Post on 13-Feb-2018
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
1/12
Halaman | 1
PENENTUAN PERENCANAAN LOKASI
DETAIL ENGINEERING DESIGN
INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH KAWASAN KABUPATEN BARITO SELATAN
A. Dasar Pertimbangan Penentuan Lokasi IPAL:
1. Topografi: lokasi dipilih berdasarkan kondisi kontur geografisnya guna
memperoleh gambaran yang lengkap dan memadai mengenai sebuah wilayah
yang akan dijadikan calon lokasi. Topografi digunakan untuk menentukan apakah
kondisi wilayah tersebut dapat memberikan keuntungan bagi pelaksanaan
pekerjaan, memungkinkan untuk dipasang IPAL dan pengelolaan jaringannya.
2. Demografi: dimaksudkan sebagai kriteria untuk menentukan jumlah warga
masyarakat yang akan dilayani oleh IPAl yang akan dibangun. Semakin padat
kondisi wilayah tersebut akan semakin memungkinkan untuk memperoleh layanan
IPAL (ukuran kepadatan adalah 150 300 jiwa per kilometer).
3. Kesehatan/kesakitan: dimaksudkan sebagai kriteria untuk melihat jumlah dan
tingkat penyakit (diarea, demam berdarah, disentri) yang terjadi di wilayah
tersebut. Semakin tinggi jumlah penderita akan menunjukkan nilai tinggi untuk
dipilih sebagai wilayah survei.
4. Sanitasi: dimaksudkan sebagai kriteria mengenai kepemilikan fasilitas sanitasi
seperti kamar mandi dan jamban/WC. Wilayah yang tidak banyak memiliki fasilitas
sanitasi akan memperoleh niai tinggi untuk menjadi lokasi survei sosial-ekonimi.
Semakin sedikit fasilitas sanitasi akan semakin tinggi kriteria nilainya.
5. Kemauan: dimaksudkan sebagai indikator untuk mengenali kondisi sosial warga
setempat mengenai fasilitas sanitasi. Kemauan untuk menggunakan fasilitas
jaringan system air limbah.
6. Kondisi prasarana system pembuangan air limbah yang ada yang berupa saluran-
saluran air hujan dan pembuangan air limbah dari bangunan/perumahan.
7. Lokasi pembuangan air limbah dan air hujan dan badan air penerimanya.
8. Survei topografi untuk menentukan elevasi tanah
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
2/12
Halaman | 2
9. Lokasi IPAL: dimaksudkan sebagai kriteria untuk memilih lokasi survei yang
berkaitan dengan ada tidaknya tanah yang memadai untuk dibangun IPAL di
wilayah tersebut.
B. Syarat Penentuan Lokasi IPAL
1. Rencana lokasi IPAL berada di loasi terendah agar air limbah dapat mengalir
secara gravitasi.
2. Lokasi IPAL berada dekat dengan badan air (sungai) sebagai penerima efluen dari
outlet IPAL
3. Kondisi tanah stabil
4. Daya dukumg sungai/badan air mampu menerima effluentdari IPAL
5. Lokasi IPAL berada pada jarak minimal 200 m dari permukiman penduduk.
6. Terdapat area dengan luas minimum 500 m2
C. Tahap penentuan lokasi perencanaan DED
1. Kegiatan survei lapangan sosial ekonomi
Kegiatan survei lapangan sosial ekonomi telah dilaksanakan di tiga lokasi yang
telah ditunjuk oleh pihak Pemerintah Kabupaten Barito Selatan yang akan
memberikan informasi mengenai aspek: teknis, finansial, sosial, institusional,
kepedulian lingkungan dari masyarakat di lokasi permukiman survei.
2. Melakukan analisa terhadap hasil survei di ketiga lokasi (Jl. Karau, Jl. Barito Raya,
Jl. Komplek Pelajar).
3. Evaluasi akhir/pembobotan 3 (tiga) lokasi survei
D. Pembobotan
Pembobotan dilakukan berdasarkan 5 (lima) aspek yaitu:
1. Aspek teknis
a. Tersedia lahan IPAL/pembebasan tanah oleh Pemda
b. Ratio Land Use
c. Jarak rata-rata IPAL dari permukiman < 500 m
d. Ada badan air penerima efluen IPAL
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
3/12
Halaman | 3
e. Daya dukung sungai, mampu menerima efluen dari IPAL
f. Kontur lokasi menyediakan aliran air secara gravitasi
2. Aspek finansial/kemampuan membayar retribusi masyarakat.
a. Tingkat pendapatan rata-rata masyarakat
b. Kemampuan masyarakat untuk membayar air bersih di lokasi survei
c. Kemampuan masyarakat untuk membayar retribusi/iuran limbah
3. Aspek sosial/kemauan masyarakat berpartisipasi dalam system air limbah
a. Masyarakat setuju dengan pembangunan IPAL di lokasi permukiman
b. Masyarakat setuju bahwa grey water/ air bekas cuci tidak dibuang ke
selokan karena dapat mencemari lingkungan sekitar permukiman
c. Bersedia membayar retribus bulanan air limbah
4. Aspek institusional
a. Setuju dengan pembentukan kelompok swadaya masyarakat
pemeliharaaan system air limbah dan masyarakat bersedia menjadi
anggota KSM.
b. Setuju bahwa pengelola system air limbah adalah bekerjasama dengan
masyarakat lokasi kelurahan dimana IPAL dibangun.
5. Aspek kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
a. Masyarakat setuju bahwa BAB di sungai dapat mengganggu kesehatan
karena sungai tercemar.
b. Masyarakat setuju bahwa air bekas cuci, kamar mandi yang disalurkan ke
selokan terbuka akan mencemari air sungai.
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
4/12
Halaman | 4
E. Hasil evaluasi/pembobotan akhir dari 3 (tiga) lokasi perencanaan
a. Aspek teknis
No Item
Lokasi
Damang
Ladar/Barito
Raya
WR Supratman Karau
1. Tersedia Lahan IPAL 4 Ha 0,2 Ha 0,03 Ha ??
2. Ratio Land Use
3. Jarak rata-2 Lahan IPAL ke
pemukiman
> 500 M < 200 M > 200 M
4. Badan Air Penerima (sei Raut) Sungai Barito
5. Kontur lokasi perencanaan untukpenanaman pipa
Relatif datar Relatif Datar Relatif Datar
b. Aspek Sosial/kemauan masyarakat
i. Masyarakat setuju pembangunan system air limbah di lokasi permukiman
ii. Masyrakat bersedia membayar retribsi air limbah tiap bulan
Hasil analisa data survei ditunjukan sebagai berikut:
Gambar 1
Grafik persetujuan masyarakat akan system IPAL di Permukiman
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Damang Ladar WR Supratman Karau
Setuju dengan Adanya IPAL
Setuju
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
5/12
Halaman | 5
Gambar 2
Grafik Kesediaan Masyarakat Membayar Retribusi
c. Aspek Finansial/kemampuan masyarakati. Penghasilan masyarakat
ii. Kemampuan masyarakat untuk membayar retribusi air limbah
Hasil analisa data survei ditunjukan sebagai berikut:
Gambar 3
Grafik Penghasilan Masyarakat per bulan > Rp. 3.000.000,-
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Damang Ladar WR Supratman Karau
Kesediaan Membayar Retribusi
Bersedia
0%
20%
40%
60%80%
100%
Damang Ladar WR Supratman Karau
Penghasilan Masyarakat
> Rp 3000000/bulan
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
6/12
Halaman | 6
Gambar 4
Grafik Kesanggupan Membayar Retribusi Air Limbah > Rp. 7500
d. Aspek sosial/ pembentukan organisasi masyarakat pengelolaan air limbah
i. Masyarakat setuju dengan pembentukan kelompok swadaya
masyarakat
ii. Masyarakat setuju menjadi anggota kelompok swadaya masyarakat
Hasil analisa data survei ditunjukan sebagai berikut:
Gambar 5
Grafik persetujuan masyarakat untuk membentuk KSM
0%
10%
20%
30%
40%
Damang Ladar WR Supratman Karau
Kontribusi Biaya Operasi dan Pemeliharaan
Rp > 7500/rumah/bulan
0%
20%
40%
60%
80%
100%
120%
Damang Ladar WR Supratman Karau
Pembentukan KSM
Perlu
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
7/12
Halaman | 7
Gambar 6Grafik kesediaan masyarkat menjadi anggota KSM
e. Aspek kepedulian masyarakat terhadap lingkungan
i. Masyarakat setuju bahwa BAB di sungai dapat mengganggu
kesehatan karena sungai tercemar.
ii. Masyarakat setuju bahwa air bekas cuci, kamar mandi yang
disalurkan ke selokan terbuka akan mencemari air sungai.
Hasil analisa data survei ditunjukan sebagai berikut:
Gambar 7
Grafik masyarakat setuju bahwa BAB di sungai dapat mengganggu kesehatan karena
sungai tercemar
0%20%
40%
60%
80%
100%
Damang Ladar WR Supratman Karau
Pembuangan Limbah ke Selokan
Menganggu Lingkungan
Setuju
0%
20%
40%
60%
80%
100%
Damang Ladar WR Supratman Karau
Kesediaan Menjadi Angota KSM
Bersedia
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
8/12
Halaman | 8
Gambar 8
Grafik Masyarakat setuju bahwa air bekas cuci, kamar mandi yang disalurkan ke selokan
terbuka akan mencemari air sungai.
F. Hasil Evaluasi Pembobotan 3 (tiga) Lokasi Survei
Setelah dilakukan kegiatan analisis dan pembobotan terhadap tiga calon lokasi yaitu
di Jl. Karau, Jl. Barito Raya dan Jl. WR. Supratman, maka ditetapkan bahwa lokasi
perencanaan untuk pembentukan IPAL kawasan di Kabupaten Barito Selatan adalah
di Jalan Karau.
Selain dari analisis dan pembobotan yang telah dilaksanakan dari hasil studi EHRA
maupun Buku Putih Sanitasi Kabupaten Barito Selatan tahun 2014 juga disebutkan
bahwa Jl. Karau yang termasuk dalam lingkup Kelurahan Buntok Kota Kecamatan
Dusun Selatan termasuk dalam kondisi area beresiko sanitasi sangat tinggi secara
umum maupun area beresiko sangat tinggi pada aspek pengelolaan air limbahnya.
Dari hasil wawancara juga didapatkan informasi bahwa di Jl. Karau hampir setiap
tahun terjadi demam berdarah hingga memakan korban jiwa.
0%
20%
40%60%
80%
100%
Damang Ladar WR Supratman Karau
Pembuangan Air Cuci Dan Mandi ke Selokan
Menganggu Lingkungan
Setuju
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
9/12
Halaman | 9
Foto-foto:
Foto Calon Lokasi:
Lokasi I:
Jl. Damang Ladar/Barito Raya, Kel. Buntok Kota, Kec. Dusun Selatan
Foto Calon Lokasi I di Jl. Barito Raya
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
10/12
Halaman | 10
Lokasi II:
Jln. WR Supratman, Kelurahan Hilir Sper, Kec. Dusun Selatan
Foto calon Lokasi II di Jl. WR. Supratman
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
11/12
Halaman | 11
Calon Lokasi III:
Jln. Karau, Kelurahan Buntok Kota, Kec. Dusun Selatan
Foto Calon lokasi III di Jl. Karau
7/23/2019 Penentuan Perencanaan Lokasi Edit
12/12
Halaman | 12
Foto Survei & kuesioner