Post on 28-Jan-2020
MANAJEMEN EPIDEMIOLOGI
BENCANA
Pusat Data dan Surveilans
Epidemiologi
Kementerian Kesehatan RI
Peristiwa yg terjadi secara mendadak
atau perlahan yg menimbulkan dampak
terhadap pola kehidupan normal
PENGERTIAN BENCANA
terhadap pola kehidupan normal
sehingga diperlukan tindakan darurat utk
menyelamatkan korban manusia beserta
lingkungannya
Masalah Kesehatan pada Bencana &
Upayanya
• Kesakitan & Kematian
– Penyelamatan
– Mobilisasi resources (dramatis; waktu singkat)
– Evakuasi ke RS, Pusk & Pos Kesehatan (mencegah kematian; perawatan luka) perawatan luka)
• Pengungsian
• Penyakit menular
• Kesehatan lingkungan
• Masalah pangan
• Kesehatan Mental � Pemulihan kondisi psikologis pasca bencana (traumatic stress)
• Mencegah KLB • Penyediaan sanitasi darurat;• pemberantasan vektor; • imunisasi; • pengendalian penyakit potensi KLB; • SE
MENGAPA SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
� INFRASTRUKTUR KESEHATAN
� FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN
AKIBAT BENCANA:
• Memulihkan pelayanan program kesehatan dasar(KIA, Gizi)� FUNGSI PELAYANAN KESEHATAN
� AKSES KE PELAYANAN KESEHATAN
� KELOMPOK PENDUDUK RAWAN
� LINGKUNGAN FISIK DAN BIOLOGIS
(KIA, Gizi)• Pelayanan program PP-PL (Imun, TB, Ispa dll)
Pengertian :
Surveilans Epidemiologi
Kegiatan analisis yang sistematis dan terus menerusterhadap penyakit dan masalah-masalah kesehatanserta kondisi yang mempengaruhi risiko terjadinyapeningkatan dan penularan penyakit serta masalah-peningkatan dan penularan penyakit serta masalah-masalah kesehatan tersebut agar dapat dilakukantindakan penanggulangan secara efektif dan efisienmelalui proses pengumpulan data, pengolahan danpenyebaran informasi epidemiologi kepadapenyelenggara program kesehatan.
TUJUAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PADA BENCANA
1. Memonitor kesehatan penduduk dan identifikasi kebutuhan kesehatan prioritas
2. Monitoring tingkat kedaruratan melalui analisa data kesakitan dan kematian
3. Mengikuti trend insidens dan CFR penyakit utama guna deteksi dan penanggulangan dini KLB. deteksi dan penanggulangan dini KLB.
4. Membantu perencanaan dan pelaksanaan program kesehatan.
5. Menjamin alokasi sumber daya pada kelompok rawan
6. Monitoring dampak intervensi khusus
Perlu manajemen terhadap kemungkinan KLB
Tahapan Alamiah Situasi Darurat&
Peranan Surveilans dalam situasi darurat
Situasi Normal
Ancaman Kedaruratan
Kedaruratanterjadi
Kembali Normal
SurveilansRutin untuk SKD
Respon Cepat&
Surveilans Intensif
Penyelidikan, Penanggulangan
&Surveilans Intensif
SurveilansRutin untuk SKD
1. Menentukan arah respon/penanggulangan2. Menilai keberhasilan respon/penanggulangan3. Menilai situasi & kecenderungan situasi darurat
SURVEILANS BENCANA
• Surveilans pra Bencana
• Surveilans pada waktu Bencana • Surveilans pada waktu Bencana
• Surveilans pasca Bencana
SURVEILANS PRA BENCANA=SKD
• Tatanan pengamatan
• yang mendukung sikap tanggap
• terhadap adanya suatu perubahan dalam masyarakat atau penyimpangan
• yang berkaitan dengan kecenderungan terjadinya• yang berkaitan dengan kecenderungan terjadinyakesakitan/kematian atau pencemaran makanan / lingkungan,
• sehingga dapat dilakukan tindakan cepat dan tepat
• untuk mengurangi jatuh korban
SISTEM KEWASPADAAN DINI
• Kajian wilayah & waktu potensial bencana
– Wilayah gempa
– Wilayah gunung berapi
– Wilayah rawan Banjir
– Wilayah rawan Asap
Kajian data penyakit potensial KLB• Kajian data penyakit potensial KLB
– Kecenderungan penyakit potensial KLB
– Jumlah penduduk terpapar
• Kesiapsiagaan menghadapi bencana:
Organisasi/Tenaga, Logistik, Dana dll
• Penyebarluasan informasi
1. Deteksi Dini
2. Tindakan Cepat
TUJUAN SKD
3. Tindakan Efektif
4. Upaya pencegahan KLB
SKD – Respon KLB Pengungsi
Suatu pengamatan terus menerus secara sistematis
terhadap kejadian kesakitan dan kematian pada
pengungsi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya, pengungsi serta faktor-faktor yang mempengaruhinya,
yang merupakan ancaman terjadinya kejadian luar
biasa penyakit atau kematian pada pengungsi, agar
terjadi sikap tanggap melakukan tindakan cepat dan
tepat untuk mencegah dan mengurangi jatuhnya
korban
KLB tanpa SKD KLB
70
80
90
Tindakan Lambat
Kasus
Deteksi Lambat
Kasus Pertama
0
10
20
30
40
50
60
70
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
hari
Kasus yang
tertangani
KLB dengan SKD KLB
60
70
80
90
Kasus potensial yang dapat dicegah
Deteksi DINI
Tindakan CEPAT
0
10
20
30
40
50
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39
HARI
dapat dicegah
SKD-KLBSumber Data Kajian Epidemiologi Data
Surveilans Epidemiologi
• Laporan dini KLB dan penyelidikan KLB, termasuk laporan masyarakat
• Data epidemiologi KLB dan upaya penanggulanganpenanggulangan
• STP berpotensi KLB• Surveilans khusus penyakit berpotensi KLB• Penyelidikan kondisi rawan, kajian khsus
dan hasil penelitian• Cakupan program
SURVEILANS PADA BENCANA
• Rapid Health Assessment (RHA)– Karakteristik epidemiologi korban bencana
– Gambaran kondisi kesling dilokasi bencana
– Kemampuan pelayanan pencegahan penyakit didaerah – Kemampuan pelayanan pencegahan penyakit didaerah bencana
• Intensifikasi/Memperkuat Surveilans Bencana – Laporan kasus/kematian
– SKD - KLB
Surveilans pada Bencana• Tujuan: memperoleh informasi yang diperlukan untuk
kegiatan tanggap darurat & kebutuhan hidup dasar (termasuk kebutuhan kesehatan & sanitasi)
• Dilaksanakan bersamaan dengan respon medik (penyelamatan korban)
• Istilah yang sering digunakan : RHA (Rapid Health • Istilah yang sering digunakan : RHA (Rapid Health Assesment, Penilaian Cepat Kondisi Kesehatan).
• Informasi yang dikumpulkan a.l: Jlh korban (meninggal, luka), kondisi umum penduduk, kondisi umum lingkungan & sanitasi, kondisi sarana Yankes, akses untuk penyaluran bantuan dsb)
• Kajian RHA: memberikan rekomendasi untuk pelaksanaan bantuan penanggulangan sesuai prioritas.
Kajian Awal (Inisial Assessment)
Status Epidemiologi Pengungsi Sebagai Bahan Penetapan Sistem Surveilans
• Perkembangan Penyakit Potensial KLB
• Makanan & Gizi
• Imunisasi
Ancaman
• Penyakit Menular
• Imunisasi
• Air, Sanitasi, dan Musim
• Status Pelayanan Kesehatan Darurat, termasuk sistem surveilans yang ada
• Ekonomi, Sosial, Politik, Keamanan, Transportasi, Komunikasi
Menular
• Pnemonia
• Gizi
• Pelayanan Kesehatan
Metode Pengumpulan Data
• Melakukan observasi lapangan
�Luasnya lokasi yg terkena
�Perpindahan/evakuasi penduduk
�Infra struktur yg rusak (fasilitas kesehatan, jalan, jembatan, sarana
komunikasi, listrik, dll)
�Potensi sumber air bersih�Potensi sumber air bersih
�Sarana pembuangan kotoran/limbah dan permukiman sementara.
(Sebaiknya dilengkapi dgn peta)
• Wawancara (dgn pejabat, petugas kesehatan termasuk RS, tokoh
masyarakat (toma, toga, guru) dan masyarakat setempat)
• Pengumpulan data sekunder (Mengambil data dari Instansi terkait
daerah becana)
1.SEMUA PENGUNGSI (“Internal Displaced Person/IDP”) DI :
• KAMP
SASARAN / POPULASI ?
• SEKITAR LOKASI BENCANA
• DIRUMAH – RUMAH KELUARGA
2. PENDUDUK YANG BERPINDAH PINDAH
3. BILA MEMUNGKINKAN KE SELURUH PENDUDUK.
Kegiatan Surveilans Intensif
pada situasi darurat
• Analisis Data Pelayanan Pengobatan
• Analisis Data Faktor Risiko
• Laporan Berkala Situasi Darurat
• Laporan Berkala Upaya Penanggulangan
• Laporan Masyarakat• Laporan Masyarakat
• Hasil Wawancara
Kajian Terus Menerus
Informasi Terus Menerus Pada Tim Penanggulangan
ALUR INFORMASI SURVEILANS
BENCANA
POSKES PUSKESMAS
SATGASKESDINKES KAB/KOTA
RSDINKES KAB/KOTA
SATGASKESDINKES PROPINSI
SETJEN � PPK & PUSDASURE
RS
Komponen Surveilans Epidemiologi
• Arah dan Tujuan yang Jelas dan Terukur
• Unit Surveilans Epidemiologi dengan Tim Profesional
• Mekanisme Data-Informasi-Komunikasi-Respon• Mekanisme Data-Informasi-Komunikasi-Respon
• Dukungan Peraturan dan Anggaran
• Jejaring Surveilans Epidemiologi
• Indikator Kinerja Surveilans Epidemiologi
Strategi Analisis
Data Surveilans Kesehatan Lingkungan
Data Surveilans Penyakit & Kematian
Ancaman KLB berdasarkan data Epidemiologi KLB dan Rutin
Referensi dan Konsultasi
Rapid Health Assesment
Pertemuan Berkala(Analisis Lintas Fungsi)
Analisis Epidemiologi
Rekomendasi
SKD-KLBSumber Data Kajian Epidemiologi
• Data Surveilans Epidemiologi
• Data Kerentanan lingkungan pemukiman dan masyarakatpemukiman dan masyarakat
• Data Kerentanan pelayanan kesehatan
• Ancaman penyebaran penyakit
• Jejaring SE
Peringatan Dini
• Disseminasi INFO
• Pertemuan Berkala
Penyebab Utama
Kesakitan & Kematian
• Pnemonia
• Diare
• Penyakit lain sesuai hasil • Diare
• Malaria
• Campak
• Malnutrisi
sesuai hasil kajian awal
Data Pengungsi(Mingguan – Bulanan)
• Total
• Menurut Lokasi
• Menurut Golongan Umur
• Menurut Jenis Kelamin
• Kepadatan
• ……….
Surveilans Kematian
Data Kematian
• Nama
• Tempat (Barak)
• Tanggal Meninggal
• Umur (tahun)
• Jenis Kelamin
• Diagnosis
• Gejala
• Identitas Pelapor
Surveilans Penyakit (Data Morbiditas)
Nama Satuan Klinik :
Tempat :
Tanggal/Minggu :
Penyakit < 5 tahun 5 th +DiareDiare
Campak
Pnemonia
………..
Meninggal
Total
Surveilans Air dan SanitasiLokasi :
Jumlah Pengungsi :
Bulan/Tahun :
Sarana Total PerorangKecukupan Air … liter /liter/orang/hrKecukupan Air … liter /liter/orang/hr
Jumlah Jamban …. Buah …. Orang/jbn
Jumlah Rumah …. Buah …. M2/orang
Buang Limbah …. Buah ---
Surveilans Gizi dan PanganLokasi :
Jumlah Pengungsi :
Bulan/Tahun :
Sarana Status Keterangann
Status Gizi Balita Rata-rata
Kasus Gizi Buruk Balita
….Kasus /bulan
Makanan Balita … kalori/ /hari
Tabel Analisis Surveilans Epidemiologi
Pengungsi
Jam
ban
Air
Giz
i
Pen
ya k
it
Kem
atia
n
Kep
adat
an
Loka
siC
BA
Jam
ban
Pen
ya k
it
Kem
atia
n
Kep
adat
an
Loka
si
GRAFIK HARIAN PENYAKIT POTENSIAL KLB PASCA BANJIR
0
20
40
60
80
100
120
140
Jml Penderita 6369665158606277777366836069797475926067665650513529314532553638243357 6775 9012 7528 26 5
1 2 3 4 5 6 7 8 910
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1 2 3 4 5 6 7 8 910
11
12
13
DIARE
GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI GRAFIK HARIAN BULAN JANUARI –––– FEB2007FEB2007FEB2007FEB2007
TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA (Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007)(Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007)(Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007)(Sumber : Laporan RS s/d tgl 12 Feb 2007)
Tgl
RoutineInformasi
faktor risiko lingkungan
GRAFIK HARIAN PENYAKIT POTENSIAL KLB PASCA BANJIR
TINGKAT PROVINSI DKI JAKARTA (Sumber : Laporan POSKES s/d tgl 11 Feb 2007)
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
7000
8000
Jml Pasien 612 2065 347 1283 3722 6441 370 482 4063
4-Feb 5-Feb 6-Feb 7-Feb 8-Feb 9-Feb 10-Feb 11-Feb 12-Feb
Banjir
DATA KEMATIAN KORBAN …….Total s.d tgl 12 Feb …. : 37 orang
0
5
10
15
0
5
10
15
20
Penyebab Kematian Per Wilayah
0
Jml Kematian 15 9 14 2 7
Hanyut/ Tengge
Kese trum
SakitKecela kaan
Tdk Tahu0
Jml Kematian 3 11 17 0 16
Pusat Utara Barat Selatan Timur
0
2
4
6
8
10
12
Jml Kematian 5 2 11 8 10 1 0 10 0 0
2-Feb 3-Feb 4-Feb 5-Feb 6-Feb 7-Feb 8-Feb 9-Feb 10-Feb 11-Feb
Grafik Per Hari
Penyebab Kematian Di ………….. Kondisi 22 Agustus 2002
Prematur17%
Demam12%
Diare/GE12%
Gangg. Napas35%
Gizi Buruk6%
Radang Otak6%
Tifus6%
Diabetes6%
Pnemonia Pengungsi Perbulan
Kab. Atas Angin, 2000
100
150
200ka
sus/
1000
0 ba
lita
/bul
an
0
50
100
kasu
s/10
000
balit
a/b
ula
n
Jan Mar Mei Jul Sep Nop
BULAN
Prinsip
Membangun Surveilans Situasi Darurat
1. Unsur kecepatan
� Proses surveilans
� Respon
2. Sederhana
� Yang dapat dijangkau (sadar bahwa hanya sebagian)� Yang dapat dijangkau (sadar bahwa hanya sebagian)
� Substansi terbatas (sangat prioritas) contoh di NAD
� penyakit (Diare,Malaria, DBD, ISPA, Campak)
� faktor risiko (air & vektor)
� dukungan lab. sederahana
3. Integrasi (Pemerintah, Masyarakat/LSM,NGO) � Jejaring SE
Skenario
Analisis Surveilans Epidemiologi
Surveilans Penyakit
Air-Sanitasi Referensi
Jaringan
Data Pengungsi
Data Penduduk
Pertemuan Berkala
Kabupaten/Kota
Gizi
Analisis Tim
Rekomendasi Surveilans,
Penelitian dan Intervensi
KonsultasiData Program
Melakukan Analisis
1. Orientasi tidak cukup hanya penyakit
2. Pertimbangkan faktor risiko di luar sektor
kesehatankesehatan
3. Ketajaman analisis tidak cukup hanya deskriptif
4. Pertimbangkan lintas batas wilayah, tidak cukup
hanya pertimbangan wilayah administrasi
pemerintahan
Tujuan Desiminasi Informasi Surveilans
Epidemiologi
Unit
• Mendapatkan Bantuan Sarana Dengan Prioritas Yang Jelas
Unit Surveilans
Unit Surveilans • Mendapatkan Asistensi Strategi
Penanggulangan Yang Tepat
• Menjelaskan Kondisi Pengungsi Sebagai Pertanggungan Jawab Publik
Sasaran Desiminasi Informasi
Surveilans Epidemiologi
Unit
• Unit Pelayanan Pemerintah, Swasta dan Lembaga Lain
• Unit Pengendali Program dan
Unit Surveilans
Unit Surveilans
• Unit Pengendali Program dan Pendukung
• Unit Surveilans Lain, Riset dan Penyelidikan
• Bantuan Pemerintah dan Swasta
Strategi Desiminasi Informasi
Surveilans Epidemiologi
Unit
• Pembahasan dan Tukar Menukar Informasi Dalam Pertemuan Terencana
Unit Surveilans
Unit Surveilans
Pertemuan Terencana
• Terlibat Dalam Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
• Media Buletin (terbuka, umum)
• Laporan Berkala (rahasia, khusus)
Persyaratan Desiminasi Informasi
Surveilans Epidemiologi
Unit
• Komitmen dan Dukungan Politis dari Pimpinan Yang Kuat dan Sustainabel
Unit Surveilans
Unit Surveilans
Kuat dan Sustainabel
• Dukungan Anggaran Yang Memadai
• Komunikasi Untuk Memperkuat Keikutsertaan Berbagai Pihak Terkait
Surveilans Pasca Bencana
• Tujuan: Memperoleh informasi penyakit (utamanya yang berpotensi KLB) dan faktor risiko lingkungan.
• Dilaksanakan setelah tahap kritis tanggap darurat medik dan dibentuknya pos-pos kes.
• Informasi yang dikumpulkan:• Informasi yang dikumpulkan:– Penyakit: a.l.Diare, Ispa, Campak, Malaria (format mengacu
WHO & menurut kondisi bencana setempat)– F.Risiko: air, tinja, limbah, genangan, vektor, lalat
• Manfaat: – Perencanaan & mobilisasi utk penanggulangan yang tepat– Memberikan informasi yang benar bagi pimpinan & masy– Secara tidak langsung mencegah KLB & akibat buruk lain.
Pencegahan
dan
Penanggulangan Penanggulangan
Penyakit Menular
Pnemonia
• Menjadi penyebab kematian utama,
terutama pada balita dan orang tua
• Faktor Risiko : Kecukupan Pangan, Serangan
Penyakit Lain, Diare, Campak, dan Penyakit Lain, Diare, Campak, dan
Pelayanan Pengobatan
• Indikator Kegagalan Penanganan Pengungsi
Diare
• Penyakit Umum Pada Pengungsi
• Berbahaya : Kolera dan Diare Berdarah
• Faktor Risiko : Jamban, Air Bersih dan Kepadatan PopulasiPopulasi
• Serangan KLB kolera pada populasi ini sangat cepat, luas dan seringkali berat terutama dengan banyaknya kasus dehidrasi berat, serta kegagalan SKD-KLB
Indikator Terselenggara SKD-KLB
• Di Puskesmas dan Rumah Sakit �monitoring kasus
• Di Dinas Kesehatan �
- Dokomen hasil kajian- Dokomen hasil kajian
- Peringatan dini
- Kesiapsiagaan
• Respon KLB cepat dan tepat <24 jam
• KLB besar tidak terjadi
Penganggaran SE Pengungsi
• Pengembangan Sistem dan Aplikasi
• Advokasi, Supervisi dan Konsultasi
• Data Manajemen– Pengumpulan Data (formulir, perekaman, transport, tel,
faksimili)
– Pengolahan Data di Kab/Kota (sistem komputer)– Pengolahan Data di Kab/Kota (sistem komputer)
– Pengiriman Data (tel, faks dan internet)
• Kajian Lapangan
• Pertemuan Berkala (Mingguan/Bulanan )
• Media Informasi
PELAPORAN
• FORM KHUSUS LAPORAN SURVEILANS BENCANA
� DIARE� ISPA/PNEMONIA
• FORM W.1 ���� Bila ada KLB
� ISPA/PNEMONIA� DBD / MALARIA� CAMPAK� LOKAL SPESIFIK (lepto dll)
FORM REGISTER HARIAN KORBAN
BENCANA
No Nama Penderita
Umur L / P Alamat Diagnosa
Poskes: …. Tanggal : …
Desa; …………….Kec :…………./ Kab: …..
Penderita a
FORM LAPORAN MINGGUAN PENYAKIT PD
BENCANA
PENYAKIT < 1 th 1 – 4 th 5 – 14 th > 15 th TOTAL
Poskes : ……………..Minggu Laporan : ….
Desa: …………..Kec/Kab : ……..
DIARE
DBD
ISPA
CAMPAK
FORM REGISTER HARIAN KEMATIAN
KORBAN BENCANA
Nama Nama KK UmurL / P
Alamat Tgl Mati Sebab Kematia
Poskes: …. Tanggal : …
Desa;Kec :…………./ Kab: …..
L / P Kematian