Post on 20-May-2018
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2. MANAJEMEN RELIABILITAS (RELIABILITY MANAGEMENT)
Memahami Fungsi Mamajemen Reliabilitas dengan membuat Penekanan pada
cost effectiveness, Ukuran dan kompleksitas sistem, Syarat-syarat reliabilitas
yang ketat pada spesifikasi disain. Kompetisi dan deadline yang ketat
berhubungan dengan penyelesaian suatu proyek.
MAINTENANCE AND REPAIR
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
BAB 2
MANAJEMEN RELIABILITAS (RELIABILITY MANAGEMENT)
2.1. FAKTOR-FAKTOR DALAM PROGRAM MANAJEMEN RELIABILITAS YANG EFEKTIF
Tujuan :
Penekanan pada cost effectiveness.
Ukuran dan kompleksitas sistem.
Syarat-syarat reliabilitas yang ketat pada spesifikasi disain.
Kompetisi dan deadline yang ketat berhubungan dengan penyelesaian
suatu proyek.
2.1.1. PROSEDUR UNTUK ASURANSI RELIABILITAS (RELIABILTY ASSURANCE)
A. DISAIN UNTUK RELIABILITAS
Disain reliabilitas agar lebih jelas urutannya dapat
digambarkan dengan diagram blok seperti gambar 2.1.
MAINTENANCE AND REPAIR8
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Gambar 2.1. Diagram blok disain reliabilitas.Contoh beban (Stress) :
Shock
Vibrasi
Temperatur
Uap Lembab (Moisture)
Kelembaban (Humidity)
Perkiraan awal failure rate dilakukan dengan salah satu dari
teknik-teknik berikut :
Teknik Test Eksperimental : Testing protipe alat tersebut.
Keuntungan : Menjamin perkiraan reliabilitas yang baik untuk
failure rate.
Kekurangan : Mahal dan butuh waktu banyak
Teknik Random-Failure : Berdasarkan fakta bahwa failure rate
merupakan jumlah konstanta konstanta.
Harus dilakukan perkiraan failure rate
elemen-elemen pembentuknya.
Teknik Stress-Strength : Memperkirakan fungsi probability
density yang menghubungkan stress dan
strength (beban dan kekuatan)
Identifikasi mode-mode failure dan efek-efeknya.
Teknik yang digunakan dikenal dengan nama “Failure Modes and
Effects Analysis (FMEA)” (Analisa mode kerusakan dan efeknya)
Konsep-konsep yang berguna untuk memperbaiki reliabilitas alat
selama fase disain :
MAINTENANCE AND REPAIR9
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
METODE-METODE YANG DIGUNAKAN UNTUK MEMPERBAIKI
FAIL SAFE
Pendisainan suatu peralatan sehingga kegagalan (failure)
suatu elemen tidak menyebabkan kegagalan alat tersebut.
REDUNDANCY
Lebih dari suatu item digunakan pada disain alat untuk
melakukan fungsi yang sama.
Konfigurasi yang umum : paralel dan standby
SAFETY MARGIN
Ms = Margin of safety
Sm = Minimum Strength (Kekuatan Minimum)
Ssm = Maximum Stress (Beban Maksimum)
SAFE LIFE
Penggunaan komponen yang waktu hidup tanpa rusak
(Failure free life)-nya lebih lama dari alat induknya.
DURABILITY
Pemilihan material sedemikian rupa sehingga tahan terhadap
degradasi karena faktor-faktor seperti erosi, penggunaan dan
korosi.
SIMPLICITY
Penyederhanaan perakitan
MAINTENANCE AND REPAIR10
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
DERATING
Kondisi operasi maksimum seperti temperatur dan daya
diturunkan (derated) di bawah nilai spesifiknya.
MENSPESIFIKASI ELEMEN-ELEMEN STANDARD
Menggunakan elemen-elemen standard.
LIMITED LIFE COMPONENTS
Komponen-komponen yang umurnya terbatas diganti secara
periodik.
2.1.2. PETUNJUK-PETUNJUK UNTUK DISAINER DAN MANAJEMEN
1. Kompleksitas sistem menurunkan reliabilitasnya.
2. Data sistem dari lapangan harus dianalisa dengan hati-hati.
3. Sejumlah kompnen sederhana lebih baik dari sejumlah kecil
komponen kompleks.
4. Tentukan faktor yang mempengaruhi reliabilitas pada tahap-tahap
awal disain.
5. Tentukan dan perbaiki titik-titik lemah.
6. Memperbaiki reliabilitas sampai 99% lebih mahal, makan waktu
dan sulit dibandingkan dengan 90% atau 95%.
7. Buatlah sistem yang fleksibel.
8. Pasang display atau indikator untuk memberitahu adanya
kerusakan.
2.2. JARINGAN PARALEL (PARALLEL NETWORK)Jaringan paralel yang umumnya digunakan untuk memperbaiki
reliabilitas, sistem akan gagal jika kedua sistem tersebut gagal. Dan diagram
blok jaringan paralel dapat dilihat pada gambar 2.2.
MAINTENANCE AND REPAIR11
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Gambar 2.2. Jaringan paralel dengan 2 unit yang terhubung
Gambar 2.2 menunjukkan jaringan paralel, yang terdiri atas 2 unit
sistem yang independen yang terhubung secara paralel. Ini memiliki arti
bahwa jika salah satu komponen tidak dapat bekerja/gagal maka jaringan
tetap dapat bekerja dengan baik. Dengan kata lain paling tidak terdapat satu
unit yang baik, maka sistem secara keseluruhan dapat bekerja dengan baik
pula.
Gambar 2.3. Jaringan paralel dengan Critical Element C yang teridentifikasi
Pada gambar 2.3. dipilih unit 1 sebagai Critical Element C. Ketika
Critical Element C memiliki reliabilitas sebesar 100%, maka gambar 2.3
akan berubah menjadi gambar 2.4. dengan asumsi bahwa jaringan paralel
tidak pernah mengalami kegagalan.
MAINTENANCE AND REPAIR12
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Gambar 2.4. Jaringan paralel dengan Critical Element C dengan reliabilitas 100%
Reliabilitas sistem, Rsg, dengan nilai reliabilitas Critical Element C
sebesar 100% diberikan sebagai berikut :
Rsg = 1 – (1 – R2) (1 – R1) = 1 – (1 – R2) (1 – 1)
Rsg = 1 – (1 – R2) ( 0 )
Rsg = 1 ………… (1)
Ketika Critical Element C memiliki reliabilitas sebesar 0%, maka
gambar 2.4 akan berubah menjadi gambar 2.5.
Gambar 2.5. Jaringan paralel dengan Critical Element C dengan reliabilitas 0%
Reliabilitas sistem, Rsgb, dengan nilai reliabilitas Critical Element C
sebesar 0% diberikan sebagai berikut
Rsgb = 1 – (1 – R2) (1 – R1) = 1 – (1 – R2) (1 – 0)
Rsgb = 1 – (1 – R2) ( 1 )
Rsgb = R2 ………… (2)
Dengan mensubstitusi persamaan (1) dan persamaan (2) ke
persamaan :
Rp = RcRsg + (1 – Rc) Rsgb
Didapat :
Rp = Rc 1 + (1 – Rc) R2 …………. (3)
dengan :
MAINTENANCE AND REPAIR13
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Rp adalah reliabilitas jaringan paralel.
Ketika Rc = R1 maka persamaan (3) menjadi :
Rp = Rc 1 + (1 – Rc) R2 …………. (3)
Rp = R1 1 + (1 – R1) R2
Rp = R1 + R2 – R1 R2 …………… (4)
Atau sama dengan persamaan :
Rp = 1 – 1 + R1 + R2 – R1 R2
= 1 – (1 – R1) (1 – R2) …………… (5)
Sehingga untuk m unit yang independent dan tidak identik, maka
persamaan (6) dapat diturunkan menjadi :
Rp = 1 – (1 – R1) (1 – R2) … (1 – Rm) ………… (6)
Untuk m unit yang identik, persamaan tersebut menjadi :
Rp = 1 – (1 – R)m ………………… (7)
2.3. JARINGAN KOMPLEKS (COMPLEX NETWORK)
Pada jaringan kompleks, unit-unit independen dihubungkan secara
seri dan paralel. Contoh dari jaringan kompleks yang seri paralel
ditunjukkan pada gambar 2.6.
MAINTENANCE AND REPAIR14
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Gambar 2.6. Jaringan kompleks2.4. BENGKEL PUSAT
2.4.1. TUJUAN BENGKEL
DEFINSI :
Bengkel : Suatu tempat dimana mesin-mesin dan peralatan
diperbaiki.
Bengkel Pusat : Bengkel yang merupakan pusat dari fungsi
perekayasaan dan merupakan bagian yang. terpadu
(integral) dan vital dari bagian pemeliharaan.
TUJUAN UTAMA BENGKEL
Menyediakan pelayanan yang efisien di dalam fungsi
pemeliharaan, melalui suatu sistem formal pengendalian produksi.
FUNGSI DARI BENGKEL PUSAT
1. Permesinan (machining) atau Pembuatan (fabrication) bagian-
bagian mesin untuk pemeliharaan darurat yang tidak tersedia
dalam sediaan gudang. Hal ini biasanya merupakan peran utama
dari bengkel pusat, tujuannya untuk mengurangi waktu nganggur
selama perbaikan darurat.
MAINTENANCE AND REPAIR15
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2. Permesinan atau pembuatan bagian-bagian mesin untuk
pemeliharaan korektif terencana. Permintaan ini sering timbul
karena seringnya pembongkaran mesin, tampak adanya keausan
dan kebutuhan untuk mengganti atau mereparasi komponen, atau
reparasi untuk benda-benda yang penyimpanannya di gudang
sebagai suku cadang tidak dilakukan karena alasan ekonomis.
3. Reparasi sub-rakitan, unit cadangan, termasuk suku cadang untuk
sediaan gudang.
4. Modifikasi kilang, mesin, dan pekerjaan-pekerjaan yang
diperlukan untuk penyusunan tata letak pabrik, lini produksi dan
sebagainya.
5. Pekerjaan konstruksi barang modal yang mungkin meliputi juga
pembuatan mesin produksi khusus atau kilang yang. dirancang
oleh perusahaan. Pekerjaan ini tidak dikontrakkan keluar karena
pertimbangan rahasia perusahaan.
6. Bermacam-macam pekerjaan non-pemeliharaan dan non-kapital.
Misalnya pembangunan kantor akomodasi sementara, pembuatan
kios-kios untuk pameran perdagangan dan pekerjaan lain yang
mirip.
Bila suatu perusahaan telah terhitung besar dan memerlukan bengkel
yang lebih besar dan terpisah, maka hendaknya berdasarkan pertimbangan
berikut :
1. Jaraknya dari unit produksi
2. Ruang lingkup reparasi yang. perlu dikerjakan oleh bengkel. Hal ini
sangat tergantung pada besarnya industri, ringan, menengah atau berat.
3. Tingkat pemakaian mesin dalam bengkel kecil
4. Tingkat penyeliaan bengkel.
MAINTENANCE AND REPAIR16
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2.4.3. STRUKTUR ORGANISASI
Contoh umum struktur organisasi bengkel pusat pada sebuah
perusahaan yang beroperasi berdasar prinsip sentralisasi (diterapkan
pada perusahaan menengah dan besar) :
MANAJER PEREKAYASAAN BENGKEL
Membawahi :
1. Kepala Bagian Sipil
Seksi Sipil dan Bangunan
2. Insinyur Bengkel Mesin
Bengkel Fabrikasi dan Rakitan
Bengkel Mesin
3. Insinyur Listrik
Seksi Listrik
Seksi Instrumentasi dan Elektronika
4. Insinyur Perencanaan
Pengendalian Produksi
5. Insinyur Angkutan
Pengangkutan dan Pengangkatan
6. Administrasi
Personalia, Pembiayaan dan perhitungan biaya bengkel, Juru
Tik, Bagian gambar dan perpustakaan teknik.
7. Insinyur Proyek
MAINTENANCE AND REPAIR17
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Pemasangan baru, penyusunan ulang pabrik, rencana
panduan, bagan perintis.
8. Insinyur Pelatihan
Pusat pelatihan magang.
Sentralisasi pada bengkel pusat : Mengatur para Staf dari
bengkel pusat untuk beroperasi di bengkel pusat bila jasa
mereka tidak dibutuhkan di lapangan.
2.4.4. PENGENDALIAN PRODUKSI
Reputasi bengkel ditentukan pada kemampuannya membuat
barang tepat pada waktunya atau sebelumnya, dengan standar kualitas
yang. bisa diterima oleh pelanggannya. Terkadang pertimbangan
biaya menjadi kurang penting dibanding dengan elemen ‘tepat waktu.
Bertambahnya aliran pekerjaan untuk menyelesaikan tugas
tepat waktu memerlukan penggunaan suatu sistem formal
pengendalian produksi, dengan tujuan utama untuk menjamin agar
pekerjaan yang. diterima oleh bengkel dapat diselesaikan pada waktu
dan hari yang. telah ditentukan.
Pengendalian produksi harus dipandang sebagai pusat syaraf
fungsi bengkel. Dia menerima informasi mengenai apa yang harus
diperbaiki atau yang dibuat, kapan harus dikerjakan. Kemudian dia
mengolah informasi ini, mengeluarkan instruksi dan saran, menjamin
umpan balik ke pelanggan mengenai instruksi ini serta mengambil
tindakan yang. perlu.
FUNGSI UTAMA DARI PENGENDALIAN PRODUKSI
1. Penggunaan maksimum fasilitas bengkel, termasuk orang dan
mesin.
MAINTENANCE AND REPAIR18
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2. Memperkirakan kebutuhan tenaga kerja dan mesin dimasa yang.
akan datang, termasuk penerimaan pekerjaan dari luar ketika (1)
rendah.
3. Pengadaan bahan dan jasa khusus dari luar, jika diperlukan.
4. Menunjukkan kemampuan potensial ke masa depan untuk barang,
modal dan pekerjaan proyek, memajukan hal yang sama dalam
pertimbangan utama terhadap beban pekerjaan pemeliharaan.
5. Menyerahkan tanggal penyelesaian pekerjaan yang realistik.
6. Memperkirakan biaya sebagaimana diminta.
Contoh dari departemen pengendalian produksi yang ada di
industri seperti pada gambar 2.7.
Gambar 2.7. Contoh Departemen Pengendalian Produksi
2.4.5. PERENCANAAN DAN KEMAJUAN
Tanggung jawab pengendalian produksi dibagi lagi menjadi
seksi-seksi yang. terpadu secara keseluruhan. Harus ada Seorang
Insinyur Perencanaan yang bertanggungjawab terhadap seksi
perencanaan dan kemajuan.
FUNGSI INSINYUR PERENCANAAN ADALAH :
MAINTENANCE AND REPAIR19
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
1. Menerima atau menolak pekerjaan barang modal atau proyek untuk
menjaga kontinuitas produksi oleh seluruh sumber sementara
memberikan penyerahan barang sesuai prioritas.
2. Memberikan informasi mengenai prioritas ke manajemen bengkel
sehubungan dengan barang modal, proyek dan pekerjaan
pemeliharaan.
3. Berhubungan dengan insinyur pemeliharaan dan proyek untuk
alokasi jangka panjang kapasitas-kapasitas yang diperlukan untuk
pemberhentian besar-besaran dan konstruksi atau proyek
penyusunan ulang.
4. Memelihara catatan-catatan yang menunjukkan pencapaian
bengkel dalam bentuk efisiensi dan perkiraan beban yang. akan
datang.
5. Memberikan pandangan mengenai keperluan kerja lembur jika
terjadi beban berlebih.
6. Mengontrakkan sebagian pekerjaan jika kebutuhan bengkel
bertambah.
2.5. PERENCANAAN RELIABILITAS SISTEM
DEFINISI SISTEM ELEKTRONIKA
"suatu peralatan yang dibentuk oleh bagian komponen yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya secara lengkap dan teratur,”
Setiap instrumen elektronik atau suatu peralatan elektronik dapat
dipandang sebagai suatu sistem. Sebagai contoh, diagram blok audio
frequency (AF) Signal Generator ditunjukkan dalam Gambar 2.8.
Sistem generator tersebut secara keseluruhan terdiri dari blok
rangkaian sub sistem yang berbeda-beda yaitu, oscillator, amplifier,
MAINTENANCE AND REPAIR20
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
squarer, attenuator dan power supply. Agar sistem secara keseluruhan
dapat bekerja dengan baik maka masing-masing subsistem harus bekerja
dengan benar.
Penggambaran sistem dengan diagram blok lengkap merupakan
bantuan yang diperlukan dalam mengatasi gangguan. Suatu sistem dapat
mencakup instrumen-instrumen itu sendiri atau bagian-bagian yang
terpisah dari suatu peralatan, maupun beberapa instrumen yang saling
berhubungan dan secara keseluruhan menampilkan fungsi tertentu.
Gambar 2.8. Diagram Blok AF Generator
TUJUAN PEMELIHARAAN
“Untuk mencapai tingkat memuaskan dari availability sistem dengan
biaya yang pantas dan efifiensi maksimum”
dengan:`
MTBF = waktu rata-rata diantara kerusakan
MTTR = waktu rata-rata perbaikan
MAINTENANCE AND REPAIR21
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Untuk mencapai nilai availability yang tinggi yaiu mendekati satu,
MTTR harus rendah, yang berarti bahwa sistem tersebut dapat dipelihara
dengan mudah.
MAINTAINABILITY (KEMAMPUAN PEMELIHARAAN)
“Kemungkinan suatu sistem yang rusak dikembalikan pada kondisi
kerja penuh dalam suatu perioda waktu yang telah diberikan”
UKURAN MAINTAINABILITY ()
Waktu rata-rata untuk memperbaiki maintainabtlity dan kecepatan
perbaikan.
MAINTAINABILITY:
t = waktu yang diizinkan untuk pemeliharaan
Contoh:
Suatu sistem memiliki waktu rata-rata untuk perbaikan setiap
kerusakan adalah 2 jam. Hitung Maintainability bila waktu yang diizinkan 4
jam!
Penyelesaian :
Kemungkinan Maintainability dari sistem kembali kepada keadaan
kerja dalam waktu 4 jam adalah 0,865 (86,5%). Dengan cara yang sama
nilai reliabilitas sistem dapat dihitung untuk waktu kerja yang diberikan,
dan nilai-nilai Maintainability juga dapat diperkirakan.
MAINTENANCE AND REPAIR22
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Kedua hal di atas merupakan kemungkinan keberhasilan yang
dihitung untuk waktu yang diberikan. Waktu t untuk reliability adalah
perioda kerja sistem, dan waktu t untuk maintainability adalah waktu
pemeliharaan yang diizinkan. Perkiraan maintainability menyangkut
mengenai penentuan nilai MTTR sistem.
MTTR (Mean Time to Repair) adalah waktu rata-rata yang dipakai
untuk memperbaiki setiap kerusakan dalam sistem dan untuk menentukan
hal-hal yang sulit dipahami. Pendekatan yang menguntungkan bagi seorang
perancang untuk menuju nilai MTTR yang tepat adalah memperhatikan
dengan teliti setiap komponen, membuat panel-panel display kesalahan dan
memperlengkapi dengan fasilitas tes internal.
2.5.1. PRINSIP-PRINSIP PEMELIHARAAN
Kebijaksanan pemeliharaan yang sesuai untuk suatu sistem
tertentu, bergantung pada beberapa faktor seperti tipe sistem, tempat
dan kerjanya sistem, kondisi lingkungan, serta tingkat reliability dan
availability sistem yang diinginkan . Ini semuanya berkaitan erat
dengan keahlian dari staf pemeiiharaan dan perlengkapan komponen.
Kebijaksanaan pemeliharaan tipe tertentu suatu sistem dapat
mencakup program detail tentang kalibrasi ulang dan langkah-
langkah pencegahan.
Kalibrasi ulang untuk instrumen-instrumen ukur seperti
oscilloscope ataupun DVM sering dilakukan dalam interval waktu 90
hari, dan merupakan tipe pemeliharaan untuk pencegahan
kerusakan, karena pengerjaan kalibrasi merupakan pemerikasaan
yang pertama adanya drift untuk beberapa parameter atau
karakteristik dari spesifikasi pabrik, sehingga menyebabkan
penampilan instrumen ukur menyimpang dari batas toleransinya.
MAINTENANCE AND REPAIR23
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Dalam prakteknya untuk kalibrasi ulang tidak ada komponen yang
diganti.
2.6. SPESIFIKASI
TUJUAN :
Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami arti dan fungsi
spesifikasi suatu device dan sistem elektronika
Sebelum dapat dinyatakan bahwa sebuah instrumen cocok untuk
digunakan beberapa pengukuran atau komponen dapat dipakai untuk
pekerjaan sendiri, karakteristik yang penting secara detail dari instrumen
atau komponen sudah diketahui.
DEFINISI SPESIFIKASI:
"Deskripsi terperinci yang diinginkan dari karakteristik sebuah
device, peralatan, sistem, produk atau proses”
Contoh :
Sebuah generator signal ingin digunakan untuk laboratorium umum.
Karakteristik yang diinginkan adalah:
Tabel 2.1. Spesifikasi Generator Signal
MAINTENANCE AND REPAIR24
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2.6.1. BATAS-BATAS
BATAS-BATAS DAPAT DITULIS
Jika Toleransi + dan - sama
a. 400Hz 10%
b. 400Hz 40 Hz
c. Minimum 360 Hz, tipikal 400 Hz, maksimum 440 Hz.
d. Tidak lebih kecil 360 Hz dan tidak lebih lebar 440 Hz
e. Diantara 360 Hz dan 440 Hz.
f. Lebih kecil dari 440 Hz dan tebih besar dari 360 Hz.
Jika Toleransi + dan - tidak sama
a. 400 Hz +12% -2,5%
b. 400 Hz +458Hz -10Hz
c. Tidak lebih kecil 390 Hz dan tidak lebih besar 448 Hz.
d. Tidak boleh dengan simbol >.
Secara praktis engineering sebagai perancang menggunakan
komponen lebih efektif dan biaya rendah untuk aplikasinya.
Umumnya komponen yang digunakan industri elektronik dibagi
tiga group :
Bagian Mekanik : Metal Chasis, Kawat, PCB, Konektor, Plug dan
Soket
Komponen Pasif : Resistor, Kapasitor, Induktor
Komponen Aktif : Dioda, Transistor, Tyristor, FET, IC, dan Tabung.
MAINTENANCE AND REPAIR25
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
TIPIKAL FORMAT SPESIFIKASI KOMPONEN DAPAT DIBAGI DALAM SEKSI-SEKSI :
a. Device, type dan family
b. Diskripsi device dan pemilihan aplikasi
c. Gambar outline yang menunjukkan dimensi mekanik dan
hubungannya.
d. Karakteristik kelistrikan dan nilai batas maksimum absolut dari
tegangan, arus dan daya.
e. Data elektrikal lengkap termasuk gambar-gambar grafik dan
kurva karakteristik.
f. Metoda pabrikasi yang detail
g. Gambar dari reliabilitas atau FR
ASPEK YANG PENTING SELAIN HARGA
a. Dimensi pisik, panjang, diameter, ukuran.
b. Range Resistasi, minimum dan maksimum.
c. Seleksi toleransi, maksimum dan minimum.
d. Power Rating, maksimum power (Watt) -> Temperatur 70C.
e. Temperature Coefficient.
f. Voltage Coeficient.
g. Maximum Working Voltage
h. Voltage proff, tegangan maximum antara Resistor body dan
extemal conductor.
i. insulation Resistor.
j. Soldering effect.
MAINTENANCE AND REPAIR26
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
k. Loaof Life stability, perubahan resistansi setelah waktu operasi
pada beban penuh dan 70C waktu operasi biasanya 1000 jam.
l. Shelf stabifity, perubahan resistansi selama penyimpangan.
m. Noise, noise kelistrikan disebabkan oleh pemakaian tegangan
yang dikenakan pada resistor [V/V].
n. Hot Spot Temperatur
CONTOH DATA YANG UMUM UNTUK TRANSISTOR
Karakteristik umum dari sebuah transistor yang data teknisnya
sebagai spesifikasi dapat dilihat pada tabel 2.2. Perhatikan Parameter
beserta kondisi-kondisi yang sangat berpengaruh terhadap nilai dari
parameter yang ditampilkan.
Tabel 2.2. Parameter Transistor
2.6.2. SPESIFIKASI PENAMPILAN(PERFORMANCE SPESIFICATSONS)
Spesifikasi penampilan umumnya mempunyai format standar
a. Diskripsi dan nomor tipe
MAINTENANCE AND REPAIR27
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
b. Electrical data (data kelistrikan)
1. Main Characteristics
Misal : Output, level tegangan, frekuensi, impedansi, range
akurasi, distorsi, temperatur.
2. Power
a. Main voltage : 110 V, or 220 V, single phase
b. Frekuensi : 40 Hz - 60 Hz
c. Power : 200 VA.
3. Data Keperluan Khusus
a. Range temperature kerja
b. Klasifikasi kelembaban
c. Test Vibrasi
d. Gambar untuk MTBF
4. Data Mekanik
Dimensi dan berat.
2.6.3. SPESIFIKASI TEST
DEFINISI : Informasi yang diperlukan untuk test, service, instalasi
BENTUK URUTAN DARI SPESIFIKASI TEST
a. Titel, Nomor tipe instrument, nomor seri, tanggal dan keterangan
b. Daftar peralatan test
c. Kontinuitas insulasi dan cek resistansi (power off).
d. Tegangan dan pengaturan level signal, pengukuran dan recording
pada sub-rakitan individu (sebelum test akhir dengan power on)
e. Sistem atau test penampilan instrumen.
f. Soak test, kadang-kadang disebut BURN-IN TEST
MAINTENANCE AND REPAIR28
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2.6.4. TUGAS LATIHAN
Buat daftar spesifikasi penampilan dan spesifikasi test untuk
instrumen ukur berikut minimal 10 aspek :
1. Oscilloscope dual beam
2. Power Supply
3. Amplifier
4. Multimeter Analog dan Digital
5. Generator fungsi
6. Generator Pulsa
7. Logic Analyser
8. Frequency Counter
9. XY Recorder
10. RLC Bridge
2.7. RELIABILITAS
TUJUAN : Mengetahui dan memahami fungsi reliabilitas, menentukan
reliabilitas sistem elektronika yang berdasarkan kegagalan spesifikasi komponen
Untuk meningkatkan kemampuan pemeliharan Dan reliabilitas sistem
2.7.1. KONSEP DASAR PENENTUAN RELIABILITAS SISTEM
DEFINISI RELIABILITAS :
Kemampuan sebuah item untuk melaksanakan fungsi yang
dipersyaratkan (tanpa kegagalan) di bawah suatu kondisi
yang ditentukan dalam periode waktu tertentu
MAINTENANCE AND REPAIR29
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Misalkan : Reliabilitas sebuah mesin, dikatakan "reliable" atau
"dapat dipercaya", apa sebenarnya yang
dimaksudkan? sampai dimana tingkat kepercayaan
yang sebenarnya?
Jawabnya : cukup, baik atau istimewa.
Kata reliabilitas digunakan dalam arti keteknikan, harus
mempunyai arti yang jelas dan harus dapat menyatakan suatu
angka atau persentase.
Reliabilitas sebuah mesin mungkin dapat dinyatakan 0,99
selama operasi 1000 jam di bawah suatu kondisi operasi yang
dinyatakan dengan jelas (misal temperatur, kelembaban, dan
seterusnya)
Reliabilitas selalu bersangkutan dengan "Kegagalan", maka
untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang reliabilitas
harus mempelajari tentang kegagalan baik kegagalan komponen
maupun kegagalan sistem.
DEFINISI KEGAGALAN :
Akhir kemampuan sebuah item untuk melaksanakan fungsi
yang dipersyaratkan
KEGAGALAN DAPAT DIDEFINISIKAN LEBIH LANJUT BERGANTUNG PADA
1. TINGKATKEGAGALAN
Apakah item itu hanya menyimpang dari spesifikasi atau item itu
sama sekali rusak
MAINTENANCE AND REPAIR30
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2. PENYEBAB KEGAGALAN
Salah pemakaian ataukah ada kelemahan-kelemahan yang
melekat pada item itu ?
3. RATING atau WAKTU KEGAGALAN
Akhir kemampuan sebuah item untuk melaksanakan fungsi
yang dipersyaratkan
Tiba-tiba ataukah berangsur-angsur?
KEGAGALAN DAPAT DIURAIKAN LAGI MENJADI :
1. TINGKAT KEGAGALAN
a. Kegagalan sebagian
Kegagalan yang diakibatkan oleh deviasi karakteristik
atau beberapa karakteristik atau parameter-parameter diluar
batas yang dispesifikasikan, tetapi tidak menyebabkan sama
sekali kekurangan spesifikasi yang dipersyaratkan.
b. Kegagalan total
Kegagalan-kegagalan yang disebabkan oleh deviasi
karakterisik diluar batas-batas spesifikasi, menyebabkan
kekurangan pada fungsi yang dipersyaratkan.
2. SEBAB-SEBAB KEGAGALAN
a. Kegagalan salah pakai
Kegagalan yang mempunyai ciri-ciri adanya tekanan-
tekanan diluar kemampuan yang dispesifikasikan bagi item
tersebut
b. Kegagalan kelembaban yang melekat
MAINTENANCE AND REPAIR31
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Kegagalan yang mempunyai ciri-dri adanya kelemahan
yang melekat pada item itu sendiri, bila mengalami tekanan
resistansi masih dalam batas kemampuan yang dinyatakan bagi
item itu.
3. WAKTU DARI KEGAGALAN
a. Kegagalan tiba-tiba
Kegagalan yang tidak dapat diduga sebetumnya sebelum
diuji.
b. Kegagalan berangsur-angsur
Kegagalan yang dapat diharapkan sebelumnya dengan
terlebih dahulu mengujinya.
4. KOMBINASI DARI KEGAGALAN
a. Kegagalan Catastropic
Kegagalan yang baik mendadak maupun sepenuhnya
kedua-duanya sekaligus.
b. Kegagalan Degradasi
Kegagalan berangsur-angsur dan sebagian kedua-duanya
sekaligus.
Reliabilitas dapat diperbaiki dengan menggunakan
Rangkaian Terintegrasi (IC : Integrated Circuit).
KEUNTUNGAN MENNGUNAKAN IC DALAM SISTEM ELEKTRONIKA TERHADAP RELIABILITAS :
Memungkinkan sirkit seiengkapnya terisolasi dari tekanan luar,
seperti kelembaban, kejutan dan temperatur.
MAINTENANCE AND REPAIR32
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Sambungan dengan solderan, plug dan socket digantikan oleh
sambungan di dalam kapsul pembungkusnya.
2.7.2.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELIABILITAS PERLENGKAPAN.
Berbagai tingkatan dalam siklus kehidupan insfrumen
elektronik dibagi atas empat bagian:
a. Rancangan dan Pengembangan.
b. Produksi.
c. Penyimpanan dan transportasi.
d. Operasi.
Pada tingkat merancang, suatu spesifikasi reliabilitas harus
dipersiapkan sehingga membentuk angka-angka reliabilitas yang
ditargetkan. Setiap langkah, para ahli rancang akan digiring ke arah
angka target ini.
Langkah-langkahnya :
Memilih komponen yang tepat,
Merancang sirkit-sirkit sehingga tidak dari tekanan yang tidak
seharusnya (tidak pada tempatnya) bekerja pada komponen.
Ini dimaksudkan analisis tekanan dan kegagalan terdiri atas
penelitian kemungkinan kegagalan komponen dalam sirkit yang
dianjurkan. Komponen-komponen tentu saja akan ditinjau kembali
ratingnya agar didapatkan reliabilitas yang baik.
Biaya reliabilitas yang sesungguhnya dalam memilih suatu
produk terdiri atas biaya modal (nilai pembelian) dan biaya operasi
MAINTENANCE AND REPAIR33
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
serta pemeliharaan. Hal yang terakhir tersebut itu setelah beberapa
tahun sering kali melampaui modal dan bergantung sekali pada
reliabilitas.
2.8. FAILURE RATE (FR, KECEPATAN KEGAGALAN)
Studi tentang reliabilitas pada hakekatnya adalah studi tentang
kegagalan komponen-komponen dan sistem. Uji coba perlengkapan
dilapangan dapat digunakan untuk mendapatkan data pada kecepatan
kegagalan (FR), tetapi untuk ramalan reliabilitas, seorang perancang perlu
mengetahui dengan keyakinan tentang kecepatan kegagalan dari tiap-tiap
tipe komponen yang membentuk sistem.
MENGAPA KOMPONEN-KOMPONEN HARUS GAGAL ?
Bahwa semua barang buatan manusia mempunyai batas umur.
Apapun barang itu, keausan dan tekanan yang bekerja padanya, pada suatu
waktu akan menyebabkan barang-barang itu rusak atau gagal.
UNTUK KOMPONEN ELEKTRONIK, TEKANAN-TEKANAN ITU DISEBABKAN :
a. Kondisi Operasi Rancangan.
Tegangan, arus yang terpasang padanya, daya yang disipasikan
dan tekanan- tekanan mekanis yang disebabkan oleh metoda montase.
b. Kondisi-kondisi lingkungan.
Temperatur tinggi atau rendah, siklus temperatur kelembaban
yang tinggi. Getaran dan kejutan mekanis, tekanan tinggi atau rendah.
Atmosfir yang menimbulkan perkaratan. Radiasi debu, serangan
serangga atau jamur.
MAINTENANCE AND REPAIR34
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
DERATING
Metoda untuk memperpanjang umur komponen dengan
mengoperasikan jauh di bawah batas-batas nilai arus, tegangan dan
daya (Juga banyak dipergunakan untuk mengurangi kegagalan)
2.8.1. PERIODA KECEPATAN KEGAGALAN
a. BURIN-EARLYFAILURE
Periode awal dari kecepatan kegagalan yang tinggi.
b. RANDOM FAILURE PERIOD USEFUL LIFE(Umur yang berguna)
Periode kecepatan taraf kegagalan berakhir dan mencapai nilai
yang konstan. Merupakan perioda yang paling menarik perhatian
karena diwaktu itu kegagalan (kerusakan) sama sekali random, yaitu
hanya disebabkan oleh suatu hal yang kebetulan saja.
Kalau test diteruskan di atas periode "Useful L'ife", maka
akan terlihat adanya kenaikan berangsur-angsur dalam kecepatan
kegagalan karena dioda-dioda telah gagal satu persatu karena proses
ketuaan dan ini disebut perioda "Wear Out".
Apabila dioda-dioda dipergunakan dalam suatu pantangan yang
menuntut tingkat reliabilitas yang tinggi efek "Eariy Failure" dan
dapat diemilinasi dengan preaging terhadap semua produksi dalam
suatu kurun waktu pendek (misal 100 jam), kemudian mengunakan
dioda-dioda yang lulus dalam uji coba itu.
Untuk lebih jelasnya tentang perioda kegagalan acak, umur
yang berguna dapat ditunjukkan pada Gambar 2.1 yang menunjukkan
kecepatan keggalan (FR) versus waktu. Disini ada tiga periode yaitu
burn-in, usefull periode dan wear aut periode.
MAINTENANCE AND REPAIR35
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Gambar 2.9. Kecepatan Kegagalan versus waktu
Wear Out dapat diperlambat dengan memperbaiki rancangan,
mengganti bahan-bahan, dan melaksanakan kontro! yang lebih
cermat terhadap produksi, tetapi cara ini mungkin sangat mahal.
Kegagalan random selama pemakaian dapat dikurangi dengan
mengoperasikan dioda-dioda pada daya yang lebih rendah (yaitu
melaksanakan DERATING terhadap dayanya)
2.8.2. KECEPATAN KEGAGALAN (FR: FAILURRATE)MENGHITUNG FR
Misalkan sesudah burn-in, dari 400 buah dioda 5 buah gagal
sesudah 1000 jam, maka kecepatan kegagalan rata-rata adalah:
FR = 125 % per 1000 jam
FR dapat juga dinyatakan dengan kegagalan perjam :
MAINTENANCE AND REPAIR36
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
atau
FR dapat didefinisikan sebagai banyaknya kegagalan per
banyaknya jam komponen.
FR dioda pada contoh di atas adalah 1,25 x 10 -5/jam
(perkiraan terbaik). Sepintas nilai FR itu tampaknya merupakan
rendah dan pada kenyataannya, kalau satu buah dioda
digunakan nilai rata-ratanya (MEAN TIME TO FAIL, MTTF)
adalah :
Jika dari 100 dioda itu digunakan untuk membuat sebuah
decoder dan dalam panel itu sebuah dioda mengalami kegagalan,
yang berarti kegagalan panel itu pula, maka kesempatan kegagalan
panel menjadi 100 kali lebih besar, yaitu 1,25 x 100 x 10-5 dalam
setiap jam karena itu nilai MTBF (MEAN TIME BETWEEN
FAILURE) panel adalah :
Makin banyak suatu sistem menggunakan komponen makin
besar kesempatan untuk gagal. Perhatikan bahwa angka untuk MTBF
adalah nilai rata-rata, dengan kata lain, waktu antara kegagalan akan
dijumpai dalam praktek , 28 hari, 36 hari, 29 hari, 40 hari, 26 hari dan 42
hari dalam kurun waktu 200 hari.
MAINTENANCE AND REPAIR37
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Apa yang diberikan oleh MTBF adalah sebuah ramalan testing waktu
rata-rata sebuah sistem kerja sebelum mengalami kegagalan.
Istilah MTTF secara normal diterapkan pada item-item yang tidak
dapat direparasi, sedangkan, MTBF digunakan pada item itu yang dapat
direparasi
2.8.3. MTBF (MEAN TIME BETWEEN FAILURE) SUATU SISTEM
Misalkan sebuah sirkit yang sederhana menggunakan tiga buah
komponen A,B,C, kecepatan kegagalannya :
FR sistem = FR(A) + FR(B) + FR(C)
Karena itu :
Kecepatan kegagalan sebuah komponen bergantung pada :
Metoda Fabrikasinya
Lingkungan yang digunakan
Contoh menghitung MTBF sistem tertentu, misalkan, sebuah
Function Generator dengan catu daya d.c menggunakan : 30
transistor, 75 metal film resistor, 45 kapasitor, 2 switch (30 kontak), 5
potensiometer, 1 transformator (3 gulungan), 4 penyearah, 20 dioda
sinyal kecil, 2 IC linier, 3 IC digital, dan 750 titik sambung solderan.
Penyelesaian :
Perhitungan kecepatan kegagalan total untuk sistem adalah
sebagai berikut :Tabel 2.3. Perhitungan FR untuk Function Generaator
MAINTENANCE AND REPAIR38
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Jadi :
Analisa semacam ini akan melibatkan berjuta-juta komponen,
biayanya dapat tinggi salah satu alasan mengapa Reliabilitas itu
mahal.
Sebagai dasar untuk menghitung FR dan MTBF suatu sistem
digunakan table kegagalan yang lazim untuk komponen-komponen
umum seperti ditunjukkan pada tabel 2.4.Tabel 2.4. Angka kegagalan yang lazim untuk komponen-komponen
MAINTENANCE AND REPAIR39
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2.9. HUKUM EKSPONENSIAL DARI RELIABILITAS.
Apabila suatu kegagalan terjadi, yaitu kegagatan yang disebabkan
hanya oleh suatu hal yang kebetulan, maka hubungan antara reliabilitas (R)
dan kecepatan kegagalan sistem () dinyatakan dengan rumus:
t : Waktu operasi,
: Kecepatan kegagalan sistem,
e : Bilangan dasar dari natural logarithm,
R : Kemungkinan kegagalan nol dalam waktu t
MAINTENANCE AND REPAIR40
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Yang dimaksud dengan rumus itu adalah bahwa kemungkinan
adanya sistem tanpa kegagalan yang terjadi dalam waktu tertentu, t
merupakan fungsi eksponensial dari waktu itu. Dengan kata lain, makin
lama sistem itu dioperasikan, makin kurang reliabiiitasnya dan
kemungkinan kegagalan naik.
Perhatikan Gambar 2.3 yang merupakan plotting dari reliabilitas vs
waktu operasi.
Gambar 2.10. Plotting dari R = e-t
Grafik tersebut menunjukkan bahwa t = m, yaitu waktu operasinya
sama dengan MTBF, kemungkinan beroperasi dengan baik telah jatuh
sampai kira-kira 0,37 atau 37%.
Reliabilitasnya akan tetap tinggi, hanya kalau waktu operasi relatif pendek dibandingkan dengan MTBFContoh:
Misalkan dalam suatu sistem "NAVAL RADAR" dengan MTBF
yang ditaksir 10.000 jam.
MAINTENANCE AND REPAIR41
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Berapakah kemungkinan (probability)nya bekerja secara baik untuk
waktu 1000 jam, 2000 jam dan 5000 jam.
Penyelesaian :
Gunakan Rumus: R = e–t
Untuk t = 1000 jam, R = e – 1 = 0,90 (90%)
t = 2000 jam, R = e –.2 = 0,819 (81,9%)
t = 5000 jam, R = e –.5 = 0,607 (60,7%)
Reliabilitas untuk 5000 jam tidak akan diperhatikan sudah tidak
mungkin untuk mencapai reliabilitas yang sempurna, walaupun dalam suatu
periode operasi yang sangat pendek sekalipun, karena hal ini berarti bahwa
kesempatan untuk gagal adalah nol.
RELIABILITAS YANG BAIK BERGANTUNG PADA FAKTOR
Pemilihan komponen,
Derating,
Proteksi terhadap tekanan lingkungan,
Dapat tidaknya dioperasikan dan
Dapat tidaknya dlpelihara
2.9.1. TEKNIK PENINGKATAN RELIABILITAS SISTEM
REDUDANCY
Sub unit atau komponen disambungkan secara parallel
(satu on-line dan yang lain standby), sehingga kalau yang satu
gagal yang lain akan mengambil alih fungsinya.
Contoh yang baik adalah penggunaan sumber daya
"STANBY", yaitu sumber daya yang akan mencatu beban
MAINTENANCE AND REPAIR42
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
apabila jala-jala ac padam. Dalam disain redudancy, unit-unit
umumnya tersambung paralel.
Perhatikan suatu hal yang sederhana dari dua buah unit X
dan Y disambung paralel sehingga seluruh sistem tidak akan
gagal sampai kedua unit X dan Y sendiri gagal.
Misalkan masing-masing unit mempunyai reliabilitas
dalam 1000jam.
Rx = 0,85 dan Ry= 0,75.
Ketidak reliabilitasnya, atau kemungkinan kegagalannya
dinyatakan sebagai berikut:
Karena itu :
Qx = 1 – Rx = 1 - 0.85 = 0.15
Qy = 1 – Ry = 1-0,75 = 0,25
Kemungkinan kegagalan unit-unit yang tersambung
paralel adalah hasil kali ketidak reliabilitasnya :
Qxy = Qx . Qy = 0,15 x 0,25 = 0,0375.
Jadi reliabilitas sistemnya dalam 1000 jam:
Rxy =1 – Qxy = 1 – 0,0375 = 0,9625
Redudancy dapat aktif, yaitu bilamana suatu unit standby
dihidupkan mengikuti suatu kegagalan, atau pasif yaitu jika
elemen-elemennya bersekutu membagi beban, tetapi masing-
masing dapat mencatu bebannya atau melaksankan fungsinya
secara terpisah.
Makin banyak unit-unit tersambung paralel, makin
besar reliabilitas keseluruhan sistem, tetapi biayanya sangat
tinggi
MAINTENANCE AND REPAIR43
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Jika unit-unit ditempatkan seri, kegagalan satu unit berarti
kegagalan seluruh unit, maka reliabilitas semakin rendah dari
masing-masing unit itu sendiri.
Reliabilitas sistem bergantung pada hasil kali reliabilitas
masing-masing
RXY = RX . RY
Untuk contoh di atas, maka:
Rxy = 0,85 x 0,75 = 0,6375.
LATIHAN
Sebuah catu daya, osilator dan amplifier semuanya digunakan dalam
sebuah sistem dalam 100 jam perioda operasi, kalau MTBFnya adalah
2000 jam,100.000 jam dan 50.000 jam.
Hitung reliabilitasnya!.
2.10. EFEK LINGKUNGAN TERHADAP RELIABILITAS
Suatu sistem bekerja, kondisi lingkungan mempunyai efek terhadap
reliabilitasnya. Hal ini akan benar sistem itu sedang bekerja (aktif), padam
(statik) atau dalam keadaan tersimpan, perhatikan Gambar 2.10.
MAINTENANCE AND REPAIR44
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Gambar 2.10. Bahaya Lingkungan
2.10.1. TEMPERATUR
RELIABILITAS TERTINGGI
Mengoperasikan sistem elektronik pada temperatur
konstan dan ketinggian medium, misal 20 0C5% pada
temperatur ruang ber-ac.
Padang pasir : –150C sampai + 600C
Daerah fropis : +20C samapi + 450C
Daerah kutub : –400C sampai + 300C
Lautan : –100C sampai + 300C
Umur yang diperkirakan dari kapasitor-kapasitor elektrolit
dengan temperatur ambient :
50C : 40.000 jam
60C : 23.000 jam
70C : 14.000 jam
90C : 5.000 jam
Efek lingkungan yang menimbulkan kerusakan tersebut pada
kapasitor dapat dilihat pada tabel 2.3 serta bagaimana cara
penanganannya.
MAINTENANCE AND REPAIR45
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Tabel 2.3. Efek Lingkungan
2.10.2. EFEK UTAMA DARI KELEMBABAN
1. Mengurangi (mereduksi) nilai-nilai resistansi isolasi yang yang
mungkin menyebabkan breakdown kelistrikan,
2. Perkaratan yang disebabkan oleh uap air membentuk suatu
elektrolit antara dua laogam yang berbeda,
3. Bertambah cepatnya pertumbuhan jamur yang mereduksi isolasi.
"Jenis kondisi yang paling buruk adalah temperatur-temperatur
yang tinggi bersamaan dengan kelembaban yang tinggi yang
umum dijumpai didaerah tropis".
"Bahan yang tidak menyerap uap air adalah silikon dan
polystyrene". Nyatalah, metoda yang paling efektif adalah
menyelubungi secara hermetik (sama sekali tertutup) setiap
komponen yang peka atau dalam beberapa hal seluruh rakitan atau
instrumen.
Silica gel adalah desicator yang umum digunakan atau dapat
juga digunakan sebagai suatu indikator uap air, karena warnanya
berubah menjadi wama pink bila telah menyerap uap air.
MAINTENANCE AND REPAIR46
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
2.10.3. GETARAN MEKANIK DAN KEJUTAN-KEJUTAN
Semua instrumen bila dipindahkan dari bangku kerja satu ke
yang lain akan mengalami kejutan dan getaran mekanik. Getaran
mempunyai frekuensi dari dc (nol) sampai berapa kHz, tergantung
dari pada apakah transformasinya melalui jalan, rel, laut, atau udara
(termasuk kendaraan udara).
Karet silikon sering digunakan untuk membungkus rakitan
untuk memberikan penyerap terhadap energi mekanik yang
disebabkan oleh getaran dan kejutan.
2.10.4. PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM TEKANAN
Perubahan tekanan atmosfir penting, tekanan turun sampai
nilai yang rendah, dan menyebabkan kerembesan pada seal dalam
komponen dan sub-rakitan. Ini dapat terjadi, jika perlengkapan
ditransformasikan melalui udara di daerah tanpa tekanan. Pada
instrumen yang sedang bekerja, tekanan rendah akan menyebabkan
penurunan elektrikal breakdown voltage antara kontak-kontak yang
menggunakan isolasi udara, kerana itu untuk perlengkapan yang
berada di bawah tekanan rendah, jarak-jarak antara konduktor iistrik
harus dinaikkan dan harus dijaga dalam membersihkan debu dan
kotoran.
2.10.5. KOMBINASI-KOMBINASI
Biasanya kondisi-kondisi disekitar sebuah perlengkapan yang
sedang bekerja, merupakan kombinasi dari beberapa faktor
lingkungan dan efek selama disain dan tingkat pengembangan yang
harus dinilai dengan teliti.
MAINTENANCE AND REPAIR47
TEKNIK DAN MANAJEMEN PEMELIHARAAN PERANGKAT ELEKTRONIKA
Akhirnya bahaya lainnya yang dapat terjadi adalah radiasi,
(sinar X, dan sinar Y dan sebagainya), eJemen pengoksidasi yang
terkandung dalam udara sekitarnya, (misalnya garam) dan
kemungkinan masuknya debu atau elemen-elemenya lain yang tidak
diinginkan. Bahkan buat serangga (insek) mungkin perumahan
perlengkapan (equipment + Housing) dapat merupakan ruang yang
baik untuknya.
2.10.6. AVAILABILITY.
Satu hal yang dipersyaratkan oleh kebanyakan langganan dari
setiap perlengkapan atau sistem adalah pemakaian maksimum atau
"makslmum up-time".
Sebuah sistem mungkin mempunyai reliabilitas yang luar
biasa, yaitu mempunyai kesempatan kegagalan seiama beroperasi
yang rendah, tetapi jika dan apabila kegagalan terjadi waktu
reporasinya atau (“down type") harus pendek. Tidak ada seorang
langganan (pembeli) mengharapkan waktu reparasi yang
dilaksanakan berminggu-minggu, dan dalam beberapa hal, bahwa
beberapa jam saja sudah sangat besar biayanya.
MTTR adalah waktu rata-rata yang dipergunakan untuk
reparasi setiap kesalahan dan mencakup waktu untuk diagnosa,
melokasikan dan kemudian mereparasi kerusakannya.
MAINTENANCE AND REPAIR48