IMPLEMENTASI SISTEM RUJUKAN WILAYAH

Oleh : Dr. dr. H. Rachmat Latief,Sp.PD-KPTI, M.Kes,

FINASIMKepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Beberapa pengertian

• Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

• Rujukan adalah suatu proses terjadinya pelimpahan wewenang dan tanggungjawab atas kasus penyakit atau masalah kesehatan ke sarana pelayanan kesehatan yang mempunyai kemampuan yang lebih baik

Mengapa dirujuk?

• Adanya keterbatasan kemampuan sarana, prasarana dan tenaga sarana kesehatan yang bersangkutan dalam memberikan tindakan medis

• Rumah sakit yang dirujuk memiliki kemampuan pelayanan (sarana, prasarana dan tenaga) yang lebih baik atau lebih memadai dalam memberikan tindakan medis

Pasal 42 UU Nomor 44/2009 tentang Rumah Sakit

• Sistem rujukan merupakan penyelenggaraan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal, maupun struktural dan fungsional terhadap kasus penyakit atau masalah penyakit atau permasalahan kesehatan.

• Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban merujuk pasien yang memerlukan pelayanan di luar kemampuan pelayanan rumah sakit.

Rujukan pasien

• Setiap pasien yang akan dirujuk, harus diberi tindakan terlebih dahulu guna mengantisipasi hal-hal yang mungkin terjadi selama dalam perjalanan menuju sarana pelayanan rujukan lainnya

• Ambulans yang membawa pasien rujukan harus memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Kepmenkes RI Nomor 143/Menkes-Kessos/SK/II/ 2001 tentang Standarisasi Kendaraan Pelayanan Medik

Kondisi Pelayanan Rujukan di Sulsel• Ada 32 RSU Pemerintah terdiri dari 25 RSU

Kabupaten/Kota, 1 RSK Kab/Kota, 6 RSU/RSK Provinsi, 7 RS TNI/Polri, 2 RS vertikal serta 43 RS Swasta

• Secara geografi, Provinsi Sulawesi Selatan memiliki wilayah yang luas.

• Selama ini, sistem rujukan kurang efektif dan efisien karena : Jarak yang ditempuh pasien untuk

mendapatkan pelayanan rujukan lebih panjang Biaya yang diperlukan lebih besar Waktu yang diperlukan lebih lama

Kondisi Pelayanan Rujukan di Sulsel

• Belum ada kepatuhan masyarakat dan sarana pelayanan kesehatan dalam menerapkan sistem rujukan belum mengikuti alur rujukan faktor ketidaktahuan?

• RSU rujukan akhir/RSU Type A (RSU Wahidin Sudirohusodo) pernah digelari sebagai “Puskesmas Raksasa” karena sebagian besar pasien yang ditangani adalah pasien yang seharusnya dapat ditangani di Puskesmas atau RSU Type C

Tantangan

• Masyarakat memiliki hak untuk menentukan sendiri atau memilih sarana pelayanan kesehatan bagi dirinya

• Rumah sakit belum mampu memberikan pelayanan sesuai standar SPM RS dan Akreditasi

• Komitmen pemerintah daerah/rumah sakit belum maksimal dalam memberikan pelayanan publik yang akuntabel

• Trust/kepercayaan masyarakat terhadap RS Publik (milik Pemerintah) belum sebaik RS Privat (swasta)

pelayanan rujukan di Sulsel

Tantangan

• Sistem rujukan rumah sakit di Sulawesi Selatan perlu segera dikembangkan

• Membentuk sistem pelayanan rujukan yang lebih cepat, tepat, murah, pasti dan aman

• Beberapa RS telah memiliki kemampuan untuk menerima rujukan pasien dari RS di wilayah sekitarnya

pelayanan rujukan di Sulsel

Regionalisasi Sistem Rujukan Rumah Sakit

Kabupaten/kota dibagi dalam beberapa wilayah rujukan (region)

Setiap wilayah mempunyai pusat rujukan

Regionalisasi Sistem Rujukan Rumah Sakit

PERATURAN GUBERNUR SULSELNomor 15 Tahun 2008

• Mengembangkan jenjang Sistem Rujukan Rumah Sakit di Provinsi dan kabupaten/kota

• Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan rujukan rumah sakit

• Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan rujukan sampai ke daerah terpencil dan daerah miskin

• Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rujukan rumah sakit

Regionalisasi Sistem Rujukan RSTujuan

• Pengembangan seluruh rumah sakit di Provinsi dan Kabupaten/Kota dapat direncanakan secara sistematis, efisien dan efektif

• Pelayanan rujukan dapat lebih dekat ke daerah terpencil, miskin dan daerah perbatasan karena pusat rujukan lebih dekat

• Regionalisasi rujukan dapat dijadikan dasar untuk pembiayaan dan kepesertaan Sistem Jaminan Sosial Nasional dan atau Program Pelayanan Kesehatan Gratis di Provinsi dan Kabupaten/Kota

Regionalisasi Sistem Rujukan RSManfaat

• Regionalisasi rujukan dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan terutama pada RS Pusat Rujukan Region

• Pasien tidak berkumpul di rumah sakit yang berada di Kota Makassar sehingga kualitas pelayanan rumah sakit yang berada di Kota Makassar dapat ditingkatkan.

Regionalisasi Sistem Rujukan RSManfaat

• Pelayanan kesehatan rujukan menerapkan pelayanan berjenjang yang dimulai dari Puskesmas, kemudian RS Type C, selanjutnya ke RS Type B dan akhirnya ke RS Type A.

• Pelayanan kesehatan rujukan dapat berupa rujukan rawat jalan dan rawat inap yang diberikan atas dasar indikasi medis dari dokter disertai surat rujukan.

Regionalisasi Sistem Rujukan RSAlur Rujukan

• RS Type C dapat melakukan rujukan ke RS Type B antar atau lintas kabupaten/kota.

• Antar Kabupaten/Kota adalah RS Type C ke RS Type B dalam satu region

• Lintas Kabupaten/Kota adalah RS Type C ke RS Type B pada RS Pusat Region lainnya

Regionalisasi Sistem Rujukan RSAlur Rujukan

Region Timur• Pusat Rujukan : RS Palopo• RS Region : RS Luwu, RS Lutim,

RS Lutra, RS TatorRegion Utara

• Pusat Rujukan : RS Parepare• RS Region : RS Pinrang, RS

Sidrap, RS EnrekangRegion Tenggara

• Pusat Rujukan : RS Bone• RS Region : RS Soppeng, RS

Wajo

Regionalisasi Sistem Rujukan RSPembagian wilayah

Region Selatan• Pusat Rujukan : RS Bulukumba• RS Region : RS Selayar, RS Sinjai,

RS BantaengRegion Gerbang Utara

• Pusat Rujukan : RS Daya• RS Region : RS Barru, RS

Pangkep, RS MarosRegion Gerbang Selatan

• Pusat Rujukan : RS Labuang Baji• RS Region : RS Jeneponto, RS

Takalar, RS Gowa

Regionalisasi Sistem Rujukan RSPembagian wilayah

terimakasihatas perhatiannya