Ratio (CAR) terhadap
Profitabilitas
Besarnya CAR mencerminkan kemampuan bank dalam menanggung
risiko yang mungkin terjadi dalam kegiatan usaha bank, dimana menurut
Dendawijaya (2003) risiko terbesar yang akan dihadapi terdapat dari kredit.
Oleh sebab itu, semakin tingginya nilai CAR membuat kepercayaan diri
bank dalam meningkatkan aktivitas pembiayaannya, dikarenakan bank
tersebut memiliki kemampuan dalam menanggung risiko yang mungkin
terjadi dan bank akan memanfaatkan kondisi tersebut untuk memaksimalkan
keuntungan dari pembiayaan. Maka dari itu CAR memiliki pengaruh positif
terhadap pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Semakin tingginya
pembiayaan yang disebabkan oleh tingginya nilai CAR yang dimiliki suatu
bank tentunya juga akan meningkatkan profitabiltas bank tersebut.
37
H9 : Pembiayaan memediasi pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap profitabilitas
10. Pengaruh Pembiayaan memediasi Financing to deposit ratio (FDR)terhadap
Profitabilitas
Semakin tinggi rasio FDR memberikan indikasi semakin rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar
(Dendawijaya, 2009:116). Sebaliknya semakin rendah FDR menunjukkan
kurangnya efektifitas bank dalam pembiayaan. Oleh karena itu pihak
manajemen harus dapat mengelola dana yang dihimpun dari masyarakat
untuk kemudian disalurkan kembali dalam bentuk pembiayaan yang
nantinya dapat menambah pendapatan bank, baik dalam bentuk bonus
maupun bagi hasil, yang berarti profit bank syariah juga akan
meningkat.Semakin tinggi FDR dalam batas tertentu, maka semakin
meningkat pula laba bank, dengan asumsi bank menyalurkan dananya
untuk pembiayaan yang efektif. Dengan meningkatnya laba, maka ROA
juga akan meningkat karena laba merupakan komponen yang membentuk
ROA (Mokoagow, 2015).
H10 : Pembiayaan memediasi pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap profitabilitas
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai (diperoleh) dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi
(pengukuran) (Sujarweni, 2015:39). Pendekatan kuantitatif memusatkan
perhatian pada gejala-gejala yang mempunyai karakteristik tertentu di dalam
kehidupan manusia yang dinamakan sebagai variabel.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
berupa data sekunder yaitu berupa laporan keuangan yang terdiri atas laporan
posisi keuangan, perhitungan rasio keuangan.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Karena ini menggunakan data sekunder, maka tidak ada lokasi penelitian.
Penelitian mengambil data di website masing-masing perusahaan perbankan
syariah yang digunakan sebagai sampel peneletian. Penelitian ini dilakukan
pada Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia. Waktu penelitian ini
dilakukan pada periode 2015-2018.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
40
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, jadi
populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh. Karakteristik/sifat yang dimiliki
oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono, 2015:80). Populasi dalam penelitian
ini adalah semua Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2015-2018
yang berjumlah 14.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel
yang diambil dari populasi harus benar-benar valid dan mewakili
(Sugiyono, 2015:81).
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan sama bagi semua unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel dengan metode sampling purpose.
Sampling purpose adalah teknik penetuan sampel dengan pertimbangan
41
tertentu (Sugiyono, 2015:84-85). Berikut kriteria penentuan sampel
sebagai berikut:
a. Bank Umum Syariah yang ada di Indonesia periode 2015-2018
yang terdaftar di OJK.
b. Bank Umum Syariah yang memliki laporan yang baik dan lengkap
sesuai variabel yang diteliti periode 2015-2018.
Berdasarkan pada kriteria tersebut, maka yang dapat dijadikan sampel
dalam penelitian ini yang berjudul Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK)
dan Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan
Pembiayaan sebagai Variabel Intervening periode 2015-2018 yang
berjumlah 11 bank umum syariah. Berikut ini adalah daftar BUS yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini
Tabel 3.1
Daftar Sampel Bank Umum Syariah
No Nama Bank Umum Syariah
1 Bank Muamalat Indonesia
2 Bank Victoria Syariah
3 Bank BNI Syariah
4 Bank Syariah Bukopin
5 Bank BCA Syariah
6 Bank BRI Syariah
7 Bank Mega Syariah
8 Bank Syariah Mandiri
42
9 Bank Jabar Syariah
10 Bank Panin Syariah
11 Maybank Syariah
Sumber: www.ojk.co.id
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah
yang berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah,
artikel, buku-buku sebagai teori, majalah dan lain sebagainya. Data yang
diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi. Sumber yang tidak
langsung memberikan data pada pengumpul data (Sujarweni, 2015:89).
2. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal yang paling
strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data
sumber sekunder, sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2015:224-
225).
Adapun data yang diperoleh peneliti melalui studi pustaka yang
dilakukan dengan mengkaji buku-buku literatur, jurnal dan artikel untuk
memperoleh landasan teoritis tentang bank syariah umum syariah serta
43
mengeksplorasi laporan-laporan keuangan dari bank berupa laporan
tahunan yang bersumber dari web masing-masing.
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2015:92). Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala rasio. Pengukuran rasio biasanya dalam
bentuk perbandingan antara satu individu atau objek tertentu dengan lainnya
(Sarwono, 2008:24).
F. Definisi Konsep dan Operasional
1. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana dari masyarakat atau dana pihak ketiga merupakan sumber dana
terbesar yang diandalkan oleh bank yang mencapai 80%-90% dari seluruh
dana yang dikelola oleh bank. Sumber dana pihak ketiga merupakan
sumber dana terpenting bagi kegiatan operasi suatu bank dan merupakan
ukuran keberhasilan bank jika bank mampu membiayai operasinya dari
sumber dana ini (Kasmir, 2004).
2. Capital Adequacy Ratio (CAR)
CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
44
menghasilkan risiko bank (Dendawijaya (2005:121). Dalam menilai
capital suatu bank dapat digunakan CAR dengan rumus:
CAR=
(Kasmir, 2014:46)
3. Financing to Deposit Ratio (FDR)
Financing to deposit ratio (FDR) sama dengan Loan to deposit ratio
(LDR) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi
jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarakat dari modal sendiri yang digunakan (Kasmir, 2014:225).
Menurut Riyadi dan Yulianto (2014), rumus FDR suatu bank dapat
dihitung sebagai berikut:
FDR =
x 100%
4. Profitabilitas
Profitabilitas adalah hasil akhir bersih yang telah dicapai manajemen
dari berbagai kebijakan dan keputusan. Tingkat efisiensi manajerial bank
ditentukan oleh besarnya tingkat keuntungan bersih bank. Net income atau
tingkat keuntungan bersih yang dihasilkan bank dipengaruhi oleh beberapa
faktor, baik faktor yang dapat dikendalikan, maupun faktor yang tidak
dapat dikendalikan. Ada dua rasio yang biasa dipakai untuk mengukur
kinerja bank, yaitu Return On Assets (ROA) dan Return On Equity (ROE).
ROA membandingkan antara pendapatan bersih dengan rata-rata aktiva.
45
Sedangkan ROE merupakan perbandingan antara pendapatan bersih
dengan rata-rata modal (Pratiwi, 2012:30). Untuk Bank Umum Syariah
berikut rumusnya :
ROA =
x 100%
5. Pembiayaan
Pembiayaan/ Kredit dalam bank konvensional adalah penyediaan uang
atau tagihan yang dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lainnya, yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil
keuntungan baik bersifat langsung maupun tidak langsung (Dendawijaya,
2003). Pembiayaan dapat diukur dengan dengan Financing to Asset Ratio
yang dapat diukur dengan rumus :
Financing to Asset Ratio =
X 100%
G. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto dalam Sujarweni (2015:97), instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Pembuatan instrumen harus mengacu pada variabel
penelitian, definisi operasional dan skala pengukurannya. Instrumen dalam
penelitian ini berupa laporan keuangan yang yang dapat diakses langsung
46
melalui situs Bank Indonesia (www.bi.go.id), Otoritas Jasa Keuangan
(www.ojk.go.id) dan website masing-masing bank dan juga Bank Indonesia.
H. Uji Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto dalam Sujarweni (2015:97), instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah olehnya. Pembuatan instrumen harus mengacu pada variabel
penelitian, definisi operasional dan skala pengukurannya. Instrumen dalam
penelitian ini berupa laporan keuangan yang diakses dari www.ojk.co.id.
Teknik analisis data yang digunakan dalam menganilisis penelitian ini
adalah Analisis jalur (Path Analysis) yang dioperasikan melalui program
SPSS. Penelitian ini menguji pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga, Capital
Adequacy Ratio dan Financing to Deposit Ratio sebagai variabel independen
terhadap Profitabilitas dengan Pembiayaan sebagai variabel intervening.
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, data diuji terlebih dahulu dengan
menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji multikolinearitas, uji
autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji normalitas. Selanjutnya,pengujian
hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara simultan (UjiF),
pengujian secara parsial (Uji t) dan Koefisien Determinasi ( ). Kemudian,
pengujian mediasi menggunkan analisis jalur dan uji sobel.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji multikolinearitas
47
Menurut Ghozali (2013:105) uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika
variabel independen tidak berkorelasi, maka variabel-variabel ini
tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen
yang korelasinya antar sesama variabel independen sama dengan
nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi adalah sebagai berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independent banyak yang tidak mempengarui variabel
independen.
2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika
antar variabel independen ada korelasi yang cukup tingi
(umumnya di atas 9), maka hal ini merupakan indikasi adanya
multikolinieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar
variabel independen tidak berarti bebas dari multikolinieritas.
Multikolinieritas dapat disebabkan karena adanya efek
kombinasi dua atau lebih variabel independen.
3) Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance atau
lawannya dan variance inflation factor (VIF) kedua ukuran ini
menunjukan setiap variabel independen manakah yang
48
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel independen menjadi variabel dependen
(terikat) dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang
terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi
(karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai
untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai
Tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF 0.10.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan penganggu pada
periode t dengan kesalahan penganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan dengan satu sama lainnya. Pada data
time series sering terjadi korelasi. Untuk mendeteksi adanya
autokorelasi atau tidak dalam penelitian ini menggunakan uji
Durbin Watson. Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk
autokorelasi tingkat satu (first order autocorelation) dan
mensyaratkan adanya intercept (konstanta) dalam model regresi
dan tidak ada variabel lag di antara variabel independen (Ghozali,
49
2013:111). Uji Durbin Watson dilakukan dengan membuat
hipotesis
H0 : tidak ada autokorelasi ( r = 0 )
HA : ada autokorelasi ( r 0 )
Pengambilan keputusan atau kriteria ada tidaknya autokorelasi:
1) Hipotesis nol tidak ada autokorelasi positif jika 0 d dl
keputusan di tolak
2) Hipotesis nol tidak ada autokorelasi positif jika dl d du
keputusan no decision
3) Hipotesis nol tidak ada autokorelasi negatif jika 4 – dl d 4
keputusan ditolak
4) Hipotesis nol tidak ada autokorelasi negatif jika 4 – du d 4
– dl
5) Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif du d 4 – du
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variancedari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut
Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 139).
50
Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas menggunakan
metode glejser dengan cara meregresi nilai absolute residual
terhadap variabel dependen atau undstandarlized residual sebagai
variabel dependen. Sedangkan variabel independennya adalah
variabel DPK, NPF, Inflasi, Pembiayaan Murabahah. Sedangkan
pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi lebih dari
nilai alfa (0.05) maka data tidak mengandung heteroskedastisitas,
jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka terdapat gejala
heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 142).
d. Uji normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel penganggu atau residual distribusi normal
(Ghozali, 2013:160). Dalam penelitian ini menggunakan uji
statistik Kolmogorov-Sminrnov. Uji K-S dilakukan dengan
membuat hipotesisis:
H0 : Data Residual berdistribusi normal
HA : Data residual tidak berdistribusi normal
Pengambilan keputusan dalam uji ini adalah apabila
signifikansi 0.05 maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan
data berdistribusi normal (Ghozali, 2013).
2. Uji Hipotesis
a. Uji F
51
Koefisien regresi diuji secara serentak dengan menggunakan
ANOVA, untuk mengetahui apakah keserempakan tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap model. Uji ini
dilakukan untuk membandingkan pada nilai signifikansi (α = 5%)
pada tingkat derajat 5%.
Digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Uji
F dapat dilihat pada tabel anova. Pada penelitian ini persamaan 1
dengan variabel independen DPK, CAR dan FDR terhadap variabel
Pembiayaan sebagai variabel dependen. Pada persamaan 2 dengan
variabel independen DPK, CAR, FDR dan Pembiayaan terhadap
variabel Profitabilitas sebagai variabel dependen.
b. Uji t (Uji Signifikan Parsial)
Digunakan untuk menunjukan seberapa jauh variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Signifikansi yang digunakan adalah 0,05 atau 5%. Pada
persamaan 1 menguji pengaruh DPK, CAR, FDR terhadap
Pembiayaan sebagai variabel dependen. Lalu pada persamaan 2
menguji pengaruh DPK, CAR, FDR dan Pembiayaan terhadap
Profitabilitas.
c. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi (goodness of fit) yang dinotasikan dengan
R2 merupakan ikhtisar yang menyatakan bahwa seberapa baik garis
52
regresi sampel mencocokkan data. Koefisien determinasi bertujuan
untuk mengukur proporsi variasi dalam varabel tidak bebas yang
dijelaskan oleh regresi. Nilai R2 berkisar antara 0 sampai 1, bila R
2
= 0 berarti tidak ada hubungan yang sempurna. Sedangkan apabila
nilai R2= 1 maka ada hubungan antara variasi Y dan X atau variasi
dari Y dapat diterangkan oleh X secara keseluruhan.
3. Uji Path Analysis
Dalam penelitian ini menggunakan variabel intervening. Variabel
intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen
menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan
diukur (Tuchman dalam Sugiyono 2007). Cara pengujian regresi
dengan variabel intervening yaitu dengan analisis jalur (Path Analysis).
Analisis jalur (Path Analysis) merupakan perluasan dari analisis
regresi linier berganda, atau analisis jalur adalah penggunaan analisis
regresi untuk menaksir hubungan kausalitas antar variable (model
casual) yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali,
2013: 249).
Menurut Riduwan dan Sunarto (2012: 140) model path analysis
digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variable dengan
tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung
seperangkat variable bebas (eksogen) terhadap variable terikat
53
(endogen). Pengambilan keputusan dalam uji Path Analysis dapat
dilihat dari pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Apabila
pengaruh tidak langsung pengaruh langsung maka variabel tersebut
merupakan variabel mediasi.
I. Alat analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah IBM SPSS
Statistc 25 untuk menguji data yang lain, merupakan sebuah program
komputer statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-
data statistik secara cepat dan tepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki oleh para pengambilan keputusan.
54
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Obyek Penelitian
Penelitian ini berjudul Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Rasio
Keuangan terhadap Profitabilitas Bank Syariah dengan Pembiayaan sebagai
Variabel Intervening periode 2015-2018. Data rasio keuangan/annual report
sesuai dengan periode penelitian yaitu 2015 sampai 2018 diperoleh dari
laporan tahunan perbankan syariah yang dipublikasikan melaluhi website
masing-masing bank. Data laporan yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data dari Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan dan memiliki kelengkapan data sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.Jumlah Bank Umum Syariah yang terdaftar di Otoritas jasa
Keuangan sebanyak 14, namun hanya 11 bank saja yang sesuai dengan
kriteria.
B. Analisis Data
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
55
distribusi) (Ghozali,2013:19). Hasil uji statistic deskriptif pada data
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat limavariabel
penelitian (DPK, CAR, FDR, Pembiayaan, dan ROA) dengan jumlah
periode secara keseluruhan sebanyak 44. Dengan nilai minimum sebagai
nilai terendah untuk setiap variabel dan nilai maksimum untuk nilai
tertinggi untuk setiap variable dalam penelitian. Dalam tabel juga dapat
dilihat mean dari setiap nilai dari masing-masing variabel.Selain itu juga
dapat dilihat standar deviasi nilai dari data masing-masing variable.
Berdasarkan hasil uji satistik deskriptif dapat diketahui bahwa pada
variable DPK memiliki rata-rata 242,73 dengan nilai minimal 1 dan nilai
maksimal 969 dengan standar deviasi sebesar 325,734. Variabel CAR
memiliki rata-rata 24,16 dengan nilai minimal 7 dan nilai maksimal 163
dengan standar deviasi sebesar 24,540. Variabel FDR memiliki rata-rata
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DPK 44 1 969 242.73 325.734
CAR 44 7 163 24.16 24.540
FDR 44 3 425 88.70 58.517
Pembiayaan 44 1 962 55.95 158.050
ROA 44 -20 5 -1.10 4.183
Valid N (listwise) 44
56
88,70 dengan nilai minimal 3 dan nilai maksimal 425 dengan nilai standar
deviasi sebesar 58,517. Variabel Pembiayaan memiliki rata-rata 55,95
dengan nilai minimal1 dan nilai maksimal 962 dengan standar deviasi
sebesar 158,050. Variabel ROAmemiliki rata-rata -1,10 dengan nilai
minimal -20 dan nilai maksimal 5 dengan standar deviasi sebesar 4,183.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen (Ghozali, 2013:105). Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan uji nilai perhitungan nilai Tolerane dan VIF. Hasil dari
uji multikolonieritas dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 4.2
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.225 1.220 3.463 .001
DPK .007 .002 .583 4.136 .000 .773 1.294
CAR .096 .045 .561 2.127 .040 .221 4.534
FDR -.065 .019 -.905 -3.489 .001 .228 4.383
Pembiayaan -.002 .004 -.059 -.413 .682 .756 1.322
a. Dependent Variable: Nilai ROA
57
Sumber: data sekunder yang telah diolah, 2019
Hasil perhitungan dari nilai Tolerance menunjukan tidak adanya
variabel yang memilki nilai Tolerance yang kurang dari 0,10 yang
berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih
dari 95%. Hasil perhitungan nilai Varian Inflation Factor (VIF) juga
menunjukan hal yang sama, tidak ada satu variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.
1. Nilai tolerance untuk variable DPK sebesar 0.773>0.10 dan
nilai VIF sebesar 1.294< 10, sehingga variable DPK dinyatakan
tidak terjadi gejala multikolonieritas.
2. Nilai tolerance untuk variable CAR sebesar 0.221>0.10 dan
nilai VIF sebesar 4.534< 10, sehingga variable CAR dinyatakan
tidak terjadi gejala multikolonieritas.
3. Nilai tolerance untuk variable FDR sebesar 0.228>0.10 dan
nilai VIF sebesar 4.383< 10, sehingga variable FDR dinyatakan
tidak terjadi gejala multikolonieritas.
4. Nilai tolerance untuk variable Pembiayaan sebesar 0.756>0.10
dan nilai VIF sebesar 1.322< 10, sehingga variable Pembiayaan
dinyatakan tidak terjadi gejala multikolonieritas.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi untuk menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan
58
kesalahan penganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan
dengan satu sama lainnya. Pada data time series sering terjadi korelasi.
Untuk mendeteksi adanya autokorelasi atau tidak dalam penelitian ini
menggunakan uji Durbin Watson hanya digunakan untuk menguji
apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika residual tidak
terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa residual adalah acak
atau random (Ghozali, 2013:120).
Uji Durbin Watson dilakukan dengan membuat hipotesis
H0 : tidak ada autokorelasi ( r = 0 )
HA : ada autokorelasi ( r 0 )
Hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 4.3
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .634a .402 .340 3.397 2.172
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan,FDR,DPK, CAR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil dari tabel menunjukan bahwa nilai tes dw 2.172,
nilai du 1.7200, dan nilai 4-du = 2.28, yang berarti nilai dw lebih besar
59
dari du dan nilai dw lebih kecil dari 4-du, sehingga dapat disimpulkan
bahwa tidak ada auokorelasi berarti H0 diterima.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut Homoskedastisitas dan
jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas atau tidak
terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 69). Dalam penelitian ini uji
heteroskedastisitas menggunakan metode glejser dengan cara
meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen atau
undstandarlized residual sebagai variabel dependen. Sedangkan
variabel independennya adalah variabel DPK, CAR, FDR,
Pembiayaan. Sedangkan pengambilan keputusannya adalah jika nilai
signifikansi lebih dari nilai alfa (0.05) maka data tidak mengandung
heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
terdapat gejala heteroskedastisitas (Ghozali, 2013: 72). Hasil uji
heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
60
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa untuk keempat variabel
independen (DPK=0.596, CAR=0,970, FDR=0857,
Pembiayaan=0,583) bernilai signifikan > 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terdapat heteroskedastisitas.
d. Uji Normalitas
Uji normalitas untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
penganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2013:160). Model regresi yang baik adalah yang berdistribusi normal.
Adapun uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini dengan
menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Uji K-S dilakukan
dengan membuat hipotesis:
H0 : Data Residual berdistribusi normal
HA :Data residual tidak berdistribusi normal
Hasil uji normalitas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 25.748 111.996 .230 .856
LN_X1 6.029 8.194 13.352 .736 .596
LN_X2 .114 2.427 .074 .047 .970
LN_X3 -5.912 25.785 -.412 -.229 .857
LN_X4 5.634 7.342 12.680 .767 .583
a. Dependent Variable: ABS_RES2
61
Tabel 4.5
H
asil Uji
Norma
litas
S
u
m
b
e
r
:
d
a
t
a
s
ekunder yang diolah, 2019
Dari tabel hasil uji di atas diketahui nilai Asymp. Sig. (2- tailed)
residual sebesar 0,061>0,05 maka dapat dinyatakan bahwa data
tersebut terdistribusi secara normal.
3. Uji Hipotesis
a. Uji F
Koefisien regresi diuji secara serentak dengan menggunakan
ANOVA, untuk mengetahui apakah keserempakan tersebut
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap model. Uji ini
dilakukan untuk membandingkan pada nilai signifikansi (α = 5%) pada
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 44
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.23554438
Most Extreme
Differences
Absolute .199
Positive .180
Negative -.199
Kolmogorov-Smirnov Z 1.321
Asymp. Sig. (2-tailed) .061
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
62
tingkat derajat 5%. Hasil uji statistik penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 302.062 4 75.516 6.542 .000a
Residual 450.156 39 11.542
Total 752.218 43
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan, FDR, DPK, CAR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2019
Dari output pada tabel 4.6, diperoleh nilai Fhitung sebesar 6.542
diketahui Ftabel bernilai 2.61 (k=4, n=44, α=0.05). Karena nilai
Fhitung > Ftabel dan nilai signifikannya 0.00 < 0.05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel independen (DPK, CAR, FDR,
Pembiayan) secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen (ROA).
b. Uji t (Uji Signifikan Parsial)
Menurut Mudrajad (2003), uji t bertujuan untuk menguji pengaruh
secara parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen
dengan mengasumsikan variabel lain adalah konstan. Hasil pengujian
terhadap t-statik dengan standar signifikansi α = 5% yaitu jika sig < α,
maka hipotesis diterima. Dalam penelitin ini hasil uji t terdapat dalam
tabel 4.7 sebagai berikut:
63
Tabel 4.7
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.513 51.162 .069 .946
DPK .126 .073 .259 1.715 .094
CAR 3.820 1.786 .593 2.139 .039
FDR -.793 .767 -.294 -1.033 .308
a. Dependent Variable: Pembiayaan
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2019
Keterangan:
a) Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan
H1 : Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh terhadap
variabel Pembiayaan
Berdasarkan tabel 4.7 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t)
antara variabel DPK terhadap Pembiayaan dengan nilai signifikansi
sebesar 0,094 lebih besar dari 0,05. Sedangkan nilai t hitung 1,715
lebih kecil dari t tabel 2,021. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa DPK tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan, sehingga
hipotesis kelima (H5) dinyatakan ditolak.
b) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan
H2 : Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif
terhadap variabel Pembiayaan
64
Berdasarkan tabel 4.7 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t)
antara variabel CAR terhadap Pembiayaan dengannilai signifikansi
sebesar 0,039 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai t hitung 2,139
lebih besar dari t tabel 2,021. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa CAR berpengaruh terhadap Pembiayaan, sehingga hipotesis
keenam (H6) dinyatakan diterima.
c) Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan
H3 : Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
positif terhadap variabel Pembiayaan
Berdasarkan tabel 4.7 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t)
antara variabel FDR terhadap Pembiayaan dengan nilai signifikansi
sebesar 0,308 lebih besar dari 0,05. Sedangkan nilai t hitung -1,033
lebih kecil dari t tabel 2,021. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa FDR tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan, sehingga
hipotesis ketujuh (H7) dinyatakan ditolak.
Tabel 4.8
Hasil Uji T
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.225 1.220 3.463 .001
DPK .007 .002 .583 4.136 .000
CAR .096 .045 .561 2.127 .040
FDR -.065 .019 -.905 -3.489 .001
65
Pembiayaan -.002 .004 -.059 -.413 .682
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2019
Keterangan:
d) Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap variabelReturn On
Asset (ROA)
H4 : Variabel Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh positif
terhadap variabel Return On Asset (ROA)
Berdasarkan tabel 4.8 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t)
antara variabel DPK terhadap ROA dengan nilai signifikansi
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai t hitung 4,136
lebih besar dari t tabel 2,022. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa DPK berpengaruh terhadap ROA, sehingga hipotesis
pertama (H1) dinyatakan diterima.
e) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Asset
(ROA)
H5 : Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif
terhadap variabel Return On Asset (ROA)
Berdasarkan tabel 4.8 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t)
antara variabel CARterhadap ROA dengan nilai signifikansi
sebesar 0,040 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai t hitung 2,127
lebih besar dari t tabel 2,022. Dengan demikian, dapat disimpulkan
66
bahwa CAR berpengaruh terhadap ROA, sehingga hipotesis kedua
(H2) dinyatakan diterima.
f) Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On
Asset (ROA)
H6 : Variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh
positif terhadap variabel Return On Asset (ROA)
Berdasarkan tabel 4.8 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t)
antara variabel FDR terhadap ROA dengan nilai signifikansi
sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Sedangkan nilai t hitung -3,489
lebih kecil dari t tabel 2,022. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa FDR tidak berpengaruh positif terhadap ROA, sehingga
hipotesis ketiga (H3) dinyatakan diterima.
g) Pengaruh Pembiayaan terhadap Return On Asset (ROA)
H7 : Variabel Pembiayaan berpengaruh positif terhadap Return On
Asset (ROA)
Berdasarkan tabel 4.8 ditunjukkan hasil pengujian parsial (uji t)
antara variabel Pembiayaan terhadap ROA dengannilai signifikansi
sebesar 0,682 lebih besar dari 0,05. Sedangkan nilai t hitung 0,413
lebih kecil dari t tabel 2,022. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa Pembiayaan tidak berpengaruh terhadap ROA, sehingga
hipotesis keempat (H4) dinyataka ditolak.
67
c. Koefisien determinasi
Koefisien determinan (R²) digunakan untuk menjelaskan variansi
ROA oleh variabel DPK, CAR, FDR, dan Pembiayaan.Koefisien
determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar variabel
independen dapat menjelaskan variabel dependennya. Hasil uji
koefisien determinan dalam penelitian ini sbegai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Determinan
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .634a .402 .340 3.397
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan, FDR, DPK, CAR
Sumber: Data Sekunder yang Diolah 2019
Output dalam tabel 4.9 menunjukkan besarnya adjusted adalah
0.402 hal ini berarti sebesar 40,2% variasi ROA yang dapat dijelaskan
oleh variansi variabel DPK, CAR, FDR dan Pembiayaan. Sedangkan
sisanya (100% - 40,2% = 59,8%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain.
4. Uji Path Analysis
Untuk menguji pengaruh variable intervening digunakan metode jalur
analisis path.Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis linier
berganda, Analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antara variable (model casual) yang telah ditetapkan
68
sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013: 249). Hasil uji path analisis
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil persamaan Regresi Pertama
Hasil persamaan regresi pertama dari analisis jalur dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel di bawah:
Tabel 4.10
Hasil Persamaan Pertama
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .494a .244 .187 142.498
a. Predictors: (Constant), FDR, DPK, CAR
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel di atas terlihat koefisien regresi (R) sebesar 0.494 ini
artinya ada pengaruh sebesar 0.494 antara variabel dependen
(Pembiayaan) dengan variabel independen (DPK, CAR, FDR)
Sehingga dapat disimpulkan pengaruh antaraDPK, CAR, FDR
terhadap Pembiayaan mempunyai pengaruh yang kuat. Koefisien
determinasi (Adjusted R) sebesar 0.187 ini berarti kontribusi variabel
independent (DPK, CAR, FDR). Mempengaruhi variabel dependen
(Pembiayaan) sebesar 18.7% sedangkan sisanya sebesar 81.3%
dipengaruhi variabel lain di luar model.
69
NilaiR2
(R Square) sebesar 0.244. Nilai R2
ini digunakan dalam
penghitungan nilai e1. e1 merupakan varian variabelpembiayaan yang
tidak dijelaskan oleh DPK, CAR dan FDR. Besarnya e1=√1-R2=√1-
0.244= √0.756 = 0.869.
Tabel 4.11
Analisis Regresi Persamaan Pertama
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.513 51.162 .069 .946
DPK .126 .073 .259 1.715 .094
CAR 3.820 1.786 .593 2.139 .039
FDR -.793 .767 -.294 -1.033 .308
a. Dependent Variable: Pembiayaan
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan keterangan tabel 4.11 dapat diketahui
persamaanregresi sebagai berikut:
Pembiayaan = 3.513 +(0.126) DPK + 3.820 CAR + (-0.793) FDR
+0.869.
Persamaan regresi di atas diuraikan sebagai berikut:
1) Konstanta sebesar 3.513 menyatakan apabila seluruh variabel
independen yaitu DPK, CAR, FDR sama dengan nol maka
besarnya sama dengan besarnya konstanta yaitu 3.513. Artinya
70
apabila variabel independen tidak mengalami perubahan maka akan
menaikkan atau menambah nilai Pembiayaan sebesar 3.513. Hal
ini menunjukkan akan terjadi penambahan Pembiayaan dalam
Bank Umum Syariah apabila variabel DPK, CAR, FDR dianggap
konstan.
2) Koefisien regresi DPK sebesar 0.126 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 satuan nilai DPK maka maka tidak akan merubah
besarnya nilai Pembiayaan. Karena berdasarkan tingkat nilai
signifikansi menunjukkan bahwa tingkat DPK tidak berpengaruh
terhadap pembiayaan.
3) Koefisien regresi CAR sebesar 3.820 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 satuan nilai CAR maka akan menaikan besarnya
nilai Pembiayaan. Artinya apabila rasio CAR meningkat 1 satuan,
akan mengakibatkan rasio Pembiayaan juga meningkat sebesar
3.820 satuan.
4) Koefisien regresi FDR sebesar -0.793 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 satuan nilai FDR maka tidak akan merubah
besarnya nilai Pembiayaan. Karena berdasarkan tingkat nilai
signifikansi menunjukkan bahwa tingkat inflasi tidak berpengaruh
terhadap pembiayaan.
b. Hasil Persamaan Regresi Kedua
Hasil persamaan regresi kedua dari analisis jalur dalam penelitian
ini dapat dilihat pada tabel di bawah:
71
Tabel 4.12
Hasil Persamaan Kedua
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .634a .402 .340 3.397
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan, FDR, DPK, CAR
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2019
Dari tabel di atas terlihat koefisien korelasi (R) sebesar 0.634 ini
artinya ada hubungan sebesar 0.634 antara variabel dependen (ROA)
dengan variabel independen (DPK, CAR, FDR dan Pembiayaan).
Sehingga dapat disimpulkan korelasi antara DPK,CAR, FDR dan
Pembiayaan terhadap ROA mempunyai hubungan yang kuat.
Koefisien determinasi (Adjusted R) sebesar 0.340 ini berarti kontribusi
variabel independent (DPK, CAR, FDR dan Pembiayaan).
Mempengaruhi variabel dependen (ROA) sebesar 34,0% sedangkan
sisanya sebesar 66,0% dipengaruhi variabel lain di luar model.
NilaiR2
(R Square) sebesar 0.402. Nilai R2
ini digunakan dalam
penghitungan nilai e1. e1 merupakan varian variabel ROA yang tidak
dijelaskan oleh DPK, CAR, FDR dan Pembiayaan Besarnya e1=√1-
R2=√1- 0.402= √0.598 = 0.773.
72
Tabel 4.13
Analisis Regresi Persamaan Kedua
S
S
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2019
Berdasarkan keterangan tabel 4.13 dapat diketahui persamaan
regresi sebagai berikut:
ROA = 4.225 +(0.007) DPK + 0.096 CAR + (-0.065) FDR + (-
0.002) + 0.773.
Persamaan regresi di atas diuraikan sebagai berikut:
1) Konstanta sebesar 4.225 menyatakan apabila seluruh variabel
independen yaitu DPK, CAR, FDR dan Pembiayaan sama
dengan nol maka besarnya sama dengan besarnya konstanta
yaitu 4.225. Artinya apabila variabel independen tidak
mengalami perubahan maka akan menaikkan atau menambah
nilai ROA sebesar 4.225. Hal ini menunjukkan akan terjadi
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.225 1.220 3.463 .001
DPK .007 .002 .583 4.136 .000
CAR .096 .045 .561 2.127 .040
FDR -.065 .019 -.905 -3.489 .001
Pembiayaan -.002 .004 -.059 -.413 .682
a. Dependent Variable: ROA
73
penambahan ROA dalam Bank Umum Syariah apabila variabel
DPK, CAR, FDR dan pembiayaan dianggap konstan.
2) Koefisien regresi DPK sebesar 0.007 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 satuan nilai DPK maka akan menurunkan ROA
sebesar 0.007 satuan. Artinya apabila rasio DPK meningkat 1
satuan, akan mengakibatkan rasio ROA juga menurun sebesar -
0.007 satuan. Maka akan menurunkan tingkat permodalan
Bank Umum Syariah.
3) Koefisien regresi CAR sebesar 0.090 menyatakan bahwa setiap
penambahan 1 satuan nilai CAR maka akan menaikan besarnya
nilai ROA. Artinya apabila rasio CAR meningkat 1 satuan,
akan mengakibatkan rasio ROA juga meningkat sebesar 0.090
satuan.
4) Koefisien regresi FDR sebesar -0.065 menyatakan bahwa
setiap penambahan 1 satuan nilai inflasi maka akan
menurunkan besarnya nilai ROA. Artinya apabila rasio FDR
meningkat 1 satuan, akan mengakibatkan rasio ROA juga
menurun sebesar -0.065 satuan. Maka akan menurunkan
tingkat permodalan Bank Umum Syariah.
5) Koefisien regresi Pembiayaan sebesar -0.002 menyatakan
bahwa setiap penambahan 1 satuan pembiayaan murabahah
maka tidak akan merubah besarnya nilai ROA. Karena
74
berdasarkan tingkat nilai signifikansi menunjukkan bahwa
pembiayaan murabahah tidak berpengaruh terhadap ROA.
c. Hasil Uji Path Analisys
Di bawah ini akan dijelaskan hasil dari uji path analisys sebagai
berikut:
0.090 (p2)
0.869 0.773
0.007 (p1)
0.126 (p5)
- 0.002(p4)
3.820 (p6)
- 0.793 (p7)
Hipotesis -0.065 (p3)
Gambar 4. 1
Model analisis jalur path
Berikut ini ada 2 persamaan dalam analisys path yaitu:
Persamaan I
Pembiayaan = 3.513 +(0.126) DPK + 3.820 CAR + (-0.793) FDR +0.869
Persamaan II
Dana Pihak
Ketiga (DPK)
Capital Adequacy
Ratio (CAR)
Financing to
Deposit Ratio
(FDR)
Profitabilitas Pembiayaan
75
ROA = 4.225 +(0.007) DPK + 0.096 CAR + (-0.065) FDR + (-0.002)
Pembiayaan + 0.773
Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh DPK terhadap Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien
unstandardized beta Dana Pihak Ketiga (DPK)sebesar 0.007 dimana
nilai
signifikansi 0.000 yang berarti 0.05. Sehingga dapat dikatakan
bahwa DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On
Asset (ROA). Nilai koefisien unstandardized beta 0.007 merupakan
nilai jalur path p2. Dengan demikian secara empiris menolak Ho dan
menerima H1, yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Profitabilitas (ROA).
Dengan demikian semakin tingginya dana yang dihimpun dari
masyarakat, bank memiliki kesempatan lebih dalam menyalurkan
dananya pada aset-aset produktif seperti penyaluran
kredit/pembiayaan, penempatan dana pada bank lain, penempatan
pada surat berharga, dan kegiatan usaha lainnya. Hal tersebut
tentunya akan menambah perolehan laba yang didapat oleh bank.
Maka dari itu peningkatan dana pihak ketiga memiliki pengaruh
positif terhadap perolehan laba atau profitabilitas.
76
Penelitian ini mendukung penelitian Hanania (2015) dan Fitria
(2017) yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap ROA.Dana Pihak Ketiga adalah dana-
dana yang berasal dari masyarakat, baik perorangan maupun badan
usaha, yang diperoleh bank dengan menggunakan berbagai
instrument produk simpanan yang dimiliki bank.
Hasil penelitian ini tidak konsiten dengan penelitian Ariyani
(2017) bahwa Dana pihak ketiga tidak berpengaruh terhadap
ROA.Hal ini dimungkinkan karena tidak semuaDPK disalurkan
dalam bentuk pembiayaansehingga tidak dapat mempengaruhi ROA
dan masihbanyak DPK yang tidak disalurkan secaramaksimal dalam
pembiayaan.
2. Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien
unstandardized beta CAR sebesar 0.096 dengan signifikansi 0.040
yang berarti 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset. Nilai
koefisien unstandardized beta 0.096 merupakan nilai jalur path p2.
Dengan demikian secara empiris menolak Ho dan menerima H2,
yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Profitabilitas (ROA).
77
Dengan demikian semakin besar CAR maka akan menyebabkan
profitabilitas mengalami kenaikan. Bank yang memiliki modal besar
dapat menggunakan modalnya dengan efektif untuk menghasilkan
laba maka akan berpengaruh terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Kusuma (2016) dan juga Fitria (2017) dengan hasil
penelitian bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas, sehingga semakin besar CAR berpengaruh terhadap
laba perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Ningsukma dan Haqiqi (2016) dan juga Ariyani
(2017) yang menunjukan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap
ROA, artinya semakin tinggi CAR tidak akan menyebabkan
profitabilitas mengalami kenaikan.
3. Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien
unstandardized beta CAR sebesar -0.065 dengan signifikansi 0.001
yang berarti 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa FDR
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Nilai koefisien
unstandardized beta -0.065 merupakan nilai jalur path p3. Dengan
demikian secara empiris hasil tersebut menolak H3 yang menyatakan
78
bahwa FDR berpengaruh positif dan signfikan terhadap profitabilitas
(ROA).
Dengan demikian setiap kenaikan FDR tidak serta merta diikuti
oleh kenaikan ROA.Hal ini disebabkan tingginya biaya operasional
yang ditanggung oleh bank, sehingga walaupun dana yang diterima
oleh bank cukup tinggi, namun bank juga harus mempergunakan
dana tersebut untuk membiaya kegiatan operasionalnya, yang
menyebabkan turunnya kemampuan bank dalam mengahsilkan laba.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Ningrum (2017) dan juga Nurvarida (2017) dengan
hasil penelitian bahwa FDR berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA).
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Suryani (2010) dan juga Yunita dan Yolanda (2014)
yang menunjukan bahwa FDR berpengaruh positif terhadap
profitabilitas (ROA).
4. Pengaruh Pembiayaan terhadap Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien
unstandardized beta Pembiayaan sebesar -0.002 dengan signifikansi
0.682 yang berarti 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa
Pembiayaan tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA). Nilai
koefisien unstandardized beta -0.002 merupakan nilai jalur path p4.
79
Dengan demikian secara empiris hasil tersebut menolak H4 yang
menyatakan bahwa Pembiayaan berpengaruh terhadap profitabilitas
(ROA).
Dengan demikian setiap kenaikan Pembiayaan tidak serta merta
diikuti oleh kenaikan ROA.Berpengaruh negative
inimengindikasikan bahwa pembiyaan yang disalurkan masih belum
produktif.Hasil ini sesuai dengan penelitian Mukti (2016) dengan
hasil penelitian bahwa Pembiayaan tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas (ROA).Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
penelitian Indriyani dan Sonia (2015) yang menyatakan bahwa
pembiayaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas (ROA).
5. Pengaruh DPK terhadap Pembiayaan
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien
unstandardized beta Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 0.126 dimana
nilai
signifikansi 0.094yang berarti 0.05. Sehingga dapat dikatakan
bahwa DPK berpengaruh positif terhadap Pembiayaan. Nilai
koefisien unstandardized beta 0.126 merupakan nilai jalur path p5.
Dengan demikian secara empiris menolak Ho dan menerima H5,
yang menyatakan bahwa DPK berpengaruh terhadap Pembiayaan.
Semakin besar Dana Pihak Ketiga yang dihimpun oleh
BankSyariah di Indonesia, akan semakin besar pula kemungkinan
BankSyariah untuk mengelola DPK untuk kegiatan penyaluran
80
danadalam bentuk pembiayaan. Hal tersebut dikarenakanperbankan
mempunyai tujuan untuk mendapatkan keuntungan, sehingga bank
tidak akan membiarkan dana yang terhimpun begitusaja. Perbankan
akan lebih memilih menyalurkan dananya semaksimal mungkin
untuk memperoleh keuntungan yangmaksimal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukanoleh
Arisandi (2008) dan Oktaviani (2012) yang menyatakan Dana Pihak
Ketiga mempunyai pengaruh terhadap Pembiayaan.Dan hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Kurniawanti (2014)
yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga tidak berpengaruh
terhadap pembiayaan murabahah.
6. Pengaruh CAR terhadap Pembiayaan
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien
unstandardized beta CAR sebesar 3.820 dengan signifikansi 0.039
yang berarti 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa CAR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan. Nilai
koefisien unstandardized beta 3.820 merupakan nilai jalur path p6.
Dengan demikian secara empiris menolak Ho dan menerima H6,
yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Pembiayaan
Oleh sebab itu, semakin tingginya nilai CAR membuat
kepercayaan diri bank dalam meningkatkan aktivitas pembiayaannya,
dikarenakan bank tersebut memiliki kemampuan dalam menanggung
81
risiko yang mungkin terjadi dan bank akan memanfaatkan kondisi
tersebut untuk memaksimalkan keuntungan dari pembiayaan. Maka
dari itu CAR memiliki pengaruh positif terhadap pembiayaan yang
disalurkan oleh bank.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian Subegti (2010) dan
Oktaviani (2012) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh positif
dan signifikan terhadap Pembiayaan.Dan hasil penelitian ini tidak
konsisten dengan penelitian Purwidianti (2014) dan Fajriaty (2018)
yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap
Pembiayaan.
7. Pengaruh FDR terhadap Pembiayaan
Berdasarkan hasil analisis jalur bahwa nilai koefisien
unstandardized beta FDR sebesar -0.793 dengan signifikansi 0.308
yang berarti 0.05 sehingga dapat dikatakan bahwa FDR tidak
berpengaruh terhadap Pembiayaan. Nilai koefisien unstandardized
beta -0.793 merupakan nilai jalur path p7. Dengan demikian secara
empiris hasil tersebut menolak H7 yang menyatakan bahwa FDR
berpengaruh terhadap Pembiayaan.
Dengan demikian setiap kenaikan FDR tidak serta merta diikuti
oleh kenaikan Pembiayaan.Hasil ini sesuai dengan penelitian
Anggara (2017) yang menyatakan bahwa FDR tidak berpengaruh
terhadap Pembiayaan.Dan hasil penelitian ini tidak konsisten dengan
82
penelitian Nurhidayah (2016) dan Fajriaty (2018) yang menyatakan
bahwa FDR berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan.
8. Pengaruh Pembiayaan memediasi Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap return on asset (ROA)
Berdasarkan analisis jalur menunjukkan bahwa Pembiayaan tidak
mampu memediasi pengaruh DPK terhadap ROA hal ini dibuktikan
dengan diketahui pengaruh langsung yang diberikan Dana Pihak
Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan sebesar sebesar 0.126.
Sedangkan pengaruh tidak langsung Dana pihak Ketiga (DPK)
melalui return on asset (ROA) terhadap Pembiayaan adalah
perkalian antara nilai beta DPK terhadap ROA dengan nilai beta
ROA terhadap Pembiayaan yaitu : 0.007 x -0.002 = -1.4. Maka
pengaruh total yang diberikan DPK terhadap Pembiayaan adalah
pengaruh lansung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu :
0.126 + -1.4 = -1.274. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui
bahwa nilai pengaruh langsung sebesar 0.126 dan pengaruh tidak
langsung sebesar 1.4 yang berarti bahwa nilai pengaruh langsung
lebih kecil dibandingkan dengan nilai pengaruh tidak langsung.Hasil
ini menunjukkan bahwa bahwa Pembiayaan tidak mampu memediasi
DPK terhadap ROA.
9. Pengaruh Pembiayaan memediasi Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap return on asset (ROA)
83
Berdasarkan analisis jalur menunjukkan bahwa Pembiayaan
mampu memediasi pengaruh CAR terhadap ROA hal ini dibuktikan
dengan diketahui pengaruh langsung yang diberikanCapital
Adequacy Ratio(CAR) terhadap Pembiayaan sebesar sebesar 3.820.
Sedangkan pengaruh tidak langsungCapital Adequacy Ratio (CAR)
melalui return on asset (ROA) terhadap Pembiayaan adalah
perkalian antara nilai beta CAR terhadap ROA dengan nilai beta
ROA terhadap Pembiayaan yaitu : 0.090 x -0.002 = -0.00018. Maka
pengaruh total yang diberikan CAR terhadap Pembiayaan adalah
pengaruh lansung ditambah dengan pengaruh tidak langsung yaitu
:3.820 +-0.00018 = 3.81982. Berdasarkan hasil perhitungan diketahui
bahwa nilai pengaruh langsung sebesar3.820 dan pengaruh tidak
langsung sebesar -0.00018 yang berarti bahwa nilai pengaruh
langsung lebih besar dibandingkan dengan nilai pengaruh tidak
langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa bahwa Pembiayaan
memediasi CAR terhadap ROA. Namum pada Uji Sobel variabel
pembiayaan memiliki nilai sig lebih dari 0.05 sehingga pembiayaan
tidak mampu memediasi CAR terhadap Profitabilitas.
10. Pengaruh Pembiayaan memediasi Financing to Deposit Ratio
(FDR) terhadap return on asset (ROA)
Berdasarkan analisis jalur menunjukkan bahwa
Pembiayaanmampu memediasi pengaruh FDR terhadap ROA hal ini
84
dibuktikan dengan diketahui pengaruh langsung yang diberikan
Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan sebesar
sebesar -0.793. Sedangkan pengaruh tidak langsung Financing to
Deposit Ratio (FDR) melalui return on asset (ROA) terhadap
Pembiayaan adalah perkalian antara nilai beta FDR terhadap ROA
dengan nilai beta ROA terhadap Pembiayaan yaitu : -0.065 x -0.002
= 0.00013. Maka pengaruh total yang diberikan FDR terhadap
Pembiayaan adalah pengaruh lansung ditambah dengan pengaruh
tidak langsung yaitu :-0.793 + 0.00013 = -0.79287. Berdasarkan hasil
perhitungan diketahui bahwa nilai pengaruh langsung sebesar -0.793
dan pengaruh tidak langsung sebesar 0.00013 yang berarti bahwa
nilai pengaruh tidak langsung lebih kecil dibandingkan dengan nilai
pengaruh langsung.Hasil ini menunjukkan bahwa bahwa Pembiayaan
mampu memediasi FDR terhadap ROA. Namun pada Uji Sobel
Variabel Pembiayaan memiliki nilai sig lebih dari 0.05 sehingga
pembiayaan tidak bias memediasi FDR terhadap Profitabilitas.
Berdasarkan perhitungan statistik yang telah dilakukan, dapat dilihat
hasil uji hipotesis dari masing-masing variabel yang dijelaskan dalam tabel
berikut:
85
Tabel 4.14
Hasil Uji Hipotesis
Hipotesis Hasil
H1 Dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Diterima
H2 Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Diterima
H3 Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ditolak
H4 Pembiayaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
(ROA) bank umum Syariah. Ditolak
H5 Dana pihak ketiga (DPK) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaanbank umum syariah. Diterima
H6 Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pembiayaan bank umum syariah. Diterima
H7 Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap pembiayaan bank umum syariah. Ditolak
H8 Pembiayaan memediasi Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ditolak
H9 Pembiayaan memediasi Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ditolak
H10 Pembiayaan memediasi Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Ditolak
88
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui tahap
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data mengenai pengaruh Dana
Pihak Ketiga (DPK) dan Rasio Keuangan terhadap Profitabilitas dengan
Pembiayaan sebagai variabel intervening pada bank umum syariah periode
2015-2018, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Dana Pihak Ketiga (DPK)
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hal ini menunjukkan
semakin tinggi DPK maka akan menaikkan profitabilitas (ROA).
2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum Syariah. Hal ini menunjukkan
semakin tinggi CAR maka akan menaikkan profitabilitas (ROA).
3. Terdapat pengaruh negatif dan signifikan Financing to Deposit Ratio
(FDR)terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi FDR maka akan menurunkankan
profitabilitas (ROA).
4. Tidak terdapat pengaruh pembiayaan terhadap profitabilitas (ROA) bank
umum syariah. Hal ini menunjukan semakin tinggi pembiayaan maka tidak
akan berpengaruh nilai profitabilitas (ROA).
89
5. Terdapat pengaruh positif Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap pembiayaan
bank umum syariah. Hal ini menunjukkan semakin tinggi DPK maka akan
menaikkanpembiayaan.
6. Terdapat pengaruh positif dan signifikan Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap pembiayaan bank umum Syariah. Hal ini menunjukkan semakin
tinggi CAR maka akan menaikkan pembiayaan.
7. Tidak terdapat pengaruhFinancing to Deposit Ratio (FDR)terhadap
pembiayaan bank umum syariah. Hal ini menunjukkan semakin tinggi
FDR maka tidak akan berpengaruh nilai pembiayaan.
8. Pembiayaan tidak mampu memediasi Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hal ini menunjukkan semakin
tingginya pembiayaan yang disalurkan oleh bank tidak disebabkan oleh
tingginya DPK yang dihimpun tentu akan meningkatkan profitabilitas
(ROA).
9. Pembiayaan tidak mampu memediasi Capital Adequacy Ratio (CAR)
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hal ini menunjukkan
semakin tingginya pembiayaan yang disalurkan oleh bank tidak
disebabkan oleh tingginya nilai CAR yang dimiliki bank tentunya juga
akan meningkatkan profitabilitas (ROA)
10. Pembiayaan tidak mampu memediasi Financing to Deposit Ratio (FDR)
terhadap profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Hal ini menunjukkan
semakin tingginya pembiayaan yang disalurkan oleh bank tidak
90
disebabkan oleh nilai FDR yang dimiliki bank dan nilai profitabilitas
(ROA).
B. Saran
1. Agar profitabilitas bank umum syariah tetap tinggi, maka perusahaan harus
tetap memperhatikan kinerja keuangan bank terutama pada laporan DPK,
CAR, FDR dan pembiayaan. Karena faktor-faktor tersebut sangat
berpengaruh pada profitabilitas.
2. Untuk peneliti selanjutnya terkait dengan profitabilitas di perusahaan perlu
melihat faktor-faktor lain atau mengembangkan lebih banyak
menggunakan variabel intervening, serta menambah obyek penelitian
seperti UUS ataupun BPRS dalam melakukan penelitan yang dapat
mempengaruhi profitabilitas Bank Umum Syariah.
3. Untuk pihak akademisi dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian
selanjutnya dengan kajian yang lebih mendalam. Selain itu diharapkan
kampus lebih menambah lagi referensi baik yang berupa jurnal atau
buku-buku yang terkait keuangan.
3
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Binti Nur. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:
Teras
Ardiansyah, Minsen. 2014. Bayang-bayang teori keagenan pada
produkPembiayaan perbankan syariah. Jurnal Wacana Hukum Islam dan
Kemanusiaan, Vol. 14 No. 2
Ariyari, Indah dkk. 2017. Pengaruh CAR, NPF, NIM, FDR dan DPKTerhadap
Profitabilitas Dengan FDR Sebagai Variabel Intervening. Skripsi.
Semarang: Universitas Pandanaran
Asriyati, Siti. 2017. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Financing To
Debt Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas Dengan Capital Adequacy Ratio
Sebagai Variabel Intervening. Skipsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam
Aziz, Habibul. 2016. Analisis Pengaruh CAR, NPF, NIM, FDR, BOPO terhadap
Profitabilitas pada Bank Syariah Di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiya Surakarta
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia
Dendawijaya, Lukman. 2009. “Manajemen Perbankan”. Edisi kedua. Jakarta:
Ghalia Indonesia
Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Haqqi, Hibatul. 2016. Analisis Pengaruh NPF, FDR, Inflasi dan CAR terhadap
Proporsi Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah di
Indonesia.Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Harahap, Sofyan Syafri. 2013. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
Harmono. 2009. Manajemen Keuangan Berbasis Balanced Scorecard Pendekatan
Teori, Kasus, dan Riset Bisnis. Jakarta: PT Bumi Aksara
Ismail.2010.Manajemen Perbankan.dari Teori Menuju Aplikasi.Ed.
1.Cet.2.Kencana.Jakarta
Jensen, Michael C & Meckling, William H. 1976. “Theory of The Firm:
Manajerial Behaviour, Agency Costs, and Owership Structure”. Journal of
Financial Economics. Vol. 3, No. 4
Kasmir. 2005. Pemasaran Bank. Jakarta: Kencana
2014. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta:
Erlangga
Kusuma, Dimas Purwaningtyas. 2016. Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi,
CAR, BOPO, NPF, FDR terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
(periode 2011-2015). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Sunan Kalijaga
Laporan Keuangan Publikasi Bank Mandiri Syariah. Dari tahun 2015sampai
Tahun 2018. Diakses dariwww.syariahmandiri.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Mega Syariah. Dari Tahun 2015sampai Tahun
2018. Diaskes dari www.megasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Muamalat.Dari Tahun 2015sampai Tahun
2018. Diaskes dari www.bankmuamalat.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Syariah Bukopin. Dari Tahun 2015sampai
Tahun 2018. Diaskes dariwww.syariahbukopin.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Bank Victoria Syariah. Dari Tahun 2015sampai
Tahun 2018. Diaskes dariwww.bankvictoriasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BCA Syariah.Dari Tahun 2015 sampaiTahun 2018.
Diaskes dari www.bcasyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BJB Syariah.Dari Tahun 2015 sampaiTahun 2018.
Diaskes dari www.bjbsyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BNI Syariah.Dari Tahun 2015 sampaiTahun 2018.
Diaskes dari www.bnisyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi BRI Syariah.Dari Tahun 2015 sampaiTahun 2018.
Diaskes dari www.brisyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Maybank Syariah. Dari Tahun 2015sampai Tahun
2018. Diaskes dariwww.maybanksyariah.co.id
Laporan Keuangan Publikasi Panin Dubai Syariah Bank. Dari Tahun 2015 sampai
Tahun 2018. Diaskes dari www.paninbanksyariah.co.id
Mokoagow, S. W., & Fuady, M. (2015). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal EBANK, 6 (1)
Mukti, Nur Abidah. 2016. Pengaruh BOPO dan FDR terhadap Profitabilitas BPR
Syariah Dengan Resiko Pembiayaan Sebagai Variabel Intervening.Skripsi.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jember
Ningrum, Anissa Ayu. 2017. Pengaruh Kondisi Ekonomi, NPF, FDR dan BOPO
Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah di Indonesia Tahun 2012-2015.
Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta
Niode, Nenda Nurjanah. 2016. Pengaruh CAR, Pembiayaan, NPF dan BOPO
terhadap ROA Bank Umum Syariah Di Indonesia periode 2010-2015.
Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Nurvarida, Nike. 2017. Analisis Pengaruh BOPO, CAR, NPF, FDR dan NOM
Terhadap Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Syariah Periode 2012-
2016.Skripsi. Salatiga: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga
Oktaviani., Irene Rini Demi Pangestuti. 2012. Pengaruh DPK, ROA, CAR, NPL
dan Jumlah SBI terhadap Penyaluran Kredit Perbankan. Diponegoro
Journal of Management, Vol. 1 No. 2
Pasal 1 (3) Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998. Tentang
Perubahan Atas Undang - Undang Nomor 7 Thaun 1992 Tentang
Perbankan
Pratiwi. 2012. Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR Terhadap ROA Bank Umum
Syariah Periode 2005-2010. Skripsi. Universitas Diponegoro
Ramadhan, Achmad Aditya. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Profitabilitas Bank Syariah Di Indonesia. Skripsi.UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
Riduwan dan Sunarto 2012.Pengantar Statistika. Bandung: ALFABETA
Riyadi, Slamet dan Agung Yulianto. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil,
Pembiayaan Jual Beli, Financing To Deposit Ratio (Fdr) Dan Non
Performing Financing (Npf) Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah
Di Indonesia. Accounting Analysis Journal,Vol 3 No. 4
Sarwono, Jonathan. 2008. Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap untuk Belajar
Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Setiawan, Ulin Nuha dkk. 2016. Pengaruh DPK, CAR dan NPF terhadap
Prifitabilitas Bank Syariah dengan Pembiayaan sebagai Variabel
Intervening. Diponegoro Journal of Management, Vol. 5 No. 4
Subegti, Rangga Bagus, Dias Satria. 2010. Determinasi Penyaluran Kredit Bank
Umum diIndonesia Periode 2006-2009. “Jurnal Keuangan dan Perbankan”
Vol. 14 No. 3
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Sukma, Yoli Lara. 2013. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecakupan Modal dan
Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas (Perusahaan Perbankan Terdaftar di
BEI). Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Suryani. 2011. Analisis Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
di Indonesia. Jurnal WalisongoVol 19 No 1
Wibowo, Edhi Satrio, Muhammad Syaichu. 2013. Analisis Pengaruh Suku Bunga,
Inflasi, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah.
Diponegoro Journal of Management Vol. 2 No. 2
Wiratna, Sujarweni V. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press
www.bi.go.id
www.ojk.co.id
www.okezone.com
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1
Lembar Konsultasi
LAMPIRAN 2
Data DPK, CAR, FDR, Profitabilitas (ROA) dan Pembiayaan Bank Umum
Syariah Periode 2015-2018.
Tahun Bank DPK CAR FDR Pembiayaa
n
ROA
2015 BMI 45,078 12,00% 90,30% 40,706 0,20%
2016 BMI 41,920 12,74% 95,13% 40,010 0,22%
2017 BMI 48,686 13,62% 84,41% 41,288 0,11%
2018 BMI 45,636 12,34% 73,18% 33,559 0,08%
2015 BVS 1,128,90
8
16,14% 95,29% 1,075,681 -2.36%
2016 BVS 1,204,68
1
15,98% 100,67% 1,212,690 -2.19%
2017 BVS 1,512,00
8
19,29% 83,57% 1,262,926 0,36%
2018 BVS 1,491,44
1
22,07% 82,78% 1,234,571 0,32%
2015 BNIS 19,323 15,48% 91,94% 17,765 1,43%
2016 BNIS 24,232 14,92% 84,57% 20,494 1,44%
2017 BNIS 29,379 20,14% 80,21% 23,597 1,31%
2018 BNIS 35,497 19,31% 79,62% 35,497 1,42%
2015 BSB 681,966 8,77% 3,08% 5,376 0,35%
2016 BSB 731,449 7,38% 3,45% 7,674 0,46%
2017 BSB 774,087 20,18% 3,56% 6,049 0,07%
2018 BSB 706,543 19,14% 3,82% 23,256 0,07%
2015 BCA 3,255,2 34,3% 91,4% 2,975,5 1%
2016 BCA 3,842,3 36,7% 90,1% 3,462,8 1,1%
2017 BCA 4,736,4 29,4% 88,5% 4,191,1 1,2%
2018 BCA 5,506,1 24,3% 89,0% 4,899,7 1,2%
2015 BRIS 19,65 13,94% 84,16% 16,66 0,77%
2016 BRIS 21,99 20,63% 81,42% 18,04 0,95%
2017 BRIS 26,31 20,05% 71,87% 19,01 0,51%
2018 BRIS 28,86 29,72% 75,49% 21,86 0,43%
2015 BMS 4,354,54
6
18,74% 98,49% 4,21% 0,30%
2016 BMS 4,973,12
6
23,53% 95,24% 4,71% 2,63%
2017 BMS 5,103,10
0
22,19% 91,05% 4,64% 1,56%
2018 BMS 5,723,20
8
20,54% 90,88% 5,18% 0,93%
2015 BSM 62,113 12,85% 81,99% 26,47% 0,56%
2016 BSM 69,950 14,01% 79,19% 29,43% 0,59%
2017 BSM 77,930 15,89% 77,66% 34,44% 0,59%
2018 BSM 23,52 16,26% 77,25% 21,08% 0,88%
2015 BJBS 403,355 22,53% 104,75% 22,59% 0,25%
2016 BJBS 495,208 18,25% 98,73% 19,58% -8.09
2017 BJBS 588,864 16,25% 92,03% 17,04% -5.69
2018 BJBS 346,846 16,43% 89,45% 27,03% 0,54%
2015 BPS 790,949 20,30% 96,43% 90,56% 1,14%
2016 BPS 969,117 18,17% 91,99% 83,85% 0,37%
2017 BPS 560,173 11,51% 86,95% 84,91% -10.77
2018 BPS 757,718 23,15% 88,82% 92,52% 0,26%
2015 MSI 938.982 38,40% 110,54% 1,522,230 -20.13%
2016 MSI 714.716 55,06% 134,73% 962,866 -9.51%
2017 MSI 561.51 75,83% 85,94% 485,242 5,50%
2018 MSI 17 163,07
%
424.923,53
%
72,237 -6.86%
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
LAMPIRAN 3
HASIL UJI STATISTIK DESKRIPTIF
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
LAMPIRAN 4
HASIL UJI ASUMSI KLASIK
a. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 4.225 1.220 3.463 .001
DPK .007 .002 .583 4.136 .000 .773 1.294
CAR .096 .045 .561 2.127 .040 .221 4.534
FDR -.065 .019 -.905 -3.489 .001 .228 4.383
Pembiayaan -.002 .004 -.059 -.413 .682 .756 1.322
a. Dependent Variable: Nilai ROA
Sumber: data sekunder yang telah diolah, 2019
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DPK 44 1 969 242.73 325.734
CAR 44 7 163 24.16 24.540
FDR 44 3 425 88.70 58.517
Pembiayaan 44 1 962 55.95 158.050
ROA 44 -20 5 -1.10 4.183
Valid N (listwise) 44
b. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .634a .402 .340 3.397 2.172
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan,FDR,DPK, CAR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
c. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 25.748 111.996 .230 .856
LN_X1 6.029 8.194 13.352 .736 .596
LN_X2 .114 2.427 .074 .047 .970
LN_X3 -5.912 25.785 -.412 -.229 .857
LN_X4 5.634 7.342 12.680 .767 .583
a. Dependent Variable: ABS_RES2
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
d. Uji Normalitas
Sumber: data sekunder yang diolah, 2019
LAMPIRAN 5
HASIL UJIHIPOTESIS
a. Uji F
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 302.062 4 75.516 6.542 .000a
Residual 450.156 39 11.542
Total 752.218 43
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan, FDR, DPK, CAR
b. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2019
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 44
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 3.23554438
Most Extreme
Differences
Absolute .199
Positive .180
Negative -.199
Kolmogorov-Smirnov Z 1.321
Asymp. Sig. (2-tailed) .061
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji t (Uji Signifikan Parsial)
Persamaan Pertama
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.513 51.162 .069 .946
DPK .126 .073 .259 1.715 .094
CAR 3.820 1.786 .593 2.139 .039
FDR -.793 .767 -.294 -1.033 .308
a. Dependent Variable: Pembiayaan
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2019
Persamaan Kedua
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.225 1.220 3.463 .001
DPK .007 .002 .583 4.136 .000
CAR .096 .045 .561 2.127 .040
FDR -.065 .019 -.905 -3.489 .001
Pembiayaan -.002 .004 -.059 -.413 .682
a. Dependent Variable: ROA
Sumber : Data Sekunder yang Diolah 2019
c. Koefisien determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .634a .402 .340 3.397
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan, FDR, DPK, CAR
Sumber: Data Sekunder yang Diolah 2019
LAMPIRAN 6
HASIL UJI ANALISIS PATH
Hasil Persamaan Pertama
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .494a .244 .187 142.498
a. Predictors: (Constant), FDR, DPK, CAR
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2019
Analisis Regresi Persamaan Pertama
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 3.513 51.162 .069 .946
DPK .126 .073 .259 1.715 .094
CAR 3.820 1.786 .593 2.139 .039
FDR -.793 .767 -.294 -1.033 .308
a. Dependent Variable: Pembiayaan
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2019
Hasil Persamaan Kedua
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .634a .402 .340 3.397
a. Predictors: (Constant), Pembiayaan, FDR, DPK, CAR
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2019
Analisis Regresi Persamaan Kedua
Sumber :Data sekunder yang diolah, 2019
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4.225 1.220 3.463 .001
DPK .007 .002 .583 4.136 .000
CAR .096 .045 .561 2.127 .040
FDR -.065 .019 -.905 -3.489 .001
Pembiayaan -.002 .004 -.059 -.413 .682
a. Dependent Variable: ROA
LAMPIRAN 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Fitria Septiani
Tempat Tanggal Lahir : 63010150212
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Jl. Arimbi rt 8 rw 4 Grogol Salatiga
No Hp : 085641762350
Email : fitriaseptiani32@gmail.com
Riwayat Pendidikan : 1. SD Dukuh 3
2. SMP Negeri 5 Salatiga
3. SMA Negeri 2 Salatiga
4. IAIN Salatiga