Lesi Prakanker Serviks Dan Cara Deteksi Dini

Post on 02-Jan-2016

84 views 1 download

description

materii ginekologi

Transcript of Lesi Prakanker Serviks Dan Cara Deteksi Dini

LESI PRAKANKER SERVIK

dan

CARA DETEKSI DINI

KANKER SERVIKS

KANKER BIBIR RAHIM

KANKER MULUT RAHIM

KANKER LEHER RAHIM

CERVICAL CANCER

ISTILAH LAIN

PROBLEMA NEGARA BERKEMBANG

DI INDONESIA URUTAN PERTAMA

PENGOBATAN KOMPLEKS DAN MAHAL

HANYA BISA DITANGANI DI RS TERTENTU

PERLU PENANGANAN SUPER SPESIALIS

DI NEGARA MAJU URUTAN KE 4 – 6

SUDAH DIATASI PADA STADIUM PRA KANKER

JARANG DITEMUKAN PADA STADIUM LANJUT

PROGRAM DETEKSI DINI BERJALAN DG BAIK

FAKTOR RESIKO >>>>

ETIOLOGI / PENYEBAB ???

HPV (HUMAN PAPILLOMA VIRUS) 16, 18

FAKTOR RESIKO PERILAKU SEKSUAL

AKTIFITAS SEKSUAL < 20 TH

MULTI PARTNER

PMS

RIWAYAT KANKER

MEROKOK

IMMUNITAS RENDAH

PARITAS TINGGI

PENDIDIKAN DAN SOS. EK RENDAH

TANDA / GEJALA TANPA GEJALA

KEPUTIHAN

PERDARAHAN

Pasca sanggama

Spontan

NYERI

BATUK DARAH

PERJALANAN PENYAKIT BERJALAN PROGRESIF

DIMULAI DARI DAERAH TRANSFORMASI /

PERBATASAN SKUAMUS DG KOLUMNER

MELALUI BEBERAPA STADIUM

STADIUM PRA KANKER (CIN 1.2.3)

(Cervical Intraepithelial Neoplasia)

CIN 1 : displasia ringan

CIN 2 ; displasia sedang

CIN 3 : displasia berat

STADIUM PRA KLINIK (stadium O-Ia)

STADIUM KLINIK (Ib-IVb)

PERJALANAN PENYAKIT

EPITEL SERVIKS NORMAL INFEKSI / KERADANGAN

DISPLASIA RINGAN / CIN 1

DISPLASIA BERAT / CIN 3

KARSINOMA IN SITU ST. 0

KARSINOMA INVASIVE ST I >

15 %

30 %

45%

100%

CARA PEMERIKSAAN

PEMERIKSAAN SEDERHANA

PAP SMEAR

KOLPOSKOPI

BIOPSI

KURETASE

KONISASI

PEMERIKSAAN LAIN

PAP SMEAR

Spesifisitas 98%, sensitifitas 51% (berdasarkan 84 penelitian meta analisis yang dilaporkan oleh The Agency for Health Care Policy)

50% false negatif terutama disebabkan inadequate sampling dan sample transfer

KENDALA

TENAGA MINIMAL

CUKUP RUMIT PENGAMBILAN SAMPLE

IDENTIFIKASI

PROCCESSING

PEMBACAAN

BUTUH WAKTU

MASALAH RUJUKAN

HASIL false (-)

MAHAL

KLASIFIKASI PEMBACAAN PAP SMEAR

PAPANICULOU• Class I• Class II• Class III• Class IV• Class V

BETHESDA• Normal• Benign cellular changes• ASCUS (atypical Squamous

of Undertemined Significance)

• LSIL (Low grade squamous Intraepithelial Lesion)

• HSIL (High grade Squamous Intraepithelial Lesion

• Carcinoma

KLASIFIKASI PAPANICOLAOU

Kelas I : Tidak ditemukan sel atipik atau sel abnormal

Kelas II : Sitologi atipik tetapi tidak ditemukan keganasan

Kelas III : Sitologi sugestif tetapi tidak konklusif keganasan

Kelas IV : Sitologi sangat sugestif keganasan

Kelas V : Sitologi konklusif keganasan

Padanan dari klasifikasi

Class I Class II Class III Class IV Class V

Normal InflamMild Mod Sev

CISCancer

D y s p l a s i a

Normal AtypiaCIN I CIN II

CIN III CancerK o i l o c y t o s i s

WNLBenignCellular

Changes

ASCUS

LGSIL HGSIL HGSIL Carcinoma

NEGATIFAS

CUSLGSIL HGSIL HGSIL Carcinoma

Mengamati serviks yang telah diberikan asam asetat (asam cuka) dengan mata telanjang

PROSEDUR RUTIN PADA PEMERIKSAAN KOLPOSKOPI

INSPEKSI VISUAL dengan ASAM ASETAT (IVA)

I V A

Efektif, aman, praktis, murahTidak invasifOleh dokter – bidan - paramedis

Pemeriksaan IVA :

• Setelah diperoleh spesimen sitologi jika ada lendir/ darah dibersihkan dahulu dengan kasa yang dibasahi dengan larutan garam fisiologis , kemudian larutan asam asetat 3 - 5 % dihapuskan pada serviks dengan menggunakan lidi kapas pada seluruh permukaan serviks.

• Setelah satu menit , dengan bantuan lampu senter pemeriksa melihat seluruh permukaan serviks dengan mata telanjang ( tanpa pembesaran).• Pemeriksaan IVA dinyatakan positif bila didapatkan perubahan

‘acetowhite’ / epitel putih pada serviks.

Pengobatan Lesi pra kanker

Pada prinsipnya ada dua macam:

Metode Ablasi

Metode Eksisi

Metode Ablasi

Elektrokoagulasi (kauterisasi)

Cryo Surgery

Laser ablasi

Metode Eksisi

LEEP

LLETZ

Konisasi

Histerektomi

Pada prosedur SEE and TREAT yang dikerjakan di

Afrika maupun sebagian di Thailand dan beberapa

negara berkembang, prosedur VIA langsung

dilakukan Cryo terapi.

Tetapi ada beberapa bagian di Thailand, prosedur

VIA langsung dilakukan LEEP

Cryo Surgery.

1968 oleh Crisp & Townsend

o sederhana, o efektif, o tidak mahal, o mudah o tidak perlu rawat inap

Prinsip

Destruksi daerah zona transformasi

Terjadi Cryonekrosis

Digunakan gas NO2 cair dengan tekanan tinggi

Dialirkan lewat alat seperti saluran berbentuk pistol

Memproduksi bola es pada probe dari logam yang

berbentuk kerucut ditempelkan pada osteum uteri

eksternum

Temperatur yang dipakai -65oC s/d -80oC

Keuntungan

Bisa dilakukan poliklinis.

Tidak perlu anestesi

Mudah.

Alat tidak terlalu mahal

Kerugian

Untuk lesi-lesi yang dalam atau yang masuk

kedalam kanalis servikalis sering pengobatan

tidak menyembuhkan

Perawatan pasca tindakan

Tidak boleh melakukan hubungan seksual

s/d 4 minggu

Tidak boleh melakukan tampon vaginal s/d

4 minggu

Angka kesembuhan

CIN 1 : angka kesembuhan 94%.

CIN 2 : angka kesembuhan 91%.

CIN 3 : angka kesembuhan 84%.

Secara umum angka keberhasilan 90%

Makin luas lesi, angka kesembuhan semakin

sedikit

Pada lesi yang luas angka kegagalan bisa

42%

Bila terdapat neoplasma glandulare, angka

kegagalan naik 9-27%

Keluhan pasca Cryo

Vaginal discharge

Cramping

Spotting atau bleeding

L E E P

Prendiville dan Cullimore

Penemuan dari Cartier

Sistem yang dipakai Cartier

Diatermi yang berfungsi sebagai cutting dan coagulation

Kawat melengkung anti karat dengan berbagai ukuran

Masih didapat jaringan untuk pemeriksaan histopatologi

Keuntungan

Prosedur cepat dan mudah

Rasa nyeri tidak terlalu hebat sehingga

tidak semua memerlukan anestesi

Penderita datang dalam satu kali

kunjungan untuk see and treat

Kerugian

Diperlukan peralatan khusus

Diperlukan pengalaman khusus

Jaringan yang didapat kadang – kadang

mengalami kerusakan luka bakar