o Apr ('J Me; ( )JUIJ ( ')Jul --- .. - Wa~an .Purwana...

Post on 02-Feb-2018

232 views 1 download

Transcript of o Apr ('J Me; ( )JUIJ ( ')Jul --- .. - Wa~an .Purwana...

Wa~an .Purwana~demi Korban Bencana

Hidup Wawan PurwaiW. identik dengan korban

bencana. Setiap kali bencana datang, Wawan,instruktur Badan Search and Rescue Nasiorial atau

Basarnas sejak tahun 1982 ini, hadir di tempat

kejadian untuk membantu korban.

Oleh ROBERT ADHI KSP Berawal dari MenwaSejak masih kuliah di Fakul-

tas Ekonomi Universitas Pad-jadjaran Bandung, Wawan su-dah bergiat dan bergabung de-ngan Resimen Mahasiswa(Menwa),

"Waktu itu saya dan tern-an-ternan bercanda, kelak bilasudah menjadi manajer atau di-rektur, kami harus bisa menye-lamatkan diri kalau teIjadiapa-apa. Karena itulah 'kamiikut Menwa," cerita Wawan.

Selain aktif di Menwa untukmelatih disiplin dan keterampil-an penyelamatan, dia juga se-orang pencinta alamoTahun1983 dia bergabung dengan Wa-nadri, kelompok pencinta alamdi Bandung. Menyusuri sungai,mendaki gunung, dan menapakilembah menjadi "makanan" se-hari-harinya.

"Alam adalah sahabat sayasejak dulu. Saat berada ditengah laut dan di puncak gu-nung, saya dapat merasakan ke-agungan-Nya, merasakan betapabesar ciptaan-Nya," ungkap pe-megang sertifikat SAR MissionCoordinat (SMC), sertifikat ter-tinggi dalam bidang SAR.SMCmerupakan syarat yang harusdimiliki seorang koordinator la-pangan tim SAR.

Sejak muda, Wawan aktifmengikuti pelatihan dan pendi-dikan selam di Komando Pa-sukan Katak TNI AL.Dia jugabelajar combat pararescue di Ko-pasgat (kini Paskhas) TNI AU.Sedangkan arungjeram diteku-ninya secara otodidak.

Maka tak heran, kalau sejak1982 dia lalu menjadi instrukturBadan SARNasional. Wawan ju-ga menjadi pelatih combat pa-rarescue bagi para siswa Aka-demi Kepolisian (Akpol),Kopas-sus, Paskhas, Brimob Polri, jugaberbagai kelompok pencintaalam dari beberapa perguruan

Wawan yang juga KetuaGadamusa Discoveryini bersama no ang-

gotanya sejak hari pertama ben-cana Situ Gintung turut mem-bantu pencarian korban clankendaraan yang hanyut di KaliPesanggrahan. Gadamusa sing-katan dari Gabungan PemudaUntukmu Bangsa, sedangkanDiscovery singkatan dari DisaS-ter Rescue and Recovery Acti-vity.

"Kami memfokuskan diripada pencarian dalam air ka-rena sudah banyak tim relawanyang membantu di darat," kataWawan saat ditemui di lokasibencana Situ Gintung, Tange-rang Selatan, Banten, Rabu(1/4).

Wawan tak mau tang-gung-tanggung. Dia membawaserta tim arung jeram yang ang-gotanya adalah para juara arungjeram nasional. Dengan keda-laman sekitar 3 meter, medanKali Pesanggrahan cukup ber-bahaya. Dia memperkirakanmasih ada jenazah yang teIjebakdi bawah pohon tumbang di da-sar sungai dan menyangkut dilubuk yang tertutup tumpukanlumpur.

Sejak bencana terjadi,setiap hari tim yang diketuainyaitu melakukan pencariankorban. Mereka menyusuriKali Pesanggrahan sejauh seki-tar 10 kilometer hingga kekawasan Cipulir, Jakarta Se-latan.

Dibekali tujuh perahu yangbiasa digunakan untuk arung je-ram, tim Gadamusa bersamatim Ranita Mapala UniversitasIslam Negeri (UIN) Syarif Hi-dayatullah Jakarta menemukanjenazah dan kendaraan yangtenggelam di dasar Kali Pesang-grahan.

- - 0-"-~-- - - - - -

KOMPASjROBERT .o\UHI Kl~UMAPl!TRA

tinggi."Tetapi, yang membuat saya

selalu bersemangat untuk teIjundalam bidang ini adalah du-kungan dari ternan-ternan. Sa-habat-sahabat militer dan kepo-lisian, misalnya, mengizinkansaya menggunakan barak untukpara peserta latihan dengan ha-nya membayar uang cuci se-prai," ungkapnya.

Masalah transportasi pun re-latif tak menjadi masalah ba-ginya. Jaringan pertemanan pu-la yang membantu Wawan. Iabercerita, untuk mengangkutpeserta latihan SARdi Jakarta,misalnya, dia menelepon seo-rang ternan di kepolisian gunameminjam truk.

"Ternan polisi itu bertanya,

untuk digunakan di mana trukitu, ketika saya bilang di Jakarta,dia malah menyarankan agar sa-ya tidak menggunakan truk,tetapi bus saja. Jadilah saya di-pinjami bus," lanjutnya.

Berbagai pelatihan

Bersama teman-temannyadari Wanadri, Mapala, dan ke-lompok pencinta alam lain, Wa-wan mendirikan Gadamusa Dis-covery sebagai kelanjutan dariYayasan Kapinis yang bergerakdi bidang pelatihan SAR sejaktahun 1995.

"Kami didukung Kang IwanAbdulrahman (pencinta wam,pencipta lagu, dan penY1l\1yi)yang menjadi penasihat Gada-musa Discovery,"katanya.

K lip i n 9 Hum Q5 U n p Qd 2 0 0 9--

- - - - - - - - -- -------

[(OMPAS'-o Selasa o Rabu I') Kal7J;t; . Jumat o Sabtu o Minggu

4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 -,620 21 22 23 24 .!5 26 27 28 29 3C 31--- ----o Pcb l ) Mar . Apr ('J Me; ( )JUIJ ( ') Jul (} Ags OSep OOkl () Nav ()D-----.---.- ---_.._-

Dalam setahun GadamusaDiscovery mendapat 20-30 kalipennintaan untuk mengadakanberbagai jenis pelatihan, muIaidari menyelam sampai arung je-ram. Anggota Gadamusa Disco-very adalah para penyelam pro-fesional sampai juara arung je-ram nasional.

Kata Wawan, kelompoknyaitu relatif tidak komersial sebabmereka pun ingin menggiatkanmasyarakat agar mencintai ke-giatan alamola mencontohkankegiatan arung jeram.

"Kalau ada mahasiswa yangingin latihan arung jeram tetapitak punya cukup dana, merekatetap bisa menyewa perahu ka-mi dengan uang yang ada. Kalaubiaya pelatihannya saja tak ter-jangkau, bagaimana mereka bisaterampil?" katanya.

Tak hanya jago di tingkat na-sional, di arena intemasionalpun tim arung jeram pimpinanWawan tampil memukau. Tahun1997 misalnya, tim arungjeram-nya mewakili Indonesia danberhasil masuk peringkat ke-12dunia. Pada 2008 dalam Keju-araan Dunia Arung Jeram diNagaragawa, Gifu, Jepang, timarung jeram Indonesia berada diperingkat kedua dan ketiga se-telah Jepang.

Wawan berharap semakin ba-nyak kaum muda Indonesiayang mencintai arung jeram.

"Di Jawa Barat, sedikitnyaada 20 sungai yang cocok untukberlatih arung jeram," katanya,seperti Cimandiri di Sukabumi,Ciliwung dan Cisadane di Bogor,Cisokam di Cianjur, Citanduydan CiwuIan di Tasikmalaya, Ci-manuk dan Cikandang di Garut,serta Cipunagara, Subang.

Banyak sahabat

Sebagian orang heran denganaktivitas Wawan yang tak kenallelah. Namun, ia justru merasabahagia karena dari kegiatannyaitu ia punya banyak sahabat.

"Beberapa ternan di Unpadsudah menjadi direktur. Kalausaya datang ke Jakarta, saya te-lepon mereka. Biasanya merekameminta saya untuk menginapdi hotel ha-ha,"cerita pria yang

tinggal di Bandung ini.Dari melatih di berbagai tem-

pat, Wawan bisa memiliki tigarumah yang semuanya dikon-trakkan. la juga punya 20 pe-rahu arungjeram yang disewa-kan. "Bagisaya, semua ini sudahcukup membahagiakan."

Lalu lanjutnya, "Kebahagiaantak bisa diukur dengan materi.Saya bahagia jika berhasil men-didik orang bisa terampil dalamSAR Pada setiap bencana, se-perti Situ Gintung ini,keterampilan dan keahlian S'ARsangat dibutuhkan."

Untuk semua kegiatan itu,Wawan bisa berhari-hari me-ninggalkan rumah, tetapi kelu-arganya bisa menerima kondisiini.

"Istri dan anak-anak sudahmemahami kegiatan saya. Jikaditinggal berhari-hari seperti se-karang (membantu korban ben-cana Situ Gintung), tak masalah.Ini memang dunia saya.Anak-anak sejak usia tiga tahunpun sudah saya perkenalkan de-ngan alam, saya ajak berarungjeram," kata Wawan.

DATA DIRI

. Nama: Wawan Purwana. lahir: Bandung, 17 Oktober1959. Pendidikan: Fakultas Ekonomi

Unpad, Bandung, 1977. Istri: Dian Mardiani (47). Anak:- Rayra Nurita (22)

- Aditya Dardya Purwono (16)

- Fauzan Akbar (8). Pekerjaan:- Ketua Yayasan Kapinis,

sejak 1995-Ketua Harian FederasiArung Jeram IndonesiaJawa Barat, sejak 2000-Ketua Gadamusa Discovery

. Pelatihan Antara lain:-Resimen Mahasiswa Yon"

Unpad, 1980-Combat Para rescue Kopas-

gat TNI AU, 1981- Pendidikan Badan SAR

Nasional, 1982.. PenghargaanAntara lain:-Juara I Kejurnas Arung

Jeram kelas Down RiverRescue dan Head to Headdi Citarum, 1999

-Juara I Arung Jeram kelasDown River Race, 2005