Post on 25-Jul-2015
MEMPERSIAPKAN TIM GEOTEK
UNTUK OPTIMALISASI OPERASI PERTAMBANGAN
ANALISIS KEBUTUHAN DAN PEMILIHAN SISTEM PEMANTAUAN
BAGIAN 1 LATAR BELAKANGPRAKATA
Di dalam sebuah industri yang begitu kompleks seperti pertambangan, tantangan yang paling utama adalah mendapatkan hasil yang
efisien dengan cara yang bertanggung jawab. Berbagai komoditas yang berbeda, kebutuhan pengaturan yuridis multidisiplin dan
lingkungan yang ekstrim dan terpencil hanyalah beberapa hal yang harus diperhatikan oleh manajemen.
Evaluate Develop Operate
Manajemen keselamatan dan keberlangsungan aset (asset
lifecycle) adalah dua hal penting lainnya yang juga vital
untuk diperhatikan, kaitannya untuk:
1. Mencegah terjadinya insiden fatal
2. Mencegah kerusakan properti
3. Mencegah kerusakan lingkungan
Gambar di samping adalah peristiwa longsor di tambang batubara di dekat
Kota Salt lake, Utah, Amerika. Bencana terjadi karena gempa bumi berkekuatan
2.4 SR, menyebabkan longsornya sekitar 165 juta ton material. TIDAK ADA
korban jiwa dalam peristiwa ini. Evakuasi telah dilakukan beberapa saat
sebelumnya, atas masukan data-data dari tim geotek.
BAGIAN 1 LATAR BELAKANGASSET LIFECYCLE MANAGEMENT
BAGIAN 1 LATAR BELAKANGDATA VITAL GEOTEK
Sebagian besar dinding tambang akan memberikan beberapa tanda-tanda sebelum terjadinya longsor implementasi sistem pemantauan kestabilan yang sukses adalah sebuah bagian yang vital dalam perencanaan tambang.
Data utama yang diperlukan oleh tim geotek untuk pemantauan kestabilan suatu dinding lereng:
Dimensi dinding & perubahannya (slope displacement)
Level air dalam tanah
Waktu
Slope displacement dapat dikelompokkan menjadi:
Kedalaman bidang pergerakan
Arah pergerakan
Besarnya pergerakan
Frekuensi pergerakan
3D measurement Time
Pemantauan dinding tambang adalah suatu ilmu pengetahuan
multipendekatan dengan berbagai instrumen yang menyediakan
tipe-tipe data yang berbeda.
Pemantauan ini bukan melulu pada permukaan saja (surface),
melainkan juga pergerakan subsurface dan kaitannya dengan
struktur geologi bawah tanah yang ada.
BAGIAN 2 METODE PENGUKURANPENGUKURAN SURFACE DAN SUB-SURFACE
BAGIAN 2 METODE PENGUKURANMACAM-MACAM METODE PENGUKURAN PERMUKAAN
Saat ini, metode pengambilan data surface
survey dibagi menjadi beberapa macam:
One point method: pengambilan satu data
dalam satu kali pengukuran, misalnya dengan
TS, GPS atau distometer.
Millions of point method: pengambilan
jutaan titik dalam satu kali pengukuran,
misalnya dengan laser scanner atau radar.
Image based method: pengambilan data
image/gambar dalam satu kali pengukuran,
misalnya dengan citra satelit atau foto
udara.
BAGIAN 2 METODE PENGUKURANMACAM-MACAM METODE PENGUKURAN DI BAWAH PERMUKAAN
Sementara, pengambilan data sub-surface
terbagi menjadi:
Borehole method: yaitu pemasangan
ekstensometer, inklinometer dan
piezometer di dalam lubang bor untuk
mengukur perubahan jarak, kemiringan dan
level air di dalam tanah.
Micro-seismic survey: pendeteksian potensi
rekahan di dalam dinding tambang
menggunakan geophone.
BAGIAN 3 IMPLEMENTASI SURFACE MONITORING SYSTEMKOMBINASI SISTEM MONITORING
Sistem monitoring slope yang ideal adalah hasil kombinasi
beberapa instrumen pemantau, yang mencakup:
Pengamatan perubahan permukaan air tanah, yang bisa
dipantau dengan instrumen semacam piezometer
Pengamatan arah dan frekuensi pergerakan dan kedalaman dan
luasan bidang longsor, yang bisa dilakukan dengan surface
monitoring system yang paling ideal dengan kondisi tambang
Pengamatan indikasi besarnya pergerakan, yang bisa dilakukan
dengan ekstensometer
BAGIAN 3 IMPLEMENTASI SURFACE MONITORING SYSTEMSURFACE MONITORING DENGAN UNMANNED AERIAL VEHICLE (UAV)
Sistem monitoring dengan Unmanned Aerial Vehicle (contoh kasus
sistem eBee):
Cakupan area mencapai 12 km2 dalam sekali terbang
Resolusi Ground Sampling Distance (GSD) mencapai 1.5 cm
Ketelitian ortomosaic 2D dan model 3D mencapai 3-5 cm per
piksel
Lama terbang mencapai 50 menit dalam sekali terbang
Harga full sistem relatif lebih murah
Menghasilkan data foto yang menggambarkan kondisi aktual
lapangan yang bisa diproses menjadi Digital Surface Model
(DSM)
BAGIAN 3 IMPLEMENTASI SURFACE MONITORING SYSTEMSURFACE MONITORING DENGAN ROBOTIC TOTAL STATION (RTS)
Sistem monitoring dengan Robotic Total Station (contoh kasus
sistem GeoMoS dengan Leica Nova TM50):
Jangkauan pengukuran hingga 3.5 km
Ketelitian sudut terbaik 0.5”
Akurasi jarak hingga 0.6 mm + 1 ppm
Pengenalan target otomatis hingga 0.5” pada jarak 3 km
Bisa dilakukan pemantauan realtime 24/7, dengan early
warning system
Target perlu dipasang pada titik lokasi yang akan diamat
Pemantauan hanya pada titik di mana target berada (point to
point monitoring system)
Kualitas data sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca
BAGIAN 3 IMPLEMENTASI SURFACE MONITORING SYSTEMSURFACE MONITORING DENGAN RADAR
Sistem monitoring dengan Slope Stability Radar (contoh kasus Groundprobe):
Cakupan area pengukuran 270o horizontal dan 122o vertikal
Blok area terdeteksi:
Pada jarak 1,400 m = 24.4 m x 24.4 m
Pada jarak 3,500 m = 30.5 m x 30.5 m (jarak maksimal)
Bisa dilakukan pemantauan realtime 24/7, dengan early warning system
Memantau pergerakan permukaan, dengan satuan pixel sebesar blok area terdeteksi (surface block monitoring system)
Cocok untuk pemantauan lanjutan pada area tertentu yang sudah diduga tidak stabil
Tidak terpengaruh oleh cuaca buruk atau kondisi lapangan berdebu
BAGIAN 3 IMPLEMENTASI SURFACE MONITORING SYSTEMSURFACE MONITORING DENGAN TERRESTRIAL LASER SCANNER (TLS)
Sistem monitoring dengan Terrestrial Laser Scanner (contoh kasus
sistem SiteMonitor 4D dengan sensor laser Riegl VZ-4000):
Cakupan area pengukuran 360o horizontal dan 100o vertikal
Jangkauan pengukuran 4 km s/d 8 km
Kerapatan data bisa diatur hingga per 1 mm, dengan kecepatan
pengambilan data 222,000 titik per detik
Bisa dilakukan pemantauan realtime 24/7, dengan early
warning system
Bisa ditambahkan proses perhitungan volume material
Memantau pergerakan permukaan (surface monitoring
system) dengan kerapatan data sangat tinggi
BAGIAN 3 IMPLEMENTASI SURFACE MONITORING SYSTEMPERBANDINGAN BEBERAPA SISTEM MONITORING SURFACE
Comparison factor UAV RTS SSR TLS
- Jangkauan pengukuran maksimal 12 km2 3,500 m 3,500 m 4,000 m
- Obyek yang diukur Foto lapangan Titik per titik Surface block Surface point cloud
- Akurasi data (pada jangkauan maksimal) 3-5 cm 4.1 mm 30.5 m 5 mm
- Personil perlu berhubungan langsung dengan obyek (slope) Tidak Ya (perlu target) Tidak Tidak
- Auto recognizing target (ATR) Tidak perlu target Ya, 0.5” pada jarak 3 km Tidak perlu target Tidak perlu target
- Support early warning system Tidak Ya Ya Ya
- Data update rate Jika dioperasikan Dua kali sehari Setiap menit Setiap detik
- Waktu yang diperlukan untuk pengambilan satu sekuen data Sesuai cakupan 6 jam 40 menit 10 menit
- Support segala cuaca Tidak Perlu hut (pondok) Ya Perlu hut (pondok)
- Support untuk perhitungan volume material Tidak Tidak Tidak Ya
- Perkiraan harga untuk cakupan area 3 km x 900 m (dalam USD) 50,000 150,000 1,500,000 500,000
Total nilai aspek teknis pembanding 26 20 21 28
TERIMA KASIH