Post on 05-Dec-2014
description
PEMERIKSAAN FISIK PADA BAYI DAN ANAK
A. APGAR SCORE
1. Pengertian
Merupakan alat untuk mengkaji kondisi bayi sesaat setelah lahir meliputi 5
variabel (pernafasan, frek. Jantung, warna, tonus otot dan iritabilitas reflek)
Ditemukan oleh Dr. Virginia Apgar (1950)
2. Tujuan
Bayi dengan hasil total, 7 atau lebih pada menit pertama setelah lahir,
secara umum berada pada keadaan sehat. Bukan berarti skor yang rendah
menunjukkan bahwa anak Anda tidak sehat atau tidak normal. Hasil yang rendah
dalam penilaian itu, menunjukkan bahwa anak Anda membutuhkan tindakan yang
sifatnya segera, seperti menyedot/mengeluarkan cairan dari saluran pernapasan
atau pemberian oksigen untuk membantu pernapasan, tindakan tersebut dapat
memberikan perbaikan keadaan bayi secara umum.
Pada menit ke-5 setelah lahir, penilaian kembali dilakukan, dan jika skor
bayi Anda tidak naik hingga nilai 7 atau lebih dan berdasarkan pertimbangan
lainnya dari keadaan bayi maka dokter dan perawat akan melanjutkan tindakan
medis yang perlu untuk dilakukan dan pemantauan intensif. Beberapa bayi yang
lahir dengan masalah pada organ jantung dan paru-paru akan membutuhkan
tindakan medis lanjutan, sedangkan yang lain hanya membutuhkan waktu yang
lebih lama untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan luar.
Page 1 of 12
Kebanyakan bayi baru lahir dengan nilai Apgar pertama dibawah 7, akan baik-
baik saja Hal yang penting bagi orang tua yang baru memiliki bayi untuk
mengetahui nilai Apgar. Penilaian ini dibuat untuk menolong tenaga kesehatan
dalam mengkaji kondisi secara umum bayi baru lahir dan memutuskan untuk
melakukan tindakan darurat atau tidak. Penilaian ini bukan ditujukan sebagai
preidiksi terhadap kesehatan bayi atau perilaku bayi, atau bahkan status
intelegensia/kepandaian. Beberapa bayi dapat mencapai angka 10, dan tidak
jarang, bayi yang sehat memiliki skor yang lebih rendah dari biasanya, terutama
pada menit pertama saat baru lahir.
3. Indikasi
Apgar Score Dilakukan pada :
• 1 menit kelahiran yaitu untuk memberi kesempatan pd bayi untuk
memulai perubahan
• Menit ke-5
• Menit ke-10
penilaian dapat dilakukan lebih sering jika ada nilai yg rendah dan
perlu tindakan resusitasi. Penilaian menit ke-10 memberikan indikasi
morbiditas pada masa mendatang, nilai yg rendah berhubungan dengan
kondisi neurologis.
Page 2 of 12
SKOR APGAR
TANDA 0 1 2
Appearance Biru,pucat Badan
pucat,tungkai
biru
Semuanya merah
muda
Pulse Tidak teraba < 100 > 100
Grimace Tidak ada Lambat Menangis kuat
Activity Lemas/lumpuh Gerakan
sedikit/fleksi
tungkai
Aktif/fleksi tungkai
baik/reaksi melawan
Respiratory Tidak ada Lambat, tidak
teratur
Baik, menangis kuat
4. Cara Kerja
Prosedur penilaian APGAR
a. Pastikan pencahayaan baik
b. Catat waktu kelahiran, nilai APGAR pada 1 menit pertama dengan
cepat dan simultan. Jumlahkan hasilnya
c. Lakukan tindakan dengan cepat dan tepat sesuai dengan hasilnya
d. Ulangi pada menit kelima
e. Ulangi pada menit kesepuluh
Page 3 of 12
f. Dokumentasikan hasil dan lakukan tindakan yg sesuai
Penilaian :
Setiap variabel dinilai : 0, 1 dan 2. Nilai tertinggi adalah 10
a. Nilai 7-10 menunjukkan bahwa by dlm keadaan baik
b. Nilai 4 - 6 menunjukkan bayi mengalami depresi sedang dan
membutuhkan tindakan resusitasi
c. Nilai 0 – 3 menunjukkan bayi mengalami depresi serius dan
membutuhkan resusitasi segera sampai ventilasi
B. ANDROPOMETRI
1. Pengertian
Antropometri berasal dari kata anthropos dan metros. Anthropos artinya
tubuh dan metros artinya ukuran. Antropometri berarti ukuran dari tubuh. Metode
antropometri adalah menjadikan ukuran tubuh manusia sebagai alat menentukan
status gizi manusia. Konsep dasar yang harus dipahami dalam menggunakan
antropometri secara antropometri adalah konsep pertumbuhan. Antropometri gizi
adalah berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan
komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi
2. Tujuan
Tujuan dari antropometri yaitu mengukur :
1) status nutrisi
Page 4 of 12
2) komposisi tubuh
3) pertumbuhan Anak
3. Persiapan Alat Cara Kerja
Jenis Parameter Antropometri Pada Anak yaitu :
a. Umur
Faktor umur sangat penting dalam menentukan status gizi. Batasan
umur digunakan adalah tahun umur penuh dan untuk anak 0-2 tahun
digunakan bulan penuh.
b. Berat badan
Merupakan ukuran antropometri yang terpenting dan paling sering
digunakan pada bayi baru lahir (neonatus). Berat badan digunakan untuk
mendiagnosa bayi normal atau BBLR. Penurunan berat badan merupakan
yang sangat penting karena mencerminkan masukan kalori yang tidak
adekuat.
Berat badan merupakan pilihan utama karena berbagai pertimbangan:
1) Parameter yang baik, mudah terlihat perubahan dalam waktu singkat.
2) Memberi gambaran status gizi sekarang dan gambaran yang baik
tentang pertumbuhan
3) Merupakan ukuran antropometri yang sudah dipakai secara umum dan
luas.
4) Ketelitian pengukuran tidak banyak dipengaruhi oleh ketrampilan
pengukur
Page 5 of 12
5) KMS (Kartu Menuju Sehat) yang digunakan sebagai alat yang baik
untuk pendidikan dan monitor kesehatan anak menggunakan juga berat
badan sebagai dasar pengisian.
c. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan
keadaan pertumbuhan skeletal. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti
berat badan. Tinggi badan relative kurang sensitive pada masalah
kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh defisiensi zat gizi
terhadap tinggi badan akan tampak dalam waktu yang relative lama. Pada
keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
Cara Pengukurannya :
1. Letakkan kepala bayi pada garis tengah alat pengukur.
Letakkan lutut bayi secara lembut
2. Dorong sehingga kaki ekstensi penuh dan mendatar pada meja
ukuran
3. Hitung berapa panjang bayi tersebut dengan melihat angka
pada tumit bayi.
Jika pengukuran dilakukan saat berdiri maka posisi anak harus
berdiri tegak lurus, sehingga tumit, bokong dan bagian atas punggung
terletak pada dalam 1 garis vertical, sedangkan liang telinga dan bagian
bawah orbita membentuk satu garis horizontal.
Page 6 of 12
Cara mengukur:
1) Tempelkan dengan paku mikrotoa tersebut pada dinding yang lurus
datar sehingga tepat 2 meter.
2) Lepaskan sepatu atau sandal.
3) Anak harus berdiri tegak seperti sikap siap sempurna.
4) Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-siku
harus lurus menempel pada dinding.
5) Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan
mikrotoa.
d. Lingkar Lengan Atas (LILA)
Merupakan salah satu pilihan untuk penentuan status gizi, karena
mudah, murah, dan cepat. Tidak memerlukan data umur yang terkadang
susah diperoleh. LILA memberikan gambaran tentang keadaan jaringan
otot dan lapisan lemak bawah kulit. LILA mencerminkan cadangan
energy, sehingga dapat mencerminkan :
a. Status KEP pada balita
b. KEK pada ibu WUS dan ibu hamil: resiko bayi BBLR
Kesalahan pengukuran LILA (ada berbagai tingkat ketrampilan
pengukur) relatif lebih besar dibandingkan dengan tinggi badan,
mengingat batas antara baku dengan gizi kurang, lebih sempit pada LILA
dari pada tinggi badan.
Ambang batas pengukuran LILA pada bayi umur 0-30 hari yaitu ≥
9,5 cm. sedangkan pada balita yaitu < 12,5cm.
Page 7 of 12
Cara mengukur LILA pada bayi:
a. Tentukan posisi pangkal bahu
b. Lengan dalam keadaan bergantung bebas, tidak tertutup kain atau
pakaian
c. Tentukan posisi ujung siku dengan cara siku dilipat dengan telapak
tangan kea rah perut.
d. Tentukan titik tengah antara pangkal bahu dan ujung siku siku dengan
menggunakan pita LILA,dan beri tanda dengan pulpen (sebelumnya
minta izin kepada pasien). Sebelumnya perhatikan titik nolnya.
e. Lingkarkan pita LILA sesuai dengan tanda pulpen di sekeliling lengan
responden sesuai tanda.
f. Masukkan ujung pita di lubang yang ada pada pita LiLA
g. Pita di tarik dengan perlahan, jangan terlalu ketat atau longgar
h. Baca angka yang di tunjukkan oleh tanda panah pada pita LiLA (kea
rah angka yang lebih besar)
i. Tulis hasil pembacaannya.
e. Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran
anak praktis, yang biasanya untuk memeriksa keadaan patologi dari
besarnya kepala atau peningkatan ukuran kepala. Lingkar kepala bayi yang
baru lahir di Indonesia rata-rata 3 cm dan di Negara maju 3,5 cm.
kemudian pada usia 6 bulan menjadi 40 cm (bertambah 1,5 cm setiap
Page 8 of 12
bulan). Pada umur 1 tahun lingkar kepala mencapai 45-47 cm (bertambah
0,5 cm tiap bulan). Pada usia 3 tahun menjadi 50 cm dan pada umur 10
tahun 53 cm.
Alat dan tehnik pengukuran: Alat yang sering digunakan dibuat
dari serat kaca (fiber glas) dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel, tidak
mudah patah, pengukuran sebaiknya dibuat mendekati 1 desimal, caranya
dengan melingkarkan pita dari pertengahan dahi (frontalis) ke tulang
telinga terus ke oksipitalis.kembali ke frontalis.
f. Lingkar Dada
Dilakukan pada bayi/anak dalam keadaan bernafas biasa dengan
titik ukur pada areola mammae. Biasanya dilakukan pada anak berumur 2-
3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan lingkar dada sama pada umur 6
bulan. Setelah umur ini lingkar kepala lebih lambat dari pada lingkar dada.
Pada anak yang mengalami KEP terjadi pertumbuhan lingkar dada yang
lambat : rasio dada dan kepala < 1.
C. PERAWATAN TALI PUSAT
1. Pengertian
Perawatan tali pusat adalah perbuatan merawat atau memelihara pada tali
pusat bayi setelah tali pusat dipotong atau sebelum puput (Paisal, 2008).
Perawatan tali pusat adalah pengobatan dan pengikatan tali pusat yang
menyebabkan pemisahan fisik terakhir antara ibu bayi, kemudian tali pusat
Page 9 of 12
dirawat dalam keadaan steril, bersih, kering, puput dan terhindar dari infeksi tali
pusat (Hidayat, 2005).
2. Tujuan perawatan tali pusat
Tujuan perawatan tali pusat adalah mencegah terjadinya penyakit tetanus
pada bayi baru lahir, agar tali pusat tetap bersih, kuman-kuman tidak masuk
sehingga tidak terjadi infeksi pada tali pusat bayi. Penyakit tetanus ini disebabkan
oleh clostridium tetani yaitu kuman yang mengeluarkan toksin (Racun), yang
masuk melalui luka tali pusat, karena perawatan atau tindakan yang kurang bersih
(Saifuddin, 2001).
Menurut Paisal (2008), perawatan tali pusat bertujuan untuk menjaga agar
tali pusat tetap kering dan bersih, mencegah infeksi pada bayi baru lahir,
membiarkan tali pusat terkena udara agar cepat kering dan lepas.
3. Persiapan Alat
1. 2 Air DTT, hangat, (a) untuk membasahi dan menyabuni, (b) untuk
membilas
2. Washlap kering dan basah
3. Sabun bayi
4. Kassa steril
5. 1 set pakaian bayi
4. Cara Kerja:
1. Cuci tangan.
2. Dekatkan alat.
Page 10 of 12
3. Siapkan 1 set baju bayi yang tersusun rapi, yaitu: celana, baju, bedong
yang sudah digelar.
4. Buka bedong bayi.
5. Lepas bungkus tali pusat.
6. Bersihkan/ ceboki dengan washlap 2-3x dari bagian muka sampai kaki/
atas ke bawah.
7. Pindahkan bayi ke baju dan bedong yang bersih.
8. Bersihkan tali pusat, dengan cara: (a) Pegang bagian ujung, (b) Basahi
dengan washlap dari ujung melingkar ke batang, (c) Disabuni pada
bagian batang dan pangkal, (d) Bersihkan sampai sisa sabunnya hilang,
(e) Keringkan sisa air dengan kassa steril, (f) Tali pusat tidak
dibungkus.
9. Pakaikan popok, ujung atas popok dibawah tali pusat, dan talikan di
pinggir. Keuntungan : Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak
langsung mengenai tali pusat, tetapi ke bagian popok dulu.
10. Bereskan alat.
11. Cuci tangan.
Page 11 of 12
DAFTAR PUSTAKA
Djitowiyono,Sugeng.2010.Asuhan Keperawatan Neonatus dan Anak.Yogyakarta :
Nuha Medika.
Smeltzer,Suzanne C.2002.Keperawatan Medikal Bedah.volume1Jakarta:EGC
Wong, Donna L.2003.Keperawatan Pediatrik.Edisi 4.Jakarta:EGC
Page 12 of 12