Post on 25-Mar-2019
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI
Oleh: EUNIKE DWI LESTARI
X 7108670
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Oleh: EUNIKE DWI LESTARI
X 7108670
Skripsi
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari
Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011”.
Oleh:
Nama : Eunike Dwi Lestari
NIM : X7108670
Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta, …. …………….. 2011
Pembimbing I
Drs. Kuswadi, M.Ag. NIP. 195305061981031002
Pembimbing II
Dra. Siti Istiyati, M.Pd. NIP. 196108191986032001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari
Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011”.
Nama : Eunike Dwi Lestari
NIM : X7108670
Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk
memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari : Selasa Tanggal : 27 Desember 2011
Tim Penguji Skripsi Nama Terang
Tanda Tangan
Ketua : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd. ……………….
Sekretaris : Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. ……………….
Anggota I : Drs. Kuswadi, M.Ag. ……………….
Anggota II : Dra. Siti Istiyati, M.Pd. ………………
Disahkan oleh,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP. 19600727 198702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Eunike Dwi Lestari, PENERAPAN TEKNIK SKIMMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI II BULUSARI KECAMATAN SLOGOHIMO TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman dengan teknik skimming pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo tahun pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), di dalam penelitian ini menggambarkan serangkaian langkah yang membentuk siklus, dan setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo. Sebagai subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas V sebanyak 18 orang siswa yaitu 13 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki. Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data meliputi: kajian dokumen, observasi, dan tes. Validitas data dalam penelitian ini menggunakan trianggulasi yaitu trianggulasi sumber dan review informan kunci. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis interaktif yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan dari pra siklus sebesar 50%, siklus I sebesar 66,67%, siklus II sebesar 77,78%, dan siklus III sebesar 88,89%. Nilai rata-rata dari pra tindakan sebesar 60,67, siklus I sebesar 68,44, siklus II sebesar 74,00 dan siklus III sebesar 79,56.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT Eunike Dwi Lestari. APPLICATION OF SKIMMING TECHNIQUES TO IMPROVE READING COMPREHENSION SKILLS AT THE STUDENT CLASS V SD NEGERI II BULUSARI DISTRICT SLOGOHIMO THE SCHOOL YEAR 2010/2011. Skripsi, Surakarta: School of Teacher Training and Education. Sebelas Maret University of Surakarta, December 2011.
The purpose of this research is to improve reading comprehension skills by applying the skimming technique at the student class V SD Negeri II Bulusari District Slogohimo the school year 2010/2011.
The kind of the research is classroom action research, which describes a series of steps that form a cycle, and every step has four phases: planning, action, observation, and reflection. As research subject is the teacher and students as many as 18 people a class V student of 13 girls and 5 boys. The technique which are use in collecting the data cover: document review, observation, and test. The validity of data in this research using triangulation of data triangulation and reviews of key informans. The technique of analyzing data which using is an interactive analysis consist three phases, namely data reduction, data presentation, and drawing conclusions.
Based on the result research can be concluded that skimming techniques can improve reading comprehension, it can be seen from the result that have increased student learning from cycle pre is 50%, cycle I is 66,67%, cycle II is 77,78%, and cycle III is 88,89%. The average value of 60,67 for pre-cycle, the cycle I amounting to 68,44, cycle II is 74,00, and cycle III is 79,56.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Setiap kerja keras pasti akan membuahkan hasil.
“Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan”. (Amsal 6 : 23)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan kepada:
1. Bapak (Alm) dan Ibuku atas doa dan kasih
sayangnya.
2. Suamiku tercinta (Rachmat Kuncoro) yang
senantiasa memberiku semangat dan kasih
sayang.
3. Anakku tercinta, Yoel Malvin Naquito yang
selalu memberiku motivasi.
4. Teman-teman terbaikku (Wiwid, mbak Ida,
Rindi, mbak Pegy, Norma, Anjar, Helmi,
mbak Pipit, Mas Handrian, Mas Wasit, dan
Mas Edi) terimakasih untuk semua kisah yang
telah kita ukir bersama.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Penerapan Teknik Skimming
Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Kelas V
SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011”.
Penulisan skripsi ini disusun guna memperoleh gelar Sarjana pada
Program Studi PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bimbingan, bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu , penulis
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd, selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah memberikan ijin bagi penulis untuk menyusun skripsi ini.
2. Drs. R. Indianto, M. Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang
telah menyetujui dan mengesahkan judul skripsi yang telah diajukan.
3. Drs. Hadi Mulyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
4. Drs. Hasan Mahfud, M. Pd, selaku Sekretaris Program Studi PGSD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
5. Drs. Kuswadi, M. Ag. dan Dra. Siti Istiyati, M. Pd. , selaku dosen
pembimbing I dan dosen pembimbing II yang dengan tulus ikhlas dan
penuh kesabaran dalam membimbing, mengarahkan, dan memberikan
petunjuk dalam penyusunan skripsi ini.
6. Bapak/Ibu guru beserta staf SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo
Kabupaten Wonogiri, yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Teman-teman se-almamater yang tidak mampu penulis sebutkan satu peer
satu, yang telah memberikan semangat pada penulis.
8. Semua pihak yang telah turut membantu dan mendukung dalam
penyusunan skripsi ini,
Akhirnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih
jauh dari sempurna. Untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan
saran yang membangun. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis sendiri khususnya serta pembaca pada umumnya.
Surakarta, Desember 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………. i
HALAMAN PENGAJUAN ……………………………………………….. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………………………... iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………... iv
HALAMAN ABSTRAK …………………………………………………... v
HALAMAN ABSTRACT …………………………………………………. vi
HALAMAN MOTTO ……………………………………………………… vii
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………… viii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………... x
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. xii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………. xiii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………. xv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………….. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………….. 1
B. Perumusan Masalah ………………………………………. 5
C. Tujuan Penelitian …………………………………………. 5
D. Manfaat Penelitian ………………………………………... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ………………………………………….. 7
1. Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman ………….. 7
2. Teknik Skimming ………………………………………. 23
B. Penelitian yang Relevan …………………………………... 27
C. Kerangka Berpikir ………………………………………… 29
D. Hipotesis ………………………………………………….. 30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………….. 31
B. Subjek Penelitian …………………………………………. 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C. Bentuk dan Strategi Penelitian ……………………………. 32
D. Sumber Data ……………………………………………… 32
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………... 32
F. Validitas Data ……………………………………………... 34
G. Teknik Analisis Data ……………………………………… 35
H. Indikator Kinerja ………………………………………….. 36
I. Prosedur Penelitian ……………………………………….. 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian …………………………………………… 48
1. Deskripsi Lokasi Penelitian…………………………….. 48
2. Deskripsi Sebelum Tindakan…………………………… 51
3. Deskripsi Tindakan …………………………………….. 51
a. Siklus I ………………………………………………. 51
b. Siklus II ……………………………………………... 59
c. Siklus III …………………………………………….. 68
B. Pembahasan………………………….................................... 77
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan ………………………………………………...... 81
B. Implikasi ………………………………………………….. 81
C. Saran …………………………………………………….... 82
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 83
LAMPIRAN ……………………………………………………………….. 86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari pada Kondisi Awal ebelum Tindakan …………………………………………………………
50
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus I ……………………………
55
Tabel 3 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman Siswa Kelas
V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan ………
58
Tabel 4 Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai
Sesudah Tindakan Siklus I ……………………………………….
58
Tabel 5 Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus
I
58
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada
Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo
Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II …………………………….
64
Tabel 7 Rekapitulasi nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman
siswa kelas V SD Negeri II Bulusari sebelum dan sesudah
tindakan siklus I-II ……………………………………………….
66
Tabel 8 Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai
Sesudah Tindakan Siklus I-II …………………………………….
67
Tabel 9 Perbandingan Nila i Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I,
dan Siklus II
67
Tabel 10 Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada
Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo
Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus III …………………………...
73
Tabel 11 Rekapitulasi Nila i Rata-rata Membaca Pemahaman siswa Kelas
V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus
I – III …………………………………………………………….
76
Tabel 12 Perbandingan Nila i Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III
76
Tabel 13 Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai 78
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Sesudah Tindakan Siklus I-III …………………………………...
Tabel 14 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari
pada Pembelajaran Membaca Pemahaman ………………………
78
Tabel 15 Rata-rata Nilai Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan
Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus, Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III …………………………………………..
79
Tabel 16 Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan
Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus, Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III ………………………………………….
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema jenis-jenis membaca ……………………………………. 15 Gambar 2 Alur Kerangka Berpikir ………………………………………... 29 Gambar 3 Bagan Penelitian Tindakan Kelas ……………………………… 32
Gambar 4 Bagan Model Analisis Interaktif Mile & Hubberman …………. 36 Gambar 5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas …………………………… 37
Gambar 6 Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri
II Bulusari Sebelum Dilakukan Tindakan ……………………...
50
Gambar 7 Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri
II Bulusari Siklus I ……………………………………………..
56
Gambar 8 Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus I ……………………………………………………..
59
Gambar 9 Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri
II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupeten Wonogiri Tahun
Pelajaran 2010/2011 ……………………………………………
64
Gambar 10 Grafik Perbandingan Ketuntasan Nilai Membaca Pemahaman
Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II ………………………………
68
Gambar 11 Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Siklus III ……………………………………………
73
Gambar 12 Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus,
Siklus I, Siklus II, dan Siklus III ………………………………
77
Gambar 13 Grafik Rata-rata kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra siklus sampai dengan siklus III ……………………………………………….
79
Gambar 14 Grafik Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari
Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra
Siklus sampai dengan Siklus III ………………………………..
80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ……………... 86
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II …………….. 94
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ……………. 103
Lampiran 4 Lembar Kerja Siklus I Pertemuan I ……………………….. 111
Lampiran 5 Lembar Kerja Siklus I Pertemuan II ………………………. 114
Lampiran 6 Lembar Kerja Siklus II Pertemuan I ………………………. 117
Lampiran 7 Lembar Kerja Siklus II Pertemuan II ……………………... 120
Lampiran 8 Lembar Kerja Siklus III Pertemuan I ……………………... 123
Lampiran 9 Lembar Kerja Siklus III Pertemuan II …………………….. 126
Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus I ……………………………………... 129
Lampiran 11 Soal Evaluasi Siklus II ……………………………………. 134
Lampiran 12 Soal Evaluasi Siklus III …………………………………… 140
Lampiran 13 Tabel Nilai Siswa Sebelum Tindakan …………………….. 147
Lampiran 14 Tabel Nilai Siswa Siklus I ………………………………… 148
Lampiran 15 Tabel Nilai Siswa Siklus II ………………………………... 149
Lampiran 16 Tabel Nilai Siswa Siklus III ………………………………. 150
Lampiran 17 Lembar Observasi Siklus I ………………………………... 151
Lampiran 18 Lembar Observasi Siklus II ……………………………….. 161
Lampiran 19 Lembar Observasi Siklus III ………………………………. 171
Lampiran 20 Foto Pembelajaran ………………………………………… 181
Lampiran 21 Surat Ijin Penelitian ……………………………………….. 186
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa mempunyai peran yang penting dalam proses perkembangan peserta
didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
studi. Pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik
dalam berkomunikasi, baik lisan maupun tulis. Fungsi utama bahasa adalah sebagai
alat komunikasi. Oleh sebab itu sejak dini anak diajarkan dan dilatih untuk mampu
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD) mempunyai tujuan
untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi secara efektif, baik lisan
maupun tertulis. Target pembelajaran bahasa Indonesia di SD adalah agar peserta
didik mempunyai kemampuan : 1) berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai
dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tertulis, 2) menghargai bahasa
dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa
Negara, 3) memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan, 4) menggunakan bahasa Indonesia untuk
meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, 5)
menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa, dan 6)menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia (Depdiknas,2007:6)
Pembelajaran bahasa Indonesia di SD meliputi pembelajaran keterampilan
berbahasa yang meliputi menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keempat
keterampilan tersebut saling berhubungan erat dan saling mempengaruhi. Membaca
merupakan salah satu keterampilan yang bersifat reseptif. Membaca bukan sekadar
melafalkan huruf dan menyuarakannya, akan tetapi memahami dan memperoleh
informasi dari apa yang dibaca. Hal ini membuktikan betapa pentingnya
kemampuan membaca untuk dikuasai pada semua jenjang pendidikan, termasuk di
jenjang Sekolah Dasar. Kemampuan membaca menjadi dasar bagi pengajaran bahasa
itu sendiri, disamping itu juga bagi pengajaran mata pelajaran lainnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan Bahasa
dan Sastra Indonesia yang harus dicapai pada semua jenjang, termasuk di jenjang
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (MI). Melalui kemampuan membaca tersebut
diharapkan siswa mampu membaca dan memahami teks bacaan dengan kecepatan
yang memadai (Depdiknas, 2003)
Bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran yang sangat penting di
sekolah dasar, karena Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi terpenting dalam
kehidupan siswa. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia, siswa dilatih untuk
berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Mengingat pentingnya Bahasa
Indonesia, siswa dituntut memiliki kemampuan berbahasa, salah satunya kemampuan
membaca.
Membaca merupakan serangkaian aktivitas yang terpadu yang meliputi
pengorganisasian pengertian dan khayalan, mengamati lambang dan mengingat serta
mendapatkan informasi. Kemampuan membaca merupakan kemampuan yang wajib
dimiliki siswa, karena dari kegiatan inilah siswa dapat memperoleh informasi
sebanyak-banyaknya. Kegiatan membaca di kelas tinggi tidak hanya sekadar
menyuarakan bunyi-bunyi bahasa atau mencari arti kata-kata sulit dalam teks bacaan,
namun kegiatan membaca di kelas tinggi melibatkan pemahaman mengenai apa yang
dibacanya, apa maksudnya dan apa implikasinya.
Pada waktu belajar membaca, siswa selalu dilatih untuk mengenal kata demi
kata. Namun seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak, kegiatan ini
bukan lagi mengenal kata demi kata tetapi sudah dituntut untuk memperoleh
informasi dari bahan bacaan secara cepat dan tepat. Artinya siswa diwajibkan
memiliki keterampilan untuk mengumpulkan informasi secara cepat dan tepat pula.
Selain itu kegiatan membaca ini melibatkan proses pemahaman yang sangat
diperlukan siswa. Ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami suatu teks
bacaan, maka siswa tersebut tidak mampu memperoleh informasi dari bacaan
tersebut.
Dalam pembelajaran membaca pemahaman di kelas V SD Negeri II
Bulusari, siswa banyak dituntut oleh kegiatan yang bersifat membaca dengan
memperoleh pemahaman. Terlebih dari hal tersebut siswa dituntut untuk menemukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
informasi secara cepat dan benar. Namun demikian masih banyak ditemukan siswa
kelas V SD Negeri II Bulusari yang berkesulitan dalam menemukan informasi yang
dibutuhkan tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, rendahnya
kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari ditandai
dengan kurangnya kemampuan siswa dalam menjelaskan garis besar isi teks bacaan
dan menjawab pertanyaan berdasarkan bacaan serta membandingkan dua teks yang
berbeda judul namun bertema sama.
Berdasarkan hasil tes membaca pemahaman, dari siswa yang berjumlah 18
siswa hanya 9 siswa yang mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan 62
(Lampiran 13). Artinya baru 50% dari siswa yang menguasai bahan pembelajaran
dan nilainya di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Menurut pengamatan awal
yang dilakukan oleh peneliti, 9 siswa tersebut rata-rata mengalami kesulitan dalam
membandingkan garis besar isi teks bacaan yang berjudul berbeda namun bertema
sama. Bahkan dalam menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan yang
berbeda judul namun bertema sama masih kesulitan. Selain itu lebih dari 50% siswa
masih melakukan kebiasaan yang salah dalam melakukan kegiatan membaca.
Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa
masih rendah.
Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman disebabkan
oleh beberapa faktor baik faktor dari guru maupun dari siswa sendiri. Salah satu
penyebab rendahnya tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa adalah guru
mengajarkan teknik membaca yang masih konvensional. Dalam pembelajaran
membaca pemahaman, siswa diberi teks bacaan dan disuruh membaca dalam hati,
kemudian dilanjutkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai isi bacaan
tersebut. Kegiatan membaca siswa dilakukan tanpa bimbingan dan tanpa teknik yang
benar membuat siswa mudah bosan. Bahkan banyak siswa yang harus mengulang
kegiatan membaca hingga beberapa kali hanya karena siswa tidak mampu
memahami garis besar isi bacaan dan tidak mampu menjawab pertanyaan yang
diajukan. Selain itu apabila sedang berlangsung kegiatan membaca, ada beberapa
siswa yang gaduh sehingga mengganggu siswa lain. Akibatnya siswa lain kurang
konsentrasi dalam mencari informasi yang dibutuhkan dan mengalami kesulitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
dalam memahami bacaan serta ada banyak waktu yang terbuang karena siswa tidak
memahami tujuannya dalam membaca.
Mengacu kenyataan di atas, maka untuk meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman perlu kiranya guru menerapkan teknik-teknik membaca yang
ada dan salah satunya adalah teknik skimming. Teknik membaca ini merupakan
salah satu cara untuk mendapatkan apa yang siswa butuhkan dari suatu teks bacaan
dalam waktu yang cepat dan tepat tanpa mengurangi pemahaman yang akan
diperoleh. Teknik ini sangat tepat digunakan untuk kegiatan membaca serta sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Teknik skimming juga
digunakan untuk menemukan gagasan umum dengan cepat (Farida Rahim, 2008:64).
Keunggulan teknik skimming ini adalah siswa bisa dengan cepat
mengetahui hal-hal penting dari suatu bacaan sehingga dapat mengumpulkan banyak
ide dan kesempatan untuk memperoleh garis besar isi bacaan. Penerapan teknik ini
akan ditekankan pada persiapan pra baca, kegiatan proses dan berorientasi pada hasil
yang dicapai oleh siswa. Salah satu cara yang harus dilakukan ialah sebelum
membaca, sebaiknya siswa sudah membuat maksud tujuan membaca dalam bentuk
pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan memandu siswa dalam
membaca untuk mencari jawabannya (Nuriadi, 2008:97).
Teknik skimming ini dimulai dengan membaca judul, membaca kalimat
pertama atau terakhir dari setiap paragraf, mengamati gambar, mengamati teknik
penulisan misalnya bentuk huruf, ketebalan huruf, kemiringan huruf. Langkah dalam
teknik skimming ini dimulai dengan mempertanyakan dahulu apa yang hendak
dicari, setelah itu dengan penuh perhatian mencoba menelusuri setiap baris dengan
kecepatan yang telah ditentukan. Ketika merasa menemukan kalimat yang
menunjukkan apa yang dicari, sebaiknya berhenti dan membacanya dengan
kecepatan normal.
Dalam teknik skimming siswa dituntut untuk memfokuskan pandangan
hanya pada unsur-unsur yang penting saja. Jadi, tidak semua kata harus dibaca
karena tidak setiap kata yang tercetak itu dibutuhkan oleh siswa. Pada kegiatan ini
siswa dilatih untuk melebarkan pandangan hanya pada bagian-bagian tertentu yang
dianggap penting, dengan selalu melompati atau melewati hal-hal yang dianggap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
tidak penting. Apabila siswa sudah mendapatkan kata atau kalimat yang dicarinya,
maka siswa dapat menandainya.
Dengan terlatihnya siswa kelas V menggunakan teknik skimming ini, siswa
mempunyai kemampuan membaca berbagai jenis bahan dalam waktu yang lebih
singkat. Selain itu dapat membantu siswa dalam menghadapi kebosanan dalam
melakukan tugas membaca.
Dari uraian di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul
“Penerapan Teknik Skimming Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman Pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo
Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang penulis
ajukan adalah: Apakah penerapan teknik skimming dapat meningkatkan kemampuan
membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan
Slogohimo ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman dengan menerapkan teknik skimming pada siswa kelas V SD Negeri II
Bulusari Kecamatan Slogohimo tahun pelajaran 2010/2011.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan :
1. Manfaat Teoritis
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada guru dalam meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman.
b. Dapat memberikan arah kepada guru dalam proses pembelajaran dengan
memperhatikan penggunaan teknik membaca pemahaman yang tepat.
c. Dapat meningkatkan prestasi pembelajaran membaca pemahaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Penerapan teknik skimming dalam pembelajaran membaca pemahaman
memungkinkan siswa melakukan aktivitas pembelajaran melalui proses yang
tepat dan memudahkan siswa dalam menjelaskan garis besar isi bacaan,
membandingkan isi antarteks dengan memberikan alasan dan dapat
meningkatnya kemampuan membaca pemahaman.
b. Bagi guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung
bagi guru khususnya peneliti yang terlibat dalam memperoleh pengalaman baru
untuk menerapkan teknik membaca yang lebih inovatif dalam pembelajaran
membaca pemahaman serta dapat mengatasi masalah pembelajaran membaca
pemahaman.
c. Bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat memberikan pengetahuan teknik skimming dan
memberikan pengalaman pada guru-guru lain sehingga memperoleh pengalaman
baru untuk menerapkan teknik skimming dalam pembelajaran membaca
pemahaman. Selain itu dapat menumbuhkan pembelajaran yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan serta meningkatnya kualitas pembelajaran. Penelitian
ini juga dapat digunakan sebagai buku bacaan atau referensi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman
a. Pengertian Kemampuan
Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu.
Seseorang dikatakan mampu apabila ia dapat melakukan sesuatu yang harus ia
lakukan. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, kemampuan adalah kesanggupan;
kecakapan; kekuatan (Depdiknas, 2008).
Menurut Chaplin dalam http://digilib.petra.ac.id menyatakan kemampuan
merupakan suatu kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan, tenaga dan daya
kekuatan untuk melakukan suatu perbuatan. Senada dengan pendapat Robbins yang
menyatakan kemampuan merupakan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil
latihan atau praktik. Kemampuan terdiri dari dua faktor yaitu 1) kemampuan
intelektual, 2) kemampuan fisik.
Kemampuan terdiri dari kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.
Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah
kecakapan atau kesanggupan seseorang dalam melakukan sesuatu.
b. Membaca
1) Pengertian membaca
Membaca merupakan aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari, karena
membaca tidak hanya untuk memperoleh pengetahuan namun berguna untuk
memperluas pengetahuan bahasa seseorang. Membaca merupakan suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008: 7).
Dalam kegiatan membaca, pembaca memproses setiap informasi yang diperolehnya
untuk memperoleh makna.Dapat dikatakan pula bahwa membaca merupakan suatu
alat komunikasi penulis dan pembaca tulisan.
Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang
bersifat reseptif. Disebut reseptif karena ketika membaca seorang akan memperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru.
Semua yang diperoleh melalui bacaan memungkinkan seorang mampu mempertinggi
daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya
(Darmiyati Zuchdi dan Budiarsih, 2001:56)
Di lain pihak, Finochiaro dan Bonomo dalam Tarigan (2008: 9) menyatakan
bahwa reading adalah bringing meaning to and getting meaning from printed or
written material, memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di
ddalam bahan tertulis. Kegiatan membaca ini tidak hanya aktivitas yang bersifat
pasif atau reseptif saja melainkan aktivitas berpikir aktif. Ketika pembaca ingin
memperoleh makna dari teks, pembaca harus memiliki latar belakang pengetahuan,
motivasi, sikap dan pemahaman terhadap sistem bahasa itu sendiri. Karena apabila
hal tersebut tidak dimiliki maka aktivitas tidak berarti apa-apa bagi pembaca.
Membaca disebut juga aktivitas yang kompleks karena dilakukan
berdasarkan kerja sama atas beberapa kemampuan yaitu mengamati, memahami dan
memikirkan. Menurut Listiyanto Ahmad (2010: 15) membaca merupakan aktivitas
untuk memahami ide atau gagasan yang tersurat maupun tersirat di dalam suatu
bacaan yang melibatkan kerjasama beberapa komponen keterampilan berbahasa.
Rizem Aizid (2011: 22) juga berpendapat membaca merupakan suatu aktivitas
menyerap atau menangkap ide pokok atau pesan moral yang tersirat dan tersurat
dalam sebuah tulisan.
Membaca pada hakikatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak
hal, tidak hanya sekadar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual,
berpikir, psikolinguistik, dan metakognitif. Sebagai proses visual, membaca
merupakan prses menerjemahkan simbol tulis ke dalam kata-kata lisan. Sebagai
proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal,
interpretasi, membaca kritis dan pemahaman kreatif (Farida Rahim, 2008: 2). Hal ini
senada dengan pendapat Slamet (2008: 72) bahwa membaca terkait dengan:(1)
pengenalan huruf, (2) bunyi dan huruf, (3) makna atau maksud, dan (4) pemahaman
terhadap makna atau maksud berdasarkan konteks wacana.
Membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah setiap informasi dari
teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca sangat berpengaruh terhadap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
pemerolehan makna. Sedangkan Klein dalam Farida (2008: 3) mengemukakan
bahwa (1) membaca merupakan suatu proses, (2) membaca adalah strategis, dan (3)
membaca merupakan interaktif. Membaca merupakan proses dimaksudkan informasi
dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang
utama dalam membentuk makna.
Membaca merupakan suatu strategis. Pembaca yang efektif menggunakan
berbagai strategi untuk membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka
membangun makna ketika membaca. Strategi atau metode dapat bervariasi
tergantung dari jenis teks dan tujuan membacanya. Sedangkan membaca adalah
interaktif yaitu keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang
yang senang membaca teks sangat bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang
ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami sehingga terjadi
interaksi antara pembaca dan teks.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu
proses antara pembaca dan teks dimana pembaca berusaha untuk memperoleh makna
dari bacaan. Proses pemerolehan makna tersebut dipengaruhi oleh latar belakang
pengetahuan pembaca, motivasi, sikap dan kemampuan kebahasaannya.
2) Tujuan Membaca
Seseorang melakukan aktivitas membaca hendaknya memiliki tujuan atau
alasan mengapa ia membaca. Karena seseorang yang mmmembaca dengan tujuan
cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak mempunyai
tujuan. Menurut Rahim (2008: 11) tujuan membaca adalah sebagai berikut :
(1) Kesenangan, (2) menyempurnakan bacaan nyaring, (3) menggunakan strategi tertentu, (4) memperbaharui pengetahunannya tentang suatu topik, (5) mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya, (6) memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis, (7) mengkonfirmasikan atau menolak prediksi, (8) menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks, (9) menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.
Tujuan membaca yang telah ditentukan sebelumnya akan sangat membantu
pembaca dalam memfokuskan pikiran terhadap hal-hal yang penting yang
seharusnya dibaca. Dengan adanya tujuan membaca yang jelas, sangat membantu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
pembaca dalam menentukan dan mengevaluasi banyak hal serta informasi apa saja
yang bisa digunakan untuk menjawab pertanyaan (Nuriadi, 2008: 65). Hal ini senada
dengan pendapat Tarigan (2008: 9) tujuan utama orang membaca adalah untuk
mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.
Menurut Henry Guntur Tarigan (2008:7) tujuan utama dalam membaca
adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna
bacaan. Makna, arti ( meaning ) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau,
atau intensif kita dalam membaca. Sedangkan menurut Listiyanto Ahmad (2010:28)
pada dasarnya selain untuk memperoleh pemahaman, membaca mempunyai tujuan
keterampilan dan untuk mencari kepuasan batin.
Anderson dalam Henry Guntur Tarigan (2008:9) berpendapat bahwa tujuan
membaca antara lain 1) untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta 2)
untuk memperoleh ide-ide utama 3) untuk mengetahui urutan atau susunan
organisasi cerita 4) untuk menyimpulkan 5) untuk mengelompokkan / klasifikasi 6)
untuk menilai atau mengevalusi 7) untuk membandingkan atau mempertentangkan.
Nurhadi (1987: 11) menyatakan secara umum tujuan membaca adalah 1)
untuk mendapatkan informasi, 2) untuk memperoleh pemahaman, 3) untuk
memperoleh kesenangan. Secara khusus, tujuan membaca adalah 1) untuk
memperoleh informasi faktual, 2) untuk memperoleh keterangan tentang sesuatu
yang khusus dan problematis, 3) untuk memberikan penilaian kritis terhadap karya
tulis seseorang, 4) untuk memperoleh kenikmatan emosi, dan 5) untuk mengisi waktu
luang. Selain itu tujuan membaca juga akan mempengaruhi pemerolehan pemahaman
bacaan. Artinya, semakin kuat tujuan seorang dalam membaca maka semakin tinggi
pula kemampuan orang itu dalam memahami bacaan yang dibacanya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat penulis simpulkan bahwa tujuan
membaca adalah untuk memahami isi bacaan dan informasi, memperoleh keterangan
mengenai sesuatu dan untuk memperoleh kesenangan.
3) Aspek Membaca
Membaca merupakan suatu keterampilan yang kompleks yang melibatkan
serangkaian keterampilan yang lebih kecil lainnya. Secara garis besar terdapat dua
aspek penting dalam membaca, yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
a) Keterampilan yang bersifat mekanis yang dapat dianggap berada pada urutan
yang lebih rendah. Aspek ini mencakup: (1) pengenalan bentuk huruf, (2)
pengenalan unsur-unsur linguistik, (3) pengenalan hubungan/korespondensi
pola ejaan dan bunyi, (4) kecepatan membaca ke taraf lambat.
b) Keterampilan yang bersifat pemahaman yang dapat dianggap berada pada
urutan yang lebih tinggi. Aspek ini mencakup: (1) memahami pengertian
sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal), (2) memahami signifikansi atau
makna (maksud dan tujuan pengarang, relevansi/keadaan kebudayaan, dan
reaksi pembaca), (3) evaluasi atau penilaian (isi, bentuk), (4) kecepatan
membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan (Tarigan,
2008: 12)
Selain aspek di atas, Burns dalam Rahim (2008: 12) mengemukakan bahwa
proses membaca terdiri dari sembilan aspek, yaitu:
a) Aspek sensori
Proses membaca dimulai dengan sensori visual yang diperoleh melalui
membedakan secara visual di antara simbol-simbol grafis (huruf atau kata)
yang digunakan untuk merepresentasikan bahasa lisan.
b) Aspek perseptual
Aspek perseptual yaitu aktivitas mengenal suatu kata sampai pada suatu
makna berdasarkan pengalaman yang lalu. Kegiatan ini melibatkan kesan
sensori yang masuk ke otak.
c) Aspek urutan
Aspek urutan dalam proses membaca merupakan kegiatan mengikuti
rangkaian tulisan yang tersusun secara linear, yang umumnya tampil pada
satu halaman dari kiri ke kanan atau dari atas ke bawah.
d) Aspek pengalaman
Penagalaman merupakan aspek terpenting dalam proses membaca. Anak
yang memiliki pengalaman yang banyak akan mempunyai kesempatan yang
lebih luas dalam mengembangkan pemahaman kosakata dan konsep yang
mereka hadapi dibandingkan dengan anak yang mempunyai pengalaman
terbatas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
e) Aspek pikiran
Membaca merupakan proses berpikir. Untuk dapat memahami bacaan,
pembaca terlebih dahulu harus memahami kata-kata dan kalimat yang
dihadapinya. Kemudian pembaca membuat simpulan dengan
menghubungkan isi preposisi yang terdapat dalam teks bacaan.
f) Aspek pembelajaran
Untuk meningkatkan kemampuan membaca, guru dapat membimbing siswa
melalui pembelajaran dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
memungkinkan siswa untuk meningkatkan kemampuan berpikirnya.
g) Aspek asosiasi
Aspek asosiasi dalam membaca adalah mengenal hubungan antara simbol
dengan bunyi bahasa dan makna.Tanpa kedua kemampuan tersebut siswa
tidak mungkin memahami teks.
h) Aspek afektif
Aspek afektif merupakan proses membaca yang berkenaan dengan kegiatan
memusatkan perhatian, membangkitkan kegemaran membaca dan
menumbuhkan motivasi membaca ketika sedang membaca.
i) Aspek pemberian gagasan
Aspek pemberian gagasan ini dimulai dengan penggunaan sensori dan
perseptual dengan latar belakang pengalaman dan tanggapan afektif serta
membangun makna teks yang dibangun secara pribadi.
4) Kemampuan Membaca
Kemampuan membaca merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari
manusia. Karena dengan memiliki kemampuan membaca tersebut seseorang dapat
menemukan dan memahami setiap informasi yang terkandung dalam bacaan. Selain
itu kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam suatu masyarakat
terpelajar. Namun anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca
tidak akan termotivasi untuk belajar.
Nurhadi mengemukakan kemampuan yang berhubungan dengan membaca
sebagai berikut : (1) kemampuan menafsirkan ide pokok paragraf, (2) kemampuan
menafsirkan gagasan utama, (3) kemampuan menafsirkan ide pokok penunjang, (4)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
kemampuan menbedakan fakta-fakta atau detail bacaan, (5) kemamapuan memahami
secara kritis hubungan sebab akibat, (6) kemampuan memahami secara kritis unsur-
unsur perbandingan (http://wyw1d.wordpress.com).
5) Faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Membaca
Menurut Tampubolon, (2008: 241-243) dalam http://repository.upi.edu
menyatakan bahawa kemampuan membaca setiap orang berbeda-beda. Kemampuan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a) Kompetensi kebahasaan, yaitu hal-hal yang diketahui oleh pembaca tentang
bahasa yang digunakan penulis. Meliputi tata bahasa, kosakata, ejaan, dan
tanda baca.
b) Kemampuan mata adalah keterampilan mata mengadakan gerakan-gerakan
membaca yang efisien. Gerakan yang dimaksud adalah jangkauan
penglihatan dan jangkauan pemahaman.
c) Penentuan informasi fokus. Menentukan lebih dahulu informasi yang akan
diperoleh dari bacaan sebelum memulai membaca.
d) Teknik dan metode membaca yaitu cara yang digunakan untuk menemukan
informasi dari bacaan dengan efektif dan efisien.
e) Fleksibilitas membaca yaitu kemampuan menyesuaikan strategi membaca
(teknik, metode, dan gaya membaca) dengan kondisi baca.
f) Kebiasaan membaca, kebiasaan membaca yang dimaksud adalah minat dan
keterampilan membaca yang baik dan efisien ().
Selain faktor di atas, menurut Lamb dan Arnold dalam Rahim (2008: 16-19)
faktor yang mempengaruhi kemampuan membaca adalah sebagai berikut:
a) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis mencakup kesehatan fisik, pertimbangan neurologis, dan
jenis kelamin. Gangguan pada alat bicara, alat pendengaran, dan alat
penglihatan bisa memperlambat kemajuan belajar membaca anak. Selain itu,
kelelahan juga merupakan kondisi yang tidak menguntungkan bagi anak
untuk belajar, khususnya belajar membaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
b) Faktor intelektual
Tidak semua siswa yang mempunyai kemampuan inteligensi tinggi akan
menjadi pembaca yang baik (Rubin dalam Rahim,2008: 17). Secara umum,
inteligensi anak tidak sepenuhnya mempengaruhi berhasil atau tidaknya anak
dalam membaca. Hal ini dikarenakan masih dipengaruhi oleh faktor metode
mengajar guru, prosedur, dan keterampilan guru ketika mengajar.
c) Faktor lingkungan
Faktor lingkungan mencakup: (1) latar belakang dan pengalaman siswa di
rumah, (2) sosial ekonomi keluarga siswa.
d) Faktor psikologi
Faktor psikologi mencakup : (1) motivasi, (2) minat, (3) kematangan sosial,
emosi, dan penyesuaian diri.
6) Jenis-jenis Membaca
Tarigan (2008: 13) menyatakan ditinjau dari terdengar atau tidaknya suara
pembaca waktu membaca, proses membaca dapat dibagi atas : 1) membaca nyaring,
membaca bersuara, dan membaca lisan (reading out loud, oral reading, reading
alaud), 2) membaca dalam hati (silent reading). Secara garis besar membaca dalam
hati dibagi menjadi dua jenis yaitu : 1) membaca ekstensif, 2) membaca intensif.
Membaca ekstensif meliputi : 1) membaca survei, 2) membaca sekilas, 3)
membaca dangkal. Sedangkan membaca intensif dibagi menjadi dua yaitu : 1)
membaca telaah isi yang terdiri dari membaca teliti, membaca pemahaman,
membaca kritis dan membaca ide, 2) membaca telaah bahasa terdiri dari membaca
bahasa dan membaca sastra.
Di bawah ini Tarigan (2008: 14) menjelaskan jenis-jenis membaca melalui
gambar skema yaitu sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Gambar 1. Skema jenis-jenis membaca
(H.G. Tarigan, 2008:14)
Dari gambar skema di atas, disebutkan bahwa membaca pemahaman
termasuk ke dalam jenis membaca intensif. Membaca intensif merupakan membaca
dengan penuh penghayatan untuk menyerap apa yang seharusnya dikuasai. Membaca
intensif pada hakikatnya memerlukan teks yang panjangnya tidak lebih dari 500 kata.
Dan dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang membaca pemahaman.
c. Membaca Pemahaman
1) Pengertian Membaca Pemahaman
Tarigan (2008:58) menyatakan bahwa membaca pemahaman adalah sejenis
membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau norma-norma
Membaca
Membaca nyaring
Membaca dalam hati
Membaca ekstensif
Membaca intensif
- Membaca survey
- Membaca sekilas
- Membaca dangkal
- Membaca telaah bahasa
- Membaca telaah isi
- Membaca bahasa
- Membaca sastra
- Membaca teliti
- Membaca pemahaman
- Membaca kritis
- Membaca ide
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kesastraan, resensi kritis, drama tulis dan pola-pola fiksi. Sedangkan M. E. Suhendar
(1992:27) berpendapat membaca pemahaman merupakan membaca bahan bacaan
dengan menangkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam, sehingga
terasa ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai.
Reading comprehension is a cognitive process by nature. Recent theoritical
advances, using informasion processing models, offer some promise for
improving the efficacy of instructional interventions in reading
comprehension research.(http://www.aare.edu.au)
Membaca pemahaman merupakan membaca yang penekanannya diarahkan
pada keterampilan memahami dan menguasai isi bacaan. Oleh karena itu, pembaca
atau siswa dituntut untuk: a) memahami kata-kata yang dibacanya dan memahami
arti, b) mampu mengidentifikasi arti yang sudah dikenal dalam konteks yang
dibacanya, c) mampu untuk menerka arti kata yang belum dikenal dalam konteks
yang dibacanya, d) mampu menangkap ide pokok bacaan, e) mampu menangkap
perincian, dan f) mampu memahami maksud penulis (http://sutisna.com). Hal ini
sesuai dengan pendapat Listiyanto Ahmad (2010: 63) yang menyatakan membaca
pemahaman merupakan kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, rincian
penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman ini berkaitan erat dengan kemampuan
mengingat bahan yang dibacanya.
Memahami suatu bacaan berarti memahami ide pokok yang hendak
disampaikan oleh penulis bacaan tersebut. Pemahaman merupakan hal yang penting
dalam membaca karena dengan pemahaman kita dapat mengetahui informasi dari
bacaan secara keseluruhan. Pemahaman sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan
pengetahuan pembaca. Pembaca yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
lebih luas berpeluang besar untuk dapat mengembangkan pemahaman kata dan
konsep daripada yang lainnya (Burns dalam Slamet, 2008: 72).
Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan
utamanya adalah memahami bacaan secara tepat dan cepat
(http://wyw1d.wordpress.com ). Menurut Burns dalam http://tarjo2009.blogspot.com
menyatakan bahwa membaca pemahaman terdiri dari empat tingkatan, yaitu
pemahaman literal (literal comprehension), pemahaman interpretative (interpretative
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
comprehension), pemahaman kritis (critical comprehension) dan pemahaman kreatif
(creative comprehension).
Membaca pemahaman memiliki kedudukan yang penting dalam masyarakat
sosial sekarang ini. Hal ini dikarenakan kemampuan membaca pemahaman
digunakan untuk mengkomunikasikan hubungan antara konsep nyata dan
pengetahuan.
The impact of reading comprehension on our daily lives has neverbeen as
crucial as in modern society today. Individuals use literacy skills to
communicate relationships between complex concept and knowledge.
(http://www.aare.edu.au )
Dalam hal ini penulis akan meneliti membaca pemahaman pada tingkat
pemahaman literal. Pemahaman literal ini merupakan pemahaman terhadap apa yang
dikatakan atau disebutkan oleh penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh
dengan memahami arti kata, kalimat dan paragraf dalam konteks bacaan.
Aktivitasnya berupa menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami
hubungan sebab akibat, membuat perbandingan-perbandingan dengan bantuan kata
tanya apa, siapa, kapan, bagaimana dan mengapa.
Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa pengertian membaca
pemahaman adalah suatu kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami isi
bacaan dengan melibatkan aktivitas secara fisik dan mental sehingga diperoleh suatu
pemahaman dengan tepat.
2) Tujuan Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan membaca yang tujuan
utamanya untuk memahami bacaan secara tepat dan cepat. Seperti yang dipaparkan
oleh Tarigan (1993: 13) tujuan membaca pemahaman adalah sebagai berikut :
a) Menemukan ide pokok, b) memilih butir-butir penting, c) mengikuti petunjuk-petunjuk, d) menentukan organisasi bahan bacaan, e) menemukan citra visual dan citra lainnya, f) menarik simpulan, g) menduga makna dan merangkaikan dampaknya, h) menyusun rangkuman, i) membedakan fakta dari pendapat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Sedangkan tujuan dari pengajaran membaca pemahaman adalah: 1) siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai isi wacana yang diberikan, 2) siswa dapat meringkas isi wacana yang diberikan, 3) siswa dapat meringkas keseluruhan paragraf di dalam wacana tersebut, dan 4) siswa dapat mengungkapkan kembali isi wacana dengan kata-kata sendiri secara sistematis dan tepat (Suyatmi, 1996: 68) Henry Guntur Tarigan (2008: 58) berpendapat bahwa tujuan membaca
pemahaman adalah untuk memahami: 1) standar-standar atau norma-norma
kesastraan (literary standard), 2) resensi kritis (critical review), 3) drama tulis
(printed drama), dan 4) pola-pola fiksi (patterns of fiction).
Berdasarkan uraian di atas, penulis menyimpulkan bahwa tujuan membaca
pemahaman adalah membaca secara tepat dengan menekankan pada penemuan ide
pokok, pengembangan kosakata dan pemahaman keseluruhan isi wacana. Selain itu
siswa diharapkan dapat menemukan garis besar isi bacaan dengan tepat dan cepat
pula.
3) Tingkat Membaca Pemahaman
Membaca pemahaman menurut Hairuddin dkk (2008) terdiri dari empat
tingkatan yaitu:
a) Pemahaman literal
Pemahaman terhadap apa yang dikatakan penulis dalam teks bacaan.
Pemahaman ini diperoleh dari memahami arti kata, kalimat, dan paragraf
dalam konteks bacaan tersebut seperti apa adanya. Dalam pemahaman literal
ini terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang tertulis dalam
bacaan.Untuk mendapatkan pemahaman literal, pembaca dapat menggunakan
kata tanya apa, siapa, kapan, bagaimana dan mengapa.
b) Pemahaman interpretatif
Membaca interpretatif merupakan kegiatan membaca yang berusaha
memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam teks bacaan. Kegiatan
ini lebih dalam lagi bila dibandingkan dengan membaca literal karena dalam
membaca literal pembaca hanya mengenal apa yang tersurat saja, tetapi
dalam membaca interpretatif, pembaca ingin juga mengetahui apa yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
disampaikan penulis secara tersirat. Pemahaman interpretatif harus didahului
pemahaman literal yang aktivitasnya berupa: menarik kesimpulan, membuat
generalisasi, memahami hubungan sebab akibat, membuat perbandingan-
perbandingan, menemukan hubungan baru antara fakta-fakta yang disebutkan
dalam bacaan.
c) Pemahaman kritis
Membaca kritis merupakan membaca yang bertujuan untuk memberikan
penilaian terhadap sesuatu teks bacaan dengan jalan melibatkan diri sebaik-
baiknya ke dalam teks bacaan itu.
d) Pemahaman kreatif
Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman pada level yang
paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus berpikir kritis dan harus
menggunakan imajinasinya. Dalam membaca kreatif, pembaca
memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan
intelektualnya dan emosionalnya. Kemampuan itu akan bisa memperkaya
pengetahuan-pengetahuan, pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya
nalarnya sehingga pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru.
Selanjutnya taksonomi Baret membedakan adanya lima kelompok
intelektual dalam kegiatan membaca pemahaman, yaitu a) literal, b) penataan
kembali, c) inferensial, d) evaluatif, dan e) apresiasi. (St.Y. Slamet, 2007: 209).
Berdasarkan uraian di atas, membaca pemahaman pada ulasan ini
menekankan pada pemahaman literal, yaitu pemahaman terhadap apa yang dikatakan
penulis dalam teks bacaan. Pemahaman ini diperoleh dari memahami arti kata,
kalimat, dan paragraf dalam konteks bacaan tersebut seperti apa adanya.
4) Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman
McLaughin dan Allen dalam Farida Rahim (2008: 3), mengemukakan
prinsip-prinsip membaca pemahaman adalah:
a) Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial
Anak-anak akan terus menerus membangun makna baru pada dasar
pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki untuk proses komunikasi (Cox
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
dalam Rahim, 2008: 4). Artinya, proses belajar terjadi apabila anak
mengintegrasikan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya dengan informasi
baru yang ia dapatkan.
b) Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerja kurikulum yang membantu
perkembanagan pemahaman
Keseimbangan kemahiraksaraan merupakan kerangka kerja kurikulum yang
memberikan kedudukan yang sama antara membaca dan menulis serta
mengenal pentingnya dimensi kognitif dan afektif kemahiraksaraan.
c) Guru membaca yang profesional (unggul) mempengaruhi belajar siswa
Peranan guru dalam proses membaca adalah menciptakan pengalaman yang
memperkenalkan, memelihara, atau memperluas kemampuan siswa untuk
memahami teks. Guru mampu mengajar untuk berbagai tujuan, menggunakan
metode yang berbeda-beda, bahan pelajaran dan pengelompokkan pola-pola
untuk memfokuskan kebutuhan individu, minat, dan gaya belajar.Mereka pun
juga mengetahui berbagai strategi dan mampu menggunakan strategi tersebut
dengan baik.
d) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif
dalam proses membaca
Siswa belajar pentingnya membaca, menulis, dan berpikir kritis untuk
keefektifan belajar mandiri. Mereka belajar bagaimana menggunakan
kemahiraksaraan sebagai salah satu alat untuk menemukan dan menguasai isi
bahan bacaan. Pembaca yang baik menggunakan strategi pemahaman untuk
mempermudah membangun makna. Strategi itu mencakup tinjauan, membuat
pertanyaan sendiri, membuat hubungan, memvisualisasikan, mengetahui
bagaimana kata-kata membentuk makna, memonitor, meringkas, dan
mengevaluasi.
e) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna
Siswa perlu mengakrabi berbagai jenis teks dalam berbagai tingkat
kesukaran. Selanjutnya guru membantu siswa dalam meningkatkan
pengalaman belajar siswa dengan menberikan dukungan tergantung pada
tujuan dan setting pengajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
f) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks pada
berbagai tingkat kelas
Siswa perlu membaca setiap hari teks dengan tingkat kesukaran yang
berbeda. Selanjutnya guru memberikan dukungan dan bantuan untuk
meningkatkan dan memperluas pengalaman belajar siswa. Bertransaksi
dengan berbagai jenis teks bacaan akan meningkatkan pemahaman siswa.
g) Perkembangan kosakata dan pembelajaran mempengaruhi pemahaman
membaca
Kosakata yang dimiliki siswa mempengaruhi tingkat membaca pemahaman.
Pengajaran kosakata sebaiknya dilakukan secara langsung dan seimbang serta
bermakna bagi siswa.
h) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman
Keterlibatan pembaca dengan cetakan membangun pemahaman berdasarkan
pada hubungan antara pengalaman sebelumnya dengan informasi yang baru
didapat.
i) Strategi dan keterampilan pemahaman bisa diajarkan
Siswa yang mengalami strategi pengajaran pemahaman langsung, akan
meningkat pemahamannya terhadap topik baru.
j) Assesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca
pemahaman
Assesmen dinamis yang bersifat informal alamiah dapat digunakan dalam
berbagai setting pengajaran. Menilai dalam konteks ini mencakup
kemampuan siswa yang muncul dan menyediakan pandangan yang mungkin
dikumpulkan dalam portofolio yang dilakukan secara terus-menerus.
5) Aspek Membaca Pemahaman
Menurut Kamidjan (1996) aspek dalam membaca pemahaman adalah
sebagai berikut: a) mempunyai kosakata yang banyak, b) mempunyai kemampuan
menafsirkan makna kata, frase, kalimat, dan wacana, c) memiliki kemampuan
menangkap ide pokok dan ide penunjang, d) memiliki kemampuan menangkap garis
besar dan rincian, e) memiliki kemampuan menangkap urutan peristiwa dalam
bacaan (http://id.shvoong.com).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
6) Tahapan Membaca Pemahaman
Dalam kegiatan membaca pemahaman meliputi beberapa tahapan, yaitu a)
menentukan tujuan, b) memilih bahan, c) menentukan cara penyajian (mengajarkan),
d) menentukan hal-hal yang akan dilatih (tema), dan e) evaluasi
(http://one.indoskripsi.com).
Dalam kegiatan membaca sebaiknya ditetapkan tujuannya terlebih dahulu
karena itu akan mempermudah pembaca dalam memahami isi teks bacaan tersebut.
Pemilihan bahan bacaan hendaknya juga disesuaikan dengan tujuan membaca. Cara
penyajian dalam membaca pemahaman dapat menentukan siswa memahami isi teks
bacaan.Selanjutnya evaluasi digunakan untuk mengetahui sejauh mana bahan bacaan
dikuasai dan dipahami pembaca.
d. Kemampuan Membaca Pemahaman
Menurut Nuriadi (2008: 115) tingkat kemampuan membaca memiliki pesan
yang sangat signifikan di dalam memacu kelancaran proses pembelajaran seorang
siswa di sekolahnya. Seorang siswa yang mempunyai kemampuan membaca tinggi
mempunyai akselerasi pembelajaran yang bagus dan menjadikan ia lebih menonjol di
banding teman-temannya. Karena akses informasi yang didapatnya lebih cepat
daripada yang lain.
Yeti Mulyati (1997: 65) menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah
kesanggupan melihat serta memahami isi daripada yang tertulis dengan melisankan
atau hanya dalam hati. Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan penguasaan
teknik-teknik membaca efektif dan efisien. Membaca pemahaman dan efektif bukan
berarti asal membaca pemahaman saja, sehingga karena cepatnya begitu selesai baca
tidak ada yang diingat atau dipahami.
Sedangkan Darmiyati Zuchdi (2008: 4) menyatakan bahwa yang di maksud
dengan kemampuan membaca adalah kecepatan membaca dan pemahaman isi.
Faktor penentu kemampuan membaca antara lain 1) kompetensi kebahasaan, 2)
kemampuan mata, 3) penentuan informasi fokus, 4) teknik-teknik dan metode-
metode membaca, 5) fleksibilitas membaca dan 6) kebiasaan membaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Dwi Sunar Prasetyono (2008: 76) menyatakan bahwa untuk bisa mencapai
tingkat kemampuan membaca yang lebih tinggi maka setiap orang harus belajar agar
terjadi perubahan perilaku. Kemampuan membaca ini bukanlah sekedar kemampuan
mengartikan sintaksis dan teksikal sebuah teks melainkan juga kemampuan
menyadari kebermaknaan dan tujuan informasi.
Kemampuan membaca harus diimbangi oleh pemahaman terhadap bacaan
tersebut. Pembaca yang efektif dan kritis harus mampu menemukan bagian yang
penting dari bahan bacaan tersebut secara tepat. Bahkan bisa melewati bagian-bagian
yang memang tidak diperlukan.
Dari beberapa pengertian di atas disimpulkan bahwa kemampuan membaca
pemahaman adalah kemampuan seseorang dalam memahami isi dari apa yang
tertulis dengan melisankan atau dalam hati disertai dengan tingkat kecepatan dalam
memahami isi bacaan.
2. Teknik Skimming
a. Pengertian
Skimming adalah istilah yang diambil dari bahasa Inggris dari kata “skim”
yang salah satu artinya “menyaring”. Dengan demikian tatkala kita membaca,
informasi yang kita butuhkan akan kita saring berdasarkan kebutuhan kita. Menurut
Nuriadi (2008: 97) teknik skimming adalah teknik membaca sekaligus sebuah
strategi jitu bagi mereka yang diminta untuk membaca sekian buku dalam kurun
waktu terbatas. Sedangkan menurut Rahim (2008: 64) teknik skimming atau baca
layap adalah teknik yang digunakan untuk menemukan gagasan umum dengan cepat.
Kecepatan merupakan hal yang penting untuk menemukan gagasan umum dengan
cepat. Membaca dengan teknik skimming ini paling kurang dua kali lebih cepat dari
biasanya.
Listiyanto Ahmad (2010: 81) berpendapat bahwa teknik membaca
skimming adalah membaca secara garis besar (sekilas) untuk mendapatkan gambaran
umum isi buku. Dalam penggunaan teknik ini ditekankan untuk mencari ide pokok
yang berisi intisari sebuah bacaan. Teknik ini biasanya digunakan ketika akan
mencari sesuatu yang khusus dari sebuah bacaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
In skimming, then, we look first at the title or heading of each section. The heading gives us the general idea of what will be discussed. Then, we read the first and perhaps the last sentence of each paragraph. This will usually give us the author's main ideas. Finally, if we want to find out more, we quickly look through the paragraph for key words and the facts next to them. Skimming is also helpful when we need to find out something about an unfamiliar book. When we approach a new textbook or a volume on a library shelf that attracts our attention, we can quickly gain at least a passing acquaintance by some simple skimming techniques. For example, the title page gives us the author's name, the book title, and on the back, the copyright date. The preface will give us information about the author and will help us relate this book to some particular field. A quick look at the table of contents will help us form some idea about the general topics and the author's organization of his materials. If we wish to know if the author defines his terms, we will look for a glossary in the back. If we want to see if the author lists any of the background data from which he wrote his book, we will look for and study the appendix. If, by this time, we think that the book has any pertinent information, we can check the index to find the pages on which the material is located. This simple skimming technique will not only help us to get an overview of a book we are about to study, but it will also save us time and effort in choosing a book on a particular subject from the library.(http://vaniercollege.qc.ca) Teknik skimming adalah tindakan untuk mengambil intisari atau saripati
dari suatu hal. Karena itu , skimming bacaan berarti mencari hal-hal yang penting
dari bacaan itu, yaitu ide pokok dan detail yang penting yang ada dalam hal ini tidak
selalu di permukaan (awal) tetapi terkadang di tengah atau di dasar (Soedarso, 2010:
88). Hal ini senada dengan pendapat Rizem Aizid (2011: 85) yang memaparkan
teknik skimming adalah upaya untuk mengambil intisari dari suatu bacaan atau suatu
buku, berupa ide pokok atau detail penting yang ada di awal, tengah atau akhir buku.
Dari beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa teknik skimming adalah
suatu teknik membaca untuk mendapatkan intisari atau ide pokok dari suatu bacaan
dengan waktu yang lebih efisien.
b. Karakteristik teknik skimming
Ciri khusus teknik skimming adalah menelusuri awal paragraf yang memuat
ide pokok. Lalu dengan cepat bergerak ke bagian lain paragraf itu dan berhenti jika
menemukan detail pentingnya, kemudian bergerak cepat lagi dan berhenti lagi untuk
memungut detail atau gagasan yang penting. (Soedarso,2010:88)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Dalam http://pustaka-ut.ac.id dipaparkan awal kegiatan skimming dapat
menggunakan tanda-tanda organisasional yang dipergunakan oleh penulis seperti
subjudul, ringkasan, penggunaan tanda tertentu yang menunjukkan pentingnya suatu
informasi (tanda italic, garis bawah, cetak tebal dan sebagainya).
Karakteristik yang paling menonjol dari teknik ini adalah dimulai dengan
kegiatan previewing, yaitu membaca cepat judul, sub judul lalu membaca kalimat
pertama atau terakhir dari setiap paragraf karena biasanya ide pokok ada pada posisi
itu. Ide pokok terkadang juga tergambar pada fakta yang disajikan pada gambar,
tabel, grafik dan tabel (Listiyanto Ahmad, 2010: 82).
Teknik skimming ini memiliki karakteristik kegunaan khusus yaitu untuk a)
mengenali bahan yang dibaca, b) mencari jawaban atas pertanyaan tertentu, c)
mendapatkan struktur dan organisasi bacaan, dan d) menemukan gagasan umum dari
bacaan tersebut. Teknik skimming sangat membantu dalam mencari dan memusatkan
perhatian secara cepat sehingga mampu menemukan ide pokok dalam sebuah bacaan.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik teknik
skimming ini selalu diawali dengan kegiatan previewing untuk mengetahui isi
sebuah bacaan. Selain itu memanfaatkan gerakan mata untuk menelusuri setiap
bagian awal atau akhir paragraf yang memuat ide pokok. Setelah menemukan apa
yang dicari dengan segera mata bergerak ke bagian yang lain dan berusaha untuk
mencari lagi dengan bantuan pertanyaan yang yang telah disediakan sebelumnya.
c. Tujuan penggunaan teknik skimming
Tujuan penggunaan teknik skimming adalah untuk a) mengenali topik
bacaan b) membangun informasi dan referensi, c) mendapatkan sejumlah informasi
dengan cepat, d) membantu kita melaksanakan penelitian dan mencari keterangan-
keterangan yang lebih luas dari suatu masalah yang dibahas, e) mencari bahan-bahan
yang dapat memperkaya pembahasan, dan f) membantu kita untuk mencari dan
menemukan informasi yang diperlukan. (Listiyanto Ahmad, 2010: 84)
Menurut Nuriadi (2010: 98) teknik skimming digunakan a) untuk melihat
gambaran keseluruhan dari isi materi bacaan itu, b) untuk membuat pembaca
menjadi familiar terhadap topik yang disajikan dalam materi bacaan, dan c) untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
memperoleh inti atau ide pokok (main idea) untuk sebuah paragraf dan pokok pikiran
(general thought) untuk materi bacaan berbentuk teks atau wacana tersebut.
Sedangkan menurut Soedarso (2010: 88) tujuan penggunaan teknik
skimming yaitu : a) untuk mengenali topik bacaan, b) untuk mengetahui pendapat
orang (opini), c) untuk mendapatkan bagian penting yang kita perlukan tanpa
membaca seluruhnya, d) untuk mengetahui organisasi penulisan, urutan ide pokok
dan mencari hubungan antar bagian bacaan, dan e) untuk penyegaran apa yang
pernah dibaca. Dengan terlatihnya siswa sekolah dasar menggunakan teknik
skimming, mereka sudah mempunyai kemampuan membaca berbagai jenis bahan
dalam waktu yang lebih singkat.
Dari beberapa pendapat di atas , disimpulkan bahwa tujuan penggunaan
teknik skimming yaitu untuk: a) mengenali topik bacaan, b) untuk mendapatkan ide
pokok dalam suatu bacaan, c) untuk mencari keterangan dan informasi yang kita
butuhkan, d) untuk mengetahui pendapat orang atau opini, e) untuk menemukan
fakta khusus, dan f) untuk mendapatkan kemampuan menyimpulkan.
d. Langkah-langkah penggunaan teknik skimming
Menurut Listiyanto Ahmad (2010: 82) tahap-tahap skimming adalah sebagai
berikut : a) Perhatikan judul, sub-judul, bagian-bagiannya, paragraf, gambar, map,
tabel, sebagai suatu kesatuan, b) Perhatikan judulnya dengan seksama, c) Lihat sub-
divisi, pembagian-pembagian selanjutnya untuk mendapatkan apresiasi struktur
tulisan, d) Amati grafik, tabel, gambar, foto untuk memudahkan / memperjelas arti,
dan e) Perhatikan paragraf, panjang pendeknya, bentuk hurufnya, miring, cetak tebal
untuk mengetahui dan memisahkan hal-hal yang penting.
Ada beberapa langkah skimming yang baik guna memperoleh pesan atau
gagasan yang penting dari materi bacaan, adalah sebagai berikut : a) Bacalah teks
judul teks bacaan tersebut, b) Bacalah bagian pengantar atau pendahuluannya, c)
bacalah jikalau ada heading atau subjudul dalam materi bacaan itu, d) Perhatikan
juga jika ada gambar, grafik, tabel, ataupun diagram yang diselipkan di pembahasan
materi bacaan itu, e) Apabila tidak memperoleh informasi yang cukup dari sejumlah
heading yang ada sebaiknya membaca kalimat pertama setiap paragraf, f) Perhatikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
bagian yang ditulis miring, yang ditulis secara kronologis, dan perhatikan hal-hal
yang mencolok, dan g) Bacalah bagian penutup atau paragraf kesimpulan dari materi
bacaan itu (Nuriadi, 2010: 99).
`Dalam http://definisi-pengertian.blogspot.com dipaparkan langkah-langkah
membaca sekilas dengan teknik skimming adalah sebagai berikut a) Pertanyakan
dulu, “ apa yang akan dicari dari buku ini?”, b) baca daftar isi atau kata pengantar, c)
Telusuri dengan kecepatan pada judul, subjudul, bab dan anak bab, d) berhentilah
ketika menemukan bagian yang dicari, dan e) baca dengan kecepatan normal dan
pahami.
Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan langkah-langkah
penggunaan teknik skimming adalah: a) memperhatikan judul bacaan, b) Membuat
pertanyaan apa yang akan dicari atau diperlukan dari bacaan tersebut, c) Membaca
daftar isi atau kata pengantar, d) Menelusuri tiap paragraf dan mencari informasi
dengan bantuan pertanyaan, e) berhentilah ketika menemukan kalimat yang dicari,
dan f) Perhatikan bagian yang ditulis miring, yang ditulis secara kronologis, dan
perhatikan hal-hal yang mencolok.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini antara lain:
1. Penelitian Samsu Somadayo (2008) dalam tesisnya yang berjudul mengenai
Penerapan Teknik Skimming dan Scanning Untuk Meningkatkan
Pembelajaran Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Salero Ternate.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teknik skimming dan
scanning secara signifikan dapat meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman. Peningkatan tersebut dapat dilihat pada siklus I dengan rata-rata
nilai adalah 74,4% (baik), siklus II mencapai 79,5% (baik), siklus III adalah
85,5% (sangat baik).
2. Penelitian Yuliana Astuti (2010), dalam skripsinya yang berjudul
Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Model
Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)
pada Siswa Kelas V semester II SD Negeri Beji Kecamatan Andong
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2009/2010. Hal ini terbukti pada sebelum
tindakan nilai rata-rata kelasnya adalah 54,00, pada siklus I nilai rata-rat kelas
meningkat menjadi 67,27, pada siklus II nilai rata-rata kelas meningkat
menjadi 77,76, dan pada siklus III nilai rata-rata kelas meningkat menjadi
83,2.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Eko Prasetyo, skripsi Fakultas Sastra
Indonesia, Universitas Negeri Malang 2010. Penggunaan Teknik Skimming
untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 1 Pakisaji Kabupaten Malang Tahun Ajaran 2009/2010. Berdasarkan
hasil penelitiannya pada aspek keterampilan membaca pemahaman siswa
dalam menemukan ide pokok siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Pakishaji
terjadi peningkatan nilai pada siklus I diperoleh rata-rata sebesar 79. Pada
siklus II diperoleh nilai rata-rata kelas sebesar 88. Hal ini menunjukkan
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 10%.
C. Kerangka Berpikir
Pada kondisi awal banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
memahami bacaan. Salah satu faktor penyebabnya adalah guru masih menggunakan
teknik membaca yang konvensional. Hal ini tampak dari siswa yang hanya diberi
teks bacaan tanpa diberi teknik membaca yang benar. Setelah itu disuruh untuk
menjawab pertanyaan tentang isi bacaan. Sehingga ada banyak siswa yang menjadi
bosan dan kurang memperhatikan. Selain itu guru tidak mengamati dan memberi
waktu membaca yang jelas, sehingga banyak siswa kurang bersungguh-sungguh
ketika disuruh membaca sendiri. Oleh sebab itu perlu adanya suatu tindakan
pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman siswa. Salah satunya adalah dengan menerapkan teknik skimming.
Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan teknik
skimming merupakan salah satu teknik pembelajaran membaca pemahaman. Teknik
skimming dapat membawa siswa menjadi lebih tertarik dan berminat untuk belajar
membaca pemahaman. Dalam penerapan teknik skimming, siswa diberi teks bacaan
dan diberi batasan waktu tertentu. Selain itu siswa dibimbing dengan pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
untuk menemukan apa yang dicari. Sehingga siswa diarahkan untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman dalam waktu pembelajaran yang lebih efektif.
Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Rancangan
pelaksanaannya meliputi tiga siklus dan berakhir pada siklus III.
Hal tersebut di atas dapat dilihat pada kondisi akhir, siswa dapat memahami
bacaan dan menjawab pertanyaan dengan benar sesuai dengan isi bacaan dengan
waktu yag efektif. Sehingga disimpulkan penerapan teknik skimming ini dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II
Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011.
Alur kerangka pemikiran yang ditunjukkan untuk mengarahkan jalannya
penelitian agar tidak menyimpang dari pokok-pokok permasalahan, maka kerangka
pemikiran di atas dilukiskan dalam sebuah gambar skema agar peneliti mempunyai
gambaran yang jelas dalam melakukan penelitian. Bagan kerangka berpikir tertera
pada gambar 2.
Gambar 2. Alur Kerangka Berpikir
Kondisi Awal
Guru melaksanaan Pembelajaran masih
Konvensional dan siswa pasif
Kemampuan membaca pemahamannya rendah
Tindakan Dalam Pembelajaran Guru
menerapkan teknik skimming
Siklus I : - Tahap perencanaan - Tahap tindakan - Tahap observasi - Tahap refleksi
Diduga melalui penerapan teknik skimming kemampuan membaca
pemahaman siswa akan meningkat
Kondisi Akhir
Siklus II : - Tahap perencanaan - Tahap tindakan - Tahap observasi - Tahap refleksi
Dan seterusnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
D. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis
tindakan yang digunakan sebagai berikut : “Penerapan teknik skimming dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II
Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011.”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan di laksanakan di SD Negeri II Bulusari yang terletak di
kelurahan Bulusari kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Alasan yang
mendasari penelitian di laksanakan di SD Negeri II Bulusari, yaitu :
a. Kemampuan membaca tergolong rendah sehingga peneliti tergugah untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas V.
b. Peneliti mengajar di SD tersebut yang tempatnya tidak jauh dari tempat
tinggal peneliti
c. Penelitian ini belum pernah dilakukan di SD Negeri II Bulusari
2. Waktu Penelitian
Penetapan waktu penelitian akan memudahkan di dalam menentukan
langkah-langkah penelitian. Waktu pelaksanaan penelitian ini adalah pada semester
II tahun pelajaran 2010 / 2011 dan dimulai pada bulan Januari 2011 sampai dengan
Juni 2011. Jadwal penelitian terlampir.
Adapun rincian pelaksanaan tindakan siklus I sampai siklus III dilakukan
sebagai berikut:
a. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 Mei 2011.
b. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 dan 30 Mei 2011.
c. Siklus III dilaksanakan pada tanggal 1 dan 3 Juni 2011.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri II Bulusari,
tahun pelajaran 2010 / 2011 semester II. Siswa kelas V SD Negeri Bulusari terdiri
dari 13 siswa putri dan 5 siswa putra yang seluruhnya berjumlah 18 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
C. Bentuk dan Strategi Penelitian
Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini lebih menekankan
pada masalah proses dan hasil, maka jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas. Dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, peneliti berharap akan dapat
memperbaiki mutu pembelajaran.
Skema penelitian tindakan kelas tertera pada gambar di bawah ini :
Gambar 3. Bagan Penelitian Tindakan Kelas (Sarwiji Suwandi, 2008: 35)
D. Sumber Data
Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan dikaji
meliputi :
1. Narasumber yang terdiri dari guru dan siswa kelas V SD Negeri II Bulusari.
2. Arsip nilai ulangan siswa.
3. Hasil pengamatan pelaksanaan pembelajaran membaca.
E. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, sebagai berikut :
1. Dokumen
Dokumen merupakan bahan tertulis atau film yang digunakan sebagai sumber
data. Dokumen ini digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan.
Dokumen yang digunakan adalah daftar nilai, hasil pekerjaan siswa, dan foto
pembelajaran. Dokumen-dokumen ini digunakan untuk memperoleh data
tentang kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II
Reflect
Plan
SIKLUS I
Observe
Act
Reflect
Observe
SIKLUS II
Plan
Act
Reflect
Plan
SIKLUS III
Observe
Act
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Bulusari dan melihat kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran
membaca pemahaman.
2. Observasi (Pengamatan)
Pengumpulan data dengan metode observasi adalah pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengamati dan meninjau obyek yang diteliti.
Observasi dipusatkan pada proses dan hasil tindakan pembelajaran beserta
peristiwa-peristiwa yang mengikutinya. Observasi atau pengamatan dibagi
atas pengamatan terbuka dan pengamatan tertutup. Pengamatan secara
terbuka diketahui oleh subjek, sedangkan sebaliknya para subjek dengan
sukarela memberikan kesempatan kepada pengamat untuk mengamati
peristiwa yang terjadi, dan mereka menyadari bahwa ada orang yang
mengamati peristiwa yang terjadi. Sebaliknya pada pengamatan tertutup,
pengamatnya beroperasi dan mengadakan pengamatan tanpa diketahui oleh
subjeknya.(Slamet dan Suwarto, 2007: 44).
Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati kegiatan guru dan
siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman baik sebelum maupun
setelah tindakan yang berlangsung di kelas. Observasi ini digunakan untuk
memperoleh data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran membaca pemahaman dan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran pemahaman.
Melalui observasi ini diharapkan dapat diketahui penyebab ketidakberhasilan
dalam pelaksanaan tindakan. Selain itu dapat digunakan untuk perbaikan
dalam tindakan selanjutnya. Lembar observasi guru dan siswa terlampir.
3. Tes
Pelaksanaan tes dimaksudkan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang
diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.(Sarwiji Suwandi, 2009:
59). Menurut St.Y. Slamet (2007: 208) ada beberapa jenis tes yang dapat
dimanfaatkan untuk mengukur tes kemampuan membaca meliputi: a) tes
cloze atau rumpang, b) menceritakan kembali, c) tes meringkas, d) tes
subjektif dan, e) tes objektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca
pemahaman. Dari tes ini akan diperoleh nilai yang dicapai oleh siswa dalam
setiap siklus. Dengan diketahui hasil tes ini, peneliti dapat merencanakan
kegiatan yang akan dilakukan. Selain itu dapat digunakan untuk mengetahui
keberhasilan dan tingkat keberhasilan pelaksanaan tindakan melalui tes
kemampuan membaca pemahaman.
F. Validitas Data
Validitas data merupakan keakuratan atau kesahihan data yang telah
dikumpulkan nantinya akan dianalisis dan ditarik kesimpulan pada akhir penelitian.
Dalam penelitian ini pemeriksaan data yang dilakukan adalah dengan trianggulasi
data data (sumber).
Adapun yang dimaksud dengan ketiga hal tersebut adalah:
1. Validitas isi adalah validitas yang berhubungan dengan kemampuan instrumen
untuk menggambarkan apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan instrumen tes yang sesuai dengan materi membaca pemahaman
yang harus dikuasai siswa.
2. Trianggulasi data (sumber)
Trianggulasi data atau sering disebut juga trianggulasi sumber. Cara ini
mengarahkan peneliti agar di dalam mengumpulkan data wajib menggunakan
beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama atau sejenis, akan
lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber data yang berbeda.
(Slamet dan Suwarto, 2007: 54).
Dengan teknik ini diharapkan dapat memberikan informasi yang kemantapan
serta kebenaran data yang diperoleh sesuai dengan keadaan siswa kelas V SD
Negeri II Bulusari. Dalam penelitian ini, peneliti akan mengumpulkan data
tentang nilai kelas V SD Negeri II Bulusari dalam pembelajaran membaca
pemahaman. Maka peneliti menggunakan sumber data yaitu informan atau
narasumber yang terdiri dari guru dan siswa serta melalui arsip ulangan siswa
dalam pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman dengan teknik skimming.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan analisis interaktif. Komponen dari
analisis tersebut adalah reduksi data, sajian data, penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Aktivitas ketiga komponen itu dilakukan dalam bentuk interaktif dengan
proses pengumpulan data sebagai siklus. Dalam model ini peneliti tetap bergerak
dalam di antara ketiga komponen tersebut selama proses pengumpulan data
penelitian berlangsung.
Adapun rincian model tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Reduksi data
Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa, sehingga kesimpulan
finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. ( Miles dan Huberman, 2006 : 16 ).
2. Penyajian data
Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Kesimpulan-kesimpulan : penarikan / verifikasi
Penarikan kesimpulan merupakan bagian dari satu kegiatan konfigurasi yang
utuh, sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian
berlangsung. Verifikasi data yaitu “ pemeriksaan tentang benar dan tidaknya
hasil laporan penelitian”.
Gambar 4. Bagan Model Analisis Interaktif Mile & Hubberman
(H.B. Sutopo, 2002:96)
Pengumpulan Data (Data Collection)
Sajian Data (Data Display)
Penarikan kesimpulan (Verifikasi)
Reduksi Data (Data Reduction)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Berdasarkan uraian di atas maka reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan / verifikasi sebagai suatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama
dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk sejajar, untuk membangun wawasan
umum yang disebut analisis. Kegiatan dalam pengumpulan data itu sendiri
merupakan proses siklus dan interaktif.
H. Indikator Kerja
Rumusan kinerja penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan teknik
skimming untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas
V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo tahun pelajaran 2010/2011. Dengan
harapan pada setiap dapat mencapai indikator kinerja 85 % dari jumlah siswa kelas V
mencapai KKM yaitu dan apabila belum tercapai maka akan dilanjutkan pada
siklus selanjutnya.
Penelitian bersumber dari silabus KTSP Bahasa Indonesia kelas V dengan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 62 yaitu apabila 85% dari jumlah siswa dalam
mengerjakan soal mendapat nilai 62.
I. Prosedur Penelitian
Mekanisme kerja dalam penelitian ini diwujudkan ke dalam siklus-siklus
yang tercakup empat kegiatan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Tahapan penelitian tindakan kelas tersebut digambarkan sebagai berikut:
Gambar 5. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Reflect
Plan
SIKLUS I
Observe
Act
Reflect
Observe
SIKLUS II
Plan
Act
Reflect
Plan
SIKLUS III
Observe
Act
dst
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
1. Rancangan siklus I
a. Tahap perencanaan tindakan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini
adalah :
1) Merencanakan pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming.
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membaca
pemahaman.(Lampiran 1).
3) Membuat media dan menentukan sumber belajar yang akan
digunakan.
4) Membuat lembar observasi dan penilaian yang akan
digunakan.(Lampiran 17).
5) Menyusun tes yang akan diberikan kepada siswa.(Lampiran 10)
b. Tahap pelaksanaan tindakan
1) Guru menerapkan pembelajaran dengan teknik skimming yang telah
direncanakan pada pembelajaran membaca pemahaman. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan awal
(1) Mengucapkan salam
(2) Mempersiapkan alat pembelajaran
(3) Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari.
(4) Memberi motivasi mengenai manfaat rajin membaca.
(5) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh
siswa secara sederhana
b) Kegiatan inti
(1) Guru menjelaskan secara singkat mengenai membaca
pemahaman.
(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tahap
melaksanakan teknik skimming agar memudahkan siswa dalam
memahami bacaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
(3) Siswa diberi teks bacaan dan lembar soal yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswa dalam
mencari garis besar isi kedua teks.(Lampiran 4 dan 5)
(4) Siswa memulai kegiatan skimming dengan dibantu pertanyaan
yang sudah disediakan oleh guru.
(5) Siswa memperhatikan judul teks bacaan tersebut dan dengan
gerakan mata yang cepat mulai memperhatikan penulisan
bagian yang dicetak miring, dicetak tebal, atau memperhatikan
gambar yang ada pada kedua teks bacaan tersebut.
(6) Siswa mulai menelusuri tiap awal paragraf atau akhir paragraf
untuk mencari garis besar isi kedua teks.
(7) Siswa berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat
yang dicari.
(8) Siswa menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan yang
berbeda judul namun bertema sama.
(9) Setelah itu siswa maju satu per satu di depan kelas, untuk
membacakan garis besar isi kedua teks bacaan berdasarkan
pertanyaan yang sudah mereka jawab sebelumnya
c) Kegiatan akhir
(1) Memberi soal evaluasi.
(2) Mengevaluasi siswa dalam pelaksanaan teknik skimming.
(3) Melakukan tindak lanjut.
2) Siswa belajar membaca pemahaman dengan menerapkan teknik
skimming.
3) Memantau perkembangan siswa dalam pembelajaran membaca
pemahaman.
c. Tahap observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran
yang berisi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan berdasarkan poin-
poin yang sudah disediakan oleh peneliti. Selain itu, untuk memperoleh data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
yang lebih meyakinkan, peneliti dibantu kamera untuk mendokumentasikan
aktivitas siswa dan guru.
Pada siklus I ini siswa kurang memperhatikan apersepsi yang
disampaikan dan sebagian besar siswa masih ramai ketika guru sedang
menjelaskan tentang pelaksanaan teknik skimming. Siswa belum mengetahui
tujuan kegiatan membaca yang telah dilakukannya. Siswa kurang
memperhatikan waktu yang telah diberikan. Hal ini dibuktikan dari lembar
kerja siswa yang masih kosong.
Guru belum memusatkan perhatian siswa secara individu. Apersepsi
yang diberikan kurang menarik. Penggunaan waktu kurang sesuai dengan
perencanaan. Susasana kelas kurang terkendali.
d. Tahap refleksi
Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa
dan hasil observasi. Dengan demikian, inilah yang disebut analisis dilakukan
dalam proses dan hasil. Dalam tahap ini adalah merefleksi terhadap hasil
yang telah dikerjakan dengan menganalisis apakah kelemahan siswa sudah
teratasi dan apa saja hambatan-hambatan yang dialami siswa.
Hasil refleksi siklus I ini menunjukkan teknik skimming masih
terdengar asing bagi siswa. Oleh sebab itu dalam menyampaikan tahapan
penerapan teknik skimming ini, guru harus menggunakan multi metode.
Siswa ramai ketika guru sedang menjelaskan pelaksanaan teknik skimming.
Pada siklus selanjutnya sebaiknya guru lebih mengendalikan situasi kelas dan
membuat pembelajaran lebih menarik. Selanjutnya ketika sedang melakukan
tugas membaca, banyak siswa kurang memperhatikan alokasi waktu yang
diberikan. Hal ini sebaiknya guru selalu mengingatkan siswa secara klasikal
tentang alokasi waktu. Siswa membaca dengan bersuara dan dengan
bercanda. Untuk siklus selanjutnya, sebaiknya guru langsung mengingatkan
dan menegur siswa. Siswa masih kesulitan dalam menjelaskan garis besar isi
teks. Untuk selanjutnya sebaiknya guru menjelaskan kembali penerapan
teknik skimming. Siswa belum dapat mengingat kembali informasi yang baru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
saja dibaca. Sebaiknya guru lebih menekankan kepada siswa agar lebih
konsentrasi.
Pada siklus I belum terlihat adanya peningkatan hasil belajar yang
signifikan maka dilanjutkan pada siklus II.
2. Rancangan Siklus II
Pada siklus II ini dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus I. Pada
siklus ini perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai siswa pada
siklus I. Perencanaan tindakan disusun berdasarkan pada hasil refleksi siklus I yang
telah dilakukan. Pada siklus II ini berisi tindakan-tindakan perbaikan dari siklus
sebelumnya. Tahap pada siklus II ini adalah:
a. Tahap perencanaan tindakan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini
adalah:
1) Teknik skimming tergolong teknik yang baru. Oleh sebab itu dalam
menyampaikan informasi tentang teknik skimming, guru harus
menggunakan multi metode.
2) Siswa ramai ketika guru memberikan tentang teknik skimming. Pada
siklus ini guru lebih mengendalikan situasi dan kondisi kelas dengan
cara mengatur tempat duduk siswa.
3) Ketika menerapkan teknik skimming siswa kurang mematuhi waktu
yang telah ditetapkan oleh guru, oleh sebab itu pada siklus II ini guru
akan selalu mengingatkan waktu dan menggunakan jam alarm.
4) Siswa membaca dengan bersuara dan sambil bercanda. Untuk siklus
II, guru akan langsung mengingatkan dan menegur siswa secara
individual dengan mendatangi meja siswa yang maih melakukan
kebiasaan yang slah dalam membaca.
5) Siswa masih kesulitan dalam menjelaskan dan mengingat garis besar
isi teks. Untuk siklus ini guru akan mengingatkan siswa untuk
menggaris bawahi ide pokok dalam setiap paragraf.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
6) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membaca
pemahaman. (Lampiran 2)
7) Membuat media dan menentukan sumber belajar yang akan
digunakan.
8) Membuat lembar observasi dan penilaian yang akan digunakan.
(Lampiran 18).
9) Menyusun tes yang akan diberikan kepada siswa.( Lampiran 11).
b. Tahap pelaksanaan tindakan
1) Guru menerapkan pembelajaran dengan teknik skimming yang telah
direncanakan pada pembelajaran membaca pemahaman. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan awal
(1) Mengucapkan salam
(2) Mempersiapkan alat pembelajaran
(3) Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari.
(4) Memberi motivasi mengenai manfaat rajin membaca.
(5) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh
siswa secara sederhana
b) Kegiatan inti
(1) Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru mengatur tempat
duduk siswa.
(2) Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai tahap
melaksanakan teknik skimming agar memudahkan siswa
dalam memahami bacaan.
(3) Siswa diberi teks bacaan dan lembar soal yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswa dalam
mencari garis besar isi kedua teks. (Lampiran 6 dan 7)
(4) Siswa memperhatikan pemberian contoh oleh guru dalam
melaksanakan teknik skimming.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
(5) Sebelum melakukan teknik skimming, guru menetapkan jam
alarm yang akan berbunyi ketika waktu yang telah ditetapkan
habis.
(6) Setelah diberi contoh, siswa mempraktikkan teknik skimming
dengan memperhatikan judul teks bacaan tersebut dan dengan
gerakan mata yang cepat mulai memperhatikan penulisan
bagian yang dicetak miring, dicetak tebal, atau memperhatikan
gambar yang ada pada kedua teks bacaan tersebut.
(7) Siswa mulai menelusuri tiap awal paragraf atau akhir paragraf
untuk mencari garis besar isi kedua teks.
(8) Selama pembelajaran berlangsung, guru selalu mengingatkan
keefektifan waktu dan menegur siswa secara individu dengan
cara mendatangi tempat duduk siswa yang ramai dan yang
melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca.
(9) Siswa berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat
yang dicari dan kalimat tersebut di garis bawahi.
(10) Siswa menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan
yang berbeda judul namun bertema sama.
(11) Guru menjelaskan kepada siswa bahwa kalimat yang
digarisbawahi merupakan garis besar isi teks.
(12) Setelah itu siswa maju satu per satu di depan kelas, untuk
membacakan garis besar isi kedua teks bacaan berdasarkan
pertanyaan yang sudah mereka jawab sebelumnya.
c) Kegiatan akhir
(1) Memberi soal evaluasi.
(2) Mengevaluasi siswa dalam pelaksanaan teknik skimming.
(3) Melakukan tindak lanjut.
3) Siswa belajar membaca pemahaman dengan menerapkan teknik
skimming.
4) Memantau perkembangan siswa dalam pembelajaran membaca
pemahaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
c. Tahap observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran
yang berisi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan berdasarkan poin-
poin yang sudah disediakan oleh peneliti.
Siswa mulai aktif dan memusatkan perhatian terhadap setiap informasi
yang diberikan. Namun masih ada siswa yang melakukan kebiasaan buruk
ketika membaca seperti membaca bersuara. Selain itu masih ada siswa yang
membaca sambil bercanda dengan teman di belakangnya. Siswa masih
kesulitan dalam mengingat kembali informasi yang baru saja dibacanya,
sehingga ketika diberi tugas menjawab pertanyaan, siswa kembali membaca
mencari jawaban di bacaan.
Guru telah memberikan informasi tentang tahapan melaksanakan
teknik skimming. Guru selalu mengingatkan alokasi waktu. Guru juga
menggunakan metode pemberian contoh kepada siswa untuk mencari garis
besar isi teks.
d. Tahap refleksi
Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa
dan hasil observasi serta memantapkannya dengan foto ketika pembelajaran
yang berlangsung. Dengan demikian, inilah yang disebut analisis dilakukan
dalam proses dan hasil. Dalam tahap ini adalah merefleksi terhadap hasil
yang telah dikerjakan dengan menganalisis apakah kelemahan siswa sudah
teratasi dan apa saja hambatan-hambatan yang dialami siswa. Berdasarkan
fase ini dapat diketahui fase mana yang masih kurang atau yang masih perlu
diperbaiki atau bahkan telah memenuhi target.
Hasil refleksi siklus II ini menunjukkan kemajuan. Siswa tidak mau
berpindah tempat duduk, sebaiknya guru menjelaskan maksud dan tujuan
mengapa siswa harus pindah tempat duduk. Ketika pembelajaran berlangsung
masih ada siswa yang bercanda dengan teman yang duduk di belakang atau di
depannya. Masih ada siswa yang melakukan kebiasaan yang salah dalam
membaca. Sebaiknya guru menegur dan mengingatkan siswa tersebut secara
individu dengan cara mendekati siswa tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
3. Rancangan Siklus III
Pada siklus III ini dilakukan tahapan-tahapan seperti pada siklus II.
Pada siklus ini perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah
dicapai siswa pada siklus II. Perencanaan tindakan disusun berdasarkan pada
hasil refleksi siklus II yang telah dilakukan. Pada siklus III ini berisi
tindakan-tindakan perbaikan dari siklus sebelumnya. Tahap pada siklus III ini
adalah:
a. Tahap perencanaan tindakan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan tindakan ini
adalah:
1) Mengidentifikasi masalah pada siklus II dan penetapan alternatif
pemecahan masalah:
a) Awalnya ada beberapa siswa yang tidak mau berpindah tempat
duduk. Oleh karena itu dalam siklus III ini guru menjelaskan
alasan mengapa mereka harus berpindah tempat duduk dan
selanjutnya membagi siswa dalam kelompok.
b) Ketika ada temannya yang membacakan hasil diskusi
kelompoknya, banyak siswa yang ramai. Dalam siklus III ini
guru akan memberi tugas kepada kelompok lain untuk
memberikan tanggapan terhadap hasil pekerjaan kelompok
lain.
c) Siswa yang masih melakukan kebiasaan yang salah dalam
membaca dalam siklus III ini akan didekati dan diingatkan
secara individu. Tujuannya adalah agar tidak mengganggu
konsentrasi siswa lain yang sudah melakukan teknik skimming
dengan benar..
2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk membaca
pemahaman. (Lampiran 3).
3) Membuat media dan menentukan sumber belajar yang akan
digunakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
4) Membuat lembar observasi dan penilaian yang akan digunakan.
(Lampiran 19).
5) Menyusun tes yang akan diberikan kepada siswa. (Lampiran 12).
b. Tahap pelaksanaan tindakan
1) Guru menerapkan pembelajaran dengan teknik skimming yang telah
direncanakan pada pembelajaran membaca pemahaman. Langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut :
a) Kegiatan awal
(1) Mengucapkan salam
(2) Mempersiapkan alat pembelajaran
(3) Melakukan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang akan
dipelajari.
(4) Memberi motivasi mengenai manfaat rajin membaca.
(5) Menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh
siswa secara sederhana
b) Kegiatan inti
(1) Guru mengatur tempat duduk siswa dan mengaturnya ke dalam
4 kelompok.
(2) Setelah siswa terbagi ke dalam kelompok, siswa
memperhatikan penjelasan guru mengenai tahap melaksanakan
teknik skimming agar memudahkan siswa dalam memahami
bacaan.
(3) Siswa diberi teks bacaan dan lembar soal yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswa dalam
mencari garis besar isi kedua teks.( Lampiran 8 dan 9)
(4) Siswa memulai kegiatan skimming secara individu dengan
dibantu pertanyaan yang sudah disediakan oleh guru.
(5) Selama pembelajaran berlangsung, guru selalu mengingatkan
keefektifan waktu dan menegur siswa secara individu dengan
cara mendatangi tempat duduk siswa yang ramai dan yang
melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
(6) Siswa memperhatikan judul teks bacaan tersebut dan dengan
gerakan mata yang cepat mulai memperhatikan penulisan
bagian yang dicetak miring, dicetak tebal, atau memperhatikan
gambar yang ada pada kedua teks bacaan tersebut.
(7) Siswa mulai menelusuri tiap awal paragraf atau akhir paragraf
untuk mencari garis besar isi kedua teks.
(8) Siswa berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat
yang dicari dan kalimat tersebut di garis bawahi.
(9) Siswa menjawab pertanyaan secara individu tentang isi kedua
teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama.
(10) Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menemukan garis
besar isi teks.
(11) Setiap kelompok mewakilkan satu orang anggotanya untuk
membacakan hasil pekerjaan kelompoknya.
(12) Kelompok lain di beri tugas untuk memberikan tanggapan
terhadap hasil diskusi kelompok lain.
c) Kegiatan akhir
(1) Memberi soal evaluasi.
(2) Mengevaluasi siswa dalam pelaksanaan teknik skimming.
(3) Melakukan tindak lanjut.
3) Siswa belajar membaca pemahaman dengan menerapkan teknik
skimming.
4) Memantau perkembangan siswa dalam pembelajaran membaca
pemahaman.
c. Tahap observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran
yang berisi aktivitas guru dan siswa. Observasi dilakukan berdasarkan poin-
poin yang sudah disediakan oleh peneliti.
Siswa sudah aktif bertanya jawab dengan guru. Siswa telah
mengetahui tujuan membaca. Siswa telah terbiasa mempergunakan teknik
skimming. Sebagian besar siswa sudah melakukan sikap duduk yang benar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
dan mampu melakukan tugas baca dengan baik. Selain itu siswa mampu
memahami isi bacaan sehingga siswa mampu menemukan garis besar isi teks.
Pada saat pembelajaran, guru memberikan kesempetan kepada siswa
untuk bertanya tentang teknik skimming. Guru elalu mengawasi siswa ketika
mereka sedang melakukan proses membaca. Guru juga selalu mengingatkan
kepada siswa secara individu kepada siswa yang melakukan kebiasaan yang
salah ketika membaca
e. Tahap refleksi
Tahap ini dilakukan dengan cara menganalisis hasil pekerjaan siswa
dan hasil observasi serta memantapkannya dengan foto ketika pembelajaran
yang berlangsung. Dengan demikian, inilah yang disebut analisis dilakukan
dalam proses dan hasil. Dalam tahap ini adalah merefleksi terhadap hasil
yang telah dikerjakan dengan menganalisis apakah kelemahan siswa sudah
teratasi dan apa saja hambatan-hambatan yang dialami siswa. Berdasarkan
fase ini dapat diketahui fase mana yang masih kurang atau yang masih perlu
diperbaiki atau bahkan telah memenuhi target.
Hasil refleksi siklus III ini menunjukkan selama proses pembelajaran
berlangsung, keaktifan siswa meningkat. Walaupun masih ada siswa yang
hasil kemampuan membaca pemahamannya kurang baik, hal ini disadari oleh
guru karena siswa tersebut termasuk ke dalam siswa lambat belajar. Perhatian
dan peringatan guru secara individu ternyata mempengaruhi proses membaca
siswa. Siswa telah terbiasa melakukan teknik skimming. Siswa mampu
memahami bacaan. Hal ini dibuktikan dengan siswa mampu mengingat
kembali setiap informasi yang diterimanya dan siswa mampu menemukan
garis besar isi teks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Sekolah Dasar Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupaten
Wonogiri Propinsi Jawa Tengah berdiri pada tahun 1984 ijin operasional
penggunaannya dikeluarkan melalui Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat I Jawa Tengah dengan nomor 421.2/016/XX/38/84, tanggal 1 Desember
1984. Sekolah Dasar ini bernomor statistik (NSS) 10.10.31221031. Saat ini SD
Negeri II Bulusari merupakan salah satu Sekolah Dasar yang menyelenggarakan
Pendidikan Inklusi berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Wonogiri nomor 421.8/296 tentang penetapan nama sekolah sebagai
penyelenggara pendidikan inklusi di Kabupaten Wonogiri. SD Negeri II Bulusari ini
merupakan salah satu Sekolah Dasar di gugus Ki Hajar Dewantara Unit Pelaksana
Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri.
Secara geografis, SD Negeri II Bulusari terletak di Dusun Ngendak RT 03
RW VIII, Kelurahan Bulusari, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. SD
Negeri II Bulusari terletak di tengah pemukiman penduduk. Lokasinya terletak di
pinggir jalan desa sehingga memberikan keuntungan yaitu jauh dari kebisingan lalu
lintas kendaraan umum. SD Negeri II Bulusari juga masih memiliki lahan yang dapat
digunakan untuk tempat bermain siswa sekaligus sebagai sumber belajar bagi siswa.
SD Negeri II Bulusari pada tahun pelajaran 2010/2011 memiliki 6 guru
berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang terdiri dari 1 orang Kepala Sekolah dan 5
orang guru. Secara kuantitas tenaga pengajar di SD Negeri II Bulusari ini masih
kurang, oleh sebab itu sekolah ini menerima guru wiyata bakti sebanyak 5 orang
terdiri dari 2 orang sebagai guru kelas dan 3 orang sebagai guru mata pelajaran.
Selanjutnya SD Negeri II Bulusari ini juga memiliki 1 orang sebagai penjaga sekolah
yang masih berstatus wiyata bakti.
Semua personil telah melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya masing-masing di bawah pimpinan Kepala Sekolah. Dengan
jumlah guru yang telah memadai tersebut dapat mendukung tercapainya tujuan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
pembelajaran pada masing-masing kelas. Selain itu siswa SD Negeri II Bulusari pun
dapat meraih prestasi baik akademik maupun non akademik. Dalam proses
pembimbingan dan pengawasan siswa tidak hanya tugas guru dan Kepala Sekolah
namun orang tua juga turut berperan serta dalam wadah Komite Sekolah.
Jumlah seluruh siswa SD Negeri II Bulusari pada tahun pelajaran 2010/2011
adalah 98 siswa yang terdiri dari 46 siswa laki-laki dan 52 siswa perempuan. Siswa
terbagi menjadi 6 kelas yakni kelas I sebanyak 16 siswa, kelas II sebanyak 16 siswa,
kelas III sebanyak 15 siswa, kelas IV sebanyak 18 siswa, kelas V sebanyak 18, dan
kelas VI sebanyak 15 siswa. Siswa- siswa tersebut berasal dari latar belakang yang
berbeda. Penanganan siswa-siswa yang berkebutuhan khusus dilayani oleh Kepala
Sekolah. Hal ini dikarenakan Kepala Sekolah telah mengikuti pelatihan dalam
menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Sebagian besar mata pencaharian
orang tua siswa adalah petani dan buruh. Pendidikan orang tua pun tergolong masih
rendah.
2. Deskripsi Sebelum Tindakan
Kondisi awal atau sebelum pelaksanaan tindakan, pembelajaran membaca
pemahaman dilaksanakan tanpa teknik yang benar. Guru hanya menyuruh siswa
untuk membuka buku pada halaman tertentu, kemudian siswa disuruh membaca
sendiri tanpa batas waktu tertentu dan langsung mengerjakan soal yang berkaitan
dengan bacaan tersebut. Setelah itu guru bertanya kepada tiap siswa mengenai garis
besar isi teks.
Peneliti menemukan banyak siswa yang kesulitan dalam mencari garis besar
isi teks bahkan untuk membandingkan isi antarteks. Kesulitan siswa terlihat ketika
mereka menjawab soal, setiap mereka membaca soal mereka akan kembali mencari
jawaban soal tersebut di dalam bacaan. Hal ini dikarenakan siswa tidak memahami
isi bacaan dan siswa membaca tidak menggunakan teknik yang benar ketika
membaca. Akibatnya banyak waktu yang terbuang dan proses pemahaman bacaan
tidak berlangsung dengan baik.
Siswa yang masih kesulitan dalam menemukan dan membandingkan garis
besar isi antarteks berarti kemampuan membaca pemahamannya masih rendah. Hal
ini dapat juga disebabkan oleh kebiasaan siswa yang salah dalam membaca dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
penguasaan kosakata yang masih kurang. Hal ini ditunjukkan dengan masih adanya 9
siswa yang mendapatkan nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu di
bawah 62. Untuk mengatasi hal tersebut maka peneliti mengadakan penelitian di
kelas V dengan menerapkan Teknik Skimming yang dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.
Agar lebih jelas maka kondisi awal hasil belajar membaca pemahaman
dapat dilihat dari table dan grafik di bawah ini:
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Pada Kondisi Awal Sebelum Tindakan
No. Interval Frekuensi % Kategori
1 41 – 50 4 22,2 Nilai
2 51 – 60 5 27,8 Nilai 51 - 60 : kurang
3 61 – 70 5 27,8 Nilai 61 – 70 : cukup
4 71 – 80 4 22,2 Nilai 71 – 80 : baik
Jumlah 18 100
Dari tabel nilai membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II
Bulusari sebelum diadakan tindakan melalui penerapan teknik skimming, dapat
disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut :
50 - 41 51 - 60 61 -70 71 - 800
1
2
3
4
5
6
Nilai Membaca Pemahaman
41 - 50
51 - 60
61 -70
71 - 80
Gambar 6. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum Dilakukan Tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
3. Deskripsi Tindakan
Dalam deskripsi tindakan ini dibahas mengenai beberapa hal yaitu siklus I,
siklus II, dan siklus III.
a) Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 24 dan 25 Mei 2011 yang diikuti oleh 18
siswa kelas V. Dalam penelitian ini peneliti dibantu oleh seorang observer yaitu
rekan sejawat yang bernama Sugeng Priyanto, S.Pd. Adapun Kegiatan siklus I ini
adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan
Berdasarkan informasi awal yang diperoleh, terdapat 9 siswa dari 18 siswa
yang mendapat nilai membaca pemahaman di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu di bawah 62. Selain itu berdasarkan hasil diskusi awal dengan guru
kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V masih rendah. Oleh karena itu
perlu diadakan pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.
Pada tahap ini, peneliti mempersiapkan beberapa hal antara lain :
1) Mengidentifikasi masalah belajar siswa tentang membaca pemahaman.
2) Mengkaji materi pembelajaran membaca kelas V semester II.
3) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
4) Mempersiapkan alat pembelajaran membaca pemahaman yang berupa :
menyiapkan buku teks, menyiapkan tes formatif untuk penilaian hasil belajar.
5) Melakukan koordinasi dengan observer dan menyiapkan lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Setelah perencanaan tindakan selesai dibuat, peneliti melakukan penelitian
tindakan kelas dengan melakukan proses pembelajaran membaca pemahaman sesuai
dengan tahap-tahap teknik skimming untuk meningkatkan kemampuan dan hasil
belajar siswa.
1) Pertemuan pertama
Pada pertemuan pertama, pembelajaran membaca yang dilatihkan yaitu
membaca isi dua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama dengan
bantuan pertanyaan. Sebelum siswa melakukan proses membaca, peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
menyampaikan tahapan pelaksanaan teknik skimming agar memudahkan siswa
dalam memahami bacaan. Selain itu peneliti juga menyampaikan sikap baca yang
mendukung keberhasilan pelaksanaan skimming.
Pada kegiatan inti, siswa diberi teks bacaan dan lembar pertanyaan yang
sudah disediakan sebagai contoh. Kedua teks bacaan tersebut berjudul “Mengenal
Kuda” dan “Kuda Poni”. Pertanyaan mengarah pada garis besar isi kedua teks bacaan
tersebut. Dalam proses membaca ini siswa diberi waktu 10 menit untuk membaca isi
dua teks tersebut. Kemudian siswa mulai mempraktikkan cara penerapan teknik
skimming ini ke dalam proses membaca. Siswa mulai membaca dengan penuh
konsentrasi dan berhenti membaca ketika sudah menemukan kalimat yang dicari
kemudian menuliskannya pada lembar pertanyaan yang sudah disediakan. Setelah
kegiatan ini selesai, siswa membaca hasil pekerjaannya dalam hati kemudian diminta
untuk membandingkan isinya dan menyampaikannya di depan kelas.
Di akhir kegiatan, guru member penguatan materi dan membuat kesimpulan
bersama dengan siswa.
2) Pertemuan kedua
Pada pertemuan kedua, guru melakukan pembelajaran dengan materi yang
sama dengan indikatornya yaitu menjawab pertanyaan tentang kedua teks bacaan dan
membandingkan isi antar teks bacaan. Sebagai awal kegiatan, peneliti melakukan
apersepsi tentang dan materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya
dengan tujuan untuk mengingat kembali tentang tahapan penerapan teknik
skimming.
Pada kegiatan inti, guru memberikan teks bacaan yang berjudul “Merpati
Pos” dan “Alat Komunikasi yang Canggih Membuat Dunia Terasa Kecil”. Siswa
bekerja sesuai tahapan teknik skimming. Kemudian diberikan soal sebagai panduan
untuk memperoleh garis besar isi teks. Peneliti memberi waktu 10 menit kepada
siswa untuk menemukan garis besar isi kedua teks.. Peneliti juga menekankan agar
siswa mengkondisikan pikirannya untuk konsentrasi terhadap bahan bacaan. Setelah
selesai, siswa diminta untuk menjelaskan isi kedua teks tersebut dan diminta untuk
membandingkannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Pada akhir kegiatan, peneliti memberikan soal evaluasi untuk mengetahui
prestasi dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V.
c. Observasi
Dalam tahap ini, dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming, yang dilaksanakan dengan
menggunakan alat bantu lembar observasi dan kamera. Observasi ini dilakukan untuk
untuk memperoleh data tentang kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran
membaca pemahaman dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran membaca
pemahaman dengan menerapkan teknik skimming. Serta untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh teknik skimming dalam meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman di kelas V.
Pengamatan ini ditujukan pada aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
dan aspek tindakan yang dilakukan peneliti dalam melaksanakan pembelajaran
termasuk dalam menjaga suasana kelas agar tetap kondusif.
1) Pertemuan pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pembelajaran dengan indikator
menjelaskan garis besar isi teks. Hasil observasi pada pertemuan pertama adalah
sebagai berikut :
(a) Kegiatan Siswa
Siswa kurang memperhatikan apersepsi yang disampaikan, ada 6 siswa yang
tidak tenang ketika guru sedang menjelaskan tentang pelaksanaan teknik skimming.
Pada saat pembelajaran berlangsung ada siswa yang tidak tenang dalam melakukan
tugas bacanya. Bahkan sebagian besar dari siswa kelas V masih membaca dengan
bersuara. Padahal membaca pemahaman termasuk ke dalam membaca dalam hati.
Artinya masih banyak siswa yang belum mengerti apa yang akan mereka cari dalam
bacaan. Ketika mengerjakan tugas individu dalam membandingkan garis besar isi
kedua teks masih ada siswa yang bertanya kepada temannya sehingga membuat
suasana kelas menjadi gaduh dan tidak kondusif. Hal ini membuat mereka tidak
konsentrasi dan membuang waktu. Padahal mereka sudah diberitahu sebelumnya
bahwa tugas baca mereka diberi waktu 10 menit. Dan pada kenyataannya, ketika 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
menit telah berlangsung ada 9 siswa yang tidak mampu menyelesaikan tugas bacanya
dan mereka tidak memahami tentang garis besar isi kedua teks tersebut.
Siswa belum menunjukkan sikap yang antusias terhadap kegiatan guru.
Terbukti dengan masih banyak siswa yang tidak mampu membandingkan garis besar
isi kedua teks bacaan yang bertema sama namun judul berbeda. Artinya masih
banyak siswa yang tidak memahami apa yang mereka baca.
(b) Kegiatan Guru
Apersepsi yang disampaikan oleh guru kurang menarik perhatian siswa dan
siswa pun kurang memperhatikan penjelasan guru. Guru kurang mampu
mengendalikan suasana kelas ketika proses membaca berlangsung. Akibatnya
konsentrasi siswa menjadi turun. Guru kurang bisa mengatur waktu sesuai dengan
perencanaan teknik skimming. Guru telah melakukan penilaian proses dan hasil
cukup baik. Pada saat menjawab pertanyaan secara tertulis maih ada siswa yang
bertanya dengan temannya.
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua ini dilaksanakan dengan indikator menjelaskan garis besar
isi teks dengan bantuan pertanyaan.
(a) Kegiatan Siswa
Sebagian besar siswa sudah memperhatikan apersepsi yang telah
disampaikan oleh guru, tetapi masih ada 6 anak yang telihat bingung dengan
penjelasan yang disampaikan oleh guru. Siswa sudah mulai aktif memperhatikan
penjelasan guru mengenai teknik skimming, bahkan ada 2 anak yang aktif bertanya
tentang pelaksanaan skimming. Siswa mengerjakan tugas invidu dengan baik.
Sebagian dari mereka belum dapat menghindari kebiasaan buruk dalam membaca
pemahaman, misalnya membaca sambil bersuara, bibir yang bergerak, dan
menggerakkan kepala. Siswa sudah mulai mengetahui tujuan membaca yang
dilakukan. Namun untuk mengingat kembali informasi yang baru saja dibaca masih
banyak siswa yang kesulitan.
(b) Kegiatan Guru
Guru sudah melakukan apersepsi dengan cukup baik. Guru juga sudah
memberikan informasi mengenai tahapan teknik skimming. Penggunaan waktu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
masih kurang baik. Pemberian informasi tentang sikap yang harus dilakukan siswa
dalam melaksanakan teknik skimming sudah cukup baik. Namun guru belum cukup
baik dalam memusatkan perhatian siswa baik secara individu. Penggunaan sumber
belajar sudah baik namun belum menggunakan multi metode. Sudah melakukan
penilaian hasil belajar. Dan sudah memberikan tindak lanjut.
Hasil dari penilaian siklus I menunjukkan nilai tertinggi dari hasil
kemampuan membaca pemahaman oleh siswa adalah 92 dan nilai terendah adalah
42. Kemudian hasil perhitungan mean nilai rata-rata 68,44 dengan kategori lebih dari
cukup.
=
=
= 68,44
Dari hasil evaluasi dan penilaian kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas V SD Negeri II Bulusari pada siklus I dapat dilihat pada interval nilai dan
kualitas frekuensi dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus I
No Interval Frekuensi % Kategori
1 41 – 50 2 11,1 Nilai
2 51 – 60 4 22,2 Nilai 51 - 60 : kurang
3 61 – 70 2 11,1 Nilai 61 – 70 : cukup
4 71 – 80 6 33,3 Nilai 71 – 80 : baik
5 81 – 90 3 16,7 Nilai
6 91 - 100 1 5,5
Jumlah 18 100
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Apabila disajikan dalam bentuk grafik hasilnya sebagai berikut:
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-1000
1
2
3
4
5
6
7
Nilai Membaca Pemahaman
41-50
51-60
61-70
71-80
81-90
91-100
Gambar 7. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Siklus I
Dari data interval nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD
Negeri II Bulusari, kualitas baik sekali sebanyak 4 siswa atau 22,2 %, kualitas baik 6
siswa atau 33,3%, kualitas cukup sebanyak 2 siswa atau 11,1 %, dan kualitas kurang
sebanyak 6 siswa atau 33,3 %.
Dari hasil kemampuan membaca pemahaman siklus I menunjukkan 1 siswa
mendapatkan nilai 44, 1 siswa mendapatkan nilai 48, 2 siswa mendapatkan nilai 52,
2 siswa mendapatkan nilai 56, 1 siswa mendapatkan nilai 64, 1 siswa mendapatkan
nilai 68, 2 siswa mendapatkan nilai 72, 4 orang siswa mendapatkan nilai 76, 3 siswa
mendapatkan nilai 84, dan 1 siswa yang mendapatkan nilai 92.
Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan, peneliti dikatakan berhasil
bila prestasi belajar siswa secara individu menunjukkan sekurang-kurangnya 62 dan
klasikal 75 %. Jadi kesimpulan hasil penelitian siklus I belum dapat dikatakan
berhasil, sebab jumlah siswa secara individu yang mendapatkan nilai sekurang-
kurangnya 62 belum mencapai 75 % dan secara klasikal nilai rata-rata siswa
dikategorikan cukup. Adapun perhitungan ketuntasan belajar pada siklus I adalah
sebagai berikut:
r % = 100 %
= 100 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
= 66,67 %
Keterangan :
n = Jumlah siswa yang mendapatkan sekurang-kurangnya 62
N = Jumlah siswa
Berdasarkan perhitungan di atas, kelas V SD Negeri II Bulusari masih
belum tuntas karena baru 66,67 % siswa yang mendapatkan nilai di atas ketuntasan.
Sedangkan 33,33 % siswa masih mendapatkan nilai di bawah ketuntasan minimal
yaitu kurang dari 62.
d. Analisis dan Refleksi
Hasil siklus I yang didapat dari hasil observasi, penilaian proses dan
penilaian hasil isi bacaan melalui tes kemudian dianalisis dan direfleksikan sebagai
dasar pengambailan langkah pada siklus berikutnya. Adapun hasilnya adalah :
1) Teknik skimming ini terdengar asing dan tergolong teknik baru bagi siswa. Oleh
sebab itu dalam menyampaikan tahapan penerapan teknik skimming, guru harus
menggunakan multi metode.
2) Siswa ramai ketika guru memberikan informasi tentang teknik skimming. Pada
siklus selanjutnya sebaiknya guru lebih mengendalikan situasi dan kondisi kelas
serta membuat pembelajaran lebih menarik.
3) Ketika sedang menerapkan teknik skimming dalam bacaan, siswa kurang
mematuhi waktu yang telah ditetapkan oleh guru. Hal ini disebabkan karena siswa
terbiasa melakukan pembelajaran membaca tanpa dibatasi waktu. Pada siklus
selanjutnya, sebaiknya guru lebih menekankan keefektifan waktu.
4) Siswa membaca dengan bersuara dan sambil bercanda. Untuk siklus selanjutnya,
sebaiknya guru langsung mengingatkan dan menegur siswa agar mereka fokus
terhadap tugas yang diberikan oleh guru.
5) Siswa masih kesulitan dalam menjelaskan garis besar isi teks. Untuk siklus
selanjutnya sebaiknya guru mengulangi kembali dalam menjelaskan tahapan
penerapan teknik skimming.
6) Siswa belum dapat mengingat kembali informasi yang baru saja dibaca.
Sebaiknya guru lebih menekankan kembali agar siswa tetap fokus dan selalu
menjaga situasi dan kondisi kelas agar tetap kondusif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Secara lebih rinci perkembangan peningkatan kemampuan membaca
pemahaman dengan penerapan teknik skimming pada siswa kelas V dapat dijelaskan
pada tabel berikut:
Tabel 3. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan
No Rata-rata sebelum tindakan Rata-rata setelah
tindakan Keterangan
1 60,67 68,44 Meningkat
Tabel 4. Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai Tindakan Siklus I
No Jumlah siswa yang memperoleh
nilai
Persentase Keterangan
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
1 9 12 50 % 66,67 % Meningkat
Untuk lebih jelasnya perbandingan nilai antara pra siklus dengan siklus I
disajikan dalam bentuk grafik berikut:
Tabel 5. Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus I
No Interval Frekuensi
Kategori Pra Siklus Siklus I
1 41 - 50 4 2 Nilai
2 51 – 60 5 4 Nilai 51 - 60 : kurang
3 61 – 70 5 2 Nilai 61 – 70 : cukup
4 71 – 80 4 6 Nilai 71 – 80 : baik
5 81 – 90 0 3 Nilai
6 91 - 100 0 1
Jumlah 18 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
01234567
41 - 50 51 - 60 61 - 70 71 -80 81 - 90 91 -100
Nilai Membaca Pemahaman
PraSiklusSiklus I
Gambar 8. Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus dan Siklus I
Berdasarkan hasil analisis siklus I di atas, maka peneliti memutuskan untuk
mengadakan pembelajaran perbaikan dengan menerapkan teknik skimming pada
siklus II.
b) Siklus II
Pada siklus I hasil pembelajaran membaca pemahaman dengan indikator
menjawab pertanyaan tentang kedua teks bacaan dan membandingkan isi antarteks
dengan memberikan alasan belum tuntas. Oleh karena itu, kegiatan penelitian
tindakan kelas ini dilanjutkan ke siklus II dengan harapan pada siklus II dapat
memperbaiki kelemahan-kelemahan pada siklus I sehingga tujuan penelitian ini
dapat terwujud.
Kegiatan penelitian pada siklus II dilaksanakan pada tanggal 27 dan 30 Mei
2011 yang diikuti oleh 18 siswa. Alokasi waktu yang digunakan 2 x 35 menit.
Kegiatan di siklus II adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada siklus II, tahap perencanaannya adalah sebagai berikut:
1) Melanjutkan tindakan sebelumnya melalui kegiatan belajar mengajar pada
kompetensi dasar membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan membaca
sekilas. Indikatornya adalah menjelaskan garis besar isi teks dan membandingkan
isi antarteks dengan memberikan alasan.
2) Membuat rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada siklus II ini
merupakan perbaikan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan. Perbaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
yang akan dilakukan adalah penggantian teks bacaan yang lebih pendek,
pengaturan tempat duduk siswa, pengorganisasian lingkungan belajar, dan
menjelaskan kembali pelaksanaan teknik skimming. Mempersiapkan sarana dan
prasarana untuk melakukan proses pembelajaran melalui teknik skimming.
Persiapan itu meliputi: penyusunan indikator pencapaian hasil belajar,
mempersiapkan materi pembelajaran, mempersiapkan strategi dan instrument
pembelajaran serta lembar tes hasil belajar. Selain itu juga melakukan koordinasi
dengan rekan guru sebagai observer.
b. Pelaksanaan
Setelah rencana tindakan dibuat, peneliti melakukan tindakan penelitian
sebagai berikut:
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 27 Mei 2011. Guru
mengawali dengan berdoa bersama, mengabsen siswa serta mengkondisikan siswa
agar mereka siap menerima pelajaran.
Pada pertemuan pertama, pembelajaran membaca yang dilatihkan yaitu
membaca isi dua teks bacaan yang berbeda judul namun bertema sama. Sebelum
siswa melakukan proses membaca, peneliti kembali menyampaikan tahapan
pelaksanaan teknik skimming agar memudahkan siswa dalam memahami bacaan.
Selain itu peneliti juga menyampaikan sikap baca yang mendukung keberhasilan
pelaksanaan skimming. Peneliti pun mengatur tempat duduk siswa agar siswa
terkondisi dengan baik untuk melakukan kegiatan membaca.
Pada kegiatan inti, siswa diberi dua teks bacaan yang bertema sama namun
judul berbeda. Kedua teks bacaan tersebut berjudul “Anggrek Putih” dan “Penjual
Jagung Bakar”. Siswa dibimbing guru untuk menentukan tujuannya membaca. Siswa
dibimbing guru untuk menentukan tujuan dari kegiatan membaca yang akan
dilakukan. Tujuan mengarah pada garis besar isi kedua teks bacaan tersebut. Dalam
proses membaca ini siswa diberi waktu 5 menit untuk membaca isi dua teks tersebut.
Kemudian siswa mulai mempraktikkan cara penerapan teknik skimming ini ke dalam
proses membaca. Siswa mulai membaca dengan penuh konsentrasi dan berhenti
membaca ketika sudah menemukan kalimat yang dicari kemudian menuliskannya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
pada lembar pertanyaan. Setelah kegiatan ini selesai, siswa membaca hasil
pekerjaannya dalam hati kemudian diminta untuk membandingkan isinya dan
menyampaikannya di depan kelas.
Di akhir kegiatan, guru memberi penguatan materi dan membuat
kesimpulan bersama dengan siswa.
2) Pertemuan Kedua
Pada pertemuan kedua, guru melakukan pembelajaran dengan materi yang
sama dengan indikatornya yaitu menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks bacaan
dan dilanjutkan membandingkan isi antar teks bacaan. Sebagai awal kegiatan,
peneliti melakukan apersepsi tentang materi yang telah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya dengan tujuan untuk mengingat kembali tentang tahapan penerapan
teknik skimming.
Pada kegiatan inti, guru memberikan teks bacaan yang berjudul “Henry
Dunant, Tokoh Palang Merah Internasional” dan “Sir James White Black, Penemu
Obat Darah Tinggi”. Siswa bekerja sesuai tahapan teknik skimming. Peneliti
memberi waktu 10 menit kepada siswa untuk menemukan garis besar isi kedua teks..
Peneliti juga menekankan agar siswa mengkondisikan pikirannya untuk konsentrasi
terhadap bahan bacaan. Setelah selesai, siswa diminta untuk mengerjakan soal
tentang kedua teks bacaan tersebut. Setelah itu, siswa diminta untuk menjelaskan isi
kedua teks tersebut dan diminta untuk membandingkannya.
Pada akhir kegiatan, peneliti memberikan soal evaluasi untuk mengetahui
prestasi dan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V.
c. Observasi
Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming. Pengamatan dilaksanakan
dengan menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan dokumentasi berupa
foto. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh data mengenai kesesuaian
pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik skimming pada rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Serta untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh perbaikan siklus I yang dilaksanakan untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman di kelas V SD Negeri II Bulusari.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Oleh karena itu, pengamatan tidak hanya dipusatkan pada kegiatan siswa,
namun pengamatan juga dilakukan pada setiap tindakan yang dilakukan oleh guru.
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan pertama dilaksanakan pembelajaran membaca dengan indikator
menjawab pertanyaan tentan isi kedua teks bacaan dan membandingkan isi antar teks
bacaan. Hasil observasi pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
(a) Kegiatan Siswa
Siswa mulai aktif memperhatikan penjelasan guru mengenai pelaksanaan
teknik skimming. Siswa pun mulai aktif bertanya jawab dengan guru. Pada saat guru
memberikan teks bacaan, sebagian siswa sudah mulai memusatkan perhatian pada
tugas yang diberikan. Konsentrasi siswa pun mulai meningkat. Namun masih ada
sebagian siswa yang belum bisa menghindari kebiasaan buruk dalam membaca
pemahaman seperti membaca sambil bersuara, sehingga membuat guru seringkali
mengingatkan siswa. Siswa sudah mengetahui tujuannya dalam melakukan proses
membaca dengan menerapkan teknik skimming. Namun sebagian dari siswa masih
melakukan sikap tubuh yang salah ketika membaca, karena mereka sesekali masih
bercanda dengan temannya sehingga membuat konsentrasi menurun. Siswa masih
kesulitan dalam mengingat kembali informasi yang baru dibacanya, sehingga ketika
mereka diberi tugas untuk menjawab pertanyaan, siswa kembali mencari di bacaan.
(b) Kegiatan Guru
Tempat duduk diatur dengan cara satu meja ditempati satu siswa ditanggapi
secara positif oleh siswa. Pemberian informasi tentang teknik skimming sudah
dilakukan secara tepat dan baik. Penggunaan waktu belum terkontrol dengan baik.
Guru sudah memberikan informasi tentang sikap-sikap yang harus dilakukan dalam
teknik skimming. Guru berusaha semaksimal mungkin untuk mengkondisikan siswa
agar konsentrasi mereka tidak menurun. Guru memusatkan perhatian belum
menyeluruh kepada semua siswa. Sehingga masih ada juga siswa yang berbicara dan
bercanda dengan teman yang duduk di belakangnya. Dalam melaksanakan
pembelajaran, guru menggunakan berbagai sumber belajar. Namun penggunaan alat
peraga kurang maksimal. Guru sudah melakukan penilaian dan memberikan tindak
lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua ini dilaksanakan dengan indikator menjawab pertanyaan
tentan isi kedua teks bacaan dan membandingkan isi antar teks bacaan.
(a) Kegiatan Siswa
Siswa aktif memperhatikan penjelasan guru mengenai pelaksanaan teknik
skimming. Siswa aktif bertanya jawab dengan guru. Sebagian besar siswa sudah
mulai berkonsentrasi ketika menerapkan teknik skimming. Siswa pun sudah banyak
yang menghindari kebiasaan buruk dalam membaca. Misalnya siswa membaca
dalam hati dan tidak terdengar suara lagi. Mereka sudah mengetahui tujuan membaca
yang dilakukan. Sikap tubuh sudah banyak yang benar. Namun untuk mengingat
informasi yang baru saja mereka baca, masih ada beberapa siswa yang masih
kesulitan.
(b) Kegiatan Guru
Guru telah memberikan informasi tentang teknik skimming dengan tepat.
Menggunakan waktu dengan baik sesuai dengan perencanaan. Guru telah
memusatkan perhatian siswa dengan baik. Guru pun menggunakan berbagai sumber
belajar, menggunakan multi metode dan menggunakan alat peraga. Guru juga
melakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan siklus II.
Hasil penilaian siklus II menunjukkan nilai tertinggi dari hasil kemampuan
membaca pemahaman oleh siswa adalah 92 dan nilai terendah adalah 52. Kemudian
hasil perhitungan mean nilai rata-rata 74,00 dengan kategori nilai cukup.
=
=
= 74,00
Keterangan
= Jumlah skor seluruh siswa
N = Jumlah siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Dari hasil evaluasi dan penilaian kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas V SD Negeri II Bulusari pada siklus II dapat dilihat pada interval nilai dan
kualitas frekuensi dalam tabel di bawah ini:
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus II
No Interval Frekuensi % Kategori
1 41 – 50 0 0 Nilai
2 51 – 60 4 22,2 Nilai 51 - 60 : kurang
3 61 – 70 3 16,7 Nilai 61 – 70 : cukup
4 71 – 80 6 33,3 Nilai 71 – 80 : baik
5 81 – 90 3 16,7 Nilai
6 91 - 100 2 11,1
Jumlah 18 100
41-50 51-60 60-70 71-80 81-90 91-10001234567
Nilai Membaca Pemahaman
41-50
51-60
60-70
71-80
81-90
91-100
Gambar 9. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupeten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011
Dari data interval nilai kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD
Negeri II Bulusari, kualitas baik sekali sebanyak 5 siswa atau 27,8%, kualitas baik
sebanyak 6 siswa atau 33,3%, kualitas cukup sebanyak 3 siswa atau 16,7%, dan
kualitas kurang sebanyak 4 siswa atau 22,2%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Dari hasil kemampuan membaca pemahaman siklus II menunjukkan 1 siswa
mendapatkan nilai 52, 2 siswa mendapatkan nilai 56, 1 siswa mendapatkan nilai 60,
1 siswa mendapatkan nilai 64, 2 siswa mendapatkan nilai 68, 1 siswa mendapatkan
nilai 72,2 siswa mendapatkan nilai 76, 3 siswa mendapatkan nilai 80, 1 siswa
mendapatkan nilai 84, 2 siswa mendapatkan nilai 88, dan 2 siswa mendapatkan nilai
92.
Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan, peneliti dikatakan berhasil
bila prestasi belajar siswa secara individu menunjukkan sekurang-kurangnya 62 dan
klasikal menunjukkan 80%. Jadi kesimpulan hasil penelitian siklus II sudah dapat
dikatakan belum berhasil, sebab jumlah siswa secara individu yang mendapatkan
nilai sekurang-kurangnya 62 sudah mencapai 77,78% dan secara klasikal nilai rata-
rata siswa dikategorikan baik. Adapun perhitungan ketuntasan belajar pada siklus II
adalah sebagai berikut:
r% x 100%
100%
77,78%
Keterangan:
n = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 62
N = Jumlah siswa
Berdasarkan perhitungan di atas, kelas V SD Negeri II Bulusari dikatakan
belum tuntas karena baru 77,78% siswa yang mendapatkan nilai di atas ketuntasan,
dan masih 22,22% siswa belum tuntas yaitu dibawah 62.
d. Analisis dan Refleksi
Hasil siklus II yang didapat dari hasil observasi, penilaian proses dan
penilaian hasil pemahaman isi bacaan melalui tes kemudian dianalisis dan direfleksi
sebagai langkah pengambilan tindakan pada siklus berikutnya. Adapun hasilnya
adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
1) Awalnya ada beberapa siswa yang tidak mau pindah tempat duduk. Karena
mereka merasa tempat duduk mereka sudah strategis. Sebaiknya guru
menjelaskan mengapa mereka harus duduk satu meja untuk satu orang.
2) Ketika proses membaca berlangsung, ada siswa yang bercanda dengan teman
yang duduk di belakang atau di depannya.
3) Ketika ada temannya yang membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas,
banyak anak yang ramai sendiri. Untuk siklus berikutnya, sebaiknya guru
memberikan tugas kepada siswa lain untuk memberikan tanggapan terhadap hasil
pekerjaan temannya.
4) Siswa yang masih melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca sebaiknya
didekati dan diingatkan secara individu dan dengan suara yang tidak keras.
Tujuannya adalah agar suara guru tidak mengganggu konsentrasi siswa lain yang
sudah melakukan teknik skimming dengan benar.
Untuk mengetahui perkembangan peningkatan kemampuan membaca
pemahaman dengan menerapkan teknik skimming pada siswa kelas V SD Negeri II
Bulusari dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7. Rekapitulasi nilai rata-rata kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri II Bulusari sebelum dan sesudah tindakan siklus I-II
No Rata-rata sebelum
tindakan Rata-rata siklus I Rata-rata siklus II Keterangan
1 60,67 68,44 74,00 Meningkat
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata kemampuan
membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming mengalami
peningkatan. Nilai rata-rata sebelum tindakan hanya 60,67, nilai rata-rata pada siklus
I adalah 68,44, dan nilai rata-rata pada siklus II adalah 74,00.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tabel 8. Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai Tindakan Siklus I-II
No Jumlah siswa yang
memperoleh nilai
Persentase Keterangan
Sebelum Siklus I Siklus II Sebelum Siklus I Siklus II
1 9 12 14 50% 66,67% 77,78% Meningkat
Dari tabel dapat dijelaskan bahwa persentase siswa yang mendapatkan nilai
kurang dari 62 menurun dan persentase siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 62
mengalami peningkatan. Persentase siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 62
adalah sebagai berikut: Sebelum tindakan 50%, pada siklus pertama 66,67%, dan
pada siklus kedua 77,78%. Mengalami peningkatan namun belum mencapai
ketuntasan indikator kinerja yaitu 85%. Jika disajikan dalam bentuk tabel dan grafik
perbandingan nilai antara siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 9 .Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus I, Siklus II, dan
Siklus II
No Interval
Frekuensi
Kategori Pra
Siklus Siklus I Siklus II
1 41 - 50 4 2 0 Nilai
2 51 – 60 5 4 4 Nilai 51 - 60 : kurang
3 61 – 70 5 2 3 Nilai 61 – 70 : cukup
4 71 – 80 4 6 6 Nilai 71 – 80 : baik
5 81 – 90 0 3 3 Nilai
6 91 - 100 0 1 2
Jumlah 18 18 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
01234567
41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-100
Nilai Membaca Pemahaman
Pra Siklus
Siklus ISiklus II
Gambar 10. Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus,Siklus I, dan Siklus II
Oleh karena itu, pembelajaran membaca pemahaman dengan penerapan
teknik skimming dinyatakan belum berhasil maka dilanjutkan ke siklus berikutnya.
c) Siklus III
Pada siklus II hasil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas V SD
Negeri II Bulusari dengan indikator menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks dan
dilanjutkan membandingkan isi antar teks berdasarkan bacaan yang dibacanya
mayoritas siswa telah mencapai ketuntasan belajarnya. Namun masih ada 4 siwa
yang yang nilainya kurang dari 62. Oleh karena itu perlu diadakan perbaikan dan
pemantapan pada siklus III ini. Dalam siklus II ini, dilaksanakan pada tanggal 1 dan
3 Juni 2011 dengan alokasi waktu masing-masing pertemuan 2 x 35 menit. Adapun
tindakan yang dilaksanakan pada siklus III adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum tindakan pembelajaran pada siklus III peneliti menyusun
perencanaan pembelajaran diantaranya menyusun rencana pembelajaran,
menyiapkan lembar observasi dan menyiapkan media. Penerapan teknik skimming di
siklus III ini direncanakan menggunakan teks bacaan yang lebih panjang dan
pengorganisasian waktu yang lebih diperhatikan. Guru akan mengingatkan siswa
secara individu apabila masih ada siswa yang melakukan kebiasaan yang salah dalam
membaca.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus III ini, guru melaksanakan proses kegiatan pembelajaran
membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming sesuai dengan
perencanaan yang telah dibuat. Adapun kegiatan pembelajaran tersebut adalah
sebagai berikut:
1) Pertemuan pertama
Pada pertemuan ini dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2011. Pertemuan
pertama ini dilaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan indikator
menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks dan membandingkan isi antar teks
dengan memberi alasan.
Sebelum pembelajaran dimulai, guru menyuruh salah satu siswa untuk
memimpin berdoa, kemudian dilanjutkan dengan mengabsen siswa. Setelah itu guru
melakukan apersepsi. Pada saat apersepsi guru melakukan tanya jawab dengan siswa
tentang materi yang sudah diberikan sebelumnya.
Pada saat kegiatan inti, guru kembali mengingatkan siswa mengenai tahapan
pelaksanaan teknik skimming. Guru kembali menekankan penggunaan waktu serta
mengingatkan kebiasaan yang salah dalam membaca yang tidak boleh dilakukan oleh
siswa. Guru mengatur tempat duduk siswa. Siswa yang terlihat aktif dan suka
bercanda ditempatkan di meja paling depan dan selalu mendapatkan pengawasan dari
guru. Pada pertemuan pertama ini siswa diberi teks bacaan berjudul “Mencintai
Kesenian Daerah” dan “Akhirnya Mereka Berhasil”. Guru memberi waktu 10 menit
selesai, dan diharapkan mereka dapat membandingkan isi kedua teks tersebut dengan
memberikan alasan secara tertulis dan lisan. Guru menyampaikan tujuan membaca
kepada siswa yaitu untuk menemukan garis besar isi teks dan memahami isinya
supaya dapat membandingkan kedua teks bacaan tersebut dalam waktu yang telah
ditentukan.
Di akhir kegiatan, guru memberi penguatan materi dan membuat
kesimpulan bersama dengan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
2) Pertemuan kedua
Pertemuan kedua dilaksanakan tanggal 3 Juni 2011 dan dengan indikator
menjawab pertanyaan tentang isi kedua teks dan membandingkan isi antar teks
dengan memberi alasan.
Pada kegiatan awal diawali dengan doa, mengabsen siswa dan memberikan
apersepsi pelajaran yang telah lalu, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran
kepada siswa.
Kegiatan inti diawali guru dengan mengingatkan kembali tentang tahapan
dalam melaksanakan teknik skimming. Guru kembali menekankan waktu yang harus
sisw perhatikan dalam proses membaca. Guru juga mengingatkan kembali tentang
kebiasaan yang salah yang tidak boleh dilakukan oleh siswa. Guru menyampaikan
tujuan membaca yang harus dicapai siswa. Guru mengkondisikan lingkungan agar
dapat mendukung proses membaca yang dilakukan oleh siswa. Setelah itu guru
membagikan teks bacaan berikut soal evaluasi yang akan dikerjakan oleh siswa.
Dalam pertemuan kedua ini guru menggunakan teks bacaan yang berjudul
“Terciptanya Lapangan Kerja” dan “Karya Masyarakat Desa”. Untuk mencari
jawaban atas setiap pertanyaan dalam lembar evaluasi, siswa diberi waktu 10 menit.
Guru kembali mengingatkan siswa untuk mencari garis besar isinya yang biasanya
terletak di awal paragraf. Siswa diminta untuk memperhatikan tulisan yang dicetak
tebal, miring dan gambar yang disediakan. Siswa pun diminta guru untuk
melayangkan mata mereka dari atas ke bawah dan bukan dari kiri ke kanan. Setelah
waktu yang telah ditentukan selesai, guru menyuruh beberapa siswa untuk
membandingkan isi kedua teks bacaan tersebut.
Pada akhir kegiatan, guru memberikan soal evaluasi individu untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa dan pemantapan materi serta refleksi terhadap
pembelajaran yang telah berlangsung.
c. Observasi
Pada tahap ini peneliti bersama observer mengadakan pengamatan berkaitan
dengan tindakan penelitian. Pengamatan dilaksanakan ada dua yaitu pengamatan
terhadap guru dan pengamatan terhadap siswa pada saat melaksanakan kegiatan
pembelajaran mulai dari awal sampai dengan akhir pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
1) Pertemuan Pertama
Pertemuan ini dilaksanakan dengan indikator menjawab pertanyaan tentang
isi bacaan dan membandingkan isi antar teks bacaan dengan memberikan alasan.
(a) Kegiatan Siswa
Pada pertemuan pertama siklus ketiga ini siswa sudah mulai aktif dalam
memperhatikan penjelasan guru mengenai pelaksanaan teknik skimming. Selain itu
siswa sudah mulai aktif bertanya jawab dengan guru mengenai pelaksanaan teknik
skimming ini. Konsentrasi siswa sudah meningkat. Siswa sudah mengetahui
tujuannya dalam membaca. Sebagian besar siswa dapat menghindari kebiasaan yang
buruk dalam membaca. Siswa melakukan proses membaca dalam hati, bibir mereka
tidak bergerak, tidak menggerakkan kepala mereka namun menggerakkan mata
mereka dari atas ke bawah. Siswa memiliki motivasi yang kuat dalam menyelesaikan
tugas baca mereka, karena siswa sudah merasakan manfaat dari melaksanakan teknik
skimming ini. Sebagian besar siswa telah melakukan sikap duduk yang benar. Siswa
juga mampu mengingat isi bacaan meskipun siswa hanya membaca dalam waktu 10
menit. Siswa pun aktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
(b) Kegiatan Guru
Pada saat awal kegiatan maupun inti, guru dapat mengkondisikan kelas
dengan sangat baik. Kondisi kelas sangat mendukung siswa dalam berkonsentrasi.
Guru melakukan apersepsi mengenai pelajaran yang terdahulu dan menyampaikan
manfaat yang sudah didapat siswa dalam melaksanakan teknik skimming.
Pada saat kegiatan inti, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai teknik skimming. Hal ini membuat siswa lebih mudah dalam
mengikuti pembelajaran dan memahami teks bacaan dalam waktu yang singkat. Guru
selalu mengawasi dan mengingatkan siswa apabila ada siswa melakukan kebiasaan
yang salah dalam membaca baik secara individu maupun klasikal. Guru selalu
mengkondisikan lingkungan belajar dengan sangat baik. Pemberian tes akhir sudah
cukup baik, begitu pula dengan pemantapan materi dan refleksi juga sangat baik.
2) Pertemuan Kedua
Pertemuan ini dilaksanakan dengan indikator menjawab pertanyaan tentang
isi bacaan dan membandingkan isi antar tek bacaan dengan memberikan alasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
(a) Kegiatan Siswa
Pada pertemuan kedua siklus ketiga ini siswa terlihat sangat aktif dalam
pembelajaran. Keaktifan siswa terlihat pada saat kegiatan awal, inti maupun akhir.
Namun ada siswa yang terlihat kurang aktif namun dapat dimaklumi karena siswa
tersebut termasuk siswa yang lamban belajar. Pada saat siswa dibagikan teks bacaan
siswa terlihat sangat antusias ingin segera mengetahui isi bacaan kedua teks tersebut.
Setelah mendapatkan pengarahan dari guru, siswa segera melaksanakan proses
membaca dengan menerapkan teknik skimming. Siswa sudah memahami setiap
tahapan teknik skimming. Siswa juga sudah mengetahui cara mencari isi garis besar
isi teks dengan cara menggarisbawahi kalimat. Siswa mampu mengingat kembali
informasi yang baru saja dibacanya. Sebagian besar siswa sudah melakukan sikap
tubuh yang benar ketika membaca. Pada saat mengerjakan tugas individu, siswa
cukup tenang dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
(b) Kegiatan Guru
Pada saat kegiatan awal maupun inti, guru dapat membangkitkan suasana
kelas dan melakukan apersepsi tentang pelajaran pada pertemuan sebelumnya.
Pada saat kegiatan inti, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya mengenai manfaat teknik skimming. Guru selalu mengawasi siswa ketika
mereka melakukan proses membaca. Guru juga mengingatkan kepada siswa secara
individu ketika ada siswa yang melakukan kebiasaan yang salah dalam membaca.
Guru juga menggunakan multi metode. Pemberian tes akhir sudah dilakukan dengan
sangat baik, begitu pula pemantapan materi dan refleksi juga sangat baik.
Hasil penilaian siklus III menunjukkan nilai tertinggi adalah 96 dan nilai
terendah adalah 56. Kemudian hasil perjitungan mean nilai rata-rata 79,56 dengan
kategori nilai lebih dari cukup.
=
=
= 79,56
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
Keterangan:
fx = Jumlah skor seluruh siswa
N = Jumlah siswa
Dari hasil evaluasi dan penilaian kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas V SD Negeri II Bulusari pada siklus III dapat dilihat pada interval nilai dan
kualitas frekuensi dalam tabel di bawah ini:
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Penilaian Hasil Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 Siklus III
No. Interval Frekuensi % Kategori
1 51 – 60 2 11,1 Nilai
2 61 – 70 2 11,1 Nilai 51 - 60 : kurang
3 71 – 80 5 27,8 Nilai 61 – 70 : cukup
4 81 – 90 6 33,3 Nilai 71 – 80 : baik
5 91 - 100 3 16,7 Nilai
Jumlah 18 100
Apabila dibuat grafik adalah sebagai berikut:
51–60 61–70 71–80 81–90 91-10001
2
3
45
6
7
Nilai Membaca Pemahaman
51–6061–7071–8081–90
91-100
Gambar 11. Grafik Nilai Membaca Pemahaman Siswa Kelas V SD Negeri II
Bulusari Siklus III
Dari data interval nilai kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri II
Bulusari, kualitas baik sekali sebanyak 9 siswa atau 50%, kualitas baik sebanyak 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
siswa atau 27,8%, kualitas cukup sebanyak 2 siswa atau 11,1%, dan kualitas kurang
sebanyak 2 siswa atau 11,1%.
Dari hasil kemampuan membaca pemahaman siklus III menunjukkan 1
siswa mendapatkan nilai 56, 1 siswa mendapatkan nilai 60, 2 siswa mendapatkan
nilai 68, 2 siswa mendapatkan nilai 72, 3 siswa mendapatkan nilai 80, 4 siswa
mendapatkan nilai 84, 2 siswa mendapatkan nilai 88, 1 siswa mendapatkan nilai 92
dan 2 siswa mendapatkan nilai 96.
Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan, peneliti dikatakan berhasil
bila nilai belajar siswa secara individu menunjukkan lebih besar atau sama dengan
62 dan secara klasikal menunjukkan 85% dari jumlah siswa telah mencapai KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal). Jadi kesimpulannya hasil penelitian siklus III sudah
dapat dikatakan berhasil, sebab jumlah siswa secara individu yang mendapatkan
sekurang-kurangnya 62 sudah mencapai lebih dari 85% dan secara klasikal nilai rata-
rata siswa dikategorikan baik. Adapun perhitungan ketuntasan belajar pada siklus III
adalah sebagai berikut:
r% 100%
Keterangan:
n = Jumlah siswa yang mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 62
N = Jumlah siswa
d. Analisis dan Refleksi
Hasil siklus III yang didapat dari hasil observasi, penilaian proses dan
penilaian hasil pemahaman isi bacaan melalui tes kemudian dianalisis dan direfleksi
sebagai pengambilan langkah tindakan berikutnya. Adapun hasilnya adalah:
1) Selama proses pembelajaran berlangsung, keaktifan dan keantusiasan siswa sangat
tinggi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang bertanya tentang manfaat
teknik skimming bagi siswa.
2) Masih ada siswa yang hasil kemampuan membaca pemahamannya kurang baik.
Siswa ini termasuk ke dalam kategori siswa lamban belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
3) Perhatian dan peringatan guru terhadap siswa mempengaruhi proses membaca
siswa.
4) Segala kebiasaan yang salah yang sering kali dilakukan siswa, dapat dihindari
siswa. Hal ini dikarenakan siswa telah terlatih dan terbiasa menerapkan teknik
skimming dengan benar.
5) Siswa mampu mengingat kembali informasi yang baru saja dibacanya. Karena
siswa telah memperoleh teknik menggarisbawahi kalimat yang dianggap penting.
6) Dalam melaksanakan proses pembelajaran, guru telah sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
Setelah melakukan tindakan penelitian dari siklus I sampai siklus III maka
dapat disimpulkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD
Negeri II Bulusari mengalami peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 11. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Membaca Pemahaman siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Sebelum dan Sesudah Tindakan Siklus I – III
No
Rata-rata
sebelum
tindakan
Rata-rata
siklus I
Rata-rata
siklus II
Rata-rata
siklus III Keterangan
1 60,67 68,44 74,00 79,56 Meningkat
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata kemampuan
membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming mengalami
peningkatan. Nilai rata-rata sebelum tindakan hanya 60,67, nilai rata-rata pada siklus
I adalah 68,44, nilai rata-rata pada siklus II adalah 74,00, dan nilai rata-rata pada
siklus III adalah 79,56.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Tabel 12. Persentase Siswa yang Memperoleh Nilai Tindakan Siklus I-III
No Jumlah siswa yang
memperoleh nilai Persentase
Keterangan
Pra I II III Pra I II III
1 9 12 14 16 50% 66,67% 77,78% 88,89% Meningkat
Dari tabel di atas, dapat dijelaskan bahwa persentase siswa yang
mendapatkan nilai kurang dari 62 menurun dan persentase siswa yang mendapatkan
nilai lebih dari 62 mengalami peningkatan. Persentase jumlah siswa yang
mendapatkan nilai lebih dari 62 adalah sebagai berikut: sebelum tindakan 50%, pada
siklus pertama 66,67%, pada siklus kedua 77,78%, dan pada siklus ketiga 88,89%.
Jika disajikan dalam bentuk tabel dan grafik, perbandingan nilai membaca
pemahaman antara pra siklus, siklusI, siklus II, dan siklus III adalah sebagai berikut:
Tabel 13. Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
No Interval
Frekuensi
Kategori Pra
Siklus
Siklus
I
Siklus
II
Siklus
III
1 41 - 50 4 2 0 0 Nilai
2 51 – 60 5 4 4 2 Nilai 51 - 60 : kurang
3 61 – 70 5 2 3 2 Nilai 61 – 70 : cukup
4 71 – 80 4 6 6 5 Nilai 71 – 80 : baik
5 81 – 90 0 3 3 6 Nilai
6 91 - 100 0 1 2 3
Jumlah 18 18 18 18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
012345
67
41 - 50 51 - 60 61 -70 71 - 80 81 -90 91 - 100
Nilai Membaca Pemahaman
Jumlah Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 12. Grafik Perbandingan Nilai Membaca Pemahaman Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
B. Pembahasan
Data yang berhasil dikumpulkan dianalisis berdasarkan hasil temuan yang
dikaji sesuai dengan rumusan masalah yang selanjutnya dikaitkan dengan teori yang
ada.
Proses analisis data ditujukan untuk menemukan suatu hasil atau hal-hal apa
saja yang telah terjadi di lokasi penelitian. Dengan hasil analisis ini peneliti dapat
menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan, sehingga dapat
memberikan masukan kepada pihak yang terkait di dalamnya. Dalam penelitian ini,
peneliti mendapatkan hasil antara lain:
a. Hasil Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran
Peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran adalah siswa lebih
aktif dan tertarik dalam menerapkan teknik skimming dalam setiap melakukan
proses membaca. Siswa lebih konsentrasi dan mampu menghindari kebiasaan-
kebiasaan buruk dalam membaca. Siswa mampu mempergunakan waktu
secara efisien untuk memahami dan menemukan intisari dari bacaan yang
dibacanya serta mampu mengingat informasi tersebut. Siswa mengetahui
tujuan membaca yang jelas. Selain itu siswa aktif melaksanakan tugas-tugas
pembelajaran dengan motivasi yang jelas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Tabel 14. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari pada Pembelajaran Membaca Pemahaman
No Kategori Jumlah Jumlah (%)
I II III I II III
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2
1 Kurang 2 0 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0
2 Cukup 11 6 0 0 0 0 22 12 0 0 0 0
3 Sedang 6 11 11 7 3 1 18 33 33 21 9 3
4 Baik 1 3 9 13 12 9 4 12 36 52 48 36
5 Sangat baik 0 0 0 0 5 10 0 0 0 0 25 50
Jumlah 20 20 20 20 20 20 46 57 69 73 82 89
Berdasarkan hasil olahan observasi di atas, dapat dilihat persentase
hasil aktivitas siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca
Pemahaman dengan menerapkan teknik skimming, dari siklus I – III
mengalami peningkatan aktivitas dengan baik. Peningkatan aktivitas ini dapat
mengakibatkan meningkatnya hasil evaluasi belajar siswa.
b. Hasil Evaluasi Belajar
Hasil evaluasi belajar mengalami peningkatan dibuktikan dengan
adanya peningkatan kemampuan membaca pemahaman dengan hasil yang
disajikan dalam bentuk nilai rata-rata dan ketuntasan siswa. Adapun hasilnya
adalah sebagai berikut:
1) Sebelum tindakan
Nilai rata-rata adalah 60,67
Nilai lebih dari 62 sebanyak 9 siswa
Nilai kurang dari 62 sebanyak 9 siswa
2) Siklus I
Nilai rata-rata adalah 68,44
Nilai lebih dari 62 sebanyak 12 siswa
Nilai kurang dari 62 sebanyak 6 siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
3) Siklus II
Nilai rata-rata adalah 74,00
Nilai lebih dari 62 sebanyak 14 siswa
Nilai kurang dari 62 sebanyak 4 siswa
4) Siklus III
Nilai rata-rata adalah 79,56
Nilai lebih dari 62 sebanyak 16 siswa
Nilai kurang dari 62 sebanyak 2 siswa
Dari hasil evaluasi yang dilaksanakan terbukti adanya peningkatan
kemampuan membaca pemahaman dari sebelum tindakan sampai siklus III. Berikut
ini adalah tabel dan grafik yang menunjukkan peningkatan rata-rata kelas.
Tabel 15. Rata-rata Nilai Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra siklus sampai dengan siklus III
No
Rata-rata
sebelum
tindakan
Rata-rata
siklus I
Rata-rata
siklus II
Rata-rata
siklus III Keterangan
1 60,67 68,44 74,00 79,56 Meningkat
60.67 68.44 74 79.560
20
40
60
80
100
Rata-rata kelas
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 13. Grafik Rata-rata kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra siklus sampai dengan siklus III
Dari grafik di atas menunjukkan meningkatnya rata-rata kelas dari
sebelum tindakan 60,67, rata-rata kelas siklus II yaitu 68,44, rata-rata kelas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
siklus II yaitu 74,00 dan rata-rata kelas siklus III yaitu 79,56. Selain itu
dapat pula ditunjukkan dengan grafik banyaknya siswa yang mencapai
KKM atau lulus KKM.
Berikut ini adalah tabel dan grafik ketuntasan siswa kelas V SD
Negeri II Bulusari.
Tabel 16 . Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus sampai dengan Siklus III
No Jumlah siswa yang
memperoleh nilai Persentase
Keterangan
Pra I II III Pra I II III
1 9 12 14 16 50% 66,67% 77,78% 88,89% Meningkat
Ketuntasan Siswa
50 66.67 77.78 88.890
20
40
60
80
100
Persentase Ketuntasan Siswa
Pra siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 14. Grafik Ketuntasan Siswa Kelas V SD Negeri II Bulusari Kecamatan Slogohimo Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Pra Siklus sampai dengan Siklus III
Dari grafik di atas, dapat dijelaskan bahwa persentase siswa yang
mengalami ketuntasan belajar mengalami peningkatan dari pra siklus
sebesar 50%, siklus I sebesar 66,67%, siklus II sebesar 77,78%, dan siklus
III sebesar 88,89%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam tiga
siklus tersebut di atas, disimpulkan bahwa penerapan teknik skimming dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri II
Bulusari Kecamatan Slogohimo Kabupaten Wonogiri Tahun Pelajaran 2010/2011.
Hal ini terbukti nilai rata-rata sebelum pra tindakan 60,67, nilai rata-rata kelas siklus
I meningkat menjadi 68,44, nilai rata-rata kelas siklus II meningkat menjadi 74,00,
dan nilai rata-rata kelas siklus III meningkatnya menjadi 79,56. Persentase jumlah
siswa yang mendapatkan nilai lebih dari 62 adalah sebagai berikut: sebelum tindakan
50%, pada siklus pertama 66,67%, pada siklus kedua 77,78%, dan pada siklus ketiga
88,89%. Dengan demikian penerapan teknik skimming dapat meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman siswa,
B. Implikasi
Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada
pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan teknik skimming.
Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti penerapan teknik skimming dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Sehubungan dengan
penelitian ini maka dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:
1. Memberikan informasi bagi guru untuk menentukan teknik membaca yang
tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada pelajaran
Bahasa Indonesia bahkan untuk pemahaman materi pelajaran yang lain.
2. Mendorong siswa untuk menjadi pembaca yang mandiri.
3. Menunjukkan pentingnya menerapkan teknik membaca yang bervariasi dan
inovatif serta efektif, salah satunya adalah teknik skimming yang terbukti dapat
menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
C. Saran
Sesuai dengan saran dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa saran
yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:
1. Bagi Sekolah
Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan bagi guru untuk dapat
mendukung pelaksanaan pembelajaran membaca dengan menerapkan teknik
skimming. Selain itu dapat juga membeli buku-buku referensi tentang berbagai
teknik dalam membaca, khususnya buku yang berisi tentang teknik skimming.
2. Bagi Guru
Sebaiknya guru meningkatkan kompetensinya dengan merancang proses
pembelajaran yang berisi tahapan teknik-teknik membaca. Guru juga harus
lebih memperhatikan setiap siswa ketika proses membaca berlangsung. Guru
hendaknya menerapkan teknik skimming pada mata pelajaran yang lain tidak
hanya pembelajaran Bahasa Indonesia saja.
3. Bagi Siswa
Siswa harus lebih aktif, inisiatif dan kreatif untuk mengembangkan gagasan
dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemauan dan menerapkan teknik
skimming pada mata pelajaran yang lain tidak hanya pembelajaran Bahasia
Indonesia saja.