Penerapan sistem informasi.

Post on 20-Jul-2015

236 views 1 download

Transcript of Penerapan sistem informasi.

PENERAPAN SISTEM INFORMASI

Penyusun :

Dyah Suci Pujaningtyas

14.120.0008

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengenalan Teknologi InformasiDosen pengampu Hari Agung B, S. Kom

Komputerisasi AkuntansiSekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komunikasi

WIDYA PRATAMA 2014

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

SIM adalah perangkat prosedur yang terorganisasi apabila

dijalankan akan memberikan umpan balik dan informasi kepada

manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari suatu siklus

manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian.

Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah

sistem komputerisasi yang memproses dan mengintegrasikan seluruh

alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,

pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi

secara tepat dan tepat. Sistem informasi rumah sakit umumnya

mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi

yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.

TUJUAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT

1. Lebih menigkatkan pelayanan rumah sakit

2. Agar data-data yang ada dalam rumah sakit tersusun rapih.

3. Kemudahan dalam pencarian data obat, pasien dan lain-lain

yang berhubungan dengan rumah sakit.

4. Meningkatkan citra pelayanan rumah sakit.

MEKANISME KONTROLMendukung pengendalian mutu pelayanan medis, penilaian

produktivitas, analisis, pemanfaatan dan perkiraan kebutuhan, perencanaan

dan evaluasi program, menyederhanakan pelayanan, penilaian klinis,. Sistem

ini berguna untuk menunjang proses fungsi, manajemen dan pengambilan

keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Sistem Informasi Manajemen merupakan prosedur pemrosesan

data berdasarkan teknologi informasi yang terintegrasi dan di

intergrasikan dengan prosedur manual dan prosedur yang lain untuk

menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk mendukung

proses pengambilan keputusan manajemen, sehingga dalam tahapannya akan

membuat beberapa SOP baru guna menunjang kelancaran penerapan

Sistem yang tertata dengan rapi dan baik.

Berdasarkan definisi di atas, Sistem Informasi Manajemen

dibagi menjadi 5 komponen utama

1. Software (Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit)

2. Hardware (Perangkat Kerasa berupa Komputer, printer dan lainnya)

3. Networking (Jaringan LAN, Wireless dan lainnya)

4. SOP (Standar Operasional Prosedur).

5. Komitment (Komitmen semua unit atau instalasi yang terkait untuk

mejalankan sistem karena sistem tidak akan berjalan tanpa di Input)

6. SDM (sumber daya manusia adalah faktor utama suksesnya sebuah

sistem dimana data diinput dan di proses melalui tenaga-tenaga SMD

tersebut)

Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber

daya utama yang mempunyai nilai strategis dan mempunyai peranan

yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama

sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini. Di bidang

kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem

Informasi Manajemen untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi

masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi

Manajemen yang dibuat dapat teraplikasikan dengan sukses :

1. Development Master Plan,cetak biru pembangunan harus dirancang

dengan baik mulai dari survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang

perlu diperhatikan adalah terlibatnya faktor pengalaman dalam membangun

pekerjaan yang sama, serta peran serta semua bagian dalam organisasi

dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan dibangun,

master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk

jangka waktu tidak terbatas.

2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu

kesatuan, akan membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga

kendala-kendala seperti redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat

dihindarkan, dengan harapan pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat

dirasakan secara langsung, perubahan pola kerja dari manual ke komputer akan

menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang tenga medis.

3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen

harus ahli dan berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang

harus ada dalam membangun sebuah Sistem Informasi Manajemen yang

baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik Informasi, Teknik Komputer,

dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah berkecipung

dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah

sakit.

4. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi

Informasi sangat penting dalam pembangunan, komponen-komponen

Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras (Hardware),

Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih teknologi

1. Price, harga sesuai dengan Teknologi Informasi yang didapat.

2. Performance, diukur dari kemampuan, kapasitas dan kecepatan

Teknologi Informasi menangani proses maupun penampungan data.

3. Flexibility, kemampuan Teknologi Informasi saling beradaptasi

dan kemudahan pengembangan di masa yang akan datang.

4. Survivability, berapa lama Teknologi Informasi mendapatkan dukungan

dari vendor maupun pasar.

Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan

sistem informasi, perlu dilakukan beberapa pendekatan :

1. Sistem Approach, pendekatan sistem merupakan pendekatan yang

memperhatikan sistem informasi sebagai suatu kesatuan yang utuh

terintegrasi dengan semua kegiatan-kegiatan lain di dalam

organisasi. Pendekatan sistem ini juga menekankan pada pencapaian sasaran

keseluruhan dari organisasi, tidak hanya memperhatikan sasaran dari sistem

informasi saja.2. Top-Down Approach, pendekatan ini dimulai dari tingkatan atas organisasi

(strategic planning level), yaitu dimulai dengan mendefinisikan sasaran dan

kebijakan organisasi. Langkah selanjutnya adalah melakukan analisis kebutuhan

informasi. Setelah kebutuhan informasi dapat ditentukan, maka proses turun

ke penentuan output, input basis data, prosedur-prosedur operasi dan

kontrol. Pendekatan dari atas ke bawah ini sesuai dengan pendekatan sistem.

3. Modular Approach, pendekatan moduler memecah-mecah sistem

yang rumit menjadi bagian modul-modul yang lebih sederhana.

Sebagai akibatnya, tiap-tiap modul dapat dikembangkan dalam waktu

yang tepat sesuai dengan yang direncanakan, mudah dipahami dan

mudah dipelihara.

4. Evolutionary Approach, pendekatan ini akan menghasilkan suatu sistem

yang mampu beradaptasi dengan perkembangan-perkembangan organisasi

di masa yang akan datang, sehingga didapatkan suatu sistem yang

mempunyai biaya pemeliharaan yang rendah.

Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada

kelas rumah sakit dan status rumah sakit:

1. Rumah Sakit Vertikal

2. Rumah Sakt Umum Daerah

3. Rumah Sakit Umum Swasta

4. Rumah Sakit Spesialis

Dengan dikelompokannya rumah sakit kedalam kelompok-

kelompok diatas guna mempermudah sejauh mana tingkat kebutuhan

sistem informasi terutama yang di dasarkan pada modular, modul-

modul yang di gunakan oleh rumah sakit daearh tentu akan berbeda

dengan rumah sakit vertical maupun swasta.

Kendala-kendala yang sering terjadi dilapangan saat

implementasi adalah:

1. Ketidaksiapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang

terintergrasi dan berbasi kmputer.

2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan

memudahkan pada proses migrasi data.

3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyeluruh

sehingga menimbulkan kekacaun pada data transaksi.

4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.

5. Berubah-ubahnya kebijakan

6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.

7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,

SUMBER : slurppsss.wordpress.com annaindria.blogspot.comhttp://www.doktergaul.com