Post on 20-Jul-2015
PENERAPAN SISTEM INFORMASI
Penyusun :
Dyah Suci Pujaningtyas
14.120.0008
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengenalan Teknologi InformasiDosen pengampu Hari Agung B, S. Kom
Komputerisasi AkuntansiSekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komunikasi
WIDYA PRATAMA 2014
PENGERTIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
SIM adalah perangkat prosedur yang terorganisasi apabila
dijalankan akan memberikan umpan balik dan informasi kepada
manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus
manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian.
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah
sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh
alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi
secara tepat dan tepat. Sistem informasi rumah sakit umumnya
mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi
yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.
TUJUAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT
1. Lebih menigkatkan pelayanan rumah sakit
2. Agar data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih.
3. Kemudahan dalam pencarian data obat, pasien dan lain-lain
yang berhubungan dengan rumah sakit.
4. Meningkatkan citra pelayanan rumah sakit.
MEKANISME KONTROLMendukung pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian
produktivitas, analisis, pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan, perencanaan
dan evaluasi program, menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis,. Sistem
ini berguna untuk menunjang proses fungsi, manajemen dan pengambilan
keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan
data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di
intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk
menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung
proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan
membuat beberapa SOP baru guna menunjang kelancaran penerapan
Sistem yang tertata dengan rapi dan baik.
Berdasarkan definisi di atas, Sistem Informasi Manajemen
dibagi menjadi 5 komponen utama
1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)
2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)
3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)
4. SOP (Standar Operasional Prosedur).
5. Komitment (Komitmen semua unit atau instalasi yang terkait untuk
mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)
6. SDM (sumber daya manusia adalah faktor utama suksesnya sebuah
sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD
tersebut)
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber
daya utama yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan
yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama
sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini. Di bidang
kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem
Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi
masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi
Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :
1. Development Master Plan,cetak biru pembangunan harus dirancang
dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang
perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun
pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi
dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun,
master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk
jangka waktu tidak terbatas.
2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu
kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga
kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat
dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat
dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke komputer akan
menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.
3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen
harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang
harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang
baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer,
dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung
dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah
sakit.
4. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi
Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen
Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware),
Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi
1. Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.
2. Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan
Teknologi Informasi menangani proses maupun penampungan data.
3. Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi
dan kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.
4. Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan
dari vendor maupun pasar.
Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan
sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan :
1. Sistem Approach, pendekatan sistem merupakan pendekatan yang
memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh
terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam
organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran
keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem
informasi saja.2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi
(strategic planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan
kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan
informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun
ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan
kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.
3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem
yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana.
Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu
yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan
mudah dipelihara.
4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem
yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi
di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang
mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.
Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada
kelas rumah sakit dan status rumah sakit:
1. Rumah Sakit Vertikal
2. Rumah Sakt Umum Daerah
3. Rumah Sakit Umum Swasta
4. Rumah Sakit Spesialis
Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-
kelompok diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan
sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul-
modul yang di gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda
dengan rumah sakit vertical maupun swasta.
Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat
implementasi adalah:
1. Ketidaksiapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang
terintergrasi dan berbasi kmputer.
2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan
memudahkan pada proses migrasi data.
3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyeluruh
sehingga menimbulkan kekacaun pada data transaksi.
4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
5. Berubah-ubahnya kebijakan
6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,
SUMBER : slurppsss.wordpress.com annaindria.blogspot.comhttp://www.doktergaul.com