Post on 28-Nov-2019
0
PENANGANAN BANJIR DI WS CITARUM Jakarta, 04 Juli 2017
PETA WILAYAH SUNGAI CITARUM Sungai Citarum mengalir dari hulu yang berada di daerah Gunung Wayang, di sebelah Selatan Kota Bandung, menuju ke Utara dan bermuara di Laut Jawa. Dengan panjang sekitar 297 km. Citarum merupakan sungai terpanjang dan terbesar di Provinsi Jawa Barat.
Sungai Citarum mempunyai peran yang sangat penting bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat khususnya di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Air Sungai Citarum digunakan sebagai sumber air baku, irigasi pertanian, perikanan, sumber bagi pembangkit tenaga listrik tenaga air untuk pasokan Pulau Jawa dan Bali, serta sebagai pemasok air untuk kegiatan industri.
Sungai Citarum merupakan sungai yang memiliki Daerah Aliran Sungai (DAS) terbesar di Propinsi Jawa Barat. WS Citarum seluas kurang lebih 12.000 km2 mencakup 12 wilayah administrasi kabupaten/kota di lingkungan Provinsi Jawa Barat, yaitu: Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, Kabupaten Sumedang, Kota Bandung, Kota Bekasi dan Kota Cimahi. Curah hujan tahunan di WS Citarum rata-rata sebesar 2,300 mm.
2
CITARUM HULU
3
Saguling Curug Jompong
Dayeuhkolot Sapan
Majalaya
Cileunyi G. Wayang
CEKUNGAN BANDUNG
S. Citarum
4
PETA SUNGAI CITARUM BAGIAN HULU
CISIRUNG
5
Intensitas Curah Hujan Tinggi
PENYEBAB BANJIR DI CEKUNGAN BANDUNG
Koefisien Limpasan dan Run off meningkat selama 20 tahun terakhir
Banyaknya Alih Fungsi Lahan
Terjadi Pendangkalan dan Penyempitan Sungai
Penurunan Tanah di Cekungan Bandung (Land Subsidence)
Kurangnya Fasilitas Penampungan dan Pengelolaan Sampah
6
HISTORI DAERAH GENANGAN BANJIR D I C E K U N G A N B A N D U N G
Tahun 1986
Tahun 1994
Tahun 2001
Tahun 2003
Tahun 2005
Tahun 2006
Tahun 2007
Tahun 2010
Tahun 2014
GENANGAN BANJIR 2016
8
DAERAH TERDAMPAK BANJIR CEKUNGAN BANDUNG NOVEMBER 2016
9
BANJIR DI RANCAEKEK NOVEMBER 2016
1. Meluapnya S. Cikijing dan S. Cimande akibat kapasitas sungai berkurang karena sedimentasi dari erosi di bagian hulu.
2. Lokasi Jalan Raya Cileunyi Nagreg km. 23 yang merupakan daerah cekungan dengan sarana drainase yang kurang memadai, menyebabkan daerah tsb menerima limpasan dari kawasan lain.
3. Drainase jalan yang ada saat ini kapasitasnya tidak mencukupi sehingga terjadi pelimpasan ke kanan dan kiri lahan.
PT.KAHATEX
PT.VONEX INDONESIA
S. Cikijing
S. Cimande
PT.DWIPAPURI
PERMASALAHAN:
10
DAERAH GENANGAN BANJIR DI GEDEBAGE NOVEMBER 2016
Daerah genangan banjir ± 76 Ha dengan tinggi genangan banjir ± 1 m
11
BANJIR DI PASTEUR DAN PAGARSIH NOVEMBER 2016
Meluapnya Anak Sungai Citepus (S. Cianting, S. Cipedes dan Cilemah nendeut) akibat sedimentasi dan perubahan tata guna lahan di bagian hulu serta
penyempitan penampang sungai akibat penyerobotan lahan sungai
Kondisi kemiringan dasar sungai yang cukup curam menyebabkan aliran banjir sangat cepat datang dan juga cepat hilang (Flash Flood).
Pola Hujan dalam 1.5 jam sebesar 77.5 mm menyebabkan tidak mencukupinya kapasitas drainase jalan sehingga terjadi pelimpasan ke jalan raya.
0102030405060708090
PUSAIR BMKG-Cemara BMKG LEMBANG
12
Dokumentasi Banjir Di Pasteur dan Pagarsih November 2016
13
BANJIR DI MELONG-MARGAASIH NOVEMBER 2016
Banjir Melong terjadi akibat : 1. Penyempitan Alur Sungai 2. Banyak dimensi gorong-gorong yang
tidak sesuai dengan kapasitas 3. Banyak gorong-gorong yang melintang
jalan tol di tutup oleh BPJT, karena menyebabkan banjir di Kab. Bandung
4. Banyak utilitas di jembatan yang mengganggu aliran sungai
14
TINGKAT EROSI DAN SEDIMENTASI SUNGAI CITARUM
Potongan melintang sungai Citarum di Sapan
Potongan melintang sungai Citarum di Dayeuhkolot
Tahun 2013
Tahun 2015
- 0.4 m
- 2.7 m
- 0.75 m
- 0.2 m
- 1.8 m
- 0.5 m
- 0.2 m
- 0.8 m - 0.75 m
- 0.2 m
- 0.6 m
- 2.2 m
- 1.8 m - 1.65 m
-Cimahi
-S. Citarum
Kopo
Dayeuh Kolot
Sapan
Majalaya
Penyebab Land Subsidence : • Settlement akibat pembebanan • Pengambilan Air Tanah berlebih • Ketidakstabilan Geologi • Natural konsolidasi
Peta Land Subsidence (1999 – 2010)
16