Post on 15-Jun-2019
KEBIJAKAN
PENGUATAN PENELITIAN
PADA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM
Suwendi Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Kementerian Agama Republik Indonesia
2018
KEPALA SUBDIT Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat
Dr. H. Suwendi, M.Ag
Kepala Seksi
Publikasi Ilmiah
Dr. Mahrus, M.Ag
Kepala Seksi
Pengabdian Kepada Masyarakat
Muhammad Aziz Hakim, M.H
Kepala Seksi
Penelitian dan Pengelolaan Hak
Kekayaan Intelektual
H. Anis Masykhur, S.Ag. MAg PE
RS
ON
ALIA
2 PROBLEMATIKA UTAMA
Jumlah anggaran tidak
sebanding dengan
jumlah layanan
Kualifikasi dan Kualitas
SDM PTKI
No. Lembaga Jumlah
Lembaga
Jumlah Peserta Didik Ket.
Lk. Pr. Total
1. RA/BA 27.999 627.059 604.042 1.231.101 PAUD
2. MIN 1.686 240.693 233.716 474.409 3.565.875
Pendidikan
Dasar
3. MIS 22.874 1.605.584 1.485.882 3.091.466
4. MTsN 1.437 349.466 397.027 746.493 3.160.685
5. MTsS 15.497 1.232.540 1.181.652 2.414.192
6. MAN 763 154.883 260.191 415.074 1.294.776
Pendidikan
Menengah 7. MAS 7.080 401.863 477.839 879.702
8. PTKIN 55 182.316 276.297 458.613 775.517
Pendidikan
Tinggi 9. PTKIS 644 141.367 175.537 316.904
10. Pontren 28.194 2.134.796 2.155.830 4.290.626
Pendidikan
Non-Formal 11. Diniyah 84.966 3.067.338 3.302.044 6.369.382
12. LPQ 135.130 3.678.913 3.957.213 7.636.126
Jumlah 326.325 13.816.818 14.507.270 28.324.088
RINGKASAN JUMLAH LEMBAGA & PESERTA DIDIK
S T A T I S T I K P E N D I D I K A N I S L A M 2 0 1 5 / 2 0 1 6
No. Lembaga Jenis Kelamin Kualifikasi Pendidikan
Total Lk. Pr. < S1 S1 ≥ S2
1. RA/BA 6.369 111.827 55.026 62.445 725 118.196
2. MIN 10.753 22.829 4.154 28.363 1.065 33.582
3. MIS 101.512 134.366 56.681 175.529 3.668 235.878
4. MTsN 20.103 29.286 1.667 43.890 3.832 49.389
5. MTsS 115.138 101.257 39.005 170.713 6.677 216.395
6. MAN 13.640 17.109 503 26.143 4.103 30.749
7. MAS 52.305 40.409 11.384 76.086 5.244 92.714
8. PTKIN 8.237 4.255 274 9.720 2.498 12.492
9. PTKIS 14.603 3.960 1.783 15.772 1.008 18.563
10. Pontren 226.483 128.458 217.066 124.013 13.862 354.941
11. Diniyah 265.591 223.857 356.873 127.561 5.014 489.448
12. LPQ 328.570 364.525 511.350 161.138 20.607 693.095
Jumlah 1.163.304 1.182.138 1.255.766 1.021.373 68.303 2.345.442
RINGKASAN JUMLAH PENDIDIK
S T A T I S T I K P E N D I D I K A N I S L A M 2 0 1 5 / 2 0 1 6
Belanja Pemerintah
Pusat
153.199,
5
1. Kementerian Dikbud 53.278,5
2. Kementerian Ristek dan
Dikti
41.507,7
3. Kementerian Agama 49.409,9
(Pendidikan Islam 46.398,9)
4. K/L Lainnya 9.003,4
Anggaran Pendidikan
(20.46%)
Rp. 408,09 T
Belanja Transfer Daerah 254.895,
5
1. Anggaran Pendidikan dalam DBH 1.337,7
2. DAK Pendidikan 10.041,3
3. Anggaran Pendidikan dalam DAU 134.970,3
4. Dana Tambahan Penghasilan PNSD 1.096,0
5. Tunjangan Profesi Guru 70.252,7
6. Anggaran Pendidikan dalam OTSUS 4.234,7
7. Dana Insentif Daerah 1.664,5
8. Bantuan Operasioal Sekolah (BOS) 31.298,3
(Rp. Milyar)
(Rp. Milyar)
(62,5%)
(37,5%)
6
Sumber: Kemendikbud – Rapat Terbatas, 25 Februari 2015 Raker Menag dengan Komisi VIII DPR RI, 11 Februari 2015
Anggaran Pendidikan (2015)
Kemenag
hanya
12,1% dari
Anggaran
Pendidikan
20%
Total Belanja
Negara
Rp.2.080,5 T
APBN
2017
Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN)
Rp.2,5 T atau 0,6% dari Anggaran Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Rp.39,8 T atau 9,6% dari Anggaran Pendidikan
Kementerian Agama
Rp.50,4 T atau 12,1% dari Anggaran Pendidikan
Kementerian Ristek dan Pendidikan Tinggi
Rp.38,7 T atau 9,3% dari Anggaran Pendidikan
17 K/L lainnya
Rp.12,8 T atau 3,1% dari Anggaran Pendidikan
Kementerian Pariwisata
Kementerian Pertahanan
Kementerian KLHK
Kementerian KKP
Kementerian Perhubungan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Keuangan
Kementerian Pemuda dan
Olahraga
Kementerian
Ketenagakerjaan
Kementerian KUKM
Kementerian Kominfo
Kementerian Desa
Perpustakaan Nasional RI
Kementerian Pertanian
Kementerian
Perindustrian
Kementerian ESDM
Badan Tenaga Nuklir
Nasional
BA/BUN
Rp.3,4 T atau 0,8% dari Anggaran Pendidikan
Anggaran Pendidikan melalui Transfer ke Daerah & Dana Desa (Rp.Triliun) %
a DAU yang diperkirakan untuk anggaran pendidikan 148,1 35,6
b DAK Pendidikan Fisik 8,1 2,0
c Dana Tambahan Penghasilan Guru (DTPG) PNS Daerah 1,4 0,3
d Tunjangan Profesi Guru (TPG) PNS Daerah 55,6 13,4
e Bantuan Operasional Sekolah 45,1 10,8
f Bantuan Operasional Pendidikan PAUD 3,6 0,9
g Tunjangan Khusus (Untuk Guru PNS di daerah Khusus) 1,7 0,4
h Otonomi Khusus yang diperkirakan untuk anggaran pendidikan 4,8 1,2
i Dana Pengelolaan Koperasi, UKM, dan Tenaga Kerja 0,1 0,0
ANGGARAN
PENDIDIKAN
Rp.416,1 T
Transfer Daerah Rp.268,4 T atau 64,5% dari Anggaran Pendidikan
Postur Anggaran Pendidikan Tahun 2017
7
Kemenag
hanya
12,1% dari
Anggaran
Pendidikan
Postur Anggaran Ditjen Pendidikan Islam (2017)
PAI
11,4%
Pontren
1,8%
Madrasah
46,2%
Diktis
10%
Sekretariat
30,6%
PAI : Rp 5,356 T
Pontren : Rp 875 M
Madrasah : Rp 21,685 T
Diktis : Rp 4,662 T
Sekretariat : Rp 14,387 T Rp 46,968 T
8
Dana Riset di luar APBN
• ..\RKAKL\SumberDanaRiset.pdf
2. Problema SDM PT di Indonesia
Masih banyak dosen yang tidak memenuhi
kualifikasi pendidikan minimal (masih S1)
Jumlah dosen yang berpendidikan doktor (S3) masih
kurang
Masih banyak dosen yang belum memiliki jabatan
akademik
Jumlah guru besar masih sangat sedikit
Publikasi ilmiah dosen/ilmuwan dan HAKI masih
sangat rendah
JENJANG PENDIDIKAN DOSEN NASIONAL
KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI
2 298 1.825
26.989
126.148
25.497
1.820 283 797 -
20.000
40.000
60.000
80.000
100.000
120.000
140.000
D2 D3 D4 S1 S2 S3 Sp-1 Sp-2 Profesi
Jenjang Pendidikan
Sumber: forlap.ristekdikti.go.id
Tgl, 1 Juni 2016
0 10 87 3.568
44.615
17.489
1.195 207 367 2 288 1738
23421
81533
8008 625
76
430
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
D2 D3 D4 S1 S2 S3 Sp-1 Sp-2 Profesi
Jenjang Pendidikan
PTN PTS
JENJANG PENDIDIKAN DOSEN PTN DAN PTS
KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI
Sumber: forlap.ristekdikti.go.id
Tgl, 1 Juni 2016
Asisten Ahli; 49.246 ;
21%
Lektor; 47.679 ; 20%
Lektor Kepala;
29.605 ; 12%
Profesor; 5.011 ; 2%
Tenaga Pengajar;
107.959 ; 45%
Jabatan Fungsional Akademik Keseluruhan Dosen
Kementerian Ristek dan Dikti
Suber data : forlap.ristekdikti.go.id
Tanggal : 10 Februari 2017
JABATAN FUNGSIONAL AKADEMIK DOSEN PTN DAN PTS
KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI
Sumber data: forlap.ristekdikti.go.id
Tgl: 10 Februari 2017
PTN
PTS
Asisten
Ahli;
35.482
Lektor;
23.764
Lektor
Kepala;
9.178 Profesor;
986
Tenaga
Pengajar;
97.309
Asisten Ahli;
13.764
Lektor;
23.915
Lektor
Kepala;
20.427
Profesor;
4.025
Tenaga
Pengajar;
10.650
PUBLIKASI ILMIAH TERINDEKS SCOPUS PUBLIKASI ILMIAH TERINDEKS SCOPUS
18
17
KARIR DOSEN
1 ASISTEN
AHLI Kum: 100-150
2 LEKTOR Kum: 200-300
3 LEKTOR
KEPALA Kum: 400-550-
700
4 GURU
BESAR Kum: 850-1050
PENGEMBANGAN KARIR
SERTIFIKASI PENDIDIK/DOSEN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
PROFESIONAL/STUDI LANJUT
KENAIKAN JABATAN
AKADEMIK/PANGKAT
PENGEMBANGAN KARYA
ILMIAH/PENELITIAN/PUBLIKASI ILMIAH
0 REKRUTM
EN
PELUANG
Dosen
Penelitian
Pengabdian
Pendidikan
TARGET KINERJA Rencana Pengembangan Strategis DIKTIS Tahun 2015-2019)
Sasaran
Strategis Indikator Kinerja
Target
2015
Target
2016
Target
2017 Target 2018
Target
2019
Peningkatan
riset/penelitian
dan publikasi
oleh pendidik,
peserta didik dan
lembaga
penelitian pada
PTKI
Jumlah riset/penelitian yang
dilaksanakan oleh PTKI (anggaran
DIKTIS)
55 100 150 225 275
Jumlah jurnal terakreditasi nasional 33 45 55
65
(Saat ini:
65: 4 (A),
61 (B)
75
Jumlah jurnal terakreditasi
internasional (terindex scopus) 2 3 5 5 6
Jumlah karya ilmiah yang
mendapatkan hak paten 25 50 75 100 125
Persentase dosen dengan publikasi
nasional 5% 7% 9% 10% 15%
Persentase dosen dengan publikasi
internasional 2% 3% 4% 5% 10%
NO
Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja
Target
2015
Target
2016
Target
2017
Target
2018 Target 2019
4.
Meningkatnya
partisipasi
dalam forum
ilmiah dan
keanggotaan
tingkat
Internasional
Jumlah dosen
yang mengikuti
forum ilmiah
tingkat
internasional
100 150 200 250 300
Jumlah Dosen
presentasi
makalah di
AICIS
150 300 400 700 800
BOPTN pada DIKTIS
BOPTN pada DIKTIS
BOPTN pada DIKTIS
BOPTN pada DIKTIS
A. UU NO 12 THN 2012:
Pasal 89:
(5) Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional PTN dari anggaran fungsi Pendidikan.
(6) Pemerintah mengalokasikan paling sedikit 30% (tiga puluh persen) dari dana sebagaimana dimaksud pada ayat (5) untuk dana Penelitian di PTN dan PTS.
(7) Dana Penelitian sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dikelola oleh Kementerian.
PENJELASAN
Penjelasan Pasal 89 ayat (5) Yang dimaksud dengan “dana bantuan operasional” adalah dana Kementerian di luar Penerimaan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara untuk membantu biaya operasional layanan Tridharma.
B. Perubahan PMA Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Lingkungan PTKI;
C. Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. 2951 Tahun 2017 tentang Dana BOPTN Penelitian
DASAR HUKUM
Distribusi Dana BOPTN
Penelitian tahun 2018
• Sentralisasi
• BOPTN Penelitian di Direktorat:
• Penelitian Kompetitif Nasional, Kolaboratif, Research Fellowships, dan Penelitian Internasional
• Penyediaan sarana penelitian: Sewa E Journal dan E Book, hardware, dll
• Saveguarding
• Desentralisasi
• BOPTN Penelitian di PTKIN 202 M
Target Capaian
Isu: Moderatisme Islam, Integrasi Keilmuan, Isu-isu strategis lainnya
Ketergunaan Hasil Penelitian
Publikasi Ilmiah
Peningkatan Kualifikasi dan Kompetensi SDM PTKI
Transparansi proses pelaksanaan penelitian
1. Fenomena Medsos
2. Produk Halal
3. Pengembangan Ekonomi Umat
4. Industri Umrah
5. Wakaf Produktif
6. Pemanfaatan dana Zakat
7. Kualitas Madrasah Vokasional
8. Gejala Ideologi Trans Nasional
9. Pemanfaatan IT dan Tata Kelola
10. Indeks Pembangunan Manusia
(IPM)
10 Tema Penelitian Prioritas
Kementerian Agama RI:
Program 2
Program 1
Katagorisasi
Utama
Penelitian & PkM
Sentralisasi
(PENDIS)
Kopertais/PTKIS Unggulan Strategis
Unggulan Integrasi Keilmuan Penghargaan Publikasi
Unggulan Internasional Unggulan Kolaboratif
Unggulan Research Fellowship Unggulan ...
Desentralisasi
(PTKIN)
Penelitian Pembinaan/Peningkatan Kapasitas
Penelitian Dasar
Penelitian Terapan & Pengembangan
Unggulan PT
Ket:
Mekanisme
desentralisasi
anggaran BOPTN
Penelitian dilakukan
melalui aplikasi
pendaftaran
penelitian yang telah
disediakan
Layanan Online Subdit P2M
litapdimas.kemenag.go.id
moraref.kemenag.go.id
istiqro.kemenag.go.id
Langgan kitab turas online sejak abad ke-15
infotrac.galegroup.com
Hub: Kepala Perpustakaan PTKIN
www.infotrac.galegroup.com
Matrik Penelitian & Outcome (SK Dirjen No. 1056/2017)
Kategori
Penelitian
Laporan
Output Outcome Keterangan
Penelitian Pembinaan
(10 s/d 20 juta)
Laporan lengkap
format buku; dan
artikel siap
dipublikasikan.
Artikel yang
dimuat pada
Jurnal nasional
dan terindeks
Moraref
1. Laporan outcome paling lambat 6 bulan sejak
penelitian/anggaran tahun berjalan berakhir.
2. Naskah buku berbahasa Indonesia siap terbit
(paling lambat 6 bulan)
Penelitian Dasar
a.Penelitian Program
Studi (21 s/d 40
juta)
Laporan lengkap
format buku; dan
artikel siap
dipublikasikan.
Jurnal nasional
dan terindeksasi
Moraref, IPI &
DOAJ
1. Laporan outcome paling lambat 10 bulan
sejak penelitian/anggaran tahun berjalan
berakhir.
2. Naskah buku berbahasa Indonesia siap terbit
(paling lambat 10 bulan)
b. Penelitian Dasar
Interdisipliner (41
s/d 100 juta)
Laporan lengkap
format buku; dan
artikel siap
dipublikasikan.
Jurnal nasional
terakreditasi
1. Naskah diterbitkan di Jurnal Nasional
terakreditasi, paling lambat 12 bulan setelah
laporan pelaksanaan penelitian; atau
2. Naskah buku berbahasa Indonesia siap terbit
(paling lambat 12 bulan);
c. Penelitian
Kolaborasi
Internasional (Rp.
101 s/d 200 juta)
Laporan lengkap
format buku; dan
artikel siap
dipublikasikan.
Jurnal terindeks
bereputasi
(Scopus, Thomson,
dsj).
1. Naskah diterbitkan di Jurnal Nasional
terakreditasi, paling lambat 24 bulan setelah
laporan pelaksanaan penelitian; atau
2. Naskah buku berbahasa Indonesia siap terbit
(paling lambat 12 bulan);
3 Penelitian Terapan dan Pengembangan a
PTP
Interdisipliner
(Rp. 51 s/d
100 jt)
Laporan lengkap
format buku; dan
artikel siap
dipublikasikan.
Jurnal nasional
terakreditasi atau
terideks bereputasi; atau
buku oleh penerbit
nasional bereputasi
1. Naskah diterbitkan di Jurnal
Nasional terakreditasi, paling
lambat 12 bulan setelah
laporan pelaksanaan
penelitian; atau
2. Naskah buku berbahasa
Indonesia siap terbit (paling
lambat 12 bulan);
b PTP Nasional
(Rp. 101 s/d
250 jt)
Laporan lengkap
format buku; dan
artikel siap
dipublikasikan
Jurnal nasional
terakreditasi terideks
bereputasi; atau buku
oleh penerbit
internasional; dan
Pencatatan HKI/Paten.
c PTP
International
(Rp. 101 s/d
500 juta)
Laporan lengkap
format buku; dan
artikel siap
dipublikasikan.
Jurnal nasional
terakreditasi terideks
bereputasi; atau buku
oleh penerbit
internasional; dan
Pencatatan HKI/Paten.
1. Jurnal internasional, paling
lambat 24 bulan setelah
laporan pelaksanaan
penelitiaterakredin; atau
2. Naskah buku berbahasa resmi
PBB siap terbit (paling lambat
24 bulan)
ALUR PENENTUAN BESARAN BIAYA BOPTN
LP2M/P3M
DIKTIS
Seleksi
On Line
Dosen Pengusul PENETAPAN PAGU
(PENDIS)
SK Peneliti (PTKI)
Proposal Masuk
RKAKL/DIPA PTKI
KUOTA PENELITI
Seminar dan
Pendampingan
Pelaksanaan
Penelitian
Juli s/d September (N-1) Oktober (N-1) Des N-1 s/d Feb Maret s/d Aug
ONLINE (PTKI & DIKTIS) KEMENAG PTKI N PTKIN (Dosen &
Reviever)
Penjelasan
LP2M/P3M menerima proposal secara online melalui aplikasi yang disediakan DIKTIS.
LP2M melakukan verifikasi data secara akademik dan administrasi secara online.
Hasil yang sudah diverifikasi LP2M secara online terlihat di pusat data DIKTIS.
DIKTIS menetapkan KUOTA berdasarkan pada jumlah proposal yang diajukan
KUOTA sebagai dasar penetapan pagu definitif pada anggaran tahun akan datang
PTKIN Menetapkan SK Peneliti tahun akan datang
Tugas Admin
• Memeriksa dokumen sesuai standar yang ditetapkan
• Memroses dokumen sesuai dengan catatan/arahan/masukan Kepala LP2M/P3M/Komite Penilaian
• Admin hanya sebagai pintu masuk untuk mengakses sistem
Beberapa Ketentuan terkait dengan Penelitian
Ketersediaan Reviewer/Komite Penilaian dan di-SK-kan oleh PTKI
Persetujuan Komite Penilaian/Reviewer tentang besaran anggaran penelitian yang diajukan
Rektor menetapkan SK Bantuan
Penetapan Reviewer Nasional
• Reviewer Penelitian terdiri dari reviewer lokal dan nasional
• Reviewer direkrut melalui seleksi nasional dan reviewer yang memenuhi ketentuan akan diberikan nomor induk reviewer nasional (NIRN)
• Prosedur mekanisme menjadi reviewer penelitian:
• Mengajukan usulan /diusulkan
• Lulus uji kompetensi reviewer, yang ditunjukkan dengan 3 (tiga) buat artikel yang dimuat di jurnal ilmiah terakreditasi atau 1 artikel yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Internasional bereputasi atau mempunyai karya akademik yang diterbitkan di penerbit bereputasi.
TERIMA KASIH @suwendi