Lithosfer 2

Post on 18-Jan-2017

428 views 1 download

Transcript of Lithosfer 2

Kompetensi Dasar :3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan

perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

Materi Pokok : 1. Berbagai bentuk muka bumi akibat tenaga

endogen & tenaga eksogen

• Bentuk Muka Bumi : Gunung, Bukit, Lembah/Ngarai, Plato, Danau, Sungai, Laut, Delta, Gurun, dsb.

• Keanekaragaman bentuk muka bumi tercipta karena adanya proses endogen (tektonisme, vulkanisme & seisme) dan proses eksogen (pelapukan, pengikisan/erosi & pengendapan).

Plato Roraima Venezuela, Brazil

Ngarai Grand Canyon tererosi oleh Sungai Colorado Arizona USA

1. BENTUK MUKA BUMI AKIBAT TEKTONISME

• Diatropisme : Pembentukan kembali kulit

bumi sehingga tercipta gunung, lembah,

lipatan dan sesar atau retakan.

Diatropisme dibagi menjadi 2 :

1. Epirogenesa

Pengangkatan daratan/Lempeng benua

pada wilayah yang luas dengan laju lambat .

1. Epirogenesa2. Orogenesa

Epirogenesa dibedakan menjadi 2 :

- Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang

mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi,

sehingga permukaan air laut terlihat naik.

Contoh : akibat dari tenaga epirogenesa positif

adalah turunnya pulau-pulau di Indonesia

Bagian Timur

- Epirogenesa negatif, yaitu gerakan yang

mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi,

sehingga permukaan air laut terlihat turun.

Contoh : akibat dari tenaga epirogenesa negatif

adalah pengangkatan benua Asia.

2. Orogenesa 2. Orogenesa

Pergerakan lempeng tektonis yang cepat dan meliputi

wilayah yang sempit.  Tektonik Orogenesa biasanya

disertai proses pelengkungan (warping), lipatan (Folding),

patahan (Faulting) dan retakan (Jointing).

Contoh : Terbentuknya Alur Pegunungan Himalaya.

Macam-macam Bentuk Lipatan

1.1. Lipatan TegakLipatan Tegak

2.2. Lipatan MiringLipatan Miring

3.3. Lipatan MenggantungLipatan Menggantung

4.4. Lipatan IsoklinalLipatan Isoklinal

5.5. Lipatan RebahLipatan Rebah

6.6. Lipatan KelopakLipatan Kelopak

CONTOH LIPATAN DI ALAMCONTOH LIPATAN DI ALAM

LIPATAN TEGAKLIPATAN TEGAK

LIPATAN MIRINGLIPATAN MIRING

LIPATAN MENGGANTUNGLIPATAN MENGGANTUNG

LIPATAN ISOKLINALLIPATAN ISOKLINAL

LIPATAN REBAHLIPATAN REBAH

LIPATAN KELOPAKLIPATAN KELOPAK

• Sesar/Patahan/Fault adalah bentuk-bentuk alam di permukaan bumi sebagai akibat adanya proses pematahan pada lapisan kulit bumi sehingga batuan sebelah bergeser satu sama lain.

Blok batuan yang menyembul ke atas disebut horstLembah akibat turunnya salah satu blok batuan disebut slenk atau graben.

Berdasarkan Arah Gerakkannya Sesar dibedakan menjadi :

1. Sesar Naik (Thrust fault atau Reverse fault)

2. Sesar Turun (Normal fault)

3. Sesar Mendatar (Strike slip fault atau Transcurent fault atau Wrench fault)

4. Sesar Diagonal (Oblique atau diagonal fault)

CONTOH SESARCONTOH SESAR

2. Bentuk Muka Bumi Akibat Proses Vulkanisme

• Vulkanisme yaitu peristiwa naiknya magma dari dalam perut bumi.

• Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam (sela-sela) dinamakan intrusi magma. Sedangkan penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.

1. Batolit yang merupakan batuan intrusi sangat besar.

2. Pipa kawah (gang atau diatrema).

3. Lubang kepundan (kawah).

4. Sumbat kepundan. Erupsi dapat terjadi lagi bila aliran magma terhalang sumbat kepundan.

5. Gunung api parasiter (adventif) atau anak gunung api, yang muncul pada lereng.

6. Lakolit berbentuk lensa cembung.

7. Sills (retas) berbentuk tipis, mendatar, dan sejajar dengan lapisan batuan.

Tanda Gunung akan Meletus1. Suhu di sekitar gunung meningkat akibat dari

aktifitas magma yang mulai keluar ke permukaan

2. Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)

3. Mata air di sekitar gunung mengering4. Munculnya semburan gas/ekshalasi berupa :

Karbonmonoksida, Karbondioksida, Hidrogen Sulfida, Sulfurdioksida, dan Nitrogen yang dapat membahayakan manusia.

5. Tumbuhan di sekitar gunung layu6. Binatang di sekitar gunung bermigrasi menjauhi

puncak gunung

1. Bentuk Kerucut (Cone volcano):tersusun dari batuan hasil letusan gunung api yang menumpuk dan arah dan sumber letusannya biasanya tidak berpindah/tetap.

2. Bentuk Kubah (Dome volcano): tersusun dari batuan aliran lava yang menumpuk karena masih agak cair, bentuknya menyerupai kubah.

3. Bentuk Campuran (Strato volcano) : bentuknya tidak beraturan, puncak-puncak gunung baru dapat terbentuk karena letusan yang sangat sering terjadi serta arah letusan yang relatif berpindah.

4. Bentuk Perisai (Shield volcano) : terususun dari batuan aliran lava sangat cair, berlereng landai menyerupai tameng/perisai.

5. Bentuk Maar : gunung api yang  lubang kepundan berbentuk corong terbentuk karena letusan kuat yang disebabkan oleh tekanan uap air dan gas vulkanik.

6. Bentuk Kaldera : Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar ujung atas gunung sehingga membentuk kawah besar.

Gunung api Kerucut (G. Semeru – Lumajang Jatim)Gunung api Kerucut (G. Semeru – Lumajang Jatim)

Gunung api Kubah (G. Lassen, Sierra Nevada US)

Contoh : Perkembangan Kubah Lava Gunung Merapi

Gunung api Campuran/Strato vulcano (Merapi - DIY)

Gunung api Perisai (Mauna Loa – Hawaii)

Gunung api Maar (G. Rinjani – Lombok)

Gunung api Kaldera (Bromo – Probolinggo)

3. Bentuk muka bumi akibat Gempa Bumi (Seisme)

adalah pergeseran lapisan batuan yang menyebabkan terjadinya getaran yang hebat. Gempa bumi pada umumnya dapat merusak permukaan bumi.

Beberapa Isitilah dalam Kegempaan :Hyposentrum : bawahEpisentrum : permukaanIsoseista : kekuatan samaHomoseista : waktu sama

• Hyposentrum pusat gempa yang berada di dalam bumi

• Episentrum tempat dipermukaan bumi yang terdekat dengan hyposentrum (biasa disebut juga pusat gempa di permukaan bumi)

• Isoseista : Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi yang memiliki kekuatan gempa yang sama.

• Homoseista : Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat di permukaan bumi yang mencatat getaran gempa bumi pertama kali dalam waktu yang bersamaan.

Jenis Gelombang Gempa

Dua jenis gelombang :Ungu : Transversal Kuning : Longitudinal

1. Gelombang Primer (Compressional Wave)- Berupa gelombang longitudinal (arah gerak partikel searah dengan arah rambatan)

- Bisa merambat di segala jenis medium (padat, cair, gas)

- Relatif paling “lembut” dibandingkan dengan Gelombang Sekunder yang sangat merusak

- Kecepatan 1450 m/s di air, dan sekitar 5000 m/s di granit  

Gelombang Primer

2. Gelombang Sekunder (Shear Wave)

-  Berupa gelombang transversal (arah gerak partikel tegak lurus dengan arah rambatan)

-  Kecepatan 60% dari Gelombang Primer

- Bisa merambat di medium padat saja- Efek kerusakan lebih besar dari Gelombang Primer.

Gelombang Sekunder

3. Gelombang Panjang/G.Permukaan/G.Cinta/Surface wave/Love Wave- Gelombang yang merambat di permukaan bumi

- Kecepatan 70% dari Gelombang Sekunder

- Paling merusak, terutama di daerah dekat

episentrum

- Ditemukan oleh A.E.H Love pada 1911

(Augustus Edward Hough)

Guncangan Naik Turun dan Bergeser

MENGHITUNG JARAK PUSAT GEMPA

Rumus Laska : ∆ = [ (S - P) – 1’ ] X 1 mega meter

∆ : Jarak pusat gempa ke tempat pencatat gempaS : Waktu datang gelombang sekunderP : Waktu datang gelombang primer1’: konstanta (1 menit)1 mega meter : 1000 km

Diketahui pada suatu tempat pencatatan gempa, waktu datangnya gelombang gempa primer adalah 14.51’ 20” dan gelombang sekunder 14.52’ 32”.Berapakah jarak pusat gempa dari tempat tersebut?

∆ = [(S – P) – 1’] X 1 mega meter

= [(14.52’ 32” – 14.51’ 20”) -1’] X 1 mega meter

= [(1’ 12”) – 1’] X 1 mega meter

= 12” X 1 mega meter= 12___

60X 1000 km = 200 km

Diketahui pada suatu tempat pencatatan gempa, waktu datangnya gelombang gempa primer adalah 00.00’ 00” dan gelombang sekunder 00.05’ 00”.Berapakah jarak pusat gempa dari tempat tersebut?

∆ = [(S – P) – 1’] X 1 mega meter

= [(00.05’ 00” – 00.00’ 00”)] X 1 mega meter

= [(5’) – 1’] X 1 mega meter

= 4’X 1 mega meter= 4’ X 1000 km = 4000 km

Menghitung Gelombang Sekunder

Jarak Episentrum

1 Mega meter+ 1’ + P_______________

Stasiun pencatat gempa mencatat gelombang primer terjadi pada pukul 21.40’.30’’ apabila diketahui jarak episentrum gempanya adalah 5.250km, pada pukul berapa gelombang sekundernya terjadi ....

S = [ ]

= 5.250_______________1000

+1’[ ] + 21.40’.30’’

= 5,25 + 1’[ ] + 21.40’.30’’

= 6,25 + 21.40’.30’’

6,25 = 6’ + 25______100

X 60

= 6’ + 15 ₺

= 6’. 15₺+ 21.40’.30’’

= 21.46’.45’’

Gelombang Sekunder datang pada pukul 21.46’.45″

Menghitung Gelombang Primer

Jarak Episentrum

1 Mega meter+ 1’S - _______________

Stasiun pencatat gempa mencatat gelombang sekunder terjadi pada pukul 10.34’.36’’ apabila diketahui jarak episentrum gempanya adalah 3.200km, pada pukul berapa gelombang primernya terjadi ....

P = [ ]

= 3.200_________1000

+1’[ ]10.34’.36’’ -

= 3,2 + 1’[ ]10.34’.36’’ -

= 4,210.34’.36’’ -

4,2 = 4’ + 20______100

X 60

= 4’ + 12 ₺

= 4’. 12₺10.34’.36’’ -

= 10.30’.24’’

Gelombang Primer datang pada pukul 10.30’.24″

Kompetensi Dasar :3.1. Menganalisis dinamika dan kecenderungan

perubahan litosfer dan pedosfer serta dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi

Materi Pokok : 2. Pelapukan, Pengikisan dan Pengendapan

Bentang Alam Akibat Pengikisan dan Pengendapan

1. PELAPUKAN• Berbagai batuan di permukaan bumi (beku,

sedimen, metamorf) yang telah terbentuk melalui berbagai proses akhirnya lama kelamaan akan mengalami proses penghancuran atau pelapukan.

• Pelapukan biologi: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. contoh: tumbuhnya lumut pada batuan.

• Pelapukan fisika: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh perubahan suhu atau iklim. contoh : perubahan cuaca.

• Pelapukan kimia: merupakan pelapukan yang disebabkan oleh tercampurnya batuan dengan zat - zat kimia lain sehingga merubah komposisi kimia pada batuan semula. contoh: tercampurnya batu oleh limbah pabrik yang mengandung bahan kimia.

2. EROSIProses pelepasan dan pengikisan materi penyusun permukaan bumi, yaitu batuan dan tanah yang dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain oleh tenaga alam (air, angin dan es/gletser).

3. SEDIMENTASIProses pengumpulan atau pengendapan berbagai materi hasil erosi pada daerah yang lebih rendah.

EROSI AKIBAT GELOMBANG AIR LAUT (ABRASI)

Erosi batuan karena angin/KOROSI (Batu Jamur/Mushroom Rock)

Aliran Es mengikis bebatuan pada jalur yang dilewati

Pengendapan bebatuan oleh gletser

Proses pengendapan pasir oleh tenaga angin (Sand dunes)

Pengendapan material oleh aliran air membentuk delta.