Post on 18-Aug-2019
Edisi VI I/ Oktober 2009 Media informasi program POB Maluku
P OB M a luk u : P r ogr a m ker ja s a ma te k n is P e mer in ta h P r op ins i M a lu ku , k o ta Am bon & ka bupa t e n M a lu ku Te n ga h da n J IC A
Selain anggota Komite dan coun-
part, pertemuan itu dihadiri pula
oleh LPMP Maluku. Sementara dari
sisi JICA sendiri, hadir pula senior
advisor program dari Tokyo: ibu
Keiko MIZUNO, PhD yang datang
bersama 2 tamu lainnya yaitu Mr.
Tomiya dan Ms. Abe Akiko, dan per-
wakilan Makasar Field Office yaitu
ibu Suzuki dan Dewi Sri Ramayanti.
Program kerjasama teknis JICA dan Pemerintah Propinsi Maluku mengharuskan
diadakannya pertemuan Joint Steering Committee (JSC) setiap 6 bulan. Perte-
muan pertama diselenggarakan Januari lalu dan 13 Oktober 2009 lalu di Ruang
Rapat Lantai II Kantor Gubernur diselenggarakan yang kedua.
Pertemuan yang sejatinya diperuntukan bagi semua anggota komite yaitu Kepala
BAPPEDA Propinsi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Ambon, Kepala Dinas Pen-
didikan, Pemuda dan Olahraga Maluku Tengah (Malteng), Kepala BAPPEDA
Malteng, Kepala BAPPEKOT Ambon, hanya dihadiri beberapa dari komite di-
maksud. Sekalipun demikian pertemuan tetap dilaksanakan dengan agenda utama
mendengarkan laporan perkembangan implementasi program dari kantor program
POB dan counterpart dari tiap wilayah target yaitu MalTeng dan Kota Ambon.
Sayang sekali tidak ada laporan dari MalTeng. Namun untuk mengisi agenda
yang sudah disediakan, salah satu dari dua perwakilan MalTeng yaitu ibu Erni
Rahman (Kepala Bidang Sosial BAPPEDA Malteng) berkenan membagikan in-
formasi tentang pengalokasian dana dalam APBD 2010 untuk MBS/POB.
Sementara itu Bpk Max Sameaputty mewakili Dinas Pendidikan Kota Ambon
secara detail memaparkan semua capaian di Kota Ambon berikut masalah dan
kendala yang dihadapi. Masalah-masalah itu tidak jauh berbeda dari yang dipre-
sentasi oleh Bpk. Yasumasa NAGAOKA sebelumnya mewakili kantor program.
Dua masalah serius yang ditemui adalah keterbatasan pengawas dan kurangnya
koordinasi antar institusi pengguna jasa pengawas kota Ambon. Setelah agenda
utama itu forum difasilitasi untuk berdiskusi menyikapi masalah yang ada.
Diskusi berujung pada disepakatinya rekomendasi untuk optimalisasi peran Tim
Implementasi Kota (TIK) Ambon, penerapan koordinasi lintas sektor dan penam-
bahan jumlah pengawas.
Pembaca yth,
Bulan Oktober Kantor Program POB
Maluku mengagendakan beberapa
kegiatan, tiga diantaranya yang utama
adalah Pertemuan II JSC, Pendampingan
sekolah oleh TIK untuk penyusunan RPS
dan Konsodlisasi TP2K. Informasi dari
dua kegiatan inilah yang POB Tabaos
edisi VII/Oktober 2009 ini.
Walaupun disajikan secara padat dan sing-
kat, namun mudah-mudahan cukup infor-
mative. Selamat menikmati.
Dar i R e da ks i
Isu Utama Oktober :
Pertemuan JSC ….… (hal. 1)
TP2K …….Hal 2
Mekanisme dan implementasi…. Hal 3
Kunjungan Tim Misi… (hal 4)
Ucapan Terima Kasih, kepada: Kepala BAPPEDA Prop. Maluku
dan staf Yang telah mengorganisir
persiapan sampai pada pelaksanaan pertemuan II JSC
Tim Pengembang Pendidikan Kecamatan (TP2K) adalah
salah satu organisasi pelaksana program MBS/POB
yang bergerak pada level kecamatan. Ini dibentuk men-
jawab tuntutan perluasan tanggung jawab pengelolaan
pengembangan pendidikan dari lingkup sekolah ke
masyarakat dan stakeholder di luar sekolah. Dengan kata
lain, TP2K hadir menjembatani sekolah dan masyarakat
dalam pengembangan pendidikan pada level kecamatan
yang tentu akan berdampak pada scope yang lebih luas.
Semua kecamatan di kota Ambon sudah memiliki TP2K
sejak beberapa waktu lalu setelah kegiatan sosialisasi
program dilaksanakan. Tiap TP2K dipimpin oleh kepala
UPTD Pendidikan dan dibantu oleh para kepala sekolah
SMP/MTs, perwakilan pemerintah kecamatan, tokoh
masyarakat dan pemerhati pendidikan di kecamatan ber-
sangkutan. Mereka diorganisir dalam struktur yang se-
derhana, hanya terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara,
auditor internal dan seksi-seksi.
Pertemuan Konsolidasi
Tanggal 20 Oktober 2009 Tim Implementasi Kota (TIK)
Ambon menyelenggarakan pertemuan dengan ketua dan
sekteratis TP2K se-kota Ambon (gambar di bawah).
Pertemuan ini merupakan yang pertama kali setelah
pembentukan. Tujuannya adalah mengkonsolidasikan
keberadaan TP2K dan membicarakan bagaimana men-
gaktifkannya ke depan.
Pertemuan yang difasilitasi oleh Bpk. Max Sameaputty
sebagai anggota TIK, dihadiri oleh ketua dan sekretaris
semua TP2K dan men-
yepakati beberapa hal penting
yaitu masing-masing tim
akan menyusun Rencana
Pengembangan Pendidikan
Kecamatan (RP2K) dan
nantinya akan dilakukan
pertemuan konsultasi untuk
finalisasinya.
Halaman 2 Edisi VI I/ Oktober 2009 Media informasi program MBS/POB Ambon
POB Tabaos
Pertemuan Konsultasi
Setelah kurang lebih seminggu masing-masing TP2K
berproses untuk penyusunan RP2K, diselenggarakan
pertemuan konsultasi, 19-20 Oktober 2009, di aula
SMP Negeri 19 Ambon. Pada pertemuan dimaksud
perwakilan tiap TP2K bisa mengkonsultasikan draft
RP2K mereka dengan TIK dan konsultan program.
Satu setengah hari yang diisi dengan pendampingan
yang intensif dari TIK dan kedua konsultan kami yaitu
Prof. Dr. Ratumanan dan Drs. Usaman Talib, MPd cu-
kup membantu TP2K dalam membuat perencanaan
yang baik. Walaupun mereka tidak bisa menuntaskan
dokumen RP2K pada waktu itu karena keterbatasan
waktu, namun penguatan yang sudah diberikan akan
memampukan 2Knya secara mandiri setelah perte-
muan. Apalagi Bpk. Max Sameaputty mewakili TIK
memberikan arahan tentang kebijakan-kebijakan Dinas
Pendidikan untuk melibat TP2K dalam implementasi
beberapa program Dinas di waktu mendatang, yang
tentu menjadi motivasi sendiri bagi mereka.
Bulan Oktober ini merupakan titik awal berkiprahnya
TP2K se kota Ambon. Tidaklah berlebihan rasanya bila
kita mengharapkan akan ada peningkatan kwalitas pen-
didikan di kota ini setelah berkolaborasinya masyarakat
dan stakeholder pendidikan di kecamatan dalam MBS/
POB. Kita menunggu kabar selanjutnya tentang imple-
mentasi program-program yang sudah tertuang di
RP2K tiap TP2K.
Halaman 3 Edisi VI I/ Oktober 2009 Media informasi program POB Ambon
POB Tabaos
Memasuki bulan Oktober, anggota TIK mulai mem-
bicarakan mekanisme untuk memfasilitasi sekolah
dan memonitoring implementasi MBS/POB. Teknis
pelaksanaannya digodok oleh pengawas (anggota
TIK) dalam pertemuan dengan konsultan program
yang sepanjang bulan oktober beberapa kali dila-
kukan. Bukan hanya itu. Sampai pada tahap kunjun-
gan sekolah pun hanya kelompok pengawas yang
melaksanakannya
Di tengah kesibukan para pengawas dengan aktivi-
tas yang lain di LPMP, mereka menyempatkan un-
tuk mengunjungi sekolah di kecamatan wilayah
kerjanya masing-masing sesuai kesepakatan.
Secara umum, apa yang ditemukan adalah bahwa
belum semua sekolah merampungkan RPSnya den-
gan berbagai kendala dan masalah. (Laporan hasil
kunjungan sekolah dapat dilihat di kantor program
JICA POB).
Fasilitasi sekolah ini terasa belum maximal teru-
tama karena tidak semua anggota TIK terlibat. Ke
depan mesti dibicarakan efektivitas fasilitasi se-
kolah (dan TP2K); bagaimana peran anggota TIK
yang bukan pengawas. Mungkin mesti diperjelas
batasan kerja antara keduanya.
Kegiatan TIK:
Dampingi TP2K dalam Penyusunan RP2K
Tanggal 19—20 Oktober 2009
Hj. H. Halim S.Ag;
mendampingi tim Sirimau
Bpk. M. Sameaputty & Bpk. P. Matatula;
mendampingi tim Baguala Bpk. H. Nurlete S.Sos;
mendampingi tim Leitimur Selatan
Halaman 4 Media informasi program MBS/POB Ambon
POB Tabaos Edisi VI I/ Oktober 2009
Penanggung jawab : Yasumasa NAGAOKA (Chief Advisor)
Redaksi : Lusia Peilouw
Pendukung : Nurdin Lating
Vivi Toumahuw
Asnaini Abbas
Alamat — Ktr JICA POB Program:
Kantor Walikota Ambon, Gedung B, Lantai 2
Jl. Sultan Hairun No. 1 Ambon 97124
Telepon: (0911) 34163 Fax.: (0911) 311332
media informasi program MBS/POB Maluku POB Tabaos
Agenda utama bulan November
Pertemuan Koordinasi TIK Maluku Tengah dan Kota
Ambon
MGMP oleh TP2K
Support Dindik untuk Seminar PERDA Pendidikan
Kunjungan Tim Misi di Ambon
Pertengahan Oktober lalu, Kantor Program JICA POB
kedatangan Tim Misi dari Kantor Pusat JICA di Tokyo.
Tim itu terdiri dari 3 orang yaitu Ms. Keiko Mizuno,
PhD — senior advisor program MBS/POB, Mr. Kiich
Tomiya dan Ms. AKIKO Abe. Selain tim Tokyo ada
juga tim JICA Makassar Field Office (MFO) yang ter-
diri dari Ms. SUZUKI Sachiko dan Ms. Dewi Sri
Ramayanti. Maksud kedatangan kedua tim ini adalah
untuk menghadiri pertemuan JSC dan melihat perkem-
bangan implementasi program. Selain itu, Ms. AKIKO
Abe yang sebenarnya bertugas di program JICA di
Mindanao, daerah konflik di Filipina, bermaksud mem-
pelajari proses rekonsiliasi yang dibangun oleh
masyarakat Maluku pada periode konflik lalu. Apa
yang dipelajari di sini akan dishare dengan counterpart
JICA di Filipina.
POB Maluku sebagai Program yang unik
Ms. Mizuno, dalam pidato pengantar sebelum laporan
perkembangan program dari kantor POB dalam perte-
muan JSC itu, mengekspresikan kebanggannya terha-
dap pemerintah yang memberikan support yang besar
terhadap implementasi progam sehingga ada banyak
kemajuan yang dicapai hingga kini. Mengenai program
POB sendiri, beliau menandaskan bahwa POB Maluku
di mata JICA merupakan program yang unik diantara
sekian banyak program JICA bidang pendidikan di se-
luruh dunia.
Kunjungan kehormatan ke Walikota Ambon
Selepas Pertemuan II Joint Steering Committee (JSC),
tim JICA berkesepatan melakukan konjungan kehorma-
tan ke Bpk. Walikota Ambon, Drs. M.J. Papilaya, M.Si.
Tujuan utama adalah memperkenalkan timmisi kepada
Pak Wali. Disamping itu JICA juga melaporkan kema-
juan yang dicapai oleh Kota Ambon yang telah dila-
porkan dalam JSC II terutama masalah-masalah yang
dihadapi dalam implementasi dimana masalah kerterba-
tasan pengawas adalah salah satu pointnya.
Respon Bapak. Walikota
Meresponi laporan JICA, Pak Walikota langsung men-
garahkan Kepala Dinas Pendidikan, Dra. J.B. Lopula-
lan dan Sekretaris Dinas, P. Patiasina, SPd yang turut
hadir dalam pertemuan itu. Arahan itu jelas mengha-
ruskan Dinas Pendidikan Kota untuk segera menindak-
lanjuti pertemuan dengan mempercepat proses rekurit-
men pengawas baru. “Tidak perlu merekruit pengawas
pembantu, percepat rekuitment pengawas baru….” kata
pa Walikota yang memang dikenal sangat konsern ter-
hadap kemajuan pendidikan di kota ini. Arahan lain
dari pa Walikota adalah mengfungsikan pengawas se-
kolah dari tingkatan lain, SD dan SMA.
Mengenai kenyataan bahwa pengawas terkadang lebih
banyak beraktivitas di luar dinas Kota Ambon, Pak
Waliktoa menegaskan bahwa pengawas tidak boleh
terlibat dalam kegiatan lain tanpa seijin Dinas Pendidi-
kan Kota.
Kepada Ms. Akiko, Pak Walikota juga membagikan
kebijakan dan pengalaman beliau menginisiasi pro-
gram dan aktivitas-aktivitas membangun rekonsiliasi
di kota ini.
Di hari terakhir kunjungan mereka, tim melakukan
konjungan ke beberapa sekolah. Ms. AKIKO sendiri
berkunjung ke SMP Negeri 2 Ambon yang memang
dikenal sekolah rekonsiliasi.