Post on 02-Dec-2015
MENINGKATKAN KINERJA GURU MATEMATIKA SMK MELALUI PEMBELAJARAN KREATIF DAN INOVATIF
Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi
IKIP PGRI Semarang
Abstrak Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan guru-guru SMK se-eks Karesidenan Semarang khususnya guru-guru SMK di bidang pertanian dan kesehatan sehingga diharapkan dapat meningkatkan kinerja guru tersebut. Adapun dalam kegiatan pengabdian ini, kami mengajak MGMP SMK bidang pertanian dan kesehatan se-eks Karesidenan Semarang. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari Salatiga, Kendal, Demak, dan Kota Semarang dan bertempat di kampus IKIP PGRI Semarang tepatnya di Gedung Utama lantai 2 Ruang Seminar. Adapun materi yang diberikan pada pelatihan ini antara lain: pembuatan RPP berkarakter, pembuatan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dan pembuatan akun evaluasi dengan proprofs. Selama tiga hari pelaksanaan pelatihan dengan materi pelatihan antara lain: penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penulisan hasil penelitian, penyusunan silabus dan rencana pembelajaran (RPP) yang berintegrasi denga nilai-nilai karakter, penghitungan kinerja guru (PKG), dan evaluasi online dengan propofs, menghasilkan produk luaran hasil karya para guru peserta pelatihan. Dengan pertimbangan pentingnya materi pelatihan ini, diharapkan pelatihan sejenis dapat dilaksanakan kembali di masa datang.
Kata Kunci: Karakter, PTK, Proprofs.
A. PENDAHULUAN
Salah satu masalah dalam bidang pendidikan adalah kemampuan siswa dalam
mempelajari matematika, khususnya bagi siswa SMK. Hal ini dapat dilihat dari hasil UAN
siswa SMK maupun kenyataan di lapangan bahwa para siswa masih banyak mengalami
kesulitan dalam belajar matematika, dan juga orang tua banyak yang mengalami hambatan
dalam membimbing anaknya apabila mengalami kesulitan berkaitan dengan tugas-tugas
yang diberikan oleh guru. Kenyataan ini menunjukkan bahwa prestasi belajar matematika
murid SMK di Kota Semarang masih perlu mendapatkan perhatian. Untuk itu diperlukan
upaya-upaya yang lebih efektif untuk dapat meningkatkan prestasi belajar matematika
murid SMK di eks Karesidenan Semarang.
Dalam proses pembelajaran yang terjadi selama ini diantaranya: (1) siswa duduk di
bangku sekolah dengan mendengarkan cerita dari guru tanpa memahami materi yang
dipelajari sehingga keberhasilan mereka dalam memecahkan masalah sulit terwujud, (2)
masih banyak guru yang langsung menanamkan rumus praktis tanpa memperhatikan asal
Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi 95
usul rumus tersebut, (3) siswa tidak terbiasa dalam mengerjakan soal-soal cerita
dikarenakan banyak buku-buku paket yang hanya melatih kemampuan verbal saja, (4) guru
tidak terbiasa mengaitkan materi yang diajarkan dengan pembelajaran penggunaan
teknologi informatika, dan (5) guru sangat lemah dalam pembuatan rencana pembelajaran
online.
Guna mencapai hal – hal yang disebutkan diatas, pembelajaran matematika harus
mencerminkan pembelajaran aktif, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan
secara efektif. Dengan harapan, pada gilirannya nanti hasil yang dicapai oleh siswa dapat
lebih maksimal.
Di sisi lain, tujuan umum diberikannya mata pelajaran matematika pada pendidikan
dasar dan pendidikan menengah adalah untuk mempersiapkan siswa agar sanggup
menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan yang selalu berkembang melalui
latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efisien
dan efektif.
Dalam Standar Kompetensi Mata pelajaran Matematika yang diterbitkan oleh
Depdiknas (2003), pembelajaran matematika bertujuan menyiapkan siswa untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari, melibatkan siswa dalam aktivitas pengumpulan data,
eksplorasi, interpretasi, reasoning, pendesainan model, penganalisaan, memformulasi
hipotesis, menggeneralisasi dan memeriksa outcome. Dengan demikian, dalam
pembelajaran matematika, disamping untuk pencapaian tujuan yang ada dalam setiap
materi matematika, siswa perlu dibekali pula dengan kemampuan-kemampuan tertentu
sehingga mampu mengembangkan dan mengevaluasi argumen dalam suatu pemecahan
masalah tertentu.
Dengan memperhatikan tujuan pembelajaran matematika di SMK dan melihat
kenyataan yang ada di lapangan, maka perlu dilakukan langkah-langkah konkrit untuk
membantu siswa dalam belajar matematika. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah
mengadakan inovasi dalam pembelajaran matematika yang kreatif dan inovatif.
Hal ini sesuai dengan pendapat Soedjana (1996) yang menyatakan bahwa
pembelajaran matematika dengan online adalah kerangka konseptual sebagai rangkaian
aktivitas pembelajaran yang menekankan pada proses penyelesaian masalah yang dihadapi
96 Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
secara ilmiah. Model pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bereksplorasi, mengumpulkan, dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan
masalah yang dihadapi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir
kritis, analitis, sistematis, dan logis guna menemukan alternatif pemecahan masalah melalui
eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah.
Agar para guru mempunyai kemampuan dan berani mencoba menggunakan
pembelajaran berbasis online, maka perlu dilakukan pelatihan dan workshop. Dengan
demikian mereka mempunyai bekal untuk mengadakan pembaharuan tentang model
pembelajaran yang sangat penting bagi perkembangan siswa dan diharapkan siswa senang
belajar matematika karena pembelajaran secara online ini selalu menarik dan tidak
membosankan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah ingin mengetahui tentang :
1. Langkah-langkah yang harus dikuasai guru Matematika SMK, agar mereka mampu
melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK).
2. Langkah-langkah yang harus dikuasai guru Matematika SMK, agar mereka mampu
menyusun RPP berkarakter.
3. Cara meningkatkan ketrampilan guru dalam membuat akun pembuat test online dengan
ProProfs.
B. SUMBER INSPIRASI
1. Pembelajaran Yang Kreatif Dan Inovatif
Guru berasal dari bahasa Sansekerta, Gu : gelap, Ru : menghilangkan , jadi artinya
menghilangkan kegelapan. Guru adalah agen pembelajar. Pembelajaran akan berlangsung
apabila ada guru dan siswa. Guru mempunyai peran yang cukup besar di dalam
memotivasi, memberikan contoh ide-ide kreatif di dalam proses pembelajaran kepada
peserta didik.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bisa membuka wawasan,
kreatifitas dan pola berpikir mandiri kepada peserta didik. Konsep pembelajaran yang
Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi 97
Meningkatkan Kinerja Guru Matemtika SMK Melalui Pembelajaran …
mengacu pada teoritis dan hafalan saja akan membosankan. Siswa akan gampang lupa,
terhadap apa yang baru dihafalkan.
Konsep pembelajaran yang kreatif dan inovatif adalah gaya pembelajaran yang
memadukan teoritis, penerapan dalam kehidupan sehari-hari dan peduli terhadap kebutuhan
dan masalah yang dihadapi oleh masayarakat. Jadi selain berguna bagi pengembangan ilmu
itu sendiri, juga paling tidak bias membantu memecahkan permasalahan yang ada di
masyarakat. Dengan pembelajaran yang kreatif dan inovatif siswa mempunyai pengalaman
belajar dan life skill yang akan dibawanya sebagai bekal hidup.
Contoh pembelajaran kreatif adalah : sosio drama, praktikum, studi lapangan,
studi kasus, kunjungan ilmiah ke perusahaan atau instansi pemerintah. Dengan
pembelajaran seperti ini anak didik tidak muda lupa, sehingga kalau ada masalah , siswa
akan mampu memecahkannya, karena dia sudah mengalaminya dengan praktek. Simak saja
misalnya pada waktu terjadi Tsunami di Aceh tahun 2006 lalu. Pada saat terjadi menjelang
Tsunami dimana terjadi gempa dan laut menjadi surut, tiba-tiba orang berdatangan sibuk
mengambil ikan, karena lautnya surut, bukanya mempersiapkan diri karena akan terjadi
gelombang pasang yang dasyat untuk menyelamatkan diri. Hal ini semata-mata karena
ketidaktahuan mereka akan Tsunami, ini tidak terlepas dari system belajar mereka dulu,
yang hanya menghafal.. Coba kalau pembelajaran Geografi tentang Tsunami dibuat dengan
metode sosiodrama, mungkin kejadianya akan lain, ilmu akan tertanam lama dalam benak
pikiran siswa, sehingga apabila ada gejala gempa yang berpotensi untuk Tsunami, maka
mereka akan bisa menyelamatkan diri, bahakan menyelamatkan orang lain dengan cara
memberitahukan kepada orang lain. Pendidikan yang berhasil apabila mengkaitkan
ilmu(sains), lingkungan dan masyarakat. Ambil contoh saja saya sebagai guru Biologi
SMA, saya berusaha terus agar pembelajaran tidak membosankan, tapi menantang dan
meyenangkan peserta didik. Misalnya pelajaran biologi ada 4 jam per minggu, yang 2 jam
per minggu untuk praktikum. Dari yang saya amati selama 7 tahun mengajar siswa lebih
bersemangat dan berminat dalam pelajaran biologi, ditandai dengan nilai biologi yang
cukup bagus.
98 Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
2. Penyusunan Silabus dan RPP Berkarakter
Pendidikan karakter di sekolah adalah upaya yang terencana untuk memfasilitasi
peserta didik mengenal, peduli, dan menginternalisasi nilai-nilai karakter secara terintegrasi
dalam proses pembelajaran semua mata pelajaran, kegiatan pembinaan kepeserta didikan,
dan pengelolaan sekolah pada semua bidang urusan.
Pendidikan karakter di sekolah dimaksudkan untuk memfasilitasi peserta didik
mengembangkan karakter terutama yang tercakup dalam butir-butir Standar Kompetensi
Lulusan (Permen Diknas 23/2006) sehingga mereka menjadi insan yang berkepribadian
mulia (cerdas dan kompetitif).
Sasaran utama pendidikan karakter di sekolah adalah seluruh peserta didik. Namun
demikian, warga sekolah lainnya, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah, pegawai tata
usaha, laboran, pustakawan, teknisi, dan penjaga keamanan harus menjadi model dalam
mengembangkan karakter masing-masing. Mereka adalah pendidik karakter yang harus
beperan sebagai model insan berkarakter.
Yang dimaksud dengan pendidikan karakter secara terintegrasi di dalam proses
pembelajaran adalah pengenalan nilai-nilai, fasilitasi diperolehnya kesadaran akan
pentingnya nilai-nilai, dan penginternalisasian nilai-nilai ke dalam tingkah laku peserta
didik sehari-hari melalui proses pembelajaran baik yang berlangsung di dalam maupun di
luar kelas pada semua mata pelajaran. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran, selain
untuk menjadikan peserta didik menguasai kompetensi (materi), juga dirancang dan
dilakukan untuk menjadikan peserta didik mengenal, menyadari/peduli, dan
menginternalisasi nilai-nilai dan menjadikannya perilaku.
3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian Tindakan Kelas atau Classroom Action Research adalah penelitian
tindakan yang dilaksanakan di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung dengan tujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran.
Prinsip-prinsip PTK antara lain:
1. Tidak menganggu komitmen guru sebagai pengajar
2. Pengumpulan data tidak menuntut waktu berlebihan sehingga menganggu PBM.
3. Metodologi yang digunakan taat azas PTK.
Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi 99
Meningkatkan Kinerja Guru Matemtika SMK Melalui Pembelajaran …
4. Masalahnya muncul dari pengajar yang paling merisaukan.
5. Konsisten dan peduli terhadap prosedur dgn tugas
6. Tidak mengenal kelompok eksperimen dan kontrol
Adapun karakteristik PTK adalah:
� Memecahkan masalah pembelajaran
� Upaya pengembangan profesi guru
� Dimulai dari permasalahan yang sederhana, nyata, jelas pada pembelajaran di kelas.
� Adanya kolaborasi antara praktisi dengan peneliti .
� Tidak untuk digeneralisasikan
� Tidak perlu populasi dan sampel
4. Membuat akun pembuat test online dengan ProProfs
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat tes online. Salah satunya
memanfaatkan layanan yang diberikan secara gratis oleh situs-situs pembuat tes. Pada
tutorialnya ini kita akan memanfaatkan layanan dari http://www.proprofs.com/.
ProProfs.com adalah situs pengetahuan yang menyediakan sumber daya dan alat-
alat online untuk pertukaran pengetahuan secara gratis. Didirikan dengan gagasan bahwa
pengetahuan harus bebas tersedia untuk semua orang. ProProfs.com menyediakan
perangkat lunak pembuat tes di Web (Blog) secara gratis. Dengan fitur seperti statistik,
analisis hasil, identifikasi pengguna secara geografis, hasil yang fleksibel, pengaturan
tampilan, dan kemudahan dalam penempatan di Web (Blog). ProProfs.com mendukung
pembuatan beberapa bentuk tes yang biasanya di adakan di sekolah-sekolah.
C. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah ceramah, diskusi,
mempraktikkan membuat RPP berkarakter, penyususnan proposal PTK dan pembelajaran
matematika dengan online.
Dalam pengabdian ini masalah yang dikemukakan dan perlu mendapatkan solusi
adalah:
100 Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
a. Langkah-langkah apakah yang harus dikuasai guru Matematika SMK se-eks
Karesidenan Semarang untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)?
b. Bagaimana caranya meningkatkan ketrampilan guru Matematika SMK se-eks
Karesidenan Semarang dalam pembuatan RPP berkarakter?
c. Langkah-langkah apa yang harus dikuasai guru Matematika SMK se-eks Karesidenan
Semarang untuk melakukan membuat akun pembuat test online dengan ProProfs.
D. KARYA UTAMA
Pemecahan masalah yang diajukan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini
meliputi :
1. Mengadakan kegiatan ceramah dan workshop antara lain : (a) penyusunan RPP
Berkarakter, (b).Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
2. Mempraktikkan pembuatan akun test online dengan ProProfs.
Sasaran pengabdian ini adalah guru-guru matematika SMK bidang keahlian
pertanian dan kesehatan se-eks karesidenan Semarang melalui MGMP guru matematika
SMK eks karesidenan Semarang. Diharapkan ada guru yang mau dan mampu membuat
RPP berkarakter, melaksanakan PTK dan pembuatan akun test online.
E. ULASAN KARYA UTAMA
Pelaksanaan kegiatan pelatihan untuk meningkatkan kinerja guru matematika SMK
bidang keahlian pertanian dan kesehatan se-eks karesidenan Semarang dilaksanakan dalam
empat hari, dimulai sejak tanggal 21 sampai dengan 24 September 2012 bertempat di
Gedung Utama lantai 2 dan lantai 3 ( laboratorium komputer). Jumlah peserta yang
mengikuti pelatihan adalah peserta yang merupakan guru-guru matematika SMK bidang
keahlian pertanian dan kesehatan se-eks karesidenan Semarang.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pengabdian ini, dilakukan evaluasi kepada
guru yang mengikuti pelatihan. Evaluasi kepada guru dilakukan setelah materi ceramah dan
diskusi selesai diberikan. Evaluasi ini untuk mengungkap apakah guru SMK telah mampu
melaksanakan pembelajaran dengan diawali membuat RPP berkarakter, workshop
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan evaluasi online dengan propofs.
Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi 101
Meningkatkan Kinerja Guru Matemtika SMK Melalui Pembelajaran …
F. KESIMPULAN
Selama tiga hari pelaksanaan pelatihan dengan materi pelatihan antara lain:
penyusunan proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penulisan hasil penelitian,
penyusunan silabus dan rencana pembelajaran (RPP) yang berintegrasi denga nilai-nilai
karakter, penghitungan kinerja guru (PKG), dan evaluasi online dengan propofs,
menghasilkan produk luaran hasil karya para guru peserta pelatihan. Dengan pertimbangan
pentingnya materi pelatihan ini, diharapkan pelatihan sejenis dapat dilaksanakan kembali di
masa datang.
G. DAMPAK DAN MANFAAT
Manfaat yang diharapkan dalam pengabdian adalah :
1. Memberi informasi kepada guru Matematika SMK se-eks Karesidenan Semarang
tentang cara penyusunan RPP berkarakter.
2. Meningkatkan pengetahuan guru tentang langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), khususnya bagi Guru Matematika SMK Se-eks Karesidenan Semarang.
3. Menambah ketrampilan guru Matematika SMK se-eks Karesidenan Semarang tentang
cara pembuatan akun pembuat test online dengan ProProfs.
H. DAFTAR PUSTAKA
(1) Dahlan .M, 1998, Ciri-ciri Kepribadian Guru SD Dikaitkan dengan Minatnya
Terhadap Profesi Guru, Jurnal Pendidikan Dasar No. 3 Tahun II.
(2) Departemen Pendidikan Nasional, (2003). Standar Kompetensi Matapelajaran
Matematika, Puskur, Jakarta.
(3) Departemen Pendidikan Nasional, (2004). Pedoman Pengembangan Instrumen dan
Penilaian Ranah Afektif. http://www.depdiknas.go.id/jurnal/40 (19 Juli 2007)
(4) Gravemeijer, 1994, Developing Realistics Mathematics Educatin. Utrecht:
Freudenthal 5Institute.
(5) Lewis C, 2002, Lesson Study : A Handbook of Teacher-led Instruction Change.
Philadelphia: Research for Better Schools.
102 Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi
DIAN MAS, Volume 1, Nomor 2, September 2012
(6) Lobby Loekmono, 1994, Belajar Bagaimana Belajar, Jakarta : BPK Gunung Mulia
(7) Jujun, S.S, 1986, Pedoman Penulisan Ilmiah, Jakarta : IKIP Jakarta.
(8) Soedjadi ,2001, Pendidikan Matematika Realistik, Surabaya : Unesa
(9) ----------, 2006, Dasar-Dasar Pendidikan Matematika, Makalah, Surabaya: Disajikan
pada kegiatan workshop di LPMP-Surabaya.
(10) Sukirman, 2010, Seminar Nasional Lesson Study. Semarang : IKIP PGRI
(11) Sutari Imam Barnadib, 1986, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Yogyakarta :
Andi Offset.
(12) Toeloes Soedarjo, 1995, Peranan Orang Tua terhadap Pendidikan Anaknya,
Semarang : IKIP Semarang.
(13) Undang-undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta :
Depdiknas.
I. PENGHARGAAN
Tim Pengabdian Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA IKIP PGRI
Semarang mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Muhdi, SH, M.Hum selaku Rektor IKIP PGRI Semarang
2. Ir. Suwarno Widodo, M.Si. selaku Ketua LPPM IKIP PGRI Semarang
3. Drs. Nizaruddin, M.Si selaku Dekan FPMIP IKIP PGRI Semarang
Rasiman, Intan Indiati, Kartinah, Achmad Buchori, Supandi 103
Meningkatkan Kinerja Guru Matemtika SMK Melalui Pembelajaran …