Post on 16-Oct-2021
ICSE – 11 : PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI
PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI
JARINGAN IRIGASI
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
i
KATA PENGANTAR
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu
penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan
tenaga ahli/ terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan
serta penguasaan teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
perencanaan baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber daya air
maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli
Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi merupakan salah satu jabatan kerja yang
diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat
mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam perencanaan konstruksi
bidang sumber daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi ini
terdiri dari 12 (duabelas) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang
diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Supervisi Konstruksi
Jaringan Irigasi. Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Metode Pelaksanaan dan Perhitungan Biaya Konstruksi
pekerjaan konstruksi Sumber Daya Air.
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, Desember 2005
Tim Penyusun
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
ii
LEMBAR TUJUAN
JUDUL PELATIHAN : AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI
TUJUAN PELATIHAN
A. Tujuan Umum Pelatihan
Mampu mengkoordinasi, mengarahkan pelaksanaan konstruksi jaringan irigasi
oleh kontraktor dan melakukan pengawasan sesuai dengan gambar
pelaksanaan, spesifikasi teknik, metode pelaksanaan, jangka waktu pelaksanaan
yang tercantum dalam kontrak kontraktor dan jasa konsultan supervisi.
B. Tujuan Khusus Pelatihan
Setelah mengikuti pelatihan mampu:
1. Menguasai dokumen kontrak kontraktor dan kontrak konsultan supervisi.
2. Melakukan pertemuan awal pelaksanaan dengan kontraktor dan direksi
pekerjaan.
3. Melakukan kunjungan lapangan diareal lokasi proyek, mengidentifikasi
permasalahan teknis maupun non teknis.
4. Mengecek kesiapan kontraktor untuk mulai pelaksanaan pekerjaan, sesuai
yang tercantum dalam RMK.
5. Melaksanakan pengawasan pelaksanaan konstruksi sesuai spesifikasi
teknis, gambar pelaksanaan, metode pelaksanaan, K3 serta pencemaran
lingkungan.
6. Mengadakan pertemuan periodik dan khusus dengan kontraktor dan direksi
pekerjaan.
7. Memberikan petunjuk, saran pelaksanaan, teguran langsung kepada
kontraktor atau melalui direksi pekerajan, tergantung sistem kontraknya.
8. Mengecek laporan-laporan dari kontraktor dan usulan perubahan desain.
9. Melakukan opname hasil kemajuan pekerjaan bersama kontraktor dan atau
direksi pekerjaan sesuai penugasan.
10. Mengawasi uji coba fungsi jarinan irigasi yang selesai dilaksanakan oleh
kontraktor.
11. Membantu direksi dalam mengevaluasi kinerja kontraktor.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
iii
NOMOR MODUL : ICSE. 11
JUDUL MODUL : METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA
KONSTRUKSI
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Setelah modul ini dipelajari peserta mampu menjelaskan dan menerapkan Pengetahuan
Metode Pelaksanaan dan Perhitungan Biaya Konstruksi.
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Pada akhir penyampaian modul ini, peserta mampu :
1. Menjelaskan pelaksanaan proyek
2. Menjelaskan penyusunan rencana dan kebutuhan sumber daya
3. Menjelaskan proses pelaksanaan konstruksi
4. Menjelaskan metode pelaksanaan konstruksi
5. Menjelaskan analisis alat-alat berat
6. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya
7. Menjelaskan harga standar/harga satuan upah, bahan dan peralatan
8. Menerapkan perhitungan harga satuan pekerjaan
9. Menerapkan perhitungan biaya pekerjaan.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
LEMBAR TUJUAN ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. iv
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL PELATIHAN ............................. vi
DAFTAR MODUL ........................................................................................................ vii
PANDUAN PEMBELAJARAN ..................................................................................... viii
BAGIAN I - METODE PELAKSANAAN
BAB 1 - PENDAHULUAN
1.1 Umum ................................................................................................... 1 – 1
1.2 Uraian Proyek ...................................................................................... 1 – 1
1.3 Rencana Pelaksanaan Konstruksi ....................................................... 1 – 1
1.4 Paket Kontrak ....................................................................................... 1 – 2
BAB 2 - PELAKSANAAN / IMPLEMENTASI PROYEK
2.1 Lembaga Pelaksana Proyek ............................................................... 2 – 1
2.2 Pembiayaan Proyek ............................................................................. 2 – 1
BAB 3 - PROSES PELAKSANAAN KONSTRUKSI ................................................. 3 – 1
BAB 4 - PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN KEBUTUHAN
SUMBER DAYA
4.1 Penyusunan Rencana Kerja ................................................................. 4 – 1
4.2 Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya ................................................ 4 – 2
4.2.1 Kebutuhan Tenaga Kerja .......................................................... 4 – 2
4.2.2 Kebutuhan Bahan...................................................................... 4 – 3
4.2.3 Kebutuhan Peralatan Proyek .................................................... 4 – 4
BAB 5 - METODE PELAKSANAAN
5.1 Umum ................................................................................................... 5 – 1
5.1.1 Dokumen Metode Pelaksanaan Pekerjaan .............................. 5 – 1
5.1.2 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Yang Baik ............................. 5 – 2
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
v
5.2 Survai Lapangan ................................................................................... 5 – 3
5.2.1 Sumber Air Kerja ....................................................................... 5 – 3
5.2.2 Listrik ......................................................................................... 5 – 3
5.2.3 Tenaga Kerja ............................................................................. 5 – 3
5.2.4 Keadaan Cuaca di Site ............................................................. 5 – 4
5.2.5 Data Penyelidik Tanah .............................................................. 5 – 4
5.2.6 Quarry/Borrow Area................................................................... 5 – 4
5.2.7 Survai Harga Bahan Lokal ........................................................ 5 – 4
5.2.8 Survai Kondisi Sosial dan Budaya ............................................ 5 – 4
5.3 Kondisi Dasar Penyusunan Metode Pelaksanaan ............................... 5 – 5
5.3.1 Hari Dapat Bekerja .................................................................... 5 – 5
5.3.2 Jam Kerja dan Shift ................................................................... 5 – 5
5.3.3 Bahan Bangunan....................................................................... 5 – 5
5.3.4 Alat Konstruksi .......................................................................... 5 – 5
5.3.5 Borrow Area, Disposal Area dan Quarry Site ........................... 5 – 13
5.4 Data-Data Teknis Jaringan Irigasi dan Bangunan ............................... 5 – 26
5.4.1 Umum ........................................................................................ 5 – 26
5.4.1 Bangunan-Bangunan Penting/Pokok ........................................ 5 – 26
5.5 Pekerjaan Persiapan ............................................................................ 5 – 27
5.5.1 Jalan Masuk dan Jembatan ...................................................... 5 – 27
5.5.2 Base Camp Kontraktor, Kantor Konsultan Pengawas ............. 5 – 27
5.5.3 Batching dan Mixing Plant......................................................... 5 – 28
5.5.4 Bangunan Perlindungan Sementara ........................................ 5 – 28
5.6 Pelaksanaan Pekerjaan Headrace ....................................................... 5 – 29
5.7 Pelaksanaan Pekerjaan Saluran Induk ................................................ 5 – 29
5.8 Pelaksanaan Saluran Sekunder ........................................................... 5 – 29
5.9 Pelaksanaan Bangunan Turutan di Saluran Induk dan Sekunder....... 5 – 27
BAB 6 - ANALISIS ALAT-ALAT BERAT
6.1 Galian dan Menggusur Dengan Bulldozer ........................................... 6 – 1
6.1.1 Ripping....................................................................................... 6 – 6
6.1.2 Combination Work of Ripping and Dozing................................ 6 – 6
6.1.3 Compacting ............................................................................... 6 – 7
6.1.4 Spreading and Compacting ...................................................... 6 – 10
6.2 Excavation dan Loading Dengan Wheel Loader.................................. 6 – 10
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
vi
6.3 Excavation, Loading dan Hauling (Loader, Back Hoe dan
Dump Truck) ......................................................................................... 6 – 13
6.4 Pengangkutan Beton ............................................................................ 6 – 25
6.5 Pengecoran Beton ................................................................................ 6 – 27
6.6 Pemancangan....................................................................................... 6 – 29
BAGIAN II - PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI
BAB 1 - PENDAHULUAN ........................................................................................... 1 – 1
BAB 2 - FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA
2.1 Umum ................................................................................................... 2 – 1
2.2 Komponen Biaya................................................................................... 2 – 1
2.3 Harga Satuan Pekerjaan ...................................................................... 2 – 1
2.4 Upah ...................................................................................................... 2 – 1
2.5 Bahan .................................................................................................... 2 – 2
2.6 Koefisien ............................................................................................... 2 – 2
2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ...................................................... 2 – 3
BAB 3 - HARGA STANDAR / HARGA SATUAN UPAH, BAHAN DAN
PERALATAN
3.1 Jenis Harga Satuan .............................................................................. 3 – 1
3.1.1 Harga Satuan Dasar (HSD) ...................................................... 3 – 1
3.1.2 Harga Satuan Pekerjaan (HSP)................................................ 3 – 1
3.1.3 Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) .................................... 3 – 1
3.2 Metode Penyusunan dan Pengumpulan Harga Satuan ...................... 3 – 2
3.3 Penggunaan Dalam Menghitung Biaya................................................ 3 – 2
3.4 Contoh Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK)................................... 3 – 4
3.5 Contoh Perhitungan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) .............. 3 – 5
3.6 Harga Standar Upah Berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) .. 3 – 6
3.6.1 Upah Lokal................................................................................. 3 – 7
3.6.2 Upah Yang Didatangkan ........................................................... 3 – 8
3.7 Bahan .................................................................................................... 3 – 8
3.8 Peralatan ............................................................................................... 3 – 15
3.9 Sewa Peralatan..................................................................................... 3 – 19
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
vii
3.10 Depreasiasi Alat Berat .......................................................................... 3 – 24
3.11 Perhitungan Jumlah Truk ..................................................................... 3 – 26
BAB 4 - HARGA SATUAN PEKERJAAN
4.1 Upah ...................................................................................................... 4 – 1
4.2 Biaya Langsung .................................................................................... 4 – 1
4.2.1 Menghitung Harga Komponen Tenaga Kerja ........................... 4 – 1
4.2.2 Menghitung Harga Komponen Bahan ...................................... 4 – 2
4.2.3 Menghitung Harga Komponen Peralatan ................................. 4 – 3
4.3 Biaya Tidak Langsung .......................................................................... 4 – 4
4.3.1 Overhead (Biaya umum)........................................................... 4 – 4
4.3.2 Biaya Resiko Pekerjaan ............................................................ 4 – 4
4.3.3 Biaya Untuk Penerapan K3, RKL dan RPL .............................. 4 – 5
4.3.4 Keuntungan atau Profit ............................................................. 4 – 6
BAB 5 - PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI / BIAYA PEKERJAAN
5.1 Umum ................................................................................................... 5 – 1
5.2 Biaya Overhead .................................................................................... 5 – 1
5.3 Harga Satuan Pekerjaan ...................................................................... 5 – 1
5.4 PPN ....................................................................................................... 5 – 2
5.5 Biaya Lumpsum.................................................................................... 5 – 2
5.6 Biaya Konstruksi / Biaya Pekerjaan...................................................... 5 – 2
BAB 6 - BIAYA ESKALASI ATAU PENYESUAIAN
KENAIKAN HARGA................................................................................... 6 – 1
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
viii
DESKRIPSI SINGKAT PENGEMBANGAN MODUL
PELATIHAN AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI
1. Kompetensi kerja yang disyaratkan untuk jabatan kerja Ahli Supervisi Konstruksi
Jaringan Irigasi (Irrigation Construction Supervisor Engineer) dibakukan dalam
Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang didalamnya telah
ditetapkan unit-unit kompetensi, elemen kompetensi, dan kriteria unjuk kerja
sehingga dalam Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi unit-unit
tersebut menjadi Tujuan Khusus Pelatihan.
2. Standar Latihan Kerja (SLK) disusun berdasarkan analisis dari masing-masing Unit
Kompetensi, Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja yang menghasilkan
kebutuhan pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku dari setiap Elemen
Kompetensi yang dituangkan dalam bentuk suatu susunan kurikulum dan silabus
pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi tuntutan kompetensi tersebut.
3. Untuk mendukung tercapainya tujuan khusus pelatihan tersebut, maka berdasarkan
Kurikulum dan Silabus yang ditetapkan dalam SLK, disusun seperangkat modul
pelatihan (seperti tercantum dalam Daftar Modul) yang harus menjadi bahan
pengajaran dalam pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
ix
DAFTAR MODUL
MODUL NOMOR : ICSE. 11
JUDUL : METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUNGAN BIAYA
KONSTRUKSI
Merupakan salah satu modul dari :
NO. KODE JUDUL
1. ICSE. 01 Etika Profesi, Etos Kerja, UU Jasa Konstruksi dan UU SDA
2. ICSE . 02 Sistem Manajemen K3, Pedoman Teknis K3, RKL dan RPL
3. ICSE. 03 Pengenalan Survai dan Investigasi
4. ICSE. 04 Pengenalan Dokumen Tender dan Dokumen Kontrak
5. ICSE. 05 Pengenalan Manual O & P
6. ICSE. 06 Kriteria Desain Irigasi
7. ICSE. 07 Perhitungan Desain Irigasi
8. ICSE. 08 Pengetahuan Gambar Konstruksi/Pelaksanaan
9. ICSE. 09 Manajemen Konstruksi
10 ICSE. 10 Manejemen Mutu
11 ICSE. 11 Metode Pelaksanaan (Construction Method) dan Perhitungan
Biaya Konstruksi
12 ICSE.12 Admnistrasi Teknik
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
x
PANDUAN PEMBELAJARAN
PELATIHAN : AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI
JUDUL MODUL : METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUBGAN BIAYA
KONSTRUKSI
KODE MODUL : ICSE. 11
KEGIATAN INSTRUKTUR KETERANGAN
DESKRIPSI : Materi ini terutama membahas rencana
pelaksanaan proyek, jadwal pelaksanaan
konstruksi dan metode pelaksanaan serta
perhitungan biaya konstruksi.
TEMPAT KEGIATAN : dalam ruang kelas lengkap dengan
fasilitasnya
WAKTU KEGIATAN : 9 jam pelajaran (1 jp = 45 menit).
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
xi
PELATIHAN : AHLI SUPERVISI KONSTRUKSI JARINGAN IRIGASI
JUDUL MODUL : METODE PELAKSANAAN DAN PERHITUBGAN BIAYA
KONSTRUKSI
KODE MODUL : ICSE. 11
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
1. CERAMAH : PEMBUKAAN
- Menjelaskan Tujuan Instruksional (TIU & TIK)
- Memotivasi peserta bertanya atau menyampaikan pendapat atas pengalamannya dalam metode pelaksanaan konstruksi.
Waktu : 5 menit
Bahan : Lembar tujuan
2. CERAMAH : PENDAHULUAN/
URAIAN UMUM METODE PELAKSANAAN
Waktu : 10 menit
Bahan : Materi serahan
(Bab 1 )
3. CERAMAH : IMPLEMENTASI/ PELAKSANAAN PROYEK
Menjelaskan :
- Lembaga pelaksanaan proyek
- Pembiayaan proyek.
Waktu : 15 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 2)
Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif
Mengajukan pertanyaan apabila kurang jelas
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
OHT No
OHT No
OHT No
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
xii
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
4. CERAMAH : PENYUSUNAN
RENCANA KERJA
DAN KEBUTUHAN
SUMBER DAYA
Menjelaskan :
- Rencana kerja
- Kebutuhan sumber daya
Waktu : 20 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 3)
5. PROSES PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
Menjelaskan : - Proses tender
Waktu : 10 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 4)
6. CERAMAH : METODE
PELAKSANAAN
- Uraian umum
- Survai lapangan
- Kondisi dasar penyusunan metode pelaksanaan
- Data-data teknis jaringan dan bangunan
- Pekerjaan persiapan
- Pekerjaan headrace
- Pekerjaan saluran induk
- Pekerjaan saluran sekunder
- Pekerjaan bangunan turutan di saluran induk dan sekunder.
Waktu : 80 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 5)
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
Mengikuti penjelasan
instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
Mengikuti penjelasan
instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
OHT No
OHT No
OHT No
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
xiii
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
7. CERAMAH : ANALISIS ALAT-
ALAT BERAT
Menjelaskan :
- Kapasitas produksi alat per jam.
(Pek. Tanah, Beton dan Pemancangan).
- galian dan Menggusur dengan Bulldozer
- Excavation dan Loading dengan Wkeel Loader
- Excavation dan Loading (Loade/Back Hoe dan Dump Truck)
- Pengangkutan Beton
- Pengecoran Beton
- Pemancangan
Waktu : 85 menit Bahan : Materi serahan (Bab 6)
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
OHT No
8. CERAMAH : PENDAHULUAN
PERHITUNGAN
BIAYA KONSTRUKSI
Menjelaskan :
- Pengertian dasar penetapan harga satuan pekerjaan
Waktu : 15 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 1)
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
OHT No
9. CERAMAH : FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGA-
RUHI BIAYA
Menjelaskan :
- Menjelaskan komponen yang membentuk biaya yaitu bahan, upah dan peralatan
- Harha satuan pekerjaan meru-pakan biaya yang komponen-nya terdiri dari bahan, upah dan peralatan yang dikalikan dengan koefisien masing-masing
Waktu : 40 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 2)
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
OHT No
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
xiv
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
10. CERAMAH : HARGA STANDAR/
HARGA SATUAN
- Menjelaskan jenis-jenis harga satuan, metode penyusunan dan pengumpulan harga satuan harga satuan, contoh harga satuan kegiatan pekerjaan, contoh perhitungan sewa peralatan dan perhitungan jumlah truk
Waktu : 60 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 3)
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
OHT No
11. CERAMAH : HARGA SATUAN
PEKERJAAN
- Menjelaskan tentang biaya langsung dan biaya tidak langsung, cara menghitung harga komponen tenaga kerja/bahan dan peralatan, resiko pekerjaan dan contoh-contoh analisa harga satuan pekerjaan
Waktu : 45 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 4)
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
OHT No
12. CERAMAH : PERHITUNGAN
BIAYA KONSTRUK-
SI/BIAYA PEKER-
JAAN
- Menjelaskan cara penyusunan daftar kuantitas harga dan bahan (BoQ), yaitu volume pekerjaan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan dan memasukkan pajak yaitu PPN
Waktu : 25 menit
Bahan : Materi serahan (Bab 5)
Mengikuti penjelasan instruktur dengan tekun dan aktif
Mencatat hal-hal yang perlu
Mengajukan pertanyaan bila perlu
OHT No
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Metode Pelaksanaan
xv
MATERI
SERAHAN
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
1 - 1
BAGIAN II – PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara umum langkah dalam menentukan harga satuan pekerjaan meliputi 3 (tiga) hal
penting, yaitu berupa :
1. Masukan (input)
2. Proses (process)
3. Keluaran (output).
Harga satuan setiap pekerjaan yang merupakan keluaran (output) diperoleh dari proses
perhitungan dari masukan-masukan, antara lain berupa harga satuan dasar untuk
komponen-komponen bahan, tenaga kerja dan peralatan, setelah terlebih dahulu
menentukan asumsi-asumsi dan faktor-faktor serta prosedur kerjanya.
Jumlah dari seluruh perkalian koefisien komponen-komponen tersebut dengan harga
satuan dasarnya ditambah dengan biaya umum dan laba akan menghasilkan harga
satuan setiap pekerjaan.
Data harga satuan dasar yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
a. Harga pasar setempat pada waktu yang bersangkutan.
b. Harga kontrak untuk barang/ pekerjaan sejenis tempat yang pernah dilaksanakan
dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang terjadi.
c. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh Biro Pusat
Statistik (BPS) dan media cetak lainnya.
d. Daftar harga/ tarif barang/ jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal.
e. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik pusat
maupun daerah.
f. Data lain yang dapat digunakan.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
2 - 1
BAB 2
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA
2.1. Umum
Biaya suatu pekerjaan tergantung dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Untuk irigasi jenis pekerjaan terdiri dari 2 bagian utama yaitu; pertama pekerjaan
saluran irigasi/drainase dan kedua pekerjaan bangunan irigasi.
2.2. Komponen Biaya
Komponen yang membentuk biaya adalah volume dan harga satuan pekerjaan
ditambah dengan overhead dan profit. Sumber data harga satuan dasar upah atau
bahan yang digunakan dalam perhitungan analisa harga satuan pekerjaan adalah
sebagai berikut :
1. Harga dasar setempat pada waktu yang tertentu
2. Harga kontrak untuk barang/pekerjaan sejenis setempat yang pernah
dilaksanakan dengan mempertimbangkan faktor-faktor kenaikan harga yang
terjadi
3. Informasi harga satuan yang dipublikasikan secara resmi oleh biro pusat
statistic (BPS) dan media cetak lainnya
4. Daftar harga/tariff barang/jasa yang dikeluarkan oleh pabrik atau agen tunggal
5. Daftar harga standar yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang baik
pusat maupun daerah
6. Data lain yang dapat digunakan.
2.3. Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan terdiri dari penjumlahan harga-harga upah, bahan dan
peralatan yang dikalikan dengan suatu koefisien masing-masing untuk
memperoleh harga satuan pekerjaan (misalnya Rp/m1, Rp/m2, Rp/m3, Rp/ton dan
lain-lain) yang diperoleh melalui suatu analisa yang disebut dengan analisa harga
satuan.
2.4. Upah
Harga upah tenaga kerja adalah upah yang dibayarkan kepada tenaga kerja dan
harga ini yang menjadi komponen dalam analisa harga satuan pekerjaan. Harga
dasar upah tenaga kerja diperoleh dari sumber data seperti disebut dalam butir 2.2
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
2 - 2
diatas. Harga dasar tersebut adalah menjadi harga upah tenaga kerja, apabila
tenaga kerja tersebut berada disekitar lokasi pekerjaan/proyek. Namun apabila
tenaga kerja berasal dari daerah lain yang memerlukan biaya angkutan dan biaya
tempat tinggal, maka selain harga dasar upah tersebut perlu ditambah biaya
transport dan tempat tinggal, yang disebut biaya mobilisasi dan demobilisasi.
2.5. Bahan
Bahan terdiri dari 2 macam yaitu : bahan dasar dan bahan olahan.
Bahan dasar adalah seperti batu kali/gunung, pasir sungai/gunung dan lain-
lainnya, yang masih asli diambil dari alam.
Bahan olahan untuk keperluan tertentu adalah bahan dasar yang diolah misalnya
menjadi batu pecah, baik oleh tangan manusia maupun mesin pemecah batu.
Harga bahan dasar adalah harga bahan yang terdapat di pasaran. Yaitu bahan
yang dimiliki oleh masyarakat, toko atau pemasok, yang diambil dari sungai atau
dari gunung
Harga bahan dasar di quarry adalah harga bahan yang dikumpulkan dengan
menggunakan alat-alat berat atau alat-alat khusus (seperti dinamit untuk
memperoleh batu gunung) dengan membayar kewajiban ke pemerintah daerah
seperti iuran galian C, atau iuran daerah dan lain-lain. Faktor yang mempengaruhi
harga ialah tenaga manusia dan peralatan.
Harga bahan dilokasi pekerjaan atau base camp adalah harga dasar bahan
ditambah biaya angkutan. Biaya angkutan sendiri terdiri dari biaya memuat dan
membongkar baik oleh tenaga manusia maupun peralatan dan biaya angkut oleh
kendaraan.
Harga dasar bahan hasil pabrikan seperti semen, besi beton, baja, cat dan lain-
lainnya, diperoleh dari pabrik atau agen tunggal.
2.6. Koefisien
Nilai koefisien untuk bahan dan upah yang didapat secara manual berdasarkan
hasil pengamatan yang dilakukan terhadap kemampuan seseorang dalam
mengerjakan satu-satuan pekerjaan dan jumlah bahan yang diperlukan. Daftar
koefisien ini telah tersusun dalam buku analisa harga satuan yang terkenal
dengan buku BOW ( Burgerliyke Openbare Werken). Dewasa ini mungkin tidak
sesuai lagi, karena ini produk zaman Belanda yang sudah sangat lama berlalu.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
2 - 3
Selain itu BOW tidak menggunakan alat-alat berat. Dewasa ini besaran koefisien
sudah ada dimasing-masing Direktorat Jenderal seperti Direktorat Jenderal Bina
Marga (Prasarana Wilayah). Juga telah terbit buku analisa harga satuan
berdasarkan Standar Hari / Orang (Standar Man / Day), atau Standar Jam / Orang
(Standar Man/Hours).
Sedang apabila dengan menggunakan peralatan khususnya alat-alat berat, dibuat
dalam analisa tersendiri menurut jenis alatnya.
2.7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Besar kecilnya harga suatu pekerjaan selain ditentukan oleh harga bahan, upah,
peralatan, juga dipengaruhi oleh :
- Faktor lingkungan (sosial budaya)
- Lokasi pekerjaan terpencil atau tidak
- Kemudahan akan transportasi
- Cuaca
- Kecakapan, keterampilan serta pengalaman para mandor dan tukang.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
4 - 1
BAB 4
HARGA SATUAN PEKERJAAN
4.1 Upah
Yang dimaksud dengan harga satuan pekerjaan dalam modul ini ialah harga satuan
dari suatu jenis pekerjaan pada pekerjaan saluran dan bangunan irigasi.
Harga satuan pekerjaan merupakan biaya yang diperlukan untuk rnemproduksi
setiap satuan jenis pekerjaan. Biaya tersebut terdiri dari biaya langsung, biaya tidak
langsung dan keuntungan.
Kedua jenis terakhir, yakni biaya tak langsung dan keuntungan, umumnya pada
perhitungan harga satuan pekerjaan dihitung dalam satu hitungan sebesar <10%
dari biaya langsung, dan disebut sebagai overhead dan keuntungan.
Dengan demikian, harga satuan pekerjaan akan merupakan jumlah biaya langsung
(tenaga kerja, bahan dan peralatan) ditambah biaya tidak langsung (overhead dan
keuntungan).
4.2 Biaya Langsung
Biaya langsung adalah total biaya sumber daya yang secara langsung merupakan
masukan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan.
Sumber daya yang secara langsung merupakan masukan untuk rnemproduksi
suatu satuan jenis pekerjaan meliputi sumber daya tenaga kerja, bahan dan
peralatan.
Dengan demikian, biaya langsung akan terdiri dari total biaya upah tenaga kerja,
biaya bahan dan biaya peralatan untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan.
Bila L adalah simbol tenaga kerja, M sebagai simboI dari bahan, dan E sebagai
simbal peralatan, dan biaya langsung sebagai D, maka biaya langsung adalah :
D = L + M + E
4.2.1. Menghitung Harga Komponen Tenaga Kerja
Yang dimaksud dengan tenaga disini ialah setiap tenaga yang siap di
tempat pekerjaan untuk memproduksi suatu satuan jenis pekerjaan
tertentu.
1. Uraian Kualifikasi tenaga dan kodenya
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
4 - 2
a) Mandor (L02)
b) Tukang
c) Pekerja (L01)
d) Operator
e) Mekanik
f) Pengemudi
g) Pembantu tukang
h) Pembantu Operator
i) Pembantu mekanik
j) Pembantu mekanik
k) Bas
l) Dll, sesuai spesifikasi tenaga untuk pekerjaan saluran dan
bangunan irigasi
2. Tentukan satuan waktu untuk masing-masing kulaifikasi tenaga untuk
memproduksi satu satuan jenis pekerjaan umpamanya jam, hari, bulan.
3. Tentukan Kuantitas atau Koefisien Tiap Kualifikasi Tenaga untuk
menghasilkan satu satuan jenis pekerjaan dalam satu satuan waktu,
dalam angka desimal, umpamanya 1.000; 0,15; 0,002; dll
4. Tentukan Harga Satuan tiap Kualifikasi Tenaga dengan Rupiah
5. Hitunglah Harga tiap kualifikasi tenaga dengan mengalikan kuantitas
atau koefisien dikalikan harga satuan, maka didapatkan harga untuk
kualifikasi tenaga tersebut:
6. Untuk mendapatkan harga komponen tenaga, jumlahkan harga-harga
dari masing-masing kualifikasi tenaga tersebut
4.2.2. Menghitung Harga Komponen Bahan
Yang dimaksud dengan bahan disini ialah bahan yang sudah siap di
tempat pekerjaan untuk secara langsung dipergunakan sebagai masukan
untuk menghasilkan jenis pekerjaan tertentu.
1. Uraian jenis-jenis bahan yang dipergunakan dan kodenya.
Umpamanya tanah, pasir, semen, kapur, aspal, sirtu: batu pecah,
chipping (M04), dll sesuai spesifikasi
2. Tentukan satuan bahan yang dipergunakan, umpamanya KG, M, M2,
M3, dll satuan bahan sesuai spesifikasi bahan konstruksi.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
4 - 3
3. Tentukan kuantitas bahan dalam angka desimal, umpamanya 33.000;
0,500 dan seterusnya
4. Tentukan harga satuan bahan di tempat pekerjaan, dalam Rp (rupiah)
5. Hitung harga masing-masing jenis bahan dengan mengalikan kuantitas
dikalikan harga satuan
6. Hitunglah jumlah harga komponen bahan
4.2.3. Menghitung Harga Komponen Peralatan
Yang dimaksud dengan peralatan di sini ialah setiap unit peralatan yang
dipakai untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan di tempat
pekerjaan
1. Uraian jenis-jenis peralatan yang dipakai dan kodenya, umpamanya
Wheel Loader (E15), Dump Truck (F08), Excavator (E10), alat bantu,
dll peralatan sesuai spesifikasi peralatan.
2. Tentukan satuan waktu bekerja alat, umpamanya jam, lumpsum
3. Tentukan kuantitas atau koefisien alat dalam desimal, umpamanya
0,0005; 1.000 dll.
4. Hitung harga satuan masing-masing jenis alat memproduksi satu
satuan jenis pekerjaan
5. Hitung harga masing-masing jenis alat sesuai kuantitas atau koefisien
pemakaian dikalikan harga satuan
6. Jumlahkan harga komponen alat-alat
Maka biaya langsung akan merupakan total biaya komponen-komponen
tenaga (L), bahan (M), dan alat (E), sehingga D = L + M + E
Dengan penjelasan langkah-Iangkah ini disimpulkan bahwa biaya
langsung merupakan total biaya semua sumber daya yang merupakan
masukan langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan. Masukan
tersebut terdiri dari komponen-komponen tenaga, bahan, alat.
Perlu diketahui, bahwa untuk memasukkan tenaga, bahan dan / atau alat
sebagai komponen langsung memroses satu satuan jenis pekerjaan,
biaya-biaya untuk komponen tersebut sudah mencakup seluruh biaya yang
harus dikeluarkan (actual cost), sedemikian rupa, sehingga komponen-
komponen tersebut ada dan siap bekerja di tempat jenis pekerjaan yang
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
4 - 4
akan diproduksi, yang merupakan harga satuan komponen.
Harga satuan komponen berbeda dengan harga satuan pekerjaan, karena
harga satuan pekerjaan merupakan total biaya langsung ditambah biaya
tak langsung dan keuntungan.
4.3. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung yang ikut membentuk harga satuan pekerjaan adalah semua
biaya yang harus dikeluarkan dalam memroses produk satu satuan jenis
pekerjaan.
Biaya-biaya tersebut di luar harga satuan komponen-komponen masukan tenaga,
bahan dan alat
Biaya-biaya tersebut antara lain biaya overhead, resiko, asuransi, pajak dan lain-
lain biaya yang harus dikeluarkan dalam menghasilkan satu satuan jenis pekerjaan
4.3.1 Overhead (Biaya umum)
Biaya umum adalah biaya yang dikeluarkan untuk terwujudnya satu satuan
pekerjaan tertentu
Biaya ini antara lain, tetapi tidak terbatas pada dan tidak selamanya harus
meliputi :
1). Biaya gaji pegawai di kantor pusat
2). Gaji pegawai di lapangan
3). Biaya bank (bunga bank, jaminan bank, dll)
4). Biaya tender
5). Biaya pengobatan pegawai kantor lapangan
6). Biaya travel, entertainmen
7). Biaya kantor, listrik, telepon, air, dll
8). Penyusutan, peralatan penunjang
4.3.2 Biaya Resiko Pekerjaan
Biaya ini dimaksudkan untuk membiayai berbagai kemungkinan yang
diduga akan menimbulkan suatu kerugian pada pelaksanaan pekerjaan,
namun sulit untuk menghitung secara pasti tentang besar dan nilainya.
Dugaan-dugaan tersebut meliputi unsur-unsur cuaca. keadaan lapangan,
dan gangguan serta hambatan yang diperkirakan ada namun sulit
menghitungnya.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
4 - 5
4.3.3. Biaya Untuk Penerapan K3, RKL dan RPL
Berdasarkan surat edaran Menteri PU No. 03/SE/M/2005 Tanggal 26
Pebruari 2005, perihal penyelenggaraan jasa konstruksi untuk Instansi
Pemerintah, Butir 6, Bahwa Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa dalam
kegiatan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan peundang-
undangan tentang K3.
Biaya untuk penerapan K3, perlu dihitung biaya untuk mendukung
pelaksanaannya.
Biaya terdiri dari :
- Biaya personel :
• Pengawas K3 (Ahli K3)
• Pelaksana K3/Safety Engineer (Ahli K3)
- Biaya alat pelindung diri (APD)
- Perlengkapan P3K
- Pembuatan rambu-rambu dan brosur
- Biaya sosialisasi dan latihan.
Biaya penerapan K3 dapat dalam bentuk lumpsum atau menurut
ketentuan dalam dokumen pelelangan.
Disamping itu, perlu diantisipasi dalam pelaksanaan konstruksi untuk
pengendalian lingkungan/pencemaran, harus diperhitungkan juga
perkiraan biaya yang diperlukan.
a. Asuransi
Yang dimaksud dengan asuransi pada jenis pekerjaan yang
dibicarakan pada modul ini ialah biaya yang harus dikeluarkan untuk
mendukung terwujudnya satu satuan jenis pekerjaan jalan tersebut,
sesuai ketentuan peraturan dan pertimbangan, kebutuhan, jaminan
atas pelaksanaan pekerjaan.
b. Pajak
Yang dimaksud pajak di sini adalah semua jenis pungutan Yang harus
dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya satu satuan jenis
pekerjaan.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
4 - 6
Pajak tersebut bukan merupakan PPN yang terdapat dalam nilai
kontrak pekerjaan jalan.
Termasuk dalam kategori pajak per satuan jenis pekerjaan ini antara
lain jenis-jenis sumbangan, pungutan dll yang diperkirakan terjadi
dalam proses pelaksanaan pekerjaan, namun sulit menghitung
besarnya, tetapi harus dikeluarkan untuk mendukung terwujudnya
pekerjaan yang bersangkutan
Biaya-biaya tersebut di muka berupa biaya umum, resiko pekerjaan,
asuransi, pajak, dll. Dalam menghitung harga satuan pekerjaan, pada
umumnya dikelompokkan menjadi biaya umum (overhead).
4.3.4. Keuntungan atau Profit
Untuk memproduksi setiap tahun jenis pekerjaan, diperlukan jasa untuk
mengelolanya. Untuk jasa tersebut, diberikan suatu imbalan dalam bentuk
keuntungan atau profit.
Dari uraian tersebut maka untuk memproduksi satu satuan jenis pekerjaan
dibutuhkan biaya tidak langsung dan keuntungan yang harus ditambahkan
sebesar presentase tertentu dari biaya langsung ke biaya tidak langsung.
Besarnya presentase tersebut + 10%
Dengan demikian sebagai kesimpulan harga satuan pekerjaan (D) = jumlah
harga tenaga (L), bahan (M), dan Peralatan (E) ditambah overhead dan
profit sebesar + 10% D, atau
HSP = D + 10% D, dimana D = L + M + E
Contoh-contoh Analisa Harga Satuan dapat dilihat pada lampiran.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
5 - 1
BAB 5
PERHITUNGAN BIAYA KONSTRUKSI / BIAYA PEKERJAAN
5.1 Umum
Perhitungan biaya konstruksi atau biaya suatu pekerjaan atau suatu proyek adalah
untuk mengetahui berapa besar biaya suatu pekerjaan atau proyek, sehingga
sipemilik pekerjaan / proyek dapat menyediakan biaya untuk pekerjaan tersebut.
Bagi kontraktor tujuannya adalah menghitung biaya pekerjaan untk memenangkan
suatu tender.
Oleh karena itu didalam menghitung biaya perlu diteliti dengan cermat mengenai
jenis dan volume pekerjaan, harga-harga bahan dan upah, harga atau sewa
peralatan.
Harga bahan berasal dari harga dasar bahan ditambah biaya mengolah dan biaya
angkutan.
Harga upah berasal dari harga upah setempat atau harga upah setempat ditambah
biaya mendatangkan tenaga kerja (mobilisasi atau demoblisasi).
Untuk pekerjaan yang besar faktor peralatan sangat dominan oleh karena itu harga
satuan pekerjaan ditentukan oleh harga bahan, upah dan peralatan.
Pada pekerjaan-pekerjaan yang kecil, seperti pada pembuatan saluran tertier tidak
diperlukan pemakaian alat-alat berat maka harga satuan pekerjaan ditentukan oleh
harga bahan dan upah kerja secara manual saja.
5.2 Biaya Overhead
(Biaya umum, resiko dan keuntungan)
Ketiga jenis biaya tersebut terlalu rumit dan sulit untuk dirinci secara pasti karena
hal itu tergantung dari besarnya pekerjaan / proyek yang dikerjakan, dugaan akan
adanya gangguan dan hambatan dilapangan, kemudian seberapa besar
keuntungan yang akan diambil maka untuk biaya ini biasanya diambil presentasi
dari biaya konstruksi yang berkisar antara 10 – 15 %.
5.3 Harga Satuan Pekerjaan
Harga satuan pekerjaan terdiri dari 2 jenis yaitu harga satuan pekerjaan yang belum
mengandung biaya overhead dan harga satuan pekerjaan yang sudah ada
didalamnya biaya overhead.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
5 - 2
Jenis mana yang akan dipakai dalam perhitungan biaya tergantung dari
persyaratan yang ditentukan dalam dokumen tender.
Ada dokumen yang menentukan bahwa dalam harga satuan pekerjaan sudah
termasuk biaya overhead. Sehingga dalam rekapitulasi biaya, yang ditambahkan
adalah PPn saja.
Namun ada juga yang menentukan dalam harga satuan pekerjaan tidak boleh
overhead dimasukkan. Overhead pekerjaan dimasukkan dalam rekapitulasi biaya,
kemudian ditambahkan biaya PPn.
5.4 PPN
PPn adalah pajak pertambahan nilai yang besarnya ditentukan oleh pemerintah.
Selama ini besarnya adalah 10% dari biaya konstruksi. Besarnya biaya suatu
penawaran pekerjaan adalah biaya konstruksi ditambah biaya PPn.
Ketentuan ini mulai berlaku di awal tahun 80-an, sebelumnya yang lazim adalah
biaya fisik pekerjaan / konstruksi ditambah dengan biaya overhead (biaya tidak
terduga) yang besarnya antara 10 – 15 % dari biaya fisik (Real Cost).
5.5 Biaya Lumpsum
Biaya lumpsum adalah biaya suatu jenis pekerjaan yang tidak dapat dirinci dengan
jelas atau jenisnya banyak, tetapi kecil-kecil. Biasanya dari kumpulan pekerjaan-
pekerjaan kecil tersebut dijadikan satu dan satuan pengukurannya lumpsum yang
besarnya tidak berdasar harga satuan pekerjaan.
5.6 Biaya Konstruksi / Biaya Pekerjaan
Biaya adalah merupakan penjumlahan dari volume masing-masing jenis pekerjaan
dikalikan dengan harga satuan ditambah biaya lumpsum dan PPn 10%. Bila V
adalah volume, H adalah harga satuan dari masing-masing jenis kegiatan (Pay
Item), L adalah jumlah biaya lumpsum dan B adalah biaya, maka :
B = V x H + L + PPn [=10% ( V x H + L)] = 1,10 [ V x H + L]
Perhitungan biaya konstruksi disusun dalam suatu format yang disebut daftar
kuantitas dan harga (BOQ = Bill Of Quantity), sering juga disebut Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
Biasanya didahului dengan rekapitulasi, disusul dengan perincian perhitungannya.
Contoh Daftar Kuantitas dan Harga adalah sebagai berikut :
Contoh Daftar Kuantitas dan Harga (RAB)
Pe
latih
an
Ah
li Su
pe
rvis
i Ko
nstru
ksi J
arin
ga
n Irig
asi
P
erh
itun
ga
n B
iaya
Ko
nstru
ksi
5 - 3
Pe
latih
an
Ah
li Su
pe
rvis
i Ko
nstru
ksi J
arin
ga
n Irig
asi
P
erh
itun
ga
n B
iaya
Ko
nstru
ksi
5 - 4
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
5 - 5
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
5 - 6
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
5 - 7
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
5 - 8
Keterangan :
1. Work Item = Uraian Pekerjaan
2. Unit = Satuan
3. Unit Price = Harga Satuan Pekerjaan
4. Cost = Biaya / Harga
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
RANGKUMAN MATERI DAN PENUTUP
Rangkuman materi pelatihan ini adalah sebagai berikut :
1. Harga satuan pekerjaan ditentukan/dibentuk dari hasil perkalian koefisien masing-
masing komponen bahan, upah dan peralatan, ditambah dengan biaya umum dan
laba
2. Faktor-faktor yang menentukan biaya disamping bahan, upah dan peralatan,
dengan nilai koefisiennya, dipengaruhi juga oleh faktor lingkungan, lokasi pekerjaan,
kemudahan transportasi, cuaca dan kecakapan, ketrampilan mandor dan tukang
3. Harga standar/satuan terdiri dari :
- Harga Satuan Dasar (HSD), bahan, upah dan alat
- Harga Satuan Pekerjaan (HSP) dari masing-masing jenis pekerjaan
- Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK), seperti Studi Master Plan, Studi
Kelayakan, Rehabilitasi Jaringan Irigasi, pembangunan irigasi baru (dalam
rupiah per ha).
4. - Harga dasar upah diperoleh dari ketetapan Pemerintah (UMR), instansi yang
berwenang (Pemda), Survai pasar/lapangan.
- Harga dasar bahan terdiri dari bahan dasar dan bahan olahan
Harga bahan dasar (batu kali, pasir dll.) ditentukan jarak angkut dari sumber
bahan sampai ke tempat pekerjaan, atau bahan diambil dari gudang grosir
(semen, besi dsb.).
Bahan olahan merupakan produksi dari mesin milik sendiri (stone crusher,
wheel loader).
- Biaya alat dapat dirinci dari 2 komponen biaya utama yaitu :
• Biaya pemilikan (capital cost)
• Biaya operasi dan pemeliharaan.
5. Harga satuan pekerjaan adalah biaya yang diperlukan untuk memproduksi setiap
satuan jenis pekerjaan, yang terdiri dari biaya langsung dan tak langsung dan
keuntungan.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
6. Biaya konstruksi/biaya pekerjaan adalah merupakan penjumlahan dari volume
masing-masing jenis pekerjaan dalam suatu proyek dikalikan dengan harga satuan
pekerjaan, ditambah biaya lump sum dan PPN 10%.
Perhitungan biaya konstruksi disusun dalam suatu format yang disebut Bill of
Quantities (BoQ), atau Rencana Anggaran Biaya (RAB).
7. Biaya eskalasi atau penyesuaian kenaikan harga adalah kenaikan harga akibat
kebijaksanaan Pemerintah atau terjadi sesuatu yang luar biasa yang berada di luar
kewenangan Kontraktor atau Pemerintah, sehingga terjadi lonjakan harga bahan
dan upah.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
PENUTUP
Perhitungan biaya konstruksi merupakan mata latihan dasar keahlian untuk Ahli Supervisi
Konstruksi Jaringan Irigasi, sebagai pengetahuan untuk mengevaluasi atau mengkaji
usulan biaya tambahan atau pekerjaan baru, dari kontraktor, sehingga didapat suatu
harga yang efisien atau wajar.
Pelatihan Ahli Supervisi Konstruksi Jaringan Irigasi Perhitungan Biaya Konstruksi
DAFTAR PUSTAKA
1. Ancar-Ancar Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) Pembangunan Pengairan
Tahun Anggaran 1999/2000, Direktorat Bina Teknik, Direktorat Jenderal
Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, Edisi September 1998.
2. Pedoman Penyusunan Analisa Harga Satuan Pekerjaan Untuk Jaringan Irigasi
Tersier Secara Manual, Draft 1, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah
3. Buku Analisa Harga Satuan ’’BOW’’.
4. Pelatihan Estimate Biaya Jalan (Cost Estimate Of Roads), Serie / Judul : CES 06 /
Perhitungan Biaya-Biaya Pekerjaan Jalan, Proyek Pengembangan Dan
Pembinaan Konstruksi, Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons), Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia, Departemen Permukiman Dan Prasarana
Wilayah.
5. Pelatihan Estimator Biaya Jalan (Cost Estimate Of Roads), Serie / Judul : CES 04
/ Analisa Harga Satuan, Proyek Pengembangan Dan Pembinaan Konstruksi,
Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (Puslatjakons), Badan Pengembangan Sumber
Daya Manusia, Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah.
6. Final Report For Kedung Samah Irrigation Project, November 1999.
Project Type Sector Loan In Water Resources Development, OECF Loan IP –
476, Directorat General Of Water Resouces Development, Ministry Of Public
Works.
7. Materi Pembelajaran Jarak Jauh, Hitungan Harga Ongkos Kerja.
Construction Industry Training For Small Contractors And Mandor Certification.
Pusat Pelatihan Keterampilan Jasa Konstruksi, Departemen Pekerjaan Umum.