OLEH : LILIS SOLEHATI Y (KETUA BKWK DEKOPIN) · Saran dari Menteri Muda Bustanil Arifin (waktu itu)...

Post on 07-Sep-2018

214 views 0 download

Transcript of OLEH : LILIS SOLEHATI Y (KETUA BKWK DEKOPIN) · Saran dari Menteri Muda Bustanil Arifin (waktu itu)...

OLEH :LILIS SOLEHATI Y

(KETUA BKWK – DEKOPIN)

1

DEKOPIN sebagai organisasi perjuangan dituntutuntuk mendayagunakan segenap potensiorganisasinya sebagai pengejawantahankebutuhan gerakan Koperasi;

Masalah keberadaan dan peran perempuan telahmenjadi isu mendasar di kalangan gerakanKoperasi internasional

Dalam konteks berkoperasi, ini bukan disebabkanmasalah jender, tetapi lebih jauh adalah masalahimplementasi jati diri Koperasi.

2

Adanya disparitas jender yang ditunjukanoleh rendahnya partisipasi wanita dalamberbagai kegiatan pembangunan;

Sebagai ilustrasi: komposisi penyerapan total angkatan kerja wanita rata-rata 39% denganbagian pendapatan yang diterima sebesar32%;

Begitu juga, tingkat partisipasi di bidangpolitik rata-rata hanya 5,9%, dan di bidangekonomi rata-rata sebesar 24%.

3

PROFESI PEREMPUAN (%) LAKI-LAKI (%)

Setingkat Menteri 3,6 96,4

Di Pemerintahan 1,4 98,6

Di Parlemen 12,2 87,8

Manajer 6,6 93,4

Profesional 40,8 59,2

Clerical 44,0 56,0

Pekerja Jasa 58,0 42,0

4

Pertumbuhan koperasi dalam 5 tahun terakhirsungguh luar biasa dari sekitar 106.000 menjadi130.000 Koperasi;

Pada saat yang sama gerakan Koperasi Indonesia masih menghadapi krisis, yaitu krisiskepemimpinan, krisis nilai, dan krisis identitas(jatidiri);

Krisis tersebut berdampak terhadappengembangan wanita koperasi dan koperasi dikalangan wanita koperasi.

5

Diperlukan kebijakan dan program pengembangankapabilitas wanita, dengan tujuan meningkatkanpartisipasi wanita dalam kegiatan ekonomi danpengambilan keputusan politik;

Dalam konteks gerakan Koperasi, program ini harusselaras dengan kebijakan pemantapan jatidiri dalamorganisasi dan bisnis Koperasi;

Sangat diperlukannya keberadaan wanita-wanitaKoperasi dan kader-kader Koperasi di kalanganwanita;

Hasil Munas Wanita Koperasi dan Koperasi Wanita se-Indonesia tahun 1978 di Jakarta

6

Saran dari Menteri Muda Bustanil Arifin (waktu itu) untuk membentuk wadah, yaitu Badan KontakWanita Koperasi disingkat BKWK di bawah DewanKoperasi (Dekopin);

Sasaran BKWK adalah Wanita Koperasi danKoperasi di kalangan Wanita.

Masalahnya, bagaimana mengembangkan wanitaKoperasi dan Koperasi di kalangan wanita melaluiBKWK agar memiliki legitimasi etik;

Perubahan nama BKWK berdasarkan SK No: SKEP/214/DEKOPIN-E/XII/1999; merubah namaBadan Kontak Wanita Koperasi menjadi BadanKomunikasi Wanita Koperasi (BKWK).

7

Peran wanita dalamberkoperasi dan dalamgerakan Koperasi perluterus ditingkatkan. Karenaitu pada setiap jenjangkepemimpinan danperangkat organisasiDEKOPIN diusahakanterdapat unsur wanitanya. Selain itu, DEKOPIN harusproaktif dalammengembangkan kesadaranjender di kalangan gerakanKoperasi, seperti melaluiprogram pelembagaanpendidikan yang terstruktur.

8

BKWK berfungsi sebagai pengemban misipembinaan kelompok strategis wanita, danpengembangan potensi diri kaum wanita;

Secara umum BKWK berperan :◦ Sumber rekuitmen kepemimpinan Koperasi;

◦ Sumberdaya insani pembangunan Koperasi;

◦ Wadah pengembangan potensi usaha Koperasi dikalangan wanita;

◦ Media pewarisan nilai-nilai koperasi; dan

◦ Sarana mengartikulasikan kepentingan wanita dalamberkoperasi.

9

Melakukan pembinaan dan pengembangansumber daya manusia, khususnya bagi wanitaKoperasi dan Koperasi di kalangan wanita;

Melakukan upaya advokasi dalam rangkamenciptakan kondisi yang mendukungperkembangan Koperasi, serta kegiatanpembudayaan Koperasi bagi masyarakat;

Melakukan kegiatan-kegiatan promosi anggota(member’s promotion) untuk berkiprah seluas-luasnya di dalam masyarakat dan khususnya digerakan Koperasi.

10

BIDANG PEMBINAAN ORGANISASI DAN KELEMBAGAAN

BIDANG PENGEMBANGAN SDM DAN PENGKADERAN

BIDANG ADVOKASI DAN PEMBUDAYAAN KOPERASI, DAN HUBUNGAN LUAR NEGERI

BIDANG PROMOSI ANGGOTA DAN PENGEMBANGAN POTENSI USAHA

11

PERKUATAN KELEMBAGAAN;◦ Pembentukan organisasi BKWK Wil/Da

◦ Dukungan sarana dan prasarana

◦ Dukungan pembiayaan program

OPTIMALISASI FUNGSI ADVOKASI; berkaitan denganpengartikulasian kepentingan wanita, danpengembangan komunikasi publik gunamempengaruhi kebijakan pembangunan

PENINGKATAN FUNGSI FASILITASI;◦ Pengembangan kualitas SDM

◦ Sumber rekruitmen kepemimpinan koperasi

◦ Pengembangan kesadaran berkoperasi di dalam masyarakat

◦ Pemantapan posisi wanita dalam meningkatkan kinerjalayanan Koperasi

12

BKWK memiliki posisi sangat strategis dalammengemban misi DEKOPIN di bidang pembinaanwanita Koperasi dan Koperasi di kalangan wanita;

Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya, BKWK ikutbersama-sama dengan organisasi wanita dalamlingkup nasional dan internasional;

Kegiatan BKWK merupakan satu kesatuan dalamkegiatan DEKOPIN, karena itu BKWK mempunyaianggaran tersendiri dalam struktur pembiayaanorganisasi DEKOPIN.

Pada akhirnya, keberadaan organisasi BKWK sangatbergantung pada komitmen Pimpinan DEKOPIN, danperan serta wanita Koperasi pada umumnya.

13

14