Post on 20-Jan-2016
description
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KANTOR WIL AYAH JAWA TIMUR
2
1. KPKNL Surabaya2. KPKNL Sidoarjo3. KPKNL Malang4. KPKNL Madiun5. KPKNL Jember6. KPKNL Pamekasan
3
1. Salah satu unit eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan. Organisasi vertikal DJKN Wilayah Jawa Timur di Surabaya dan KPKNL
2. Tugas
a. Memastikan kualitas informasi dalam LKPP, LKKL, dan LK Pemda
b. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
c. Penilaian Barang Milik Negara/ Daerah/Aset Perusahaan Daerah
d. Pengurusan Piutang Negara/Daerah
e. Pelayanan Lelang Barang Milik Negara/Daerah /BUMN/BUMD/PD
f. Pengelolaan Kekayaan Negara/Daerah yang dipisahkan (BUMN/Perusahaan Daerah/BUMD): PMN ,Restrukturisasi, buka/tutup/merger/konsolidasi /Holding BUMN dll
g. Pengelolaan Kekayaan Negara Lain-Lain: Asets KKKS, Eks BDL/BBKO, ABMAC, Barang Rampasan, Gratifikasi, Sitaan Bea Cukai, Barang Muatan Kapal Tenggelam dll.
h. Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah di BLU/BLU-D
i. Penguatan Kualitas SDM K/L dan Pemda di bidang Manajemen Barang Milik Daerah, Piutang Daerah, Lelang Barang Milik Negara/ Daerah/BUMN/BUMD dan Penilaian Barang Milik Negara/Daerah.
OVERVIEW
4
“ Selesaikan kegiatan pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah, saya dukung penuh. Sejak merdeka kita
belum mempunyai daftar kekayaan negara dengan nilainya yang baik. Apabila data nilai kekayaan negara seluruhnya
sudah tersedia agar dipublikasikan kepada masyarakat sebagai penyeimbang jumlah kewajiban negara kita. “
“Sejauh ini Barang Milik Negara/Daerah belum ditata secara tertib serta nilainya belum wajar, pastikan dalam kepemilikannya. Agar dilaksanakan inventarisasi secara
sinergi , tuntaskan aset-aset milik yayasan, serta selesaikan sengketa aset, termasuk aset cina. Dibicarakan
dengan pihak Badan Pemeriksa Keuangan agar yang kita lakukan sesuai dengan SAP.”
HIGHLIGHTSHIGHLIGHTS
(Dikutip dari Pengarahan Presiden RI pada tanggal 22 Februari 2008 di Departemen Keuangan, Jakarta)
55
OUTLINEOUTLINE
6
UU 17/2003
PP 6/2006PP 38/2008
PMK 96/2007
UU 1/2004
2.Perbendaharaan Negara
5. Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, & Pemindahtanganan BMN
1.Keuangan Negara
3. Pengelolaan BMN/BMD
4. Tata cara sewa BMNPMK 33/2012
6
7
Barang Milik Negara:
1. barang yg dibeli/diperoleh atas beban APBN
2. barang yg berasal dari perolehan lain yg sah.
Perolehan lainnya yg sah: hibah/sumbangan atau yg sejenis. pelaksanaan perjanjian/ kontrak; berdasarkan ketentuan undang-undang; berdasarkan putusan pengadilan berkekuatan
hukum tetap.
7
8
DIREKTORAT JENDERALDIREKTORAT JENDERALKEKAYAAN NEGARAKEKAYAAN NEGARA
PENGELOLAAN BMNPENGELOLAAN BMN
9
Menteri/Pimp LembagaSelaku
Pengguna Barang
Menteri KeuanganSelaku
Pengelola BarangPengguna Barang
LainnyaPihak Lain (Selain
Kementerian/ Lembaga)
Perolehan BMN
Penyelesaian Dok. Kepemilikan
Penetapan Status Penggunaan
BMN
Penggunaan sebatassebatasuntuk penyelenggaraanuntuk penyelenggaraan
tupoksitupoksi
Barang Milik Negara:•Tidak sesuai Tupoksi•Berlebih
Tanah / bangunan yg telah diserahkan
Tindak Lanjut:• Pengalihan Status
Penggunaan• Pemanfaatan• Pemindahtanganan
Tanah/bangunan idle wajib diserahkan kpd
Pengelola Barang
Penggunaan sebatassebataspenyelenggaraanpenyelenggaraanTugas & fungsiTugas & fungsi
Fungsi Pelayanan Pemindahtanganan:
JualTukar menukar
HibahPMPP
Pemanfaatan:SewaKSP
BSG/BGSPinjam pakai
ALUR PENGELOLAAN BMN
Non tanah dan bangunan Persetujuan
pemanfaatan dan pemindahtanganan
Fungsi Budgeter
9
11
DEFINISI PEMANFAATAN Pemanfaatan adalah pendayagunaan
Barang Milik Negara yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kementerian negara/lembaga, dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, dan bangun serah guna/bangun guna serah dengan tidak mengubah status kepemilikan
YA TIDAK
Digunakan BMN Idle
Sesuai TUSI BMN Idle
1212
13
I. SEWA BARANG MILIK NEGARA
TATACARA PELAKSANAAN SEWA TATACARA PELAKSANAAN SEWA BARANG MILIK NEGARABARANG MILIK NEGARA
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARADIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
KEMENTKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIAERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI KEUANGANNOMOR 33/PMK.06/2012
Slide 14
15
AGENDAAGENDA
Ketentuan Umum ….Ketentuan Umum ….
Prosedur Tata Cara ….Prosedur Tata Cara ….
Masa Pelaksanaan Sewa ….Masa Pelaksanaan Sewa ….
Besaran Nilai Sewa ….Besaran Nilai Sewa ….
Pengawasan dan Pengendalian ….Pengawasan dan Pengendalian ….
Ketentuan Lain-lain ….Ketentuan Lain-lain ….
16
Ketentuan Umum
Paparan ini membahas secara umum mengenai ketentuan umum dalam pelaksanaan sewa barang milik negara. Pembahasan dimulai dengan menceritakan mengenai landasan filosofis dan landasan yuridis dalam pelaksanaan sewa barang milik negara. Disamping itu, dipaparkan mengenai lingkup pengaturan serta maksud dan tujuan dari pengaturan yang ada dalam Peraturan Menteri Keuangan. Nomor 33/PMK.06/2012 tentang Tatacara Pelaksanaan Sewa Barang Milik Negara. Selanjutnya, dijelaskan mengenai prinsip umum, subjek dan objek dalam pelaksanaan sewa barang milik negara.
1SESISESI
17
LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG
PP 6/2006PP 6/2006PP JENIS DAN PP JENIS DAN TARIF PNBPTARIF PNBP
PRINSIP DASARPRINSIP DASAR
Slide 18
Surat Menteri Keuangan No. S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011Surat Menteri Keuangan No. S-420/MK.02/2011 tgl 25 Juli 2011
Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran tupoksi seperti pemanfaatan
gedung asrama untuk kegiatan diklat
Pemanfaatan aset yang tidak terkait atau tidak dalam rangka mendukung pelaksanaan tupoksi antara lain pemanfaatan gedung untuk kegiatan pernikahan dan sejenisnya
Pemanfaatan aset dalam rangka kelancaran tupoksi, tetapi dalam pelaksanaan kegiatannya tidak terdapat peran atau tidak melibatkan kuasa pengguna barang
19
LINGKUP PENGATURAN LINGKUP PENGATURAN SEWA BMNSEWA BMN
Memberikan pedoman bagi Pengelola Barang dan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang dalam penyewaan BMN
MAKSUD
Terselenggaranya penyewaan BMN yang tertib, terarah, adil, dan akuntabel guna mewujudkan pengelolaan BMN yang efektif, efisien, dan optimal.
TUJUAN
Tatacara pelaksanaan sewa atas BMN yang berada pada Pengelola Barang dan Pengguna/Kuasa Pengguna Barang
LINGKUP
Subjek pelaksana dan objek sewa Jangka waktu sewa Besaran sewa Tata cara pelaksanaan sewa Pengamanan dan pemeliharaan objek
sewa Penatausahaan Pembinaan, pengawasan dan
pengendalian sewa Ganti rugi dan denda
20
KETENTUAN UMUMSEWA BMN
pemanfaatan BMN oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dan menerima imbalan uang tunai.
Optimalisasi pemanfaatan BMN yg belum/ tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tupoksi
Memperoleh fasilitas yang diperlukan dalam rangka menunjang tugas dan fungsi instansi Pengguna Barang
Mencegah penggunaan BMN oleh pihak lain secara tidak sah.
Optimalisasi
Penunjang
Pengamanan
Tanah/bangunan.• Sebagian T/B • Selain T/B
PIHAK YANG DAPAT MENYEWAKAN
PIHAK YANG DAPAT MENYEWA
21
Prosedur Sewa
Paparan ini membahas secara umum mengenai prosedur pelaksanaan sewa barang milik negara. Pembahasan dimulai dengan menceritakan bagan alir pengajuan permohonan penyewaan Barang Milik Negara berupa tanah dan/atau bangunan pada Pengelola Barang; sebagian tanah dan/atau bangunan dan selain tanah dan/atau bangunan pada Pengguna Barang. Di samping itu, dipaparkan juga mengenai kelengkapan dokumen usulan permohonan penyewaan barang milik negara.
2
BMN pada Pengelola Barang
BMN pada Pengguna Barang
SESISESI
22
BAGAN ALIR UMUMBAGAN ALIR UMUM TANAH DAN/ATAU BANGUNAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
Pengguna Barang
menyerahkan kepada
Pengelola Barang
Permohonan sewa
Pengelola Barang melakukan penelitian atas kelayakan
permohonan
Penilai melakukan penilaian
Pengelola menerbitkan persetujuan
sewa
Penyewa membayar biaya sewa
Pengelola dan Penyewa
menandatangani perjanjian
sewa
Pengelola melakukan pengecekan
BMN
Pengelola dan Penyewa
menandatangani BAST
Penyewa mengamankan dan memelihara BMN
Pengelola melakukan pengawasan dan
pengendalian BMN
usulan
perpan-
jangan?
Nilai Wajar
Nilai Sewa Pasar dh Pengelola Barang yakin
nilai wajar tidak dpt digunakan utk
menentukan besaran nilai sewa wajar
Tarif Pokok Sewa
23
PERMOHONAN SEWAPERMOHONAN SEWABMN PADA PENGELOLA BARANG
DATA / DOKUMENPerorang
an
Badan Hukum/ Usaha
Data Usulan Sewa
Latar belakang permohonan
Jangka waktu penyewaan, termasuk periodesitas sewa
Peruntukan sewa
Data BMN Data BMN yang ingin disewa
Data Calon Penyewa
Nama
Alamat
NPWP
Surat permohonan sewa dari calon penyewa
Bentuk kelembagaan
Jenis kegiatan usaha
Fotokopi Surat Izin Usaha/Tanda Izin Usaha atau yang sejenis
Surat Pernyataan/ Persetujuan
Pernyataan/persetujuan dari pemilik/pengurus, perwakilan pemilik/pengurus, atau kuasa pemilik/pengurus
Pernyataan kesediaan dari calon penyewa untuk menjaga dan memelihara BMN serta mengikuti ketentuan yang berlaku selama jangka waktu sewa
24
PERMOHONAN SEWAPERMOHONAN SEWABMN PADA PENGGUNA BARANG 1
DATA / DOKUMENPeroranga
nBadan Hukum/
Usaha
Data Usulan Sewa
Dasar pertimbangan dilakukan sewa
Usulan jangka waktu penyewaan, termasuk periodesitas sewa
Surat usulan sewa dari calon penyewa kepada Pengguna Barang
Usulan besaran sewa sesuai hasil perhitungan Pengguna Barang
Formula sewa berdasarkan hasil kajian Pengguna Barang
Data BMN Foto/gambar BMN
Gambar lokasi dan/atau siteplan tanah dan/atau bangunan
Foto bangunan dan bagian bangunan yang akan disewakan
Foto BMN selain tanah dan/atau bangunan yang akan disewakan
Kuantitas BMN
Luas tanah dan/atau bangunan keseluruhan dan yang akan disewakan
Jumlah atau kapasitas BMN selain tanah dan/atau bangunan
Nilai BMN yang akan disewakan
Nilai tanah dan/atau bangunan keseluruhan dan yang akan disewakan
NJOP tanah dan/atau bangunan
Nilai BMN selain tanah dan/atau bangunan yang akan disewakan
Data dan dokumen BMN yang akan disewakan
Kartu Identitias Barang
Buku barang
Fotokopi bukti kepemilikan atau dokumen sejenis
25
PERMOHONAN SEWAPERMOHONAN SEWABMN PADA PENGGUNA BARANG 1
DATA / DOKUMENPerorang
an
Badan Hukum/ Usaha
Data Calon Penyewa
Nama
Alamat
Bentuk kelembagaan
Jenis kegiatan usaha
NPWP
Fotokopi Surat Izin Usaha/Tanda Izin Usaha atau yang sejenis untuk calon penyewa yang berbadan hukum
Data transaksi sewa yg sebanding dan sejenis
Data barang yang ditransaksikan
Dapat berupa transaksi yang sebanding dan sejenis atau penawaran umum
Nilai transaksi
Surat Pernyataan/ Persetujuan
Pernyataan dari Pengguna Barang:
BMN yang akan disewakan tidak sedang digunakan dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L
Penyewaan BMN tidak akan mengganggu pelaksanaan tugas dan fungsi K/L
Pernyataan kesediaan dari calon penyewa untuk menjaga dan memelihara BMN serta mengikuti ketentuan yang berlaku selama jangka waktu sewa
26
BAGAN ALIR UMUMBAGAN ALIR UMUM SEBAGIAN SEBAGIAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
Pengguna Barang
menyampaikan usulan sewa
kepada Pengelola
Barang
Pengelola Barang melakukan penelitian atas
kelayakan usulan sewa
Penilai melakukan penilaian
Pengelola menerbitkan persetujuan
sewa
Penyewa membayar biaya sewa
Pengguna dan Penyewa
menandatangani perjanjian
sewa
Pengguna melakukan pengecekan
BMN
Pengguna dan Penyewa
menandatangani BAST
Penyewa mengamankan dan memelihara BMN
Pengguna/Pengelola melakukan pengawasan
dan pengendalian
usulan
perpan-
jangan?
Tdk
Penguna menerbitkan keputusan
sewa
Pengguna Barang
(mengkaji permohonan sewa)
Permohonan sewa
Dapat membentuk Tim
Nilai Wajar
Nilai Sewa Pasar dh Pengelola Barang yakin
nilai wajar tidak dpt digunakan utk
menentukan besaran nilai sewa wajar
Tarif Pokok SewaCatatan:
Dlm hal nilai buku BMN yang diusulkan untuk disewakan sampai dengan Rp500.000.000,00, perhitungan nilai wajar dan besaran Sewa BMN dilakukan oleh Pengguna Barang dalam usulan Sewa Ya
27
BAGAN ALIR UMUMBAGAN ALIR UMUM SELAIN SELAIN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN TANAH DAN/ATAU BANGUNAN
Pengguna Barang
menyampaikan usulan sewa
kepada Pengelola
Barang
Pengelola Barang melakukan penelitian atas formula sewa yg diusulkan
pengguna barang
Pengelola Barang
melkukan penelitian
atas kelayakan
penyewaan
Pengelola menerbitkan persetujuan
sewa
Penyewa membayar biaya sewa
Pengguna dan Penyewa
menandatangani perjanjian
sewa
Pengguna melakukan pengecekan
BMN
Pengguna dan Penyewa
menandatangani BAST
Penyewa mengamankan dan memelihara BMN
Pengguna/Pengelola melakukan pengawasan
dan pengendalian
usulan
perpan-
jangan?
Tdk
Pengguna menerbitkan keputusan
sewa
Permohonan sewa
Disertai usulan besaran sewa berupa formula
sewa hasil kajian pengguna atau nilai
sewa
Ya
28
Aspek Optimalisasi
Biaya dan Manfaat Penilaian
28
BMN Sebagian Tanah dan/atau Bangunan
Nilai Bukusampai denganRp500.000.000,-
Nilai Bukusampai denganRp500.000.000,-
PenilaianPenaksiran oleh Pengguna Barang dgn Formula Tarif Sewa
Tidak perlu dilakukan penilaian oleh Penilai DJKN
Syarat
1. Nilai Buku tercatat dlm Daftar/Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna sepanjang nilai wajar atas tanah tidak ada; atau
2. Indikasi nilai yg mencerminkan perkiraan nilai tanah sepanjang nilai wajar dan nilai buku tidak ada.
29
Masa Sewa
Paparan ini membahas secara umum mengenai ketentuan atas hal-hal yang berlangsung dan terjadi selama masa pelaksanaan sewa barang milik negara. Pembahasan dimulai dengan menceritakan mengenai jangka waktu sewa, termasuk mengenai periodesitas sewa dan perpanjangan jangka waktu sewa. Kemudian, dibahas dan didiskusikan mengenai perjanjian sewa dan tatacara dan mekanisme pembayaran sewa. Berikutnya, dijelaskan mengenai penatausahaan atas pelaksanaan sewa, baik pada Pengelola Barang maupun pada Pengguna Barang. Selanjutnya, dijelaskan mengenai pengamanan dan pemeliharaan barang milik negara yang disewakan, termasuk kemungkinan terjadinya perubahan bentuk selama masa sewa. Terakhir, dipaparkan mengenai tatacara dan mekanisme pengakhiran sewa.
3SESISESI
30
JANGKA WAKTUJANGKA WAKTU SEWA SEWAPERIODESITAS PERIODESITAS SEWASEWA
JANGKA WAKTU SEWA:JANGKA WAKTU SEWA:
Paling lama 5 (lima) tahun sejak ditandatanganinya perjanjian
Tanah/ bangunan
• Sebagian T/B • Selain T/B
PENETAPAN JK WAKTU PENETAPAN JK WAKTU SEWASEWA
PERPANJANGAN SEWAPERPANJANGAN SEWA
Per Tahun Per Bulan Per Hari Per Jam
3 (tiga) bulan 10 (sepuluh) hari - -
Sebelum berakhirnya jangka waktu sewa sebagaimana permohonan sewa pertama kali
PERIODESITAS PERIODESITAS SEWA:SEWA:
31
ditandatangani oleh pihak penyewa dan dilakukan di kertas bermaterai cukup sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (UU 13 Tahun 1985 dan PP
42 Tahun 2000)
Rp6.000,- Rp6.000,- Pasal 12 PP42/2000
PERJANJIANPERJANJIANSEWA BMN SEWA BMN
Salinan perjanjian sewa disampaikan kepada Pengelola Barang paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditandatangani.
Seluruh biaya yang timbul dalam rangka pembuatan perjanjian ditanggung oleh Penyewa.
Perjanjian sewa-menyewa paling kurang memuat: dasar perjanjian; para pihak yang terikat dalam perjanjian; jenis, luas atau jumlah barang; besaran sewa, dan jangka waktu, termasuk periodesitas sewa; peruntukan sewa termasuk kelompok jenis kegiatan usaha dan kategori bentuk
kelembagaan penyewa tanggung jawab penyewa atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu
penyewaan; hak dan kewajiban para pihak; dan hal lain yang diatur dalam persetujuan Pengelola Barang dan keputusan Pengguna Barang.
Tanah/ bangunan
• Sebagian T/B • Selain T/B
Penyewaan BMN dituangkan dalam perjanjian sewa menyewa:
32
PEMBAYARAN SEWAPEMBAYARAN SEWASEWA BMN SEWA BMN
33
PENGAMANAN DAN PENGAMANAN DAN PEMELIHARAANPEMELIHARAANSEWA BMN SEWA BMN
PENGAMANAN Penyewa wajib melakukan pengamanan atas BMN yang disewa, baik untuk
mencegah terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang maupun hilangnya barang.
Penyewa dilarang menggunakan BMN yang disewakan diluar peruntukan sewa.
PEMELIHARAAN Penyewa wajib melakukan pemeliharaan atas BMN yang disewa untuk
menjaga kondisi dan memperbaiki barang agar selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna, termasuk biaya yang timbul dari pemakaian dan pemanfaatan BMN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penyewa wajib memperbaiki seluruh kerusakan yang terjadi atas BMN yang disewakan yang terjadi selama masa sewa hingga kembali ke kondisi pada saat awal sewa.
PERUBAHAN BENTUK Selama masa sewa, pihak penyewa atas persetujuan Pengelola/Pengguna
Barang hanya dapat mengubah bentuk BMN tanpa mengubah konstruksi dasar bangunan, dengan ketentuan bagian yang ditambahkan pada bangunan tersebut menjadi BMN
34
PENATAUSAHAAN PENATAUSAHAAN SEWA BMN SEWA BMN
Penatausahaan pelaksanaan sewa dilakukan oleh:
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan sewa BMN kepada Pengelola Barang paling lambat 1 (satu) bulan sebelum perhitungan 1 (satu) tahun sejak diterbitkannya persetujuan Sewa oleh Pengelola Barang.
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang melaporkan berakhirnya pelaksanaan sewa BMN kepada Pengelola Barang pada akhir masa sewa dengan dilampiri BAST Barang.
Pengguna/Kuasa Pengguna Barang mengungkapkan informasi mengenai BMN yang disewakan ke dalam Laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna, sesuai dengan kewenangannya.
Tanah/ bangunan
• Sebagian T/B • Selain T/B
35
PENGAKHIRANSEWA BMN
Penyewa wajib menyerahkan BMN pada saat berakhirnya sewa dalam keadaan baik dan layak digunakan secara optimal sesuai fungsi dan peruntukannya, dan dituangkan dalam BAST
Pengelola/Pengguna melakukan pengecekan BMN yang disewakan sebelum BAST ditandatangani guna memastikan kelayakan kondisi BMN
Penandatanganan BAST dilakukan setelah semua kewajiban penyewa dipenuhi
36
Besaran Sewa
Paparan ini membahas secara umum mengenai besaran nilai sewa barang milik negara. Pembahasan dimulai dengan menceritakan mengenai formula dasar tarif sewa beserta komponennya berikut penggunaan dan penetapannya. Kemudian, dijelaskan mengenai tarif sewa pokok sewa baik untuk tanah, bangunan, tanah dan bangunan, dan selain tanah dan bangunan. Selain itu, juga dibahas mengenai pengenaan dan perhitungan tarif sewa atas prasarana pada bangunan yang disewakan. Selanjutnya, dipaparkan mengenai faktor penyesuai sewa dan diuraikan satu persatu mulai dari bentuk kelembagaan, jenis kegiatan usaha, dan periodesitas sewa. Terakhir, diuraikan mengenai perkecualian perlakukan dalam menggunakan formula tarif sewa.
4SESISESI
37
BESARAN TARIF SEWABESARAN TARIF SEWAFORMULA DASARFORMULA DASAR
Perhitungan, pengajuan usulan, persetujuan, penetapan, perjanjian dan pembayaran besaran tarif sewa menggunakan mata uang setempat
Tanah/ bangunan
• Sebagian T/B • Selain T/B
PENETAPAN OLEH:PENETAPAN OLEH:
Surat persetuju
anKeputusan
Sewa
Perjanjian Sewaata
u
TARIF SEWA BMN
TARIF POKOK
SEWA BMN
FAKTOR PENYESUAI
SEWA
TARIF DASAR SEWA:TARIF DASAR SEWA:
Tanah/bangunan Sebagian T/B dgn nilai
buku > Rp500 juta Mengkaji usulan sewa
dari Pengguna
DIGUNAKAN OLEH:DIGUNAKAN OLEH:
Sebagian T/B dgn nilai buku < Rp500 juta
Selain T/B
38
BESARAN TARIF SEWABESARAN TARIF SEWAFORMULA DASARFORMULA DASAR
TARIF SEWA BMN
TARIF POKOK
SEWA BMN
FAKTOR PENYESUAI
SEWA
Tarif Pokok Sewa Tanah
Tarif Pokok Sewa
Bangunan
Tarif Pokok Sewa Tanah dan Bangunan
Tarif Pokok Sewa
Selain T/B
Tarif Pokok Prasarana Bangunan
Faktor variabel
sewa tanah (3,33%)
Luas tanah
Nilai tanah
Faktor variabel
sewa bangunan (6,64%)Luas
bangunanNilai
bangunan
Faktor variabel
prasarana bangunan(6,64%)
Luas bangunan
Dihitung dan
ditetapkan oleh
Pengguna berkoordina
si dgn instansi terkait
Dihitung dan
ditetapkan oleh
Pengguna berkoordina
si dgn instansi terkait
Formula sewa
Nilai sewa
atau
Tarif Pokok Sewa T/B berikut Prasarana
Jenis Kegiatan Usaha
Bentuk Kelembagaan
Periodesitas
Per TahunPer BulanPer HariPer Jam
Bisnis
Non-Bisnis
Sosial
Kategori I
Kategori IIKategori III
NS = (3,33% x Lt x Nt) +(6,64% x Lb x Nb) + (6,64% x Hp x Np)
39
Nilai tanah dan/atau bangunan merupakan nilai wajar atas tanah dan/atau bangunan.
Penggunaan nilai dalam pengajuan usulan sewa BMN berupa tanah yang dilakukan oleh Pengguna Barang:
Dapat menggunakan nilai buku yang tercatat dalam DBP/KP atau LBP/KP, sepanjang nilai wajar atas tanah tidak ada; atau
Dapat digunakan indikasi nilai yang mencerminkan perkiraan nilai tanah, sepanjang nilai wajar dan nilai buku tidak ada.
Penggunaan nilai dalam pengajuan usulan sewa BMN berupa bangunan yang dilakukan oleh Pengguna Barang:
a. Dapat digunakan harga satuan bangunan, sepanjang nilai wajar atas bangunan tidak ada;
b. Dapat digunakan nilai buku yang tercatat dalam DBP/KP atau LBP/KP, sepanjang nilai wajar dan harga standar bangunan tidak ada; atau
c. Dapat digunakan indikasi nilai yang mencerminkan perkiraan nilai bangunan, sepanjang nilai wajar, harga standar bangunan dan nilai buku tidak ada.
Penilaian dilaksanakan dengan estimasi paling rendah sebesar Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). Pasal 39 PP Nomor 6 Tahun 2006
PENPENGGUNAAN NILAI BMNGGUNAAN NILAI BMNFORMULA TARIF SEWA BMN FORMULA TARIF SEWA BMN
40
JENIS KEGIATAN USAHAJENIS KEGIATAN USAHAFAKTOR PENYESUAI SEWAFAKTOR PENYESUAI SEWA
BISNIS
NON BISNI
S
SOSIAL
Kegiatan yang tidak menarik imbalan atas barang atau jasa yang diberikan dan/atau tidak berorientasi mencari keuntungan, a/l: -pelayanan kepentingan umum tanpa pungutan -kegiatan sosial, keagamaan, kemanusiaan-kegiatan penunjang penyelenggaraan kegiatan pemerintahan/negara-Kegiatan lain yang memenuhi kriteria sosial
Kegiatan yang berorientasi semata-mata mencari keuntungan, seperti : perdagangan, jasa
Kegiatan yang menarik imbalan atas barang atau jasa yang diberikan namun tidak semata-mata mencari keuntungan , a/l : pelayanan kepentingan umum dgn pungutanpenyelenggaraan pendidikan nasionalupaya pemenuhan kebutuhan pegawai atau fasilitas yang diperlukan dalam menunjang tusikegiatan lain yang memenuhi kriteria non bisnis
JENIS KEGIATAN
USAHA
41
BENTUK KELEMBAGAAN BENTUK KELEMBAGAAN FAKTOR PENYESUAI SEWAFAKTOR PENYESUAI SEWA
Kategori I Ruang lingkup
a. Swasta/ Perorangan
Perorangan Persekutuan Perdata Persekutuan Firma Persekutuan Komanditer Perseroan Terbatas Lembaga/organisasi internasional/asing
b. BUMN/D Badan Usaha Milik Negara Badan Usaha Milik Daerah
c. Badan hukum milik negara
Bank Indonesia Lembaga Penjamin Simpanan Badan hukum yang dimiliki negara Badan hukum internasional asing
d. Lembaga pen-didikan asing
Lembaga pendidikan asing yang menyelenggarakan pendidikan di Indonesia
Kategori II
Ruang Lingkup
a. Yayasan UU 16 /2001 jo. UU 28/2004
b. Koperasi Koperasi primer Koperasi sekunder
c. Lembaga Pendidikan Formal
Lembaga pendidikan anak usia dini formal
Lembaga pendidikan dasar Lembaga pendidikan menengah Lembaga pendidikan tinggi
d. Lembaga Pendidikan Non Formal
Lembaga kursus Lembaga pelatihan Kelompok belajar Pusat kegiatan belajar
masyarakat Majelis taklim Satuan pendidikan yang sejenis
Kategori III Ruang Lingkup
a. Lembaga Sosial Termasuk lembaga internasional/asing yang menyelenggarakan kegiatan sosial, kemanusiaan dan/atau keagamaan di Indonesia
b. Lembaga Kemanusiaan
c. Lembaga Keagamaan
d. Unit Penunjang Kegiatan Penyelenggaraan Negara
Persatuan/perhimpunan PNS/TNI/POLRI Persatuan/perhimpunan istri PNS/TNI/POLRI Unit penunjang lainnya
(UU 25/1992)
42
BESARAN BESARAN FAKTOR PENYESUAI SEWAFAKTOR PENYESUAI SEWA
TAHUNTAHUN
100100%%
HARI
HARI
160160%%
BULANBULAN
130130%%
JAMJAM
190190%%
PERIODESPERIODESITASITAS
Kategori BISNIS (A)
NON BISNIS
(B)
SOSIAL (C)
I 100% 50% 10%
II 100% 40% 5%
III 100% 30% 5%
43
PERKECUALIANPERKECUALIANFORMULA TARIF SEWA
Sepanjang terdapat usulan nilai sewa yang diajukan oleh calon penyewa dan/atau Pengguna Barang dan nilai usulan tersebut lebih besar dari hasil perhitungan sebagaimana dimaksud pada ayat (6), besaran Sewa yang dicantumkan dalam surat persetujuan Sewa untuk BMN berupa sebagian tanah dan/atau bangunan adalah sebesar usulan besara
BMN pada Pengelola Barang: Pengelola Barang dapat menugaskan Penilai untuk melakukan Penilaian guna
menghitung nilai wajar atas nilai Sewa pasar dalam hal Pengelola Barang memiliki keyakinan bahwa nilai wajar BMN tidak dapat digunakan untuk menentukan besaran nilai sewa yang wajar.
BMN pada Pengguna Barang: Pengelola Barang dapat menugaskan Penilai untuk melakukan Penilaian guna
menghitung nilai wajar atas nilai Sewa pasar dalam hal Pengelola Barang memiliki keyakinan yang memadai bahwa: Luas tanah dan/atau bangunan yang disewakan tidak mencerminkan
kondisi peruntukan sewa; atau Estimasi perhitungan tarif dasar sewa dengan menggunakan formula sewa
dianggap sangat jauh berbeda dengan kondisi pasar. Hasil penilaian berupa nilai wajar atas nilai Sewa pasar dimaksud diperlakukan
sebagai tarif pokok Sewa dalam penghitungan besaran Sewa.
44
Pengawasan Pengendalian
Paparan ini membahas mengenai pembinaan, pengawasan, dan pembinaan yang dilakukan oleh Pengelola Barang dan Pengguna Barang atas pelaksanaan sewa/perjanjian sewa Barang Milik Negara.
5SESISESI
45
PENGAWASAN DAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIANPENGENDALIANSEWA BMN SEWA BMN
PEMBINAAN & PENGAWASAN Pengelola Barang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Pengguna
Barang/Kuasa Pengguna Barang atas pelaksanaan Sewa BMN Pengguna Barang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Kuasa
Pengguna Barang yang berada di wilayah kerjanya atas pelaksanaan Sewa BMN Pengelola Barang/Pengguna Barang dapat meminta bantuan aparat pengawas
fungsional dalam melakukan pembinaan dan pengawasan Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan perjanjian Sewa BMN yang berada di bawah penguasaannya masing-masing sesuai dengan perjanjian yang ditandatangani
Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang menerbitkan surat peringatan/teguran kepada penyewa atas dilakukannya pelanggaran terhadap perjanjian Sewa dan ketentuan peraturan perundang-undangan
Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dapat menghentikan kegiatan Sewa apabila surat peringatan/teguran tersebut tidak diindahkan oleh Penyewa
Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang dapat meminta bantuan aparat pengawas fungsional dalam melakukan pengawasan
46
PENGAWASAN DAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIANPENGENDALIANSEWA BMN SEWA BMN
PENGENDALIAN Pengelola Barang melakukan evaluasi secara berkala atas besaran tarif
Sewa setiap tahun berdasarkan laporan perkembangan pelaksanaan Sewa dari Pengguna Barang
Pelaksanaan evaluasi besaran tarif Sewa dilakukan untuk periodesitas Sewa per jam, per hari, atau per bulan
Hasil pelaksanaan evaluasi penghitungan besaran tarif Sewa dimaksud ditetapkan oleh Pengguna Barang berdasarkan surat Pengelola Barang
Dalam rangka pengendalian pelaksanaan Sewa BMN, Pengelola Barang berwenang melakukan pemantauan dan investigasi atas pelaksanaan Sewa BMN pada Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang, dalam rangka penertiban pemanfaatan BMN sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Sebagai tindak lanjut dari pemantauan dan investigasi dimaksud, Pengelola Barang dapat meminta aparat pengawas fungsional untuk melakukan audit atas pelaksanaan Sewa BMN
Hasil audit dimaksud disampaikan kepada Pengelola Barang untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
47
GANTI RUGI DAN DENDAGANTI RUGI DAN DENDASEWA BMN SEWA BMN
GANTI RUGI BMN selain tanah dan/atau bangunan yang disewakan hilang selama jangka waktu
Sewa, penyewa wajib mengganti barang yang disewakan dengan barang yang sejenis Kecuali hilang karena force majeur Pembayaran ganti rugi dapat dilakukan secara tunai dalam hal penggantian dengan
barang sejenis tidak dapat dilakukan
DENDA Penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat teguran dalam hal:
penyewa belum menyerahkan BMN yang disewakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1);
perbaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (4) belum dilakukan atau diperkirakan belum selesai dilaksanakan paling lambat sebelum berakhirnya jangka waktu Sewa; dan/atau
penggantian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1) belum dilakukan atau diperkirakan belum selesai dilaksanakan paling lambat sebelum berakhirnya jangka waktu Sewa.
Dalam hal penyerahan, perbaikan, dan/atau penggantian BMN belum dilakukan terhitung 1 (satu) bulan sejak diterbitkannya surat teguran sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyewa dikenakan sanksi administratif berupa surat peringatan.
Dalam hal penyerahan, perbaikan, dan/atau penggantian BMN belum dilakukan terhitung 1 (bulan) sejak diterbitkannya surat peringatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), penyewa dikenakan sanksi administratif berupa denda.
48
KETENTUAN LAIN-LAINKETENTUAN LAIN-LAINSEWA BMN SEWA BMN
Rumah negara golongan I dan golongan II yang disewakan kepada pejabat negara/ pegawai negeri, pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan yang mengatur mengenai rumah negara. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor
373/KPTS/2001 Tentang Sewa Rumah Negara
Besaran tarif sewa BMN di lingkungan Tentara Nasional Indonesia berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.06/2010 tentang Penataan Pemanfaatan Barang Milik Negara di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan perubahannya Nomor 207/PMK.06/2010.
4949
50
Pinjam Pakai:
penyerahan penggunaan BMN antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah
dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima
imbalan dan setelah jangka waktu berakhir,
BMN diserahkan kembali kepada Pemerintah
Pusat.
50
51
Optimalisasi BMN yg belum/tidak dipergunakan
dalam pelaksanaan tupoksi penyelenggaraan
pemerintahan pusat.
Menunjang pelaksanaan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
Optimalisasi
Penunjang
51
52
1. Sebagian tanah/
bangunan yg status
penggunaannya ada pada
Pengguna Barang;
2. Selain tanah/bangunan.
Tanah/bangunan yang
berada pada Pengelola
Barang
52
53
Pihak peminjam: Pemerintah Daerah.
BMN dalam kondisi belum atau tidak
digunakan Pengguna Barang atau Pengelola
Barang untuk tugas pokok dan fungsi.
Jangka waktu pinjam pakai paling lama 2
(tahun) dan dapat diperpanjang.
Dalam hal akan diperpanjang, permintaan
perpanjangan diajukan paling lambat 3 (tiga)
bulan sebelum berakhir.
53
54
Tanah dan/atau bangunan yang dipinjam pakaikan, harus dipergunakan sesuai perjanjian dan tidak diperkenankan mengubah/menambah/mengurangi bentuk bangunan.
Pemeliharaan dan biaya yang timbul selama masa pinjam pakai,menjadi tanggungjawab peminjam.
Setelah masa pinjam pakai berakhir, peminjam harus mengembalikan Barang Milik Negara yang dipinjam dalam kondisi sesuai dengan perjanjian.
54
55
Prosedur Pinjam Pakai oleh Pengelola BarangProsedur Pinjam Pakai oleh Pengelola Barang
PEMERINTAH DAERAH PENGELOLA BARANG
PERMINTAAN
PERJANJIAN
PENYERAHAN BMN KE PENGELOLA
PENGKAJIAN
PERESETUJUAN
PERJANJIAN
PELAKSANAAN PINJAM PAKAI
PINJAM PAKAI
BERAKHIR
55
56
Prosedur Pinjam Pakai oleh Pengguna BarangProsedur Pinjam Pakai oleh Pengguna Barang
PENGELOLA BARANG PENGGUNA BARANG PEMERINTAH DAERAH
PERMOHONANPENGKAJIAN
PERSETUJUAN PERJANJIAN
PELAKSANAAN PINJAM PAKAI
PENYERAHAN BMN KEMBALI
PERJANJIAN
LAPORAN
PINJAM PAKAI
BERAKHIR
56
57
Dokumen PendukungDokumen Pendukung
Untuk sebagian tanah dan bangunan:
1.Usulan pinjam pakai yang memuat
pertimbangan yang mendasari diajukannya
permintaan.
2.Jenis dan spesifikasi barang.
3.Detil peruntukan dan jangka waktu pinjam
pakai.
57
58
Naskah Perjanjian memuat:Naskah Perjanjian memuat:
1. Subyek & obyek.
2. Jangka waktu peminjaman.
3. Hak & Kewajiban para pihak.
4. Persyaratan lain yg dianggap perlu.
58
5959
60
Kerjasama Pemanfaatan adalah
pendayagunaan BMN oleh pihak lain
dalam jangka waktu tertentu dalam rangka
peningkatan Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP) dan sumber pembiayaan
lainnya.
60
61
Optimalisasi BMN yg belum/tidak dipergunakan dalam pelaksanaan tupoksi penyelenggaraan pemerintahan.
Meningkatkan penerimaan negara.
Mencegah penggunaan tanpa didasarkan pada ketentuan yg berlaku.
Optimalisasi
PNBP
Pengamanan
61
62
1. Sebagian tanah/
bangunan yg berlebih
dari tanah/bangunan yg
digunakan Pengguna
Barang utk pelaksanaan
tupoksi;
2. Selain tanah/bangunan.
Tanah/bangunan yang berada pada Pengelola Barang
62
63
BUMNBUMN BUMDBUMD
Badan Hukum Lainnya
Badan Hukum Lainnya
63
64
KSP tidak mengubah status BMN. Sarana dan prasarana yang menjadi bagian
dari pelaksanaan KSP adalah BMN sejak pengadaannya.
Jangka waktu KSP paling lama 30 tahun khusus infrastruktur 50 tahun dan dapat diperpanjang.
Penerimaan Negara yang wajib disetorkan mitra terdiri: Kontribusi tetap. Pembagian keuntungan hasil pendapatan
KSP.64
65
Penghitungan nilai BMN dilakukan oleh
penilai yang ditugaskan Pengelola Barang.
Mitra KSP ditentukan melalui tender, kecuali
BMN yang bersifat khusus.
Seluruh biaya yang timbul dalam tahap
persiapan dan pelaksanaan KSP menjadi
beban Mitra KSP.
IMB harus atas nama Pemerintah RI.
65
66
Prosedur KSP Tanah/Bangunan pada Pengelola Prosedur KSP Tanah/Bangunan pada Pengelola BarangBarang
PENGELOLA BARANG PIHAK KETIGA
PEMBENTUKAN TIM
PENETAPAN KONTRIBUSI TETAP DAN PEMBAGIAN
KEUNTUNGAN
PENILAIAN
PENETAPAN PELAKSANAAN KSP
MONITORING
TENDER
PERPANJANGAN
PENYERAHAN BMN KEMBALI
KSP SELESAI
PERJANJIAN
PERJANJIAN
PELAKSANAAN KSP
66
67
Prosedur KSP Tanah/Bangunan pada Pengguna Prosedur KSP Tanah/Bangunan pada Pengguna BarangBarang
PENGGUNA BARANG
PENGELOLA BARANG
PIHAK KETIGA
PENGAJUAN USULAN PENGKAJIAN
PEMBENTUKAN TIM
PENILAIAN
PERSETUJUAN
TENDER
PENETAPAN MITRA
PERJANJIAN
PENYERAHAN BMN KE MITRA
PELAKSANAAN KSP
MONITORING
MONITORING
PERJANJIAN
PERPANJANGAN
PENYERAHAN BMN KEMBALI
KSP SELESAI
67
68
Prosedur KSP Prosedur KSP Selain Selain Tanah/BangunanTanah/BangunanPENGGUNA
BARANGPENGELOLA
BARANGPIHAK KETIGA
PENGAJUAN USULAN PENGKAJIAN
PERSETUJUANPEMBENTUKAN TIM
TENDER PENETAPAN MITRA
PERJANJIAN
PENYERAHAN BMN KE MITRA
PELAKSANAAN KSP
MONITORING
PERJANJIAN
PERPANJANGAN
PENYERAHAN BMN KEMBALI
KSP SELESAI
PENELITIAN, PENGHITUNGAN
KONTRIBUSI TETAP DAN PEMBAGIAN KEUNTUNGAN
LAPORAN
68
69
Dokumen Pendukung Permohonan KSP BMN:Dokumen Pendukung Permohonan KSP BMN:
Untuk sebagian tanah dan bangunan:
1.Bukti kepemilikan;
2.Gambar lokasi;
3.Luas yang akan di KSP kan;
4.Nilai perolehan dan NJOP tanah dan atau bangunan;
5.Pertimbangan yang mendasari usulan kerjasama pemanfaatan;
6.Jangka waktu kerjasama pemanfaatan.
Untuk selain tanah dan bangunan:
1.Pertimbangan kerjasama pemanfaatan;
2.Nilai perolehan;
3.Fotocopy dokumen kepemilikan;
4.Kartu identitas barang;
5.Jangka waktu kerjasama pemanfaatan.
69
70
Naskah Perjanjian KSP memuat:Naskah Perjanjian KSP memuat:
1. Subyek & Obyek
2. Besaran kontribusi tetap & Pembagian keuntungan
3. Hak & kewajiban
4. Jangka Waktu
5. Mekanisme pembayaran
6. Sanksi mis: denda
70
7171
72
BGS adalah pemanfaatan tanah pemerintah pusat oleh pihak
lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut
fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut
dalam jangka tertentu yang telah disepakati dan selanjutnya
diserahkan kembali kepada Pengelola Barang setelah jangka
waktu berakhir.
72
BSG adalah pemanfaatan tanah milik pemerintah pusat oleh
pihak lain dengan mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut
fasilitasnya, kemudian diserahkan kepada Pengelola Barang
untuk kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam
jangka yang telah disepakati.
73
Dilakukan untuk menyediakan bangunan dan
fasilitasnya dalam rangka menyelenggarakan
tugas pokok dan fungsi kementerian
negara/lembaga, yang dana pembangunannya
tidak tersedia dalam APBN.
Mendukung
Fungsi
Pelayanan
73
74
1. Tanah yang berada pada
Pengelola Barang;
2. Tanah yang berada pada
Pengguna Barang (harus
diserahkan terlebih dahulu
kepada Pengelola barang).
74
75
BUMNBUMN BUMDBUMD
Badan Hukum Lainnya
Badan Hukum Lainnya
75
76
Selama masa pengoperasian BGS/BSG, Pengguna barang
harus dapat menggunakan langsung objek BGS/BSG untuk
menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya paling sedikit
10% dari luas objek BGS/BSG;
Jangka waktu BGS/BSG paling lama 30 tahun ;
Kewajiban Mitra BGS/BSG:
Membayar kontribusi ke Rekening Kas Umum Negara;
Tidak menjaminkan, menggadaikan dan/atau
memindahtangankan objek BGS/BSG;
Memelihara objek BGS/BSG.
Pemilihan mitra BGS/BSG dilakukan melalui tender dengan
peserta sekurang-kurangnya 5 (lima) peserta;
IMB harus atas nama Pemerintah RI.76
77
Pembayaran kontribusi:
Pembayaran pertama dilakukan saat ditandatangani
perjanjian
Berikutnya paling lambat tgl 31Januari setiap tahunnya
Denda 1‰ (satu perseribu) per hari keterlambatan Tunggakan selama masa pengoperasian 3 kali
berturut-turut, pengelola secara sepihak dpt
mengakhiri perjanjian Pelaksanaan dituangkan bentuk perjanjian antara pengelola
dg mitra
Sebelum penyerahan dari mitra ke pengelola obyek
BGS/BSG di audit aparat pengawas fungsional77
78
Dokumen Pendukung BGS & BSG:Dokumen Pendukung BGS & BSG:
1. Usulan BGS/BSG
2. Dokumen pendukung lokasi dan alamat
3. Status dan bukti kepemilikan
4. Luas
5. Harga perolehan/NJOP
6. Rencana pembangunan gedung yang
diinginkan
78
79
Prosedur BGS/BSG Tanah Yg Status Prosedur BGS/BSG Tanah Yg Status Penggunaan pd Pengguna Barang:Penggunaan pd Pengguna Barang:
1. Pengguna menyerahkan tanah obyek
BGS/BSG ke pengelola
2. Disertai usulan BGS/BSG ke pengelola
79
80
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARAKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA