Post on 31-Jul-2015
Mengenal Berbagai Jenis Termometer
Alat yang satu ini harus siap sedia di rumah Mommy, termometer untuk mengukur panas badan si kecil. Termometer berasal dari istilah bahasa latin thermo yang berarti barang dan meter yang berarti mengukur. Ada berbagai jenis termometer dengan keakuratan yang berbeda. Apa saja ya? Yuk simak di bawah ini :
Termometer digital dengan sensor elektronik untuk merekam panas suhu tubuh melalui dubur, mulut, atau ketiak. Pengukuran melal ui dubur atau mulut biasanya lebih akurat daripada melalui ketiak. Untuk bayi pengukuran yang terbaik melalui dubur, untuk balita yang sudah bisa menahan termometer di mulut bisa melalui mulut. Pengukuran panas melalui mulut jangan langsung setelah anak makan, tunggu 15 – 20 menit sesudah makan. Gunakan termometer yang berbeda untuk dubur atau mulut, jangan hanya satu termometer saja.
Termometer digital telinga yang menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu melalui telinga. Biasanya digunakan untuk bayi usia 3 bulan ke atas sampai dewasa. Terlebih dahulu pastikan telinga telah bersih, penggunaan termometer ini dengan posisi yang tepat juga menghasilkan suhu yang akurat.
Termometer digital dot, berbentuk dot yang dihisap oleh bayi. Mudah pemakaian karena si kecil hanya perlu menghisap dot saja selama tiga atau lima menit.
Termometer arteri temporal. Menggunakan pemindai inframerah untuk mengukur suhu melalui dahi dalam waktu sekitar enam detik. Cocok untuk bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak sampai dewasa.
Termometer strip. Berisi kristal cair yang bereaksi terhadap panas. Cara menggunakannya cukup dengan menempelkan termometer ke dahi. Namun, kurang akurat dibanding termometer lainnya karena suhu lingkungan bisa mempengaruhi suhu tubuh yang diukur.
Termometer air raksa. Berisi air raksa untuk menandakan panas badan si kecil. Bisa untuk mulut, dubur atau ketiak. Tetapi sedikit berbahaya, karena bisa terhirup. Dan berbahaya untuk mulut jika termometer pecah, air raksa terhisap ke dalam.
Untuk anak di bawah usia 3 bulan, gunakan termometer di dubur. Tidak membutuhkan waktu yang lama, ajak si kecil bicara saat Mommy menggunakan termometer ini sehingga si kecil tidak terlalu merasakan. Untuk usia di atasnya bisa tetap mengukur suhu di dubur untuk balita, atau di mulut jika sudah memungkinkan
untuk menahan termometer selama beberapa menit. Untuk usia di atas balita sampai dewasa bisa melalui mulut atau ketiak. Suhu mulut biasanya lebih akurat daripada suhu ketiak. Pastikan termometer ada di rumah Mommy jika sewaktu-waktu dibutuhkan saat si kecil sakit.
TERMOMETER BIMETAL MEKANIKTermometer Bimetal Mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dau buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata Bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”.
Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih tinggi, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih rendah. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.
Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsanag berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein mobil, termostat, setrika, dll.
Jenis-jenis Termometer
Demam merupakan salah satu gejala penyakit yang sering terjadi pada sang buah hati. Walaupun demikian tetap saja para orangtua akan merasa cemas bila hal itu terjadi. Adanya suhu tubuh yang meningkat bisa jadi merupakan gejala dari gangguan kesehatan lain.
Sebagai pengukur suhu tubuh biasa digunakan alat pengukur suhu tubuh (termometer) & dahulu kala termometer air raksa lazim digunakan sebagai alat pengukur suhu tubuh. Tetapi untuk saat ini termometer air raksa mulai jarang digunakan karena ada kekhawatiran terhadap bahaya air raksa bila pecah & terkena tubuh. Jadi termometer apa yang sebaiknya digunakan ? termometer digital, termometer telinga ataukah termometer jenis lain. Berikut uraian dari mayoclinic tentang berbagai jenis termometer yang ada.
Termometer Digital
Termometer digital yang ditenagai oleh batere kecil, menggunakan sensor panas elektronik untuk mendeteksi suhu tubuh. Sebagian besar termometer digital dapat melakukan pengukuran suhu tubuh melalui mulut dibawah lidahnya (oral), dibawah lengan (axillary) ataupun melalui anus (rectal). Dan hasilnya dapat diketahui dalam jangka waktu 30 detik atau kurang. Hasil pembacaan termometer tersebut akan muncul pada layar kecil di bagian atas termometer. Termometer digital mempunyai harga yang lebih ekonomis & sesuai untuk bayi, anak kecil ataupun orang dewasa.
Catatan :Untuk bayi dibawah usia 3 bulan, pengukuran suhu tubuh sebaiknya dilakukan melalui anus karena lebih akurat. Sedangkan untuk anak-anak & orang dewasa, pengukuran suhu tubuh melalui mulut bisa dilakukan & hasilnya juga akurat asalkan mulut tertutup selama proses pengukuran dilakukan. Pengukuran suhu tubuh melalui bawah lengan hasilnya kurang akurat dibandingkan 2 cara tersebut diatas.
Termometer Digital Pacifier
Jika sang buah hati sering menggunakan pacifier atau empeng, anda dapat menggunakan termometer yang berbentuk seperti empeng ini. Si kecil hanya tinggal menghisap/menyedot termometer tersebut sampai suhu tubuh terdeteksi oleh termometer. Hasil dari pengukuran akan tampak pada layar kecil di bagian depan termometer. Untuk di Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia atau belum. Walaupun tampak lebih mudah digunakan, ada beberapa kekurangan dari termometer ini yaitu termometer ini tidak dianjurkan untuk bayi usia dibawah 3 bulan & untuk penggunaan supaya hasilnya akurat maka si kecil harus menghisap termometer tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama, sekitar 3 menit. Pada sebagian anak-anak maka hal ini dapat menyulitkan.
Termometer Telinga Digital
Termometer telinga digital atau bisa juga disebut termometer ‘tympanic’ menggunakan sinar infra merah untuk mengukur suhu tubuh didalam lubang telinga. Jika digunakan secara tepat, termometer telinga ini dapat mengukur suhu tubuh secara cepat & akurat, bahkan kadang hanya dalam waktu beberapa detik saja. Hasil pengukuran akan tampak pada layar kecil di bagian atas termometer. Termometer telinga ini juga ditenagai oleh batere kecil serta sesuai untuk bayi diatas usia 3 bulan, anak-anak serta orang dewasa. Termometer telinga digital tidak di anjurkan untuk digunakan pada bayi usia dibawah 3 bulan karena pada usia tersebut lubang telinga bayi masih terlalu kecil. Termometer telinga digital ini juga biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan termometer digital jenis lain.
Termometer Strip
Termometer strip mengandung cairan Kristal yang dapat bereaksi terhadap panas.
Cukup tempelkan saja termometer tersebut pada bagian dahi, maka termometer strip tersebut akan mendeteksi suhu tubuh melalui perubahan warna pada cairan. Termometer strip ini dapat digunakan untuk bayi, anak-anak serta orang dewasa. Akan tetapi hasil pengukuran termometer strip ini tidak terlalu akurat. Jadi jika anda menginginkan hasil pengukuran yang lebih akurat, lebih baik gunakan termometer digital. Untuk di Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia atau belum
da berbagai jenis termometer yang paling umum kita ketahui seperti: termometer digital, termometer digital telinga, termometer digital dot, termometer arteri temporal, dll. Lalu apa kegunaan dari masing-masing termeter itu dan bagaimana cara menggunakannya?
- Termometer digital Termometer digital biasa, menggunakan sensor elektronik untuk merekam panas suhu tubuh. Suhu dapat diukur pada dubur, mulut, atau ketiak. Cara yang paling akurat untuk mengukur suhu anak adalah dengan menggunakan termometer digital dubur atau oral. Suhu rektal (dubur) memperlihatkan suhu yang terbaik untuk bayi. Sedangkan untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, biasanya suhu mulut Pengukuran melalui ketiak kurang akurat dibanding dubur dan mulut.
Kebanyakan termometer digital dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak, atau dubur - sering dalam satu menit atau kurang. Sebuah termometer digital yang tepat untuk bayi baru lahir, bayi, anak-anak dan orang dewasa.
Mungkin mengambil suhu anak pada dubur bisa tidak nyaman. Suhu diambil melalui mulut. Jika anak telah makan atau minum, tunggu 15 menit untuk mengambil suhu mulut. Sediakan dua temometer yang berbeda jika termometer digunakan untuk dubur dan mulut. Jangan gunakan termometer yang sama di kedua tempat.
- Termometer digital telinga Termometer digital telinga, juga disebut termometer timpani, menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu di dalam saluran telinga.
Bila diposisikan dengan benar, termometer digital telinga cepat dan akurat. Termometer ini cocok bagi bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua, dan orang dewasa. Namun tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir. Pastikan telinga Anda bersih sebelum diperiksa suhunya. Karena kotoran telinga bisa mengganggu akurasi suhu.
- Termometer digital dot Jika bayi menggunakan dot, Anda bisa mencoba dot termometer digital. Bayi
mengisap dot sampai puncak suhu didapat. Sehingga bayi tidak sadar jika sedang mengambil suhunya. Namun termometer ini tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir. Untuk hasil akurat, dot ditaruh di mulutnya sekitar tiga sampai lima menit.
- Termometer arteri temporal Termometer arteri temporal menggunakan pemindai inframerah untuk mengukur suhu dari arteri temporal di dahi.
Termometer ini merekam temperatur waktu sekitar enam detik. Cocok untuk bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua, dan orang dewasa.
Meski lebih akurat mengukur suhu bayi daripada termometer telinga, termometer ini tak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir. Termometer ini belum diverifikasi. Kemungkinan harganya lebih mahal daripada termometer jenis lainnya.
- Termometer strip Termometer strip berisi kristal cair yang bereaksi terhadap panas. Penggunaannya cukup dengan menempelkan termometer ke dahi dan termometer akan berubah warna.
Termometer ini yang kurang akurat. Pasalnya, suhu lingkungan bisa mempengaruhi suhu manusia yang diukur. Termometer ini cocok bagi bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Tapi tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir.
- Termometer raksa Termometer merkuri (air raksa) terbungkus kaca untuk mengukur suhu tubuh. Termometer raksa dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak atau dubur. Tapi tak lagi dianjurkan karena dapat merusak dan merkuri bisa terhirup. Jika Anda memiliki sebuah termometer merkuri, pertimbangkan untuk menggantinya.
Apa sih fungsi termometer? Fungsi termometer adalah untuk mengukur suhu. Nah fungsi kita mengukur suhu ini yang macam-macam. Fungsi kita mengukur suhu bisa untuk bidang kedokteran, yaitu untuk mengetahui suhu tubuh manusia, apakah kita demam atau tidak. Kita menggunakan termometer juga untuk mengetahui suhu kamar, untuk mengetahui berapa suhu oven untuk memasak dan sebagainya.
Tahu nggak sobat, termometer yang umum digunakan adalah termometer zat cair dengan pengisi pipa kapilernya adalah raksa atau alkohol. Pengukur suhu ruang biasanya menggunakan raksa. kalo untuk mengukur suhu yang sangat rendah
biasanya menggunakan termometer alkohol. Kenapa gitu ya? hal itu dikarenakan alkhohol memiliki titik beku yang sangat rendah, yaitu -114oC.
Jenis-Jenis TermometerTemans, secara umum, termometer itu ada dua macam. Apa saja tuh? termometer gelas dan termometer non gelas.
1. Termometer Gelas
Termometer gelas merupakan alat pengukur suhu berupa tabung kaca berongga yang tertutup berisi cairan tertentu. cairan tersebut dapat berupa raksa maupun alkohol. Nah, ternyata ada keuntungan dan kerugian raksa sebagai zat cair pengisi termomter lho. Apa saja keuntungan dan kerugiannya?
Keuntungan Kerugian
1. Pemuaiannya merata dan teratur 1. Harganya mahal
2. Peka terhadap perubahan suhu. 2. Tidak dapat mengukur suhu di bawah -40oC
3. Tidak membasahi dinding kaca pada saat memuai dan menyusut.
3. Raksa termasuk zat beracun sehingga sangat berbahaya jika termometer pecah
4. Titik bekunya rendah (-40oC) dan titik didihnya tinggi (350oC) sehingga dapat mengukur suhu yang relatif rendah maupun suhu yang tinggi.
5. Warnanya mengkilap sehingga memudahkan pembacaan skala.
Berikut beberapa termometer gelas yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain sebagai berikut.
1) Termometer klinis
Termometer klinis digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia. Ada dua macam termometer klinis, yaitu termometer klinis analag dan termometer klinis digital. Hasil pengukuran termometer analog ditunjukkan dengan angka-angka skala yang tercetak di samping permukaan raksa dalam pipa kapiler.
2) Termometer dinding
Termometer dinding digunakan untuk mengukur suhu ruangan. Skala termometer dinding berkisar antara -50oC sampai 50oC.
3) Termometer Six-Bellani
Termometer Six-Bellani digunakan untuk mengukur suhu rumah kaca yang berfungsi sebagai tempat penelitian. tahu nggak fren, termometer ini menggunakan dua skala lho, skala minimum pada pipa kiri, skala maksimum pada pipa sebelah kanan.
2. Termometer NonGelas
Termometer nongelas merupakan termometer yang tidak terbuat dari tabung berisi zat cair. beberapa contih temometer nongelas antara lain:
1) Termometer gas
Prinsip kerja termometer gas berdasarkan pada perubahan tekanan. Jika suhu naik, tekanan gas juga akan naik, jadi dihasilkan perubahan ketinggian pada termometer. Termometer gas dapat mengukur suhu yang lebih rendah dan lebih tinggi (-250oC dampai 1.500oC> daripada termometer gelas.
2) Termometer Platina
Prinsip kerja termometer platina berdasarkan pada perubahan hambatan listrik. Jika suhu naik, hambatan listrik platina juga naik. Ngukurnya pake apa ya? hambatan listrik platina diukur menggunakan rangkaian jembatan. Skala termometer platina berkisar -250oC dampai 1.500oC. Hasil pengukuran suhu pada termometer platina tidak dapat dilihat secara langsung, jadi tidak sesuai untuk mengukur suhu yang berubah-ubah.
3) Termometer Termistor
Termometer Termistor dapat dihubungkan ke perangkat listrik seperti komputer. Skala Termometer Termistor berkisar antara -25oC sampai 180oC.
4) Termometer Termokopel
Prinsip kerja Termometer Termokopel adalah suhu yang berbeda akan menghasilkan arus listrik yang berbeda pula. Skala Termometer Termokopelr berkisar antara -100oC sampai 1.500oC.
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu (temperatur), ataupun perubahan suhu. Alat ini lazim digunakan sebagai alat pengukur suhu tubuh.
Prinsip kerja termometer ada bermacam-macam, yang paling umum digunakan adalah termometer air raksa.
Selain itu, masih banyak lagi jenis dari termometer. Diantaranya, termometer digital, termometer digital telinga, termometer digital dot, termometer arteri temporal, dan termometer strip.
Masing-masing dari termometer tersebut memilki fungsi serta cara penggunaan yang berbeda-beda. Tergantung dari jenis termometer tersebut. Berikut ini beberapa uraian mengenai jenis termometer, beserta fungsi dan cara penggunaannya:
Termometer digital, biasa menggunakan sensor elektronik untuk merekam panas suhu tubuh. Suhu dapat diukur pada dubur, mulut, atau ketiak. Termometer digital dubur atau oral merupakan cara yang paling akurat untuk mengukur suhu anak.
Kebanyakan termometer digital dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak, atau dubur dalam satu menit atau kurang. Termometer digital cocok untuk bayi baru lahir, bayi, anak-anak dan orang dewasa.
Suhu rektal (dubur) memperlihatkan suhu yang terbaik untuk bayi.
Sedangkan untuk anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa, biasanya pengukuran suhu melalui ketiak kurang akurat dibanding dubur dan mulut. Bila mengambil suhu anak pada dubur dirasa tidak nyaman, maka Anda dapat mengambil suhunya melalui mulut.
Jika anak telah makan atau minum, tunggu 15 menit untuk mengambil suhu mulut. Sediakan dua temometer yang berbeda jika termometer digunakan untuk dubur dan mulut. Jangan gunakan termometer yang sama di kedua tempat.
Termometer digital telinga, biasa juga disebut dengan termometer timpani. Termometer ini menggunakan sinar inframerah untuk mengukur suhu di dalam saluran telinga.
Bila diposisikan dengan benar, termometer digital telinga dapat merekam suhu dengan cepat dan akurat.
Penggunaan termometer ini cocok bagi bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua, dan orang dewasa. Namun tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir.
Pastikan telinga Anda bersih sebelum diperiksa suhunya. Karena kotoran telinga bisa mengganggu akurasi suhu.
Termometer digital dot, jenis ini sangat cocok bagi bayi Anda yang menggunakan dot. Biasanya bayi mengisap dot sampai puncak suhu yang didapat, sehingga bayi tidak sadar jika sedang mengambil suhunya.
Namun termometer ini tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir. Untuk hasil akurat, dot ditaruh di mulutnya sekitar tiga sampai lima menit.
Termometer arteri temporal, menggunakan pemindai inframerah untuk mengukur suhu dari arteri temporal di dahi.
Termometer ini merekam temperatur waktu sekitar enam detik. Alat ini cocok untuk bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua, dan orang dewasa.
Meski lebih akurat mengukur suhu bayi daripada termometer telinga, termometer ini tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir. Termometer ini belum diverifikasi. Kemungkinan harganya lebih mahal daripada termometer jenis lainnya.
Termometer strip, berisi kristal cair yang bereaksi terhadap panas. Penggunaannya cukup dengan menempelkan termometer ke dahi dan termometer akan berubah warna.Termometer ini yang kurang akurat.
Pasalnya, suhu lingkungan bisa mempengaruhi suhu manusia yang diukur.
Termometer ini cocok bagi bayi usia 3 bulan ke atas, anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Namun tidak dianjurkan untuk bayi yang baru lahir.
Termometer raksa, adalah termometer merkuri (air raksa) terbungkus kaca untuk mengukur suhu tubuh. Termometer raksa dapat merekam temperatur dari mulut, ketiak atau dubur.
Namun alat ini tidak lagi dianjurkan, karena dapat merusak dan merkuri bisa terhirup. Jika Anda memiliki sebuah termometer merkuri, pertimbangkan untuk menggantinya.
JENIS – JENIS TERMOMETER
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung
menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka
diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid. Pada abad 17 terdapat 30
jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada
Anders Celcius (1701 - 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang
digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya
yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan
partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius
tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 - 1907) menawarkan skala baru
yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K
ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut
ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan
mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F
dan mendidih pada suhu 212°F.
Dalam bukunya Robert Briffault (1938) berjdul The Making of Humanity disebutkan
bahwa Ibnu Sina merupakan ilmuwan pertaman yang menggunakan termometer udara
untuk mengukur suhu. Dalam kehidupan sehari-hari yang banyak kita temukan adalah jenis
termometer badan baik berupa termometer pipa kapiler ataupun termometer digital.
Termometer pipa kapiler yang menggunakan merkuri dapat membeku pada suhu – 400C dan
mendidih pada suhu 3600C.
Suhu menurut Kangingan (2007:52-53) adalah suatu besaran yang menyatakan
ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang
dimiliki oleh suatu benda. Suhu juga disebut temperatur.Benda yang panas memiliki suhu
lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu
adalah termometer. Namun dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu
cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi
maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
Temperatur merupakan ukuran mengenai panas atau dinginnya benda (Giancoli,
2001:449). Banyak sifat zat yang berubah terhadap temperatur. Sebagian besar zat memuai
saat dipanaskan, seperti besi akan memanjang saat panas daripada saat kondisi dingin. Jalan
dan trotoar beton pun memuai dan menyusut terhadap tempatur yang menjadi alasan
ditempatkannya pemisah yang bisa ditekan atau bisa memuai pada jarak tertentu di
jembatan maupun jalanan beton.
Hambatan listrik materi zat juga berpengaruh signifikan terhadap temperatur.
Demikian pula dengan warna benda, perubahan warna menunjukkan tempatur tertentu.
Misalnya api warna biru menunjukkan suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan api
berwarna merah atau berwarna kuning. Cahaya putih yang dihasilkan dari kawat wolfram
(tungsten) dalam bolam pijar berasal dari kawat yang sangat panas. Zat padat besi berwarna
jingga hingga putih bila dipanaskan saat ditempa dalam pabrik kendaraan menunjukkan
fenomena serupa. Demikian pula dengan bintang-bintang yang berkelap kelip menunjukkan
temperatur permukaan bintang-bintang tersebut. Matahari pun dikatakan bintang (kerdil
kuning). Suhu permukaan bintang atau matahari yang berdasarkan warna bisa dihitung
temperaturnya menggunakan panjang gelombang cahaya yang dipancarkannya.
Alat yang dirancang untuk mengukur temperatur dinamakan termometer. Sebagian
besar termometer dirancang peka terhadap pemuaian. Galileo mengajukan gagasan
pertama termometer melalui fenomena pemuaian gas. Berangsur-angsur evolusi
termometer terjadi hingga menjadi termometer yang berisi cairan dalam gelas. Macam-
macam termometer antara lain : termometer oven, termometer ketel kopi, termometer
udara, termometer hambatan, termistor, termometer kopel.
Untuk menyatakan hasil pengukuran termometer digunakan skala numerik, skala
yang digunakan secara kuantitatif ini yang paling banyak dipakai adalah skala Celcius, skala
Fahrenheit, dan skala yang paling penting dalam sains adalah skala absolut atau Kelvin
(Giancoli, 2001:451).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang jenis – jenis termometer yang digunakan dalam kehidupan ?
2. Bagaimana prinsip kerja dari jenis – jenis termometer tersebut ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis – jenis termometer.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dan kegunaan dari masing – masing termometer tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian termometer
Termometer menurut Kanginan (2007:54) adalah alat yang digunakan untuk
mengukur suhu dengan tepat dan menyatakannya dengan suatu angka. Pembuatan
termometer pertama kali dipelopori oleh Galileo Galilei (1564 – 1642) pada tahun 1595. Alat
tersebut disebut dengan termoskop yang berupa labu kosong yang dilengkapi pipa panjang
dengan ujung pipa terbuka. Mula-mula dipanaskan sehingga udara dalam labu
mengembang. Ujung pipa yang terbuka kemudian dicelupkan kedalam cairan berwarna.
Ketika udara dalam tabu menyusut, zat cair masuk kedalam pipa tetapi tidak sampai labu.
Beginilah cara kerja termoskop. Untuk suhu yang berbeda, tinggi kolom zat cair di dalam
pipa juga berbeda. Tinggi kolom ini digunakan untuk menentukan suhu. Prinsip kerja
termometer buatan Galileo berdasarkan pada perubahan volume gas dalam labu. Tetapi
dimasa ini termometer yang sering digunakan terbuat dari bahan cair misalnya raksa dan
alkhohol. Prinsip yang digunakan adalah pemuaian zat cair ketika terjadi peningkatan suhu
benda.
Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dengan cepat dan menyatakan
dengan suatu angka. Saat ini banyak jenis-jenis temometer. Jenis termometer ini tergantung
pada jangkauan suhu yang diukur, ketelitian ang diingkan dan sifat-sifat dari bahan yang
digunakan. Contoh sifat - sifat zat yang biasa digunakan untuk membuat termometer
adalah:
1. Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu kapiler,
2. Hambatan listrik dan seutas kawat platina,
3. Beda potensial pada suatu termokopel,
4. Pemuaian suatu keeping bimetal,
5. Tekanan gas pada volum tetap,
6. Radiasi yang dipancarkan benda.
Beberapa sifat yang mutlak dibutuhkan oleh sebuah termometer adalah:
1. Skalanya mudah dibaca,
2. Aman untuk digunakan,
3. Kepekaan pengukurannya,
4. Lebar jangkauan suhu yang mampu diukur.
B. Jenis-Jenis Termometer
1. Termometer cairan
Jenis termometer yang banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
termometer yang pipa kacanya berisi cairan. Umumnya cairan akan memuai dengan laju
berbeda untuk jangkauan suhu yang berbeda akan tetapi pengecualian pada raksa yang
memiliki pemuaian yang teratur. Jenis-jenis termometer cairan, yaitu :
a. Termometer raksa
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan raksa disebut termometer raksa. Termometer
raksa dengan skala celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam keseharian.
Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratoriun (-40 derajat
Celcius s/d 350 derajat Celcius)
Raksa dalam pipa termometer akan memuai jika dipanaskan. Pemuaian mendorong kolom
cairan (raksa) keluar dari pentolan pipa menuju ke pipa kapiler. Keuntungan menggunakan
termometer alkohol :
1) Raksa mudah dilihat karena mengilap,
2) Volum raksa berubah secara teratur ketika terjadi perubahan suhu,
3) Raksa tidak membasahi kaca ketika memuai atau menyusut,
4) Jangkauan suhu cukup lebar dan sesuai untuk pekerjaan laboratorium (-39oC sampai dengan
375oC),
5) Raksa dapat terpanasi secara merata sehingga menunjukkan suhu dengan cepat dan tepat.
Kerugian menggunakan termometer alkohol :
1) Raksa mahal,
2) Raksa tidak dapat digunakan untuk mengukur suhu yang sangat rendah (misalnya suhu di
kutub utara dan selatan),
3) Raksa termasuk zat berbahaya (air keras).
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan air
raksa di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa sehingga
hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah atas pipa
dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala yang telah
ditentukan. Adapun cara kerja secara umum adalah sbb ;
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan
volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu
menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.
Proses kalibrasi termometer antara lain :
1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin termometer disaat
seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut mendidih
seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.
b. Termometer alkohol
Termometer yang pipa kacanya diisi dengan alkohol disebut termometer alkohol.
Termometer raksa dengan skala Celcius adalah termometer yang umum dijumpai dalam
sehari-hari.
Keuntungan menggunakan termometer alkohol :
1. Lebih murah jika dibandingkan dengan raksa,
2. Teliti, karena untuk kenaikan suhu yang kecil, alkohol mengalami volum yang lebih besar,
3. Dapat mengukur suhu yang sangat dingin (missal suhu di daerah kutub) karena titik beku
alkohol sangat rendah, yaitu -112oC.
Kerugian menggunakan termometer alkohol :
1. Memiliki titik didih rendah, yaitu 78oC, sehingga pemakaiannya terbatas (tidak dapat
mengukur suhu air ketika mendidih)
2. Tidak berwarna, sehingga harus diberi warna terlebih dahulu agar mudah terlihat,
3. Membasahi (melekat) pada dinding kaca.
Air tidak bisa digunakan untuk mengisi pipa termometer karena lima alas an berikut:
1) Air membasahi diding kaca, sehingga meninggalkan titik-titik air pada kaca dan ini akan
mempersullit membaca ketinggian air dalam tabung,
2) Air tidak berwarna, sehingga sulit dibaca batas ketinggiannya,
3) Jangkauan suhu air terbatas (0oC - 100oC),
4) Perubahan volum air sangat kecil ketika suhunya dinaikkan,
5) Hasil bacaan kurang teliti karena air termasuk penghantar panas yang sangat jelek.
c. Beberapa termometer cairan dalam kehidupan keseharian
1) Termometer klinis (termometer badan)
Termometer klinis yang biasa digunakan para dokter, perawat, dan orang tua untuk
mengukur suhu tubuh manusia. Cairan yang digunakan untuk mengisi raksa. Skala pada
termometer ini mencakup sedikit di atas dan di bawah suhu rata-rata tubuh manusia, yaitu
37oC. Oleh karena itu terendah manusia 35oC dan suhu tertinggi tidak lebih dari 42oC, angka-
angka didesain antara 35oC sampai dengan 42oC. Jenis-jenis termometer klinis yang baru,
yaitu : termometer klinis analog, digital, dan kristal cairan. Termometer analog, suhu yang
diukur harus dibaca dari angka-angka skala yang tercetak disamping permukaan raksa dalam
pipa kapiler. Termometer klinis digital, suhu tubuh langsung ditampilkan dalam bentuk
angka. Termometer Kristal cairan, angka-angka pada skala termometer cairan dibuat dari
zat-zat kimia yang berbeda menunjukkan suhu yang berbeda. Penggunaan termometer ini
sangat mudah, tinggal ditempelkan di dahinya kemudian siswa membaca angka yang pada
Kristalnya terbentuk bayangan.
2) Termometer dinding (termometer ruangan)
Termometer yang sering kita lihat di berbagai ruang. Termometer ini biasanya digabungkan
dengan alat hiasan lain seperti, jam dinding, hiasan dinding dan lain-lain. Ciri-ciri
termometer ruang adalah :
a) Untuk mengukur suhu ruangan;
b) Menggunakan zat muai logam (sebagian raksa);
c) Ukuran tendon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu;
d) Biasanya dipasang menggantung pada ruangan;
e) Merupakan termometer maksimum.
3) Termometer maximum dan minimum six-Bellani
Prinsip kerjanya, ketika suhu udara turun alkohol di ruang A menyusut sehingga raksa di
ruang B naik dan mendorong keping baja untuk menunjukkan angka minimum. Sebaliknya
suhu udara naik alkohol di ruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun dan raksa
di ruang C naik untuk mendorong paku baja untuk menunjukkan angka maksimum. Kedua
keping baja dapat turun karena ditahan oleh spiral. Untuk mengembalikan keeping baja
pada posisi semula digunakan magnet tetap. Ciri-ciri termometer six-Bellani antara lain :
a) Merupakan termometer khusus karena hanya digunakan untuk mengukur suhu tertinggi
dan terendah di suatu tempat,
b) Skala ukurnya antara -20oC sampai 50oC,
c) Menggunakan zat muai alcohol dan raks dan dilengkapi pula keeping baja sebagai penunjuk
skala,
d) Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keeping baja turun melekat pada raksa.
4) Termometer laboratorium
Termometer laboratorium sering kamu jumpai di ruang laboratorium. Termometer ini bisa
kamu gunakan untuk perlengkapan laboratorium. Termometer ini menggunakan cairan
raksa atau alkhohol. Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai
sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa
harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding
termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan
yang konduktor.
Ciri-ciri termometer laboratorium antara lain:
a) Digunakan untuk mengukur suhu dalam percobaan, penelitian atau pengukuran ilmiah
lainnya,
b) Menggunakan zat muai raksa,
c) Skala ukurnya luas, hingga di bawah nol,
d) Terdapat jenis termometer laboratorium yang tidak diberi skala sehingga dapat digunakan
untuk praktek peneraan skala.
2. Termometer gas
Termometer gas adalah jenis termometer yang memanfaatkan sifat-sifat termal gas.
Ada dua macam termometer gas, yaitu :
a. Termometer yang volume gasnya dijaga tetap, dan
tekanan gasnya dijadikan sifat termometrik dari termometer.
b. Termometer yang tekanan gasnya dijaga tetap, dan volume gasnya dijadikan sifat
termometrik dari termometer.
Pada prinsipnya, jika suhu naik, tekanan gas naik dan dihasilkan beda ketinggian h yang lebih
besara pada termometer. Karena gas memuai lebih besar daripada cairan maka termometer
gas lebih teliti daripada termometer cairan. Selain itu dapat mengukur suhu lebih rendah
dan lebih tinggi dibandingkan termometer cairan. Jangkauan suhunya mulai dari -250oC
sampai dengan 1500oC.
3. Termometer zat padat
Termometer zat padat menggunakan prinsip perubahan hambatan logam konduktor
terhadapap suhu sehingga sering juga disebut sebagai termometer hambatan. Biasanya
termometer ini menggunakan kawat platina halus yang dililitkan pad mika dan dimasukkan
dalam tabung perak tipis tahan panas.
a. Termometer platina
Termometer yang bekerja berdasarkan pada perubahan tahanan yang terjadi pada
sensor termometer karena pengaruh suhumedia/benda yang diukur suhunya. Termometer
ini lebih teliti dan stabil dibandingkan termokopel dan lebih kuat serta rentang ukur suhu
lebih lebar daripada termistor. Media termometriknya adalah kawat platina. Sifat fisika yang
digunakan perubahan tahanan kawat platina sebagai fungsi suhu. Besaran yang diukur
adalah tahnan listrik, rentang ukurnya -200 ~ 850 0C. Pada kenyataannya, konsep mengukur
suhu menggunakan resistensi lebih mudah dikerjakan dari pada pengukuran suhu dengan
termokopel. Pertama, karena pengukurannya absolut, tidak diperlukan adanya sambungan
atau sambungan dingin sebagai referensi yang diperlukan. Kedua, cukup kawat tembaga
yang digunakan diantara sensor dan peralatan lainnya karena tidak ada kebutuhan khusus
dalam hal ini.
Pengukuran dan Kalibrasi Termometer Digital dengan RTD (Resistance Termometer Devices):
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan listrik platina naik. Hambatan
listrik diukur dengan teliti oleh sebuah rangkaian jembatan. Keuntungannya, jangkauan
suhunya lebar (-250oC sampai dengan 1500oC, teliti dan peka. Kerugiannya, suhu tidak dapat
dibaca secara langsung, pembacaannya lambat sehingga tidak sesuai untuk mengukur suhu
yang berubah-ubah.
b. Termometer bimetal
Temometer ini mengandung sebuah keeping bimetal tipis berbentuk spiral.
Prinsipnya, makin besar suhu makin melengkung untuk menunjukkan suhu yang lebih besar.
Jika kendaraan bermotor melaju cepat, mesinnya cepat panas dan spidometer menunjukkan
angka kelajuan yang besar. Jika kendaraan melaju pelan, mesin tidak cepat panas dan
spidometer akan menunjukkan angka kelajuan yang kecil. Jenis termometer ini adalah
termometer bimetal yang menggunakan logam sebagai bahan untuk menunjukkan adanya
perubahan suhu dengan prinsip logam akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika
didinginkan.
Prinsip kerjanya, keping bimetal dibentuk spiral dan tipis. Ujung spiral bimetal
ditahan, atau tidak bergerak dan ujung lainnya menempel pada gir penunjuk. Semakin besar
suhu, keping bimetal semakin melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk bergerak ke
kanan ke angka yang lebih besar. Jika suhu turun, jarum penunjuk bergerak ke kiri ke arah
angka yang lebih kecil. Skala yang dibuat biasa dibentuk lingkaran
c. Termometer resistor
Untuk mengukur suhu yang tinggi tidak mungkin menggunakan termometer zat cair.
Termometer logam adalah termometer yang paling tepat digunakan dalam industri untuk
mengukur suhu diatas 1.0000 C. Salah satu termometer yang dibuat berdasarkan perubahan
hambatannya adalah termometer hambatan platina. Hambatan listrik pada seutas kawat
logam akan bertambah jika dipanaskan. Sifat termometrik ini dimanfaatkan untuk mengukur
suhu pada termometer hambatan.
Cara kerja termometer ini adalah dengan menyentuhkan kawat penghantar ke
sasaran, misalnya lelehan besi yang panas pada pengolahan besi atau baja. Panas tersebut
direspon oleh tahanan, kemudian energi listrik yang bersangkutan diubah menjadi energi
gerak yang bisa menunjukkan angka tertentu pada skala suhu.
4. Termometer termistor
Prinsip kerjanya adalah ketika suhu naik, hambatan termistor turun. Hambatan
listrik diukur dengan suatu rangkaian yang mengandung sebuah skala yang dikalibrasi dalam
derajat suhu. Keuntungannya, dapat dihubungkan ke rangkaian lain atau komputer.
Kerugiannya, jangkauan suhunya terbatas (-25oC sampai dengan 180oC).
5. Termometer termokopel
Pada dunia elektronika, termokopel merupakan sensor suhu yang banyak digunakan
untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik
(voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar
yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar
dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C.
Ada dua jenis yang digunakan di industri, yakni thermocouple dan resistance
termometer. Biasanya, industri menggunakan nominal resistan 100 ohm pada 0 °C sehingga
disebut sebagai sensor Pt-100. Pt adalah simbol untuk 174 platinum, sensivitas standar
sensor 100 ohm adalah nominal 0.385 ohm/°C, RTDs dengan sensivitas 0.375 dan 0.392
ohm/°C juga tersedia. Termometer ini terdiri dari dua kawat yang dibuat dari bahan logam
yang berbeda jenis dan dihubungkan ke sebuah amperemeter. Prinsip kerjanya adalah suhu
berbeda akan menghasilkan arus listrik yang berbeda.
Cara Kerja Termokopel :
Pada tahun 1821, seorang fisikawan Estonia bernama Thomas Johann Seebeck
menemukan bahwa sebuah konduktor (semacam logam) yang diberi perbedaan panas
secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik. Hal ini disebut sebagai efek
termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini, gabungan dua macam konduktor
sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini
kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara
berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda
untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan
perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah
sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap
derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi
menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan,
titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat bahwa termokopel
mengukur perbedaan temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur absolut.
Pada banyak aplikasi, salah satu sambungan (sambungan yang dingin) dijaga sebagai
temperatur referensi, sedang yang lain dihubungkan pada objek pengukuran. Termokopel
dapat dihubungkan secara seri satu sama lain untuk membuat termopile, dimana tiap
sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih tinggi dan semua sambungan dingin ke
suhu yang lebih rendah.
Dengan begitu, tegangan pada setiap termokopel menjadi naik, yang memungkinkan
untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Dengan adanya suhu tetapan pada
sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran di laboratorium, secara sederhana
termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan indikasi sambungan lansung dan
instrumen kontrol.
Di sini, tegangan yang berasal dari hubungan dingin yang diketahui dapat
disimulasikan, dan koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini dikenal dengan kompensasi
hubungan dingin. Biasanya termokopel dihubungkan dengan alat indikasi oleh kawat yang
disebut kabel ekstensi atau kompensasi. Tujuannya sudah jelas. Kabel ekstensi
menggunakan kawat-kawat dengan jumlah yang sama dengan kondoktur yang dipakai pada
Termokopel itu sendiri.
Keuntungannya, jangkauan ukuran suhu besar mulai dari -100oC sampai dengan
1500oC, ukuran kecil, mengukur suhu dengan cepat, dan dapat dihubungkan ke rangkaian
lain atau computer. Kerugiannya, kurang teliti jika dibandingkan gas volum konstan dan
termometer platina.
6. Termometer Optis
a. Pirometer
Pirometer (Pyrometer) adalah termometer yang digunakan untuk mengukur suhu
yang sangat tinggi (di atas 1000OC), contoh : suhu peleburan logam dan suhu permukaan
matahari. Prinsip kerja alat ini adalah mengukur radiasi yang dipanaskan oleh benda
tersebut. Jenis pirometer dua macam, yaitu pirometer optik dan pirometer radiasi total.
b. Termometer inframerah
Termometers Infra Merah mengukur suhu menggunakan radiasi kotak hitam
(biasanya infra merah) yang dipancarkan objek. Kadang disebut termometer laser jika
menggunakan laser untuk membantu pekerjaan pengukuran, atau termometer tanpa
sentuhan untuk menggambarkan kemampuan alat mengukur suhu dari jarak jauh. Dengan
mengetahui jumlah energi infra merah yang dipancarkan oleh objek dan emisi nya,
Temperatur objek dapat dibedakan.
Desain utama terdiri dari lensa pemfokus energi infra merah pada detektor, yang
mengubah energi menjadi sinyal elektrik yang bisa ditunjukkan dalam unit temperatur
setelah disesuaikan dengan variasi temperatur lingkungan. Konfigurasi fasilitas pengukur
suhu ini bekerja dari jarak jauh tanpa menyentuh objek. Dengan demikian, termometer infra
merah berguna mengukur suhu pada keadaan dimana termokopel atau sensor tipe lainnya
tidak dapat digunakan atau tidak menghasilkan suhu yang akurat untuk beberapa
keperluan.
Cara menggunakan termometer inframerah adalah dengan cara menekan tombol
sampai menunjukkan angka tertinggi, sambil mengarahkan sinar inframerah ke sasaran yang
dituju seperti pada besi yang masih membara pada pabrik pengolahan besi atau baja. Sinar
yang diarahkan ke logam akan memantul dan pantulan tersebut akan direspon oleh sensor
penerima sehingga termometer inframerah menunjukkan angkanya.
Termometers Infrared dapat digunakan untuk beberapa fungsi pengamatan
temperatur. Beberapa contoh, antara lain:
1) Mendeteksi awan untuk sistem operasi teleskop jarak jauh.
2) Memeriksa peralatan mekanika atau kotak sakering listrik atau saluran hotspot
3) Memeriksa suhu pemanas atau oven, untuk tujuan kontrol dan kalibrasi
4) Mendeteksi titik api/menunjukkan diagnosa pada produksi papan rangkaian listrik
5) Memeriksa titik api bagi pemadam kebakaran
6) Mendeteksi suhu tubuh makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dll
7) Memonitor proses pendinginan atau pemanasan material, untuk penelitian dan
pengembangan atau quality control pada manufaktur
Jenis Sensor :
1) Sistem Pencitraan Garis Infra Merah, biasanya membantu menentukan titik api yang penting
pada pencerminan putar, untuk secara terus-menerus memindai permukaan yang luas pada
ruang. Alat ini banyak digunakan pada manufaktur yang melibatkan konveyer atau proses
jaring-jaring, seperti lembaran kaca besar atau logam yang keluar dari tungku, pabrik dan
kertas, atau tumpukan material yang terus menerus sepanjang sabuk konveyer.
2) Kamera Infra Merah, Termometer infra merah yang didesain khusus sebagai kamera,
memonitor banyak titik pada saat yang sama, hasilnya berupa gambar 2 dimensi, di mana
tiap pixel menunjukkan temperatur. Teknologi ini umumnya membutuhkan banyak prosesor
dan software daripada sistem sebelumnya, digunakan memindai area yang luas. Aplikasi
yang umum termasuk untuk memonitor batas negara bagi militer, pengawasan kualitas
pada proses manufaktur, dan pengawasan peralatan atau ruang kerja yang panas/dingin
untuk tujuan keselamatan dan pemeliharaan.
7. Termometer Digital
Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk
membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel
dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik
penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan
antara tegangan (volt) dengan temperatur. Setiap jenis logam, pada temperatur tertentu
memiliki tegangan tertentu pula. Pada temperatur yang sama, logam A memiliki tegangan
yang berbeda dengan logam B, terjadilah beda tegangan (kecil sekali, miliVolt) yang dapat
dideteksi. Jadi dari input temperatur lingkungan setelah melalui termokopel terdeteksi
sebagai perbedaan tegangan (volt). Beda tegangan ini kemudian dikonversikan kembali nilai
arusnya melalui pengkomparasian dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian komparator,
fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt kemudian
dijadikan besaran temperatur yang ditampilkan melalui layar/monitor berupa seven segmen
yang menunjukkan temperatur yang dideteksi oleh termokopel.
Termokopel ini macam-macam, tergantung jenis logam yang digunakan. Jenis logam
akan menentukan rentang temperatur yang bisa diukur (termokopel suhu badan
(temperatur rendah) berbeda dengan termokopel untuk mengukur temperatur tungku
bakar (temperatur tinggi)), juga sensitivitasnya.
Secara terperinci prinsip kerja termometer digital dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Sensor yg berupa PTC atau NTC dengan tingkat sensitifitas tinggi akan berubah nilai
tahanannya jika terjadi sebuah prubahan suhu yg mengenainya.
2. Perubahan nilai tahanan ini linear dengan perubahan arus, sehingga nilai arus ini bisa
dikonversi ke dalam bentuk tampilan display
3. Sebelum dikonversi, nilai arus ini di komparasi dengan nilai acuan dan nilai offset di bagian
komparator, fungsinya untuk menerjemahkan setiap satuan amper ke dalam satuan volt yg
akan dikonversi ke display.
Pembacaan pengukuran termometer ini dilakukan langsung dari nilai display dengan
memperhatikan garis segmen yang ada.
a) Kalibrasi Termometer Digital
Kalibrasinya biasa menggunakan kalibrator manual atau otomatis, kalibrator manual suhu yg
dikenakan ke sensor adalah suhu pemanas nyata dimulai dari 0 derajat untuk setting
ofsetnya. Kalibrasi otomatis terdiri dari suhu pemanas dan checker untuk gain dalam
rangkaian komparatornya
b) Material Penyusun Termometer Digital
Termometer digital memiliki bagian penyususn terpenting. Material penyusun tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Sensor PTC/ NTC
2. Komparator (OP-amp dan sejenisnya)
3. ANALOG to Digital konverter
4. Dekoder display (IC 7447 TTL misalnya)
5. Display (7 segmen, LCD, monitor)
8. Termometer Merkuri
Termometer merkuri adalah jenis termometer yang sering digunakan oleh
masyarakat awam. Merkuri digunakan pada alat ukur suhu termometer karena koefisien
muainya bisa terbilang konstan sehingga perubahan volume akibat kenaikan atau
penurunan suhu hampir selalu sama.
Alat ini terdiri dari pipa kapiler yang menggunakan material kaca dengan kandungan
Merkuri di ujung bawah. Untuk tujuan pengukuran, pipa ini dibuat sedemikian rupa
sehingga hampa udara. Jika temperatur meningkat, Merkuri akan mengembang naik ke arah
atas pipa dan memberikan petunjuk tentang suhu di sekitar alat ukur sesuai dengan skala
yang telah ditentukan. Skala suhu yang paling banyak dipakai di seluruh dunia adalah Skala
Celcius dengan poin 0 untuk titik beku dan poin 100 untuk titik didih.
Termometer Merkuri pertama kali dibuat oleh Daniel G. Fahrenheit. Peralatan
sensor panas ini menggunakan bahan Merkuri dan pipa kaca dengan skala Celsius dan
Fahrenheit untuk mengukur suhu. Pada tahun 1742 Anders Celsius mempublikasikan sebuah
buku berjudul “Penemuan Skala Temperatur Celsius” yang diantara isinya menjelaskan
metoda kalibrasi alat termometer seperti dibawah ini:
1. Letakkan silinder termometer di air yang sedang mencair dan tandai poin
termometer disaat seluruh air tersebut berwujud cair seluruhnya. Poin ini adalah
poin titik beku air.
2. Dengan cara yang sama, tandai poin termometer disaat seluruh air tersebut
mendidih seluruhnya saat dipanaskan.
3. Bagi panjang dari dua poin diatas menjadi seratus bagian yang sama.
Sampai saat ini tiga poin kalibrasi diatas masih digunakan untuk mencari rata-rata
skala Celsius pada Termometer Merkuri. Poin-poin tersebut tidak dapat dijadikan metoda
kalibrasi yang akurat karena titik didih dan titik beku air berbeda-beda seiring beda tekanan.
Cara Kerja :
1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume Merkuri berada pada kondisi awal.
2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon Merkuri dengan
perubahan volume.
3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika
suhu menurun.
4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
9. Termometer Galileo
Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan Italia, Galileo
Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan
serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun
sesuai perubahan suhu.
Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut
dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat
suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola
kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama
dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya. Bila perbedaan kerapatan
bola kaca sangat kecil dan terurutkan sedemikian rupa sehingga yang kurang rapat berada di
atas dan yang terapat berada di bawah, hal tersebut dapat membentuk suatu skala suhu.
Suhu dibaca dari ukiran piringan logam di setiap bola kaca. Biasanya sebuah celah
memisahkan bola kaca atas dengan bola kaca bawah, berarti nilai suhu berada di antara
kedua nilai label baca di setiap sisi celah. Bila bola kaca melayang-layang di celah, berarti
nilai label baca mendekati suhu lingkungan.
Untuk mencapai keakuratan yang sesuai, toleransi beban harus dibuat kurang dari
1/1000 per satu gram (1 miligram). Termometer Galilea bekerja dengan prinsip daya apung.
Daya apung sendiri menentukan apakah suatu benda mengapung atau tenggelam dalam
cairan, serta memberi penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari baja bisa mengapung
(sementara batangan baja padat dengan sendirinya akan tenggelam).
Satu-satunya faktor yang menentukan apakah suatu objek besar naik atau turun
dalam suatu cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan objek terhadap kerapatan cairan
di mana ia ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari massa cairan pengisi, objek
tersebut akan tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa cairan pengisi, objek tersebut
akan mengapung.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Termometer adalah alat untuk mengukur suhu dengan cepat dan menyatakan dengan suatu
angka. Saat ini banyak jenis-jenis temometer.
2. Contoh sifat - sifat zat yang biasa digunakan untuk membuat termometer adalah:
a) Pemuaian suatu kolom cairan dalam suatu kapiler,
b) Hambatan listrik dan seutas kawat platina,
c) Beda potensial pada suatu termokopel,
d) Pemuaian suatu keeping bimetal,
e) Tekanan gas pada volum tetap,
f) Radiasi yang dipancarkan benda.
3. Beberapa sifat yang mutlak dibutuhkan oleh sebuah termometer adalah:
a) Skalanya mudah dibaca,
b) Aman untuk digunakan,
c) Kepekaan pengukurannya,
d) Lebar jangkauan suhu yang mampu diukur.
4. Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya serta kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar yang
terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-bahan acuan
tersertifikasi.
5. Jenis – jenis termometer :
a. Termometer cairan
1) Termometer raksa
2) Termometer alcohol
3) Termometer cairan dalam kehidupan keseharian
a) Termometer klinis (termometer badan)
b) Termometer dinding (termometer ruangan)
c) Termometer maximum dan minimum six-Bellani
d) Termometer laboratorium
b. Termometer gas
c. Termometer zat padat
1) Termometer platina
2) Termometer bimetal
3) Termometer resistor
d. Termometer termistor
e. Termometer termokopel
f. Termometer Optis
1) Pirometer
2) Termometer inframerah
g. Termometer Digital
h. Termometer Merkuri
i. Termometer Galileo
B. SaranDalam melakukan pengukuran suhu harus di perhatikan alat ukur yang di gunakan
karena alat ukur termometer ada beberapa macam sesuai dengan kegunaannya masing –
masing. Serta sebelum melakukan pengukuran sebaiknya pahami terlebih dahulu prinsip
kerja dari alat tersebut agar tidak terjadi kesalahan.