Post on 14-Oct-2019
i
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SEMESTER 2
SE-KECAMATAN BERBAH SLEMAN TAHUN 2015
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
ARDI WIBOWO
121134018
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan mengucap syukur alhamdulilah, peneliti persembahkan karya tulis ini
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan, kemudahan, dan kelancaran
dalam mengerjakan skripsi ini.
2. Kedua orang tua tercinta “Bapak Paidi dan Ibu Rita Aryani” yang telah
memberikan kasih sayang dan cintanya dengan penuh ketabahan dan
kesabaran, serta selalu memberikan dukungan berupa material maupun
spiritual.
3. Kakakku Diar Yuniarti dan adikku Dini Rahayu yang selalu memberikan
dukungan dan semangat dalam membuat karya tulis ini.
4. Dosen pembimbing bu Ika dan bu Kintan yang telah sabar dalam
membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.
5. Lilik Hermawati yang selalu memberikan motivasi.
6. Teman-teman kelompok payung.
7. Sahabat dan teman-teman yang selalu ada saat susah maupun senang.
8. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Banyak kegagalan dalam hidup ini
dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya
mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”.
(Thomas Alva Edison)
“Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia
maka wajib baginya memiliki ilmu,
dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akherat,
maka wajib baginya memiliki ilmu,
dan barang siapa menghendaki keduanya
maka wajib baginya memiliki ilmu ”.
(HR.Tirmidzi)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
MISKONSEPSI IPA FISIKA SISWA KELAS V SD NEGERI SEMESTER 2
SE-KECAMATAN BERBAH SLEMAN TAHUN 2015
Oleh:
Ardi Wibowo
NIM: 121134018
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep IPA
Fisika pada siswa kelas V yang mengakibatkan terjadinya miskonsepsi. Penyebab
miskonsepsi salah satunya adalah jenis pekerjaan orang tua. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD
Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman dan mengetahui adanya
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa kelas V
SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman.
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dengan metode survei.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V Sekolah Dasar negeri se-
Kecamatan Berbah, Sleman yang berjumlah 436 siswa. Sampel dalam penelitian
ini adalah 205 siswa yang ditetapkan menggunakan ketentuan Krejcie dan
Morgan. Pengambilan sampel di setiap sekolah dilakukan dengan menggunakan
teknik simple random sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan soal
pilihan ganda dan uraian. Data dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan uji
nonparametrik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada siswa kelas V SD negeri
semester 2 yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada KD yang diujikan.
Terbukti dari 20 soal pilihan ganda yang diujikan, 50 % lebih dari 205 siswa
mengalami miskonsepsi pada item 3, 5, 8, 9, 12, 13, 16, 17, dan 19, sedangkan
untuk soal uraian yang diujikan, terlihat 30 % lebih dari 205 siswa mengalami
miskonsepsi pada item 1, 3, 4, dan 5. Siswa mengalami miskonsepsi pada konsep
gaya, pesawat sederhana, cahaya, proses pembentukan batuan dan struktur bumi.
Siswa dominan mengalami miskonsepsi pada konsep cahaya. Hasil uji hipotesis
pada instrumen soal pilihan ganda dan uraian didapatkan taraf signifikansi lebih
kecil dari taraf signifikansi yang ditentukan (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak.
Berdasarkan hasil uji hipotesis dapat disimpulkan adanya perbedaan miskonsepsi
IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester
2 se-Kecamatan Berbah.
Kata kunci: Miskonsepsi, IPA Fisika, Jenis Pekerjaan Orang Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
MISCONCEPTION ABOUT SCIENCE PHISICS IN THE SECOND
SEMESTER FIFTH GRADERS OF STATE ELEMENTARY SCHOOLS IN
BERBAH DISTRICT OF SLEMAN REGENCY IN 2015
By:
Ardi Wibowo
NIM: 121134018
This research triggered by the lack of understanding the concept of
science phisics on the kids grade who has resulted in misconception. Cause
misconception one of these is kinds of work parents. This research attempts to
describe misconception about science physics in the second semester fifth
graders of state elementary schools in Berbah district of Sleman Regency.
Type of this research is descriptive quantitative with the survey method.
The population of the research is graders of state of elementary schools in the
Berbah district of Sleman Regency which were 436 students. The sample in this
research is 205 students who set using provisions Krejcie and Morgan. The
sample in each school conducted using simple random sampling technique.
Research instruments it uses about multiple choice and the discussion. The data
were analyzed using descriptive analysis and nonparametrik test.
This research result indicates that there are many the second semester
fifth graders of state elementary schools experienced misconception about science
physics in tested KD. Proven from 20 about multiple choice tested, 50 % more
than 205 students had misconception on items 3 , 5 , 8 , 9 , 12 , 13 , 16 , 17 , and
19, while he damaged about the descriptive tested, looks more than 30 % 205
students had miskonsepstion on items 1, 3, 4, and 5. Students had misconception
to the concept of light. The result of the hypothesis test on multiple choice and
descriptive instrument obtained standard of significance smaller than standard
significance determined (0,000 < 0,05) so H0 rejected. Based on the result of the
hypothesis test can concluded exst differences misconception about science
physics seen from of parents employment of the second semester fifth graders of
state elementary schools in Berbah district of Sleman Regency
Key words : Misconception, Science Physics, Parents Employment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat
dan karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan
Berbah Sleman Tahun 2015”.
Adapun skripsi ini ditulis guna memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.Pd) di Universitas
Sanata Dharma. Peneliti menyadari bahwa tanpa ada bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat tersusun. Untuk itu dalam
kesempatan kali ini peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma yang telah memberikan izin penelitian.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Ketua Program Studi Penddikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Ibu Maria Melani Ika Susanti, M.Pd. Dosen pembimbing I yang dengan
penuh kesabaran dalam membimbing, memberi dorongan, dan memberi
motivasi dalam penelitian skripsi ini.
4. Ibu Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. Dosen pembimbing II yang dengan sabar
telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi saran dalam
penelitian skripsi ini.
5. Kepala sekolah dan guru SD negeri kelas V se-Kecamatan Berbah, yang telah
memberikan ijin penelitian dan berpartisipasi dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .....................................
vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACT ..................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
C. Batasan Masalah ................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7
E. Tujuan Penelitian................................................................................ 7
F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
G. Definisi Operasional .......................................................................... 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka ................................................................................... 10
1. Konsep ........................................................................................... 10
2. Konsepsi ......................................................................................... 11
3. Miskonsepsi ................................................................................... 12
4. Penyebab Miskonsepsi ................................................................... 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
5. Cara Mendeteksi Adanya Miskonsepsi .......................................... 19
6. Hubungan Miskonsepsi dengan Jenis Pekerjaan Orang Tua ......... 21
7. Hakikat Pembelajaran IPA ............................................................. 23
8. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2 ............................... 27
B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 36
C. Kerangka Berpikir .............................................................................. 41
D. Hipotesis Penelitian ........................................................................... 42
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................................. 43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 44
1. Tempat Penelitian .......................................................................... 44
2. Waktu Penelitian ............................................................................ 44
C. Populasi dan Sampel .......................................................................... 45
1. Populasi .......................................................................................... 45
2. Sampel............................................................................................ 46
D. Variabel Penelitian ............................................................................. 49
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 49
F. Instrumen Penelitian ........................................................................... 50
G. Teknik Pengujian Instrumen .............................................................. 52
1. Validitas ......................................................................................... 52
2. Reliabilitas ..................................................................................... 60
H. Teknik Analisis Data ......................................................................... 61
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................. 67
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian .................................................. 67
2. Deskripsi Responden Penelitian .................................................... 68
3. Deskripsi Miskonsepsi IPA Fisika ................................................. 70
4. Perbedaan Miskonsepsi dilihat dari Jenis Pekerjaan Orang Tua ... 100
5. Uji Hipotesis Penelitian ................................................................. 104
B. Pembahasan ........................................................................................ 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................ 113
B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 113
C. Saran................................................................................................... 114
DAFTAR REFERENSI ................................................................................. 115
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................ 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ......................................................................... 44
Tabel 3.2 Populasi Penelitian....................................................................... 45
Tabel 3.3 Krejcie dan Morgan ..................................................................... 46
Tabel 3.4 Data Sampel Penelitian ................................................................ 48
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara................................................................... 52
Tabel 3.6 Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen .................................... 54
Tabel 3.7 Hasil Validitas Muka ................................................................... 56
Tabel 3.8 Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda.............................................. 58
Tabel 3.9 Hasil Validitas Soal Esai ............................................................. 59
Tabel 3.10 Koefisien Reliabilitas................................................................... 60
Tabel 3.11 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda ..................... 60
Tabel 3.12 Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Uraian ................................. 61
Tabel 4.1 Jenis Pekerjaan Orang Tua .......................................................... 69
Tabel 4.2 KD dan Nomor Item Soal yang Mewakili pada Instrumen
Pilihan Ganda...............................................................................
70
Tabel 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1 Soal Uraian ..... 91
Tabel 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4 Soal Uraian ..... 93
Tabel 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2 Soal Uraian ..... 94
Tabel 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3 Soal Uraian ..... 96
Tabel 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5 Soal Uraian ..... 98
Tabel 4.8 Uji Normalitas pada Instrumen Soal Pilihan Ganda .................... 100
Tabel 4.9 Uji Normalitas pada Instrumen Soal Uraian ................................ 102
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas pada Instrumen Soal Pilihan Ganda ....... 104
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas pada Instrumen Soal Uraian ................... 104
Tabel 4.12 Uji Hipotesis pada Instrumen Soal Pilihan Ganda ...................... 105
Tabel 4.13 Uji Rank pada Instrumen Sola Pilihan Ganda ............................. 106
Tabel 4.14 Uji Hipotesis Soal Uraian ............................................................ 107
Tabel 4.15 Uji Rank pada Instrumen Soal Uraian ......................................... 107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penerapan gaya gravitasi ............................................................. 28
Gambar 2.2 Penerapan gaya gesek .................................................................. 28
Gambar 2.3 Garis medan magnet antara dua kutub magnet senama dan
tidak senama ................................................................................
29
Gambar 2.4 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan pertama ............. 30
Gambar 2.5 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan kedua ................ 30
Gambar 2.6 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan ketiga ................ 31
Gambar 2.7 Contoh penggunaan prinsip bidang miring ................................. 31
Gambar 2.8 Jenis katrol ................................................................................... 32
Gambar 2.9 Literature Map Penelitian-penelitian Relevan............................. 40
Gambar 3.1 Rumus Product Moment .............................................................. 57
Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa ............................... 69
Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri
Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Untuk Seluruh KD................
71
Gambar 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
72
Gambar 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
73
Gambar 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
74
Gambar 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
75
Gambar 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
76
Gambar 4.8 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 6 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
76
Gambar 4.9 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 7 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
77
Gambar 4.10 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 8 Soal Pilihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Ganda ........................................................................................... 78
Gambar 4.11 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 9 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
78
Gambar 4.12 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 10 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
79
Gambar 4.13 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 11 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
80
Gambar 4.14 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 12 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
81
Gambar 4.15 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 13 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
82
Gambar 4.16 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 14 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
83
Gambar 4.17 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 15 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
83
Gambar 4.18 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 16 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
84
Gambar 4.19 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 17 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
85
Gambar 4.20 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 18 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
86
Gambar 4.21 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 19 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
87
Gambar 4.22 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 20 Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
88
Gambar 4.23 Persentase Miskonsepsi Siswa pada Soal Uraian Untuk Semua
KD. ..............................................................................................
89
Gambar 4.24 Histogram Skor Siswa pada Instrumen Soal Pilihan Ganda ........ 101
Gambar 4.25 Histogram Jenis Pekerjaan Orang Tua pada Instrumen Soal
Pilihan Ganda...............................................................................
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
Gambar 4.26 Histogram Skor Siswa pada Instrumen Soal Uraian.................... 102
Gambar 4.27 Histogram Jenis Pekerjaan Orang Tua pada Instrumen Soal
Uraian ..........................................................................................
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat-surat .................................................................................... 119
Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma ................. 120
Lampiran 1.2 Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor........................... 121
Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Kab. Sleman..................... 122
Lampiran 1.4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari UPTD
Kec. Berbah .................................................................................
123
Lampiran 2 Data Penelitian ............................................................................. 124
Lampiran 2.1 Rangkuman Data SD Negeri di Kecamatan Berbah,
Kabupaten Sleman .......................................................................
125
Lampiran 2.2 Data hasil tes siswa kelas V ......................................................... 126
Lampiran 2.3 Data sekolah dan jenis pekerjaan orang tua ................................. 132
Lampiran 2.4 Hasil validitas isi instrumen pilihan ganda dan uraian ................ 138
Lampiran 2.5 Rekapan Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Pilihan
Ganda ...........................................................................................
144
Lampiran 2.6 Rekapan Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Uraian ......... 151
Lampiran 3 Instrumen Penelitian .................................................................... 155
Lampiran 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Pilihan Ganda untuk Expert
Judgment ......................................................................................
156
Lampiran 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Uraian untuk Expert Judgment ............ 171
Lampiran 3.3 Petunjuk Pengisian Soal dan Identitas Responden ...................... 180
Lampiran 3.4 Soal Pilihan Ganda Penelitian ..................................................... 182
Lampiran 3.5 Soal Uraian Penelitian ................................................................. 187
Lampiran 4 Hasil Validasi Ahli ...................................................................... 188
Lampiran 4.1 Permohonan Izin Validasi Ahli ................................................... 189
Lampiran 4.2 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Pilihan Ganda ... 190
Lampiran 4.3 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Uraian ............... 198
Lampiran 5 Hasil Validitas dan Reliabilitas ................................................... 200
Lampiran 5.1 Hasil Validitas Instrumen Soal Pilihan Ganda Uji Empiris ........ 201
Lampiran 5.2 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Pilihan Ganda......................... 204
Lampiran 5.3 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Uji Empiris .................... 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 5.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Uraian .................................... 206
Lampiran 6 Uji Asumsi Dasar Penelitian ........................................................ 207
Lampiran 6.1 Hasil uji normalitas pada instrumen soal pilihan ganda .............. 208
Lampiran 6.2 Hasil uji normalitas pada instrumen soal uraian .......................... 208
Lampiran 6.3 Hasil uji homogenitas pada instrumen soal pilihan ganda........... 209
Lampiran 6.4 Hasil uji homogenitas pada instrumen soal uraian ...................... 209
Lampiran 7 Hasil Analisis ............................................................................... 210
Lampiran 7.1 Hasil Uji Hipotesis pada instrumen soal pilihan ganda ............... 211
Lampiran 7.2 Hasil Uji Hipotesis pada instrumen soal uraian ........................... 212
Lampiran 8 Foto Penelitian ............................................................................. 213
Biodata Peneliti ..................................................................................................... 214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I memberikan gambaran kepada pembaca mengenai landasan penelitian
ini. Pada bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan definisi operasional.
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia (Djamarah, 2005: 22). Demi mengembangkan manusia
yang berkualitas, maka pendidikan sangat penting untuk diberikan kepada
siswa. Ahmadi (2014: 45) mengungkapkan bahwa pendidikan penting
diberikan untuk siswa karena pendidikan sebagai transmisi pengetahuan
atau proses membangun manusia menjadi berpendidikan.
Salah satu cara yang digunakan untuk memberikan pendidikan kepada
siswa yaitu melalui sekolah. Pernyataan tersebut dilandasi dengan pendapat
Triwiyanto (2014: 75) bahwa sekolah adalah kelompok layanan yang
menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal
pada setiap jenjang dan jenis pendidikannya. Sekolah membekali
pengetahuan pada siswa melalui berbagai macam mata pelajaran. Mata
pelajaran yang diadakan di sekolah-sekolah Indonesia menurut Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yaitu pendidikan agama, pendidikan
kewarganegaraan, bahasa, matematika, IPA, IPS, seni dan budaya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
pendidikan jasmani dan olahraga, keterampilan atau kejuruan, serta muatan
lokal (Mulyasa, 2007: 12).
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Ilmu Pengetahuan Alam
merupakan salah satu mata pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa
melalui jenjang sekolah dasar. Sapriati (2009: 2.3) berpendapat bahwa
pendidikan IPA di sekolah dasar bertujuan agar siswa menguasai
pengetahuan, fakta, konsep, prinsip, proses penemuan, serta memiliki sikap
ilmiah, yang akan bermanfaat dalam mempelajari diri dan alam sekitar.
Samatowa (2011: 3) berpendapat bahwa dalam Ilmu Pengetahuan Alam
dibahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang
didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh
manusia. Pendapat tersebut senada dengan pernyataan Wonorahardjo (2010:
11) bahwa Ilmu Pengetahuan Alam ini sifatnya lebih pasti karena gejala
yang diamati relatif nyata dan terukur. Berdasarkan kedua pendapat dapat
disimpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang sifatnya
pasti karena didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang relatif
nyata dan terukur.
IPA berisi tentang konsep yang berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari, maka penting untuk siswa memahaminya. Faktanya masih banyak
ditemui siswa yang sulit memahami konsep-konsep yang ada pada mata
pelajaran IPA khususnya Fisika. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khususnya
Fisika merupakan suatu pelajaran yang mempelajari konsep-konsep dari
suatu konsep yang sederhana sampai konsep yang lebih kompleks (Ratama,
2013: 1). Giancoli (2001: 1) mengungkapkan bahwa Fisika adalah ilmu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
pengetahuan yang paling mendasar, karena berhubungan dengan perilaku
dan struktur benda. Dalam mata pelajaran IPA Fisika, guru telah
mengajarkan konsep dasar, namun masih banyak siswa yang memiliki
pemahaman konsep rendah terhadap materi yang dipelajari, sehingga terjadi
salah konsepsi.
Rendahnya pemahaman siswa tentang konsep IPA Fisika dibuktikan
berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 30 Maret 2015 terhadap salah
seorang guru kelas V SD negeri di Kecamatan Berbah. Salah seorang guru
mengatakan bahwa menemui suatu kendala pada pembelajaran IPA Fisika
yaitu rendahnya pemahaman konsep pada suatu materi, sehingga masih
banyak siswa mendapat nilai di bawah KKM yang ditentukan. Pemahaman
konsep siswa yang rendah dapat dilihat juga berdasarkan hasil kinerja
Indonesia pada pemetaan Trends in International Mathematics and Science
Studies and Progress in International Reading Literacy Study (TIMSS &
PIRLS) 2011 bidang literasi sains, Indonesia mendapat peringkat 40 dari 42
negara yang di data (Baswedan, 2014: 17). Literasi sains sendiri merupakan
pengetahuan dan pemahaman konsep serta proses ilmiah yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan personal, partisipasi dalam kegiatan publik
dan budaya, dan produktivitas ekonomi. Dengan literasi sains dimaksudkan
bahwa seorang dapat bertanya, menemukan, atau menentukan jawaban
terhadap pertanyaan yang diturunkan dari rasa ingin tahu tentang
pengalaman sehari-hari (Rustaman, 2012: 1.40). Berdasarkan gagasan
sebelumnya dapat dikatakan bahwa rendahnya peringkat Indonesia pada
bidang literasi sains dipengaruhi oleh salah konsepsi pada suatu konsep,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
karena literasi sains merupakan pemahaman konsep yang diperlukan untuk
pengambilan keputusan.
Fakta lain yang menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang
memiliki salah konsepsi ditunjukkan dalam penelitian yang dilakukan oleh
Suryanto dan Yuni (2002) dengan judul “Pemahaman Murid Sekolah Dasar
Terhadap Konsep-Konsep Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi:
Suatu Diagnosis Adanya Miskonsepsi”. Penelitian ini bertujuan untuk (1)
mengetahui pemahaman murid sekolah dasar terhadap konsep-konsep IPA
berbasis biologi, (2) mengidentifikasi adanya miskonsepsi, dan (3) mencari
penyebab miskonsepsi berdasarkan pola jawaban yang diberikan. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa miskonsepsi masih banyak terjadi pada
konsep-konsep yang diteliti. Jika digunakan kriteria 75% sebagai ambang
batas pemahaman konsep yang benar maka hanya ditemukan suatu konsep
yaitu konsep tentang bernapas yang dapat dipahami dengan baik oleh murid.
Berdasarkan analisis terhadap pola jawaban yang diberikan murid ternyata
dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi yang terjadi antara lain disebabkan
karena dalam memahami suatu konsep, murid mengandalkan pada
pengalaman sehari-hari dan hasil pemikiran logis.
Berdasarkan data yang dituliskan, jelas bahwa pemahaman konsep
siswa masih rendah. Untuk itu penelitian tentang miskonsepsi pada
pembelajaran IPA Fisika perlu dilaksanakan karena banyak konsep siswa
yang tidak cocok dengan konsep ilmiah, selain itu konsep yang salah pada
siswa dapat bertahan lama dan sulit diperbaiki. Hal ini biasanya disebabkan
konsep yang mereka bawa itu, meskipun keliru, tetapi dapat menjelaskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
beberapa persoalan yang sedang mereka hadapi dalam kehidupan mereka
(Suparno, 2005: 3).
Berdasarkan kenyataan latar belakang yang sudah diungkapkan, maka
peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian dengan judul “Miskonsepsi
IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se-Kecamatan Berbah,
Sleman Tahun 2015”. Alasan peneliti melaksanakan penelitian di
Kecamatan Berbah karena berdasarkan hasil wawancara dengan guru SD
kelas V di Kecamatan Berbah, mengatakan bahwa tidak sedikit siswa yang
mengalami miskonsepsi pada IPA Fisika kelas V semester 2. Hal tersebut
dikarenakan IPA Fisika memuat materi yang sangat banyak dan luas
cakupanya, sehingga siswa kesulitan untuk menyerap semua materi dengan
baik. Dengan dilakukannya penelitian ini, dapat diketahui miskonsepsi yang
terjadi pada siswa dan perbedaan miskonsepsi dilihat dari pekerjaan orang
tua, sehingga cepat dilakukan penanganan kepada siswa yang mengalami
miskonsepsi. Dengan dilakukan penanganan, diharapkan pemahaman siswa
kembali ke konsep ilmiah yang sudah ditetapkan para ahli.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka peneliti mengungkapkan beberapa
masalah yang mendasari penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Prestasi sains Indonesia rendah.
2. Rendahnya pemahaman konsep siswa pada suatu materi IPA Fisika.
3. Terdapat siswa SD Negeri kelas V se-Kecamatan Berbah yang
mendapat nilai di bawah KKM yang ditentukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
C. Batasan Masalah
Agar penelitian lebih terarah atau tidak terlalu luas, maka peneliti
membuat batasan masalah. Masalah yang diteliti akan dibatasi sebagai
berikut:
1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-
Kecamatan Berbah, Sleman.
2. Penelitian ini fokus pada miskonsepsi IPA Fisika.
3. Perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa.
4. Peneliti fokus pada SK dan KD sebagai berikut :
a. SK (Standar Kompetensi)
5. Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi, serta
fungsinya.
6. Menerapkan sifat-sifat cahaya melalui kegiatan membuat suatu
karya atau model.
7. Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya
dengan penggunaan sumber.
b. KD (Kompetensi Dasar)
5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat.
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya.
6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari
bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan.
7.3 Mendeskripsikan struktur bumi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang sudah
disampaikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Apakah ada miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri semester
2 se-Kecamatan Berbah, Sleman?
2. Apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan
orang tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah,
Sleman?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
1. Mengetahui adanya miskonsepsi IPA Fisika siswa kelas V SD Negeri
semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman.
2. Mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari
pekerjaan orang tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-
Kecamatan Berbah, Sleman.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis:
Melalui penelitian ini dapat diketahui miskonsepsi pada siswa sehingga
dapat dijadikan bahan evaluasi bagi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Manfaat praktis:
a. Bagi guru
Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan bagi guru agar
kedepannya lebih berhati-hati dalam mengajarkan konsep IPA Fisika
sehingga miskonsepsi pada siswa dapat diminimalisir.
b. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan masukan untuk lebih
meningkatkan kualitas pembelajaran.
c. Bagi peneliti
Penelitian ini merupakan sarana untuk belajar dan mengembangkan
pengetahuan peneliti yang telah berproses dalam penelitian.
G. Definisi Operasional
Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang digunakan
dalam penelitian ini. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian
ini antara lain:
1. Miskonsepsi adalah suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian
ilmiah atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu.
Miskonsepsi pada soal pilihan ganda dapat dideteksi dari jawaban
yang salah namun siswa tersebut yakin benar dengan jawabannya.
2. Ilmu Pengetahuan Alam adalah ilmu pengetahuan yang membahas
tentang gejala alam yang sifatnya lebih pasti karena didasarkan pada
percobaan dan pengamatan manusia secara terukur.
3. Miskonsepsi Ilmu Pengetahuan Alam adalah pemahaman yang salah
tentang konsep IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Miskonsepsi IPA Fisika adalah pemahaman yang salah tentang konsep
IPA Fisika.
5. Siswa Kelas V SD adalah siswa yang berada pada tingkat kelas V SD
negeri se-Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman dengan rata-rata
umur 10-11 tahun.
6. Pekerjaan orang tua adalah sesuatu yang dilakukan oleh setiap orang
tua untuk mendapatkan nafkah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bagian ini berisi tentang kajian pustaka, penelitian yang relevan,
kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
A. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan uraian hasil pengkajian peneliti terhadap
berbagai referensi yang dijadikan acuan dalam penelitian. Kajian pustaka
misalnya dapat mengkaji beberapa hal sebagai berikut.
1. Konsep
Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang
memiliki ciri-ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu
mengadakan abstraksi terhadap objek-objek yang dihadapi, sehingga
objek ditempatkan dalam golongan tertentu. Konsep dapat
dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa) (Djamarah,
2011: 30).
Basleman dan Mappa (2011: 67) menyatakan bahwa konsep
diperoleh dari kejadian yang dijumpainya, baik positif maupun negatif.
Sekali memperoleh konsep, peserta belajar akan mampu mengenal hal
atau kejadian dan mampu memberikan defnisi verbal dari konsep
tersebut.
Djamarah (2011: 31) berpendapat bahwa konsep dibedakan atas
konsep konkret dan konsep yang harus didefinisikan. Konsep konkret
adalah pengertian yang menunjuk pada objek-objek dalam lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
fisik. Konsep ini mewakili benda tertentu, seperti meja, kursi, mobil, dan
sebagainya. Konsep yang didefinisikan adalah konsep yang mewakili
realitas hidup, tetapi tidak langsung menunjuk pada realitas dalam
lingkungan hidup fisik, karena realitas itu tidak berbadan. Misalnya,
saudara sepupu, dan sebagainya, adalah kata-kata yang tidak dapat
dilihat dengan mata biasa, bahkan dengan mikroskop sekalipun.
Berdasarkan pendapat yang sudah disampaikan para ahli dapat
dikatakan bahwa konsep adalah satuan arti baik positif maupun negatif
yang diperoleh si penerima konsep dari kejadian yang dijumpainya.
2. Konsepsi
Pemahaman setiap murid terhadap suatu konsep disebut dengan
konsepsi (Berg dalam Suryanto, 2002: 13). Contohnya jika dua kutub
magnet yang sama yaitu utara dan utara didekatkan, maka akan
didapatkan murid yang mempunyai pemahaman berbeda satu sama lain
tentang konsep magnet tersebut. Ada yang memiliki pemahaman bahwa
magnet saling tolak menolak, ada juga murid yang memiliki pemahaman
bahwa magnet tidak mau menyatu, ada juga yang memiliki pemahaman
magnet saling mendorong atau memberi gaya.
Hal yang sama dikatakan oleh (Rustaman, 2012: 2.6) bahwa
konsepsi seseorang berbeda dengan konsepsi orang yang lain. Konsepsi
berasal dari kata to conceive yang artinya cara menerima. Sementara
Budi (1992: 114-115) menyatakan bahwa konsepsi adalah sebagai
kemampuan memahami konsep, baik yang diperoleh dari indera maupun
kondisi lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan pendapat yang sudah disampaikan oleh ahli dapat
disimpulkan bahwa konsepsi adalah suatu pemahaman seseorang
terhadap konsep.
3. Miskonsepsi
Suparno (2005: 4) menyatakan bahwa miskonsepsi atau salah
konsep menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan
pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu.
Fowler (dalam Suparno, 2005: 5) menjelaskan bahwa miskonsepsi
adalah sebagai pengertian yang tidak akurat akan konsep, penggunaan
konsep yang salah, klasifikasi contoh-contoh yang salah, kekacauan
konsep-konsep yang berbeda, dan hubungan hirakis konsep-konsep
yang tidak benar. Suparno (2005: 15) memberikan contoh miskonsepsi
sebagai berikut, jika seorang mendorong suatu kereta dan kereta itu
bergerak, siswa mengatakan ada suatu gaya bekerja pada kereta itu.
Tetapi bila kereta itu tidak bergerak, siswa mengatakan tidak ada gaya
yang bekerja pada kereta tersebut, meskipun orang itu mendorong
kereta dengan gaya yang besar. Menurut fisika, meskipun kereta tidak
bergerak, tetap ada gaya yang bekerja.
Budi (1992: 114-115) mengungkapkan bahwa kesalahan konsep
atau miskonsepsi adalah terjadi perbedaan konsepsi antara orang yang
satu dengan yang lain dalam mempelajari konsep untuk menangkap
makna konsep melalui proses persepsi melalui tahap-tahap perekaman
informasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Berdasarkan beberapa pendapat yang sudah disebutkan, dapat
disimpulkan bahwa miskonsepsi adalah pemahaman konsep seseorang
yang berbeda dengan konsep-konsep ilmiah yang sudah ditetapkan
sebelumnya oleh ahli.
4. Penyebab Miskonsepsi
Suparno (2005: 29) mengungkapkan bahwa penyebab miskonsepsi
dapat diringkas dalam lima kelompok, yaitu: siswa, guru, buku teks,
konteks, dan metode mengajar. Untuk lebih jelasnya, akan dijelaskan
sebagai berikut:
a. Siswa
Miskonsepsi yang berasal dari siswa dapat dikelompokkan
dalam beberapa hal, antara lain:
1) Prakonsepsi atau konsep awal siswa
Banyak siswa sudah mempunyai konsep awal atau
prakonsepsi tentang suatu bahan sebelum siswa mengikuti
pelajaran formal di bawah bimbingan guru. Konsep awal ini
sering kali mengandung miskonsepsi. Salah konsep awal ini
jelas akan menyebabkan miskonsepsi pada saat mengikuti
pelajaran fisika berikutnya, sampai kesalahan itu diperbaiki.
Prakonsepsi ini biasanya diperoleh dari orang tua, teman,
sekolah awal, dan pengalaman di lingkungan siswa. Misalnya
dari pengalaman kehidupan sehari-hari yaitu tentang terbit dan
terbenamnya matahari. Siswa berpendapat bahwa matahari yang
mengelilingi bumi karena matahari terbit dari timur, kemudian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
berjalan di atas bumi, dan akhirnya terbenam di barat.
Miskonsepsi siswa tersebut bahwa mataharilah yang
mengelilingi bumi. Konsep yang diutarakan oleh siswa tersebut
salah, konsep yang benar bahwa bumi yang mengelilingi
matahari.
2) Pemikiran Asosiatif Siswa
Asosiasi siswa terhadap istilah-istilah sehari-hari kadang-
kadang juga membuat miskonsepsi (Arons dalam Suparno,
2005: 35). Contohnya, siswa mengasosiasikan gaya dengan aksi
atau gerakan. Gaya oleh banyak siswa dianggap selalu
menyebabkan gerakan. Maka jika siswa tidak tidak melihat
suatu benda bergerak, mereka memastikan tidak ada gaya.
3) Pemikiran Humanistik
Siswa kerap kali memandang semua benda dari pandangan
manusiawi (Gilbert dalam Suparno, 2005: 36). Tingkah laku
benda dipahami seperti tingkah laku manusia yang hidup,
sehingga tidak cocok. Misalnya miskonsepsi siswa akan
kekekalan energi. Seorang bila bekerja secara terus menerus
atau bermain secara terus menerus akan merasa lelah dan lapar.
Dari pengalaman sebagai manusia yang menjadi lapar dan
kehabisan energi bila terus bekerja, siswa beranggapan bahwa
kekekalan energi itu tidak mungkin terjadi. Energi yang ada
pasti berkurang dan lenyap. Siswa tidak mudah untuk keluar
dari pemikiran yang manusiawi ini (Suparno, 2005: 37).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Reasoning yang tidak lengkap/ salah
Miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh reasoning atau
penalaran siswa yang tidak lengkap atau salah (Comins dalam
Suparno, 2005: 38). Alasan yang tidak lengkap dapat
disebabkan karena logika yang salah dalam mengambil
kesimpulan, sehingga terjadi miskonsepsi. Misalnya, siswa
mengetahui bahwa bumi termasuk planet, siswa tersebut
menganggap bahwa semua planet yang ada di tata surya kita
sama seperti bumi. Berarti planet-planet tersebut terdapat
tumbuh-tumbhan, air, gaya, gravitasi, batu-batu keras, dan lain-
lainnya.
5) Instuisi yang salah
Intuisi yang salah dan perasaan siswa juga dapat
menyebabkan miskonsepsi. Intuisi adalah suatu perasaan dalam
diri seseorang, yang secara spontan mengungkapkan sikap atau
gagasannya tentang sesuatu sebelum secara obyektif dan
rasional diteliti. Contoh siswa kadang-kadang mempunyai
instuisi bahwa benda yang besar akan jatuh bebas lebih cepat
daripada benda yang kecil. Pemikiran instuitif ini sering
membuat siswa tidak kritis dan mengakibatkan miskonsepsi.
6) Tahap perkembangan kognitif siswa
Perkembangan kognitif siswa yang tidak sesuai dengan
bahan yang digeluti dapat menjadi penyebab adanya
miskonsepsi siswa. Secara umum, siswa yang masih dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
tahap operational concrete bila mempelajari sesuatu bahan yang
abstrak sulit menangkap dan sering salah mengerti tentang
konsep tersebut.
7) Kemampuan siswa
Kemampuan siswa juga mempunyai pengaruh pada
miskonsepsi siswa. Siswa yang kurang berbakat fisika atau
kurang mampu dalam mempelajari fisika, sering mengalami
kesulitan menangkap konsep yang benar dalam proses belajar.
8) Minat belajar siswa
Secara umum dapat dikatakan, siswa yang berminat pada
fisika cenderung mempunyai miskonsepsi lebih rendah daripada
siswa yang tidak berminat pada fisika. Suparno (2005: 42)
mengungkapkan bahwa siswa yang tidak berminat dalam
belajar, bila salah menangkap suatu bahan, sering kali siswa
tidak berminat mencari mana yang benar dan mengubah konsep
yang salah. Akibatnya, merekan akan lebih mudah menagalami
kesalahan atau miskonsepsi.
b. Guru
Miskonsepsi siswa dapat terjadi pula karena miskonsepsi yang
dibawa oleh guru fisika. Guru yang tidak menguasai bahan atau
mengerti bahan fisika secara tidak benar, akan menyebabkan siswa
mendapatkan miskonsepsi (Suparno, 2005: 42).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Buku
1) Buku Teks
Buku teks juga menyebabkan miskonsepsi. Entah karena
bahasanya sulit dimengerti atau karena penjelasannya tidak
benar, miskonsepsi tetap diteruskan. Para peneliti menemukan
bahwa beberapa miskonsepsi datang dari buku teks (Lona dalam
Suparno, 2005: 44).
2) Buku Fiksi Sains (Science Fiction)
Seringkali pengarang membuat gagasan fisika kurang
berdasarkan kaidah ilmu yang sesungguhnya. Misalnya gerak-
gerakan tokoh fiksi di udara bebas yang kadang-kadang tidak
mengindahkan hukum fisika. Akibatnya, dalam diri anak
tertanam nilai dan pengertian yang tidak benar.
3) Kartun (Cartoon)
Gambar-gambar kartun dalam majalah sains sering kali
dapat memunculkan dan menyebabkan miskonsepsi pada siswa
bila tidak mengindahkan hukum dan teori fisika yang berlaku.
d. Konteks
1) Pengalaman
Pengalaman siswa dapat menyebabkan miskonsepsi. Kita
dapat melihatnya dalam kasus kekekalan energi. Dalam
kehidupan sehari-hari, siswa mengalami, bahwa mereka akan
merasa lelah setelah bekerja keras. Motor akan kehabisan bahan
bakar bila dipakai terlalu lama dan bahan bakarnya tidak diisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
kembali. Tampak bahwa energi hilang dan tidak kekal. Di sini
siswa berpikir tentang kekelan energi dalam pengertian yang
terbatas dan tidak dalam pengertian luas (Stavy dalam Suparno,
2005: 47).
2) Bahasa Sehari-hari
Beberapa miskonsepsi datang dari bahasa sehari-hari yang
mempunyai arti lain dengan fisika (Gilbert dalam Suparno,
2005: 48). Misalnya, dalam bahasa sehari-hari siswa mengerti
dan menggunakan istilah berat dan kg. Tetapi dalam fisika, berat
adalah suatu gaya, dan satuannya adalah Newton.
3) Teman Lain
Orang muda sangat senang belajar dalam kelompok
bersama teman-teman kelompoknya. Kelompok sering
didominasi oleh beberapa orang yang suaranya vokal. Bila siswa
yang dominan atau vokal itu mempunyai miskonsepsi, maka
jelas mereka dapat mempengaruhi siswa lain dalam hal
miskonsepsi.
4) Keyakinan dan Ajaran Agama
Keyakinan atau agama siswa dapat juga menjadi penyebab
miskonsepsi dalam bidang fisika (Commins dalam Suparno,
2005: 49). Keyakinan ataupun ajaran agama yang diyakini
secara kurang tepat sering membuat siswa tidak dapat menerima
penjelasan ilmu pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. Metode Mengajar
Beberapa metode mengajar yang digunakan guru, terlebih yang
menekankan satu segi saja dari konsep bahan yang digeluti,
meskipun membantu siswa menangkap bahan, tetapi sering
mempunyai dampak jelek yaitu memunculkan miskonsepsi siswa.
5. Cara Mendeteksi Adanya Miskonsepsi
Suparno (1998: 121-128) mengungkapkan cara bagi seorang
peneliti atau seorang guru mendeteksi miskonsepsi siswa, yaitu melalui :
a. Peta Konsep
Peta konsep dapat digunakan untuk mendeteksi miskonsepsi
siswa dalam bidang fisika. Peta konsep yang mengungkapkan
hubungan berarti antara konsep-konsep dan menekankan gagasan-
gagasan pokok, yang disusun hirarkis, dengan jelas dapat
mengungkap miskonsepsi siswa digambakan dalam peta konsep
tersebut. Biasanya miskonsepsi dapat dilihat dalam proposisi yang
salah dan tidak adanya hubungan lengkap antar konsep (Novak
dalam Suparno, 2005 : 121).
b. Tes Multiple Choice dengan Reasoning Terbuka
Beberapa peneliti menggunakan pertanyaan pilihan ganda
digabungkan dengan alasan yang sudah tertentu. Jadi alasan-
alasannya sudah dipilihkan. Model ini dipilih, biasanya dengan
alasan untuk lebih memudahkan menganalisis. Kelemahan model ini
adalah alasan siswa yang tidak tercantum dalam pilihan itu, tidak
terungkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. Tes Esai Tertulis
Dari tes tersebut dapat diketahui miskonsepsi yang dibawa siswa
dan dalam bidang apa. Setelah ditemukan miskonsepsinya, dapatlah
beberapa siswa diwawancarai untuk lebih mendalami, mengapa
mereka mempunyai gagsan seperti itu.
d. Wawancara Diagnosis
Wawancara dapat berbentuk bebas dan terstruktur. Dalam
wawancara bebas, guru atau peneliti memang bebas bertanya kepada
siswa dan siswa dapat dengan bebas menjawab. Sedangkan dalam
wawancara terstruktur, pertanyaan sudah disiapkan dan urutannya
pun secara garis besar sudah disusun, sehingga memudahkan dalam
praktiknya.
e. Diskusi dalam Kelas
Dalam kelas siswa diminta untuk mengungkapkan gagsan
mereka tentang konsep yang sudah diajarkan atau yang hendak
diajarkan. Dari diskusi di kelas itu dapat dideteksi juga apakah
gagasan mereka itutepat atau tidak.
f. Praktikum dengan Tanya Jawab
Praktikum yang disertai dengan tanya jawab antara guru dengan
siswa yang melakukan praktikum juga dapat digunakan untuk
mendeteksi apakah siswa mempunyai miskonsepsi tentang konsep
pada praktikum itu atau tidak. Selama praktikum, guru selalu
bertanya bagaimana konsep siswa dan bagaimana siswa menjelaskan
persoalan-persoalan dalam praktikum tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa cara untuk
mendeteksi miskonsepsi pada siswa adalah dengan menggunakan peta
konsep, tes pilihan ganda, tes esai, wawancara diagnosis, diskusi dalam
kelas dan praktikum dengan tanya jawab. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan tes pilihan ganda dan esai untuk mendeteksi miskonsepsi
pada siswa. Dalam tes pilihan ganda, peneliti memberikan alasan yang
harus diisi oleh siswa berupa opsi yakin benar dan tidak yakin benar
terhadap jawaban yang dipilih.
6. Hubungan Miskonsepsi dengan Jenis Pekerjaan Orang Tua
Miskonsepsi yang dialami siswa berhubungan dengan orang tua.
Suparno (2005: 35) juga menegaskan bahwa miskonsepsi akan lebih
banyak lagi, jika yang mempengaruhi pembentukan konsep pada anak
tersebut mempunyai banyak miskonsepsi, seperti orang tua, tetangga,
dan lain-lain. Hal ini diperkuat dalam aliran konvergensi yang
diungkapkan oleh Husdarta (2010: 22) bahwa pertumbuhan dan
perkembangan yang dialami anak adalah pengaruh dari unsur
lingkungan dan pembawaan atau eksternal dan internal, kedua pengaruh
itu dimisalkan dengan dua garis yang bertemu atau bergabung pada satu
tempat kemudian menjadi satu garis yang kuat.
Berdasar pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa orang tua
dapat mempengaruhi miskonsepsi siswa. Rand Conger dalam Yusuf
(2009: 54) mengemukakan bahwa orang tua yang mengalami tekanan
ekonomi atau perasaan tidak mampu mengatasi masalah finansialnya,
cenderung menjadi depresi, dan mengalami konflik keluarga, yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
akhirnya mempengaruhi masalah siswa, seperti prestasi belajar rendah.
Ahmadi (1991: 83-84) menyatakan bahwa keadaan ekonomi miskin
akan menyebabkan kurangnya alat-alat belajar, kurangnya biaya yang
disediakan oleh orang tua, dan tidak mempunyai tempat belajar yang
baik sedangkan keadaan ekonomi kaya memiliki keadaan yang
sebaliknya.
Berdasar pendapat ahli dapat dikatakan bahwa tekanan ekonomi
keluarga dapat menyebabkan masalah pada siswa seperti miskonsepsi
dan menyebabkan prestasi belajar rendah, hal ini dikarenakan
kurangnya fasilitas seperti alat belajar dan biaya yang didapatkan siswa.
Tekanan ekonomi orang tua dipengaruhi oleh jenis pekerjaan orang tua.
Jenis pekerjaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
yang mempunyai ciri (sifat, keturunan, dan sebagainya) yang khusus,
sedangkan pekerjaan adalah barang apa yang dilakukan (diperbuat,
dikerjakan dan sebagainya), tugas kewajiban, hasil bekerja, perbuatan
(Depdikbud, 1994: 410-488). Jadi yang dimaksud dengan jenis
pekerjaan adalah suatu bentuk atau macam kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh penghasilan.
Dalam penelitian ini pekerjaan yang dipakai meliputi PNS,
wiraswasta, dan buruh. Tentu saja antara PNS, wiraswasta, dan buruh
mempunyai tingkat penghasilan yang berbeda yang akhirnya
berpengaruh terhadap masalah siswa serta hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
7. Hakikat Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering disebut dengan singkat
sebagai Sains. Dalam bahasa Inggris: Science berasal dari bahasa latin
“scientia” yang berarti (1) pengetahuan tentang, atau tahu tentang; (2)
pengetahuan, pengertian, paham yang benar dan mendalam. Ilmu atau
Science mengalami perluasan dan merujuk ke pengetahuan alam yang
sifatnya lebih pasti karena gejala yang diamati relatif nyata dan terukur,
(Wonorahardjo, 2010: 11).
Samatowa (2011: 3) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan alam
merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris yaitu natural science,
artinya ilmu pengetahuan alam. IPA ini membahas tentang gejala-gejala
alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil
percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.
Iskandar (2001: 2-3) juga menambahkan bahwa Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam. Ilmu pengetahuan alam sebagai disiplin ilmu disebut
juga sebagai produk IPA yang bentuknya berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Fakta dalam pembelajaran IPA
merupakan pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, dan
peristiwa yang benar-benar terjadi serta sudah dikonfirmasi secara objektif.
Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang menghubungkan beberapa fakta
yang telah ada. IPA mempunyai suatu prinsip yang bersifat analitik sebab
merupakan penggabungan dari konsep-konsep Ilmu Pengetahuan.
Iskandar (2001: 3) menjelaskan kembali tentang IPA yang merupakan
sebuah keterampilan proses yang dilakukan dengan beberapa kegiatan yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel,
merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi
operasional, dan melakukan eksperimen. Keterampilan proses dalam IPA
juga memuat kegiatan melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil
penelitiannya. Aspek-aspek keterampilan proses menurut Iskandar
(2001:51) memuat beberapa hal yaitu: 1) mengamati, yang merupakan
proses pengumpulan informasi dengan mempergunakan semua alat indra,
2) pengklasifikasian, merupakan kegiatan mengklasifikasi adah kegiatan
mengatur atau menyusun obyek-obyek, kejadian-kejadian, atau informasi
ke dalam golongan atau kelas dengan mempergunakan cara tertentu untuk
sistem tertentu, 3) pengukuran, yang merupakan kegiatan mengukur hasil
pengamatan dengan jalan membandingkan dengan suatu standar yang telah
ditetapkan, 4) pengidentifikasian dan pengendalian variabel, yaitu untuk
menandai karakteristik obyek atau faktor dalam kejadian atau peristiwa
yang tetap dan yang berubah di dalam kondisi yang berbeda-beda, 5)
perumusan hipotesis, dilakukan untuk memberikan dugaan tentang
hubungan alasan yang mungkin ditemukan di dalam percobaan atau
penelitian, 6) perancangan eksperimen dan penyimpulan hasil eksperimen
ialah suatu proses yang disusun dengan memuat langkah-langkah
percobaan yang harus dilakukan. Perancangan eksperimen dilakukan agar
mendapatkan data yang baik sehingga hasil nya dapat memuaskan,
pengkomunikasian hasil eksperimen yaitu berarti mencatat data yang
telah didapat sebagai hasil eksperimen dalam bentuk yang dapat
dipahami oleh orang lain dan menceritakannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa IPA
adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang gejala alam yang
sifatnya lebih pasti karena didasarkan pada percobaan dan pengamatan
manusia secara terukur yang dikatakan sebagai keterampilan proses
serta sebagai produk IPA yang bentuknya berupa fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA.
a. Pengaruh belajar IPA
Purnomo (2008: 269) mengungkapkan bahwa pengalaman
belajar dalam kurikulum IPA membantu siswa untuk: (1) menjalani
kehidupan sehari-hari secara efektif, (2) memahami dunianya dan
hal-hal yang mempengaruhinya, (3) memanfaatkan kesempatan
untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, fleksibel, dan
inovatif, (4) mengembangkan pengertian tentang konsep-konsep
IPA, (5) menilai dan menggunakan produk teknologi IPA, (6)
memahami bahwa karier dalam IPA dan teknologi sangat cocok bagi
pria dan wanita, (7) membuat penilaian tentang isu-isu yang
berkenaan dengan lingkungan alam dan buatan, (8) bertanggung
jawab terhadap perbaikan kualitas lingkungan, (9) memberikan
pemecahan pada dilema moral sehubungan dengan isu-isu IPA dan
teknologi, dan (10) menyiapkan diri untuk studi pada tingkatan yang
lebih lanjut.
b. Fungsi IPA atau sains bagi manusia
Wonorahardjo (2010: 12-14) mengungkapkan beberapa fungsi
IPA bagi manusia yaitu sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
1) Sains membantu manusia berpikir dalam pola sistematis
Karena belajar sains sangat berurusan dengan logika dan
matematika, tentu saja sains sangat membantu kita berpikir lebih
sistematis, terutama dalam hal menghadapi permasalahan di
dunia dan menyangkut alam.
2) Sains dapat menjelaskan gejala alam serta hubungan satu sama
lain antar gejala alam
Karena sains merupakan kumpulan pengetahuan mengenai
alam, kita dapat dengan mudah merujuk ke penjelasan alam
untuk menjelaskan gejala-gejala alam di sekitar kita.
3) Sains dapat digunakan untuk meramalkan gejala alam yang akan
terjadi berdasarkan pola gejala alam yang dipelajari
Salah satu sifat sains adalah kausatif. Jika ada hukum alam
berarti gejala alam dapat dijamin akan mengikuti hukum alam
tersebut. Misal dalam meramal letusan gunung berapi, dinas
meteorologi dan geofisika akan mengamati pola aktivitas
gunung tersebut dan meramalkan kapan terjadi letusan dan
dengan demikian dapat diambil langkah evakuasi penduduk di
sekitarnya.
4) Sains digunakan untuk menguasai alam dan mengendalikannya
demi kepentingan manusia
Dengan serangkaian pengamatan serius mengenai gejala
alam dan dengan demikian sifat-sifatnya diketahui manusia,
manusia akan berusaha mengatur dan mengendalikan alam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dengan tujuan tertentu yang berkatan dengan kepentingan
manusia sendiri. Fungsi sains inilah yang paling terasa
manfaatnya bagi manusia. Kita bayangkan saja seandainya
listrik tidak ditemukan oleh Thomas Alfa Edison, mungkin
sampai sekarang kita masih menggunakan lampu minyak.
5) Sains digunakan untuk melestarikan alam karena sumbangan
ilmunya mengenai alam
Karena dari pengamatan dan analisis yang mendalam
mengenai alam ilmuwan akan tahu sampai dimana alam dapat
dimanfaatkan dan sampai dimana alam justru dirusak oleh
aktivitas manusia. Dengan pengetahuan inilah sebenarnya alam
yang sudah terlanjur rusak dapat direhabilitasi dan dijaga dari
pihak pelaku yang tidak bertanggung jawab.
Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa IPA
memiliki dampak yang besar terhadap diri manusia. Dengan adanya
IPA, manusia dapat menjadi pribadi yang berpikir sistematis dan
manusia dapat memahami gejala alam sekitar guna menangani
kelangsungan hidupnya di dunia.
8. Pembelajaran IPA di SD Kelas V Semester 2
Ada beberapa materi yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu
sebagai berikut :
a. Gaya
Gerakan mendorong atau menarik yang menyebabkan benda
bergerak disebut gaya. Gaya yang dikerjakan pada suatu benda akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
mempengaruhi benda tersebut. Gaya terhadap suatu benda dapat
mengakibatkan benda bergerak, berubah bentuk, dan berubah arah
(Sulistyanto, 2008: 89).
Azmiyawati (2008: 82-90) mengungkapkan bahwa gaya
dibedakan menjadi 3 yaitu:
1). Gaya Gravitasi
Gaya gravitasi bumi sering disebut juga gaya tarik bumi.
Gaya gravitasi bumi menyebabkan benda-benda yang ada di bumi
tidak terlempar ke angkasa luar. Selain itu, gaya gravitasi
membuat kita dapat berjalan di atas tanah. Gaya gravitasi juga
menyebabkan semua yang ada di bumi mempunyai berat sehingga
tidak melayang-layang di udara. Penerapan gaya gravitasi berupa
kelapa jatuh dari pohonnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.1 Kelapa jatuh dari pohonnya
Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 82)
2). Gaya Gesek
Gaya gesek merupakan gaya yang menimbulkan hambatan
ketika dua permukaan benda saling bersentuhan. Penerapan gaya
gesek antara lantai dan box dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.2 Gesekan antara lantai dan box
Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 84)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
3). Gaya Magnet
Gaya tarik pada magnet dapat menarik benda-benda
tertentu. Bahan dari besi atau baja dapat ditarik magnet. Bahan
dari plastik dan kayu tidak dapat ditarik magnet. Magnet
mempunyai dua kutub. Pada keadaan bebas, magnet akan selalu
menunjuk ke arah utara dan selatan. Ujung magnet yang
mengarah ke utara disebut kutub utara, sedangkan ujung magnet
yang mengarah ke selatan disebut kutub selatan. Gambar garis
medan magnet antara dua kutub magnet senama dan tidak senama
dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2.3 Garis medan magnet antara dua kutub magnet
senama dan tidak senama
Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 84)
b. Pesawat Sederhana
Semua jenis alat yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan
manusia disebut pesawat. Kesederhanaan dalam penggunaannya
menyebabkan alat-alat tersebut dikenal dengan sebutan pesawat
sederhana (Sulistyanto, 2008: 109).
Pesawat sederhana dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu
tuas, bidang miring, katrol, dan roda berporos (Sulistyanto, 2008:
110-112).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
1) Tuas
Tuas lebih dikenal dengan nama pengungkit. Berdasarkan
posisi atau kedudukan beban, titik tumpu, dan kuasa, tuas
digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
a) Tuas golongan pertama
Pada tuas golongan pertama, kedudukan titik tumpu
terletak di antara beban dan kuasa. Contoh alat yang
menggunakan prinsip tuas golongan pertama dapat dilihat
pada gambar berikut:
Gambar 2.4 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan
pertama
Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 99)
b) Tuas golongan kedua
Pada tuas golongan kedua, kedudukan beban terletak di
antara titik tumpu dan kuasa. Contoh alat yang menggunakan
prinsip tuas golongan kedua dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.5 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan
kedua
Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 100)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
c) Tuas golongan ketiga
Pada tuas golongan ketiga, kedudukan kuasa terletak di
antara titik tumpu dan beban. Contoh alat yang menggunakan
prinsip tuas golongan ketiga dapat dilihat pada gambar
berikut:
Gambar 2.6 Alat yang menggunakan prinsip tuas golongan
ketiga
Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 100)
2) Bidang Miring
Bidang miring adalah permukaan rata yang
menghubungkan dua tempat yang berbeda ketinggiannya.
Azmiyawati (2008: 101) mengungkapkan bidang miring
tergolong pesawat sederhana karena dapat mempermudah
pekerjaan yang dilakukan oleh manusia. Contoh penggunaan
bidang miring dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.7 Contoh penggunaan prinsip bidang miring
Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 101)
3) Katrol
Katrol merupakan roda yang berputar pada porosnya.
Biasanya pada katrol juga terdapat tali atau rantai sebagai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
penghubungnya. Azmiyawati (2008: 103) mengatakan ada
beberapa jenis katrol sebagai berikut:
a). Katrol tetap : katrol yang tidak berubah posisinya ketika
digunakan untuk memindahkan benda.
b). Katrol bebas : katrol yang berubah posisinya ketika
digunakan untuk memindahkan benda.
c). Katrol rangkap : katrol yang terdiri dari lebih dari satu
katrol yang disusun berjajar.
d). Katrol ganda atau takal : katrol yang terdiri dari beberapa
katrol yang disatukan
Untuk lebih memperjelas pengertian, dapat dilihat
penggolongan jenis katrol pada gambar sebagai berikut:
Gambar 2.8 Jenis katrol
Sumber gambar: Azmiyawati (2008: 103)
4) Roda Berporos
Roda berporos merupakan roda yang dihubungkan dengan
sebuah poros yang dapat berputar bersama-sama.
c. Sifat - sifat Cahaya
Benda-benda yang ada di sekitar kita dapat kita lihat apabila ada
cahaya yang mengenai benda tersebut. Cahaya yang mengenai benda
akan dipantulkan oleh benda ke mata sehingga benda tersebut dapat
terlihat. Cahaya memiliki sifat merambat lurus, menembus benda
bening, dan dapat dipantulkan (Sulistyanto, 2008: 125)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
d. Periskop
Periskop adalah sejenis teropong yang biasanya terdapat pada
kapal selam untuk mengamati keadaan di permukaan laut. Periskop
dapat digunakan untuk melihat benda yang berada di atas batas
pandang (Sulistyanto, 2008: 139).
e. Proses terbentuknya tanah
Tanah berasal dari batuan. Batuan akan mengalami pelapukan
menjadi butiran-butiran yang sangat halus. Lama-kelamaan butiran-
butiran halus ini bertambah banyak dan terbentuklah tanah
(Azmiyawati, 2008: 124).
Azmiyawati (2008: 125) mengungkapkan terdapat tiga jenis
batuan yang menyusun lapisan kerak bumi dilihat dari proses
terbentuknya yaitu sebagai berikut:
1) Batuan Beku (Batuan Magma/Vulkanik)
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma
yang membeku.
2) Batuan Endapan (Batuan Sedimen)
Batuan endapan adalah batuan yang terbentuk dari endapan
hasil pelapukan batuan. Batuan ini dapat pula terbentuk dari
batuan yang terkikis atau dari endapan sisa-sisa binatang dan
tumbuhan.
3) Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan malihan (metamorf) berasal dari batuan sedimen
yang mengalami perubahan (metamorfosis). Batuan sedimen ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mengalami perubahan karena mendapat panas dan tekanan dari
dalam Bumi. Jika mendapat panas terus menerus, batuan ini
akan berubah menjadi batuan malihan.
f. Proses Pembentukan Tanah karena Pelapukan Batuan
Batuan memerlukan waktu jutaan tahun untuk berubah menjadi
tanah. Batuan menjadi tanah karena pelapukan. Batuan dapat
mengalami pelapukan karena berbagai faktor, di antaranya cuaca dan
kegiatan makhluk hidup. Pelapukan yang disebabkan oleh faktor
cuaca ini disebut pelapukan fisika. Adapun makhluk hidup yang
menyebabkan pelapukan, misalnya pepohonan dan lumut. Pelapukan
yang disebabkan oleh aktivitas makhluk hidup ini disebut pelapukan
biologi (Azmiyawati, 2008: 128)
g. Susunan Bumi
Dalam susunan bumi, peneliti membahas tentang selimut bumi
dan lapisan penyusun bumi.
1) Selimut Bumi
Berbicara tentang Bumi, kita tidak boleh melupakan
selubung udara yang menyelimuti Bumi. Selubung udara itu
disebut atmosfer. Azmiyawati (2008: 139-140) mengungkapkan
bahwa atmosfer terdiri atas lapisan troposfer, stratosfer,
mesosfer, dan termosfer.
Lapisan troposfer terbentang sejauh 10 km dari permukaan
bumi. Lapisan troposfer merupakan lapisan yang paling dekat
dengan Bumi. Lapisan inilah yang memengaruhi cuaca. Di atas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
lapisan troposfer terdapat lapisan stratosfer. Lapisan stratosfer
berjarak 10–50 km di atas permukaan bumi. Udara di lapisan
stratosfer sangat dingin dan tipis. Lapisan di atas stratosfer yaitu
mesosfer. Lapisan mesosfer berjarak 50-80 km di atas
permukaan bumi.
Lapisan di atas mesosfer yaitu lapisan termosfer. Lapisan
termosfer terbentang pada ketinggian 80–500 km di atas
permukaan bumi. Di lapisan ini terjadi efek cahaya yang disebut
aurora. Lapisan yang paling jauh dari permukaan bumi yaitu
lapisan eksosfer. Eksosfer ada di ketinggian 700 km di atas
permukaan bumi. Setelah lapisan eksosfer adalah angkasa luar.
(Azmiyawati, 2008: 139-140)
2) Lapisan Penyusun Bumi
Azmiyawati (2008: 141) mengungkapkan ada tiga lapisan
penyusun Bumi yaitu :
a) Kerak
Kerak adalah lapisan terluar permukaan bumi yang
berupa batuan keras dan dingin setebal 15–60 km.
b) Selubung atau Mantel
Selubung atau mantel merupakan lapisan di bawah
kerak yang tebalnya mencapai 2.900 kilometer. Lapisan
mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Lapisan ini
terdiri atas magma kental yang bersuhu 1.400°C–2.500°C.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
c) Inti
Inti terdiri atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti
dalam. Lapisan inti luar merupakan satu-satunya lapisan
cair. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer,
sedangkan lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti
dalam merupakan bola logam yang padat dan mampat,
bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C.
B. Penelitian yang Relevan
Peneliti menemukan beberapa penelitian relevan atau mempunyai
keterkaitan dengan judul penelitian. Penelitian tersebut antara lain :
Penelitian pertama oleh Norika (2014) dengan judul “Pemahaman dan
Miskonsepsi Konsep Gaya pada Siswa di Empat SMA Swasta di
Yogyakarta”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif
kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui miskonsepsi apa
yang banyak terjadi pada siswa dalam memahami konsep gaya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa miskonsepsi yang banyak
dijumpai pada siswa di empat SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
gaya akhir untuk menentukan/menetapkan penentuan gerak, tidak dapat
membedakan antara kecepatan dengan percepatan, dengan menghilangnya
dorongan, kehilangan/menerima dorongan aslinya, hanya
perantara/peralatan yang aktif yang menyebabkan gaya lebih besar,
gabungan gaya menentukan arah, gerakan yang menyatakan bahwa terdapat
gaya aktif pada benda, ada hambatan, dan gaya dorong oleh pukulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti
karena sama-sama meneliti tentang miskonsepsi materi gaya pada IPA
Fisika. Pembedanya adalah jika penelitian tersebut mendeteksi miskonsepsi
materi gaya pada siswa SMA, sedangkan peneliti melakukan penelitian
tentang miskonsepsi materi gaya ditambah pesawat sederhana, sifat-sifat
cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentuan tanah
karena pelapukan batuan dan susunan bumi pada siswa kelas V Sekolah
Dasar.
Penelitian yang kedua oleh Suryanto dan Yuni (2002) dengan judul
“Pemahaman Murid Sekolah Dasar Terhadap Konsep-Konsep Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis Biologi: Suatu Diagnosis Adanya
Miskonsepsi”. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Penelitian ini bertujuan
untuk (1) mengetahui pemahaman murid sekolah dasar terhadap konsep-
konsep IPA berbasis biologi, (2) mengidentifikasi adanya miskonsepsi, dan
(3) mencari penyebab miskonsepsi berdasarkan pola jawaban yang
diberikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa miskonsepsi masih banyak
terjadi pada konsep-konsep yang diteliti. Jika digunakan kriteria 75%
sebagai ambang batas pemahaman konsep yang benar maka hanya
dtemukan suatu konsep yaitu konsep tentang bernapas yang dapat dipahami
dengan baik oleh murid. Berdasarkan analisis terhadap pola jawaban yang
diberikan murid ternyata dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi yang terjadi
pada murid antara lain disebabkan karena dalam memahami suatu konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
murid mengandalkan pada pengalaman sehari-hari dan hasil pemikiran
logis.
Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti
karena sama-sama mengidentifikasi adanya miskonsepsi. Pembedanya
dalam penelitian ini mengidentifikasi miskonsepsi pada IPA Biologi,
sedangkan dalam penelitian yang dilakukan peneliti mengidentifikasi
miskonsepsi pada IPA Fisika.
Penelitian ketiga oleh Zuldafrial (2014) dengan judul “Pengaruh
Heterogenitas Terhadap Hasil belajar Program Studi Sejarah STKIP-
PGRI Pontianak”. Jenis penelitian ini adalah ex post facto dengan desain
factorial 2x2x2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
heterogenitas mahasiswa yang disebabkan oleh faktor pembawaan dan
lingkungan terhadap hasil belajar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara Mahasiswa-
mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri dan mahasiswa-
mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta. kelompok
mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri hasil
belajarnya lebih tinggi dari hasil belajar kelompok mahasiswa-mahasiswi
yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta.
Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan peneliti,
karena sama-sama meneliti perbedaan hasil berdasarkan pekerjaan orang
tua. Pembedanya jika dalam penelitian tersebut meneliti perbedaan hasil
belajar berdasarkan pekerjaan orang tua, sedangkan dalam penelitian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
dilakukan oleh peneliti meneliti tentang perbedaan miskonsepsi berdasarkan
pekerjaan orang tua.
Penelitian keempat oleh Rahmawati (2012) yang berjudul “Studi
Komparasi Tingkat Miskonsepsi Siswa Pada Pembelajaran Biologi Melalui
Model Pembelajaran Konstruktivisme Tipe Novick Dan Konstruktivis”.
Jenis penelitian ini yaitu eksperimen semu menggunakan Pre-test Post-test
Non Equivalent Control Group Design. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah ada perbedaan tingkat miskonsepsi pada materi sistem
ekskresi siswa kelas XI IPA SMA N 4 Surakarta tahun Pelajaran 2012/2013
melalui penerapan model pembelajaran kontruktivisme tipe Novick dan
pembelajaran konstruktivis-kolaboratif.
Hasil uji hipotesis tingkat miskonsepsi siswa melalui pembelajaran
konstruktivisme tipe Novick dan konsruktivis kolabortif diperoleh nilai p-
value< 0,05 (0.002 < 0.05), sehingga dapat dikatakan terdapat perbedaan
tingkat miskonsepsi siswa SMA Negeri 4 Surakarta tahun pelajaran
2012/2013 melalui pembelajaran kontruktivisme tipe Novick dan
pembelajaran berbasis kontruktivis-kolaboratif.
Penelitian tersebut mendukung penelitian yang dilakukan peneliti,
karena sama-sama membandingkan miskonsepsi berdasarkan variabel
bebas. Pembedanya jika dalam penelitian tersebut meneliti perbedaan
miskonsepsi dilihat dari metode mengajar, sedangkan dalam penelitian yang
dilakukan oleh peneliti meneliti tentang perbedaan miskonsepsi dilihat dari
pekerjaan orang tua.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan keempat penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa peneilitan tersebut relevan atau memiliki keterkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan peneliti yang berjudul Miskonsepsi IPA
Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Sleman
Tahun 2015. Peneliti membuat sebuah bagan tentang literature map
penelitian terdahulu sampai dengan penelitian yang dilakukan. Dalam
literature map ditunjukkan penelitian yang relevan mendasari penelitian
yang dilakukan. Literature map penelitian yang relevan dapat dilihat pada
gambar 2.9.
Gambar 2.9 Literature Map Penelitian-penelitian Relevan
Pemahaman dan Miskonsepsi Konsep
Gaya pada Siswa di Empat SMA
Swasta di Yogyakarta
Oleh Norika (2014)
Studi Komparasi Tingkat Miskonsepsi
Siswa pada pembelajaran Biologi
Melalui Model Pembelajaran
Kontruktivisme Tipe Novick Dan
Kontuktivis
Oleh Rahmawati (2012)
Pengaruh Heterogenitas Terhadap Hasil
Belajar Program Stud Sejarah STKIP-
PGRI Pontianak
Oleh Zuldafrial (2014)
Pemahaman Murid Sekolah Dasar
Terhadap Konsep-Konsep Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) Berbasis
Biologi: Suatu Diagnosis Adanya
Miskonsepsi
Oleh Suryanto dan Yuni (2002)
Penelitian yang
dilakukan oleh
peneliti
Miskonsepsi IPA
Fisika Siswa Kelas V
SD Negeri Semester 2
Se-Kecamatan Berbah
Sleman Tahun 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Berdasarkan gambar 2.9 dapat djelaskan bahwa keempat penelitian
sebelumnya mendasari penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Penelitian
yang dilakukan oleh Norika dan Suryanto sama-sama meneliti tentang
miskonsepsi. Penelitian yang dilakukan oleh Zuldafrial (2014) dan
Rahmawati (2012) sama-sama meneliti tentang perbedaan variabel
independen yang berpengaruh terhadap variabel dependen.
C. Kerangka Berpikir
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang sifatnya
pasti karena gejala yang diamati relatif nyata dan terukur. Nyata dan
terukurnya gejala yang diamati pada Ilmu Pengetahuan Alam, tidak
menjamin siswa untuk dapat memahami konsep dasar yang sudah
ditetapkan ahli. Terbukti masih banyak siswa yang salah memahami konsep
pada materi Ilmu Pengetahuan Alam. Salah pemahaman suatu konsep
disebut dengan miskonsepsi.
Miskonsepsi merupakan konsep awal yang dibawa siswa tidak sesuai
atau bertentangan dengan konsep yang diterima para ahli. Miskonsepsi
dapat disebabkan oleh siswa, guru, buku teks, konteks, dan metode
mengajar. Miskonsepsi dapat pula terjadi karena faktor pekerjaan orang tua.
Berdasarkan penjelasan yang sudah disampaikan, maka untuk
menemukan miskonsepsi yang dilakukan siswa pada mata pelajaran IPA
Fisika kelas V SD terkait materi gaya, pesawat sederhana, sifat-sifat cahaya,
periskop, proses terbentuknya tanah, proses pembentuan tanah karena
pelapukan batuan, susunan bumi dan mengetahui perbedaan miskonsepsi
dilihat dari pekerjaan orang tua dilakukan penelitian. Penelitian ini berjudul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
“Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri Semester 2 se-
Kecamatan Berbah, Sleman Tahun 2015”. Alat yang digunakan dalam
penelitian yaitu tes pilihan ganda dan esai. Dari hasil tes kemudian jawaban
dianalisis untuk menemukan miskonsepsi yang dilakukan siswa dan
mengetahui perbedaan miskonsepsi dilihat dari pekerjaan orang tua.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori-teori dalam kajian pustaka dan kerangka
berpikir, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
1. Ada miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD Negeri semester 2
se-Kecamatan Berbah, Sleman.
2. Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang
tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah,
Sleman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bagian ini, akan dibahas beberapa hal mengenai jenis penelitian,
waktu dan tempat penelitian, populasi dan sampel, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian instrumen, dan yang
terakhir teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan
metode survei. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang berorientasi
pada data-data empiris berupa angka atau suatu fakta yang bisa dihitung
(Mahdi dan Mujahidin, 2014: 104). Survei digunakan untuk mengumpulkan
data atau informasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan
sampel kecil. Survei ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang
karakteristik populasi (Sukmadinata, 2008: 82). Berdasarkan pendapat ahli
dapat disimpulkan bahwa penelitian kuantitatif survei adalah sebuah
penelitian yang hasilnya berupa angka yang dapat dihitung, kemudian hasil
perhitungan digunakan untuk memperoleh gambaran umum karakteristik
populasi.
Penelitian ini mengumpulkan data dari responden melalui tes tertulis.
Pengambilan data dibatasi dari sampel untuk seluruh populasi. Penelitian ini
digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V
SD Negeri se-Kecamatan Berbah, Sleman dan perbedaan miskonsepsi IPA
Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri se-Kecamatan Berbah
Kabupaten Sleman. Penelitian dilakukan di kecamatan ini karena
berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri di
Kecamatan Berbah, sebagian besar guru mengatakan bahwa menemui
sebuah kendala dalam pembelajaran yaitu rendahnya penguasaan
konsep IPA siswa kelas V pada suatu materi yang menyebabkan
kebanyakan siswa masih mendapat nilai IPA di bawah KKM.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai dengan
Januari 2016. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini
akan dirinci pada jadwal kegiatan yang dapat dlihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Bulan
Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan
1 Penyusunan
Proposal
2 Mengurus
Perijinan
3 Penyusunan
Instrumen
Penilaian
4 Validasi
instrumen dan
revisi
5 Uji Coba
Instrumen
6 Pengumpulan
Data
7 Pengolahan Data
8 Penyusunan
Laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Jadwal penelitian ini dibuat agar memudahkan peneliti dalam
melaksanakan penelitian. Dengan jadwal yang dibuat, maka setiap
langkah yang dilaksanakan akan lebih terkendali dan terorganisir
karena sudah terjadwal sebelumnya. Terorganisirnya penelitian ini,
akan membuat peneliti menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
maupun subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 80). Populasi dalam penelitian ini
adalah siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri se-Kecamatan Berbah,
Sleman yang berjumlah 436 siswa. Populasi selengkapnya dapat
dilihat pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Populasi Penelitian
No Nama Sekolah Alamat Jumlah
Kelas Kelas
Jumlah
Siswa
1 SD N Berbah 1 Maredan, Sendangtirto 1 A 30
2
SD N Berbah 2
Krikilan, Tegaltirto
2
A 28
B 28
3 SD N Klodangan Gamelan, Sendangtirto 2 A 30
2 B 31
4 SD N Jomblang 1 Candirejo, Tegaltirto 1 A 19
5 SD N Jomblang 2 Lojisari, Tegaltirto 1 A 27
6 SD N Pendemsari Pendem, Tegaltirto 1 A 15
7 SD N Tanjungtirto 1 Tanjungtirto, Kalitirto 1 A 40
8 SD N Tanjungtirto 2 Pondok Kulon, Kalitirto 1 A 22
9 SD N Sumber 1 Sumber Kidul, Kalitirto 1 A 31
10 SD N Sumber 2 Sumber Kulon, Kalitirto 1 A 19
11 SD N Kaliajir Kaliajir, Kalitirto 1 A 33
12 SD N Jagamangsan 1 Bercak, Jogotirto 1 A 17
13 SD N Jagamangsan 2 Blambangan, Jogotirto 1 A 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
No Nama Sekolah Alamat Jumlah
Kelas Kelas
Jumlah
Siswa
14 SD N Jagamangsan 3 Krasakan, Jogotirto 1 A 16
15 SD N Kranggan Kranggan, Jogotirto 1 A 26
Jumlah 17
436
Berdasarkan tabel 3.2 dapat dilihat bahwa populasi terdiri dari
15 SD Negeri se-Kecamatan Berbah, dengan 17 kelas karena 2
sekolah yaitu SD N Berbah 2 dan SD N Klodangan terdiri dari kelas
paralel. Jumlah populasi seluruhnya ada 436 siswa. Adapun jumlah
yang tertera adalah jumlah siswa kelas V untuk masing-masing SD.
2. Sampel
Sampel penelitian merupakan suatu faktor penting yang perlu
diperhatikan dalam penelitian yang dilakukan (Setyosari, 2010: 169).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 81). Pengambilan sampel dalam
penelitian ini dihitung menggunakan tabel Krejcie dan Morgan
dengan taraf kepercayaan 95% dan kesalahan 5%. Artinya tingkat
kesalahan dalam pengambilan sampel yang dapat ditolerir oleh
peneliti sebesar 5%. Fenandez dalam Sumanto (2014: 210)
memaparkan tabel Krejcie dan Morgan dengan taraf kepercayaan
95% dan kesalahan 5% yang dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3. Krejcie dan Morgan
N S N S N S
10 10 220 140 1200 291
15 14 230 144 1300 297
20 19 240 148 1400 302
25 24 250 152 1500 306
30 28 260 155 1600 310
35 32 270 159 1700 313
40 36 280 162 1800 317
45 40 290 165 1900 320
50 44 300 169 2000 322
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
N S N S N S
55 48 320 175 2200 327
60 52 340 181 2400 331
65 56 360 186 2600 335
70 59 380 191 2800 338
75 63 400 196 3000 341
80 66 420 201 3500 346
85 70 440 205 4000 351
90 73 460 210 4500 354
95 76 480 214 5000 357
100 80 500 217 6000 361
110 86 550 226 7000 364
120 92 600 234 8000 367
130 97 650 242 9000 368
140 103 700 248 10000 370
150 108 750 254 15000 377
160 113 800 260 20000 379
170 118 850 265 30000 380
180 123 900 269 40000 381
190 127 950 274 50000 382
200 132 1000 278 75000 382
210 136 1100 285 1000000 384
Keterangan : N = Populasi
S = Sampel
Berdasarkan populasi penelitian yaitu 436 siswa, maka sampel
yang diambil dalam penelitian ini sebesar 205 siswa. Diambilnya
sampel penelitian sebesar 205 siswa karena populasi siswa SD Negeri
se-Kecamatan Berbah mendekati populasi 440 yang sudah ditetapkan
pada tabel Krejcie dan Morgan. Agar persentase pembagian sampel
setiap sekolah imbang, maka sampel ditentukan sebanding dengan
banyaknya subyek dalam tiap sekolah, yaitu dengan cara :
Sampel Sekolah = Jumlah siswa kelas V x Jumlah Sampel (205)
Populasi
Sampel setiap sekolah dapat dilihat pada tabel 3.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Tabel 3.4 Data Sampel Penelitian
No Nama SD Kelas Jumlah
Siswa
Perhitungan Jumlah
Sampel
Jumlah
Sampel
(Bulat)
1 SD N Berbah 1 A 30 30 x 205 = 14,105
436
14
2 SD N Berbah 2 A 28 28 x 205 = 13,165
436
13
2 SD N Berbah 2 B 28 28 x 205 = 13,165
436
13
3
SD N Klodangan A 30 30 x 205 = 14,105
436
14
B 31 31 x 205 = 14,575
436
15
4 SD N Jomblang 1 A 19 19 x 205 = 8,933
436
9
5 SD N Jomblang 2 A 27 27 x 205 = 12,694
436
13
6 SD N Pendemsarari
A 15 15 x 205 = 7,052
436
7
7 SD N Tanjungtirto 1 A 40 40 x 205 = 18,807
436
19
8 SD N Tanjungtirto 2 A 22 22 x 205 = 10,344
436
10
9 SD N Sumber 1 A 31 31 x 205 = 14,575
436
15
10 SD N Sumber 2 A 19 19 x 205 = 8,933
436
9
11 SD N Kaliajir A 33 33 x 205 = 15,516
436
15
12 SD N Jagamangsan 1 A 17 17 x 205 = 7,993
436
8
13 SD N Jagamangsan 2 A 24 24 x 205 = 11,284
436
11
14 SD N Jagamangsan 3 A 16 16 x 205 = 7,522
436
8
15 SD N Kranggan A 26
26 x 205 = 12,224
436
12
Jumlah 436 205
Setelah menentukan besar sampel pada masing-masing sekolah,
kemudian peneliti akan melanjutkan menggunakan teknik simple
random sampling yaitu pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi itu (Sugiyono, 2012: 82). Cara pengambilan sampel pada
penelitian ini menggunakan undian. Peneliti akan melakukan undian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pada tiap sekolah menggunakan kertas kecil-kecil yang sudah ditulis
nomor absensi siswa, kemudian kertas akan digulung.
Nomor absensi siswa sebagai nomor pada populasi. Peneliti
mengambil sebagian dari gulungan kertas sesuai dengan jumlah
sampel yang sudah ditentukan pada setiap sekolah. Nomor-nomor
absensi yang terambil itu merupakan nama subjek penelitian.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012: 38).
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan
variabel terikat (dependent). Variabel bebas adalah variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2012: 39).
Berdasarkan penjelasan sebelumnya bahwa kedua variabel tersebut
saling berhubungan karena ada yang mempengaruhi dan ada yang
dipengaruhi. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah
pekerjaan orang tua siswa, sedangkan variabel terikat (dependent) dalam
penelitian ini adalah miskonsepsi siswa.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara
yakni wawancara, angket, observasi, dan studi dokumenter (Sukmadinata,
2008: 216). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
melalui wawancara dan studi dokumenter. Wawancara menurut Arikunto
(2010: 198) adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk
memperoleh informasi dari terwawancara. Studi dokumenter (documentary
study) merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan
menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun
elektronik (Sukmadinata, 2008: 221).
Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui masalah
pada mata pelajaran IPA Fisika siswa kelas V SD negeri semester 2 di
Kecamatan Berbah. Terwawancara pada penelitian ini adalah seorang guru
kelas V SD negeri Kecamatan Berbah. Wawancara pada guru dilaksanakan
pada tanggal 30 Maret 2015.
Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa data hasil tes
siswa kelas V dari setiap SD yang bertujuan untuk mengetahui nilai yang
diperoleh siswa. Data hasil tes siswa kelas V dari setiap SD dapat dilihat
dalam lampiran 2.2.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes
dan non tes.
1. Instrumen Tes
Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau
sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian. Lembar
instrumen berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
soal (Trianto, 2011: 264). Tes yang digunakan dalam penelitian ini
berupa soal pilihan ganda dan uraian.
Instrumen tes ini digunakan untuk mengetahui miskonsepsi IPA
Fisika siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Tes
dilakukan kepada sampel penelitian yang sudah ditetapkan
sebelumnya. Sampel penelitian hanya menjawab soal pilihan ganda
dan uraian yang sudah dibuat oleh peneliti. Tes dilaksanakan pada saat
pengumpulan data antara bulan Mei akhir sampai Juni awal.
2. Instrumen Non Tes
Peneliti menggunakan dua bentuk instrumen non tes yang
digunakan dalam penelitian ini yang berupa daftar cek dan pedoman
wawancara.
a. Daftar cek
Daftar cek (check list) adalah daftar variabel yang akan
dikumpulkan datanya. Dalam hal ini, peneliti memberikan tanda
centang setiap pemunculan gejala yang dimaksud (Sangadji, 2010:
154). Daftar cek ini digunakan untuk mengetahui data sekolah dan
data pekerjaan orang tua yang diteliti dalam studi dokumentasi.
Data daftar isian nama sekolah dan jenis pekerjaan orang tua dapat
dilihat dalam lampiran 2.3.
b. Pedoman wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
(Arikunto, 2010: 198). Pedoman yang digunakan peneliti dapat
dilihat dalam tabel 3.5.
Tabel 3.5 Pedoman Wawancara
No Garis Besar Pertanyaan Wawancara
1 Bagaimana proses pembelajaran IPA khususnya Fisika di kelas V
semester 2?
2 Apakah menemui kendala dalam pemberian materi IPA Fisika?
3 Kendala apa yang sering terjadi dalam pemberian materi IPA Fisika?
4 Apakah ada dampak negatif dari kendala yang muncul?
5 Cara apa yang digunakan guru untuk menangani kendala yang muncul?
Tabel 3.5 menjelaskan secara garis besar pedoman
wawancara yang nantinya digunakan peneliti untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap konsep IPA Fisika. Wawancara ini juga
bertujuan agar peneliti lebih memahami cara mengatasi
permasalahan yang terjadi.
G. Teknik Pengujian Instrumen
Instrumen penelitian yang akan digunakan harus melalui pengujian
validitas dan reliabilitas. Validitas dalam penelitian ini meliputi tiga hal
yaitu validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Ketiga validitas ini
dan reliabilitas akan dikenakan pada instrumen tes. Sementara instrumen
daftar cek tidak melalui validitas dan reliabilitas.
1. Validitas
Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur (Sangadi dan Sopiah, 2010:
160). Adapun validitas yang digunakan dalam penelitian ini akan
dijelaskan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
a. Validitas Isi
Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi (dinilai)
lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau
lewat professional judgment (Azwar, 2011: 45). Validitas isi
pada penelitian ini dilakukan menggunakan professional
judgment. Validitas isi diberikan oleh para ahli yang bidang
keahliannya berhubungan dengan penelitian ini. Instrumen yang
divalidasi yaitu berupa 50 soal pilihan ganda dan 11 soal uraian.
Ahli yang dipilih untuk melakukan validitas isi ada 2 dosen dari
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan 2 guru
Sekolah Dasar Kelas V.
Ahli memberikan nilai pada lembar penilaian yang
diberikan. Skala skor dalam lembar penilaian instrumen
menggunakan skala Likert. Skala Likert merupakan suatu skala
untuk mengukur sikap dengan skala ordinal (Subali, 2012: 74).
Skala skor yang biasa digunakan dalam Skala Likert meliputi
Skor 1 : Tidak sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai, Skor 3 : Ragu-
ragu, Skor 4 : Sesuai, dan Skor 5 : Sangat Sesuai.
Dalam pengukuran menggunakan skala Likert, sering
terjadi kecenderungan validator memilih kategori skor ragu-
ragu. Untuk mengatasi hal tersebut, maka dalam penelitian ini
kategori skor ragu-ragu akan dihapus, agar skor yang didapatkan
jelas. Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sebagai berikut : Skor 1 : Tidak Sesuai, Skor 2 : Kurang Sesuai,
Skor 3 : Sesuai, Skor 4 : Sangat Sesuai.
Hasil akhir yang diperoleh dari validator akan diakumulasi
kemudian dikategorikan menggunakan kriteria yang telah
ditentukan. Ketentuan pelaksanaan revisi terhadap instrumen
diatur dalam tabel 3.6. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen.
Tabel 3.6. Ketentuan Pelaksanaan Revisi Instrumen
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
>3 Positif Tidak Revisi
>3 Negatif Revisi pada bagian
tertentu
<3 Positif Revisi
<3 Negatif Revisi
Tidak ada revisi berarti tidak mengubah soal, jawaban, dan
bahasa yang digunakan. Revisi pada bagian tertentu berarti
mengubah pada bagian tertentu misalnya bahasa yang
digunakan. Revisi berarti mengubah semua poin yang divalidasi
seperti bahasa, soal, dan jawaban.
Dalam penelitian ini yang ditunjuk sebagai ahli pertama
untuk menjadi validator adalah Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ,
M.S.T. Beliau menilai cocok atau tidaknya soal yang digunakan
untuk mendeteksi adanya miskonsepsi pada siswa. Beliau
ditunjuk menjadi validator bagian miskonsepsi karena ahli
dalam bidangnya yaitu sebagai dosen P. Fisika serta penulis
buku miskonsepsi. Hasil dari validasi instrumen tes yang
dilakukan oleh ahli kesatu yaitu menyuruh menambahkan alasan
untuk memilih yakin benar atau tidak yakin benar pada soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pilihan ganda. Hal ini dilakukan untuk mengetahui siswa yang
mengalami miskonsepsi pada soal pilihan ganda.
Ahli kedua yang dipilih untuk menjadi validator adalah Ir.
Sri Agustini Sulandari, M.Si. Beliau menilai bagian isi soal,
yaitu menilai cocok atau tidaknya soal yang dibuat dengan kunci
jawaban. Beliau ditunjuk menjadi validator bagian isi karena
ahli dalam bidangnya yaitu sebagai dosen Pendidikan Fisika.
Hasil dari validasi instrumen tes yang dilakukan oleh ahli kedua
yaitu memberi masukan bahwa soal nomor 28. Konsep yang
benar saat cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang
kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan mendekati garis
horizontal.
Yang ketiga adalah guru Sekolah Dasar kelas V di
kabupaten Sleman yaitu Ibu Ari Trisnawati, S.Pd. dan yang
keempat adalah guru Sekolah Dasar kelas V di kabupaten
Magelang yaitu Bapak Agustinus Tarmadi, S.Pd. Mereka
dikhususkan untuk menilai bahwa bahasa yang digunakan dalam
soal mudah dipahami siswa. Mereka ditunjuk karena sekarang
menjadi guru kelas V SD yang otomatis sehari-harinya
menggeluti dan lebih paham terhadap soal yang dibuat. Hasil
dari validasi instrumen tes yang dilakukan oleh ahli ketiga dan
keempat memberi masukan bahwa gambar yang digunakan pada
instrumen tes soal pilihan ganda dan uraian kurang jelas, oleh
sebab itu peneliti perlu mengganti gambar yang digunakan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
instrumen tes soal pilihan ganda dan uraian. Hasil validitas isi
instrumen tes yang berupa soal pilihan ganda dan uraian dari
para validator dapat dilihat pada lampiran 2.4.
b. Validitas Muka
Validitas muka adalah tipe validitas yang hanya
didasarkan pada penilaian terhadap format penampilan
(appearance) tes. Validitas muka dilakukan untuk mengetahui
bahwa soal tes yang dibuat mudah dipahami siswa.
Validitas muka ini dilakukan pada 38 soal pilihan ganda
dan 9 soal uraian yang sebelum memasuki tahap ini, isinya
sudah divalidasi oleh para ahli. Validitas muka pada instrumen
tes dilakukan oleh lima siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1,
Temanggung. Siswa kelas V SD Negeri Candiroto 1 dipilih
karena mereka sudah mempelajari materi dan kelasnya setara
dengan sampel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu kelas
V. Validitas muka dilakukan dengan teknik wawancara saat
siswa mengerjakan soal. Beberapa soal yang diujikan dianggap
masih membingungkan dan hanya ditemui pada soal pilihan
ganda. Hasil validitas muka dapat dilihat pada tabel 3.7.
Tabel 3.7. Hasil Validitas Muka
No Item Masukan dari siswa
18 Pilihan ganda susah dipahami
20 Pilihan ganda membingungkan
24 Pilihan ganda membingungkan
34 Kata-kata pada pilihan b dan d susah dipahami
35 Tidak paham arti fisis
Berdasarkan hasil tersebut akan dilakukan revisi pada item
yang dianggap masih membingungkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Validitas Konstruk
Validitas konstruk merupakan tipe validitas yang
menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau
konstruk teoritik yang hendak diukurnya (Allen dalam Azwar,
2011: 48). Validitas konstruk ini dilakukan pada 60 siswa kelas
V SD di kecamatan Berbah yang tidak digunakan sebagai
sampel penelitian. Validitas konstruk dilakukan kepada siswa
yang pernah mendapatkan materi gaya, pesawat sederhana, sifat-
sifat cahaya, periskop, proses terbentuknya tanah, proses
pembentukan tanah karena pelapukan batuan dan susunan bumi.
Validitas diuji dengan menggunakan product moment.
Rumus product moment (Suharsimi dalam Trianto, 2011: 269)
dapat dilihat pada gambar 3.1.
}}{)({
))((
2222 YYnXXn
YXXYnrxy
Gambar 3.1. Rumus Product Moment
Keterangan:
rxy= koefisien validitas
X= skor butir soal
Y = skor total
n= jumlah responden
Hasil uji validitas konstruk akan direkap menggunakan
Microsoft Excel dan dihitung menggunakan program IBM SPSS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Statistic 20. Hasil uji validitas konstruk dapat dilihat pada tabel
3.8. untuk soal pilihan ganda dan 3.9. untuk soal esai.
Tabel 3.8. Hasil Validitas Soal Pilihan Ganda
No. Butir
Soal
Pearson
Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan
1 0,012 0,929 Tidak Valid
2 0,021 0,873 Tidak Valid
3 0,199 0,128 Tidak Valid
4 0,473** 0,000 Valid
5 0,163 0,214 Tidak Valid
6 0,351** 0,006 Valid
7 0,090 0,492 Tidak Valid
8 0,542** 0,000 Valid
9 0,271* 0,036 Valid
10 0,411** 0,001 Valid
11 0,442** 0,000 Valid
12 0,202 0,122 Tidak Valid
13 0,271* 0,036 Valid
14 0,408** 0,001 Valid
15 0,282* 0,029 Valid
16 0,068 0,604 Tidak Valid
17 0,040 0,760 Tidak Valid
18 0,233 0,073 Tidak Valid
19 0,318* 0,013 Valid
20 0,541** 0,000 Valid
21 0,399** 0,002 Valid
22 0,364** 0,004 Valid
23 0,055 0,677 Tidak Valid
24 0,499** 0,000 Valid
25 -0,071 0,591 Tidak Valid
26 0,257* 0,048 Valid
27 0,373** 0,003 Valid
28 0,246 0,058 Tidak Valid
29 0,426** 0,001 Valid
30 0,150 0,253 Tidak Valid
31 0,397** 0,002 Valid
32 0,260* 0,045 Valid
33 0,043 0,742 Tidak Valid
34 0,166 0,206 Tidak Valid
35 0,365** 0,004 Valid
36 0,304* 0,18 Valid
37 0,154 0,239 Tidak Valid
38 0,177 0,175 Tidak Valid
Berdasarkan output yang dilakukan dengan menggunakan
program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen,
dari 38 soal pilihan ganda yang diujikan diperoleh 17 item soal
dinyatakan tidak valid dan 21 item soal dinyatakan valid. Soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
yang dinyatakan tidak valid yaitu item 1, item 2, item 3, item 5,
item 7, item 12, item 16, item 17, item 18, item 23, item 25, item
28, item 30, item 33, item 34, item 37, dan item 38. Soal yang
dinyatakan valid yaitu item 4, item 6, item 8, item 9, item 10,
item 11, item 13, item 14, item 15, item 19, item 20, item 21,
item 22, item 24, item 26, item 27, item 29, item 31, item 32,
item 35, dan item 36. Item soal yang tidak valid akan dibuang,
karena setiap indikator yang diujikan sudah terwakili oleh item
soal yang valid. Dari 21 soal yang dinyatakan valid, akan
diambil 20 soal untuk penelitian dan masing-masing indikator
yang dibuat sudah terwakili oleh 20 soal tersebut. Soal pilihan
ganda untuk penelitian dapat dilihat pada lampiran 3.4.
Tabel 3.9. Hasil Validitas Soal Esai
No. Butir
Soal
Pearson
Correlation Sig. (2-tailed) Keputusan
1 0,639** 0,000 Valid
2 0,573** 0,000 Valid
3 0,424** 0,001 Valid
4 0,352** 0,006 Valid
5 0,398** 0,002 Valid
6 0,468** 0,000 Valid
7 0,570** 0,000 Valid
8 0,751** 0,000 Valid
9 0,671** 0,000 Valid
Berdasarkan output yang dilakukan dengan menggunakan
program IBM SPSS Statistic 20 untuk uji validitas instrumen
diperoleh 9 item soal esai dinyatakan valid. Dari 9 soal yang
dinyatakan valid diambil 5 soal yang digunakan dalam
penelitian. Soal esai untuk penelitian dapat dilihat pada lampiran
3.5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
2. Reliabilitas
Reliabilitas merupakan penerjemahan dari kata reliability yang
mempunyai asal kata rely dan ability (Azwar, 2011: 4). Reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Effendi, 2012: 141).
Uji reliabilitas instrumen dilakukan menggunakan rumus
Cronbach-Alpha dan dikerjakan dengan program IBM SPSS Statistic
20. Rumus ini digunakan untuk pengujian terhadap item soal pilihan
ganda dan uraian yang telah dinyatakan valid. Hasil perhitungan
reliablitas instrumen-instrumen ini dicocokkan dengan tabel koefisien
reliabilitas menurut (Masidjo, 2010: 243) yang dapat dilihat pada tabel
3.10.
Tabel 3.10. Koefisien Reliabilitas
Interval Koefisien Reliabilitas Kategori Reliabilitas
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat rendah
Setelah mendapatkan butir soal yang valid, kemudian item soal
dilakukan uji reliabilitasnya. Hasil uji reliabilitas pada instrumen
pilihan ganda yang sudah dinyatakan valid untuk 21 item soal dapat
dilihat pada tabel 3.11.
3.11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Pilihan Ganda
Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan
0,758 21 Tinggi Reliabel
Berdasarkan tabel 3.11. hasil reliabilitas menunjukkan bahwa
nilai Cronbach Alpha instrumen pilihan ganda untuk 21 item soal
yaitu 0,758. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
dengan tabel kualifikasi koefisien reliabilitas item soal menurut
Masidjo dan hasilnya termasuk dalam kategori tinggi. Dari uraian
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa 21 item soal untuk instrumen
pilihan ganda layak digunkana untuk penelitian karena instrumen
tersebut reliabel. Hasil reliabilitas untuk instrumen esai dapat dilihat
pada tabel 3.12.
3.12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Soal Uraian
Cronbach Alpha Jumlah Item Kategori Keterangan
0,699 9 Cukup Reliabel
Berdasarkan tabel 3.12. hasil reliabilitas menunjukkan bahwa nilai
Cronbach Alpha instrumen uraian untuk 9 item soal yaitu 0,699. Hasil
perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel kualifikasi
koefisien reliabilitas item soal menurut Masidjo dan hasilnya termasuk
dalam kategori cukup. Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
9 item soal untuk instrumen uraian dinyatakan reliabel dan layak digunakan
untuk penelitian.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif merupakan bentuk analisis data penelitian
untuk menguji generalisasi hasil penelitian yang didasarkan atas satu
sampel. Analisis deskriptif ini menggunakan satu variabel atau lebih
tapi bersifat mandiri, oleh karena itu analisis ini tidak berbentuk
perbandingan atau hubungan (Hasan, 2004: 185). Fungsi analisis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
deskriptif dalam penelitian ini untuk menganalisis data miskonsepsi
dari jawaban siswa. Analisis dilakukan untuk setiap Kompetensi
Dasar.
Data dikelompokkan berdasarkan jenis respon yang diberikan.
Setiap respon yang diberikan dimasukkan ke dalam tabel distribusi,
kemudian dianalisis secara deskriptif berdasarkan frekuensi dan
persentase setiap kelompok respon yang diberikan siswa.
2. Merumuskan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
Hipotesis nol adalah kesimpulan sementara (anggapan) terhadap
suatu kondisi/teori. Hipotesis nol menyatakan tidak ada hubungan atau
tidak ada perbedaan antara satu variabel dengan variabel yang lain
sehingga dikatakan sebagai pernyataan netral (Mahdiyah, 2014: 104).
Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyangkal apa yang
dinyatakan pada H0, sehingga dikatakan sebagai hipotesis penelitian
(Mahdiyah, 2014: 105).
H0 dan Ha dibuat berdasarkan pada rumusan masalah yang
kedua. Rumusan masalah yang kedua dalam penelitian ini adalah
“apakah ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan
orang tua siswa kelas V SD Negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah”.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah :
H0 = tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari
pekerjaan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-
Kecamatan Berbah. (µ1- µ2 = 0 atau µ1= µ2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Ha = Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari
pekerjaan orang tua siswa kelas V SD semester 2 se-
Kecamatan Berbah. (µ1- µ2 ≠ 0 atau µ1≠ µ2)
3. Pengolahan data
Pengolahan data adalah suatu proses dalam memperoleh data
ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau
rumus-rumus tertentu (Hasan, 2004: 24). Pengolahan data dalam
penelitian ini meliputi tiga langkah sebagai berikut :
a. Editing
Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang
telah dikumpulkan karena kemungkinan data yang masuk atau
data yang terkumpul tidak logis dan meragukan (Hasan, 2004:
24). Dalam tahap ini peneliti memeriksa kelengkapan identitas
responden meliputi nama dan pekerjaan orang tua untuk
menghindari kurangnya data yang terkumpul. Kekurangan data
dapat dilengkapi dengan pengumpulan data ulang ataupun
dengan interpolasi (penyisipan).
b. Coding
Coding adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka-
angka/ huruf-huruf yang memberikan petunjuk atau identitas
pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis (Hasan,
2004: 24). Dalam tahap ini peneliti memberi kode pada data
yang akan dianalisis yaitu jenis pekerjaan orang tua siswa. Kode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1 untuk “PNS”, kode 2 untuk “Wiraswasta”, dan kode 3 untuk
“Buruh”.
c. Tabulasi
Tabulasi adalah membuat tabel-tabel yang berisikan data
yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan
(Hasan, 2004: 24). Tahap ini dilakukan dengan cara
memasukkan data yang sudah diberi kode ke dalam tabel.
4. Uji prasyarat analisis
Uji prasyarat analisis pengujian hipotesis dalam penelitian ini
meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui
apakah data tersebar sesuai dengan kurva normal atau tidak. Uji
normalitas skor dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-
Smirnov.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah
H0 = Sebaran data tidak sesuai dengan kurva normal atau data
tidak normal
Ha = Sebaran data sesuai dengan kurva normal atau data normal
Kriteria normalitas suatu data adalah
1) Jika harga sig (2-tailed) ≥ 0,05; H0 ditolak atau Ha
diterima, artinya sebaran data tes sesuai dengan kurva
normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2) Jika harga sig (2-tailed) < 0,05; H0 diterima atau Ha
ditolak, artinya sebaran data tes tidak sesuai dengan kurva
normal
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas varians dilakukan dengan menggunakan
uji Levene Statistic pada IBM SPSS 20. Asumsi dalam pengujian
bahwa varian kelompok data adalah sama atau homogen. Jika
signifikansi < 0,05 maka varian kelompok data tidak sama atau
tidak homogen, dan jika signifikansi > 0,05 maka varian
kelompok data sama atau homogen (Priyanto, 2012: 100).
5. Menguji hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji
nonparametrik. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 0,05 untuk
membandingkan kelompok data jenis pekerjaan orang tua yaitu: PNS,
wiraswasta, dan buruh.
Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan bantuan
program IBM SPSS 20 dengan uji Kruskal-Wallis. Penggunaan uji
Kruscal-Wallis dikarenakan data tidak berdistribusi normal dan jumlah
kelompok data lebih dari 2. Berikut rumus Kruskal-Wallis menurut
Siregar (2013: 443) dapat dilihat pada gambar 3.2.
Gambar 3.2. Rumus Kruskal-Wallis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Keterangan
N = Total sampel
= Jumlah Rangking setiap sampel ke-k
K = Jumlah kelompok sampel
Hipotesis yang digunakan dalam uji hipotesis menggunakan Kruskal-
Wallis adalah:
H0 = tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari
pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-
Kecamatan Berbah. (µ1= µ2)
H1 = ada perbedaan miskonsepsi IPA dilihat dari pekerjaan orang
tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan
Berbah (µ1≠ µ2)
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah
1) Jika harga sig. ≥ 0,05; H0 diterima atau H1 ditolak, artinya tidak ada
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua
siswa kelas V SD negeri semester 2 se Kecamatan Berbah.
2) Jika harga sig. < 0,05; H0 ditolak atau H1 diterima, artinya ada
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari pekerjaan orang tua
siswa kelas V SD negeri semester 2 se Kecamatan Berbah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bagian ini, peneliti akan membahas mengenai hasil penelitian dan
pembahasan. Hasil penelitian berupa deskripsi data dan analisis data yang
dilakukan. Bagian pembahasan dijelaskan mengenai pemaknaan terhadap hasil
penelitian yang didapatkan, kemudian dikaitkan dengan hasil penelitian yang
relevan serta kajian teori.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di SD wilayah UPT
Kecamatan Berbah, Sleman. Peneliti mengambil seluruh SD negeri di
Kecamatan Berbah yang berjumlah 15 sekolah. Lima belas SD negeri
tersebut dipilih berdasarkan persetujuan dari kepala sekolah setiap SD
yang bersangkutan. Kepala sekolah menyetujui jika peneliti
melaksanakan penelitian di sekolah yang dikepalainya. Jumlah sampel
dalam penelitian ini yaitu sebesar 205 siswa kelas V.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran
2014/2015, lebih tepatnya tanggal 2 Juni 2015. Peneliti menyebar
instrumen penelitian dengan memasuki satu persatu SD yang menjadi
sampel penelitian. Awalnya peneliti menemui kepala sekolah untuk
meminta izin melaksanakan penelitian. Setelah izin kepala sekolah,
peneliti menemui wali kelas V untuk berkoordinasi tentang pengambilan
sampel dan cara pengerjaan instrumen penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu 20 soal
pilihan ganda dan 5 soal uraian. Kedua instrumen tersebut digunakan
untuk menguji materi IPA Fisika kelas V semester 2. Instrumen yang
digunakan sebelumnya sudah melalui tahap validasi yang meliputi
validitas isi, validitas muka, dan validitas konstruk. Instrumen soal
dititipkan ke setiap guru kelas V SD Negeri se-Kecamatan Berbah yang
selanjutnya akan diberikan kepada responden untuk dikerjakan.
Instrumen soal dikerjakan dengan waktu 60 menit. Selama pengerjaan
instrumen, responden tidak diperbolehkan mencontek, membuka buku,
dan selama pengerjaannya diawasi oleh guru kelas layaknya ujian pada
umumnya. Instrumen pilihan ganda dikerjakan siswa dengan memberi
tanda silang pada jawaban, kemudian memberi tanda silang pada opsi
yakin benar atau tidak yakin benar. Instrumen soal uraian dikerjakan
siswa dengan cara menguraikan jawaban di lembar jawab. Saat
penitipan instrumen, peneliti bersepakat dengan wali kelas masing-
masing SD yang menjadi sampel penelitian, terkait waktu instrumen
soal penelitian tersebut dapat diambil kembali oleh peneliti dan
dianalisis.
2. Deskripsi Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah 205 siswa kelas V SD
negeri se-Kecamatan Berbah. Setiap Responden mengisi identitas
berupa nama siswa, SD, dan pekerjaan orang tua. Berdasarkan identitas
siswa yang telah terkumpul, dapat diketahui jenis pekerjaan orang tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
siswa kelas V SD negeri se-Kecamatan Berbah yang dapat dilihat pada
tabel 4.1.
Tabel 4.1 Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa
Berdasarkan total di atas, dapat digambarkan pie chart jenis
pekerjaan orang tua siswa kelas V SD se-Kecamatan Berbah :
Gambar 4.1 Pie Chart Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1dapat diketahui bahwa siswa
yang orang tuanya bekerja sebagai PNS sebanyak 15 siswa (7,3%),
siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 74 siswa
(36,1%), siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh sebanyak 116
siswa (56,6%). Dari hasil perhitungan tersebut, dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar jenis pekerjaan orang tua siswa dalam penelitian
ini adalah buruh yaitu sebesar 116 siswa (56,6%).
No Jenis Pekerjaan
Orang Tua
Jumlah
Responden
Persentase
1 PNS 15 7,3 %
2 Wiraswasta 74 36,1 %
3 Buruh 116 56,6 %
Jumlah 205 100 %
7.3%
36.1%56.6%
Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas V
SD Negeri se-Kecamatan Berbah
PNS
Wiraswasta
Buruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
3. Deskripsi Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V SD Negeri
Semester 2 Se-Kecamatan Berbah
Dalam bagian ini peneliti akan mendeskripsikan data miskonsepsi
IPA Fisika kelas V semester 2 se-Kecamatan Berbah. Deskripsi data ini
digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya miskonsepsi siswa
tentang Kompetensi Dasar (KD) yang diujikan. Dalam bagian ini
peneliti membagi deskripsi data menjadi dua bagian berdasarkan
instrumen soal yang sudah diujikan sebagai berikut :
a. Deskripsi data instrumen pilihan ganda
Dalam bagian ini, data dideskripsikan per kompetensi dasar
yang diujikan. Data dideskripsikan untuk mengetahui adanya
miskonsepsi. Banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi dapat
dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab salah dan yakin
benar terhadap jawaban. Dari empat opsi jawaban yaitu a, b, c, dan d,
ketiga persentase jawaban salah dan yakin benar akan dijumlahkan.
Pada tabel 4.2, peneliti menuliskan KD beserta nomor item soal yang
mewakili.
Tabel 4.2 KD dan Nomor Item Soal yang Mewakili pada
Instrumen Pilihan Ganda No Kompetensi Dasar Item
1 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
1, 2, dan 3
2 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan lebih cepat.
4, 5, 6, 7, 8, dan 9
3 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. 10, 11, 12, dan 13
4 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari
bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya.
14 dan 15
5 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. 16, 17, 18, dan 19
6 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
KD beserta nomor item soal yang mewakili dituliskan untuk
memudahkan pembaca dalam memahami deskripsi data miskonsepsi
pada instrumen pilihan ganda. Dalam penelitian ini, peneliti
menyajikan deskripsi data menjadi dua bagian. Bagian yang pertama
dideskripsikan secara umum (seluruh KD), sedangkan bagian kedua
dideskripsikan secara khusus per KD dan per item soal piliha ganda.
Persentase miskonsepsi IPA Fisika secara umum pada instrumen soal
pilihan ganda dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika Siswa Kelas V
SD Negeri Semester 2 Se-Kecamatan Berbah Untuk Seluruh KD
Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa banyak siswa yang
mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada setiap soal pilihan ganda
yang diujikan. Dapat dilihat nomor item 13 yang mengulas tentang
konsep cahaya menjadi soal yang memiliki nilai miskonsepsi
tertinggi dengan persentase lebih dari 80 %. Dapat dilihat 50 % lebih
dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 3, 5, 8, 9, 12, 13,
16, 17, dan 19. Artinya lebih dari 50 % siswa miskonsepsi pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
konsep gaya, pesawat sederhana, cahaya, dan pembentukan tanah.
Dua item soal yang memiliki nilai persentase miskonsepsi siswa di
bawah 20 %, yaitu item 1 dan 15. Artinya kurang dari 20 % siswa
miskonsepsi pada konsep gaya dan cahaya. Hal ini membuktikan
bahwa masih banyak siswa kelas V SD negeri semester 2 yang
mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada KD yang diujikan.
Bagian kedua deskripsi data miskonsepsi ditinjau secara khusus
atau lebih mendalam per KD. Dari seluruh jawaban siswa, peneliti
fokus pada miskonsepsi (jawaban salah tapi yakin benar).
Kompetensi dasar yang dibahas pertama kali yaitu 5.1
mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet). KD ini
diujikan dengan memberikan 3 soal yang mewakili indikator. Nomor
item 1 mewakili indikator 5.1.1 menyebutkan macam-macam gaya,
serta nomor item 2 dan 3 mewakili indikator 5.1.2 mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi gaya. Jawaban yang didapatkan
tersaji dalam gambar sebagai berikut :
Gambar 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1
Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep macam gaya. Hal ini dibuktikan
bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 1
dengan total persentase sebesar 7,8 % atau berjumlah 16 siswa dari
205 responden. Miskonsepsi pada siswa kelas V SD negeri semester
2 se-Kecamatan Berbah lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C
dengan persentase sebesar 3,90 % atau berjumlah 8 siswa. Artinya
lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki
pemahaman bahwa berhentinya perputaran roda yang digelindingkan
dipengaruhi gaya gravitasi. Selanjutnya akan dibahas item soal
nomor 2 sebagai berikut:
Gambar 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.4 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep faktor yang mempengaruhi gaya.
Hal ini dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 2 dengan total persentase sebesar 37,07 % atau
berjumlah 76 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban D dengan persentase
sebesar 25,37 % atau berjumlah 52 siswa. Artinya lebih banyak
siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa
benda jatuh ke bawah bukan termasuk gaya gravitasi. Selanjutnya
akan dibahas item soal nomor 3 sebagai berikut:
Gambar 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep faktor yang mempengaruhi gaya.
Hal ini dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 3 dengan jumlah persentase sebesar 63,93 % atau
berjumlah 129 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase
sebesar 29,27 %. Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa cara memperkecil
gesekan antara poros sumbu dan roda mobil adalah dengan
memasang ruji-ruji.
Kompetensi dasar kedua yang akan dibahas yaitu 5.2
Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih
mudah dan lebih cepat. KD ini diujikan dengan memberikan 6 soal
yang mewakili indikator. Nomor item 4, 5, dan 6 mewakili indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
5.2.1 mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana. Nomor item 7 dan
8 mewakili indikator 5.2.2 menyebutkan contoh jenis tuas atau
pengungkit jenis pertama, serta nomor item 9 mewakili indikator
5.2.3 menyebutkan penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan
sehari-hari. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai
berikut :
Gambar 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep ciri pesawat sederhana. Hal ini
dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar
pada item 4 dengan total persentase sebesar 34,15 % atau berjumlah
20 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak
terjadi pada pilihan jawaban A dengan persentase sebesar 18,05 %
atau berjumlah 37 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa gunting termasuk
pengungkit yang bebannya terletak di antara titik tumpu dan kuasa.
Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 5 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.7 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep ciri pesawat sederhana. Hal ini
dibuktikan bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar
pada item 5 dengan jumlah persentase sebesar 59,02 % atau
berjumlah 121 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase
sebesar 40,49 % atau berjumlah 73 siswa. Artinya lebih banyak
siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa
titik tumpu pada sapu terletak pada bagian III. Selanjutnya akan
dibahas item soal nomor 6 sebagai berikut:
Gambar 4.8 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 6
Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Berdasarkan gambar 4.8 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep ciri pesawat sederhana. Terbukti
bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 6
dengan jumlah persentase sebesar 39,51 % atau berjumlah 81 siswa
dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa terjadi pada pilihan
jawaban A, C, dan D dengan persentase yang sama yaitu sebesar
13,17% atau berjumlah 27 siswa. Selanjutnya akan dibahas item soal
nomor 7 sebagai berikut:
Gambar 4.9 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 7
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.9 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep jenis pengungkit. Terbukti bahwa
ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 7 dengan
jumlah persentase sebesar 30,73 % atau berjumlah 63 siswa dari 205
responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan
jawaban C dengan persentase sebesar 20 % atau berjumlah 41 siswa.
Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki
pemahaman bahwa saat mendorong gerobak yang ada bebannya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
termasuk ke dalam contoh jenis tuas golongan ketiga. Selanjutnya
akan dibahas item soal nomor 8 sebagai berikut:
Gambar 4.10 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 8
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.10 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep jenis pengungkit. Terbukti bahwa
ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 8 dengan
jumlah persentase sebesar 51,71 % atau berjumlah 106 siswa dari
205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada
pilihan jawaban B dengan persentase sebesar 27,32 % atau
berjumlah 56 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa letak titik kuasa
pada sekop ditunjukkan oleh nomor 2. Selanjutnya akan dibahas
item soal nomor 9 sebagai berikut:
Gambar 4.11 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 9
Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berdasarkan gambar 4.11 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep penerapan pesawat sederhana
dalam kehidupan sehari-hari. Terbukti bahwa ada siswa yang
menjawab salah dan yakin benar pada item 9 dengan jumlah
persentase sebesar 63,90 % atau berjumlah 131 siswa dari 205
responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan
jawaban A dengan persentase sebesar 36,10 % atau berjumlah 74
siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena
memiliki pemahaman bahwa membuka kancing baju merupakan
penerapan prinsip kerja pesawat sederhana berupa pengungkit.
Kompetensi dasar ketiga yang akan dibahas yaitu 6.1
mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. KD ini diujikan dengan
memberikan 4 soal yang mewakili indikator. Nomor item 10 dan 11
mewakili indikator 6.1.1 menyebutkan sifat-sifat cahaya. Nomor
item 12 dan 13 mewakili indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan
pada cermin. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai
berikut:
Gambar 4.12 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 10
Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Berdasarkan gambar 4.12 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep sifat cahaya. Terbukti bahwa ada
siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 10 dengan
jumlah persentase sebesar 36,59 % atau berjumlah 75 siswa dari 205
responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan
jawaban A dengan persentase sebesar 24,88 % atau berjumlah 51
siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena
memiliki pemahaman apabila cahaya merambat dari udara ke air,
maka cahaya dibiaskan menjauhi garis normal. Selanjutnya akan
dibahas item soal nomor 11 sebagai berikut:
Gambar 4.13 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 11
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.13 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep sifat cahaya. Terbukti bahwa ada
siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 11 dengan
jumlah persentase sebesar 48,29 % atau berjumlah 99 siswa dari 205
responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada pilihan
jawaban B dengan persentase sebesar 19,51 % atau berjumlah 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami miskonsepsi karena
memiliki pemahaman bahwa pantulan sinar kendaraan bermotor
pada malam hari tidak menunjukkan cahaya merambat lurus.
Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 12 sebagai berikut:
Gambar 4.14 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 12
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.14 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin.
Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar
pada item 12 dengan jumlah persentase sebesar 53,66 % atau
berjumlah 110 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban D dengan persentase
sebesar 32,20 % atau berjumlah 66 siswa. Artinya lebih banyak
siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa
sifat bayangan yang dibentuk pada kaca spion mobil/motor adalah
nyata, tegak, diperkecil. Selanjutnya akan dibahas item soal nomor
13 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Gambar 4.15 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 13
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.15 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin.
Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar
pada item 13 dengan jumlah persentase sebesar 83,41 % atau
berjumlah 171 siswa. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi
pada pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 66,34 % atau
berjumlah 136 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman apabila cahaya merambat
dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka cahaya akan
dibiaskan mendekati garis normal.
Kompetensi dasar keempat yang akan dibahas yaitu 6.2.
membuat suatu karya/model, misalnya periskop atau lensa dari
bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. KD ini
diujikan dengan memberikan 2 soal yang mewakili indikator, yaitu
nomor item 14 dan 15 yang mewakili indikator 6.2.1 mengetahui alat
dan bahan yang digunakan untuk membuat karya/model yang
menerapkan sifat-sifat cahaya. Jawaban yang didapatkan tersaji
dalam gambar sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Gambar 4.16 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 14
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.16 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin.
Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar
pada item 14 dengan jumlah persentase sebesar 38,05 % atau
berjumlah 78 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban A dengan persentase
sebesar 17,56 %. Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa alat yang arah
pandangannya dapat dibelokkan sehingga benda atau objek yang
dilihat tidak harus berada di depan mata disebut lup. Selanjutnya
akan dibahas item soal nomor 15 sebagai berikut:
Gambar 4.17 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 15
Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Berdasarkan gambar 4.17 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep sifat bayangan pada cermin.
Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar
pada item 15 dengan jumlah persentase sebesar 15,61 % atau
berjumlah 32 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban D dengan persentase
sebesar 6,34 % atau berjumlah 13 siswa. Artinya lebih banyak siswa
mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa bahan
utama pembuatan kaca pembesar sederhana adalah air.
Kompetensi dasar kelima yang akan dibahas yaitu 7.1
mendeskripsikan proses pembentukan tanah karena pelapukan. KD
ini diujikan dengan memberikan 4 soal yang mewakili indikator.
Nomor item 16 dan 17 mewakili indikator 7.1.1 menggolongkan
jenis-jenis batuan. Nomor item 18 dan 19 mewakili indikator 7.1.2
menjelaskan proses pembentukan tanah karena pelapukan. Jawaban
yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 4.18 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 16
Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Berdasarkan gambar 4.18 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep jenis batuan. Terbukti bahwa ada
siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 16 dengan
jumlah persentase sebesar 54,63 % atau berjumlah 112 siswa dari
205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada
pilihan jawaban C dengan persentase sebesar 23,41 % atau
berjumlah 48 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa ciri dari batuan
granit ditunjukkan nomor 2, 3, dan 4. Selanjutnya akan dibahas item
soal nomor 17 sebagai berikut:
Gambar 4.19 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 17
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.19 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep jenis batuan. Terbukti bahwa ada
siswa yang menjawab salah dan yakin benar pada item 17 dengan
jumlah persentase sebesar 54,63 % atau berjumlah 159 siswa dari
205 responden. Miskonsepsi pada siswa lebih banyak terjadi pada
pilihan jawaban B dengan persentase sebesar 27,80 % atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
berjumlah 57 siswa. Artinya lebih banyak siswa mengalami
miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa batuan sedimen
adalah batuan yang terbentuk dari proses pengendapan magma.
Selanjutnya akan dibahas item soal nomor 18 sebagai berikut:
Gambar 4.20 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 18
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.20 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
memiliki miskonsepsi pada konsep proses pembentukan tanah.
Terbukti bahwa ada siswa yang menjawab salah dan yakin benar
pada item 18 dengan jumlah persentase sebesar 34,15 % atau
berjumlah 70 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban C dengan persentase
sebesar 13,7 % atau berjumlah 27 siswa. Artinya lebih banyak siswa
mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa
pelapukan fisis adalah pelapukan yang menghasilkan perubahan zat
mineral pembentuk batuan. Selanjutnya akan dibahas item soal
nomor 19 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Gambar 4.21 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 19
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.21 dapat dilihat bahwa masih ada siswa
yang memiliki miskonsepsi pada konsep proses pembentukan tanah.
Terbukti bahwa masih ada siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 19 dengan jumlah persentase sebesar 62,44 % atau
berjumlah 128 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban A dengan persentase
sebesar 34,63 % atau berjumlah 71 siswa. Artinya lebih banyak
siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa
penyebab pelapukan biologi lumut, lumut keak, akar tanaman, dan
batuan.
Kompetensi dasar terakhir yang akan dibahas yaitu 7.3
mendeskripsikan struktur bumi. KD ini diujikan dengan memberikan
1 soal yang mewakili indikator, yaitu nomor item 20 yang mewakili
indikator 7.3.1 mendeskripsikan struktur permukaan bumi. Jawaban
yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Gambar 4.22 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 20
Soal Pilihan Ganda
Berdasarkan gambar 4.22 dapat dilihat bahwa masih ada siswa
yang memiliki miskonsepsi pada konsep struktur permukaan bumi.
Terbukti bahwa masih ada siswa yang menjawab salah dan yakin
benar pada item 20 dengan jumlah persentase sebesar 23,90 % atau
berjumlah 49 siswa dari 205 responden. Miskonsepsi pada siswa
lebih banyak terjadi pada pilihan jawaban B dengan persentase
sebesar 15,61 % atau berjumlah 32 siswa. Artinya lebih banyak
siswa mengalami miskonsepsi karena memiliki pemahaman bahwa
letak magma ditunjukkan oleh huruf B.
Berdasaran deskripsi data untuk jawaban instrumen soal
pilihan ganda dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi IPA Fisika
masih banyak terjadi pada siswa kelas V SD negeri semester 2 se-
Kecamatan Berbah. Hal ini dibuktikan dari 20 soal yang diujikan
masih terdapat siswa yang menjawab salah dan yakin benar dengan
jawaban yang dipilihnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
b. Deskripsi data instrumen uraian
Dalam bagian ini, data dideskripsikan per kompetensi dasar
yang sudah diujikan. Banyaknya siswa yang mengalami miskonsepsi
dapat dilihat berdasarkan persentase siswa yang menjawab tidak
sesuai konsep atau tidak sesuai kunci jawaban yang sudah
ditetapkan.
Sama halnya dengan deskripsi data pada instrumen pilihan
ganda, peneliti juga menyajikan deskripsi data pada insrtrumen
uraian ini menjadi dua bagian. Bagian yang pertama dideskripsikan
secara umum, sedangkan bagian kedua dideskripsikan secara khusus
per KD dan per item soal uraian. Persentase miskonsepsi IPA Fisika
secara umum pada instrumen soal uraian dapat dilihat pada gambar
4.23.
Gambar 4.23 Persentase Miskonsepsi Siswa pada Soal Uraian Untuk
Semua KD
Berdasarkan gambar 4.23 dapat dilihat bahwa ada siswa yang
mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada setiap soal uraian yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
diujikan. Dapat dilihat nomor item 3 yang mengulas tentang konsep
cahaya menjadi soal yang memiliki nilai miskonsepsi tertinggi
dengan persentase lebih dari 70 %, sedangkan nomor item 2 yang
mengulas tentang sifat cahaya menjadi soal yang memiliki nilai
miskonsepsi terendah dengan persentase kurang dari 15 %. Terlihat
30 % lebih dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 1, 3, 4,
dan 5. Artinya lebih dari 30 % siswa miskonsepsi pada konsep
pesawat sederhana, cahaya, dan pembentukan tanah. Item yang
memiliki nilai persentase miskonsepsi siswa di bawah 20 %, yaitu
item 2. Artinya kurang dari 20 % siswa miskonsepsi pada konsep
cahaya. Hal ini membuktikan bahwa masih terjadi miskonsepsi IPA
Fisika pada KD yang diujikan.
Bagian kedua deskripsi data miskonsepsi ditinjau secara
khusus atau lebih mendalam per KD. Kompetensi dasar pertama
yang akan dibahas dalam bagian ini yaitu 5.2 menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih
cepat. KD ini diujikan dengan memberikan 2 soal yaitu nomor item
1 yang mewakili indikator 5.2.1 menjelaskan perbedaan golongan
pengungkit, serta nomor item 4 yang mewakili indikator 5.2.2
menjelaskan fungsi bidang miring. Jawaban yang didapatkan tersaji
dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 4.3 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 1 Soal
Uraian
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
1
Gambar a merupakan
pengungkit jenis kedua
yang memiliki ciri
beban berada diantara
posisi kuasa dan titik
tumpu
Gambar b merupakan
pengungkit pertama
yang memiliki ciri titik
tumpu berada antara
beban dan kuasa.
Gambar a merupakan
pengungkit jenis kedua
yang memiliki ciri beban
berada diantara posisi
kuasa dan titik tumpu
Gambar b merupakan
pengungkit pertama yang
memiliki ciri titik tumpu
berada antara beban dan
kuasa.
121 59.02 %
Gambar a merupakan
pengungkit yang memiliki
ciri tumpu di antara beban
dan kuasa, sedangkan
gambar b= pengungkit
yang memiliki ciri kuasa
terletak antara titik tumpu
dan beban
9 4.39 %
Gambar a titik kuasanya di
tengah,sedangkan gambar
b titik bebannya di tengah
32 15.61 %
Gambar a titik tumpunya
di tengah Gambar b titik
bebannya di tengah
20 9.76 %
Gambar a termasuk
pengungkit golongan 1,
sedangkan Tang termasuk
pengungkit golongan
ketiga
11 5.37 %
Karena gambar a memiliki
sudut tumpul sedangkan
gambar b tidak memiliki
sudut tumpul
5 2.44 %
Karena letak titik tumpu
pada gambar a lebih besar
dari gambar b
2 0.98 %
Tidak tahu 5 2.44 %
Jumlah 205 100 %
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 59,02 % siswa telah
mempunyai konsepsi yang benar tentang “Mengapa gambar a
(pemecah kemiri) dan gambar b (tang) dimasukkan ke dalam jenis
pengungkit yang berbeda?”. Konsep yang benar karena gambar a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
merupakan pengungkit jenis kedua yang memiliki ciri beban berada
di antara posisi kuasa dan titik tumpu, sedangkan gambar b
merupakan pengungkit pertama yang memiliki ciri titik tumpu
berada di antara beban dan kuasa, namun demikian masih terdapat
siswa yang mengalami salah konsepsi. Ada 4,39 % siswa
menyatakan bahwa gambar a merupakan pengungkit yang memilii
ciri tumpu di antara beban dan kuasa, sedangkan gambar b=
pengungkit yang memiliki ciri kuasa terletak antara titik tumpu dan
beban. 15,61 % siswa menyatakan bahwa gambar a titik kuasanya di
tengah, sedangkan gambar b titik bebannya di tengah. 9,76 % siswa
menyatakan bahwa gambar a titik tumpunya di tengah, gambar b
titik bebannya di tengah. 5,37% siswa menyatakan bahwa gambar a
termasuk pengungkit golongan 1, sedangkan tang termasuk
pengungkit golongan ketiga. 2,44 % siswa menyatakan bahwa
gambar a memiliki sudut tumpul sedangkan gambar b tidak memiliki
sudut tumpul. 0,98 % siswa menyatakan bahwa letak titik tumpu
pada gambar a lebih besar dari gambar b, sementara 2,44 % siswa
tidak menjawab.
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan bahwa terjadi
miskonsepsi pada konsep pesawat sederhana, terbukti dari total
keseluruhan ada 38,54 % siswa memiliki konsep yang salah
mengenai soal yang diujikan. Selanjutnya akan disajikan jawaban
siswa untuk nomor item 4 dalam tabel beikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4.4 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 4 Soal
Uraian
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
4
Agar orang dapat
mudah mencapai
tempat ketinggian
tertentu dengan
tenaga yang lebih
kecil
Agar orang dapat mudah mencapai
tempat ketinggian tertentu dengan
tenaga yang lebih kecil 140 68.29 %
Agar pengendara bermotor tidak
jatuh atau tergelincir 45 21.95 %
Karena jika dibuat lurus maka
kendaraan akan mundur ke belakang 6 2.93 %
Agar jarak tempuh dekat 3 1.46 %
Agar jalan tidak licin 3 1.46 %
Agar tanah di pegunungan tidak
longsor 2 0.98 %
Agar ban tidak menipis 2 0.98 %
Agar dapat menikmati pemandangan 1 0.49 %
Karena sangat alami 3 1.46 %
Jumlah 205 100 %
Tabel 4.4 didapatkan bahwa sebagian besar siswa mengetahui
mengapa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok. Dalam hal ini
ada 68,9 % siswa menjawab benar, namun masih banyak jawaban
siswa yang terlalu dangkal. Ada 21,95 % siswa menyatakan bahwa
jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar pengendara
bermotor tidak jatuh atau tergelincir. 2,93 % siswa menyatakan
bahwa jalan di pegunungan dibuat berkelok-kelok agar kendaraan
tidak mundur ke belakang. 1,46 % siswa menyatakan agar jarak
tempuh dekat, 1,46 % siswa menyatakan agar jalan tidak licin, 0,98
% siswa menyatakan agar tanah di pegunungan tidak longsor, ada
0,98 % siswa menyatakan agar ban tidak menipis, 0,49 % siswa
menyatakan agar dapat menikmati pemandanagan, dan 1,46 % siswa
menyatakan karena sangat alami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan terjadi
miskonsepsi pada konsep pesawat sederhana, terbukti dari total
keseluruhan ada 31,71 % siswa masih memiliki konsep yang salah
mengenai soal yang diujikan.
Kompetensi dasar kedua yang akan dibahas dalam bagian ini
yaitu 6.1 mendeskripsikan sifat-sifat cahaya. KD ini diujikan dengan
memberikan 2 soal yaitu nomor item 2 yang mewakili indikator
6.1.1 mengidentifikasi sifat-sifat cahaya, serta nomor item 3 yang
mewakili indikator 6.1.2 menjelaskan sifat bayangan pada cermin.
Jawaban yang didapatkan tersaji dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 4.5 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 2 Soal
Uraian
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
2 Karena, cahaya datang
dari zat yang kurang
rapat menuju zat yang
lebih rapat. Dalam hal
ini, air lebih rapat dari
udara sehingga cahaya
dibiaskan mendekati
garis normal.
Karena, cahaya datang
dari zat yang kurang
rapat menuju zat yang
lebih rapat. Dalam hal
ini, air lebih rapat dari
udara sehingga cahaya
dibiaskan mendekati
garis normal.
179 87.32 %
Karena cahaya merambat
dari medium rapat ke
kurang rapat
14 6.83 %
Karena pensil bentuknya
panjang 2 0.98 %
Karena adanya
pemantulan cahaya 1 0.49 %
Karena pensil yang
dimasukkan ke dalam air
memiliki sifat cahaya
3 1.46 %
Karena ukuran airnya 1 0.49 %
Karena adanya gaya
gesek antara pensil dan
air sehingga pensil
terlihat patah
2 0.98 %
Karena gelas memiliki
lensa cekung 3 1.46 %
Jumlah 205 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dari tabel 4.5 terlihat bahwa lebih dari 87,32 % siswa SD
negeri se-Kecamatan Berbah telah mempunyai konsepsi yang benar
mengenai pembiasan cahaya atau gambar pensil yang yang terlihat
patah saat dimasukkan ke dalam gelas berisi air, namun demikian
masih terdapat pernyatan yang terlalu dangkal tentang konsep
pembiasan cahaya atau gambar pensil yang yang terlihat patah saat
dimasukkan ke dalam gelas berisi air. Ada 6,83 % siswa menyatakan
karena cahaya merambat dari medium rapat ke kurang rapat. 0,98 %
siswa menyatakan karena pensil bentuknya panjang, pada ada 0,49
% siswa menyatakan karena adanya pemantulan cahaya, 1,46 %
menyatakan karena pensil yang dimasukkan ke dalam air memiliki
sifat cahaya, 0,49 % siswa menyatakan karena ukuran airnya, 0,98 %
siswa menyatakan karena adanya gaya gesek antara pensil dan air
sehingga pensil terlihat patah, 1,46 % siswa menyatakan karena
gelas memiliki lensa cekung.
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan bahwa terjadi
miskonsepsi pada konsep cahaya. Terbukti dari total keseluruhan ada
12,68 % siswa masih memiliki konsep yang salah mengenai soal
yang diujikan. Selanjutnya akan disajikan jawaban siswa untuk
nomor item 3 dalam gambar beikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 4.6 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 3 Soal
Uraian
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
3
Tidak. Karena sifat
bayangan dibentuk oleh
cermin cekung
bergantung pada letak
benda di depan cermin.
Tidak. Karena sifat
bayangan dibentuk oleh
cermin cekung bergantung
pada letak benda di depan
cermin.
27 13.17 %
Iya, karena cermin cekung
permukaannnya cekung 49 23.90 %
Iya, karena bayangan
cermin cekung selalu
terbalik
72 35.12 %
Iya, karena sifat cermin
cekung semu terbalik
diperbesar
18 8.78 %
Di luar kontek 13 6.34 %
Iya, karena jarak pandang
yang berbeda 2 0.98 %
Iya, karena memantulkan
cahaya sehingga bayangan
benda mendekati garis
normal
8 3.90 %
Iya, karena cermin cekung
membentuk proses
pembiasan dan terbias
garis vertikal
3 1.46 %
Iya, karena mempunyai
sifat bayangan maya,
tegak, diperkecil
3 1.46 %
Iya, karena cermin cekung
memiliki kaca yang tebal 2 0.98 %
Tidak tahu 8 3.90 %
Jumlah 205 100 %
Dari pertanyaan “Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin
cekung selalu terbalik? Jelaskan jawabanmu!”, telah didapatkan
jawaban yang bervariasi. Tidak lebih dari 14 % siswa kelas V SD
negeri se-Kecamatan Berbah memiliki konsepsi yang benar terhadap
bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung, hampir setiap siswa
mengalami miskonsepsi terhadap konsep bayangan yang dibentuk
oleh cermin cekung. 23,9 % siswa menyatakan iya, karena cermin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
cekung permukaannnya cekung. Ada 35,12 % siswa menyatakan
bahwa iya, karena bayangan cermin cekung selalu terbalik. 8,78 %
siswa menyatakan bahwa iya, karena sifat cermin cekung semu
terbalik diperbesar. 0,98 % siswa menyatakan bahwa iya, karena
jarak pandang yang berbeda. 3,9 % siswa menyatakan bahwa iya,
karena memantulkan cahaya sehingga bayangan benda mendekati
garis normal. 1,46 % siswa menyatakan bahwa iya, karena cermin
cekung membentuk proses pembiasan dan terbias garis vertikal.
1,46 % siswa menyatakan bahwa iya, karena mempunyai sifat
bayangan maya, tegak, diperkecil. 0,98 % siswa menyatakan bahwa
iya, karena cermin cekung memiliki kaca yang tebal. Sementara 3,9
% siswa tidak menjawab dan 6,34 % jawaban di luar kontek.
Berdasarkan uraian sebelumnya dapat dikatakan terjadi
miskonsepsi pada konsep cahaya, terbukti dari total keseluruhan ada
76,59 % siswa masih memiliki konsep yang salah mengenai soal
yang diujikan.
Kompetensi dasar ketiga yang akan dibahas dalam bagian ini
yaitu 7.1 mendiskripsikan proses pembentukan tanah karena
pelapukan. KD ini diujikan dengan memberikan 1 soal yaitu nomor
item 5 yang mewakili indikator 7.1.1 menggolongkan jenis-jenis
batuan. Jawaban yang didapatkan tersaji dalam gambar sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 4.7 Persentase Miskonsepsi IPA Fisika pada Item 5 Soal
Uraian
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
5
Batuan beku adalah
batuan yang
terbentuk dari magma
yang membeku.
Batuan sedimen
adalah batuan yang
terbentuk dari proses
pengendapan lumpur
dan mineral dalam air
sungai.
Batuan beku adalah batuan yang
terbentuk dari magma yang
membeku. Batuan sedimen
adalah batuan yang terbentuk
dari proses pengendapan lumpur
dan mineral dalam air sungai.
102 49.76 %
Batuan beku terbentuk dari
gunung meletus. Batuan
sedimen terbentuk karena
peningkatan tekanan dan suhu
60 29.27 %
Batuan beku terbentuk dari lava
sedangkan batuan sedimen
terbentuk dari magma
12 5.85 %
Batuan beku adalah batuan yang
mengalami perendaman air
selama bertahun-tahun,
1 0,49 %
sedangkan batuan sedimen
adalah batuan yang mengalami
perendaman air selama 1 bulan 1 0.49 %
Batuan beku terbentuk dari
letusan gunung berapi,
sedangkan batuan sedimen
terbentuk dari bangkai
tumbuhan dan hewan
4 1.95 %
Batuan beku terbentuk dari sisa
tulang hewan, sedangkan batuan
sedimen terbentuk dari sisa
tumbuhan
7 3.41 %
Batuan beku terbentuk dari
pelapukan batuan es, sedangkan
batuan sedimen terbentuk dari
pelapukan material gunung
3 1.46 %
Batuan beku terbentuk dari
magma, sedangkan batuan
sedimen terbentuk dari lava
4 1.95 %
Batuan beku keras dan batuan
sedimen tidak keras 4 1.95 %
Tidak tahu 8 3.90 %
Jumlah 205 100 %
Dari tabel 4.7 terlihat bahwa ada 49,76 % siswa memiliki
konsep yang benar tentang batuan beku dan batuan sedimen, namun
masih saja ditemui siswa yang memiliki salah konsepsi. Ada 29.27
% menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari gunung meletus,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
sedangkan batuan sedimen terbentuk karena peningkatan tekanan
dan suhu. 5,85 % siswa menyatakan bahwa batuan beku terbentuk
dari lava, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari magma. 0,49 %
siswa menyatakan bahwa batuan beku adalah batuan yang
mengalami perendaman air selama bertahun-tahun, sedangkan
batuan sedimen adalah batuan yang mengalami perendaman air
selama 1 bulan. 1,95 % siswa menyatakan bahwa batuan beku
terbentuk dari letusan gunung berapi, sedangkan batuan sedimen
terbentuk dari bangkai tumbuhan dan hewan. 3,41 % siswa
menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari sisa tulang hewan,
sedangkan batuan sedimen terbentuk dari sisa tumbuhan. 1,46 %
siswa menyatakan bahwa batuan beku terbentuk dari pelapukan
batuan es, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari pelapukan
material gunung. 1,95 % siswa menyatakan bahwa batuan beku
terbentuk dari magma, sedangkan batuan sedimen terbentuk dari
lava. Pada jawaban salah 8 ada 1,95 % siswa menyatakan bahwa
batuan beku keras dan batuan sedimen tidak keras. Sementara 3,9 %
siswa tidak menjawab. Total ada 46,34 % siswa yang masih
memiliki konsep yang salah mengenai soal yang diujikan, berarti
dapat dikatakan bahwa terjadi miskonsepsi pada konsep
pembentukan tanah.
Berdasarkan deskripsi data untuk jawaban instrumen soal
uraian, dapat disimpulkan bahwa terjadi miskonsepsi IPA Fisika
pada siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
ini dibuktikan dari 5 soal yang diujikan, terdapat siswa yang
menjawab di luar konsep atau jawaban yang sudah ditetapkan.
4. Perbedaan Miskonsepsi Siswa Kelas V SD dilihat dari pekerjaan
orang tua
Sebelum dilakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan uji
persyaratan analisis yang terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas.
a. Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui sebaran data
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini dilakukan dua
uji normalitas. Uji normalitas yang pertama dilakukan pada
instrumen soal pilihan ganda. Uji normalitas yang kedua dilakukan
pada instrumen soal uraian.
1) Uji normalitas pada instrumen soal pilihan ganda
Hasil uji normalitas pada instrumen soal pilihan ganda
dapat dilihat pada tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8 Uji Normalitas pada Instrumen Soal Pilihan Ganda
No Aspek Nilai Sig. (2-tailed) Keterangan
1 Jenis Pekerjaan Orang Tua 0,000 Data tidak berdistribusi normal
2 Skor 0,083 Data berdistribusi normal
Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat pada kolom
Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai signifikansi untuk variabel
skor siswa sebesar 0,083, hal ini menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal, karena nilai signifikansinya lebih besar
dari taraf signifikansi α = 0,05. Untuk variabel jenis pekerjaan
orang tua signifikansinya adalah 0,000, hal ini menunjukkan
bahwa data tidak berdistribusi normal karena nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
signifikansinya lebih kecil dari taraf signifikansi α = 0,05. Selain
data tabel, peneliti menyajikan dalam bentuk histogram sebagai
berikut:
Gambar 4.24 Histogram Skor Siswa pada
Instrumen Soal Pilihan Ganda
Gambar 4.24 menunjukkan histogram skor siswa pada soal
pilihan ganda berdistribusi normal. Histogram uji normalitas
jenis pekerjaan orang tua dapat dilihat pada gambar 4.25.
Gambar 4.25 Histogram Jenis Pekerjaan Orang Tua pada
Instrumen Soal Pilihan Ganda
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Gambar 4.25 menunjukkan histogram jenis pekerjaan orang tua
tidak berdistribusi normal.
2) Uji normalitas pada instrumen soal uraian
Hasil uji normalitas pada instrumen soal uraian dapat
dilihat pada tabel 4.9 sebagai berikut:
Tabel 4.9 Uji Normalitas pada Instrumen Soal Uraian
No Aspek Nilai Sig. (2-tailed) Keterangan
1 Jenis Pekerjaan Orang Tua 0,000 Data tidak berdistribusi normal
2 Skor 0,000 Data tidak berdistribusi normal
Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat pada kolom
Kolmogorov-Smirnov bahwa nilai signifikansi untuk variabel
skor siswa sebesar 0,000, hal ini menunjukkan bahwa data tidak
berdistribusi normal, karena nilai signifikansinya kurang dari
taraf signifikansi α = 0,05. Untuk variabel jenis pekerjaan orang
tua signifikansinya adalah 0,000, hal ini menunjukkan bahwa
data tidak berdistribusi normal karena nilai signifikansinya lebih
kecil dari taraf signifikansi α = 0,05. Selain data tabel, peneliti
menyajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut:
Gambar 4.26 Histogram Skor Siswa pada Instrumen Soal Uraian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Gambar 4.26 menunjukkan histogram skor siswa pada
instrumen soal uraian tidak berdistribusi normal. Histogram uji
normalitas jenis pekerjaan orang tua dapat dilihat pada gambar
4.27.
Gambar 4.27 Histogram Jenis Pekerjaan Orang Tua pada
Instrumen Soal Uraian
Gambar 4.27 menunjukkan histogram jenis pekerjaan orang tua
tidak berdistribusi normal.
b. Uji homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk membuktikan adanya
kesamaan variansi diantara kelompok sampel. Pengujian ini
didasarkan pada uji Levene Statistic dengan bantuan IBM SPSS 20.
Dalam penelitian ini dilakukan dua uji homogenitas, yaitu uji
homogenitas pada instrumen soal pilihan ganda dan instrumen soal
uraian. Hasil pengujian homogenitas dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel 4.10 Hasil Uji Homogenitas pada Instrumen
Soal Pilihan Ganda
Uji Statistik Levene Statistic Sig Keterangan
One-Way ANOVA 2,083 0,127 Varians homogen
Berdasarkan tabel 4.10 dapat disimpulkan bahwa nilai Levene
Statistic sebesar 2,083 dengan nilai signifikansi 0,127. Oleh karena
nilai signifikansi > α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variansi ketiga kelompok data yaitu PNS, wiraswasta, dan
buruh adalah sama. Selanjutnya hasil uji homogenitas pada
instrumen soal uraian dapat dilihat pada tabel 4.11.
Tabel 4.11 Hasil Uji Homogenitas pada Instrumen
Soal Uraian
Uji Statistik Levene Statistic Sig Keterangan
One-Way ANOVA 11,315 0,000 Varians tidak
homogen
Berdasarkan tabel 4.11 dapat disimpulkan bahwa nilai Levene
Statistic sebesar 11,315 dengan nilai signifikansi 0,000. Oleh karena
nilai signifikansi < α=0,05 dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa variansi ketiga kelompok data yaitu PNS, wiraswasta, dan
buruh adalah tidak sama.
5. Uji Hipotesis Penelitian
Uji hipotesis merupakan pokok dari penelitian ini. Hipotesis dalam
penelitian ini merupakan jawaban sementara yang harus diuji
kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan uji nonparametrik yaitu uji Kruskal-Wallis pada IBM
SPSS 20. Perumusan hipotesis yang dilakukan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
H0 = Tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis
pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-
Kecamatan Berbah.
H1 = Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis
pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-
Kecamatan Berbah.
Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan adalah:
a. Jika harga sig. ≥ 0,05; H0 diterima atau H1 ditolak, artinya tidak ada
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang
tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah.
b. Jika harga sig. < 0,05; H0 ditolak atau H1diterima, artinya ada
perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang
tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah.
Dalam penelitian ini dilakukan dua uji hipotesis. Uji hipotesis
yang pertama dilakukan pada instrumen soal pilihan ganda. Uji
hipotesis yang kedua dilakukan pada instrumen soal uraian.
a. Uji hipotesis pada soal pilihan ganda
Hasil uji hipotesis pada instrumen soal pilihan ganda dapat dilihat
pada tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Uji Hipotesis pada Instrumen Soal Pilihan Ganda Asepek Nilai Sig.
Scor 0,000
Berdasarkan tabel 4.12 diketahui bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai signifikansinya
kurang dari taraf signifikansi α = 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
hasil yang didapat peneliti dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau
H1 diterima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat
dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2
se-Kecamatan Berbah. Perbedaan miskonsepsi IPA Fisika pada
instrumen soal pilihan ganda dapat dilihat pada tabel 4.13.
Tabel 4.13. Uji Rank pada Instrumen Soal Pilihan Ganda
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa angka mean rank siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai PNS sebesar 172,93. Siswa yang orang
tuanya bekerja sebagai wiraswasta sebesar 152,53, dan siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai buruh sebesar 62,36. Berdasarkan hasil
mean rank dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan miskonsepsi
siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta karena keduanya memiliki
selisih rata-rata nilai sebesar 20,4. Terdapat perbedaan miskonsepsi
siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai buruh karena keduanya memiliki
selisih rata-rata nilai sebesar 110,57. Terdapat perbedaan
miskonsepsi siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta
dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh karena
keduanya memiliki selisih rata-rata nilai sebesar 90,17. Hal ini
membuktikan adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa
berdasarkan tiga jenis pekerjaan orang tua. Miskonsepsi paling
Jenis Pekerjaan Orang Tua N Mean Rank
PNS 15 172,93
Wiraswasta 74 152,53
Buruh 116 62,36
Total 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
banyak terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh,
sedangkan miskonsepsi paling sedikit terjadi pada siswa yang orang
tuanya bekerja sebagai PNS.
b. Uji hipotesis pada soal uraian
Hasil uji hipotesis pada instrumen soal uraian dapat dilihat pada
tabel 4.14 sebagai berikut:
Tabel 4.14 Uji Hipotesis Soal Uraian Asepek Nilai Sig.
Scor 0,000
Berdasarkan tabel 4.14 diketahui bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai signifikansinya
kurang dari taraf signifikansi α = 0,05 (0,000 < 0,05). Berdasarkan
hasil yang didapat peneliti dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau
H1 diterima, artinya ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat
dari jenis pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2
se-Kecamatan Berbah. Perbedaan miskonsepsi IPA Fisika pada
instrumen soal uraian dapat dilihat pada tabel 4.15.
Tabel 4.15 Uji Rank pada Instrumen Soal Uraian
Tabel 4.15 menunjukan bahwa angka mean rank siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai PNS sebesar 196,47. Siswa yang orang
tuanya bekerja sebagai wiraswasta sebesar 145,09, dan siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai buruh sebesar 64,06. Berdasarkan hasil
mean rank dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan miskonsepsi
Jenis Pekerjaan Orang Tua N Mean Rank
PNS 15 196,47
Wiraswasta 74 145,09
Buruh 116 64,06
Total 205
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta karena keduanya memiliki
selisih rata-rata nilai sebesar 51,38. Terdapat perbedaan miskonsepsi
siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai buruh karena keduanya memiliki
selisih rata-rata nilai sebesar 132,41. Terdapat perbedaan
miskonsepsi siswa yang orang tuanya bekerja sebagai wiraswasta
dengan siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh karena
keduanya memiliki selisih rata-rata nilai sebesar 81,03. Hal ini
membuktikan adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika siswa
berdasarkan tiga jenis pekerjaan orang tua. Miskonsepsi paling
banyak terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai buruh,
sedangkan miskonsepsi paling sedikit terjadi pada siswa yang orang
tuanya bekerja sebagai PNS.
B. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya miskonsepsi IPA
Fisika siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah serta untuk
mengetahui adanya perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis
pekerjaan orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan
Berbah. Dari hasil analisis data yang pertama didapatkan deskripsi data
miskonsepsi siswa pada instrumen soal pilihan ganda dan uraian. Terlihat
ada siswa yang mengalami miskonsepsi IPA Fisika pada setiap soal pilihan
ganda yang diujikan. 50 % lebih dari 205 siswa mengalami miskonsepsi
pada item 3, 5, 8, 9, 12, 13, 16, 17, dan 19. Hanya dua item soal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
memiliki nilai persentase miskonsepsi siswa di bawah 20 %, yaitu item 1
dan 15. Hal ini membuktikan bahwa masih banyak siswa yang mengalami
miskonsepsi IPA Fisika pada konsep gaya, pesawat sederhana, cermin,
cahaya, pelapukan dan struktur bumi.
Dapat dikatakan juga jika ada siswa yang mengalami miskonsepsi
IPA Fisika pada setiap soal uraian yang diujikan. Terlihat lebih dari 30 %
dari 205 siswa mengalami miskonsepsi pada item 1, 3, 4, dan 5. Satu item
soal saja yang memiliki nilai persentase miskonsepsi siswa di bawah 20 %,
yaitu item 2. Hal ini membuktikan bahwa banyak siswa yang mengalami
miskonsepsi IPA Fisika pada konsep pesawat sederhana, cahaya, dan
pelapukan.
Suparno (2005: 4) menyatakan bahwa miskonsepsi atau salah konsep
menunjuk pada suatu konsep yang tidak sesuai dengan pengertian ilmiah
atau pengertian yang diterima pakar dalam bidang itu. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan peneliti, dapat dikatakan bahwa banyak siswa
kelas V SD negeri semester 2 memiliki konsep yang tidak sesuai dengan
konsep pada materi IPA Fisika yang diujikan.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Norika (2014). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa miskonsepsi yang banyak dijumpai pada siswa di
empat SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah gaya akhir untuk
menentukan/menetapkan penentuan gerak, tidak dapat membedakan antara
kecepatan dengan percepatan, dengan menghilangnya dorongan,
kehilangan/menerima dorongan aslinya, hanya perantara/peralatan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
aktif yang menyebabkan gaya lebih besar, gabungan gaya menentukan arah,
gerakan yang menyatakan bahwa terdapat gaya aktif pada benda, ada
hambatan, dan gaya dorong oleh pukulan. Penelitian sejenis dilakukan oleh
Suryanto dan Yuni (2002) yang menunjukkan bahwa miskonsepsi masih
banyak terjadi pada konsep-konsep yang diteliti. Jika digunakan kriteria
75% sebagai ambang batas pemahaman konsep yang benar maka hanya
ditemukan suatu konsep yaitu konsep tentang bernapas yang dapat dipahami
dengan baik oleh siswa. Berdasarkan analisis terhadap pola jawaban yang
diberikan siswa ternyata dapat disimpulkan bahwa miskonsepsi yang terjadi
pada siswa antara lain disebabkan karena dalam memahami suatu konsep
siswa mengandalkan pada pengalaman sehari-hari dan hasil pemikiran logis.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Norika (2014)
dan Suryanto dan Yuni (2002) menguatkan hasil penelitian yang dilakukan
oleh peneliti. Walaupun sampel, tempat penelitian, dan variabel berbeda,
akan tetapi hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat membuktikan
bahwa miskonsepsi masih banyak terjadi pada siswa, khususnya siswa kelas
V SD negeri se-Kecamatan Berbah.
Dari hasil analisis data yang kedua dalam uji hipotesis pada instrumen
soal pilihan ganda dan uraian didapatkan hasil signifikansi < signifikansi
yang ditentukan (0,000 < 0,05) maka H0 ditolak, jadi dapat disimpulkan
bahwa ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan
orang tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah.
Setelah dilakukan uji hipotesis penelitian, dilanjutkan menganalisis mean
rank dari skor siswa untuk mengetahui aspek mana saja yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Berdasarkan hasil analisis pada instrumen soal pilihan ganda dan uraian
dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan miskonsepsi antara siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang orang tuanya bekerja
sebagai wiraswasta, terdapat perbedaan miskonsepsi antara siswa yang
orang tuanya bekerja sebagai PNS dengan siswa yang orang tuanya bekerja
sebagai buruh, dan terdapat perbedaan miskonsepsi antara siswa yang orang
tuanya bekerja sebagai wiraswasta dengan siswa yang orang tuanya bekerja
sebagai buruh. Miskonsepsi paling banyak terjadi pada siswa yang orang
tuanya bekerja sebagai buruh, sedangkan miskonsepsi paling sedikit terjadi
pada siswa yang orang tuanya bekerja sebagai PNS.
Menurut teori, jenis pekerjaan orang tua berpengaruh terhadap
miskonsepsi pada siswa. Conger dalam Yusuf (2009: 54) mengemukakan
bahwa orang tua yang mengalami tekanan ekonomi atau perasaan tidak
mampu mengatasi masalah finansialnya, cenderung menjadi depresi, dan
mengalami konflik keluarga, yang akhirnya mempengaruhi masalah siswa,
seperti prestasi belajar rendah. Timbulnya miskonsepsi pada siswa
dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tuanya. Ahmadi (1991: 83-84)
menyatakan bahwa keadaan ekonomi miskin akan menyebabkan kurangnya
alat-alat belajar, kurangnya biaya yang disediakan oleh orang tua, dan tidak
mempunyai tempat belajar yang baik sedangkan keadaan ekonomi kaya
memiliki keadaan yang sebaliknya. Keadaan miskin dan kaya itu yang
membuat terjadinya perbedaan misonsepsi pada siswa.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Zuldafrial (2014). Hasil penelitian ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
perbedaan skor rata-rata antara kedua kelompok yang dibandingkan bahwa
skor rata-rata indek prestasi belajar kelompok mahasiswa-mahasiswi yang
orang tuanya Pegawai Negeri 3,44 dan kelompok mahasiswa-mahasiswi
yang orang tuanya Pegawai Swasta 3.16. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan dalam hasil belajar antara mahasiswa-
mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri dan mahasiswa-
mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta. Kelompok
mahasiswa-mahasiswi yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Negeri hasil
belajarnya lebih tinggi dari hasil belajar kelompok mahasiswa-mahasiswi
yang pekerjaan orang tuanya Pegawai Swasta. Penelitian lainnya dilakukan
oleh Rahmawati (2012) yang menunjukkan uji hipotesis tingkat miskonsepsi
siswa melalui pembelajaran konstruktivisme tipe Novick dan konsruktivis
kolabortif diperoleh nilai p-value< 0,05 (0.002 < 0.05), sehingga dapat
dikatakan terdapat perbedaan tingkat miskonsepsi siswa SMA Negeri 4
Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 melalui pembelajaran kontruktivisme
tipe Novick dan pembelajaran berbasis kontruktivis-kolaboratif.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Zuldafrial
(2014) menguatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Walaupun
variabel terikatnya bebeda yaitu antara hasil belajar dan miskonsepsi, akan
tetapi penelitian yang dilakukan oleh peneliti membuktikan bahwa jenis
pekerjaan orang tua memang berpengaruh terhadap variabel terikat
penelitian (miskonsepsi siswa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
BAB V
PENUTUP
Dalam bagian ini, peneliti akan membahas mengenai kesimpulan,
keterbatasan penelitian, dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai miskonsepsi IPA Fisika siswa
kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah, Sleman tahun 2015
dapat ditarik kesimpulan:
1. Ada miskonsepsi IPA Fisika pada siswa kelas V SD negeri semester 2 se-
Kecamatan Berbah. Siswa mengalami miskonsepsi pada konsep gaya,
pesawat sederhana, cahaya, proses pembentukan batuan dan struktur bumi.
Siswa dominan mengalami miskonsepsi pada konsep cahaya.
2. Ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis pekerjaan orang
tua siswa kelas V SD negeri semester 2 se-Kecamatan Berbah.
Miskonsepsi paling banyak terjadi pada siswa yang orang tuanya bekerja
sebagai buruh, sedangkan miskonsepsi paling sedikit terjadi pada siswa
yang orang tuanya bekerja sebagai PNS.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai dengan prosedur
ilmiah, akan tetapi masih memiliki keterbatasan antara lain:
1. Peneliti tidak melaksanakan pengawasan pada semua responden saat
mengerjakan soal yang diujikan, sehingga peneliti tidak dapat mengetahui
kejujuran responden.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2. Peneliti hanya melakukan wawancara pada satu guru, sehingga hasil
wawancara yang didapat kurang akurat.
C. Saran
1. Pada penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti mengawasi responden
yang sedang mengerjakan instrumen soal penelitian. Pengawasan
dilakukan untuk mengetahui kejujuran responden.
2. Untuk penelitian selanjutnya perlu melakukan wawancara pada minimal 5
guru, agar hasil yang didapatkan lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
DAFTAR REFERENSI
Ahmadi, A. dan Supriyono, W. (1991). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Ahmadi, R. (2014). Pengantar pendidikan (asas & filsafat pendidikan). Sleman:
Ar-Ruzz Media.
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan praktik. Jakarta:
PT.Rineka Cipta.
Azmiyawati, C. (2008). Ipa 5 salingtemas. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Azmiyawati, C. (2008). Ipa salingtemas untuk kelas v sd/mi. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Basleman, A. dan Mappa, S. (2011). Teori belajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Baswedan, A. (2014). Gawat darurat pendidikan di indonesia. Internet. https://atdikbudlondon.files.wordpress.com diakses Tanggal 24 Juni 2015
pukul 12.15 WIB.
Budi, K. (1992). Pemahaman konsep dan beberapa salah konsepsi yang terjadi.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Djamarah, S. B. (2005). Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Djamarah, S. B. (2011). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Effendi, S. dan Tukiran. (2012). Metode penelitian survei. Jakarta: LP3ES.
Giancoli, D. C. (2001). Fisika. Jakarta: Erlangga.
Hasan, I. (2004). Analisis data penelitian dengan statistik. Jakarta: Sinar Grafika
Offset.
Husdarta. (2010). Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik (olahraga &
kesehatan). Alfabeta: Bandung.
Irianto, A. (2007). Statistik: konsep dasar & aplikasinya. Jakarta: Kencana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan ilmu pengetahuan alam. Bandung: Cv.
Maulana.
Mahdi, A. dan Mujahidin. (2014). Panduan penelitian praktis untuk menyusun
skripsi, tesis, dan disertasi. Bandung: Alfabeta.
Mahdiyah. (2014). Statistik pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Masidjo. (2010). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Mulyasa, H. E. (2007). Kurikulum tingkat satuan pendidika, suatu panduan
praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Norika, M. T. (2014). Pemahaman dan miskonsepsi konsep gaya pada siswa di
empat sma swasta di yogyakarta. Tidak dipublikasikan. Skripsi.
Universitas Sanata Dharma.
Priyanto, D. (2012). Cara kilat belajar analisis data dengan spss 20. Yogyakarta:
CV. Andi Offset.
Purnomo, P. (2008). Menjadi guru yang ilmuwan & ilmuwan yang guru.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rahmawati, Y. Internet. (2012). Studi komparasi tingkat miskonsepsi siswa pada
pembelajaran biologi melalui model pembelajaran konstruktivisme tipe
novick dan konstruktivis. Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia.
http://jurnal.fkip.uns.ac.id diakses Tanggal 21 Juli 2015 pukul 10.56
WIB.
Ratama, T. S. (2013). Remidiasi miskonsepsi pada konsep gerak lurus
menggunakan pendekatan konflik kognitif. (Skripsi) Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga; Yogyakarta.
Rustaman, N. (2012). Materi dan pembelajaran ipa sd. Tangerang: Universitas
Terbuka.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran ipa di sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Sangadji, M dan Sopiah. (2010). Metodologi penelitian-pendekatan praktis dalam
penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
Sapriati, A. (2009). Pembelajaran ipa di sd. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sekaran, U. (2006). Metodologi penelitian untuk bisnis edisi 4 buku 2. Jakarta:
Salemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Siregar, S. (2013). Metode penelitian kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Subali, B. (2012). Prinsip asesmen & evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: UNY
Press.
Sugiyono. (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, N. S. (2008). Metode penelitian pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sulistyanto, H. (2008). Ilmu pengetahuan alam 5: untuk sd dan kelas v. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Sumanto. (2014). Statistika terapan. Yogyakarta: CAPS.
Suparno, P. (2005). Miskonsepsi & perubahan konsep pendidikan fisika. Jakarta:
PT. Grasindo.
Suryanto, A. dan Herwindati, Y. T. Internet. (2002). Pemahaman murid sekolah
dasar terhadap konsep-konsep ilmu pengetahuan alam (ipa) berbasis
biologi: suatu diagnosis adanya miskonsepsi. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia. Pustaka.ut.ac.id. diakses Tanggal 26 Juni 2015 pukul 12.56
WIB.
Trianto. (2011). Pengantar penelitian pendidikan bagi pengembangan profesi
pendidikan dan tenaga kependidikan. Jakarta: Kencana.
Triwiyanto, T. (2014). Pengantar pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Wonorahardjo, S. (2010). Dasar-dasar sains. Jakarta: PT Indeks.
Yusuf, S. (2009). Psikologi perkembangan anak &remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 1
SURAT-SURAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 1.1 Surat Izin Penelitian dari Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 1.2 Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari Kantor
Kesatuan Bangsa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 1.3 Surat Izin Penelitian dari BAPPEDA Kab. Sleman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 1.4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari UPTD
Kec. Berbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 2
DATA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 2.1 Rangkuman Data SD Negeri di Kecamatan Berbah,
Kabupaten Sleman.
Rangkuman Data SD Negeri Kecamatan Berbah Tahun Pelajaran 2014/2015
Kecamatan : Berbah
Kabupaten : Sleman
Provinsi : D.I Yogyakarta
Status Sekolah : Negeri
No Nama Sekolah Alamat Kurikulum yang
digunakan
1 SD NEGERI BERBAH 1 Maredan, Sendangtirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
2 SD NEGERI BERBAH 2 Krikilan, Tegaltirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
3 SD NEGERI KLODANGAN Gamelan, Sendangtirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
4 SD NEGERI JOMBLANG 1 Candirejo, Tegaltirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
5 SD NEGERI JOMBLANG 2 Lojisari, Tegaltirto, Berbah,
Sleman
KTSP 2006
6 SD NEGERI TANJUNGTIRTO 1 Tanjungtirto, Kalitirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
7 SD NEGERI TANJUNGTIRTO 2 Pondok Kulon, Kalitirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
8 SD NEGERI SUMBER 1 Sumber Kidul, Kalitirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
9 SD NEGERI SUMBER 2 Sumber Kulo, Kalitirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
10 SD NEGERI JAGAMNAGSAN 1 Bercak, Jogotirto, Berbah,
Sleman
KTSP 2006
11 SD NEGERI JAGAMANGSAN 2 Blambangan, Jogotirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
12 SD NEGERI JAGAMANGSAN 3 Krasaan, Jogotirto, Berbah,
Sleman
KTSP 2006
13 SD NEGERI KALIAJIR Kaliajir Lor, Kalitirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
14 SD NEGERI KRANGGAN Kranggan, Jogotirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
15 SD NEGERI PENDEMSARI Pendem, Tegaltirto,
Berbah, Sleman
KTSP 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 2.2 Data hasil tes siswa kelas V
No Nama Sekolah Nama Responden
Nilai
PG
Nilai
Uraian
1 SD Berbah 1 BAH I.1 50 56
2 SD Berbah 1 BAH I.2 75 82
3 SD Berbah 1 BAH I.3 45 80
4 SD Berbah 1 BAH I.4 50 56
5 SD Berbah 1 BAH I.5 35 32
6 SD Berbah 1 BAH I.6 60 60
7 SD Berbah 1 BAH I.7 55 56
8 SD Berbah 1 BAH I.8 35 40
9 SD Berbah 1 BAH I.9 70 72
10 SD Berbah 1 BAH I.10 45 44
11 SD Berbah 1 BAH I.11 50 48
12 SD Berbah 1 BAH I.12 45 44
13 SD Berbah 1 BAH I.13 40 64
14 SD Berbah 1 BAH I.14 75 72
15 SD Berbah 2 BAH II.1 50 48
16 SD Berbah 2 BAH II.2 35 32
17 SD Berbah 2 BAH II.3 50 52
18 SD Berbah 2 BAH II.4 65 68
19 SD Berbah 2 BAH II.5 50 52
20 SD Berbah 2 BAH II.6 60 60
21 SD Berbah 2 BAH II.7 70 76
22 SD Berbah 2 BAH II.8 70 72
23 SD Berbah 2 BAH II.9 60 44
24 SD Berbah 2 BAH II.10 50 52
25 SD Berbah 2 BAH II.11 65 66
26 SD Berbah 2 BAH II.12 50 52
27 SD Berbah 2 BAH II.13 45 44
28 SD Berbah 2 BAH II.14 55 56
29 SD Berbah 2 BAH II.15 20 60
30 SD Berbah 2 BAH II.16 45 44
31 SD Berbah 2 BAH II.17 60 60
32 SD Berbah 2 BAH II.18 45 68
33 SD Berbah 2 BAH II.19 40 44
34 SD Berbah 2 BAH II.20 60 60
35 SD Berbah 2 BAH II.21 55 56
36 SD Berbah 2 BAH II.22 50 52
37 SD Berbah 2 BAH II.23 55 56
38 SD Berbah 2 BAH II.24 60 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
No Nama Sekolah Nama Responden Nilai
PG
Nilai
Uraian
39 SD Berbah 2 BAH II.25 60 72
40 SD Berbah 2 BAH II.26 70 72
41 SD Klodangan KLO 1 55 56
42 SD Klodangan KLO 2 50 52
43 SD Klodangan KLO 3 70 72
44 SD Klodangan KLO 4 50 60
45 SD Klodangan KLO 5 65 64
46 SD Klodangan KLO 6 40 40
47 SD Klodangan KLO 7 50 52
48 SD Klodangan KLO 8 65 64
49 SD Klodangan KLO 9 55 56
50 SD Klodangan KLO 10 40 44
51 SD Klodangan KLO 11 40 68
52 SD Klodangan KLO 12 50 52
53 SD Klodangan KLO 13 35 52
54 SD Klodangan KLO 14 55 56
55 SD Klodangan KLO 15 45 44
56 SD Klodangan KLO 16 65 64
57 SD Klodangan KLO 17 35 52
58 SD Klodangan KLO 18 45 44
59 SD Klodangan KLO 19 30 28
60 SD Klodangan KLO 20 40 44
61 SD Klodangan KLO 21 30 56
62 SD Klodangan KLO 22 50 52
63 SD Klodangan KLO 23 65 56
64 SD Klodangan KLO 24 55 64
65 SD Klodangan KLO 25 50 40
66 SD Klodangan KLO 26 55 68
67 SD Klodangan KLO 27 70 72
68 SD Klodangan KLO 28 40 36
69 SD Klodangan KLO 29 50 44
70 SD Jomblang 1 JOM I.1 20 24
71 SD Jomblang 1 JOM I.2 45 44
72 SD Jomblang 1 JOM I.3 40 44
73 SD Jomblang 1 JOM I.4 10 28
74 SD Jomblang 1 JOM I.5 30 28
75 SD Jomblang 1 JOM I.6 30 28
76 SD Jomblang 1 JOM I.7 45 44
77 SD Jomblang 1 JOM I.8 45 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
No Nama Sekolah Nama Responden Nilai
PG
Nilai
Uraian
78 SD Jomblang 1 JOM I.9 40 44
79 SD Jomblang 2 JOM II.1 45 44
80 SD Jomblang 2 JOM II.2 35 52
81 SD Jomblang 2 JOM II.3 60 60
82 SD Jomblang 2 JOM II.4 55 56
83 SD Jomblang 2 JOM II.5 55 56
84 SD Jomblang 2 JOM II.6 45 36
85 SD Jomblang 2 JOM II.7 65 64
86 SD Jomblang 2 JOM II.8 45 44
87 SD Jomblang 2 JOM II.9 35 52
88 SD Jomblang 2 JOM II.10 40 44
89 SD Jomblang 2 JOM II.11 50 52
90 SD Jomblang 2 JOM II.12 35 36
91 SD Jomblang 2 JOM II.13 60 52
92 SD Pendemsari PENDEM 1 45 40
93 SD Pendemsari PENDEM 2 75 40
94 SD Pendemsari PENDEM 3 70 76
95 SD Pendemsari PENDEM 4 40 40
96 SD Pendemsari PENDEM 5 30 60
97 SD Pendemsari PENDEM 6 40 36
98 SD Pendemsari PENDEM 7 50 40
99 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.1 65 56
100 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.2 55 36
101 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.3 60 56
102 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.4 45 48
103 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.5 50 44
104 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.6 55 68
105 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.7 50 40
106 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.8 50 44
107 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.9 65 60
108 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.10 50 52
109 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.11 35 69
110 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.12 85 72
111 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.13 55 68
112 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.14 45 56
113 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.15 45 36
114 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.16 75 48
115 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.17 40 44
116 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.18 65 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
No Nama Sekolah Nama Responden Nilai
PG
Nilai
Uraian
117 SD Tanjungtirto 1 TJNG I.19 55 36
118 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.1 45 44
119 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.2 55 56
120 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.3 20 24
121 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.4 60 56
122 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.5 40 44
123 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.6 70 72
124 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.7 55 60
125 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.8 45 68
126 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.9 55 40
127 SD Tanjungtirto 2 TJNG II.10 60 60
128 SD Sumber 1 SUM I.1 35 36
129 SD Sumber 1 SUM I.2 35 52
130 SD Sumber 1 SUM I.3 55 68
131 SD Sumber 1 SUM I.4 60 56
132 SD Sumber 1 SUM I.5 40 68
133 SD Sumber 1 SUM I.6 40 36
134 SD Sumber 1 SUM I.7 70 52
135 SD Sumber 1 SUM I.8 40 45
136 SD Sumber 1 SUM I.9 45 44
137 SD Sumber 1 SUM I.10 40 52
138 SD Sumber 1 SUM I.11 60 56
139 SD Sumber 1 SUM I.12 35 32
140 SD Sumber 1 SUM I.13 55 56
141 SD Sumber 1 SUM I.14 85 84
142 SD Sumber 1 SUM I.15 35 32
143 SD Sumber 2 SUM II.1 45 46
144 SD Sumber 2 SUM II.2 60 60
145 SD Sumber 2 SUM II.3 60 60
146 SD Sumber 2 SUM II.4 55 56
147 SD Sumber 2 SUM II.5 80 76
148 SD Sumber 2 SUM II.6 45 44
149 SD Sumber 2 SUM II.7 65 68
150 SD Sumber 2 SUM II.8 35 32
151 SD Sumber 2 SUM II.9 75 80
152 SD Kaliajir KALI 1 25 60
153 SD Kaliajir KALI 2 75 40
154 SD Kaliajir KALI 3 50 56
155 SD Kaliajir KALI 4 50 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
No Nama Sekolah Nama Responden Nilai
PG
Nilai
Uraian
156 SD Kaliajir KALI 5 45 44
157 SD Kaliajir KALI 6 45 48
158 SD Kaliajir KALI 7 80 76
159 SD Kaliajir KALI 8 50 44
160 SD Kaliajir KALI 9 45 44
161 SD Kaliajir KALI 10 70 72
162 SD Kaliajir KALI 11 65 64
163 SD Kaliajir KALI 12 30 48
164 SD Kaliajir KALI 13 55 68
165 SD Kaliajir KALI 14 75 80
166 SD Kaliajir KALI 15 50 68
167 SD Jagamangsan 1 JAGA I.1 45 48
168 SD Jagamangsan 1 JAGA I.2 65 56
169 SD Jagamangsan 1 JAGA I.3 50 40
170 SD Jagamangsan 1 JAGA I.4 45 36
171 SD Jagamangsan 1 JAGA I.5 55 56
172 SD Jagamangsan 1 JAGA I.6 50 52
173 SD Jagamangsan 1 JAGA I.7 70 65
174 SD Jagamangsan 1 JAGA I.8 60 64
175 SD Jagamangsan 2 JAGA II.1 40 52
176 SD Jagamangsan 2 JAGA II.2 55 64
177 SD Jagamangsan 2 JAGA II.3 60 60
178 SD Jagamangsan 2 JAGA II.4 65 56
179 SD Jagamangsan 2 JAGA II.5 50 52
180 SD Jagamangsan 2 JAGA II.6 50 52
181 SD Jagamangsan 2 JAGA II.7 45 44
182 SD Jagamangsan 2 JAGA II.8 20 24
183 SD Jagamangsan 2 JAGA II.9 30 52
184 SD Jagamangsan 2 JAGA II.10 25 52
185 SD Jagamangsan 2 JAGA II.11 35 32
186 SD Jagamangsan 3 JAGA III.1 60 60
187 SD Jagamangsan 3 JAGA III.2 60 60
188 SD Jagamangsan 3 JAGA III.3 55 64
189 SD Jagamangsan 3 JAGA III.4 60 60
190 SD Jagamangsan 3 JAGA III.5 55 52
191 SD Jagamangsan 3 JAGA III.6 55 56
192 SD Jagamangsan 3 JAGA III.7 70 72
193 SD Jagamangsan 3 JAGA III.8 70 72
194 SD Kranggan KRANG 1 35 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
No Nama Sekolah Nama Responden Nilai
PG
Nilai
Uraian
195 SD Kranggan KRANG 2 45 48
196 SD Kranggan KRANG 3 45 44
197 SD Kranggan KRANG 4 55 60
198 SD Kranggan KRANG 5 25 56
199 SD Kranggan KRANG 6 75 80
200 SD Kranggan KRANG 7 35 36
201 SD Kranggan KRANG 8 35 40
202 SD Kranggan KRANG 9 75 84
203 SD Kranggan KRANG 10 40 44
204 SD Kranggan KRANG 11 45 44
205 SD Kranggan KRANG 12 70 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 2.3 Data sekolah dan jenis pekerjaan orang tua
No Nama
Responden Sekolah Pekerjaan
PNS Wiraswasta Buruh
1 BAH I.1 SD Berbah 1 √
2 BAH I.2 SD Berbah 1 √
3 BAH I.3 SD Berbah 1 √
4 BAH I.4 SD Berbah 1 √
5 BAH I.5 SD Berbah 1 √
6 BAH I.6 SD Berbah 1 √
7 BAH I.7 SD Berbah 1 √
8 BAH I.8 SD Berbah 1 √
9 BAH I.9 SD Berbah 1 √
10 BAH I.10 SD Berbah 1 √
11 BAH I.11 SD Berbah 1 √
12 BAH I.12 SD Berbah 1 √
13 BAH I.13 SD Berbah 1 √
14 BAH I.14 SD Berbah 1 √
15 BAH II.1 SD Berbah 2 √
16 BAH II.2 SD Berbah 2 √
17 BAH II.3 SD Berbah 2 √
18 BAH II.4 SD Berbah 2 √
19 BAH II.5 SD Berbah 2 √
20 BAH II.6 SD Berbah 2 √
21 BAH II.7 SD Berbah 2 √
22 BAH II.8 SD Berbah 2 √
23 BAH II.9 SD Berbah 2 √
24 BAH II.10 SD Berbah 2 √
25 BAH II.11 SD Berbah 2 √
26 BAH II.12 SD Berbah 2 √
27 BAH II.13 SD Berbah 2 √
28 BAH II.14 SD Berbah 2 √
29 BAH II.15 SD Berbah 2 √
30 BAH II.16 SD Berbah 2 √
31 BAH II.17 SD Berbah 2 √
32 BAH II.18 SD Berbah 2 √
33 BAH II.19 SD Berbah 2 √
34 BAH II.20 SD Berbah 2 √
35 BAH II.21 SD Berbah 2 √
36 BAH II.22 SD Berbah 2 √
37 BAH II.23 SD Berbah 2 √
38 BAH II.24 SD Berbah 2 √
39 BAH II.25 SD Berbah 2 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
No Nama
Responden Sekolah Pekerjaan
PNS Wiraswasta Buruh
40 BAH II.26 SD Berbah 2 √
41 KLO 1 SD Klodangan √
42 KLO 2 SD Klodangan √
43 KLO 3 SD Klodangan √
44 KLO 4 SD Klodangan √
45 KLO 5 SD Klodangan √
46 KLO 6 SD Klodangan √
47 KLO 7 SD Klodangan √
48 KLO 8 SD Klodangan √
49 KLO 9 SD Klodangan √
50 KLO 10 SD Klodangan √
51 KLO 11 SD Klodangan √
52 KLO 12 SD Klodangan √
53 KLO 13 SD Klodangan √
54 KLO 14 SD Klodangan √
55 KLO 15 SD Klodangan √
56 KLO 16 SD Klodangan √
57 KLO 17 SD Klodangan √
58 KLO 18 SD Klodangan √
59 KLO 19 SD Klodangan √
60 KLO 20 SD Klodangan √
61 KLO 21 SD Klodangan √
62 KLO 22 SD Klodangan √
63 KLO 23 SD Klodangan √
64 KLO 24 SD Klodangan √
65 KLO 25 SD Klodangan √
66 KLO 26 SD Klodangan √
67 KLO 27 SD Klodangan √
68 KLO 28 SD Klodangan √
69 KLO 29 SD Klodangan √
70 JOM I.1 SD Jomblang 1 √
71 JOM I.2 SD Jomblang 1 √
72 JOM I.3 SD Jomblang 1 √
73 JOM I.4 SD Jomblang 1 √
74 JOM I.5 SD Jomblang 1 √
75 JOM I.6 SD Jomblang 1 √
76 JOM I.7 SD Jomblang 1 √
77 JOM I.8 SD Jomblang 1 √
78 JOM I.9 SD Jomblang 1 √
79 JOM II.1 SD Jomblang 2 √
80 JOM II.2 SD Jomblang 2 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
No Nama
Responden Sekolah Pekerjaan
PNS Wiraswasta Buruh
81 JOM II.3 SD Jomblang 2 √
82 JOM II.4 SD Jomblang 2 √
83 JOM II.5 SD Jomblang 2 √
84 JOM II.6 SD Jomblang 2 √
85 JOM II.7 SD Jomblang 2 √
86 JOM II.8 SD Jomblang 2 √
87 JOM II.9 SD Jomblang 2 √
88 JOM II.10 SD Jomblang 2 √
89 JOM II.11 SD Jomblang 2 √
90 JOM II.12 SD Jomblang 2 √
91 JOM II.13 SD Jomblang 2 √
92 PENDEM 1 SD Pendemsari √
93 PENDEM 2 SD Pendemsari √
94 PENDEM 3 SD Pendemsari √
95 PENDEM 4 SD Pendemsari √
96 PENDEM 5 SD Pendemsari √
97 PENDEM 6 SD Pendemsari √
98 PENDEM 7 SD Pendemsari √
99 TJNG I.1 SD Tanjungtirto 1 √
100 TJNG I.2 SD Tanjungtirto 1 √
101 TJNG I.3 SD Tanjungtirto 1 √
102 TJNG I.4 SD Tanjungtirto 1 √
103 TJNG I.5 SD Tanjungtirto 1 √
104 TJNG I.6 SD Tanjungtirto 1 √
105 TJNG I.7 SD Tanjungtirto 1 √
106 TJNG I.8 SD Tanjungtirto 1 √
107 TJNG I.9 SD Tanjungtirto 1 √
108 TJNG I.10 SD Tanjungtirto 1 √
109 TJNG I.11 SD Tanjungtirto 1 √
110 TJNG I.12 SD Tanjungtirto 1 √
111 TJNG I.13 SD Tanjungtirto 1 √
112 TJNG I.14 SD Tanjungtirto 1 √
113 TJNG I.15 SD Tanjungtirto 1 √
114 TJNG I.16 SD Tanjungtirto 1 √
115 TJNG I.17 SD Tanjungtirto 1 √
116 TJNG I.18 SD Tanjungtirto 1 √
117 TJNG I.19 SD Tanjungtirto 1 √
118 TJNG II.1 SD Tanjungtirto 2 √
119 TJNG II.2 SD Tanjungtirto 2 √
120 TJNG II.3 SD Tanjungtirto 2 √
121 TJNG II.4 SD Tanjungtirto 2 √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
No Nama
Responden Sekolah Pekerjaan
PNS Wiraswasta Buruh
122 TJNG II.5 SD Tanjungtirto 2 √
123 TJNG II.6 SD Tanjungtirto 2 √
124 TJNG II.7 SD Tanjungtirto 2 √
125 TJNG II.8 SD Tanjungtirto 2 √
126 TJNG II.9 SD Tanjungtirto 2 √
127 TJNG II.10 SD Tanjungtirto 2 √
128 SUM I.1 SD Sumber 1 √
129 SUM I.2 SD Sumber 1 √
130 SUM I.3 SD Sumber 1 √
131 SUM I.4 SD Sumber 1 √
132 SUM I.5 SD Sumber 1 √
133 SUM I.6 SD Sumber 1 √
134 SUM I.7 SD Sumber 1 √
135 SUM I.8 SD Sumber 1 √
136 SUM I.9 SD Sumber 1 √
137 SUM I.10 SD Sumber 1 √
138 SUM I.11 SD Sumber 1 √
139 SUM I.12 SD Sumber 1 √
140 SUM I.13 SD Sumber 1 √
141 SUM I.14 SD Sumber 1 √
142 SUM I.15 SD Sumber 1 √
143 SUM II.1 SD Sumber 2 √
144 SUM II.2 SD Sumber 2 √
145 SUM II.3 SD Sumber 2 √
146 SUM II.4 SD Sumber 2 √
147 SUM II.5 SD Sumber 2 √
148 SUM II.6 SD Sumber 2 √
149 SUM II.7 SD Sumber 2 √
150 SUM II.8 SD Sumber 2 √
151 SUM II.9 SD Sumber 2 √
152 KALI 1 SD Kaliajir √
153 KALI 2 SD Kaliajir √
154 KALI 3 SD Kaliajir √
155 KALI 4 SD Kaliajir √
156 KALI 5 SD Kaliajir √
157 KALI 6 SD Kaliajir √
158 KALI 7 SD Kaliajir √
159 KALI 8 SD Kaliajir √
160 KALI 9 SD Kaliajir √
161 KALI 10 SD Kaliajir √
162 KALI 11 SD Kaliajir √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
No Nama
Responden Sekolah Pekerjaan
PNS Wiraswasta Buruh
163 KALI 12 SD Kaliajir √
164 KALI 13 SD Kaliajir √
165 KALI 14 SD Kaliajir √
166 KALI 15 SD Kaliajir √
167 JAGA I.1 SD Jagamangsan 1 √
168 JAGA I.2 SD Jagamangsan 1 √
169 JAGA I.3 SD Jagamangsan 1 √
170 JAGA I.4 SD Jagamangsan 1 √
171 JAGA I.5 SD Jagamangsan 1 √
172 JAGA I.6 SD Jagamangsan 1 √
173 JAGA I.7 SD Jagamangsan 1 √
174 JAGA I.8 SD Jagamangsan 1 √
175 JAGA II.1 SD Jagamangsan 2 √
176 JAGA II.2 SD Jagamangsan 2 √
177 JAGA II.3 SD Jagamangsan 2 √
178 JAGA II.4 SD Jagamangsan 2 √
179 JAGA II.5 SD Jagamangsan 2 √
180 JAGA II.6 SD Jagamangsan 2 √
181 JAGA II.7 SD Jagamangsan 2 √
182 JAGA II.8 SD Jagamangsan 2 √
183 JAGA II.9 SD Jagamangsan 2 √
184 JAGA II.10 SD Jagamangsan 2 √
185 JAGA II.11 SD Jagamangsan 2 √
186 JAGA III.1 SD Jagamangsan 3 √
187 JAGA III.2 SD Jagamangsan 3 √
188 JAGA III.3 SD Jagamangsan 3 √
189 JAGA III.4 SD Jagamangsan 3 √
190 JAGA III.5 SD Jagamangsan 3 √
191 JAGA III.6 SD Jagamangsan 3 √
192 JAGA III.7 SD Jagamangsan 3 √
193 JAGA III.8 SD Jagamangsan 3 √
194 KRANG 1 SD Kranggan √
195 KRANG 2 SD Kranggan √
196 KRANG 3 SD Kranggan √
197 KRANG 4 SD Kranggan √
198 KRANG 5 SD Kranggan √
199 KRANG 6 SD Kranggan √
200 KRANG 7 SD Kranggan √
201 KRANG 8 SD Kranggan √
202 KRANG 9 SD Kranggan √
203 KRANG 10 SD Kranggan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
No Nama
Responden Sekolah Pekerjaan
PNS Wiraswasta Buruh
204 KRANG 11 SD Kranggan √
205 KRANG 12 SD Kranggan √
Jumlah 15 74 116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran 2.4 Hasil validitas isi instrumen pilihan ganda dan uraian
Dosen 1: Prof. Dr. Paulus Suparno, SJ, M.S.T.
A. Pilihan Ganda
No
Soal Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
1 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
2 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
3 2 Negatif Revisi
4 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
5 2 Negatif Revisi
6 1 Negatif Revisi
7 1 Negatif Revisi
8 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
9 4 Positif Tidak Revisi
10 3 Positif Tidak Revisi
11 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
12 3 Positif Tidak Revisi
13 4 Positif Tidak Revisi
14 4 Positif Tidak Revisi
15 4 Positif Tidak Revisi
16 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
17 1 Negatif Revisi
18 2 Negatif Revisi
19 1 Negatif Revisi
20 2 Negatif Revisi
21 1 Negatif Revisi
22 1 Negatif Revisi
23 3 Positif Tidak Revisi
24 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
25 3 Positif Tidak Revisi
26 4 Positif Tidak Revisi
27 4 Positif Tidak Revisi
28 1 Negatif Revisi
29 4 Positif Tidak Revisi
30 1 Negatif Revisi
31 3 Positif Tidak Revisi
32 4 Positif Tidak Revisi
33 3 Positif Tidak Revisi
34 4 Positif Tidak Revisi
35 4 Positif Tidak Revisi
36 4 Positif Tidak Revisi
37 4 Positif Tidak Revisi
38 3 Positif Tidak Revisi
39 1 Negatif Revisi
40 4 Positif Tidak Revisi
41 4 Positif Tidak Revisi
42 4 Positif Tidak Revisi
43 3 Positif Tidak Revisi
44 3 Positif Tidak Revisi
45 4 Positif Tidak Revisi
46 3 Positif Tidak Revisi
47 3 Positif Tidak Revisi
48 4 Positif Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
49 4 Positif Tidak Revisi
50 4 Positif Tidak Revisi
B. Uraian
No
Soal
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
1 4 Positif Tidak Revisi
2 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
3 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
4 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
5 4 Positif Tidak Revisi
6 3 Positif Tidak Revisi
7 3 Positif Tidak Revisi
8 4 Positif Tidak Revisi
9 4 Positif Tidak Revisi
10 4 Positif Tidak Revisi
11 4 Positif Tidak Revisi
Dosen 2: Ir. Sri Agustini Sulandari, M.Si.
A. Pilihan Ganda
No
Soal
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
1 4 Positif Tidak Revisi
2 4 Positif Tidak Revisi
3 4 Positif Tidak Revisi
4 4 Positif Tidak Revisi
5 4 Positif Tidak Revisi
6 4 Positif Tidak Revisi
7 4 Positif Tidak Revisi
8 4 Positif Tidak Revisi
9 4 Positif Tidak Revisi
10 4 Positif Tidak Revisi
11 4 Positif Tidak Revisi
12 4 Positif Tidak Revisi
13 4 Positif Tidak Revisi
14 4 Positif Tidak Revisi
15 4 Positif Tidak Revisi
16 4 Positif Tidak Revisi
17 4 Negatif Revisi pada bagian tertentu
18 4 Positif Tidak Revisi
19 1 Negatif Revisi
20 4 Positif Tidak Revisi
21 1 Negatif Revisi
22 1 Negatif Revisi
23 4 Positif Tidak Revisi
24 4 Positif Tidak Revisi
25 4 Positif Tidak Revisi
26 4 Positif Tidak Revisi
27 4 Positif Tidak Revisi
28 1 Negatif Revisi
29 4 Positif Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
30 4 Positif Tidak Revisi
31 4 Positif Tidak Revisi
32 4 Positif Tidak Revisi
33 4 Positif Tidak Revisi
34 4 Positif Tidak Revisi
35 4 Positif Tidak Revisi
36 4 Positif Tidak Revisi
37 4 Positif Tidak Revisi
38 4 Positif Tidak Revisi
39 4 Positif Tidak Revisi
40 4 Positif Tidak Revisi
41 4 Positif Tidak Revisi
42 4 Positif Tidak Revisi
43 4 Positif Tidak Revisi
44 4 Positif Tidak Revisi
45 4 Positif Tidak Revisi
46 4 Positif Tidak Revisi
47 4 Positif Tidak Revisi
48 4 Positif Tidak Revisi
49 4 Positif Tidak Revisi
50 4 Positif Tidak Revisi
B. Uraian
No
Soal
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
1 4 Positif Tidak Revisi
2 4 Positif Tidak Revisi
3 4 Positif Tidak Revisi
4 4 Positif Tidak Revisi
5 4 Positif Tidak Revisi
6 4 Positif Tidak Revisi
7 4 Positif Tidak Revisi
8 4 Positif Tidak Revisi
9 4 Positif Tidak Revisi
10 4 Positif Tidak Revisi
11 4 Positif Tidak Revisi
Guru 1: Ari Trisnawati, S.Pd.
A. Pilihan Ganda
No
Soal
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
1 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
2 2 Negatif Revisi
3 2 Negatif Revisi
4 4 Positif Tidak Revisi
5 4 Positif Tidak Revisi
6 1 Negatif Revisi
7 4 Positif Tidak Revisi
8 4 Positif Tidak Revisi
9 4 Positif Tidak Revisi
10 4 Positif Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
11 4 Positif Tidak Revisi
12 4 Positif Tidak Revisi
13 4 Positif Tidak Revisi
14 4 Positif Tidak Revisi
15 4 Positif Tidak Revisi
16 4 Positif Tidak Revisi
17 4 Positif Tidak Revisi
18 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
19 4 Positif Tidak Revisi
20 4 Positif Tidak Revisi
21 4 Positif Tidak Revisi
22 4 Positif Tidak Revisi
23 4 Positif Tidak Revisi
24 4 Positif Tidak Revisi
25 4 Positif Tidak Revisi
26 4 Positif Tidak Revisi
27 4 Positif Tidak Revisi
28 4 Positif Tidak Revisi
29 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
30 4 Positif Tidak Revisi
31 4 Positif Tidak Revisi
32 4 Positif Tidak Revisi
33 4 Positif Tidak Revisi
34 4 Positif Tidak Revisi
35 4 Positif Tidak Revisi
36 4 Positif Tidak Revisi
37 4 Positif Tidak Revisi
38 4 Positif Tidak Revisi
39 4 Positif Tidak Revisi
40 4 Positif Tidak Revisi
41 4 Positif Tidak Revisi
42 4 Positif Tidak Revisi
43 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
44 4 Positif Tidak Revisi
45 4 Positif Tidak Revisi
46 4 Positif Tidak Revisi
47 4 Positif Tidak Revisi
48 4 Positif Tidak Revisi
49 4 Positif Tidak Revisi
50 4 Positif Tidak Revisi
B. Uraian
No
Soal
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
1 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
2 2 Negatif Revisi
3 4 Positif Tidak Revisi
4 4 Positif Tidak Revisi
5 3 Positif Tidak Revisi
6 4 Positif Tidak Revisi
7 4 Positif Tidak Revisi
8 3 Positif Tidak Revisi
9 3 Positif Tidak Revisi
10 4 Positif Tidak Revisi
11 4 Positif Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Guru 2: Agustinus Tarmadi, S.Pd.
A. Pilihan Ganda
No
Soal
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
1 2 Negatif Revisi
2 2 Negatif Revisi
3 4 Positif Tidak Revisi
4 3 Positif Tidak Revisi
5 3 Positif Tidak Revisi
6 4 Positif Tidak Revisi
7 3 Positif Tidak Revisi
8 2 Positif Revisi
9 2 Negatif Revisi
10 4 Positif Tidak Revisi
11 1 Negatif Revisi
12 4 Positif Tidak Revisi
13 4 Positif Tidak Revisi
14 3 Positif Tidak Revisi
15 4 Positif Tidak Revisi
16 3 Positif Tidak Revisi
17 2 Negatif Revisi
18 2 Negatif Revisi
19 3 Positif Tidak Revisi
20 4 Positif Tidak Revisi
21 1 Negatif Revisi
22 1 Negatif Revisi
23 4 Positif Tidak Revisi
24 3 Positif Tidak Revisi
25 4 Positif Tidak Revisi
26 4 Positif Tidak Revisi
27 3 Positif Tidak Revisi
28 4 Positif Tidak Revisi
29 2 Negaitf Revisi
30 2 Negatif Revisi
31 3 Positif Tidak Revisi
32 2 Positif Revisi
33 4 Positif Tidak Revisi
34 3 Positif Tidak Revisi
35 4 Positif Tidak Revisi
36 3 Positif Tidak Revisi
37 3 Positif Tidak Revisi
38 4 Positif Tidak Revisi
39 4 Positif Tidak Revisi
40 4 Positif Tidak Revisi
41 4 Positif Tidak Revisi
42 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
43 4 Positif Tidak Revisi
44 4 Positif Tidak Revisi
45 4 Positif Tidak Revisi
46 4 Positif Tidak Revisi
47 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
48 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
49 3 Negatif Revisi pada bagian tertentu
50 4 Positif Tidak Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
B. Uraian
No
Soal
Penilaian Kuantitatif Penilaian Kualitatif Keputusan
1 1 Negatif Revisi
2 2 Positif Revisi
3 4 Positif Tidak Revisi
4 3 Positif Tidak Revisi
5 2 Negaitf Revisi
6 2 Positif Revisi
7 3 Positif Tidak Revisi
8 4 Positif Tidak Revisi
9 4 Positif Tidak Revisi
10 1 Negatif Revisi
11 1 Negatif Revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 2.5 Rekapan Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Pilihan
Ganda
1. Jawaban soal untuk KD 5.1 Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak
dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet)
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban Jawaban siswa Jumlah Persentase
1 5.1.1 Menyebutkan
macam-macam gaya
1 d. Gesek a. pegas 7 3,41 %
Yakin Benar 7 3,41 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
b.Magnet 1 0,49 %
Yakin Benar 1 0,49 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
c.Gravitasi 8 3,9 %
Yakin Benar 8 3,9 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
2 5.1.2
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya
2 b. Benda
cepat
mengalami
pelapukan
a. Benda
memiliki berat
7 3,41 %
Yakin Benar 7 3,41 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
c. Benda jatuh
ke bawah 17 8,29 %
Yakin Benar 17 8,29 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
d. Permukaan
air selalu datar 54 26,34 %
Yakin Benar 52 25,37 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
3 b. Laker a. Sekrup 18 8,78 %
Yakin Benar 17 8,29 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
c.Ruji-ruji 63 30,73 %
Yakin Benar 60 29,27 %
Tidak Yakin
Benar 3 1,46 %
d. Ban 55 26,83 %
Yakin Benar 52 25,37 %
Tidak Yakin
Benar 3 1,46 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
2. Jawaban soal untuk KD 5.2 Menjelaskan pesawat sederhana yang dapat
membuat pekerjaan lebih mudah dan lebih cepat
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban
Jawaban
siswa Jumlah Persentase
1 5.2.1
Mengidentifikasi ciri-
ciri pesawat
sederhana
4
b.
Pengungkit
yang titik
tumpunya
terletak di
antara beban
dan kuasa
a. Pengungkit
yang
bebannya
terletak di
antara titik
tumpu dan
kuasa
38 18,54 %
Yakin Benar 37 18,05 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
c. Pengungkit
yang kuasanya
terletak di
antara titik
tumpu dan
beban
22 10,73 %
Yakin Benar 20 9,76 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
d. Pengungkit
yang
bebannya
terletak di
antara kuasa
dan titik
tumpu
16 7,8 %
Yakin Benar 13 6,34 %
Tidak Yakin
Benar 3 1,46 %
5 b.II a.I 40 19,51 %
Yakin Benar 35 17,07 %
Tidak Yakin
Benar 5 2,44 %
c.III 83 40,49 %
Yakin Benar 73 35,61 %
Tidak Yakin
Benar 10 4,88 %
d.IV 14 6,83 %
Yakin Benar 13 6,34 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
6 b.II dan III a.I dan II 28 13,66 %
Yakin Benar 27 13,17 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
c.III dan I 34 16,59 %
Yakin Benar 27 13,17 %
Tidak Yakin
Benar 7 3,41 %
d.IV dan III 30 14,63 %
Yakin Benar 27 13,17 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Tidak Yakin
Benar 3 1,46 %
2 5.2.2 Menyebutkan
contoh jenis tuas atau
pengungkit jenis
pertama
7 b.Kedua a.Pertama 16 7,8 %
Yakin Benar 16 7,8 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
c.Ketiga 45 21,95 %
Yakin Benar 41 20 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
d.Keempat 6 2,93 %
Yakin Benar 6 2,93 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
8 a.1 b.2 58 28,29 %
Yakin Benar 56 27,32 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
c.3 27 13,17 %
Yakin Benar 26 12,68 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
d.4 26 12,68 %
Yakin Benar 24 11,71 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
3 5.2.3 Menyebutkan
penerapan pesawat
sederhana dalam
kehidupan sehari-hari
9 d.Bidang
miring
a.Pengungkit 77 37,56 %
Yakin Benar 74 36,1 %
Tidak Yakin
Benar 3 1,46 %
b.Roda dan
Poros 47 22,93 %
Yakin Benar 43 20,98 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
c.Katrol 14 6,83 %
Yakin Benar 14 6,83 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
3. Jawaban soal untuk KD 6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat cahaya
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban
Jawaban
siswa Jumlah Persentase
1 6.1.1 Menyebutkan
sifat-sifat cahaya
10 b. Mendekati
garis normal
a. Menjauhi
garis normal 52
25.37 %
Yakin Benar 51 24.88 %
Tidak Yakin
Benar 1
0,49 %
c.Sejajar garis
normal 11 5,37 %
Yakin Benar 10 4,88 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
d.Berlawanan
arah dengan
garis normal
16 7,8 %
Yakin Benar 14 6,83 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
11
c.
Terbentukny
a pelangi
setelah hujan
a. Pantulan
sinar
kendaraan
bermotor pada
malam hari
31 15,12 %
Yakin Benar 31 15,12 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
b. Rambatan
cahaya
matahari yang
menembus
genting kaca
42 20,4 %9
Yakin Benar 40 19,51 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
d. Sorotan
lampu senter
ketika sedang
mati lampu
30 14,63 %
Yakin Benar 28 13,66 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
2 6.1.2Menjelaskan
sifat bayangan pada
cermin
12 a. Semu,
tegak, dan
diperkecil
b. Semu,
tegak, dan
diperbesar
35 17,07 %
Yakin Benar 32 15,61 %
Tidak Yakin
Benar 3 1,46 %
c. Nyata dan
terbalik 12 5,85 %
Yakin Benar 12 5,85 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
d. Nyata,
tegak, dan
diperkecil
70 34,1 %5
Yakin Benar 66 32,2 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
13 a. Garis b. Garis 21 10,24 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
horizontal vertikal
Yakin Benar 17 8,29 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
c. Garis
normal 145 70,73 %
Yakin Benar 136 66,34 %
Tidak Yakin
Benar 9 4,39 %
d. Garis lurus 19 9,27 %
Yakin Benar 18 8,78 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
4. Jawaban soal untuk KD 6.2 Membuat suatu karya/model, misalnya
periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat
cahaya
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban
Jawaban
siswa Jumlah Persentase
1
6.2.1 Mengetahui alat
dan bahan yang
digunakan untuk
membuat
karya/model yang
menerapkan sifat-
sifat cahaya
14
b.Periskop a. Lup 37 18,05 %
Yakin Benar 36 17,56 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
c. Kacamata 19 9,27 %
Yakin Benar 18 8,78 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
d.Mikroskop 27 13,17 %
Yakin Benar 24 11,71 %
Tidak Yakin
Benar 3 1,46 %
15 A. Bola
lampu
b. Kardus 13 6,34 %
Yakin Benar 12 5,85 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
c. karet gelang 9 4,39 %
Yakin Benar 7 3,41 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
d.Air 17 8,29 %
Yakin Benar 13 6,34 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
5. Jawaban soal untuk KD 7.1 Mendeskripsikan proses pembentukan tanah
karena pelapukan
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban
Jawaban
siswa Jumlah Persentase
1 7.1.1 Menggolongkan
jenis-jenis batuan
16 a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
42 20.49 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Yakin Benar 36 17.56 %
Tidak Yakin
Benar 7 3.41 %
c. 2, 3, dan 4
53 25,85 %
Yakin Benar 48 23,41 %
Tidak Yakin
Benar 5 2,44 %
d. 1, 3, dan 4 30 14,63 %
Yakin Benar 28 13,66 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
17 d. Batuan
yang
terbentuk
dari proses
pengendapan
lumpur dan
mineral
dalam air
sungai
a. Batuan yang
terbentuk dari
magma yang
membeku
47 22,93 %
Yakin Benar 46 22,44 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
b. batuan yang
terbentuk dari
proses
pengendapan
magma
64 31,22 %
Yakin Benar 57 27,8 %
Tidak Yakin
Benar 7 3,41 %
c. Batuan yang
terbentuk
karena
mengalami
peningkatan
tekanan atau
suhu
62 30,24 %
Yakin Benar 56 27,32 %
Tidak Yakin
Benar
6
2,93 %
2 7.1.2
Menjelaskan proses
pembentukan tanah
karena pelapukan
18 a. Proses
pelapukan
batuan
karena
pengaruh
suhu, hujan,
dan angin
b. Pelapukan
yang terjadi
karena peran
makhluk
hidup
28 13,66 %
Yakin Benar 24 11,71 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
c. Pelapukan
yang
menghasilkan
perubahan zat
mineral
pembentuk
batuan
34 16,59 %
Yakin Benar 27 13,17 %
Tidak Yakin 7 3,41 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Benar
d. Proses
pelapukan
batuan karena
hujan deras
dan arus air
21 10,24 %
Yakin Benar 19 9,27 %
Tidak Yakin
Benar 2 0,98 %
19 d. Lumut
kerak,
lumut,
humus dari
daun dan
akar
tanaman
a.Lumut,
lumut kerak,
akar tanaman
dan batuan
75 36,59 %
Yakin Benar 71 34,63 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
b. Lumut,
angin, lumut
kerak dan akar
tanaman
38 18,54 %
Yakin Benar 34 16,59 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
c. Akar
tanaman,
humus dari
daun, batuan
dan lumut
27 13,17 %
Yakin Benar 23 11,22 %
Tidak Yakin
Benar 4 1,95 %
6. Jawaban soal untuk KD 7.3 Mendeskripsikan struktur bumi
No Indikator
Nomor
Butir
Soal
Kunci
Jawaban
Jawaban
siswa Jumlah Persentase
1 7.3.1
Mendeskripsikan
struktur permukaan
bumi
20 a. A b.B 35 17,07 %
Yakin Benar 32 15,61 %
Tidak Yakin
Benar 3 1,46 %
c.C 14 6,83 %
Yakin Benar 13 6,34 %
Tidak Yakin
Benar 1 0,49 %
d.D 4 1,95 %
Yakin Benar 4 1,95 %
Tidak Yakin
Benar 0 0 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 2.6 Rekapan Data Miskonsepsi Untuk Instrumen Soal Uraian
1. Jawaban soal untuk nomor item 1
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
1
Gambar a merupakan
pengungkit jenis kedua
yang memiliki ciri beban
berada diantara posisi
kuasa dan titik tumpu
Gambar b merupakan
pengungkit pertama yang
memiliki ciri titik tumpu
berada antara beban dan
kuasa.
Gambar a merupakan
pengungkit jenis kedua
yang memiliki ciri beban
berada diantara posisi
kuasa dan titik tumpu
Gambar b merupakan
pengungkit pertama yang
memiliki ciri titik tumpu
berada antara beban dan
kuasa.
121 59.02 %
Gambar a merupakan
pengungkit yang
memiliki ciri tumpu di
antara beban dan kuasa,
sedangkan gambar b=
pengungkit yang
memiliki ciri kuasa
terletak antara titik
tumpu dan beban
9 4.39 %
Gambar a titik kuasanya
di tengah,sedangkan
gambar b titik bebannya
di tengah
32 15.61 %
Gambar a titik tumpunya
di tengah Gambar b titik
bebannya di tengah
20 9.76 %
Gambar a termasuk
pengungkit golongan 1,
sedangkan Tang
termasuk pengungkit
golongan ketiga
11 5.37 %
Karena gambar a
memiliki sudut tumpul
sedangkan gambar b
tidak memiliki sudut
tumpul
5 2.44 %
Karena letak titik tumpu
pada gambar a lebih
besar dari gambar b
2 0.98 %
Tidak tahu 5 2.44 %
Jumlah 205 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
2. Jawaban soal untuk nomor item 4
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
4
Agar orang dapat mudah
mencapai tempat
ketinggian tertentu
dengan tenaga yang lebih
kecil
Agar orang dapat mudah
mencapai tempat
ketinggian tertentu
dengan tenaga yang lebih
kecil
140 68.29 %
Agar pengendara
bermotor tidak jatuh atau
tergelincir
45 21.95 %
Karena jika dibuat lurus
maka kendaraan akan
mundur ke belakang
6 2.93 %
Agar jarak tempuh dekat 3 1.46 %
Agar jalan tidak licin 3 1.46 %
Agar tanah di
pegunungan tidak
longsor
2 0.98 %
Agar ban tidak menipis 2 0.98 %
Agar dapat menikmati
pemandangan 1 0.49 %
Karena sangat alami 3 1.46 %
Jumlah 205 100 %
3. Jawaban soal untuk nomor item 2
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
2
Karena, cahaya datang dari
zat yang kurang rapat
menuju zat yang lebih rapat.
Dalam hal ini, air lebih
rapat dari udara sehingga
cahaya dibiaskan mendekati
garis normal.
Karena, cahaya datang
dari zat yang kurang
rapat menuju zat yang
lebih rapat. Dalam hal
ini, air lebih rapat dari
udara sehingga cahaya
dibiaskan mendekati
garis normal.
179 87.32 %
Karena cahaya
merambat dari
medium rapat ke
kurang rapat
14 6.83 %
Karena pensil
bentuknya panjang 2 0.98 %
Karena adanya
pemantulan cahaya 1 0.49 %
Karena pensil yang
dimasukkan ke dalam
air memiliki sifat
cahaya
3 1.46 %
Karena ukuran airnya 1 0.49 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Karena adanya gaya
gesek antara pensil
dan air sehingga pensil
terlihat patah
2 0.98 %
Karena gelas memiliki
lensa cekung 3 1.46 %
Jumlah 205 100 %
4. Jawaban soal untuk nomor item 3 Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
3
Tidak. Karena sifat
bayangan dibentuk oleh
cermin cekung bergantung
pada letak benda di depan
cermin.
Tidak. Karena sifat
bayangan dibentuk
oleh cermin cekung
bergantung pada letak
benda di depan cermin.
27 13.17 %
Iya, karena cermin
cekung permukaannnya
cekung
49 23.90 %
Iya, karena bayangan
cermin cekung selalu
terbalik
72 35.12 %
Iya, karena sifat cermin
cekung semu terbalik
diperbesar
18 8.78 %
Di luar kontek 13 6.34 %
Iya, karena jarak
pandang yang berbeda 2 0.98 %
Iya, karena
memantulkan cahaya
sehingga bayangan
benda mendekati garis
normal
8 3.90 %
Iya, karena cermin
cekung membentuk
proses pembiasan dan
terbias garis vertikal
3 1.46 %
Iya, karena mempunyai
sifat bayangan maya,
tegak, diperkecil
3 1.46 %
Iya, karena cermin
cekung memiliki kaca
yang tebal
2 0.98 %
Tidak tahu 8 3.90 %
Jumlah 205 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
5. Jawaban soal untuk nomor item 5
Nomor
Butir
Soal
Kunci Jawaban Jawaban Siswa Jumlah Persentase (%)
5
Batuan beku adalah batuan
yang terbentuk dari magma
yang membeku. Batuan
sedimen adalah batuan
yang terbentuk dari proses
pengendapan lumpur dan
mineral dalam air sungai.
Batuan beku adalah batuan
yang terbentuk dari
magma yang membeku.
Batuan sedimen adalah
batuan yang terbentuk dari
proses pengendapan
lumpur dan mineral dalam
air sungai.
102 49.76 %
Batuan beku terbentuk dari
gunung meletus. Batuan
sedimen terbentuk karena
peningkatan tekanan dan
suhu
60 29.27 %
Batuan beku terbentuk dari
lava sedangkan batuan
sedimen terbentuk dari
magma
12 5.85 %
Batuan beku adalah batuan
yang mengalami
perendaman air selama
bertahun-tahun,
1 0,49 %
sedangkan batuan sedimen
adalah batuan yang
mengalami perendaman air
selama 1 bulan
1 0.49 %
Batuan beku terbentuk dari
letusan gunung berapi,
sedangkan batuan sedimen
terbentuk dari bangkai
tumbuhan dan hewan
4 1.95 %
Batuan beku terbentuk dari
sisa tulang hewan,
sedangkan batuan sedimen
terbentuk dari sisa
tumbuhan
7 3.41 %
Batuan beku terbentuk dari
pelapukan batuan es,
sedangkan batuan sedimen
terbentuk dari pelapukan
material gunung
3 1.46 %
Batuan beku terbentuk dari
magma, sedangkan batuan
sedimen terbentuk dari
lava
4 1.95 %
Batuan beku keras dan
batuan sedimen tidak keras 4 1.95 %
Tidak tahu 8 3.90 %
Jumlah 205 100 %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 3
INSTRUMEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 3.1 Kisi-kisi Instrumen Soal Pilihan Ganda untuk Expert Judgment
No Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
No soal
PG Soal Kunci
Jawaban
1. 5. Memahami
hubungan
antara gaya,
gerak, dan
energi, serta
fungsinya
5.1 Mendeskripsikan
hubungan antara
gaya, gerak dan
energi melalui
percobaan (gaya
gravitasi, gaya gesek,
gaya magnet)
5.1.1
Menyebutkan
macam-macam
gaya melalui
percobaan
1
Perhatikan gambar di atas
Percobaan di atas menunjukkan bahwa paku-paku
kecil dapat menempel pada paku besar karena
adanya gaya … .
a. gravitasi
b. magnet
c. gesek
d. pegas
B
2 Antara ban dan aspal menyebabkan mobil dapat
bergerak tanpa tergelincir. Percobaan tersebut
menunjukkan adanya gaya … .
a. pegas
b. magnet
c. gravitasi
d. gesek
D
3 1. Buah yang jatuh dari pohonnya.
2. Adi mengerem sepedanya saat melewati
turunan.
3. Air yang mengalir dari tempat yang tinggi ke
tempat yang rendah.
4. Bola yang dilempar ke atas akan kembali
jatuh ke tanah.
Manakah di antara empat pernyataan di atas yang
menunjukkan penerapan gaya gravitasi?
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
5.1.2
Mengidentifikasi
faktor-faktor yang
mempengaruhi
gaya
4 Berikut ini yang bukan termasuk pengaruh gaya
gravitasi terhadap benda adalah ... .
a. Benda memiliki berat
b. Benda cepat mengalami pelapukan
c. Benda jatuh ke bawah
d. Permukaan air selalu datar
B
5 Perhatikan pernyataan di bawah ini!
1. Melapisi permukaan benda dengan karet
2. Memperluas bidang permukaan
3. Memperkecil luas permukaan
4. Menggunakan corak batik pada permukaan
benda
5. Memperhalus permukaan benda
Yang termasuk cara untuk memperbesar gaya gesek
adalah ... .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 1, 2, dan 5
d. 2, 3, dan 4
B
6 Perhatikan gambar ini! D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Gambar di atas menunjukkan pak Beni sedang
mendorong tembok. Pernyataan yang benar adalah
... .
a. Pak Beni mendorong tembok dan tembok
tidak mendorong pak Beni
b. Pak Beni mendorong tembok dan tembok
diberi gaya oleh pak Beni
c. Pak Beni mendorong tembok dan tembok
mendorong pak Beni
d. Pak Beni mendorong tembok dan tembok
tetap diam karena memberi gaya pada pak
Beni
5.2 Menjelaskan
pesawat sederhana
yang dapat membuat
pekerjaan lebih
mudah dan lebih
cepat
5.2.1
Mengidentifikasi
ciri-ciri pesawat
sederhana
7 Cermati sifat-sifat roda berikut ini!
1. Semakin kecil ukurannya, maka gaya
kuasanya semakin kecil
2. Semakin kecil ukurannya, maka gaya
kuasanya semakin besar
3. Semakin besar ukurannya, maka gaya
kuasanya semakin besar
4. Semakin besar ukurannya, maka gaya
kuasanya semakin kecil
Yang bukan merupakan sifat roda ditunjukkan oleh
nomor ...
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
a. 1 dan 2
b. 1 dan 3
c. 1 dan 4
d. 2 dan 3
8 Pengungkit dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan
kedudukan titik tumpu, beban, dan kuasanya.
Gunting termasuk ... .
a. Pengungkit yang titik bebannya terletak di
antara titik tumpu dan titik kuasa
b. Pengungkit yang titik tumpunya terletak di
antara titik beban dan kuasa
c. Pengungkit yang titik kuasanya terletak di
antara titik tumpu dan titik beban
d. Pengungkit yang titik kuasanya terletak di
antara titik tumpu dan titik beban
B
9 Perhatikan gambar berikut!
Posisi titik tumpu, beban, dan kuasa pada alat di
atas yaitu ... .
a. titik tumpu berada di antara beban dan
kuasa
b. beban berada di antara titik tumpu dan
kuasa
c. kuasa berada di antara titik tumpu dan
beban
d. titik tumpu, beban, dan kuasa berada pada
satu tempat
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
10
Pada waktu menyapu, titik tumpu terletak pada
bagian yang bernomor ... .
a. I
b. II
c. III
d. IV
B
11
Bagian pada sekrup yang menggunakan prinsip
kerja bidang miring yaitu nomor … .
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
a. I
b. II
c. III
d. IV
12 Berikut ini salah satu ciri-ciri katrol tetap adalah ... .
a. katrol yang dipasang pada tempat tertentu
dengan posisi tetap
b. katrol yang dapat bergerak bebas dan
dapat dipindah-pindahkan
c. gabungan antara katrol tetap dan katrol
lepas
d. beberapa roda katrol yang disusun secara
berdampingan dalam satu poros
A
5.2.2
Menyebutkan
contoh jenis tuas
atau pengungkit
jenis pertama
13 Berikut yang termasuk tuas jenis pertama adalah …
.
a. gunting
b. gerobak pasir
c. sekop
d. pemecah biji
A
14
Gambar di atas adalah contoh jenis tuas golongan
… .
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. keempat
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
15
Gambar di atas adalah contoh tuas jenis ketiga.
Letak titik kuasa pada sekop di atas ditunjukkan
oleh nomor … .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
A
5.2.3
Menyebutkan
penerapan
pesawat
sederhana dalam
kehidupan sehari-
hari
16 Pemecah kemiri menggunakan prinsip kerja … .
a. pengungkit
b. katrol
c. gravitasi
d. bidang miring
A
17 Jalan di pegunungan dibuat dengan lintasan
berkelok-kelok, merupakan jenis penerapan … .
a. roda berporos
b. katrol
c. bidang miring
d. pengungkit
B
18 Perhatikan gambar di bawah ini!
D
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Alat yang digunakan pada kegiatan seperti pada
gambar, menggunakan prinsip kerja pesawat
sederhana berupa ... .
a. pengungkit
b. roda dan poros
c. katrol
d. bidang miring
2. 6. Menerapkan
sifat-sifat
cahaya melalui
kegiatan
membuat suatu
karya atau
model
6.1 Mendeskripsikan
sifat-sifat cahaya
6.1.1
Menyebutkan
sifat-sifat cahaya
19 Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka
cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... .
a. menjauhi garis normal
b. mendekati garis normal
c. sejajar garis normal
d. berlawanan arah dengan garis normal
A
20 Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus.
Peristiwa di bawah ini yang menunjukkan bahwa
cahaya merambat lurus adalah, kecuali ... .
a. pantulan sinar kendaraan bermotor pada
malam hari
b. rambatan cahaya matahari yang menembus
genting kaca
c. terbentuknya pelangi setelah hujan
d. sorotan lampu senter ketika sedang mati
lampu
C
21 Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka
cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah … .
a. menjauhi garis normal
b. mendekati garis normal
c. sejajar garis normal
d. berlawanan arah dengan garis normal
A
22 Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka
cahaya tersebut akan dibiaskan dengan arah ... .
a. menjauhi garis normal
b. mendekati garis normal
c. sejajar garis normal
d. berlawanan arah dengan garis normal
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
23 Peristiwa terbentuknya pelangi setelah hujan
menunjukkan bahwa adanya dispersi cahaya.
Dispersi cahaya adalah ... .
a. peristiwa penguraian cahaya putih menjadi
berbagai cahaya berwarna
b. peristiwa terpantulnya cahaya matahari
terhadap bulir-bulir air hujan
c. peristiwa terbiasnya cahaya putih oleh air
hujan
d. peristiwa terpantulnya cahaya putih menjadi
berbagai cahaya berwarna
A
6.1.2
Menjelaskan sifat
bayangan pada
cermin
24 Ketika seseorang sedang bercermin pada cermin
datar, maka jarak benda dengan cermin …. dengan
jarak bayangannya.
a. lebih jauh
b. sama
c. dekat
d. sangat dekat
B
25 Yang dimaksud dengan bayangan maya adalah ... .
a. bayangan yang arahnya terbalik terhadap
bendanya
b. bayangan yang letaknya di depan cermin atau
di belakang lensa
c. bayangan yang terbentuk oleh sinar-sinar
pantul
d. bayangan yang dapat kita lihat dalam cermin,
tetapi di tempat bayangan tersebut tidak
terdapat cahaya pantul
D
26 Sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion pada
mobil/motor adalah… .
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. semu, tegak, dan diperbesar
c. nyata dan terbalik
d. nyata, tegak, dan diperkecil
A
27 Sifat bayangan yang terbentuk jika benda dijauhkan
dari cermin cekung adalah ... .
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. nyata, tegak, dan diperkecil
c. nyata dan terbalik
d. semu, tegak, dan diperbesar.
28 Jika cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat
yang kurang rapat, maka cahaya akan dibiaskan
mendekati … .
a. garis horizontal
b. garis vertikal
c. garis normal
d. garis lurus
C
6.2
Membuat suatu
karya/model,
misalnya periskop
atau lensa dari bahan
sederhana dengan
menerapkan sifat-
sifat cahaya
6.2.1
Mengetahui alat
dan bahan yang
digunakan untuk
membuat
karya/model yang
menerapkan sifat-
sifat cahaya
29 Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
yang berada di atas batas pandang adalah … .
a. lup
b. periskop
c. kacamata
d. mikroskop
B
30 Bahan utama yang digunakan untuk membuat
model periskop adalah … .
a. gunting dan lem
b. karton dan isolasi
c. kotak pasta gigi dan cermin
d. cermin dan lem
C
31 Bahan utama pada pembuatan kaca pembesar
sederhana adalah … .
a. bola lampu
b. kardus
c. karet gelang
d. air
A
3. 7. Memahami
perubahan yang
terjadi di alam
dan
hubungannya
dengan
penggunaan
7.1 Mendeskripsikan
proses pembentukan
tanah karena
pelapukan
7.1.1
Menggolongkan
jenis-jenis batuan
32 Batuan memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan … .
a. kandungan mineralnya
b. tempat ditemukannya
c. kegunaannya
d. proses pelapukannya
A
33 Perhatikan ciri-ciri batuan berikut ! A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
sumber 1. Terbentuk dari lava yang membeku
dengan sangat lama
2. Dapat digunakan untuk pelapis dinding
atau ubin
3. Tidak mengandung banyak gas
4. Terbentuk dari endapan air sungai.
Merupakan ciri dari batuan granit adalah ...
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
34 Batuan sedimen adalah ... .
a. batuan yang terbentuk dari magma yang
membeku
b. batuan yang terbentuk dari proses
pengendapan magma
c. batuan yang terbentuk karena mengalami
peningkatan tekanan atau suhu
d. batuan yang terbentuk dari proses
pengendapan lumpur dan mineral dalam
air sungai
D
35
Perhatikan ciri-ciri batuan dibawah ini.
1. memiliki warna hijau keabu-abuan
2. Berasal dari magma
3. berasal dari endapan hasil pelapukan batuan
tanah
4. memiliki rongga-rongga kecil
5. terdiri dari butiran-butiran kapur yang halus
Pernyataan diatas yang merupakan ciri-ciri dari
batuan basal adalah ... .
a. 1,2, dan 3
b. 1,2, dan 4
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 5
7.1.2
Menjelaskan
proses
pembentukan
tanah karena
pelapukan
36 Pelapukan batuan di gurun pasir terjadi karena ... .
a. getaran permukaan bumi
b. perubahan suhu yang drastis
c. terbenturnya batuan satu sama lain karena
angin
d. pengaruh paparan panas sinar matahari
B
37 Pelapukan fisis adalah ... .
a. proses pelapukan batuan karena pengaruh
suhu, hujan, dan angin
b. pelapukan yang terrjadi kerena peran
makhluk hidup
c. pelapukan yang menghasilkan perubahan
zat mineral pembentuk batuan
d. proses pelapukan batuan karena hujan
deras dan arus air
A
38 Beberapa penyebab pelapukan biologi adalah ... .
a. lumut, lichen, akar tanaman dan batuan
b. lumut, angin, lichen dan akar tanaman
c. akar tanaman, humus dari daun, batuan
dan lumut
d. lichen, lumut, humus dari daun dan akar
tanaman
D
7.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis tanah
7.2.1
Mengetahui
jenis-jenis tanah
39 Berdasarkan komposisi penyusunnya, tanah
dibedakan menjadi tiga jenis, kecuali ... .
a. tanah berhumus
b. tanah liat
c. tanah berkapur
d. tanah berpasir
C
40 Tanah yang merupakan perpaduan antara tanah liat,
lumpur, dan pasir disebut tanah ... .
a. tanah humus
b. tanah lempung
c. tanah gambut
d. tanah liat
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
41 Tanah yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan yang
membusuk dan air, serta sering disebut tanah
organik adalah tanah ... .
a. tanah lempung
b. tanah pasir
c. tanah humus
d. tanah gambut
D
42 Tanah yang mudah dilalui air, udara, dan zat
mineral tanah lainnya disebut tanah ... .
a. tanah humus
b. tanah gambut
c. tanah pasir
d. tanah lempung
C
43 Memiliki susunan tanah yang sangat rapat sehingga
peredaran udara dan air pada tanah kurang baik
disebut tanah ... .
a. tanah liat
b. tanah lempung
c. tanah humus
d. tanah gambut
A
44 Salah satu ciri dari tanah lempung adalah ... .
a. kandungan tanah sangat subur dan cocok
untuk menanam tanaman pangan
b. mengandung banyak unsur hara dan sering
dimanfaatkan untuk menanam sayuran
c. saat kering tanah retak-retak dan ketika
hujan air di atas menggenang
d. mengandung banyak air dan bersifat
sangat asam
B
45 Salah satu dari ciri tanah gambut adalah ... .
a. memiliki daya serap dan daya tahan air
yang tinggi
b. unsur hara yang ada di dalam tanah sangat
D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
sedikit
c. peredaran udara dan air pada tanah kurang
baik
d. bersifat sangat asam dan biasanya terdapat
di daerah rawa
46 Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari tanah
humus, kecuali ... .
a. unsur hara sangat sedikit
b. berasal dari tumbuhan dan hewan kecil
yang membusuk
c. memiliki daya serap dan daya tahan air
yang tinggi
d. sangat cocok untuk menanam tanaman
pangan
A
47 Berikut ini yang merupakan ciri-ciri dari tanah liat,
kecuali ... .
a. peredaran udara dan air pada tanah kurang
baik
b. saat musim kemarau tanah menjadi retak-
retak
c. saat musim penghujan air menggenang
d. sering digunakan untuk bercocok tanam
D
48 Berikut ini yang merupakan ciri dari tanah pasir
adalah ... .
a. cocok ditanami tumbuhan sayur-mayur
b. banyak mengandung unsur hara
c. hanya dapat ditanami sedikit jenis tanaman
d. bersifat sangat asam
C
7.3 Mendeskripsikan 7.3.1 49 D
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
struktur bumi Mendeskripsikan
struktur
permukaan bumi
Gambar di atas menunjukkan lapisan penyusun
bumi. Urutan lapisan penyusun bumi dari yang
paling dalam adalah ... .
a. inti dalam bumi, kerak bumi, mantel bumi,
inti luar bumi
b. kerak bumi, mantel bumi, inti dalam bumi,
inti luar bumi
c. inti dalam bumi, inti luar bumi, kerak bumi,
mantel bumi
d. inti dalam bumi, inti luar bumi, mantel bumi,
kerak bumi
50
Magma pada gambar di atas, ditunjukkan dengan
huruf ... .
a. A
b. B
c. C
d. D
A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 3.2 Kisi-kisi Instrumen Soal Uraian untuk Expert Judgment
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No.
Soal Soal
5. Memahami hubungan antara
gaya, gerak dan energi
serta fungsinya.
5.1 Mendeskripsikan
hubungan antara gaya,
gerak dan energi melalui
percobaan (gaya gravitasi,
gaya gesek, gaya
magnet).
5.1.1 Menjelaskan hubungan
gaya magnet. 2
Apakah paku kecil yang dipasang penghalang plastik
dapat dipengaruhi magnet? Jelaskan!
5.2 Menjelaskan pesawat
sederhana yang dapat
membuat pekerjaan lebih
mudah dan lebih cepat.
5.2.1 Menjelaskan perbedaan
golongan pengungkit 1
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat
tersebut dimasukkan ke dalam jenis pengungkit yang
berbeda. Mengapa demikian ? Jelaskan!
5.2.2 Menjelaskan fungsi
bidang miring 6
Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-
kelok?
6. Menerapkan sifat-sifat
cahaya melalui kegiatan
membuat suatu karya atau
model
6.1 Mendeskripsikan sifat-sifat
cahaya
6.1.1Mengidentifikasi sifat-
sifat cahaya 4
Perhatikan gambar di bawah ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Jelaskan mengapa sedotan di dalam gelas berair pada
gambar di atas tampak seperti patah?
6.1.2Menjelaskan sifat
bayangan pada
cermin
5 Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung
selalu terbalik? Jelaskan!
7. Memahami perubahan yang
terjadi di alam dan
hubungannya dengan
penggunaan sumber daya
alam.
7.1 Mendiskripsikan proses
pembentukan tanah
karena pelapukan
7.1.1Menggolongkan jenis-
jenis batuan 8
Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan
sedimen !
7.1.2 Menjelaskan proses
pembentukan tanah
karena pelapukan
7
Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi?
Sebutkan penyebabnya!
7.2 Mengidentifikasi jenis-
jenis tanah.
7.2.1 Mampu menjelaskan
salah satu jenis tanah
10
Jelaskan mengapa tanah pasir hanya dapat ditanami
oleh jenis tanaman tertentu dan berikan contoh
tanaman tersebut!
11
Mengapa tanaman pangan seperti jagung dan padi
cocok ditanam di tanah humus? Jelaskan!
7.3 Mendeskripsikan struktur
bumi
7.3.1 Mendeskripsikan
struktur bumi 3
Sebut dan jelaskan lapisan penyusun bumi berdasar
gambar tersebut!
1. .....................
2. .....................
3. ......................
4. ......................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
9
Gambarkan dan jelaskan lapisan-lapisan penyusun
atmosfer !
Pedoman Penskoran
No. Soal Kunci Jawaban Kriteria Penilaian Skor
1.
Kedua alat seperti diatas sekilas
tampak sama. Namun, kedua alat
tersebut dimasukkan kedalam jenis
pengungkit yang berbeda. Mengapa
demikian ? Jelaskan!
Gambar a merupakan pengungkit jenis kedua yang
memiliki ciri beban berada diantara posisi kuasa
dan titik tumpu
Gambar b merupakan pengungkit pertama yang
memiliki ciri titik tumpu berada antara beban dan
kuasa.
Siswa mampu menyebutkan 2 jenis
pengungkit berserta 2 ciri dari kedua
pengungkit tersebut
4
Siswa mampu menyebutkan 2 jenis
pengungkit dan hanya menyebutkan 1 ciri
dari pengungkit tersebut
3
Siswa mampu menyebutkan 1 jenis
pengungkit dan hanya menyebutkan 1
cirinya
2
Siswa mampu menyebutkan 1 jenis
pengungkit tanpa diberi ciri-cirinya 1
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Siswa tidak bisa menyebutkan jenis
pengungkit dan cirinya 0
2.
Perhatikan gambar di atas!
Pada saat dibuka, pintu lemari es
secara otomatis dapat tertutup kembali
rapat. Mengapa hal tersebut dapat
terjadi? Jelaskan!
Karena ada magnet yang dipasang dibadan lemari
es dan bingkai pintunya terbuat dari besi. Ketika
pintu didekatkan, magnet akan segera menariknya.
Akibatnya,timbullah gaya tarik yang menyebabkan
pintu lemari es tertutup.
Alasan :
1. Ada magnet yang dipasang dibadan lemari es
2. bingkai pintunya terbuat dari besi
3. Ketika pintu didekatkan, magnet akan segera
menariknya.
Akibatnya,timbullah gaya tarik yang menyebabkan
pintu lemari es tertutup.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan
benar 4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan
benar 3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan
benar 2
Siswa mampu menjelaskan alasan tetapi
tidak mencakup poin-poin yang tersedia 1
Siswa tidak mengerjakan soal 0
3. Sebut dan jelaskan lapisan penyusun
bumi !
Lapisan-lapisan penyusun bumi :
a. Kerakbumi
Kerak bumi adalah lapisan terluar permukaan
bumi yang berupa
batuankerasdandinginsetebal 15-60 km.
b. Selubungatau mantel bumi
Mantel bumi merupakan lapisan di
bawahkerakbumi yang tebalnya mencapai
2.900 km, dan merupakan lapisan paling
tebal.
c. Inti luar
Inti luar merupakan satu-satunya lapisancair,
terdiri atas besi, nikel dan oksigen
Siswa mampu menyebutkan dan
menjelaskan lapisan-lapisan penyusun bumi
dengan benar 4
Siswa hanya mampu menyebutkan dan
menjelaskan 3 lapisan-lapisan penyusun
bumi dengan benar 3
Siswa hanya mampu menyebutkan dan
menjelaskan 2 lapisan-lapisan penyusun
bumi dengan benar 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
d. Intidalam
Inti dalam merupakan lapisan paling dalam,
berupa bola logam yang padat dan sangat
panas
Siswa mampu menyebutkan lapisan-lapisan
penyusun bumi, namun belum mampu
menjelaskannya dengan benar. 1
Siswa tidak mengerjakan soal
0
4. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jelaskan mengapa sedotan pada
gambar di atas tampak seperti patah?
Kunci Jawaban
Sedotan pada gambar di atas nampak seperti patah
karena, cahaya datang dari zat yang lebih rapat
(benda di air) menuju ke udara (kurang rapat)
dibiaskan menjauhi garis
Siswa mampu menjelaskan alasan dengan
tepat dan benar. 4
Siswa mampu menjelaskan alasan
mendekati benar. 3
Siswa hanya mampu menuliskan
beberapakata kunci (garis normal, zat,
dibiaskan)
2
Siswa menjawab, namun salah.
1
Siswa tidak menjawab.
0
5.
Apakah bayangan yang dibentuk oleh
cermin cekung selalu terbalik?
Jelaskan!
Tidak.
Alasan 1: Karena sifat bayangan dibentuk oleh
cermin cekung bergantung pada letak benda di
depan cermin.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan
benar 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Alasan 2 : Jika benda terletak di antara F (fokus)
dan P (pusat kelengkungan) dan seterusnya maka
bayangan yang terbentuk nyata, terbalik.
Alasan 3 : Jika benda terletak di antara O (pusat
optis) dan F maka bayangan terletak di belakang
cermin, maya, diperbesar, dan tegak.
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan
benar 3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan
benar 2
Siswa mampu menjelaskan jawaban tetapi
tidak mencakup alasan yang tersedia dalam
jawaban 1
Siswa tidak mengerjakan soal
0
6. Mengapa jalan di daerah pegunungan
dibuat berkelok-kelok?
1. Jalan berkelok-kelok memanfaatkan cara
kerja bidang miring
2. Agar orang dapat mudah mencapai tempat
ketinggian tertentu dengan tenaga yang lebih
kecil.
3. Dengan dibuat berkelok-kelok pengendara
kendaraan bermotor lebih mudah melewati
jalan yang menanjak.
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan
benar 4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan
benar 3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan
benar 2
Siswa mampu menjelaskan jawaban tetapi
tidak mencakup alasan yang tersedia dalam
jawaban 1
Siswa tidak mengerjakan soal
0
7. Apakah yang dimaksud dengan
pelapukan biologi! Sebutkan
Pelapukan biologi adalah pelapukan yang terjadi
karena peran makhluk hidup. Penyebab pelapukan
Siswa mampu menjelaskan pengertian dan
penyebab pelapukan biologi dengan benar 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
penyebabnya! biologi adalah lumut, lichen, akar tanaman dan
humus dari daun.
Siswa mampu menjelaskan pengertian
pelapukan biologi dengan tepat tetapi
penyebab hampir tepat 3
Siswa menjelaskan pengertian dan penyebab
dari pelapukan batuan hampir benar 2
Siswa menjawab pertanyaan tetapi belum
tepat 1
Siswa tidak mengerjakan soal 0
8. Jelaskan perbedaan antara batuan
beku dengan batuan sedimen !
Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari
magma yang membeku. Batuan sedimen adalah
batuan yang terbentuk dari proses pengendapan
lumpur dan mineral dalam air sungai.
Siswa mampu menjelaskan pengertian
batuan beku dan batuan sedimen dengan
benar. 4
Siswa hanya mampu menjelaskan salah satu
pengertian dari batuan dengan benar 3
Siswa mampu menjawab soal dengan
jawaban hampir benar 2
Siswa mejawab pertanyaan dengan tidak
tepat 1
Siswa tidak mengerjakan soal 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
9. Gambarkan dan jelaskan lapisan-
lapisan penyusun atmosfer !
a. Lapisan troposfer meruakan lapisan yang
paling dekat dengan permukaan bumi,
terbentang sejauh 10 km dari permukaan
bumi.
b. Lapisan stratosfer merupakan lapisan di
ataslapisan troposfer, berjarak 10-30 km dari
permukaan bumi.
c. Lapisan mesosfer merupakanlapisan di atas
stratosfer, berjarak 50 km dari permukaan
bumi.
d. Lapisan termosfer merupakan lapisan di atas
mesosfer, terbentang pada ketinggian 50-400
km dari permukaan bumi.
e. Lapisan eksosfer merupakan lapisan tertinggi
pada atmosfer bumi, lapisan ini berada pada
ketinggian 400-100 km dari permukaan bumi.
Siswa mampu menggambarkan dan
menjelaskan 5 lapisan penyusun atmosfer
dengan benar
4
Siswa mampu menggambarkan dan
menjelaskan 4 lapisan penyusun atmosfer
dengan benar 3
Siswa mampu menggambarkan dan
menjelaskan 3 lapisan penyusun atmosfer
dengan benar 2
Siswa mampu 2 menggambarkan dan
menjelaskan lapisan penyusun atmosfer
dengan benar 1
Siswa hanya mampu menggambarkan,
namun belum dapat menjelaskan lapisan
penyusun atmosfer dengan benar 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
10. Jelaskan mengapa tanah pasir hanya
dapat ditanami oleh jenis tanaman
tertentu dan berikan contoh tanaman
tersebut!
Karena banyak mengandung butiran-
butiran pasir
Unsur hara yang terdapat pada tanah pasir
sedikit
Mudah dilalui air dan udara
Contohnya adalah tumbuhan kaktus
Siswa mampu menjelaskan 3 alasan dengan
tepat beserta contohnya. 4
Siswa mampu menjelaskan 2 alasan dengan
tepat beserta contohnya. 3
Siswa mampu menjelaskan 1 alasan dengan
tepat beserta contohnya. 2
Siswa belum mampu menjelaskan alasan
dengan tepat serta memberikan contohnya. 1
Siswa tidak dapat menjelaskan alasan serta
memberikan contoh. 0
11. Mengapa tanaman pangan seperti
jagung dan padi cocok ditanam di
tanah humus? Jelaskan!
Karena tanah humus berasal dari
tumbuhan dan hewan kecil yang
membusuk.
Tanah humus memiliki daya serapdan
daya tahan air yang tinggi sehingga sangat
subur.
Siswa mampu memenuhi 2 aspek penilaian
dengan tepat.
4
Siswa mampu memenuhi 2 aspek penilaian
namun kurang tepat.
3
Siswa mampu memenuhi 1 aspek penilaian
dengan tepat.
2
Siswa mampu memenuhi 1 aspek penilaian
namun kurang tepat.
1
Siswa tidak mengerjakan soal 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 3.3 Petunjuk Pengisian Soal dan Identitas Responden
Isilah identitas di bawah ini dengan lengkap!
Identitas Siswa
Nama : ......................................................................
No. Absen : ......................................................................
Umur : ......................................................................
Kelas : ......................................................................
Jenis kelamin : ......................................................................
Nama Sekolah : ......................................................................
Identitas Orang tua
Nama Orang tua : ......................................................................
Pekerjaan Orang tua : ......................................................................
Pendidikan terakhir Orang tua : Cukup lingkari pilihan yang ada
SD (Sekolah Dasar)
SMP (Sekolah Menengah Pertama)
SMA (Sekolah Menengah Atas)
Sarjana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Prosedur Pengerjaan Soal
1. Siswa yang mengerjakan soal harus sesuai dengan nama siswa yang terpilih
dalam undian.
2. Guru dimohon untuk mengawasi siswa dalam mengerjakan soal.
3. Guru tidak boleh membantu siswa dalam mengerjakan soal.
4. Guru dimohon untuk menyampaikan prosedur pengerjaan soal kepada siswa.
5. Soal tidak boleh dibawa pulang
6. Lembar soal dan lembar jawab yang telah dikerjakan siswa harus dimasukkan
kedalam amplop.
7. Waktu pengerjaan soal: 90 menit
8. Siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh membuka buku paket atau catatan
sejenisnya.
9. Siswa dalam mengerjakan soal tidak boleh melihat pekerjaan teman
(mencontek).
10. Siswa mengerjakan soal harus menggunakan bolpoin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 3.4 Soal Pilihan Ganda Penelitian
I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, atau d pada jawaban yang
benar.
II. Lingkarilah point yakin atau tidak yakin di bawah jawaban!
Yakin Benar : (jika kamu yakin dengan jawaban yang kamu
pilih)
Tidak Yakin Benar : (jika kamu tidak yakin dengan jawaban yang
kamu pilih)
1. Roda yang digelindingkan pasti akan berhenti. Berhentinya perputaran roda
karena dipengaruhi gaya … .
a. pegas
b. magnet
c. gravitasi
d. gesek
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
2. Yang bukan termasuk pengaruh gaya gravitasi terhadap benda adalah ... .
a. benda memiliki berat
b. benda cepat mengalami pelapukan
c. benda jatuh ke bawah
d. permukaan air selalu datar
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
3. Cara memperkecil gesekan antara poros sumbu dan roda mobil adalah dengan
memasang ... .
a. sekrup
b. laker
c. ruji-ruji
d. ban
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
4. Pengungkit dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan kedudukan titik tumpu,
beban, dan kuasanya. Gunting termasuk ... .
a. Pengungkit yang bebannya terletak di antara titik tumpu dan kuasa
b. Pengungkit yang titik tumpunya terletak di antara beban dan kuasa
c. Pengungkit yang kuasanya terletak di antara titik tumpu dan beban
d. Pengungkit yang bebannya terletak di antara kuasa dan titik tumpu
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
5. Perhatikan gambar berikut!
Pada waktu menyapu, titik tumpu terletak pada bagian yang bernomor ... .
a. I
b. II
c. III
d. IV
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
6. Perhatikan gambar berikut!
Bagian pada sekrup yang menggunakan prinsip kerja bidang miring yaitu
nomor … .
a. I dan II
b. II dan III
c. III dan I
d. IV dan III
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
7. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas adalah contoh jenis tuas golongan … .
a. pertama
b. kedua
c. ketiga
IV
V
I
III
II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
d. keempat
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
8. Perhatikan gambar berikut!
Gambar di atas adalah contoh tuas jenis ketiga. Letak titik kuasa pada sekop
di atas ditunjukkan oleh nomor … .
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
9. Membuka kancing baju termasuk penerapan prinsip kerja pesawat sederhana
berupa ... .
a. pengungkit
b. roda dan poros
c. katrol
d. bidang miring
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
10. Apabila cahaya merambat dari udara ke air, maka cahaya tersebut akan
dibiaskan dengan arah ... .
a. menjauhi garis normal
b. mendekati garis normal
c. sejajar garis normal
d. berlawanan arah dengan garis normal
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
11. Salah satu sifat cahaya yaitu merambat lurus. Peristiwa di bawah ini yang
tidak menunjukkan cahaya merambat lurus adalah ... .
a. pantulan sinar kendaraan bermotor pada malam hari
b. rambatan cahaya matahari yang menembus genting kaca
c. terbentuknya pelangi setelah hujan
1
2
3
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
d. sorotan lampu senter ketika sedang mati lampu
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
12. Sifat bayangan yang dibentuk oleh kaca spion pada mobil/motor adalah…
a. semu, tegak, dan diperkecil
b. semu, tegak, dan diperbesar
c. nyata dan terbalik
d. nyata, tegak, dan diperkecil
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
13. Jika cahaya merambat dari zat yang rapat ke zat yang kurang rapat, maka
cahaya akan dibiaskan mendekati … .
a. garis horizontal
b. garis vertikal
c. garis normal
d. garis lurus
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
14. Alat yang arah pandangannya dapat dibelokkan sehingga benda/objek yang
dilihat tidak harus berada di depan mata disebut … .
a. lup
b. periskop
c. kacamata
d. mikroskop
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
15. Bahan utama pada pembuatan kaca pembesar sederhana adalah … .
a. bola lampu
b. kardus
c. karet gelang
d. air
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
16. Perhatikan ciri-ciri batuan berikut !
1. Terbentuk dari lava yang membeku dengan sangat lama
2. Dapat digunakan untuk pelapis dinding atau ubin
3. Tidak mengandung banyak gas
4. Terbentuk dari endapan air sungai.
Ciri dari batuan granit ditunjukkan oleh nomor ... .
a. 1, 2, dan 3
b. 1, 2, dan 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
c. 2, 3, dan 4
d. 1, 3, dan 4
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
17. Batuan sedimen adalah ... .
a. batuan yang terbentuk dari magma yang membeku
b. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan magma
c. batuan yang terbentuk karena mengalami peningkatan tekanan atau suhu
d. batuan yang terbentuk dari proses pengendapan lumpur dan mineral dalam
air sungai
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
18. Pelapukan fisis adalah ... .
a. proses pelapukan batuan karena pengaruh suhu, hujan, dan angin
b. pelapukan yang terjadi karena peran makhluk hidup
c. pelapukan yang menghasilkan perubahan zat mineral pembentuk batuan
d. proses pelapukan batuan karena hujan deras dan arus air
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
19. Beberapa penyebab pelapukan biologi adalah ... .
a. lumut, lumut kerak, akar tanaman dan batuan
b. lumut, angin, lumut kerak dan akar tanaman
c. akar tanaman, humus dari daun, batuan dan lumut
d. lumut kerak, lumut, humus dari daun dan akar tanaman
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
20. Perhatikan gambar berikut!
Pada gambar di atas, magma ditunjukkan oleh huruf ... .
a. A
b. B
c. C
d. D
Yakin Benar
Tidak Yakin Benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 3.5 Soal Uraian Penelitian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar pada lembar
jawab yang tersedia !
1. Perhatikan kedua gambar berikut!
Kedua alat di atas tampak sama. Namun, kedua alat tersebut dimasukkan ke
dalam jenis pengungkit yang berbeda. Mengapa demikian? Jelaskan!
2. Perhatikan gambar pensil di dalam gelas berisi air berikut!
Mengapa pensil pada gambar di samping tampak seperti patah?
3. Apakah bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung selalu
terbalik? Jelaskan jawabanmu!
4. Mengapa jalan di daerah pegunungan dibuat berkelok-kelok?
5. Jelaskan perbedaan antara batuan beku dengan batuan sedimen !
A B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran 4
HASIL VALIDASI AHLI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 4.1 Permohonan Izin Validasi Ahli
Kepada
Yth. Bapak/Ibu validator
di tempat
Dengan hormat,
Bersama ini kami mohon kesediaan Romo/Bapak/Ibu untuk melakukan
validasi instrumen penelitian yang terdiri dari soal evaluasi pilihan ganda dan soal
essay, dalam penelitian skripsi payung dengan tema Miskonsepsi IPA Fisika
Kelas V SD se-Kabupaten Sleman.
Penelitian ini bertujuan untuk: 1). mengetahui ada tidaknya miskonsepsi
IPA (Fisika) pada siswa SD Kelas V di Kabupaten Sleman; 2). mendeskripsikan
profil miskonsepsi IPA (Fisika) pada siswa SD Kelas V di Kabupaten Sleman.
Kami menyertakan juga pemetaan indikator dan kompetensi dasar yang bisa
Romo/Bapak/Ibu pergunakan untuk pertimbangan validasi instrumen penelitian.
Tanggapan Romo/Bapak/Ibu adalah anonym (tanpa nama) dan dijamin
kerahasiaannya. Kami akan menjadi satu-satunya pihak yang dapat mengakses
data Romo/Bapak/Ibu. Laporan penelitian ini, yang akan disajikan untuk
masyarakat umum tidak akan mencantumkan segala informasi personal yang
dapat digunakan untuk menelusur identitas Romo/Bapak/Ibu.
Kami mohon Romo/Bapak/Ibu berkenan untuk melakukan validasi dengan
mengisi rubrik penilaian soal pilihan ganda dan essay. Instrumen penelitian yang
sudah divalidasi akan kami ambil kembali dari Romo/Bapak/Ibu seminggu setelah
penyerahan.
Jika Romo/Bapak/Ibu memiliki pertanyaan atau saran, dimohon untuk
menghubungi dosen pembimbing kami, Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd.
dengan alamat email : maria.melaniika@gmail.com atau dapat menghubungi di
nomor telepon 081809809444.
Terima kasih atas waktu dan dukungan Bapak/Ibu.
Hormat kami,
Kelompok Studi Pelaksanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran 4.2 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Pilihan Ganda
No
Soal
Validator Rata-
rata Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
1 3 4 3 2 3
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan
macam-macam gaya
Validator 4
Pilihan jawaban diganti menjadi induksi, elektro magnet,
dan gosok.
2 3 4 2 2 2.75
Validator 1
Kalimat yang digunakan untuk pertanyaan jelek butuh
subjek, dan mengganti alternatif pegasnya
Validator 2
Percobaan diganti dengan peristiwa
Validator 3
Tolong diperbaiki soalnya, misalnya roda yang
digelindingkan akan berhenti hal ini terjdi karena
Validator 4
Pernyataannya sudah jelas, tidak memerlukan “percobaan”,
karena itu ada dalam kehidupan sehari-hari.
3 2 4 2 4 3
Validator 1
Pernyataan nomor 1 dan 3 jelek, sulit dilihat miskonsepsinya
karena ada yang benar dan ada yang salah.
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator = disajikan contoh peristiwa siswa dapat
mengelompokan salah satu jenis gaya
Validator 4
-
4 3 4 4 3 3.5
Validator 1
Kalimat soalnya tidak baik
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
5 2 4 4 3 3.25
Validator 1
Pernyataan pada nomor 1 membingungkan karena
mempunyai 2 kemungkinan dapat benar dapat tidak
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
6 1 4 1 4 2.5
Validator 1
Pernyataan dapat benar semua pada pilihan, dapat membuat
siswa pandai bingung.
Validator 2
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Validator 3
Tolong soal diperbaiki memakai misalnya gerobak yang
didorong bergerak karena apa….
Validator 4
-
7 1 4 4 3 3
Validator 1
Perlu ada gambar dan membingungkan
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator = disajikan sifat-sifat roda siswa dapat
mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana
Validator 4
-
8 3 4 4 2 3.25
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
9 4 4 4 2 3.5
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
Sebaiknya antara soal dan jawaban tidak mengandung kata
yang sama nomor 8 dan 9. Soal diganti menjadi: Gambar di
samping adalah pengungkit jenis 2 cirinya adalah
10 3 4 4 4 3.75
Validator 1
Soal penting atau tidak diberikan.
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
11 3 4 4 1 3
Validator 1
Gambar tidak jelas
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator = disajikan gambar skrup siswa dapat
mengidentifikasi ciri-ciri pesawat sederhana
Validator 4
Apakah no. 2 tidak memakai prinsip bidang miring? Kasat
mata sudah terlihat jelas. Pilihan jawaban ditambahi,
menjadi:
a. I & IV
b. II & I
c. III & II
d. IV & III
12 3 4 4 4 3.75 Validator 1
-
Validator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
-
Validator 3
-
Validator 4
-
13 4 4 4 4 4
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
14 4 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
15 4 4 4 4 4
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
16 3 4 4 3 3.5
Validator 1
Belum tentu semua anak tahu pemecah kemiri seperti apa
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
17 1 4 4 2 2.75
Validator 1
Salah dalam menulis kunci jawaban
Validator 2
Kunci jawaban diganti C bukan B
Validator 3
-
Validator 4
Apa iya jawabannya B?
18 2 4 3 - 2.5
Validator 1
Gambar tidak jelas
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator disajikan gambar siswa dapat menyebutkan
penerapan pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
Gambar kurang jelas
Validator 4
Pilihan jawaban membingungkan. Pemotong kuku ada 2
prinsip bidang miring & pengungkit.
19 1 - 4 3 3 Validator 1
Membingungkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Validator 2
Kunci jawaban diganti B bukan A
Validator 3
-
Validator 4
-
20 2 4 4 4 3.5
Validator 1
Kalimat membingungkan siswa, dapat terjadi salah jawab
karena kalimatnya.
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
21 1 - 4 1 0.5
Validator 1
Membingungkan
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
Soal sama dengan no. 19
22 1 - 4 1 0.5
Validator 1
Membingungkan
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
Soal sama dengan no. 19
23 3 4 4 4 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
24 3 4 4 3 3.5
Validator 1
Kalimat harus diperbaiki
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
25 3 4 4 4 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
26 4 4 4 4 4 Validator 1
-
Validator 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
-
Validator 3
-
Validator 4
-
27 4 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
28 1 - 4 4 3.25
Validator 1
Membingungkan
Validator 2
Kunci jawaban A bukan C
Validator 3
-
Validator 4
-
29 4 4 3 2 3.25
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
Tolong diperjelas untuk kata-kata batas pandang apakah
terlalu kecil atau terlalu jauh
Validator 4
Bahasa kiasan kurang tepat untuk anak. Diganti menjadi:
“untuk melihat benda angkasa ….
30 1 4 4 2 2.75
Validator 1
Tergantung siapa yang mengajarkan, dengan apa mereka
membuatnya.
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
31 3 4 4 3 3.5
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
32 4 4 4 2 3.5
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
33 3 4 4 4 3.75 Validator 1
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
34 4 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
35 4 4 3 4 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
36 4 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
37 4 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
Diganti hurufnya
Validator 3
-
Validator 4
-
38 3 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
39 1 4 4 4 3.25
Validator 1
Dalam buku ada 4 jenis penyusun tanah, diperhatikan lagi.
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
40 4 4 4 4 4
Validator 1
-
Validator 2
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Validator 3
-
Validator 4
-
41 4 4 4 4 4
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
42 4 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
Dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
43 3 4 3 4 3.5
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
Tanah yang memiliki susunan tanah yang sangat rapat
sehingga perbedaan udara dan air pada tanah kurang baik
disebut tanah
Validator 4
-
44 3 4 4 4 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
45 4 4 4 4 4
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
46 3 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
47 3 4 4 3 3.5
Validator 1
-
Validator 2
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Validator 3
-
Validator 4
Item a bisa diganti item jawaban “digunakan untuk membuat
kerajinan gerabah”. Karena sudah digunakan di soal no. 43
48 4 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
Pasir dalam ingatan anak terutama Sleman yang lereng
merapi identik dengan fungsi sebagai bahan bangunan
49 4 4 4 3 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator disajikan gambar lapisan bumi, siswa dapat
mendiskripsikan struktur permukaan bumi
Validator 4
“Gambar di atasmenunjukkan lapisan penyusun bumi”
dihapus. Soal diganti menjadi: “Urutan lapisan penyusun
bumi dari yang paling dalam sesuai gambar di atas adalah”.
50 4 4 4 4 3
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator disajikan gambar bagan gunung siswa
dapat mendiskripsikan struktur permukaan bumi
Validator 4
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Lampiran 4.3 Hasil Rekap Nilai Expert Judgment Instrumen Uraian
No.
Soal
Validator Rata-
rata
Komentar, Saran, Perbaikan
1 2 3 4
1 4 4 3 1 3
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
Disediakan gambar siswa dapat menjelaskan perbedaan
golongan pengungkit, Gambar kurang jelas
Validator 4
Soal kurang jelas, diganti sesuai dengan komentar validator
menjadi:
“Gambar disamping adalah contoh pengungkit. Jelaskan
perbedaannya!”
2 3 4 2 2 2.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator disajikan gambar, siswa dapat…., Gunakan
data valid, ketika pintu kulkas dibuka lebih dari 450 belum
tentu pintu secara otomatis tertutup sendiri (kemungkinan
hanya produk-produk tertentu), Mungkin soal diperbaiki
dengan menggunakan mainan anak-anak beralaskan besi
bisa menempel di pintu kulkas karena……
Validator 4
Perintah soal diganti sesuai dengan komentar validator
menjadi:
“Jelaskan apa yang terjadi!”
3 3 4 4 4 3.75
Validator 1
Kalimat diperbaiki agar tidak membingungkan
Validator 2
-
Validator 3
Disediakan gambar struktur lapisan bumi, siswa dapat
mendiskripsikan struktur bumi
Validator 4
-
4 3 4 4 3 3.5
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
5 4 4 3 2 3.25
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
“sebutkan sifat cermin cekung!”
6 3 4 4 2 3.25 Validator 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
7 3 4 4 3 3.5
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
Diberikan contoh penyebabnya, soal direvisi menjadi:
“Apakah yang dimaksud dengan pelapukan biologi?
Sebutkan contoh penyebabnya!”
8 4 4 3 4 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
Bagian indikator = ada datanya/ ciri-ciri batuan
Validator 4
-
9 4 4 3 4 3.75
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
-
10 4 4 4 - 3
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
Sebaiknya dari pasir saja, missal menjelaskan sifat tanah
saja atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis tanah
tertentu.
11 4 4 4 - 3
Validator 1
-
Validator 2
-
Validator 3
-
Validator 4
Sebaiknya dari pasir saja, missal menjelaskan sifat tanah
saja atau menyebutkan contoh tanaman untuk jenis tanah
tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Lampiran 5
HASIL VALIDITAS DAN
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran 5.1 Hasil Validitas Instrumen Soal Pilihan Ganda Uji Empiris
Total
Total
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 60
Aitem1
Pearson Correlation ,012
Sig. (2-tailed) ,929
N 60
Aitem2
Pearson Correlation ,021
Sig. (2-tailed) ,873
N 60
Aitem3
Pearson Correlation ,199
Sig. (2-tailed) ,128
N 60
Aitem4
Pearson Correlation ,473**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem5
Pearson Correlation ,163
Sig. (2-tailed) ,214
N 60
Aitem6
Pearson Correlation ,351**
Sig. (2-tailed) ,006
N 60
Aitem7
Pearson Correlation ,090
Sig. (2-tailed) ,492
N 60
Aitem8
Pearson Correlation ,542**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem9
Pearson Correlation ,271*
Sig. (2-tailed) ,036
N 60
Aitem10
Pearson Correlation ,411**
Sig. (2-tailed) ,001
N 60
Aitem11
Pearson Correlation ,442**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem12
Pearson Correlation ,202
Sig. (2-tailed) ,122
N 60
Aitem13
Pearson Correlation ,271*
Sig. (2-tailed) ,036
N
60
Aitem14 Pearson Correlation ,408**
Sig. (2-tailed) ,001
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
N 60
Aitem15
Pearson Correlation ,282*
Sig. (2-tailed) ,029
N 60
Aitem16
Pearson Correlation ,068
Sig. (2-tailed) ,604
N 60
Aitem17
Pearson Correlation ,040
Sig. (2-tailed) ,760
N 60
Aitem18
Pearson Correlation ,233
Sig. (2-tailed) ,073
N 60
Aitem19
Pearson Correlation ,318*
Sig. (2-tailed) ,013
N 60
Aitem20
Pearson Correlation ,541**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem21
Pearson Correlation ,399**
Sig. (2-tailed) ,002
N 60
Aitem22
Pearson Correlation ,364**
Sig. (2-tailed) ,004
N 60
Aitem23
Pearson Correlation ,055
Sig. (2-tailed) ,677
N 60
Aitem24
Pearson Correlation ,499**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem25
Pearson Correlation -,071
Sig. (2-tailed) ,591
N 60
Aitem26
Pearson Correlation ,257*
Sig. (2-tailed) ,048
N 60
Aitem27
Pearson Correlation ,373**
Sig. (2-tailed) ,003
N 60
Aitem28
Pearson Correlation ,246
Sig. (2-tailed) ,058
N
60
Aitem29
Pearson Correlation ,426**
Sig. (2-tailed) ,001
N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Aitem30
Pearson Correlation ,150
Sig. (2-tailed) ,253
N 60
Aitem31
Pearson Correlation ,397**
Sig. (2-tailed) ,002
N 60
Aitem32
Pearson Correlation ,260*
Sig. (2-tailed) ,045
N 60
Aitem33
Pearson Correlation ,043
Sig. (2-tailed) ,742
N 60
Aitem34
Pearson Correlation ,166
Sig. (2-tailed) ,206
N 60
Aitem35
Pearson Correlation ,365**
Sig. (2-tailed) ,004
N 60
Aitem36
Pearson Correlation ,304*
Sig. (2-tailed) ,018
N 60
Aitem37
Pearson Correlation ,154
Sig. (2-tailed) ,239
N 60
Aitem38
Pearson Correlation ,177
Sig. (2-tailed) ,175
N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
Lampiran 5.2 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Pilihan Ganda
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 60 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,758 21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Lampiran 5.3 Hasil Validitas Instrumen Soal Uraian Uji Empiris
Total
Total
Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 60
Aitem1
Pearson Correlation ,639**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem2
Pearson Correlation ,573**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem3
Pearson Correlation ,424**
Sig. (2-tailed) ,001
N 60
Aitem4
Pearson Correlation ,352**
Sig. (2-tailed) ,006
N 60
Aitem5
Pearson Correlation ,398**
Sig. (2-tailed) ,002
N 60
Aitem6
Pearson Correlation ,468**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem7
Pearson Correlation ,570**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem8
Pearson Correlation ,751**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
Aitem9
Pearson Correlation ,671**
Sig. (2-tailed) ,000
N 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
Lampiran 5.4 Hasil Reliabilitas Instrumen Soal Uraian Uji Empiris
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 60 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 60 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,699 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
Lampiran 6
UJI ASUMSI DASAR PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Lampiran 6.1 Hasil uji normalitas pada instrumen
soal pilihan ganda
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Jenis_Pekerjaa
n_Orang_Tua
Skor
N 205 205
Normal Parametersa,b
Mean 2,49 10,1854
Std. Deviation ,631 2,72871
Most Extreme Differences
Absolute ,355 ,088
Positive ,217 ,088
Negative -,355 -,073
Kolmogorov-Smirnov Z 5,085 1,261
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,083
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Lampiran 6.2 Hasil uji normalitas pada instrumen
soal uraian
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Jenis_Pekerjaa
n_Orang_Tua
Skor
N 205 205
Normal Parametersa,b
Mean 2,49 53,3756
Std. Deviation ,631 15,10747
Most Extreme Differences
Absolute ,355 ,147
Positive ,217 ,087
Negative -,355 -,147
Kolmogorov-Smirnov Z 5,085 2,100
Asymp. Sig. (2-tailed) ,000 ,000
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
Lampiran 6.3 Hasil uji homogenitas pada instrumen
soal pilihan ganda
Test of Homogeneity of Variances
Skor
Levene Statistic df1 df2 Sig.
2,083 2 202 ,127
Lampiran 6.4 Hasil uji homogenitas pada instrumen
soal uraian
Test of Homogeneity of Variances
Skor
Levene Statistic df1 df2 Sig.
11,315 2 202 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
Lampiran 7
HASIL ANALISIS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Lampiran 7.1 Hasil Uji Hipotesis pada instrumen
soal pilihan ganda
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Jenis_Pekerjaan_Orang_Tu
a
N Mean Rank
Skor
PNS 15 172,93
Wiraswasta 74 152,53
Buruh 116 62,36
Total 205
Test Statisticsa,b
Skor
Chi-Square 128,547
Df 2
Asymp. Sig. ,000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Jenis_Pekerjaan_Orang_
Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Lampiran 7.2 Hasil Uji Hipotesis pada instrumen
soal uraian
Kruskal-Wallis Test
Ranks
Jenis_Pekerjaan_Orang_Tu
a
N Mean Rank
Skor
PNS 15 196,47
Wiraswasta 74 145,09
Buruh 116 64,06
Total 205
Test Statisticsa,b
Skor
Chi-Square 127,231
df 2
Asymp. Sig. ,000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable:
Jenis_Pekerjaan_Orang_
Tua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Lampiran 8. Foto Penelitian
Uji Validitas di SD N Berbah 1
Penelitian di SD N Klodangan Penelitian di SD N Kranggan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
BIODATA PENELITI
Ardi Wibowo lahir di Gunung Kidul, 17 Juli
1994, merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Paidi
dan Ibu Rita Aryani. Pendidikan yang pernah ditempuh
oleh peneliti yaitu pendidikan Sekolah Dasar di SD
Negeri 1 Pacor pada tahun 2000-2006. Pada tahun 2006-
2009 peneliti menempuh pendidikan menengah pertama
di SMP Negeri 5 Purworejo. Selanjutnya pada tahun 2009-2012 peneliti
menempuh pendidikan menengah tingkat atas di SMA Negeri 4 Purworejo. Pada
tahun 2012, peneliti melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta dengan mengambil program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Selama berproses di dalam Universitas Sanata Dharma, peneliti
memperoleh ilmu dan pengalaman. Ilmu yang didapatkan berasal dari perkuliahan
selama tujuh semester dan keikutsertaan peneliti dalam program wajib seperti
English Club, Program Pengembangan Kepribadian Mahasiswa, dan seminar/
workshop. Pengalaman peneliti selama kuliah yaitu mengikuti berbagai kegiatan
yang ada di kampus seperti menjadi panitia dalam kegiatan Malam Kreativitas
PGSD, Inisiasi Program Studi, dan Makrab Forum Keluarga Muslim Universitas
Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI