Paparan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM

Post on 25-Oct-2015

254 views 1 download

description

Paparan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM

Transcript of Paparan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM

CURRICULUM VITAE

Nama : DR. AGUS ANWAR, SH, MH Tempat, tanggal lahir : Kudus, 15 Maret 1958 NIP : 19580315 198403 1 001 Jabatan : Kepala Divisi Pelayanan Hukum & HAM Instansi : Kantor Wilayah Kementerian Hukum

dan HAM Banten Pendidikan Terakhir : S3 (Doktor) Univ. Padjadjaran Bandung Status Perkawinan : KAWIN Anak : 3 (Tiga) Alamat Rumah : 1. Rumah Dinas Kanwil Kementerian

Hukum dan HAM Banten Jl. KH. Syam’un No. 44D Serang

2. Jl. Taman Pembangunan No. 12 Jatibening Satu Pondok Gede

Telepon : 08158484118508129114659

Riwayat Pekerjaan :

1. Perancang Peraturan Perundang-undangan Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Dep. Kehakiman;

2. Peneliti Hukum pada Pusat Pembinaan Sistem Hukum Nasional BPHN Dep. Kehakiman;

3. Kepala Bidang Perlindungan Pekerja pada Pusat Ekosob Badan Penelitian dan Pengembangan Hak Asasi Manusia (Balitbang HAM) Dep. Hukum dan HAM RI;

4. Kepala Bidang Hukum Kanwil Kementerian Hukum dan HAM DKI Jakarta;

5. Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Sulawesi Tenggara;

6. Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kanwil Kementerian HUkum dan HAM Banten.

UU NO. 39 TAHUN 1999 TENTANG HAK ASASI MANUSIA

DR. AGUS ANWAR, SH, MH KEPALA DIVISI PELAYANAN HUKUM & HAM

KANWIL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM BANTEN

PENGERTIAN

Hak Asasi Manusia terdiri dari 3 kata yakni Hak, Asasi dan Manusia.

1. Hak berasal dari bahasa Arab yang artinya kebenaran, milik, kekuasaan

atau kewenangan (contoh; baju ini adalah hak saya, berarti baju ini menjadi milik saya karena itu saya punya kekuasaan untuk menggunakannya).

2. Asasi juga berasal dari bahasa Arab, Asasiyyun artinya bersifat prinsip adalah hal yang amat mendasar dan tidak boleh tidak ada (contoh; bolpoint inhern/ asasinya dilengkapi dengan tinta, bolpoint tanpa tinta tidak bisa difungsikan sebagai alat tulis).

3. Manusia berasal dari bahasa Arab, Nass maksudnya adalah seorang disebut sebagai insan kamil jika memiliki kesadaran tentang apa yang dilihatnya, kemudian berusaha untuk mengerti, menjelaskan dan mengaplikasikan dalam diri dan kepada orang lain dengan cara yang santun.

Pengertian HAM

• Seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME

• Merupakan anugrah-Nya• Wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi• Oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap

orang• Demi kehormatan serta perlindungan harkat dan

martabat manusia

HAM MANUSIA YANG MANA

• LAKI-LAKI

• PEREMPUAN

• TUA

• MUDA

• ANAK-ANAK

• KAYA

• MISKIN

• CACAT

• MAYORITAS

• MINORITAS

MANUSIA ADALAH MAKHLUK

SOSIAL MAKA HAK ASASI

MANUSIA YANG SATU DIBATASI

OLEH HAK ASASI MANUSIA YANG

LAIN, SEHINGGA KEBEBASAN ATAU

HAK ASASI MANUSIA BUKANLAH

TANPA BATAS.

Artinya bahwa setiap manusia/orang Artinya bahwa setiap manusia/orang

mengemban kewajiban mengakui dan mengemban kewajiban mengakui dan

menghormati hak asasi manusia/orang lain.menghormati hak asasi manusia/orang lain.

Memaksakan hak asasi manusia diri sendiri Memaksakan hak asasi manusia diri sendiri

tanpa memperdulikan hak asasi tanpa memperdulikan hak asasi

manusia/orang lain merupakan manusia/orang lain merupakan

pelanggaran hak asasi manusia.pelanggaran hak asasi manusia.

SETIAP ORANG

HARUS TAHU HAK-HAKNYA HARUS TAHU BATASAN

MENGGUNAKAN HAK

WAJIB MENGAKUI, MENGHORMATI DAN MELINDUNGI HAK-HAK

ORANG LAIN

SETIAP ORANG/MANUSIA

MEMPUNYAIHAK ASASI

TANGGUNG JAWAB DALAM

MENGGUNAKAN HAK

WAJIB MENGHORMATI, MENJUNJUNG TINGGI DAN MELINDUNGI HAK ASASI

ORANG LAIN

UNTUK TERWUJUDNYA SUATU TATA

KEHIDUPAN YANG HARMONIS YAITU

SUATU KEHIDUPAN YANG MENJAMIN

ADANYA PERLINDUNGAN, BERKEADILAN

DAN TIDAK DISKRIMINATIF DIBUTUHKAN

ATURAN/KRITERIA/PEDOMAN/PANDUAN/

PETUNJUK NORMA (AGAMA, SOSIAL,

SUSILA, HUKUM)

10 Hak Asasi Manusia :

1. Hak hidup

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

3. Hak mengembangkan diri

4. Hak memperoleh keadilan

5. Hak kebebasan pribadi

6. Hak atas rasa aman

7. Hak kesejahteraan

8. Hak turut serta dalam pemerintahan

9. Hak wanita (pasal 45 s/d 51)

10.Hak anak (pasal 52 s/d 62)

- NON DEROGABLE RIGHTS

Yaitu hak-hak yang bersifat absolut yang tidak boleh dikurangi pemenuhannya oleh negara walaupun dalam keadaan darurat.

Hak-hak yang tergolong NON DEROGABLE RIGHT:

1. Hak untuk hidup

2. Hak bebas dari penyiksaan

3. Hak bebas dari perbudakan

4. Hak bebas dari penekanan karena gagal memenuhi perjanjian (wanprestasi)

5. Hak bebas dari pemidanaan yang berlaku surut

6. Hak atas bebas berfikir, keyakinan dan agama.

DEROGABLE RIGHTS

Hak-hak yang boleh dibatasi oleh negara peserta :1.Hak atas kebebasan berserikat, termasuk menjadi anggota serikat buruh2.Hak atas kebebasan berkumpul secara damai3.Hak atas kebebasan berpendapat atau berekspresi termasuk kebebasan, mencari, menerima dan memberikan informasi dan pemikiran apapun.

Untuk hak yang digolongkan Derogable Rights, negara peserta boleh mengurangi atau mengadakan penyimpangan atas kewajiban dalam memenuhi hak-hak tersebut.Penyimpangan hanya dapat dilakukan apabila sebanding dengan ancaman yang dihadapi dan tidak bersifat diskriminatif yaitu:- Menjaga keamanan nasional dan ketertiban

umum, kesehatan atau moralitas umum- Menghormati hak atau kebebasan orang lain

Pemenuhannya dilakukan secara bertahap dan sangat bergantung pada kemampuan negara peserta :

Adapun hak-hak dalam ekosob tersebut adalah:

- Hak atas pangan

- Hak atas kesehatan

- Hak atas perumahan tempat tinggal

- Hak atas pendidikan

HAK ASASI MANUSIA

UNIVERSAL PARTIKULARISTIK

MANUSIA MEMILIKIHARKAT DAN MARTABAT

YANG SAMA

ADA PERBEDAAN KARENA SEJARAH,

BUDAYA DAN AGAMA

KDM (Kewajiban Dasar Manusia) adalah :

SEPERANGKAT KEWAJIBAN YANG APABILA

TIDAK DILAKSANAKAN, TIDAK

MEMUNGKINKAN TERLAKSANA &

TEGAKNYA HAM

25 Juni 1993Konferensi Dunia (PBB) tentang Hak Asasi Manusia di Vienna

DEKLARASI VIENNA & PROGRAM AKSINYA

• Mengakui bahwa HAM bersifat universal, tidak dapat dipisahkan, saling bergantung dan berhubungan.

• Namun diakui adanya relativitas/partikularistik dalam HAM karena adanya perbedaan sejarah, budaya & agama pada masing2 masyarakat.

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Pasal 69 (1)

Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain, moral,

etika, dan tata tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara.

Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 Pasal 69 (2)

Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan kewajiban dasar dan

tanggung jawab untuk menghormati hak asasi orang lain secara timbal balik serta

menjadi tugas Pemerintah untuk menghormati, melindungi, menegakkan,

dan memajukannya

Pasal 70

Dalam menjalankan hak dan kebabasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh undang-undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain, dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis.

PELANGGARAN HAMSETIAP PERBUATAN : - SESEORANG

- KELOMPOK ORANG- TERMASUK APARATUR

NEGARASENGAJA, TIDAK SENGAJA, KELALAIAN YANG MELAWAN HUKUM : - MENGURANGI

- MENGHALANGI- MEMBATASI- MENCABUT

HAM SESEORANG/KELOMPOK ORANG YANG DIJAMIN UU No. 39/1999, DAN TIDAK MENDAPATKAN/ DIKHAWATIRKAN TIDAK AKAN MEMPEROLEH :

- PENYELESAIAN HUKUM YANG ADIL DAN BENAR, BERDASARKAN MEKANISME HUKUM YANG BERLAKU.

SIFAT PELANGGARAN HAM

HORIZONTAL VERTIKALContoh:- Rakyat dengan rakyat - Pedagang dengan Satpol PP- Polisi dengan tentara - Pengunjuk rasa dengan

Polisi- Murid dengan murid - Rakyat dengan penguasa/ Aparat - Mahasiswa dengan Dosen

- Buruh dengan majikan/ Pengusaha

PELAKU PELANGGARAN HAM

• STATE ACTOR (EKSEKUTIF, LEGISLATIF MAUPUN YUDISIAL)

• NON STATE ACTOR (NGO, PARTAI POLITIK, PERUSAHAAN, INDIVIDU, DLL)

HUKUM & HAM IBARAT 2 SISI KOIN MATA UANG

KETIKA TERJADI PELANGGARAN HUKUM, MAKA TERJADI PULA PELANGGARAN HAM

“AKAN TETAPI”

“TIDAK SEMUA PELANGGARAN HAM ADALAH PELANGGARAN HUKUM”

Oleh karena itu pelanggaran baik langsung maupun tidak langsung

atas HAM dikenakan sanksi pidana, perdata, dan atau administratif

sesuai dengan ketentuan perundang-undangan

NEGARA

BERKEWAJIBAN

MEMBERIKAN JAMINAN PENGAKUAN,

PERLINDUNGAN DAN

PEMENUHAN HAM

UU NO. 39 TH 1999 TENTANG HAM

1. DASAR PERTIMBANGAN

a. Manusia sebagai mahluk Tuhan YME bertugas mengelola, memelihara alam semesta dengan ketaqwaan dan penuh tanggung jawab

b. Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang secara kodrati melekat pada diri manusia bersifat universal dan langgeng

c. Selain hak, manusia juga mempunyai kewajiban dasar atas manusia lain

d. Bahwa Indonesia sebagai anggota PBB mempunyai tanggung jawab moral dan hukum untuk melaksanakan DUHAM

e. Dan sebagai pelaksana Tap MPR No. XVII/MPR/1998, maka perlu dibentuk UU tentang HAM

UU NO. 39 TH 1999 TENTANG HAM

BAB I KETENTUAN UMUMPasal 1 – 7 :

Definisi HAM

• Kewajiban Dasar

• Definisi diskriminasi

• Definisi Penyiksaan

• Anak dibawah umur

• Pelanggaran hak asasi manusia

• Komnas HAM - Mandiri

BAB II ASAS ASAS DASAR

Pasal 2 – 8 :

1. Negara menjunjung tinggi HAM

2. Tiap orang dilahirkan bebas

3. Hak hidup tidak disiksa – kebebasan pribadi – beragama – tidak diperbudak

4. Pribadi yang sama dimata hukum

5. Hak adat, identitas budaya, tanah ulayat dilindungi

6. Hak Internasional yang sudah diterima menyangkut HAM menjadi hak nasional

7. Perlindungan-pemajuan HAM tanggung jawab pemerintah.

BAB IV KEWAJIBAN DASAR MANUSIA

Pasal 67 s/d 70

• Patuh pada undang-undang

• Wajib bela negara

• Wajib menghormati hak asasi orang lain

BAB V KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH

Pasal 71 s/d 72• Wajib menegakkan Hak Asasi

Manusia

• Kewajiban meliputi bidang hukum, ekososbud, hankam dll

BAB III HAM DAN KEBEBASAN DASAR MANUSIA

Pasal 9 s/d 66 dibagi menjadi 10 bagian :

1. Hak hidup

2. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan

3. Hak mengembangkan diri

4. Hak memperoleh keadilan

5. Hak kebebasan pribadi

6. Hak atas rasa aman

7. Hak kesejahteraan

8. Hak turut serta dalam pemerintahan

9. Hak wanita (pasal 45 s/d 51)

10.Hak anak (pasal 52 s/d 62)

BAB VI PEMBATASAN DAN LARANGAN

Pasal 73 s/d 74

• Dibatasi oleh undang-undang

• Siapapun tidak boleh merusak Hak Asasi Manusia

BAB VII KOMNAS HAM

Pasal 75 s/d 99

BAB VIII PARTISIPASI MASYARAKAT

Pasal 100 s/d 103• Semua orang ikut berpartisipasi

BAB IX PENGADILAN HAM

Pasal 104

• Untuk pelanggaran HAM dibentuk pengadilan HAM

• Pengadilan HAM dibentuk dengan UU

• Sebelum terbentuk Pengadilan HAM diadili dengan pengadilan yang berwenang

BAB X KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 105

• HAM yang diatur oleh Undang-undang lain tetap berlaku

BAB X KETENTUAN PENUTUP

Pasal 106, disahkan 23 September 1999