PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN KESEHATANMENUJU ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Nila Farid Moeloek|JAKARTA, 30 JULI 2019

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

PENINGKATAN PELAYANAN

KESEHATAN

68.969.55

70.1870.81

71.39

67

68

69

70

71

72

2014 2015 2016 2017 2018

PERKEMBANGAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA

70.5970.78

70.971.06

71.2

70.2

70.4

70.6

70.8

71

71.2

71.4

2014 2015 2016 2017 2018

PERKEMBANGAN ANGKA HARAPAN HIDUP

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Anak-anak yang tidak mampubertahan, tidakbertumbuh dan berkembang untukmenjadi pekerja di masa mendatang(Angka kematianbawah 5 tahun)

Kontribusi masa bersekolah yang berkualitas(quality adjusted years of school) ketingkatproduktivitaspekerja di masa mendatang

Kontribusi dari kesehatan (kemampuankelangsungan hidup padausia dewasa – adult survival rate dan stunting) keproduktivitas pekerja di masa mendatang

Tingkat ProduktivitasPekerja di Masa Mendatang (relatifterhadap nilai standarapabila Pendidikan lengkap dan tingkatkesehatan yang maksimal

KELANGSUNGAN HIDUP

SURVIVAL

BERSEKOLAH

SCHOOL

KESEHATAN

HEALTH

HUMAN CAPITAL INDEX (HCI) & SDG’s

target SDG 2,3,6 target SDG 4 target SDG 2,3,5,6

Human Capital Index

components –

berkaitan erat dengan

SDG

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Bayi

● P R O M O T I F ● P R E V E N T I F ● K U R AT I F ● R E H A B I L I TAT I F ●

Pe l a y a n a n Ke s e h a ta n B e r ku a l i ta s

Ibu Hamil Balita Remaja/AUS Dewasa Lansia

UPAYA MENCAPAI

CAKUPAN KESEHATAN SEMESTAMENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

pembangunan sumber

daya manusia Indonesia

sebagai fokus prioritas

berikutnya, setelah

infrastruktur.

“ Meningkatkan investasi

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

TREND STATUS GIZI BALITA, 2013-2018

19.6

37.2

12.1 11.9

17.7

30.8

10.28

0

5

10

15

20

25

30

35

40

Gizi kurang danburuk

Pendek dan sangatpendek

Kurus dan sangatkurus

Gemuk

RKD 2013 RKD 2018

Pers

en

Stunting (Pendek dan Sangat Pendek) tidak menjadi masalah public health bilaprevalensinya <20%; Gizi Kurang dan Buruk <10%; Kurus dan Sangat Kurus <10%

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

ANGKA KEMATIAN IBU (100.000 KELAHIRAN HIDUP)

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

AKN = 15/ 1000 KH (SDKI 2017)

MASALAH KESEHATAN

PENYAKIT EMERGING DAN RE-EMERGING

1 2 3

PENYAKIT

MENULAR

PENYAKIT TIDAK

MENULAR

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

DALAM

30 TAHUN

TERAKHIR

TERJADI PERUBAHAN POLA PENYAKIT TERKAIT DENGAN PERILAKU MANUSIA

Tekanan darah tinggi,

stroke, jantung,

kanker, kencing

manis

PENYAKIT TIDAK MENULAR

SEJAK 2010:

Infeksi Saluran

Pernapasan Atas,

Tuberkulosis, Diare

PENYAKIT MENULAR

TAHUN 1990:

PRODUKTIVITAS SDM ?

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Ketersediaan

Distribusi

Kompetensi

Kinerja

Kuantitas

Kualitas

Sebagai pelaksana upaya kesehatan, diperlukan Nakes yang Ketersediaannya mencukupi, terdistribusisecara adil dan merata, menguasai kompetensi danberkinerja prima, sesuai tuntutan kebutuhan pembangunan kesehatan

Peningkatan SDM KesehatanMENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

"Perbaikan sistem pendidikan kita terutama melalui revitalisasi pendidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi. Dalam empat tahun terakhir kita telah memulai langkah perombakan dan perbaikan dalam sistem pendidikan vokasi kita. Tetapi saya kira kita belum secara full melakukan perombakan besar-besaran ".

“

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

14

Bagaimana membangun kultur Pelayanan Kesehatan secara Interdisiplin

INTERPROFESSIONAL

EDUCATION

(IPE)

INTERPROFESSIONAL COLLABORATIVE PRACTICE

(IPC)

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Pendidikan Tinggi Kesehatan didorong untuk

melaksanakan Program IPE-IPC

Kerjasama dengan lintas sektor, Pendidikan Tinggi Kesehatan melakukan asistensi dalam membantu Program-Program Puskesmas dan

Dinas Kesehatan termasuk promosi dan pendidikan kesehatan.

Mengelola dan mengatasi permasalahanlingkungan dan kesehatan denganmemberdayakan masyarakat danpendidikan berkelanjutan padamasyarakat dengan pendekatan multi disiplin.

Pendidikan Tinggi Kesehatan dapat mendorong lulusannya untuk bekerja di

daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, salah satunya melalui

program Nusantara Sehat.

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

1616

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

INDONESIA THE ESSENTIAL HEADLINE DATA YOU NEED TO UNDERSTAND MOBILE, INTERNET, AND SOCIAL MEDIA USE

PENDIDIKAN

TURUNNYA ANGKA KELAHIRAN DAN MENINGKATNYAHARAPAN HIDUP

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI ARTIFISIAL INTELEGENSI

PERUBAHAN BESAR EKOSISTEM PENGETAHUAN

PERUBAHAN DALAM

STRUKTUR INDUSTRI/

PELAYANAN KESEHATAN

POLARISASI DALAM SEGALA HAL

MASYARAKAT YANG DIGERAKAN OLEH KEMAMPUAN? KOMPETENSI

PERUBAHAN LINGKUNGAN PENDIDIKAN DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

KOMPETENSI

PROFESIONAL

KOMPETENSI

INTERPROFESIONAL

SUMBER DAYA MANUSIA

KESEHATAN 4.0

KEBUTUHAN KOMPETENSI TENAGA KESEHATAN DI ERA GLOBAL DAN DIGITAL

KOMPETENSI 4.0

Integrasi pengetahuan,

ketrampilan dan sikap dalam

bentuk karya profesi

kesehatan.

1. Literasi Data

2. Literasi Teknologi

3. Literasi Manusia

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

Start Up dalam bidang Kesehatan

1 2 3 4

MENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA

TERIMA KASIHMENTERI KESEHATAN

REPUBLIK INDONESIA