Post on 02-Feb-2016
description
A. Pengertian Metode PenelitianMetode penelitian : cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Cara ilmiah : didasarkan ciri-ciri keilmuan = rasional, empiris, dan sistematis.
Rasional : dilakukan dengan cara masuk akal yang terjangkau penalaran manusia
Empiris : cara-cara yang dapat diamati indra manusia.
Sistematis : menggunakan langkah-langkah tertentu yang logis.
Data yang diperoleh : data empiris (teramati) mempunyai kreteria valid (menunjukkan derajat ketepatan antara data sesungguhnya pada obyek dengan data yang dikumpulkan).
Untuk mendapatkan validitas perlu dilakukan reliabelitas dan obyektivitas.
Relibel : derajat konsistensi/keajegan dalam interval waktu tertentu.
Obyektivitas : berkenaan dengan interpersonal agreement (kesepakatan antar banyak orang)
Secara umum data penelitian dapat digunakan untuk :
1.Memahami : memperjelas suatu masalah atau informasi
2.Memecahkan : meminimalkan atau menghilangkan masalah.
3.Mengantisipasi : mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
Secara umum tujuan penelitian ada 3 macam :
1.Penemuan : data yang diperoleh merupakan data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.
2.Pembuktian : adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu
3.Pengembangan : untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Kesimpulan Metode Penelitian : cara ilmiah untuk
mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan tertentu, sehingga dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang tertentu.
B. Makna PenelitianPerlunya penelitian :1. Pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan
manusia yang terbatas dibandingkan dengan lingkungan yang luas.
2. Dorongan untuk mengetahui, rasa tidak puas dari hasil yang telah ada, mendorong untuk mengetahui dan mengembangkan lebih luas lagi.
3. Manusia dalam kehidupannya dihadapkan masalah, tantangan, ancaman, kasulitan yang kesemuanya membutuhkan penjelasan, pemecahan, penyelesaian.
4. Manusia merasa tidak puas terhadap yang telah dicapai, dikuasai, dan dimilikinya.
Pemenuhan rasa ingin tahu manusia dapat dilakukan melalui :
1.Bertanya kepada orang yang dianggap tahu
2.Melakukan pengamatan atau melalui dokumentasi seperti : buku, jurnal, internet, surat kabar dll.
3.Melakukan penelitian
C. METODE ILMIAHKriteria metode ilmiah :1. Berdasarkan fakta. Keterangan yang diperoleh dalam
penelitian, baik yang dikumpulkan dan yang dianalisis harus berdasarkan fakta yang nyata.
2. Bebas prasangka. Keterangan suatu fakta harus dengan alasan dan bukti yang lengkap dan obyektif.
3. Menggunakan prinsip analisis. Semua masalah harus dicari sebab musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisis yang logis.
4. Menggunakan ukuran yang obyektif5. Menggunakan hipotesis sebagai pedoman dalam
melakukan analisis (kuantitatif)
D. KARAKTERISTIK PENELITIAN1.Obyektivitas. Penelitian harus terhindar
dari bias dan subyektivitas.2.Ketepatan. Secara teknis instrumen
memiliki validitas dan reliabelitas, desain penelitian, pengambilan sampel dan teknik analisisnya tepat.
3.Verifikasi. Penelitian dapat dikonfirmasi, direvisi, dan diulang cara yang sama atau berbeda.
4.Penjelasan ringkas. Penelitian mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena dan menyederhanakan menjadi penjelasan yang ringkas.
5.Empiris. Penelitian ditandai oleh sikap dan pendekatan empiris atau pengalaman praktis.
6.Penalaran logis. Penalaran merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip logika deduktif atau induktif.
7.Kesimpulan kondisional. Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolut, hanya bersifat pengetahuan probobalitas.
E. KARAKTERISTIK PENELITIAN YANG BAIK1. Masalah dan tujuan penelitian harus dirumuskan
dengan benar, jelas dan spesifik sehingga tidak menimbulkan penafsiran.
2. Prosedur penelitian dijabarkan secara rinci sehingga orang lain dapat memahami dan melaksanakan penelitian tersebut
3. Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat secara teliti sehingga menghasilkan data yang valid, reliabel, dan obyektif.
4. Analisis data dilakukan secara tepat dan mampu membuat generalisasi yang signifikan
5. Setiap kesimpulan dan saran yang diberikan harus didukung oleh data penelitian.
PERTEMUAN 2. ILMU PENGETAHUAN DAN PENELITIAN
A. Ilmu dan proses berpikirIlmu : pengetahuan tentang fakta baik
natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematik.
Proses berpikir : suatu refleksi yang teratur dan hati-hati. Proses ini lahir dari suatu rasa sangsi akan sesuatu dan keinginan untuk memperoleh sesuatu.
Konsep ilmu dan berpikir : sama. Dalam memecahkan masalah keduanya dimulai adanya rasa sangsi. Kemudian timbul suatu pertanyaan yang khas (masalah) dan selanjutnya dilakukan penyelidikan.
Menurut Dewey, proses berpikir :a.Timbul rasa sulitb.Rasa sulit didefinisikan dalam bentuk permasalahanc.Timbul kemungkinan pemecahan (hipotesis)d.ide-ide pemecahan diuraikan secara rasional dengan
menggunakan bukti/datae.Menguatkan pembuktian ide-ide dan menyimpulkan
Menurut Kelly, proses berpikir :a. Timbul rasa sulitb. Rasa sulit tersebut didefinisikan c. Mencari suatu pemecahan masalahd. Menambah keterangan (teori) terhadap
pemecahan masalah e. Melakukan pemecahan lebih lanjutf. Mengadakan penilaian terhadap hasil pemecahan
masalahg. Memberikan gambaran pandangan ke depan atau
situasi yang akan datang.
Berpikir secara nalar mempunyai 2 kriteria :a. Ada unsur logisb. Ada unsur analisisRasio dan fakta merupakan sumber utama nalar atau
berpikir. Paham rasionalisme bahwa rasio sebagai sumber
kebenaran. Paham empirisme bahwa fakta sebagai sumber
kebenaran dari berpikir. Pada hakekatnya berpikir secara ilmiah merupakan
gabungan penalaran secara induktif dan deduktif. Masing-masing penalaran berkaitan erat dengan rasionalisme dan empirisme.
B. ILMU, PENELITIAN, DAN KEBENARAN1.Hubungan ilmu dan penelitian.Menurut Almack, hubungan ilmu dan
penelitian : seperti hasil dan proses. Penelitian adalah proses, ilmu adalah hasilnya.
Menurut Whitney, bahwa ilmu dan penelitian adalah proses, kebenaran adalah hasil.
2.Hubungan berpikir, penelitian, dan ilmu.Konsep berpikir, ilmu, dan penelitian adalah
sama. Berpikir dan ilmu merupakan proses untuk mencari kebenaran.
Kebenaran diperoleh melalui penelitian, sehingga penelitian merupakan sarana yang digunakan berpikir dan ilmu.
Suatu kebenaran ilmiah harus memenuhi 3 hal :a.Koheren : suatu pernyataan dianggap benar
bila konsisten dengan pernyataan sebelumnya.b.Koresponden : suatu pernyataan dianggap
benar bila materi pengetahuan yang terkandung dalam pernyataan mempunyai kaitan dengan obyek pernyataan
c.Pragmatis : pernyataan dianggap benar bila bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
C. KEBENARAN NON ILMIAHTidak selamanya kebenaran diperoleh secara
ilmiah, kadangkala melalui proses non-ilmiah, yaitu :
1.Secara kebetulan. 2.Secara common sense (akal sehat)3.Secara wahyu4.Secara intuitif5.Melalui Trial and Error6.Melalui spekulasi7.Karena wibawa
D. PROPOSISI, DALIL, TEORI, DAN FAKTAProposisi : menghubungkan 2 faktor yaitu
faktor penyebab dengan faktor lainnya (akibat). Proposisi yang sudah dirumuskan untuk diuji kebenarannya dinamakan hipotesis.
Hipotesis : suatu pernyataan yang diterima secara sementara untuk diuji kebenarannya.
Proposisi yang sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan dalil.
Dalil : singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, bersifat umum (universal).
Teori : sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistematik dalam gejala sosial atau natura yang ingin diteliti.
Teori : abstraksi dari pengertian atau hubungan dari proposisi atau dalil.
Fakta : pengamatan yang telah diverifikasi secara empiris.
Tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengenal teori :
1.Teori : sebuah proposisi yang terdiri konstrak yang sudah didefinisikan secara luas dengan hubungan unsur-unsur secara jelas.
2.Teori : menjelaskan hubungan antar variabel atau konstrak secara sistematik dan jelas dari suatu fenomena-fenomena.
3.Teori : menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan pada hubungan variabel yang satu dengan yang lainnya.
Fakta ilmiah : produk atau hasil dari pengamatan yang mempunyai arti dan dilakukan secara sistematis. Fakta harus relevan dengan teori.
Teori : memperlihatkan hubungan antar fakta atau suatu pengurutan fakta dalam suatu bentuk yang mempunyai arti.
Teori adalah alat dari ilmu, dan ilmu merupakan alat penolong teori. Peranan teori sebagai alat dari ilmu :
1.Teori sebagai orientasi utama dari ilmu. Fungsi teori : memberi batasan terhadap ilmu dengan cara memperkecil jangkauan dari fenomena yang akan dipelajari. Teori membatasi aspek mana saja yang akan dipelajari dari fenomena tersebut.
2. Teori sebagai konseptulaisasi dan klasifikasi. Tugas teori mengembangkan sistem klasifikasi dan struktur konsep.
3.Teori meringkaskan fakta. Teori meringkaskan hasil penelitian, melalui melalui teori memudahkan melakukan generalisasi hasil penelitian.
4.Teori memprediksi fakta-fakta. Teori akan menghasilkan uniformitas dari pengamatan, sehingga dapat dibuat prediksi.
5.Teori memperjelas celah kosong. Akibat meringkaskan fakta dan memprediksi fakta yang akan datang, dan yang belum diamati, maka teori dapat memberikan petunjuk dan memperjelas daerah mana dalam ilmu pengetahuan yang belum dieskplorasi.
Peranan fakta terhadap teori :1.Fakta menolong memprakarsai teori.2.Fakta memberi jalan dalam mengubah atau
memformulasikan teori baru.3.Fakta dapat membuat penolakan terhadap
teori.4.Fakta menukar fokus dan orientasi dari
teori.5.Fakta memperterang dan memberi definisi
kembali kepada teori.
E. HUBUNGAN PENELITIAN DAN TEORITeori memberikan dukungan kepada
penelitian, dan penelitian memberikan kontribusi pada teori.
Teori memandu penelitian yang dilakukan untuk menghasilkan yang diharapkan.
Teori dapat meningkatkan arti dari penemuan penelitian, karena membuat hasil penelitian menjadi lebih umum.
Teori memberikan kontribusi terhadap penelitian dengan jalan :
1.Teori meningkatkan keberhasilan penelitian, karena dapat menghubungkan penemuan yang nampaknya berbeda ke dalam suatu keseluruhan serta proses terjadinya hubungan.
2.Teori dapat memberikan penjelasan terhadap hubungan-hubungan yang diamati dan suatu penelitian.
Penelitian juga memberikan kontribusi kepada teori, yakni menguji teori, memperjelas konsep-konsep teori, dan memperbaiki atau mengembangkan teori.
Kontribusi penelitian terhadap teori : fungsi penelitian dalam mengadakan klarifiksi (penjelasan) terhadap konsep untuk memformulasikan teori. Konsep harus jelas dan spesifik tidak bersifat umum. Konsep yang bersifat umum diperinci ke dalam definisi kerja (definsi operasional).
Kontribusi timbal balik antara teori dan penelitian merupakan proses yang terjadi terus menerus. Penelitian yang berdasarkan teori dapat menghasilkan issu teori yang baru. Dilain pihak, issu teori baru menghendaki adanya penelitian lebih lanjut.
PERTEMUAN . JENIS-JENIS PENELITIAN
1. JENIS PENELITIAN BERDASARKAN PENDEKATAN
Jenis penelitian berdasarkan pendekatan terdiri dari penelitian kuantitatif dan kualitatif.
a. Asumsi tentang realita. Penelitian kuantitatif didasarkan konsep positivisme,
bertolak asumsi bahwa realita bersifat tunggal, stabil, lepas dari kepercayaan dan perasaan individual dan dapat diukur menggunakan instrumen.
Penelitian kualitatif didasarkan konsep konstruktivisme, bahwa realita bersifat jamak, menyeluruh, bersifat terbuka, konstekstual meliputi persepsi dan pandangan individu dan kolektif, manusia sebagai instrumen
b. Tujuan Penelitian Penelitian kuantitatif bertujuan : mencari
hubungan dan menjelaskan sebab perubahan dalam fakta sosial yang terukur.
Penelitian kualitatif bertujuan : diarahkan untuk memahami fenomena sosial, yang diperoleh melalui pengamatan.
c. Metode dan Proses PenelitianPenelitian kuantitatif memiliki langkah-
langkah atau prosedur yang baku sebagai pegangan peneliti. Rancangan penelitian tertutup.
Penelitian kualitatif menggunakan strategi dan prosedur penelitian yang fleksibel. Rancangan penelitian terbuka dan dapat disempurnakan selama pengumpulan data.
d. Kajian KhasPenelitian kuantitatif menggunakan
rancangan penelitian eksperimen atau korelasional sebagai kajian khasnya. Subyektivitas dihindari.
Penelitian kualitatif menggunakan kajian etnografis untuk memahami keragaman perspektif dalam situasi yang diteliti. Subyektif termasuk yang diperhitungkan dalam pengumpulan dan analisis data.
e. Peranan PenelitiPenelitian kuantitatif, peneliti terlepas dari
obyek yang diteliti, bahkan dicegah agar tidak terpengaruh oleh peneliti.
Penelitian kualitatif, peneliti lebur dengan situasi yang diteliti untuk memahami situasi, ia sekaligus sebagai instrumen. Penelitian kualitatif bersifat subyektif atau penelitian reflektif, peneliti melakukan pengujian sendiri secara kritis.
f. Pentingnya Konteks dalam PenelitianPenelitian kuantitatif, diarahkan pada
menemukan generalisasi universal yang bebas dari konteks situasi.
Penelitian kualitatif, meyakini pengaruh konteks situasi terhadap hal yang diamati. Peneliti sosial tidak akan memahami perilaku manusia tanpa memahami konteks situasi pada saat manusia berperilaku.
2. JENIS PENELITIAN BERDASARKAN FUNGSINYA
Jenis penelitian berdasarkan fungsinya : a.penelitin dasar, b.penelitian terapan, dan c. penelitian evaluatif.
a. Penelitian dasar.Penelitian dasar disebut juga penelitian murni atau
penelitian pokok, diarahkan pada pengujian teori, hanya sedikit atau bahkan tidak menghubungkan hasil dengan kepentingan praktek.
Penelitian dasar berfungsi menghasilkan pengetahuan untuk mencari solusi tentang masalah umum.
b.Penelitian Terapan.Penelitian terapan berkenaan dengan
kenyataan praktis, penerapan dan pengembangan pengetahuan yang dihasilkan untuk kehidupan nyata.
Penelitian terapan berfungsi mencari solusi masalah bidang tertentu.
c. Penelitian evaluatif.Penelitian ini difokuskan pada suatu kegiatan
dalam suatu unit. Kegiatan dapat berbentuk program, proses,
atau hasil kerja.Unit dapat berupa tempat, organisasi, atau
lembaga. Penelitian evaluatif yaitu :1. Penelitian tindakan, 2.Penelitian kebijakan.
Penelitian kebijakan memfokuskan kajiannya pada kebijakan yang lalu atau yang sedang berlaku sekarang, dan diarahkan untuk :
a) Meneliti formulasi kebijakan, b) Menguji pelaksanaan suatu program terkait
dengan sesuatu kebijakan, c) Menguji keefektifan dan keefisienan kebijakan.
PERBEDAAN PENELITIAN DASAR, TERAPAN, EVALUATIF
1) Aspek Bidang penelitian.Penelitian dasar : bidang fisik, perilaku, dan
sosial.Penelitian terapan : bidang aplikasi,
kedokteran, rekayasa, pendidikanPenelitian evaluatif : bidang pelaksanaan
berbagai kegiatan, program pada berbagai tempat dan lembaga
2) Aspek TujuanPenelitian dasar : menguji teori, dalil,
prinsip dasar. Penelitian terapan : menguji kegunaan teori
dalam bidang tertentu. Penelitian evaluatif : mengukur manfaat ,
sumbangan dan kelayakan program atau kegiatan tertentu.
3) Aspek Tingkat generalisasiPenelitian dasar : abstrak, umum.Penelitian terapan : umum tetapi dalam bidang
tertentu.Penelitian evaluatif : konkrit, spesifik dalam
aspek tertentu.
4) Aspek Penggunaan hasil.Penelitian dasar : menambah pengetahuan
ilmiah dari prinsip dasar dan hukum tertentu. Penelitian terapan : menambah pengetahuan
yang didasarkan penelitian dalam bidang tertentu.
Penelitian evaluatif : menambah pengetahuan yang didasarkan penelitian tentang praktek tertentu.
3. JENIS PENELITIAN BERDASARKAN TUJUANNYA
Jenis penelitian berdasarkan tujuan : a. deskriptif, b.prediktif, c. improftif, d. eksplanatif
a. Penelitian deskriptif.Penelitian ini ditujukan untuk mendeskripsikan
suatu keadaan atau fenomena apa adanya. Peneliti tidak melakukan manipulasi atau
perlakuan terhadap obyek penelitian.Penelitian ini dapat berkenaan dengan kasus
tertentu, atau populasi yang luas/besar. Penelitian ini dapat menggunakan pendekatan
kuantitatif atau pendekatan kualitatif.
b.Penelitian prediktif.Penelitian ini ditujukan untuk memprediksi apa
yang akan terjadi berdasarkan hasil analisis keadaan saat ini.
Penelitian ini dilakukan melalui penelitian bersifat korelasional melalui perhitungan korelasi dan regresi dapat memprediksi dampak.
Penelitian ini juga dapat dilakukan melalui studi kecenderungan, dengan melihat kecenderungan dalam jangka waktu tertentu dapat dilihat kecenderungan masa yang akan datang.
c.Penelitian Improftif.Penelitian ini ditujukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau menyempurnakan suatu keadaan, kegiatan atau pelaksanaan suatu program.
Untuk memperbaiki digunakan penelitian tindakan, penelitian kebijakan, penelitian pengembangan, penelitian eksperimental.
d. Penelitian Eksplanatif.Penelitian ini ditujukan untuk memberikan
penjelasan tentang hubungan antar fenomena atau variabel.
Penelitian ini mencoba mencari kejelasan hubungan antar fenomena atau variabel. Hubungan tersebut berbentuk korelasional, kontribusi variabel satu ke variabel lainnya atau hubungan sebab akibat.
Penelitian tersebut, dikaji dalam penelitian korelasional dan eksperimen.
PERTEMUAN 4. PENDEKATAN DAN METODE PENELITIAN
Macam-macam metode penelitian :1. Pendekatan kuantitatif :a. Eksperimental : 1) eksperimental murni,
2)ekseperimental kuasi, 3).eksperimental lemah, 4) subyek tunggal.
b. Non-eksperimental : 1) deskriptif, 2) komperatif, 3) korelasional, 4) survei, 5)eskpos-fakto, 6) tindakan.
2. Pendekatan kualitatif :a. Interaktif : 1) etnografis, 2) historis,
3) fenomenologis, 4) studi kasus, 5)teori dasar, 6) studi kritis.
b. Non-interaktif : 1) analisis konsep, 2) analisis kebijakan, 3)analisis historis.
B. PENELITIAN KUANTITATIF (Non-Eksperimental)Penelitian ini menekankan fenomena-fenomena
obyektif dan dikaji secara kuantitatif. Desain penelitian menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.
1.Penelitian deskriptif.Suatu metode penelitian yang ditujukan untuk
menggambarkan fenomena yang ada saat ini atau masa lampau apa adanya. Penggambaran dapat menggunakan angka-angka (statistik deskriptif)
Pertanyaan penelitian : Bagaimana
2.Penelitian survei.Survei digunakan untuk mengumpulkan informasi
berbentuk opini dari sejumlah orang terhadap topik atau isu tertentu.
Karakteristik survei :a.Informasi yang dikumpulkan dari skelompok
besar orang, seperti : sikap kepercayaan, persepsi.
b.Informasi dikumpulkan melalui pengajuan pertanyaan dari suatu populasi
c.Informasi diperoleh dari sampel
3.Penelitian eskpos fakto.Penelitian sebab akibat yang tidak
dimanipulasi atau diberi perlakuan oleh peneliti. Penelitian dilakukan terhadap kegiatan atau program yang telah berlangsung atau telah terjadi.
Penelitian ini mirip eksperimental, tetapi tidak ada variabel kontrol dan tidak tes awal. Penelitian ini dapat dilakukan dengan pembanding dengan subyek yang berbeda.
4.Penelitian komperatif.Penelitian ini diarahkan untuk mengetahui
antara dua atau lebih dari dua kelompok perbedaan dalam aspek atau variabel yang diteliti.
Penelitian ini tidak ada kontrol variabel, maupun perlakuan dari peneliti.
5.Penelitian korelasional.Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui
hubungan suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan variabel yang satu dengan yang lain dinyatakan dengan koefisien korelasi dan siginifikan secara statistik.
6.Penelitian tindakan.Penelitian ini diarahkan untuk pada
pemecahan masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbikan
proses maupun peningkatan hasil kegiatan. 7.Penelitian dan Pengembangan.Merupakan suatu metode untuk
mengembangkan dan mengkaji suatu produk. Dalam pendidikan dapat digunakan mengembangkan model, kurikulum, instrumen evaluasi.
C. PENELITIAN KUANTITATIF (EKSPERIMENTAL)Penelitian ini merupakan penelitian laboratorium,
tetapi dapat dilakukan di luar laboratorium. Prinsip penelitian adanya pengotrolan terhadap hal yang mempengaruhi eksperimen.
Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan terikat. Semua variabel yang diuji harus diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah terstandarisasi atau dibakukan.
Analisis menggunakan statistik inferensial parameterik . Semua variabel diluar bebas harus dikontrol
1.Eksperimen Murni.Penelitian ini mengikuti prosedur dan
syarat-syarat eksperimen. Terutama mengenai pengontrolan variabel, kelompok kontrol, pemberian perlakuan.
Penelitian ini ada kelompok kontrol yang karakteristik variabelnya sama dengan kelompok eksperimen.
Kelompok eksperimen diberikan perlakuan dan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan atau perlakuan lain.
2.Metode Eksperimen Semu.Metode ini pada dasarnya sama dengan
eksperimen murni, bedanya dalam pengontrolan variabel. Pengontrolkan dilakukan pada satu variabel yang dianggap paling dominan.
3.Metode Eksperimen Lemah.Metode ini merupakan penelitian eksperiman
yang desain dan perlakunnya seperti eksperimen, tetapi tidak ada pengontrolan variabel.
D. PENELITIAN KUALITATIF (INTERAKTIF)Suatu penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, persitiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok.
Penelitian ini bersifat induktif, peneliti membiarkan permasalahan muncul dari data atau dibiarkan terbuka untuk interpretasi.
Tujuan penelitian :1.Menggambarkan dan mengungkapkan 2.Menggambarkan dan menjelaskan Kebanyakan penelitian ini bersifat deskriptif
dan eksplanatori (kejelasan).Penelitian kualitatif bersifat naturalistik.
Asumsi : kenyataan itu berdimensi jamak, peneliti dan yang diteliti bersifat interaktif dan melibatkan nilai.
Metode kualitatif terdiri dari : kualitatif interaktif dan non interaktif.
Kualitatif interaktif : merupakan studi yang mendalam menggunakan teknik pengumpulan data langsung dari orang (sumber).
Peneliti interaktif mendeskripsikan konsteks dari studi, mengilustrasikan pandangan yang berbeda dari fenomena dan secara berkelanjutan merevisi pertanyaan berdasarkan pengalaman di lapangan.
1. Studi Etnogafik.Studi ini mendeskripsikan dan
menginterpretasikan budaya, kelompok sosial atau sistem. Studi ini dipusatkan pada : pola-pola kegiatan, bahasa, kepercayaan, ritual, dan cara-cara hidup.
Proses ini berlangsung lama, berbentuk observasi dan wawancara secara alamiah, dalam berbagai bentuk kesempatan kegiatan, serta mengumpulkan dokumen dan benda-benda.
2.Studi Historis.Studi ini meneliti peristiwa-peristiwa yang
telah berlalu. Penelitian ini menggunakan pendekatan, metode dan materi yang mungkin sama dengan penelitian etnografis, dengan fokus dan sistematika yang berbeda.
Beberapa peneliti menggunakan pendekatan dan metode ilmiah (postivisme) : pembatasan masalah, perumusan hipotesis, pengumpulan dan analisis data, uji hipotesis dan generalisasi.
3. Studi Fenomenologis.Studi ini mencoba mencari arti dari pengalaman
dalam kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan
konsep, pendapat, pendirian, sikap, penilaian dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan.
Tujuan : mencari atau menemukan makna dari hal-hal yang essensial atau mendasar dari pengalaman hidup.
Penelitian dilakukan melalui wawancara mendalam yang lama dengan partisipan.
4. Studi Kasus.Suatu penelitian yang dilakukan terhadap suatu
kesatuan sistem. Kesatuan ini dapat berupa : program, kegiatan, peristiwa.
Studi ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Kesimpulan hanya untuk kasus tersebut.
Teknik pengumpulan data : wawancara, observasi, dan studi dokumenter, semua diarahkan mendapatkan kesatuan data dan kesimpulan.
5.Teori Dasar. Penelitian yang diarahkan pada penemuan
(minimal) menguatkan terhadap suatu teori. Penelitian ini dilaksanakan dengan
menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, diadakan cek recek ke lapangan, studi perbandingan antar kategori, fenomena dan situasi melalui kajian induktif, deduktif dan verifikasi sampai titik jenuh.
6. Studi Kritis.Penelitian ini bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan
bersifat subyektif. Para peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas status, suku bangsa, jenis kelamin, dll.
Peneliti feminis dan etnis memusatkan pada masalah jender dan ras. Peneliti pascamodern dan kritis memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan.
Dalam penelitian, peneliti melakukan analisis naratif, penelitian tindakan, etnografis kritis, dan penelitian feminisme.
E. PENELITIAN KUALITATIF (NON-INTERATIF)Penelitian ini disebut juga penelitian
analitis, mengadakan pengkajian berdasarkan analisis dokumen.
Peneliti menghimpun, mengidetifikasi, menganalisis, dan mengadakan sistesis data, untuk kemudian memberikan interpretasi terhadap konsep, kebijakan, peristiwa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diamati.
Studi non interaktif terdiri dari : analisis konsep, historis, dan kebijakan.
Analisis konsep : merupakan kajian terhadap konsep-konsep penting yang diinterpretasikan pengguna atau pelaksana secara beragam.
Analisis historis : menganalisis data kegiatan, program, kebijakan yang telah dilaksanakan masa yang lalu.
Analisis kebijakan : menganalisis berbagai dokumen yang berkenaan dengan kebijakan tertentu.
PERTEMUAN 5SISTEMATIKA SKRIPSI
I. PENELITIAN KUALITATIF.Pendekatan kualitatif tediri dari metode penelitian : etnografi,
studi kasus, fenomenologis, grounded teori, historis, dan analisis isi.
BAB. I. PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG MASALAHPeneliti menguraikan konteks atau situasi yang mendasari
muculnya permasalahan yang menjadi fokus penelitian.Penggambaran konteks permasalahan dapat dengan menunjukkan
fenomena-fenomena, fakta-fakta empiris, kejadian atual yang unik.
Peneliti dapat menyertakan data statistik, atau hasil studi pendahulu.
Diakhiri dengan batasan yang berkaitan dengan fenomena, fakta empiris, atau kejadian aktual untuk mengantarkan menuju fokus penelitian.
B. Fokus dan subfokus penelitian
Peneliti menetapkan fokus penelitian : area yang akan diteliti
Menetapkan subfokus penelitian : sudut tinjauan
Fokus dan subfokus penelitian dirumuskan dengan kalimat pernyataan
C. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian
Peneliti merumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang bersifat umum (fokus penelitian)
Mengembangkan dengan pertanyaan penelitian yang spesifik (subfokus penelitian)
Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian dirumuskan dengan kalimat pertanyaan.
D.Tujuan PenelitianUntuk memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang fokus dan subfokus penelitian
E.Kegunaan Penelitian Peneliti menjelaskan manfaat penelitian,
meliputi kegunaan teoritis dan praktisKegunaan teoritis : bagaimana hasil penelitian
bagian dari proses pengembangan ilmuKegunaan praktis : hasil penelitian dapat
digunakan memecahkan masalah praktis
F. Tempat dan Waktu PenelitianPeneliti menjelaskan dimana penelitian
dilakukan dan kapan penelitian dilakukanG. Definisi istilahPeneliti mendefisikan istilah yang pokok
terdapat dalam fokus dan subfokus peneliti bersumber dari deskripsi konseptual Bab II.
BAB. II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIRA. Kajian teoritikDeskripsi Konseptual fokus dan subfokus penelitian.
Peneliti mendeskripsikan konsep-konsep yang berhubungan dengan fokus dan subfokus penelitian.
B.Penelitian Yang RelevanHasil Penelitian yang Relevan. Peneliti menunjukkan
posisi penelitian diantara penelitian-penelitian yang pernah dilakukan.
C. Kerangka PikirPeneliti menguraikan kerangka teoritis penelitian yang
mengambarkan subfokus dalam area penelitian (fokus penelitian), disertai suatu bagan atau gambar
BAB. III. METODOLOGI PENELITIANA.Latar PenelitianPeneliti menjelaskan situasi sosial, budaya, dan
karakteristik subyek penelitian. Hal ini dilakukan melalui observasi dan dokumentasi.
B. Metode dan Prosedur PenelitianPeneliti menjelaskan pendekatan dan metode serta
prosedur penelitian.Pendekatan penelitian kualitatif, metode sesuai
dengan metode yang dipilih. Prosedur penelitian menjelaskan langkah-langkah penelitian.
C.Data dan Sumber Data Peneliti menjelaskan informasi atau data
dikumpulkan sesuai dengan fokus dan subfokus penelitian dan diijabarkan dalam indikator.
Peneliti menjelaskan sumber data primer dan skunder yang digunakan dalam penelitian dari informan, peristiwa, dokumen.
D.Teknik dan Prosedur Pengumpulan DataTeknik penelitian : wawancara, observasi, dan
dokumenPeneliti menjelaskan prosesdur (langkah-langkah)
melaksanakan masing-masing teknik tersebut. E. Prosedur Analisis DataPeneliti menjelaskan prosedur analisis data selama
proses pengumpulan data dan setelah data terkumpul.
Prosedur analisis menggunakan salah satu model analisis data kualitatif (Mille & Hubberman, Spradly)
F.Pemerikasaan Keabsahan DataPeneliti menjelaskan proses dan teknik yang
digunakan untuk memeriksa keabsahan data.Keabsahan data mencakup : derajat
kepercayaan (credibility), keteralihan (trahserbility), kebergantungan (dependability), kepastian (confirmanility), dan dapat dengan hanya triangulasi (sumber informasi, teknik, maupun waktu)
CREDIBILITY (derajat kepercayaan) : penetapan hasil penelitian yang dapat dipercaya dari perspektif partisipan. Strategi : perpanjang pengamatan, ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi teman sejawat.
TRANFERABILITY (keteralihan): kekuatan hasil penelitan dapat ditransfer dalam konteks atau setting yang lain. Hal ini bagaimana transfer tersebut masuk akal.
DEPENDABILITY (kebergantungan) : peneliti perlu meperhitungkan konteks yang berubah-ubah dalam penelitian yang dilakukan. Peneliti bertanggungjawab menjelaskan perubahan yang terjadi dan bagaimana pengaruhnya terhadap cara pendekatan penelitian
KONFIRMABILITY (kepastian): obyektivitas dan tingkat kekuatan hasil penelitian yang dikonfirmasi orang lain. Strateginya : mendokementasikan informasi atau data dan prosedur untuk mengecek kembali informasi atau data penelitian.
BAB. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.Gambaran umum tentang latar penelitianPeneliti menguraikan latar sosial budaya,
lingkungan, ekonomi, historis (karaktersitik)B.Paparan data hasil penelitian.Paparan data sesuai atau selaras dengan sub fokus
penelitian atau pertanyaan penelitianPaparan data meliputi hasil wawancara, observasi,
dan dokumentasi (triangulasi)
C. Temuan PenelitianPeneliti menguraikan inti dari paparan data hasil
wawancara, observasi, dan dokumentasi sesuai dengan pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Selanjutnya dibuat diagram konteks
D. PembahasanPeneliti membahas temuan penelitian yang
pembahasannya sesuai dengan pertanyaan penelitian atau rumusan masalah. Pembahasan didukung teori pada bab II.
BAB. V. SIMPULAN DAN REKOMENDASIA.Simpulan Simpulan penelitian berisi proposisi-proposisi sebagai
hasil interprestasi atau verifikasi temuan dengan konsep dan teori yang sesuai dengan pertanyaan penelitian atau fokus dan subfokus penelitian
B. Rekomendasi Peneliti mengemukakan rekomendasi perlunya
penelitian lanjutan dan implementasi temuan penelitian dalam pemecahan masalah praktis.
Pertemuan 6. PENELITIAN KUANTITATIF ASOSIATIFPendekatan kuantitatif antara lain jenis penelitian asosiatif
dengan menggunakan teknik atau model analisis korelasional dapat pula menggunakan teknik atau model analisis jalur.
BAB. I. PENDHULUANA. Latar Belakang MasalahPeneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta (apa
yang ada) dengan harapan (yang seharusnya) yang menjadi masalah utama penelitian (variabel terikat).
Fakta merupakan apa yang ada sekarang berupa data skunder, hasil observasi, pengalaman pribadi, hasil penelitian lainnya.
Harapan berupa apa yang ada yang terdapat pada undang-undang, peraturan, visi-misi, kurikulum, teori, literatur, dan jurnal.
B. Indentifikasi Masalah
Peneliti mengindentifikasi beberapa penyebab terjadinya masalah utama yaitu hal-hal yang berhubungan dengan atau menjadi penyebab munculnya masalah utama penelitian yang telah diungkapkan pada latar belakang. Hasil indentifikasi dituliskan dalam bentuk pernyataan.
C. Pembatasan Masalah
Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan kemampuan peneliti dan yang sangat berhubungan atau erat dengan penyebab. D. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah yang disajikansecara rinci dalam bentuk pertanyaan penelitiandengan hbubungan atau pengaruh sesuai denganpembatasan masalah
E. Tujuan Penelitian
Peneliti mendeskripsikan tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah
F. Kegunaan Penelitian
Peneliti mengungkapkan secara spesifik manfaat yang akan dicapai : 1) Secara teoritis untuk pengembangan IPTEK, 2) Secara praktis untuk pemecahan masalah praktis
G. Ruang Lingkup Penelitian1. Ruang Lingkup Ilmu Peneliti mengukapkan penelitian merupakan kajian
manajemen pendidikan2.Ruang Lingkup Subyek Peneliti mengungkapkan responden penelitian3.Ruang lingkup Obyek Peneliti mengungkapkan variabel-variabel dalam penelitian 4.Ruang Lingkup Tempat dan Waktu Peneliti mengungkap tempat dilakukan penelitian dan waktu
dilaksanakan penelitian.
BAB. II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS.
A.Deskripsi Konseptual atau teoritis Peneliti membahas variabel penelitian secara
konseptual dari sejumlah teori atau konsep para ahli. Kajian konseptual dimulai dari variabel terikat (Y) dilanjutkan dengan variabel bebas (X). Untuk setiap variabel penelitian menggunakan minimal 4 rujukan atau sumber. Dalam kajian teoritik, peneliti mensintesis berbagai pendapat dengan cara membandingkan (persamaan dan perbedaan). Persamaan menjadi dasar sintesis.
B.Penelitian Yang Relevan
Peneliti mendeskripsikan hasil penelitian yang relevan, baik yang mendukung maupun yang bertentangan. Selanjutnya menjelaskan persamaan dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan.
C.Kerangka Teoritik atau Pikir.Peneliti menjelaskan secara teoritis
keterkaitan antara veriabel X dan Y sesuai dengan rumusan masalah. Kerangka teoritik ini sebagai dasar perumusan hipotesis. Selanjutnya dibuat bagan atau gambar model konstelasi tentang hubungan atau pengaruh.
D.Hipotesis Penelitian.
Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka teoritik dengan kalimat pernyataan sebagai jawaban rumusan masalah
BAB. III. METODOLOGI PENELITIANA.Metode Penelitian
Peneliti menjelaskan pendekatan, metode, teknik yang digunakan dalam penelitian.
B.Populasi dan Sampel Peneliti menjelaskan populasi (unit analisis)
dan jumlahnya. Selanjutnya menentukan besarnya sampel dan teknik pengambilan sampel dari populasi
C.Variabel Penelitian Peneliti mendefisikan secara konseptual dan operasional
variabel penelitian mulai dari variabel terikat (Y) diikuti variabel bebas (X).
Definisi Konseptual : Peneliti menjelaskan konsep variabel yang diteliti berdasarkan sintesis terhadap konsep yang dianalisis di bab II, dilengkapi dengan dimensi dan indikatornya
Definisi Operasional : Peneliti mendefisikan yang terukur yang dilengkapi dengan rincian indikator dari unit analisis pengukuran variabel yang dibuat isntrumennya serta responden yang akan mengisi instrumen.
D.Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menjelaskan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian, seperti : angket ataun kuesioner, wawancara, observasi, dokumentasi, skala dan tes. Pada umumnya menggunakan angket atau kuesioner, hal ini harus dilengkapi dengan kisi-kisi dalam bentuk tabel yang berisi dimensi, indikator, nomor butir, dan jumlah butir untum setiap indikator.
E.Pengujian validitas dan reliabelitas
Peneliti mengemukakan proses pengujian validitas intrumen melalui menjelaskan pakar yang menelaah instrumen, prosedur telaahan dan hasilnya. Kemujdian dilanjutkan menjelaskan pengujian validitas empiris antara lain menggunakan korelasi product moment. Perhitunagn reliabelitas antara lain menggunakan Alpha Cronbach
F.Teknik Analisis Data
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan, meliputi statistika deskriptif, statistika inferensial, dan uji persyaratan analisisnya. Statistika deskriptif : disajikan dalam bentuk tabel disteribusi frekuensi dan histogram. Statistika inferensial : sesuai dengan hipotesis yang diuji (korelasi atau regressi). Uji persyatan analisis : uji normalitas, uji linearitas, dan homogenitas.
BAB. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA.Deskripsi Data Peneliti menyajikan hasil analisis deskriptif data
variabel terikat (Y) dan bebas (X) yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan histogram.
B.Pengujian Persyaratan Analisis DataPeneliti menjelaskan hasil uji persyaratan analisis
sesuai dengan statistika inferensial yang digunakan. Untuk penelitian asosiatif uji normalitas dan linearitas.
C.Pengujian Hipotesis
Peneliti menyajikan hasil perhitungan statistika uji dan hasil pengujian hipotesis statistika. Setiap hipotesis yang diuji dinyatakan dalam subjudul tersendiri sesuai dengan hipotesis penelitian.
D.Pembahasan hasil Penelitian
Peneliti membahas hasil penelitian berdasarkan teori dan penelitian yang relevan. Setiap pembahasan dinyatakan dalam subjudul sesuai dengan hasil penelitian
E.Keterbatasan Penelitian
Peneliti mengemukakan keterbatasan penelitian yang dilakukan dari aspek variabel penelitian, popuasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data dan instrumen penelitian
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARANA.KesimpulanPeneliti mendeskripsikan kesimpulan yang
merupakan tesis atau Hipotesis penelitian yang teruji.
B.Implikasi Peneliti menjelaskan implikasi yang merupakan
konsekuensi logis dari kesimpulan penelitian yang ditindaklanjuti dengan upaya perbaikan.
C.SaranPeneliti menuliskan saran yang berasal dari
pemikiran peneliti yang berkaitan dengan operasional implikasi penelitian kepada berbagai pihak terkait dengan masalah penelitian
DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
PERTEMUAN 9. HAKEKAT PTS
A. PENTINGNYA PTSPTS merupakan upaya untuk meningkatkan
kinerja sistem pendidikan dan mengembangkan manajemen sekolah agar lebih produktif, efektif, dan efisien
PTS sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi dan memecahkan berbagai persoalan pendidikan di sekolah.
Kata kunci dalam kegiatan PTS adalah : pemecahan masalah dan peningkatan kinerja sistem pendidikan dan manajemen sekolah
Landasan PTS : 1. Adanya masalah pada sistem pendidikan
atau manajemen sekolah 2. Prestasi kerja sistem pendidikan atau
manajemen sekolah tidak optimal atau menurun
PTS merupakan suatu cara memperbaiki dan meningkatkan pendidikan tingkat sekolah (pengawas dan kepala sekolah), karena mereka orang yang paling bertanggumgjawab dan tahu hal-hal di sekolah.
B. KARAKTERISTIK PTSSecara umum :1. Masalah atau kondisi yang diangkat berangkat dari
praktik pendidikan nyata di sekolah.2. Kepala sekolah dan pengawas sekolah dapat
meminta bantuan orang lain untuk mengenal atau mengelaborasi masalah
Secara khusus : 1. Kerisauan kepala sekolah atau pengawas
terhadap kondisi pendidikan di sekolah2. Memungkinkan adanya perubahan selama masa
tindakan dan mengabaikan pengontrolan3. Kolabortif dan partisipatif, pengawas dan kepala
sekolah ambil bagian dari penelitian4. Kooperatif dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi antara peneliti (kepala sekolah dan pengawas). Praktisi (guru) dan warga sekolah laninnya.
5. Dalam hal tertentu, PTS dapat digunakan untuk menerapkan teori dalam skala kecil (terbatas)
6. Mengutamakan pendekatan tindakan dan mengembangkan model baik secara sebagian maupun menyeluruh
7. Modifikasi secara terus menerus dengan tujuan akhir meningkatkan produktivitas pendidikan dan manajemen sekolah.
C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PTS 1. Tujuan PTS :a. Memperbaiki dan meningkatkan kondisi pendidikan
dan manajemen sekolahb. Meningkatkan layanan profesional dalam konteks
manajemen sekolah , khususnya layanan terhadap peserta didik
c. Memberikan kesempatan kepada pengawas dan kepala sekolah untuk melakukan tindakan yang direnacanakan sekolah
d. Memberikan kesempatan kepada pengawas dan kepala sekolah melakukan pengkajian terhadap kjegiatanb pendidikan dan manajemen sekolah.
2. Kegunaan PTS1. Untuk mengembangkan dan melakukan
inovasi pendidikan dan manajemen sekolah2. Untuk meningkatkan iklim sekolah yang
kondusif melalui perbaikan berkesinambgungan
3. Untuk meningkatkan kinerja serta profesionalitas pengawas dan kepala sekolah.
D. BIDANG GARAPAN PTS
PERTEMUAN 9. PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH (PTS)
Konsep Dasar Penelitian Tindakan Sekolah (PTS)
- Penelitian tindakan sekolah adalah penelitian yang dilakukan oleh supervisor di sekolah tujuan untuk memperbaiki kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
- PTS : merupakan upaya yang berupa tindakan atau
intervensi yang dilakukan secara rencana dan sistematis untuk memecahkan masalah kinerja pendidik dan tenaga kependidikan dalam aspek akademik atau manajerial
- PTS : menekankan kepada kegiatan (tindakan) dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
KARAKTERISTIK PTS
Masalah muncul dari kesadaran pada diri supervisor hal yang harus diperbaiki dengan disetujui pendidik atau tenaga kependidikan
PTS dilakukan di kelas atau disekolah atau tempat lain yang representatif, kegiatan berupa perilaku supervisor, prilaku pendidik atau tenaga kependidikan.
PTS bertujuan untuk memperbaiki kinerja pendidik dan tenaga kependidikan, yang dilakukan secara bertahap dan terus-menerus, selama PTS dilakukan.
Lanjutan .......Permasalahan berakar di kelas atau sekolah
yang dirasakan supervisor dan pendidik atau tenaga kependidikan.
Memungkinkan dilakukan perbaikan melalui tindakan supervisi oleh supervisor
Tidak untuk menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan
Kriteria keberhasilan : membandingkan hasil/dampak tindakan terhadap subyek yang dikenai tindakan antar siklus atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
PRINSIP-PRINSIP PTS Tidak mengganggu komitmen
pelaksanaan tugasTidak menuntut waktu dalam
pengumpulan dataMetode yang reliabelProsedur kerja berlandaskan etika
penelitianPerspektif misi sekolah
SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN “SEKOLAH”(ACTION RESEARCH)
BAB. I. PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Peneliti mengungkapkan kondisi nyata di lapangan dan kondisi tersebut menyebabkan terjadinya permasalahan. Uraian diawali dengan mengindentifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dengan kondisi ideal. Uraian secara singkat alternatif tindakan dan tindakan yang ditawarkan. Peneliti memberikan argumentasi pentingnya masalah tersebut diteliti.
1.2. RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAHPeneliti memaparkan masalah penelitian sesuai
dengan latar belakang (keterampilan mengajar guru belum baik), selanjutnya peneliti memaparkan alternatif tindakan untuk mengatasi masalah tersebut (supervisi klinis).
Peneliti menjelaskan alasan penetapan alternatif tindakan tersebut serta memaparkan langkah-langkah tindakannya (secara garis besar)
Peneliti merumuskan masalah penelitian (kalimat tanya)Misalkan : bagaimanakah penerapan supervisi klinis dalam
meningkatkan keterampilan mengajar guru di ….. Dari pertanyaan di atas, dijabarkan ke dalam proses tindakan
atau fungsi manajemen pendidikan, seperti :1.Bagaimanakah perencanaan supervisi klinis yang dilaksanakan 2.Bagaimanakah pelaksanaan supervisi klinis yang dilaksanakan3.Bagaimanakah evaluasi pelaksanaan supervisi klinis 4.Bagaimanakah perencanaan pembelajaran yang dibuat guru5. Bagaimanakah keterampilan mengajar guru setelah
dilaksanakan supervisi klinis6. Bagaimanakah dampak kegiatan supervisi klinis terhadap
aktivitas belajar siswa atau sikap siswa dalam pembelajaran.
1.3. TUJUAN PENELITIANPeneliti memaparkan tujuan penelitian selaras
dengan rumusan dan pemecahan masalah. Misalkan : Penelitian ini secara umum bertujuan
mendiskripsikan dan menganalisis supervisi klinis meningkatkan keterampilan mengajar guru... Secara khusus bertujuan mendeskripsikan dan menganalisis : 1.perencanaan … 2.pelaksanaan …3.evaluasi …. 4. perencanaan pembelajaran …. 5. keterampilan mengajar ….. 6.aktivitas belajar peserta didik atau sikap peserta didik
1.4. KEGUNAAN PENELITIANPeneliti memaparkan kegunaan penelitian secara
teoritis dan praktis.Teoritis : pengembangan Ilmu Manajemen Pendidikan Praktis : kepada siapa dan apa kegunaan penelitian.Misalkan : penelitian diharapkan berguna bagi :1.Guru, menjadi guru yang profesional dalam …….2.Siswa, senang dalam pembelajaran yang berdampak
prestasi meningkat3.Sekolah, mutu pendidikan (prestasi siswa/sekolah dan
pelayanan pendidikan)
1.5. RUANG LINGKUP PENELITIAN1.5.1. Ruang lingkup ilmu Peneliti menjelaskan bahwa penelitian ini bagian atau cabang dari
ilmu manajemen pendidikan1.5.2. Ruang lingkup subyek Peneliti memaparkan subyek penelitian. Contoh : guru dan siswa.1.5.3. Ruang lingkup obyekPeneliti memaparkan obyek penelitian. Contoh : 1. Supervisi klinis (perencanaan, pelaksanaan, evaluasi)2. Keterampilan mengajar (membuka dan menutup pelajaran,
menjelaskan, memimpin diskusi kelompok kecil)1.5.4.Ruang lingkup tempat dan waktu penelitian Peneliti memaparkan tempat penelitian dilakukan dan waktu
pelaksanaan penelitian
BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR2.1. KAJIAN TEORI/PUSTAKAPeneliti memaparkan teori atau konsep yang
berkaitan dengan obyek tindakan dan metode atau model tindakan.
Misalkan :1. Supervisi pendidikan (manajerial dan akademik)2.Model supervisi klinis3.Profesionalisme guru4.Keterampilan mengajar guru
2.2. PENELITIAN YANG RELEVANPeneliti memaparkan penelitian terdahulu yang mirip
dengan penelitian yang dilakukan. Peneliti menganalisis perbedaan dan persamaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian yang dilakukan
2.3. KERANGKA PIKIR/TEORETIKPeneliti memaparkan keterkaitan konsep dengan
permasalahan penelitian dan pemecahan masalah yang dipilih, sehingga melahirkan prosedur tindakan. Selanjutnya ditampilkan dalam gambar atau bagan.
KERANGKA TEORETIK
Supervisi ………………Supervisi …………….Keterampilan
Akademik Klinis Mengajar guru
BAB.III. METODOLOGI PENELITIAN3.1.Setting Peneliti memaparkan karaktersitik kondisi tempat dan subyek
penelitian.3.2.Metode PenelitianPeneliti manjelaskan metode penelitian tindakan yang
digunakan dalam pemecahan masalah.3.3.Prosedur Penelitian Tindakan
Peneliti menjelaskan siklus yang dirancang dalam penelitian sesuai dengan model tindakan yang dipilih. Setiap siklus dijelaskan bagaimana tindakan tersebut dilakukan secara rinci sesuai dengan tahapan model tindakan yang dipilih. Setiap tahapan dijelaskan apa yang dilakukan dan bagaimana pelaksanaannya.
ALUR PELAKSANAAN TINDAKAN DALAM PTSLangkah-langkaha.Perencanaanb.Pelaksanaan c.Obsevasid.Analisis&refleksi
Rencana Tindakan
Pelaksanaan TindakanObservasi Siklus 1
Analisis & Refleksi
Perbaikan Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi
Analisis & Refleksi
Siklus 2
DST
3.4. Kriteria KeberhasilanPeneliti memberikan indikator keberhasilan sesuai dengan teori
yang diacu dari model tindakan. Indikator keberhasilan dijelaskan secara operasional untuk mengetahui keberhasilan setiap siklus.
Misalkan :1. Diukur melalui indikator perbaikan keterampilan mengajar
setiap siklus .Kriteria keberhasilan minimal 75% terdapat perbaikan keterampilan mengajar guru dari sebelum dilakukan tindakan .
2.Dampak tindakan bagi siswa diukur melalui indikator perbaikan aktivitas belajar siswa atau sikap siswa pada pembelajaran atau keduanya setiap siklus. Kriteria keberhasilan minimal 90% siswa aktif atau senang dari sebelum dilakukan tindakan.
3.5. Sumber DataPeneliti menjelaskan sumber data yang mencakup
kolaborator, obyek penelitian dan sumber data lain.
Misalkan :1.Bersumber dari supervisor tentang pelaksanaan
supervisi klinis 2.Bersumber dari guru tentang keterampilan
mengajar 3.Bersumber dari siswa tentang aktivitas belajar
atau sikap siswa terhadap pembelajaran
3.6. Teknik Pengumpulan DataPeneliti menjelaskan teknik pengumpulan data, instrumen yang
digunakan, dan cara menggunakanMisalkan :1. Observasi, instrumen yang digunakan lembar observasi
(bentuk/jenisnya) untuk keterampilan mengajar, dan aktivitas belajar siswa
2.Dokumentasi, instrumen yang digunakan rubrik untuk perencanaan pembelajaran.
3. Angket, instrumen yang digunakan skala untuk sikap siswa terhadap pembelajaran.
4.Wawancara instrumen yang digunakan pedoman wawancara untuk perenacaan tindakan, evaluasi tindakan dan rencana tindaklanjut.
3.7. Validasi Model Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan untuk
menelaah model tindakan. Dalam penjelasan tersebut memuat prosedur dan pakar yang menelaah model tindakan.
3.8. Teknik Analisis Data
Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data statistik deskriptif (disajikan tabel), analisis kualitatif dengan cara mendeskripsikan informasi.
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN4.1. Hasil PenelitianPeneliti menyajikan uraian masing-masing siklus
dengan data lengkap menyangkut berbagai aspek tindakan. Pada refleksi diakhir setiap siklus berisi penjelasan perubahan/kemajuan/perbaikan yang terjadi pada obyek penelitian, serta menjelaskan faktor yang mendukung dan menghambat tercapainya standar yang terdapat pada indikator keberhasilan.
Kemudian peneliti menyajikan dari keseluruhan siklus (rekapitulasi)
4.2. Pembahasan Peneliti membahas hasil penelitian secara
keseluruhan dengan menjelaskan keberhasilan intervensi yang dilakukan pada siklus serta kelemahan yang ada dengan intervansi tersebut. Dalam pembahasan ini peneliti mengacu pada konsep atau teori yang mendasari model tindakan yang dibahas.
BAB. V. KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN5.1. KesimpulanPeneliti memaparkan kesimpulan hasil penelitian sesuai
dengan permasalahan penelitian yang telah disampaikan sebelumnya.
5.2. ImplikasiPeneliti menyajikan implikasi penelitian yaitu
konskuensi logis penggunaan model tindakan bagi peningkatan profesionalisme guru
5.3. SaranPeneliti menyampaikan saran berupa tindak lanjut
berdasarkan simpulan yang diperoleh kepada yang relevan.
PERTEMUAN 8.A. MASALAH
Setiap penelitian berangkat dari masalah.Hubungan antara ketepatan memilih
masalah dan cara pemecahan :1. Masalah benar, pemecahannya benar2. Masalah benar, cara pemecahan salah3. Masalahnya salah, cara pemecahannya
benar 4. Masalahnya salah, cara pemecahannya
salah.
Masalah : penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar terjadi (fakta/data), antara rencana dengan pelaksanaan, antara teori dan praktek.
Sumber masalah :1.Terdapat penyimpangan antara
pengalaman atau teori dengan kenyataan. 2.Terdapat penyimpangan antara apa yang
telah direncanakan dengan kenyataan3.Ada pengaduan4.Ada kompetisi
Rumusan masalah yang baik :1. Masalah harus feasible, masalah harus dapat
dicarikan jawaban/pemecahan melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga, dan waktu.
2. Masalah harus jelas, semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut.
3. Masalah harus siginifikan, jawaban masalah harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan kehidupan manusia
4. Masalah harus bersifat etis, tidak bertentangan dengan nilai agama, etika, moral, keyakinan, dan hukum.
Tuckman, masalah harus menyatakan hubungan antara 2 atau lebih variabel.
Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian :a.Permasalahan deskriptif, pertanyaan
terhadap keberadaan veriabel mandiri, baik hanya 1 atau lebih (yang berdiri sendiri), tidak membuat perbandingan atau hubungan.
contoh : Bagaimanakah sikap mahasiswa terhadap
kebijakan uang kuliah tunggal (UKT) di FKIP Unila
Seberapa efektivitas penerapan kurikulum 2013 di tingkat SD ….
b.Permasalahan komparatif, bersifat membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih, pada dua atau lebih sampel yang berbeda, pada waktu yang berbeda, sistem/cara yang berbeda.
contoh : Adakah perbedaan pembinaan karakter antara
di SMK dan SMAAdakah perbedaan pretasi belajar mahasiswa
kuliah pada pagi hari dan siang hari.Adakah perbedaan efektivitas metode A dan B
dalam menciptakan kondisi belajar.
c.Permasalahan asosiatif, bersifat hubungan antara 2 atau lebih variabel. Bantuknya :
1) Hubungan simetris : hubungan antara 2 variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama, tidak kausal dan interaktif.
contoh : Adakah hubungan antara kehadiran kupu-kupu di
dalam rumah dengan tamu yang datang.Adakah hubungan antara warna rambut dengan
kamampuan memimpin.Adakah hubungan antara berkendaraan bermotor
dengan prestasi belajar.
2) Hubungan a simetris : hubungan 2 variabel atau lebih yang muculnya tidak kebetulan terdapat teori.
contoh : Adakah hubungan antara perhatian orang tua
kepada anak dengan prestasi belajar anakAdakah hubungan antara tingkat pendidikan
orang tua dengan prestasi belajar anak.
3) Hubungan kausal, hubungan bersifat sebab akibat. Terdapat variabel independen (mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi).
Contoh :Adakah pengaruh motivasi belajar terhadap
prestasi belajarAdakah pengaruh kepemimpinan kepala
sekolah terhadap motivasi kerja guruAdakah pengaruh sarana sekolah, kemampuan
mengajar guru dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa.
4) Hubungan interaktif/resiprocal/timbal balik, hubungan yang saling mempengaruhi.
Contoh :Adakah hubungan antara budaya organisasi
dengan kepemimpinan Adakah hubungan antara tingkat pendidikan
dengan tingkat ekonomi.
B. VARIABEL PENELITIANVariabel : atribut orang atau obyek yang
mempunyai variasi antara satu dengan yang lain.
Contoh atribut orang : tinggi badan, berat badan, sikap, motivasi, kecerdasan, disiplin, dll
Contoh atribut obyek : bentuk, berat, warna, partisipasi, nasionalisme, patriotisme, kepuasan kerja, motivasi kerja, kinerja, dll.
Kerlinger, variabel : konstruk atau sifat yang dipelajari (tingkat aspirasi, penghasilan, status sosial, jenis kelamin) yang diambil dari nilai yang berbeda (mempunyai variasi)
Variabel penelitian : suatu atribut atau sifat dari nilai orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti.
Macam-macam variabel :1.Variabel independen : stimulus, prediktor,
antecedent, bebas (yang mempengaruhi atau yang menjadikan sebab)
2.Variabel dependen : output, kriteria, konsekuen, terikat (yang dipengaruhi, menjadi akibat)
3.Variabel Moderator : variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan variabel independen dengan dependen, sering disebut variabel independen ke dua.
contoh : motivasi belajar moderator hubungan sarana belajar dengan prestasi belajar.
4.Variabel intervening : variabel yang secara teoritis mepengaruhi hubungan antara independen menjadi hubungan tidak langsung, sering disebut variabel penyela atau antara.
contoh : a.Hubungan tingkat pendapatan orang tua
dengan prestasi belajar, variabel antara perhatian orang tua.
b.Hubungan kepemimpinan dengan kinerja, variabel antara motivasi kerja
5.Variabel kontrol : variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan, sehingga pengaruh independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar. Hal ini dilakukan dalam penelitian bersifat membandingkan.
Contoh : membandingkan metode ceramah dengan pemberian tugas terhadap hasil belajar. Variabel kontrol : tingkat kesulitan materi, bentuk soal, kondisi pembelajaran.
C. PARADIGMA PENELITIAN
Paradigma penelitian : pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti serta mencerminkan :
a.Jenis dan jumlah rumusan masalah, b.Teori yang digunakan,c.Jenis dan jumlah hipotesisd.Teknis analisis yang digunakan
1.Paradigma sederhana
X -------------------------- Y
X = MotivasiY = Prestasi
2.Paradigma sederhana berurutan
X1 --------- X2----------X3-------------Y
X1 = Pendidikan orang tuaX2 = Perhatian orang tuaX3 = Motivasi anakY = Prestasi anak
3.Paradigma ganda dengan dua variabel independen
4.Paradigma ganda dengan tiga variabel independen
5.Paradigma ganda dengan dua variabel dependen
6.Paradigma ganda dengan dua variabel independen dan dua dependen
D. MENEMUKAN MASALAHTemukan penyimpangan dari suatu peristiwa
atau fakta atau data.Identifikasi faktor-faktor yang berkaitan
dengan peristiwa atau data yang menyimpangTentukan faktor-faktor yang dominan atau
akan ditelitiRumuskan masalah (kalimat tanya aktif)
PERTEMUAN IV. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA.PENGERTIAN TEORILandasan teori diperlukan agar penelitian
mempunyai dasar yang kokoh, bukan sekedar coba-coba dan merupakan ciri ilmiah.
Teori : 1.Berkenaan dengan konsep, asumsi, dan
generalisasi yang logis 2.Berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan
dan memprediksi perilaku yang memiliki keteraturan.
3.Sebagai panduan untuk mengembangkan pengetahuan
Hoy dan Miskel, teori meliputi konsep dan asumsi.
Contoh konsep : sikap, motivasi, terampil, kesadaran, partisipasi, prestasi, kemampuan, nasionalisme, patriotisme, dll
Asumsi merupakan pernyataan diterima kebenarannya tanpa pembuktian.
Contoh asumsi : nasionalisme adalah faham kebangsaan. Nasionalisme adalah perasaan bangga sebagai suatu bangsa. Motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu.
Berhubungan dengan data empiris, teori dibagi 3 macam :
1.Toeri yang deduktif : dimulai dari suatu perkiraan atau spekulatif ke arah data yang dijelaskan.
2.Teori yang induktif : cara menerangkan dari data ke arah teori.
B. DESKRIPSI TEORIDeskripsi teori dalam penelitian merupakan
uraian sistematis tentang teori (bukan sekedar pendapat pakar/ahli) dan hasil-hasil penelitian yang relevan.
Jumlah kelompok teori yang dideskripsikan tergantung pada luas permasalahan dan secara teknis tergantung pada variabel penelitian.
Deskripsi teori, minimal berisi tentang penjelasan terhadap variabel yang diteliti : definisi, uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga variabel menjadi jelas dan terarah.
Untuk menguasai teori, peneliti harus rajin dan banyak membaca.
Untuk dapat membaca secara baik, peneliti harus mengetahui sumber-sumber bacaan.
Sumber bacaan yang baik harus memenuhi kreteria : relevansi, kelengkapan, dan kemutakhiran (kecuali sejarah)
Hasil penelitian yang relevan dapat dilihat dari : permasalahan yang diteliti, waktu penelitian, tempat penelitian, sampel penelitian, metode penelitian, analisis, dan kesimpulan.
Langkah-langkah pendeskripsian teori1.Tetapkan nama dan jumlah variabel yang diteliti2.Cari sumber bacaan sebanyak-banyaknya dan
yang relevan dengan setiap variabel penelitian,3.Lihat daftar isi dan pilih topik yang relevan
dengan variabel penelitian.4.Cari definisi setiap variabel dan bandingkan
dengan sumber lain5.Baca seluruh isi topik sesuai dengan variabel,
buatlah rumusan dengan bahasa sendiri.6.Deskripsikan teori-teori dengan bahasa sendiri.
C. KERANGKA BERPIKIRKerangka berpikir merupakan model
konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi.
Kerangka berpikir yang baik : menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang akan diteliti. Selanjutnya dirumuskan dalam bentuk paradigma penelitian.
Kerangka berpikir perlu dikemukakan bila variabel penelitian dua atau lebih.
Untuk satu variabel atau lebih sifat mandiri, mengemukakan deskripsi teori dan variasi besaran variabel yang diteliti.
Kerangka berpikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi obyek permasalahan dan dasar menentukan hipotesis.
Uma Sekaran, kerangka berpikir yang baik, memuat :
1.Variabel yang diteliti dijelaskan2.Menunjukkan dan menjelaskan pertautan
atau hubungan antar variabel3.Pertautan hubungan antar variabel
bersifat positif atau negatif, berbentuk simetris, kausal, atau interaktif.
4.Kerangka berpikir dituangkan dalam bentuk diagram (paradigma penelitian)
D. HIPOTESISPenelitian eksploratif dan deskriptif
sering tidak perlu hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian dalam bentuk kalimat pernyataan.
Hipotesis digunakan untuk penelitian kuantitatif.
Hipotesis statistik ada bila menggunakan sampel.
Jika tidak menggunakan sampel (populasi) tidak menggunakan hipotesis statistik, cukup hipotesis penelitian.
BENTUK-BENTUK HIPOTESISBentuk hipotesis terkait dengan rumusan masalah
(deskriptif, komparatif, dan asosiatif)1.Hipotesis Deskriptif. sikap mahasiswa PKN terhadap mata kuliah
statistik 75% atau lebih kreteria tidak senang. 2.Hipotesis Komparatif. Terdapat perbedaan sikap mahasiswa PKN mandiri
dan reguler terhadap mata kuliah statistik3.Hipotesis Asosiatif Ada hubungan antara sikap mahasiswa terhadap
mata kluliah statistik dengan prestasi belajar mata kuliah statistik pada mahasiswa PKN FKIP unila.
Karakteristik hipotesis yang baik 1.Dinyatakan dengan kalimat yang jelas2.Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan3.Merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian.4.Menggunakan kalimat pernyataan.
POPULASI DAN SAMPELA.POPULASI - Populasi : keseluruhan yang terdiri
subyek/obyek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti.
- Karakteristik : jenis kelamin, sikap, perilaku, suasana, dll
B. SAMPEL - bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki populasi. - besarnya sampel : n = N : (Nd2 + 1) Keterangan : n : sampel N : populasi d : taraf kesalahan (alpha) 1 : Bilangan mutlak
C. TEKNIK SAMPLING - Merupakan teknik pengambilan sampel
untuk dijadikan unit of analisis (responden) - Probability sampling : simple random
sampling, proportionale stratified random, disproportionale random, dan area random.
- Nonprobability sampling : sistematis, kuota, aksidental, purposive, jenuh dan snowball.
Probability sampling1.Simple random sampling : pengambilan sampel
secara acak2.Propotionale stratified random sampling : jika
populasi tidak homogin dan berstrata secara proporsional.
3.Disproportionale stratified random sampling : bila populasi berstrata kurang proporsional (S.3 = 3 orang, S.2 = 4 orang, S.1 = 70 orang, SMA = 100 orang, SMP = 170 orang, maka untuk S.3 dan S.2 diambil semua)
4.Cluster random sampling (area sampling) : sampel diambil berdasarkan daerah atau wilayah dengan menggunakan stratified sampling.
NONPROBABILITY SAMPLING1.Sampling sistematis - teknik pengambilan sampel berdasarkan
urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
- pengambilan sampel dapat dilakukan nomor ganjil saja atau genap saja atau kelipatan dari bilangan tertentu.
2.Sampling kuota - teknik untuk menetukan sampel dari populasi
yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
3.Sampling insidental - teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan dan yang dipandang cocok sebagai sumber data.
4.Sampling puposive - teknik pengambilan sampel dengan
pertimbangan tertentu, terutama yang memahami atau menguasai informasi yang diperlukan
5.Sampling jenuh - teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel.
6.Snowball sampling - teknik penentuan sampel yang jumlahnya
kecil kemudian membesar.
SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian kuantitatif, pengumpulan data menggunakan insturmen.
Penelitian kualitatif-naturalistik, peneliti sebagai instrumen (key instruments)
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur variabel.
Instrumen penelitian ada yang sudah baku dan ada yang harus dibuat peneliti.
A. Macam-macam skala Pengukuran Skala pengukuran sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya interval alat ukur. Skala pengukuran dalam instrumen dinyatakan
dalam bentuk angka agar akurat, efisien, dan komunikatif.
Skala interval lebih banyak digunakan untuk mengukur fenomena sosial.
Tipe skala menurut fenomena sosial : 1. skala pengukuran untuk mengukur perilaku
sosial dan kepribadian 2. skala pengukuran untuk mengukur berbagai
aspek budaya dan lingkungan sosial.
Termasuk tipe pertama : skala sikap, skala moral, test karater, skala partisipasi sosial.
Termasuk tipe kedua : skala status sosial ekonomi, lembaga sosial, lembaga kemasyarakat, dan kondisi rumah tangga.
Skala yang dapat digunakan untuk penelitian PKN : skala likert, skala Guttman, Rating skala, semantic feferental, dan skala thursttone.
1. Skala LikertSkala likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi.Variabel yang diukur dijabarkan menjadi
indikator, yang selanjutnya menjadi titik tolak menyusun item instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan.
Gradasi jawaban setiap item dari sangat positif sampai sangat negatif, Contoh :
a. Sangat setuju (5) a. Selalu (4) b. Setuju (4) b. Sering (3) c. Tidak tahu/ragu (3) c. Kadang-kadang (2) d. Tidak setuju (2) d. Tidak pernah (1) e. Sangat tidak setuju (1) - Skala likert dapat bentuk checklist atau pilihan
ganda.
2. Skala GuttmanSkala Guttman, didapat jawaban tegas yaitu:
ya-tidak, benar-salah, pernah-tidak pernah, setuju-tidak setuju, dll.
Skala Guttman, dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda maupun checklist.
Gradasi jawaban setuju (1) dan tidaksetuju (0) Analisis seperti skala likert.
3. Semantic DefferensialBentuknya dapat pilihan ganda maupun
checklist. Tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak sebelah kanan dan “sangat negatif” terletak sebelah kiri atau sebaliknya
Data yang diperoleh berbentuk interval.
Contoh :Materi kuliahSangat mudah 5 4 3 2 1 sangat sulitPernah dengar 5 4 3 2 1 tidak pernahSumber banyak 5 4 3 2 1 tidak banyak
4. Rating ScaleKe tiga skala di atas, data yang diperoleh
data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan
Rating scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan ke kualitatif.
Peneliti dalam menyusun instrumen harus dapat mengartikan angka yang diberikan pada alternatif jawaban.
Contoh :Jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang
tersedia sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pertanyaan tentang tata ruang kantor,
1. Sirkulasi udara setiap ruangan 4 3 2 12. Penempatan lemari arsip 4 3 2 13. Kebersihan ruangan 4 3 2 14. Penempatan ruangan pimpinan 4 3 2 15. Pencahayaan ruangan 4 3 2 1
Instrumen untuk data nominal dan ordinal1. Instrumen untuk menjaring data nominalContoh : a.Berapakah jumlah guru disekolah anda
bekerja ................. guru b.Berapakah jumlah guru yang telah
mengikuti sertifikasi ............. Guru c.Berapakah jumlah LCD yang digunakan
dalam pembelajaran ............ LCD
2.Instrumen untuk menjaring data ordinalContoh :Rangking faktor yang mempengaruhi
semangat kerja.Rank : faktor yang mempengaruhi
semangat kerja......... : 1. gajih bulanan ......... : 2. sarana untuk bekerja......... : 3. tempat untuk bekerja......... : 4. sikap/perilaku teman bekerja......... : 5. sikap/perilaku pimpinan
B. VALIDITAS DAN RELIABELITAS INSTRUMEN
Valid : instrumen tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Reliabel : instrumen yang digunakan beberapa kali obyek yang sama, menghasilkan yang sama.
Validitas internal (rasional) : kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Kriterianya ada dalam instrumen
Validitas eksternal : kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta empiris yang telah ada ( yang telah ditetapkan)
Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memenuhi validitas konstruksi (construct validity) dan validitas isi (content validity).
Instrumen nontest, cukup memenuhi validitas konstruksi atau logical validity.
Validitas kontruksi, jika instrumen dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai dengan yang didefinisikan.
Pengujian validitas dan reliabelitas instrumen (lanjutan)1.Pengujian validitas instrumena.Pengujian validitas konstruksi.Hal ini dapat digunakan dengan pendapat
dari ahli (judgment experts), umumnya yang telah bergelar doktor sesuai lingkup penelitian.
Selanjutnya dilakukan uji coba instrumen melalui sampel (30). Analisis menggunakan analisis faktor yaitu mengkorelasikan antar skor instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
b.Pengujian validitas isiUntuk instrumen berbentuk tes, pengujian
dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi.
Secara teknis validitas kontruksi dan validitas isi dapat dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen.
C.Pengujian validitas eksternalHal ini dilakukan dengan membandingkan
(mencari kesamaan) antara kriteria yang ada di isntrumen dengan fakta-fakta empiris (catatan di lapangan)
Pengujian reliabelitas instrumenHal ini dapat dilakukan secara eksternal
maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan
test-retest (stability), equivalent, dan gabungan ke duanya.
Secara internal dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen.
A.Test-RetestDilakukan dengan cara mencoba instrumen
beberapa kali pada responden (instrumenyang sama, responden yang sama, dan waktunya yang berbeda).
Diukur melalui koefisien korelasi percobaan yang pertama dengan yang berikutnya. Jika koefisien positif dan siginifikan, maka dinyatakan reliabel. Sering disebut stability
B.EkuivalenDengan membuat instrumen pertanyaan
yang berbeda tetapi maknanya sama.Pengujian dilakukan sekali, instrumennya
dua (berbeda), pada responden yang sama, waktu yang sama.
Pengujian dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara dua data instrumen.
Bila hasilnya positif dan siginifikan, maka instrumen dinyatakan reliabel.
C. GabunganGabungan A dan B, instrumen ekuivalen dicoba
beberapa kali, ke responden yang sama. Pengujian dilakukan dengan mengokrelasikan dua instrumen, selanjutnya pengujian secara silang.
D.Internal ConsistencyDilakukan dengan cara sekali saja melalui teknik
belah dua (pertanyaan ganjil dan genap), selanjutnya dicari koefisien korelasi antara pertanyaan ganjil dan genap. Jika hasil positif dan siginifikan maka dinyatakan reliabel.
Rumus yang digunakan Sperman Brown.
TEKNIK PENGUMPULAN DATAKualitas hasil penelitian ditentukan oleh :
kualitas instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data.
A.Interview (wawancara)Hal ini dilakukan untuk menemukan studi
pendahuluan (menemukan permasalahan penelitian) dan mengetahui hal yang mendalam dari responden.
Anggapan yang dijadikan pegangan menggunakan wawancara dan kuesioner :
1.Responden orang yang paling tahu tentang dirinya.
2.Apa yang dinyatakan responden adalah benar dan dipercaya
3.Interprestasi dari responden terhadap pertanyaan sama dengan yang dimaksud peneliti.
1. Wawancara terstruktur.Hal ini dilakukan jika peneliti mengetahui
tentang informasi yang akan diperoleh.Instrumen yang digunakan telah disediakan
alternatif jawabannya.Dalam pelaksanaan, peneliti dapat
menggunakan alat bantu seperti : tape.
2.Wawancara tidak tersturktur (terbuka)Teknik ini, peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis dan lengkap. Pedoman wawancara hanya garis-garis besarnya.
Dalam melakukan wawancara, perlu memilih situasi dan kondisi yang tepat (tergantung responden)
B. Kuesioner (Angket)Teknik ini dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden.
Prinsip-prinsip penulisan angket :1.Isi dan tujuan ; jika isinya merupakan bentuk
pengukuran, maka setiap pertanyaan harus ada skala pengukuran dan jumlah item mencukupi untuk mengukur variabel.
2.Bahasa yang digunakan ; harus disesuaikan kemampuan bahasa responden
3.Tipe dan bentuk pertanyaan ; terbuka atau tertutup
4.Pertanyaan tidak mendua ; dalam satu pertanyaan berisi dua hal yang ditanyakan
5.Tidak menanyakan yang sudah lupa atau memerlukan berpikir berat
6.Pertanyaan tidak menggiring7.Panjang pertanyaan ; sebaiknya tidak
terlalu panjang. Secara empirik yang memadai 20-30 pertanyaan
8.Urutan pertanyaan ; dari yang umum ke khusus, dari yang mudah ke yang sulit
9.Prinsip pengukuran ; perlu dilakukan uji coba
10.Penampilan pisik
C. ObservasiObservasi merupakan proses yang kompleks
(proses biologis dan psikologis), hal yang terpenting : proses pengamatan dan ingatan.
Teknik ini dilakukan berkenaan dengan : prilaku manusia, proses kerja, gejala alam, dan yang diamati tidak terlalu besar.
Macam-macam observasi :1.Observasi berperan serta (participant
observation).2.Observasi Nonpartisipan.Dari segi instrumen dibedakan :1.Observasi terstruktur : telah dirancang secara
sistematis, tentang apa yang diamati, kapan, dan dimana. Peneliti telah mengetahui variabel yang diamati.
2.Observasi tidak terstruktur : tidak dipersiapkan secara sistematis, karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa yang diamati.
METODE PENELITIAN KUALITATIF
MACAM-MACAM METODE PENELITIANA.METODE DESKRIPTIF1.Pengertian Metode ini meneliti manusia, suatu obyek, kondisi,
suatu sistem, suatu peristiwa pada masa sekarang.
Tujuan : membuat deskripsi, gambaran, lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan fenomena yang diselidiki.
Penelitian ini mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, tatacara serta situasi-situasi, termasuk hubungan kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan, proses yang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.
Penelitian ini juga dapat membandingkan fenomena-fenome tertentu (studi komperatif).
2.Ciri-ciri Metode deskriptifBukan saja memberikan gambaran terhadap
fenomena, melainkan menerangkan hubungan menguji hipotesis, membuat prediksi, mendapatkan makna, serta implikasinya.
3.Jenis-jenis metode deskriptif3.1.Metode SurveiPenyelidikan untuk memperoleh fakta dari gejala-
gejala yang ada dan mencari keterangan secara faktual tentang masalah sosial.
Dalam survei, melakukan evaluasi dan perbandingan yang dilakukan orang lain.
3.2.Metode deskriptif berkesambungan.Penelitian yang dilakukan secara terus menerus
atas suatu obyek (masalah sosial).Misal melakukan penelitian mahasiswa dari mulai
masuk sampai lulus (perilaku,sikap)
3.3.Metode Kasus (studi kasus)Penelitian tentang suatu subyek yang berkenaan
dengan spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas.
Subyek penelitian : individu, kelompok, lembaga, masyarakat.
Tujuan : memberikan gambaran secara detail yang khas tentang latar belakang, sifat-sifat, karakter-krakater, status individu.
3.4.Penelitian atau Studi Komparatif.Penelitian ini mencari perbedaan pola tingkah
laku berdasarkan waktu, tempat, karakteristik subyek (sampel).
Penelitian ini bersifat ex post facto (peristiwa telah terjadi) dapat melihat akibat suatu fenomena dan menguji hubungan sebab akibat.
3.5.Analisis Kerja dan Aktivitas.Penelitian ini untuk menyelidiki secara
terperinci aktivitas dan pekerjaan manusia, dan hasil penelitian untuk merekomendasikan untuk keperluan masa akan datang.
3.6.Studi waktu dan gerakan.Penelitian yang menyelidiki tentang
penggunaan waktu serta perilaku pekerja untuk menghasilkan produk.
4.Kriteria pokok metode deskriptif.4.1.Kriteria umum.a.Masalah dirumuskan secara ilmiah dan
tidak terlalu luasb.Tujuan dinyatakan secara tegas tidak
terlalu umumc.Data yang digunakan merupakan fakta
terpercaya bukan opinid.Harus ada deskripsi yang terange.Hasil penelitian berisi secara detail.
4.2.Kriteria khusus.a.Prinsip atau data dinyatakan dengan nilaib.Fakta atau prinsip yang digunakan mengenai
masalah statusc.Sifat penelitian bersifat ex post facto, tidak
ada kontrol dan tidak ada manipulasi variabel.
B. METODE PENELITIAN TINDAKAN1.Pengertian Penilitian ini dikembangkan bersama-sama
antara peneliti dengan pelaksana teknis untuk menentukan atau menemukan kebijakan.
Penelitian ini untuk menemukan yang signifikan secara operasional sehingga dapat digunakan ketika kebijakan dilaksanakan.
Penelitian ini memebrikan penemuan-penemuan yang praktis, kurang memberikan konribusi terhadap pengetahuan.
2.Tujuan penelitian tindakana.Untuk memperoleh keterangan yang obyektif
dalam rangka membenarkan kebijakan atau kegiatan yang telah dibuat
b.Untuk memberikan keterangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk kegiatan dan tindakan yang akan datang
c.Untuk membenarkan penundaan aksi, pengambilan tindakan atau tidak mengambil tindakan apapun.
d.Untuk menstimulasi pekerja dalam pelaksanaan program ke arah pencapaian tujuan.
C. Penelitian tindakan kelas (lihat PTK PLPG)