Post on 18-Jul-2015
MANAJEMEN RISIKO SUKU BUNGA
01
02
03
Pengertian & Sumber
Akibat & Sebab
Teori Penentuan
04 Fungsi & Struktur
05 Risiko Suku Bunga Tinggi
06 Kesimpulan
PENGERTIAN RISIKO SUKU BUNGA Risiko suku bunga adalah risiko yang dialami akibat perubahan suku bunga yang
terjadi di pasaran yang mampu memberi pengaruh pada perusahaan
Terdapat 2 (dua) perspective paling umum untuk melakukan asesmen terhadap
risiko suku bunga bank yaitu :
• the earning perspective, yang difokuskan pada dampak perubahan suku bunga
pada pendapatan bank yang akan diterima dalam jangka pendek,
• the economic value perspective, yang difokuskan pada nilai cash flow suatu
bank
SUMBER RISIKO SUKU BUNGASebagai ‘finacial intermediaries ‘ bank menghadapi risiko suku bunga dengan berbagai cara.
Pembahasan yang utama dan paling sering, bentuk risiko suku bunga timbul dari perbedaan
waktu dari jatuh tempo (maturity) dan repricing (penetapan ulang suku bunga) terhadap suku
bunga mengambang (floating rate) dari assets, liabilities dan posisi Off Balance Sheet(OBS ).
Sementara repricing terhadap ketidak sesuaian jatuh tempo (mismatch) merupakan fundamen
dari bisnis bank, dapat meng-expose pendapatan dan underlying nilai ekonomi (economic value)
terhadap fluktuasi yang tidak diperkirakan sebagai perbedaan suku bunga
Faktor penyebab perubahan sukubunga domestik
Ada 3 faktor yang mempengaruhi suku bunga domestik suatu negara :
1) Kondisi ekonomi global.
2) Stabilitas ekonomi dalam negeri.
3) Stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri.
Teori Penentuan Suku BungaDalam bagian ini, akan dibahas dua teori penentuan suku bunga yang paling berpengaruh, yaitu: Teori Fisher,
yang mendasari loanable funds theory, dan liquidity preference theory dari Keynes
Loanable Funds Theory : Teori Fisher adalah teori yang bersifat umum dan jelas mengabaikan masalah-masalah
praktis tertentu, seperti kekuasaan pemerintah (bersama-sama dengan lembaga-lembaga depositori) untuk
menciptakan uang dan permintaan pemerintah (yang seringkali besar) terhadap dana pinjaman, yang biasanya kebal
terhadap tingkat suku bunga.
Liquidity Preference Theory : Liquidity preference theory (teori hasrat liquiditas), yang awalnya dikembangkan
oleh J.M. Keynes menganalisa suku bunga ekuilibrium melalui ineteraksi penawaran uang dengan permintaan
agregat publik untuk memegang uang.
Fungsi Tingkat BungaTingkat bunga mempunyai beberapa fungsi atau peranan penting dalam perekonomian, yaitu:
a. Membantu mengalirnya tabungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan
perekonomian.
b. Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit
kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
c. Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara.
d. Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap
jumlah tabungan dan investasi.
Struktur Suku Bunga• Determinan Struktur Suku bunga
Tingkat bunga yang telah diuraikan diatas dapat diartikan sebagai rata-rata dari berbagai macam jenis
suku bunga, yaitu meliputi jangka pendek, jangka panjang, dll. Struktur tingkat bunga dalam sistem keuangan
terutama ditentukan oleh determinan sebagai berikut:
- Jangka waktu dari klaim keuangan
- Karakteristik perpajakan dari klaim keuangan
- Derajat risiko tunggakan dari klaim keuangan
- Kemudahan pemasaran dari klaim keuangan dan faktor-faktor lainnya.
• Teori Kurva Hasil
Cara yang paling sering digunakan untuk melukiskan hubungan antara suku bunga dan jangka waktu
dari klaim keuangan adalah kurva hasil. Akan tetapi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi bentuk kurva
hasil sampai saat ini belum ditemukan suatu kesimpulan yang pasti, yang tentunya didukung dengan data empiris.
Berkaitan dengan hal itu maka dikembangkan tiga teori, yaitu; teori harapan, teori premium likuiditas, dan teori
pasar tersegmen.
• Struktur Tingkat Bunga di Indonesia
Sturktur tingkat bunga di Indonesia yang paling umum didasarkan atas jangka waktu. Tingkat bunga
perbankan untuk deposito berjangka dibedakan atas 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan, baik untuk mata
uang lokal maupun valuta asing. Deposito berjangka sebagai sumber dana, akhir-akhir ini hanya bersifat jangka
pendek saja, yaitu maksimum 1 tahun. Beberapa tahun yang lalu masih banyak dijumpai deposito yang berjangka
waktu 2 tahun, tapi sekarang tidak lagi dijumpai.
Risiko Suku Bunga Tinggi1. Naik Biaya KPR
2. Naiknya Beban Bunga Perusahaan
3. Turunnya Pasar Saham dan Obligasi
4. Naiknya Kredit Macet
5. Naiknya Beban APBN
6. Tertahannya Kenaikan Pertumbuhan Ekonomi
KESIMPULANRisiko suku bunga merupakan exposur kondisi keuangan suatu bank terhadap pegerakan
suku bunga yang merugikan. Menerima risiko tersebut merupakan bagian yang normal dari bisnis
bank, dan dapat merupakan bagian yang penting dalam menciptakan keuntungan dan peningkatan
nilai saham. Perubahan dalam suku bunga berakibat berubahnya pendapatan bunga bersih dan
tingkat pendapatan dan biaya operasional suatu bank yang sensitif terhadap perubahan suku
bunga . Perubahan tingkat suku bunga juga berakibat pada underlying value instrument assets,
liability dan Off Balance Sheet (OBF) karena present value dari future cash flow (bahkan cash
flow –nya sendiri) berubah karena suku bunga berubah. Sesuai dengan itu maka agar proses
manajemen suku bunga efektif, perlu dijaga supaya suku bunga tetap berada pada prudent level
untuk keamanan dan kesehatan (soundness)bank.
KESIMPULANFaktor penyebab perubahan suku bunga domesti
Ada 3 faktor yang mempengaruhi suku bunga domestik suatu negara :
1) Kondisi ekonomi global.
2) Stabilitas ekonomi dalam negeri.
3) Stabilitas sosial dan politik dalam dan luar negeri.
Resiko perubahan suku bunga dan permintaan uang :
a) Jika suku bunga , maka publik akan membelanjakan dananya untuk membeli aset yang
menguntungkan.
b) Jika suku bunga turun, publik akan mengambil dananya di bank dan diinvestasikan untuk
usaha
c) Jika suku bunga naik maka publik cenderung menyimpan uangnya di bank karena aman.
d) Dari segi pemerintah menaikkan suku bunga kredit adalah sebagai antisipasi kredit macet.