Post on 12-Dec-2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pentingnya dilakukan pengenalan alat-alat laboratorium adalah agar dapat
diketahui cara penggunaan alat tersebut dengan baik dan benar, sehingga
kesalahan prosedur pemakaian alat dapat diminimalisir saat penggunaan dan
untuk menjaga keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Hal ini penting
supaya saat melakukan penelitian, data yang diperoleh akan benar pula. Data-data
yang tepat akan meningkatkan kualitas penelitian seseorang. Selain itu, bahan dan
peralatan yang digunakan dalam penelitian harus dalam kondisi steril. Untuk
mencapainya, maka diperlukan teknik sterilisasi. Sterilisasi ialah proses-proses
untuk menjadikan peralatan dan bahan-bahan bebas dari semua bentuk kehidupan.
Tujuan utamanya adalah supaya sebelum pengkulturan dapat mematikan
mikroorganisme yang tidak diinginkan dan tidak turut tumbuh dalam kultur
murni. Teknik Sterilisasi dibedakan menjadi empat kelompok, antara lain :
Sterilisasi fisik dengan panas, sterilisasi mekanik dengan filter, sterilisasi kimia,
dan sterilisasi radiasi.
Setelah pengenalan alat, tentunya akan memudahkan dalam pembuatan
media kultur dan juga dalam proses mengisolasi bakteri. Pembuatan media kultur
dan isolasi bakteri memerlukan peralatan yang steril sehingga harus dengan teliti
membuatnya. Pembuatan media kultur memperhatikan konsistensi bahan
pembuatan media, misalnya dalam membuat media nutrient agar. Ini diharapkan
untuk mendapatkan media yang diinginkan dan dapat menumbuhkan bakteri /
mikroorganisme yang akan dikembangkan dengan media tersebut.
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui fungsi alat dan cara kerja dalam acara praktikum
mikrobiologi.
2. Untuk memperkenalkan cara pembuatan media nutrient agar untuk media
mengisolasi bakteri.
3. Untuk mengetahui cara mengisolasi bakteri.
1
BAB II
MATERI DAN METODE
Materi
2.1 Alat dan bahan :
1. Bubuk nutrient Agar
2. Aquades
3. Autoclave
4. Stirrer Hot Plate beserta pengaduk magnet
5. Cawan petri
6. Lemari es
7. Gelas elenmayer
8. Timbangan
2.2 Pengenalan Alat
Alat – alat yang digunakan dalam acara praktikum 1 :
1. Nidle: alat untuk menanam bakteri pada media miring dengan cara
menusukan pada media miring tersebut.
2. Osa: alat untuk mengkultur pada media padat yang dilakukan dipermukaan
media atau mengisolasi media padat.
3. Magnetic stirrer dan Hot plate : alat untuk memanaskan media serta
mengaduk media tersebut dengan magnet sampai media menjadi cair
homogen.
Gambar.1
2
4. Autoklaf : alat untuk sterilisasi dengan metoda basah. Temperatur 121°C
dengan lama waktu 15 menit dengan tekanan 15 LBS.
Gambar. 2
5. Oven : alat untuk mensterilisasi kering dalam suhu 160°C-170°C dalam
waktu 2 jam sampai 3 jam.
Gambar. 3
6. Incubator : alat untuk menginkubasi bakteri dengan temperatur 37°C
dengan lama waktu 18-24 jam.
Gambar .4
3
7. Glas erlenmayer : tempat untuk aquades dan bubuk dicampurkan agar saat
diletakkan pada hotplate dan diaduk denga magnet stirer.
Gambar. 5
8. Cawan petri : alat untuk menaruh media padat nutrient agar.
Gambar.6
9. Api spiritus: untuk mensterilkan osa dan nidle.
Gambar.7
10. Tabung reaksi : alat untuk menaruh media miring.
11. Aquadest: untuk melarutkan bubuk nutrien agar saat pembuatan media.
4
Metode
2.3 Pembuatan Media
Media untuk pertumbuhan bakteri dapat berupa media cair, padat maupun
semi padat. Kali ini dalam bab pembahasan yang akan dibahas mengenai cara
pembuatan media padat dengan nutrient agar.
A. Cara pembuatan media nutrient agar
1. Siapkan alat dan bahan untuk membuat media nutrient agar.
2. Sterilkan alat – alat yang akan digunakan.
3. Tuangkan aquades secukupnya pada gelas erlenmeyer dan ditambah
bubuk agar sesuai petunjuk pada botol.
4. Masukkan magnet stirrer pada gelas erlenmeyer yang telah diisi oleh
aquades dan bubuk agar.
5. Letakkan hotplate dan tunggu sampai aquades dan bubuk agar
tercapur sampai homogen.
6. Bahan yang sudah homogen letakkan pada autoklaf.
7. Bahan yang sudah jadi diletakkan dicawan petri dan disimpan
dikulkas sampai membeku menjadi media nutrient agar, dan siap
untuk media isolasi bakteri.
2.3 Isolasi Bakteri
Isolalsi merupakan cara memisahkan satu spesies mikroba dari kelompok
mikroba atau spesies yang lainnya. Tujuan dari mengisolasi bakteri ini agar dapat
dengan mudah mempelajari sifat – sifat, pertumbuhan dan aktivas mikroba. Salah
satu cara untuk dapat mengisolasi bakteri ialah dengan menggoreskan suspensi
campuran sel pada permukaan media padat dalam cawan petri, setelah itu
dilakukan tahap menginkubasi bakteri. Hal terpenting dalam melakuakan isolasi
ialah koloni yang akan diambil harus terpisah dari koloni lainnya. Berikut
merupakan tahapan dalam mengisolasi bakteri yaitu :
1. Siapkan bahan dan alat antara lain yang sudah disebutkan diatas
2. Pijarkan osa pada api Bunsen, kemudian tunggu sampai osa tersebut
dingin dan toreh organ yang tersedia dengan osa yang sudah disterilkan.
5
3. Goreskan osa pada nutrient agar dimulai dari bagian pinggir cawan petri
secara tidak terputus osa digoreskan kekiri dan kanan sampai ¼ luas
permukaan.
4. Pijarkan osa lagi, tunggu sampai dingin sampai cawan petri diputar
sedikit kearah kiri. Goreskan osa ini dengan awal goresan menyentuh
akhir goresan awal, jadi goresan ini menyilang goresan pertama. Lakukan
langkah kedua sekali lagi. Selama melakukan penggoresan pada cawan
petri diharapkan berada dekat dengan api dan tutup cawan petri dibuka
secukupnya.
Gambar.8
5. Inkubasikan pada suhu 37°C selama 18 – 24 jam.
6. Setelah inkubasi hasil bisa kita lihat. Koloni bakteri akan tumbun pada
bagian yang di gores menggunakan osa. Bila dalam media terdapat
bakteri yang tumbuh bukan pada bagian garis goresan maka itu bisa kita
katakana sebagai kontaminan.
6
BAB III
HASIL PENGAMATAN
Setelah mengetahui macam-macam alat beserta fungsinya dan setelah
mengetahui cara-cara pembuatannya,kami mulai bekerja dan keesokan harinya
hasil dari praktikum dapat dilihat. Adapun berikut merupakan hasil praktikum dari
kelompok B1, yaitu sebagai berikut :
Terlihat bakteri berwarna putih dan kekuningan yang tumbuh pada media
nutrient agar.
Gambar.9
Gambar diatas merupakan hasil dari praktikum yang telah dilaksanakan.
Bakteri yang tumbuh pada media dengan teknik goresan yang muncul memang
tidak sesuai dengan teori yang telah ada. Ini dikarenakan terlalu banyak goresan
yang dibuat dan berulang – ulang. Dan selain itu kemungkinan mikroba yang
tumbuh di dalam media tidak hanya mikroba yang diharapkan dari sampel yang
digunakan, di dalam media juga tumbuh bakteri kontaminan. Hal ini terjadi
karena pada saat pengerjaan, alat yang kami gunakan kemungkinan kurang steril .
Sampel yang kami gunakan yaitu uterus ayam dan hati ayam.
Media yang digunakan diatas adalah media padat yaitu nutrient agar ( NA )
yang termasuk dalam media umum. Hasil pengamatan yang dapat diambil dari
gambar diatas, mikroba tampak berwarna putih dan juga ada yang berwarna
kekuningan. Terdapat ukuran yang berbeda pada mikroba, ada yang besar dengan
7
ukuran diameternya ± 5mm dan yang mikroba kecil dengan ukuran diameternya
± 1,5 – 2mm. Bagian tepi dari mikroba yang besar tampak tidak rata dan mikroba
yang kecil tampak rata. Bentuk dari kedua mikroba tersebut tampak bulat
(coccus). Dan permukaan mikroba yang besar tampak datar sedangkan mikroba
yang kecil tampak cembung. Jumlah koloni yang dapat kami hitung adalah
sebanyak 19 koloni.
Gambar. 10
Gambar diatas adalah menunjukkan media yang digunakan adalah media
selektif EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) yang digunakan untuk
menumbuhkan bakteri Gram negative. Mikroba yang tumbuh pada media ini
masih menggunakan sampel yang sama dengan media nutrient agar yaitu hati
ayam dan saluran reproduksi dari ayam. Tampak perbedaan yang mencolok dari
segi warna antara mikroba yang tumbuh pada media NA dengan Media selektif
EMBA (Eosin Methylene Blue Agar). Hasil pengamatan yang dapat diambil dari
gambar diatas terdapat tiga warna yang muncul, ada yang berwarna coklat gelap,
kemerahan . Ukuran dari diameternya juga berbeda. Mikroba dengan warna coklat
gelap ukuran diameternya ± 2,0mm dan yang berwarna ungu dan kemerahan
berukuran sekitar ± 1,0 – 1,5mm. Ketiga mikroba yang berbeda warna tersebut
memiliki tepi yang sama ratanya dengan permukaan yang cembung. Warna yang
muncul pada mikroba. Pada media ini kami menemukan sejumlah 13 koloni. Pada
media selektif biasanya di berikan perlakuan khusus sesuai dengan bakteri yang di
tumbuhkan. Perlakuan ini bisa dengan memberikan zat inhibitor agar yang
8
tumbuh pada media itu hanya bakteri tertentu saja. Misalnya, dengan
menambahkan garam empedu.Sehingga yang dapat tumbuh pada media hanyalah
bakteri Enterobakteriacea yang biasa hidup pada saluran empedu.
9
BAB IV
SIMPULAN
Pada praktikum pertama ini, kami belajar mengenal alat-alat laboratorium
mikrobiologi,sterilisasi dan pembuatan media, dan juga perhitungan jumlah
kuman. Dalam praktikum ini kami menggunakan media nutrien agar dan eosin
metilen blue.
Di dalam media nutrient agar di temukan koloni bakteri sejumlah 19 buah.
Bakteri yang kami temukan berwarna putih dan kekuningan. Selain itu pada
media eosin metilen blue yang termasuk media selektif kami menemukan bakteri
berwarna coklat gelap dan kemerahan. Pada media selektif biasanya di berikan
perlakuan khusus sesuai dengan bakteri yang di tumbuhkan. Perlakuan ini bisa
dengan memberikan zat inhibitor agar yang tumbuh pada media itu hanya bakteri
tertentu saja. Misalnya, dengan menambahkan garam empedu.Sehingga yang
dapat tumbuh pada media hanyalah bakteri Enterobakteriacea yang biasa hidup
pada saluran empedu.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Laila, Khusucidah. 2006. Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan Psikomotorik Siswa kelas XII IPA SMAN 11 Semarang Materi Pokok. Universitas Negeri Semarang.
Mahatmi, Hapsari et al. 2008. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Veteriner I. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Denpasar.
Abrori, Romi. 2012. Pengertian dan Fungsi Alat-alat Praktikum dalam Laboratorium Biologi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim. Malang.
Kukuh, Senutyo. 2010. Fungsi dari Peralatan Inokulasi. Fakultas Kelautan dan Perikanan. Senutyokukuh.wordpress.com/2010/10/fungsi-dari-peralatan-inokulasi/ (Di akses pada tanggal 20 November 2014)
11