FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... ·...

23
INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER – CHENNAI FURNITUR MARKET BRIEF 2014 KEMENTERIAN PERDAGANGAN RI ITPC CHENNAI

Transcript of FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... ·...

Page 1: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER – CHENNAI

FURNITUR

MARKET BRIEF 2014

KEMENTERIAN PERDAGANGAN RI

ITPC CHENNAI

Page 2: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Pendahuluan

Pasar funitur di India menyaksikan perubahan drastis dalam produktivitasnya. Terdapat beberapa faktor

yang menyebabkan pertumbuhan permintaan funitur untuk perabotan rumah tangga dalam beberapa

tahun terakhir. Pertumbuhan ekonomi India juga menjadi salah satu faktor pendorong utama dalam

kapasitas pengeluaran masyarakatnya, yang dimana meningkatkan jumlah permintaan untuk penjualan

barang- barang furnitur bermerek dipasar.

Fase pertumbuhan infrastuktur dan properti juga menambah permintaan untuk produksi furniture. Pada

segmen ritel terorganisir, pasar furniture ditempati oleh perusahan – perusahaan terkemuka seperti

Godrej Interio, Home Centre, Nilkamal, Durian Furniture, Spa Style dll yang telah berperan cukup lama

dan meraih posisi yang signifikan di pasar domestik. Masuknya merek Internasional meningkatkan

kesadaran merek pada masyarakat India dalam beberapa tahun terakhir.

Pasar furniture di India terbagi dalam berbagai macam segmen dengan mayoritas pendapatan yang

dihasilkan dari pemain lokal. Dalam beberapa tahun terakhir jenis furniture seperti plastik, besi tempa,

papan dan bambu telah banyak dibeli oleh konsumen rumah tangga di India. Dalam rangka memenuhi

peningkatan permintaan furnitur secara online, sejumlah perusahaan lokal lalu menjajakan kaki ke

kancah penjualan online. Contohnya, perusahaan pengecer furnitur terkemuka di India @Home, yang

merupakan merek unggulan dari Nilkamal Pvt. Ltd, telah meluncurkan portal belanja online untuk

berbagai perabotan dan dekorasi rumah tangga yang eksklusif.

Pasar furnitur di India diperkirakan akan semakin berkembang bertahap dari tahun 2013 sampai 2018.

Banyaknya permintaan perabotan dan dekorasi rumah tangga menjadi faktor utama untuk

berkembangnya pasar furnitur di India. Tren ini diperkirakan akan terus tumbuh di masa depan juga, hal

ini dikarenakan oleh banyaknya penduduk yang bermigrasi ke daerah perkotaan untuk meningkatkan

taraf hidup dan memperoleh penghasilan lebih.

Profil Geografi

Keberagaman adalah satu kata yang menggambarkan India. Dengan luas sekitar sepertiga ukuran

Amerika Serikat, itu adalah rumah bagi lebih dari satu miliar orang dari keragaman ekonomi, etnis,

bahasa, budaya, dan agama.

Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan hubungan komersial yang berorientasi

terutama untuk blok Soviet, di pertengahan 1980-an India memulai reformasi ekonomi yang dimulai

dengan membuka pasar konsumen ke dunia barat.

Secara keseluruhan, negara telah berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi bahkan selama

krisis Asia di tahun 1998. Meskipun reformasi dan pertumbuhan ekonomi, India terus membatasi impor

melalui tahun 1990-an. Namun, sesuai dengan komitmen WTO, pada tahun 2001 India menghapus

semua pembatasan kuantitatif, yang menyebabkan peningkatan pesat impor ke negara itu. Namun

demikian, pemerintah terus mencegah impor melalui hambatan tarif dan non-tarif.

A SOCIO-ECONOMIC SNAPSHOT OF INDIA (2013)

Page 3: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Meskipun

pertumbuhan ekonomi

demikian, proporsi

yang sangat besar lebih

dari 1 milyar penduduk

India terus hidup dalam

kemiskinan ekstrim. Di

sisi lain, India memiliki

kelas menengah

dengan pertumbuhan

tercepat di dunia dan

perkiraan menunjukkan

pertumbuhan yang

cepat dari kelas

mengkonsumsi.

Ada perbedaan serius

antara penduduk perkotaan dan pedesaan di India. Sekitar 70% penduduk tinggal di daerah pedesaan di

mana tingkat pengangguran yang tinggi dan pendapatan secara signifikan lebih rendah. Hasilnya, ada

migrasi yang signifikan terhadap daerah perkotaan untuk mencari pekerjaan dan pembayaran yang lebih

baik. Kotak teks menyoroti beberapa indikator sosial-ekonomi India dan menggambarkan keseriusan

kesulitan ekonomi dan social.

Gambaran Pasar India

India adalah tanah yang kaya akan karya seni kayu yang indah dan menakjubkan, yang dimana dikenal di

berbagai negara. Kerajinan India dan atribut tradisional yang indah dari seni dan desain telah

membentuk reputasi yang baik untuk pasar furnitur industri di negara ini dan di dunia. Terdapat

berbagai macam desain untuk furniture dari India yaitu dengan desain yang luar biasa, kaya, kompak,

model yang mewah yang memberi kesan keanggunan dengan kualitas tinggi dalam segmen furnitur

tradisional maupun moderen.

Tradisi yang berkembang saat ini di furnitur di India adalah untuk membuat pernyataan gaya hidup

mewah dari furnitur. The old 'charpais' (string beds), pintu hias 'door jambs', buatan tangan 'almaris'

(lemari), 'jhulas' (ayunan) dan kakek kayu 'kursi' (kursi), kayu 'takht' (dipan), meja bundar lama –dengan

model kaki meja yang besar dan tempat tidur utama yang dipenuhi dengan hiasan. Seringkali kayu

tersebut di daur ulang, diambil dari furniture lama dan 'havelis' (rumah-rumah tradisional India) yang

berada di desa-desa di India. Industri furnitur India dikategorikan sebagai sektor " tidak terorganisir",

meskipun produksinya meningkat setiap tahun, dengan jumlah produksi kerajinan tangan sekitar 85%

dari total produksi furnitur di India. Sektor furnitur hanya membuat kontribusi marjinal sekitar 0,5%

terhadap pendapatan per kapita India, mewakili hanya sebagian kecil. Pasar ritel furniture di India

merupakan salah satu dari 14 pasar furnitur terbesar di dunia karena meningkatnya daya beli dari

Currency Trade

organizations Imports Exports FDI stock

Indian Rupees (INR) =100 Paise

WTO, SAFTA, BRIC, G-20 and

others

Imports $450.94 billion (2014

est.)

$312.35 billion (2014 est.)

$47 billion (2011–12)

Total population Annual

population growth rate

GDP (purchasing power parity)

People below the national poverty line

Life expectancy at birth (years)

1.27 billion 1.25% (2014

est.) $4.962 trillion

(2013 est.) 29.8% 67.8 years

Literacy rate, adult male

Literacy rate, adult female

People with access to safe drinking water

Labor force Source:

CIA World Factbook, the World Bank

75.2% 50.8% 91.6% 487.3 million

(2013 est.)

Page 4: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

konsumen kelas menengah. Industri sebesar USD 8 juta ini terus berkembang dengan persentase

pertumbuhan sebesar 30% pertahunnya.

Menurut laporan Cushman and Wakefield, permintaan untuk pembelian rumah mencapai 4,25 juta

unit, sementara permintaan untuk perkantoran mencapai 400 juta kaki persegi antara tahun 2010 dan

2014 di India. Industri furnitur di India mempekerjakan sekitar 300.000 pekerja. Globalisasi dan

pembayaran yang baik dari kelas menengah di India merupakan salah satu pendorong besar bagi bisnis

furnitur ritel di India. Faktor utama lainnya adalah penyewaan furnitur yang didorong oleh

meningkatnya perkembangan Hotel, ditambah dengan peningkatan gaya hidup dalam berbelanja dan

kebutuhan pariwisata di India. Ukuran pasar furnitur ritel India diperkirakan mencapai sekitar Rp 166

miliar. Namun, industri mebel di India bukan tanpa kekhawatiran nya. Tentu saja lepas dari berbagai

peningkatan dan pertumbuhan pasar furnitur di India juga ada kekhawatiran akan pesaing dari negara

asing.

Pasar funitur merupakan segmen pasar yang cepat berkembang dibandingkan dengan segmen –

segmen pasar lainnya di India. Sejumlah internasional produsen telah memasuki pasar furniture di India

melalui sistem kerja sama penanaman modal (Joint Venture) dan kerja sama marketing. Hampir semua

perusahaan international mulai memperluas jangkauan ke daerah perkotaan yang besar. Pasar furniture

tumbuh sebesar 15% sampai 20% per tahun dan tren ini diperkirakan akan berlanjut sampai 5 tahun ke

depan.

Pasar furnitur di India dapat berkembang pesat dan diperkiranan memiliki potensi yang handal untuk

bersaing dikarenakan beberapa hal yaitu besanya jumlah penduduk dan wilayah di India, minat

masyarakat India yang mulai berubah ke furnitur dengan gaya barat. Prospek untuk pasar furnitur di

India dilihat positif oleh beberapa ahli pakar. Sebuah penelitian belakangan ini telah mengidentifikasi

sekitar 150 perusahaan India mulai dari produsen furnitur dan pengecer, dari perbankan , hotel,

pengusaha yang ingin memulai bisnis komersial atau kerjasama dengan mitra Uni Eropa.

Pemerintah India melakukan berbagai cara untuk mendirikan bisnis dengan kekayaan intelektual yang

ada serta menarik keuntungan dari perusahaan asing untuk mendirikan bisnis sendiri atau dengan mitra

di India. Pemerintah India membantu prosedur bagi perusahan asing untuk berbisnis di India dengan

meminimalkan hambatan “entry-exit” dan pemerintah menghadapi tekanan untuk meliberalisasikan

struktur yang ada. Selanjutnya, dibandingkan dengan negara-negara lain seperti China dan Meksiko, di

mana waktu yang dibutuhkan untuk memulai usaha lebih, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi

India untuk pengembangan industri furnitur.

Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan saat memasuki pasar furniture India

Pasar furnitur India diperkirakan mencapai sebesar USD 9,216.5 juta pada tahun 2010-2011 dan

tumbuh pada 10-12% per tahun sampai dengan tahun ini. Meningkatnya permintaan untuk ruang

komersial dan perumahan kota ditambah dengan peningkatan tajam dalam pendapatan per kapita

masyarakat di daerah perkotaan memicu permintaan dan pertumbuhan untuk furniture di India.

Klasifikasi Industri furnitur dengan Material

Page 5: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Pasar furnitur dapat secara luas dikategorikan berdasarkan bahan yang digunakan dan pengaplikasian

pengguna akhir. Berdasarkan materi, pasar furnitur terutama diklasifikasikan menjadi tiga kategori yang

luas, seperti di bawah ini :

Kayu : Natural Wood, Plywood, Panel Board

Plastik : Polypropylene, Poly vinyl chloride (PVC)

Metal : Steel, Wrought Iron, Aluminium

Tabel 1 : Produk furniture campuran: Bahan vs segmen pengguna

Home Office Hotel & Resorts

Kayu Kursi, Sofa, Meja Makan, dipan ,

Lemari

Perabotan kantor Meja Kursi, Meja makan, Meja tulis,

dipan , lemari

Plastik Kursi, Meja Kursi Kursi

bambu Kursi, Sofa, Meja Makan, dipan ,

Lemari

Meja hias, kursi Tempat cuci, kursi, Sofa Set, meja

makan, dipan dan lemari

Segmen furnitur kantor menunjukkan level permintaan yang tinggi khususnya untuk segmen logam dan

furnitur plastik. Furniture kayu berfokus di daerah pedesaan di mana hutan lebih mudah dicapai.

Namun, karena kekurangan sumber daya kayu, kayu juga diimpor dari negara-negara tetangga.

Struktur distribusi

Struktur distribusi memainkan peran penting di pasar furnitur. Peningkatan jenis produk dengan

ditambah peningkatan nilai impor yang signifikan telah mengakibatkan kebutuhan untuk ruang gudang

yang besar untuk para distributor. Ketersediaan gudang besar di daerah perkotaan saat ini sangat sulit

didapat, oleh karena itu produsen besar telah mulai mengikuti metode persediaan just-in-time.

Berbagai metode distribusi diikuti di pasar furnitur di India, tergantung pada golongan produsen (besar,

menengah, kecil). Penyaluran utama untuk pendistribusian diadopsi oleh pemasok furnitur di India dan

dapat secara luas dibagi menjadi 3 kategori sebagai berikut:

• Saluran yang digunakan oleh perusahaan kecil / perusahaan lokal menengah dan tukang kayu

• Saluran yang digunakan oleh produsen domestik yang besar (termasuk usaha joint venture

/cabang dari perusahaan di luar negeri.

• Saluran yang digunakan oleh importer

Page 6: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Saluran yang digunakan oleh perusahaan-perusahaan lokal kecil dan tukang kayu

Sebagian besar produsen furnitur kecil / menengah dan regional pasti memiliki satu atau dua outlet di

satu kota. Tukang kayu yang berdiri sendir, beroperasi tanpa outlet ritel atau showroom, berinteraksi

dengan pelanggan secara langsung, dan terkadang melanggar peraturan pemerintah. Beberapa dari

pemain lokal memiliki ruang pamer kecil di mana pelanggan bisa melihat furnitur dengan terbatas.

Segmen furnitur besi bermerek juga beroperasi pada jalur yang sama.

Struktur distribusi untuk Impor Furniture

Furnitur impor sebagian besar diimpor langsung oleh para agen. Beberapa distributor juga mengimpor

furnitur dan dijual melalui agen. Beberapa produsen furnitur internasional yang terkenal mempamerkan

barang furtinur mereka dengan toko eksklusif atau dengan join venture perusahaan lokal.

Beberapa struktur saluran distribusi diikuti untuk impor furnitur termasuk:

• produsen luar negeri - India distributor / agen / agen - pengguna

• produsen luar negeri - India kantor cabang / kantor penjualan / kantor penghubung - pengguna

• produsen luar negeri - India kantor cabang / kantor penjualan / distributor / agen / pengguna

• produsen luar negeri - Tie-up dengan India perusahaan / dealer - show room - pengguna

• produsen luar negeri - Mengimpor agen - negeri produsen / dealer - gudang - gerai ritel /

Tampilkan kamar – pengguna

Page 7: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Struktur distribusi ini paling sering digunakan untuk furnitur impor. Produsen furnitur di luar negeri akan

memiliki kerja sama dengan distributor di India / agen yang selanjutnya akan menunjuk agen furnitur

akan didistribusikan ke pasar.

Page 8: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Distribution channel : Overseas Manufacturer – Indian distributor / Dealer / Agent – User

Importir (produsen dalam negeri / penjual ) - Gudang - outlet Retail / toko - pengguna dari beberapa

produsen dalam negeri (kecil dan menengah) dan dealer mengimpor furnitur murah dari Cina, Malaysia,

Indonesia dan Thailand melalui agen lalu dikirim ke gudang mereka yang dimana akan distribusikan ke

gerai ritel mereka.

Beberapa dealer membeli furniture dari berbagai tempat (baik lokal diproduksi dan diimpor) dan lalu

menjualnya di bawah merek mereka sendiri.

Physical distribution : Importer (domestic manufacturer / dealer) –Warehouse – Retail outles

/ show rooms – user

Overseas Manufacturer Indian Branch Office / Sales

Office / Liaison Office

Indian Distributor / Dealer / Agent

User

Import

Domestic Manufacturer

Importers

Own showroom

Franchise

Distributors

Distributors/ Dealers

Retail

outlet

ghfghfg

hfgdhdf

dfdfgh

Users

Page 9: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Aspek komersial

Cara pembayaran, syarat & kondisi antara distributor / dealer / franchisee dan produsen bervariasi. Walaupun terdapat banyak produsen furniture yang tidak memberikan jangka waktu kredit. Beberapa pemain kunci menawarkan jangka waktu kredit dari 30-45 hari untuk distributor /franchisee mereka.

Semua pemain besar menawarkan insentif kepada distributor / dealer / franchisee. Beberapa produsen bahkan menawarkan bonus tambahan ketika target penjualan terpenuhi oleh distributor / dealer / franchisee. Apabila permintaan pasar sedang rendah, beberapa produsen memberikan insentif tambahan yang distributor / dealer / franchisee yang akan diberikan lagi kepada pelanggan mereka sebagai diskon.

Tingkat Margin tergantung pada jenis furnitur dan bervariasi antara 10 - 12% untuk furnitur plastik, 20-30% untuk furnitur kayu dan 10-12% untuk rotan /furnitur bambu. Untuk furnitur impor, margin bervariasi berdasarkan harga furnitur dan sumber impor. Furniture yang diimpor dari China dan Malaysia (dimana tergolong murah) akan mendapatkan margin sebesar 30-35% untuk furniture kayu campur dengan karet mendapatkan margin sebesar 40 - 45% untuk MDF / Modular Furniture. Furniture premium yang diimpor dari negara-negara Eropa akan mengambil margin yang relatif lebih tinggi dari 50% di atas.

Tabel 2. Pemain Asing di pasar furnitur India

No Nama

Perusahaan

Merek Negara Jenis Material Portal

1 Boss’s Cabin Boss’s Cabin Spanyo Kayu dan Besi www.bossescabin.com

2 Damro India Damro Srilanka Kayu www.damroindia.com

3 Ebony Gautier Ebony Gautier perancis Kayu www.ebonygautier.com

4 Giorgetti Giorgetti Spa Italy Kayu www.giorgetti.eu

5 Haworth Haworth USA Kayu, Plastik

dan besi

www.haworth-asia.com

6 Hasten Store Hasten Swedia Kayu dan besi www.hastens.com

7 Herman Miller Herman Miller Amerika Kayu, plastik

dan besi

www.hermanmiller.com

Page 10: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

8 Hueslsta Huelsta German Kayu www.huelsta.com/int_en/de

aler-locator/index.html

9 Ikian

FurnituresPvt.

Ltd

Forzza Malaysia,

Cina,

Indonesia

Kayu dan besi http://forzza.in

10 Natuzzi

Company

Natuzzi, Italsofa and

Editions

Italia Kayu www.natuzzi.in/

11 Nolte’s Home

Studio

Nolte German Kayu dan besi www.noltehomestudio.com

12 Rockworth Rockworth Kayu, plastik

dan besi

www.rockworth.com/manufa

cturing.php

13 Simply Sofa

(formerly Stanley

Boutique

Multi-brands Koinor,

Nilcoletti, Italsofa,

Edition from Natuzzi

and many more

Italia,

German

Kaya dan kulit www.simplysofas.in

14 Steelcase Steelcase Amerika Kayu dan besi www.steelcase.asia/en/Pages

/homepage.aspx

15 Woody Woody Malaysia Kayu www.woodyfurnitureind.com

16 VillaVeneta,

Veneta Cucine

Villa, veneta cucine Italia Kayu dan besi www.ccindia.net

Page 11: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Gambaran ekspor dan impor furnitur india

Furniture product HS Code :

9401 : Customs Duty of Seats (other than those of heading 9402), whether or not convertible into beds, and parts thereof

9402 : Customs Duty of Medical, surgical, dental or veterinary furniture(for example, operating tables, examination tables,

9403 : Customs Duty of Medical, surgical, dental or veterinary furniture(for example, operating, tables, examination tables, Customs Duty of Metal furniture of a kind used in offices

9404 : Customs Duty of Mattress supports; articles of bedding and similar frunishing (for example, mattresses, quilts, etc.

9405 : Customs Duty of Lamps and lighting fittings including searchlights and spotlights and parts thereof, not elsewhere

9406 : Customs Duty of Prefabricated buildings

Table 3. Impor ke India kode HS 9401 dari dunia

China merupakan eksportir terbesar ke India untuk Kode HS 9401 sampai saat ini, dengan nilai saat ekspor mencapai USD 60 juta. Meskipun China berada di peringkat pertama, tetapi perubahan nilai ekspor dari tahun 2012 sampai 2013 secara signifikan menurun yaitu sebesar 34,76%, Amerika serikat dan Indonesia mengalami penigkatan nilai presentase ekspor yang tajam dari tahun 2012-2013 yaitu masing – masing sebesar 120,14% dan 128,11%. Indonesia berada di peringkat kedua puluh dengan nilai ekspor ke India sekitar USD 1 juta untuk periode September tahun ini 2014, meskipun Indonesia masih

Peringkat Negara

US dollar (Juta) ( Januari – Desember )

Persentase % Perubahan 12/13 (%)

2012 2013 2014 2011 2012 2013

Dunia 132.020 165.042 194.069 17.59

1 China 38.254 44.743 60.296 28.98 27.11 31.07 34.76

2 Germany 33.912 32.911 28.379 25.69 19.94 14.62 -13.77

3 Thailand 13.947 15.303 18.021 16.57 9.27 9.29 17.76

4 United States 5.010 6.773 14.910 3.80 4.10 7.68 120.14

5 Japan 6.240 6.348 9.908 4.73 3.85 5.11 56.09

20 Indonesia 0.59 0.44 1.00 0.44 0.27 0.52 128.11

Page 12: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

belum masuk sepuluh eksportir utama untuk produk Kode HS 9401 namun Indonesia menunjukkan kemajuan yang signifikan pada tahun 2012-2014.

Table. 4 Impor ke India kode HS 9402 dari dunia

Indonesia berdiri di posisi ke-18 sebagai eksportir untuk produk dengan Kode HS 9402 dengan nilai

ekspor hingga September 2014 adalah USD 233 ribu. Kode HS 9402 Produk dari Indonesia untuk nilai

ekspor meningkat dari tahun 2012-2013 sebesar 126%. Walaupun tingkat presentase kenaikan ekspor

dari Indonesia lebih dari 100%, ekspor dari Slovakia untuk kode HS ini mengalami kenaikan tajam yang

mengejutkan yaitu sebesar 19.083% dan menempatkan negara mereka di peringkat ketiga sesuai yang

ditunjukkan pada tabel di atas.

Peringkat Negara

US dollar (Juta) ( Januari – Desember )

Persentase % Perubahan 12/13 (%) 2012 2013 2014 2011 2012 2013

World 25.719 26.788 31.377 17.13

1 China 8.031 8.937 9.445 31.23 33.26 30.10 5.69

2 Germany 4.571 5.701 4.701 17.77 21.28 14.98 -17.53

3 Slovakia 0.006 0.014 2.766 0.02 0.05 8.82 19083.34

4 United States 3.038 1.918 2.705 11.81 7.16 8.62 41.03

5 Taiwan 2.165 2.448 1.634 8.42 9.14 5.21 -33.24

18 Indonesia 0.010 0.10 0.23 0.04 0.38 0.74 126.05

Page 13: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Table. 5 Impor ke India kode HS 9403 dari dunia

Sesuai dengan data yang ditampilkan diatas, banyak negara mengalami penurunan ekspor untuk Kode HS 9403 ke India pada akhir September 2014. Misalnya China, Italia, Srilanka, negara Inggris, Indonesia, dan lain-lain Indonesia berdiri di peringkat ke-10 dengan nilai ekspor ke India sekitar USD 5 juta. Indonesia mengalami derivasi dari tahun 2012-2013 sebesar 3,67%

Table. 6 Impor ke India kode HS 9404 dari dunia

Peringkat Negara

US dollar (Juta) ( Januari – Desember )

Persentase % Perubahan 12/13 (%) 2012 2013 2014 2011 2012 2013

World 412.208 384.053 365.667 -4.79

1 China 225.707 219.453 201.462 54.76 57.14 55.10 -8.20

2 Malaysia 45.867 43.215 46.522 11.13 11.25 12.72 7.65

3 Italy 39.190 37.157 32.339 9.27 9.68 8.84 -12.97

4 Germany 16.897 16.256 17.916 4.10 4.23 4.90 10.21

5 Srilanka 8.196 10.001 9.203 1.99 2.60 2.52 -7.97

Peringkat

Negara

US dollar (Juta) ( Januari – Desember )

Persentase % Perubahan 12/13 (%)

2012 2013 2014 2011 2012 2013

World 15.905 15.90 14.97 -5.83

1 China 6.80 7.91 7.82 42.71 49.72 52.25 -1.05

2 Italy 0.60 0.42 1.73 3.68 2.61 11.57 317.14

3 United states 1.55 1.44 1.12 9.74 9.09 7.54 -21.96

4 Malaysia 0.49 0.29 0.84 3.12 1.86 5.65 185.18

5 Srilanka 0.40 0.65 0.69 2.52 4.11 4.65 6.53

Page 14: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Indonesia berada di peringkat 24 dengan nilai ekspor ke India berkisar USD 24 ribu, Indonesia mengalami penurunan nilai hingga 56,98% dari tahun 2012 hingga 2013. China masih berdiri di peringkat pertama diikuti oleh Italia, Amerika Serikat, Malaysia dan Srilanka.

Table. 7 Impor ke India kode HS 9405 dari dunia

Untuk produk Kode HS 9405 Korea Selatan berdiri pada peringkat kedua setelah China diikuti oleh Jerman, Italia, dan Amerika Serikat. Indonesia berada di peringkat ke-30 dengan nilai ekspor ke India sekitar USD 145 ribu hingga September 2014.

Table. 8 Impor ke India kode HS 9406 dari dunia

China berada di peringkat pertama untuk Kode HS produk 9406 diikuti oleh Korea Selatan, Uni Emirat Arab Jerman dan Spanyol. Indonesia melemah posisinya di peringkat ke-12 dengan nilai ekspor ke India hingga September 2014 sekitar USD 452.

Peringkat

Negara

US dollar (Juta) ( Januari – Desember )

Persentase % Perubahan 12/13 (%)

2012 2013 2014 2011 2012 2013

World 190.78 219.03 254.10 16.01

1 China 126.89 149.12 194.05 66.51 68.08 76.37 30.13

2 Korea, South 2.24 11.92 12.89 1.18 5.45 5.08 8.12

3 Germany 12.46 12.11 9.32 6.53 5.53 3.67 -23.08

4 Italy 7.92 8.82 7.184 4.15 4.03 2.83 -18.63

5 United States 5.66 7.89 4.53 2.97 3.60 1.78 -42.60

Peringkat

Negara

US dollar (Juta) ( Januari – Desember )

Persentase % Perubahan 12/13 (%)

2012 2013 2014 2011 2012 2013

World 16.912 23.63 28.17 19.22

1 China 7.93 5.10 9.66 46.91 23.25 34.30 75.85

2 Korea, South 1.36 1.00 4.88 8.02 4.23 17.34 388.44

3 United Arab Emirates

1.22 2.46 2.23 7.23 10.41 7.93 -9.16

4 Germany 0.92 0.08 2.16 5.45 0.35 7.67 2,535.17

5 Spain 0.11 0.00 1.85 0.67 0.00 6.58 0.00

Page 15: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

HAMBATAN

Pemerintah India terus mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan hambatan “entry-exit” bagi

perusahaan asing dan pemerintah India juga menghadapi tekanan untuk meliberalisasikan struktur yang

ada. Selanjutnya, dibandingkan dengan negara-negara lain seperti China dan Meksiko, di mana waktu

yang dibutuhkan untuk memulai usaha sangat sedikit. India masih melibatkan birokrasi yang cukup lama

dan rumit. Struktur tarif yang diberlakukan pada impor produk kayu jelas menunjukkan bahwa

pemerintah India sangat mendorong impor kayu mentah yang dimana digunakan oleh industri berbasis

kayu sebagai pasokan bahan baku.

Tarif yang lebih tinggi diberlakukan untuk produk jadi dan nilai tambah impor untuk melindungi

produsen dalam negeri yang kurang berkompentensi untuk berkompetisi di pasar furnitur internasional.

Untuk tambahan tarif impor dasar, India juga memberlakukan pajak seperti biaya tambahan, tambahan

bea cukai dan biaya tambahan spesial. Pungutan biaya tambahan lainnya dapat dikenakan pada produk

kayu impor tergantung dengan jenis kayunya masing – masing.

Pungutan tambahan ini termasuk penyeimbangan kerja, tugas anti-pembuangan dan keamanan.

Hambatan non-tarif lainnya termasuk pajak negara, yang dapat mencapai 18% dari nilai impor dan

berbagai jalan masuk barang melalui pelabuhan terbatas yang kemungkinan akan menambah biaya

pada barang impor. Hambatan tarif dan non-tarif dari pemerintah membuat produk impor kurang dapat

berkompetisi di India. Dalam beberapa dekade terakhir biaya tarif dan hambatan non tarif telah

menurun secara dramatis dan dampaknya India telah mulai mengimpor hasil hutan dalam jumlah yang

besar.

Impor produk kayu ke India telah berkembang pesat, meskipun permintaan produk kayu sangat

condong terhadap permintaan bahan baku seperti kayu tabung, kepingan dan bubur. Minat penduduk

kelas menengah di India terhadap produk kayu yang diimpor mulai tumbuh dan lebih terbuka, oleh

karenanya banyak phal - hal yang harus dilakukan pemerintah maupun swasta untuk mengambil

keuntungan dari permintaan ini. Sebagai contoh, India harus mempercepat rasionalisas tarif impor

mereka dan menghapus hambatan-hambatan non-tarif yang dirancang untuk melindungi produsen

dalam negeri tidak berkompetensi untuk berkompetisi di pasar internasional.

Hal ini tidak hanya akan memastikan kepatuhan dengan kewajiban WTO mereka, tetapi juga akan

mendorong industri pengolahan dalam negeri untuk berinvestasi terhadap teknologi pengolahan yang

lebih efisien.Selain itu, masih ada peluang jangka panjang untuk memperkenalkan teknologi konstruksi

kayu dari Amerika Utara di India.

Dalam rangka untuk mencapai keberhasilan pengantar dan adopsi dari rangka kayu konstruksi,

sangatlah penting bagi pemerintah AS dan industri asosiasi yang bekerja sama dengan pemerintah India

untuk mengembangkan dan mengadopsi “wood frame building”. Akhirnya, penerimaan teknologi

konstruksi rangka kayu ini tergantung pada pemahaman teknologi konstruksi dalam bidang arsitek dan

konstruksi masyarakat.

Page 16: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Elemen yang paling penting untuk mendapatkan penerimaan ini bisa didapat dengan cara mendidik

arsitek dan kontraktor perumahan mengenai kinerja dan efisiensi energi lingkungan terhadap teknologi

rangka konstruksi kayu Amerika Utara.

Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Industri Furniture

Kelas menengah di India dengan cepat mengadopsi Konsep hidup yang baik dan gaya hidup yang

modern secara mentalitas. Desain interior tidak lagi terbatas hanya untuk masyarakat menengah keatas

di India. Bahkan orang-orang kelas menengah kebawah tidak keberatan membayar uang tambahan

untuk mendapatkan rumah yang dihiasi dengan perabotan modern dengan merek desainer ternama.

Faktor-faktor tersebut mengakibatkan ledakan permintaan dalam industri dekorasi terutama pada

furnitur. Maka dari itu, tidaklah heran apabila produsen asin melakukan investasi besar dalam industri

furnitur di India bersama dengan produsen lokal furnitur dan eksportir di India. Dampak globalisasi

dapat terlihat dengan jelas, dan hal ini mendorong pertumbuhan permintaan furniture di pasar. Media

juga memainkan peran penting untuk merubah cara pandang masyarakat untuk belajar tentang hidup

yang lebih baik dan modern. Kesimpulannya, di bawah ini adalah empat kategori yang memicu kenaikan

industri furnitur di India;

• Arsitek

• Kontraktor

• Interior Desainer

• Partisipasi dalam Furniture Trade Fairs untuk meningkatkan eksposur

Selain segmen utama seperti rumah tangga, kantor dan sekolah, permintaan tinggi akan furniture dapat

terjadi jika kita mengambil segmen sub-kategori lainnya seperti dapur, kamar mandi, kamar tidur, dll

sebagai pertimbangan. Menurut survei terbaru, ada peningkatan dari 38 persen pada perbaikan rumah

dan 37 persen peningkatan yang diamati di tempat – tempat rekreasi, dimana menunjukkan konsumen

India bersedia untuk mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan furniture dari

dua kategori tersebut. Hal ini menyebabkan banyak merek furnitur asing terkemuka untuk mulai

membuka usaha furnitur di India melalui gerai ritel domestik.

Industri furnitur pada dasarnya adalah sebuah industri yang terus berkembang dengan pemasukan

bahan baku yang beraneka ragam dalam proporsi yang cukup besar. Kisaran bahan baku termasuk kayu,

panel dasar kayu, kulit, kaca, plastik, logam dan tekstil dan banyak lagi. Perabotan diproduksi menjadi

berbagai jenis, ukuran, bentuk, kombinasi warna (seperti sofa, kursi, lemari, kasur, dapur dll) untuk

tujuan yang berbeda seperti sekolah, institusi, kantor dan perumahan.

Furniture di India memproduksi dan mengekspor furnitur dengan tingkat kualitas yang tinggi dalam hal

desain, fashion dan teknologi. Furniture India memiliki citra yang kuat di seluruh dunia. Walaupun

demikian beberapa segmen besar furnitur diimpor dari berbagai negara asing. Industri furnitur India

menghasilkan omset Rs 3.500 crore per tahun. Delapan puluh lima persen dari industri ini berada di

bawah sektor yang tidak terorganisir dan sisanya lima belas persen berada di bawah sektor formal,

terdiri dari produsen dan eksportir sampai kepada segmen yang berbeda. Pasar furnitur kayu hanya

Page 17: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

memiliki pangsa sebesar Rs 60 crore. Menurut sebuah studi terbaru, industri ini diperkirakan akan

tumbuh sebesar 20 persen dalam waktu mendatang,

Hyper-mal dan cabang – cabangnya juga telah mengiklankan beberapa penawaran spesial dan diskon

untuk furnitur dengan cara membuat iklan, handout dan billboard.

Pemain utama

Perusahan besar yang terlibat dalam furnitur ritel adalah Pantaloon, Shoppers 'Stop, Trent, RPG, Vishal

Retail, Reliance dan Tata group juga bergabung dalam ritel furnitur. Pemain lainnya adalah Godrej &

Boyce Manufacturing Co Ltd, BP Ergo, FEATHERLITE, Haworth, Stlye Spa, Yantra, Renaissance,

Millennium Lifestyles, Durian, Kian, Tangent, Furniture Konsep, Furniturewala, Zuari, Truzo, NR Jasani &

Company, V3 Engineers, dan PSL Modular Furniture

Para pemain ini bersama dengan beberapa pemain regional telah membuat iklan melalui billboard,

bioskop, percetakan dan bahkan beberapa iklan televisi contohnya perusahaan Nilkamal dan Godrej.

Tarif dan Kebijakan Impor

Pemerintah India mulai meliberalisasikan impor produk kayu pada tahun 1995. Sejak itu, telah terjadi

penurunan bertahap dalam pajak impor untuk kayu dan produk kayu. Sebagai contoh, sampai pada

tahun 1995, kayu log adalah satu-satunya barang produk kayu bebas-diimpor ke India dengan bea cukai

15%. Impor produk kayu lainnya hanya dapat di impor melalui lisensi atau izin impor khusus. Sejak tahun

1996, persyaratan perizinan impor (pembatasan kuantitatif) telah dihapuskan untuk kayu bulat, kayu

gergajian dan beberapa produk yang bernilai tambah. Pada April tahun 2000, tidak ada pembatasan

kuantitatif pada setiap tarif impor di sektor kehutanan, tetapi dengan satu-satunya pengecualian yaitu

kertas koran.

Saat ini, situasinya adalah kayu “logs” dikenakan kewajiban pajal sebesar 5%, sedangkan biaya “ad

valorem” yang dibayarkan pada kayu ini adalah 20% dan biaya untuk lapisan dan panel berbasis kayu

adalah 40%. Biaya – biaya ini berkurang pada bulan Februari / Maret 2004 dan pemotongan lebih lanjut

telah direncanakan dan dilakukan, sebagai bagian berkomitmen dengan WTO. Namun, pengamat pasar

menunjukkan bahwa biaya pada kayu dan lapisannya tidak akan pernah turun sepenuhnya dan bahkan

dapat menetap pada angka 15% untuk jangka panjang.

Untuk produk furnitur pemerintah India terus mengurangi tarif dari level yang sangat tinggi yaitu

sebesar 300 persen pada tahun 1991 ke angka 36 - 40 persen pada tahun 2006. Impor furniture telah

diliberalisasikan pada bulan April 1998 dan importir di India tidak memerlukan lisensi atau izin untuk

mengimpor furnitur. Namun, Importir harus memiliki valid IEC (Impor Kode Ekspor) yang dikeluarkan

oleh Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri.

Dasar Bea Masuk: 10% (Berlaku untuk semua negara)

Pajak preferensial untuk AIFTA (ASEAN India Free Trade Agreement): 0%, 3%, 6%, (Untuk berbagai jenis

furniture)

(Catatan: India memiliki perjanjian perdagangan bebas (FTA) dengan ASEAN, sehingga tidak ada pajak

bea masuk dasar, hanya pajak preferensial dianggap yang bervariasi 0-6%)

Page 18: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Tabel 9. Tarif impor untuk kode HS 9401,9403 – 9406 :

Duty and Taxes / HS Code

HS 9401 HS 9402 HS 9403.30 &9403.70

HS 9403.50

HS 9404

HS 9405

HS 9406

Basic Custom Duties (Applicable for most favored nations only and not applicable for Asean countries )

10% 10% 10% 10% 10% 10% 10%

Preferential tax for AIFTA (ASEAN India Free Trade Agreement)

0% 0% 6% 3% 0% 0% 0%

Additional Duty of Customs (CVD):

12% 12% 12% 12% 12% 12% 12%

Special additional duty of customs ( Spl. CVD)

4% 4% 4% 4% 4% 4% 4%

Custom Education Cess

3% 3% 3% 3% 3% 3% 3%

Central Excise Education Cess

- - - - - - -

TOTAL IMPORT DUTY

29.14% 29.14% 4.04% 4.04% 29.14% 29.14% 29.14%

Page 19: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Kesimpulan

India adalah negara yang berkembang pesat. Tingkat pendapatan dan gaya hidup masyarakat juga telah

berkembang pesat selama dekade terakhir dan tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Ditambah

dengan meningkatnya kecenderungan untuk mengeluarkan uang untuk gaya hidup yang berkelas dan

produk konsumen, tren ini juga didorong dengan adanya peningkatan jumlah keluarga yang

berpenghasilan ganda, peningkatan kemudahan pembiayaan untuk barang-barang konsumen dan

peningkatan paparan produk global. Semua faktor ini memiliki dampak positif pada sektor furnitur dan

diharapkan untuk mendorong permintaan untuk furnitur di masa depan.

Pertumbuhan yang stabil dalam perekonomian India dan konsekuensi kenaikan standar hidup, telah

menjadi pengaruh utama pada generasi permintaan di industri furnitur di India. Tiga pendorong utama

yang memiliki dampak yang signifikan terhadap sektor ini adalah:

1. Mengubah demografi konsumen

2. Real estate / perumahan

3. Pariwisata dan pertumbuhan industri perhotelan

Beberapa jenis furnitur memiliki produksi yang kuat dalam negeri dan permintaan dari pasar lokal dan

juga pasar internasional seperti produk dengan Kode HS 9401, 9402 dan 9405. Sisa Kode HS seperti

9403, 9404, 9406 memiliki nilai impor yang kuat untuk pasar India.

Page 20: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Lembaga Terkait

INDIAN EMBASSY IN INDONESIA

Jl H.R. Rasuna Said, Kav. S-1,

Kuningan, Jakarta Selatan 12950

Tel: +62 21 5204150/52/57/5264931

Fax +62 21 5204160, 5265622, 5264932, 5226833

www.indianembassyjakarta.com

Contact for ASEAN:

Mr. Nikhilesh Giri

First Secretary – ASEAN

+62 21 5255348

[email protected]

Contact for Trade:

Mr. Rakesh Kumar Arora

First Secretary – Economy and Commerce

+62 21 5204153

[email protected]

Contact for Visa Queries:

Mr. Sanjeev Kumar Agrawal

First Secretary – Consular

+62 21 5256094

[email protected]

CONSULATE GENERAL OF INDIA IN INDONESIA

Address: Jalan Uskup Agung

Sugiopranoto, Medan,

Sumatra, Indonesia - 20152

Tel: (62-61) 4531308 / (62-61) 4556452

Fax: (62-61) 4531319

Email: [email protected], [email protected]

Website: www.indianconsulatemedan.com

CHAMBERS OF COMMERCE IN INDONESIA

Indonesian Chamber of Commerce and Industry- India Committee

Contact Person: Lestari Ningsih

TCC Batavia Tower One #801, Jl.KH.Mas Mansyur Kav.126,Jakarta 10220 Indonesia

Page 21: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Tel : +62 21 29529456

Email: [email protected]

India Indonesia Chamber of Commerce

IndCham Secretariat

Mr. Nalin Rathod

PT. CMA Indonesia

Wisma Bakrie II, 11th Floor, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B2, Jakarta 12920, Indonesia

Tel : (62-21)5200428

Fax : (62-21)5257865

E-mail : [email protected]

TRADE ASSOCIATION

Indonesian Ministry of Industry

Jl. Gatot Subroto Kav 52-53 Lt. II,Jakarta Selatan, Indonesia.

Tel :(62-21)5256458,5251149,5200700 Fax:(62-21)5201606

Homepage : www.kemenperin.go.id

Indonesian Ministry of Trade Jl. M.I. Ridwan Rais No.5 Blok I, Lt. III, Jakarta Pusat, Indonesia.

Tel :(62-21)3848667,6456318

Fax:(62-21)3846106

Homepage : www.kemendag.go.id

Ministry of Textiles, Government of India,

West Block No. 7, R.K Puram, New Delhi-110066,

Phone 011-26109895; Email : [email protected]

Export Promotion Council for Handicraft

"EPCH house", Pocket-6 & 7, Sector 'C', L.S.C., Vasant Kunj, New Delhi -110 070.

Tel: 91-11-26135256/57/58; Fax: 91-11-26135518/19; Email: [email protected]

Association Of Furniture Manufacturers Of India , Vikhroli, Mumbai

4, Interio Divison, Vikhroli , Mumbai- 400079, Maharashtra, Opposite Vikhroli Bus Depot

Phone: (022) 67962401

Page 22: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

Daftar Pusaka

1. http://www.furniture.co.in/ourlink.html

2. www.timberhunt.com

3. www.indiaplywebwww.asiawoodweb.com

4. www.woodandpanel.com

5. www.furnitureglobal.com

6. www.furnitureandaccessoriesworld.com)

7. Indian Economic Overview, 2010, http://www.economywatch.com/indianeconomy/

8. India Exports and Business Trade Zone, 2010, http://www.india-

exports.com/home.html

9. India Exports and Business Trade Zone, (nd) http://www.economywatch.com/business-

and-economy/furniture-industry.html

10. http:// wordnetweb.princeton.edu/perl/webwn

11. The American Heritage Dictionary ; http www.parl.ns.ca/woodenships/terms.htm

12. Useful Vocabulary-About Com,

http://esl.about.com/library/beginner/bl_beginner_read_office_vocab.htm

13. World Home Furnishings Market Brief- Excerpt (2008); Report Linker;

http://www.reportlinker.com/p097842/World-Home-Furnishings-Market-Brief.html

14. Wp Home Furnishing 0709, 2. Home Furnishing Industry in India (pp.44);

http://www.scribd.com/doc/17188705/Wp-Home-Furnishing-0709#fullscreen:on

15. The Office Furniture Market in India, CSIL Milano, (2009) http://www.the-

infoshop.com/report/csi81910-in-office-furniture.html

16. The Office Furniture Market in India, Almedia., 2004,

http://www.indianchild.com/Business/wholesale_furniture.htm

17. Home Furnishings- Indian Gifts and Handicraft, (nd)

http://handicraft.indiamart.com/products/home-furnishing/

Page 23: FURNITUR - djpen.kemendag.go.iddjpen.kemendag.go.id/membership/data/files/80614-furnitur... · bahasa, budaya, dan agama. Setelah bertahun-tahun ekonomi berorientasi sosialis dan

18. India, A Market Analysis- For Staples Incorporated- OMBA 606D, Dayna McKnight, Pamela

Stokes, Joel Vilmenay, University of Maryland University College (February 2, 2003)

http://www.sixsmart.com/SSPapers/subindia.htm

19. The world furniture market- 1 Summary, World Furniture Outlook 2009, Centre of

Industrial Studies, , http://www.csilmilano.com/docs/WFO_nov08.pdf

20. http://www.rediff.com/money/2006/mar/21fur.htm

21. India Furniture Industry , http://www.economywatch.com/business-and-

economy/furniture-industry.html

22. Home furnishing—a snapshot, Fanchising in home furnishing industry, by Aloke

Banerjee http://www.franchiseindia.com/magazine/2010/january/Fanchising-in-home-

furnishing-industry_57-1-5/

23. Furniture Industry Overview, Living Room Furniture,

http://www.furnitureforlivingroom.com/industry-overview.html

24. Imports of furniture from India impacting global markets (2006),

http://www.buzzle.com/articles/imports-furniture-india-impacting-global-markets.html

25. Furnishing textile Industry in India, by Mariete,

http://www.chillibreeze.com/articles_various/furnishing-textiles.asp

26. http://www.chillibreeze.com/articles_various/furnishing-textiles.asp Interior Design

Trends in India, by Rekha I Nambiar (http://www.idi-home.com ) (March 5, 2006

27. http://www.boloji.com/business/002.htm