Post on 24-Dec-2019
M a r k e t B r i e f 2014
Minyak Atsiri
( HS 3301 )
ATASE PERDAGANGAN KBRI BERLIN
Lehrter Str. 16-17, 10557 Berlin, Germany Tel: +49-30-4780-70, Fax: +49-30-4473-7142
2
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
KATA PENGANTAR
Atase Perdagangan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)
Berlin, Jerman, mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena telah dapat menyelesaikan “Market Brief Tahun 2014
Minyak Atsiri (HS 3301) ”. Market Brief (MB) ini merupakan kajian
singkat yang memberikan gambaran kondisi dan potensi pasar produk
Minyak Atsiri di Jerman.
Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar
negeri, Market Brief ini disusun untuk memberikan informasi terkini
mengenai pasar suatu produk, peraturan impor di negara akreditasi
setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi pasar dan
informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung
Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam
meningkatkan keunggulan produk Minyak Atsiri Indonesia untuk dapat
bersaing di pasar Jerman.
Akhir kata, Atase Perdagangan KBRI Berlin mengharapkan
kiranya informasi dalam Market Brief ini dapat bermanfaat bagi
pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam
menentukan strategi ekspor ke Jerman.
Berlin, April 2014
Atase Perdagangan KBRI Berlin
Lita Gustina
3
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Daftar Isi
Kata Pengantar
I. Pendahuluan
1. Pemilihan Negara................................................. 4 2. Pemilihan Produk................................................. 5 3. Profil Jerman....................................................... 8
II. Potensi Pasar Jerman
1. Ekspor Minyak Atsiri Jerman ke Dunia........... 13 2. Negara Tujuan Ekspor Minyak Atsiri Jerman
ke Dunia .............................................................. 14 3. Impor Minyak Atsiri Jerman.............................. 16 4. Kebijakan Impor Minyak Atsiri di Jerman....... 22 5. Saluran Distribusi di Jerman............................. 25 6. Hambatan Perdagangan Minyak Atsiri
di Jerman ............................................................ 25
III. Peluang dan Strategi Perdagangan Minyak Atsiri di Jerman
1. Peluang Pasar Produk Minyak Atsiri di Jerman.. 27 2. Strategi Perdagangan Minyak Atsiri Indonesia... 28 3. Lembaga/ Institusi Perdagangan Terkait ............. 29 4. Daftar Importir ......................................................... 30
4
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
I. PENDAHULUAN
I.1. Pemilihan Negara
Jerman adalah sebuah negara yang terletak di Eropa Barat dengan
luas wilayah 357,021 kilometer persegi. Jerman berbatasan langsung
dengan Belanda, Belgia, Cekoslovakia, Perancis, Luxemburg, Swiss,
Polandia dan Denmark.
Negara yang dipimpin seorang Kanselir ini telah menjadi salah satu
negara yang memiliki kekuatan ekonomi terbesar di kawasan Eropa,
serta juga memiliki penduduk terbesar kedua di kawasan tersebut.
Jerman merupakan negara kunci di bidang ekonomi, politik, dan
pertahanan keamanan dalam keanggotaan Uni Eropa.
Sekilas mengenai sejarah negeri Bavaria ini hingga sampai saat ini telah
menempatkan Republik Federal Jerman menjadi sebuah barometer
negara maju yang memiliki peranan penting dalam percaturan politik
dan ekonomi dunia yang mengglobal.
Dengan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 2,645,0 juta Euro (2012),
ekonomi Jerman menduduki posisi ketiga terbesar di dunia, setelah
Amerika Serikat dan Jepang. Pasar ekonomi Jerman dengan 82 juta
penduduk adalah yang terbesar di Eropa, dan menyumbangkan 26%
dari PDB Eropa. Terletak di pusat benua Eropa, Jerman tepat rasanya
menjadi akses tujuan ekspor ideal ke berbagai pasar dengan
pertumbuhan pesat di Eropa Barat, Pusat, dan Timur.
Impor Jerman dari Indonesia dalam kurun waktu lima tahun (2009-2013)
mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan dan prospektif. Dan,
saat ini nilai Impor Jerman dari Indonesia mencapai USD 4,8 miliar
(2013). Indonesia masuk dalam 50 negara ekportir terbesar di Jerman.
Berikut adalah 10 komoditas terbesar yang diimpor Jerman dari
Indonesia pada tahun 2013:
5
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Product
code Product label
Germany's imports from Indonesia
Value in 2009 Value in 2010 Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013
HS 4001
Natural
rubber,balata,gutta-
percha etc
75,701 358,049 575,815 320,754 273,718
HS 6403 Footwear, upper of
leather 211,697 223,132 293,249 279,569 247,841
HS 1513
Coconut (copra),palm
kernel/babassu oil &
their fractions
295,637 248,655 544,092 360,361 244,797
HS 1511 Palm oil & its fraction 364,545 488,774 373,693 325,266 244,330
HS 0901 Coffee 151,736 119,514 118,339 128,185 145,871
HS 6404 Footwear, upper of
textile mat 22,300 41,640 71,065 84,648 122,112
HS 8443
Printing machinery;
machines for uses
ancillary to printing
20,857 14,658 43,289 102,255 112,983
HS 8001 Unwrought tin 45,841 122,079 147,881 126,022 100,477
HS 6402
Footwear nes, outer
soles and uppers of
rubber or plastics
29,068 46,052 74,840 89,041 97,181
HS 4011 New pneumatic tires,
of rubber 59,514 92,642 125,132 100,384 95,463
Sumber: ITC Unit: US Dollar thousand
Sementara itu impor Indonesia dari Jerman pada tahun 2013 mencapai
USD 4,27 miliar. Ekspor Jerman ke Indonesia didominasi oleh produk
kedirgantaraan dan automotif. Jerman juga menempatkan Indonesia
sebagai salah satu dari 50 negara tujuan ekspor.
I.2. Pemilihan Produk
Kelompok produk dengan HS Code 3301 Essential Oils (Terpeneless
Or Not), Including Concretes And Absolutes; Resinoids; Concentgrates
Of atau kelompok Minyak Atsiri dipilih sebagai tema market brief edisi ini
6
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
didasarkan atas masuknya kelompok produk ini dalam 10 besar
komoditi ekspor Indonesia.
Minyak Atsiri atau yang biasa disebut juga dengan essential oils, etherial
oils, atau volatile oils adalah salah satu komoditi yang memiliki potensi
besar di Indonesia. Minyak Atsiri adalah ekstrak alami dari jenis
tumbuhan tertentu, baik berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian
bahkan putik bunga.
Setidaknya ada 70 jenis Minyak Atsiri yang selama ini diperdagangkan
di pasar internasional dan 40 jenis di antaranya dapat diproduksi di
Indonesia, 12 jenis di antaranya diklasifikasikan sebagai komoditi
ekspor. Meskipun banyak jenis Minyak Atsiri yang bisa diproduksi di
Indonesia, baru sebagian kecil jenis Minyak Atsiri yang telah
diusahakan di Indonesia.
Indonesia memiliki kepentingan terhadap Minyak Atsiri saat ini, karena
Indonesia menjadi salah satu produsen Minyak Atsiri terbesar di dunia
untuk beberapa komoditi.
Minyak Atsiri Indonesia khususnya minyak nilam (patchouli oil) dikenal
memiliki mutu terbaik dalam pasar essential oil dunia. Produk minyak
nilam Indonesia mampu menguasai pangsa pasar perdagangan minyak
nilam dunia hingga 80 – 90%.
Kegunaan Minyak Atsiri sangat banyak, tergantung dari jenis tumbuhan
yang diambil hasil sulingnya. Minyak Atsiri digunakan sebagai bahan
baku minyak wangi, komestik dan obat-obatan. Minyak Atsiri juga
digunakan sebagai kandungan dalam bumbu maupun pewangi (flavour
and fragrance ingredients). Industri komestik dan minyak wangi
menggunakan Minyak Atsiri sebagai bahan pembuatan sabun, pasta
gigi, shampoo, lotion dan parfum.
Industri makanan menggunakan Minyak Atsiri sebagai penyedap atau
penambah cita rasa. Industri farmasi menggunakannya sebagai obat
anti nyeri, anti infeksi, pembunuh bakteri. Fungsi Minyak Atsiri sebagai
wewangian juga digunakan untuk menutupi bau tak sedap bahan-bahan
7
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
lain seperti obat pembasmi serangga yang diperlukan oleh industri
bahan pengawet dan bahan insektisida.
Ekspor Minyak Atsiri Indonesia ke dunia bersifat fluktuatif setiap
tahunnya. Berdasarkan data International Trade Centre (ITC), nilai
ekspor Minyak Atsiri Indonesia pada 2009 sebesar USD 91 juta, bahkan
nilainya melonjak hingga USD 161 juta pada tahun 2011. Meskipun
pada 2013, nilai ekspor Minyak Atsiri Inonesia ke pasar dunia turun ke
angka USD 123 juta dan menempatkan Indonesia di peringkat ke-9
eksportir terbesar di Dunia.
Peluang pasar komoditi Minyak Atsiri Indonesia masih terbuka luas,
khususnya untuk pasar Jerman. Seperti yang telah disebutkan
sebelumnya, bahwa hanya sebagian kecil jenis Minyak Atsiri yang telah
diproduksi di Indonesia. Permintaan Minyak Atsiri ini pun diperkirakan
terus meningkat dengan bertambahnya populasi penduduk dunia.
Komoditi Minyak Atsiri banyak dikembangkan oleh negara-negara,
seperti Amerika Serikat, Singapura, Perancis, India, Spanyol, Jerman,
Swiss, Belanda, dan Inggris.
Sebagai negara yang kaya akan bahan baku Minyak Atsiri, Indonesia
melihat peluang yang cukup prospektif untuk pengembangan ekspor
Minyak Atsiri di Jerman.
8
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
I.3. Profil Jerman
Sejarah. Setelah kalahnya Jerman pada Perang Dunia II, kawasan
Jerman yang tersisa dan Berlin dibagi-bagi oleh sekutu menjadi empat
zona militer. Keempat zona ini menerima lebih dari 6,5 juta etnis Jerman
yang terusir dari wilayah timur.http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-
22 Sektor barat, yang dikuasai oleh Perancis, Inggris, dan Amerika
Serikat, bergabung tanggal 23 Mei 1949 untuk membentuk Republik
Federal Jerman (Bundesrepublik Deutschland); dan tanggal 7 Oktober
1949, sektor timur yang dikuasai Soviet menjadi Republik Demokratik
Jerman (Deutsche Demokratische Republik, DDR). Secara umum,
mereka dikenal dengan Jerman Barat dan Jerman Timur. Jerman Timur
memilih Berlin Timur sebagai ibukota, sedangkan Jerman Barat
memilih Bonn.
9
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Jerman Barat muncul sebagai negara parlementer federal dengan
sistem ekonomi pasar sosial, bersekutu dengan Amerika Serikat,
Inggris, dan Perancis. Jerman Barat menikmati pertumbuhan ekonomi
luar biasa mulai tahun 1950-an (Wirtschaftswunder). Jerman Barat juga
bergabung dengan NATO tahun 1955 dan menjadi negara
pendiri Komunitas Ekonomi Eropa tahun 1957.
Jerman Timur adalah negara Blok Timur dengan kontrol militer dan
politik Uni Soviet dan kemudian bergabung dengan Pakta Warsawa.
Meski Jerman Timur mengklaim negara demokrasi, namun kekuatan
politik dikendalikan sepenuhnya oleh (Politbüro) di bawah kontrol Partai
Kesatuan Sosialis Jerman (SED), yang didukung oleh Stasi, agen
rahasia,http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-spiegel_20080311-24 dan berbagai
sub-organisasi lain yang mengontrol setiap aspek kehidupan.
Tensi antara Jerman Timur dan Jerman Barat mulai mereda di awal
tahun 1970-an dengan kebijakan Ostpolitik Kanselir Willy Brandt. Pada
tahun 1989 Hungaria (anggota Blok Timur) membuka perbatasannya
dengan Austria (anggota Blok Barat) yang berakibat mengalirnya ribuan
pengungsi Jerman Timur ke Jerman Barat via Hungaria. Hal ini
menyebabkan kekacauan di Jerman Timur dan gelombang
demonstrasi pun mendapat dukungan. Krisis ini memaksa pemerintah
Jerman Timur meletakkan kekuasaannya dan
menyetujui penyatuan dengan Republik Federal Jerman, yang secara
resmi ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990 (sekarang menjadi Hari
Persatuan Jerman, Tag der Deutschen Einheit).
Pemerintahan. Jerman adalah negara demokrasi parlementer.
Pemerintahan sehari-hari dipegang oleh seorang kanselir, yang
berperan seperti perdana menteri di negara lain dengan bentuk
pemerintahan serupa.
Posisi kanselir diraih secara otomatis oleh kandidat utama partai
pemenang pemilihan umum federal. Terdapat enam partai politik utama
di Jerman, dengan tiga yang terbesar (dua di antaranya membentuk
koalisi permanen), yaitu SPD (demokrat sosial, berhaluan kiri progresif)
dan CDU/CSU (kristen demokrat/sosialis yang berhaluan kanan
konservatif). Partai-partai lainnya adalah FDP (demokrat
10
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
liberal), Bündnis 90/Die Grüne (kiri hijau), dan Die Linke (berhaluan kiri,
merupakan gabungan dari partai komunis dan pecahan SPD). Jabatan
presiden lebih banyak bersifat seremonial, meskipun ia dapat
menyetujui atau tidak menyetujui beberapa hal penting.
Parlemen dikenal sebagai Bundestag, yang anggota-anggotanya dipilih.
Partai yang memerintah adalah partai dengan koalisi dominan di dalam
parlemen ini. Selain Bundestag terdapat pula Bundesrat, yang anggota-
anggotanya adalah perwakilan pemerintahan negara-negara bagian.
Bundesrat sering disamakan dengan senat, meskipun pada
kenyataannya memiliki wewenang yang berbeda.
Secara administrasi, Jerman adalah negara federasi (Bundesland)
dengan 13 negara bagian (Flächenland; yaitu Baden
Württemberg, FreistaatBayern atauBavaria,Brandenburg, Hessen, Meckl
enburg-Vorpommern, Niedersachsen,Nordrhein-Westfalen, Rheinland-
Pfalz, Saarland, Freistaat Sachsen, Sachsen-Anhalt, Schleswig-
Holstein, dan Freistaat Thüringen) dan tiga kota setingkat negara
bagian (Stadtstaaten atau Stadtländer, yaitu Berlin, Bremen, dan
Hamburg). Negara-negara bagian ini dibentuk secara bertahap
semenjak berakhirnya Perang Dunia II sebagai penyederhanaan atas
garis batas negara bagian peninggalan masa Reich Jerman yang lebih
bersifat feodalistik. Negara bagian diperintah oleh seorang perdana
menteri (Ministerpräsident) lengkap dengan kabinetnya. Terdapat pula
parlemen tingkat negara bagian. Setiap negara bagian mengirim wakil-
wakil (anggota kabinet, tidak dipilih langsung) ke Bundesrat.
Unit kesatuan komunitas terendah (aras pertama) adalah Gemeinde,
yang dapat merupakan gabungan dari beberapa desa atau kota kecil.
Beberapa Gemeinde akan membentuk satuan komunitas lebih besar
yang disebut Kreis (diterjemahkan sebagai distrik) sebagai aras kedua.
Sejumlah Kreis membentuk negara bagian, tetapi di Bayern terdapat
satuan komunitas aras ketiga yang dikenal sebagai Bezirk. Untuk
melancarkan administrasinya, pemerintahan di banyak negara bagian
membentuk Regierungsbezirk untuk membantu tata laksana
administrasi. Di negara bagian kota (Stadtländer), pembagian wilayah
hanya bersifat administratif, bukan perwakilan masyarakat.
11
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Infrastruktur. Dengan posisinya yang berada di tengah Eropa, Jerman
merupakan penghubung transportasi. Hal ini dapat dilihat dari jaringan
transportasinya yang begitu rumit dan modern. Jaringan jalan tol
(Autobahn) adalah jaringan tol terpanjang ketiga di dunia dan terkenal
karena tidak memiliki batas kecepatan.
Jerman juga mempunyai jalur kereta api cepat. Jaringan InterCity
Express atau ICE yang dimiliki oleh Deutsche Bahn melayani kota-kota
besar di Jerman beserta destinasi di negara-negara tetangga dengan
kecepatan sampai 300 km/jam (186 mil/jam). Bandara terbesar di
Jerman adalah Bandara Frankfurt dan Bandara Munich, keduanya
menjadi penghubung untuk Lufthansa, sedangkan Air Berlin mempunyai
penghubung di Berlin Tegel dan Düsseldorf. Beberapa bandara besar
lainnya antara lain Berlin Schönefeld, Hamburg, Cologne/
Bonn dan Leipzig/ Halle. Kedua bandara di Berlin akan disatukan untuk
ke Berlin Schönefeld dan akan menjadi Bandara Berlin Brandenburg.
Pada tahun 2008, Jerman adalah konsumen energi terbesar keenam
dunia,http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-49 dan 60% energi negeri ini
berasal dari impor.http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-50 Kebijakan
pemerintah mendukung konservasi energi dan komersialisasi energi
terbaharui. Penggunaan energi efisien telah mengalami peningkatan
sejak awal tahun 1970-an, pemerintah mentargetkan untuk memenuhi
kebutuhan energi negara dari 40% sumber terbaharui tahun 2020 dan
100% tahun 2050. Pada tahun 2010, sumber energi adalah: minyak
(33,7%), batu bara dan lignit (22,9%), gas alam (21,8%), nuklir (10,8%),
angin dan air (1,5%), dan beberapa sumber energi lainnya (7,9%). Pada
tahun 2000, pemerintah dan industri nuklir setuju untuk menutup
semua pembangkit listrik nuklir tahun 2021. Jerman berkomitmen
terhadap isi Protokol Kyoto dan gerakan yang mendukung biodiversitas,
standar emisi rendah, daur ulang, dan penggunaan energi berkelanjutan
pada skala global. Pemerintah Jerman telah menginisiasi aktivitas
pengurangan emisi dan emisi keseluruhan negara ini telah
berkurang. Meski begitu, negara ini tetap penghasil emisi gas rumah
kaca terbesar di Eropa (data 2010).
Ekonomi. Jerman mempunyai ekonomi pasar sosial dengan tenaga
kerja berkemampuan tinggi, kapitalisasi pasar besar,
12
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
tingkat korupsi yang rendah, serta tingkat inovasi tinggi. Jerman adalah
negara dengan ekonomi terbesar dan terkuat di Eropa, PDB terbesar
keempat dunia,http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-wbpdf-34 pendapatan
nasional bruto terbesar kelima dunia, dan kontributor terbesar ke Uni
Eropa tahun 2011.
Sektor jasa berkontribusi terhadap 71% total PDB, industri 28%, dan
pertanian 1%.http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-CIA-1 Tingkat
pengangguran rata-rata negara ini adalah 6,7% (Mei 2012). Tingkat
pengangguran resmi di negara ini juga memasukkan orang-orang
bekerja paruh-waktu yang mencari pekerjaan penuh (full-time
job). Tingkat pengangguran rata-rata tidak resmi negara ini sekitar 5.7%
tahun 2011.http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-CIA-1
Jerman merupakan pencetus ekonomi dan integrasi politik Eropa.
Banyak kebijakan-kebijakan yang diusulkan Jerman banyak dipakai
sebagai kebijakan Uni Eropa. Jerman memperkenalkan mata uang
bersama Eropa saat ini, euro, pada tanggal 1 Januari 2002. Kebijakan
moneternya diatur oleh Bank Sentral Eropa, yang berkantor pusat
di Frankfurt.
Sampai dua dekade setelah Reunifikasi Jerman, saat ini standar
kehidupan dan pendapatan per kapita negara-negara bagian bekas
Jerman Barat tetap jauh lebih tinggi daripada negara-negara bagian
bekas Jerman Timur. http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-41Modernisasi
dan integrasi ekonomi bagian timur Jerman merupakan proses jangka
panjang dan dijadwalkan berakhir tahun 2019, dengan transfer dari
barat ke timur per tahunnya mencapai USD 80 miliar. Pada bulan
Januari 2009, Pemerintah Jerman setuju untuk memberikan stimulus
ekonomi sebesar 50 miliar Euro untuk melindungi beberapa sektor dan
mengurangi pengangguran.http://id.wikipedia.org/wiki/Jerman - cite_note-43
Dari 500 perusahaan terbesar di dunia (berdasarkan pendapatan) yang
ditulis olehFortune Global 500, 37 di antaranya berkantor pusat di
Jerman. Perusahaan-perusahaan Jerman yang terkenal di
antaranya MercedesBenz, BMW, SAP,Siemens, Volkswagen, Adidas,
Audi, Allianz, Porsche, Bayer, Bosch, dan Nivea. Jerman terkenal
karena perusahaan kecil dan menengahnya yang spesialis.
13
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
II. POTENSI PASAR JERMAN
Minyak Atsiri yang dihasilkan dari tanaman aromatik merupakan
komoditas ekspor non migas yang dibutuhkan diberbagai industri seperti
dalam industri parfum, kosmetika, industri farmasi/obat-obatan, industri
makanan dan minuman. Dalam dunia perdagangan, komoditas ini
dipandang punya peran strategis dalam menghasilkan produk primer
maupun sekunder, baik untuk kebutuhan domestik maupun ekspor.
Komoditas ini masih tetap eksis walaupun selalu terjadi fluktuasi harga,
namun baik petani maupun produsen masih diuntungkan.
Indonesia mempunyai potensi yang cukup besar sebagai salah satu
negara penghasil minyak atsiri. Dari 70 tanaman penghasil penghasil
minyak atsiri yang ada di dunia, sekitar 40 jenis diantaranya dapat
diproduksi di Indonesia karena tanaman penghasilnya dapat
dibudidayakan dengan pertumbuhan yang cukup baik.
Bidang penggunaan minyak atsiri sangat luas, antara lain dalam industri
kosmetik, penyedap makanan, parfum, farmasi dan obat-obatan, bahkan
digunakan pula sebagai insektisida. Sebagian besar minyak atsiri yang
diproduksi oleh petani diekspor, pangsa pasar beberapa komoditas
aromatik seperti nilam (64%), kenanga (67%), akar wangi (26%), serai
wangi (12%), pala (72%), cengkeh (63%), jahe (0,4%) dan lada (0,9%)
dari ekspor dunia.
II.1. Ekspor Minyak Atsiri Jerman ke Dunia
Produk essential oil atau Minyak Atsiri merupakan hasil ekstraksi dari
tanaman beraroma baik yang diambil dari bagian tumbuhan tersebut
seperti batang, daun, akar dan bunga. Produksi Minyak Atsiri Jerman
dikelompokkan dalam komoditi parfum, aromaterapi dan pengobatan
(farmasi).
14
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Jerman sendiri merupakan negara ekportir Minyak Atsiri terbesar nomor
delapan di Dunia pada tahun 2013 dengan nilai USD 156 juta. Berikut
adalah 10 besar negara eksportir Minyak Atsiri dunia (2009-2013) :
Exporters Exported value
in 2009
Exported value
in 2010
Exported value
in 2011
Exported value
in 2012
Exported value
in 2013
India 278,211 334,650 526,696 724,321 725,826
United States of America 405,792 431,335 472,642 491,878 503,161
China 119,867 190,728 226,965 222,094 336,255
France 256,407 276,508 295,879 273,697 300,809
United Kingdom 123,466 190,574 213,598 194,997 228,098
Brazil 126,441 165,253 263,430 244,879 202,937
Argentina 141,058 127,811 178,315 166,077 182,325
Germany 107,048 124,831 168,134 147,895 156,296
Indonesia 90,648 124,718 161,026 134,205 123,048
Spain 62,624 78,459 90,364 82,493 112,539
Sumber: ITC Unit: US Dollar thousand
II.2. Negara Tujuan Ekspor Minyak Atsiri Jerman ke Dunia
Jerman memanfaatkan teknologinya untuk mengolah Minyak Atsiri
menjadi produk ekspor yang bernilai tambah ke pasar dunia. Ekspor
Minyak Atsiri Jerman sebagian besar ditujukan ke negara-negara di
kawasan Eropa, meski demikian eskpor Minyak Atsiri Jerman terbesar
ditujukan ke Amerika Serikat yang nilainya mencapai USD 18,74 juta
dan memberikan share sebesar 12%, negara tujuan ekspor kedua
adalah Swiss dengan nilai USD 16,18 juta memberikan share sebesar
10,3% Perancis menjadi negara tujuan ketiga ekspor komoditi ini
15
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
dengan nilai USD 12,44 juta, selanjutnya Austria dengan nilai USD
11,47 juta, dan Belanda dengan nilai USD 11,41 juta.
Indonesia juga menjadi negara ke-51 tujuan ekspor Minyak Atsiri
Jerman. Nilai ekspor Minyak Atsiri Jerman ke Indonesia selama 5 tahun
terakhir (2209-2013) mengalami kenaikan sebesar 31%. Dalam periode
2009-2013 nilai ekspor Minyak Atsiri Jerman ke Indonesia mencapai
USD 228 ribu.
Berikut ini adalah negara tujuan ekspor Minyak Atsiri asal Jerman dalam
kurun waktu lima tahun (2009-2013):
Importers
Exported value
in 2009
Exported value
in 2010
Exported value
in 2011
Exported value
in 2012
Exported value
in 2013
1. United States of America 12,185 16,628 20,309 18,787 18,738
2. Switzerland 13,845 15,467 19,572 17,150 16,175
3. France 9,263 10,197 14,233 11,172 12,438
4. Austria 7,522 8,101 11,646 12,696 11,465
5. Netherlands 11,669 8,974 10,677 9,517 11,412
6. United Kingdom 5,664 7,325 8,804 8,044 8,364
7. Italy 5,068 7,284 9,283 6,134 8,202
8. Spain 2,273 2,939 3,644 2,949 6,504
9. Poland 3,805 3,298 5,829 4,753 6,093
10 China 1,942 2,780 4,430 3,885 5,734
51. Indonesia 65 146 374 207 228
Sumber: ITC Unit: US Dollar thousand
16
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
II.3. Impor Minyak Atsiri Jerman
Jerman merupakan pasar yang sangat menarik untuk produk Minyak
Atsiri untuk kosmetik. Jerman adalah pasar terbesar untuk kosmetik di
Uni Eropa, selain terbesar, Jerman juga sebagai produsen yang paling
modern di pasar Uni Eropa untuk kosmetik alami. Selain itu, Jerman
juga sebagai importir yang cukup besar di Uni Eropa.
Selain Perancis, Jerman adalah salah satu negara Uni Eropa yang
tercatat sebagai produsen terbesar produk kosmetik, dengan produksi
mencapai 4,5 miliar euro atau 17% dari total perdagangan kosmetik di
Uni Eropa pada tahun 2007.
Jerman juga dikenal sebagai pasar kosmetik alami yang paling potensial
di Uni Eropa. Produk kosmetik yang berasal dari alam cukup mapan di
Jerman, karena produk ini mewakili lebih dari 5 % dari total penjualan
kosmetik.
Jerman pengimpor Minyak Atsiri dari buah jeruk, ekstrak oleoresin dan
jenis Minyak Atsiri lainnya. Jerman adalah eksportir terbesar ketiga
Minyak Atsiri dari buah jeruk dan juga turunannya dalam bentuk
diekstraksi oleoresins di Uni Eropa . Pengakuan industri di Jerman, re-
ekspor atau pengembangan dari turunan Minyak Atsiri yang berasal dari
bahan alami negara asal eksportir terus meningkat.
Produsen kosmetik di Jerman terus mencari peluang untuk menambah
nilai melalui penggunaan bahan organik, perdagangan, pameran dan
minyak khusus .
Jerman memiliki industri ekstraksi sangat besar untuk memproduksi
Minyak Atisiri . Industri ini menjadi pesaing yang kuat bagi produsen dari
negara lain. Namun, produsen di Jerman juga mencari pemasok untuk
Minyak Atisiri. Permintaan industri di Jerman terhadap Minyak Atsiri
yang terus meningkat, secara tidak langsung membuka peluang pasar
ekspor .
Impor kelompok HS 3301 Jerman dari dunia pada tahun 2013 mencapai USD 282 juta atau meningkat dari tahun 2012 yang nilainya sebesar USD 278 juta. Kelompok HS 3301 yang diimpor Jerman dari dunia meliputi kelompok produk:
17
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
HS 330129 Essential oils, other than those of citrus fruit
HS 330112 Essential oils of orange
HS 330190 Concentrates of essential oils; terpenic byproducts
of the deterpenation of essential oils; aqueous distillates & aqueous sol. of essential oils
HS 330125 Essential oils of other mints ( incl. concretes & absolutes)
HS 330124 Essential oils of peppermint (incl. concretes & absolutes )
HS 330119 Essential oils of other citrus fruit ( incl. concretes & absolutes )
HS 330113 Essential oils of lemon ( incl. concretes & absolutes )
HS 330130 Resinoids
Kelompok HS yang paling banyak diimpor pada tahun 2013 dalam
kelompok HS 330129 dengan nilai USD 113,58 juta dan disusul oleh HS
330112 dengan nilai USD 50,41 juta, selanjutnya HS 330190 senilai
USD 33,03 juta, kemudian diikuti oleh HS 330125 senilai USD 30,35
juta, dan HS 330124 senilai USD 23,76 juta, berturut-turut HS 330119
USD 13,8 juta, HS 330113 USD 9,8 juta, HS 330130 USD 1,8 juta.
Nilai impor Jerman pada sejumlah jenis Minyak Atsiri mengalami
peningkatan. Produk dengan kode HS 330129: Essential Oils, Nes,
tetap menjadi permintaan tertinggi dalam realisasi impor Minyak Atsiri
Jerman setiap tahunnya.
Berikut nilai impor berbagai jenis Minyak Atsiri Jerman dari dunia kurun
waktu 2009-2013:
18
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Code Product label Imported
value in 2009
Imported
value in 2010
Imported
value in 2011
Imported
value in 2012
Imported
value in 2013
HS 330129 Essential oils, nes 85,997 101,651 123,684 106,103 113,588
HS 330112 Essential oils of orange 15,817 14,257 21,069 59,644 56,406
HS 330190 Conc&aqueous distls of essentl
oils;terpenic by-prods of essentl oils 26,358 25,411 43,617 36,765 33,035
HS 330125 Essential oils of other mints 11,241 17,756 22,482 25,764 30,358
HS 330124 Essential oils of peppermint 14,743 14,763 18,764 22,790 23,764
HS 330119 Essential oils of citrus fruits, nes 11,757 13,327 14,822 13,699 13,787
HS 330113 Essential oils of lemon 13,509 12,847 10,754 11,665 9,814
HS 330130 Resinoids 2,036 2,219 1,913 1,573 1,825
Sumber: ITC Unit: US Dollar thousand
Negara pemasok Minyak Atsiri ke Jerman menempatkan Brazil sebagai
negara pemasok utama Minyak Atsiri di Jerman dengan share sebesar 18,7% pada tahun 2013 dengan nilai USD 52,91 juta dan pada tempat kedua ditempati India dengan nilai impor Perancis mencapai USD 46,19 juta, selanjutnya diikuti United States of America dengan nilai USD 37,97 juta dan negara pemasok ke-4 dan ke-5 adalah Perancis dan China yang masing-masing nilainya mencapai USD 34,88 juta dan USD 26,92 juta.
Berikut adalah negara pemasok Minyak Atsiri ke Jerman selama 2009-2013:
19
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Exporters Imported
value in 2009
Imported
value in 2010
Imported
value in 2011
Imported
value in 2012
Imported
value in 2013
Brazil 15,148 12,280 20,243 57,982 52,912
India 17,645 28,845 52,983 48,224 46,195
United States of America 26,089 22,733 29,302 36,684 37,973
France 26,753 29,238 35,160 30,725 34,883
China 14,847 23,943 26,199 22,470 26,923
Italy 14,236 14,683 13,514 13,197 11,440
Indonesia 5,944 8,691 11,918 12,229 9,667
United Kingdom 6,625 6,623 8,004 7,303 6,989
Spain 4,523 4,632 3,133 4,568 6,707
Mexico 1,718 3,818 3,454 2,828 4,238
Sumber: ITC Unit: US Dollar thousand
20
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Impor Minyak Atsiri Jerman dari Indonesia menempatkan Indonesia
pada 10 besar negara pemasok yakni posisi ke-7 dengan nilai mencapai USD 9,67 juta atau mengalami pertumbuhan 12 % dalam kurun waktu lima tahun (2009-2013). Namun, pada periode Triwulan pertama tahun 2014 nilai impor komoditi Minyak Atsiri dari Indonesia mencapai USD 2,04 juta atau menurun 13,2% dari periode yang sama tahun 2013 yang nilainya USD 2,68 Juta. Kelompok HS 3301 yang diimpor Jerman dari Indonesia meliputi : HS 330129 Essential oils, other than those of citrus fruit, HS 330124 Essential oils of peppermint (incl. concretes & absolutes ), HS 330119 Essential oils of other citrus fruit ( incl. concretes & absolutes ) , HS 330190 Concentrates of essential oils; terpenic byproducts of the deterpenation of essential oils; aqueous distillates & aqueous sol. of essential oils, HS 330125 Essential oils of other mints ( incl. concretes & absolutes), HS 330113 Essential oils of lemon ( incl. concretes & absolutes ), HS 330112 Essential oils of orange, HS 330130 Resinoids.
Pemanfaatan Minyak Atsiri di Jerman terus berkembang. Jika melihat
nilai ekspor Minyak Atsiri Indonesia ke Jerman bersifat fluktuatif. Selain
HS 330129: Essential Oils, Nes, yang menempati peringkat teratas
dalam realisasi ekspor Minyak Atsiri Indonesia ke Jerman setiap
tahunnya, jenis HS 330124: Essential Oils of Peppermint, mengalami
21
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
lonjakan hingga 63% atas realisasi ekspor pada tahun 2013, meskipun
dua tahun sebelumnya tanpa realisasi.
Berikut ini adalah jenis Minyak Atsiri dan turunannya dari HS 3301
(Impor Jerman dari Indonesia 2009-2013) berdasarkan Buku Tarif Bea
Masuk Indonesia (BTBMI):
Product
code Product label
Germany's imports from Indonesia
Value in 2009 Value in 2010 Value in 2011 Value in 2012 Value in 2013
HS 330129 Essential oils, nes 5,683 8,535 11,904 12,147 9,359
HS 330124 Essential oils of peppermint 100 152 0 0 248
HS 330119 Essential oils of citrus fruits, nes 13 0 14 0 36
HS 330190 Conc&aqueous distls of essentl
oils;terpenic by-prods of essentl oils 36 3 1 1 18
HS 330125 Essential oils of other mints 111 0 0 65 3
HS 330113 Essential oils of lemon 0 1 0 0 2
HS 330112 Essential oils of orange 0 0 0 13 1
HS 330130 Resinoids 1 0 0 2 0
Sumber: ITC Unit: US Dollar thousand
22
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
II.4. Kebijakan Impor Minyak Atsiri di Jerman
4.1. Directive 76/768/EEC
Directive 76/768/EEC dan perubahannya mengatur persyaratan poduk
kosmetik yang dipasarkan di Uni Eropa. Isi Directive tersebut termasuk
pengaturan pembatasan bahan yang boleh dimasukkan dalam produk
akhir, serta persyaratan label.
Perubahan 7 dari Directive Kosmetika (Directive 2003/15/EC),
mewajibkan mencantumkan dalam label zat tertentu yang dapat
menyebabkan alergi. Persyaratan ini sangat relevan untuk Minyak Atsiri,
karena dari 26 jenis zat yang saat ini tercakup dalam persyaratan ini,
hampir semua bahan baku alam mengandung zat tersebut. Substansi
zat-zat tersebut harus disertakan pada label jika pemakaiannya melebihi
konsentrasi sebagai berikut:
- 0.001% (10 ppm) in leave-on products
- 0.01% (100 ppm) in rinse-off products
Reaksi awal dari industri ketika persyaratan label alergi ini diberlakukan
pada tahun 2003 adalah bahwa pemberlakuan undang-undang ini dapat
membahayakan dunia bisnis parfum. Hal ini disebabkan karena
pencantuman dalam label tidak akan berfungsi sebagai informasi bagi
konsumen melainkan hanya akan menakut-nakutin konsumen. Oleh
karena itu banyak perusahaan yang pada awalnya tidak memiliki
keinginan mencantumkan dalam label bahan kandungan alergi. Tetapi
kemudian reaksi perusahaan berubah dimana mereka menyadari bahwa
pencantuman dalam label bahan atau zat yang mengandung alergi tidak
akan mempengaruhi konsumen. Yang utama adalah bagaimana industri
mengolah bahan yang mengandung zat alergi sehingga tidak berbahaya
bagi konsumen.
4.2 REACH
REACH adalah nama aturan standar yang ditetapkan Uni Eropa untuk
bahan dan produk kosmetik. Reach mengatur dan mengklasifikasikan
zat yang dianggap berbahaya serta mengatur mengenai jenis zat yang
dtambahkan pada produk akhir serta persyaratan label.
23
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Informasi mengenai REACH silakan merujuk pada link :
(http://ec.europa.eu/enterprise/reach/index_en.htm).
4.3 Traceability (Penelusuran)
Konsumen semakin banyak menuntut agar barang yang
diperdagangkan dapat ditelusuri darimana barang tersebut berasal. Oleh
karena itu penerapan good agriculture and collection practice and
standar operating procedure (SOP) serta standar lainnya semakin
penting di Uni Eropa. Informasi lebih lanjut mengenai traceability dapat
diperoleh dari link berikut:
http://whqlibdoc.who.int/publications/2003/92415467271.pdf
4.4 Aturan Pengemasan dan Pelabelan:
Harus mencantumkan nama latin tanaman beraroma yang digunakan sebagai bahan pembuatan essential oil .
Mencantumkan kandungan kimia dan karakteristiknya .
Asal wilayah penanaman tumbuhan beraroma bahan baku yang digunakan sebagai bahan baku.
Menjelaskan bagian tumbuhan yang digunakan sebagai bahan pembuatan essential oil dari daun atau bunga.
Garansi kategori yang berikan adalah benar seperti kategori Essensial Oil 100% murni.
Nama produsen, berat bersih, masa penggunaan, alergi yang ditimbulkan.
Kecenderungan secara keseluruhan di Uni Eropa adalah adanya fasilitas lewat insentif penggunaan kemasan yang dapat didaur ulang. Uni Eropa mengeluarkan undang-undang yang berkaitan dengan bahan kemasan (Direktif 94/62/EC) yang mengatur minimum standar sebuah kemasan. Directive 79/831/EEC merinci lebih detail, peraturan dan administrasi ketentuan yang berhubungan dengan kemasan, klasifikasi dan pelabelan zat berbahaya.
Komunikasi insentif dengan partner di Uni Eropa sangat penting dalam menentukan jenis kemasan yang tepat. Mitra dari Eropa akan memberikan informasi mengenai jenis kemasan yang memenuhi standar pasar yang sesuai dengan undang-undang yang berlaku di Uni Eropa.
24
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Label harus jelas, ditempelkan secara permanen dan terbuat dari bahan tidak beracun. Secara umum, persyaratan hukum menetapkan bahwa bahan tanaman yang digunakan untuk menghasilkan minyak harus tertulis pada label produk. Jenis materi bath yang digunakan untuk Label juga harus disebutkan. Selain itu berat bersih dan syarat penyimpanan serta nama dan alamat produsen / eksportir sebaiknya juga disebutkan dalam label.
Uni Eropa memiliki sistem perdagangan yang menggunakan kode harmonisasi. Tarif Bea Masuk Umum (CCT) berlaku untuk barang dari negara-negara non-Uni Eropa. Tarif yang paling banyak dikenakan tarif advalorem (persen), dengan mengacu pada the GATT Valuation Code (perkiraan nilai CIF).
25
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
II.5. Saluran Distribusi di Jerman
Jalur distribusi perdagangan minyak atsiri di Eropa dapat digambarkan
seperti bagan berikut:
II.6. Hambatan Perdagangan Minyak Atsiri di Jerman:
Essential oil tidak menghadapi hambatan yang serius dalam
perdagangannya, namun beberapa kendala yang dihadapi terkait dengan :
o Lahan budidaya sehingga kesulitan untuk memenuhi pasar, karena
pembukaan lahan untuk pembudidayaan tanaman beraroma akan menimbulkan reaksi dari para LSM termasuk anggapan perusakan atmosfir akibat kandungan kimia yang dikeluarkan oleh essential oil.
o Iklim menjadi salah satu kendala perdagangan karena beberapa
tanaman hanya dapat tumbuh pada musim tertentu juga terkait dengan penggunaannya.
26
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
o Budidaya produksi tanaman untuk obat dan aromatik di pasar Eropa memiliki dua kecenderungan yakni: produksi massal yang bernilai ekonomi relatif rendah dan produksi tanaman khusus terutama yang menggunakan teknik budidaya organik dan bio-dinamis yang bernilai harga yang tinggi. Produk bio dan fair trade mengalami pertumbuhan permintaa pasar Jerman dalam beberapa tahun terkahir.
o Berhubung dengan tingginya permintaan bahan yang berasal dari tanaman untuk obat-obatan dan aromatik, sehingga banyak tanah menjadi rusak dan kehilangan habitat akibat tanahnya digunakan untuk menanam jenis tanaman tersebut.
o Untuk menghindari permasalah tersebut di atas beberapa tahun terakhir telah dikembangkan sebuah sistem standarisasi mengenai cara-cara pengolaan lahan untuk jenis tanaman obat dan aromatik, serta penggunaan konversi tanah untuk tanaman tersebut. Standarisasi ini salah satunya dinamakan Fairwild. Informasi lebih lanjut mengenai standar ini dapat diperoleh dari website www.fairwild.org.
o Perdagangan adil dan organik merupakan tema penting yang menjadi tren saat ini di pasar Uni Eropa. Pasar kosmetik yang memiliki label Fair trade atau perdagangan adil mengalami peningkatan pasar khususnya di Perancis, Inggris dan Jerman. Bahkan kombinasi antara organik dan fair trade mengalami peningkatan permintaan pasar yang sangat cepat. Hal ini disebabkan karena semakin banyak perusahaan industri parfum yang juga mendaftarkan diri menggunakan sertifikasi fair trade dan organik.
o Berikut adalah daftar institusi yang mengeluarkan sertifikasi organik untuk produk kosmetik: 1. BDHiH (www.kontrolierte-naturkosmetik.de) 2. Soil Association : www.soilassociation.org) 3. Ecocert (www.ecocert.com) Ecocert adalah pemain utama sertifikasi untuk ingredient. 4. Cosmos (www.cosmos-standard.org), adalah sebuah inisiatif dari beberapa asosiasi yakni Asosiasi Industri Jerman, Asosiasi Soil (Inggris), Ecocert (Perancis), Cosmebio (Perancis), ICEA (Italia) dan Ecogarantie (Belgia) untuk melakukan standarisasi organik Internasional.
27
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
III. PELUANG & STRATEGI PERDAGANGAN
MINYAK ATSIRI DI JERMAN
III.1. Peluang Pasar Produk Minyak Atsiri di Jerman.
Minyak Atsiri menjadi komoditi yang makin banyak diminati di Jerman
sehingga komoditi ini memiliki potensi pasar yang menjanjikan. Minyak Atsiri digunakan untuk parfum, campuran bahan pangan dan bumbu masak, pengobatan/farmasi, industri yang membutuhkan aroma atau pewangi seperti sabun dan detergen, kosmetika, pewangi ruangan, pewangi kamar mandi dll. Berkembangnya industri pangan, farmasi dan kosmestika di Jerman menjadikan Minyak Atsiri sebagai produk yang selalu dibutuhkan secara berkelanjutan, hal ini didukung oleh perkembangan pengobatan alternatif menggunakan aromaterapi khususnya essential oil dalam memberikan relaksasi. Budidaya produksi tanaman untuk obat dan aromatik di pasar Eropa
memiliki dua kecenderungan yakni: Produksi massal yang bernilai
ekonomi relatif rendah dan produksi tanaman khusus terutama yang
menggunakan teknik budidaya organik dan bio-dinamis yang bernilai
harga yang tinggi. Produk bio dan fair trade mengalami pertumbuhan
permintaa pasar Jerman dalam beberapa tahun terkahir.
Berhubung dengan tingginya permintaan bahan yang berasal dari
tanaman untuk obat-obatan dan aromatik, sehingga banyak tanah
menjadi rusak dan kehilangan habitat akibat tanahnya digunakan untuk
menanam jenis tanaman tersebut.
Untuk menghindari permasalah tersebut di atas beberapa tahun terakhir
telah dikembangkan sebuah sistem standarisasi mengenai cara-cara
pengolaan lahan untuk jenis tanaman obat dan aromatik, serta
penggunaan konversi tanah untuk tanaman tersebut. Standarisasi ini
salah satunya dinamakan Fairwild. Informasi lebih lanjut mengenai
standar ini dapat diperoleh dari website www.fairwild.org.
28
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Perdagangan adil dan organik merupakan tema penting yang menjadi
tren saat ini di pasar Uni Eropa. Pasar kosmetik yang memiliki label Fair
trade atau perdagangan adil mengalami peningkatanpasar khususnya di
Perancis, Inggris dan Jerman. Bahkan kombinasi antara organik dan fair
trade mengalami peningkatan permintaan pasar yang sangat cepat. Hal
ini disebabkan karena semakin banyak perusahaan industri parfum yang
juga mendaftarkan diri menggunakan sertifikasi fair trade dan organik.
Berikut adalah daftar institusi yang mengeluarkan sertifikasi organik
untuk produk kosmetik
1. BDHiH (www.kontrolierte-naturkosmetik.de)
2. Soil Association : www.soilassociation.org
3. Ecocert (www.ecocert.com. Ecocert adalah pemain utama sertifikasi
untuk ingredient.
4. Cosmos (www.cosmos-standard.org), adalah sebuah inisiatif dari
beberapa asosiasi yakni Asosiasi Industri Jerman, Asosiasi Soil
(Inggris), Ecocert (Perancis), Cosmebio (Perancis), ICEA (Italia) dan
Ecogarantie (Belgia) untuk melakukan standarisasi organik
Internasional.
III.2. Strategi Perdagangan Minyak Atsiri Indonesia
Minyak Atsiri Indonesia yang paling banyak diminati di Uni Eropa
khususnya Jerman adalah minyak nilam atau Patchouli oil yang
digunakan untuk campuran bahan baku pembuatan parfum, sehingga
Pemerintah Indonesia dapat memberikan perhatian khusus terhadap
pembudidayaan tanaman ini. Impor minyak Nilam Jerman berasal dari
Indonesia, Perancis, dan China, sehingga persaingan tidak terlalu ketat
untuk memasuki pasar Eropa khususnya Jerman.
Kami juga merekomendasikan agar penjualan Minyak Atsiri ke Jerman dapat disesuaikan dengan selera pasar yang terkait erat dengan musim: Minyak Atsiri yang memberikan sensasi panas/hangat dapat dijual
pada musim dingin.
29
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Minyak Atsiri yang memberikan sensasi dingin/fresh dapat dijual pada
musim panas
Minyak Atsiri yang memberikan sensasi rileks dan membantu tidur dapat dijual pada musim ujian universitas dan masa-masa sebelum memasuki liburan.
III.3. Lembaga / Institusi Perdagangan Terkait:
Nama Institusi Alamat
Atase Perdagangan KBRI Berlin
Indonesian Embassy Lehrter Strasse 16-17, 10557, Berlin, Jerman
Telepon : + 49 30 47807250 Fax : + 49 30 47807290
Website : www.indonesian-embassy.de Personal Care Products Council www.personalcarecouncil.org
Federation of Oils, Seeds & Fats Associations (FOSFA)
www.fosfa.org
International Federation of Essential Oils and Aroma Trades
(IFEAT)
www.ifeat.org
International Fragrance Association (IFRA)
www.ifraorg.org
The European Cosmetic Toiltry and Perfumery Association (Colipa)
www.colipa.com
German Cosmetics, Toiletry, Perfumery Association (IKW)
www.ikw.org
Bundesverband Deutscher Industry und Handelsunternehmen für
Arzneimittel, Reformwaren und Körperplegemittel
www.bdih.de
Aromatherapy Trade Council
www.a-t-c.org.uk
The International Trade Centre
www.intracen.org
The European Union
http://ec.europa.eu/enterprise/cosmetics/index_en.htm
Forum Essenzia (Spesifik forum minyak atsiri dan aplikasinya untuk
aromatherapy)
http://www.forum-essenzia.org
30
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
III.4. Daftar Importir Berikut adalah daftar perusahaan importir dan industri minyak atsiri di Jerman
Nama Perusahaan Alamat
Aroma-Zentrum-Alsfeld (Organik
Essential Oil) Kontak : Hanna Christiane Günther
Schwabenröder Str. 61
36304 Alsfeld Telefon: 06631 - 73401 Fax: 06631 - 709135
Mobilfunk: 0173-3405652 asomi@aroma-zentrum.de
CPL Aromas Germany
aroma chemicals, essential oils and fragrance
trader and processor
CPL Aromas GmbH Am Bach 18
33602 Bielefeld Deutschland
Telephone: +49 521 927 370 Fax: + 49 521 927 3729
Cremer Oleo GmbH & Co. KG
processing and distribution of oils and fats
Glockengiesserwall 3 20095 Hamburg, Deutschland
Tel.: +49 40 3 20 11-0 Fax: +49 40 3 20 11-4 00
Market Brief minyak atsiri di pasar Jerman | ITPC Hamburg 15
www.cremeroleo.de
Curt Georgi GmbH & Co. KG
flower extracts, essential oils, colorants
Otto-Lilienthal-Str. 35-37 71034 Boeblingen / Germany
Tel +49 (0)7031 6401-01 Fax +49 (0)7031 6401-20 curtgeorgi@curtgeorgi.de
www.curtgeorgi.de
WALA Heilmittel GmbH Dorfstraße 1
73087 Bad Boll/Eckwälden www.dr.hauschka.de
drom GERMANY (global HQ) fragrances production
drom fragrances gmbh and co. kg global headquarters P.O.Box 1141
oberdiller str. 18 82065 baierbrunn, germany
phone: +49 89 744 25 0 fax: +49 89 793 49 66
www.drom.com Düllberg Konzentra GmbH & Co. KG
production of essential oils, perfume
Obenhauptstraße 3 D-22335 Hamburg
Telefon: +49 (0) 40 50 71 14 - 0
31
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
Telefax: +49 (0) 40 50 71 14 – 14 E-Mail: info@duellberg-konzentra.de
Web: http://www.duellbergkonzentra.de
EFG Elbe Fetthandel GmbH
Mercatorstrasse 21 21502 Geesthacht
Telefon: +49 (0)4152 / 139190 Fax:+49 (0)4152 / 13919 20
E-Mail: info@elbe-fett.de Internet: www.elbe-fett.com
ERAMEX Aromatics GmbH Kontak: Mr. F. Peter Meschede / DirekturEinkauf/Verkauf/Qualität F.Peter.Meschede@eramex.de
trade in raw materials and essential oils for flavours, fragrances, cosmetics and
pharmaceuticals
Grünstraße 105 D-40667 Meerbusch-Büderich
Postfach 1262 Telefon: +49 (0)21 32 / 93 58-0 Telefax: +49 (0)21 32 / 93 58-58
E-Mail: eramex@eramex.de Menjual Kayu putih
eskage-eskamint Schierholz GmbH perfume oils, essential oils and flavours
Rögen 32 D-23843 Bad Oldesloe
Tel.: 04531/ 89 08-0 Fax.: 04531/ 88 50 08
info@eskage.de
Rolf Schneider Handelsgesellschaft mbH Kontak: Herr Rolf Schneider /Direktur
essential oils trader
Louisenstraße 141 61348 Bad Homburg v.d.H.
T +49·(0)6172·4963-0 F +49·(0)6172·4963-40
www.rolf-schneiderhandelsgesellschaft.de
Gehrlicher Pharmazeutische Extrakte GmbH
Robert-Koch-Strasse 5, D-82547 Eurasburg, Germany
Tel. 49 8179 99 77 9 - 0 Fax 49 8179-99 77 9 – 69 purchase@gehrlicher.de
Henry Lamotte Oils GmbH Kontak: Mr. Oliver Lübkemann
Fon: + 49 421 52 39 -46347 Fax: + 46196
trade and production of oils, also organic
Merkurstrasse 47 | 28197 Bremen Postfach 10 38 49 | 28038 Bremen Telefon: +49 (0) 421 - 52 39 - 460
Telefax: +49 (0) 421 - 52 39 – 46199 www.lamotte.de
Handelsgesellschaft mbH specialty oils trader
Bergstrasse 11 20095 Hamburg, Germany Tel.: +49 (0) 40/33 85 33-0 Fax: +49 (0) 40/33 85 33-85
E-Mail: info@imperial-oel-import.de
Laverana GmbH & Co. KG natural cosmetics company
Am Weingarten 4 30974 Wennigsen
Tel.: +49 51 03 93 91 -0 Fax: +49 51 03 93 91 -79 84 E-Mail: laverana@lavera.de Homepage: www.lavera.de
Hans Hansel GmbH Zur Kräuterwiese
32
Market Brief Minyak Atsiri ATDAG KBRI Berlin
natural cosmetics
D-31020 Salzhemmendorf Tel: 05153/809-01 Fax: 05153/809-88
Email: post@logona.com www.logona.de
K.W Pfannenschmidt GmbH ingredients trade and processing, mostly
saps and extracts
Habichthorst 34-36 22459 Hamburg
Tel. 49 40 555 866 0 Fax. 49 40 555 3898
Email info@ pfannenschmidt.de www.pfannenschmidt.de
Sensient GmbH trader and processing of essential oils,
oleoresins, aroma, chemicals, spice products and organic oils
Flughafendamm 11 D-28199 Bremen, Germany
Tel: +49 (0) 421 59878-5 FAX: +49 (0) 421 59878-85
infoeo@eu.sensient-tech.com www.essentialoils.de
Symrise AG Symrise AG Mühlenfeldstrasse 1
37603 Holzminden Deutschland, large ingredients supplier, mainly flavours and fragrances, also botanicals, functional andactive ingredients and organic products
Mühlenfeldstrasse 1 37603 Holzminden
Deutschland Telefon: +49(0)5531/90-0 Fax: +49(0)5531/90-1649
www.symrise.com
Berlin, April 2014