Post on 12-Apr-2018
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 1/12
1.1. Umum
Logam nikel berwarna abu-abu, keras, secara nisbi dapat
dikategorikan sebagai logam baru, baik ditinjau dari segi
pengenalan maupun penggunaannya di dalam usaha industri.
Nikel ditmukan pertama kali dalam bentuk perenyawaan dengan
tembaga, yang pada saat itu dianggap sebagai kototan
(impurity ). Perkembangan selanjutnya menunjukkan bahwa
paduan (alloy) nikel, terutama dengan baja, mempunyai sifat-
sifat anti karat dan daya tahan serta keuletan yang sangat
diperlukan bagi kehidupan modern.
Lebih dari !" nikel didunia digunakan sebagai bahan paduan.
#elain itu digunakan pula untuk bahan bahan kimia dan
pemurnian minyak, peralatan mesin listrik, keperluan industri
pesawat terbang tertmasuk suku cadangnya, industri kendaraan
bermotor, konstruksi, peralatan rumah tangga dan industri
lainnya.
$alam penambangan dapat dibedakan dua jenis nikel yaitu
#ulfida dan Laterit (berupa silikat dan oksida). Pembahasan
selanjutnya dibatasi pada bijih nikel Laterit.
I.1.1. Genesa
%ijih nikel laterit merupakan hasil proses pelapukan ( weathering )
batuan ultra basa peridotite yang ada dipermukaan bumi. Proses
pelapukan terjadi karena pergantian musim panas dan dingin
secara silih berganti, mengakibatkan batuan pecah dan
mengalami pelapukan.
&on-ion yang mempunyai berat jenis besar, termasuk nikel
mengalami pengayaan di tempat, sementara ion dengan berat
Rencana Kerja Eksplorasi
I-1
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 2/12
jenis kecil dihanyutkan oleh air, angin atau media lain ke
dataran lebih rendah. Pada umumnya bijih nikel laterit
mengandung unsure besi, kobalt dan chromium.
Proses pelapukan dimulai pada batuan peridotite . %atuan ini
banyak mengandung oli'i, magnesium silikat dan besi silikat,
yang pada umumnya mengandung !, !" nikel. %atuan
peridotite sangat mudah terpengaruh oleh pelapukan latritik.
ir tanah yang kaya *o + berasal dari udara luar dan tumbuhan
akan menghancurkan oli'ine. Penguraian oli'ine, magnesium,
besi, nikel dan silica ke dalam larutan cenderung untuk
membentuk suspensi koloid dan partikel silica yang
submikroskopik.
$i dalam larutan, besi akan bersenyawa dengan oksida dan
mengendap sebagai ferri hidroksida . ndapan ini akan
menghilangkan air dengan membentuk mineral-mineral seperti
karat, yaitu gothite ( e(! ), hematite ( e +/ ) dan kobalt dalam
jumlah kecil. %esi oksida mengendap dekat dengan permukaan
tanah, sedangkan magnesium, nikel, silica tertinggal dalam
larutan selama air masih bersifat asam.
danya erosi air tanah asam dan erosi di permukaan bumi, akan
menyerang mineral yang diendapkan, akibatnya 0at-0at tersebut
dibawa ke tempat yang lebih dalam, dan diendapkan, sehingga
terjadi pengayaan pada bijih nikel.
Proses pengayaan dimulai dari suatu batuan yang pengandung
!,+1" nikel, sehingga akan dihasilkan 2,1!" bijih nikel,
merupakan kadar nikel yang dapat ditambang.
%ijih nikel pada endapan laterit yang mempunyai kadar paling
tinggi terdapat pada Dasar zona pelapukan dan retakan-retakan
di bagian atas dari lapisan dasar ( bedrock ).
Rencana Kerja Eksplorasi
I-2
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 3/12
Pengayaan besi dan nikel terjadi melalui pemindahan
magnesium dan silica. %esi dalam material ini paling banyak
berbentuk mineral ferri oksida yang pada umumnya membentuk
gumpalan ( limonit ). Profil sayatan 'ertical laterit dapat di lihat
pada gambar berikut 3
4ambar 2. Profil Laterit
1.2. Eksplorasi Nikel
1.2.1. Maksud dan Tujuan Eksplorasi
5aksud dan tujuan kegiatan eksplorasi di wilayah perjanjian ,
antara lain untuk 6
∗ 5engamati singkapan batuan, serta parameter geologi
lainnya secara sistematis, sepanjang lintasan terpilih yang
dilalui, agar formasi batuan pembawa Nikel ( Nicel bearing
formation ) dapat diidentifikasi pola dan arah sebarannya.
∗ 5empelajari karakteristik mengenai indikasi pola dan arah
sebaran formasi batuan pembawa nikel , agar dapat
Rencana Kerja Eksplorasi
I-3
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 4/12
ditentukan areal sebaran daerah prospek secara lebih
akurat.
∗ 5encari data ketebalan lapisan laterit dan pengambilan
contoh secara sistematis dengan metoda 7 channelling 8 (dari
singkapan, sumur-uji, atau parit-uji) serta metoda
7splitting 7 dan 7 quartering 8 (dari inti bor).
∗ 5encari data yang lebih rinci dan akurat mengenai potensi
serta karakteristik laterit, agar dapat digunakan sebagai
dasar pertimbangan utama guna memilih pola dan metodapenyelidikan selanjutnya, yang diharapkan akan menjadi
lebih efektif serta efisiien, terutama dalam
memperhitungkan baik jumlah potensi sumberdaya ataupun
kualitas, karakteristik geologi dan geoteknik serta
hidrogeologinya.
∗ 5emilih areal di sepanjang daerah penyebaran laterit yang
dianggap prospek, agar dapat dieksplorasi lebih terincisecara berkesinambungan, terutama yang mempunyai
kemungkinan untuk dapat segera dikembangkan dan
dimanfaatkan, baik ditinjau dari segi teknis ataupun
ekonomisnya.
∗ Pemilihan areal di sepanjang daerah penyebaran laterit
yang dianggap prospek, didukung oleh kegiatan pemboran
eksplorasi, penyelidikan geologi terinci dan pengukuran
topografi skala 262.!!!.
∗ Penentuan batas real di sepanjang daerah penyebaran
laterit yang diinterpretasikan berpotensi cukup besar dan
mempunyai prospek yang baik untuk dapat segera
dikembangkan, akan ditingkatkan ke tahap berikutnya,
yakni studi kelayakan ( feasibility study ).
Rencana Kerja Eksplorasi
I-4
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 5/12
∗ 5engkaji dan menge'aluasi kembali hasil penyelidikan
geologi, kegiatan eksplorasi pendahuluan, perhitungansumberdaya, pengujian kualitas, interpretasi penyelidikan
secara, geoteknik, hidrologi dan infra-struktur, untuk
keperluan perencanaan penambangan terbuka, dalam
rangka mendukung program kajian studi kelayakan.
∗ 5embuat perencanaan penambangan, perencanaan
mengenai penanganannya (antara lain rencana penggalian,
pengangkutan, , penumpukan, pemasaran) serta penilaiankelayakannya baik ditinjau dari segi teknis maupun
ekonomisnya, dalam rangka mendukung program kajian
studi kelayakan.
1.2.2. EK !"#R$ I EN%$!$N &I'I( NIKE"
EKUN%ER )"$TERIT*
fisiensi proses konsentrasi nikel sangat dipengaruhi oleh
topografi. ubungan antara endapan nikel dengan morfologi
yang khas.
%eberapa parameter untuk memprediksi adanya endapan nikel
laterit,
2. #ecara regional batuan yang ada harus sedikit mengandung
nikel, yang biasanya disebut peridotite atau turunannya
(serpentin ).
+. %atuan harus mengalami pelapukan karena pengaruh iklim
tropis atau subtropics.
. Proses pelapukan terjadi secara kontinyu.
Lokasi yang baik untuk melakukan sur'ey endapan laterit antara
lain 9ondisi lereng topografi yang relati'e datar : landai missal3
Rencana Kerja Eksplorasi
I-+
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 6/12
dataran, lembah yang luas, daerah perbukitan kecil atau
diantara lembah-lembah yang dalam.
;ika batuan pada suatu lokasi tersingkap, akan mudah
mengenali secara kasar posisi batuan ultra mafis .
<anah merah merupakan indikasi yang baik untuk mengetahui
batuan ultra mafis, walaupun tidak selamanya benar. $i daerah
tropis, yang banyak dijumpai tanah merah belum tentu sebagai
indicator batuan ultra mafis.
<umbuh-tumbuhan dapat membantu sebagai indikasi, misalnya
$aerah batuan peridotite dan serpentin, ditunjukkan dengan
tumbuhan akar kecil. Peridotite dan serpentinit sedikit
mengandung kalsium, potassium, fosfor serta unsur lainnya
yang dibutuhkan untuk kehidupan tanaman, sehingga ada
kecenderungan tanahnya kurang subur.
<idak ada metoda geofisika yang cocok dalam menemukan
deposit nikel laterit, meskipun demikian metode geofisika dapat
membantu mengetahui kondisi geologi suatu daerah. 5isalnya
eksplorasi dengan cara magnetic dapat menentukan secara
kasar daerah yang mengandung serpentinit, sebab daerah
dengan batuan serpentinit akan lebih magnetis dari batuan lain
yang berada di sekitarnya.
Peralatan seismic dapat juga digunkan untuk menentukan
kedalaman endapan laterit.
Pengukuran dengan kondukti'itas listrik dapat digunakan untuk
menentukan kedalaman batuan dasar=segar yang belum terkena
alterasi di bawah endapan laterit.
$. Ta,apan Eksplorasi
1. Persiapan Survey geologi lapangan
Rencana Kerja Eksplorasi
I-
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 7/12
#ebelum melakukan sur'ey lapangan yang harus
dilakukan antara lain 6
- #tudi literature lokasi penyelidikan
- Persiapan peta lokasi
peta topografi (skala 26 1!.!!!)
peta geologi (skala 2 6 +1!.!!!)
- Pembuatan rencana lintasan geologi
- Persiapan peralatan sur'ey 6
2. Peta lapangan
+. Palu geologi ( palu batuan beku dan
sedimen)
. 9ompas geologi
>. 4P#
1. alat ukur (meteran)
?. Loupe
@. %uku lapangan, alat tulis, <as lapangan
A. 9amera
. alat gali tangan ( cangkul dll)
2!. 9otak core sample
22. #arana B Prasarana (logistic, lat
<ransport dll)
+. Survey Geologi lapangan 6
5etoda pelaksanaan sur'ey geologi lapangan 6
a. sur'ey geologi singkapan dengan metode lintasan
untuk mendapatkan data geologi, singkapan batuan,
penyebaran
b. pembuatan sumur=parit uji untuk keperluan
(deskripsi
Rencana Kerja Eksplorasi
I-/
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 8/12
secaralengkap,pengukuran,dokumentasi,pengambila
n conto)
c. nalisis kualitas
d. %oundering prospek area
. Pemboran
Pemboran dilakukan setelah diketahui boundary, lokasi
prospek yang ditentukan setelah dilakukan sur'ey
geologi pada lokasi penyelidikan. Pemboran dapat
dilakukan secara o'erlap dengan sur'ey geologi apabila
sudah diketahui secara pasti batas-batas areal
prospeknya.
Pemboran dilakukan dengan system grid dengan jarak
titik bor antara +1 : 1! meter, tergantung dari kondisi
lapangan dan kebutuhan data yang akan diambil.
#istem pemboran dilakukan baik dengan bor tangan
maupun bor mesin dengan cara full coring guna
mendapatkan data yang lebih lengkap susunan batuan,
ketebalan, serta untuk kelengkapan analisis mutu
sample.
Rencana Kerja Eksplorasi
I-0
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 9/12
4ambar +. #ystem 4rid Pemboran
9edalaman bor tiap lubang ber'ariasi, tergantung dari
kedalaman batuan segar yang ada dibawahnya, namunbisa diperkirakan sekitar 2!- ! m.
4. Analisis Kuailitas
nalisis kualitas dilakukan pada setiap sample lubang
bor yang dilakukan, hal ini dilakukan agar dapat
mengetahui secara lengkap mutu bahan galian di tiap
lokasi, sehingga dapat dilakukan pembuatan peta kualitasbahan galian di derah penyelidikan.
1. Pemetaan Topografi Detail .
Pemetaan topografi detail dengan skala 26 2.!!!
dengan inter'al !.1 : 2 m sangat penting dilakukan, dengan
Rencana Kerja Eksplorasi
I-
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 10/12
peta detail akan mendukung dalam perhitungan cadangan,
perencanaan tambang dll.
?. Perhitungan Sumber daya – adangan .
<ahap perhitungan cadangan merupakan tahap yang
penting karena akan dapat diketahui jumlah cadangan
bahan galian, untuk perhitungan layak atau tidaknya
bahan galian tersebut untuk ditambang, selain
kualitas,jarak angkut, dll.
&. ($ I" EK !"#R$ I
9egiatan eksplorasi detail akan menghasilkan 6
2. Peta 4eologi
+. Peta 5orfologi=Peta <opografi $etail
. Peta Penyebaran %ahan 4alian
>. Peta 9etebalan %ahan galian
1. Peta 9ualitas %ahan 4alian
?. Perhitungan #umber $aya = *adangan
. TEN$G$ KER'$ %$N !ER$"$T$N
.1. TEN$G$ KER'$ !E"$K $N$
!elaksana dari ke ia an 1 Team !en5elidikan ur6e5Geolo i
N#. 'ENI !EKER'$$N 7 '$&$T$NKE&$NG $$N
'UM"$(IN%#NE I$ $ ING
2 9oordinator Lapangan= #enior4eologist
2 orang -- 2 orang
+ Cunior 4eologist 2 orang -- 2 orangelper local =porter B sampling > orang > orang
> $ri'er 2 orang 2 orang1 Logistik 2 orang -- 2 orang
'umla, 0 oran 0 oran
Rencana Kerja Eksplorasi
I-18
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 11/12
!elaksana ke ia an dari dalam 1 Team !em9oraneksplorasi
N#. 'ENI !EKER'$$N 7 '$&$T$NKE&$NG $$N
'UM"$(IN%#NE I$ $ ING
2 5aster %or + orang -- + orang+ 5ekanik %or 2 orang -- 2 orang
%or elper ? orang -- ? orang
'umla, oran
9egiatan topografi lebih efektif bila di sub- kontraktor kansehingga untuk pelaksananya sesuai dengan kebutuhankontraktor
.2. !ER$"$T$N
!ER$"$T$N UNTUK TU%I# "$!$NG$NN# N$M$ !ER$"$T$N 'ENI 'UM"$( KETER$NG$N
2 9omputer P* 2 unit Pentium >
+ Printer $esk ;et 2 unitlat 9omunikasi 2 unit> Perlengkapan kantor 2 set1 lat tulis dan
gambar2 unit
? <ransportasi + unit /perasional
PERALATAN LAPANGAN UNTUK KEGIATAN GEOLOGI
NO NAMA PERALATAN JENIS JUMLAH KETERANGAN
1 9ompas 4eologi %runton + buah
Rencana Kerja Eksplorasi
I-11
7/21/2019 Laterit umum
http://slidepdf.com/reader/full/laterit-umum 12/12
2 Palu geologi #edimen = %eku + buah3 4P# 4armin @1 +
buah4 Loupe +! D B 2! D + buah1 5eteran 1 m +
buah? #leeping %ag 2!
buahflying camp
@ <as Lapangan > buahA 9amera #aku =
utofocus + buah $igital
9alkulator *sio D : ?!! +buah
2! lat <ulis + set
22 9antong *ontoh Plastik = kain 2! kg Plastic wrapalumuniumfoil .
2+ lat 4ali *angkul =linggis
> set
!ER$"$T$N !EM&#R$N
N#. N$M$ !ER$"$T$N 'ENI 'UM"$( KETER$NG$
N
2 Power Eig =;ackro 9edalaman 1!m
+ unit Lengkap
+ *or boD sample disesuaikan
Rencana Kerja Eksplorasi
I-12