Post on 09-Dec-2015
description
Material Abrasif dan Poles
Drg. Martha Mozartha, M.Si
• Surface finish & appearance -> aspek penting pada restorasi gigi
• Penyelesaian permukaan restorasi dapat dicapai melalui beberapa tahapan ->finishing & polishing
Finishing
FINISHING : tahapan pembentukan restorasi dgn menghilangkan sisa material -> restorasi halus
Tujuan: pertimbangan estetik & oral health- Mendapatkan hasil akhir restorasi dgn kontur, oklusi, bentuk embrasure, dan kehalusan yg baik.- Tidak ada overhanging, tepi restorasi sulit dibedakan dgn jaringan gigi asli. - Permukaan restorasi yg kasar -> retensi plak, iritasi ggv, makin cepat aus, staining, rentan karies sekunder.
Finishing Pada Resin Komposit
Finishing -polishing
-Menghilangkan lapisan superfisial RK yg tidak terpolimerisasi bila berkontak dgn Oksigen-Aspek estetika dan ketahanan restorasi jangka panjang ↑
Finishing
Tahapan prosedur finishing :
-Gross reduction -> membuang kelebihan material restorasi agar tidak terjadi overhanging
- Contouring -> mereproduksi bentuk, ukuran, dan detail lainnya dari gigi asli, serta membentuk kembali titik kontak dgn gigi tetangga.
- Finishing & polishing -> menghilangkan guratan, mendapatkan permukaan restorasi halus & mengkilap
Umumnya menggunakan: 18-30 flute carbide bur, diamond bur fine/superfine
Polishing
Dilakukan setelah finishing selesai dilakukan
Tujuan: mendapatkan hasil restorasi yang sangat halus, mengkilap, tanpa goresan di permukaan
Polishing = proses abrasi menggunakan material abrasif , idealnya ukuran partikel abrasif <20µ
Abrasi
ABRASI: Proses pengausan permukaan suatu material oleh material lainnya, dengan menggesek, mengasah atau proses mekanis lainnya
Pengasahan umumnya menggunakan material abrasif berpartikel besar
Material yang baru diasah akan terasa kasar saat diraba dan sinar yang jatuh ke permukaannya akan mengalami refleksi difuse
Material Abrasif Dalam bidang KG,
material abrasif yg digunakan: partikel yang terikat ke mandrel/disk, utk dipakai pada rotary handpiece.
Faktor yang mempengaruhi kecepatan abrasi:
1. Perbedaan kekerasan antara abrasif dan substrat (permukaan yg mengalami abrasi)Makin besar perbedaan, makin efisien pengasahan yang terjadi.
Material Abrasif
Faktor yang mempengaruhi kecepatan abrasi:2. Ukuran partikel material abrasif (mikrometer)
Partikel halus : 0-10 umPartikel medium : 10-100 um Partikel kasar : 100-500 um
3. Bentuk partikel abrasif. Partikel yg tajam & ireguler mengabrasi lebih cepat & lebih
banyak drpd partikel yg lebih bulat dan tumpul
Ukuran partikel >> , kecepatan abrasi >> namun meninggalkan guratan pada substrat yg diabrasi
Faktor yang mempengaruhi kecepatan abrasi: 4. Kecepatan gerakan gesekan bahan abrasif.
Kecepatan >>, abrasi >>. Namun kecepatan tinggi membuat friksi >> sehingga suhu permukaan substrat >>
5. Tekanan.Tekanan >>, abrasi >>, guratan makin dalam & lebar. Namun tekanan berlebihan dapat menyebabkan suhu >> sehingga pasien tidak nyaman.
6. Lubrikan.Yang paling umum digunakan adl. Semprotan air, yg bertujuan mengurangi panas yg terjadi akibat gesekan, dan membersihkan debris yg dihasilkan dari proses abrasi.
Factors affecting abrasion. (a) Large particle produces similar scratches with lower applied force (F1) than smaller particle with greater applied force (F2). (b)Sharp particle produces deeper abrasion than rounder particle under equal applied force. (c) Deeper and wider scratches are produced by increasing the applied forcefrom F1 to F2.
Macam bahan abrasif & poles
Contoh bahan abrasif alami
1. Batu arkansas -> untuk mengasah email gigi, logam alloyBatu endapan silika, warna abu2 muda. Mengandung kristal kuarsa, dgn corak padat dan keras. Serpihan batu dilekatkan pada batang logam dgn berbagai bentuk.
2. Chalk/kapur -> sbg pasta abrasif ringan utk polishing.Bentuk mineral dari calcite, terdiri dari kalsium karbonat
3. Corundum -> mengasah logam alloy, paling umum digunakan pada instrumen yg disebut white stone.
Macam bahan abrasif & poles
Lanjutan bahan abrasif alami…4. Emery -> utk finishing logam alloy, resin akrilik
Corundum warna abu kehitaman, terutama dilekatkan pada abrasive disk
5. Pumice -> utk poles resin akrilik, amalgam Dihasilkan dari aktivitas gunung berapi, merupakan bahan
silika yg dpt digunakan dlm bentuk pasir atau rubber-bonded abrasive
6. Cuttle -> prosedur abrasi halus sprti poles tepi logam dan amalgam. Terbuat dari kerang laut Mediterania
7. Zirkonium silikat -> utk melapisi abrasive disk & amplas. Merupakan bahan mineral yg digiling mjd partikel berbagai ukuran
Macam bahan abrasif & poles
Contoh bahan abrasif sintetik
1. Silicon carbide -> abrasif yg sgt keras. Memotong substrat dgn efisien sprti logam alloy, keramik, dan akrilik.
2. Aluminum oxide -> jauh lebih keras dr corundum (alumina
alami). Digunakan dlm bidang KG secara luas, misal utk membuat white stone utk finishing metal alloy, komposit
3. Oksida timah -> abrasif yg sangat halus, digunakan utk poles gigi dan restorasi logam. Biasa digunakan dlm bentuk pasta
Macam bahan abrasif & poles
Bahan finishing – polishing secara umum dibagi atas 4 grup :
Macam instrumen finishing & polishing
Umumnya instrumen di bawah ini digunakan dengan cara dipasang ke high/low speed handpiece
- Diamond burs (serpihan diamond dilekatkan ke aluminium/steel dgn proses electroplating)
- Carbide burs- Dental stone- Rubber wheels/cup- Discs- Strips - Pasta
Contoh bagian2 bur. Terdiri dari head, neck, dan shank
Diamond burs - Guna: contouring, adjusting,
smoothing komposit/porselen- Abrasif yg paling keras, mahal- Berbagai bentuk & ukuran, dgn grit yg
berkisar mulai dari 8μ hingga 50μ- Partikel diamond terikat pada
bur/wheel logam- Pd sebagian besar kasus -> digunakan dlm bbrp
tahapan, mulai dari bur dgn grit yg kasar berlanjut hingga grit halus (Coarse, medium, fine and superfine)
- Harus selalu menggunakan semprotan air, kecepatan handpiece < 50,000 rpm
Carbide burs - Guna: contouring, adjusting,
smoothing (tergantung bentuknya)- Logam dilapisi oleh tungsten-carbide- Berbagai bentuk & ukuran, dgn grit yg
berkisar mulai dari 8μ hingga 50μ- Paling umum digunakan: 8 to 30
fluted blades-
Dental stone Guna: contouring finishing restorasi
Harus dilanjutkan ke instrumen berikutnya utk mendapatkan permukaan halus & mengkilap
Rubber wheel/cup/point Guna: Polishing, menghaluskan restorasi
kompositHarus dilanjutkan ke instrumen
berikutnya utk mendapatkan permukaan halus & mengkilap
Hindari penekanan berlebihan krn dpt menyebabkan panas -> merusak restorasi
- Bahan abrasif yg biasa digunakan : silicon carbide, aluminum oxide, or diamond.
Abrasive disk
Guna: mengurangi restorasi dlm
jmlh banyak, contouring, finishing
Umumnya disk dilapisi dgn bahan abrasif aluminium oksida
Digunakan secara berurutan, dimulai dr grit kasar – grit halus
Sangat baik untuk restorasi anterior (incisal edge, embrasure)
Abrasive strips
Guna: menghaluskan & memoles
permukaan proksimal restorasi direct/indirect
- Metal strips -> kontak proksimal yg rapat. Restorasi keramik, komposit, amalgam. Dapat disterilkan dgn autoclaveBerpotensi melukai jaringan gingiva-> harus berhati-hati
- Plastic strips -> komposit, kompomer, hybrid ionomer, semen resin. Hanya sekali pakai.
Abrasive pasta
Guna: menghaluskan & memoles
permukaan proksimal restorasi direct/indirect
- Paling umum digunakan: aluminium oxide, diletakkan scr lgs pada gigi, dan pemolesan dilakukan dgn instrumen poles yg sudah dibasahi dgn air
- Jenis instrumen yg dapat digunakan: prophy cup, brush -> pd umumnya instrumen tsb sulit mencapai bagian2 seperti tepi gingiva dan embrasure
Pemilihan Material Abrasif pada Restorasi
Green stone -> menghaluskan permukaan amalgam
Amalgam
Dilanjutkan dgn rubber polishing bur/ cup -> memoles dan mengkilapkan permukaan amalgam
Pemilihan Material Abrasif pada Restorasi
White stone -> menghaluskan permukaan komposit
Abrasive strip -> finishing bagian interproksimal
Resin Komposit
White rubber cup -> polishing
Carbide bur -> contouring utk mendapatkan bentuk yg diinginkan
•Perbedaan jenis&presentase filler & matriks resin -> pengaruhi kualitas finishing –polishing• Nanofilled composite -> hasil akhir lebih baik. Seiring wktu -> kurang mengkilap, ketahanan thdp aus (wear resistance) ↓•Microfilled composite -> hasil akhir pemolesan paling baik•Microhybrid composite -> hasil akhir pemolesan paling buruk