Post on 07-Jan-2017
LAPORAN
PROYEK PERUBAHAN
KEMUDAHAN BAGI PEMERIKSA UNTUK MEMPEROLEH
DATA KRITERIA PEMERIKSAAN DAN DATA ISU STRATEGIS ENTITAS PEMERIKSAAN
YANG MUTAKHIR DAN RELEVAN DENGAN TUJUAN PEMERIKSAAN
MELALUI PENGEMBANGAN APLIKASI DAN PENGELOLAAN DATABASE
PADA
BPK PERWAKILAN PROVINSI DKI JAKARTA
DISUSUN OLEH:
HADIYATI MUNAWAROH
NIP. 197504271995032001
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III
ANGKATAN I
TAHUN 2015
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 1
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Jalan Binawarga II Kalibata Raya, Jakarta Selatan 12750
Telepon 79190864, 79190867, Faksimili 79190867
Laman www.pusdiklat.bpk.go.id
LAPORAN PROYEK PERUBAHAN
Identitas Proyek
Nama : Kemudahan bagi pemeriksa untuk memperoleh data kriteria pemeriksaan
dan data isu strategis entitas pemeriksaan yang mutakhir dan relevan
dengan tujuan pemeriksaan melalui pengembangan aplikasi dan
pengelolaan database
Deskripsi : Proyek perubahan ini melaksanakan ide inovatif untuk mengatasi
ketidaktersediaan data kriteria pemeriksaan dan data isu strategis entitas
pemeriksaan yang mutakhir dan relevan dengan tujuan pemeriksaan serta
mudah diakses dan mudah dimanfaatkan oleh pemeriksa. Perubahan yang
dilakukan adalah dengan mengembangkan aplikasi yang sudah ada dan
mengelola database dengan baik dan bersifat kontinu sehingga memenuhi
kebutuhan pemeriksaan.
Sponsor : Efdinal, S.E., M.M. (Kepala Perwakilan BPK Provinsi DKI Jakarta)
Project Leader : Dr Hadiyati Munawaroh, SE, MAk, Ak, CA (Kepala Subauditorat DKI I)
Sumber Daya Tim : Kelompok kerja (Pokja) dibentuk dengan Surat Keputusan Kepala
Perwakilan. Pokja bertugas mengkoordinasikan pengembangan aplikasi
dan pengelolaan database selama masa proyek perubahan ini agar
mengarah pada tujuan proyek perubahan. Project Leader selaku Ketua
Pokja.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 2
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan atas rahmat dan karunia Allah swt sehingga proyek
perubahan yang menjadi tugas dalam Diklat Kepemimpinan Tingkat III Angkatan 1
Tahun 2015 yang kami ikuti telah kami laksanakan. Laporan ini memuat latar belakang
dilaksanakannya proyek perubahan dengan tema ”Kemudahan bagi Pemeriksa dalam
Memperoleh Data Kriteria Pemeriksaan dan Data Isu Strategis Entitas Pemeriksaan yang
Mutakhir dan Relevan dengan Tujuan Pemeriksaan, pelaksaaan proyek perubahan”, dan
hasil dari proyek perubahan tersebut.
Selain dilaksanakan untuk memenuhi tugas dalam program Diklat Kepemimpinan
Tingkat III Tahun 2015, proyek perubahan ini juga didorong oleh semangat pimpinan dan
rekan-rekan pada BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi harapan publik
terhadap hasil pemeriksaan BPK yang berkualitas. Hasil pemeriksaan BPK diharapkan
mampu memberikan rekomendasi yang efektif bagi perbaikan pengelolaan keuangan
pada pemerintah daerah. Ketersediaan data kriteria pemeriksaan dan data isu strategis
entitas pemeriksaan masih menjadi kendala yang mempengaruhi kualitas hasil
pemeriksaan BPK.
Proyek perubahan ini dapat terlaksana dan menghasilkan aplikasi INTAS dan PARIA
pada website BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta sebagai aplikasi penyedia data
kriteria pemeriksaan dan data entitas pemeriksaan yang mudah diakses, mutakhir dan
relevan dengan tujuan pemeriksaan. Keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan
banyak pihak khususnya Kepala Perwakilan BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta,
rekan-rekan Kepala Sub. Auditorat, Kepala Sekretariat Perwakilan beserta para Kassubag
dan staf serta para pemeriksa.
Harapan publik yang besar kepada BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta tidak akan
terpenuhi hanya dengan proyek perubahan ini. Karena itu, pengembangan yang terus
menerus pada institusi BPK masih sangat diperlukan untuk terus meningkatkan kualitas
hasil pemeriksaan BPK. Proyek perubahan ini diharapkan masih akan terus
dikembangkan dan mendorong inovasi-inovasi yang bermanfaat lainnya.
Jakarta, Juni 2015
Hadiyati Munawaroh
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 3
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB I PENDAHULUAN 4
BAB II DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK
PERUBAHAN
5
A. Deskripsi Pelaksanaan Proyek Perubahan 6
B. Pelaksanaan Tiap Tahap Kegiatan 9
C. Analisis Peran dan Pengaruh Stakeholders 30
D. Kendala Internal dan Eksternal 35
E. Capaian 35
F. Instrument Monitoring 40
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 4
BAB I
PENDAHULUAN
Tuntutan masyarakat atas transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara
semakin meningkat. Sebagai satu-satunya pemeriksa eksternal, BPK menghadapi
tantangan untuk memenuhi harapan masyarakat sebagai penjaga keuangan negara dari
penyimpangan yang menjauhkan pemanfaatan keuangan negara dari pencapaian
kesejahteraan rakyat. Menghadapi tantangan tersebut, BPK perlu menyiapkan
kemampuan sumber daya secara optimal dan mengedepankan profesionalisme untuk
menjamin kualitas hasil pemeriksaannya. Pemeriksaan yang sesuai dengan standar
profesionalisme adalah jaminan yang bisa diberikan oleh BPK.
Untuk memenuhi standar profesionalisme dalam melaksanakan pemeriksaan, BPK terus
mengembangkan sarana dan prasarana yang dimiliki disamping kompetensi SDM.
Kekurangan dalam kuantitas dan kualitas SDM diharapkan bisa dikuatkan dengan
perbaikan perangkat-perangkat lunak yang akan mendukung pemeriksaan. BPK telah
memiliki banyak perangkat lunak yang mendukung tugas dan fungsi BPK meskipun
belum semuanya dimanfaatkan dengan efektif. Salah satu perangkat lunak yang sudah
tersedia adalah website BPK baik di kantor pusat maupun di kantor perwakilan.
Pemeriksaan BPK adalah meyakini kesesuaian kondisi pada entitas pemeriksaan dengan
kriteria pemeriksaan. Kriteria pemeriksaan mengacu pada ketentuan peraturan
perundangan yang terkait. Temuan pemeriksaan menunjukkan ketidaksesuaian antara
kondisi pada entitas pemeriksaan dengan kriteria pemeriksaan. Temuan pemeriksaan
tersebut akan menjadi pertimbangan pemeriksa menjawab tujuan pemeriksaan. Dengan
demikian, pemeriksa memerlukan kriteria pemeriksaan yang relevan dengan tujuan
pemeriksaan. Selain mengungkapkan temuan, pemeriksa juga harus menyusun
rekomendasi. Rekomendasi pemeriksa ditujukan kepada pihak yang berwenang
melaksanakan rekomendasi tersebut sehingga tindak lanjut yang dilaksanakan dapat
mengatasi permasalahan yang menjadi temuan pemeriksaan. Dengan demikian,
pemeriksa harus memperhatikan ketentuan peraturan perundangan yang mutakhir agar
rekomendasi tindak lanjut yang harus dilaksanakan oleh entitas pemeriksaan tidak
melanggar ketentuan peraturan perundangan dan efektif mengatasi permasalahan.
Sementara itu, ketentuan peraturan perundangan yang mengatur pengelolaan
pemerintahan di daerah jumlahnya tidak sedikit dan sering terjadi perubahan. Dengan
adanya dinamika yang tinggi dalam pengelolaan pemerintahan di daerah maka pemeriksa
BPK harus terus mengikuti perkembangan ketentuan perundangan terkait.
Dalam merencanakan pemeriksaan, pemeriksa juga perlu memahami entitas yang
menjadi obyek pemeriksan. Pemahaman tersebut termasuk terkait isu-isu di media
massa yang menunjukkan harapan maupun keluhan dari masyarakat terhadap entitas
pemeriksaan. Pemeriksaan BPK tidak jarang menjadi tumpuan harapan masyarakat untuk
menjawab isu-isu strategis terkait transparansi dan akuntabilitas pengelolaan
pemerintahan di daerah. Situasi tersebut semakin dirasakan pada entitas pemeriksaan di
BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, dimana isu strategis terkait Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta bukan hanya menjadi isu lokal namun menjadi isu nasional.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 5
Dengan memahami isu-isu strategis yang mutakhir dari entitas pemerikisaan maka
pemeriksa akan mampu membuat penilaian resiko pemeriksaan yang lebih baik. Penilaian
resiko tersebut akan menjadi dasar pemilihan sampel, penetapan prosedur pemeriksaan
yang diperlukan, alokasi sumber daya dan menyimpulkan hasil pemeriksaan.
Dengan pertimbangan permasalahan yang diuraikan di atas maka proyek perubahan ini
dirancang untuk memahami kebutuhan pemeriksa terhadap penyediaan data kriteria
pemeriksaan dan data isu strategis entitas pemeriksaan. Berdasarkan pemahaman tersebut
maka akan dianalisis dan dilakukan upaya pemenuhan penyediaan data-data tersebut
dalam suatu aplikasi sehingga dapat digunakan secara praktis oleh pemeriksa untuk
memperoleh dengan mudah data kriteria pemeriksaan dan data isu strategis entitas
pemeriksaan yang mutakhir dan relevan dengan tujuan pemeriksaan.
Kegiatan utama yang akan dilaksanakan dalam proyek perubahan ini adalah
menggerakkan unit kerja terkait yaitu Sub. Auditorat, Subbag Hukum dan Subbag Humas
untuk mengidentifikasi, mengkompilasi dan mengklasifikasi/menstrukturkan data kriteria
pemeriksaan dan data isu strategis tentang entitas pemeriksaan; melakukan koordinasi
dengan Subbag Umum dan TI dalam mengembangkan aplikasi yang sudah tersedia
sebelumnya; dan mengimplementasikan pemanfaatan aplikasi database dalam kegiatan
pemeriksaan.
Tingkat keberhasilan dari proyek perubahan ini dapat diukur dari beberapa hal berikut:
1. Secara kuantitatif dari banyaknya dukungan dari para stakeholders.
2. Secara kualitatif dari meningkatnya kemudahan memperoleh data kriteria
pemeriksaan dan data entitas pemeriksaan yang mutakhir dan relevan dengan
tujuan pemeriksaan yang dipersepsikan dari pendapat para pemeriksa sebagai
customers.
3. Proyek perubahan dilaksanakan dalam waktu singkat dengan biaya yang rendah.
Selain itu, dalam jangka panjang diharapkan BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta akan
menjadi model bagi satuan kerja pemeriksaan yang lain di BPK dalam hal penyediaan
database kriteria pemeriksaan dan database isu strategis entitas pemeriksaan sehingga
mendukung peningkatan kualitas hasil pemeriksaan BPK yang memenuhi harapan
masyarakat.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 6
BAB II
DESKRIPSI DAN ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
Untuk memahami bagaimana selama ini para pemeriksa di BPK Perwakilan DKI
Jakarta memenuhi kebutuhan data kriteria pemeriksaan dan data isu strategis entitas
pemeriksaan serta menyimpulkan apakah pemeriksa memerlukan pengelolaan
database tersebut dalam suatu aplikasi yang memudahkan pencarian data sesuai
kebutuhan, kami menyebarkan kuesioner kepada sebagian pemeriksa dan melakukan
diskusi untuk mendalami jawaban kuesioner tersebut. Kuesioner dan diskusi dengan
para pemeriksa di BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta tersebut dengan
mengambil sampel pada sejumlah 19 pemeriksa dari 118 pemeriksa dengan peran
KTS, KTY, dan ATS pada 16 Maret 2015. Rekapitulasi hasil kuesioner tersedia pada
lampiran 1. Berdasar kuesioner selanjutnya dilakukan forum group discussion untuk
mengklarifikasi jawaban dari kuesioner sehingga lebih meyakinkan kami dalam
membuat kesimpulan permasalahan yang membutuhkan perubahan. Notulen FGD
juga tersedia di lampiran 1.
Kami juga telah melakukan diskusi dengan para Kassubag yaitu KSB Hukum, KSB
Humas dan KSB Umum dan Teknologi Informasi untuk memperoleh pemahaman
layanan yang sudah disediakan terkait penyediaan data peraturan perundangan dan
isu strategis entitas pemeriksaan. Dokumentasi foto diskusi dengan para Kassubag
tersebut tersaji di lampiran 2.
Berdasar jawaban kuesioner dan diskusi baik dengan pemeriksa maupun dengan para
KSB Hukum, KSB Humas dan KSB Umum dan Teknologi Informasi diperoleh
informasi-informasi penting sebagai berikut:
1. Pemeriksa seringkali disibukkan dengan tugas pemeriksaan sehingga kurang
memiliki kesempatan untuk memutakhirkan pengetahuan terkait ketentuan
peraturan perundangan dan isu-isu strategis yang mutakhir dari entitas
pemeriksaan.
2. Pemeriksa memiliki data terkait kriteria pemeriksaan dan isu strategis entitas
pemeriksaan namun belum mutakhir dan sering tidak dikelola sesuai dengan
tujuan pemeriksaan.
3. Pemeriksa mencari data kriteria pemeriksaan dan data isu strategis entitas
pemeriksaan pada saat dibutuhkan dalam pemeriksaan. Sumber data tersebut
dari internet, menanyakan kepada teman, atasan atau entitas pemeriksaan.
4. Pada saat melakukan reviu atas konsep laporan pemeriksaan, pemeriksa
terkadang menemui konsep temuan pemeriksaan yang mengandung kriteria
pemeriksaaan yang tidak tepat
5. Subbag Hukum pada BPK Perwakilan DKI Jakarta telah menyediakan data
kriteria pemeriksaan berupa peraturan perundangan dan layanan informasi
hukum lain pada aplikasi Unit Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum
(UJDIH) disamping telah tersedia pula JDIH yang disediakan oleh BPK
Pusat.
6. Subbag Humas pada BPK Perwakilan DKI Jakarta telah menyediakan data
isu strategis yang mutakhir dari entitas pemeriksaan berupa kliping kertas
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 7
dari media massa yang didistribusikan kepada Kepala Perwakilan serta para
Kepala Sub. Auditorat yang terkait.
7. Aplikasi JDIH maupun UJDIH masih belum digunakan sebagai sumber
database untuk memenuhi kebutuhan pemeriksa karena masih sulit
dimanfaatkan. Aplikasi tersebut telah menyediakan database kriteria
pemeriksaan namun masih disajikan dalam struktur/klasifikasi yang
menyulitkan pemeriksa untuk mencari sesuai kebutuhan pemeriksaan.
Pemeriksa lebih sering mencari data kriteria pemeriksaan dari internet,
meminta pada rekan maupun atasannya bahkan ada yang minta kepada
entitas pemeriksaan. Pemeriksa juga tidak meminta data kriteria
pemeriksaan kepada Subbag Hukum padahal salah satu tugas dan fungsi
Subbag Hukum adalah menyediakan layanan informasi hukum yang terkait
tugas BPK.
8. Kliping berita yang disajikan oleh Subbag Humas pada BPK Perwakilan
DKI Jakarta masih menyulitkan pemeriksa untuk mencari data isu strategis
dari entitas pemeriksaan yang relevan dengan tujuan pemeriksaan. Pada saat
dibutuhkan oleh pemeriksa, data kliping tersebut tidak jarang sudah sulit
ditemukan atau bahkan hilang. Pada saat membutuhkan, pemeriksa lebih
sering mencari data tersebut dari internet atau media massa cetak dibanding
memanfaatkan kliping tersebut.
Simpulan di atas diperkuat dengan penjelasan Kepala Perwakilan BPK Provinsi DKI
Jakarta yang baru beberapa bulan penugasan di sana menemui perbedaan rujukan
kriteria pemeriksaan pada beberapa temuan pemeriksaan padahal kondisi temuannya
sama dan entitas pemeriksaannya sama pada Pemprov DKI Jakarta. Selain itu,
kebutuhan atas data isu strategis entitas pemeriksaan juga dirasakan lebih
dibandingkan pada entitas pemeriksaan di satuan kerja yang lain karena Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta menjadi perhatian nasional.
Mempertimbangkan kebutuhan mengatasi permasalahan di atas, proyek perubahan
ini dalam jangka pendek diharapkan dapat menghasilkan aplikasi database yang:
1. Memudahkan pemeriksa memperoleh data kriteria pemeriksaan yang
mutakhir dan relevan dengan tujuan pemeriksaan
2. Memudahkan pemeriksa memperoleh data isu strategis terkait entitas
pemeriksaan yang mutakhir dan relevan dengan tujuan pemeriksaan
Proyek perubahan ini diharapkan menghasilkan output yang sejalan dengan tujuan
proyek perubahan. Output kunci tersebut adalah:
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 8
Tabel 1
Output Kunci
Nama Ouput Deskripsi
Kebaruan Pemeriksa akan memperoleh data kriteria pemeriksaan dan
data isu-isu strategisentitas pemeriksaan yang mutakhir.
Database yang disajikan oleh Subbag Hukum dan Subbag
Humas dalam aplikasi selalu dikembangkan dengan secara
rutin melakukan pemutakhiran data jika terjadi perubahan
peraturan perundangan terkait.
Relevansi Pemeriksa akan memperoleh data kriteria pemeriksaan dan
data isu strategis entitas pemeriksaan yang relevan dengan
tujuan pemeriksaan.
Struktur database diperbaiki yaitu konten database
diklasifikasikan sesuai tema pemeriksaan agar memudahkan
pemeriksa mencari data sesuai tujuan pemeriksaan. Selama
masa proyek perubahan ini, klasifikasi database hanya
dibuat sederhana/sedikit tema (7 klasifikasi tema yaitu
Penganggaran, Pendapatan daerah, Pengadaan Barang dan
Jasa, BLUD, BUMD dan Belanja Hibah dan Bantuan
Sosial) namun ke depan akan dibuat lebih rinci sehingga
struktur database semakin kaya mengikuti kebutuhan
pemeriksaan.
Kemudahan Pemeriksa akan mudah mengakses/memperoleh data
kriteria pemeriksaan dan data isu strategis entitas
pemeriksaan yang mutakhir dan relevan dengan tujuan
pemeriksaan.
Aplikasi database membuat pemeriksa semakin mudah
mencari data yang diperlukan. Setiap Pemeriksa tidak perlu
lagi mencari sendiri dari media massa pada saat
membutuhkan dan setiap ada kriteria/ peraturan
perundangan yang baru yang terkait pemeriksaan juga akan
segera diketahui oleh pemeriksa.
Sedangkan tujuan jangka menengah adalah secara kontinu unit kerja terkait mampu
mengelola aplikasi dan database kriteria pemeriksaan dan database isu strategis entitas
pemeriksaan yang memenuhi kebutuhan pemeriksaan. Dan tujuan jangka panjang
diharapkan BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta akan menjadi model bagi satuan kerja
pemeriksaan yang lain di BPK dalam hal penyediaan database kriteria pemeriksaan dan
database isu strategis entitas pemeriksaan sehingga mendukung peningkatan kualitas hasil
pemeriksaan BPKyang memenuhi harapan masyarakat.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 9
Manfaat dari pengembangan aplikasi dan pengelolaan database kriteria pemeriksaan dan
database isu strategis entitas pemeriksaan adalah untuk memenuhi kebutuhan pemeriksa
terhadap tersedianya database kriteria pemeriksaan dan isu strategis entitas pemeriksaan
yang mudah diakses dan mudah dimanfaatkan sesuai kebutuhan pemeriksaan sehingga
mendukung tercapainya tujuan pemeriksaan dan pada akhirnya BPK dapat memenuhi
harapan masyarakat.
Dengan adanya perbaikan kualitas hasil pemeriksaan BPK dimana BPK memberikan
rekomendasi yang efektif ditindaklanjuti oleh entitas pemeriksaan maka Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta juga akan mampu memperbaiki pengelolaan pemerintahannya
sehingga mampu memberikan pelayanan publik dengan lebih baik.
Proyek perubahan tersebut selanjutnya dikomunikasikan kepada Coach dari proyek
perubahan ini dan memperoleh pesetujuan dari Kepala Perwakilan selaku mentor yang
juga pimpinan dari satuan kerja yang menjadi obyek proyek perubahan ini. Kepala
Perwakilan menetapkan kebijakan untuk menjalankan proyek perubahan berupa
pengembangan aplikasi untuk menyediakan data kriteria pemeriksaan dan data entitas
pemeriksaan dalam rangka mendukung kegiatan pemeriksaan pada Perwakilan BPK
Provinsi DKI Jakarta dengan Surat Keputusan Kepala Perwakilan tentang pembentukan
Kelompok Kerja yang akan mengkoordinasikan kegiatan proyek perubahan.
B. PELAKSANAAN TIAP TAHAP KEGIATAN
Sebaik apapun perencanaan proyek perubahan yang dilegitimasi dengan SK Kepala
Perwakilan, namun tidak akan berarti apapun bagi perbaikan kinerja BPK jika tidak
diimplementasikan, sebagaimana dinyatakan beberapa pakar berikut:
1. The execution of policies is as important if not more important than policy making.
Policies will remain dreams or print in file jackets unless they are implemented
(Udoji, 1980 dalam Wahab, 2012: 126).
2. Implementasi kebijakan merupakan tahap yang krusial dalam proses kebijakan
publik. Suatu program kebijakan harus diimplementasikan agar mempunyai dampak
atau tujuan yang diinginkan (Budi Winarno, 2011:147).
3. Implementation is evident that a wide variety of factors – from the availability of
sufficient resources to the structure of intergovernmental relations, from the
commitment of lower level officials to reporting mechanism within bureaucracy, from
the political leverage of opponent of the policy to accident of timing, luck, and
seemingly unrelated events-can and do frequently intervene between the statement of
policy goals and their actually delivered. (Grindle, 1980).
Pengertian implementasi kebijakan sebagaimana diuraikan di atas mengandung makna
bahwa kebijakan yang sempurna dan terlihat dapat mencapai tujuan yang direncanakan,
tidak akan berarti tanpa adanya implementasi atas kebijakan tersebut. Tujuan-tujuan yang
diharapkan bisa dicapai dengan memformulasikan suatu kebijakan tidak akan tercapai
jika kebijakan tersebut tidak diimplementasikan. Terbitnya suatu kebijakan bukan lah
tujuan akhir sebagaimana sekarang ini banyak dipersepsikan, namun masih memerlukan
strategi dan sumber daya untuk mengimplementasikan agar memberikan dampak yang
diinginkan.
Suatu kebijakan mungkin diimplementasikan secara efektif, tetapi gagal memperoleh
dampak substansial karena kebijakan tidak disusun dengan baik atau karena keadaan-
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 10
keadaan lainnya. Oleh karena itu, pelaksanaan program yang berhasil mungkin
merupakan kondisi yang diperlukan sekalipun tidak cukup bagi pencapaian hasil akhir
secara positif. Keberhasilan pencapaian tujuan suatu program tidak selalu berjalan linier
dengan suksesnya implementasi suatu kebijakan yang mengatur program tersebut.
Andrew Dunsire (dalam Wahab, 2012: 128) menyebutkan gejala “implementation gap”
untuk menjelaskan suatu keadaan dimana dalam suatu proses kebijakan selalu
menghadapi kemungkinan terjadinya perbedaan antara apa yang diharapkan oleh pembuat
kebijakan dengan apa yang nyatanya dicapai, sebagai hasil dari pelaksanaan kebijakan.
Besar kecilnya kemampuan organisasi untuk melaksanakan kebijakan disebut sebagai
implementation capacity.
Kemungkinan kegagalan dalam implementasi kebijakan selalu terbuka. Terdapat dua
kategori kegagalan dalam implementasi kebijakan, yaitu (Wahab, 2012: 129):
1. Tidak terimplementasikan
Suatu kebijakan tidak dilaksanakan sesuai rencana antara lain karena tidak
didukung para pelaksana sehingga implementasi yang efektif sulit tercapai.
2. Implementasi yang tidak berhasil
Suatu kebijakan telah dilaksanakan, namun mengingat kondisi eksternal ternyata
tidak menguntungkan sehingga implementasi kebijakan tidak dapat mewujudkan
dampak yang direncanakan.
Kebijakan yang gagal biasanya disebabkan oleh pelaksanaannya jelek (bad execution),
kebijakannya sendiri jelek (bad policy), dan kebijakan itu bernasib jelek (bad luck).
Memperhatikan pernyataan para pakar kebijakan di atas, maka kebijakan Kepala
Perwakilan untuk melaksankan proyek perubahan tidak akan berarti jika proyek
perubahan tersebut tidak segera dilaksanakan dengan mengoptimalkan seluruh sumber
daya yang ada. Berikut penjelasan setiap tahap pelaksanaan proyek perubahan:
1. Tahap Persiapan
Berdasarkan identifikasi kami atas permasalahan pada tugas pemeriksaan di BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta, kami mendiskusikan kondisi tersebut dengan mentor
yaitu Kepala Perwakilan BPK Provinsi DKI Jakarta yang juga sebagai kepala satker.
Mentor menyepakati kondisi permasalahan ketersediaan database kriteria pemeriksaan
dan database isu strategis entitas pemeriksaan dan mendukung segera dipenuhinya
kebutuhan tersebut. Sebagai Kepala Perwakilan, permasalahan tersebut dinilai sangat
mengganggu kualitas laporan hasil pemeriksaan namun beban pekerjaan para pemeriksa
juga menjadi kendala bagi pemeriksa untuk memenuhi kebutuhan database kriteria
pemeriksaan dan database isu strategis entitas pemeriksaan yang mutakhir dan relevan
dengan tujuan pemeriksaan. Salah satu bentuk dukungan Kepala Perwakilan adalah
dengan menerbitkan nota dinas nomor 71/ND/XVIII.JKT/03/2015 yang
menginstruksikan kepada para Kepala Sub. Auditorat DKI 1, DKI 2, DKI 3 dan DKI 4
serta Kepala Sekretariat Perwakilan agar mendukung kegiatan pengelolaan database
kriteria pemeriksaan dan isu strategis entitas pemeriksaan. DOkumen nota dinas tersebut
tersaji pada lampiran 2a.
Kami juga melakukan diskusi dengan para pejabat eselon III di kantor BPK Perwakilan
Provinsi DKI Jakarta yaitu para Kepala Sub. Auditorat 2, 3 dan 4 serta Kepala Sekretariat
yang menghasilkan dukungan penuh untuk mengembangkan aplikasi guna memenuhi
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 11
kebutuhan database kriteria pemeriksaan dan database isu strategis entitas pemeriksaan
yang mutakhir dan relevan dengan tujuan pemeriksaan. Para Kepala Sub. Auditorat
menyatakan bahwa saat ini menghadapi dampak permasalahan tersebut sehingga
memerlukan database yang aplikatif dan Kepala Sekertariat Perwakilan menyatakan unit
kerja penunjang khususnya Subbag Hukum, Subbag Humas dan Subbag Umum dan
Teknologi Informasi akan mendukung proyek pengembangan aplikasi untuk mengatasi
permasalahan tersebut.
Kami selanjutnya melakukan diskusi lebih teknis dengan para Kasubbag Hukum,
Kassubag Humas dan Kassubag Umum dan TI tentang kemungkinan pelaksanaan proyek
perubahan dan resiko kegagalan yang mungkin dihadapi. Hasil diskusi memastikan
segera dilaksanakannya proyek perubahan ini dan menyimpulkan kemungkinan resiko
yang akan dihadapi yaitu standar tampilan website instansi BPK yang mungkin
membatasi pengembangannya. Kami optimis akan dapat melaksanakan proyek
perubahan.
Para Kasub. Auditorat, Kasetlan dan para Kassubag menyampaikan pernyataan dukungan
yang disajikan pada lampiran 2a. Kassubag Umum dan TI tidak bersedia menyatakan
dukungan secara formal namun menyampaikan komitmen untuk mendukung proyek
perubahan dan hal tersebut direalisasikan dengan menyediakan staf Subbag Umum dan TI
yang ahli dalam pengembangan aplikasi untuk terlibat dalam proyek perubahan.
Selanjutnya kami menyusun organisasi proyek perubahan ini untuk memetakan pihak-
pihak yang terlibat dan peran masing-masing pihak tersebut.
Organisasi dari proyek perubahan ini adalah sebagai berikut:
Gambar 1
Struktur Organisasi Proyek Perubahan
Keterangan: Key Partners yang menjadi sumber daya dari Kasetlan adalah KSB
Hukum, KSB Humas, KSB Umum dan Teknologi Informasi (TI), KSB Tata Usaha
Perwakilan (TU Kalan), dan KSB Keuangan. Bimbankum adalah satker di BPK
Pusat. KSB singkatan dari Kassubag. KSA singkatan dari Kepala Sub. Auditorat
(Kasub. Auditorat).
(Mentor)
Efdinal
(Coach)
Nur Budi Setiawan
(Project Leader)
Hadiyati M (KSA DKI 1)
(Customers) Pemeriksa
(Key Partners)
Kepala Perwakilan
KSADKI II ,
KSA DKI III,
KSA DKI 4,
Kasetlan,
Pemeriksa,
Bimbankum,
Pemprov DKI Jakarta
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 12
Peran dari masing-masing pihak yang terlibat dalam organisasi proyek perubahan di atas
adalah sebagai berikut:
Tabel 2
Peran Dalam Proyek Perubahan
No. Jabatan Dalam
Organisasi Proyek
Perubahan
Peran yang Dilaksanakan Dalam
Proyek Perubahan
1. Mentor Mentor adalah atasan langsung dari project leader yang
memberikan konsultasi dan persetujuan terhadap rancangan
proyek perubahan yang akan dilaksanakan
Mengarahkan project leader agar setiap tahapan pelaksanaan
proyek perubahan sesuai dengan rencana yang ditetapkan
2. Coach Mengevalusasi rancangan proyek perubahan yang diajukan oleh
project leader
Mengevalusasi kemajuan setiap tahapan pelaksanaan proyek
perubahan
Memberikan masukan dan solusi kepada project leader terhadap
hal-hal yang menjadi kendala pada setiap tahapan pelaksanaan
proyek perubahan
3. Project Leader Melaksanakan proyek perubahan sesuai dengan rancangan yang
telah disepakati bersama dengan mentor dan coach
Mengkomunikasikan dan meminta dukungan pelaksanaan proyek
perubahan kepada customers
Mengkomunikasikan dan meminta dukungan pelaksanaan proyek
perubahan kepada key partners
Mendiskusikan langkah perbaikan yang perlu dilaksanakan dalam
setiap tahapan proyek perubahan dengan mentor dan coach
Melaporkan perkembangan setiap tahapan proyek perubahan
kepada mentor dan coach
Mendokumentasikan keseluruhan langkah yang dilaksanakan
dalam proyek perubahan
Mengevaluasi implementasi proyek perubahan agar sesuai dengan
tujuannya
4. Key Partners Kepala Perwakilan memberikan arahan, dukungan dan masukan
kepada project leader dalam pelaksanaan proyek perubahan
KSA DKI 2, DKI3 dan DKI4 diharapkan bisa mendukung dengan
memberikan masukan tentang kebutuhan pemeriksa sehingga
output proyek perubahan akan bisa dimanfaatkan juga oleh
seluruh Pemeriksa di BPK Perwakilan DKI Jakarta
Kasetlan diharapkan memberikan dukungan dengan
mengkoordinasikan sumber dayanya untuk melaksanakan proyek
perubahan yaitu terkait databasekriteria (Subbag Hukum),
database isu strategis pemda DKI (Subbag Humas), membangun
aplikasi (Subbag Umum dan TI) sertadukungan administrasi
(Subang TU Kalan) dan dukungan keuangan (Subag Keuangan).
Bimbankum di BPK Pusat diharapkan dapat mendukung
penyediaan data kriteria pemeriksaan pada Subbag Hukum.
Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat mendukung penyediaan
data peraturan perundangan tingkat pemda untuk melengkapi data
kriteria pemeriksaan pada Subbag Hukum.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 13
Untuk mendukung efektivitas dan percepatan proyek perubahan, Kepala Perwakilan
membentuk Kelompok Kerja (Pokja) yang dilegalkan dengan SK Nomor
24/K/XVIII.JKT/04/2015 tanggal 21 April 2015 tentang Kelompok Kerja Pengembangan
Aplikasi dan Pengeloloaan Database Kriteria Pemeriksaan dan Isu Strategis Entitas
Pemeriksaan pada BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta TA 2015. Dalam SK tersebut
dijelas pertimbangan kegiatan oleh Pokja tersebut adalah sebagai upaya lebih
mendayagunakan dokumentasi peraturan perundangan dan dokumentasi kumpulan berita
media massa yang terdapat di Subbagian Hukum dan Subbagian Humas BPK Perwakilan
Provinsi DKI Jakarta secara tertib, terpadu dan berkesinambungan.
Pokja tesebut bertugas sejak 21 April 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 disamping
tugas dan jabatan sehari-hari juga bertugas sebagai berikut:
1. Menghimpun, menyimpan, memutakhirkan dan mengunggah pada website BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta dokumen peraturan perundangan yang terkait
dengan kebutuhan pemeriksaan.
2. Menghimpun, menyimpan, memutakhirkan dan mengunggah pada website BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta Pokja pemberitaan media massa tentang isu-isu
strategis yang terkait dengan kebutuhan pemeriksaan.
3. Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan lembaga/departemen/instansi terkait
dalam pelaksanaan tugas-tugas sebagaimana disebutkan dalam angka satu dan angka
dua di atas
4. Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaaan kegiatan kepada Kepala
Perwakilan.
Pokja beranggotakan para opejabat struktural, perwakilan pemeriksa, dan beberapa staf
sekretariat. Pembiayaan atas kegiatan Pokja dibebankan pada anggaran belanja BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta. SK Pokja disajikan pada lampiran 3 laporan ini.
Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan pembiayaan, pelaksanaan proyek perubahan ini
bisa memanfaatkan sarana dan prasarana yang sudah tersedia di kantor BPK Perwakilan
Provinsi DKI Jakarta. Pada Subbag Hukum telah tersedia anggaran untuk layanan
penyediaan informasi hukum perwakilan dan pada Subbag Humas telah tersedia anggaran
untuk layanan penyediaan informasi kehumasan dan pada Subbag Umum dan TI telah
tersedia anggaran untuk layanan teknologi informasi yang bisa mendukung proyek
perubahan ini. Biaya dukungan lain diperlukan berupa kemungkinan tambahan biaya
untuk pembangunan/pengembangan aplikasi dan pengelolaannya dan biaya konsumsi
rapat.
Kami menyusun rencana proyek perubahan dengan merancang tahap-tahap penting.
Pentahapan utama dari pelaksanaan proyek perubahan dalam jangka pendek, menengah
dan panjang adalah:
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 14
Tabel 3
Rencana Pentahapan Utama Proyek Perubahan
Pengembangan Aplikasi dan Pengelolaann Databe Kriteria Pemeriksaan dan Isu strategis Enitas Pemeriksaan
Langkah-Langkah/Milestones Waktu Pelaksana Output
Jangka Pendek
Perencanaan
Identifikasi permasalahan Minggu 1 dan 2 bulan Maret
Project Leader
Kebutuhan Perubahan
Identifikasi area perubahan Minggu 2 dan 3 bulan Maret
Menggalang dukungan customers, key
partners, mentor dan coach
Minggu 2 dan 3 bulan Maret Dukungan
Membangun rancangan proyek
perubahan
Minggu 4 bulan Maret dan
minggu 1 dan 2 bulan April Rancangan Proyek Perubahan
Pelaksanaan
Menyusun Tim Pokja Minggu 3 bulan April Kepala Perwakilan dan
pejabat struktural di BPK
Perwakilan DKI Jakarta
SK Kalan tentang Tim Pokja
Menyusun manual pengembangan
aplikasi dan pengelolaan database
Minggu 3 dan 4 bulan April Tim Pokja bersama Subag
Hukum. Subag Humas dan
Subag Umum dan TI
Manual pengembangan aplikasi dan
pengelolaan database
Identifikasi, kompilasi, dan klasifikasi
data kriteria dan data isu strategis
entitas pemeriksaan
Minggu 1 s.d. 3 bulan Mei Tim Pokja bersama Subag
Hukum dan Subag Humas
Database kriteria pemeriksaan dan Isu
strategis entitas pemeriksaan yang
terstruktur dalam 5 klasifikasi tema
(penyusunan APBD, PAD, Pengadaan
Barang dan Jasa, BLUD dan BUMD)
Mengembangkan aplikasi database
yang sudah ada
Minggu 1 s.d. 3 bulan Mei Tim Pokja bersama Subag
Umum dan TI
Aplikasi UJDIH yang sudah
dikembangkan dan menambah fitur
BERTI (Berita Entitas) pada website
BPK Perwakilan DKI Jakarta
Menginput data ke dalam aplikasi Minggu 4 bulan Mei Tim Pokja bersama Subag Aplikasi database kriteria pemeriksaan
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 15
Hukum. Subag Humas dan
Subag Umum dan TI
dan isu strategis entitas pemeriksaan
Sosialisasi aplikasi dan identifikasi
hambatan
Minggu 1 bulan Juni Tim Pokja Tanggapan/masukan pemeriksa
Penyempurnaan dan finalisasi aplikasi
database
Minggu 2 bulan Juni Tim Pokja bersama Subag
Hukum. Subag Humas dan
Subag Umum dan TI
Aplikasi database kriteria pemeriksaan
dan isu strategis entitas pemeriksaan
yang sudah diperbaiki sesuai masukan
pemeriksa
Implementasi pemanfaatan database
oleh pemeriksa
Mulai minggu 3 bulan Juni Seluruh Pemeriksa di BPK
Perwakilan DKI Jakarta
Pemeriksaan yang memanfaatkan
aplikasi UJDIH dan BETI
Penyerahan pengelolaan aplikasi dan
database dari Tim Pokja kepada unit
kerja terkait
Minggu 4 Juni Tim Pokja Pengelolaan aplikasi pada Subbag
Umum dan TI, pengelolaan database
UJDIH pada Subbag Hukum serta dan
pengelolaan database BERTI pada
Subbag Humas
Jangka Menengah
1. Pengelolaan aplikasi dan database
secara kontinu oleh unit kerja terkait
Mulai minggu 2 Juni 2015 Pengelolaan aplikasi pada
Subbag Umum dan TI,
pengelolaan database UJDIH
pada Subbag Hukum serta
dan pengelolaan database
BERTI pada Subbag Humas
Aplikasi database yang semakin efektif
memenuhi kebutuhan pemeriksaan
2. Evaluasi aplikasi dan pengelolaan
database setiap akhir semester oleh
unit kerja terkait
Setiap semester mulai 1 Juli
2015
Kepala Perwakilan, Kassub.
Auditorat, Kasetlan dan para
Kassubag Umum dan TI,
Kassubag Hukum, Kassubag
Humas serta pemeriksa.
Hasil evaluasi pemanfaatan aplikasi
database serta rencana perbaikan ke
depan.
3. Pengkayaan struktur database
sehingga klasifikasi data semakin
mengarah pada tujuan pemeriksaan
Secara rutin berdasar hasil
evaluasi semesteran
Pengelolaan aplikasi pada
Subbag Umum dan TI,
pengelolaan database UJDIH
pada Subbag Hukum serta
dan pengelolaan database
BERTI pada Subbag Humas
Aplikasi database yang semakin efektif
memenuhi kebutuhan pemeriksaan
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 16
Jangka Panjang
Mengenalkan model pembangunan
dan pengelolaan aplikasi database
kriteria pemeriksaan dan database isu
strategis entitas pemeriksaan kepada
pimpinan dan satker pemeriksaan
yang lain di BPK untuk menjadi
model
April 2016 Kepala Perwakilan Model aplikasi database kriteria
pemeriksaan dan database isu strategis
entitas pemeriksaan
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 17
2. Tahap dan Hasil Pelaksanaan
Segera setelah SK Kepala Perwakilan tentang Pokja terbentuk, dengan arahan dari Kepala
Perwakilan selaku Pengarah dari Pokja, kami menyusun strategi implementasi rancangan
proyek perubahan ini pada rapat perdana Pokja tanggal 23 April 2015. Dokumentasi rapat
tersebut tersaji pada lampiran 4. Rapat ini antara lain membahas mekasnisme koordinasi
yang akan diterapkan dalam Pokja dan memperjelas tugas anggota Pokja. Mengingat
penting koordinasi diantara anggota tim Pokja yang meliputi beberapa unit kerja dan
masing-masing menghadapi beban tugas rutin maka kami mengatur strategi koordinasi
yang praktis namun efektif. Koordinasi akan dilakukan melalui rapat sepanjang sangat
diperlukan atau diskusi tatap muka dengan mempertimbangkan keluangan waktu dari
peserta. Pemeriksa yang sedang bertugas di lapangan adalah anggota Pokja yang sulit
untuk bisa menghadiri rapat Pokja sehingga rapat tidak menjadi alat koordinasi yang
utama. Kami mempertimbangkan telepon, email dan diskusi informal menjadi alat
koordinasi yang utama baik dalam lingkup Pokja maupun komunikasi dalam lingkup
stakeholders. Untuk mengurangi dampak negatif dari kelemahan dalam koordinasi, Pokja
memperjelas pembagian tugas dan fungsi dari setiap anggota Pokja.
Berikut adalah tahap-tahap utama pelaksanaan proyek perubahan, yaitu:
a. Menyusun Manual Pengembangan Aplikasi dan Pengelolaan Database
b. Identifikasi, Kompilasi dan Klasifikasi Data Kriteria Pemeriksaan
c. Identifikasi, Kompilasi dan Klasifikasi Data Isu Strategis Entitas Pemeriksaan
d. Mengembangkan aplikasi
e. Mengunggah dan memposting hasil identifikasi dan klasifikasi data
f. Launching dan Sosialisasi Output Pokja
g. Monitoring dan Evaluasi Pokja
Pada setiap tahap-tahap utama di atas, kerja sama dalam Pokja maupun antara Pokja
dengan unit kerja atau pihak terkait terus terjalin. Berikut penjelasan kegiatan dalam
setiap tahapan:
a. Menyusun Manual Pengembangan Aplikasi dan Pengelolaan Database
Kegiatan penyusunan manual ini dilaksanakan untuk menghasilkan semacam blue print
yang menjadi acuan bagi Pokja dalam melaksanakan implementasi proyek perubahan.
Dalam menyusun manual ini, Pokja juga melakukan komunikasi dengan pemeriksa
selaku stakeholders yang akan memanfaatkan output dari proyek perubahan selain
melalui diskusi diantara anggota Pokja. Manual menjelaskan hal-hal berikut:
1) Aplikasi yang sudah tersedia, kebutuhan aplikasi yang ingin dipenuhi dengan adanya
Pokja serta pengembangan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 18
2) Database yang sudah tersedia, kebutuhan database yang ingin dipenuhi dengan
adanya Pokja serta pengembangan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
3) Unit kerja dan pihak-pihak/stakeholders yang perlu dilibatkan dalam kegiatan
pengembangan aplikasi dan database tersebut.
4) Output yang diharapkan dari setiap kegiatan pengembangan.
Manual Pengembangan Aplikasi dan Pengelolaan Database tersebut tersaji pada lampiran
5 dari laporan ini.
b. Identifikasi, Kompilasi dan Klasifikasi Data Kriteria Pemeriksaan
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pokja khususnya yang berasal dari Subbag Hukum.
Komunikasi dengan pemeriksa dilakukan untuk memahami kebutuhan kriteria dari
pemeriksa yang prioritas. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan, keterbatasan waktu
dalam melaksanakan proyek perubahan tidak memungkinkan memasukkan seluruh
kriteria pemeriksaan yang sangat banyak dan beragam. Selain itu, pemeriksa yang sedang
dalam masa penugasan pemeriksan atas laporan keuangan diharapkan bisa segera
dipenuhi kebutuhan kriteria pemeriksaan terkait pemeriksaan ini dengan output dari
proyek perubahan ini. Dengan secepat mungkin merasakan manfaat dari proyek
perubahan maka stakeholders dalam hal ini pemeriksa akan semakin mendukung kegiatan
proyek perubahan.
Kriteria pemeriksaan yang relevan dengan pemeriksaan yang sedang dilaksanakan adalah
terkait tema-tema berikut ini:
1) Penganggaran
2) Pendapatan Daerah
3) Pengadaan barang dan jasa
4) Badan Layanan umum Daerah
5) BUMD
6) Belanja Hibah dan Bansos
Tema Belanja Hibah dan Bansos (Bantuan Sosial) yang pada awal proyek perubahan
belum dipertimbangkan sebagai prioritas ternyata pada tahap pelaksanaan proyek
perubahan diusulkan oleh banyak pemeriksa untuk menjadi tema prioritas. Untuk
mengantisipasi munculnya kebutuhan kriteria pemeriksaan diluar tema-tema di atas maka
ditambahkan tema Lain-Lain. Tema-tema tersebut ke depannya mungkin saja akan
berubah mengikuti perkembangan kebutuhan pemeriksaan.
Agar lebih praktis mengarahkan pada kebutuhan pemeriksan maka Pokja melakukan
inventarisasi terlebih dahulu temuan-temuan yang sering terjadi untuk setiap tema.
Selanjutnya atas temuan tersebut diidentifikasi peraturan perundangan yang menjadi
kriteria pemeriksaan maka akan tersusun lah suatu matrik yang berisi ikhtisar temuan
pemeriksaan, kriteria pemeriksaan yang terkait dan tema pemeriksaan yang relevan.
Contoh matrik kriteria pemeriksaan tersaji pada lampiran 6 dari laporan ini.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 19
c. Identifikasi, Kompilasi dan Klasifikasi Data Isu Strategis Entitas Pemeriksaan
Sebelum masa pelaksanaan proyek perubahan ini, Subbag Humas sudah mengkompilasi
berita-berita khususnya di media massa cetak yang berkaitan dengan tugas pemeriksaan
BPK. Selanjutnya disusun dalam bentuk kliping kertas yang diedarkan kepada para
pejabat struktural di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta. Dalam kegiatan
proyek perubahan ini, Pokja bisa memanfaatkan output dan rutinitas yang sudah biasa
dilakukan Subbag Humas yaitu kompilasi berita. Langkah baru yang perlu dilakukan
adalah mengklasifikasi berita-berita tersebut sesuai dengan tema yaitu sebagaimana tema
pada kriteria pemeriksaan:
1) Penganggaran
2) Pendapatan Daerah
3) Pengadaan barang dan jasa
4) Badan Layanan umum Daerah
5) BUMD
6) Belanja Hibah dan Bansos
Kliping berita tersebut juga dilakukan scan sehingga menjadi bentuk file.
d. Mengembangkan aplikasi
Berdasarkan brainstorming dalam Pokja dan arahan dari Kepala Perwakilan maka
diputuskan bahwa aplikasi akan berupa pengembangan dari website BPK perwakilan DKI
Jakarta. Hal ini dengan pertimbangan optimalisasi pemanfaatan website, kehematan dan
kemudahan. Website perwakilan selama ini masih belum optimal dimanfatkan oleh
pemeriksa dan pembangunan aplikasi baru memerlukan biaya tidak sedikit dan lebih sulit.
Aplikasi kriteria pemeriksaan dibuat dengan menambahkan menu PARIA (Panduan
Kriteria) pada menu UJDIH. Sedangkan aplikasi data isu strategis entitas pemeriksaan
dibuat dengan menambahkan menu INTAS (Informasi Entitas) pada tampilan depan
website. Pada awal proyek perubahan, aplikasi untuk data entitas pemeriksaan diberi
nama BERTI (Berita Entitas), namun dengan beberapa pertimbangan nama tersebut
diganti INTAS.
e. Mengunggah dan memposting hasil identifikasi dan klasifikasi data
Berdasarkan data yang sudah disiapkan, selanjutnya dibuat ringkasan dari isi berita
maupun ringkasan dari isi peraturan yang akan ditampilkan pada tampak muka dari setiap
judul. Ringkasan tersebut bertujuan memudahkan pemeriksa untuk memahami dengan
cepat substansi dari berita atau peraturan sehingga jika pemeriksa tidak memerlukan
informasi yang lengkap dari berita atau peraturan tersebut maka tidak perlu
menghabiskan waktu untuk proses membuka kliping berita atau membuka file peraturan
yang lengkap. Ringkasan juga bertujuan untuk pemeriksa meyakini terlebih dahulu
apakah kliping berita atau peraturan tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan sebelum
menghabiskan waktu untuk membuka isi lengkap dari berita atau peraturan.
f. Simulasi Pemanfaatan Aplikasi INTAS dan PARIA
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 20
Berikut contoh proses pencarian berita oleh pemeriksa. Pemeriksa mencari berita entitas
terkait isu kerugian pada pengadaan UPS di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk
mendukung kegiatan pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta TA 2014. Pemeriksa tersebut membuka website Perwakilan BPK Provinsi DKI
Jakarta di www.jakarta.bpk.go.id selanjutnya memilih menu INTAS. Pada menu INTAS
akan tampil beberapa pilihan tema berita, pemeriksa memilih tema “Pengadaan”.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 21
Tampilan judul-judul berita pada aplikasi INTAS dengan kelompok tema “ Pengadaan”.
Misalnya, pemeriksa mencari berita terkait kerugian pengadaan UPS maka akan memilih
judul berita yang terakhir dari daftar judul di Arsip Pengadaan di gambar atas yaitu
“Proyek UPS Rugikan negara Rp50 Miliar”. Pemeriksa memilih judul tersebut dan akan
tampak tampilan di bawah ini:
Aplikasi INTAS akan menampilkan Judul (Proyek UPS Rugikan Negara Rp50 miliar),
sumber berita (Indo Pos) dan tanggal terbitnya berita (18 Maret 2015) serta ringkasan
dari berita tersebut.
Jika pemeriksa ingin memperoleh isi lengkap dari berita tersebut, maka bisa klik pada
judul berita sehingga akan tampil kliping berita secara lengkap seperti berikut ini:
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 22
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 23
Berikutnya contoh pemenuhan kebutuhan kriteria pemeriksaan. Pemeriksa memerlukan
kriteria tentang pengadaan barang dan jasa untuk mendukung kegiatan pemeriksaan atas
Laporan Keuangan pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta TA 2014. Pada pemeriksaan di
lapangan, Pemeriksa menemukan indikasi kekurangan volume pekerjaan. Pencarian
kriteria pemeriksaan terkait pengadaan diawali dengan memilih menu UJDIH pada
website BPK Perwakilan DKI Jakarta. Selanjutnya pemeriksa memilih aplikasi PARIA
yang ada dalam menu UJDIH dan memilih tema kriteria “Pengadaan”. Menu UJDIH akan
tampak sebagai berikut:
Selanjutnya pemeriksa memilih judul pada Arsip Pengadaan yang sesuai dengan
kebutuhan yaitu kelebihan pembayaran karena kekurangan volume pekerjaan. Maka
aplikasi akan menampilkan peraturan yang dilanggar dalam kasus tersebut berupa judul
peraturan, pasal dan ayat, dengan tampilan sebagai berikut:
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 24
Jika pemeriksa ingin melihat isi dari peraturan tersebut maka bisa klik pada tulisan
“pasal 89...”yang berwarna biru dan website akan menampilkan isi lengkap dari Perpres
Nomor 70 Tahun 2012 dengan langsung tampak pada halaman yang memuat pasal 89.
“Tags” pada tampilan di atas disajikan untuk memudahkan mencari kriteria melalui
menu pencarian, bukan melalui menu PARIA. Jika pemeriksa menuliskan pengadaan,
pembayaran dan paria atau sebagian dari kata-kata tadi maka aplikasi juga bisa
menampilkan tampilan seperti di atas.
Menu pencarian juga bisa digunakan untuk mencari berita tanpa melalui aplikasi INTAS
yaitu dengan mengetik kata yang unik terkait tema berita yang ingin kita cari. Salah satu
fungsi lain dari tampilan ringkasan berita adalah untuk mengefetkifkan fungsi menu
pencarian. Sebagai contoh jika pemeriksa membutuhkan berita terkait proyek
pengadaan UPS maka hanya perlu mengetik “proyek ups” atau hanya “ups” pada menu
pencarian. Aplikasi akan menampilkan hasil dari pencarian berupa ringkasan-ringkasan
berita terkait “proyek ups”, sebagai berikut:
Website BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta juga menyediakan menu “Forum” yang
memungkinkan pengguna berpartisipasi mengembangkan aplikasi dan data. Berikut
adalah contoh tampilan aplikasi forum.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 25
Partisipasi pengguna melalui menu “forum”
Saat ini, akses pada menu forum masih dibatasi hanya bagi Kepala Perwakilan, Kepala
Sekretariat Perwakilan, para Kepala Sub. Auditorat, dan para Kasubbag. Pembatasan
akses dengan pertimbangan masih perlu waktu untuk mendaftarkan semua pemeriksa dan
seringnya mutas perpindahan pegawai. Menu Forum masih akan dikembangkan agar
lebih mudah diakses oleh sebanyak mungkin pengguna khususnya pemeriksa di BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta sehingga akan lebih efektif sebagai alat evaluasi.
g. Launching dan Sosialisasi
Setelah aplikasi sudah cukup memadai untuk dimanfaatkan dan mempertimbangkan
kebutuhan pemeriksa yang sedang melaksanakan pemeriksaan maka Kepala Perwakilan
menerbitkan Surat Edaran Nomor 01/SE/XVIII.JKT/06/2015 tentang pemanfaatan
Aplikasi PARIA dan INTAS pada BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta. Kepala
Perwakilan menginstruksikan kepada Kepala Sub Auditorat dan pemeriksa agar
memanfaatkan aplikasi PARIA dan aplikasi INTAS yang ada di laman BPK Perwakilan
Provinsi DKI Jakarta untuk mencari data kriteria dan data isu strategis terkait entitas
pemeriksaan yang akan digunakan dalam pelaksanaan pemeriksaan di lingkungan BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta.
Pada 5 Juni 2015 dilaksanakan kegiatan launcing sekaligus sosialisasi pemanfaatan
aplikasi PARIA dan INTAS. Pada forum ini, aplikasi dikenalkan kepada para pemeriksa
dan ditunjukkan bagaimana memanfaatkan aplikasi dalam mendukung kegiatan
pemeriksaan. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Perwakilan dan dihadiri oleh Kepala
Sub. Auditorat, para pemeriksa sejak Pengendali Teknis, Ketua Tim sampai dengan
Anggota Tim. Mengingat pemeriksa sedang bertugas pemeriksaan LKPD maka dihadiri
oleh beberapa wakil pemeriksa. Kegiatan tersebut dihadiri 52 peserta. Saya selaku Ketua
Pokja mempresentasikan proses pengembangan aplikasi PARIA dan INTAS dan
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 26
bagaimana memanfaatkan dalam kegiatan pemeriksaan yang sedang berlangsung.
Beberapa anggota Pokja yang lain menambahkan penjelasan kepada peserta.
Dokumentasi atas kegiatan launching dan sosialisasi serta SE Kepala Perwakilan tersebut
tersaji pada lampiran 7. Acara launching dan sosialisasi tersebut dikemas dalam suatu in
house training agar bersifat lebih teknis dikaitkan dengan pemanfaatannya dalam praktek
di pemeriksaan atas laporan keuangan yang saat itu sedang berjalan. Diharapkan kepada
para peserta yang hadir agar menyebarkan materi in house training kepada para
pemeriksa yang tidak hadir sehingga bisa segera dimanfaatkan pada pemeriksaan yang
sedang berjalan. Acara tersebut dipublikasikan dalam website BPK Perwakilan Provinsi
DKI Jakarta, sebagai berikut:
Publikasiki acara launcing dan sosialisasi pada laman website BPK Perwakilan Provinsi
DKI Jakarta diharapkan semakin memperluas cakupan sosialisasi sehingga PARIA dan
INTAS bisa dimanfaatkan lebih banyak pengguna bukan hanya pemeriksa di BPK
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 27
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta karena akses pada laman tersebut tidak terbatas
sepanjang tersedia internet.
h. Monitoring dan Evaluasi
Menurut Edwards III (1980), informasi tentang kepatuhan pelaksana terhadap kebijakan
dan bagaimana kebijakan diimplementasikan oleh pelaksana adalah sumber daya yang
penting dalam implementasi suatu kebijakan. Monitoring di sini diartikan sebagai
kegiatan pengawasan selama implementasi berlangsung dan evaluasi dilaksanakan
berdasar hasil monitoring. Edwards III menegaskan tentang pentingnya informasi
bagaimana suatu kebijakan diimplementasikan sebagai pertimbangan penting untuk
memutuskan kelanjutan dari kebijakan.
The importance of reliable information on implementation cannot be underestimated.
When policymakers lack information about implementation, they may not only terminate
a potentially successful program, but they also may expand a program inappropriately
(Edwards III, 1980: 9).
Pada saat implementasi dilakukan monitoring untuk memastikan bahwa implementasi
kebijakan telah sesuai dengan rumusan kebijakan. Implementasi kebijakan menghasilkan
kinerja kebijakan. Pada saat inilah diperlukan evaluasi kebijakan (Riant Nugroho, 2011).
Evaluasi yang dilakukan pada fase implementasi kebijakan merupakan analisis tentang
seberapa jauh sebuah program diimplementasikan dan apa kondisi yang bisa
meningkatkan keberhasilan kebijakan. Oleh karena itu, fase implementasi memerlukan
evaluasi normatif yang memonitor cara dimana sebuah program dikelola atau diatur untuk
menghasilkan umpan balik yang bisa berfungsi untuk meningkatkan proses implementasi.
Parsons merujuk pada pendapat Rossi dan Freeman (1993) yang mendeskripsikan model
evaluasi sebagai tiga persoalan, yaitu: 1) sejauh mana sebuah program mencapai target
populasi yang tepat; 2) apakah penyampaian pelayanannnya konsisten dengan
spesikfikasi desain program atau tidak; dan 3) sumber daya apa yang dikeluarkan dalam
melaksanakan program. Monitoring terhadap proses implementasi kebijakan menjadi alat
pembuat kebijakan, stakeholder, dan manajer untuk mengevaluasi cara program
disampaikan atau dilaksanakan sehingga informasi ini dapat digunakan untuk mengoreksi
atau mengontrol proses penyampaian kebijakan dengan lebih efektif.
Namun, selengkap apapun informasi tentang bagaimana kebijakan diimplementasikan
dan bagaimana kepatuhan pelaksana terhadap kebijakan tidak akan berarti jika informasi
tersebut tidak ditindaklanjuti (follow up) dengan aksi dan respon oleh pelaksana dan
perumus kebijakan. Aksi atau respon atas informasi yang diperoleh dari kegiatan
monitoring dan evaluasi diperlukan untuk memperbaiki implementasi kebijakan sehingga
implementasi dapat mencapai tujuan dari kebijakan.
Because of all the hindrances to effectives policy implementation, it seems reasonable to
suggest that implementation would be improved if policymakers followed up on their
decision and orders to see that they have been properly implemented (Edwards III, 1980:
154).
Kebijakan Kepala Perwakilan agar melaksanakan pengembangan aplikasi untuk
menyediakan data kriteria pemeriksaan dan data isu strategis entitas pemeriksaan perlu
dimonitor dan dievaluasi untuk menghasilkan informasi kepatuhan terhadap manual
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 28
proyek perubahan yang sudah disusun dan sebagai dasar melakukan perbaikan-perbaikan
sehingga proyek perubahan mengarah pada pencapaian tujuan yang diharapkan.
Guna mengendalikan kegiatan Pokja agar mengarah pada tujuan proyek perubahan maka
dilakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dilaksanakan melalui korespondensi
berupa laporan mingguan yang disampaikan anggota Pokja kepada Ketua Pokja yang
akan menjadi dasar laporan kepada Kepala Perwakilan. Ketua Pokja melalui nota dinas
menginstuksikan kepada anggota Pokja untuk menyampaikan laporan mingguan. Nota
Dinas Ketua Pokja beserta contoh laporan mingguan dari anggota Pokja tersaji pada
lampiran 8.
Selain dengan laporan, monitoring juga dilakukan dengan komunikasi lewat telepon,
email atau pertemuan-pertemuan informal. Hal ini dilaksanakan untuk mengatasi kondisi
kesibukan para anggota Pokja dimana Pokja dari unit kerja pemeriksaan sedang
disibukkan tugas pemeriksaan sedangkan anggota Pokja dari unit kerja sekretariat sedang
disibukkan dengan adanya pemeriksaan Kantor Akuntan Publik atas laporan keuangan
BPK TA 2014. Dari monitoring yang dilaksanakan diketahui bahwa pada dasarnya
proyek ini berjalan dengan lancar dan didukung oleh semua pihak yang terkait. Kendala
pada kebutuhan koordinasi yang tidak bisa sering dilakukan melalui rapat atau pelaporan
sehingga lebih efektif dilaksanakan dengan telepon atau pertemuan-pertemuan informal.
Namun demikian, kegiatan pemeriksaan yang sedang dilaksanakan pada saat
implementasi proyek perubahan ini justru menumbuhkan kesadaran semua pihak akan
kebutuhan data kriteria pemeriksaan dan data isu strategis entitas pemeriksaan. Perasaan
membutuhkan data tersebut mendorong semangat untuk melaksanakan proyek perubahan
agar kebutuhan bisa terpenuhi.
Proyek perubahan ini juga dimonitor oleh mentor dhi. Kepala Perwakilan melalui laporan
dua mingguan yang kami sampaikan. Berdasar laporan tersebut, mentor memberi
masukan-masukan antara lain terkait konten dari aplikasi, tampilan, dan sosialisasi
kepada para pemeriksa selaku pengguna. Laporan dua mingguan yang telah didiskusikan
dengan mentor selanjutnya dikirimkan kepada Coach. Informasi-informasi dari laporan
dua mingguan menjadi dasar Coach memberikan masukan antara lain terkait kelengkapan
dokumentasi proyek perubahan dan pemenuhan jadwal pelaksanan proyek perubahan.
Selain melalui laporan dua mingguan, komunikasi dengan Coach juga dilakukan melalui
email setiap kali proyek perubahan mengimplementasikan suatu kegiatan penting
misalnya pembentukan Pokja dan launching produk proyek perubahan. Monitoring
berupa laporan dua mingguan tersaji pada lampiran 8.
Beberapa rapat yang diadakan terkait pelaksanan proyek perubahan adalah:
1) Rapat Persiapan Pelaksanaan Pengembangan Aplikasi dan Pengelolaan Database
Kriteria Pemeriksaan dan Data Isu Strategis Entitas Pemeriksaan dilaksanakan
tanggal 15 April 2015. Rapat dihadiri oleh seluruh pejabat struktural di BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta dan dipimpin Kepala Perwakilan. Rapat
menghasilkan dukungan seluruh pejabat struktural atas rencana proyek perubahan
dan menyepakati pengembangan website perwakilan untuk menyajikan aplikasi yang
menghasilkan data kriteria pemeriksaan dan isu strategis entitas pemeriksaan. Untuk
memudahkan koordinasi implementasi proyek perubahan maka disepakati akan
dibentuk suatu Kelompok Kerja dengan Surat Keputusan Kepala Perwakilan.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 29
2) Rapat Pokja Pengembangan Aplikasi Database kriteria Pemeriksaan dan Database Isu
Strategis Entitas Pemeriksaan yang dilaksanakan pada tanggal 23 April 2015. Rapat
dihadiri oleh seluruh Pokja dan dipimpin oleh Kepala Perwakilan. Rapat ini adalah
pertemuan pertama sejak Kepala Perwakilan menerbitkan SK Pokja. Rapat ini
menghasilkan banyak masukan bagi pelaksanaan proyek perubahan antara lain:
kesepakatan menambahkan fitur PARIA dan INTAS pada website perwakilan.
PARIA akan dikelola oleh Subbag Hukum sedangkan INTAS akan dikelola oleh
Subbag Humas. Pada awalnya, aplikasi untuk berita entitas diberi nama BERTI
(Berita Entitas). Setelah memperhatikan masukan anggota Pokja dan Kepala
Perwakilan serta Kepala Sub Auditorat disepakat diberi nama INTAS (Informasi
Entitas). Nama BERTI dinilai kurang formal. Kepala Perwakilan juga menyampaikan
harapan agar aplikasi-aplikasi ini bisa dikembangkan sehingga kemanfaatannya
bukan hanya pada lingkup BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta. Rapat juga
mendiskusikan pembatasan-pembatasan yang ada dalam mengembangkan website
agar tidak melanggar ketentuan yang berlaku baik ketentuan internal BPK maupun
ketentuan kerahasiaan data.
Dokumentasi atas rapat-rapat di atas tersaji pada lampiran 9.
Evaluasi atas implementasi proyek perubahan dilakukan setelah dilaksanakannya
launching pemanfaatan aplikasi PARIA dan INTAS YAITU 9 Juni 2015. Kami
menyebarkan kuesioner kepada pemeriksa di lingkungan BPK Perwakilan Provinsi
DKI Jakarta. Kuesioner diisi oleh 22 pemeriksa dengan peran Ketua Tim maupun
Anggota Tim. Berdasar kuesioner, sebagian besar pemeriksa menyatakan bahwa:
1) Aplikasi PARIA sangat bermanfaat mendukung kegiatan pemeriksaan.
2) Aplikasi PARIA perlu dikembangkan.
3) Nilai tambah dari aplikasi PARIA adalah kemampuan menyediakan data kriteria
pemeriksaan yang relevan dengan kebutuhan pemeriksaan. Sebagai pemeriksa
memilih kemudahan akses dan kemutakhiran data.
4) Aplikasi INTAS sangat bermanfaat mendukung kegiatan pemeriksaan.
5) Aplikasi INTAS perlu dikembangkan.
6) Nilai tambah dari aplikasi INTAS adalah kemampuan menyediakan data isu
strategis entitas pemeriksaan yang relevan dengan kebutuhan pemeriksaan yang
mudah diakses. Sebagai pemeriksa memilih kemudahan akses dan kemutakhiran
data.
Pada kuesioner tersebut, beberapa pemeriksa juga memberikan beberapa masukan
yaitu:
1) Data kriteria pemeriksaan agar dimutakhirkan secara berkala
2) Data isu strategis entitas pemeriksaan agar dimutakhirkan secara berkala
3) Sumber data berita di INTAS agar diperluas tidak hanya dari media cetak.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 30
4) Pemanfaatan aplikasi masih perlu ditingkatkan sosialisasinya bagi pemeriksa
5) Aplikasi agar terus dikembangkan mengikuti perkembangan teknologi informasi
6) Semua pemeriksa agar didaftarkan untuk bisa akses dalam forum media di
website sehingga bisa memberikan masukan.
Setelah kuesioner, kami melakukan klarifikasi kepada pemeriksa untuk
memperjelaskan jawaban kuesioner. Dari klarifikasi semakin diyakini bahwa aplikasi
PARIA dan INTAS memang sangat bermanfaat dalam pemeriksaan khususnya dalam
memberikan kemudahan akses maupun konten yang relevan dan mutakhir. Kami juga
meminta evaluasi dari para pemeriksa secara informal sambil melakukan supervisi
dalam pemeriksaan atas laporan keuangan yang sedang berjalan. Dari evaluasi secara
informal tersebut diketahui bahwa sebagian besar pemeriksa sudah memanfaatkan
aplikasi PARIA dan INTAS karena dapat diakses dimanapun pemeriksa berada
sepanjang tersedia layanan internet. Dalam memberikan supervisi, kami menyarankan
pemeriksa untuk memanfaatkan aplikasi tersebut.
Kami juga meminta testimoni dari perwakilan pemeriksa tentang pemanfaatan
aplikasi PARIA dan INTAS dalam kegiatan pemeriksaan serta saran-saran ke depan.
Wawancara tersebut kami shooting sehingga menjadi sebuah video testimoni.
Pemeriksa tersebut dengan peran Ketua Tim Yuniar menyatakan bahwa aplikasi
PARIA dan INTAS sangat bermanfaat dalam mendukung kegiatan pemeriksaan
karena dapat menyediakan data kriteria dan data entitas pemeriksaan dengan lebih
mudah aksesnya dimana selama ini pemeriksa biasa mencari sendiri di internet. Ke
depan diharapkan aplikasi ini terus dikembangkan dan khusus INTAS agar bukan
hanya mengambil konten dari kliping media cetak tetapi juga media massa lainnya
Dokumentasi evaluasi di atas disajikan pada lampiran 10.
C. ANALISIS PERAN DAN PENGARUH STAKEHOLDERS
Proyek perubahan ini melibatkan beberapa pihak yang memiliki pengaruh terhadap
keberhasilan proyek perubahan, baik yang mendukung (pro) maupun yang berpotensi
menghambat (kontra). Gambaran hubungan antara para stakeholders dalam proyek
perubahan disajikan pada Net Map.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 31
Gambar 2
Net Map Proyek Perubahan
Gambaran hubungan antara para stakeholders dalam proyek perubahan yang disajikan
pada Net Map dapat dijelaskan sebagai berikut
1) Project Leader selaku pemilik ide inovasi ini melakukan komunikasi denga Pokja
selaku koordinator pelaksanaan proyek perubahan dan Kepala Perwakilan selaku
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 32
atasan langsung (pimpinan satker yang menjadi obyek perubahan) agar ide inovasi
memperoleh dukungan dan dapat berjalan lancar sesuai yang diharapkan.
2) Kepala Perwakilan selaku pimpinan satker BPK Perwakilan Provinsi DKI Jakarta
memberikan instruksi kepada unit kerja pemeriksaan termasuk pemeriksa dan unit
kerja penunjang pemeriksaan untuk mendukung proyek perubahan ini. Kepala
Perwakilan juga mengarahkan Pokja agar bekerja sesuai dengan yang direncanakan
sehingga mengarah pada tujuan proyek perubahan.
3) Pokja yang dibentuk dengan SK Kepala Perwakilan memiliki struktur organisasi
sebagai berikut:
a) Pengarah: Kepala Perwakilan yang bertugas mengarahkan kinerja Tim Pokja
agar menuju tujuan proyek perubahan
b) Pengendali Tim Pokja: Kepala Sekretariat Perwakilan dan Kepala Sub.
Auditorat DKI 2, 3 dan 4 yang bertugas mengendalikan kegiatan Tim Pokja
agar sesuai dengan perencanaan dan arahan Kepala Perwakilan serta sinergi
dengan pelaksanaan tugas BPK Perwakilan DKI.
c) Ketua Tim Pokja: Project Leader (Kepala Sub. Auditorat DKI 1 yang
bertugas memimpin kegiatan Pokja dan melaporkan kepada Pengendali dan
Pengarah
d) Anggota Pokja: para Kassubag yaitu KSB Hukum, KSB Humas, KSB Umum
dan TI, KSB TU Kalan serta KSB Keuangan; perwakilan pemeriksa;
perwakilan staf dari para KSB Hukum, KSB Humas dan KSB Umum dan TI;
serta sekretariat Pokja yaitu beberapa staf dari Subbag TU Kalan dan Subbag
Keuangan. Anggota Pokja bertugas melaksanakan teknis proyek perubahan
dan melaporkan kepada Ketua Pokja.
4) Pokja (dhi Kasetlan dan para Kassubag ) memberikan komando kepada pelaksana di
Subbag Hukum, Humas maupun Umum dan TI untuk mendukung kegiatan Tim
Pokja melaksanakan rencana proyek perubahan.
5) Pokja memperoleh dukungan keuangan dan adminstrasi dari Subbag Keuangan dan
Subbag TU Kalan.
6) Jika diperlukan, Pokja bersama Subbag terkait melakukan koordinasi dengan
Bimbankum di BPK Pusat dan Pemprov DKI dalam penyediaan data kriteria
pemeriksaan dan isu strategis pemda.
7) Subbag Hukum dan Subbag Humas melakukan koordinasi dengan pihak eksternal
yang menyediakan data sedangkan Subbag Umum dan TI melakukan koordinasi
dengan pihak yang menyediakan kebutuhan aplikasi.
8) Output dari Pokja berupa aplikasi database kriteria pemeriksaan dan isu strategis
entitas pemeriksaan akan disajikan untuk dimanfaatkan oleh pemeriksa di BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 33
9) Kepala Perwakilan akan mampu memberikan hail pemeriksaan yang berkualitas
kepada DPRD untuk mendukung pelaksanaan fungsi pengawasan kepada eksekutif
dan kepada Pemprov DKI Jakarta sehingga bisa lebih baik dalam memberikan
pelayanan kepada publik.
Implementasi proyek perubahan ini melibatkan banyak stakeholders baik pihak internal
maupun pihak eksternal sehingga perlu disusun strategi untuk mengoptimalkan peran
stakeholders dan meminimalkan kontra dari stakeholders. Berikut gambar analisis peran
dari masing-masing stakeholders:
Gambar 3
Analisis Stakeholders
Strategi yang akan digunakan menghadapi stakeholders adalah:
a. Project Leader secara kontinu melakukan komunikasi yang baik kepada para
stakeholders sehingga para stakeholders memahami adanya permasalahan dan
kebutuhan akan perubahan untuk mengatasi permasalahan serta perlunya
dukungan dari stakeholders untuk melaksanakan perubahan tersebut.
Kepala Perwakilan
KSA DKI1, KSA DKI2
KSA DKI3, KSA DKI4
Pemeriksa
Kepala Sekretariat KSB Hukum, KSB Humas
KSB Umum dan TI
KSB TU Kalan KSB Keuangan
HIGH INFLUENCE
HIG
H IN
TEREST
Bimbankum
Pemprov DKI
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 34
b. Pada para stakeholders yang mendukung terlebih stakehoders tersebut berperan
sangat penting dalam proyek perubahan yaitu Kepala Perwakilan, project leader
telah melakukan komunikasi seawal mungkin dan menjaga komunikasi yang
sudah terjalin dengan baik serta mengupayakan agar stakeholders tersebut turut
membantu mengkomunikasikan pentingnya proyek perubahan kepada
stakeholders lain. Para Kepala Sub. Auditorat dan Kepala Sekretariat yang
memiliki fungsi koordinasi akan dimanfaatkan untuk mengkomunikasikan lebih
lanjut dukungan dari Kepala Perwakilan kepada pada Kassubag (KSB)dan para
pemeriksa. Para Kepala Sub. Auditorat (KSA) dan Kepala Sekretariat (Kasetlan)
yang telah merasakan kebutuhan perubahan untuk mendukung pelaksanaan
tugasnya akan semakin mengefektifkan fungsi koordinasi tersebut. Dan ternyata
para Kepala Sub. Auditorat (KSA) dan Kepala Sekretariat (Kasetlan) mendukung
penuh proyek perubahan ini. Pada masa implementasi proyek perubahan, terjadi
mutasi pada Kepala Sekretariat namun mutasi ini tidak mengganggu pelaksaaan
proyek perubahan. Proyek Leader mengkomunikasian proyek perubahan kepada
Kepala Sekretariat yang baru demikian pula para Kassubag yang terlibat dalam
proyek perubahan ini.
c. Pada stakeholder yang berperan penting tapi kurang mendukung yaitu KSB
Umum dan TI, project leader akan terus melakukan komunikasi untuk
memberikan pemahaman pentingnya peran dukungan teknologi informasi yang
menjadi tugas Subbag Umum dan TI dalam melaksanakan perubahan dan
meminta Kasetlan selaku atasan KSB Umum dan TI untuk mengarahkan
keterlibatan Subbag Umum dan TI. Pengaruh para KSB lain yang telah
menunjukkan dukungan juga dimanfaatkan untuk mendorong dukungan dari KSB
Umum dan TI. Pada perjalanan implementasi proyek perubahan, Kassubag
Umum dan TI mendukung proyek ini dan menyediakan staf yang ahli di bidang
IT yang mendukung pengembangan website dan pembangunan aplikasi.
d. Pada stakeholders yang kurang berperan penting namun tertarik dengan proyek
perubahan ini yaitu KSB TU Kalan dan KSB Keuangan diupayakan turut
mensosialisasikan proyek perubahan ini kepada stakeholders lain khususnya yang
kurang mendukung. KSB TU Kalan berperan dalam kegiatan kesekretariatan
Pokja terkait proyek perubahan ini yaitu dalam hal administrasi, sarana dan
prasarana rapat dan korespondensi. KSB Keuangan berperan menyediakan
pembiayaan untuk penunjang implementasi proyek perubahan yaitu biaya
konsumsi rapat.
e. KSB Hukum selain berperan menyediakan data kriteria pemeriksaan juga
berperan dalam penyusunan SK Pokja dan Surat Edaran Pemanfaatan hasil
proyek perubahan sehingga dalam koridor ketentuan yang berlaku.
f. Proyek perubahan juga berpotensi tidak mendapat dukungan dari stakeholders di
luar Kantor BPK Perwakilan DKI Jakarta yaitu Bimbankum Di BPK Pusat dan
Pemda DKI. Mereka adalah para stakeholders yang tidak terlibat langsung dalam
proyek perubahan ini namun dukungan dari mereka akan melancarkan dan
mengefektifkan pelaksanaan proyek perubahan. Dukungan dari Bimbankum dan
Pemprov DKI berupa penyediaan data kriteria pemeriksaan dan isu strategis
entitas pemeriksaan mungkin saja bisa dipenuhi dari pihak lain sehingga mereka
bukan satu-satunya sumber data. Pokja proyek perubahan khususnya dari Subbag
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 35
Hukum telah melakukan koordinasi dengan Pemprov DKI Jakarta dan
Bimbankum untuk penyediaan data kriteria pemeriksaan. Beberapa data kriteria
yang belum tersedia juga diupayakan diperoleh dari dokumen publik (internet)
namun dilakukan seleksi terlebih dahulu untuk meyakini kebenaran substansinya.
D. Kendala Internal dan Eksternal
Pada dasarnya proyek perubahan ini berjalan sesuai dengan yang direncanakan
baik capaian output maupun pemenuhan jadwal pelaksanaan proyek perubahan.
Namun demikian, beberapa kondisi memang menjadi kendala meskipun bisa
diatasi sehingga tidak menghambat pencapaian tujuan utama dari proyek
perubahan yaitu menyediakan database kriteria pemeriksaan dan isu strategis
entitas pemeriksaan yang mudah, relevan dan mutakhir dengan tujuan
pemeriksaan. Kendala tersebut antara lain:
1. Kendala internal
Kendala internal yang ditemukan adalah kesibukan pemeriksa dalam tugas
pemeriksaan atas laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta TA
2014 yang melibatkan seluruh pemeriksa di BPK Perwakilan Provinsi DKI
Jakarta. Pemeriksaan tersebut dilaksanakan sejak bulan Februari 2015 sampai
dengan saat ini. Kendala ini diatasi dengan memanfaatkan media komunikasi
yang lebih praktis yaitu email, telepon dan diskusi-diskusi informal di sela-
sela kegiatan pemeriksaan. Kegiatan pemeriksaan yang hanya di wilayah
DKI Jakarta mengurangi kendala dimana pemeriksa tidak melakukan
perjalanan keluar kota. Kendala lainnya adalah kurangnya dukungan dari
Kassubag Umum dan TI pada awal implementasi proyek perubahan. Kendala
ini berhasil diatasi dengan komunikasi yang intens dan dukungan dari Kepala
Perwakilan, Kepala Sekretariat serta para Kepala Sub. Auditorat sehingga
Kasubbag Umum dan TI memahami pentingnya dukungan unit kerja tersebut
dan tugas Subbag Umum dan TI yang terkait pelaksanaan proyek perubahan.
Staf Subbag Umum dan TI yang memiliki keahlian dalam pengembangan
website dan aplikasi juga mendukung teratasinya kendala tersebut.
2. Kendala Eksternal
Kendala eksternal pada dasarnya tidak ditemukan karena Pemerintah Provinsi
DKI Jakarta memenuhi permintaan BPK untuk menyediakan data peraturan
daerah dan peraturan di tingkat pemerintah daerah. Sedangkan kebutuhan
dengan Bimbankum BPK bisa digantikan dengan penyediaan data dari JDIH
yang online dan data peraturan yang tersedia di internet. Subbag Hukum
melakukan penelaahan terlebih dahulu atas data kriteria yang diperoleh dari
media massa untuk meyakini kebenaran substansinya.
E. Capaian
Tingkat keberhasil dari proyek perubahan ini dapat diukur dari beberapa hal berikut:
1. Secara kuantitatif dari banyaknya dukungan dari para stakeholders.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 36
Proyek perubahan ini memperoleh dukungan dari semua pihak di BPK
Perwakilan Provinsi DKI Jakarta sejak Kepala Perwakilan, Kepala
Sekretariat dan para Kasubbag, para Kepala Sub. Auditorat sampai dengan
tingkat Pemeriksa. Hal ini ditunjukkan dari FGD dan hasil kuesioner yang
disebarkan kepada sebagian pemeriksa pada awal inisiasi ide proyek
perubahan maupun setelah sosialisasi pemanfaatan aplikasi yang merupakan
output dari proyek perubahan. Kuesioner pada awal proyek perubahan
dengan sampel pada 19 dari 118 pemeriksa sedangkan pada akhir proyek
perubahan sampel pada 22 pemeriksa. Pada kegiatan launcing yang dihadiri
oleh pejabat struktural dan pemeriksa sebanyak 52 orang juga menunjukkan
dukungan atas proyek perubahan ini. Dukungan dari tiga Kepala Sub.
Auditorat lain ditunjukkan dari surat pernyataan dukungan dan arahan para
Kepala Sub. Auditorat kepada para pemeriksa di Sub. Auditorat untuk
mendukung dalam pelaksanaan kegiatan Pokja maupun mendukung
penyediaan informasi kebutuhan data kriteria pemeriksaan dan data
informasi entitas yang menjadi dasar Pokja mencari data. Dukungan dari
unit kerja sekretariat perwakilan ditunjukkan dari surat dukungan para
pejabat struktural di unit kerja sekretariat dan dukungan dalam pelaksanaan
kegiatan Pokja.
2. Secara kualitatif dari meningkatnya kemudahan memperoleh data kriteria
pemeriksaan dan data entitas pemeriksaan yang mutakhirdan relevan dengan
tujuan pemeriksaan yang dipersepsikan dari pendapat para pemeriksa
sebagai customers. Pemeriksa bisa akses ke aplikasi PARIA dan INTAS
dimanapun berada sepanjang tersedia layanan internet.
Output dari proyek perubahan yaitu aplikasi PARIA dan INTAS terbukti
meningkatkan kemudahan bagi pemeriksa dalam memperoleh data kriteria
pemeriksaan dan data isu strategis entitas pemeriksan yang relevan dengan
tujuan pemeriksaan. Hal ini ditunjukkan dari jawaban kuesioner pemeriksa
dan wawancara kepada pemeriksa yang menyatakan hal tersebut dan
mendukung pengembangan lebih lanjut atas aplikasi PARIA dan INTAS.
3. Proyek perubahan dilaksanakan dalam waktu singkat dengan biaya yang
rendah.
Proyek perubahan berhasil dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
direncanakan bahkan sebagian kegiatan sudah dilaksanakan lebih awal
sehingga output kegiatan bisa lebih cepat dimanfaatkan. Kendala-kendala
yang dihadapi berhasil diatasi berkat kesadaran semua pihak yang terlibat
sejak dari pimpinan sampai dengan staf akan pentingnya proyek perubahan
ini. Kesibukan tugas pemeriksaan atas laporan keuangan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta tidak menjadi kendala yang berarti sehingga proyek
perubahan bisa menghasilkan aplikasi PARIA dan INTAS yang sudah dapat
dimanfaatkan oleh pemeriksa pada awal Juni 2015 untuk mendukung
pemeriksaan laporan keuangan yang sedang berlangsung.
Biaya untuk implementasi proyek perubahan ini sangat minim karena hanya
biaya konsumsi sederhana pada saat rapat dimana rapat formal juga hanya
dilaksanakan sebanyak dua kali dan konsumsi pada saat
launching/sosialisasi output dari proyek perubahan. Kegiatan utama dari
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 37
proyek perubahan ini yaitu pengembangan aplikasi dari website perwakilan
dan kompilasi database tidak memerlukan biaya. Subbag Hukum sudah
memiliki anggaran untuk pengembangan UJDIH antara lain anggaran untuk
kompilasi peraturan perundangan yang antara lain direalisasikan untuk
kompilasi peratu-peraturan daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sementara Subbag Umum dan TI tidak memerlukan biaya untuk
mengembangkan website dengan menambah aplikasi PARIA dan INTAS.
Pada lampiran 11, disajikan tabel yang menunjukkan capaian kegiatan proyek
perubahan. Tabel ini membandingkan rencana pentahapan utama proyek
perubahan dengan implementasi pentahapan utama tersebut. Kami melakukan
beberapa pengembangan dari rencana dan implementasi yang lebih cepat dari
rencana namun juga ada penundaan implementasi dengan pertimbangan tertentu.
Perubahan implementasi dari rencana berdampak pada keluaran proyek
perubahan yang lebih cepat dimanfaatkan oleh users dan keluaran yang lebih
kaya sehingga memiliki nilai tambah yang lebih bagi pemeriksa selaku pengguna.
Perbedaan penting implementasi pentahapan utama tersebut adalah:
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 38
Tabel 4
Pengembangan Rencana Pentahapan Utama Proyek Perubahan
Langkah-Langkah/Milestones Waktu Output
Jangka Pendek Rencana Realisasi Rencana Realisasi
Pelaksanaan
Identifikasi, kompilasi, dan
klasifikasi data kriteria dan
data isu strategis entitas
pemeriksaan
Minggu 1 s.d. 3
bulan Mei Sejak terbentuknya SK
Kalan tentang Pokja
pada 21 April dan
dilaksanakan secara
kontinu
Database kriteria pemeriksaan
dan Isu strategis entitas
pemeriksaan yang terstruktur
dalam 5 klasifikasi tema
(penyusunan APBD, PAD,
Pengadaan Barang dan Jasa,
BLUD dan BUMD)
Database kriteria pemeriksaan dan Isu
strategis entitas pemeriksaan, menambahkan
klasifikasi Belanja Hibah dan Bantuan
Sosial sehingga menjadi 6 klasifikasi tema.
Mengembangkan aplikasi
database yang sudah ada
Minggu 1 s.d. 3
bulan Mei Aplikasi sudah
dikembangkan pada
minggu 4 bulan April
Aplikasi UJDIH yang sudah
dikembangkan dan menambah
fitur BERTI (Berita Entitas)
pada website BPK Perwakilan
DKI Jakarta
Menambahkan aplikasi PARIA pada menu
UJDIH dan aplikasi INTAS pada website
BPK Perwakilan DKI Jakarta. Istilah BERTI
diganti INTAS (informasi entitas).
Menambah optimalisasi menu pencarian
dan fitur forum untuk partisipasi user
Menginput data ke dalam
aplikasi
Minggu 4 bulan
Mei Data sudah diinput ke
dalam aplikasi PARIA
dan INTAS sejak minggu
1 Mei
Aplikasi database kriteria
pemeriksaan dan isu strategis
entitas pemeriksaan
PARIA dan INTAS sudah diisi data dan
menambahkan ringkasan dan tags untuk
optimalisasi menu pencarian
Sosialisasi aplikasi dan
identifikasi hambatan
Minggu 1 bulan
Juni Minggu 1 bulan Juni Tanggapan/masukan pemeriksa Ditambahkan kegiatan terbitnya surat edaran
Kalan No. 01/SE/XVIII.JKT/06/2015 tanggl 4
Juni 2015 tentang Pemanfaatan Aplikasi PARIA
dan INTAS pada BPK Perwakilan DKI Jakarta.
Dilanjutkan in house training pemanfaatan
aplikasi PARIA dan INTAS untuk pemeriksaan
yang sedang tugas pemeriksaan LKPD pada 5
Juni. Sosialisasi juga secara informal sambil
supervisi tim pemeriksa LKPD. Acara in house
training dipublikasikan di website perwakilan
agar semakin luas sosialisasinya.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 39
Implementasi pemanfaatan
database oleh pemeriksa
Mulai minggu 3
bulan Juni Pemanfaatan sudah sejak
dibangunnya aplikasi
yaitu akhir April
Pemeriksaan yang
memanfaatkan aplikasi UJDIH
dan BERTI
Pemeriksa LKPD sudah memanfaatkan
PARIA dan INTAS sejak adanya aplikasi
tersebut
Penyerahan pengelolaan
aplikasi dan database dari Tim
Pokja kepada unit kerja terkait
Minggu 4 Juni N/A Pengelolaan aplikasi pada
Subbag Umum dan TI,
pengelolaan database UJDIH
pada Subbag Hukum serta dan
pengelolaan database BERTI
pada Subbag Humas
Pokja yang di dalamnya termasuk
Kasetlan, Kassubag dan staf selain
pemeriksa, masih bertugas melaksanakan
pengembangan aplikasi dan database s.d.
Desember 2015 sesuai SK Kalan, agar
koordinasi lebih efektif.
Jangka Menengah
4. Pengelolaan aplikasi dan
database secara kontinu oleh
unit kerja terkait
Mulai minggu 2
Juni 2015
N/A Aplikasi database yang semakin
efektif memenuhi kebutuhan
pemeriksaan
Sesuai SK Kalan tentang Pokja, Pokja
masih efektif s.d. Desember 2015 agar
kegiatan pengembangan PARIA dan
INTAS lebih efektif.
5. Evaluasi aplikasi dan
pengelolaan database setiap
akhir semester oleh unit kerja
terkait
Setiap semester
mulai 1 Juli 2015 Minggu 1 bulan Juni Hasil evaluasi pemanfaatan
aplikasi database serta rencana
perbaikan ke depan.
Evaluasi dengan kuesioner, diskusi dan
wawancara serta masukan-masukan secara
informal
6. Pengkayaan struktur database
sehingga klasifikasi data
semakin mengarah pada tujuan
pemeriksaan
Secara rutin
berdasar hasil
evaluasi
semesteran
Secara rutin berdasar hasil
evaluasi semesteran
Aplikasi database yang semakin
efektif memenuhi kebutuhan
pemeriksaan
Memperkaya konten, mengupayakan
tampilan PARIA pada tampak depan
website bukan lagi di dalam UJDIH dan
akan memberikan tanda “New” untuk
menginfokan kebaruan dari menu. Konten
juga akan terus dikembangkan agar
mutakhir dan sumber data lebih banyak.
Jangka Panjang
Mengenalkan model aplikasi
database kriteria pemeriksaan
dan database isu strategis
entitas pemeriksaan kepada
pimpinan dan satker
pemeriksaan yang lain di BPK
untuk menjadi model
April 2016 6 Juni 2015 Model aplikasi database kriteria
pemeriksaan dan database isu
strategis entitas pemeriksaan
Pengenalan sudah dilakukan dengan
publikasi in house training pemanfaatan
PARIA dan INTAS di website BPK
Perwakilan DKI Jakarta
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 40
F. INSTRUMENT MONITORING
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, untuk menjaga agar implementasi proyek
perubahan sesuai dengan yang direncanakan dan mengarah pada tujuan proyek
perubahan maka digunakan beberapa instrument berikut ini:
a. Rapat Pokja
b. Laporan anggota Pokja kepada Ketua Pokja
c. Laporan Project Leader kepada Mentor dan Coach
d. Komunikasi-komunikasi informal lewat telepon, email dan diskusi di sela-
sela pelaksanaan penugasan lain baik kepada para anggota Pokja, kepada
pemeriksa maupun kepada Kepala Perwakilan.
Aplikasi PARIA dan INTAS ternyata disambut baik oleh semua pihak baik
Kepala Perwakilan, pemeriksa maupun sekretariat perwakilan. Masukan dari para
stakeholders khususnya pemeriksa tentang pengembangan konten maupun
tampilan aplikasi menunjukkan pentingnya upaya keberlanjutan proyek
perubahan yang efektif. Untuk menjamin keberlanjutan proyek perubahan ini
dimana pengembangan aplikasi PARIA dan INTAS masih sangat diperlukan agar
semakin memenuhi kebutuhan pemeriksaan, maka dilakukan beberapa upaya
berikut:
a. Surat Keputusan Kepala Perwakilan tentang Pokja menugaskan sampai
dengan Desember 2015 sehingga koordinasi diantara unit kerja sekretariat
dan unit kerja pemeriksa untuk lebih fokus pada pengembangan aplikasi
PARIA dan INTAS semakin efektif.
b. Website menambahkan menu “forum” dan memperluas pengguna yang bisa
akses ke menu forum yang digunakan untuk menampung partisipasi
pengguna dan dimanfaatkan sebagai alat evaluasi pengembangan website
khususnya aplikasi PARIA dan INTAS.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 41
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengelolaan database kriteria pemeriksaan dan database isu strategis entitas
pemeriksaan sangat diperlukan sebagai salah satu upaya menjaga
profesionalisme pemeriksa BPK sehingga menjamin kualitas hasil
Pemeriksaan BPK.
2. Website Perwakilan BPK bisa menjadi sarana yang strategis untuk
menyediakan data penunjang pemeriksaan yang mudah diakses oleh
pemeriksa.
3. Sinergi antara unit kerja pemeriksaan dengan unit kerja sekretariat di kantor
perwakilan BPK menimbulkan kekuatan yang besar untuk mampu
meningkatkan kinerja BPK.
4. Aplikasi PARIA dan INTAS memberikan kemudahan akses kepada
pemeriksa dalam memperoleh data kriteria pemeriksaan dan data isu strategis
pemeriksaan yang mutakhir dan relevan dengan tujuan pemeriksaan BPK.
5. Pengembangan yang terus menerus atas aplikasi PARIA dan INTAS baik
pengembangan kualitas konten (database) maupun pengembangan
aplikasinya mengikuti perkembangan teknologi informasi sangat diperlukan
agar semakin memenuhi kebutuhan pemeriksaan BPK.
B. Saran
1. Perwakilan BPK Provinsi DKI Jakarta agar mengoptimalkan pemanfaatan
aplikasi PARIA dan INTAS dalam mendukung kegiatan pemeriksaan
dengan dorongan dari segenap pimpinan.
2. Partisipasi dari semua pihak di kantor Perwakilan BPK Provinsi DKI Jakarta
agar ditingkatkan untuk pengembangan aplikasi PARIA dan INTAS sehingga
aplikasi tersebut semakin user friendly.
3. Pimpinan BPK agar mendorong inovasi-inovasi para pegawai BPK yang
mampu meningkatkan kinerja BPK dan memberikan penghargaan atas
inovasi-inovasi tersebut serta mengoptimalkan pemanfaatannya bagi kinerja
BPK secara keseluruhan.
Laporan Proyek Perubahan –Diklat PIM III Angkatan I Tahun 2015 42
DAFTAR PUSTAKA
Dunn, Willian N. 2004. Public Policy Analysis: An Introduction. New Jersey: Pearson
Education
Edwards, George C. 1980. Implementing Public Policy. Washington DC: Congresional
Quarterly Press
Freeman, Robert J and Craig D Shoulders; Gregory S. Allison; Terry K Patton, and G.
Robert Smith, JR, Governmental And Nonprofit Accounting (Theory and
Practice), 9th edition. 2009, Pearson Education, New Jersey
Grindle, Merilee S. 1980. Politics and Policy Implementation in The Third World, New
Jersey: Princeton University Press, Princeton
Nugroho, Riant, 2011, Public Policy (Dinamika Kebijakan - Analisis Kebijakan –
Manajemen Kebijakan), Jakarta: PT Elex Media
Wahab,Solichin Abdul. 2012. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Penyusunan Model-
Model Implementasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT Bumi Aksara
Winarno, Budi. 2011. Kebijakan Publik (Teori,Proses,Studi Kasus), Yogyakarta: CAPS