Post on 11-Apr-2017
PELATIHAN MANAJEMEN BAGI PROJECT OFFICER DAN STAF
KEUANGAN
Univ. AtmajayaJakarta, 26 Mei 2015
SISTEM PENGENDALIAN INTERNALDAN FRAUD
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
DEFENISI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Suatu proses, dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen, dan personil lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan organisasi, dalam kategori berikut:
1. Efektivitas dan efisiensi operasi2. Keandalan pelaporan keuangan3. Kepatuhan terhadap ketetapan dan peraturan yang
berlaku
DEFENISI SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Defenisi sederhananya adalah :
Sistem Pengendalian Internal adalah sesuatu yang kita lakukan untuk mencapai suatu hal yang kita harapkan
Dan sesuatu yang tidak kita inginkan tidak terjadi.
PRAKTIK SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Kita melakukan praktik Sistem Pengendalian Internal dalam kehidupan sehari-hari, ketika melakukan :
1. Menggunakan pengaman kepala di lingkungan proyek bangunan
2. Mengunci pintu ketika kita meninggalkan rumah
3. Menyimpan surat berharga di kotak deposit4. Menyusun rencana perjalanan
KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Penaksiran Resiko
Aktifitas Pengendalian
Informasi & Komunikasi
Aktifitas Pemantauan
Lingkungan Pengendalian
KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
1. LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Tindakan, kebijakan dan prosedur yang merefleksikan seluruh sikap top manajemen, dewan pembina, pengawas dan pemilik entitas tentang pentingnya pengendalian internal. Lingkungan Pengendalian merupakan komponen SPI yang paling mendasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi: • Nilai dan etika• Komitmen• Partisipasi• Filosofi dan gaya operasi• Struktur Organisasi• Pembagian wewenang dan tanggung jawab• Kebijakan
KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
2. PENAKSIRAN RESIKO
Mengidentifikasi lingkungan organisasi dan menganalisanya terhadap resiko yang relevan dalam pencapaian tujuannya.
Resiko terdiri dari: Resiko Umum dan Resiko Bawaan.
Hal-hal yang mempengaruhi resiko :1. Perubahan lingkungan operasi2. Perubahan struktur atau komposisi personel3. Pengembangan sistem informasi4. Pertumbuhan organisasi5. Penggunaan teknologi baru6. Pengembangan aktivitas dan wilayah operasi baru7. Penerbitan standar baru
KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
3. AKTIVITAS PENGENDALIAN
Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksakan untuk menghadapi resiko yang ditaksir.
Aktivitas pengendalian dapat dilakukan melalui cara : • Pemisahan tugas yang memadai• Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas• Pendokumentasian dan pencatatan yang memadai• Pengawasan aset dan pencatatan dengan fisik• Pemeriksaan independen atas kinerja• Kebijakan baru untuk mencegah resiko atas kejadian yang
merugikan yang terjadi sebelumnya atau yang belum terjadi
RENCANA AKTIVITASSISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
PROSEDUR RESIKO YANG TERIDENTIFIKASI LANGKAH PENGENDALIAN
KOMPONEN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
4. INFORMASI DAN KOMUNIKASIInformasi meliputi pemilihan sistem informasi yang relevan dan kualitas
informasi yang dihasilkan sistem.
Komunikasi mencakup pemahaman peran dan tanggung jawab invidual berkenaan dengan pengendalian internal.
5. AKTIVITAS PEMANTAUANPemantauan menjadi proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu. Aktivitas pemantauan dilakukan terus menerus dan terdapat kegiatan evaluasi secara terpisah.
ALUR PELAKSANAANSISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
MENETAPKAN LINGKUNGAN PENGENDALIA
N
MELAKUKAN PENAKSIRAN
RESIKO
MELAKUKAN AKTIVITAS
PENGENDALIAN
Informasi dan Komunikasi
Pemantauan
FRAUD = KECURANGAN/ PENIPUAN/
PENGGELAPAN
Pemahaman DefinisiFRAUD
“Fraud merupakan suatu penipuan atau bentuk kelicikan manusia yang disengaja untuk keuntungan pribadi/kelompok dan
merugikan pihak lain”
SEGALA SESUATU YANG BERKAITAN DENGAN KETIDAKJUJURAN ATAU KECURANGAN
STRUKTUR PENDUKUNG FRAUD
PELUANG/ KESEMPATAN
TEKANAN RASIONALISASI
STRUKTUR PENDUKUNG FRAUD
1. TEKANAN
• Adalah hal utama yang menyebabkan fraud• Contoh :
Terlilit dan atau tidak dapat membayar suatu tagihan Terlibat dengan perjudian dan Obat-obatan terlarang Hasrat atas simbol status seperti rumah, mobil dll Permasalahan dalam keluarga seperti pernikahan atau biaya pengobatan.
STRUKTUR PENDUKUNG FRAUD
2. PELUANG/ KESEMPATAN
• Melihat ada kesempatan untuk menyalahgunakan posisi kepercayaan, dengan resiko untuk tertangkap dianggap rendah
• Sistem Pengendalian Internal yang tidak memadai• Skala kejujuran (lihat skala)
20% jujur
20% tidak jujur
60% jujur tergantung
pada situasi
STRUKTUR PENDUKUNG FRAUD
3. RASIONALISASI dalam melakukan FRAUD
• Merasa hanya meminjam dana lembaga untuk kepentingan pribadi• Merasa berhak karena mendapatkan upah yang minim dari sewajarnya• Merasa bahwa lembaga tidak adil, contohnya dalam promosi jabatan• Merasa bahwa dana yang digunakan adalah milik lembaga donor yang memiliki
dana yang melimpah• Merasa melakukan penggelapan tidak menyakiti siapapun• Merasa bahwa orang lain juga melakukan hal yang sama
AKIBAT ADANYA FRAUD
1. Lembaga menanggung kerugian finansial maupun material lembaga 2. Pelaku dapat dikenakan hukuman pidana maupun perdata3. Lembaga dapat dikenakan diblacklist oleh lembaga donor maupun
dalam jaringan kerjanya4. Pembiayaan yang telah dilakukan tidak diakui oleh lembaga donor
(terkait dengan no.1)5. Ada kemungkinan pengambilan keputusan yang keliru akibat informasi
yang tidak lengkap.
Contoh Sikap Donor atas FRAUD (TAF – DFAT)
1. Zero tolerance’ 2. Melaporkan setiap percobaan, dugaan, kecurigaan akan adanya penipuan
(fraud) pada Direktur. 3. Mengadopsi pendekatan manajemen resiko untuk mencegah, mendeteksi dan
menginvestigasi dugaan penipuan (fraud) yang terintegrasi kedalam proses bisnis, praktek managemen dan internal control.
4. Melakukan training mengenai etika dan kesadaran akan penipuan (fraud)5. Menerapkan Whistle Blower policy6. Menuntut atau memberikan sangsi kepada pelaku penipuan (fraud).
“TERIMA KASIH dan
SEMOGA BERMANFAAT”