Post on 21-Jul-2015
SIKLUS AWAN
PROFIL
PROSES TERJADINYA AWAN
TENTANG AWAN
BENTUK-BENTUK AWAN
JENIS-JENIS AWAN
KETINGGIAN AWAN
GAMBAR AWAN
SIKLUS AWAN
PENUTUP
PRESENTASI SIKLUS AWAN
Oleh :1. Inka Aulia Faradita (12)2. Listia Tyara Devi (16)3. Shella Nabilla (26)4. Stefani Rahayu (27)
Kondensasi adalah proses dimana uap-uap air berubah menjadicairan. Kondensasi merupakan proses yang cukup krusial dalamsiklus air, karena tanpa kondensasi, awan tidak akanterbentuk. Awan-awan yang terbentuk dari proses ini dapatmenghasilkan hujan, yang merupakan jalan utama air untukturun ke permukaan bumi dalam siklus air. Kondensasimerupakan lawan dari penguapan. Meskipun di langit yangberwarna biru cerah tidak ditemukan awan, langit masihmengandung air, dalam bentuk uap air dan titik-titik air yangterlalu kecil untuk dilihat. Tergantung kepada cuaca, molekulair akan bergabung dengan partikel-partikel kecil dari debu,garam, dan asap di udara untuk membentuk titik-titik awan,yang nantinya akan berkembang menajdi awan, bentuk air yangdapat kita lihat di langit. Titik-titik air memiliki ukuran yangbervariasi, mulai dari 10 microns, sampai 1 mm, bahkan adayang mencapai 5 mm.
Proses pembentukan titik-titik awan ini lebih sering terjadi dilangit dimana suhu udaranya lebih dingin, dan banyak terjadikondensasi. Selagi titik-titik air bergabung satu sama lain danmembesar, awan tidak hanya berkembang, tapi hujan jugamungkin terjadi selagi proses pembentukan awan.
Tidak hanya secara natural, awan juga dapat dibentuk sendirioleh manusia, contohnya adalah hal yang biasa kita sebutdengan jejak atau "bekas" pesawat. Jejak-jejak pesawattersebut sebenarnya tidak jauh beda dengan awan yangterbentuk secara natural, karena dua-duanya sama-samaterbentuk melalui kondensasi dan sama-sama berasal dari uapair. Uap air awan buatan ini berasal dari sisa-sisa pembakarandari pesawat yang membentuknya.
TENTANG AWAN
Awan adalah kumpulan partikel air yang tampak di atmosfer. Partikelair tersebut dapat berupa tetes cair atau kristal es. Awan sendiri dapat diklasifikasikan menurut beberapa hal, seperti ketinggian awan, danmenurut bentuknya.
BENTUK-BENTUK AWAN
Bentuk awan bermacam macam tergantung dari keadaancuaca dan ketinggiannya. Tapi bentuk utamanya ada tigajenis yaitu, yang berlapis-lapis dalam bahasa latin disebutstratus, yang bentuknya berserat-serat disebut cirrus, danyang bergumpal-gumpal disebut cumulus (ejaan Indonesia:stratus, sirus, dan kumulus).
Di daerah rendah (kurang dari 3.000 m) yang terendah,awan stratus menutupi puncak gunung yang tidak terlalutinggi. Di daerah rendah tengah, awan berbentuk strato-kumulus, dan yang dekat ketinggian 3.000 m awanberbentuk kumulus. Awan besar dan tebal di daerah rendahdisebut kumulo-nimbus berpotensi menjadi hujan,menyebabkan terjadinya guruh dan petir.
Awan pada ketinggian menengah dapat terbentuk di atasgunung yang tingginya lebih dari 3.000 m, membentukpayung di atas puncaknya. Misalnya di atas GunungCiremai (3.078 m), di puncak-puncak pegunungan JayaWijaya di Irian yang tingginya antara 4.000-5.000 m,bahkan selalu diliputi salju. Demikian juga Gunung Fuji(3.776 m) puncaknya selalu diliputi salju putih cemerlangsangat indah. Pada ketinggian menengah ini dapatterbentuk awan alto-stratus yang berderet-deret, altokumulus, dan alto-sirus.
Bagaimana dengan awan di daerah tinggi (di atas 6.000 m)?Di sana terbentuk awan siro-stratus yang tampak sebagaiteja di sekitar matahari atau bulan. Juga terbentuk awan siro-kumulus yang bentuknya berkeping keping terhampar luas.Juga dapat terbentuk awan sirus yang tipis bertebar sepertiasap.
JENIS-JENIS AWAN
Stratus
Letaknya rendah, berwarna abu-abu dan pinggirnya bergerigi danmenghasilkan hujan gerimis salju.
Kumulus
Letaknya rendah, tidak menyatu / terpisah-pisah. Bagian dasarnyaberwarna hitam dan di atasnya putih. Awan ini biasanyamenghasilkan hujan
Stratokumulus
Letaknya rendah, berwarna putih atau keabua-abuan. Bentuknyabergelombang dan tidak membawa hujan.
Kumulonimbus
Letaknya rendah sperti menara, berwarna putih dan hitam,membawa badai.
Nimbostratus
Letaknya tidak terlalu tinggi, gelap, lapisannya pekat, bagian bawahbergerigi serta membawa hujan atau salju.
Altostratus
Ketinggian sedang, awan berwarna keabu-abuan, tipis,
mengandung hujan.
Altokumulus
Ketinggian sedang, putih atau abu-abu, bergulung-gulung atau
melingkar seperti makaroni.
Sirus
Tinggi, putih atau sebagian besar putih seperti sutra tipis, bergaris-
garis
Sirostratus
Tinggi, putih seperti cadar, bisa juga seperi untaian, luas menutupi
langit
Sirokumulus
Tinggi, tebal, putih, terpecah-pecah, mengandung butir-butir es
kecil.
Stratus, di bawah 450 m Kumulus, Stratokumulus dan Kumulonimbus berada di
ketinggian 450 - 2000 m Nimbostratus, 900 - 3000 m Altostratus dan Altokumulus berada di ketinggian
2000 - 7000m Sirus, Sirostratus dan Sirokumulus berada di
ketinggian 5000 - 13.500 m
Siklus awan terdapat dalam siklus hidrologi seperti berikut :