Makalah penyakit tifus

Post on 24-Jul-2015

38 views 2 download

Transcript of Makalah penyakit tifus

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.

Penyakit tifus sudah lama “menemani” kehidupan kita yang bermukim di Indonesia. Bukan jenis

penyakit baru, tapi tak kunjung berhasil diberantas. Bahkan karena kebandelannya, kuman ini

bisa bangkit lagi menyerang bila pengobatan tak tuntas. Bagaimana supaya tak terjangkit tifus,

dan kalau sudah terjangkit hal-hal penting apa yang harus dilakukan?

Setelah beberapa hari demamnya tak kunjung turun, Tina dinyatakan terdeteksi menderita tifus

abdominalis atau lebih dikenal demam tifoid. Syukurlah, cukup diobati selama dua minggu

kondisinya sudah terlihat membaik. Sayang begitu obat dihentikan, demam dan sakit perutnya

mulai terasa kembali.

Rupanya kuman salmonela, si biang keladi yang bersarang dalam usus halusnya belum terbasmi

tuntas. Begitu Tina diberi obat lagi selama dua minggu berikutnya, kondisinya pun pulih. Ia tidak

lagi diganggu sakit perut ataupun demam. Buang airnya juga sudah kembali normal.

Pemeriksaan darah di laboratorium klinik terhadap salmonela memberi hasil negatif.

Kuman Sallmonela Penyebab Penyakit Tifus

Kuman salmonela merupakan penyebab tifus. Kuman penghantam usus halus ini terdiri atas

Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi A, B, C. Binatang seperti unggas, kucing, anjing,

sapi, kuda, babi serta binatang mengerat merupakan sahabat kuman yang juga sangat betah

tinggal dalam tubuh manusia. Salmonella typhi umumnya lebih ganas daripada Salmonella

paratyphi. Kalau pas naas, dalam tubuh seorang penderita bisa saja hinggap sekaligus kedua

macam salmonela itu. Soalnya kuman ini cukup tangguh. Ia mampu bertahan hidup cukup lama

dalam tinja, sampah, daging, telur, makanan yang dikeringkan, bahkan dalam bahan kimia

seperti zat pewarna makanan sekalipun.

Rupanya kuman salmonela, si biang keladi yang bersarang dalam usus halusnya belum terbasmi

tuntas. Begitu Tina diberi obat lagi selama dua minggu berikutnya, kondisinya pun pulih. Ia tidak

lagi diganggu sakit perut ataupun demam. Buang airnya juga sudah kembali normal.

Pemeriksaan darah di laboratorium klinik terhadap salmonela memberi hasil negatif.

ii

Pengobatan penyakit usus ini memang susah-susah gampang, karena memerlukan pemantauan

berkelanjutan. Pasalnya, bila kuman belum terbasmi dengan baik, dan pengobatan dihentikan,

bisa saja muncul gejala ulang seperti pada Tina tadi. Atau bahkan yang lebih fatal lagi, dapat

terjadi komplikasi pada organ lain.

1.2 Rumusan Masalah.

a. Pengertian penyakit tifus?

b. Apa sebab terjadinya penyakit tifus?

c. Apa gejala-gejala penyakit tifus?

d. Bagaimana pengobatan penyakit tifus?

e. Bagaimana pemcegahan penyakit tifus?

1.3 Tujuan.

a. Mengetahui apa itu penyakit tifus.

b. Mengetahui sebab terjadinya penyakit tifus.

c. Mengetahui gejala-gejala dari penyakit tifus.

d. Mengetahui pengobatan dari penyakit tifus.

e. Mengetahui pencegahan  penyakit tifus.

ii

BAB II

PEMBAHASAN

A .Pengertian penyakit tifus.  

Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada usus halus dan terkadang pada aliran

darah yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi A, B dan C,

selain ini dapat juga menyebabkan gastroenteritis (keracunan makanan) dan septikemia (tidak

menyerang usus).

A. Sebab terjadinya penyakit tifus.

Tifus disebabkan oleh bakteri yang bernama Salmonella typhi. Bakteri ini ada pada berkembang

cepat pada tempat-tempat yang kotor. Penyebaran bakteri ini dibantu oleh serangga-serangga

pembawa bakteri seperti lalat atau serangga lainnya. Bakteri ini bisa ada pada makanan atau

minuman dan akan masuk ke tubuh orang yang mengkonsumsinya. Itulah penyebab seseorang

bisa terkena tifus. Bakteri tifus menyerang usus sehingga menyebabkan luka pada usus.

Selanjutnya akan menyerang hati, limpa dan kantung empedu.

ii

B. Gejala Penyakit Tifus.

Pada penderita tifus, gejalanya adalah sebagai berikut:

1. Panas badan yang semakin hari bertambah tinggi, terutama pada sore dan malam hari. Terjadi

selama 7-10 hari, kemudian panasnya menjadi konstan dan kontinyu. Umumnya paginya sudah

merasa baikan, namun ketika menjelang malam kondisi mulai menurun lagi.

2. Pada fase awal timbul gejala lemah, sakit kepala, infeksi tenggorokan, rasa tidak enak di perut,

sembelit atau terkadang sulit buang air besar, dan diare.

3.demam yang dialami tidak terlalu tinggi dan suhu akan terus meningkat bertahap sampai > 38

derajat Celcius.

4.Khususnya pada malam hari, suhu akan meningkat dan akan turun pada pagi hari. Inilah yang

membedakan demam tifus dengan demam pada demam berdarah. Nyeri perut , diare, batuk dan

sakit tenggorokan. Akibatnya usus terluka sampai bisa  mengalami perdarahan. Dalam hal ini

tinja penderita berwarna kehitaman. Pada kasus lebih parah dinding usus sampai

berlubang. Demam tifoid pada umumnya berlangsung selama 10 - 20 hari, meski dapat

bervariasi antara 3 - 60 hari, tergantung jumlah kuman yang menyerbu. Semakin banyak, tentu

semakin cepat muncul gejalanya. Kemudian, dari hari ke hari demam pada penyakit usus halus

ini akan naik. Kalau pada hari-hari pertama demam hanya timbul pada sore atau malam hari,

setelah minggu pertama juga akan timbul pada pagi dan siang hari. Bila saat itu penderita belum

juga mendapat obat antibiotik yang membantu membasmi kuman tersebut, pada minggu kedua

sampai ke empat suhu tinggi akan menetap.

5. Pada keadaan yang berat penderita bertambah sakit dan kesadaran mulai menurun.

C. Pengobatan Penyakit Tifus.

Penyakit ini tidak terlalu parah, namun sangat dapat menganggu aktifitas kita. Yang sangat

dibutuhkan adalah istirahat total selama beberapa minggu bahkan bulan. Bagi orang yang sangat

aktif, hal ini sangat menderita. Anda terasa tidak bisa apa-apa.

Untuk pengobatan tifus, biasanya akan diberikan antibiotik untuk membunuh bakteri. Untuk

menyembuhkan usus yang luka, makanan yang dimakan tidak boleh keras agar tidak memaksa

kerja usus yang sedang sakit. Nasi tim atau bubur menjadi makanan yang dikonsumsi penderita.

Hindari juga makanan yang asam dan pedas.

Yang perlu diperhatikan pasca terkena Tipes adalah pola makan yang benar. Misalnya harus

lunak, ya terapkan makan lunak sampai batas yang telah ditentukan dokter, kemudian makanan

yang berminyak, pedas, asam, spicy hindari. Kurangi kegiatan yang terlalu menguras tenaga.

Kemudian untuk menjaga stamina bisa diberikan Kapsul Tapak ( sesuai ketentuan dokter) Liman

3 x 2 Kaps/hr, Kaps Daun sendok 3 x 2 Kaps.hr, dan Patikan Kebo 3 x 1 Kaps/hr. (untuk

membantu mempercepat penyembuhan luka diusus akibat Typus).

ii

Pengobatan pada penderita ini meliputi tirah baring, diet rendah serat – tinggi kalori dan protein,

obat-obatan berupa antibiotika (dijelaskan pada paragraf berikutnya), serta pengobatan terhadap

komplikasi yang mungkin timbul.

Obat untuk penyakit Types adalah antibiotika golongan Chloramphenikol, Thiamphenikol,

Ciprofloxacin dll yg diberikan selama 7 – 10 hari. Lamanya pemberian antibiotika ini harus

cukup sesuai resep yg dokter berikan. Jangan dihentikan bila gejala demam atau lainnya sudah

reda selama 3-4 hari minum obat. Obat harus diminum sampai habis ( 7 – 10 hari

). Bila tidak, maka bakteri Tipes yg ada di dalam tubuh pasien belum mati semua dan kelak akan

kambuh.

E. Pencegahan Penyakit Tifus.

Penyakit Tipes dapat ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar dengan kuman

Tipes , Salmonella typhosa, kotoran, atau air kencing dari penderita Tipes.

Bila anda sering menderita penyakit ini kemungkinan besar makanan atau minuman yang Anda

konsumsi tercemar bakterinya. Hindari jajanan di pinggir jalan terlebih dahulu. Atau telur ayam

yang dimasak setengah matang pada kulitnya tercemar tinja ayam yang mengandung bakteri

Tipes.

Untuk mencegah agar seseorang terhindar dari penyakit ini kini sudah ada Vaksin Tipes atau

Tifoid yang disuntikkan atau secara minum obat dan dapat melindungi seseorang dalam waktu 3

tahun. Mintalah Dokter anda memberikan imunisasi tersebut.

Daya tahan tubuh juga harus ditingkatkan seperti gizi yg baik, tidur 7-8 jam/24 jam, olah raga

secara teratur 3- 4 kali seminggu selama 1 jam. Bagi orang yang pernah mengalami penyakit

Tipes sebaiknya tidak melakukan kegiatan yang sangat melelahkan. Karena akan lebih mudah

kambuh kembali daripada orang yang sama sekali belum menderita Tipes.

Hindarilah makanan yang tidak bersih. Cucilah tangan sebelum makan. Bagi penderita carrier

(tidak menderita penyakit ini, namun dapat menyebarkan bakterinya) tetap mengkonsumsi obat..

ii

BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan.

Penyakit ini disebarkan dari kotoran ke mulut dalam makanan dan air yang tercemar, dan sering

timbul dalam bentuk wabah atau epidemi (penduduk jatuh sakit secara bersamaan).

Di antara berbagai penyakit infeksi yang kadang-kadang dinamakan demam, tifus perut

merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya.

 

1.2 Saran.

Kepada para pembaca, semoga setelah melihat isi makalah ini, dapat segera memperbaiki cara

hidup yang mungkin selama ini kurang bersih.

ii

DAFTAR PUSTAKA

Berdasarkan Observasi Lapangan di Puskesmas Makrayu.

http://www.google.com/demam-thypoid

http://dieazisdeath.blogspot.com/2012/11/penyakit-tipes.html

http://mitraratnasari.blogspot.com/2012/11/makalah-penyakit-tifus_3987.html

http://royfamilywh.blogspot.com/2011/10/makalah-kesehatan-tentang-penyakit.html

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang..................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3  Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Tifus.................................................................................... 3

B.Gejalah Penyakit Tifus.................................................................................... 3

C.Pengobatan Penyakit Tifus ................................................................................... 4

D.Pencegahan Penyakit Tifus................................................................................. 5

BAB III PENUTUP

1.1Kesimpulan...........................................................................................................6

1.2 Saran............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................7

ii

MAKALAH

PELAYANAN KESEHATAN

PENYAKIT TIFUS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

1. INTAN IRIANTI ENDANG RISWANDI2. MUSTIKA SARI

KELAS : X KEPERAWATAN

SMKS KARYA PERSADA RAHA

2014

ii