Post on 04-Mar-2019
1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8
2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5
2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7
2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8
1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4
1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8
2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5
2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7
2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8
1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4
1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8
2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5
2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7
2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8
1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4
1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8
2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5
2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7
2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8
1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4
1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8
2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5
2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7
2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8
1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4
1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8
2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5
2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7
2 1 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 9 0 1 0 9 8
1 3 4 7 8 7 9 3 9 1 0 3 4 3 0 4 0 2 3 3 4
1 5 7 8 5 4 5 3 4 6 7 6 7 9 8 7 9 8 0 0 8
2 1 3 2 1 3 2 3 4 3 4 3 5 4 5 4 6 5 7 6 5
2 3 2 4 3 2 4 5 3 5 4 3 5 6 4 2 1 3 2 4 7
BBBAAADDDAAANNN PPPEEERRREEENNNCCCAAANNNAAAAAANNN PPPEEEMMMBBBAAANNNGGGUUUNNNAAANNN DDDAAAEEERRRAAAHHH (((BBBAAAPPPPPPEEEDDDAAA)))
KKKAAABBBUUUPPPAAATTTEEENNN KKKAAAUUURRR
222000000888
MMMAAASSSTTTEEERRR PPPLLLAAANNN TTTEEEKKKNNNOOOLLLOOOGGGIII IIINNNFFFOOORRRMMMAAASSSIII
PPPEEEMMMEEERRRIIINNNTTTAAAHHH KKKAAABBBUUUPPPAAATTTEEENNN KKKAAAUUURRR
BBUUKKUU PPEERRTTAAMMAA
FFAAKKTTAA DDAANN AANNAALLIISSAA
Halaman 1
D A F T A R I S I
P R A K A T A 2
D A S A R H U K U M 3
GAMBARAN UMUM PENERAPAN SISTEM INFORMAS 4
KEBIJAKAN DAN STRATEG 9
PRIORITAS PROGRAM KERJA 19
RENCANA PENGEMBANGAN 20
RENCANA PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER 22
REKOMENDASI JARINGAN LAN DAN WLAN 26
RENCANA PENGEMBANGAN PERANGKAT SERVER 28
REKOMENDASI KONFIGURASI PERANGKAT SERVER 30
REKOMENDASI KONFIGURASI PERANGKAT STORAGE 30
RENCANA PENGEMBANGAN PENGELOLAAN JARINGAN KOMPUTER 31
RENCANA PENGEMBANGAN INFOSTRUKTUR DAN APLIKASI-APLIKASI
DALAM E-GOVERNMENT
33
REKOMENDASI SITUS WEB 35
TAHAPAN PENGEMBANGAN 44
Pola Integrasi Sistem Informasi Satuan Kerja 63
Pola Pengelolaan SIM Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Daerah 65
Pola Pengelolaan SIM Kepegawaian 66
Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah 67
Pola SIM KAS Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) : 69
Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah 70
Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah 71
P E N U T U P 72
MASTER PLAN TEKNOLOGI INFORMASI
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Buku Pertama
F A K T A D A N A N A L I S A
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 2
P R A K A T A
Dokumen Fakta Analisa ini merupakan rangkuman dari serangkaian kegiatan dari
Pelaksanaan Pembuatan Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah Daerah. Informasi yang
merupakan uraian dari kegiatan survey dan analisa hasil survey yang merupakan realisasi dari
Kerja Sama kami dengan Pemerintah Daerah mengenai kegiatan Pembuatan Master Plan
Teknologi Informasi Pemerintah Daerah. Adapun uraian yang terdapat di dalam laporan ini
akan merupakan bagian dari Dokumen Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah
Kabupaten Daerah yang sebenarnya, yang berisi materi :
1. Dasar Hukum Penyusunan Dokumen Master Plan Teknologi Informasi
2. Gambaran Umum Penerapan Sistem Informasi
3. Kebijakan dan Strategi
4. Prioritas Program Kerja
5. Rencana Pengembangan
6. Tahapan Pengembangan
7. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
8. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
9. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
10. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah
11. Pola Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah
Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan dukungan dari semua pihak yang telah
diberikan kepada kami untuk dapat melaksanakan Pekerjaan Pembangunan Master Plan
Teknologi Informasi Pemerintah Daerah ini.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 3
D A S A R H U K U M
Sebagai landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Master Plan Teknologi
Informasi ini adalah sebagai berikut :
Kerangka Kerja Teknologi Informasi Nasional sesuai dengan Garis-garis Besar
Haluan Negara (GBHN) Tahun 1999.
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah.
Undang-undang Nomor 25 tahun 1999, tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah
Pusat dan Daerah.
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002, tentang HaKI.
Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000, tentang Pedoman Organisasi Perangkat
Daerah.
Keputusan Presiden Nomor 50 Tahun 2000, tentang Tim Koordinasi Satuan Kerja
Telematika Indonesia.
Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2001, tentang Penggunaan Komputer dengan
Aplikasi Komputer Berbahasa Indonesia.
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2001, tentang Pengembangan dan
Pendayagunaan Telematika.
Instruksi Presiden No 3 Tahun 2003, tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan E-Goverment
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 1992, tentang Pokok-pokok
Kebijaksanaan Sistem Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri
(SIMDAGRI).
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informasi nomor 57 tahun 2003 tentang Panduan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan e-government lembaga.
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 13/KEP/M.PAN/1/2003
tentang Pedoman Umum Perkantoran Elektronis Lingkup Intranet di Lingkungan
Satuan Kerja Pemerintah.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 4
GAMBARAN UMUM PENERAPAN SISTEM INFORMASI
Gambaran umum kondisi saat ini mengenai penerapan teknologi informasi di Pemerintah
Daerah didapat dengan cara mengumpulkan data melalui penyebaran kuesioner kepada
kepala/wakil dari semua Satuan Kerja yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah dan kepada
sub Satuan Kerja yang bertanggungjawab akan teknologi informasi di masing-masing Satuan
Kerja.
Penyebaran kuosiener kepada para kepala Satuan Kerja bertujuan untuk memperoleh
gambaran yang jelas dari para eksekutif di masing-masing Satuan Kerja mengenai proses
bisnis disetiap unit, permasalahan dengan sistem yang ada, visi ke depan tentang penerapan e-
Government, pertukaran dan distribusi informasi antar Satuan Kerja, frekuensi pengiriman
laporan ke pemerintah daerah, permintaan data dari pemerintah daerah yang bersifat
insidentil, kondisi SDM di setiap unit, dan hal-hal lain yang terkait.
Sedangkan penyebaran kuesioner kepada sub Satuan Kerja yang bertanggungjawab akan
teknologi informasi di masing-masing Satuan Kerja bertujuan untuk mendapatkan gambaran
mengenai kondisi saat ini penerapan teknologi informasi di masing-masing Satuan Kerja. Isi
kuesioner mencakup tentang sistem informasi yang dipakai/pernah dipakai, cara pengolahan
data yang sedang berjalan, kondisi perangkat keras yang dimiliki, kondisi jaringan di masing-
masing unit, SDM yang memiliki kemampuan komputer dan internet serta berbagai hal lain
yang terkakit.
Berikut adalah gambaran secara umum kondisi saat ini penerapan teknologi infromasi di
Pemerintah Daerah, dilihat dari aspek kelembagaan, perundang-undangan, perangkar lunak,
perangkat keras, jaringan komunikasi data, aspek sumberdaya manusia dan aspek pendanaan.
1. ASPEK KELEMBAGAAN
Dalam aspek kelembagaan Pemerintah Daerah, sampai saat ini sudah memiliki Satuan
Kerja yang secara khusus bertanggung jawab terhadap pengelolaan teknologi informasi.
Berdasarkan hal tersebut diatas, maka peranan kunci dan strategis dalam perencanaan,
pengembangan dan pengeloaan sistem informasi di Pemerintah Daerah belum dapat
dilaksanakan secara fokus.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 5
Oleh karena itu untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas masih banyak
mengalami kompleksnya kendala dan permasalahan yang harus dihadapi, diantaranya
adalah :
Belum tersedianya rencana induk perencanaan, pengembangan serta pengelolaan
sistem informasi daerah yang dapat menjabarkan tugas dan fungsi tersebut diatas.
Belum memadainya kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia yang dimiliki.
Pembangunan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung manajemen
pemerintahan daerah belum menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah.
Ketersediaan dana pendukung masih sangat terbatas untuk dapat menjalankan tugas
dan fungsinya secara optimal.
Budaya kerja di Satuan Kerja pemerintah daerah belum sepenuhnya mendukung
untuk dapat melaksanakan pengelolaan data dan informasi secara optimal.
Koordinasi antara Satuan Kerja baik secara horisontal maupun vertikal dalam
pengelolaan dan pertukaran data belum optimal.
Dalam PP No. 25 Th. 2000 tentang kewenangan Pusat dan Daerah, sulit sekali
menemukan otoritas penanganan teknologi informasi dan komunikasi baik tingkat
nasional maupun daerah, dengan demikian masih belum diketahui secara utuh hal-
hal yang harus dikelola pusat dan daerah.
2. ASPEK HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Sampai saat ini belum tersedia perangkat hukum dan perundang-undangan yang
mengatur secara rinci tentang penggunaan teknologi informasi dan komuniksi dalam
mendukung efisiensi dan efektifitas manajemen pemerintahan daerah, seperti misalnya
aturan hukum yang mengatur komunikasi data antar Satuan Kerja, penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan
kepada masyarakat dan dunia usaha, dan lain-lainnya.
E-government merupakan pelaksanaan proses pemerintah yang berbasis elektronik,
sehingga diperlukan adanya petunjuk pelaksanaan teknis tentang pelaksanaan
komputerisasi di tiap Satuan Kerja. Penanggung jawab Teknologi Informasi di tiap unit
sangat diperlukan di lingkungan Pemerintah Daerah, akan tetapi kondisi tersebut belum
dipenuhi. Hal ini diperkirakan karena belum semua pimpinan unit menganggap
pentingnya pemanfaatan teknologi Informasi dalam pelaksanaan pekerjaan sehari-hari
sesuai tupoksinya.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 6
3. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, kurang dari 25% pegawai Pemerintah
Daerah di setiap Satuan Kerja yang telah terbiasa menggunakan komputer. Dengan
demikian tingkat penguasaan teknologi informasi dan komunikasi di Pemerintah
Daerah masih belum memadai. Sehingga Pemerintah Daerah sangat bergantung pada
sumberdaya eksternal yang berakibat semakin mahalnya nilai investasi yang harus
dikeluarkan di bidang teknologi informasi dan komunikasi ini.
Belum adanya sistem penjenjangan (karier) dan sistem insentif atau penghargaan yang
memadai bagi pegawai pemerintah Pemerintah Daerah yang bertugas menangani
pengelolaan sistem informasi. Jabatan fungsional pranata komputer yang dipersiapkan
untuk hal ini juga dirasakan masih kurang memadai sehingga tidak mampu menarik
minat peqawai untuk memasukinya, kebanyakan pegawai jauh lebih berminat untuk
menduduki jabatan struktural daripada jabatan fungsional.
Pendidikan dan pelatihan yang ada di Pemerintah Daerah sampai saat ini belum mampu
untuk dapat meningkatkan kualiatas sumberdaya manusia dalam bidang teknologi
informasi dan komunikasi ketingkat yang memadai untuk menunjang kebutuhan
daerah.
Internet akan menjadi Infrastruktur utama dalam berkomunikasi data dan suara di masa
yang akan datang, sehingga setiap SDM di Pemerintah Daerah harus memahami
pemanfaaan intrenet, khususnya bagi pegawai Pemerintah Daerah. Rendahnya
penguasaan intrenet bagi SDM di tiap Satuan Kerja akan menjauhkan Pemerintah
Daerah dari sumber informasi global yang saat ini sudah tersedia di hadapan kita
melalui komputer yang terhubung ke internet. Oleh karena itu pemberantasan buta
informasi mutlak dilakukan.
4. ASPEK PERANGKAT KERAS
Berdasarkan hasil survei terlihat bahwa keseluruhan Satuan Kerja yang ada di jajaran
Pemerintah Daerah rata-rata telah memiliki sarana komputer dan perangkat lunaknya
sesuai dengan pendanaan yang dialokasikan dengan jumlah dan spesifikasi yang
beragam, dan komposisinya dapat dilihat pada aspek pendanaan. Akan tetapi
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 7
pemanfatannya masih sebatas untuk pembuatan laporan dan tidak saling terhubung satu
dan lainnya. Dengan demikian pemanfatan komputer di tiap Satuan Kerja belum
maksimal.
5. ASPEK PERANGKAT LUNAK
Berdasarkan hasil survei terlihat sarana komputer yang ada di masing-masing Satuan
Kerja di Pemerintah Daerah masih banyak digunakan hanya untuk pembuatan laporan
atau surat menyurat, sehingga belum termanfaatkan secara optimal fungsinya.
Jumlah perangkat lunak sistem informasi yang spesifik untuk mendukung manajemen
pemerintahan di masing-masing Satuan Kerja masih sangat kurang memadai, terlihat
sebagian besar Satuan Kerja tidak mempunyai sistem informasi yang digunakan untuk
menunjang kegiatan sesuai tupoksinya.
6. ASPEK JARINGAN KOMUNIKASI DATA
Berdasarkan hasil survei, sebagian besar Satuan Kerja di Pemerintah Daerah belum
memiliki fasilitas jaringan komunikasi data. Hal ini dapat dilihat bahwa banyak Satuan
Kerja belum memiliki Local Area Network (LAN).
Sampai saat ini sebagian besar sarana komputer yang dimiliki oleh masing-masing
Satuan Kerja masih bersifat tanpa koneksi (stand alone), yang mana hal ini berakibat
kurang efisiennya pengelolaan data dan informasi terutama dalam hal pertukaran
informasi/data antar Satuan Kerja. Lokasi Satuan Kerja yang saling berjauhan
menyebabkan komunikasi data dan suara serta koordinasi Satuan Kerja menjadi tidak
efisien.
Koneksi Internet yang difasilitasi Pemerintah Daerah belum ada, artinya sampai saat
ini belum ada kebijakan satu pintu gateway untuk akses internet, sehingga masing-
masing unit dapat melakukan koneksi langsung via Internet Service Provide (ISP) yang
ada. Hal ini berdampak meningkatnya biaya yang dikeluarkan, dan selain itu, cara
demikian mempunyai resiko yang tinggi pada keamanan sistem informasi.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 8
7. ASPEK PENDANAAN
Dalam hal pendanaan, pembangunan teknologi informasi dan komunikasi di
Pemerintah Daerah sebagian besar dibiayai melalui anggaran pembangunan yang
dikelola oleh daerah. Anggaran yang ada biasanya adalah merupakan usulan dari
masing-masing Satuan Kerja, dan akan disalurkan dalam bentuk berbagai proyek /
kegiatan di Satuan Kerja tersebut.
Kurangnya koordinasi antar Satuan Kerja dalam pembangunan teknologi informasi dan
komunikasi berakibat tidak optimalnya pola pendanaan ini, dan seringkali masing-
masing Satuan Kerja dalam pengusulannya tanpa kontrol yang memadai, baik dari segi
harga yang diusulkan ataupun dari segi manfaat dan kesiapan dalam penerapan
nantinya.
Pendanaan biasanya hanya terfokus pada tahun berjalannya proyek, seringkali biaya
untuk pengelolaan dan maintenance tidak diperhitungkan dan sulit untuk
memperolehnya melalui dana rutin yang sangat terbatas.
Pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak untuk mendukung pelaksanaan e-
government masih sangat minim dalam dua tahun terakhir.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 9
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
1. TUJUAN, SASARAN
Tujuan (Goals)
Goals adalah tujuan jangka panjang untuk suatu periode tertentu yang harus cukup
spesifik dan realistis untuk dicapai. Dalam tahap ini dipelajari berbagai bisnis
line/kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Pemerintah Daerah. Dari hasil
analisa didapatkan 4 kegiatan utama yang dikelompokkan berdasarkan entity yang
berhubungan dengan pemerintah daerah, keempat entity tersebut adalah masyarakat
umum (Government to Citizens), masyarakat bisnis / Government to Business, Satuan
Kerja pemerintah lain / Government to Government dan pegawainya Government to
Employee. Disamping itu ditambahkan satu aspek lain yang memiliki karakterisitik
berbeda tapi memegang peranan sangat penting, yaitu terintegrasinya seluruh sistem.
Keempat kegiatan utama tersebut kemudian diterjemahkan menjadi goals/tujuan
sebagai berikut:
Government to Business/Citizens (G-to-B/C)
Tersedianya informasi dan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat serta fasilitas
untuk menampung dan mendayagunakan masukan masyarakat dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan penyusunan kebijakan secara on-line, efektif,
efisien dan akurat
Government to Government (G-to-G)
Terbentuknya sistem pertukaran data dan informasi antar Satuan Kerja
pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan yang efektif
Government to Employee (G-to-E)
Terwujudnya Sistem Informasi yang dapat menjembatani kepentingan
Pemerintah Daerah dalam meningkatkan effisiensi pendayagunaan pegawai serta
kepentingan pegawai dalam memperoleh kesejahteraan.
Integrasi Sistem
Terintegrasinya Seluruh Sistem di lingkungan Pemerintah Daerah Pemerintah
Daerah.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 10
Objectives/Sasaran
Tahap selanjutnya adalah tahap penentuan objectives, objectives merupakan sasaran-
sasaran yang cukup terperinci dan harus dicapai agar goal yang ditentukan dapat
terpenuhi. Sebagai titik awal yang sangat penting agar dapat menentukan objectives
dengan baik diperlukan pengetahuan tentang Satuan Kerja, proses yang berlangsung
didalamnya, hubungan antar organisasi dll. Hal lain yang perlu dipertimbangkan
dalam penyusunan objectives adalah terpenuhinya kaidah SMART (Specific,
Measurable, Attainable, Realistic and Time Limit). Dari hasil analisa, ditentukan
Objectives sebagai berikut:
Sasaran G-to-B dan G-to-C
1. Menyediakan sistem penyebaran informasi Pemerintah Daerah untuk
masyarakat
2. Menyediakan Sistem Pelayanan Terpadu untuk masyarakat
3. Menyediakan Sistem Pengelolaan Aspirasi Masyarakat
4. Menyediakan Sistem Pengadaan Barang secara On-line
Sasaran G-to-G
1. Menyediakan manajemen kelembagaan dalam penyediaan dan
pendistribusian data dan informasi
2. Menyediakan data dan informasi secara digital di Satuan Kerja yang dapat
didistribusikan antar Satuan Kerja sesuai kewenangannya
Sasaran G-to-E
1. Menyediakan fasilitas otomasi perkantoran dalam kegiatan keseharian untuk
menuju era paperless
2. Menyediakan informasi dan sistem aplikasi bagi para pegawai baik yang
berkaitan dengan maksud peningkatan kemampuannya maupun untuk
peningkatan kesejahteraannya secara online
Sasaran Integrasi Sistem
1. Menyediakan standard sistem pelayanan dan informasi
2. Menyediakan infrastruktur perangkat keras dan lunak yang terintegrasi
3. Menyediakan SI Eksekutif untuk membantu pengambil keputusan
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 11
2. STRATEGI PENGEMBANGAN
Strategi adalah cara yang akan ditempuh oleh suatu organisasi agar objectives dapat
tercapai. Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai bagaimana cara mencapai
sasaran dan apa yang harus dikerjakan agar sasaran dapat terpenuhi dalam proses
penyusunannya, kita harus selalu mempertimbangkan hasil dari analisa situasi, sehingga
dapat memanfaatkan kekuatan yang ada secara maksimal, memperbaiki kekurangan yang
ada, memanfaatkan kesempatan dan menghindari ancaman.
Dengan mempertimbangkan hasil analisa situasi maka strategi yang harus dijalankan
untuk mencapai objestives adalah:
Strategi untuk G-to-B dan G-to-C
Pengadaan Sistem Penyebaran Informasi Pemerintah Daerah Untuk Masyarakat
Membuat peraturan tentang
1. Klasifikasi informasi yang bersifat rahasia, public domain dan based on
request.
2. Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja yang melakukan koordinasi
dengan unit lainnya dalam pengumpulan data
3. Kewajiban Satuan Kerja untuk menyediakan layanan data.
Penggunaan teknologi internet untuk penyebaran informasi dan pelayanan
masyarakat dengan:
1. Membuat Situs Web Pemerintah Daerah yang dinamis
2. Menyediakan formulir isian, brosur-brosur, peraturan daerah yang
dibutuhkan masyarakat
3. Membuat fasilitas-fasilitas yang dapat meningkatkan pemakaian dan rasa
memiliki masyarakat.
4. Menyediakan informasi potensi daerah dan peluang investasi kepada
masyarakat
Peningkatan kemampuan SDM sehingga dapat mengelola sistem penyebaran
informasi secara mandiri:
1. Melalui sosialisasi tentang sistem penyebaran informasi Pemerintah
Daerah
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 12
2. Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan terhadap
pihak luar
3. Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau training
ke lembaga pendidikan yang kompeten
4. Menyertakan lokal konsultan pada kerjasama dengan pihak-pihak dari
luar.
Pengadaan infrastruktur pendukung dengan cara:
1. Bekerjasama dengan Universitas, lembaga, komunitas/praktisi TIK
setempat ataupun pihak swasta yang berkompeten dan sudah
berpengalaman.
2. Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan berbagai
peralatan lainnya
3. Mempertimbangkan aspek ketersediaan “after sales services” secara local
Pengadaan Sistem Pelayanan Terpadu Untuk Masyarakat
Membuat peraturan tentang
1. Klasifikasi layanan beserta prioritasnya yang akan dimasukan ke dalam
sistem (perijinan, pembayaran pajak, dll).
2. Kewenangan Satuan Kerja yang bertanggungjawab untuk menjalankan
sistem pelayanan terpadu
3. Keabsahan data sebagai pengganti pengisian dokumen secara tertulis
4. Legalitas transaksi dengan autentifikasi
5. Pengaturan Pembayaran pada sistem layanan On-line
6. Keamanan transaksi On-line
Peningkatan Kemampuan SDM sehingga dapat menangani proses pengisian
data, pengelolaan data dan pengelolaan sistem:
1. Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan terhadap
pihak luar
2. Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau training
ke lembaga pendidikan yang kompeten
3. Menyertakan lokal konsultan pada kerjasama dengan pihak-pihak dari
luar .
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 13
Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:
1. Mengembangkan aplikasi front-office dan back-office Sistem Pelayanan
Terpadu
2. Mengembangkan aplikasi on-line Sistem Pelayanan Terpadu
3. Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan berbagai
peralatan lainnya
4. Mempertimbangkan aspek ketersediaan “after sale services” secara local
Penggunaan Teknologi Internet sebagai media pembayaran (e-transaction)
Pengadaan Sistem Pengelolaan Aspirasi Masyarakat
Membuat peraturan tentang:
1. Pembentukan tim yang beranggotakan para pakar dari berbagai bidang
yang dapat mengolah masukan dari masyarakat
2. Penunjukkan unit pelaksana sebagai koordinator pengelola aspirasi
masyarakat.
3. Kewajiban penanggung jawab untuk merespons masukan dan pertanyaan
dari masyarakat
Meningkatkan Kemampuan SDM sehingga dapat menangani sistem
pengelolaan aspirasi masyarakat:
1. Melalui sosialisasi tentang sistem pengelolaan aspirasi masyarakat.
2. Melalui transfer teknologi sehingga mengurangi ketergantungan terhadap
pihak luar
3. Melalui pemberian beasiswa untuk melanjutkan pendidikan atau training
ke lembaga pendidikan yang kompeten
4. Menyertakan lokal konsultan melalui kerjasama pihak dari luar .
Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:
1. Mengembangkan aplikasi front dan back office sistem pengelolaan
aspirasi masyarakat
2. Mengembangkan aplikasi on-line untuk menampung aspirasi masyarakat
3. Menyediakan server, komputer, jaringan, akses ke internet dan berbagai
peralatan lainnya
4. Mempertimbangkan aspek ketersediaan “after sale services” secara local
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 14
5. Meningkatkan ketersedian pusat-pusat akses informasi dan penyampaian
aspirasi masyarakat
Pengadaan Sistem Pengadaan Barang On-line
Membuat peraturan tentang:
1. Keabsahan penggunaan proposal digital
2. Tatacara pengadaan barang secara On-line
3. Persyaratan jenis barang yang bisa diadakan secara On-line
4. Tender secara On-line
Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:
1. Mengembangkan aplikasi front-office dan back-office sistem pengadaan
barang
2. Mengembangkan aplikasi On-line sistem pengadaan barang
Meningkatkan kemampuan SDM tentang mekanisme pengadaan barang
secara On-line
Penggunaan teknologi internet sebagai media pengadaan barang.
Strategi untuk G-to-G
Pengadaan Manajemen Kelembagaan Dalam Penyediaan dan Pendistribusian
Data dan Informasi
Membuat peraturan tentang:
1. Pembentukan sub-Satuan Kerja Arsip & pengolahan data elektronik di
setiap Satuan Kerja
2. Tanggungjawab penyediaan dan keakuratan data dalam pemerintahan
Pemerintah Daerah
3. Rekapitulasi data dan informasi untuk kebutuhan eksekutif
4. Standarisasi pertukaran data
5. Koordinasii dengan Satuan Kerja teknis yang berwenang dalam
penyediaan teknologi informasi
6. Pembentukan dan pemberdayaan perpustakaan daerah sebagai pusat arsip
dan dokumentasi
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 15
Melakukan kajian ulang terhadap proses kerja di Satuan Kerja masing-
masing guna pemanfaatan teknologi informasi secara optimal
Meningkatkan kemampuan SDM sehingga dapat membentuk suatu
manajemen kelembagaan yang baik melalui:
1. Peningkatan kerjasama dengan Universitas, lembaga, komunitas / praktisi
TIK setempat ataupun pihak swasta yang berkompeten
2. Penyamaan persepsi dan lemampuan tentang teknologi informasi
Pengadaan Data dan Informasi Digital di Satuan Kerja yang dapat didistribusikan
antar Satuan Kerja sesuai kewenangannya
Membuat peraturan tentang:
1. Kebijakan satu pintu di Kantor Informasi dan Komunikasi untuk akses ke
jaringan global
2. Data dan informasi yang akan dipertukarkan.
3. Kewajiban setiap Satuan Kerja untuk memberikan rekapitulasi ke bank
data Pemerintah Daerah di Satuan Kerja Pengelola TIK
Meningkatkan kemampuan SDM melalui:
1. Pelatihan komputer untuk semua pegawai Pemda
2. Transfer teknologi dan pelatihan pada setiap pengadaan sistem informasi
3. Menggalakkan jabatan fungsional komputer bagi pegawai yang
bertanggung jawab terhadap pengolahan data
4. Pemanfaatan SDM lokal untuk pemgembangan sistem informasi
Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:
1. Menyediakan aplikasi sistem informasi di masing-masing Satuan Kerja
secara bertahap
2. Menyediakan jaringan LAN antar Satuan Kerja secara bertahap dan
menggunakan teknologi internet untuk distribusi data
3. Pertukaran data antar Satuan Kerja secara digital
4. Menyediakan perangkat keamanan data (security) yang memadai di
masing-masing Satuan Kerja yang berhubungan langsung dengan
jaringan luar.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 16
Strategi untuk G-to-E
Menyediakan fasilitas otomasi perkantoran
Membuat peraturan tentang:
Pedoman Penyelenggaraan Aplikasi Sistem Otomasi Perkantoran.
Mengoptimalkan pendayagunaan Satuan Kerja penanggungjawab Sistem
Otomasi Perkantoran Pemerintah Daerah.
Menyediakan infrastruktur pendukung dengan cara:
1. Mengadakan perangkat lunak sistem otomasi perkantoran.
2. Mengadakan perangkat keras, serta perangkat penunjang lain yang
dibutuhkan bagi seluruh jajaran Pemerintah Daerah
Meningkatkan kemampuan SDM bidang teknologi informasi sehingga
mampu membangun, mengoperasikan, memelihara dan dapat
mengembangkan Sistem Otomasi Perkantoran pada Satuan Kerja masing-
masing.
Melakukan sosialisasi berkelanjutan dalam rangka pemanfaatan sistem
perkantoran secara online
Menyediakan sistem informasi manajemen secara online untuk peningkatan
kemampuan dan peningkatan kesejahteraan pegawai
Membuat peraturan tentang:
1. Pedoman Penyelenggaraan Sistem Informasi dan Aplikasi Sistem
Kepegawaian.
Membangun berbagai sistem aplikasi yang berkaitan dengan Sistem
Kepegawaian serta Sistem Penunjang Kesejahteraan Pegawai secara online
Melakukan sosialisasi secara berkesinambungan serta diklat bagi semua
pegawai dilingkungan Pemerintah Daerah agar dapat memanfaatkan fasilitas
online yang telah dibangun
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 17
Strategi untuk Integrasi Sistem
Menyediakan standard sistem pelayanan dan informasi
Membuat peraturan daerah tentang:
1. Pembinaan Pengembangan SIM Pemerintah Daerah
2. Pembentukan Satuan Kerja pengelola telematika daerah
3. Wewenang unit terkait sehingga dapat mengeliminir duplikasi data
4. Standar sistem pelayanan dan informasi
5. Standarisasi protokol, pertukaran data, keamanan
6. Legalitas transaksi elektronik dengan otentifikasi
7. Penanggungjawab data rekap
8. Kewajiban Satuan Kerja untuk memberikan data rekap
9. Pemberdayaan Satuan Kerja pengolahan data dan sistem informasi
sebagai penyelenggara serta penanggungjawab jaringan komunikasi data
Menyediakan infrastruktur perangkat keras dan lunak yang terintegrasi
Mengkoordinasikan Satuan Kerja dalam pengembangan sistem pelayanan
dan informasi dari seluruh Satuan Kerja dengan cara:
1. Mempertimbangkan aspek user friendly, struktur informasi dalam
pengembangan portal
2. Pembenahan database sektoral
3. Membuat sistem informasi yang dinamis dan terpadu
4. Menerapkan standarisasi protokol dan pertukaran data
5. Membuat sistem keamanan berlapis yang handal
6. Mempertimbangkan aspek keamanan data yang dikirim melalui media
komunikasi on-line/secure elektronik transaction
Menyediakan SDM ahli pada sistem layanan maupun pemeliharaan
keseluruhan dengan cara
1. Meningkatkan kemampuan SDM yang sudah ada
2. Melakukan kerjasama dengan Institusi Pendidikan baik Pemerintah
maupun swasta
3. Melakukan penerimaan pegawai baru
4. Memasukkan computer literacy pada kurikulum sekolah
5. Mendorong Institusi Pendidikan untuk membuka jurusan TI
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 18
6. Mendorong pihak swasta untuk mendirikan lembaga pendidikan
komputer
7. Mendayagunakan pelatihan TI secara umum bagi aparat pemerintahan
8. Melakukan sosialisasi E-Government melalui media elektronik dan cetak
9. Memanfaatkan media elektronik dan cetak yang ada dalam meningkatkan
kemampuan dan pengertian masyarakat mengenai TI secara umum.
Merencanakan sistem pembiayaan jangka panjang yang berkelanjutan untuk
menjamin kelangsungan E-Government baik itu dana pemeliharaan maupun
pengadaan
Menyediakan SIM Eksekutif untuk membantu pengambil keputusan
Menyediakan rekapitulasi data dan informasi bagi para eksekutif
pemerintahan
Menyediakan fasilitas diskusi interaktif bagi para eksekutif pemerintahan
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 19
PRIORITAS PROGRAM KERJA
Dengan melihat seluruh strategi yang dipaparkan diatas, ada beberapa program yang perlu
diprioritaskan karena terdapat pada banyak goals. Program-program yang diprioritaskan
tersebut antara lain:
Penyusunan dan pengesahan Peraturan yang mendukung Rencana Strategis
Pengembangan E-Government.
Pembenahan Duplikasi Data
Pembuatan Jaringan Backbone yang menjadi jalur utama komunikasi Rencana Strategis
Pengembangan E-Government.
Pembuatan Situs Web Dinamis Pemerintah Daerah.
Pembuatan Sistem Informasi Eksekutif untuk mendukung kinerja pemerintah Pemerintah
Daerah
Pembuatan Sistem Informasi Manajemen yang umum digunakan Pemerintah Daerah
Pembuatan Sistem Informasi Manajemen yang spesifik digunakan Pemerintah Daerah
Peningkatan kemampuan pegawai tentang komputer baik yang bersifat umum maupun
untuk mempersiapkan kader-kader yang akan mengembangkan dan merawat sistem yang
sudah dibangun.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 20
RENCANA PENGEMBANGAN
Definisi
Jaringan komputer adalah suatu sistem hardware dan software yang dibutuhkan untuk
menghubungkan komputer-komputer yang berguna untuk pertukaran data, penggunaan
bersama suatu peralatan maupun berkas.
Jaringan komputer merupakan sebuah infrastruktur yang dibutuhkan untuk menjalankan
aplikasi yang digunakan oleh banyak orang maupun Satuan Kerja sekaligus sebagaimana
halnya dengan e-Government. Jaringan komputer dapat dianggap sebagai infrastruktur jalan
yang menghubungkan satu Satuan Kerja dan Satuan Kerja lainnya di mana data dan informasi
akan bersirkulasi di atasnya.
Asumsi-asumsi dasar
Dalam mendisain sistem jaringan komputer untuk e-Government, selain asas-asas
pengembangan e-Government digunakan juga asumsi-asumsi sebagai berikut :
1. Kesiapan yang tidak sama dari masing-masing perangkat pemerintahan dalam upaya
mengimplementasikan e-Government
2. Sebagai wujud dekonsentrasi wewenang, ada kemungkinan bahwa sistem informasi di
suatu Satuan Kerja didatangkan dari pemerintahan pusat dalam upaya koordinasi dat
Satuan Kerja.
Tujuan dan Sasaran
Tujuan disediakannya Jaringan Komputer dalam e-Government disesuaikan dengan misi e-
Government itu sendiri yakni untuk memperlancar arus data dan informasi antar perangkat
guna peningkatan efisiensi.
Sasaran-sasaran pengembangan jaringan komputer yang ingin dicapai disesuaikan dengan
goals yang ingin dicapai dalam e-Government yakni :
Terhubungkannya setiap perangkat pemerintahan secara permanen dalam sistem jaringan
komputer yang handal, murah dan flexible
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 21
Tersedianya akses informasi bagi masyarakat dan pegawai serta eksekutif yang
mendukung terlaksananya pemerintahan yang efektif dan transparan melalui teknologi
WEB
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 22
RENCANA PENGEMBANGAN
INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER
Saluran Fisik / Hardware
1. Jaringan tersendiri (Private Network)
Terbatasnya kemampuan SDM di bidang TI mengarahkan pemilihan jaringan
komputer e-Government adalah jaringan tersendiri (private network) yang terpisah.
Pemilihan tersebut juga didukung oleh tata-letak beberapa gedung kantor Pemerintah
Daerah yang seluruhnya terletak diwilayah kota . Beberapa keuntungan yang dapat
diperoleh dengan menggunakan topologi jaringan terpisah adalah :
Keamanan jaringan yang lebih terjamin
Pentahapan pengembangan yang tidak tergantung pada pihak lain
Dengan terjadinya konvergensi data multimedia, jaringan ini akan dapat juga
dimanfaatkan untuk komunikasi suara (telepon lokal) melalui teknologi Voice Over
IP (VoIP), sehingga biaya rekening telepon lokal antar Satuan Kerja dalam
lingkungan Pemerintah Daerah dapat dikurangi secara signifikan.
2. Topologi Jaringan e-Government
Topologi makro jaringan komunikasi data, menggambarkan penggunaan media kabel
dan radio secara bersamaan untuk membentuk jaringan utama (back-bone) yang
menghubungkan masing-masing gedung di lingkungan Pemerintah Daerah. Secara
garis besar pemilihan media tersebut adalah :
Media kabel Fiber Optic digunakan untuk menghubungkan gedung-gedung yang
berdekatan
Media radio (Wireless/WLAN) digunakan untuk menghubungkan gedung yang
letaknya berjauhan
Media kabel UTP digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer dalam
suatu gedung.
Satuan Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi menjadi gateway arus
informasi/data dari/ke Pemerintah Daerah, termasuk koneksi internet melalui
Internet Service Provider (ISP).
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 23
Kebijakan satu pintu mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
Kemudahan pengorganisasian jaringan
Kemudahan pengelolaan komunikasi
Kemudahan pengelolaan keamanan jaringan
Dibutuhkan lebih sedikit SDM
Pintu keluar-masuk jaringan komputer di suatu gedung dalam jaringan SIMDA
adalah sebuah gateway-router yang juga terhubung ke gedung-gedung lain dalam
lingkup pemerintahan Pemerintah Daerah Gateway-router berfungsi untuk
mengarahkan paket-paket data ke jaringan kabel / radio yang sesuai dengan
tujuannya. Dengan demikian dapat dikurangi lalu lintas data di jaringan utama yang
akan meningkatkan kualitas penggunaan jaringan e-Government.
Gateway-router dapat juga berfungsi untuk memfilter data-data yang tidak ditujukan
pada pengguna di gedung tersebut (firewall). Peralatan ini akan dapat berfungsi
mencegah segala upaya yang bertujuan melumpuhkan server-server yang terletak di
dalam gedung tersebut. Gateway-router tetap akan dalam kewenangan Satuan Kerja
Kantor Informasi dan Komunikasi, sehingga perubahan konfigurasi maupun
perbaikan kerusakan adalah menjadi tanggung jawab Satuan Kerja Kantor Informasi
dan Komunikasi.
Pengembangan sistem informasi dalam masing-masing kantor menjadi tanggung
jawab masing-masing dan harus berkoordinasi antara Satuan Kerja dengan Satuan
Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi. Modem digunakan sebagai saluran
cadangan untuk berkomunikasi dengan Satuan Kerja Kantor Informasi dan
Komunikasi jika terjadi masalah dengan jaringan utama atau sebelum jaringan utama
operasional.
Dalam Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikas dilengkapi juga dengan
komputer yang digunakan oleh administrator basis data untuk mengawasi dan
merawat basis data resume yang digunakan oleh manajemen pemerintahan
Pemerintah Daerah dalam pembuatan keputusan. Satuan Kerja ini bertanggung jawab
atas basis data eksekutif dan sistem informasi eksekutif yang akan digunakan oleh
manajemen pemerintahan Pemerintah Daerah dalam pembuatan keputusan.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 24
3. Aspek kecepatan jaringan (bandwidth)
Topologi jaringan komputer e-Government terdapat 2 tipe jaringan yakni :
1. Jaringan sekunder yang menghubungkan komputer-komputer dalam masing-
masing kantor.
2. Jaringan utama (Backbone) yang menghubungkan antar kantor
Jaringan sekunder biasanya digunakan sharing printer, file dan pertukaran data
internal kantor. Sedangkan jaringan utama digunakan pada saat seorang pengguna
komputer ingin memperoleh data dari luar kantornya seperti dari kantor lain atau dari
luar kalangan Pemerintah Daerah melalui internet.
Dengan adanya gateway-router di antara jaringan utama dan jaringan sekunder maka
kepadatan pertukaran data sudah terisolasi di masing-masing jaringan. Dengan
demikian kecepatan jaringan utama ( bandwidth ) tidak perlu bertambah secara
proporsional. Kecepatan jaringan yang paling populer saat ini adalah 10 Mbps
(Ethernet 10baseT) yang dapat digunakan pada masing-masing subnet. Untuk
jaringan utama yang komunikasi antar-kantor dapat digunakan kecepatan 100 Mbps
(Ethernet 100baseTX), walaupun mulai diperkenalkan adanya kecepatan 1000 Mbps
(Ethernet 1000baseFX).
Kabel yang digunakan untuk jaringan sekunder adalah kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair) category 5 yang dapat dibeli secara mudah. Jaringan utama
menggunakan kabel UTP category 5e atau fiber-optic bila jarak antara 2 gateway
router lebih dari 100 m.
Saluran Maya
Secara fisik komputer-komputer yang tergabung dalam jaringan dikelompokkan dalam
beberapa kelompok jaringan. Adakalanya dalam menyelesaikan suatu pekerjaan beberapa
pengguna komputer dari kelompok jaringan yang berbeda harus bekerjasama dan bertukar
informasi / data. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi Virtual
LAN (VLAN) yang didapat dengan melakukan konfigurasi gateway-router. dengan
VLAN komputer-komputer yang terletak pada kelompok-kelompok jaringan yang
berbeda seolah-olah dalam suatu kelompok jaringan yang sama hingga mudah untuk
bertukar informasi. Koordinasi Satuan Kerja antar pengguna komputer dari kelompok
jaringan yang berbeda-beda dapat juga dilakukan dengan menggunakan software
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 25
groupware berbasis teknologi WEB yang dipasang di salah satu WEB server. Teknologi
WEB digunakan karena dapat diakses oleh seluruh pengguna.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 26
REKOMENDASI JARINGAN LAN DAN WLAN
Keterangan Gambar :
Base Station
Perangkat ini merupakan perangkat wireless yang menghubungkan beberapa perangkat
Transciever Wireless ke LAN sebagai integrator dari beberapa LAN yang saling
interkoneksi. Konfigurasi perangkat Base Station sebagai berikut :
Wireless 2.4 Ghz Access Point
Data Rate 11 Mbps
Antenna Omnidirectional 15 dB High Gain
Perangkat Pendukung Kabel RF 30m dengan Penangkal Petir
Remote Station
Perangkat ini merupakan perangkat wireless yang menghubungkan suatu LAN dengan
perangkat Utama Wireless dengan tujuan agar dapat ber-interkoneksi dengan LAN
lainnya. Konfigurasi perangkat Remote Station sebagai berikut :
Macrostack Wireless 2.4 Ghz Access Point
Data Rate 11 Mbps
Antenna Unidirectional Beam Pattern 19 dB High Gain
Perangkat Pendukung Kabel RF 30 m dengan Penangkal Petir
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 27
Keberadaan tata letak maupun konfigurasi perangkat Base Station maupun Remote Station
disesuaikan dengan geografi posisi perangkat LAN yang ada.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 28
RENCANA PENGEMBANGAN
PERANGKAT SERVER
I. Server Pusat Pengolahan Data
Selain fisik kabel atau radio yang menghubungkan komputer-komputer dalam e-
Government, agar jaringan bisa berjalan dengan diperlukan juga beberapa komputer yang
dapat memberikan layanan pada pengguna (server) yakni :
1. Domain Name Server (DNS)
yang digunakan untuk merubah alamat komputer menjadi kata-kata yang lebih mudah
diingat seperti www.(nama pemda).go.id. Secara otomatis DNS akan diminta oleh
masing-masing komputer pada saat pengguna menggunakan komputer tersebut. DNS
Pemerintah Daerah bukan saja menangani nama-nama komputer server di kalangan
Pemerintah Pemerintah Daerah tetapi juga menangani nama-nama komputer di luar
Pemerintah Pemerintah Daerah. Sehingga DNS Pemerintah Daerah harus tersambung
dengan DNS server di penyedia jasa internet (ISP). Dengan demikian DNS
Pemerintah Daerah akan selalu terbarukan (up-date) dan dapat juga memperkenalkan
server-server Pemerintah Daerah ke luar.
2. Proxy Server
yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara data-data internet. Dengan
proxy server, data-data yang diperoleh seseorang dari internet akan disimpan untuk
sementara waktu, sehingga jika ada orang lain yang membutuhkan data yang sama,
maka data dapat diberikan langsung tanpa mengakses lagi jaringan internet di luar
Pemerintah Daerah. Dengan demikian kebutuhan bandwidth koneksi internet dapat
dikurangi dan biaya dapat direduksi.
3. Mail Server
digunakan agar masing-masing pegawai di Pemerintah Daerah dapat memiliki e-mail
sendiri-sendiri. Dengan adanya e-mail, pegawai dapat berkomunikasi dengan lebih
cepat dan murah. Dengan kemajuan teknologi, pengguna tidak saja menggunakan e-
mail untuk pertukaran informasi dalam rupa text, tetapi juga dalam bentuk gambar,
mengirimkan file data dan lain sebagainya.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 29
4. WEB Server
WEB Server di Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi digunakan untuk
menampilkan informasi-informasi baik ke dalam maupun ke luar lingkungan
Pemerintah Pemerintah Daerah. WEB Server ini merupakan satu-satunya pintu masuk
bagi kalangan luar Pemerintah Pemerintah Daerah untuk mendapatkan informasi.
Walaupun WEB server ini terletak di Satuan Kerja Kantor Informasi dan
Komunikasi, data-data maupun halaman-halaman WEB-nya dapat terletak di masing-
masing kantor Satuan Kerja / badan / biro.
II. Server Satuan Kerja Perangkat Daerah
Server-server yang terletak di kantor perangkat pemerintah daerah adalah server yang
berhubungan dengan sistem informasi manajemen (SIM) di kantor tersebut. SIM tersebut
dibuat atas inisiatif Pemerintah Daerah atau atas inisiatif departemen pemerintah pusat.
Agar tidak terjadi duplikasi, maka sistem informasi yang sudah ada maupun yang akan
dikembangkan oleh masing-masing Satuan Kerja karena permintaan dari pemerintah pusat
harus dilengkapi dengan Web Database Server. Server ini bertugas menjembatani basis data
yang telah ada agar dapat diakses oleh pengguna lain dalam jaringan e-Government melalui
teknologi WEB. Dengan demikian basis data yang telah dibangun oleh sistem informasi yang
sudah ada, maupun oleh sistem informasi yang didatangkan dari pemerintah pusat juga dapat
digunakan dalam e-Government tersebut.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 30
REKOMENDASI KONFIGURASI PERANGKAT SERVER
Contoh dalam gambar : IBM S / x3250
Form Factor/Height Rack/2U
Processor Dual-Core Intel Xeon Processor 5150 2.6Ghz 133Mhz front-side bus
Jumlah Processor 2 (dua)
Cache Memory 2 x 2Mb
Memory 4 (empat) Gb Fully Buffered DIM 667Mhz via 12 DIMM slots
Expansion Slots 4 PCI-E atau 2 PCI-X dan 2 PCI-Express
Disk bays 8 / 8 (total / hot-swap)
Hard disk controller Integrated SAS controller, ServRAID 8K-1 SAS Controller
Internal Storage 6 x 73Gb hot-swap 10K SAS
Network Interface Integrated dual Gigabit Ethernet
Power supply 2 x 835W
Hot-swap component Power-supply, fan, hard disk drive
RAID support Integrated RAID-0, -10, optional RAID-5, -6
REKOMENDASI KONFIGURASI PERANGKAT STORAGE
Storage merupakan tempat penyimpanan seluruh data informasi sebagai sumber maupun hasil
pengolahan data yang dilakukan oleh aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang diperlukan
dalam sebuah Pusat Pengolahan Data.
Contoh dalam gambar : IBM S / Storage DS4200
Kapasitas 2 x 500Gb SATA
Kelengkapan 4 buah Kabel Fiber Optic 5m Multimode (LC-LC)
1 buah software Windows Host Kit
1 buah software Storage Partitions Activation
1 buah kabel Power Cord 250V/10A (Group 3)
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 31
RENCANA PENGEMBANGAN
PENGELOLAAN JARINGAN KOMPUTER
Jaringan komputer dengan basis TCP/IP yang digunakan dalam jaringan e-Government
membutuhkan pengelolaan yang ketat mengingat terbatasnya resource (nomor IP) dan
kompleksitas pertukaran data antar lembaga. Selain itu untuk mendukung kelancaran e-
Government dan memberikan bantuan teknis pada masing-masing perangkat pemerintahan
perlu dibangun suatu unit pelaksana di bawah Satuan Kerja Kantor Informasi dan
Komunikasi. Tolok ukur keberhasilan dari unit teknis ini diukur dalam “Service Level
Guarantee” atau tingkat kualitas penggunaan jaringan terjamin. Unit teknis tersebut akan
bertanggung jawab atas 3 hal yakni :
1. Network Management
Network manajemen akan meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti tercantum di bawah ini.
Pada pelaksanaannya, network manajemen akan berkaitan erat dengan masalah sistem
security.
Pendistribusian IP bagi setiap komputer di masing-masing kantor
Pendaftaran kelompok jaringan (subnet) baru
Konfigurasi gateway-router di setiap kantor
Pengembangan untuk peningkatan kualitas jaringan
2. Sistem Security
Sistem security akan meliputi pekerjaan-pekerjaan seperti :
Konfigurasi firewall di setiap gateway-router terutama untuk subnet yang mempunyai
server-server
Konfigurasi firewall di Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi yang
membatasi jaringan e-Government dan jaringan luar
Mensosialisasikan virus-virus baru yang timbul dan perbaikan yang diperlukan untuk
masing-masing program antivirus
Mengisolasi komputer atau server yang terkena virus agar tidak mengganggu dan
merusak komputer lain
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 32
3. Audit dan Kontrol teknologi
Aspek Audit dan Kontrol meliputi pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan :
Membuat dan mensosialisasikan juklak-juklak yang berhubungan dengan e-
Government
Melakukan audit dalam jangka waktu tertentu pada setiap kelompok jaringan yang
ada
Mengkoordinasikan pembakuan nama data yang akan digunakan oleh seluruh
perangkat Pemerintah Daerah
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 33
RENCANA PENGEMBANGAN
INFOSTRUKTUR DAN APLIKASI-APLIKASI DALAM
E-GOVERNMENT
Pertukaran data
Teknologi WEB menjadi tulang punggung metodologi pertukaran data antar lembaga di
E-Government. Teknologi WEB dapat digunakan dalam tahapan-tahapan berikut yakni :
1. Publikasi
peraturan-peraturan yang ada, jadwal waktu maupun data-data lain yang dibutuhkan
oleh masyarakat maupun pengguna dari Satuan Kerja lain dalam lingkup
Pemerintah Daerah
2. Interaksi
pengguna dapat memberikan masukkan tentang publikasi yang telah dilakukan
3. Transaksi
pengguna dapat memasukkan data-data yang diperlukan dalam mengajukan
permohonan ijin melalui komputer
Dalam tahapan berikutnya dimana dibutuhkan pertukaran data antar basis data maka
dapat digunakan teknologi XML di mana diperlukan terlebih dahulu pembakuan :
1. pemegang kewenangan dan penanggung-jawab suatu data
2. istilah / penamaan data tersebut (tagging)
3. tingkat hirarki yang diperbolehkan mengetahui data tersebut
Diharapkan dengan demikian, konsistensi dan integritas data dalam lingkungan
Pemerintah Daerah dapat terjaga.
Pengembangan Situs Web
Pengembangan situs Web berkelanjutan dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan konten
isi dan fungsinya :
1. Situs Web Info Umum
Pengembangan situs WEB Info Umum Pemerintah Daerah bertujuan untuk
menyampaikan informasi-informasi yang bersifat statis pada masyarakat. Aktivitas
ini dilakukan guna peningkatan transparansi dan pelayanan masyarakat. Diharapkan
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 34
masyarakat akan lebih mudah mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk kehidupannya sehari-hari. Informasi-informasi statis yang tidak perlu
diperbaharui dalam interval waktu yang pendek, misalnya :
Peraturan-peraturan daerah
Mekanisme perijinan dan pengurusan surat-surat
Cara-cara perhitungan pajak
2. Situs Web Info Formulir
Diadakannya situs Web ini bertujuan untuk memberikan peningkatan pelayanan pada
masyarakat. Pada situs ini masyarakat dapat mengambil formulir permohonan
elektronik seperti misalnya permohonan ijin usaha, formulir pembayaran pajak, dll.
3. Situs Web Interaktif
Setelah disahkannya Perda tentang penanggung-jawab kesediaan data dan selesainya
pengembangan sistem informasi eksekutif, maka situs WEB dapat menampilkan data-
data yang lebih baru yang terdapat di basis data eksekutif. Dengan tampilan ini
diharapkan masyarakat dapat berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan daerah
dan diharapkan investor dapat tertarik dengan menyaksikan tingkat transparansi di
Pemerintah Daerah. Pengembangan situs WEB ini dilakukan di Satuan Kerja Kantor
Informasi dan Komunikasi dengan melibatkan sekretariat daerah, sekretariat DPRD.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 35
REKOMENDASI SITUS WEB
Berdasarkan cara pemutakhiran data dan informasinya, model Situs Web Pemerintah Daerah
adalahmodel dinamis yang dapat melakukan pemutakhirannya secara otomatis dengan
dukungan aplikasi Content Management System (CMS), yaitu suatu aplikasi yang
memberikan kemudahan di dalam proses distribusi informasi. Pada organisasi pengelolaan
Situs Web Pemerintah Daerah, secara internal implementasinya dapat dalam bentuk intranet,
sedang secara eksternal implementasinya dilakukan melalui internet dengan menggunakan
Situs Web. Didalam pengelolaan Situs Web Pemerintah Daerah, penggunaan aplikasi CMS
dimaksudkan untuk mempermudah di dalam :
a) manajemen data, karena CMS mempunyai database sehingga semua isi yang terdapat di
setiap halaman Situs Web dapat tersimpan dengan baik, mudah dicari, serta dapat dibuat
indeks;
b) melakukan perubahan secara langsung isi Situs Web yang diinginkan melalui grup
pengguna. Perubahan yang dilakukan tidak secara manual, melainkan dengan cara
memasukan perubahan data yang diinginkan melalui interface khusus pada browser;
c) melakukan pemutakhiran dan pemeliharaan dengan menggunakan “template based” yang
memisahkan data isi dan disain tampilan. Jika terdapat perubahan, hanya file
bersangkutan yang diganti tanpa mengganti semua halaman satu persatu;
d) melakukan standarisasi isi dan tampilan karena antara data dan tampilan terpisah,
sehingga secara visual setiap halaman dapat dikontrol secara mudah.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 36
Struktur Content Management System Situs Web :
www.(pemda).go.id
Profil
Pemda
Profil Pemda Content Manager
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 37
Basis data
Untuk memanfaatkan data-data yang sudah tersedia di masing-masing institusi dapat
digunakan teknologi WEB. Teknologi WEB dengan arsitektur three-tiers (3-tingkat)
memungkinkan pemisahan komputer server basis-data dan server WEB yang
menampilkan data-data tersebut pada pengguna melalui penjelajah internet.
Pembangunan basis data adalah tanggung jawab masing-masing Satuan Kerja dan dapat
merupakan inisiatif yang berasal dari pemerintah pusat. Sistem informasi yang dibuat atas
inisiatif dari pemerintah pusat harus dilengkapi dengan basis data yang memungkinkan
penggunaan arsitektur 3-tiers.
a. Jumlah Basis data
Berdasarkan hasil analisa data yang ada di Pemerintah Daerah, basis data yang
dibutuhkan oleh pemerintahan Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya
terdiri dari sejumlah basis data yang banyaknya sejumlah Satuan Kerja yang ada.
b. Sistem Penamaan Basis data
Sistem penamaan dari basis data yang digunakan disesuaikan dengan fungsi dari basis
data yang bersangkutan, misalkan basis data yang berisi data rekapitulasi dari masing-
masing Satuan Kerja dan digunakan oleh kepala daerah, sekertaris daerah dan
sekertaris dewan untuk pelaporan, pengambilan keputusan dan pembuatan rencana
strategis pemerintah daerah diberi nama “basis data eksekutif”. Basis data yang berisi
informasi dunia usaha berupa klasifikasi, nama, badan usaha, investor dll diberi nama
“basis data badan usaha”.
Disamping itu ada beberapa basis data yang karena pertimbangan pentingnya posisi
basis data tersebut, maka dipisahkan dari basis data induknya, seperti “basis data
epidemilogi” yang sebenarnya bisa digabungkan dengan “basis data institusi dan
tenaga kesehatan” menjadi “basis data kesehatan”.
Untuk mencegah terjadinya duplikasi data pada beberapa Satuan Kerja, maka
beberapa Satuan Kerja yang memerlukan data yang sama harus menggunakan basis
data yang sama juga. Sehingga satu basis data dapat digunakan oleh beberapa Satuan
Kerja untuk membangun sistem informasinya.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 38
c. Penanggung jawab Basis data
Masing-masing basis data memiliki penanggungjawab. Secara umum Satuan Kerja
penanggungjawab adalah Satuan Kerja pengguna basis data tersebut atau jika basis
data tersebut digunakan oleh beberapa Satuan Kerja maka penanggungjawabnya
adalah Satuan Kerja yang paling banyak menggunakannya. Pengecualian diberikan
pada basis data eksekutif dan beberapa basis data yang digunakan oleh (hampir)
seluruh unit Satuan Kerja seperti “basis data keuangan” dan “basis data geografis”,
basis data-basis data ini ditangani oleh Satuan Kerja Kantor Informasi dan
Komunikasi.
Sistem Informasi Manajemen
Untuk dapat memanfaatkan basis data yang diterangkan diatas dalam rangka
meningkatkan kinerja, efektivitas dan efisiensi Satuan Kerja maka direncanakan adanya
suatu sistem informasi terpadu yang menghubungkan seluruh Satuan Kerja pemerintah di
lingkungan Pemerintah Daerah. Secara umum berdasarkan kepemilikan dan penggunanya
sistem informasi manajemen (SIM) yang dipergunakan oleh Satuan Kerja dapat di
klasifikasikan menjadi 3 kelompok:
1. SIM yang dipergunakan oleh Satuan Kerja itu sendiri
Digunakan untuk menangani informasi yang ada dilingkungan masing-masing,
penanggungjawabnya adalah Satuan Kerja itu sendiri.
2. SIM yang dipergunakan oleh beberapa Satuan Kerja
SIM yang dipergunakan oleh beberapa Satuan Kerja, biasanya berisi informasi yang
memiliki karakteristik yang sama bagi lebih dari satu Satuan Kerja misalnya SIM
geografis, atau yang dimanfaatkan oleh lebih dari satu Satuan Kerja misalnya SIM
eksekutif, penanggungjawabnya adalah Satuan Kerja yang memberikan kontribusi
paling besar pada SI tersebut.
3. SIM yang dipergunakan oleh seluruh Satuan Kerja
SIM yang dipergunakan oleh seluruh Satuan Kerja, adalah SIM yang dipergunakan
oleh seluruh Satuan Kerja seperti SIM Kepegawaian, SIM Keuangan, SIM
Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Daerah. Penanggungjawabnya adalah
Satuan Kerja yang memberikan kontribusi paling besar pada SIM tersebut.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 39
Perlu diingat bahwa jika sebuah sistem informasi menggunakan basis data tertentu, bukan
berarti bahwa seluruh isi basis data dimanfaatkan akan tetapi mungkin saja hanya
sebagian dari basis data yang berhubungan dengan Satuan Kerja tersebut seperti yang
dapat dilihat dari uraian pada masing-masing Satuan Kerja.
Dilihat dari fungsinya, maka SIM bagi Satuan Kerja dilingkungan Pemerintah Daerah
diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
G-to-B/G-to-C, seperti SIM Koperasi dan UKM, SIM Perindustrian dan Perdagangan,
SIM Perijinan, SIM Tenaga Kerja dll.
G-to-E, seperti SIM Pertanian, SIM Kehutanan, SIM Geografis dll
G-to-G, seperti SIM Eksekutif, SIM Kepemerintahan, SIM Kepegawaian dll.
Pembagian diatas diambil dari penekanan yang ada pada setiap SIM, jadi bukan berarti
bahwa SIM Kesehatan hanya memiliki unsur G-to-B/G-to-C saja akan tetapi juga G-to-E
dan G-to-G.
Pengelolaan Sumber Daya Manusia
1. Spesifikasi SDM
Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk mengelola sistem informasi di
lingkungan Pemerintah Daerah harus memenuhi spesifikasi berikut:
1. Administrator Sistem
Mengelola user dengan memberikan password dan user id, memberikan fasilitas-
fasilitas perangkat lunak yang dapat dijalankan oleh user, serta hak-hak user
lainnya. Memelihara dan memonitor sistem yang berjalan.
2. Administrator Basis data
Memberikan atau menolak ijin akses database kepada pengguna yang
membutuhkan, dan memonitor perkembangan data.
3. Administrator Security
Mengelola keamanan sistem komputer dari pihak-pihak yang tidak
berkepentingan
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 40
4. Sistem Analis dan Desain
Memberikan layanan konsultasi internal dan studi kelayakan untuk analisa dan
membuat model organisasi. Membuat analisa bisnis dan desain sistem dari Satuan
Kerjanya jika memerlukan sistem informasi.
5. Administrator Jaringan
Membangun, memelihara dan memonitor infrastruktur jaringan di lingkungan
Satuan Kerjanya. Memberikan konsultasi tentang jaringan kepada staf di
lingkungan Satuan Kerjanya yang membutuhkan.
6. Programmer
Mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen, situs-situs dll
7. Teknisi Wireless
Menangani Radio Wave LAN yang ada di lingkungan Pemerintah Daerah.
8. Teknisi Komputer
Menangani dan merawat komputer serta jaringan yang ada di Satuan Kerja
masing-masing.
9. Operator
Pengguna sistem dan aplikasi yang berjalan, sehingga memungkinkan lancarnya
staf memberikan informasi kepada atasannya.
2. Pelatihan SDM
Di awal implementasi e-Government terlebih dahulu harus disiapkan personil di
bidang administrasi jaringan dan basis data. Persiapan ini dapat berupa penerimaan
pegawai baru atau melalui program pelatihan bagi pegawai yang sudah diseleksi.
Jenis training yang dibutuhkan untuk pengelolaan jaringan e-Government dibagi
berdasarkan jenis tenaga ahli yang dibutuhkan oleh masing-masing Satuan Kerja yang
ada di lingkungan Pemerintah Daerah.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 41
Kelembagaan dan Perundang-undangan
1. Peraturan Daerah tentang e-Government
Pengembangan kelembagaan dan perundang-undangan adalah hal-hal yang pertama
harus dilakukan dalam implementasi E-Government. Perundangan di bidang ini
dibutuhkan sebagai landasan hukum yang akan menjaga kesinambungan dan
memperjelas partisipasi, tanggung-jawab dan hak dari masing-masing perangkat
pemerintahan Pemerintah Daerah dalam pengoperasian E-Government. Beberapa hal
yang perlu dibuatkan landasan hukumnya adalah :
SOP (Standard Operating Procedure) proses pengusulan proyek-proyek SIM
Tugas dan Wewenang Satuan Kerja Kantor Informasi dan Komunikasi dalam
pengembangan, implementasi dan operasional e-Government
Tanggung-jawab dan wewenang masing-masing perangkat pemerintahan
Pemerintah Daerah dalam pengadaan data-data yang dibutuhkan.
Keamanan dam legalitas transaksi, perlindungan privacy
Tenaga Fungsional Komputer
2. Struktur Organisasi Satuan Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi
Di lihat dari sektor kelembagaan diberikan usulan mengenai struktur dari Satuan
Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi. Mengingat strategis dan pentingnya
posisi Satuan Kerja tersebut dimana Satuan Kerja tersebut akan berhubungan
langsung dengan Satuan Kerja-Satuan Kerja yang berada dilingkungan Pemerintah
Daerah, maka sebaiknya Satuan Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi berada
pada tingkatan eselon yang sama dengan badan/Satuan Kerja.
Satuan Kerja Pengelola Informasi dan Komunikasi membawahi 3 (tiga) bagian:
a. Bagian Pelayanan Teknologi
Bagian Pelayanan Teknologi membawahi 2 (dua) sub bagian :
1. Sub bagian Pendukung Teknologi
Pusat konsultasi Help Desk : Melayani pengguna/operator secara online
dari tempatnya bekerja didalam lingkungan Pemerintah Daerah
Pendukung komputasi untuk eksekutif : membantu eksekutif untuk
mengoperasikan komputernya serta penunjangnya.
Pengadaan training : Pemberian training kepada staf Pemerintah
Pemerintah Daerah sebagai operator sistem, administrator sistem,
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 42
administrator basis data, atau sebagai pelatih (trainer to trainer) yang
bekerjasama dengan Satuan Kerja Pendidikan untuk memberikan sarana
dan prasarana pelatihan.
Pusat konsultasi teknologi : Memberikan konsultasi tentang teknologi
informasi kepada staf Pemerintah Pemerintah Daerah yang
membutuhkan.
2. Sub bagian Telekomunikasi
Pusat pelayanan mail dan direktori : Melayani staf Pemerintah
Pemerintah Daerah yang ingin mempunyai mail account dan direktori di
server.
Pusat pelayanan akses komputer jarak jauh : memberikan fasilitas akses
komputer dari jarak jauh, seperti misalnya ke sebuah server.
Pengamanan Jaringan : Mengelola keamanan jaringan Pemerintah
Daerah.
Pusat pelayanan operasional jaringan : Membantu staf Satuan Kerja yang
membutuhkan pertolongan di bidang jaringan dan mengelola Backbone.
Administrasi server : mengelola server yang ada seperti web server, mail
server, aplication server, database server, dll didalam lingkungan
Pemerintah Daerah.
Manajemen data : mengelola data secara sistimatis serta mebuat back up
data, tuning data, dll didalam lingkungan Pemerintah Daerah
b. Bagian Pelayanan Informasi
Bagian Pelayanan Informasi membawahi 2 (dua) sub bagian :
1. Sub bagian Sistem Informasi
Manajemen portal : Mengelola portal www.(nama pemda).go.id (design
dan content data)
Melakukan pengembangan piranti lunak : mengembangkan piranti lunak
untuk membantu bisnis proses di lingkungan Pemerintah Pemerintah
Daerah.
Integrasi sistem informasi: Mengintegrasikan sistem yang sudah ada ke
sistem baru yang sudah dikembangkan atau akan dikembangkan.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 43
2. Sub bagian Manajemen Informasi
Data warehousing dan mining: Mengelola data matang untuk keperluan
analisa dan pengambil keputusan untuk setiap unit pelaksana berserta
bagian dan subbagiannya.
Pendukung pengambil keputusan: Memberikan data kepada pengambil
keputusan baik dari data warehouse ataupun dari sumber lainnya
Manajemen performa dari sistem: Memantau performa dari sistem
sehingga bermanfaat untuk menunjang proses bisnis
c. Bagian Audit dan Kebijakan
Bagian Audit dan Kebijakan membawahi 2 (dua) sub bagian :
1. Sub bagian Audit Teknologi
Pusat pengkajian, penelitian dan pengembangan teknologi baru dan
penerapannya : Meneliti dan mengkaji teknologi baru yang dapat
diterapkan di lingkungan Pemerintah Daerah.
Manajemen solusi TI : Mengelola solusi TI yang dibutuhkan oleh
Pemerintah Pemerintah Daerah dan mempublikasikannya kepada
masyarakat umum
2. Sub bagian Pengembangan Kebijakan
Merencanakan dan mengembangkan kebutuhan akan piranti keras dan
piranti lunak di lingkup Pemerintah Daerah sesuai dengan kebutuhannya.
Unit ini bekerjasama dengan unit pelaksana lainnya, diharapkan juga
mampu untuk membuat standarisasi proses dan prosedur kerja, sehingga
menjadikan sistem tersebut stabil yang sudah diuji coba oleh staf dari
Pemerintah Daerah.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 44
TAHAPAN PENGEMBANGAN
Penentuan Time Frame Kelayakan
Time frame kelayakan Master Plan Teknologi Informasi secara keseluruhan dibatasi
untuk 5 tahun, ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
Perangkat keras dan perangkat lunak: perkembangan teknologi yang sangat cepat
membuat jangka waktu lebih dari 5 tahun tidak layak lagi untuk sebuah perencanaan.
Pertimbangan kelembagaan: secara umum masa jabatan di lembaga pemerintahan
adalah 5 tahun, sehingga setiap 5 tahun diperkirakan akan terjadi perubahan yang
cukup signifikan di jajaran pengambil keputusan.
Selanjutnya dibagi lagi menjadi action plan setiap tahun dengan pertimbangan bahwa
pengusulan proyek diajukan setiap tahun. Waktu satu tahun ini kemudian dibagi menjadi
timeframe yang lebih kecil per tiga bulan dengan pertimbangan bahwa laporan kemajuan
pada proyek-proyek pemerintah dilakukan setiap tiga bulan.
Tahapan Pengembangan Infrastruktur
Pembangunan infrastruktur dilakukan secara bertahap dan sesuai dengan prioritas yang
ditetapkan sebelumnya. Pengembangan infrastruktur terdiri dari :
1. Pengembangan jaringan LAN, WLAN dan jaringan utama (backbone)
Pengembangan backbone (jaringan utama) selama 2 tahun pertama yang meliputi
pemasangan jaringan utama yang menghubungkan antara Satuan Kerja serta
pengembangan akses internet melalui satu pintu di Satuan Kerja pengolahan data
dan informasi.
Pengembangan LAN dan WLAN pada Satuan Kerja, dilaksanakan dalam dua
tahap yaitu tahap pertama berlangsung sampai dengan akhir tahun ke-2 bertujuan
untuk mengembangkan jaringan yang dapat dimanfaatkan oleh para eksekutif
untuk memanfaatkan perangkat lunak groupware seperti Kantaya (Kantor Maya),
tahap kedua adalah pengadaan komputer untuk perangkat lunak sistem informasi
dan penyelesaian LAN Satuan Kerja disesuaikan dengan waktu pengembangan
Sistem Informasi.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 45
2. Instalasi Server
Instalasi server utama seperti e-mail server, web server, DNS server dan proxy
server.
Tahapan Pengembangan Infostruktur
Pembangunan infosruktur dilakukan secara bertahap dengan tetap sesuai dengan azas
manfaat dan daya guna bagi masyarakat, manajemen pemerintah daerah dan pegawai.
Kegiatan ini meliputi 3 kegiatan pokok sebagai berikut:
Tahap 1 : Sistem Informasi Eksekutif
Tahap pertama adalah pengembangan Sistem Informasi Eksekutif Daerah berupa
persiapan basis-basis data utama dan pengembangan awal situs Pemerintah Daerah.
a. Sistem Informasi Eksekutif Daerah
Pengembangan infostruktur diawali dengan pembuatan basis data eksekutif ;
yaitu basis-basis data yang disiapkan untuk menampung informasi berupa laporan
maupun analisa kinerja yang bersumber dari aplikasi-aplikasi sistem informasi
manajemen (SIM) yang terintegrasi.
b. Situs Web Dinamis Pemerintah Daerah
Pengembangan Situs Web Pemerintah Daerah untuk menampilkan data-data
eksekutif tersebut.
Tahap 2 : Sistem Informasi Satuan Kerja Utama.
Tahap kedua pengembangan aplikasi potensial yang menyangkut manajemen internal
pemerintahan seperti
a. SIM Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Daerah
b. SIM Penggajian Pegawai,
c. SIM Keuangan Daerah dan Kas Satuan Kerja Perangkat Daerah,
d. SIM Pendapatan Daerah
e. SIM Aset Daerah
Sistem-sistem ini akan memanfaatkan teknologi WEB dan surat elektronik (e-mail).
Aplikasi-aplikasi ini diharapkan tidak bersifat pasif tetapi bersifat aktif untuk
memberitahukan melalui e-mail, kemajuan-kemajuan yang mungkin didapat oleh
seorang pegawai, misalnya kenaikan golongan, jumlah hari cuti tersisa dan lain-
lainnya. Pengembangan aplikasi-aplikasi bersamaan dengan pengadaan jaringan LAN
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 46
di Satuan Kerja-Satuan Kerja terkait. Pengembangan aplikasi-aplikasi ini harus
disertai dengan sosialisasi-sosialisasi pada seluruh pegawai. Dengan adanya aplikasi
yang langsung berkaitan dengan dirinya, diharapkan pegawai-pegawai pemda akan
termotivasi untuk mulai menggunakan komputer dan akan fasih pada saat sistem
informasi untuk pelayanan masyarakat diadakan.
Pada akhir tahap ini sebaiknya dilakukan evaluasi tentang kesiapan pegawai, kualitas
jaringan utama dan aplikasi-aplikasi manajemen internal Pemerintah Daerah sesuai
dengan indikator-indikator performansi yang telah ditetapkan.
Tahap 3 : Sistem Informasi Satuan Kerja Spesifik
Tahap-tahap selanjutnya adalah pengembangan Sistem Informasi Satuan Kerja sesuai
dengan kebutuhannya. Setelah evaluasi di atas, pengembangan aplikasi tahap ke tiga
yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat dapat dimulai. Pengembangan ini
disertai dengan pengadaan jaringan LAN dan WLAN di Satuan Kerja-Satuan Kerja
terkait. Aplikasi-aplikasi dikembangkan berbasiskan teknologi WEB demi efisiensi
penggunaan jaringan. Perpindahan data antar Satuan Kerja menggunakan protokol
XML melalui jaringan utama atau secara manual. Dalam kerangka kerja Satuan Kerja
Perangkat Pemerintah Daerah.
Hasil analisa yang diperoleh aplikasi-aplikasi sistem informasi manajemen yang
layak untuk diterapkan di Pemerintah Daerah adalah :
Satuan Kerja Pengolahan Data Elektronik
1. SIM Pemeliharaan Jaringan Komunikasi (Jarkom) Data
Mengelola pengawasan kinerja lalu lintas komunikasi data dalam sebuah
sistem dashboard komunikasi data
Mengelola pemeliharaan alamat IP (Internet Protocol) dari jaringan
Internet maupun Intranet
Mengelola pemeliharaan basis data di Hosting Internet maupun Hosting
Intranet.
2. SIM Pemeliharaan Jaringan Komunikasi (Jarkom) Suara Berbasis IP
Mengelola pengawasan kinerja lalu lintas komunikasi suara dalam sebuah
sistem dashboard komunikasi suara
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 47
Mengelola pemeliharaan distribusi extension line dari sistem pusat
komunikasi suara/ PBX.
Integrasi dengan SIM Pemeliharaan Jaringan Komunikasi Data Internet dan
Intranet
3. SIM Pemeliharaan Basis Data Sistem Aplikasi
Mengelola pengawasan kinerja kecepatan akses data Basis Data Sistem
Aplikasi dalam sebuah sistem dashboard akses Basis Data
Mengelola pemeliharaan perapihan data, kompresi dan purge Basis Data
Sistem Aplikasi
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
1. SI Geografis (SIG) Program Pembangunan Daerah
Aplikasi sistem yang menyajikan peta lokasi rencana pelaksanaan kegiatan
Program Pembangunan Daerah.
Untuk setiap titik koordinat terdapat informasi mengenai profil Program
beserta dengan penganggaran dan status pelaksanaannya.
2. SIM Pelelangan Elektronik
Mengelola basis data Kegiatan Program Pembangunan Daerah
Mengelola jadwal Pelelangan Kegiatan Program Pembangunan Daerah
Integrasi dengan SIM Pelaporan Program Pembangunan Daerah.
3. SIM Pelaporan Program Pembangunan Daerah
Mengelola sistem Pelaporan pelaksanaan Program Pembangunan Daerah
dengan Sumber Daya Informasi berasal dari SIM Perencanaan
Pembangunan Daerah.
Integrasi dengan SIM Perencanaan Pembangunan Daerah dan SI Geografis
Pembangunan Daerah
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 48
Badan Pengawasan Daerah
1. SIM Pengawasan Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Aplikasi sistem yang merangkum pelaporan mengenai kinerja pelaksanaan
kegiatan rutin maupun non-rutin. Sumber daya informasi diperoleh dari
seluruh SIM satuan kerja
Bagian Tata Pemerintahan
1. SIM Satu Komando
Mengelola keterpaduan penugasan berbasis struktur organisasi tata laksana.
Bagian Organisasi dan Kepegawaian
1. SIM Pengembangan SDM
Mengelola basis data Referensi Pegawai
Mengelola kegiatan operasional dan mutasi Pegawai
Integrasi dengan SIM Monitoring Kinerja Pegawai
Mengelola perencanaan standard kompetensi Jabatan.
Mengelola perencanaan Pendidikan dan Pelatihan
Mengelola perencanaan peningkatan kesejahternaan Pegawai
Integrasi dengan SIM Pelayanan Pelatihan Kerja
2. SIM Monitoring Kinerja Pegawai
Mengelola pengawasan kinerja dan prestasi Pegawai
Bagian Hukum
1. SIM Portal Hukum
Sistem website yang berisi dokumen-dokumen hukum dan regulasi
Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Forum terbuka untuk masyarakat untuk melakukan diskusi dan analisa
berkenaan dengan produk Hukum Pemerintah Pusat maupun Pemerintah
Daerah.
2. SIM Arsip dan Pustaka Hukum
Mengatur lalu lintas masuk dan pembaharuan dokumen hukum
(asli/fisik) serta mengatur pengarsipan digitalnya.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 49
Fasilitas penampilan materi-materi pustaka hukum secara digital.
Bagian Perekonomian
1. SIM Jaringan Komunikasi Perekonomian
Aplikasi sistem yang melakukan integrasi basis data informasi
Perekonomian maupun pengelolaan transformasi data antar pelaku
perekonomian secara online.
2. SIM Potensi dan Indikator Perekonomian
Mengelola basis data Potensi dan Indikator Perekonomian
Mengelola perancangan dan pelaksanaan kegiatan berbasis Potensi dan
Indikator Perekonomian
Bagian Hubungan Masyarakat
1. SIM Forum Komunikasi Masyarakat
Forum terbuka untuk masyarakat untuk melakukan diskusi dan analisa
berkenaan dengan Kemasyarakatan di lingkungan Daerah
Mengelola analisa hubungan kemasyarakatan
Integrasi dengan SIM Pengawasan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan
Masyarakat dan SIM Komunikasi dan Pengaduan Masyarakat
2. SIM Portal Hubungan Masyarakat
Sistem website yang berisi berita-berita yang terkini mengenai
Kemasyarakatan di lingkungan Daerah.
Integrasi dengan SIM Forum Komunikasi Masyarakat
Satuan Kerja Pertanahan
1. SI Geografis Pertanahan
Aplikasi sistem yang menyajikan peta lokasi Pertanahan Daerah
Untuk setiap titik koordinat terdapat informasi mengenai profil
pemanfaatan tanah beserta dengan perijinannya
2. SIM Pengelolaan Perumahan
Mengelola basis data lokasi pemakaian tanah untuk Perumahan
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 50
Mengelola perijinan penggunaan lokasi untuk Bangunan Perumahan
Mengelola perijinan pemakaian lokasi untuk Bangunan Perumahan
Mengelola pembayaran pajak Bumi dan Bangunan
Integrasi dengan SI Geografis Pertanahan dan SIM Pendapatan Daerah
3. SIM Pengelolaan Reklame
Mengelola basis data lokasi penempatan Reklame.
Mengelola perijinan penggunaan lokasi untuk Reklame.
Mengelola pengawasan pemakaian lokasi untuk Reklame.
Mengelola pembayaran pajak Reklame.
Integrasi dengan SI Geografis Pertanahan dan SIM Pendapatan Daerah
4. SIM Perijinan dan Sertifikasi Pertanahan
Mengelola basis data jenis Perijinan penggunaan Tanah
Mengelola perijinan dan sertifikasi penggunaan Tanah
Mengelola pengawasan pemakaian Tanah.
Integrasi dengan SI Geografis Pertanahan
Satuan Kerja Pelayanan Satu Pintu
1. SIM Perijinan Sarana dan Prasarana
Menyajikan peraturan Perundangan mengenai Perijinan Sarana dan
Prasarana
Mengelola basis data Perpajakan dan Retribusi Usaha
Mengelola registrasi Perijinan Perusahaan Swasta maupun Daerah.
Integrasi dengan SIM Pelayanan Perpajakan dan SIM Pelayanan
Retribusi
2. SIM Pelayanan Pajak dan Retribusi
Mengelola basis data jenis Pajak Daerah
Mengelola pembayaran Pajak Daerah
Mengelola basis data jenis retribusi Daerah
Mengelola pembayaran retribusi Daerah
Integrasi dengan SIM Pendapatan Daerah
3. Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 51
Mengelola basis data Kendaraan bermotor di ruang lingkup Daerah
Mengelola registrasi perijinan pemakaian/mutasi kendaraan bermotor
Mengelola pembayaran pajak kendaraan bermotor
Integrasi dengan SIM Pendapatan Daerah
Satuan Kerja Pekerjaan Umum
1. Sistem Informasi Geografis Pembangunan Sarana dan Prasarana
Aplikasi sistem yang menyajikan peta lokasi Pembangunan Sarana dan
Prasarana Daerah
Untuk setiap titik koordinat terdapat informasi mengenai profil
Pembangunannya beserta dengan penganggaran dan status
pelaksanaannya.
Integrasi dengan Sistem Informasi Geografis Pertanahan
2. SIM Pembangunan Sarana dan Prasarana
Mengelola basis data pelaksanaan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Mengelola pengawasan penganggaran dan pelaksanaan fisik
Pembangunan Sarana dan Prasarana
Integrasi dengan Sistem Informasi Geografis Pembangunan Sarana dan
Prasarana
3. SIM Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Mengelola basis data profil fisik Sarana dan Prasarana
Mengelola penjadwalan dan pengawasan pemeliharaan preventif dan
korektif Sarana dan Prasarana
Integrasi dengan Sistem Pembangunan Sarana dan Prasarana
Satuan Kerja Tenaga Kerja dan Transmigrasi
1. SIM Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Mengelola basis data standard pendidikan formal tenaga kerja, sektor
perusahaan pencari/pengguna tenaga kerja
Mengelola registrasi penduduk Transmigrasi dan penempatannya.
Mengelola basis data tenaga kerja permanen/non-permanen, tenaga kerja
asing/putera-daerah.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 52
Mengelola pendataan mengenai perusahaan pencari tenaga kerja dan
penempatan tenaga kerja
Integrasi dengan SIM Pengelolaan Pelatihan Kerja
2. SIM Pengawasan Hubungan Industrial
Menyajikan Peraturan Perundangan Keselamatan Kerja
Mengelola pendataan mengenai pengawasan penggunaan tenaga kerja
Mengelola pendataan mengenai perijinan penggunaan tenaga kerja asing
Mengelola pendataan mengenai prosedur keselamatan kerja
Integrasi dengan SIM Penyaluran Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Satuan Kerja Kependudukan dan Catatan Sipil
1. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK)
Menyajikan peraturan Perundangan Kependudukan dan Catatan Sipil
Mengelola pendataan mengenai kelahiran dan kematian.
Mengelola registrasi Kependudukan dan Kartu Keluarga
Mengelola registrasi Pencatatan Sipil untuk perkawinan dan pernikahan
2. SIM Portal Kependudukan
Sarana dalam bentuk website untuk menyajikan lokasi pelayanan
Kependudukan di lingkungan Pemerintah Daerah beserta profil
pelayanannya.
Memberikan informasi mengenai persyaratan perijinan kependudukan
dan prosedur permohonannya.
Menyediakan forum diskusi kepada masyarakat untuk kritik dan saran
mengenai pelayanan kependudukan di lingkungan pemerintah daerah.
Integrasi dengan SIM Pengelolaan Ketenagakerjaan dan SIM Pelayanan
Pelatihan Kerja
Satuan Kerja Lingkungan Hidup
1. SIM Perlindungan Lingkungan Hidup
Mengelola basis data Peraturan Lingkungan Hidup
Mengelola basis data kawasan konservasi
Mengelola basis data Hak Pengusahaan kawasan konservasi
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 53
Mengelola basis data Status Lahan Kritis
Mengelola basis data Sumber Daya Alam (SDA)
Mengelola Sistem Pengawasan Partisipatif Masyarakat
Integrasi dengan SIM Pengawasan Pencemaran Lingkungan Hidup
Integrasi dengan SIM Pengawasan Industri Berbahaya
2. SIM Pengawasan dan Penanggulangan Bencana Alam
Mengelola dan mencatat titik rawan lokasi Bencana Alam
Mencatat dan mengawasi keadaan kawasan titik rawan lokasi Bencana
Alam.
Integrasi dengan SIM Komunikasi Penanggulangan Bencana Alam
(Satuan Kerja Kesatuan Bangsa dan Pengendalian Masyarakat)
3. SIM Pengawasan Pencemaran Lingkungan Hidup
Mengelola basis data profil jenis pencemaran Lingkungan Hidup (LH)
termasuk prosedur pencegahan pencemarannya.
Mengelola dan mencatat Lahan Kritis lokasi pencemaran LH.
Mencatat dan mengawasi keadaan dan pengelolaan kawasan Lahan Kritis
lokasi pencemaran LH.
Integrasi dengan SIM Perlindungan Lingkungan Hidup
4. SIM Pengawasan Industri Berbahaya
Mengelola basis data daerah Industri Berbahaya, termasuk profil faktor
polusi yang ditimbulkan dan efek yang ditimbulkan
Mencatat dan mengawasi kegiatan usaha daerah Industri Berbahaya.
Mencatat daftar Hak Pengusahaan Industri Berbahaya.
Mencatat dan mengawasi prosedur pencegahan polusi Industri
Berbahaya.
Integrasi dengan SIM Komunikasi dan Pengaduan Masyarakat
Satuan Kerja Kesatuan Bangsa dan Pengendalian Masyarakat
1. SIM Pengawasan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
Mengelola basis data Profil Masyarakat, dalam hal lokasi daerah hunian
masyarakat, keberadaan dan kondisi kesukuan dan etnis serta perilaku
dan sikap masyarakat.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 54
Integrasi dengan SIM Pengelolaan Daerah Rawan Konflik.
2. SIM Pengelolaan Daerah Rawan Konflik
Mengelola basis data Daerah Rawan Konflik, dalam hal lokasi daerah
rawan konflik, keberadaan dan kondisi kesukuan dan etnis serta perilaku
dan sikap masyarakat daerah rawan konfilik
Mengatur, mengelola dan mengawasi agenda pelaksanaan Program
penanggulangan kondisi Rawan Konflik.
Integrasi dengan SIM Komunikasi dan Pengaduan Masyarakat
Integrasi dengan SIM Jaringan Pengawasan Daerah (Satuan Kerja Polisi
Pamong Praja).
3. SIM Pengelolaan Program Sosial Kemasyarakatan
Mengelola basis data Program Sosial Kemasyarakatan dalam hal
mencatat profil Program dan menganalisa serta menganggarkan
kebutuhan Program.
Mengatur, mengelola dan mengawasi agenda pelaksanaan Program.
4. SIM Komunikasi dan Pengaduan Masyarakat
Pelayanan pengaduan masyarakat melalui sarana SMS (short message
services) dan e-mail.
Memberikan respons terbuka berupa solusi penyelesaian masalah kepada
masyarakat terhadap materi yang diadukan.
5. SIM Komunikasi Penanggulangan Bencana Alam
Mengelola komunikasi data antar pelaksana Penanggulangan Bencana
Alam.
Mencatat dan memantau kinerja pelaksanaan Penanggulangan Bencana
Alam.
Mengelola basis data pelaksanaan Penanggulangan Bencana Alam,
termasuk pengelolaan anggaran pelaksanaan..
Mencatat dan mengawasi distribusi perangkat pendukung pelaksanaan.
Satuan Kerja Pemberdayaan Masyarakat Desa
1. SIM Pusat Teknologi Pedesaan
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 55
Mencatat dan menyajikan Teknologi Pedesaan kepada masyarakat Desa.
Mencatat pihak ketiga/swa-kelola sebagai pihak penyedia teknologi.
Mencatat masyarakat Desa sebagai pihak penerima teknologi yang
dibutuhkannya.
Memberitahu masyarakat Desa penerima teknologi mengenai kebutuhan
Teknologi yang diperlukan, termasuk mekanisme pelatihan dan
pengadaan teknologi.
Mengfasilitasikan dan mengawasi hubungan komunikasi antara penyedia
dan penerima Teknologi
2. SIM Pelatihan Berbasis Potensi Desa
Mengelola basis data Potensi Desa
Mencatat Program Pelatihan Masyarakat Desa
Mengelola agenda Pelatihan berdasarkan Potensi Desa
Mengawasi kinerja Pelatihan dan hasil yang diperoleh dari Pelatihan.
Mencatat kritik dan saran dari Masyarakat Desa penerima Pelatihan.
3. SIM Pengawasan Program Bantuan Swakelola
Mencatat dan memantau kinerja pelaksanaan Program.
Mengelola basis data pelaksana Program, termasuk pengelolaan anggaran
pelaksanaan Program.
Mencatat dan mengawasai distribusi perangkat pendukung Program.
Mencatat kritik dan saran dari penerima Bantuan Swakelola
Satuan Kerja Kesejahteraan Sosial
1. SIM Pengelolaan Program Sosial
Mengelola basis data Daerah Rawan Bantuan Sosial dalam hal mencatat
profil Daerah Rawan Bantuan Sosial dan menganalisa serta
menganggarkan kebutuhan bantuan sosial.
Mengatur, mengelola dan mengawasi agenda pelaksanaan program sosial
2. SIM Pengelolaan Lembaga Sosial
Mengelola basis data Lembaga Sosial Pemerintah
Mengelola sistem jaringan komunikasi antar Lembaga Sosial Pemerintah
Mengelola basis data Lembaga Sosial non-Pemerintah
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 56
Mengelola sistem jaringan komunikasi antar Lembaga Sosial non-
Pemerintah
3. SIM Pengawasan Program Bantuan Sosial
Mencatat dan memantau kinerja pelaksanaan Program Bantu Sosial untuk
Lembaga Sosial Pemerintah maupun non-Pemerintah
Mencatat dan mengawasai distribusi perangkat pendukung Program
Bantu Sosial.
Mencatat kritik dan saran dari penerima Bantuan Sosial
Satuan Kerja Kesehatan
1. SIM Portal Pelayanan Kesehatan
Sarana dalam bentuk website untuk menyajikan lokasi pelayanan
kesehatan di lingkungan Pemerintah Daerah beserta profil pelayanannya.
Memberikan informasi mengenai wabah penyakit yang sedang melanda
termasuk daerah rawan penyakit beserta penanganannya.
Memberikan informasi mengenai penanganan awal untuk penyakit-
penyakit yang umum.
Menyediakan forum diskusi kepada masyarakat untuk kritik dan saran
mengenai pelayanan kesehatan di lingkungan pemerintah daerah.
2. SIM Jaringan Kesehatan
Aplikasi sistem yang melakukan integrasi basis data Rumah Sakit dan
Puskesmas maupun pengelolaan transformasi data antar Rumah Sakit dan
Puskesmas secara online.
Mengelola basis data Rekam Medis terpadu dari seluruh lokasi Rumah
Sakit dan Puskesmas yang terintegrasi
3. SIM Puskesmas
Mengelola administrasi Rawat Jalan Puskesmas
Mengelola administrasi Depo Obat
Mengelola Jaringan Komunikasi Distribusi Farmasi
4. SIM Rumah Sakit
Mengelola administrasi Rawat Jalan
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 57
Mengelola administrasi Rawat Inap
Mengelola administrasi Rawat Darurat
Mengelola administrasi Pelayanan Penunjang Medis
Mengelola administrasi Inventori Farmasi
Mengelola administrasi Apotik
Satuan Kerja Pertambangan dan Energi
1. Sistem Informasi Geografis Pertambangan dan Energi
Aplikasi sistem yang menyajikan peta lokasi geografis daerah berpotensi
untuk penambangan bahan galian dan sumber energi.
Memberikan informasi mengenai kandungan bahan galian dan sumber
energi pada koordinat geografis lokasi bahan galian.
Mencatat basis data profil bahan galian seperti jenis bahan galian, jumlah
kandungan bahan galian, lokasi bahan galian, dsb.
2. SIM Inventori Bahan Galian
Mencatat distribusi jumlah bahan galian yang disalurkan kepada institusi
yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah untuk pemrosesan lebih lanjut.
Satuan Kerja Pengelolaan Pasar
1. SIM Administrasi Pasar
Mengelola kegiatan Arsip Surat dan Tata Naskah dalam administrasi
pengelolaan pasar.
Mengelola basis data pedagang pasar
Mengelola basis data lokasi pedagang pasar untuk tujuan pemeliharaan
bangunan pasar.
Mengelola basis data fasilitas bangunan pasar untuk pembayaran sewa
listrik dan telepon.
2. SIM Pengawasan Pendapatan Pasar
Aplikasi sistem yang mencatat dan memantau kondisi harga jual pasar
kepada konsumen dan harga beli dari pedagang grosir
Mencatat dan merangkum pendapatan asli daerah yang diambil dari
pungutan retribusi pasar dan sewa lokasi dagang.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 58
3. SIM Forum Komunikasi Pedagang Pasar
Sarana dalam bentuk website yang diperuntukkan kepada masyarakat
pedagang pasar sebagai anggota forum untuk melakukan diskusi dalam
ruang lingkup pasar yang bersangkutan
Sarana yang diperuntukkan kepada pedagang pasar sebagai anggota
untuk melakukan transaksi jual beli secara online kepada pedagang grosir
sebagai penjual produk pasar.
Satuan Kerja Perhubungan
1. SIM Pengawasan Jaringan Perhubungan
Aplikasi sistem yang mencatat dan memantau kondisi perhubungan
darat/laut/udara suatu Daerah.
Memberikan peringatan untuk areal-areal perhubungan yang rawan
bencana.
Satuan Kerja Pertanian
1. SIM Pengelolaan Pertanian
Sarana dalam bentuk aplikasi website yang diperuntukkan kepada
masyarakat petani sebagai anggota untuk melakukan transaksi jual beli
secara online kepada lembaga koperasi maupun institusi swasta sebagai
pembeli hasil pertanian
2. SIM Pembinaan Petani
Aplikasi sistem yang mengelola komunitas petani dalam peningkatan
kompetensinya dalam acuan yang sudah ditentukan.
Termasuk di dalamnya adalah agenda pelatihan yang dibutuhkan.
3. SIM Teknologi Pertanian
Aplikasi sistem yang mengatur kebutuhan petani dengan teknologi
pertanian yang sesuai untuk diterapkan dan sesuai dengan kesanggupan
pemakaiannya.
4. SIM Forum Komunikasi Masyarakat Petani
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 59
Sarana dalam bentuk website yang diperuntukkan kepada masyarakat
petani sebagai anggota forum untuk melakukan diskusi dan analisa dalam
ruang lingkup peternakan dan perikanan.
Satuan Kerja Pariwisata
1. SIM Portal Pariwisata Daerah
Sarana dalam bentuk website untuk menyajikan potensi kepariwisataan
Daerah secara rinci.
Menyajikan fasilitas transportasi untuk mencapai daerah wisata dan
fasilitas akomodasi yang ada.
2. SIM Pelayanan Kepariwisataan
Aplikasi sistem yang memberikan fasilitas pelayanan terpadu seperti
pelayanan tiket angkutan darat/laut/udara dan pelayanan tiket penginapan
dan penggunaan fasilitas daerah wisata, untuk para wisatawan dalam
mencapai dan berlibur di daerah wisata
3. SIM Pendapatan Kepariwisataan
Aplikasi sistem yang mengatur pengelolaan pendapatan asli daerah yang
didapat dari sektor kepariwisataan. Narasumber aplikasi sistem ini
berasal dari SIM Pelayanan Kepariwisataan
Satuan Kerja Penanaman Modal
1. SIM Portal Penanaman Modal Daerah
Sarana dalam bentuk website untuk menyajikan potensi sumber daya
alam Daerah.
Sarana forum diskusi untuk membahas teknologi dan pola pengelolaan
sumber daya alam Daerah.
2. SIM Pengelolaan Penanaman Modal
Aplikasi sistem yang menyediakan sarana wadah kepada para investor
yang berminat dalam pengelolaan sumber daya alam yang ditawarkan.
3. SIM Pengawasan Penanaman Modal
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 60
Aplikasi sistem yang melakukan pengawasan terhadap prosedur dan
kinerja pengelolaan penanaman modal oleh para investor dalam
pengelolaan sumber daya alam Daerah.
Satuan Kerja Perindustrian dan Perdagangan
1. SIM Portal Perindustrian dan Perdagangan
Sarana dalam bentuk website untuk menyajikan potensi perindustrian dan
perdagangan serta menyediakan wadah kepada para investor yang
berminat dalam pengelolaan produk yang ditawarkan.
2. Sistem Informasi Geografis Perindustrian dan Perdagangan
Aplikasi sistem yang menyajikan peta lokasi geografis daerah berpotensi
untuk perindustrian dan perdagangan.
3. SIM Pengelolaan Perindustrian dan Perdagangan
Mencatat distribusi pemakaian bahan mentah dan produk yang
dihasilkan.
Mengatur pengelolaan penjualannya ke dalam pasar bebas.
Satuan Kerja Pembinaan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah
1. SIM Portal Koperasi dan UKM
Aplikasi sistem dalam bentuk website yang berisi berita-berita yang
terkini mengenai Koperasi dan UKM di lingkungan Pemerintah Daerah.
Termasuk forum terbuka untuk masyarakat untuk melakukan diskusi dan
analisa berkenaan dengan kualitas dan kuantitas Koperasi dan UKM.
Sistem menyajikan peta lokasi keberadaan Koperasi dan UKM di
lingkungan Pemerintah Daerah.
2. SIM Layanan Koperasi dan UKM
Aplikasi sistem yang memberikan panduan dan informasi mengenai tata
cara pemanfaatan Koperasi dan UKM.
Termasuk di dalamnya adalah transaksi online untuk pemesanan dan
kebutuhan barang.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 61
3. SIM Jaringan Koperasi dan UKM
Aplikasi sistem yang melakukan integrasi basis data Koperasi dan UKM
maupun pengelolaan transformasi data antar Koperasi secara online.
Satuan Kerja Peternakan dan Perikanan
1. SIM Teknologi Peternakan dan Perikanan
Mengatur kebutuhan peternak dan nelayan dengan teknologi peternakan
dan perikanan yang sesuai untuk diterapkan dan sesuai dengan
kesanggupan pemakaiannya.
2. SIM Pembinaan Peternak dan Nelayan
Mengelola peternak dan nelayan dalam peningkatan kompetensinya
dalam acuan yang sudah ditentukan.
Termasuk di dalamnya adalah agenda pelatihan yang dibutuhkan.
3. SIM Pengelolaan Hasil Ternak dan Ikan
Sarana dalam bentuk aplikasi website yang diperuntukkan kepada
masyarakat peternak dan nelayan sebagai anggota untuk melakukan
transaksi jual beli secara online kepada lembaga koperasi maupun
institusi swasta sebagai pembeli hasil ternak dan ikan.
4. SIM Forum Komunikasi Peternak dan Nelayan
Sistem website yang diperuntukkan kepada masyarakat peternak dan
nelayan sebagai anggota forum untuk melakukan diskusi dan analisa
dalam ruang lingkup peternakan dan perikanan.
Satuan Kerja Pendidikan
1. SIM Portal Sekolah
Sistem website yang berisi berita-berita yang terkini mengenai
pendidikan khususnya di lingkungan Pemerintah Daerah.
Forum terbuka untuk masyarakat untuk melakukan diskusi dan analisa
berkenaan dengan kualitas dan kuantitas bobot pendidikan
2. SIM Fasilitas Pendidikan
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 62
Mengatur pengelolaan distribusi fasilitas-fasilitas pendukung yang
diperlukan dalam sekolah termasuk buku pelajaran dan perangkat
pendukung lainnya.
3. SIM Pembinaan Guru
Mencatat kinerja guru sebagai pendidik dan mencatat peningkatan
kompetensi pendidik dalam acuan yang sudah ditentukan.
Bagian Perpustakaan dan Arsip Daerah
2. SIM Pengelolaan Arsip Surat dan Tata Naskah
Mengatur lalu lintas surat masuk dan keluar serta mengatur pengarsipan
digitalnya.
3. SIM Perpustakaan Digital
Fasilitas penampilan materi-materi pustaka digital yang bersumber dari
manuskrip, kertas kerja, buku maupun materi multimedia.
Fasilitas katalogisasi yang mematuhi standard AACR-2 dan MARC
untuk pengklasifikasian katalog pustaka.
Satuan Polisi Pamong Praja
1. SIM Jaringan Pengawasan Daerah
Fasilitas pengawasan lokasi-lokasi penting dan rawan menggunakan
sarana sistem surveilance berbasis internet maupun intranet.
2. SIM Jaringan Pengaduan Masyarakat
Pelayanan pengaduan masyarakat melalui sarana SMS (short message
services) dan e-mail.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 63
Pola Integrasi Sistem Informasi Satuan Kerja
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 64
Tahapan Pengembangan Suprastruktur
Ini meliputi jadwal pengembangan SDM, Kelembagaan dan Perundang-undangan, dan
Evaluasi dari proyek berjalan. Pengembangan SDM dilakukan pada tahun pertama untuk
mempersiapkan SDM yang handal dimasing-masing Satuan Kerja yang akan
bertanggungjawab terhadap sistem yang dibangun.
Pengembangan Kelembagaan dan Perundang-Undangan dilakukan pada semester satu
tahun pertama untuk mempersiapkan landasan hukum yang kuat bagi Satuan Kerja
pengolahan data dan informasi serta pembagian tanggungjawab Satuan Kerja atas basis
data. Jadwal Evaluasi dilaksanakan setiap akhir tahun untuk melihat kemajuan proyek dan
menyesuaikan rencana selanjutnya jika diperlukan.
Tahapan Evaluasi
Penyusunan suatu rancangan induk e-Government bukanlah suatu kegiatan yang langsung
selesai, tapi akan berlangsung terus-menerus dimana langkah-langkah yang sudah disusun
dapat disesuaikan atau dirubah sesuai perkembangan teknologi informasi. Untuk itulah
maka tahap evaluasi pelaksanaan merupakan tahap yang sangat krusial, di tahap ini
dilakukan pengecekan apakah rencana kerja berjalan sesuai dengan yang sudah
ditentukan, apakah proyek berjalan sesuai dengan schedule, apakah ada perubahan trend
teknologi yang signifikan dll. Dari hasil evaluasi ini kemudian diambil keputusan tentang
perlunya memperbaiki misi, memperbaharui goals, objectives, strategy atau action plan.
Jadwal evaluasi dari pelaksanaan Rencana Strategis Pengembangan E-Government
dilaksanakan pada bulan terakhir setiap tahun kerja.
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 65
Pola Pengelolaan SIM
Perencanaan dan Pengawasan Pembangunan Daerah
Pengelola Sistem Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah.
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional
4. Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
Pola Pengelolaan :
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 66
Pola Pengelolaan
SIM Kepegawaian
Pengelola Sistem Bagian Kepegawaian
Dasar Hukum :
1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubatahan atas Undang-undang Nomor
8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
3. Kepmendagri No. 45 Tahun 1992 tentang Pokok-pokok Kebijaksanaan Sistem Informasi
Manajemen Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
4. Kepmendagri No. 140 Tahun 1997 tentang Rencana Induk Pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
5. Kepmendagri No. 17 Tahun 2000 tentang Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
Pola Pengelolaan :
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 67
Pola Pengelolaan
Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
Pengelola Sistem Bagian Keuangan
Dasar Hukum :
1. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
2. Undang-Undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Keuangan
Daerah
Pola Pengelolaan :
Pola Pengelolaan SIM Keuangan Daerah merupakan integrasi antara :
1. SIM Keuangan Daerah
2. SIM Kas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SIM Kas SKPD)
3. SIM Pendapatan Daerah (SIMPATDA)
4. SIM Aset Daerah (SIMASED)
5. SIM Kepegawaian (SIMPEG) : berkaitan dengan modul Penggajian
Struktur Pola Integrasi Pengelolaan SIM Keuangan Daerah :
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 68
Pola SIM Keuangan Daerah :
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 69
Pola SIM KAS Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) :
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 70
Pola Pengelolaan
Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah
Pengelola Sistem Satuan Kerja Pendapatan Daerah
Dasar Hukum :
1. Undang-Undang 18 tahun 1997, yang mengatur tata cara pemungutan dan pengawasan
pemungutan pajak dan retribusi Daerah
2. Kepmendagri No. 43 Tahun 1999 yang mengatur secara sistematis dan fungsional,
termasuk prosedur pengawasan Pajak Daerah, Retribusi Daerah dan Sumber Penerimaan
Lain-Lain
3. Undang-Undang No. 34 Tahun 2000 tentang Perubahan atas Undang-undang No. 18
Tahun 1997 tahun 1997 tentang Pajak Daerah
4. Kepmendagri No. 29 Tahun 2002 tentang tatacara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Kepmen No. 29 Tahun 2002 tentang
Pedoman Penyusunan Kode Rekening yang telah disesuaikan
Pola Pengelolaan :
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 71
Pola Pengelolaan
Sistem Informasi Manajemen Aset Daerah
Pengelola Sistem Bagian Umum
Dasar Hukum :
1. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
2. Kepmendagri No. 62 Tahun 1998 tentang SIM Perlengkapan/Aset Daerah.
3. Kepmendagri No. 11 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi Manajemen Perlengkapan
Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.
4. Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Daerah.
Pola Pengelolaan :
F A K T A D A N A N A L I S A Pengembangan Teknologi Informasi
PEMERINTAH KABUPATEN KAUR
Halaman 72
P E N U T U P
Dokumen Fakta Analisa Master Plan Teknologi Informasi Pemerintah Daerah ini adalah
bahagian langkah dalam keseluruhan tahapan pembuatan Dokumen Master Plan Teknologi
Informasi sebagai kerangka membangun Sistem Informasi Pemerintah Terpadu pada
Pemerintah Daerah, agar memiliki benang merah keseragaman diantara keaneka ragaman
variasi yang akan dikembangkan oleh masing-masing daerah.
Kami mengucapkan Terima Kasih kepada seluruh Pihak yang telah membantu baik dalam
bentuk pikiran dan ide maupun dalam bentuk materiel yang menghasilkan terpenuhinya
pembuatan Dokumen Fakta Analisa ini. Berdasarkan seluruh referensi, kritik, saran dan
dukungan dari semua Pihak, pada tahap selanjutnya kami akan bekerja menuju penyelesaian
terciptanya sebuah Dokumen Master Plan Teknologi Informasi bagi Pemerintah Daerah.