Post on 27-Oct-2015
description
MAKALAH KELOMPOK
PROSEDUR KELOMPOK DALAM KONSELING
Tentang:
KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK DAN KONSELING KELOMPOK
Oleh:
Eka Putri Yanti : 10 103 043
Elfa Nengsih : 10 103 045
Iisra Darmawati : 10 103 0
Lina Monica : 10 103
Muhammad Yusuf : 10 103 075
Dosen:
Dasril, S.Ag., M.pd.
PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN)
BATUSANGKAR
2012
KONSEP DASAR BIMBINGAN KELOMPOK DAN KONSELING KELOMPOK
A. Pendahuluan
B. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok
1. Pengertian Kelompok
Kelompok dalam kehidupan manusia merupakan hakikat dari kemanusiaan
khususnya dimensi kesosialan. Manusia adalah makhluk social yang tidak mungkin
dapat hidup berkembang secara layak apabila ia hidup sendiri dan menyendiri. Oleh
karena itu manusia selalu berusaha hidup dalam kumpulannya dan kebersamaannya,
serta membentuk kelompok-kelompok.
Menurut Prayitno, kelompok adalah berkumpulnya sejumlah orang yang
saling berkaitan satu sama lain. Pada tingkat yang paling awal, sejumlah orang
berkumpul membentuk kerumunan, selanjutnya kerumunan ini dapat dapat berkembang
menjadi kelompok, yaitu apabila ke dalam kerumunan itu dimasukkan ikatan-ikatan
atau kualitas tertentu yang mengenai orang-orang yang berkumpul itu.
Menurut Johnson, kelompok adalah dua individu atau lebih yang berinteraksi
tatap muka, yang masing-masing menyadari keanggotaannya dalam kelompok, dan
masing-masing menyadari saling ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan
bersama.
Kelompok merupakan kumpulan sejumlah orang yang mempunyai tujuan
bersama, memiliki rasa kebersamaan yang di wujudkan melalui adanya pemimpin
kelompok yang bertugas mempersatukan seluruh anggota kelompok melalui aturan-
aturan dalam melaksanakan kegiatan.
Pengertian diatas memuat 4 ciri-ciri kelompok, yaitu :
1. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama
2. Adanya pemimpin kelompok yang mempersatukan anggota kelompok
3. Adanya aturan ( norma kelompok ) yang mengatur masing-masing anggota.
2. Faktor Pengikat dalam Kelompok
Kelompok sebagai sekumpulan orang-orang dapat dikatakan kelompok apabila
didalamnya terdapat faktor-faktor pengikat sebagai berikut:
a. Interaksi antara orang-orang yang ada di dalam kumpulan atau kerumunan itu
b. Ikatan emosional sebagai pernyataan kebersamaan
c. Tujuan atau kepentingan bersama yang ingin dicapai
d. Kepemimpinan yang dipatuhi dalam rangka mencapai tujuan atau kepentingan
bersama
e. Norma yang diakui oleh mereka yang terlihat di dalamnya
Namun tidak semua kelompok harus diikat oleh kelima faktor tersebut di atas,
kekuatan masing-masing faktor itupun dapat tidak selalu sama. Untuk suatu kelompok
yang mantap diperlukan mantapnya kelima faktor itu sebagai jiwa dari kelompok yang
bersangkutan agar kelompok tersebut dapat mencapai tujuan dan kepentingan bersama
yang dimaksudkan.
3. Pengertian Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok
a. Pengertian Bimbingan Kelompok
Menurut prayipno, bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang diberikan
dalam suasana kelompok. Kegiatan dalam bimbingan kelompok ialah pemberian
informasi untuk keperluan tertentu bagi para anggota kelompoknya.
b. Pengertian Konseling Kelompok
Konseling kelompok adalah bentuk konseling yang memanfaatkan kelompok untuk
membantu, memberi umpan balik dan pengalaman belajar. Konseling kelompok
juga merupakan kelompok yang dilaksanakan untuk membantu klien mengatasi
masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
4. Tujuan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok
a. Tujuan Bimbingan Kelompok
1) Bimbingan kelompok bermaksud membahas topik-topik tertentu yang
mengandung permasalahan aktual (hangat) dan menjadi perhatian peserta.
Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu
mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif. Dalam hal ini
kemampuan berkomunikasi, verbal maupun non verbal, ditingkatkan.
2) Agar berkembangnya kemampuan sosial siswa, khususnya kemampuan
komunikasi peserta layanan.
3) BKp bertujuan membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasa-lahan
actual dan menjadi perhatian anggota kelompok. Melalui dinamika kelompok
yang intensif, pembahasan topic-topik itu mendorong pengembangan perasaan,
pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah
laku yang lebih efektif. Dalam hal ini kemampuan berkomunikasi, verbal maupun
non verbal, ditingkatkan.
b. Tujuan Konseling Kelompok
1) Terkembangnya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap terarah kepada
tingkah laku khususnya dalam bersosialisasi/komunikasi.
2) Terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya imbasan
pemecahan masalah tersebut bagi individu-individu lain peserta layanan KKP.
3) KKp terfokus pada pembahasan masalah pribadi salah satu anggota kelompok
secara bergantian. Melalui layanan kelompok yang intensif dalam upaya
pemecahan masalah tersebut para anggota kelompok memperoleh dua tujuan
sekaligus, yaitu :
a) terkembangkannya perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap terarah
pada ting-kah laku khususnya dalam bersosialisasi/komunikasi
b) terpecahkannya masalah individu yang bersangkutan dan diperolehnya
imbasan pemecahan masalah tersebut bagi anggota kelompok yang lain.
5. Permainan Pengakraban
Permainan pengakraban didalam suatu kelompok selalu mengikut sertakan
seluruh anggota kelompok, yang mana permainannya itu bertujuan untuk meningkatkan
pengakraban, menggembirakan anggota, dan menciptakan suasana santai. Permaian
pengakraban tersebut dapat dikembangkan oleh pemimpin kelompok dan juga oleh para
annggota kelompok.
Adapun jenis-jenis permainan pengakraban dalam BKP dan KKP itu diantaranya:
a. Permaian rangkaian nama
b. Permainan kata kalimat atau kalimat bengkak
c. Permainan darat, laut, udara
d. Permainan tiga dot
e. Permaianan presiden-presidenan
f. Permainan anak kembar, si ana dan si ani
g. Permainan bunyi bintang
h. Permainan meniru gerak atau tingkah laku
i. Permainan bisik berantai
j. Permainan siapa aku
k. Permainan kebun binatang
l. Permainan perahu bocor
Sedangkan konseling kelompok ( kkp ) pada dasarnya adalah layanan
konseling perorangan yang dilaksankan dalam suasana kelompok. Disana ada konselor
atau bias lebih dari satu orang dan ada klien, yaitu para anggota kelompok yang
jumlahnya paling kurang ada 2 orang. Disana terjadi hubungan konseling yang
megungkap masalah klien, penelusuran sebab-sebab timbulnya masalah, pemecahan
masalah, evaluasi dan tindak lanjut.
Di dalam konseling kelompok, azaz kerahasiaan perlu di tekankan pada para
anggota. Karena kurangnya kepercayaan anggota terhadap jaminan kerahasiaan akan
menguranggi keterbukaan anggota menceritakan permasalahannya dalam konseling
kelompok. Sikap konselor adalah membina semua anggota kelompok agar meraka
menyadari pentingnya menjaga rahasia itu, dan agar mereka saling menjaga rahasia
teman, sehingga mereka saling mempercayai satu sama lain, sikap konselor dan
anggota serta suasana yang sepenuhnya berjalan dengan azaz kerahasiaan itu
merupakan salah satu cirri khusus dari konseling kelompok.
C. Penutup
1. Simpulan
2. Saran