Post on 06-Feb-2018
KINERJA PELAYANAN AIR BERSIH PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM (PDAM) KABUPATEN BANGGAI KEPULAUAN
PDAM (MUNICIPALITY WATERWORKS) WATER SUPPLY SERVICE
PERFORMANCE IN BANGGAI KEPULAUAN REGENCY
Hendra Darmawan
1, M. Saleh Pallu
2, Mary Selintung
2
1Dinas Pekerjaan Umum, Kabupaten Kepulauan
2Program Studi Teknik Perencanaan, Prasarana, Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi:
Hendra Darmawan
Dinas Pekerjaan Umum
Jln.bukit Trikora Salakan Kabupaten Kepulauan
085342656858
Hendradarmawan40@ymail.com
ABSTRAK
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas dan bertanggung
jawab atas penyediaan air bersih kepada masyarakat pelanggan.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dalam rangka memenuhi kebutuhan air
bersih.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif
kuantitatif.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan PDAM Kabupaten Banggai
Kepulauan.Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Probability Sampling dengan Sampel
Proportionate Stratified Random Sampling.Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik regresi
berganda dan aturan normatif.Kualitas pelayanan diukur berdasarkan persepsi pelanggan dengan kategori baik,
kepuasan pelanggan diukur berdasarkan persepsi pelanggan kategori puas.Hasil penilaian kinerja pelayanan air
bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan aturan normatif kategori PDAM kinerja kurang dan
Kurang Sehat.Kondisi ini menunjukkan bahwa kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan perlu perbaikan
dan ditingkatkan agar memperoleh kinerja yang lebih baik.
Kata kunci: PDAM, air bersih, kinerja.
ABSTRACT
TheBanggai Kepulauan Regency Municipality Waterworks is a Regionally-Owned Enterprise in charge and
responsible for provide of clean water to the customer society. The research aimed to analyze service
performance of manicipality waterworks, Banggai Kepulauan Regency to fulfill the need of clean water. The
research used descriptive quantitative method. The population were all customersof Municipality Waterworks,
Banggai Kepulauan Regency. The sample wasselected using probability sampling with proportionate stratified
random sampling method.The data were analyzed using multiple regression statistic analysis and normative
rules. The results of the research indicate that service quality is measured based on customers’ perception with
good category; customers’ satisfaction is measured based on cuctomers’ perception with satisfied category.
Based on normative rules, the assessment result indicates that Municipality Waterworks of Banggai Kepulauan
Regency has a low service performance of water supply and it is also less healthy. Such a condition indicates
that the performance of Municipality Waterworks, Banggai Kepulauan Regency needs improving and increasing
so that it has a better performance.
Key words:Municipality Waterworks, clean water, performance.
PENDAHULUAN
Ketersediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan dasar permukiman yang
harus tersedia guna menunjang standar kehidupan yang layak bagi manusia. Penyediaan air
bersih dapat dilakukan dengan sambungan rumah tangga, pipa umum, sumur gali, dan air
hujan (Howard dkk, 2003).Kebutuhan air yang dimaksud adalah kebutuhan air yang
digunakan untuk menunjang segala kegiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan air
bersih non domestik, air irigasi baik pertanian maupun perikanan, dan air untuk
penggelontoran kota (Kodoatie, 2008&2010). Sumber air baku merupakan salah satu
komponen utama yang mutlak pada suatu sistem penyediaan air bersih karena tanpa sumber
air bersih maka suatu sistem penyediaan air bersih tidak akan berfungsi. Sumber air baku
yang dapat dimanfaatkan untuk air minum adalah (Selintung, 2011).
Kualitas air yaitu memenuhi standar kesehatanberdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang persyaratan kualitas air minum.
Kuantitasadalah ketersediaan air bersih dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari.Kontinuitas dimana air bersih selalu mengalir selama 24 jam per hari secara terus
menerus. Dalam penyediaan air bersih,Kabupaten Banggai Kepulauan yang merupakan
daerah pemekaran dari Kabupaten Banggai di laksanakan oleh Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM).Berdirinya PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berawal dari adanya penyerahan
aset PDAM Kabupaten Banggai kepada Kabupaten Banggai Kepulauan pada tanggal 16 Mei
2004. Hal tersebut dilakukan untuk menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 51 tahun
1999 tentang pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali dan Kabupaten Banggai
Kepulauan.
Sebelum adanya penyerahan aset PDAM,untuk operasional pengelolaan air bersih
kepada masyarakat, Bupati Banggai Kepulauan mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 157
tahun 2002 tentang Pembentukan Badan Pengelolaan Penyediaan Air Bersih dimana ditunjuk
Dinas Perkotaan dan Permukiman (Perkotmin) Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai badan
pengelola. Kemudian setelah adanya penyerahan aset PDAM dari kabupaten induk, maka
secara resmi terbentuklah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banggai
Kepulauan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 3 tahun 2004 tentang pendirian Perusahaan
Daerah Air Minum Kabupaten Banggai Kepulauan tanggal 17 Mei 2004.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan perusahaan yang menjalankan
dua fungsi yaitu social oriented (pelayanan yang baik terhadap masyarakat dalam penyediaan
air bersih) dan profit oriented (menghasilkan laba sebagai dana untuk beroperasi dan sumber
penerimaan daerah). Implikasinya, bahwa kinerja PDAM menjadi ukuran penting dan
menjadi harapan bagi keberhasilan sektor air bersih.
Masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan pada beberapa wilayah mengalami
kesulitan untuk mendapatkan air bersih yang sehat dan berkualitas serta kontinu mengalir hal
ini disebabkan karena Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan daerah kepulauan seta
lokasi yang jauh dari sumber air bersih, masyarakat membutuhkan banyak waktu dan tenaga
serta biaya yang tidak sedikit. Kebutuhan air bersih oleh PDAM Kabupaten Banggai
Kepulauan belum dinikmati oleh seluruh masyarakat, umumnya memanfaatkan air tanah
dangkal yang kualitasnya masih diragukan.
Seiring dengan pertumbuhan penduduk, kebutuhan air bersih semakin meningkat.
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan Badan Usaha Milik Daerah yang bertugas
dan bertanggung jawab atas penyediaan air bersih di Kabupaten Banggai Kepulauan berusaha
memberilkan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat pelanggan berupa penyediaan air
bersih yang memadai baik secara kualitas, kuantitas maupun kontinuitasnya, sebagai penyedia
pelayanan air bersih.
Belum optimalnya kinerja dan pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai
Kepulauan sehingga masih banyak masyarakat yang belum mendapatkan pelayanan air bersih
PDAM serta dihadapkan pada keluhan pelanggan terhadap kinerja PDAM.Tujuan penelitian
ini adalah menganalisis kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
dalam rangka memenuhi kebutuhan air bersih
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Rancangan Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Banggai Kepulauan yaitu pada PDAM
Kabupaten Banggai Kepulauan. Adapun lokasi penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada
lampiran 2 Peta Kabupaten Banggai Kepulauan.Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan,
mulai dari seminar usulan penelitian sampai menyelesaikan laporan tesis yaitu pada bulan
April sampai bulan September 2013.Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah
metode deskriptif kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan
dengan teknik pengumpulan data observasi (pengamatan langsung), wawancara mendalam,
kuesioner (angket) dan dokumen dari instansi terkait. Penyajian analisis secara formal (dalam
bentuk tabel) maupun informal (naratif) (Sugiyono, 2010& 2011).
Populasidan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pelanggan PDAM Kabupaten Banggai
Kepulauan. Jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 7.012
pelanggan, yang meliputi 11 Unit pelayanan PDAM.Teknik pengambilan sampel atau teknik
sampling adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi.Jumlah
sampel dalam penelitian ini adalah 50 Sampel.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti secara langsung kepada objek
penelitian dilapangan meliputi Observasi (pengamatan), Wawancara Mendalam (in depth
Interview), Kuesioner (angket).
Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis normatif.Dalam
penelitian ini norma yang digunakan untuk menilai kinerja pelayanan air bersih PDAM
Kabupaten Banggai Kepulauan adalah berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 47
Tahun 1999 tentang pedoman penilaian kinerja PDAM menurut aspek keuangan, aspek
operasional, aspek administrasi dan berdasarkan BPPSPAM Kementerian Pekerjaan Umum
Tahun 2010 Tentang penyehatan PDAM.
HASIL
Analisis Penilaian Kinerja Pelayanan Air Bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
Berdasarkan Persepsi Pelanggan
Analisis penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai
Kepulauan berdasarkan persepsi pelanggan meliputi kualitas pelayan PDAM yang diterima
pelanggan dan tingkat kepuasan pelanggan.
Kualitas Pelayanan yang Diterima Pelanggan
Hasilpenilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
berdasarkan persepsi pelanggan terhadap variabel kualitas pelayanan masing-masing indikator
diporoleh nilai akhir sebesar 71,21. Berdasarkan nilai kinerja menurut persepsi pelanggan
berada pada skor >50 – 75 adalah kategoriBaik.
Kepuasan Pelanggan
Tingkat kepuasan pelanggan masing-masing indikator dapat dihitung dengan cara:
Kepuasan pelanggan =
Σ (Frekuensi Distribusi x Nilai
Indikator) x 100%
Nilai Maksimum x Σ Responden
Hasil penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
berdasarkan persepsi pelanggan terhadapvariabelkepuasanpelangganmasing-masing indikator
nilai akhir sebesar 66,83. Berdasarkan nilai kinerja kepuasan pelanggan berada pada skor >50
– 75 adalah tingkat kepuasan kategori Puas.
Analisis Penilaian Kinerja Pelayanan Air Bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
Berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999
Penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) dilakukan meliputi tiga aspek kinerja yaitu aspek operasional,
aspek keuangan dan aspek administrasi.
Penilaian Kinerja Aspek Keuangan
Penilaian kinerja aspek keuangan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 meliputi 10 aspek penilaian yaitu: Rasio laba
terhadap aktiva produktif adalah merupakan prosentase perbandingan antara laba sebelum
pajak dengan aktiva produktif. Aktiva produktif adalah aktiva lancar ditambah investasi
jangka panjang ditambah aktiva tetap.Hasil analisis rasio laba terhadap aktiva produktif
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2011 adalah -16,63% berdasarkan
Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 1 dan rasio laba terhadap aktiva
produktif pada tahun 2012 adalah -0,67% mendapatkan nilai kinerja 1 yang berarti mengalami
kerugian.
Rasio Laba Terhadap Penjualan
Rasio laba terhadap penjualan adalah prosentase perbandingan antara laba sebelum
pajak dengan penjualan.Hasil analisis rasio laba terhadap penjualan PDAM Kabupaten
Banggai Kepulauan pada tahun 2011 adalah -31,35% berdasarkan Kepmendagri No. 47
Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 1 dan rasio laba terhadap penjualan pada tahun 2012
adalah -7,46% mendapatkan nilai kinerja 1 yang disebabkan karena laba sebelum pajak
negatif atau rugi. Rasio laba tahun lalu dikurangi tahun ini mendapat ninai bonus sebesar 0.
Rasio Aktiva Lancar Terhadap Utang Lancar
Rasio aktiva lancar terhadap utang lancar menunjukakan tingginya kemampuan
pelunasan terhadap utang lancar dari aktiva lancar yang dimiliki.Dapat dilihat hasil analisis
rasio aktiva lancar terhadap utang lancar pada tahun 2011 sebesar 0,00berdasarkan
Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 5, Pada tahun 2012 rasio aktiva
lancar terhadap utang lancar sebesar 317,32 mendapatkan nilai kinerja 5.
Rasio Utang Jangka Panjang Terhadap Ekuitas
Rasio utang jangka panjang terhadap ekuitas adalah menghitung perbandingan antara
utang jangka panjang dengan modal sendiri.Padatahun 2011 PDAM Kabupaten Banggai
Kepulauan tidak memiliki utang jangka panjang dan ekuitas sebesar Rp.2.720.664.979,00
sehingga rasio Utang jangka panjang terhadap ekuitas sebesar 0,00 mendapatkan nilai kinerja
5. Pada tahun 2012 PDAM kabupaten Banggai Kepulauan memiliki utang jangka panjang
sebesar Rp.855.000 dan ekuitas sebesar Rp. 22.081.477.682,00 sehingga rasio utang jangka
panjang terhadap ekuitas sebesar 0,00 mendapat nilai kinerja 5.
Rasio Total Aktiva Terhadap Total Utang
Rasio total aktiva terhadap total utang adalah rasio yang digunakan untuk menilai
kecukupan dari seluruh aset yang tersedia dibanding total utang perusahaan. Hasil analisis
rasio total aktiva terhadap utang lancar pada tahun 2011 sebesar 0,00 berdasarkan
Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 5, Pada tahun 2012 rasio total
aktiva terhadap total utang sebesar 8.493,88 mampu menutupi seluruh utangnya,
mendapatkan nilai kinerja 5.
Rasio Biaya Operasi Terhadap Pendapatan Operasi
Analisis rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi seperti pada tabel 51
menunjukkan bahwa rasio biaya operasi terhadap pendapatan usaha pada tahun 2011sebesar
1,32 berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 1. Pada tahun
2012 rasio biaya operasi terhadap pendapatan usaha sebesar 1,08 mendapatkan nilai kinerja 1.
Rasio Laba Operasi Sebelum Biaya Penyusutan Terhadap Angsuran Pokok dan Bunga
Jatuh Tempo
Rasio laba operasi sebelum biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga
jatuh tempo adalahmengukur kemampuan perusahaan untuk membayar beban angsuran
pokok dan bunga jatuh tempo dengan laba operasi yang diperoleh.Rasio laba operasi sebelum
biaya penyusutan terhadap angsuran pokok dan bunga jatuh tempo menunjukkan bahwa
PDAM kabupaten Banggai Kepulauan tidak mempunyai beban angsuran pokok utang jangka
panjang yang jatuh tempo termasuk tunggakan dan bunga jatuh tempo, sehingga mendapatkan
nilai kinerja 5.
Rasio Aktiva Produktif Terhadap Penjualan Air
Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air menunjukkan bahwa aktiva produktif
yang digunakan untuk operasi perusahaan telah cukup untuk menghasilkan penjualan bagi
perusahaan. Rasio aktiva produktif terhadap penjualan air pada tahun 2011 sebesar 2,08
berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 4. Pada tahun 2012
rasio aktiva produksi terhadap penjualan air sebesar 11,90 mendapatkan nilai kinerja 1. Rasio
aktiva produktif terhadap penjualan air pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011
mengalami peningkatan sebesar 9,82 dari 2,08 menjadi 11,901.
Rasio Jangka Waktu Penagihan Piutang
Rasio jangka waktu penagihan piutang pada tahun 2011 sebesar 112,85 berdasarkan
Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 3. Pada tahun 2012 rasio jangka
waktu penagihan sebesar 115,36 mendapatkan nilai kinerja 3.
Rasio Efektifitas Penagihan
Dilihat dari rasio efektifitas penagihan pada tahun 2011 sebesar 70,62% berdasarkan
Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 mendapatkan nilai kinerja 1. Pada tahun 2012 rasio
efektifitas penagihan sebesar 79,80% mendapatkan nilai kinerja 2.Rasio efektifitas penagihan
pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar 9,18% dari
70,62% menjadi 79,80%.
Penilaian Kinerja Aspek Operasional
Pendirian PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dimaksudkan untuk memberikan
pelayanan dibidang penyediaan air bersih di Kabupaten Banggai Kepulauan. Sampai dengan
bulan Desember 2012 jumlah keseluruhan pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
adalah sebesar 7.012 pelanggan. Dengan rata-rata jumlah anggota keluarga sebesar 4
jiwa/KK, maka jumlah penduduk yang sudah mendapatkan pelayanan air bersih adalah
sebesar 28.048 jiwa.Cakupan pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
tahun 2011 sebesar 14,56 % dengan nilai kinerja sebesar 1, mengalami peningkatan pada
tahun 2012 sebesar 15,86% dengan nilai kinerja sebesar 2, terjadi peningkatan 1,30%,
mendapat bonus peningkatan cakupan pelayanan sebesar 1.
Kualitas Air Distribusi
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan sampai dengan tanggal 31 Desember 2012
belum pernah melakukan pemeriksaan Kualitas air Minum sesuai yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tanggal 19 April 2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Akibatnya kualitas air yang didistribusikan oleh
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan yang dikonsumsi para pelanggan kurang dijamin
tingkat kesehatannya. PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan belum sepenuhnya melakukan
kegiatan pengawasan secara internal atas kualitas air minum sesuai yang ditetapkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tanggal 18 juni 2010
tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum.
Sesuai dengan Kepmendagri No, 47 Tahun 1999,maka kualitas air bersih PDAM
Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 dan tahun 2012 pada tahap memenuhi syarat air
bersih dengan nilai kinerja 2.
Kontinuitas Air
Didaerah pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan belum semua
pelanggan PDAM mendapat air bersih mengalir selama 24 jam.Hal ini disebabkan PDAM
tidak mampu membiayai operasional selama 24 jam untuk sistem pompanisasi di Unit Bulagi
dan tingginya tingkat kebocoran air yang mengakibatkan kontinuitas air yang diterima
pelanggan kurang dari 24 jam perhari.Sesuai dengan Kepmendagri No, 47 Tahun 1999, maka
kontinuitas air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 dan tahun 2012
belum semua pelanggan mendapat air mengalir selama 24 jammendapatkan nilai kinerja 1.
PEMBAHASAN
Penelitian ini tampak Penilaian kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
terhadap kualitas pelayanan berdasarkan persepsi pelanggan adalah kategori Baik.Penilaian
kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan terhadap kepuasan pelanggan berdasarkan
persepsi pelanggan adalah kategori puas.Penilaian kinerja pelayanan air bersih PDAM
Kabupaten Banggai Kepulauan ditinjau berdasarkan 2 acuan normatif yaitu:Penilai kinerja
pelayanan air bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan Kepmendagri No. 47
Tahun 1999 dikategorikan sebagai PDAM Kinerja Kurang.Penilaian kinerja pelayanan air
bersih PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan kriteria BPPSPAM Kementerian
Pekerjaan Umum Tahun 2010 termasuk dalam kategori PDAM Kurang Sehat.Produktifitas
pemanfaatan instalasi produksi dapat dilihat bahwa kapasitas terpasang tahun 2012
mengalami peningkatan sebesar 2.085.318 m3 dan kapasitas produksi tahun 2012 mengalami
peningkatan sebesar 417.255,68 m3. Berdasarkan pada Kepmendagri No. 47 Tahun 1999,
dengan tingkat produktifitas pemanfaatan air bersih tahun 2012 sebesar 38,39%, PDAM
Kabupaten Banggai Kepulauan berada pada rasio < = 70%, mendapatkan nilai kinerja 1.
Tingkat kehilangan air dapat diketahui berdasarkan selisih antara jumlah air yang
didistribusiksn dikurangi jumlah air yang terjual dibagi dengan jumlah air yang
didistribusikan tersebut. Tingkat kehilangan air PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan pada
tahun 2012 sebesar 32,24%, berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 rasio tingkat
kehilangan air > 30% - 40% mendapatkan nilai kinerja 2. Tingkat kehilangan air pada tahun
2011 sebesar 31,61% berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 rasio tingkat kehilangan
air> 30% - 40% mendapatkan nilai kinerja 2.
Kotler (2000) mendefinisikan konsumen sebagai individu atau kelompok yang
berusaha untuk memenuhi atau mendapatkan barang atau jasa untuk kehidupan pribadi atau
kelompoknya.Jumlah seluruh pelanggan merupakan jumlah pelanggan sambungan aktif pada
akhir tahun. Sesuai dengan Kepmendagri No, 47 Tahun 1999, maka peneraan meter air bersih
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011 dan tahun 2012 belum melaksanakan
peneraan meter air pelanggan,sehingga mendapatkan nilai kinerja 0.Laporan penyambungan
baru PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2011 sebanyak 424 sambungan dan
tahun 2012 penyambungan baru sebanyak 653 sambungan. Kecepatan sambungan baru
dilaksanakan lebih dari 6 hari kerja.Sesuai dengan Kepmendagri No, 47 Tahun 1999, maka
kecepatan penyambungan baru pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2011
dan tahun 2012 mendapatkan nilai kinerja 1.Menurut Gronroos dalam Winarsih (2005),
pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata
(tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat adanya interaksi antara konsumen/pelanggan
dengan karyawan atau hal-hal yang disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan yang
dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan pelanggan.
Jumlah pengaduan yang dilaporkan pelanggan PDAM Kabupaten Banggai
Kepulauan pada tahun 2011 adalah 496 pengaduan dan jumlah pengaduan yang telah selesai
ditangani adalah 496 pengaduan.Jumlah pengaduan yang dilaporkan pelanggan PDAM
Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2012 adalah 1.146 pengaduan dan jumlah
pengaduan yang telah selesai ditangani adalah 1.146 pengaduan. Berdasarkan Kepmendagri
Nomor 47 Tahun 1999, menyatakan untuk kemampuan kecepatan penyambungan baru
pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan rasio > 80% mendapatkan nilai kinerja 2.
Sampai saat initidak tersedia Service point diluar Kantor Pusat PDAM Kabupaten
Banggai Kepulauan, menyebabkan kurangnya komunikasi antara pelanggan dengan petugas
PDAM sehingga tidak optimalnya tindakan penyelesaian berbagai kasus
dilapangan.Berdasarkan Kepmendagri No.47 tahun 1999, penilaian kinerja kemudahan
pelayanan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dengan rasio tidak tersedianya service poin
diluar kantor pusat mendapat nilai kinerja 1.
Rasio karyawan per 1000 pelanggan PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan tahun
2011 sebesar 7,86 mendapatkan nilai kinerja 5 danrasio karyawan per 1000 pelanggan PDAM
Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2012 sebesar 9,00 mendapatkan nilai kinerja 4,
mengalami penurunannilai kinerja pada tahun 2012. Penilaian kinerja pelayanan air bersih
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan Kriteria BPPSPAM
KementerianPekerjaan Umum Tahun 2010 tentang Penyehatan PDAM dilakukan meliputi
aspek Keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek sumber daya manusia.
Hasil analisis return on equity tahun 2011 adalah - 0,17% sesuai BPPSPAM
mendapatkan nilai kinerja 1 dan return on equity pada tahun 2012 adalah - 0,01% sesuai
BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 1. Rasio operasional tahun 2011 sebesar 1,31 sesuai
BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 1 dan pada tahun 2012 sebesar 1,07 sesuai BPPSPAM
mendapatkan nilai kinerja 1. Dari hasil analisis memperhatikan bahwa pendapatan yang
dihasilkan dari operasi lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasi
tersebut.Ini dapat dikatakan bahwa kinerja operasi perusahaan dalam kategori kurang sehat.
Rasio kas tahun 2011 sebesar 0,00% tidak memiliki utang lancar sesuai BPPSPAM
mendapatkan nilai kinerja 5 dan pada tahun 2012 rasio kas sebesar 2028,96% PDAM
memiliki utang sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 5. Ini dapat dikatakan bahwa
PDAM dapat menutupi utang yang ada. Efektifitas penagihan tahun 2011 adalah 70,62% nilai
rasio 60% - < 80% sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 3 dan pada tahun 2012 adalah
79,80% nilai rasio 60% - < 80% sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 3.
Solvabilitas tahun 2011 sebesar 0,00% tidak memiliki utang sesuai BPPSPAM
mendapatkan nilai kinerja 5 dan pada tahun 2012 sebesar 849387,60% PDAM memiliki utang
sebesar Rp. 2.600.000 sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 5. Jumlah keseluruhan
pelanggan PDAM Kabupaten Banggai kepulauan pada tahun 2012 sebesar 7.012 pelanggan
dengan rata-rata jumlah anggota keluarga 4 jiwa/KK, maka jumlah penduduk yang sudah
mendapatka air bersih adalah 28.048 jiwa. Cakupan pelayanan air bersih PDAM tahun 2012
sebesar 15,86% dengan jumlah penduduk sebesar 176.869 jiwa. Sesuai kritria BPPSPAM
berada pada rasio < 20% sehingga mendapatkan nilai kinerja 1.
Jumlah pelanggan tahun ini yang masih aktif dikurangi jumlah pelanggan tahun lalu
sehingga memperoleh selisih sebesar 189,00 pelanggan. Rasio pertumbuhan pelanggan pada
tahun 2012 sebesar 2,9% berada pada nilai rasio < 4%, sesuai kriteria BPPSPAM
mendapatkan nilai kinerja 1. Jumlah pengaduan yang dilaporkan pelanggan pada tahun 2012
sebesar 1.146 dan seluruh pengaduan dapat diselesaikan. Rasio penyelesaian pengaduan
sebesar 100%,, sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 5.
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan sampai dengan desember 2012 belum pernah
melakukan pemeriksaan kualitas air sesuai Permenkes No. 492/PERMENKES/PER/IV/2010.
Jumlah air yang terjual domestik rata-rata sebesar 76.224,33 m3 dibagi dengan jumah
pelanggan domestik diperoleh nilai konsumsi air domestik sebesar 12,77 m3/bulan, sesuai
BPPSPAM berada pada rasio < 15 m3/bulan sehingga diperoleh nilai kinerja 1.Hal ini berarti
jika semakin kecil konsumsi air domestik berarti terjadi kekeliruan pada pembacaan meter
air.Pada tabel 86 volume produksi sebesar 1.623.991.68 m3 sedangkan jumlah kapasitas
terpasang sebesar 4.229.766,00. M3Hasil analisis rasio produksi sebesar 38,39% berada pada
nilai rasio < 60% sehingga memperoleh nilai kinerja 1, ini berarti kapasitas produksi yang
belum digunakan sebesar 2.605.774,32 m3 penyebabnya adalah jumlah pelanggan yang lebih
sedikit, sebagian jaringan distribusi rusak berat.
Kehilangan air PDAM pada tahun 2012 sebesar 32,24% berada pada rasio > 30% -
35% mendapatkan nilai kinerja 3.Hal ini berarti tingkat kehilangan air cukup tinggi,
disebabkan oleh water meter induk tidak berfungsi, water meter pelanggan rusak, pemakaian
air tanpa rekening, kesalahan catat meter.Jam operasi layanan air PDAM pada tahun 2012
sebesar 20,64 berada pada rasio 18 - < 21 jam sesuai BPPSPAM mendapatkan nilai kinerja 4.
Jam operasi layanan mengidentifikasi kemampuan sistem penyediaan air bersih. Semakin
tinggi jam operasi, semakin baik pemanfaatan sistem penyediaan air bersih yang ada.
Jumlah pelanggan aktif pada tahun 2012 sebesar 6.552 pelanggan.Tekanan air pada
sambungan tahun 2012 sebesar 58,18% berada pada rasio 40% - < 60% sesuai BPPSPAM
mendapatkan nilai kinerja 3.PDAM Kabupaten Banggai kepulauan belum melaksanakan
penggantian/kalibrasi meter air pelanggan. Sehingga nilai rasio 0,00% mendapatkan nilai
kinerja 1.Rasio pegawai terhadap pelanggan mengidentifikasikan perbandingan pelayanan
atau penanganan terhadap berbagai permasalahan pelayanan pelanggan.Oleh sebab itu
diperlukan upaya dalam peningkatan kemampuan dan kapasitas pegawai sesuai bidangnya
masing-masing, sehingga fungsi pelayanan dapat berjalan dengan baik.
Hasil analisis rasio pegawai terhadap pelanggan pada tahun 2012 sebesar 9 berada
pada nilai rasio > 8 – 10 orang sehingga memperoleh nilai kinerja 3.Hasil analisis rasio diklat
pegawai pada tahun 2012 sebesar 5,08% berada pada nilai rasio < 20% sesuai kriteria
BPPSPAM memperoleh nilai kinerja 3. Hasil analisis rasio biaya diklat pegawai pada tahun
2012 sebesar 0,07% berada pada nilai rasio <2,5% sesuai kriteria BPPSPAM memperoleh
nilai kinerja 1. Dari hasil penilaian kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
sebagaimana pada tabel 94 diperoleh nilai akhir sebesar 2,20. Dengan nilai akhir sebesar 2,20
berada pada nilai skor 2,2 – 2,8, maka kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
berdasarkan kriteria BPPSPAM dikategorikan sebagai PDAM Kurang Sehat.Artinya PDAM
kurang berkembang, pendapatan hanya bisa menutupi biaya operasi.
Hasil penilaian kinerja dari dua acuan normatif memberikan penilaian yang lebih
detail terhadap kinerja PDAM. Penilaian kinerja PDAM sesuai Kepmendagri No,47 Tahun
1999 bertujuan untuk mengetahui kinerja PDAM terhadap aspek keuangan, aspek operasional
dan aspek administrasi. Berdasarkan kriteria BPPSPAM Kementerian Pekerjaan Umum
Tahun 2010 untuk mengetahui kondisi kesehatan PDAM meliputi aspek keuangan, aspek
pelayanan, aspek operasional dan aspek sumber daya manusia. Penilaian kinerja dari dua
acuan normatif tersebut dapat saling melengkapi indikator aspek penilaian kinerja PDAM.
Berdasarkan Kepmendagri No. 47 Tahun 1999 penilaian kinerja PDAM Kabupaten
Banggai Kepulauan yang ditinjau dari aspek keuangan, aspek operasional dan aspek
administrasi mendapatkan nilai kinerja sebesar 42,88 dengan Kategori Kurang. Penilaian
kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan berdasarkan kriteria BPPSPAM Tahun 2010
ditinjau dari aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional dan aspek sumber daya
manusia mendapatkan nilai kinerja 2,20 termasuk dalam Kategori Kurang Sehat.Dari dua
acuan normatif tersebut dapat disimpulkan bahwa PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan
termasuk dalam kategori PDAM Kurang Sehat dan Kurang Memenuhi Pada Kinerja yang
diharapkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan dalam operasinya perlu meningkatkan
kualitas pelayanan untuk mencapai tingkat kepuasan pelanggan yang optimal.PDAM
Kabupaten Banggai Kepulauan perlu mencermati upaya pemenuhan pelayanan kebutuhan air
bersih untuk dapat mewujudkan mutu pelayanan yang berkualitas.Untuk mendapatkan hasil
kinerja PDAM Kabupaten Banggai Kepulauan yang lebih baik, PDAM segera membenahi
indikator-indikator nilai kinerja kurang:Kepmendagri No.47 Tahun 1999,Meliputi aspek
keuangan, aspek operasional, aspek admininstrasi.BPPSPAM Kementrian PU Tahun 2010,
Meliputi aspek keuangan, aspek pelayanan, aspek operasional, aspek sumber daya manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pendukung Pengembangan Penyediaan Sistem Penyediaan Air minum Kementerian
Pekerjaan Umum Tahun 2010 Tentang Penyehatan Perusahaan Daerah Air Minum.
Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1999 Tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Perusahaan Daerah Air Minum.
Kodoatie, Robert J dan Syarief, Rustam.(2010). Tata Ruang Air. Andi, Yogyakarta.
Kodoatie, Robert J dan Syarief, Rustam.(2008). Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.
Andi, Yogyakarta.
Kotler, Philip. (1994). Marketing Management Analysis and Planning Implementation and
Control.Prentice Hall International Edition Eight Edition. USA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
Setiasih, Wati. (2006). Hubungan Antara Kepuasan Kerja Perawat dan Kepuasan Klien di
Rumah Sakit Husada Jakarta.Tesis Manajemen Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Indonesia. Depok
Selintung, Mary. (2011). Pengenalan Sistem Penyediaan Air Minum. AsPubushing,
Makassar.
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta, Bandung.
Sugiyono.(2010). Statistik Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Winarsih.(2005). Manajemen Pelayanan. Pustaka Pelajar, yogyakarta