Post on 02-Mar-2019
LATAR BELAKANG
1. Arsitektur LP Anak di Indonesia saat ini : • Belum ada yang dirancang khusus untuk LP Anak.• Menggunakan bekas bangunan lama atau penjara dewasa.• Rancangannya masih seperti bangunan penjara, lebih
mengutamakan aspek keamanan.• Rancangannya belum banyak mengakomodasi kebutuhan psikologis
anak didik.
2. Arsitektur LP Anak harus manusiawi, dalam arti dapat mengakomodasi kebutuhan fisik dan psikologis secara keseluruhan dan sesuai dengan karakter anak sebagai manusia pembelajar dalam wujud memberi peluang terjadinya proses belajar.
PERMASALAHAN
Apa saja kriteria desain yang dapat membawa pada konsep dan rancangan LP Anak Manusiawi, yaitu rancangan yang memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis anak sekaligus
mendukung proses belajar anak,
Bagaimanakah konsep dan rancangan LP Anak Manusiawitersebut tercermin pada bentuk dan tampilan bangunan, tatanan ruang, pola massa, pola sirkulasi, serta suasana
ruangnya.
TUJUAN THESIS
Merumuskan kriteria dan konsep rancangan yang dapat terwujud dalam rancangan Lembaga Pemasyarakatan Anak
yang manusiawi.
Menghasilkan rancangan Lembaga Pemasyarakatan Anak Manusiawi, yaitu rancangan yang memenuhi kebutuhan fisik
dan psikologis anak sekaligus mendukung proses belajar anak. Tercermin pada bentuk dan tampilan bangunan, tatanan ruang,
pola massa, pola sirkulasi, serta suasana ruang.
KERANGKA PEMROGRAMAN
INFORMASI PERILAKU
KAJIAN PUSTAKA
KAJIAN PRESEDEN
ISU-ISU PERILAKU
DESAINPola Massa
Tatanan RuangBentuk dan Tampilan
Pola SirkulasiSuasana
TUJUAN
PERSYARATANTAMPILAN
(Performance Requirement)/ KRITERIA DESAIN
KONSEP
Behavior Design Process Model (Heimsath 1977, p.117)
ALTERNATIVETO BUILD
BEHAVIORALISSUES
AREAS AREACLUSTERS
BUILDING CAMPUS COMMUNITY
GOALS AND BACKGROUND
ROLES AND PATTERNS
ACTIVITIES TOOLS TIME FRAME
DATACOLLECTION
PRESUPPOSE RESEARCH OBSERVE QUESTIONAIRE
FEEDBACK
ALTERNATIVES SOLUTIONSTATEMENT
VARIABLEADJACENCY
MATRIKS
TRADE OFFS
SCHEMATICCHOICE
EVALUATION
DEVELOPEDSCHEME
CODES FURNITURE SECURITY HANDICAPPED DEFENSIBLE SPACE
TRAINING
BUILDING
MOCK UPPROGRAMMING
SCHEMATIC
FEEDBACK
FINALDRAWINGS
DESIGN DEV.
CONSTRUCTIONDOCUMENTS
OCCUPANCY
KAJIAN PUSTAKAArsitektur tidak hanya berkaitan dengan aspek fisik saja, namun juga aspek-
aspek non-fisik / psikologis.(Mangunwijaya 1995, Prijotomo 2008, Pangarsa 2008, Heimsath 1977)
Anak adalah pribadi yang sedang tumbuh dan berkembang, mencari jatidirinya dengan cara belajar dari lingkungannya.
(Buhler, Sarwono, dan Piaget, dalam Zulkifli 1987)
Belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh melalui suatu pengalamanbelajar yang sifatnya menetap. Ditandai oleh adanya peningkatan kompetensi
kognitif, afeksi, dan psikomotorik.( pendapat banyak ahli, dalam Baharuddin 2009)
Lembaga Pemasyarakatan Anak bukan penjara. Tetapi tempat mendidik anakyang berkonflik dengan masyarakat, agar dapat kembali hidup normal ditengah masyarakat. Fasilitas pendidikan merupakan suatu keharusan.
( Ketentuan PBB, Peraturan Menteri, Mc Millen 2009)
Pendekatan atau metode yang tepat untuk rancangan LP Anak adalahpendekatan rancangan perilaku.
(Heimsath 1977)
KAJIAN PRESEDEN
INFORMASI TTG LP ANAKSEBAGAI SUATU SETTING FISIK
INFORMASI PERILAKU ANAKDI DALAM LINGKUNGAN LP
LP ANAK TANGERANGLP ANAK BLITAR
NCC JUVENILE FACILITIES
LP ANAK BLITAR
PERILAKU COVERTWawancara, kuosioner
PERILAKU OVERTPengamatan /
pemetaan
PERSYARATANTAMPILAN
(Performance Requirement)/ KRITERIA DESAIN
KRITERIA DESAIN / PERSYARATAN TAMPILAN(RANGKUMAN HASIL KAJIAN PUSTAKA DAN PRESEDEN)
Standar luasan, kesehatan, sanitasi, serta kondisi udara tidak boleh dibedakan dengan standar yang berlaku di masyarakat. Selain itu harus diupayakan ketersediaan
penerangan dan penghawaan alami. Suasana LP juga harus dapat merangsang panca indra. (standar PBB dan UU Pemasyarakatan).
Tersedia berbagai macam fasilitas pembinaan dan pendidikan. (ref: : wawancara di LPA Blitar, studi LPA Tangerang & NCC Juvenile Facilities.)
Fasilitas dalam LP dapat dibagi dalam zona-zona sesuai dengan jenis kegiatannya. (ref. : hasil wawancara di LPA Blitar).
Memungkinkan adanya pengaturan penggunaan fasilitas pendidikan dan rekreasi agar napi tidak merasa bosan.
(ref. : wawancara dan observasi di LPA Blitar).
Suasana LP harus berkesan terbuka, tidak boleh berkesan sumpek atau terkurung seperti dalam penjara.
(Mc Millen, 2009)
KRITERIA DESAIN / PERSYARATAN TAMPILAN(RANGKUMAN HASIL KAJIAN PUSTAKA DAN PRESEDEN)
Banyak memberikan peluang terjadinya perubahan perilaku melalui proses belajar, ditandai dengan adanya peningkatan kompetensi kognisi, afeksi, dan psikomotorik.
Napi tidak bebas keluar masuk kompleks LP. Napi bebas ke semua fasilitas pembinaan, namun selalu dalam pantauan dan program pembinaannya.
(ref.: hasil pengamatan pada LPA Blitar).
Napi dapat dikategorikan sesuai tingkat pengamanannya. (ref.: hasil pengamatan pada LP Anak Blitar).
Pada blok hunian harus tersedia toilet di dalam kamar, selain yang ada di luar kamar. Selain itu blok hunian harus dilengkapi dengan area bersama untuk kegiatan rekreatif.
(ref. : hasil pengamatan di LPA Blitar)
Gedung sekolah dapat mewadahi rombongan belajar sejumlah minimal jumlah kelas SD hingga SMA. Selain itu guru bisa mengajar 2 hingga 3 rombel sekaligus. Ruang kelas
memungkinkan pembelajaran secara interaktif.(ref. : hasil pengamatan dan wawancara di LPA Blitar)
… dalam kalimat yang ringkas kriteria desain untuk LP anak adalah :
(1) Aman dari berbagai bentuk pelanggaran,
(2) Variatif, mempunyai berbagai fasilitas pembinaan,
(3) Dinamis, tidak membosankan,
(4) Berkesan terbuka dan tidak bersuasana penjara,
(5) Mengakomodasi proses belajar,
(6) Standar luasan ruang, kesehatan, sanitasi, penerangan, dan penghawaan yang sama dengan masyarakat pada umumnya.
SEKITAR TAPAKPENGADILANTATA USAHA
NEGRARUMAH TOKO JALAN RAYA
MEDAENG
KAMPUNG GUDANGPABRIK
KOMPLEKBRIMOB
JALAN TOL
KONSEP PENATAAN ZONING
1.Zona Portir : Kantor Administrasi, Rg. Kunjungan, Galeri2. Zona Pendidikan : R. Belajar, Rg. Ketrampilan, Lab Komputer, Lab Bahasa, Perpustakaan.3. Zona Rekreasi dan Olah Raga : Futsal, Basket, Kolam renang, Game Zone, dll.4. Zona Pendukung : Masjid, Kapel, Ruang Makan.5. Zona Hunian : Blok Pria, Blok Wanita, Isolasi.6. Zona Pengaman : Jalan lingkar pengaman.
KONSEP ZONA PENGAMANAN
ZONA A : Napi sama sekali tidak boleh berada di zona ini.ZONA B : Zona Pengawasan Intensif. ZONA C : Zona Pengawasan Biasa.ZONA D : Zona Pengawasan Berkala
KONSEP PUNISHMENT & REWARDDALAM PENATAAN TAPAK
FASILITASOLAHRAGA/REKREATIF
FASILITASOLAHRAGA/REKREATIF
FASILITASOLAHRAGA/REKREATIF
ZONAHUNIAN
ZONAPENDIDIKAN
FASILITASOLAHRAGA/REKREATIF
FASILITASOLAHRAGA/REKREATIF
FASILITASOLAHRAGA/REKREATIF
GEDUNG PORTIR
• PINTU MASUK BERLAPIS• TERAS YANG MEMBERI KESAN TERBUKA DAN
HOMY• RUANG KUNJUNGA DAPAT DIPANTAU DARI ARAH
RUANG KPLP TANPA MENGGANGGU PRIVASI
• VOID MEMBERI KESAN TERBUKA• MELALUI VOID RUANG KUNJUNGAN JUGA DAPAT
TERPANTAU.
GEDUNG SEKOLAH
Denah lt.-1
• RUANG KELAS KECIL, NAMUN BANYAK• ADA PINTU PENGHUBUNG ANTAR
KELAS.• TERDAPAT BANYAK JENIS RUANG
KETRAMPILAN.• TERDAPAT RUANG YANG MEMPUNYAI
MEJA LAB.• ORIENTASI RUANG TEORI DAN RUANG
KETRAMPILAN TERPISAH.• RUANG-RUANG KETRAMPILAN
DILENGKAPI PELATARAN KERJA. • SELASAR YANG MEMBERI KESAN
TERBUKA DAN HOMY
AULA
• TERAS YANG MEMBERI KESAN TERBUKA DAN HOMY
• PINTU YANG BANYAK MEMBERI KESAN RUANG YANG TERBUKA DAN ‘MENGALIR’.
• PINTU YANG BANYAK JUGA MEMBERI KEUNTUNGAN BILA TERJADI INSIDEN.
• AKSES KELUAR MASUK SATU UNTUK ALASAN KEAMANAN.
GEDUNG OLAH RAGA
• TERAS YANG MEMBERI KESAN TERBUKA DAN HOMY
• PINTU MASUK TIPE HARMONIKA MEMBERI TERBUKA DAN ‘MENGALIR’.
• PINTU HARMONIKA JUGA MEMBERI KEUNTUNGAN BILA TERJADI INSIDEN.
• AKSES KELUAR MASUK SATU UNTUK ALASAN KEAMANAN.
RUANG MAKAN
• RUANG MAKAN TANPA DINDING MASIF MEMBERI KESAN TERBUKA DAN HOMY
• BENTUK MEMANJANG MEMUDAHKAN PETUGAS UNTUK MEMISAHKAN NAPI PRIA DAN WANITA ATAU ANTAR KELOMPOK NAPI YANG BERSELISIH.