Post on 30-Dec-2015
description
ANESTESI PADA PASIEN LUKA BAKAR
Pembimbing: dr. M.F Susanti, Sp.An
dr. Dadang Mulyawan, Sp.An
Nama : Bunga Nur Annisa
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANASTESIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH CIANJUR
Definisi Luka Bakar
• Suatu penyakit yang disebabkan oleh panas, arus listrik atau bahan kimia yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan lebih dalam
Fase Luka Bakar
• Fase akut / fase syok / fase awalgangguan airway (jalan napas), breathing (mekanisme bernafas) dan gangguan circulation (sirkulasi), gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit• Fase Subakut• Fase lanjut
LUAS LUKA BAKAR
Tanda Cidera Jalan nafas
• Luka bakar sekeliling mulut• Luka bakar pada wajah atau adanya rambut /
rambut hidung / alis yang terbakar• Suara serak dan batuk• Adanya edema glottis• Luka bakar yang dalam dan melingkar leher
atau dada• Dahak mengandung jelaga
PATOFISIOLOGI
Luka bakar perubahan mikrosirkulasi• - Penurunan jumlah darah di lokasi luka bakar• - Dilatasi arteriole• - Oedema• Oedema :Luka bakar tak luas puncak 8 – 12 jamLuka bakar luas puncak 8 – 24 jam
Tatalaksana
• LB derajat 1 analgetik salep, NSAID (ibuprofen,asetaminofen)
• LB derajat 2 superficial pantau setiap hati, salep antibiotik, dibalut• LB derajat 3 dalam eksisi awal/cangkok kulit
Resusitasi cairan
• Rumus Baxter RL = 4cc x BB x %LB
• ½ jumlah cairan diberikan dalam 8 jam I post trauma ½ jumlah cairan diberikan dalam 16 jam berikutnya
• Untuk luka bakar > 50% diperhitungkan = luka bakar 50%
Dewasa :• Hari I : RL = 4ccxBBx%LB• Setelah 18 jam : dextran 500-1000cc• Bila pasase usus baik(bising usus+) oral• Hari II : sesuai kebutuhan dan keadaan klinis
penderita
Anak-anak
• - Resusitasi : 2 ccxBB(kg)x%LB = a cc• - Kebutuhan faali :
<1th : BBx100cc1-3th : BBx75cc = b cc3-5th : BBx50cc
• Kebutuhan Total = resusitasi + faali = a + bDiberikan dalam keadaan tercampur• RL : dextran = 17:3• 8 jam I = 1/2 (a+b)cc• 16 jam II = 1/2 (a+b)cc
Formula Curreri - kalori
• 25 kcal/kgBB/hari ditambah denga 40 kcal/% luka bakar/hari
• Petunjuk perubahan cairan, Pemantauan urin output tiap jam, Tanda-tanda vital, tekanan vena sentral, Kecukupan sirkulasi perifer, tidak adanya asidosis laktat, hipotermi Hematokrit, kadar elektrolit serum, pH dan kadar glukosa
IGD
• ABCD• VITAL SIGN• URINE OUTPUT
Monitoring Fase Resusitasi
• Urine (jumlah 30-50cc/jam)• Vital sign• pH darah• Lab darah• Paru (obtruksi)• Penilaian luka bakar
Ketamin
• Analgetik• I: pengendalian jalan napas yang sulit, tindakan
ortopedi, pasien risiko tinggi, tindakan operasi sibuk, dan asma
• KI : TD > 160/100 mmHg, riwayat penyakit serebrovaskular, dan gagal jantung
• Dosis induksi 1-4 mg/kgBB intravena dengan dosis rata-rata 2 mg/kgBB untuk lama kerja 15-20 menit, dosis tambahan 0,5 mg/kgBB sesuai kebutuhan.
Midazolam
Penenang• Premedikasi : 15 mg oral atau 5 mg IM, anak >
6 bulan 70-100 µg/kg• Sedasi : 2-7 mg IV (lebih tua : < 4 mg)• Terapi intensif : IV 0,03-1 mg/kg
Fentanil
Analgesik, cegah takipneu dan delir pada emergensi• Dosis rendah (operasi minor) IV 2 mcg/kg• Dosis sedang (operasi mayor) awal 2-20 mcg/kg,
tambahan dosis IV/IM 25-100 mcg jika perlu• Dosis tinggi (operasi jantung terbuka, saraf atau
prosedur ortopedi) awal 20-50 mcg/kg, tambahan dosis 25 mcg - 1½ dosis awal jika perlu
Propovol
• Untuk induksi dan pemeliharaan dalam anastesia umum
• Obat ini dikemas dalam cairan emulsi lemak berwarna putih susu bersifat isotonik dengan kepekatan 1 % (1 ml = 10 mg).
• Dosis induksi adalah 2,0-2.5 mg/kg IV, untuk sedasi 25-75 µg/kg/min dengan I.V infuse.
• Dapat dilarutkan dengan Dextrosa 5 % untuk mendapatkan konsentrasi yang minimal 0,2%.
Terima Kasih