Post on 25-Apr-2019
1
PEMBUATAN E-COMMERCE UNTUK
BUTIK TINI KALIMANTAN TIMUR
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh :
Didik Paryanto
07.12.2150
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
2
NASKAH PUBLIKASI
PEMBUATAN E-COMMERCE UNTUK
BUTIK TINI KALIMANTAN TIMUR
disusun oleh
Didik Paryanto
07.12.2150
Dosen Pembimbing,
Armadyah Amborowati, S.Kom., M.Eng.
NIK. 190302063
Tanggal, 10 Mei 2011
Ketua Jurusan
Sistem Informasi
Bambang Sudaryatno, Drs, MM
NIK. 190302029
3
MAKING E-COMMERCE FOR
TINI BOUTIQUE EAST KALIMANTAN
PEMBUATAN E-COMMERCE UNTUK
BUTIK TINI KALIMANTAN TIMUR
Didik Paryanto
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The development of increasingly advanced technology, many companies make
both macro and micro companies use it to attract many customers. Use of the Internet as
a medium for buying and selling online is an alternative that can be taken when it should
reduce the cost of the expenditures and to expand our business. It also could be a
solution to the boutique Tini because the system used currently only covers sales offline
and lack of promotion led to this company a long time to develop. The objective of this
system is to be a way out for boutique Tini to be able to develop the company with funds
that are not too big.
The methodology used to use the method of observation, interview and literature
study, a program that used the time to make this system is OS, Web server and
Dreamweaver. When the program has been completed it will be testing the system and
programs. Conclusions from the making of this website is as a media campaign that can
serve transactions 24 hours a day and an alternative for customers who are outside the
area.
Keywords: E-commerce, Boutique
4
1. PENDAHULUAN
Jual-beli secara online menggunakan internet ini disebut juga dengan e-
commerce, yang sekarang telah disorot banyak orang. Karena cara pemesanan dan
pembayaran serta pengirimannya yang mudah, memudahkan orang dari luar daerah
mampu menemukan barang yang dicarinya. Kemudahan ini membuat para pelaku usaha
membangun toko mereka secara online dengan e-commerce tersebut. Perkembangan ini
turut mengubah pandangan para pengusaha pakaian seperti konveksi, penjahit, butik
dan yang lainnya merubah cara pemasaran.
Tak heran bila telah banyak bermunculan situs-situs yang mengarah ke dunia fasion
style guna mendongkrak kebutuhan masyarakat akan pakaian dan gaya hidup
berpakaian. Butik ”Tini” adalah salah satu usaha yang bergerak di bidang penjualan
pakaian. Beralamat di Jl Pulau semama gang surau albadar Rt4 tanjung redeb berau
kalimantan timur. Butik ”Tini” saat ini sedang dalam keadaan yang berkembang, pemilik
yang sudah berkencimpung di dunia usaha butik ini telah berpengalaman tidak lebih dari
9 tahun namun belum melakukan promosi melalui web. Persaingan yang ketat membuat
butik ini juga harus bisa mengikuti perkembangan jaman. Oleh karena itu perlu dibuat
situs untuk butik “Tini” agar mampu bersaing di dunia maya. Permbuatan situs jual-beli ini
bertujuan guna butik ini bisa semakin berkembang dan dapat melayani pembeli dari luar
daerah.
2. PERANCANGAN DAN ANALISIS
2.1 Analisis Sistem
Untuk mengetahui kelemahan yang terdapat dalam sistem penjualan pada butik
Tini dapat dilakukan dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information,
Economy, Control, Eficiency, dan Services). Analisis kelemahan ini diperlukan untuk
memetakan masalah sistem yang berjalan saat ini
2.1.1 Analisis Kinerja (performance)
Parameter Analisis
Througput Pelayanan pada sistem yang berjalan belum mampu malayani
semua pelanggan sekaligus, pelayanan setiap pelanggan
melakukan 3 kali transaksi dalam 60 menit
Respons time Setiap transaksi membutuhkan waktu sekitar 15 menit
2.1.2 Analisis Informasi (information)
Parameter Hasil analisis
Tepat waktu Penyampaian laporan penjualan barang tidak dapat diketahui saat
dibutuhkan
5
Akurat Rentang dengan kesalahan. Misal kesalahan dalam pencatatan
harga barang, pencatatan penjualan
Relevan Informasi yang ada masih terlalu luas bahkan kurang dan tidak
sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pembeli
2.1.3 Analisis Ekonomi (economy)
Parameter Hasil analisis
Biaya Media promosi yang ada masih minim, kesalahan perhitungan dan
pencatatan transaksi masih sering terjadi sehingga mengeluarkan
banyak biaya untuk pengadaan alat tulis dan kertas.
2.1.4 Analisis Kendali (control)
Parameter Hasil analisis
Backup data Belum ada backup data karena masih menggunakan pencatatan
manual, jika data hilang tidak bisa dicari.
Keamanan data Sistem yang ada tidak menjamin kerahasiaan data sewaktu-waktu
dapat hilang dan dilihat orang
2.1.5 Analisis Efisiensi (efficiency)
2.1.6 Analisis Layanan (service)
Parameter Hasil analisi
Pelayanan Layanan menggunkan telepon tidak mampu memuaskan
pelanggan dan bisa memberikan salah pengertian dan tidak
mampu melayani 24 jam.
Tidak mampu melayani banyak pelanggan secara bersamaan
2.2 Analisis Kebutuhan Sistem
2.2.1 Kebutuhan Fungsional
1. Pendataan barang
2. Pendatan member
3. Transaksi Penjualan
4. Pendataan penjualan
Parameter Hasil analisis
Sumber daya yang
digunakan
Proses pencatatan transaksi dan penghitungan barang terjadi
pemborosan waktu dan peralatan karena membutuhkan waktu dan
biaya yang banyak.
6
2.2.2 Kebutuhan Non Fungsional
a. Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras yang dibutuhkan untuk sistem perpustakaan ini sangat
sederhana sebuah PC, printer dan sebuah barcode reader.
b. Kebutuhan Perangakat Lunak
Perangkat lunak disini adalah program yang digunakan dalam pembuatan
sistem ini dan yang digunakan untuk mengelola sistem. Untuk pembuatan
sistem menggunakan Windows XP sebagai sitem operasi, Macromedia
Dreamweaver sebagai editor script, Xampp sebagai server database, dan
berbagai macam browser untuk pengecekan dan melihat hasil.
2.3 Perancangan Sistem
2.3.1 Perancangan Proses
DFD (Data Flow Diagaram, Context diagram). Diagram Context adalah sebuah
pendekatan terstruktur untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar
yang (disebut juga dengan top level) dan memecahkan-mecahnya menjadi bagian yang
lebih terinci (disebut dengan lower level). Context diagram ini menggambarkan hubungan
input/ output antara sistem dengan kesatuan luarnya, diagram yang disusulkan sebagai
berikut ;
DFD LEVEL 0
DFD LEVEL 1
7
2.3.2 Relasi Antar Tabel
3. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
3.1 Manual program
Manual program dibuat agar pengguna dengan mudah menjalankan aplikasi yang
dirancang. Manual program dibuat secara menyeluruh dari program aplikasi yang
dibuat agar pengguna dapat menggunakan secara maksimal fitur-fitur yang
terdapat didalamnya
3.2 Impelsentasi
1. Register Member
Menu Login
2. Halaman Utama member
8
3. Halaman Account
4. Keranjang member
5. Halaman belaja
6. Login Admin
7. Area Admin
9
8. Halaman Member
9. Tambah Member
10. Halaman barang
11. Input barang
10
12. Pemesanan belanja
13. Pembayaran Lunas
3.3 Instalasi
1. Masuk cpanel
2. Upload file
11
3. Uplaod selesai
4. Bikin database
5. Import database
4. KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
1. Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah tentang bagaimana melakukan
transaksi dengan banyak pelanggan sekaligus, pada sistem lama
membutuhkan waktu yang lama sehingga membuat layanan menjadi minim.
12
2. Pada sistem baru nantinya mampu memjadi sarana promosi yang murah serta
dapat menangani pelayanan dari berbagai daerah, menjadikan pilihan alternatif
yang bisa menarik banyak pelanggan sekaligus. Pelayanan 24jam ini
diharapkan akan bisa menambah transaksi tiap harinya karena waktu yang ada
lebih banyak.
3. Pada perancangan design database memakai 6 tabel yaitu tabel admin,
barang, member, kategori barang, pemesanan dan transaksi. Relasi yang
terbentuk adalah tabel kategori dengan barang karena kategori dapat ditambah
dan dikurangi sesuai keinginan. Tabel pemesanan mengambil data dari tabel
member dan barang, pencatatan transaksi pada tabel transaksi mengambil
kode pesan dari tabel pemesanan, tabel transaksi juga mengambil data dari
tabel member dan barang, jika data dari tabel pemesanan terhapus maka data
pada tabel transaksi akan ikut terhapus.
4. Testing terhadap sistem baru ini dilakukan saat pembuatan program, sebelum
penerapan sistem. Uji coba dilakukan dengan metode white-box dan metode
black-box. Konversi sistem dilakukan dengan metode paralel. Artinya, sistem
lama dan baru dijalankan secara bersamaan selama masa uji dua bulan.
Waktu dua bulan ini juga dimanfaatkan untuk masa uji coba sistem.
4.2 Saran
1. Sistem baru ini adalah sistem yang masih banyak kekurangan dan kelemahan,
untuk itu pemilik harus terus berkonsultasi jika nantinya ada beberapa bug
error pada sintax program
2. Sistem baru ini belum dapat membuat laporan penjualan secara spesifik,
nantinya akan dikembangkan agar dapat membuat laporan penjualan
bedasarkan sistem baru.
3. Sistem yang baru ini dapat dipertimbangkan nantinya karena dengan adanya
sistem baru ini mampu membatu penjualan yang dilakukan diluar kota dan
dapat dicontrol sewaktu-waktu
Demikianlah skripsi ini disusun, semoga dapat bermanfaaat butik Tini, pembaca,
maupun peneliti selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern . Yogyakarta: ANDI.
Burch, John & Gary Grudnitski, (1989), Information System; Theory and Practice, John Wiley &Sons, Singapore
Fritz Gerald, Jerry. Sistem Informasi Manajemen, halaman 14
Http://www.pu.go.id/bapekin/Mutu/referensi/tulisan.htm, terakhir diakses tanggal 22 September 2010
Http://www.bpkpenabur.or.id/kps-jkt/berita/9807/artikel1.htm, tanggal 22 September 2010
Kristianto, Andri. 2003. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta : Gava Media.
Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan; Yogyakarta : ANDI.
Syafrizal, Melwin. 2005. Pengantar Jaringan Komputer ; Yogyakarta: ANDI.
Widyahartono, Bob.1988, Kerangka Dasar Informasi Managemen, Gordon B. Davis, Jakarta : P.T. Pustaka Binaman Pressindo
Wikipedia. http://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Internet, terakhir diakses 7 Februari 2011