Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

22
PRIVATISASI LEMBAGA PEMASYARAKATAN SUATU ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

Transcript of Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

Page 1: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

PRIVATISASI LEMBAGA PEMASYARAKATANSUATU ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK

Page 2: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

Narapidana itu adalah orang yang tersesat yang mempunyai waktu dan kesempatan untuk bertobat, yang dalam keberadaannya perlu mendapat pembinaan..”

(Dr. Sahardjo)

Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan

3 (tiga) kriteria utama Sistem Pemasyarakatan yang baik. 1. Efisien, 2. Menimbulkan efek jera,

3. Mampu menyadarkan WBP

Realisasi dan Kondisi Kekinian Lembaga Pemasyarakatan sebagai sarana rehabilitasi dan reintegrasi sosial yang memprihatinkan

KONSEP DASAR

Page 3: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

1. KERUSUHAN

2012 S.D 2014 terjadi 6 Kerusuhan di LP

Kasus kerusuhan LP yang paling menarik perhatian masyarakat, yaitu :“Hari Kamis tanggal 11 Juli 2013, Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kelas I Tanjung Gusta Medan mengalami kebakaran bermula saat padamnya air dan listrik dari Kamis pagi. Akibat kejadian kerusuhan menjelang buka puasa ini, lima orang dari petugas LP dan warga binaan tewas serta ratusan napi kabur.” (Sumber : republika.com tanggal 12 Juli 2013)

ISU KEBIJAKAN

Page 4: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

2. PENYALAHGUNAAN FASILITAS LPLP SEBAGAI PABRIK NARKOBA DAN ADANYANAPI TERTENTU MEMILIKI FASILITAS ISTIMEWA

“Dalam sel Ayi (narapidana korupsi) dan Freddy (narapidana narkoba) ditemukan fasilitas yang tidak diterima oleh narapidana lain, seperti AC, dispenser, HP, TV, dan alat olahraga.” (Sumber : tempointeractive.com)

ISU KEBIJAKAN

“Freddy membangun pabrik narkoba di LP Kelas IIA Narkotika Cipinang bekerja sama dengan sesama narapidana Haryanto Chandra dan Cecep Setiawan pada tahun 2012 lalu.” (Sumber : detik.com tanggal 10 September 2014)” (Sumber : detik.com)

Page 5: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

3. MENTAL APARATURKAPASITAS DAN INTEGRITAS APARATUR LP YANG RENDAH

metrotvnews.com, Bitung: Aparat Polres Bitung, Sulawesi Utara, menetapkan 13 orang sipir Lapas Kelas IIB Bitung sebagai tersangka kasus penganiayaan, yang menyebabkan seorang warga binaan tewas, Selasa (9/9/2014).

ISU KEBIJAKAN

“Seorang sipir LP Kelas Satu Cipinang, Firman, diamankan polres Jakarta Timur lantaran kedapatan menyelundupkan 563 g sabu untuk para penghuni LP.” (Sumber : inilah.com 23 April 2014).

Page 6: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

Permasalahan Utama Tata Kelola/Manajemen LP

PERMASALAHAN

3 (tiga ) Isu Kebijakan(Kerusuhan, Penyalahgunaan Fasilitas, dan Mental Aparatur)

Kelebihan Kapasitas (Over Capacity)

Kurangnya Angaran

Page 7: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

Menurut data Ditjen Pemasyarakatan, pada rentang waktu 10 tahun terakhir, kelebihan kapasitas mencapai rata-rata 50%. Selain itu, dilihat dari sebaran kelebihan kapasitas LP menurut provinsi menunjukkan bahwa 77 % ( 24 provinsi) mengalami kelebihan kapasitas.

PERMASALAHAN OVER CAPACITY

20052008

20112014 (sept)Tahun

97,671 120,420

139,815 160,966

68,141 71,384 99,092 109,011

Perbandingan Jumlah WBP dengan Kapasitas LP/Rutan di Indonesia

Total (Tahanan + Napi) Kapasitas

0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 330

50

100

150

200

250

300

350

Peta Sebaran Kelebihan Kapasitas LP di Indonesia (Sept. 2014)

kapasitas<100 %over 100% -200%over >200%

Provinsi%

Kel

ebih

an K

apas

itas L

P

Page 8: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

Besarnya biaya per napi untuk makan setiap hari tidak lebih dari Rp8.800 berupa lauk pauk ditambah 450 gram beras per orang..” (Sumber : Sibatangkayu, Diapari, Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Alternatif Pemberdayaan Narapidana, UI, 2008)

PERMASALAHAN KURANGNYA ANGGARAN

“Pada tahun 2014, setiap LP hanya mendapatkan jatah perawatan dan pengobatan sebesar 21 juta/LP. Angka ini turun 70% dari anggaran tahun sebelumnya.” (Sumber : tempo.co.id tanggal 24 Desember 2013)

Rasio petugas dan penghuni sangat tidak proporsional, di beberapa tempat rasionya ada yang 1 berbanding 50 penghuni, ada juga 1 banding 100 sampai 1 berbanding 200,. (Lolong.M. Awi,Tahun 2013)

Page 9: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

Pembangunan Lapas Baru (penglibatan swasta untuk jangka

panjang)

PENYUSUNAN AGENDA KEBIJAKAN

Kelebihan Kapasitas (Over Capacity)

AGENDA KEBIJAKAN

Kurangnya Anggaran Rehabilitasi Napi Pencandu Narkoba (UU Narkotika No 35 Tahun 2009)

Tinjau ulang PP No.99/2012 tentang Pemberian Hak Remisi, Asimilasi dan Bebas Bersyarat

bagi Napi Kasus Terorisme, Narkoba dan Korupsi

Re-lokasi Napi dari over capacity ke LP yang masih lapang daya tampungnya

Penguatan Alokasi Anggaran

Entrepreuneurship LP

Manajemen LP

PRIVATISASI

Next Step agenda(Rekomendasi

Kebijakan)

Page 10: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Reformasi Manajemen dalam Interaksi AntaraPemerintah dan Manajemen Profesional (Swasta) dalam

rupa Kerjasama Sektor Publik-Privat, dengan sebuah Target tertentu untuk menghasilkan sebuah Produk atau Jasa,

Pembagian Resiko Investasi Atas Dasar Pembagian Keuntungan dan Biaya dan Ditanggung Bersama, untuk

Meningkatkan Efisiensi dan Efektivitas Pelaksanaan Pembangunan, Kualitas Produk, dan Pelayanan Publik

PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP

Menurut Bult-Spiering and Dewulf, 2006

Page 11: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

REKOMENDASI KEBIJAKAN

PRIVATISASI Mengalihkan sebagian tugaspemerintah kepada swastaataupun kepada Badan Usaha Milik Negara

KeunggulanPelayanan atau proyek kegiatan tidak bisa dilakukan sendiri karena keterbatasan finansial atau pengalaman pemerintah.

Mitra swasta bisa memberikan manfaat dalam peningkatan kualitas atau pelayanan publik yang lebih baik daripada yang dilakukan oleh pemerintah.

Mitra swasta memungkinkan pelayanan atau proyek kegiatan bisa dilaksanakan lebih cepat daripada dilakukan sendiri oleh pemerintah.

Ada peluang kompetisi diantara mitra swasta yang prospektif.

Biaya program kemitraan bisa tertutup melalui implementasi biaya pengguna layanan.

Proyek kegiatan atau pelayanan memberikan peluang berinovasi.

Ada track record kemitraan dengan swasta dan ada peluang untuk mendorong perkembangan ekonomi.

Sumber :LAN (2008)

Page 12: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

Pembiayaan PPPs-KonvensionalREKOMENDASI KEBIJAKAN

Page 13: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Page 14: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

REKOMENDASI KEBIJAKAN

Pelaksanaan agenda pendukung

Privatisasi Parsial (Pilot Project)

Semi Privatisasi

Privatisasi Menyeluruh

Good Manajerial LPTahapan Pelaksanaan Privatisasi

Pembangunan LP, Rehabilitasi, Relokasi,Penguatan Anggaran, Entreupreuneurship

Bengkel usaha swasta di LP

Pengelolaan oleh Swasta, dengan Sarana Prasarana

milik Pemerintah

Pengelolaan Swasta secara penuh.

Pemerintah Monitoring dan Evaluasi ketat

Page 15: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

ADOPSI KEBIJAKAN

Santa Ana, California

Skotlandia

Cebu, Philipine

Pembatasan LP untuk napi kelas

teri dan kelas kakap

Privatisasi LP Inggris

Privatisasi LP Hongkong

Napi diberi rekening dan

penghasilannya dihitung

berdasarkan poin

Privatisasi LP US

Napi dipekerjakan di bidang pertanian

dan peternakan

Page 16: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

KLASIFIKASI MASALAH KEBIJAKAN

Kebijakan privatisasi LP Menurut tingkat kompleksitas masalahnya, diklasifikasikan menjadi masalah yang rumit (Ill Structured Problems)

Elements Ill Structured Keterangan

Decision Maker Many Pemerintah, DPR

Alternative Unlimited Jenis dan pola pelaksanaan privatisasi

Utilities Conflict Banyaknya tujuan

Outcomes Unknown Belum dilaksanakan

Probabilities Incalculable Tidak dapat diprediksi kesalahan

Page 17: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

FORMULASI KEBIJAKAN

Formulasi kebijakan dilakukan melalui proses analisis kebijakan. Formulasi kebijakan melibatkan tiga Elemen Sistem Kebijakan, yaitu

3 ELEMEN SISTEM KEBIJAKAN

Page 18: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

ARGUMENTASI KEBIJAKAN

Kebijakan Privatisasi LP didukung dengan Explanatory Argument

Page 19: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

ARGUMENTASI KEBIJAKAN

Argumentasi pendukung lainnya :

Ide swastanisasi penjara memang berpotensi memberikan keuntungan materi kepada penjara sehingga upaya perbaikan kondisi penjara lebih mungkin dilakukan ..(Iqra Sulihin, Kriminolog UI, Authoritative Argument)

"Semua pilihan sudah dikaji. Tapi jangan pernah berpikir swastanisasi itu solusi satu-satunya untuk masalah pemasyarakatan," kata Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana di Gedung Kementerian Hukum dan HAM Jakarta. (Sumber: republika.com tanggal 19 Agustus 2014, Intuitive Argument)

"Kita kan kewalahan dengan penyediaan penjaranya. Sedangkan pemerintah membangun penjaranya terbatas. Kenapa nggak dikerjakan bersama swasta," kata Direktur Kerja Sama Pemerintah dan Swasta (Public Private Partnership/PPP) Bappenas Bastari Pandji Indra di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (14/5/2014, Detik Finance, Intuitive Argument)

kompleksitas tugas pokok dan fungsi serta masalah yang ada selama ini telah amat layak menjadikannya badan tersendiri..(Adrianus Meliala, Kriminolog UI, Kompas, 11 Desember 2013, Authoritative Argument)

Page 20: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

KESIMPULAN

Privatisasi lembaga pemasyarakatan merupakan alternatif solusi yang paling tepat dalam menjawab masalah manejemen lembaga pemasyarakatan yang didalamnya menyangkut keterbatasan anggaran dan kelebihan kapasitas warga binaan pemasyarakatan (WBP).

Ide swastanisasi penjara memerlukan syarat-syarat tertentu agar kemungkinan buruk tidak terjadi. Syarat-syarat yang harus dipenuhi, antara lain :Pertama, penjara harus melakukan reformasi struktural. Kedua, manajemen penjara itu sendiri sebagai unit pelaksana ide-ide pemasyarakatan yang akan disingkronkan dengan dunia bisnis tersebut. Ketiga, narapidana harus diposisikan sebagaimana pekerja yang memiliki hak-hak tertentu, seperti jaminan sosial dan upah yang harus sesuai dengan standar kemanusiaan

Page 21: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

PENUTUP

Perlu diresapkan yang disampaikan Hazairin dalam bukunya, Tujuh Serangkai Tentang Hukum: " …hidup dalam penjara walaupun dalam penjara yang super modern adalah hidup yang sangat menekan jiwa, pikiran, dan hidup kepribadian". (Rahardi Ramelan, Mantan Napi)

1.Tengku Muhammad Syukran 2.Rian Rahajeng A.P.3.Paramitha Wikansari4.Praharani Anjasmara R.5.Sukono6.Syahri Azda Putra

Page 22: Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan

Referensi :

• Dunn, William. 2012. Pengantar Analisis Kebijakan Publik, Gadjah Mada University Press.

• Arya Brata, Roby. 2014. Memperkuat Negara dan Pemerintahan, Penerbit Papas Sinar Sinanti.

• Sibatangkayu, Diapari. 2008. Privatisasi Lembaga Pemasyarakatan Sebagai Alternatif Pemberdayaan Narapidana, UI.

• http://napi1708.wordpress.com/2007/05/04/swastanisasi-penjara-sebuah-alternatif-2/

• Berbagai berita dari media online.