Oposisi Thd NWICO & Perang Dingin

Post on 18-Jun-2015

676 views 4 download

description

Materi ini terkait dengan NWICO (New Worl Information Communication Orders) dan Perang Dingin

Transcript of Oposisi Thd NWICO & Perang Dingin

Oposisi Terhadap NWICO( Tatanan Informasi & Komunikasi Dunia

Baru )

NWICO & Perang Dingin Baru

Komunikasi Internasional Di Akhir Perang Dingin

Tugas Kelompok 2 :

Gayatri A. (200821310005 , Yayuk S.R (200821310016), Ulviah M. (200822130003), Halima (200822320004),

Ulul Azmi (200822130004), Husni Anggoro (200822320005),

M. Eric Harramain (200822320003).

Oposisi Terhadap NWICO( Tatanan Informasi & Komunikasi Dunia

Baru )

The West yg dipimpin Amerika Serikat melihat Tatanan Baru sebagai desain Negara Dunia

Ketiga yang terinspirasi Soviet dalam mengontrol media massa melalui peraturan negara

AS menganggap NWICO sebagai penghalang aliran komunikasi yang berbahaya bagi

kebebasan pers.

AS menarik keanggotannya dari UNESCO pada akhir 1984 karena

berbeda pendapat soal NWICO

u

Suatu penelitian ttg argumen yg melawan NWICO yg dikemukakan negara Barat menunjukkan bahwa

seluruh perdebatan itu hanya dilihat sebagai ancaman terhadap “

kebebasan pers “ yg diajukan oleh pemerintah Dunia Ketiga

dibawah tatanan / orde baru

Presiden Jimmy Carter saat berpidato

Presiden Jimmy Carter saat berpidato

Pada tahun 1970-an ketika hubungan superpower relatif stabil, Presiden AS, Jimmy Carter memberikan pandangan yg menyenangkan ttg masalah yang dihadapi oleh negara2 Dunia Ketiga.

Walaupun harus menghadapi perlawanan dari kalangan domestik yg konservatif, pemerintah Carter mampu menjalankan launching program UNESCO : IPDC ( International Programme for the Development of Communication )

Namun demikian,

Peristiwa kejatuhan Shah Iran sebagai bentuk dari revolusi anti Western Islamic dan intervensi militer Soviet di Afganistan pada tahun 1979 tidak dapat diingkari oleh Carter bahwa upaya membina hubungan yg harmonis antara Utara-Selatan masih terasa sulit terlaksana sehingga munculah kedatangan PERANG DINGIN BARU

NWICO & Perang Dingin Baru

NWICO / Tata Informasi dan Komunikasi

Dunia Baru ( TIKDB ) : Gagasan yang mengangankan

terwujudnya suatu struktur sistem media massa dan telekomunikasi

internasional di mana berlangsung arus komunikasi yang berimbang antara negara maju dan negara

berkembang.

Gagasan NWICO Berasal dari berbagai keprihatinan

tentang struktur komunikasi internasional lama yang dianggap terlalu didomunasi oleh negara-negara maju.

Semakin menguat terutama pada dekade 1970-1980, adanya potensi perkembangan dalam dunia teknologi komunikasi dan informasi.

Kekhawatiran terhadap dominasi negara-negara maju ini berakar dari kenyataan bahwa tata komunikasi dan informasi yang ada sebenarnya dikuasai negara-negara maju, yang ditunjukkan oleh dominasi negara-negara tersebut dalam hal industri berita, televisi, film, musik, dan berbagai sektor komunikasi lainnya.

UNESCO dan Dunia Ketiga Memandang solusi bagi ketidakseimbangan

arus informasi internasional itu bukan hanya membangun sistem media dan telekomunikasi yang kuat di Dunia Ketiga.

Perlunya pemerintah berperan besar dalam sistem komunikasi sebuah negara, serta pula penolakan terhadap prinsip kebebasan pers yang mutlak. Dua hal terakhir inilah yang menjadi fokus utama pertentangan antara Dunia Ketiga dengan negara-negara industri maju, terutama AS.

Perang tidak selamanya menggunakan senjata, tetapi karena faktor Ideologi, seperti yang pernah

terjadi antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet Pasca-Perang Dunia II .... Perang Dingin

Menurut Juwono, secara politis, Perang Dingin terbagi : 1. 1947-1963 : Dgn beberapa puncak peristiwa, seperti : Blokade Berlin 19492. 1950-1953 : Perang Korea 3. 1962 : Krisis Kuba 1962 4. 1963 : Perjanjian Proliferasi Nuklir.5. 1965-1975 : Perang Vietnam, paradigma Perang Dingin terbatas pd persaingan berkelanjutan antara AS & Uni Soviet di beberapa kawasan strategis dunia. Salah satu yang terpenting adalah terjadi dalam Perang Arab-Israel 1967-1973.

Paradigma Perang Dingin Baru ( The NewCold War )

Karaktersitik konflik bergeser dari kompetisi senjata menjadi kompetisi ekonomi, teknologi,

informasi dan pengaruh politik.

Definisi Conflict atau Perang berubah dari "The absence of war " menjadi

"The absence of potentials to war "

Konflik kekerasan bergeser dari Interstate conflict menjadi Intra-state yang biasanya diwarnai dengan warna

etnik, agama atau identitas yang sifatnya struktural.

Dilihat dari persepektif konflik di atas,

bisa jadi terjadi pergeseran antara focus dynamic conflict dan rational yang menekankan kepada aktor menjadi

basic needs yang menekankan kepada isu dan akar dari konflik dan perpektif Instrumentalist

atau konstruktivis.

Ada empat isu yang jadi sorotan baru :Pertama, pada era Pasca Perang Dingin,

perhatian lebih difokuskan pada usaha memelihara persatuan  dan kesatuan bangsa menghadapi

lingkungan internasional yang belum jelas.Kedua, sorotan ini tidak terlalu baru tapi sekarang muncul ke permukaan, yakni soal keamanan regional.

Ketiga, sorotan dunia jatuh kepada masalah ekonomi-politik internasional. Keempat, terpusat pada apa yang dinamakan sebagai “3 in 1”,

yakni lingkungan hidup, hak asasi manusia dan demokratisasi.

(Juwono, 1996).

Menurut Bilhari Kausikan  (1993), Direktur Biro Asia Timur dan Pasifik di Kemlu Singapura sudah

meramalkan bahwa isu HAM telah menjadi isu yang legitimate dalam hubungan antar negara. 

Setelah berakhirnya era Perang Dingin, dunia bipolar berubah menjadi unipolar. Pada masa ini

terjadi transformasi radikal dalam tata hubungan Timur-Barat dan Barat-Islam.

Propaganda yang akhir-akhir ini sering didengungkan AS dan kroninya adalah

t e r o r i s m e. Dibalik isu itu, sebenarnya tersembunyi

ketakutan besar, yaitu bangkitnya kekuatan khalifah Islam dan

kekuatan ekonomi Cina dan India. Modus operandi ideologi yang digunakan untuk melemahkan lawan ideologi AS dan

sekutunya adalah unifikasi dan fragmentasi.

John Perkins dalam bukunya Confession of an Economic Hit Man menyebut istilah corporatocracy, yaitu :

Demokrasi yang menjadi penopang kekuasaan perusahaan-perusahaan AS

untuk menghisap kekayaan negara-negara, seperti Indonesia

dan menindas mayoritas umat.

Menurut Huntington dalam buku Who Are We ?, (2004) :

Bahwa musuh utama Barat pasca Perang Dingin adalah Islam ''militan''.

Islam militan telah menggantikan posisi Uni Soviet sebagai musuh utama AS.

( This new war between militant Islam and America has many similarities to the Cold

War).

LOGO

NAME OF THE PROJECT

Pada awal Juni 2002, Doktrin preemptive strike (serangan dini) dan defensive intervention

(intervensi defensif) secara resmi diumumkan.

Perang Dingin saat menghadapi komunis, AS menggunakan pola containtment (penangkalan)

dan deterrence (penangkisan). Kini menghadapi musuh baru yang diberi nama

” Islam militan ”, AS menggunakan pola preemptive strike dan defensive intervention.

Komunikasi Internasional Pada Akhir Perang Dingin

Perang Dingin (1947-1991)

Adalah periode di mana terjadi konflik, ketegangan, dan kompetisi antara Blok Barat pimpinan Amerika Serikat yang menganut kapitalisme dengan Blok Timur pimpinan Uni Soviet yang berhaluan komunis.

Perang Dingin (Cold War ),1945-1991

Perang Dingin terjadi ketika negara terus mengalami konflik politik, ketegangan militer dan persaingan ekonomi setelah PD II, terutama Uni Soviet dan negara-negara satelit dan kekuasaan dunia Barat termasuk Amerika.

Periode Perang :PD I (1914-1918) : Jerman, Austria, Hungaria vs Inggris, Prancis dan Rusia. PD II (1939-1945) : Jerman, Italia, Jepang vs Amerika, Inggris, Prancis, Tiongkok dan Rusia.

Komunikasi Internasional Akhir Perang Dingin

Kompetisi keduanya terjadi di berbagai bidang :

• Militer• Ideologi• Teknologi• Ilmu pengetahuan• Industri• Pertahanan• Nuklir dan persenjataan• Dll

“Senjata” yang dipakai dalam Perang Dingin adalah

Propaganda : Suatu penyebaran pesan yang telah terencanakan secara seksama, untuk mengubah sikap, pandangan, pendapat (opini) dan tingkah laku dari penerimanya/komunikan sesuai dengan pola yang ditentukan komunikator . (R.A. Santoso, mengutip lebih dari 10 pakar propaganda)

James E.Combs dan Don Nimmo

1. Usaha yang disengaja dan sistematis untuk mencapai respon yang lebih jauh lagi

2. Sebuah usaha untuk mempengaruhi opini dan tingkah laku

3. A melalui suatu metode atau metode lain yang berhubungan dengan B sehingga cenderung mempengaruhi tingkahlaku B

4. Semua usaha yang membujuk setiap orang untuk kepercayaan atau untuk suatu bentuk tindakan

5. Usaha untuk mempengaruhi personalitas dan mengontrol tingkah laku individual menuju tujuan akhir yang dianggap tidak ilmiah atau nilainya meragukan dalam masyarakat pada waktu yang ditentukan

Media yang Digunakan

• Media massa• Film• Televisi• Radio• Majalah• Buku• Selebaran-selebaran tidak resmi (pamflet,

poster,dll)• Dll

Siaran Propaganda Uni Soviet

Diawal berlangsungnya perang dingin, Soviet merubah Comintern (Communist International) menjadi Cominform (Communist Information Bureau), untuk mengorganisir kampanye propaganda mereka dengan menggunakan istilah Agitasi dan propaganda untuk menyebarkan paham marxisnya mereka (AGITPROP)

Pusat Informasi Blok Timur

Kantor berita Uni Soviet, TASS (Telegraph Agency of the Soviet Union). Sebelumnya, TASS bernama St Petersburg Telegraph Agency (SPTA) yang dibuat tahun 1904. Setelah sempat beberapa kali berganti nama, sampai tahun 1925 ditetapkan bernama TASS (Telegraph Agency of the Soviet Union).

Outlet Terbesar TASS

• Radio MoskowDiakhir tahun 1960-an, Radio Moskow adalah radio internasional terbesar di dunia. Dan bahkan antara tahun 1969 sampai 1972, jam siaran Radio Moskow melebihi jam siaran AS. Selain itu juga, Radio Moskow merupakan radio dengan bahasa siaran terbanyak, 84 bahasa.

• Radio Habana ( Kuba )

Target Audience

Khususnya negara-negara yang menjadi jajahan AS dan sekutunya

Dunia Ketiga

Siaran Propaganda AS

Voices of America (VOA) telah menjadi bagian penting dari diplomasi AS sejak Perang Dunia ke 2 dan berlanjut ke perang dingin. Dan selama perang dingin, propaganda menjadi hal yang sangat krusial dalam siaran internasionalnya.

Pusat Informasi Blok Timur

United Stated Information Agency (USIA) banyak menghasilkan produk propaganda yang dikirim ke luar negeri dalam bentuk pos-pos diplomatik seperti United States Information Service (USIS) yang tersebar di seluruh Keduataan Besar AS di seluruh dunia, Fulbright Scholarship, Kunjungan Internasional dan siaran international Voice of America (VOA).

Outlet Terbesar

VOAAmerican Forces NetworkRadio LibertyRadio Free EroupeBBC (Britania Raya)Radio France International (Prancis)

Target Audience

Siaran khususnya yang ditujukan pada para pendengarnya di kawasan negara-negara yang menganut sistem komunis

Dunia Ketiga

Contoh Propaganda AS

Memperkenalkan bangsa Amerika pada dunia, tentang cara hidup dan kerja, tata pemerintahan, peranan Amerika Serikat di dunia dalam memelihara perdamaian, dan memajukan tingkat hidup bangsa-bangsa di planet ini

Lanjutkan di slide berikutnya