Post on 16-Oct-2020
BAWASLU KOTA SEMARANG
Divisi Penindakan Pelanggaran
Jl. Taman Brotojoyo 2 Kecamatan Semarang
Utara
Penanganan Pelanggaran Administrasi, Pidana, Perundang-undangan Linya dan Kode Etik
A. Gambaran Umum
Tahapan Pemilu 2019 yang cukup panjang, bahwa Bawaslu Kota Semarang
dengan wewenangnya yang diatur dalam dalam peraturan perundang – undangan
yang berlaku. Data kuantitatif yang sudah tercatat, memiliki jumlah total penanganan
pelanggaran sebanyak 45 kasus pelanggaran, terdiri didalamnya ada jenis
pelanggaran administrasi sebanyak 29 kasus pelanggaran, pelanggaran pidana
sebanyak 10 kasus pelanggaran, pelanggaran peraturan perundang – undangan
lainnya sebanyak 5 kasus pelanggaran, pelanggaran etika sebanyak 1 kasus
pelanggaran.
Dari data kuantitatif tersebut,pelanggaran yang masih mendominasi adalah jenis
pelanggaran administrasi pemilu sebanyak 29 kasus. Urutan kedua didominasi
pelanggaran pidana sebanyak 10 kasus pelanggaran. Urutan ketiga didominasi
pelanggaran peraaturan perundang – undangan lainnya sebanyak 5 kasus
pelanggaran, urutan keempat diduduki jenis pelanggaran etika sebanyak 1 kasus
pelanggaran.
Dalam menangani macam pelanaggaran tersebut diatas, bahwa Bawaslu
menggunakan peraturan induk UU No. 7 tahun 2017, maupun peraturan
pelaksanaannya yakni Perbawaslu No. 7 Tahun 2018 tentang penangnan laporan
dan temuan pelanggaran pemilu. Perbawaslu no. 8 tahun 2018 tentang penanganan
pelanggaran administrasi pemilu. Perbawaslu no 31 tahun 2018 tentang sentra
gakkumdu pemilu, maupun peraturan yang berlaku lainnya.
Menurut Kordiv Penindakan Pelanggaran, Naya Amin Zaini, S.H., M.H., bahwa
“data statis diatas menunjukkan bahwa selama tahapan Pemilu 2019, pelanggaran
yang banyak terjadi jenis pelanggaran administrasi sebanyak 29 kasus administrasi,
karena cangkupan hukum administrasi pemilu yang luas, berkaitan dengan
persyaratan, tata cara, prosedur yang tidak sesuai (unprocedure justice). Berbicara
prosedur berkaitan dengan apa saja yang dilakukan oleh KPU dan peserta pemilu
dalam melakukan pelayanannya. Pelayanan yang berkaitan dengan tahapan pemilu,
diatur spesifik dalam UU dan PKPU serta peraturan teknis lainnya. Dengan tidak
sesuai, maka dikategorikan pelanggaran administrasi”.
Gambar Info Grafis Penanganan Dugaan Pelanggaran Pemilu Tahun 2019
A. Pelanggaran Administrasi
1. Temuan Pelanggaran Administrasi
Pelanggaran administrasi pemilu merupkan jenis pelanggaran yang
terjadi karena tidak sesuai tata cara, mekanisme, prosedur, syarat yang diatur
dalam ketentuan berlaku. Ketentuan berlaku mengacu pada undang – undang
dan peraturan pelaksana lainnya, misalnya PKPU dan sejenisnya.
Berdasarkan data kuantitatif, jenis pelanggaran administrasi tersaji dalam tabel
sebagai berikut dibawah ini :
a) Jumlah Temuan Pelanggaran Administrasi Pemilu Bawaslu Kota
Semarang
No Kabupaten/kota
Total Plgr
Administrasi
Disampaikan kepada Bawasl
u Provin
si
Dihentikan
Brdsr Putusa
n Pendahuluan Bawasl
u provins
i
Dilanjutkan Brdsr
Putusan
Pendahuluan Bawasl
u Provin
si
Putusan
Bawaslu
Provinsi
Terlapor
Terbukti
Bersalah
Putusan Bawaslu Provinsi Terlapor
Tidak Terbukti Bersalah
Putusan Bawaslu Provinsi
atas Temuan Kabupaten/Kota ditindakl
anjuti
Putusan Bawaslu Provinsi
atas Temuan
Kabupaten/Kota tidak ditindaklanj
uti
Pilleg
Pilpres
Pilleg
PilPres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
PilPres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
PilPres
1. Kota
Semarang
5 - - - - - - - - - - - - - - -
b) Temuan Administratif Pemilu oleh Panwaslu Kecamatan
diteruskan kepada Bawaslu Kota Semarang;
No Kecamatan
Disampaikan
kepada Bawaslu Kabupaten/kota
Dihentikan Brdsr Putusan Pendahuluan
Bawaslu Kabupaten/Kota
Dilanjutkan Brdsr Putusan Pendahuluan
Bawaslu Kabupaten/Kota
Putusan Bawaslu Kab/kota Terlapor Terbukti Bersalah
Putusan Bawaslu Kab/kota Terlapor
Tidak Terbukti Bersalah
Putusan Bawaslu
Kab. Kota atas
Temuan Pengawas Kecamatan ditindaklanj
uti
Putusan Bawaslu Kabupate
n/Kota atas
Temuan Panwascam tidak ditindakla
njuti
Pilleg
PilPres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
PilPres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
PilPres
1 Tembalang 3 3 - - - - - - - - 3 3 - -
2 Ngaliyan 1 - - - - - - - - - 1 - - -
3 Semarang Timur 3 - - - - - - - - - 3 - - -
4 Gajahmungkur 1 2 - - - - - - - - 1 2 - -
5 Gunungpati 3 - - - - - - - - - 3 - - -
6 Pedurungan 2 - - - - - - - - - 2 - - -
7 Candisari 1 - - - - - - - - - 1 - - -
8 Genuk - 1 - - - - - - - - - 1 - -
9 Semarang Barat - 2 - - - - - - - - - 2 - -
2. Temuan Pelanggaran Administrasi
Pelanggaran administrasi pemilu merupkan jenis pelanggaran yang
terjadi karena tidak sesuai tata cara, mekanisme, prosedur, syarat yang diatur
dalam ketentuan berlaku. Ketentuan berlaku mengacu pada undang- undang
dan peraturan pelaksana lainnya, misalnya PKPU dan sejenisnya.
Berdasarkan data kuantitatif, jenis pelanggaran administrasi tersaji dalam
tabel sebagai berikut dibawah ini.
a) Tabel Laporan Pelanggaran Administrasi Pemilu Yang Diterima
Oleh Bawaslu Kota Semarang.
Total Plgr Administra
si
Laporan tidak
Diregistrasi
Laporan Diregistrasi
Dilanjutkan Brdsr
Putusan Pendahulu
an
Tidak Dilanjutkan
Brdsr Putusan
Pendahuluan
Putusan Terlapor Terbukti Bersalah
Putusan ditindaklanju
ti/ dilaksanaka
n
Pilleg
Pilpres
Pilleg
PilPres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
PilPres
Pilleg
Pilpres
Pilleg
PilPres
2 - - - - 2 - - - - - 1 - -
a) Diinamika Dalam Proses Penyelesaian Laporan Pelanggaran
Administrasi Pemilu di Wilayah Kota Semarang
Bahwa berdasarkan Ketentuan Umum pasal 1 angka 26
Perbawaslu Nomor 8 Tahun 2018 Tentang Penyelesaian Pelanggaran
Administrasi Pemilu, yang dimaksud dengan pelanggaran administrasi
adalah tindakan yang bertentangan atau tidak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan terkait Pemilu.
Bawaslu Kota Semarang selama pelaksanaan penyelenggaraan
pemilu tahun 2019 di wilayah Kota Semarang telah menangani kasus
pelanggaran administrasi yang bersumber terhadap laporan langsung
dari masyarakat, total laporan pelanggaran administrasi yang masuk
kepada Bawaslu Kota Semarang berjumlah 2 (dua) Kasus.
Bahwa Bawaslu Kota Semarang dalam hal penanganan
pelanggaran Administrasi mengacu kepada aturan Perbawaslu Nomor 8
Tahun 2018 Tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilu
Pemilu.
Dari jumlah keseluruhan data penanganan pelanggaran
administrasi pemilu di Kota Semarang, output dari keseluruhannya ada
yang berupa Surat Himbauan, Surat Peringatan tertulis, putusan sidang
administrasi dan putusan sidang acara cepat.
Terkait dengan pelanggaran Administrasi yang terjadi diwilayah
Kota Semarang juga termasuk didalamnya adalah pelanggaran terhadap
pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang melanggar peraturan
perundang-undangan terkait.
Dari seluruh proses penanganan pelanggaran administrasi pemilu,
Bawaslu Kota Semarang dalam memberikan output penanganan
menemui kendala, kendala yang paling utama adalah keterbatasan
wewenang Bawaslu kaitannya dengan penindakan pelanggaran
administrasi pemilu, kemudian keterbatas secara normatif, bahwa
Peraturan Bawaslu serta aturan yang lain terkait kepemiluan dianggap
masih sangat rentan, karena pasal-pasal terkait pelanggaran adminitrasi
pemilu kurang tegas mengatur sanksi nya serta masih banyak celah
sehingga perlu adanya pembenahan secara normatif.
b) Penanganan Proses Penyelesaian Pelanggaran Administrasi
Dengan Acara Cepat.
Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilu dapat dilaksanakan
atau diselesaiakan melalui acara cepat, hal ini sudah termaktub dalam
peraturan pasal 58 ayat (1) Perbawaslu Nomor 8 Tentang Penyelesaian
Pelanggaran Administrasi Pemilu.
Bahwa penyelesaian pelanggaran administrasi dengan acara cepat
dilaksanakan paling lama 2 (dua) hari sejak laporan diterima oleh
Bawaslu. Apabila terdapat laporan pelanggaran administrasi pemilu
kepada Bawaslu, maka pengawas (Bawaslu dan Jajarannya) dapat
merekomendasikan kepada KPU secara berjenjang sesuai dengan
tingkatannya untuk menghentikan sementara kegiatan dalam tahapan
sampai dengan keluarnya putusan penyelesaian Pelanggaran
Administrasi Pemilu.
Bahwa terhadap pelanggaran administrasi pemilu dengan acara
cepat out yang dikeluarkan adalah putusan, kemudian salinan putusan
tersebut disampaikan kepada para pihak.
Penanganan pelanggaran administrasi dengan adjudikasi acara
cepat dalam menangani PSL (pemungutan Suara Lanjutan) yang terjadi
di TPS 6 dan 7 di Kelurahan Kembangarum , Kecamatan Semarang
Barat. Karena banyak sekali warga penduduk kembang arum sesuai
TPS 6 dan 7 yang tidak mendapatkan surat suara secara utuh, maka
berdasarkan UU No. 7 Tahun 2017 juncto Perbawaslu No. 8 Tahun
2018 menggunakan mekanisme sidang adjudikasi acara cepat. Putusan
dijatuhkan kepada PPK Semarang barat dan memerintahkan PPK untuk
mengusulkan PSL kedua TPS tersebut.
c) Kecamatan Se-Kota Semarang Yang Paling Banyak Menyelesaikan
Pelanggaran Administrasi Pemilu Dengan Acara Cepat
Bawaslu Kota Semarang adalah badan yang bertugas untuk
mengawasi seluruh tahapan penyelenggaraan pemilu agar sesuai
dengan mekanisme dan peraturan yang ada, bahwa terhadap tugas
pengawasannya, Bawaslu Kota Semarang dan jajarannya Panwaslu
Kecamatan melakukan tugas dan kewenangannya sesuai dengan
kewilayahannya namun tetap terus berkoordinasi terkait potensi-potensi
pelanggaranh yang terjadi agar pola penyelesaiannya bisa lebih optimal.
Bahwa terhadap penyelesaian pelanggaran administrasi pemilu
dengan acara cepat ditingkatan kecamatan se-Kota Semarang selama
proses penyelenggaraan pemilu 2019 ada salah satu Kecamatan di Kota
Semarang yaitu Kecamatan Semarang Barat yang menemukan
pelanggaran Administrasi pemilu pada saat tahapan rekapitulasi suara
ditingkatan kecamatan Semarang Barat, kemudian dari pada itu,
Panwaslucam Semarang Barat langsung berkoordinasi dengan Bawaslu
Kota Semarang untuk proses penyelesaiannya.
Panwaslucam Semarang Barat atas temuan dan dilaporkan ke
Bawaslu Kota, bahwa di TPS 6 dan 7 Kambangarum terjadi warga
Negara yang tidak mendapatkan surat suara secara utuh. Maka saluran
hukum dengan menggunakan putusan adjudikasi acara cepat.
d) Tindaklanjut Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilu
Dengan Acara Cepat
Bahwa terhadap pelanggaran administrasi pemilu yang
diselesaiakan dengan acara cepat, Bawaslu Kota Semarang
menindaklanjuti sesuai dengan mekanisme penyelesaian pelanggaran
administrasi pemilu dengan acara cepat sesuai dengan ketentuan
Peraturan Badan Pengawas Pemilu (Perbawaslu) Nomor 8 Tahun 2018
tentang Penyelesaian Pelanggaran Administrasi Pemilu.
Pelanggaran administrasi pemilu yang bersumber dari temuan
Panwaslu Kecamatan Barat dengan Nomor register perkara
06/TM/PL/Cam.Sembar/14.01/IV/2019 dan nomor register perkara
nomor 07/TM/PL/Cam.Sembar/14.01/IV/2019 kemudian diselesiakan
oleh Bawaslu Kota Semarang dengan mekanisme sidang acara cepat
dengan hasil putusan.
B. Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
1. Temuan Tindak Pidana Pemilu
Tindak pidana pemilu merupakan jenis pelanggaran yang terjadi karena
secara materiil dan formil melanggar delik – delik pidana yang diatur dalam
undang – undang nomor 7 tahun 2017. Penegakan tindak pidana secara
spesifik dan previledge tergadung dalam Sentra Gakkumdu Pemilu, diatur
dalam Perbawaslu No. 31 tahun 2018, berikut data kuantitatif terkait jenis
pelanggaran pidana pemilu di Kota Semarang, sebagai berikut :
a) Jumlah Temuan Bawaslu Kota Semarang tentang tindak Pidana
Pemilu
b) Peristiwa yang Menjadi Temuan Tindak Pidana Pemilu
Tindak Pidana Pemilu merupakan salah satu jenis pelanggaran
pemilu yang diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 Tentang Pemilhan Umum.
Gerbang masuk tindak pidana pemilu sesuai dengan ketentuan
Perbawaslu 7 Tahun 2018 Tentang Penanganan Temuan dan Laporan
Pelanggaran Pemilu adalah melalui Temuan oleh Pengawas Pemilu
serta laporan langsung yang disampaikan oleh masyarakat.
Proses penanganan pelanggaran tindak pidana pemilu sudah
diatur secara jelas didalam ketentuan Perbawaslu 31 Tahun 2018
Tentang Sentra Gakkumdu Pemilu.
Sentra Gakkumdu merupakan wadah 3 lembaga institusi
(Kepolisian, Kejaksaan dan Bawaslu) untuk menangani tindak pidana
pemilu.
No Kabupaten/ kota Kecamatan
Total laporan dugaan tindak
pidana Diterima
Tidak ditingkatkan
ke Penyidikan
Ditingkatkan ke Penyidikan
Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres
1 Kota Semarang - 2 - - - - -
2 Kota Semarang Gajahmungkur 1 - - - - -
3 Kota Semarang Semarang Timur 1 - - - - -
4 Kota Semarang Tugu - 1 - - - -
Jumlah 4 1 - - - -
Bahwa terkait dengan peristiwa dugaan tindak pidana pemilu
selama penyelenggaran pemilu tahun 2019 di Kota Semarang yang
bersumber dari Temuan oleh Pengawas Pemilu, Bawaslu Kota
Semarang dan jajarannya sudah melakukan upaya maksimal dalam
proses pengawasan dilapangan, dengan data sebagai berikut:
1. Kasus dugaan pelanggaran pemilu dengan nomor register
02/TM/PL/Kota/14.01/X/2018 merupakan kasus temuan tindak
pidana Pemilu oleh Bawaslu Kota Semarang dengan tindak
lanjut penghentian kasus dalam pembahasan Sentra
Gakkumdu I.
2. Kasus dugaan pelanggaran pemilu dengan nomor register
219/TM/PL/Cam.Semtim/14.01/XII/2018 merupakan kasus
temuan tindak pidana Pemilu oleh Panwaslu Kecamatan
Semarang Timur dengan tindak lanjut penghentian kasus
dalam pembahasan Sentra Gakkumdu II.
3. Kasus dugaan pelanggaran pemilu dengan nomor register
02/TM/PL/Cam.Semtim/14.01/XII/2018 merupakan kasus
temuan tindak pidana Pemilu oleh Bawaslu Kota Semarang
dengan tindak lanjut penghentian kasus dalam pembahasan
Sentra Gakkumdu I.
4. Kasus dugaan pelanggaran pemilu dengan nomor register
01/TM/PL/Cam.Tugu/14.01/XII/2018 merupakan kasus temuan
tindak pidana Pemilu oleh Panwaslu Kecamatan Tugu dengan
tindak lanjut penghentian kasus dalam pembahasan Sentra
Gakkumdu II.
5. Kasus dugaan pelanggaran pemilu dengan nomor register
09/TM/PL/Kota/14.01/III/2019 merupakan kasus temuan tindak
pidana Pemilu oleh Bawaslu Kota Semarang dengan tindak
lanjut penghentian kasus dalam pembahasan Sentra
Gakkumdu II.
Ada sejumlah 5 (lima) kasus tindak pidana pemilu di Kota
Semarang yang berbasis pada temuan oleh pangawas pemilu
(Bawaslu Kota Semarang) bersama jajarannya. Temuan kasus tindak
pidana pemilu tersebut sudah diputus sesuai ketentuan berlaku dan
sudah mendapatkan kepastian hukum yang jelas.
2. Laporan Tindak Pidana Pemilu
a) Tabel Jumlah Laporan Tindak Pidana Pemilu Di Kota Semarang.
No Kabupaten/ kota Kecamatan
Total laporan dugaan tindak
pidana Diterima
Tidak ditingkatkan ke
Penyidikan
Ditingkatkan ke Penyidikan
Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres
1 Kota Semarang - 3 2 3 2 - -
Total 3 2 3 2 - -
b) Peristiwa Yang Menjadi Laporan Tindak Pidana Pemilu
Tindak Pidana Pemilu merupakan salah satu jenis pelanggaran
pemilu yang diatur dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun
2017 Tentang Pemilhan Umum. Gerbang masuk tindak pidana pemilu
sesuai dengan ketentuan Perbawaslu 7 Tahun 2018 Tentang
Penanganan Temuan dan Laporan Pelanggaran Pemilu adalah melalui
Temuan oleh Pengawas Pemilu serta laporan langsung yang
disampaikan oleh masyarakat.
Proses penanganan pelanggaran tindak pidana pemilu sudah
diatur secara jelas didalam ketentuan Perbawaslu 31 Tahun 2018
Tentang Sentra Gakkumdu Pemilu. Sentra Gakkumdu merupakan
wadah 3 lembaga institusi (Kepolisian, Kejaksaan dan Bawaslu) untuk
menangani tindak pidana pemilu.
Bahwa terkait dengan peristiwa dugaan tindak pidana pemilu
selama penyelenggaran pemilu tahun 2019 di Kota Semarang yang
bersumber dari laporan dari masyarakat, Bawaslu Kota Semarang dan
jajarannya sudah melakukan upaya maksimal dalam proses
pengawasan dilapangan, dengan data sebagai berikut:
1. Kasus dengan nomor register 06/LP/PL/KOT/14.01/IX/2018
merupakan kasus laporan tindak pidana pemilu kepada
Bawaslu Kota Semarang dengan tindak lanjut dihentikan pada
pembahasan Sentra Gakkumdu I.
2. Kasus dengan nomor register 10/LP/PP/KOT/14.01/III/2019
merupakan kasus laporan tindak pidana pemilu kepada
Bawaslu Kota Semarang dengan tindak lanjut dihentikan pada
pembahasan Sentra Gakkumdu II.
3. Kasus dengan nomor register 11/LP/PP/KOT/14.01/III/2019
merupakan kasus laporan tindak pidana pemilu kepada
Bawaslu Kota Semarang dengan tindak lanjut dihentikan pada
pembahasan Sentra Gakkumdu I.
4. Kasus dengan nomor register 15/LP/PL/KOT/14.01/IV/2019
merupakan kasus laporan tindak pidana pemilu kepada
Bawaslu Kota Semarang dengan tindak lanjut dihentikan pada
pembahasan Sentra Gakkumdu II.
5. Kasus dengan nomor register 17/LP/PL/KOT/14.01/V/2018
merupakan kasus laporan tindak pidana pemilu kepada
Bawaslu Kota Semarang dengan tindak lanjut dihentikan pada
pembahasan Sentra Gakkumdu I.
Ada sejumlah 5 (lima) kasus yang berasal dari laporan yang
berdimensi tindak pidana pemilu di Kota Semarang. Kelima kasus
tersebut sudah ditangani sesuai ketentuan berlaku, dan sudah diputus
sesuai ketentuan yang berlaku.
C. Pelanggaran Hukum Lainnya
1. Temuan Pelanggaran Hukum Lainya
a) Tabel Temuan Bawaslu Kota Semarang tentang Pelanggaran
Hukum Lainnya.
No Kabupaten/ Kota Kecamatan
Total Temuan Pelanggaran
Hukum lainnya
Diteruskan kepada
Instansi yang berwenang
Rekomendasi ditindaklanjuti oleh instansi
terkait
Rekomendasi tidak
ditindaklanjuti oleh instansi
terkait
Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg PilPres Pilleg Pilpres
1
Kota Semarang
- - 1 - - - - - -
2 Tembalang - 1 - 1 - 1 - -
3 Candisari - 1 - 1 - 1 - -
b) Institusi Yang Kecenderungan Paling Banyak Di Sampaikan
Direkomendasi Atas Pelanggaran Hukum Lainnya
Bawaslu Kota Semarang menangani sebanyak 5 (lima) kasus
pelanggaran perundang-undangan lainya, dimana kelima kasus ini
merupakan kasus mengenai netralitas ASN. Sebagaimana diatur dalam
Pasal 280 ayat (2) dan (3) mengenai larangan ASN untuk mengikuti
pelaksanaan dan kegiatan kampanye pemilu, Bawaslu Kota Semarang
melakukan penanganan pelanggaran pemilu dengan melakukan kajian
hukum dan merekomendasikan kasus kepada instansi terkait dalam hal
ini Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Adapun kasus yang sedang ditindaklanjuti oleh KASN dari
rekomendasi yang disampaikan oleh Bawaslu Kota Semarang yaitu
Kasus dengan Nomor register 04/TM/PL/Cam.Tembalang/14.01/III/2019
terkait Kegiatan Persesmian Posko Pemenangan Jokowi di Ruko
Semawis A-1 Kel. Kedungmundu Kec. Tembalang yang diduga
melibatkan ASN dan unsur Pejabat Negara ikut serta dan terindikasi
berpihak pada salah satu peserta pemilu. kasus ini sedang dalam
proses pegumpulan berkas dari Bawaslu Kota Semarang oleh KASN
dan pengumpulan bukti-bukti terkait terduga pelaku;
c) Rekomendasi yang Belum dan Tidak Ditindaklanjuti
Adapun dalam proses rekomendasi yang dilakukan Bawaslu Kota
Semarang kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sudah dan
masih dalam tindaklanjut penanganan, namun ada beberapa kasus
temuan pelanggaran terkait peraturan perundang-undangan lainya yang
langsung ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Semarang. Terdapat 2 (dua)
kasus temuan pelanggaran peraturan perundang-undangan lainya yang
langsung ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Semarang, antara lain :
1. Kasus dengan Nomor register
04/TM/PL/Kec.Cdsr/14.01/III/2019 merupakan kasus terkait
Dugaan Kampanye yang dihadiri oleh ASN (Camat
Gajahmungkur) a.n. Bambang Pramusinto. Kasus ini langsung
ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Semarang dengan membuat
surat himbauan kepada terlapor.
2. Kasus dengan Nomor register 13/TM/PP/KOT/14.01/VI/2019
merupakan kasus terkait adanya akun Facebook ASN
melakukan postingan yang terkesan membela salah satu
paslon Capres dan Cawapres pada Konstestasi politik tahun
2019. Kasus ini langsung ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota
Semarang dengan membuat surat himbauan kepada terlapor.
Data diatas sejumlah 2 (dua) kasus yang belum mendapatkan
kejelasan terhadap dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh ASN –
PNS, yang muncul pada pasa tahapan kampanye pemilu 2019.
d) Institusi yang Mendapatkan Rekomendasi Dari Temuan
Pelanggaran Hukum Lainnya Oleh Bawaslu Kota Semarang
Proses Proses rekomendasi yang dilakukan Bawaslu Kota
Semarang dalam temuan kasus dugaan pelanggaran hukum lainya
ditujukan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara. Komisi Aparatur Sipil
merupakan lembaga nonstruktural yang mandiri dan bebas dari
intervensi politik untuk meciptakan Pegawai ASN yang profesional dan
berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan netral, serta
menjadi perekat dan pemersatu bangsa. Dasar hukum dibentuknya
KASN yaitu berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara.
Kontribusi KASN dalam menyuskseskan pemilu tahun 2019
mengacu pada Perjanjian Kerja Sama Antara Badan Pengawas
Pemilihan Umum dengan Komisi Aparatur Sipil Negara Nomor
0173/SJ/HM.02.00/IV/2019, dimana didalamnya mengatur mengenai
0
1
2
Kota Semarang
1
2
Pilleg
Pilpres
pencegahan, pengawasan dan penindakan yang dilakukan oleh kedua
instansi dalam kasus pelanggaran pemilu yang melibatkan ASN. Check
and Balance oleh kedua belah instansi juga diatur dalam ketentuan
Hak dan Kewajiban pada Perjanjian Kerja Sama tersebut.
Bawaslu sudah melaksanakan ketentuan sesuai UU No. 7 Tahun
2017 juncto Perbawaslu No. 7 Tahun 2018 tentang penanganan
pelanggaran yang berasal dari temuan / laporan. Ada sejumlah 5 (lima)
kasus pelanggaran peraturan perundang – undangan lainnya yang
dilakukan oleh ASN-PNS. Berdasarkan UU No. 30 Tahun 2014 tentang
adminidtrasi pemerintahan, bahwa KASN merupakan lembaga yang
memiliki wewenang untuk menindaklanjuti terkait rekomendasi untuk
pendisiplinan ASN – PNS yang terbukti melanggar kode etik.
2. Laporan Pelanggaran Hukum Lainnya
a) Diagram Tindak Lanjut Instansi Terkait Atas Rekomendasi
Bawaslu Kota Semarang Yang Bersumber Dari Laporan
b) Institusi Yang Kecenderungan Paling Banyak Di Sampaikan
Rekomendasi Atas Laporan Pelanggaran Hukum Lainnya
Bawaslu Kota Semarang menangani sebanyak 5 (lima) kasus
pelanggaran perundang-undangan lainya, dimana kelima kasus ini
merupakan kasus mengenai netralitas ASN. Sebagaimana diatur dalam
Pasal 280 ayat (2) dan (3) mengenai larangan ASN untuk mengikuti
pelaksanaan dan kegiatan kampanye pemilu, Bawaslu Kota Semarang
melakukan penanganan pelanggaran pemilu dengan melakukan kajian
hukum dan merekomendasikan kasus kepada instansi terkait dalam hal
ini Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).
Adapun kasus yang sedang ditindaklanjuti oleh KASN dari
rekomendasi yang disampaikan oleh Bawaslu Kota Semarang yaitu
kasus dengan Nomor register 11/LP/PL/Prov/14.00/III/2019 terkait
Dugaan pelanggaran ASN memberikan like di social media facebook
terhadap status caleg a.n. Anang Budi Purnomo. Kasus ini sudah
ditindaklanjuti oleh KASN dengan memberikan sanksi hukuman disiplin
sedang kepada terduga pelaku a.n. Bambang Kuswanto dan Bambang
Budi Raharjo.
c) Rekomendasi Atas Laporan Pelanggaran Hukum Lainnya yang
Belum Ditindaklanjuti
Adapun dalam proses rekomendasi yang dilakukan Bawaslu Kota
Semarang kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) sudah dan masih
dalam tindaklanjut penanganan, namun ada beberapa kasus temuan
pelanggaran terkait peraturan perundang-undangan lainya yang langsung
ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Semarang. Adapun kasus pelanggaran
peraturan perundang-undangan lainya yang langsung ditindaklanjuti oleh
Bawaslu Kota Semarang, yaitu terkait Kasus dengan Nomor register
14/LP/PL/Prov/14.01/III/2019 merupakan kasus terkait Dugaan
Pelanggaran ASN berfoto (berpose seperti mendukung salah satu Capres
dan Cawapres) bersama Caleg a.n. Lely Purwandari dan Juliari Batubara.
Kasus ini langsung ditindaklanjuti oleh Bawaslu Kota Semarang dengan
membuat surat himbauan kepada terlapor, namun disisi lain kasus ini
mendapat perhatian khusu oleh masyarakat, terbukti dengan adanya
masyarakat yang langsung merekomendasikan kasus ini kepada KASN
yang sampai saat ini masih dalam proses tindaklanjut.
d) Institusi Yang Mendapatkan Rekomendasi Dari Laporan
Pelanggaran Hukum Lainnya Oleh Bawaslu Kota Semarang Dan
Jajaran
Proses rekomendasi yang dilakukan Bawaslu Kota Semarang
dalam laporan kasus dugaan pelanggaran hukum lainya ditujukan kepada
Komisi Aparatur Sipil Negara. Komisi Aparatur Sipil merupakan lembaga
nonstruktural yang mandiri dan bebas dari intervensi politik untuk
meciptakan Pegawai ASN yang profesional dan berkinerja, memberikan
pelayanan secara adil dan netral, serta menjadi perekat dan pemersatu
bangsa. Dasar hukum dibentuknya KASN yaitu berdasarkan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Kontribusi KASN dalam menyuskseskan pemilu tahun 2019
mengacu pada Perjanjian Kerja Sama Antara Badan Pengawas
Pemilihan Umum dengan Komisi Aparatur Sipil Negara Nomor
0173/SJ/HM.02.00/IV/2019, dimana didalamnya mengatur mengenai
pencegahan, pengawasan dan penindakan yang dilakukan oleh kedua
instansi dalam kasus pelanggaran pemilu yang melibatkan ASN. Check
and Balance oleh kedua belah instansi juga diatur dalam ketentuan Hak
dan Kewajiban pada Perjanjian Kerja Sama tersebut.
D. Pelanggaran Kode Etik
1. Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu
Pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu merupakan jenis
pelanggaran yang terjadi karena melakukan pelanggaran terhadap sumpah janji
jabatan, pacta integritas dan kode etik penyelenggara pemilu. Berikut uraian
tabel dibawah ini :
a) Tabel Rekapitulasi Laporan Kode Etik yang diterima oleh Kota
Semarang dan Panwaslu Kecamatan Se Kota Semarang
Tabel 5.10
b) Kecenderungan Laporan dugaan pelanggaran Kode Etik oleh
Panwaslu Kecamatan.
Bawaslu Kota Semarang memiliki wewenang menangani
pelanggaran etik dengan mekanisme penanganan sesuai dengan
Perbawaslu Nomor 4 tahun 2019 tentang Mekanisme Penanganan
Pelanggaran Kode Etik Panitia Pengawasan Pemilihan Umum
Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, dan
Pengawas Tempat Pemungutan Suara. Penanganan pelanggaran etik
yang ditangani oleh Bawaslu Kota Semarang terlebih dahulu dilakukan
investigasi dan klarifikasi mendalam terkait kasus hingga selanjutnya
dapat diteruskan dengan mengirimkan rekomendasi kepada DKPP
terkait pelanggaran etik.
Pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh jajaran KPU (PPK,
PPS, KPPS), berdasarkan ketentuan berlaku bahwa Bawaslu dapat
No Kabupaten/
Kota Kecamatan
Total Temuan
Kode Etik
Diteruskan
kepada DKPP
Putusan DKPP
Terlapor Terbukti
Bersalah
Pilleg Pilpres Pilleg PilPres Pilleg PilPres
1 Kota
Semarang - 1 - 1 - - -
Total - 1 - 1 - - -
merekomendasikan kepada DKPP. Sedangkan untuk menindakan
pelanggaran kode etik kepada jajaran Bawaslu (Panwascam,
Panwaskel, PTPS), berdasarkan Perbawaslu No. 4 Tahun 2019, bahwa
Bawaslu memiliki wewenang untuk menjatuhkan sanksi.
c) Peristiwa Kasus Terkait dengan Kode Etik yang di
Rekomendasikan pada DKPP.
Dalam penanganan pelanggaran etika, Bawaslu Kota Semarang
menangani kasus pelanggaran etika sebanyak 1 kasus. Meskipun 1
kasus namun kasus ini sangat signifikan, karena beririsan dengan
kasus tindak pidana pemilu soal penggelembungan suara, dalam
penanganan pidana satu kesatuan dengan pelanggaran etika
penyelenggara pemilu, dari pihak pengawas pemilu (jajaran Bawaslu)
maupun pelaksana pemilu (jajaran KPU). output dalam penindakan
pelanggaran etika diatas, Bawaslu mengeluarkan rekomendasi ke
DKPP dan peringatan tertulis, dan kasus ini masih dalam proses
tindaklanjut dari DKPP.
Kasus yang bermula pada masa rekapitulasi ditingkat Kecamatan
Semarang Selatan, bahwa PPK Semarang Selatan menunjuk tim input
yang berasal dari PPS untuk melakukan input. Tim input yang
mengerjakan tersebut bernama Dwi Waluyo Lubmanto dan dibawah
pemberian surat tugas dari PPK Semarang Selatan. Bahwa Dwi Waluyo
tersebut menyalahgunakan kewenangannya untuk melakukan
penggeseran dan penggelembungan suara yang diberikan kepada
caleg tertentu. Secara pidana bahwa kasus tersebut sudah terputus
dalam pembahasna kedua yang terjadi perbedaan antara Bawaslu
berpandangan masuk secara pidana dengan Kepolisian dan Kejaksaan
berpandangan tidak masuk secara pidana. Namun sisi penanganan
kode etik berlanjut dan direkomendasikan ke DKPP. Sedangkan
seluruh anggota PPK juga direkomendasikan kepada KPU untuk
diproses secara hukum. sedangkan anggota Panwascam Semarang
selatan juga sudah dikenai sanksi untuk dijatuhi sanksi peringatan
tertulis.