Post on 12-Jul-2019
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 1 dari 43
P U T U S A N
Nomor. 254/PDT/2017/ PT.MDN.
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara
perdata pada Pengadilan tingkat banding telah menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara antara :
1. DAME BR. SILITONGA, Berkedudukan di Sabungannihuta, Desa
Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar,
Kabupaten Tapanuli Utaradalam hal ini
memberikan kuasa kepada PARULIAN LUMBAN
TOBING beralamat di Kec. Tarutung, Kab.
Tapanuli Utara ;
2. HOTMAN SIMANJUNTAK, Berkedudukan di Sabungannihuta, Desa
Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar,
Kabupaten Tapanuli Utaradalam hal ini
memberikan kuasa kepada PARULIAN LUMBAN
TOBING beralamat di Kec. Tarutung, Kab.
Tapanuli Utara ;
Dalam hal ini Para Penggugat I, I telah memberikan kuasa kepada Parulian
Lumbantobing, S.H., Advokat & Penasihat Hukum yang berkantor di KANTOR
HUKUM “PARULIAN LUMBANTOBING, SH & REKAN”, Jalan Dipenegoro No. 16 –
A-B Tarutung, berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 24 Oktober 2016 yang telah
didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 2 November 2016
dengan Nomor Register Nomor 139/SK/2016/PN Trt. Disebut sebagai PARA
PEMBANDING semula PENGGUGAT-I,II
L A W A N
1. ASTOBER SIMANJUNTAK (suami Dari Almh. TIONGGOR SILITONGA), Bertempat tinggal di Jalan Pembangunan IV,
Lingkungan IV No. 16, Kelurahan Tanjung Gusta,
Kecamatan Medan Helvetia, MEDAN ; 2. CHRISTMESS SIMANJUNTAK (Ahli Waris Anak Dari Almh. TIONGGOR
SILITONGA), Bertempat tinggal di Jalan
Pembangunan IV, Lingkungan IV No. 16, Kelurahan
Tanjung Gusta, Kecamatan Medan Helvetia,
MEDAN ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 2 dari 43
3. MARLINGGOM SILITONGA, Bertempat tinggal di Jalan Nangka 2 Rt/Rw-
006/005, Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan
Jagawarsa, Kota Jakarta Selatan ; 4. LASMA ROHANI POHAN, Bertempat tinggal di Jalan Warung Muncang No.3,
Rt/Rw-006/001, Keluarahan Warung Muncang,
Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung ; 5. SABAR LASPITA SILITONGA, Bertempat tinggal di Perumahan RSS IV
BINTARO D/71 RT.006/RW.002, Kelurahan
Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren,
Kota Tangerang Selatan ; Dalam hal ini Para Tergugat telah memberikan kuasa kepada Jonggi Simanjuntak,
S.H., Advokat-Pengacara-Penasihat Hukum dari Kantor hukum JONGGI
SIMANJUNTAK , SH. & REKAN, beralamat di Jl. Nahum Situmorang No. 159
Kelurahan Hutatoruan V Kecamatan Tarutung Kabupaten Tapanuli Utara,
berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 28 November 2016 dan telah didaftarkan di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 30 November 2016 dengan
Nomor 158/SK/2016/PN Trt, disebut sebagai Para Terbanding semula Para
Tergugat-I,II,III,IV,V ;
6. PEMERINTAHAN REPUBLIK INDONESIA Cq. MENTERI AGRARIA/KEPALA PERTANAHAN NASIONAL Cq. KEPALA KANTOR WILAYAH BADAN PERTANAHAN NASIONAL PROPINSI SUMATERA UTARA Cq. KEPALA KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN TAPANULI UTARA,
beralamat di Jalan Pasar Baru, Kecamatan
Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, disebut
sebagai Turut Terbanding semula TURUT TERGUGAT;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat yang berhubungan dengan
perkara ini ;
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, Kuasa Para Penggugat dalam surat gugatannya tertanggal 2
November 2016 yang didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarutung pada
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 3 dari 43
tanggal 2 November 2016 dibawah Nomor Register 53/Pdt.G/2016/PN-Trt
mengemukakan hal-hal sebagai berikut :
1. Bahwa Mertua Penggugat I/Kakek Penggugat II yang bernama Alm. AMANI
PORHAS SIMANJUNTAK ada memiliki sebidang Tanah Warisan yang
dijadikan sebagai Tanah Perladangan seluas ± 6 Ha, yang terletak di Ambar
Salengkat, Desa Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar Kabupaten
Tapanuli Utara, dengan batas-batas sebagai berikut :
Timur : TanahHatopan/Milik Bersama Keturunan Alm.Ama Porhas
Simanjuntak
Barat : Tanah Milik Alm. Romulus Simannjuntak
Utara : Tanah Milk Robert Silalahi, Toman Simanjuntak
Selatan : Jalan Siborongborong-Sipahutar
2. Bahwa adapun Tanah Perladangan tersebut diperoleh Alm. Amani Porhas
Simanjuntak adalah sebagai warisan dari bapaknya yang bernama Alm. RAJA
IHUTAN SIMANJUNTAK.
3. Bahwa Tanah Perladangan tersebut merupakan warisan dari Alm. AMANI
PORHAS SIMANJUNTAK kepada suami Penggugat I/Bapak Penggugat II
yang bernama Alm. PINUS SIMANJUNTAK, dan setelah Penggugat I
menikah dengan Alm. Pinus Simanjuntak pada tahun 1958 dimana
Penggugat I bersama suami Penggugat I/Bapak Penggugat II, terus menerus
menguasai dan mengusahai tanah tersebut dengan menanam Padi Darat/
atau dalam Bahasa Batak Toba dinamai : EME TUR.
4. Bahwa setelah Alm. PINUS SIMANJUNTAK Suami Penggugat I/Bapak
Penggugat II meninggal dunia pada tahun 1978 , Tanah Perladangan tersebut
tidak lagi diusahai, sehingga Tanah perladangan tersebut tidak terurus lagi
hanya ditumbuhi rumput lalang dan beberapa pohon Pinus yang tumbuh
liar/tumbuh sendiri dengan tidak terurus.
5. Bahwa pada tahun 1988 Penggugat I telah memberikan Tanah Perladangan
tersebut sebagai TANAH PANJAEAN untuk bekal hidup anak-anak
Penggugat I, yaitu sebahagian dari tanah perladangan tersebut (kira-kira 3
Ha) kepada anak Penggugat I yang bernama Alm. HULMAN SIMANJUNTAK
dan sejak tahun 1988, Alm. HULMAN SIMANUNTAK telah mengusahai tanah
tersebut dengan bercocok tanam dan mendirikan Rumahnya di Tanah
Perladangan tersebut, dan sebahagian lagi (kira-kira 3 Ha) kepada anak
Penggugat I yang bernama HOTMAN SIMANJUNTAK, yaitu Penggugat II.
Bahwa akan tetapi karena pada tahun 1989, Penggugat II pergi merantau
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 4 dari 43
sehingga sebahagian tanah perladangan seluas 3 ha tersebut tidak terurus
dan tidak diusahai hanya tumbuh rumput lalang dan beberapa Pohon Pinus
yang tumbuh sendiri.
6. Bahwa adapun Tanah Panjaean yang diserahkan oleh Penggugat I kepada
Penggugat II tersebut adalah berbatasan langsung dengan Tanah Panjaean
Milik Alm. HULMAN SIMANJUNTAK, Yaitu yang terletak di Ambar Salengkat,
Desa Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara,
Seluas ± 3 Ha, yang batas-batasnya adalah sebagai berikut :
- Sebelah Timur berbatasan dengan Tanah Panjaean Milik Alm. Hulman
Simanjuntak;
- Sebelah Barat berbatasan dengan Tanah Milik Alm. Romulus
Simanjuntak;
- Sebelah Utara berbatasan dengan Tanah Milik Robert Silalahi dan Toman
Simanjuntak;
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan Siborongborong- Sipahutar;
7. Bahwa adapun Tanah Panjaean yang diserahkan oleh Penggugat I kepada
Penggugat II tersebut sekarang ini menjadi TANAH PERKARA, karena ketika
Penggugat II pada Bulan Pebruari tahun 2014 hendak mengusahai Tanah
Perkara tersebut, sehingga Penggugat II menebangi Pohon Pinus dan
menanami Tanah Perkara. Bahwa akan tetapi Tergugat I dan Istrinya Alm.
Tionggor Silitonga melarang Penggugat II mengusahai Tanah Perkara,
sehingga Tergugat I dan Istrinya Alm. Tionggor Silitonga mengadukan
Penggugat II secara Pidana dan telah dijatuhi hukuman Penjara atas Tindak
Pidana Pengrusakan atas Pohon Pinus yang ada di Tanah Perkara, dan
Tergugat I serta Istrinya Alm. Tionggor Silitonga dengan mengatakan kepada
Para Penggugat bahwa Tanah Perkara adalah Tanah miliknya yang
merupakan warisan dari orangtuanya Alm. Pdt. J.W.SILITONGA, dan Tanah
Perkara tersebut ternyata pada tahun 2005telah disertifikatkan oleh Istri
Tergugat I/Ibu Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V.
Sehingga Turut Tergugat telah menerbitkan Sertifikat Hak Milikyaitu masing-
masing, Sertifikat Hak Milik No. 76 Tahun 2005 atas nama MARLINGOM
SILITONGA,dan Sertifikat Hak Milik No. 77 Tahun 2005 atas nama LASMA
ROHANI POHAN, dan Sertifikat Hak Milik No. 78 Tahun 2005 atas nama
SABAR LASPITA, dan Sertifikat Hak Milik No. 79.
8. Bahwa Para Penggugat sangat terkejut karena Tergugat I beserta Istri
Tergugat I/Ibu Tergugat II, Alm. Tionggor Silitonga memberitahukan kepada
Penggugat II bahwa tanah Perkara seluas 3 Ha tersebut telah disertifikatkan
oleh Tergugat I dan Isterinya Alm. Tionggor Silitonga dan saudara-
saudaranya dengan memberikan kepada Penggugat II foto copy sertifikat dan
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 5 dari 43
dasar atau alas hak dibuatnya sertifikat-sertifikat atas Tanah Perkara, yaitu
foto copy Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967, dan Foto
Copy Surat Penyerahan Tanah tertanggal 21 Pebruari 1975. Bahwa Para
Penggugat sangat terkejut atas adanya surat penyerahan Tanah tersebut
yang dijadikan dasar proses penerbitan sertifikat-sertifikat tersebut, karena
setahu Para Penggugat terhadap Tanah Perkara ini belum pernah diperjual
belikan atau dialihkan kepada siapapun juga, atau dijadikan agunan Hypotik
serta dihibahkan kepada siapapun, karena Tanah Perkara adalah Tanah Adat
atau Tanah Warisan milik Alm. Ama Porhas Simanjuntak yang diwarisi oleh
Para Penggugat.
9. Bahwa Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967, yaitu bahwa St.
DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR
SIMANJUNTAK menyerahkan Tanah kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK,
yaitu mengenai tanah sebagai berikut :
a. Sebidang tanah perumahan berpekarangandi Ambar Salengkat dengan
batas-batas sebagai berikut :
Utara : Tanah Lapang;
Timur : Pekarangan Puterpra 106/0208 Sipahutar;
Barat : Perumahan Saleh Simanjuntak;
Selatan : Jalan besar;
b. Sebidang Tanah Perkebunan yang berada di Kompleks Ambar Salengkat;
10 Bahwa berdasarkan Surat Penyerahan Tanah tetanggal 13 Agustus 1967
tersebut, kemudian IMMANUEL SIMANJUNTAK menyerahkan Tanah Vide
9.a dan 9.b tersebut diatas kepada J.W. SILITONGA (Mertua Tergugat
I/Bapak Alm. Tionggor Silitonga, Kakek Tergugat II,Bapak Tergugat III, Bapak
Tergugat IV, dan Bapak Tergugat V), sesuai dengan Surat Penyerahan Tanah
tertanggal 21 Pebruari 1973,
11 Bahwa Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 tersebut,
mengenai huruf b., yaitu Tanah Perkebunan yang berada di Kompleks Ambar
Salengkat, ternyata tidak disebutkan batas-batasnya dan berapa luasnya,
sehingga Tanah yang diserahkan tersebut, sangat kabur dan tidak jelas
mengenai Tanah yang mana, karena Tanah Perladangan di kompleks Ambar
Salengkat sangat luas. Bahwa secara pasti Tanah yang ditunjuk pada huruf b,
pada Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 tersebut,
bukanlah mengenai Tanah Perkara ini, karena Tanah perkara ini adalah tanah
Warisan Milik Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK. Bahwa St. DAULAT
SIMANJUNTAK dan WALDEMAR SIMANJUNTAK sangat mengetahui bahwa
Tanah Perkara adalah Tanah Warisan Milik Alm. AMA PORHAS
SIMANJUNTAK (Mertua Penggugat I/Kakek Penggugat II), karena Kakek
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 6 dari 43
Para Penggugat dengan Kakek dari St. Daulat Simanjuntak, St. Kasmin
Simanjuntak dan Waldemar Simanjuntak adalah Kakak beradik, dan
disebelah Timur Tanah Warisan milik Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK,
sampai sekarang masih ada Tanah Hatopan atau Tanah Milik Bersama dari
keturunan Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK, sehingga dapat dipastikan
bahwa Tanah yang diserahkan pada huruf b Surat Penyerahan Tanah
tertanggal 13 Agustus 1967 tersebut bukanlah Tanah Perkara, sehingga yang
menjadi alas hak penerbitan Sertifikat-Sertifikat Hak Milik tersebut adalah
Tidak Sah dan tidak berdasarkah hukum yang sah.
12 Bahwa oleh karena dasar hukum atau yang menjadi alas Hak penerbitan
Sertifkat-Sertifikat Hak Milik tersebut tidak berdasar hukum, sehingga adalah
patut dan adil apabila Sertifikat Hak MilikNo. 79 Tahun 2005 atas nama Isteri
Tergugat I, TIONGGOR SILITONGA, Sertifikat Hak Milik No. 77 Tahun 2005
atas nama Tergugat II, LASMA ROHANI POHAN, Sertifikat Hak Milik No. 78
Tahun 2005 atas nama Tergugat III, SABAR LASPITA, Dan Sertifikat Hak
Milik No. 76 atas nama Tergugat IV, MARLINGGOM SILITONGA, tersebut
harus DINYATAKAN TIDAK BERKEKUATAN HUKUM MENGIKAT.
13 Bahwa oleh karena itu tindakan Isti Tergugat I/ Ibu Tergugat II, Tergugat III,
dan Tergugat IV, dan tergugat V, yang mengurus Sertifikat Hak Milik atas
Tanah Perkara kepada Turut Tergugat, sehingga Turut Tergugat telah
menerbitkan Sertifikat Hak Milik No. 79 Tahun 2005 atas nama Isteri Tergugat
I/Ibu Tergugat II, Almh. TIONGGOR SILITONGA, dan Sertifikat Hak Milik No.
77 Tahun 2005 atas nama Tergugat IV, LASMA ROHANI POHAN, dan
Sertifikat Hak Milik No. 78 Tahun 2005 atas nama Tergugat V, SABAR
LASPITA, dan Sertifikat Hak Milik No. 76 atas nama Tergugat III,
MARLINGGOM SILITONGA, tersebut adalah merupakan tindakan Perbuatan
Melawan Hukum.
14 Bahwa sebagai akibat dari tindakan Perbuatan Melawan Hukum yang
dilakukan oleh Para Tergugat dengan menguasai Tanah Perkara dengan
Sertifikat Hak Milik tersebut tanpa se-izin dan sepengetahuan Para Penggugat
sehingga Para Penggugat telah mengalami kerugian baik Materil dan Moril
yang perinciannya sebagai berikut :
a. Kerugian Materil berupa uang jasa hukum dan biaya perkara yang harus
dikeluarkan oleh Para Penggugat yang diperkirakan sebesar Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah).
b. Kerugian Moril berupa tercemarnya nama baik para Penggugat sehingga
Penggugat II juga telah menjalani hukuman Penjara karena tindakan
Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, dan Tergugat IV mengurus Hak Milik
atas Tanah Perkara, sehingga Para Penggugat telah mengalami kerugian
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 7 dari 43
Moril yang tidak dapat dinilai dengan mata uang akan tetapi bila
dipersamakan dengan itu senilai Rp. 2.000.000,- (dua milyard rupiah).
c. Bahwa oleh karena itu jumnlah kerugian materil dan moril yang dialami
Para Penggugat hingga gugatan ini dimajukan adalah sebesar
Rp.100.000.000,- + Rp. 2.000.000.000,- = Rp. 2.100.000.000,- (dua
milyard seratus juta rupiah).
15. Bahwa karena Tanah Perkara adalah Tanah Warisan Alm. AMANI PORHAS
SIMANJUNTAK yang diwariskan kepada Alm. PINUS SIMANJUNTAK yaitu
Suami Penggugat I/bapak Penggugat II, sehingga adalah Patut dan adil
apabila Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV, dan Tergugat V
dihukum untuk menyerahkan Tanah Perkara kepada Para Penggugat sebagai
ahli waris yang berhak atas Tanah Perkara.
16. Bahwa Para Penggugat sangat kwatir Tanah perkara ini akan dialihkan,
dijaminkan agunan atau dihibahkan kepoada pihak lain, karena Tanah
Perkara ini telah terbit Sertifikat hak Milik atas nama Istri Tergugat I, Tergugat
II, Tergugat III, dan Tergugat IV, sehingga dengan ini Para Penggugat
memohon kepada Ketua Pengadilan Negeri Tarutung Cq. Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini untuk meletakkan Sita Jaminan
terhadap Tanah Perkara ini (conservatoir beslaag).
17. BahwaGugatan ini dimajukan oleh Para penggugat dengan dalil-dalil yang
kebenarannya tidak dapat dibantah oleh Para Tergugat, dan berdasarkan alat
bukti yang Sah, maka sudah sepatutnya bila Gugatan Para Penggugat
dikabulkan untuk seluruhnya dan Keputusan Hukum dalam Perkara ini dapat
dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar Bij Voorraad) meskipun timbul Verzet
atau banding.
Bahwa berdasarkan alasan-alasan hukum tersebut diatas, Para Penggugat
memohon dengan hormat kepada Ketua Pengadilan Negeri Tarutung untuk
memanggil Para Pihak dalam perkara ini untuk hadir di persidangan pada suatu hari
yang ditentukan untuk itu, seraya mengambil Keputusan Hukum yang Amarnya
berbunyi sebagai berikut :
1. Mengabulkan Gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan dalam hukum Para Penggugat adalah keturunan dan ahli waris
dari Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK;
3. Menyatakan tindakan Para Tergugat yang menguasai dan mengusahai Tanah
Perkara tanpa se-ijin dan se-pengetahuan Para Penggugat adalah
merupakan Perbuatan Melawan Hukum;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 8 dari 43
4. Menyatakan dalam hukumTanah Perkara yang terletak di Ambar Salengkat,
Desa Sabungannihuta I, Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara,
dengan batas-batas sebagai berikut :
Timur : Tanah Milik Alm. Hulman Simanjuntak
Barat : Tanah Milik Alm. Romulus Simnnjuntak
Utara : Tanah Milk Robert Silalahi, Toman Simanjuntak
Selatan : Jalan Siborongborong-Sipahutar
Adalah Sah Tanah Milik Alm. AMANI PORHAS SIMANJUNTAK dan
Penggugat I, Penggugat II adalah merupakan ahli waris yang berhak atas
Tanah Perkara;
5. Menyatakan Sertifikat Hak Milik No. 76 Tahun 2005 Desa Sabungannihuta I
atas nama MARLINGGOM SILITONGA, Sertifikat Hak Milik No. 77 Tahun
2005 Desa Sabungannihuta I atas nama LASMA ROHANI POHAN, Sertifikat
Hak Milik No. 78 Desa Sabungannihuta I atas nama SABAR LASPITA, dan
Sertifikat Hak Milik No. 79 Tahun 2005 Desa Sabungannihuta I atas nama
TIONGGOR SILITONGA, tersebut TIDAK BERKEKUATAN HUKUM YANG
MENGIKAT;
6. Menghukum Para Tergugat atau orang lain yang mendapatkan Hak dari
padanya untuk mengembalikan Tanah Perkara dalam keadaan baik dan
kosong, tanpa ada halangan dari siapapun;
7. Menghukum Para Tergugat untuk membayar ganti kerugian materil dan moril
sebesar Rp. 2. 100.000.000,- (dua milyard seratus juta rupiah).
8. Menyatakan Sita Jaminan (conservatoir beslaag) yang diletakkkan terhadap
Tanah Perkara ini adalah sah.
9. Menyatakan Putusan ini dapat dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar Bij
Voorraad), meskipun timbul Verzet atau Banding;
10. Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam
perkara ini.
ATAU : Dalam Peradialan yang baik, mohon keadilan yang seadil-adilnya (Ex Aequo
Et Bono).
Menimbang, bahwa setelah pembacaan gugatan Para Penggugat oleh
kuasanya yang menyatakan tetap pada isi gugatannya dan kemudian kuasa Para
Tergugat I, II, III, IV, V mengajukan eksepsi dan jawabannya pada persidangan
tanggal 24 Januari 2017 yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
I. DALAM KONPENSI :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 9 dari 43
A. DALAM EKSEPSI :
1. Gugatan Kurang Pihak Atau Orang yang Ditarik Sebagai Tergugat Tidak Lengkap (Plurium Litis Consortium) ;
Bahwa bilamana diperhatikan secara seksama gugatan Para Penggugat khususnya
pada halaman 3 poin 9 dan poin 10 dalil dalil Gugatan Para Penggugat, terlihat
dengan jelas masih banyak pihak atau orang yang keterkaitannya sangat erat
dengan perkara aquo, atau dengan kata lain masih banyak orang atau pihak yang
seharusnya turut ditarik sebagai Pihak (Tergugat) dalam perkara aquo agar perkara
aquo dapat diselesaikan secara tuntas dan menyeluruh, akan tetapi orang atau pihak
tersebut tidak ditarik oleh Para Penggugat sebagai pihak, maka secara hukum
Gugatan Para Penggugat mengandung Cacad Plurium Litis Consortium, karena
kurang pihak atau Pihak yang ditarik sebagai Tergugat tidak lengkap, karenanya
Gugatan Para Penggugat sangat beralasan hukum untuk dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk verklaard), dengan alasan;
1.1. Bahwa adapun tanah perkara menjadi hak milik dan kepunyaan Para
Tergugat adalah merupakan warisan dari Pdt. J.W. Silitonga (almarhum)
yaitu : Orangtua dari Tergugat V/Mertua dari Tergugat I dan Tergugat
IV/Kakek dari Tergugat II dan Tergugat IIIyang diwariskan kepada
Tergugat III, IV, V dan isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II ;
1.2. Bahwa Pdt. J,W. Silitonga (alm) memperoleh tanah terperkara
berdasarkan jual beli dari IMMANUEL SIMANJUNTAK (alm),
sebagaimana terlihat dalam SURAT PENYERAHAN TANAH tanggal 21
Pebruari 1973(bukti T- 1),dan IMMANUEL SIMANJUNTAK (alm)
memperolehnya berdasarkan Penyerahan dari St. DAULAT
SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR
SIMANJUNTAK, sebagaimana terlihat dalam SURAT PENYERAHAN
TANAH tertanggal 13 Agustus 1967 (Bukti T- 2), hal mana secara
kronologis telah juga diakui dan dibenarkan oleh Para Penggugat pada
halaman 3 poin 9 dan poin10 dalil gugatan Para Penggugat ;
1.3. Bahwa oleh karena itu secara hukum IMMANUEL SIMANJUNTAK yang
menjual tanah terperkara kepada orangtua/mertua/Kakek Para Tergugat
ataupun ahli warisnya haruslah ditarik sebagai pihak (Tergugat) dalam
perkara aquo, demikian juga dengan St. DAULAT SIMANJUNTAK, St.
KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK yang
menyerahkan tanah terperkara kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK
ataupun ahli warisnya haruslah ditarik juga sebagai Pihak (Tergugat)
dalam perkara aquo ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 10 dari 43
1.4. Bahwa dengan tidak ditariknya IMMANUEL SIMANJUNTAK, St. DAULAT
SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR
SIMANJUNTAK ataupun para ahli warisnya masing masing sebagai
pihak (Tergugat) dalam perkara aquo telah mengakibatkan gugatan Para
Penggugat menjadi tidak lengkap, kurang pihak atau mengandung cacad
Plurium Litis Consortium, karena sesungguhnya Para Tergugat sebagai
ahli waris dari alm. Pdt. JW. Silitonga adalah pembeli yang beritikad baik
dan secara hukum haruslah dilindungi ;
1.5. Bahwa dalil dalil atau alasan Para Tergugat sejalan dengan berbagai
Jurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI, diantaranya adalah :
1.5.1. Jurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor : 1125 K/Pdt/1984,
dalam pertimbangan hukumnya menyatakan “Semestinya Pihak Ketiga yang bernama Oji sebagai sumber perolehan hak Tergugat I yang kemudian dipindahkan Tergugat I kepada Tergugat II harus ikut digugat sebagai Tergugat. Alasannya Oji mempunyai urgensi untuk membuktikan hak kepemilikannya maupun asal usul tanah sengketa serta dasar hukum Oji menghibahkan kepada Tergugat I” ;
Hal ini berarti bahwa berdasarkan Jurisprudensi tersebut di atas,
seharusnya St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK yang telah
menghibahkan atau menyerahkan tanah sengketa kepada
IMMANUEL SIMANJUNTAK harus turut ditarik sebagai pihak
Tergugat dalam perkara aquo, sebab secara kronologi dari
sanalah tanah sengketa berawal, sehingga St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK mempunyai urgensi atau sangat perlu untuk
membuktikan hak kepemilikannya maupun asal usul tanah
sengketa serta dasar hukum menghibahkan atau menyerahkan
tanah sengketa kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK, akan tetapi
St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK tidak ditarik oleh Para Penggugat
sebagai pihak dalam perkara aquo, karenanya gugatan Para
Penggugat secara formil menjadi cacad plurium litis consortium
(gugatan kurang pihak) ;
1.5.2. Jurisprudensi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor : 151 K/Sip 1975 tanggal 13 Mei 1975 yang menyatakan
“Agar tidak cacat hukum yaitu kurang pihak (Plurium litis
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 11 dari 43
consortium), maka orang yang ikut menjadi pihak dan menandatangani perjanjian harus ikut ditarik sebagai Tergugat” ;
Hal ini berarti bahwa berdasarkan Jurisprusensi tersebut di atas,
seharusnya pihak pihak yang bertandatangan dalam kedua surat
penyerahan tersebut yaitu SURAT PENYERAHAN TANAH tanggal
21 Pebruari 1973 (bukti T- 1), dan SURAT PENYERAHAN
TANAH tertanggal 13 Agustus 1967 (Bukti T- 2), baik pihak yang
menyerahkan maupun pihak yang menerima termasuk para saksi
yang turut mmbubuhkan tandatangannya pada kedua surat
tersebut haruslah ditarik sebagai pihak Tergugat dalam perkara
aquo, akan tetapi tidak ditarik oleh Para Tergugat, sehingga
gugatan Para Penggugat secara formil mengandung cacad plurium
litis consortium (gugatan kurang pihak) ;
1.5.3. Jurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor : 2752
K/Pdt/1983 tanggal 12 Desember 1984, yang menyatakan : “Secara formil harus ikut digugat pihak ketiga dari siapa tanah terperkara diperoleh Tergugat “ ;
Bahwa sebagaimana telah dikemukakan di atas, pihak Para
Tergugat memperoleh tanah adalah dari IMMANUEL SIMANJUNTAK, sehingga berdasarkan Jurisprudensi tersebut di
atas, seharusnya IMMANUEL SIMANJUNTAK atau ahli warisnya
harus turut ditarik sebagai Pihak Tergugat dalam perkara aquo,
akan tetapi tidak ditarik oleh Para Penggugat, sehingga gugatan
Para Penggugat secara formil mengandung cacad plurium litis
consortium (gugatan kurang pihak) ;
2. Gugatan kabur, ngawur dan Tidak Jelas (Obscuur libel) ;
Bahwa Gugatan Para Penggugat sangat tidak jelas (kabur)baik dalam posita maupun
petitum gugatannya sangatlah tidak cermat, keliru dalam menguraikan kronologi, dan
juga tidak didukung oleh alas hak atau dasar hukum yang jelas, sehingga gugatan
Para Penggugat mengandung cacad formil, yaitu obscuur libel (gugatan kabur,
ngawur dan tidak jelas), sehingga beralasan hukum untuk dinyatakan tidak dapat
diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard), dengan alasan sebagai berikut :
2.1. Gugatan Kabur atau Tidak Jelas Karena Tidak Menguraikan Ukuran dan Batas batas Tanah Perkara yang Dikuasai Oleh Masing Masing Para Tergugat;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 12 dari 43
Bahwa Para Tergugat (Tergugat I sampai dengan Tergugat V) telah
ditarik sebagai Pihak Tergugat dalam perkaraaquo oleh Para
Penggugat atas kepemilikan tanah seluas ± 3 Hektar; akan tetapi
Para Penggugat tidak menguraikan tentang ukuran dan batas batas
tanah perkara yang dikuasai oleh masing masing Tergugat,
sehingga bilamana dihubungkan dengan Petitum Gugatan Para
Penggugat pada halaman 6 poin 8 yang menyatakan : “Menghukum
Para Tergugat atau orang lain yang mendapat hak daripadanya
untuk meninggalkan tanah perkara dan menyerahkannya kepada
Para Penggugat sebagaimana layaknya pemilik yang sah”, maka
menjadi pertanyaan adalah berapa luas tanah yang harus
dikembalikan oleh Tergugat I, berapa luas tanah yang harus
dikembalikan oleh Tergugat II, III, IV dan V sangat tidak jela;
2.2. Gugatan Kabur atau Tidak Jelas Karena Para Penggugat menuntut kepada Para Tergugat untuk menyerahkan tanah perkara, padahal secara defacto tanah perkara dikuasai dan diusahai oleh Para Penggugat tanpa hak ; Bahwa sebagaimana telah didalilkan oleh Para Penggugat pada
halaman 3 poin 7 dalil dalil gugatannya, tanah perkara telah dikuasai
dan diusahai oleh Para Penggugat tanpa hak sejak tahun 2014
sampai saat ini, dan bahkan walaupun Isteri Tergugat I bersama
dengan Tergugat I telah mengadukan Penggugat II atas
perbuatannya tersebut dan dijatuhi pidana oleh Majelis Hakim
Pidana pada PN Tarutung, namun Para Penggugat tetap saja
menguasai dan mengusahai tanah perkara tanpa hak, sehingga
secara defacto tanah perkara saat ini dikuasai dan diusahai oleh
Para Penggugat, maka secara hukum Gugatan Para Penggugat
yang menuntut agar Para Tergugat menyerahkan tanah perkara
adalah mengandung cacad formil karena merupakan gugatan kabur,
ngawur dan tidak jelas ;
2.3. Gugatan Kabur atau Tidak Jelas karena antara dalil dalil posita dan petitum Gugatan tidak sejalan Bahwa pada halaman 4 poin 15 dalil posita Gugatan Para
Penggugat dinyatakan “Bahwa karena tanah perkara adalah tanah
warisan alm.AMANI PORHAS SIMANJUNTAK yang diwariskan
kepada alm. PINUS SIMANJUNTAK …. dst”, sedangkan dalam
petitum Gugatan pada halaman 5 poin 8 dinyatakan tanah perkara
adalah sah tanah milik AMANI PORHAS SIMANJUNTAK dan
Penggugat I, Penggugat II adalah merupakan ahli waris yang berhak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 13 dari 43
atas tanah perkara“, sehingga sangatlah tidak sejalan antara posita
dan petitum gugatan karena dalam posita didalilkan oleh Para
Penggugat bahwa tanah perkara adalah warisan dari AMANI
PORHAS SIMANJUNTAK kepada PINUS SIMANJUNTAK,
sedangkan dalam petitum gugatan didalilkan tanah perkara adalah
wartisan dari AMANI PORHAS SIMANJUNTAK kepada Penggugat I
dan Penggugat II ;
2.4. Gugatan Kabur atau Tidak Jelas karena pada halaman 6 Poin 8 dan Poin 9 Petitum Gugatan Para Penggugat Tidak Cermat dan Jelas ; - Bahwa pada halaman 6poin 8 tentang petitum Gugatan Para
Penggugat menuntut agar Para Penggugat menyerahkan tanah
perkara padahal Tergugat I dan Tergugat II ditarik adalah dalam
kedudukannya menggantikan Alm. Tionggor Silitongayang telah
meninggal dunia sehingga Tergugat I dan Tergugat II tidak ada
menguasai tanah perkara, dan demikian juga dengan Tergugat III,
IV dan V tidak ada menguasai tanah perkara, melainkan yang
menguasai tanah terperkara secara melawan hukum adalah Para
Penggugat ;
- Bahwa demikian juga dengan Petitum Gugatan pada poin 9 yang
menyatakan : “Para Tergugat untuk membayar ganti kerugian
materil dan moril sebesar Rp. 2.100.000.000/- (dua milyard
seratus juta rupiah)”, sangat tidak cermat dan tidak jelas apa
maksud petitum tersebut, sehingga dengan demikian gugatan
Para Penggugat adalah kabur, tidak jelas dan tidak cermat ;
- Bahwa dalil dalil Para Penggugat tersebut baik posita maupun
petitum Gugatansebagaimana telah diuraikan di atas,
memperlihatkan keraguan Para Penggugat tentang gugatannya,
sehingga Gugatan Para Penggugat menjadi tidak jelas, ngawur
dan sulit untuk dipahami oleh Para Tergugat, karenanya telah
cukup alasan dan dasar hukum untuk menyatakan Gugatan Para
Penggugat tidak dapat diterima(Niet Ontvankelijk verklaard) ;
B. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Para Tergugat membantah dan menolak dengan tegas dalil dalil
posita dan petitum Gugatan Para Penggugat, kecuali terhadap dalil posita
yang secara tegas diakui dan dibenarkan oleh Para Tergugat ;
2. Bahwa segala hal yang telah dikemukakan oleh Para Tergugat dalam
eksepsi tersebut di atas, untuk tidak diulangi lagi mohon dianggap telah
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 14 dari 43
dimasukkan dan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
pokok perkara ini ;
3. Bahwa tidaklah benar tanah perkara milik Para Penggugat, melainkan adalah
hak milik dan kepunyaan Para Tergugat yang diperoleh berdasarkan
pewarisan dari orangtua/mertua/Kakek Para Tergugat yaitu Pdt. JW.
Silitonga yang semasa hidupnya telah membeli tanah perkara dari
IMMANUEL SIMANJUNTAK (Alm) pada tanggal 21 Pebruari 1973 (± 42
tahun yang lalu), sedangkan IMMANUEL SIMANJUNTAK telah menguasai
tanah terperkara sejak tahun 1967 berdasarkan penyerahan dari St. DAULAT
SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR
SIMANJUNTAK pada tanggal 13 Agustus 1967 (± 50 tahun yang lalu) ;
4. Bahwa jual beli tanah perkara antara IMMANUEL SIMANJUNTAK sebagai
penjual dan Pdt. JW. SILITONGA diperbuat secara tertulis dihadapan saksi
saksi dan ditandatangani dihadapan Hakim Pengadilan Negeri Balige karena
pada waktu itu belum ada Notaris sebagaimana terlihat dalam SURAT
PENYERAHAN TANAH tanggal 21 Pebruari 1973 (bukti T- 1), dandemikian
juga dengan Penyerahan Tanah terperkara dari St. DAULAT
SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR
SIMANJUNTAK kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK, juga diperbuat secara
tertulis dan ditandatangani dihadapan saksi saksi dan dihadapan Hakim
Pengadilan Negeri Balige, sebagaimana dalam SURAT PENYERAHAN
TANAH tertanggal 13 Agustus 1967 (Bukti T- 2) ;
5. Bahwa oleh karena ituadalah merupakan isapan jempol belaka dalil posita
Gugatan Para Penggugat pada halaman 2 poin 1 dan 2, yang mendalilkan
seolah olah tanah perkara adalah warisan dari Alm. Amani Porhas
Simanjuntak kepada Para Penggugat, sementara hubungan kekerabatan
atau hubungan kekeluargaan antara Para Penggugat dengan St. DAULAT
SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR
SIMANJUNTAK, tidak ada (tidak ada diuraikan oleh Para Penggugat),
karenanya gugatan Para Penggugat tersebut tidaklah berdasar dan tidak
benar, sehingga beralasan untuk ditolak atau dikesampingkan dan tidak perlu
dipertimbangkan dalam pemeriksaan perkara aquo;
6. Bahwa demikian juga dengan dalil posita gugatan Para Penggugat pada
halaman 2 poin 3 dan 4, yang mendalilkan seolah olah tanah terperkara
diusahai oleh Para Penggugat sejak tahun 1958 sampai dengan tahun 1978,
adalah sangat tidak benar dan tidak berdasar, serta dengan tegas dibantah
dan ditolak oleh Para Tergugat, karenanya haruslah dikesampingkan atau
setidaknya tidak perlu dipertimbangkan dalam pemeriksaan perkara aquo,
dengan alasan :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 15 dari 43
6.1. Bahwa tanah perkara sebelum menjadi hak milik dan kepunyaan Para
Tergugat, telah diusahai oleh IMMANUEL SIMANJUNTAK sejak tahun
1965, dan bahkan IMMANUEL SIMANJUNTAK membuat parik batas
atas tanah terperkara pada tahun 1965 tanpa ada yang keberatan
termasuk pihak Para Penggugat tidak berkeberatan. Hal mana terlihat
dengan jelas dalam SURAT PENYERAHAN TANAH tertanggal 13
Agustus 1967 (Bukti T- 2), dalam diktum Keterangan disebutkan :
“Pada tanah perumahan tersebut telah lebih dahulu didirikannya rumahnya pada tahun 1964, dan pada tanah perkebunan tersebut telah mulai diusahai dan diparik sejak tahun 1965 ;
6.2. Bahwa kemudian setelah tanah terperkara dijual oleh IMMANUEL
SIMANJUNTAK kepada Pdt. JW. SILITONGA, tanah
ladang/perkebunan tersebut kemudian diusahai dan ditanami padi darat
dan pohon pinus oleh Pdt. JW. SILITONGA (orangtua/mertua/kakek
Para Tergugat) bersama isterinya LAURA BR. SIMANJUNTAK sampai
ia meningggal pada tahun 1978, dan setelah PDT. JW SILITONGA
meninggal, tanah terperkara masih terus diusahai oleh LAURA BR.
SIMANJUNTAK (Ibu/ Ibu Mertua/Kakek Para Tergugat) sampai ia
meninggal pada tahun 1988 ; 6.3. Bahwa dengan demikian, menjadi pertanyaan siapa sebenarnya dahulu
mengusahai tanah perkara ? dan bagaimana mungkin tanah perkara
diusahai oleh Para Penggugat sejak tahun 1958 sampai dengan tahun
1978, padahal tanah perkara sejak dahulu diusahai oleh St. DAULAT
SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR
SIMANJUNTAK, kemudian sejak tahun 1965 diusahai oleh IMMANUEL
SIMANJUNTAK dan kemudian sejak tahun 1973 sampai dengan tahun
1988 diusahai oleh Pdt. J.W. Silitonga dan Laura br. Simanjuntak ?,
dan bagaimana mungkin padi darat dan tanaman pohon pinus yang
ditanami oleh Pdt. JW. Silitonga sekitar tahun 1975 didalilkan oleh Para
Penggugat sebagai padi dan pohon pinus yang ditanami oleh Para
Penggugat?, dan bagaimana mungkin Penggugat II meringkuk
dipenjara menjalani hukuman karena menebang dan menjual pohon
pinus yang tumbuh di atas tanah perkara kalau memang tanah perkara
milik Para Penggugat ? ;
6.4. Bahwa fakta fakta hukum dan kronologi sebagaimana diuraikan oleh
Para Tergugat di atas kiranya telah lebih dari cukup untuk membuktikan
bahwa tanah perkara adalah hak milik Para Tergugat dan juga telah
membuktikan bahwa tanah perkara tidak pernah diusahai oleh Para
Penggugat kecuali sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini tanah
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 16 dari 43
perkara telah dirampas oleh Para Penggugat dan mengusahainya
tanpa hak dan karenanya Penggugat II telah dijatuhi pidana oleh
karena tindakannya tersebut ;
7. BahwaPara Tergugat membantah dan menolak juga dengan tegas dalil
posita Gugatan Para Penggugat pada halaman 2 poin 5 dan 6 Gugatan Para
Penggugat, karena tanah perkara sejak tahun 1973 sampai dengan saat ini
tidak pernah beralih kepemilikannya dari Pihak Para Tergugat kepada
siapapun atau dengan cara bagaimanapun, sehingga tidaklah benar tanah
perkara telah diserahkan oleh Penggugat I kepada Penggugat II sebagai
tanah PANJAEAN untuk bekal hidup Penggugat II, dan dalil Para Penggugat
tersebut adalah bohong, sarat dengan rekayasa tanpa didukung oleh fakta
maupun bukti surat yang dapat diperlihatkan oleh Para Penggugat ;
8. Bahwa tidak terurusnya tanah perkara atau tidak diusahainya lagi tanah
perkara oleh Pihak Para Tergugatsebagaimana didalilkan oleh Para
Penggugat, sama sekali tidak ada hubungannya dengan kepergian
Penggugat II merantau, melainkan oleh karena Pdt. JW. SILITONGA telah
meninggal pada tahun 1978 dan kemudian LAURA BR. SIMANJUNTAK
(Orangtua/mertua/Kakek) Para Tergugat meninggal pada tahun 1988,
sehingga tidak ada lagi yang mengusahai tanah perkara karena Para
Tergugat semuanya tinggal diperantauan ;
9. Bahwa namun pun demikian, setelah tanah perkara dibagi menjadi warisan
Para Tergugat, dan terlebih setelah Para Tergugat mensertifikatkan tanah
perkara, Tergugat I pernah menyuruh pihak keluarga untuk mengusahai
tanah perkara akan tetapi karena tanah perkara cukup luas sehingga tidak
semuanya bisa diusahai, dan Para Penggugat mengintimidasi dan mengusir
orang yang mengerjakan tanah terperkara sehingga tanah perkara tidak
terawat dengan baik, hingga kemudian pada tahun 2014 tanah perkara
diserobot dan diusahai oleh Para Penggugat tanpa seijin Para Tergugat
sampai dengan saat ini ;
10. Bahwa oleh karena itu sangatlah tidak beralasan tanah perkara sebagai
tanah Panjaean yang diwariskan oleh Penggugat I kepada Penggugat II dan
menjadi hak milik Para Penggugat sebagaimana yang didalilkan oleh Para
Penggugat pada halaman 3 poin 7 gugatan Para Penggugat ;
11. Bahwa lebih lanjut Para Tergugat memberikan tanggapan atas dalil gugatan
Para Penggugat pada halaman 3 poin 8, 9 dan 10 Gugatan Para Penggugat,
yaitu sebagai berikut :
11.1. Bahwa benar, sekitar bulanPebruari tahun 2014 ketika Penggugat II
hendak mengusahai tanah perkara, dengan tegas dilarang oleh
Tergugat I bersama dengan isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II yang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 17 dari 43
bernama Tionggor Silitonga, akan tetapi tidak diindahkan oleh
Penggugat II, bahkan Penggugat II tetap saja mengambil dan
menebangi pohon pinus yang tumbuh di atas tanah perkara dan
menjualnya kepada orang lain, sehingga Tergugat I bersama dengan
isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II terpaksa mengadukan Penggugat II ke
Polsek Sipahutar atas dugaan melakukan tindak pidana pengrusakan
barang atau tanam tanaman dan pohon pinus yang adadan tumbuh di
atas tanah perkara, (vide halaman 3 poin 7 gugatan Para Penggugat);
11.2. Bahwa atas pengaduan tersebut, Pengadilan Negeri Tarutung telah
menjatuhkan pidana penjara selama 1 (satu) bulan kepada Penggugat
II : HOTMAN SIMANJUNTAK alias Bapak Roni, karena telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :
“Tanpa hak menghancurkan dan merusakkan barang milik orang lain”,
sebagaimana terlihat dalam KUTIPAN PUTUSAN PIDANA Pengadilan
Negeri Tarutung Nomor : 238/Pid.B/2015/PN-Trt tanggal 24 Pebruari
2016 (Bukti T- 3) ; 11.3. Bahwa benar tanah terperkara telah disertifikatkan oleh Para Tergugat
di Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara (Turut Tergugat), dan
karenanya tanah perkara telah bersertifikat, dan masing masing atas
nama Para Tergugat, yaitu :
- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
TIONGGOR SILITONGA (Isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II), (bukti T- 4);
- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
MARLINGGOM SILITONGA (Tergugat III), (bukti T- 5); - Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Tergugat IV), (bukti T-6) ;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
SABAR LASPITA (Tergugat V), (bukti T- 7) ;
11.4. Bahwa benar Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 dan
Surat Penyerahan Tanah tertanggal 21 Agustus 1973 telah dijadikan
alas hak atau dasar penerbitan permohonan Sertifikat Hak Milik oleh
Para Tergugat atas tanah perkara (vide halaman 3 poin 8 gugatan Para
Penggugat), karena Surat Penyerahan Tanah tersebut adalah satu
satunya alas hak yang ada, sah dan berkekuatan hukum sebagai dasar
kepemilikan Para Tergugat atas tanah perkara, sehingga tidaklah
beralasan bilamana Para Penggugat mendalilkan : “karena setahu Penggugat terhadap tanah perkara ini belum pernah diperjual belikan atau dialihkan kepada siapapun juga” sebab tahu atau tidak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 18 dari 43
tahu Para Penggugat tentang telah dialihkannya tanah perkara tidak
ada relevansinyakarena tanah perkara tidak ada kaitannya dengan
Para Tergugat, dan lagi pula Para Penggugat bukanlah pemangku
Kepala Desa atau orang yang perlu dimintai persetujuannya dalam
peralihan hak milik atas tanah di Ambarsalengkat ;
11.5. Bahwa benar Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967
adalah merupakan dasar peralihan hak atas tanah perkara dari St.
DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan
WALDEMAR SIMANJUNTAK, kepada IMMANUEL SIMANJUNTAK,
yaitu mengenai tanah sebagai berikut :
a. Sebidang tanah perumahan berpekarangan di Ambarsalengkat
dengan batas batas sebagai berikut :
- Utara : tanah Lapang
- Timur : Pekarangan Buterpra106/0208 Sipahutar
- Barat : Perumahan Saleh Simanjuntal
- Selatan : Jalan Besar
b. Sebidang Tanah Perkebunan yang berada di komplek
Ambarsalengkat (vide halaman 3 poin 9 Gugatan Para Penggugat);
11.6. Bahwa benar berdasarkan Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13
Agustus 1967, kemudian IMMANUEL SIMANJUNTAK
menjual/menyerahkan Tanah Perkebunan yang berada di Kompleks
Ambarsalengkat kepada Pdt. JW. Silitonga, akan tetapi walaupun
dalam Surat Penyerahan Tanah tersebut tidak disebutkan batas
batasnya dan berapa luas tanah, tidaklah mengakibatkan Surat
Penyerahan tersebut batal ataukabur/tidak jelas, karena sebagaimana
dalam surat penyerahan tersebut telah juga diterangkan, bahwa
sebelum Penyerahan Tanah Perkara kepada IMMANUEL
SIMANJUNTAK tahun 1967, tanah perkara telah diusahai dan
kemudian dibuat parik batas batas tanah perkara oleh IMMANUEL
SIMANJUNTAK pada tahun 1965, sehingga dengan demikian baik
ukuran maupun batas batas tanah telah diketahui secara bersama oleh
St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN SIMANJUNTAK, dan
WALDEMAR SIMANJUNTAK, sebagai pihak yang menyerahkan dan
juga oleh IMMANUEL SIMANJUNTAK sebagai pihak yang menerima,
sehingga tidaklah menjadi kabur atau tidak sah bilamana batas batas
tanah dan ukuran luas tanah tidak diuraikan dalam Surat Penyerahan,
dan disamping itu perlu juga dipahami kondisi pada tahun 1967 saat
Surat Penyerahan diperbuat tidaklah seperti kondisi saat ini, sehingga
banyak peralihan hak milik, baik berupa penyerahan (hibah) ataupun
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 19 dari 43
jual beli tidak ada diperbuat surat, namun peralihan tersebut tetap juga
sah dan berkekuatan hukum ;
11.7. Bahwa berdasarkan hal hal yang telah dikemukakan oleh Para
Tergugat pada poin 11.1, 11.2, 11.3, 11.4, 11.5. dan 11.6 di atas yang
pada pokoknya dikutip dari Gugatan Para Penggugat halaman 3 poin 7,
8, 9, dan 10 adalah merupakan pengakuan dan pembenaran dari Para
Penggugat, sehingga sebenarnya secara hukum Para Penggugat telah
mengakui dan tidak menyangkal bahwa tanah perkara adalah hak milik
dari Para Tergugat ;
12. Bahwa selanjutnya, Para Tergugat membantah dan menolak dengan tegas
dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 3-4 poin 11 gugatan Para
Penggugat, karena selain tidak benar, tidak berdasar, sarat dengan rekayasa
dan merupakan pemutarbalikan fakta, sebagai upaya Para Penggugat untuk
melanggengkan tindakan melanggar hukum yang dilakukannya, yaitu
menyerobot dan menguasai secara paksa tanah milik Para Tergugat,
sehingga sangat beralasan untuk menolak dalil dalil gugatan Para Penggugat
tersebut atau setidaknya mengesampingkan dalil dalil Para Penggugat
tersebut dan tidak perlu dipertimbangkan dalam pemeriksaan perkara aquo,
dengan alasan :
12.1. Bahwa Para Penggugat telah menggunakan standard ganda dalam
menilai atau menganalogi Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13
Agustus 1967 dimana disatu sisi Para Penggugat mengakui bahagian a
objek surat penyerahan tanah tanggal 13 Agustus 1967 yaitu mengenai
rumah dan pekarangannya akan tetapi pada sisi lainnya Para
Penggugat tidak mengakui bahagian b objek surat penyerahan tersebut
mengenai tanah perkebunan yang diserahkan, hanya karena dalam
surat penyerahan tidak disebutkan batas batas tanah atau ukuran
tanah yang diserahkan (vide halaman 3-4 poin 11 dalil gugatan Para
Penggugat) ;
12.2. Bahwa disatu sisi Para Penggugat mengkritisi Surat Penyerahan
Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 dan menyatakannya tidak sah,
sementara sebaliknya Para Penggugat tidak dapat memperlihatkan
surat apapun atau bukti apapun yang menunjukkan tanah perkara
sebagai miliknya, melainkan Para Penggugat hanyalah memanfaatkan
kesempatanketika tanah perkara tidak diusahai oleh Para Tergugat
karena Para Tergugat semuanya tinggal di perantauan, sehingga
kesempatan tersebut dimanfaatkan oleh Para Penggugat untuk
mengusahai tanah perkara dan mengklaimnya sebagai pemilik atas
tanah perkara ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 20 dari 43
12.3. Bahwa anehnya lagi, kurang lebih 50 tahun sejak terbitnya Surat
Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 pihak Para Penggugat
tidak pernah berkeberatan dan tidak pernah berani mengklaim tanah
perkara sebagai miliknya, akan tetapi setelah 50 tahun kenudian sejak
terbitnya Surat Penyerahan tersebut atau dengan kata lain setelah
orang/pihak yang berkaitan langsung dengan Surat penyerahan
tersebut meninggal dunia semuanya, barulah Para Penggugat berani
mengklaim tanah perkara sebagai miliknya dengan merekayasa fakta
fakta hukum yang ada dan mencari cari alasan untuk mengaburkan
alas hukum kepemilikan Para Tergugat atas tanah perkara seperti
mempermasalahkan batas batas tanah dan ukuran tanah yang
memang tidak diuraikan dalam Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13
Agustus 1967 ;
13. Bahwa demikian juga dengan dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 4
poin 12, haruslah ditolak atau setidaknya dikesampingkan dalam
pemeriksaan perkara aquo, karena selain keliru, tidak berdasar dan juga
hanyalah merupakan hypotesa atau kesimpulan sepihak dari Para
Penggugat tanpa didasari oleh bukti bukti yang cukup, karenanya dalil posita
Para Penggugat tersebut tidak perlu dipertimbangkan dalam perkara aquo ;
14. Bahwa sangatlah keliru dan tidak berdasar dalil posita gugatan Para
Penggugat yang menyatakan sertifikat hak milik atas nama Para Tergugat
tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat (vide posita gugatan Para
Penggugat pada halaman 4 poin 12), sehingga dalil tersebut tidak perlu
dipertimbangkan ;
15. Bahwa terbitnya Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas
nama TIONGGOR SILITONGA (Isteri Tergugat I/Ibu Tergugat II), Sertifikat
Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama MARLINGGOM
SILITONGA (Tergugat III), Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari
2005 atas nama DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Tergugat IV) dan
Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR
LASPITA (Tergugat V) adalah didasarkan pada alas hak yang sah dan benar
yaitu Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 dan Surat
Penyerahan Tanah tertanggal 21 Pebruari 1973, serta diterbitkannya
Sertifikat Hak Milik tersebut oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli
Utara (Turut Tergugat) telah diproses sesuai dengan mekanisme dan
ketentuan yang berlaku sehingga tidak ada alasan dan dasar hukum untuk
menyatakan Sertifikat Hak Milik tersebut tidakberkekuatan hukum mengikat
(vide gugatan Para Penggugat pada halaman 4 poin 12) ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 21 dari 43
16. Bahwa tindakan Para Tergugat yang mensertifikatkan tanah perkara ke atas
nama Para Tergugat sebagai pemilik yang sah atas tanah perkara adalah
sejalan dengan ketentuan hukum yang berlaku dan merupakan ketaatan atau
kepatuhan Para Tergugat dalam mematuhi hukum negara sebagi warga
Negara yang baik dan taat hukum, seyogianyalah diteladani oleh warga
lainnyadan dilindungi oleh hukum, serta tidak dapat dikwalifikasi sebagai
perbuatan melawan hukum (onrechtmatigedaad), sebagaimana yang
didalilkan oleh Para Penggugat pada halaman 4 poin 13 gugatan Para
Penggugat ;
17. Bahwa secara hukum, Sertifikat adalah merupakan bukti kepemilikan yang
paling otentik, terkuat dan terpenuh sehingga tidak dapat diganggu gugat
lagi, sejalan dengan Ketentuan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24
tahun 1997, dalam Pasal 32 ayat (1), yang menyebutkan : “Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan”
18. Bahwa kemudian dalam ayat (2) menyebutkan : “Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkan sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut” ;
19. Bahwa dengan demikian Sertifikat Hak Milik atas tanah perkara yang telah
diterbitkan oleh Turut Tergugat secara sah masing masing atas nama Para
Tergugat adalah merupakan surat tanda bukti hak satu satunya yang berlaku
sebagai alat pembuktian yang kuat atas kepemilikan tanah perkara, tidak
dapat diganggu gugat lagi, karena selain prosedur penerbitannya sudah
benar, juga bahwa terbitnya sertifikat adalah pada tahun 2005 sehingga
sudah hampir 12 tahun sejak diterbitkannya sertifikat namun tidak ada orang
atau pihak yang mengajukan keberatan atas diterbitkannya sertifikat tersebut,
maka tidak ada lagi alasan untuk menyatakan sertifikat tersebut batal atau
tidak sah ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 22 dari 43
20. Bahwa oleh karena itu tidak ada alasan untuk mengabulkan gugatan ganti
rugi yang dikemukakan oleh Para Penggugat pada halaman 4 poin 14
Gugatan Para Penggugat, karena selain tidak berdasar dan tidak terperinci,
juga telah terbukti bahwa tanah perkara adalah hak milik Para Tergugat dan
tindakan Para Tergugat tidak dapat dikualifikasi sebagai perbuatan melawan
hukum, sehingga tidak ada tindakan yang merugikan bagi Para Penggugat,
malah sebaliknya Para Tergugatlah yang telah banyak dirugikan oleh Para
Penggugat ;
21. Bahwa demikian juga dengan dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 4-
5 poin 15 dengan tegas dibantah dan ditolak oleh Para Tergugat, karena
selain keliru, juga sangat tidak berdasar karena tanah perkara bukanlah
tanah warisan Amani Porhas Simanjuntak, melainkan adalah hak milik dan
kepunyaan Para Tergugatberdasarkan pewarisan dari Pdt. J.W. Silitonga
(alm) sehingga tidak beralasan untuk menghukum Para Tergugat
menyerahkan tanah perkara kepada Para Penggugat, dan disamping itu dalil
posita dan petitum Gugatan Para Penggugat tersebut sangatlah
ngawurkarena yang menguasai dan mengusahai tanah perkara saat ini
adalah Para Penggugat, sehingga seyogianyalah Para Penggugat dihukum
untuk mengosongkan dan menyerahkan tanah perkara kepada Para
Tergugat sebagai pemilik yang sah atas tanah perkara ;
22. Bahwa selanjutnya dalil gugatan Para Penggugat pada halaman 5 poin 16
yang memohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara aquo untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas objek
tanah perkara, haruslah juga ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak dapat
diterima karena selain tidak berdasar/tidak beralasan, bahwa tanah perkara
adalah hak milik Para Tergugat sehingga adalah menjadi hak dari Para
Tergugat untuk mengalihkan dengan cara apun tanah perkara kepada orang
lain, dan kekhawatiran Para Penggugat tersebut sangat tidak masuk akal,
karena tanah perkara tidak ada hubungannya dengan Para Penggugat ;
23. Bahwa demikian juga dengan posita gugatan para Penggugat halaman 5
poin 17 dan petitum gugatan Para Penggugat yang memohon agar putusan
perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu walau ada banding atau verzet
(uit voerbaar bij voorraad), dengan tegas dibantah dan ditolak oleh Para
Tergugat karena gugatan Para Penggugat tidak disertai dengan bukti bukti
yang cukup dan lagipula tidak ada hal hal yang mendesak untuk segera
dilaksanakan dalam perkara ini, dan selain itu permohonan uit voerbaar bij
voorraad yang dimohonkan oleh Para Penggugat bertentangan dengan Surat
Edaran Mahkamah Agung RI ;
II. GUGATAN REKONPENSI :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 23 dari 43
1. Bahwa dalam Gugatan Rekonpensi ini,Para Penggugat dalam Rekonpensi
semula adalah Para Tergugat dalam Konpensi dan selanjutnya akan disebut
dengan Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, sedangkan Para Tergugat
dalam Rekonpensi semula adalah Para Penggugat dalam Konpensi dan
selanjutnya akan disebut dengan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk ; -
2. Bahwa segala halyang telah dikemukakan oleh Para Penggugat dr/Para
Tergugat dk pada bahagian Eksepsi dan Jawaban Dalam Konpensi di atas
untuk tidak diulangi lagi mohon dianggap telah dimasukkan dalam gugatan
Rekonpensi ini serta merupakan satu kesatuan dan bahagian yang tidak
terpisahkan dengan gugatan Rekonpensi ini ;
3. Bahwa alm. Pdt. J.W. Silitonga dan Ibu Laura Br. Simanjuntak (alm),
mempunyai 4 (empat) orang anak (2 orang laki laki dan 2 orang perempuan),
yaitu :
- DRS. MARULI SILITONGA (Alm) ;
- DR. MARTAHAN SILITONGA (Alm) ;
- SABAR LASPITA SILITONGA ;
- TIONGGOR SILITONGA (Alm) ;
4. Bahwa Penggugat I dr/Tergugat I dk adalah suami dari TIONGGOR
SILITONGA (Alm) atau menantu dari Alm. Pdt. J.W. Silitonga, Penggugat II
dr/Tergugat II dk adalah anak dari TIONGGOR SILITONGA (Alm) atau Cucu
dari Pdt. JW SILITONGA, Penggugat III dr/Tergugat III dk adalah anak
kandung dari DRS MARULI SILITONGA (Alm) atau cucu dari Alm. Pdt. J.W.
Silitonga, Penggugat IV dr/Tergugat IV dk adalah Isteri dari DR. MARTAHAN
SILITONGA (Alm) atau menantu dari Alm. Pdt. J.W. Silitonga, sedangkan
Penggugat V dr/Tergugat V dk adalah putri dari alm. Pdt. J.W. Silitonga,
oleh karena itu Para Penggugat dr/Para Tergugat dk adalahMenantu, Cucu,
dan anak kandung dari Alm. Pdt. J.W. Silitonga, oleh karenanya adalah
merupakan ahli waris yang sah dari Alm. Pdt. J.W. Silitonga ;
5. Bahwa yang menjadi objek perkara dalam gugatan Rekonpensi ini adalah
sama dengan objek perkara dalam Gugatan Konpensi, yaitu sebidang tanah
perladangan milik Para Penggugat dr/Para Tergugat dk seluas ± 30.140 M2
(Tiga puluh ribu seratus empat puluh meter persegi) terletak di Ambar
Salengkat, Jalan Siborongborong ke Sipahutar Desa Sabungan Nihuta I
Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara,
dengan batas batas :
- Di sebelah Timur berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh
Hotman Simanjuntak (alm) ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 24 dari 43
- Di sebelah Barat berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh
Romulus Simanjuntak (alm) ;
- Disebelah Utara berbatas dengan Tanah Adat/tanah yang diusahai oleh
Robert Silalahi dan St, Toman Simanjuntak ;
- Di sebelah Selatan berbatas denganjalan Siborongborong ke Sipahutar ;
6. Bahwa asal muasal tanah yang menjadi objek perkara dalam perkara aquo
adalah merupakan tanah warisan dari PDT. JW. SILITONGA (Alm) kepada
Para Penggugat dr/Para Tergugat dk yang telah menguasai dan mengusahai
tanah tersebut sejak tahun 1973 berdasarkan Penyerahan Dengan Ganti
Rugi dari IMMANUEL SIMANJUNTAK (Alm) pada tanggal 21 Pebruari 1973,
sebagaimana dalam Surat Penyerahan yang diperbuat dan ditandatangani
dihadapan Hakim Pengadilan Negeri Balige pada tanggal 22 Pebruari 1973
(bukti T- 2), sedangkanIMMANUEL SIMANJUNTAK telah menguasai dan
mengusahai tanah tersebut sejak tahun 1965 dan kemudian pada tahun
1967 diserahkan oleh St. DAULAT SIMANJUNTAK, St. KASMIN
SIMANJUNTAK, dan WALDEMAR SIMANJUNTAK kepada IMMANUEL
SIMANJUNTAK, sebagaimana dalam SURAT PENYERAHAN TANAH
tanggal 13 Agustus 1967 (bukti T- 1) ;
7. Bahwa berdasarkan kedua Surat Penyerahan tanah tersebut, yaitu Surat
Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 (bukti T- 1) dan Surat
Penyerahan Tanah tanggal 21 Pebruari 1973 (bukti T. 2), kemudian Para
Penggugat dr/Para Tergugat dk mengajukan permohonan Penerbitan
Sertifikat Hak Milik kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara
(Turut Tergugat), sehingga kemudian pada tanggal 17 Januari 2005 Turut
Tergugat menerbitkan Sertifikat Hak Milik ke atas nama pihak Para
Penggugat dr/Para Tergugat dk, yaitu :
- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
TIONGGOR SILITONGA (Isteri Penggugat I dr/Pergugat I dk atau Ibu
dari Penggugat II dr/Tergugat II dk), seluas ± 3.811 M2 (Tiga ribu
delapan ratus sebelas meter persegi) ;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
MARLINGGOM SILITONGA (Penggugat III dr/Tergugat III dk) seluas ±
11.097 M2 (Sebelas ribu Sembilan puluh tujuh meter persegi) ;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Penggugat IV dr/Tergugat IV dk),
seluas ± 11.478 M2 (Sebelas ribu empat ratus tujuh puluh delapan meter
persegi) ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 25 dari 43
- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR
LASPITA (Penggugat V dr/Tergugat V dk) seluas ± 3.754 M2 (Tiga ribu
tujuh ratus lima puluh empat meter persegi) ;
Dan dengan demikian jumlah total seluruh tanah milik Para Penggugat
dr/Para Tergugat dk yang dikuasai dan diusahai oleh Para Tergugat dr/Para
Penggugat dk secara melawan hak sehingga menjadi objek perkara dalam
perkara aquo adalah seluas ± 30.140 M2 (Tiga puluh ribu seratus empat
puluh meter persegi) terletak di Ambar Salengkat, Jalan Siborongborong ke
Sipahutar Desa Sabungan Nihuta I Kecamatan Sipahutar Kabupaten
Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara, dengan batas batas tanah
sebagaimana telah diuraikan di atas ;
8. Bahwa walaupun tanah milik Para Penggugat dr/Para Tergugat dk tersebut
telah bersertifikat, namun Tergugat dr/Penggugat dk, entah dengan alasan
apa dan dengan dasar apa telah menguasai dan mengusahai tanah perkara
sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini dengan menanaminya tanam
tanaman Ubi, Jagung dan sebagainya tanpa ada ijin atau persetujuan dari
Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, serta dengan leluasa telah mengambil
dan menjual pohon pinus yang tumbuh di atas tanah perkara walaupun telah
dilarang oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk sebagai pemilik yang sah
atas tanah perkara ;
9. Bahwa atas tindakan dan perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk
yang dengan sengaja dan terang terangan menguasai dan mengusahai tanah
perkara dengan menanami tanaman Ubi, Jagung dan Kopi serta mengambil
dan menjual pohon pinus yang tumbuh di atas tanah perkara, dengan tegas
dilarang oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, akan tetapi Para Tergugat
dr/Para Penggugat dk tidak mengindahkannya, sehingga isteri Penggugat I
dr/Tergugat I dk atau Ibu dari Penggugat II dr/Tergugat II dk yaituTIONGGOR
SILITONGA bersama dengan Penggugat I dr/Tergugat I dk terpaksa
mengadukan Tergugat II dr/Penggugat II dk ke pihak yang berwajib di Polsek
Sipahutar dan di Polres Tapanuli Utara atas dugaan melakukan penyerobotan
tanah dan melakukan pengrusakan atas tanaman pohon pinus yang tumbuh di
atas tanah perkara ;
10. Bahwa atas pengaduan tersebut, maka pada tanggal 24 Pebruari 2016
Pengadilan Negeri Tarutung telah menjatuhkan pidana penjara selama 1 (satu)
bulan kepada Tergugat II dr/Penggugat II dk yaitu HOTMAN SIMANJUNTAK
karena terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Tanpa Hak menghancurkan dan merusakkan barang milik orang lain”,
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 26 dari 43
sebagaimana dapat dilihat dalam Kutipan Putusan Pidana Pengadilan Negeri
Tarutung Nomor 238/Pid.B/2015/PN-Trt tanggal 24 Pebruari 2016 (bukti T- 3) ;
11. Bahwa walaupun Terrgugat II dr/Penggugat II dk telah dijatuhi hukuman
penjara selama 1 (satu) bulan oleh Pengadilan Negeri Tarutung atas tindakan
maupun atas perbuatannya tersebut, tidaklah membuat pihak Para Tergugat
dr/Para Penggugat dk menjadi jera dan menghentikan tindakannya, malah
setelah selesai menjalani hukumannya,Para Tergugat dr/Para Penggugat dk
semakin merajalela dan tanpa hak terus saja menguasai dan mengusahai
tanah perkara, mengintimidasi dan melakukan pengancaman kepada Para
Penggugat dr/Para Tergugat dk sehingga menjadi terhalang untuk menguasai
dan mengusahai tanah perkara ;
12. Bahwa selama ini Para Penggugat dr/Para Tergugat dk telah berpanjang sabar
dalam menghadapi sikap dan tingkah laku Para Tergugat dr/Para Penggugat
dk tersebut. Dimana selama ini Para Penggugat dr/Para Tergugat dkberharap
dan berusaha agar tanah perkara dapat dikuasai dan diusahai oleh Para
Penggugat dr/Para Tergugat dk dengan jalan damai, baik melalui Kepala Desa
maupun dengan tokoh tokoh masyarakat (Pengetua) maupun melalui pihak
keluarga, akan tetapi niat baik Para Penggugat dr/Para Tergugat dk tidak
pernah diindahkan oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat dk, malah Para
Tergugat dr/Para Penggugat dk, berlagak seperti tidak bersalah mengajukan
gugatan perkara aquo, sehingga dengan demikian Para Penggugat dr/Para
Tergugat dk berkesimpulan dalam menyikapi tindakan dan perbuatan Para
Tergugat dr/Para Penggugat dk tidak dapat didiamkan saja tanpa ada
penyelesaian dan kepastian hukum atas tanah perkara, sehinggatiada lain
selain mengajukan gugatan rekonpensi ini dalam perkara aquo, agar dapat
diselesaikan secara tuntas dengan suatu keputusan hukum yang dipatuhi
bersama ;
13. Bahwa tindakan maupun perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk
sungguh sangat tidak bisa dibiarkan, karena selain tidak berdasar juga sudah
sangat merugikan Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, oleh karenanya
tindakan dan perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk yang secara
terang terangan dan tanpa hak menguasai dan mengusahai tanah perkara
dengan menanami tanaman Ubi, Jagung, Kopi dan lain lain di atas tanah
perkara serta secara leluasa pula mengambil dan menjual pohon pinus yang
tumbuh di atas tanah perkara, patut untuk dinyatakan sebagai Perbuatan
Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad) ;
14. Bahwa oleh karena tindakan dan perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat
dk yang telahmenguasai dan mengusahai tanah perkara secara melawan hak
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 27 dari 43
telah dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum(onrechtmatigedaad),
maka segala surat surat yang dipunyai oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat
dk bilamana ada atau akan diadakan oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat
dk atau pihak lain yang mendapat hak daripadanya, berikut seluruh turunan
dan atau turutannya yang berada ditangan siapapun surat (surat-surat)
tersebut, sepanjang menyangkut tanah terperkara haruslah dinyatakan batal
atau tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat ;
15. Bahwa oleh karena tanah perkara adalah sah milik dan kepunyaan Para
Penggugat dr/Para Tergugat dk yang diperoleh sebagai warisan dari
kakek/orangtua/mertua Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, maka tindakan
Para Penggugat dr/Para Tergugat dk yang telah mensertifikatkan tanah
perkara ke atas nama masing masing sebagai pemilik adalah patut dan
dibenarkan oleh hukum, maka adalah beralasan bilamana Yang Terhormat
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili
perkara aquo menyatakan dalam hukum :
- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
TIONGGOR SILITONGA (Isteri Penggugat I dr/Pergugat I dk atau Ibu dari
Penggugat II dr/Tergugat II dk), seluas ± 3.811 M2 (Tiga ribu delapan ratus
sebelas meter persegi) ;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
MARLINGGOM SILITONGA (Penggugat III dr/Tergugat III dk) seluas
seluas ± 11.097 M2 (Sebelas ribu Sembilan puluh tujuh meter persegi);
- Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Penggugat IV dr/Tergugat IV dk),
seluas seluas ± 11.478 M2 (Sebelas ribu empat ratus tujuh puluh delapan
meter persegi);
- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR
LASPITA (Penggugat V dr/Tergugat V dk) seluas ± 3.754 M2 (Tiga ribu
tujuh ratus lima puluh empat meter persegi) ;
adalah sah dan berharga serta merupakan satu satunya alas hak yang sah
atas tanah perkara ;
16. Bahwa oleh karena tanah perkara sejak tahun 2014sampai dengan saat ini
dikuasai dan diusahai oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat dk, tanpa hak
dan tindakan atau perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk tersebut
telah dinyatakan sebagai perbuatan melawan hukum (Onrechtmatigedaad)
maka adalah adil dan patut menurut hukum bilamana Yang Terhormat Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili perkara ini
berkenan Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk atau orang lain
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 28 dari 43
yang mendapat hak daripadanya untuk mengosongkan dan menyerahkan
tanah perkara kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dk dalam keadaan
baik dan kosong tanpa dibebani hak hak apapun diatasnya untuk dapat
secara bebas dan leluasa dikuasai dan dimiliki oleh Para Penggugat dr/Para
Tergugat dk;
17. Bahwa tindakan dan perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk yang
menguasai dan mengusahai tanah perkara tanpa hak serta mengambil dan
menjual pohon pinus yang ada dan tumbuh di atas tanah perkara telah
mengakibatkan kerugian besar bagi Para Penggugat dr/Para Tergugat dk
karena Para Penggugat dr/Para Tergugat dk terhalang untuk mengusahai dan
menikmati hasil hasilnya, maka patut dan beralasan hukum bilamana Majelis
Hakim Pengadilan Negeri Tarutung yang memeriksa dan mengadili perkara
aquo berkenan Menghukum Para Tergugatdr/Para Penggugat dk untuk
membayar tunai dan seketika ganti kerugian baik kerugian materil maupun
kerugian moril kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, yaitu :
- Kerugian Materil yaitu berupa Uang sewa atau kontrak tanah perkara, hasil
penjualan pohon pinus dari atas tanah perkara dan biaya biaya yang
dikeluarkan oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk dalam mengurus perkara
ini sampai dengan saat ini adalah sebesar Rp 250.000.000 (dua ratus lima
puluh juta rupiah) ;
- Kerugian Moril sebagai akibat terbuangnya waktu dalam mengurus
permasalahan ini, serta hilangnya harga diri Para Penggugat dr/Para Tergugat
dk akibat tindakan dan perbuatan Para Tergugatdr/Para Penggugat dk yang
tidak dapat dinilai dengan uang, akan tetapi untuk lebih memudahkan
penghitungannya dapat diperkirakan sebesar Rp. 500.000.000.- (lima ratus juta
rupiah), sehingga Total ganti kerugian baik Materil maupun Kerugian Moril yang
harus dibayar oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat dk kepada Para
Penggugat dr/Para Tergugat dk secara tunai dan seketika adalah sebesar
Rp.750.000.000.- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah);
18. Bahwa Para Penggugat dr/Para Tergugat dk mempunyai kekhawatiran yang
didasarkan atas sangka yang beralasan manakala gugatan rekonpensi yang
diajukan oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk ini dikabulkan dan
berkekuatan hukum yang tetap (in kracht), Para Tergugat dr/Para Penggugat dk
tetap bersikeras dan dengan cara bagaimanapun tidak mau menjalankan atau
lalai/terlambat menjalankan isi putusan perkara ini, maka oleh karenanya
adalah berdasar dan patut menurut hukum bilamana Yang Terhormat Majelis
Hakim yang memerika dan mengadili perkara aquo berkenan menetapkan
Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk untuk membayar Uang
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 29 dari 43
Paksa (dwangsoom) sebesar Rp. 500.000.- (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap
hari keterlambatan yang diperbuat oleh Para Tergugatdr/Para Penggugat dk
dalam menjalankan putusan perkara aquo;
19. Bahwa untuk menjaga agar hasil Gugatan Rekonopensi yang diajukan oleh
Para Penggugat dr/Para Tergugat dk, manakala dikabulkan oleh Pengadilan ini
tidak menjadi sia- sia dan hampa atau ilusioner kelak dikemudian hari , oleh
karenanya adalah berdasar dan patut menurut hukum apabila Yang Terhormat
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo membuat suatu
Penetapan untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag) atas tanah
perkara ;
20. Bahwa oleh karena terjadinya perkara ini adalah akibat dari tindakan dan
perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat dk yang menguasai dan
mengusahai tanah perkara tanpa hak dan telah dinyatakan sebagai perbuatan
Melawan Hukum, maka sepatutnyalah dan beralasan menurut hukum apabila
Para Tergugat dr/Para Penggugat dk dihukum untuk membayar segala biaya
atau ongkos ongkos yang timbul dalam perkara aquo baik dalam konpensi
maupun rekonpensi ;
21. Bahwa oleh karena gugatan rekonpensi diajukan berdasarkan alat bukti yang
cukup dan sah menurut hukum serta kebenarannya tidak dapat dibantah atau
disangkal oleh Para Tergugat dr.Para Penggugat dk, maka sangat beralasan
menurut hukum bilamana Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara aquo berkenan menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat
dijalankan terlebih dahulu (Uitvoerbaar bij Voorraad), walaupun ada Verzet,
Banding maupun Kasasi ;
Bahwa oleh karena itulah serta didasarkan atas uraian cukup dan pantas berikut
dengan argumentasi argumentasi hukum baik dalam Eksepsi dan Jawaban dalam
konpensi di atas maupundalam Gugatan rekonpensi dalam perkara aquo, dengan ini
Para Penggugat dr/Para Tergugat dk memohon kepada Yang Terhormat Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara aquo berkenan mengambil putusan
hukum dalam perkara aquo, yang amarnya sebagai berikut :
I. DALAM KONPENSI A. DALAM EKSEPSI ;
- Menerima Eksepsi Para Tergugat ;
- Menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet
Ontvankelijk verklaard) ;
B. DALAM POKOK PERKARA :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 30 dari 43
- Menolak Gugatan Para Penggugat seluruhnya atau setidak tidaknya
menyatakan gugatan Para Penggugat tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
verklaard) ;
II. DALAM REKONPENSI 1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi Para Penggugat dr/Para Tergugat dk
untuk seluruhnya ;
2. Menyatakan Para Penggugat dr/Para Tergugat dk adalah ahli waris yang sah
dari Pdt. J.W. Silitonga (Alm) ;
3. Menyatakan Sita jaminan (Conservatoir beslag) yang telah diletakkan atas
tanah perkara adalah sah dan berharga ;
4. Menyatakan tindakan dan atau perbuatan Para Tergugat dr/Para Penggugat
dkyang menguasai dan mengusahai tanah perkara tanpa hak sejak tahun
2014 sampai dengan saat ini adalah merupakan Perbuatan Melawan Hukum
(Onrechtmatigedaad) ;
5. Menyatakan dalam hukum tidak sah serta tidak berkekuatan hukum segala
surat surat atas tanah perkara yang dipunyai oleh Tergugat dr/Penggugat dk
ataupun orang lain yang menerima/mendapat hak daripadanya, yang terbit
atau diperbuat baik sebelum gugatan rekonpensi ini dimajukan maupun
setelah gugatan rekonpensi ini dimajukan di Pengadilan Negeri Tarutung,
serta ditangan siapapun surat surat itu berada ;
6. Menyatakan dalam hukum, bahwa tanah perkara sebidang tanah perladangan
seluas ± 30.140 M2 (Tiga puluh ribu seratus empat puluh meter persegi)
terletak di Ambar Salengkat, Jalan Siborongborong ke Sipahutar Desa
Sabungan Nihuta I Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi
Sumatera Utara, dengan batas batas :
- Di sebelah Timur berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh
Hotman Simanjuntak (alm) ;
- Di sebelah Barat berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh
Romulus Simanjuntak (alm);
- Disebelah Utara berbatas dengan Tanah Adat/tanah yang diusahai oleh
Robert Silalahi dan St, Toman Simanjuntak ;
- Di sebelah Selatan berbatas dengan jalan Siborongborong ke Sipahutar ;
Adalah tanah milik Para Penggugat dr/Para Tergugat dk;
7. Menyatakan Dalam hukum, sah dan berharga serta merupakan alas hak yang
sah atas tanah perkara, yaitu :
- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
TIONGGOR SILITONGA (Isteri Penggugat I dr/Tergugat I dk atau Ibu dari
Penggugat II dr/Tergugat II dk), seluas ± 3.811 M2 (Tiga ribu delapan
ratus sebelas meter persegi);
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 31 dari 43
- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
MARLINGGOM SILITONGA (Penggugat III dr/Tergugat III dk) seluas ±
11.097 M2 (Sebelas ribu Sembilan puluh tujuh meter persegi) ;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Penggugat IV dr/Tergugat IV dk),
seluas ± 11.478 M2 (Sebelas ribu empat ratus tujuh puluh delapan meter
persegi) ;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR
LASPITA (Penggugat V dr/Tergugat V dk) seluas ± 3.754 M2 (Tiga ribu
tujuh ratus lima puluh empat meter persegi) ;
8. Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk atau orang lain yang
mendapat hak daripadanya, untuk mengosongkan dan menyerahkan
tanah perkara dalam keadaan baik, bersih dan kosong tanpa dibebani hak
hak apapun diatasnya kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dk ;
9. Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk secara sekaligus dan
seketika/tunai untuk membayar kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat
dk ganti rugi atas kerugian Materildan kerugian Moril yang diderita oleh
Para Penggugat dr/Para Tergugat dk yaitu :
- Kerugian Materil yaitu berupa Uang sewa atau kontrak tanah perkara,
hasil penjualan pohon pinus dari atas tanah perkara dan biaya biaya
yang dikeluarkan oleh Para Penggugat dr/Para Tergugat dk dalam
mengurus perkara aquo sampai dengan saat ini adalah sebesar Rp
250.000.000 (dua ratus lima puluh juta rupiah) ;
- Kerugian Moril sebagai akibat terbuangnya waktu dalam mengurus
permasalahan ini, serta hilangnya harga diri Para Penggugat akibat
tindakan dan perbuatan Tergugat yang tidak dapat dinilai dengan
uang, akan tetapi untuk lebih memudahkan penghitungannya dapat
diperkirakan sebesar Rp. 500.000.000.- (lima ratus juta rupiah);
- dengan demikian Total ganti kerugian baik Materil maupun Kerugian
Moril yang harus dibayar oleh Para Tergugat dr/Para Penggugat dk
kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dksecara tunai dan seketika
adalah sebesar Rp.750.000.000.- (Tujuh ratus lima puluh juta rupiah)
10. Menghukum Para Tergugat dr/Para Penggugat dk untuk membayar Uang
Paksa (dwangsoom) kepada Para Penggugat dr/Para Tergugat dk sebesar
Rp. 500.000.- (lima ratus ribu rupiah) untuk setiap hari keterlambatan dalam
melaksanakan Putusan yang telah berkekuatan hukum tetap;
11. Menghukum Turut Tergugat untuk mematuhi Isi Putusan dalam perkara ini;
12. Menyatakan Putusan dalam perkara ini dapat dijalankan terlebih dahulu
(Uitvoerbaar bij Voorraad), walaupun ada Verzet, Banding maupun Kasasi;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 32 dari 43
III. DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
Menghukum Para Tergugat dalam rekonpensi.Penggugat dalam Konpensi
untuk membayar seluruh ongkos ongkos yang timbul dalam perkara aquo baik dalam
konpensi maupun dalam rekonpensi.
Membaca putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 3 Mei 2017 Nomor.
53/Pdt.G/2016/PN.Trt.- yang amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut ;
DALAM KONPENSI:
DALAM EKSEPSI :
- Menolak Eksepsi Para Terugat seluruhnya; DALAM POKOK PERKARA :
- Menolak gugatan Para Penggugat seluruhnya; DALAM REKONPENSI:
1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi Para Penggugat Dalam Rekonvensi /Para
Tergugat Dalam Konvensim untuk sebagian;
2. Menyatakan Para Penggugat Dalam Rekonvensi/Para Tergugat Dalam Konvensi
adalah ahli waris yang sah dari Pdt. J.W. Silitonga (Alm);
3. Menyatakan tindakan dan atau perbuatan Para Tergugat Dalam Rekonvensi
/Para Penggugat Dalam Konvensi yang menguasai dan mengusahai tanah
perkara tanpa hak sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini adalah merupakan
Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad);
4. Menyatakan dalam hukum tidak sah serta tidak berkekuatan hukum segala surat
surat atas tanah perkara yang dipunyai oleh Tergugat Dalam
Rekonvensi/Penggugat Dalam Konvensi ataupun orang lain yang
menerima/mendapat hak daripadanya yang terbit atau diperbuat baik sebelum
gugatan rekonpensi ini dimajukan maupun setelah gugatan rekonpensi ini
dimajukan di Pengadilan Negeri Tarutung, serta ditangan siapapun surat surat itu
berada;
5. Menyatakan dalam hukum, bahwa tanah perkara sebidang tanah perladangan
seluas ± 30.140 M2 (Tiga puluh ribu seratus empat puluh meter persegi) terletak
di Ambar Salengkat, Jalan Siborongborong ke Sipahutar Desa Sabungan Nihuta
I Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara,
dengan batas batas :
- Di sebelah Timur berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh
Hotman Simanjuntak (alm) ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 33 dari 43
- Di sebelah Barat berbatas dengan Tanah Adat/Tanah yang diusahai oleh
Romulus Simanjuntak (alm);
- Disebelah Utara berbatas dengan Tanah Adat/tanah yang diusahai oleh
Robert Silalahi dan St, Toman Simanjuntak;
- Di sebelah Selatan berbatas dengan jalan Siborongborong ke Sipahutar;
Adalah tanah milik Para Penggugat Dalam Rekonvensi/Para Tergugat
Dalam Konvensi;
6. Menyatakan Dalam hukum, sah dan berharga serta merupakan alas hak yang
sah atas tanah perkara, yaitu :
- Sertifikat Hak Milik Nomor 79 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
TIONGGOR SILITONGA (Isteri Penggugat I Dalam Rekonvensi/Tergugat I
Dalam Konvensi atau Ibu dari Penggugat II Dalam Rekonvensi /Tergugat
II Dalam Konvensi), seluas ± 3.811 M2 (Tiga ribu delapan ratus sebelas
meter persegi) ;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 76 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
MARLINGGOM SILITONGA (Penggugat III Dalam Rekonvensi /Tergugat
III Dalam Konvensi) seluas ± 11.097 M2 (Sebelas ribu Sembilan puluh
tujuh meter persegi);
- Sertifikat Hak Milik Nomor 77 tanggal 17 Januari 2005 atas nama
DOKTER LASMA ROHANI POHAN (Penggugat IV Dalam
Rekonvensi/Tergugat IV Dalam Konvensi), seluas ± 11.478 M2 (Sebelas
ribu empat ratus tujuh puluh delapan meter persegi) ;
- Sertifikat Hak Milik Nomor 78 tanggal 17 Januari 2005 atas nama SABAR
LASPITA (Penggugat V Dalam Rekonvensi/Tergugat V Dalam Konvensi)
seluas ± 3.754 M2 (Tiga ribu tujuh ratus lima puluh empat meter persegi);
7. Menghukum Para Tergugat Dalam Rekonvensi/Para Penggugat Dalam Konvensi
atau orang lain yang mendapat hak daripadanya, untuk mengosongkan dan
menyerahkan tanah perkara dalam keadaan baik, bersih dan kosong tanpa
dibebani hak hak apapun diatasnya kepada Para Penggugat Dalam
Rekonvensi/Para Tergugat Dalam Konvensi;
8. Menghukum Turut Tergugat untuk mematuhi Isi Putusan dalam perkara ini;
DALAM REKONPENSI DAN KONPENSI:
- Menghukum Para Penggugat Dalam Konpensi/ParaTergugat dalam Rekonpensi
untuk membayar biaya perkara yang hingga saat ini ditetapkan sebesar Rp
5.556.000,-(lima juta lima ratus lima puluh enam ribu rupiah); Membaca berturut-turut :
1. Akte permintaan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri
Tarutung bahwa pada tanggal 10 Mei 2017
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 34 dari 43
No.9/Akta.Bdg/2017/Jo.No.53/Pdt.G/2016/PN-Trt Para Pembanding semula
Para Penggugat telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan
Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 3 Mei 2017 Nomor : 53/Pdt.G/2016/PN-
Trt.
2. Relaas pemberitahuan permohonan banding yang dibuat oleh : Jurusita
Pengganti Pengadilan Negeri Tarutung bahwa pada tanggal 31 Mei 2017
Permohonan banding dari Para Pembanding semula Para Penggugat
tersebut telah diberitahukan kepada Terbanding/Para Terbanding dan pada
tanggal 11 Juli 2017 diberitahukan kepada Turut Terbanding/Turut Tergugat;
3. Memori banding dari Para Pembanding/Penggugat-I,II yang diterima di
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Tarurutng tanggal 23 Mei 2017, memori
banding tersebut telah diberitahukan dan diserahkan salinannya oleh Juru sita
Pengganti Pengadilan Negeri Tarutung kepada Para Terbanding/Para
Tergugat, pada tanggal 31 Mei 2017 dan diserahkan kepada Turut
Terbanding/urut Tergugat pada tanggal 4 Juli 2017 ;
4. Kontra memori banding dari Para Terbanding/Para Tergugat bertanggal 21
Juni 2017, kontra memori banding tersebut telah diberitahukan dan
diserahkan salinannya kepada Pembanding/Penggugat-I,II dan kepada Turut
Terbanding/Turut Tergugat masing-masing pada tanggal 24 Juli 2017 dan
tanggal 11 Juli 2017 ;
5. Relaas pemberitahuan untuk mempelajari berkas perkara yang dibuat oleh:
Juru sita Pengadilan Negeri Tarurutng ditujukan kepada Para Pembanding,
semula Para Penggugat dan kepada Para Terbanding/Para Tergugat serta
kepada Turut Terbanding/Turut Tergugat masing-masing pada tanggal 24 Juli
2017, tanggal 31 Mei 2017 dan tanggal 11 Juli 2017, telah diberi kesempatan
untuk mempelajari berkas perkara di kepaniteraan Pengadilan Negeri
Tarutung sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Medan
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA
Menimbang bahwa permohonan banding dari Para Pembanding dahulu
Penggugat-I,II diajukan dalam tenggang waktu dan dilakukan menurut cara-cara
yang ditentukan oleh Undang-undang, maka permohonan banding telah memenuhi
syarat-syarat formal banding oleh karena itu permohonan banding dari Pembanding
tersebut dapat diterima ;
Menimbang bahwa setelah membaca memori banding dari
Pembanding/Penggugat-I II yang diterima dikepaniteraan Pengadilan Negeri
Tarutung tanggal 23 Mei 2017, yang pada pokoknya :
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 35 dari 43
Bahwa pertimbangan hukum judex factie tingkat pertama yang salah dan
keliru dalam menilai memberikan tanah objek perkara sebagaimana surat
penyerahan tanah tanggal 13 Agustus 1967 dapat dilihat dalam putusan halaman 66
paragraf ke 2 dibawah ini ;
Bahwa objek tanah terperkara adalah sah tanah adat milik bersama
keturunan dari alm.Amani Porhas Simanjuntak dalam hal ini milik Para pembanding,
sehingga dengan demikian atas dasar itu Para pembanding membantah melakukan
perbuatan hukum, karena surat penyerahan tanah tanggal 13 Agustus 1967 itu tidak
pernah diperlihatkan dalam persidangan apalagi tidak pernah dijadikan bukti oleh
Para Terbanding ;
Bahwa menurut Para Pembanding Sertifikat Nomor : 76 sampai dengan nomor
79, yang dikeluarkan oleh Turut Terbanding dinyatakan tidak sesuai prosedure
karena Asal Hak Tanah tidak pernah dibuktikan dipersidangan oleh Turut
Terbanding, sebagaimana yang diamanatkan oleh Peraturan Menteri Negara
Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional nomor 3 Tahun 1997 Tentang ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997,tentang pendaftaran
tanah (Permeneg Agraria No.3/1997) alias cacat prosedur, karena Surat Penyerahan
Tanah atau jual beli tanah meskipun telah memenuhi prosedur Per Undang-
Undangan Agraria namun harus dinyatakan batal karena didahului dan disertai
dengan yang tidak jujur atau iktikad-ioktikad yang tidak jujur ;
Bahwa pertimbangan hukum judex factie tingkat pertama salah dan keliru
dalam menilai fakta-fakta dan bukti-bukti dapat dilihat dalam putusan halaman 67
paragraf ke 1 dan 2 dibawah ini ;
Bahwa bukti-bukti yang diajukan oleh Para Pembanding dalam bukti surat
bertanda P1-8 dan 6 orang saksi saling berhubungan satu dengan yang lain, yang
menyatakan bahwa tanah sengketa yang terletak di Ambarsalengkat Desa
Sabungannihuta I Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara dengan ukuran
luas + 3 (tiga) hektar adalah sah milik Alm.Amani Porhas Simanjuntak atau sah milik
dari Para Pembanding ;
Menimbang bahwa setelah membaca kontra memori banding dari Kuasa
Hukum Para Terbanding/Para Tergugat tanggal 3 Agustus 2017 pada pokoknya:
Bahwa terhadap permohonan banding maupun alasan-alasan yang menjadi
keberatan Para Pembanding/Para Penggugat dalam Memori Bandingnya tertanggal
23 Mei 2017, dengan tegas dibantah dan ditolak oleh Para Terbanding/semula Para
Tergugat, karena selain keliru juga tidak berdasar, dimana putusan judex factie
pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri Tarutung telah didasarkan atas
pertimbangan hukum yang tepat dan benar, sesuai dengan asas asas hukum,
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 36 dari 43
kepatutan dan keadilan sehingga putusan dalam perkara aquo patut untuk
dipertahankan dan dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Medan ;
Bahwa tentang Eksepsi yang diajukan oleh Para Pembanding/semula Para
Penggugat dalam Memori Bandingnya tidak akan ditanggapi oleh Para
Terbanding/semula Para Tergugat, karena dalil dalil eksepsi tersebut merupakan
pengulangan dari pertimbangan hukum Majelis Hakim PN Tarutung, dan lagi pula
Para Pembanding/semula Para Penggugat telah menyatakan setuju dengan
pertimbangan hukum Majelis Hakim ;
Bahwa selanjutnya bilamana diperhatikan Memori Banding Para Pembanding/Para
Penggugat pada halaman 7 poin 1 dan seterusnya sampai dengn halaman 10, maka
Permohonan Banding maupun Memori Banding yang diajukan oleh Para
Pembanding/ParaPenggugat, patut untuk ditolak atau setidaknya dinyatakan tidak
dapat diterima dengan alasan :
Bahwa Para Pembanding/semula Para Penggugat sangatlah keliru dalam memahami
dan mengartikan pertimbangan hukum judex factie khususnya pada halaman 66
paragraf ke 1 putusan PN Tarutung dalam perkara aquo, dimana pertimbangan
hukum tersebut dengan jelas dikemukakan adalah mengutip dalil gugatan Para
Penggugat, namun secara sengaja telah diputarbalikkan oleh Para Pembanding/Para
Penggugat, sehingga seolah olah ada 2 (dua) bukti surat Penyerahan Tanah antara
St. Daulat Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak, dan St. Waldemar Simanjuntak
kepada Immanuel Simanjuntak, padahal pertimbangan judex factie PN Tarutung baik
pada halaman 66 paragraf ke 1 maupun pada pertimbangan hukum pada halaman
lainnya judex factie tidak pernah mengemukakan ada 2 (dua) surat pernyerahan
Tanah antara St. Daulat Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak, dan St. Waldemar
Simanjuntak kepada Immanuel Simanjuntak ;
Bahwa Surat penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1976 tidak pernah ada dan
tidak pernah dikemukakan oleh Para Terbanding/Para Tergugat dalam perkara aquo
baik dalam bukti surat maupun dalam dalil dalil jawaban Para Terbanding/Para
Tergugat, sehingga dalil Memori Banding Para Pembanding/Para Penggugat tersebut
adalah asumsi semata yang menyesatkan dari Para Pembanding/semula Para
Penggugat ;
Bahwa dalam pemeriksaan perkara aquo pada tingkat pertama di Pengadilan Negeri
Tarutung, Para Terbanding/Para Tergugat telah mengemukakan dan mengajukan
sebagai bukti surat yaitu Surat Penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 antara
St. Daulat Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak dan Waldemar Simanjuntak kepada
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 37 dari 43
Immanuel Simanjuntak (bukti T.2), dan Surat Penyerahan tanah tanggal 21 Pebruari
1973 (Bukti T.1) berupa Surat Penyerahan Tanah antara IMMANUEL
SIMANJUNTAK kepada J.W. SILITONGA, dan atas dasar itulah maka Tanah Perkara
kemudian menjadi warisan dari J.W SILITONGA kepada Para Terbanding/Para
Tergugat, sehingga dengan sangat jelas kepemilikan Para Terbanding/Para Tergugat
atas tanah perkara tidak terbantahkan lagi ;
Bahwa berdasarkan bukti Surat T.1 dan T.2 kemudian Para Terbanding/Para
Tergugat mensertifikatkan Tanah Perkara di Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli
Utara, dan setelah melalui mekanisme dan prosedur penerbitan sertifikat sesuai
dengan ketentuan perundang undangan yang berlaku kemudian Kantor Pertanahan
Kabupaten Tapanuli Utara (Turut Terbanding/Turut Tergugat), telah menerbitkan
Sertifikat Hak Milik atas tanah perkara masing masing ke atas nama Para
Terbanding/Para Tergugat sebagaimana dalam Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78
dan 79 (bukti T. 4, T.5, T.6, dan T.7) ;
Bahwa oleh karena itu tindakan Para Terbanding/Para Tergugat yang telah
mensertifikatkan tanah perkara bukanlah merupakan perbuatan melawan hukum,
tidak melanggar hukum adat, tidak bertentangan dengan hak orang lain, dan tidak
perlu mendapat persetujuan dari Para Pembanding/Para Penggugat karena Para
Pembanding/Para Penggugat bukanlah pemangku kepentingan dalam penerbitan
sertifikat dan tanah perkara tidak ada kaitannya dengan Para Pembanding/Para
Penggugat, sehingga dengan demikian dalil Memori banding Para Pembanding/Para
Penggugat beralasan hukum untuk ditolak ;
Bahwa benar menurut hukum ada 5 (lima) macam alat bukti dalam perkara perdata,
yaitu :
1, Surat
1. Keterangan Saksi,
2. Persangkaan,
3. Pengakuan dan
4. Sumpah
Bahwa menurut hukum, ‘surat’ walaupun berupa fotocopy bilamana bersesuaian
dengan bukti lain dapat diterima sebagai alat bukti, baik sebagai bukti surat maupun
sebagai bukti persangkaan, sehingga sangatlah keliru dalil Para Pembanding/Para
Penggugat yang mempermasalahkan fotocopy dari fotocopy Surat penyerahan
Tanah tanggal 13 Agustus 1967 dan Surat penyerahan tanggal 21 Pebruari 1973
(bukti T.1 dan T.2) yang telah diajukan oleh Para Terbanding/Para Tergugat dalam
perkara aquo ;
Bahwa adapun bukti T.1 dan T.2, berupa fotocopy dari fotocopy yang dapat
diperlihatkan oleh Para Terbanding/Para Tergugat dipersidangan, karena asli kedua
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 38 dari 43
surat tersebut telah digunakan sebagai alas hak dalam penerbitan sertifikat tanah
perkara, sehingga asli kedua surat tersebut ada di Kantor Pertanahan Kabupaten
Tapanuli Utara, dan tersimpan sebagai dokumen Negara ;
Bahwa saksi saksi dalam perkara ini, menerangkan pernah melihat surat
Penyerahan tanah tersebut, dan bahkan saksi Para Pembanding/Para Penggugat
yaitu saksi Adolf Simanjuntak mengakui dan membenarkan bahwa salah satu tanda
tangan yang tertera dalam Surat Penyerahan Tanah tanggal 13 Agustus 1967 (bukti
T. 2) adalah benar tandatangan dari orangtuanya, yaitu St. Daulat Simanjuntak,
demikian juga dengan saksi Para Terbanding/Para Tergugat yaitu saksi Nelson
Simanjuntak mengakui dan membenarkan pernah melihat asli kedua surat bukti
tersebut sewaktu saksi menjabat sebagai Kepala Desa Sabungannihuta, dan dengan
adanya kedua asli surat tersebut, maka saksipun mengeluarkan
rekomendasi/keterangan dalam permohonan penerbitan sertifikat yang dimohonkan
oleh Para Terbanding/Para Tergugat ;
Bahwa dengan demikian bukti T.1 dan T.2 walaupun hanya berupa fotocopy namun
bersesuaian dengan Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78 dan 79 (bukti T.4, T.5, T.6,
dan T.7), karena tanpa adanya asli kedua alat bukti tersebut, tidak mungkin pihak
Kantor Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara (Turut Tergugat) menerbitkan Sertifikat
Hak Milik atas tanah perkara, dan juga bukti T.1 dan T.2 bersesuaian pula dengan
keterangan saksi saksi, baik saksi Para Pembanding/Para Penggugat maupun saksi
Para Terbanding/Para Tergugat, sehingga secara hukum bukti T.1 dan T.2 dapat
diterima sebagai alat bukti yang sah menurut hukum baik sebagai bukti surat maupun
sebagai bukti persangkaan, sebagaimana dimaksud dalam hukum acara perdata ;
Bahwa dalam Surat Penyerahan tanah tersebut bukan tidak ada batas karena
dengan jelas disebutkan tentang batas batas tanah yang diserahkan oleh St. Daulat
Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak dan Waldemar Simanjuntak kepada Immanuel
Simanjuntak (bukti T.2), yaitu dikelilingi oleh parik, sehingga dalam surat tersebut
(bukti T.2) batas batas tanah baik di Timur, di Barat, di Utara dan di Selatan adalah
berbatas dengan parik, dan pada saat sidang lapanganpun (pemeriksaan setempat)
parik tersebut masih ada dan kedua belah pihak baik Para Penmbanding/Para
Penggugat maupun Para Terbanding/Para Tergugat sama sama mengakui dan
membenarkan serta menunjuk parik yang ada dan mengelilingi tanah objek perkara
adalah menjadi batas batas tanah perkara, sehingga dengan demikian sangatlah
keliru dan tidak benar dalil Memori Banding yang menyatakan tidak ada batas tanah
dalam Surat bukti T.2 ;
Bahwa surat bukti T.2 adalah berupa Surat penyerahan Tanah oleh St. Daulat
Simanjuntak, St. Kasmin Simanjuntak dan Waldemar Simanjuntak kepada Immanuel
Simanjuntak jadi “bukan surat jual beli”, sehingga sangat keliru dalil Memori
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 39 dari 43
Banding Para Pembanding/Para Penggugat yang menyatakan dalam bukti T.2 tidak
ada dicantumkan harga jual beli ;
Bahwa disamping itu, Para Pembanding/Para Penggugat dalam Gugatannya
tertanggal 2 Nopember 2016, secara berulang ulang dalam dalil dalil gugatannya
telah mengakui dan membenarkan adanya Surat Pernyataan tertanggal 13 Agustus
1967 (bukti T.2) dan Surat Pernyataan tertanggal 21 Pebruari 1973 (bukti T.1),
sebagaimana terlihat pada halaman 3 poin 8, poin 9, poin 10, dan poin 11 dalil dalil
Gugatan Para Pembanding/Para Penggugat ;
Bahwa dengn adanya pembenaran dan Pengakuan Para Pembanding/Para
Penggugat terhadap kedua bukti surat Para Terbanding/Para Tergugat tersebut
sebagaimana yang telah diuraikan di atas, maka keabsahan dan kebenaran dari
kedua alat bukti surat tersebut tidak terbantahkan lagi, dimana menurut hukum
“PENGAKUAN” adalah bukti,. sehingga sangatlah tidak masuk diakal bilamana
kemudian pada halaman 9 dalil Memori Banding Para Pembanding/Para Penggugat
yang menyatakan “menurut Para Pembanding bukti bukti Para Terbanding tidak berkualitas….” dst, adalah dalil yang sangat keliru dan menyesatkan, karena justru
bukti bukti yang diajukan oleh Para Pembanding/Para Penggugat dalam perkara
aquolah yang sama sekali tidak mempunyai nilai pembuktian menurut hukum dan
tidak berkualitas ‘
Bahwa Para Pembanding/Para Penggugat mengajukan 9 (Sembilan) buah alat bukti
surat dalam perkara aquo, akan tetapi 7 (tujuh) buah alat bukti tersebut yaitu bukti
P.1, P.2, P.3, P.4, P.5, P.6 dan P.7 adalah berupa Surat Pernyataan yang diperbuat
secara sepihak dan dibawah tangan, dan isinya semuanya sama, dan bahkan
menurut keterangan saksi Para Pembanding/Para Penggugat yaitu saksi ROBERT
SILALAHI, menyatakan “adapun surat pernyataan yang dia tandatangani (bukti P. 2) bukan saksi yang membuatnya melainkan saksi hanya menandatangani saja atas permintaan Penggugat II dan saksi tidak mengerti apa maksud dan isi surat pernyataan tersebut”., sehingga secara hukum bukti bukti Para
Pembanding/Para Penggugat tersebut tidak dapat diterima dan tidak dapat
dikwalifikasi sebagai alat bukti yang sah menurut hukum, sedangkan bukti P.8 dan
P.9 hanyalah berupa fotocopy dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan objek
tanah perkara, oleh karenanya dalil dalil gugatan Penggugat adalah dalil dalil
kebohongan yang tidak dapat dibuktikan secara hukum oleh Para Pembanding/Para
Penggugat, sehingga sangatlah tepat menurut hukum dan patut untuk dipertahankan
pertimbangan hukum dan keputusan judex factie PN Tarutung yang telah menolak
gugatan Para Penggugat seluruhnya ;
Bahwa selanjutnya dalil Memori Banding Para Pembanding/Para Penggugat pada
halaman 10 poin 2 sampai dengan halaman 16 poin 7, tidak perlu ditanggapi lagi oleh
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 40 dari 43
Para Terbanding/Para Tergugat dalam Kontra Memori banding ini, karena dalil dalil
Para Pembanding/Para Penggugat tersebut adalah merupakan dalil yang berulang
ulang dengan dalil dalil sebelumnya, dan melulu hanya mempermasalahkan Surat
penyerahan Tanah tertanggal 13 Agustus 1967 (bukti surat bertanda T. 2), hal mana
telah secara tegas dan jelas diuraikan oleh Para Terbanding/Para Tergugat pada
uraian di atas ;
Bahwa kemudian Para Terbanding/Para Tergugat membantah dan menolak dengan
tegas dalil Memori Banding Para Pembanding/Para Penggugat pada halaman 16
poin 7 dan poin 8 dalil Memori Bandingnya, dengan alsan dan pertimbangan hukum
sebagai berikut :
Bahwa Sertifikat Hak Milik atas tanah perkara yaitu Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78
dan 79, tidak ada bertentangan dengan ketentuan atau peraturan apapun, dan justru
sejalan dengan Perturan Pemerintah No, 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah,
mempunyai alas hak yang jelas kemudian dikuatkan dengan Surat Rekomendasi
atau Surat keterangan Kepala Desa Sabungannihuta, diproses sesuai dengan
mekanisme dan prosedur yang berlaku, diukur oleh Kantor Pertanahan Kabupaten
Tapanuli Utara, kemudian dibuat pengumuman kepada khalayak dengan
menempelkannya di Kantor Kepala Desa Sabungannihuta Kecamatan Sipahutar, dan
sepanjang waktu yang diperkenankan oleh Undang Undang tidak pernah ada yang
keberatan, oleh karenanya pihak Pertanahan Kabupaten Tapanuli Utara menerbitkan
sertifikat Hak Milik atas tanah perkara ke atas nama Para Terbanding/Para Tergugat ;
Bahwa Sertifikat Hak Milik atas tanah perkara yaitu Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78
dan 79, secara hukum adalah merupakan bukti otentik yang sah dan tidak dapat
diganggu gugat lagi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 Peraturan Pemerintah
Nomor 24 Tahun 1997, yang selengkapnya adalah berbunyi sebagai berikut :
1) Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat
pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di
dalamnya sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data
yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan ;
2) Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas
nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad
baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa
mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak
tersebut apabila dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkan sertifikat itu tidak
mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala
Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke
Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tersebut ;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 41 dari 43
Bahwa sampai dengan saat ini Sertifikat Hak Milik No. 76, 77, 78 dan 79 yang
diterbitkan pada tanggal 17 Januari 2005 (sudah 15 tahun), tidak pernah dibatalkan
dan tidak pernah ada orang yang keberatan, dan bahkan atas dasar terbitnya
Sertifikat Tanah tersebut yang membuktikan tanah perkara adalah hak milik Para
Terbanding/Para Tergugat telah dijadikan dasar dan bukti oleh Terbanding I/Tergugat
I, untuk mengadukan Pembanding II/Penggugat II ke Polres Tapanuli Utara karena
mengambil/menebangi pohon pinus yang tumbuh di atas tanah perkara, sehingga
atas dasar pengaduan tersebut maka Pembanding II/Penggugat II dijatuhi pidana
penjara selama 1 (satu) bulan oleh Pengadilan Negeri Tarutung, sebagaimana
terlihat dalam KUTIPAN PUTUSAN PIDANA Nomor : 238/Pid.B/2015/PN-TRT
tanggal 24 Pebruari 2016 (vide bukti T. 3) ;
Bahwa oleh karena itu dengan argumentasi argumentasi sebagaimana diuraikan di
atas, terlihat dengan jelas bahwa dalil dalil Memori banding Para Pembanding/Para
Penggugat pada halaman 16 poin 7 dan poin 8 adalah merupakan dalil dalil
kebohongan dan asal bunyi (asbun), tidak didukung oleh alat bukti yang sah, serta
tidaklah berdasar, karenanya adalah wajar bilamana dalil dalil Memori banding
tersebut dinyatakna ditolak ;
DALAM REKONVENSI :
Bahwa dengan mencermati secara keseluruhan Memori banding Para
Pembanding/Para Penggugat, sama sekali tidak ada mengemukakan keberatan atau
menolak amar putusan rekonvensi dalam perkara aquo, sehingga secara hukum
Para Pembanding/Para Penggugat telah mengakui dan menerima amar putusan
dalam rekonvensi, sehingga atas dasar itupun telah cukup alasan dan dasar hukum
untuk menguatkan amar putusan rekonvensi dalam perkara aquo ;
Bahwa oleh karena itu, pertimbangan hukum Judex factie pada Pengadilan Negeri
Tarutung maupun amar putusan yang dijatuhkan dalam Perkara Perdata No.
53/Pdt.G/2016/PN-Trt tanggal 3 Mei 2016 telah tepat dan benar, baik pertimbangan
hukumnya maupun amar putusannya telah sesuai dengan rasa keadilan, tidak
memihak kecuali kepada kebenaran, serta sejalan dengan Undang Undang,
sehingga amar Putusan dalam perkara aquo haruslah dipertahankan ;
Bahwa berdasarkan seluruh uraian tersebut di atas kiranya telah cukup alasan dan
dasar hukum bagi Bapak Ketua Pengadilan Tinggi Medan untuk menerima Kontra
Memori Banding Para Terbanding/Para Tergugat, seraya berkenan pula
memutuskan;
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 42 dari 43
Menolak permohonan Banding Para Pembanding/Para Penggugat ;
Menguatkan Putusan Pengadilan Negeri Tarutung No. 53/Pdt.G/2016/PN-Trt tanggal
3 Mei 2016 ;
Menghukum Para Pembanding/Para Penggugat untuk membayar segala ongkos-
ongkos yang timbul dalam semua tingkat peradilan perkara ini.
Menimbang bahwa setelah mempelajari dengan teliti baik memori banding,
dan kontra memori banding tersebut tidak ada hal-hal baru yang dapat membatalkan
putusan Hakim Tingkat Pertama, oleh karena itu memori banding tersebut tidak
beralasan ;
Menimbang bahwa setelah Pengadilan Tinggi membaca, memeriksa dan
meneliti dengan seksama berkas perkara Nomor : 53/Pdt.G/2016/PN-Trt.- dan
salinan resmi putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 03 Mei 2017 Nomor :
53/Pdt.G./2016/PN-Trt.- dan pertimbangan-pertimbangan Majelis Hakim tingkat
pertama telah tepat dan benar menurut hukum, sehingga Pengadilan Tinggi
memgambil alih alasan dan pertimbangan-pertimbangan Majelis Tingkat Pertama
sebagai alasan pertimbangannya sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini
ditingkat banding, oleh karena mana putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal
03 Mei 2017 Nomor : 53/Pdt.G/2016/PN-Trt.- yang dimohonkan banding dapat
dikuatkan ;
Menimbang bahwa oleh karena Para Pembanding semula Penggugat-I,II
tetap berada dipihak yang kalah, maka kepada mereka dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat Pengadilan ;
Mengingat dan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang
berkaitan dengan perkara ini :
M E N G A D I L I
1. Menerima permohonan banding dari Para Pembanding semula Penggugat-I,II ;
2. Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tarutung tanggal 03 Mei 2017 Nomor:
53/Pdt.G/2016/PN.Trt.- yang dimohonkan banding tersebut ;
3. Menghukum Para Pembanding semula Penggugat-I,II untuk membayar seluruh
biaya perkara yang timbul dalam kedua tingkat pengadilan, yang di tingkat
banding ditetapkan sebesar Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Medan pada hari Senin tanggal 23 Oktober 2017 oleh kami
PENG
ADIL
AN T
INGG
I MED
AN
Putusan Nomor: 254/PDT/2017/PT.MDN Halaman 43 dari 43
LINTON SIRAIT,SH.MH.- selaku Ketua Majelis dengan PERDANA GINTING,SH, dan
SUWIDYA, SH.LLM.- masing-masing sebagai Hakim Anggota berdasarkan
Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Medan tanggal 28 Agustus 2017 Nomor
254/PDT/2017/PT.MDN untuk memeriksa dan mengadili perkara ini dalam tingkat
banding dan putusan tersebut pada hari Senin tanggal 30 Oktober 2017 diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri
Hakim-hakim Anggota, serta AGUS IBNU SUTARNO, SH Panitera Pengganti pada
Pengadilan Tinggi tersebut akan tetapi tanpa dihadiri kedua belah pihak dalam
perkara ini;
Hakim Anggota : Hakim Ketua :
1. PERDANA GINTING,SH, LINTON SIRAIT,SH,MH.-
2. SUWIDYA, SH.LLM.-
Panitera Pengganti :
AGUS IBNU SUTARNO, SH
Rincian biaya perkara: - Meterai : Rp. 6.000,- - Redaksi : Rp. 5.000,- - Pemberkasan : Rp.139.000,-
Jumlah : Rp.150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)