Makalah Keruagan Desa

Post on 04-Oct-2015

16 views 7 download

description

DETIKOM

Transcript of Makalah Keruagan Desa

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kehidupan yang dinamis tentang pertumbuhan dan perkembangan penduduk baik dari sosial, kultural, dan budaya telah mengarahkan mobilitas penduduk dari pola pikir sederhana menjadi sebuah pola pikir yang lebih maju. Dalam proses dinamika masyarakat yang sangat labil menciptakan sebuah proses perubahan-perubahan baru yang kerap terjadi tanpa mengenal batasan ruang dan waktu. Pada pola pikir dewasa ini kita sepakat bahwa kita telah berada pada ujung masa industri dan telah beranjak pada awal era-reformasi. Ledakan informasi dari belahan dunia dapat di akses dengan sangat mudahnya melalui media elektronik yang berkembang pesat, yang mana secara otomatis keadaan demikian akan sangat mempengaruhi pola perilaku masyarakat yang sangat global.Begitupun halnya dengan aspek pola keruangan desa. Tak dapat di pungkiri bahwasannya desa sangat berpengaruh besar untuk negeri ini, karena desa merupakan pemasok kebutuhan bagi kota-kota besar sekaligus sebagi mitra bagi wilayah perkotaan. Namun pertanyaanya adalah seberapa besarkah dan banyakkah perhatian Negara ataupun kita terhadap kaum petani, nelayan, orang desa.? Apakah mereka kaum termariginalkan atau terpinggirkan..?? mungkin suatu pertanyaan yang ringan namun tidak banyak orang yang bisa menjawabnya.Lalau ada apa dengan desa? Banyak orang berbondong-bondong meniggalkan desa untuk mengadu untung di kota, hanya sedikit dari mereka yng beruntung sedangkan yang lainnya berserakan di sudut gelap sebagi GEPENG(gelandang pengemis), menjadi PSK (pekerja seks komersial),di perempatan jalan menadahkan tangan demi satu dua receh, sebagian lain menyatroni rumah-rumah kosong menguras isinya alias jadi maling, dan yang lainnya terjerat pusaran Trafficking (perdagangan manusia lintas negara) Desa sendiri memiliki fungsi peran sangat penting bagi indonesia, patutlah kita menghargai jerih payah orang-orang desa.1.2Rumusan Masalah- Apa yang di maksud dengan desa- Klasifikasi desa dan perkembangannya,-Potensi dan fungsi desa,-Bentuk dan pola desa-Tata ruang desa1.3 Manfaat PenulisanManfaat karya tulis ini yakni untuk memberikan informasi mengenai pengertian desa beserta hal-hal yang berkaitan dengan desa seperti : klasifikasi desa dan perkembangannya, potensi desa dan fungsi desa, bentuk dan pola desa, serta tata ruang desa.

1.4 Tujuannya Penulisan Memberikan informasi kepada pembaca tentang desa, Memberikan informasi kepada pembaca tentang pengklasifikasian perkembangan desa, Memberikan informasi kepada pembaca tentang suatu potensi dan fungsi yang di miliki oleh desa Memberikan informasi kepada pembaca tentang suatu bentuk dan pola desa Memberikan informasi kepada pembaca tentang tata ruang desa.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian DesaDesa berasal dari bahasa sanskerta, yaitu deshi yaang artinya tanah kelahiran atau tanah tumpah darah. Desa juga dapat di artikan sebagai suatu bentuk kesatuan administratif yang terletak di luar kota, yang mana biasanya penduduknya beraktivitas sebagai petani. Adapun pengertian desa menurut para ahli, yakni :a.R. Bintarto Desa merupakan hasil perwujudan geografis yang di timbulkan oleh unsur-unsur fisiografis, sosial, ekonomi, politik, dan kultural yang terdapat di suatu daerah serta memiliki hubungan timbal balik dengan daerah lainnya.b.Sutarjo Kartohadi KusumoDesa merupakan kesatuan hukum tempat tinggal suatu masyarakat yang berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri merupakan pemerintahan terendah di bawah camat.c. Paul H. LandisDesa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri sebagi berikut :1.Mempunyai pergaulan hidup yang saling mengenal.2.Adanya ikatan perasaan yang sama tentang kebiasaan.3.Cara berusaha bersifat agraris dan sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor alam, seperti iklim, topografi, dan sumber daya alam.4. UU No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan DaeraDesa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memilki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat-istiadat setempat yang di akui dan di hormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.2 Permukiman Desa Desa merupakan permukiman penduduk yang terletak di luar kota dan mata pencharian sebagian besar penduduknya di bidng agraris. Menurut Paul H.Landis menyatakan bahwa desa merupakan suatu wilayah yang penduduknya kurang dari 2.500 jiwa dengan ciri-ciri: Mempunyai interaksi antar manusia sangat kuat,memiliki pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan dan kebiasaan,cara berusaha bersifat agraris yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim,dan pekerjaan-pekerjaan yang bukan agraris hanyalah pekerjaan sambilanMenurut Binarto, desa memiliki tiga unsur utama yaitu:daerah, penduduk, dan tata kehidupan.Potensi desa sebagai berikut:Potensi fisik meliputi:lahan, air, iklim, ternak, dan penduduk.Potensi non fisik adalah sifat gotong royong, lembaga sosial, dan kesiapan aparatur atau pamong desa.Struktur desa mempunyai penggunaan tanah untuk perkampungan meliputi : bentuk perkampungan linier, bentuk perkampungan memusat, dan bentuk perkampungan terpencar.Penggunaan tanah untuk kegiatan ekonomi Menurut peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1980 menyebutkan kota dibagi kedalam 2 pengertian: Kota sebagai suatu wadah yang memiliki atasan administrative sebagaimana diatur dalam perundang-undangan.Dan Kota sebagai suatu lingkungan kehidupan perkotaan yang mempunyai ciri-ciri non agraris, misalnya ibukota kabupaten, ibukota kecamatan, dan berfungsi sebagai pusat pertumbuhan dan permukiman.

2.3 Potensi Dan Fungsi DesaA. Potensi desa Potensi desa adalah kemampuan yang dapat di kembangkan dalam pembangunan suatu desa atau segenap sumber daya alam dan sumber daya manusia yang di miliki desa. Potensi desa mencakup keadaan alam dan manusia yang ada di dalamnya beserta hasil-hasil kerja manusiannya. Potensi desa merupakan modal dasar yang perlu di kelola dan di kembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.

Secara umum potensi desa dapat di bedakan menjadi dua yakni :1. Potensi FisikPotensi fisik adalah segenap sumber daya alam yang terdapat di desa dan di harapkan dapat memberikan manfaat bagi kelancaran, kelangsungan, dan perkembangan desa. Potensi fisik tersebut meliputi :a. TanahBagi masyarakat desa tanah merupakan tumpuka kehidupan sehingga menjadi potensi fisik yang sangat penting. Misalnya, tanah pertanian yang dapat menghasilkan tanaman bahan makanan dan bahan perdagangan. Oleh karena itu, di pedesaan yang masih bersifat agraris petani sangat bergantung pada kesuburan tanah. Karena selain potensi untuk pertanian, di dalam tanah juga banyak terkandung berbagai bahan tambang yang nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat itu sendiri.b. Air Potensi air sangat beragam dan bergantung pada masing-masing wilayahnya. Air dapat di manfaatkan di antaranya untuk kepentingan, rumah tangga, irigasi, dan perikanan. Namun bagi desa-desa yang berada di daerah atau sekitar pantai, air laut dapat di olah menjadi garam.c. Iklim dan anginPotensi iklim dan angin sangat penting terutama bagi desa-desa agraris. Iklim berpengaruh terhadap perencanaan waktu tanam dan jenis tanamannya. Angin dapat di manfaatkan sebagai tenaga penggerak kincir untuk keperluan pengairan.d. Manusia Desa menyimpan potensi sumber daya manusia, khususnya sebagai sumber tenaga kerja.e. TernakTernak memiliki potensi sumber tenaga yang dapat di manfaatkan bagi petani. Contohnya sapi, kerbau, dan kuda yang dapat di pekerjakan dalam mengolah sawah dan sebagai tenaga pengangkut.2. Potensi Non FisikPotensi non fisik adalah segenap potensi sumber daya sosial dan budaya yang terdapat di desa. Potensi non fisik meliputi : a. Gotong RoyongKehidupan yang bersifat gotong royong merupakan potensi yang sangat kuat dalam rangka pembangunan desa.b. Lembaga dan Organisasi socialSuatu badan atau perkumpulan yang membantu masyarakat desa dalam kehidupan sehari-hari. Contoh : KUD/koperasi unit desa, LMD/lembaga musyawarah desa, LKMD/lembaga ketahanan masyarakat desa, BKIA/balai kesehatan Ibu dan Anak, dll.c. Aparatur Pemerintahan/Pamong DesaSuatu perangkat pemerintahan desa yang merupakan potensi yang sangat menentukan kelancaran sistem pemerintahan, atau aparat desa yang memiliki tugas untuk menjaga kelancaran administrasi desa dan menggerakan SDM desa.Contoh : Kepala Desa/Kades, Lurah, Kepala Adat, Kepala Dusun, dan lain-lain.

B. Fungsi Desa.Secara garis besar fungsi desa terbagi menjadi 3 yakni :1. Fungsi ke Dalama. Sebagai mata pencaharian penduduk, karena lahan di desa dapat di manfaatkan untuk melakukan kegiatan ekonomi seperti, pertanian, peternakan, dan peternakan.b. Sebagai pemerintah daerah tingkat terendah, dalam fungsi ini pemerintah desa mampu melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah di gariskan oleh pemerintah yang lebih tinggi , misalnya kabupaten dan provinsi. Dalam melaksanakan programnya, aparat desa harus dapat meyelaraskan dengan kondisi yang ada di daerah masing-masing.c. Sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan, karena di desa kekerabatannya masih sangat erat, misalnya dalam hal kerja bakti membersihkan lingkungan desa.2. Fungsi ke Luara. Desa sebagai sumber tenaga kerja bagi kota.Kebutuhan tenaga kerja karena beraneka ragamnya lapangan pekerjaan di kota seringkali di penuhi oleh penduduk yang berasal dari desa.b. Desa sebagai mitra pembangunan wilayah kota.karena banyak penduduk desa berusia produktif yang bekerja dalam proses pembangunan fisik di kota, sehingga dapat dijadikan mitra dalam rangka pembangunan wilayah perkotaan.c. Desa merupakan hinterland. yaitu daerah penyokong/penyuplai kebutuhan masyarakat kota karena sebagian lahan di desa dimanfaatkan untuk areal pertanian. Hasil produksi pertaniannya ada yang dikonsumsi sendiri dan ada yang untuk dijual di kota.

2.4 Bentuk dan Pola Desa.Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk dan pola desa, yakni :1. Letak Desa.Letak suatu desa berpengaruh terhadap pola persebaran desa. Pola desa yang terletak di dataran rendah berbeda dengan pola desa yang terletak di dataran tinggi atau pegunungan. Pola desa di dataran rendah umumnya berbentuk kompak, baik mengelompok maupun memanjang. Pola desa di dataran tinggi atau pegunungan berbentuk tersebar.2. Keadaan Iklim.Unsur iklim berkaitan dengan suhu udara dan curah hujan. Desa dengan keadaan unsur iklim yang baik cenderung berkembang lebih cepat apabila dibandingkan dengan desa yang memiliki unsur iklim yang buruk.3. Kesuburan Tanah.Desa dengan kesuburan tanah yang merata akan membentuk pola desa yang memusat atau mengelompok. Sebaliknya, desa yang memiliki kesuburan tanah tidak merata akan membentuk pola desa yang tersebar.4. Tata Air.Desa yang memiliki tata air yang baik dengan permukaan air tanah relatif dangkal akan membentuk pola desa yang mengelompok (kompak). Sebaliknya, desa yang memiliki tata air yang buruk akan membentuk pola desa tersebar tidak beraturan.5. Keadaan Ekonomi.Keadaan ekonomi suatu desa berpengaruh terhadap bentuk pola desa, misalnya desa yang sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan akan membentuk pola desa yang memanjang mengikuti garis pantai atau alur muara sungai.

BAB III PENUTUP

3.1 KesimpulanDesa merupakan pemukiman manusia di luar kota yang mana penduduknya berjiwa agraris, namun dalam keseharian desa di sebut dengan kampung.dalam istilah lain desa merupakan suatu tempat atau daerah di mana penduduk berkumpul dan hidup bersama, menggunakan lingkungan setempat, untuk mempertahankan , melangsungkan, dan mempertahankan kehidupan mereka. Yang mana pola pemukiman yang dinamis dimana para penghuninya senantiasa melakukan adaptasi spasial, dan ekologis.Desa memiliki pola keruangan yang mana di kenal dengan istilah pola keruangan desa, yang man mencakup berbagai hal dalam tata kehidupan desa, pembahasan di atas sebagian kecil yang berisi tentang :- Pengklasifikasian desa dan perkembangannya,- Potensi dan fungsi desa,- Bentuk dan pola desa, dan- Tata ruang desa.

3.2 Saran-Kembangkan potensi-potensi desa untuk kehidupan yg akan datang,-Perlunya perhatian dan peranan pemerintah dalam meningkatkan pola keruangan di setiap desa,-Perlunya mekanisasi untuk membantu pekerjaan masyarakat desa.-Pembangunan wilayah perkotaan seharusnya berbanding lurus dengan pengembangan wilayah desa yang berpengaruh besar terhadap pembangunan kota

DAFTAR PUSTAKA

Sukmawan, Iwan. Geografi SMA Kelas XII. SungailiatSandy, IM dalam Kartono, 1989; Esensi Pembangunan Wilayah dan Penggunaan Tanah Berencana Departemen Geografi FMIPA-UI Jakarta.

www. geografi departemen geografi FMIPA-UI. comwww. undang undang Otonomi Daerah.com http://organisasi.org/potensi_fisik_dan_non_fisik_desa_pedesaan_belajar_online_ilmu_pendidikan_sosial_geografi_sosiologi

4