Post on 16-Jul-2016
description
MAKALAH ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
“PENGANGGURAN”
Disusun oleh:
1. Probo Wiratsongko (14509134014)
2. Mustafit Septian (14509134016)
3. Yollan Errendra Putra (14509134017)
4. Nur Adin Rahsanjani (14509134018)
5. Afrillia Haryadi (14509134019)
TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2015
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Allah SWT, alhamdullilah kita semua selalu bisa dalam
lindungan-Nya. Sholawat beserta salamnya marilah kita curah limpahkan kepada
Nabi Besar Muhammad SAW. Sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah
hasil pembelajaran Pendidikan Ilmu Sosial Budaya Dasar dengan Judul :
“PENGANGGURAN “
Dalam pengerjaan makalah ini, Penyusun menyadari bahwa masih jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu dengan hati yang terbuka, Penyusun mengharapkan
kritik serta saran yang membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Yogyakarta, 05 Mei 2015
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II. PEMBAHASAN
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pembangunan ( development) adalah proses perubahan yang mencakup
seluruh system sosial, seperti politik, ekonomi, infrastruktur, pertahanan,
pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan budaya (Alexander 1994). Portes
(1976) mendefenisiskan pembangunan sebagai transformasi ekonomi, sosial dan
budaya. Pembangunan adalah proses perubahan yang direncanakan untuk
memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat. Pokok pembangunan di
indonesia diantaranya dualisme peraturan, kependudukan dan kemiskinan, iklaim
dan geografis, dan pemerataan pembangunan. Negara indonesia termasuk dalam
negara berkembang, oleh karena itu masalah-masalah tersebut harus diselesaikan.
Terutama yang sangat menghambat jalannya pembangunan di indonesia yaitu
ketidak merataan penduduk persebaran penduduk yang sangat padat. Dengan
kepadatan penduduk tersebut maka persaingan untuk mencari lapangan kerja
sangat sulit, dan mengakibatkan pengangguran dan Kemiskinan. Keterbatasan
lapangan pekerjaan di indonesia khususnya di kota-kota besar sangatlah tinggi
dari tahun ketahun, sehingga berpotensi untuk tidak dapat tertampungnya lulusan
program pendidikan di lapangan kerja setiap tahun selalu meningkat tidak pernah
mengalami penurunan. Dan pada akhirnya masyarakat akan kehilangan
kepercayaan secara signifikan terhadap eksistensi lembaga pendidikan jika
masalah pengangguran masih terus seperti ini ditahun yang akan datang.
Lapangan pekerjaan merupakan indikator penting tingkat kesejahteraan
masyarakat dan sekaligus menjadi indikator keberhasilan penyelenggaraan
“pendidikan” dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada.Sementara
dampak sosial dari jenis pengangguran ini relatif lebih besar dan banyak efek
negative dari hal ini salah satunya tinggkat kriminalitas tiap daerah juga ikut
bertambah karena dorongan ekonomi. Mengingat kompleksnya masalah ini, maka
upaya pemecahannya pun tidak sebatas pada kebijakan sektor pendidikan saja,
namun merembet pada masalah lain secara multi dimensional. Fenomena
pengangguran sering menyebabkan timbulnya masalah sosial lainnya sperti yang
sudah diterangkan di atas. Di samping tentu saja akan menciptakan angka
produktivitas sosial yang rendah, yang akan menurunkan tingkat pendapatan
masyarakat nantinya. Pengangguran merupakan masalah serius yang dihadapi
dalam pembangunan sumber daya manusia yang tengah dilakukan saat ini. Krisis
ekonomi yang kini dihadapi ternyata telah memporakporandakan tatanan
kehidupan bangsa.
B. Rumusan masalah
1. Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional ?
2. Cara mengantasi penggangguran di Indonesia ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja yang
sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Menurut Teori Klasik
(1729-1790), pengangguran itu bersifat sukarela, karena tidak sesuainya
tingkat upah dengan aspirasi pekerja. Bertambahnya jumlah pengangguran
dalam masyarakat terjadi karena orang menunggu pada masa transisi dari satu
pekerjaan ke pekerjaan yang lain. Teori ini menyebutkan bahwa untuk
mengurangi pengangguran tidak diperlukan campur tangan pemerintah karena
pengangguran yang terjadi sifatnya sukarela. Untuk mengukur tingkat
pengangguran pada suatu wilayah bisa didapat dar prosentase membagi
jumlah pengangguran dengan jumlah angkaran kerja.
Tingkat Pengangguran = Jml Yang Nganggur / Jml Angkatan Kerja x 100%
B. Jenis & Macam Pengangguran
1. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional adalah pengangguran yang sifatnya hanya
sementara yang disebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi
geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan yang
menjadi pihak penyedia.
2. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural adalah keadaan di mana penganggur yang
mencari lapangan pekerjaan tetapi tidak mampu memenuhi persyaratan
yang ditentukan pembuka lapangan kerja. Karena Semakin maju suatu
perekonomian suatu daerah terlebih di kota besar maka akan
meningkatkan pula kebutuhan akan sumber daya manusia yang memiliki
kualitas yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.
3. Pengangguran Musiman
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiaan ekonomi jangka pendek atau perubahan keadaan suatu
Negara secara tiba-tiba yang menyebabkan seseorang harus nganggur.
seperti petani yang menanti musim tanam, tukan jualan duren yang
menanti musim durian.
4. Pengangguran Siklikal
Pengangguran siklikal adalah pengangguran yang menganggur akibat
imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih
rendah daripada penawaran kerja.
Pengangguran juga dapat dibedakan atas pengangguran sukarela
(voluntary unemployment) dan dukalara (involuntary unemployment).
Pengangguran suka rela adalah pengangguran yang menganggur untuk
sementara waktu karna ingin mencari pekerjaan lain yang lebih baik.
Sedangkan pengangguran duka lara adalah pengengguran yang menganggur
karena sudah berusaha mencari pekerjaan namun belum berhasil
mendapatkan kerja.
C. Masalah penganguran secara umum
Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah mencapai
kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah penganggur dan
setengah penganggur yang besar, pendapatan yang relatif rendah dan kurang
merata. Sebaliknya pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi
merupakan pemborosan pemborosan sumber daya dan potensi yang ada,
menjadi beban keluarga dan masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat
mendorong peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat
menghambat pembangunan dalam jangka panjang.
Kondisi pengangguran dan setengah pengangguran yang tinggi merupakan
pemborosan sumber daya dan potensi yang ada, menjadi beban keluarga dan
masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong peningkatan
keresahan sosial dan kriminal; dan dapat menghambat pembangunan dalam
jangka panjang.Pembangunan bangsa Indonesia kedepan sangat tergantung
pada kualitas sumber daya manusia Indonesia yang sehat fisik dan mental
serta mempunyai ketrampilan dan keahlian kerja, sehingga mampu
membangun keluarga yang bersangkutan untuk mempunyai pekerjaan dan
penghasilan yang tetap dan layak, sehingga mampu memenuhi kebutuhan
hidup, kesehatan dan pendidikan anggota keluarganya.
Dalam pembangunan Nasional, kebijakan ekonomi makro yang bertumpu
pada sinkronisasi kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada
penciptaan dan perluasan kesempatan kerja. Untuk menumbuh kembangkan
usaha mikro dan usaha kecil yang mandiri perlu keberpihakan kebijakan
termasuk akses, pendamping, pendanaan usaha kecil dan tingkat suku bunga
kecil yang mendukung.
Berikut adalah beberapa penyebab pengangguran yang umum terjadi di Indonesia.
1. Pendidikan rendah
Pendidikan yang rendah dpat menyebabkan seseorang kesulitan dalam
mencari pekerjaan. Di karenakan semua perusahaan membutuhkan pegawai
seminimal SMA.
2. Kurangnya keterampilan
Banyak mahasiswa atau lulusan SMA yang sudah mempunyai kriteria dalam
bekerja,namun dalam teknisnya keterampilannya masih kurang. Sehingga
susah dalam mencari pekerjaan.
3. Kurangnya lapangan pekerjaan
Setiap tahunnya, Indonesia memiliki jumlah lulusan sekolah atau kuliah yang
begitu tinggi. Jumlah yang sangat besar ini tidak seimbang dengan lapangan
pekerjaan yang ada, baik yang di sediakan oleh pemerintah maupun swasta.
4. Kurangnya tingkat EQ masyarakat
Tingkat EQ meliputi kemampuan seseorang dalam mengandalikan emosi,
yang berpengaruh terhadap keterampilan berbicara/berkomunikasi,
bersosialisasi, kepercayaan diri, dan sifat lainnya yang mendukung dalam
hidup di masyarakat.
5. Rasa malas dan ketergantungan diri pada orang lain.
Misalnya ada seorang lulusan sarjana yang kemudian tidak mau bekerja dan
lebih suka menggantungkan hidup kepada orang tua atau pasangannya bila
sudah menikah. Ia termasuk pengangguran, selain itu ia melewatkan peluang
untuk menciptakan suatu lapangan pekerjaan bagi orang lain.
6. Tidak mau berwirausaha
Umumnya sesorang yang baru lulus sekolah/kuliah terpaku dalam mencari
pekerjaan, seolah itu adalah tujuan yang sangat mutlak. Sehingga persaingan
mencari pekerjaan lebih besar di bandingkan membuat suatu usaha.
Kebijakan Pemerintah Pusat dengan kebijakan Pemerintah Provinsi dan
Pemerintah Kabupaten/Kota harus merupakan satu kesatuan yang saling
mendukung untuk penciptaan dan perluasan kesempatan kerja.
Permagangan mungkin salah satu alternatif solusi praktis dan tepat. Hal ini
didasarkan bahwa dunia usaha terkesan tertutup terhadap mahasiswa yang datang
untuk melakukan kegiatan penelitian (riset) sehingga menguatkan adanya
kesenjangan tersebut. Tapi ini juga belum ditangani secara serius dan terpadu.
Salah satu bentuk pengangguran yang populer dewasa ini adalah
pengangguran terdidik. Kekurangselarasan antara perencanaan pembangunan
pendidikan dengan perkembangan lapangan kerja merupakan penyebab utama
terjadinya jenis pengangguran ini. Pengangguran terdidik secara potensial dapat
menyebabkantimbulnya masalah-masalah sosial dengan tingkat rawan yang lebih
tinggi, menciptakan pemborosan sumber daya pendidikan, menurunkan apresiasi
masyarakat terhadap pendidikan.
Menurunnya apresiasi masyarakat terhadap pendidikan itu di , ditandai oleh:
1. berkurangnya jumlah siswa (di samping akibat keberhasilan KB).
2. meningkatnya jumlah tenaga kerja (TK) unskill and uneducated dalam
sektor sekunder.
3. rendahnya angka melanjutnya pendidikan (di Jawa Barat hanya 57%
lulusan SD meneruskan ke SMP).
4. meningkatnya jumlah pengguna jasa pendidikan luar negeri.
D. Dampak pengangguran terhadap pembangunan nasional
Jika tingkat pengangguran tinggi, sumber daya menjadi terbuang percuma
dan tingkat pendapatan masyarakat akan merosot. Sehingga menghambat
beberapa faktor pembangunan nasional, seperti :
1. Pendapatan nasional dan pendapatan perkapita.
Upah merupakan salah satu komponen dalam penghitungan
pendapatan nasional. Apabila tingkat pengangguran semakin tinggi,
maka nilai komponen upah akan semakin kecil. Dengan demikian, nilai
pendapatan nasional pun akan semakin kecil.Pendapatan per kapita
adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk. Oleh karna itu, nilai
pendapatan nasional yang semakin kecil akibat pengangguran akan
menurunkan nilai pendapatan per kapita.
2. Beban psikologis
Semakin lama seseorang menganggur, semakin besar beban
psikologis yang harus ditanggung. Secara psikologis, orang yang
menganggur mempunyai perasaan tertekan, sehingga berpengaruh
terhadap berbagai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak
psikologis ini mempunyai efek domino di mana secara sosial, orang
menganggur akan merasa minder karena status sosial yang tidak atau
belum jelas.
3. Biaya sosial
Dengan semakin besarnya jumlah pengangguran, semakin besar
pula biaya sosial yang harus dikeluarkan. Biaya sosial itu mencakup
biaya atas peningkatan tugas-tugas medis, biaya keamanan, dan biaya
proses peradilan sebagai akibat meningkatnya tindak kejahatan.
4. Penerimaan negara
Salah satu sumber penerimaan negara adalah pajak, khususnya
pajak penghasilan. Pajak penghasilan diwajibkan bagi orang-orang yang
memiliki pekerjaan. Apabila tingkat pengangguran meningkat, maka
jumlah orang yang membayar pajak penghasilan berkurang. Akibatnya
penerimaan negara pun berkurang.Beberapa faktor di atas dapat
menghambat pembangunan nasional yang bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat. Baik berupa penbangunan sistem sosial, politik, ekonomi,
infrastruktur, pertahanan, pendidikan dan teknologi, kelembagaan, dan
budaya.
E. Cara mengatasi pengangguran di Indonesia
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah selama ini dalam
mengurang jumlah pengangguran di Indonesia, namun masih saja
pengangguran tidak berkurang bahkan lebih bertambah setiap tahunnya di
karenakan tidak seimbangnya jumlah pencari kerja dan lapangan pekerjaan.
Menurut Paul A. Samuelson dan Wiliam D. Nurdhaous dalam bukunya
Ekonomi mengemukakan cara-cara mengatasi pengangguran yaitu sebagai
berikut :
1. Memperbaiki pasar tenaga kerja
2. Menyediakan program pelatihan
3. Menciptakan program padat karya
Selain hal tersebut di atas, sesuai dengan GBHN 1999, pemerintah Indonesia
hendaknya:
Mengembangkan tenaga kerja secara menyeluruh dan terpadu yang diarahkan
pada peningkatan kompetensi dan kemandirian tenaga kerja peningkatan
pengupahan, penjaminan kesejahteraan, perlindungan kerja dan kebebasab
berserikat, dan
Meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri
dengan memerhatikan kompetensi, perlindungan, dan pembelaan tenaga kerja
yang di kelola secara terpadu dan mencegah timbulnya eksploitasi tenaga
kerja. Ada berbagai cara dalam mengatasi pengangguran,yaitu :
a. Peningkatan Mobilitas Tenaga kerja dan Modal
b. Penyediaan Informasi tentang Kebutuhan Tenaga Kerja
c. Program Pendidikan dan Pelatihan Kerja
d. Menggalakkan program transmigrasi
e. Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
f. Mengintensifkan program keluarga berencana
g. Menekan impor dan memperbanyak ekspor
Hal hal di atas adalah beberapa cara yang dapat di gunakan pemerintah dalam
mengurangi pengangguran di Indonesia dan dapat memperkuat ekonomi
Indonesia. Namun pemerintah tidak akan bisa menjalankan program –
program tersebut jika tanpa adanya kerjasama dengan pihak swasta dan
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak
bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari
selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan
pekerjaan yang layak. Pengangguran terjadi disebabkan antara lain, yaitu
karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari
kerja.Juga kompetensi pencari kerja tidak sesuai dengan pasar kerja.Selain itu
juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap
penganggur diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan
artinya produktif dan remuneratif sesuai Pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan
partisipasi semua masyarakat Indonesia. Lebih tegas lagi jadikan
penanggulangan pengangguran menjadi komitmen nasional.
Ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan
stabilitas politik juga sangat berpengaruh terhadap ketenagakerjaan di
Indonesia. Semua permasalahan hal diatas tampaknya sudah dipahami oleh
pembuat kebijakan ( Decision Maker ). Namun hal yang tampaknya kurang
dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat
multidimensi, sehingga juga memerlukan cara pemecahan yang multidimensi
pula.
B. Saran
Untuk mengurangi tingkat pengangguran, maka harus ada peran
pemerintah. Pemerintah harus bisa mengeluarkan kebijakan yang bisa
terciptanya lapangan pekerjaan, serta menjalankan kebijakan yang konsisten
tersebut dengan sungguh - sungguh sampai terlihat hasil yang maksimal.
Pemerintah memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelatihan kerja kepada
masyarakat untuk bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sesuai dengan
kemampuan dan minatnya masing-masing untuk mengembangkan
kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktifitas dan
kesejahteraan. Selain dari pemerintah, masyarakat juga harus ikut
berpartisipasi dalam upaya pengurangan jumlah pengangguran yang terjadi di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
“Dampak Pengangguran Terhadap Pembangunan Nasional”. Diakses dari
http://aniatih.blogspot.com/2012/09/dampak-pengangguran-terhadap.html
http://laillamardianti.wordpress.com/2011/04/17/pengangguran-dan-cara-
mengatasinya/.
http://zenaoke.wordpress.com/2012/04/17/makalah-pengangguran/
www.anneahira.com/pengertian-pengangguran.html
Http://agungbudiblog.blogspot.com/arti-definisi-dan-pengertian.html
Http: //ekonomi-indonesia-bisnis.infogue.com
www.serbaseru.com/pengangguran-pengertian-jenis-macam.html