Post on 14-Jun-2015
OLEH: KARTIKO A. WIBOWO
Dimulai Dengan Analisis Peluang Bersifat Konseptual Dan
Perseptual Sederhana Dan Terpusat Mulai Dengan Yang Kecil Ditujukan Untuk Menjadi Leader
BLEDAK SIMPING
Berorientasi Pada Pasar Bekerja Hanya Pada Satu Bidang Saja Membangun Berdasarkan Kekuatan
Sendiri
BATIK GALAR
Orang yang memulai/mendirikan usaha sendiri ( bisnis ) dengan ciri tertentu yaitu:
menciptakan sesuatu yang baru menciptakan sesuatu yang berbeda mengubah nilai nilai
Mencari perubahan, merespons perubahan dan memanfatkannya sebagai peluang
BATIK PARANG KLITHIK
PERIODEPILIHAN BEBAS
LEVEL KAPASITAS UNTUK MEMULAI
SUATU USAHA
UMUR15 20 25 30 35 40 45PENINGKATAN KOMPETENSI, PENGALAMAN DAN KEPERCAYAAN DIRI
PENINGKATAN FINANSIAL/OBLIGASI DOMESITK, PERPINDAHAN KE NILAI-NILAI NON-KARIIR
KAPASITAS PERSONIL
1. KESEHATAN FISIK YANG BAIK2. KEMAMPUAN KONSEPTUAL DAN PEMECAHAN
MASALAH YANG SUPERIOR3. MEMPUNYAI PEMIKIRAN YANG LUAS4. MEMPUNYAI KEPERCAYAAN DIRI YANG TINGGI
DAN TOLERANSI PADA KEINGINAN5. MEMPUNYAI DAYA DORONG YANG KUAT6. MEMPUNYAI KEBUTUHAN DASAR UNTUK
MENGONTROL DAN MENGATUR7. MEMPUNYAI KEINGINAN UNTUK MENGAMBIL
RESIKO YANG MENENGAH 8. SANGAT REALISTIK9. MEMILIKI KETRAMPILAN DI DALAM DIRI
(INTERPERSONAL) YANG MENENGAH10. MEMILIKI STABILITAS EMOSI YANG CUKUP
Orang tersebut lahir dan atau dibesarkan dalam keluarga yang memiliki tradisi yang kuat di bidang usaha (Confidence Modalities).
Orang tersebut berada dalam kondisi yang tertekan, sehingga tidak ada pilihan lain bagi dirinya selain menjadi wirausaha (Tension Modalities).
Seseorang yang memang mempersiapkan diri untuk menjadi wirausahawan (Emotion Modalities).
BATIK PARANG BARONG
Pilihan atas bidang wirausaha yang akan diterjuni.
Pemahaman tentang hitung dagang secara sederhana (mis. Harga pokok/HPP, harga jual, BEP).
Adanya pemahaman bagaimana proses transaksi dari bisnis yang akan ditekuni bisa dilakukan.
Memulai apa adanya sesuai dengan sumber daya yang dimiliki.
Meninggalkan perasaan “malu” menjadi “pedagang jasa/barang” dan berani gagal.
BATIK SEKARJAGAD
Membentuk karakter, - Miliki karakter yang kokoh, tidak patah semangatMembangun kepercayaan,- jangan mengecewakan orang lain, bertanggungjawabBersosialisasi,- membangun network / jaringan.
BATIK PARANG BARIS
Memiliki Karakter,
Orang pintar dikagumi,
Orang kaya dicemburui,
Orang kuat ditakuti,
Tapi seharusnya orang yang mempunyai karakterlah yang harus dipercayai.
Kecepatan,Bukan orang besar mengalahkan orang kecil tapi orang cepat yang mengalahkan orang yang lambat.
BATIK SIDODRAJAT
Jangan makan makanan yang sudah ada, tapi makanlah yang belum ada. (H. Muchtarudin)
Terus kembangkan diri (belajar tidak berhenti sampai bangku kuliah namun, belajar sampai mati).
Jangan berpikir linier tapi seorang manusia itu harus berpikir kreatif,
Seseorang itu harus antusias tapi jangan ngawur.
BATIK SIDOLUHUR
B = BERBASIS ILMU I = NOVATIF S = STRATEGI N = NIAT YANG KUAT I = INFORMASI DAN
TEKHNOLOGI S = SUPEL
BATIK PARANG KESIT
Bisnis berasal dari kata Inggris business. Sebuah
bisnis, disebut juga firm atau enterprise, adalah sebuah
organisasi yang diakui secara hukum, dirancang untuk
menyediakan barang2 dan pelayanan untuk konsumen. Pemilik dan pelaksana bisnis
memiliki sebuah tujuan utama yaitu menerima atau
mengembangkan keuntungan finansial sbg imbalan kerja
dan menanggung resiko.
BATIK TRUNTUM
Kata ‘bisnis’ secara etimologi berhubungan dgn keadaan busy (sibuk), paling kurang mempunyai tiga penggunaan, tergantung kpd cakupannya. (1) berarti perusahaan tertentu atau korporasi, (2) penggunaan
umum menunjuk kpd sektor pasar tertentu seperti bisnis musik dan
agribisnis, dan (3) dlm pengertian luas termasuk semua kegiatan oleh komunitas
pensuplai barang2 dan pelayanan.
Bisnis dapat digolongkan kpd bisnis pertanian (agriculture) dan pertambangan (mining) atau bisnis finansial,
termasuk bank dan perusahaan2 yang menghasilkan keuntungan melalui investasi dan manajemen modal; atau bisnis informasi, hak milik intelektual (intellectual
property), termasuk studio2 film, penerbit, perusahaan2 perangkat lunak; atau bisnis pabrik2 atau bisnis
perumahan atau pekerjaan pengecer dan distributor atau bisnis pelayanan atau jasa hiburan; atau bisnis
transportasi. pelayanan publik seperti listrik, pengolahan sampah dll
Sedangkan bisnis syariah adalah dunia usaha yang dilakukan berdasarkan prinsip2 syariah.
Bisnis syariah adalah usaha bisnis yang dilakukan secara profesional untuk
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya tetapi dengan memperhatikan prinsip halal-
haram.
BATIK SIDOMUKTI
Bisnis dalam kajian fiqh disebut tijarah (perdagangan). Tijarah : “penukaran harta melalui jual-beli untuk tujuan
mendapatkan keuntungan.” Perdagangan: kegiatan ekonomi yg sah
secara Islam bila dilakukan dgn cara yang halal. “Wahai orang2 yang
beriman! Jangan kalian memakan harta kalian di antara kalian berdasarkan kebatilan kecuali merupakan tijarah
(perdagangan) berdasarkan kerelaan dari kalian.” (an-Nisa’ 29).
Tijarah juga dikenal dengan nama al-bay’ (jual beli), “yaitu
penukaran harta dengan harta untuk tujuan memiliki dan menguasainya.” Keduanya
adalah penukaran harta dengan harta, tetapi pada tijarah,
penekanan adalah pada mendapatkan keuntungan,
walaupun dalam kenyataan tidak selalu mendapatkan keuntungan.
BATIK GAJAH BIROWO
Tijarah= coomerce atau perdagangan (trade) atau produksi berhubungan dgn pertukaran barang dan pelayanan dari produsen kpd konsumen akhir. Commerce terdiri dari sesuatu yang bernilai ekonomi seperti barang2, pelayanan, informasi atau uang antara dua atau lebih benda. Commerce pada dasarnya untuk menunjukkan kegiatan jual-beli, sedangkan trade menunjuk kpd pertukaran jenis barang tertentu, misalnya perdagangan gula (sugar trade) atau perdagangan saham pasar bursa (trade on the stock-exchange) dll.
BATIK PAMILUTO
Shidiq : jujur dan beraniAmanah : dipercayaTabligh : betanggungjawabFatonah : mempunyai kecerdasan serta peduli terhadap lingkungan
BATIK PARANG SARPO
Dpt dipercaya Kemampuan menghadapi
berbagai karakter manusia Kemampuan dalam
administrasi Dpt melihat resiko dalam
penjualan Mengembangkan kreatifitas
dan inovasi Mampu mengatur keuangan
BATIK PARANG KUSUMO CEPLOK
Ketika Nabi Muhammad SAW, berusia 25 tahun, sebelum diangkat menjadi seorang nabi dan rasul, beliau pernah menjalankan perniagaan bersama Siti Khadijah ke negeri Syam. Pada waktu berdagang, ia ditemani oleh Maisarah, budak Siti Khadijah.
Tips Berdagang Cara Nabi muhammad SAW
Kejujuran keramahan sopan santun yang ditunjukan oleh pemuda Muhammad dalam
berdagang membuat kagum Maisarah. Misalnya jika barang dagangannya dijual jelek maka dikatakan
jelek. Begitu pun sebaliknya, jika barang-barang itu baik dikatakan baik. Beliau tidak menyembunyikan barang-barang yang jelek di balik barang-barang yang baik.
Harga yang ditawarkan kepada pembeli sesuai dengan yang disepakati Siti Khadijah. Ia tidak mengambil untung diluar yang disepakati. Oleh karena itu, banyak pembeli yang terkesan dan tertarik cara berdagang beliau.
Seperti dikatakan oleh Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh.
Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis.
beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif.
Dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.
Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis lainnya pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan secukupnya saja dalam menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang dilakukan beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada pedagang lain karena bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas. Dalam hal ini, beliau melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang mendorong bisnis semakin efisien dan efektif.
Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya